Post on 19-Oct-2020
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Restoran dan macam-macamnya
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua
tamunya baik berupa makan maupun minum.
Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan
banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu.
Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana
tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration
di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas
para tamu pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama.
Dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual;
dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus
kalau pertugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara
cermat, dididik dan dilatih dengan baik, diajar berkomunikasi serta
dikoordinasikan dengan teliti serta dipersiapkan dengan kesungguhan hati.
Karena berkecimpung dalam produk jasa, yang dihadapi adalah manusia,
yakni tamu-tamu, bukan benda mati seperti buku, kertas serta pensil sebagaimana
layaknya dihadapi oleh pegawai kantor pada umumnya, maka harus bisa
menyesuaikan diri. (Marsum WA, 1991 : 7)
Restoran berarti uang; karena itu harus tahu pasti gimana mengelolanya,
bagaimana cara membuat tamu senang dan puas sehingga mereka selalu
berkeinginan untuk menjadi langganan restoran. Banyak hal yang harus diketahui.
Banyak usaha dan upaya yang harus ditempuh agar tujuan operasi restoran dapat
terwujud dengan baik.
Terdapat bermacam-macam definisi mengenai restoran. Menurut
Wojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu
restoran adalah rencana, maksud atau tujuan. Jadi restoran sebenarnya adalah
suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan
untuk suatu tujuan tertentu.
Universitas Kristen Petra 7
http://petra.ac.idhttp://digilib.petra.ac.id/index.htmlhttp://digilib.petra.ac.id/help/html
8
Kalau berbicara tentang design dalam restoran, maka berarti kita juga akan
men-design restoran dalam tiga hal, yakni how to run it, how to do it, dan how to
get it. Bagaimana kita mengelolanya, mengerjakannya dan bagaimana
mendapatkannya.
Macam-macam tipe restoran :
1. A’la Carte Restaurant
A’la Carte Restaurant adalah restoran yang telah mendapatkan izin penuh
untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi di mana tamu bebas
memilih sendiri makanan yang mereka ingini. Tia-tiap makanan di dalam
restoran jenis ini mempunyai harga sendiri-sendiri.
2. Table D’hote Restaurant
Table D’hote Restaurant ialah suatu restoran yang khusus menjual menu
table d’hote, yaitu satu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka
sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah
ditentukan pula.
3. Coffe Shop atau Brasserie
Coffe Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya
berhubungan dengan hotel, suatu tempat di mana tamu bisa mendapatkan
makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang
cukupan. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan American
Service di mana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate
service, artinya makanan sudah diatur dan disiapkan di atas piring. Kadang-
kadang penyajiannya dilakukan dengan cara buffet atau presmanan.
4. Cafetaria atau Cafe
Cafetaria atau Cafe adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan
penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan
makanannya terbatas dan tidak menjual minuman yang berakohol.
5. Canteen
Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau
sekolah, tempat di mana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan
makan siang dan cofee break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil
Universitas Kristen Petra
9
untuk selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan
seminar.
6. Continental Restaurant
Continental Restaurant adalah suatu resoran yang menitik-beratkan
hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah.
Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin
makan secara santai atau rilek.
7. Carvery
Carvery adalah suatu restoran yang sering berhubungan dengan hotel di
mana para tamu dapat mengiris sendiri hidangan panggang sebanyak yang
mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.
8. Dinning Room
Dinning Room yang terdapat di hotel kecil, motel atau Inn, merupakan
tempat yang tidak lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dinning
Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu,
namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.
9. Discotheque
Discotheque ialah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat
dansa sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan
live-band. Bar adaqlah salah satu fasilitas utama untuk sebuah diskotik.
Hidangan yang tersedia pada umumnya berupa snack.
10. Fish and Chip Shop
Fish and Chip Shop ialah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris,
di mana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng,
biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi
makanannya tidak dinikmati di tempat itu.
11. Grill Room (Rotisserie)
Grill Room (Rotisserie) adalah suatu restoran yang menyediakan
bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan
dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih
sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana
memasaknya.
Universitas Kristen Petra
10
12. Inn Tavern
Inn Tavern ialah suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh
perorangan di tepi kota. Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan
tamu-tamu, sedangkan hidangannya pun lezat-lezat.
