Post on 09-Feb-2021
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Peran Koperasi Dalam pemberdayaan
2.1.1 Konsep Peran Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran
yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus.
Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan,
yaitu: pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau
kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, dan kedua harapan-harapan yang
dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang
yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-
kewajibannya. 1
Peran dari koperasi sebagai badan usaha yang mempunyai maksud dan
tujuan di mana tujuan tersebut sudah tersusun dengan baik setatus KOPSAE
mempunyai peran dan tujuan untuk menyejahterankan dan memajukan peternak
sapi perah agar masyarakat peternak kehidupannya lebih baik lagi peran penting
yang sudah di lakukan oleh koperasi salah satnya memberdayaakan masyarakat
peternak dengan membuat Biogas hal ini sangat membantu sekali bagi peternak di
antara lain dari sisi perekonomian dan lingkungan yang lebih baik hal ini tidak
luput dari peran koperasi yang slalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
menyangbung kerja sama yang lebih baik lagi dan demi melagsungkan
keberhasilan bersama.
1 Soekanto .2009.” Definisi Peran Dan Pengelompokan Peran”: hal.212-213 http//google.com
21
2.1.2 Koperasi
Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita
sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah
darat. Secara harfiah Kpoerasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri
dari dua suku kata Co yang berarti bersama dan Operation yang berarti bekerja.
Jadi menurut bahasa koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja
Sama dapat disebut koperasi.Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang
bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi,
sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah
melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi
anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari
orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan
sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang
sama.
2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada
kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri,
menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan
biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.
22
4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan
aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah
komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.
A. Fungsi Koperasi / Koprasi
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan
pembinaan koperasi
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia
2. Mengembangkan suatu demokrasi ekonomi di Indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan
cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi
yang ada.
C. Prinsip KoperasiMenurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan
prinsip koperasi, yaitu :
1. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman
23
2. Koperasi Konsumen koperasi beranggotakan para konsumen dengan
menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi
3. Koperasi Produsen koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan
penolong untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya
5. Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan
budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka
kendalikan secara demokratis. Sebetulnya suatu definisi itu meskipun banyak
persamaannya, tetapi orang banyak yang memberi tekanan pada salah satu
unsurnya. Hal ini tergantung pada perbedaan segi pandangan palsafah hidup orang
yang mengemukakan tentang Koperasi, sebagai perlengkap dari pengertian
24
Koperasi menurut UU No. 12/1967 (undang-undang pertama mengenai Koperasi
indonesia)2
2.1.3 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperkuat dan atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuan dan
atau keunggulan bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-
individu yang mempunyai masalah. Sebagai proses, pemberdayaan merujuk pada
kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau mengakses
sumber daya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya
(baik secara individual, kelompok, dan masyarakatnya dalam arti luas). Dengan
pemahaman seperti itu, pemberdayaan bisa diartikan sebagai proses terencana
guna meningkatkan skala/upgrade utilitas dari obyek yang diberdayakan.
Pemberdayaan sebagai proses perubahan, mensyaratkan fasilitator yang
kompeten dan memiliki integritas tinggi terhadap perbaikan mutu hidup
masyarakat yang akan difasilitasi. Fasilitator ini dapat terdiri dari Koperasi 3
Pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu :
a. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
2 agusnuramin. 2011/09/23/pengertian-koperasi/ https:// wordpress.com/
3Totok, Purwoko, Op. Cit.. (Hal 61)
25
b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat melalui
langkah nyata dengan pembukaan akses dan berbagai peluan yang
membuat masyarakat semakin berdaya.
c. Pemberdayaan juga mengandung arti melindungi, mencegah yang lemah
agar tidak bertambah lemah. Melindungi berarti mencegah persaingan
tidak seinbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
Adanya pemberdayaan bukan membuat individu jadi semakin tergantung
pada program-program pemberian, karena pada dasarnya setiap apa yang
dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri. Dengan demikian, tujuan akhir dari
pemberdayaan adalah memandirikan setiap orang yang diberdayakan,dan
membangun kemampuan untuk memajukan diri kearah kehidupan yang baik.4
Keberhasilan masyarakat pujon akan kemajuan ternak sapi tidak lepas dari
peran Koperasi yang selalu membantu dan memberi arahan dan pemahaman
tentang tata cara beternak yang baik dan benar hal ini sudah tangung jawab
Koperasi bagaimana agar peternak merasa di untungkan pemberdayaan yang di
lakukan oleh koperasi salah satunya membuat biogas dari kotoran sapi hal ini
sangat menguntungan bagi peternak karena fungsi Biogas sanagat menguntungkan
bagi ibu rumah tangga yang se mula belu muncul Biogas peternak harus setiap
dua minggu sekali mengeluarkan uang untuk membeli gas tabung sekarang
muncul Biogas peternak tidak bingung lagi untuk membeli gas untuk kebutuhan
4 Erna Setijaningrum, “Pengembangan model pemberdayaan masyarakat sebagai upaya
pengentasan kemiskinan di perkotaan”. Dalam Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga. Vol. 25, No. 2, 2009
26
sehari-hari karena Biogas kini sudah mengantikan gas tabung yang mempunyai
jangka wantu yang panjang selama sapi perah tetap ada.
2.1.4 Strategi dan Teknik Pemberdayaan
Strategi dan teknik pemberdayaan empowerment yang digunakan berbeda-
beda sesuai dengan kliennya. Dalam pekerjaan membuat biogas pengertian klien
yang perlu di empowerment mencakup individu, keluarga, kelompok, organisasi,
dan masyarakat. Namun begitu, secara garis besar, strategi dan teknik
empowerment dilihat dari tiga bentuk intervensi pekerjaan sosial. Tiga bentuk
intervensi tersebut adalah intervensi mikro, intervensi mezzo, dan intervensi
makro.
Tabel 2.1. : Strategi Pemberdayaan : Mikro, Mezzo, dan Makro5
No Strategi/pendekatan Sasaran Teknik Tujuan
1. MIKRO
(sering disebut
sebagai pendekatan
yang berpusat pada
tugas atau taks
centered aproach)
Individu,
Keluarga
Bimbingan,
Pembinaan,
Mengurangi
tekanan,
menumbuhkan
kesadaran, self
image, konsep
diri, tumbuhnya
motivasi,
mengenal
potensi,
kemampuan dan
kelelahan,
5 Adi fahrudin. Pemberdayaan partisipasi & penguatan kapasitas masyarakat. Bandung :
Percetakkan Humaniora. (Hal. 18-19)
27
mengarahkan,
membimbing
dan melatih
klien dalam
menjalankan
tugas-tugas
kehidupannya.
2. MEZZO Kelompok
KOPERASI
sabagai
media
intervensi.
Pendidikan,
Pelatihan,
Dinamika
Kelompok
Peningkattan
pengetahuan,
keterampilan,
sikap-sikap agar
dapat mengatasi
masalah yang
sedang
dihadapinya,
baik masalah
pada diri sendiri
dan
Kelompok.
28
3. MAKRO (sering
disebut sebagai
large system
strategy)
Komunitas
Koperasi
dan
Masyarakat
Kebijakan
Sosial,
Perencanaan
Sosial, Aksi
Sosial,
Kampanye,
Lobbying, Media
Massa appeal,
Pengorganisasian
Masyarakat, dan
Managemen
Konflik.
Partisipasi
masyarakat,
meningkatkan
performa/kinerja
organisasi,
perubahan
kebijakan, dan
perubahan sosio
ekonomi.
Sumber : pembrdayaan partisipasi dan penguatan kapasitas masyarakat
Ada tiga strategi pemberdayaa yang umum dipahami atau dilaksanakan.
Diantaranya adalah :
1. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “daun” dan “ranting” atau
pemberdayaan konformis. Karena struktur sosial, struktur ekonomi,
dan dan struktur polotik yang sudah dianggap given, pemberdayaan
masyarakat hanya dilihat sebagai upaya meningkatkan daya adaptasi
terhadap struktur yang sudah ada. Bentuk aksi strategi ini adalah
mengubah sikap mental masyarakat yang tidak berdaya dan pemberian
bantuan, baik modal maupun subsidi.
2. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “batang” atau pemberdayaan
reformis. Konsep ini tidak mempermasalahkan tentang sosial,
ekonomi, politik, dan budaya yang ada. Yang diperoleh adalah praktik
29
dilapangan atau pada kebijakan operasional. Dengan demikian,
pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja operasional
dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas SDM,
penguatan kelembagaan dan sebagainnya.
3. Pemberdayaan yang berkutat di “akar” atau pemberdayaa struktural.
Strategi tersebut melihat bahwa ketidak berdayaan masyarakat
disebabkan oleh struktur sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang
kurang memberikan peluang bagi kaum lemah. Dengan demikian
pemberdayaan harus dilakukan melalui trasformasi struktural secara
mendasar dengan meredesign struktur kehidupan yang ada. Karena
sifat revolusionernya, konsep terakhir ini disebut juga critical
paradigm.6
Kesimpulan sementara yang dapat di ambil apabila dinilai secara objektif
adalah bahwa pemberdayaan yang dilakukan masih pada pendekatan pertama dan
hanya yang sudah maksimal yang menyetuh pendekatan yang kedua.