13. Night Club/Super Club
Night Club/Super Club ialah suatu restoran yang pada umumnya mulai
dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu
yang ingin antai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan
kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi
sehingga menaikkan gengsi.
14. Pizzeria
Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual pizza. Kadang-kadang
juga berupa spagetti serta makanan khas Italia yang lain.
15. Pan Cake House/Creperie
Pan Cake House/Creperie ialah suatu restoran yang khusus menjual Pan
Cake serta Crepe yang diisi dengan berbagai macam manisan di dalamnya.
16. Pub
Pub pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendapat izin
untuk menjual bir serta minuman berakohol lainnya. Para tamu mendapatkan
minumannya dari counter (meja panjang yang membatasi dua ruangan).
Pengunjung dapat menikmatinya sambil berdiri atau sambil duduk di meja
makan.
Hidangan yang tersedia berupa snack seperti pies dan sandwich. Sekarang
kita bisa mendapatkan banyak hidangan pengganti di Pub.
17. Snack Bar/Cafe/Milk Bar
Snack Bar/Cafe/Milk Bar adalah semacam restoran cukupan yang sifatnya
tidak resmi dengan pelayanan cepat, di mana para tamu mengumpulkan
makanan mereka di atas baki yang diambil dari atas counter dan kemudian
membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang
disukainya. Makanan yang disediakan pada umumnya adalah hamburger,
sausages dan sandwich.
18. Specialty Restaurant
Universitas Kristen Petra
11
Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi
seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau
temanya.
Restoran-restoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India,
Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara
negara tempat asal makanan spesial itu.
19. Terrace Restaurant
Terrace Restaurant adalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan,
namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran
induk. Di negara-negara Barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka
pada waktu musim panas saja.
20. Gourmet Restaurant
Gourmet Restaurant ialah suatu restoran yang menyelenggarakan
pelayanan makan dan minum untuk orang-orang yang berpengalaman luas
dalam bidang rasa makanan dan minuman.
Keistimewaan restoran nin ialah makanan dan minumannya yang lezat-
lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal.
21. Family Type Restaurant
Family Type Restaurant ialah suatu restoran sederhana yang
menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal; terutama
disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
22. Main Dinning Room
Main Dinning Room ialah suatu restoran atau ruang makan utama yang
pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar, di mana penyajian makanannya
secara resmi, pelan tapi pasti terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Servisnya
bisa mempergunakan pelayanan ala Perancis atau Rusia.
Tamu-tamu yang hadir pun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.
Universitas Kristen Petra
12
2.2. Perkembangan Restoran dan Masakan Cina
Perkembangan restoran masa kini tidak terlepas dari sejarah
perkembangan peradaban manusia di masa lalu. Menurut Soekresno (2001),
sejrah restoran dimulai sekitar 12.000 tahun SM saat suatu suku bangsa di
Denmark menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan hidangan
bagi sekelompok orang untuk menikmati hidangan secara bersama-sama. Lalu
pada tahun 4000 SM, didirikan cabaret untuk pertama kalinya di mana tempat ini
digunakan untuk menjual minuman keras. Lalu pada sekitar tahun 1200 di
London, dibuatlah beberapa warung yang menyediakan makanan matang untuk
dibawa pulang dan akhirnya warung-warung tersebut berkembang menjadi
restoran dengan fasilitas yang semakin berkembang pula.
Nama restoran sendiri dipakai ketika pada tahun 1975 Monsier Boulanger
membuka tempat menjual sup di Perancis yang bertuliskan ”VENITE ADME
OMNES QUI STOMACHO LABORATORATIS ET EGO RESTAURABO VOS”,
yang artinya datanglah Anda semua kepada saya, bagi Anda yang perutnya
keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi Anda. Menu supnya
diberi nama ”Le Restaurant Divin”, yang berarti obat yang menyegarkan.
Demikianlah asal kata restaurant, yaitu berasal dari bahasa Perancis ”restaurer”,
yang berarti memulihkan kembali.
Menurut Soekresno (2001), jika dilihat dari sistem pengelolaan dan
penyajian, restoran dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu : Formal Restaurant
(Restoran Formal), Informal Restaurant (Restoran Informal) dan Specialties
Restaurant.
Yang dimaksud dengan Formal Restaurant adalah industri jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan
pelayanan yang eksklusif. Pengertian Informal Restaurant adalah industri jasa
pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional
dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan
frekwensi yang silih berganti pelanggan. Pengertian Specialties Restaurant adalah
industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan
profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti oleh sistem penyajian
yang khas dari suatu negara tertentu.