2.1.5 Jenis-Jenis Pemberdayaan
Menurut (Prijono, 1996: 106) pemberdayaan terdiri dari pemberdayaan
pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan budaya sosial,
pemberdayaan, psikologi, dan pemberdayaan politik. Yaitu :
1. Pemberdayaan pendidikan, pendidikan adalah merupakan kunci
pemberadayaan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan dapat
6 Wrihatnolo, randi, dan dwidjowijoto, 2007. Manajemen pemberdayaan (sebuah pengantar dan
panduan untuk pemberdayaan masyarakat). Jakarta : PT. Elex Media Komputindi. (Hal. 119)
30
meningkatkan mutu pendapatan, kesehatan, produktivitas. Seringkali
masyarakat berpendidikan rendah yang salah satu pemberdayaannya
adalah faktor ekonomi, karena dalam pendidikan itu sendiri
membutuhkan biaya yang lumayan cukup banyak.
2. Pendidikan ekonomi, akses dan penghasilan atas pendapatan bagi setiap
orang merupakan hal yang paling penting karena menyangkut
otonominya (kemandirian). Sehingga dengan faktor ekonomi tersebut
memungkinkan menusia untuk mengontrol dan mengendalikan
kehidupannya sesuai dengan yang mereka inginkan.
3. Pemberdayaan sosial budaya, dalam kehidupan masyarakat hendaknya
tidak ada pembedaan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat. Setiap manusia hendaknya memiliki peran dan
tanggung jawab yang sama sehingga dapat berpartisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat sacara bersama-sama.
4. Pemberdayaan psikologi, pemberdayaan sebagai perubahan dalam cara
berfikir manusia. Pemberdayaan tidak bermaksud membekali manusia
dengan kekuasaan dan kekayaan, tetapi membuat mereka sadar
terhadap dirinya dan apa yang dinginkan dalam hidup ini. Interaksi
antar masyarakat didasari atas pengambilan keputusan bersama, tanpa
ada yang memerintah dan yang diperintah, tidak ada yang merasa
menang atau dikalahkan. Pemberdayaan didasarkan atas kerja sama,
31
untuk mencapai dengan hubungan timbal balik yang saling
memberdayakan.7
2.1.6 Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka yang dimaksud salah satunya adalah kajian terhadap hasil
penelitian yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji. Maka peneliti akan
mencantumkan beberapa penelitian sebelumnya yang telah di lakukan oleh
peneliti lain, antara lain sebagai berikut :
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Nama peneliti/judu
Penelitian
Temuan relevansi
1 Lilis Nurliana (2005),
Pemberdayaan
peternak melalui
pegembangan
koperasi agribisnis
peternakan sapi perah
Hasil : bedasarkan
penelitian ini mengingat
peternak rakyat kita
umumnya serba kecil-
lemah, maka secara
individu
tidak akan mampu
merebut nilai tambah
tersebut. Oleh sebab itu
perlu ada suatu
lembaga/organisasi bisnis
peternak berupa koperasi
agribisnis yang dikelola
oleh
orang-orang professional.
Dengan adanya koperasi
agribisnis peternakan
milik peternakan rakyat
(seperti
koperasi peternakan sapi
perah) maka koperasi ini
akan mengembangkan
Dalam penelitian ini
samam-sama mengaji
tentang pemberdayaan.
Sedangkan yang
menjadi fokos
pemberdayaan yaitu
peneliti ini terfokus
pada mengembangkan
koperasi terdahulu agar
bisa untuk
memberdayaan
masyarakat sedangkan
penelitian saya terfokus
pada pemberdayaan
yang di lakukan oleh
koperasi di sini
koperasi mampu
7 Prijono, O.S. dan Pranarka, A.M.W., 1996. Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta. (Hal.105-106)
32
unit-unit
usaha pada agribisnis hulu
(misalnya industri pakan
ternak) dan unit-unit usaha
pada
agribisnis hilir (seperti
perdagangan komoditas
susu). Bila kondisi
demikian dapat
terjadi maka nilai tambah
yang ada pada agribisnis
hulu dan hilir akan dapat
direbut
oleh peternak rakyat
melalui koperasinya
memberdayakan
masyarakat tanpa
koperasi di berdayakan
terdahulu.
2 Sutiyono (2005),
pemberdayaan
masyarakat desa
dalam pelaksanaan
program desa wisata
di daerah istimewa
Yogyakarta.
Hasil : bedasarkan
penelitian ini
pemberdayaan masyarakat
untuk mengelola suatu
aktivitas program,
misalnya program
desa wisata kenyataanya
masyarakat pedesaan
mampu melakukannya.
Kesanggupan
masyarakat desa untuk
meningkatkan sumber
dayanya ini menunjukkan
bahwa mereka
mampu mandiri dan yang
penting mereka cepat
tanggap ketika terdapat
suatu program
kegiatan yang
memerlukan penanganan
atau pengelolaan dengan
persiapan matang.
Daya dukung desa wisata
yang biasanya berupa
pesona alam dan seni-
budaya dapat
dioptimalkan untuk
melayani kedatangan para
penelitian ini sama-
sama meneliti tentang
pemberdayaan yang
jadi focus
pemberdayaan adalah
masyarakat di
berdayaan terdahulu
untuk mengelola
desanya menjadi desa
wisata karena melihat
dari budaya dan letak
geogrfafisnya yang
mendukung maka
terbentuknya ide untuk
menjadikan desa wisata
dan di sisi lain bisa
menambah perekonomi
masyarakat Yogyakarta.
Sedangkan penelitian
saya dengan objek
penelitian peran
33
wisatawan yang
berkunjung ke desa.
Dengan diberdayakannya
masyarakat desa, mereka
medapatkan manfaat yang
berupa
keuntungan ekonomis
yang dapat menambah
kesejahteraan hidupnya.
koperasi dalam
pemberdayaan
masyarakat tanpa di
berdayakan kopersai
mampu
memberdayakan
masyarakat desa dan
yang di lihat yaitu dari
bentuk-bentuk
pemberdayaan yang di
lakukan oleh koperasi
3 Mohammad Sofiandi. (2015)
Pemberdayaan
masyarakat berbasis
lingkungan di desa
Gilang harjo pandak
Kabupaten Bantul
Hasil : pemberdayaan
masyarakat yang
dilakukan oleh lembaga
Community Development
Yayasan Suara Bhakti.
Lembaga ini melakukan
pemberdayaan
terhadap masyarakat
peternak ibu-ibu gaduhan
(bagi hasil antara pemilik
dan pemelihara) di Dusun
Krekah (Nogosari), tema
pemberdayaan yang
mereka usung dalah
pemberadayaan
masyarakat berbasis
lingkungan. Sesudah itu, mereka
mendirikan program CTC
(
Community Training
Center) di Dusun Krekah
(Nogosari), CTC tidak
hanya program tetapi juga
berbentuk bangunan. CTC
mempunyai dua tujuan,
pertama sebagai
percontohan di bidang
Dalam peelitian ini
sama –sama meneliti
tentang pemberdayaan
hanya saja penelitian ini
lebih fokus pada bagian
lingkungan dan
kesehatan peternak
yang menginginkan
para peternak lebih bisa
menjaga kesehatan
mereka dan lingkungan
di sekitar tetap bersih
sedangkan penelitian
saya fokus pada
pemberdayan
masyarakat dalam
pembuatan biogas
masyarakat desa yang
34
pertanian dan kedua
mengeluarkan sapi-sapi
petani gaduhan dari rumah
mereka, karena sebelum
CTC berdiri banyak
peternak gaduhan yang
mencampur kandang sapi
dengan
dapur mereka. Hal yang
demikian membahayakan
kesehatan mereka
Kandang sapi, bagian-
bagian ini merupakan
contoh
integrated farming system
. Sesudah mereka
memindahkan sapi-sapi
mereka ke kandang,
lembaga ini membentuk
kelompok
Ternak-Tani Mekarsari
kare memcampur kadang
sapi yang sangat dekat
dengan dapur.
di lakukan oleh
koperasi.
2.1.7 Kerangka Teoritis
Pembahasan teori fungsionalisme structural (Parson, 1977: 177) diawali
dengan empat skema penting mengenai fungsi untuk semua sistem tindakan,
skema tersebut dikenal dengan sebutan skema AGIL. Sebelumnya kita harus tahu
terlebih dahulu apa itu fungsi yang sedang dibicarakan disini, fungsi adalah
kumpulan kegiatan yang ditujukan kearah pemenuhan kebutuhan system.