Universitas Kristen Petra
13
Soekresno menyatakan ciri-ciri Specialties Restaurant adalah :
1. Menyediakan sistem pemesanan tempat.
2. Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak
pelanggan secara umum.
3. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi
dengan budaya internasional.
4. Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam.
5. Menu ala carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan.
6. Biasanya menghadirkan musik/hiburan khas negara asal.
7. Harga makanan relatif tinggi dibanding informal restaurant dan lebih rendah
dibanding formal restaurant.
8. Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 (satu) pramusaji
untuk melayani 8-12 pelanggan.
Dilihat dari ciri-ciri yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa restoran Buli-Buli termasuk pada golongan spcialties
restaurant, yaitu restoran yang secara khusus menyediakan menu masakan dari
negara Cina.
Dilihat dari sejarahnya, maka masakan Cina tidak dapat dipisahkan dari
nasi. Menurut sejarah dan penemuan arkeologi, ditemukan bahwa di sepanjang
Sungai Yang-Tse pada sekitar 5000 tahun SM adalah merupakan lahan sawah
untuk menanam padi. Pada zaman itu, masyarakat Cina telah memasak nasi
dengan air, bahkan membuatnya menjadi anggur. Tapi di bagian Utara Cina, di
mana suhunya lebih rendah dan kering, padi tidak dapat tumbuh sehingga
masyarakat Cina di bagian Utara mengumpulkan wild millet dan sorghum. Pada
sekita 3000 tahun SM, masyarakat Cina juga mulai mengkonsumsi teh sebagai
minuman. Gandum pertama dikonsumsi pada saat Dinasti Shang, yaitu sekitar
1500 tahun SM, dibawa dari Asia Barat. Biasanya masyarakat Cina merebusnya
menjadi semacam krim gandum. Jadi, makanan utama masyarakat Cina adalah
padi, millet, sorghum, dan gandum. (History For Kids Organization, 1995, p.1).
Selain makanan utama tersebut, masyarakat Cina juga menanam sayuran
untuk dimakan bersama nasi, seperti kacang soya dan mentimun. Sedangkan
untuk buah-buahan, biasanya masyarakat Cina menanam jeruk, lemon, persik, dan
Universitas Kristen Petra
14
apricots. Untuk rempah-rempah, masyarakat Cina menanam jahe dan anise. Pada
sekitar tahun 5500 tahun SM, masyarakat Cina juga telah mengkonsumsi daging
ayam, yang didatangkan dari Thailand. Pada sekitar 4000 atau 3000 tahun SM,
masyarakat Cina juga mengkonsumsi daging babi, yang banyak terdapat di Cina.
Sedangkan domba dan kambing didatangkan dari Asia Barat pada sekitar 4000
tahun Sm. Karena pada saat itu, daging sangatlah mahal harganya, dan juga kaum
Budha tidak mengkonsumsi daging, sejak dinasti Sung, yaitu sekitar abad
pertama, masyarakat Cina juga mengkonsumsi tofu atau bean curd sebagai
sumber protein. Pada jaman dinasti Han, millet wine menjadi sangat populer, lebih
populer daripada teh. Pada jaman dinasti ini pula, masyarakat Cina mulai
membuat gandum dan padi menjadi mi panjang. (History For Kids Organization,
1995, p.1).
Perkembangan kulinari di Cina sempat mengalami pasang surut, terutama
pada awal abad 20, yaitu ketika pada tahun 1937 terjadi invasi Jepang atas Cina.
Sebelumnya, di Cina sendiri terjadi kekacauan akibat perkembangan opium yang
mematikan industri makanan di Cina. Setelah kemenangan komunis pada tahun
1949, Cina berangsur-angsur pulih dan kembali damai. Salah satu kota yang mulai
berkembang sejak saat itu adalah kota Shanghai. (Chang, 1977, p.1).