Menurut parson ada empat fungsi penting yang mutlak dibutuhkan bagi semua
system social, meliputi adaptasi (A), pencapaian tujuan atau goal attainment (G),
35
integrasi (I), dan Latensi (L). empat fungsi tersebut wajib dimiliki oleh semua
sistem agar tetap bertahan (survive), penjelasannya sebagai berikut:
a. adapsai (Adaptation) : yaitu melindungi dan mendistribusikan alat-alat
bertahan dari lingkungan, atau menyesuaikan tuntutan-tuntutan dari
lingkungannya layaknya organisme biologis yang bisa membedakan
dunia makna dan dunia fisik. Setiap masyarakat harus menemukan
kebutuhan fisik dari angota-angotanya jika ingin survive. Makanan dan
perlindungan merupakan syarat minimum yang harus di penuhi, yang
selalu melibatkan dalam produksi dan distribusi.
b. pencapean tujuan (Goal attainment) ; yakni menentukan, mengatur, dan
memfalisitasi pencapean tujuan dan kesepakatan. Konsekuensinya, ia
harus memiliki alat dan sumber daya untuk mengidentifikasinya,
menyeleksi, dan menetapkan tujuan kolektif. Termasuk menyediakan
susunan struktural untuk mencapai tujuan.
c. integrasi (Integrastion) : hubungan- hubungan sosial yang melindungi
secara kooperaktif dan terkoordinasi dalam sistem. Jadi, ada koordinasi
internal yang membangun cara yang berpautan. Masyarakat harus
menjamin ukuran koordinasi dan kontrol di antara elmen- elmen
internal dari berbage bagian dari sistem sosial, layaknya peran dan
status sosial yang telah merumuskan nama yang boleh apa tidak.
d. latensi (Latency) :laten di mana terdapat pemeliharaan pola-pola yang di
dalamnya terdapat motivasi perilaku yang diinginkan sistem harus
36
mempertahankan dirinya sedapat mungkian dalam keadaan seimbang.
Ide-ide sistem budaya membuat cita-cita dan nilai-nilai umum yang di
sepakati.8
Hubungan teori struktural (Talcott Parsons, 1977: 177) dengan
pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan Biogas secara analisis lebih
mengacu pada goal attainment pencapaian tujuan sanggat penting, dimana sistem
harus bisa mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya menentukan, mengatur
dan memfasilitasi dalam pencapaian tujuan merupakan keseluruhan keadaan
kongkret yang sudah di tetapkan yang di mana masa depan yang diharapkan,
sejauh relefan dengan kerangka acuan Koperasi yang memiliki alat dan sumber
daa untuk mengidentifikasi dan meyeleksi dalam pencapaian tujuan dalam
pembuatan Biogas.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan biogas Seperti halnya yang
di lakukan oleh (KOPSAE) Koperasi Sinau Andadani Ekonomi yang bertugas
untuk membantuk dan membangun ekonomi masyarakat pujon yang berjutuan
menyejahterakan dan memajukan masyakat pujon agar lebih maju dalam
pembuatan Biogas, tangung jawab Koperasi bagaimana agar peternak merasa di
untungkan pemberdayaan yang di lakukan oleh koperasi salah satunya membuat
biogas dari kotoran sapi hal ini sangat menguntungan bagi peternak karena fungsi
Biogas sanagat menguntungkan bagi ibu rumah tangga yang semula belu muncul
Biogas peternak harus setiap dua minggu sekali mengeluarkan uang untuk
membeli gas tabung.
8 Susilo, Rchmad K. Dwi. 2008. 20 tokoh sosiologi modern. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.
37
Tujuan teori fungsional stuctural bahwa tindakan Koperasi dalam
pemberdayaan pembuatan Biogas itu di arahkan pada tujuan. Di samping itu,
tindakan itu terjadi pada suatu kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedangkan
unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujan. Selain itu,
secara normatif tindakan tersebut diatur berkenan dengan penentuan alat dan
tujuan. Atau dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa tindakan itu dipandang
sebagai kenyataan sosial yang terkecil dan mendasar, yang unsur-unsurnya berupa
alat, tujuan,situasi, dan norma. Dngan demikian, dalam tindakan tersebut dapat
digambarkan yaitu Koperasi sebagai pelaku dengan alat yang ada akan mencapai
tujuan dengan berbagai macam cara, yang juga Koperasi itu di pengaruhi oleh
kondisi yang dapat membantu dalam memilih tujuan yang akan di capai, dengan
bimbingan nilai dan ide-ide. Perlu diketahui bahwa selain hal-hal tersebut di atas,
tindakan Koperasi itu ditentukan oleh orientasi subjektifnya, yaitu berupa
orientasi motivasi dan orientasi nilai.