Pada sekitar abad 11, kota Shanghai sendiri sebenarnya hanyalah
merupakan desa nelayan dekat Sungai Yang-Tse. Kemudian mulai berkembang
menjadi penghasil kapas dan akhirnya pada sekitar tahun 1800 menjadi salah satu
kota terbesar di Cina. Nama Shanghai sendiri berarti ”on the sea”. Sebelum
dinamai Shanghai seperti sekarang, dulu tempat ini bernama ”li-tuh” . ketika
dikuasai oleh pendatang, kota ini menjadi pusat teater, militer dan aksi politik dan
berkembang menjadi kota metropolis, terutama sebagai tempat judi dan penjualan
opium. Pada tahun 1949 ketika komunis mulai memerintah, rehabilitasi besar-
besaran dimulai dan opium diberantas dari kota Shanghai. Pada tahun 1900an,
kota Shanghai mulai dibuka lagi bagi dunia luar untuk menanamkan modalnya
dan saat ini Shanghai telah menjadi salah satu kota yang paling berkembang di
Cina. (Chang, 1977, p.1).
Kebiasaan makan di Cina berbeda dengan kebiasaan makan di wilayah
Barat. Masyarakat Cina jarang makan di luar sendirian, biasanya mereka
Universitas Kristen Petra
15
berkumpul dengan anggota keluarga maupun kerabat. Sejak dahulu, bagi
masyarakat Cina, makan bersama merupakan bentuk komunikasi sosial yang
penting yang masih dipegang hingga sekarang. Masyarakat Cina juga
mengutamakan kualitas dan ras dari makanan, bukan dari tempat maupun suasana.
Bagi masyarakat Cina, asalkan makanan tempat tersebut enak, maka mereka
bersedia untuk mengorbankan waktu dan tenaga, seperti menyetir berjam-jam
untuk mencapai tempat tersebut, walaupun tempat itu tidaklah mewah. (Passmore
& Reid, 1998).
Kebiasaan makan masyarakat Cina lain yang berbeda dengan budaya
Barat adalah budaya dalam menentukan pesanan makanan. Budaya Barat
mengharuskan seseorang untuk dapat memesan makanan sesuai dengan
kemampuan makannya. Jika terlalu sedikit dalam memesan, budaya Barat
menyebutkan tidaklah sopan untuk memesan lagi menu yang sama. Namun jika
terlalu banyak dan tidak mampu dihabiskan, maka hal tersebut adalah penghinaan
bagi koki yang memasaknya. Sedangkan dalam budaya Cina, pemesanan
makanan dapat dilakukan sesuai dengan kehendak pemesan tanpa memperhatikan
aturan-aturan seperti dalam budaya Barat. Yang lebih baik lagi, dalam budaya
Cina, makanan dapat dikombinasikan dengan masakan-masakan lain dan bumbu-
bumbu yang bermacam-macam sehingga akan menghasilkan perpaduan rasa di
mulut yang berbeda-beda. (Passmore & Reid, 1998).
Universitas Kristen Petra
16
2.3. Dinasti Ming
Penulis juga akan melihat memaparkan sedikit tentang dinasti Ming.
Berikut adalah pemaparannya :
BATAS OTOKRASI DINASTI MING 1368 – 1644
Karena desintegrasi dari kerajaan Mongol dan keruntuhan dari Dinasti
Yuan, Cina mendapatkan kelonggaran dari peraturan asing.
Dinasti Ming (1368-1644) didirikan oleh petani miskin dari pemberontak, diatur
untuk menjamin warga Cina dan bahkan untuk memperluas sampai area Barat
Daya. Kaisar Ming yang baru berjuang untuk memperoleh keuntungan yang
sangat besar dari pengawasan pribadi, kerajaan yang kompleks, menggunakan
terror untuk menjaga agar pejabat tetap mengikuti peraturan. Meskipun pertauran
depitisme, kompetisi untuk menjadi pejabat mudah tercapai dan melebihi tingkat
Song dibawah kekuasan Yangzi, dimana angka urbanisasi sangat tinggi dan
penerbitan industri bertumbuh secara cepat. Salah satu alas an dari kemakmuran
kawasan ini adalah berkembangnya perdagangan termasuk perdagangan
internasional maritime. Meskipun peraturan kerajaan Ming mendapatkan sedikit
simpati di dalam perdagangan dan mencoba untuk memaksa semua pedagang
asing untuk mengikuti struktur dari system upeti, pemerintah kerajaan Ming tidak
tetap memperhatikan tuntutan luar negeri akan sutera dan porselen Cina untuk
mempercepat perluasan system perdagangan internasional. Hasil pemasukan dari
perak menjadi unjung tombak ekonomi Cina dan dapat menyerap pengaruh social
dan kebudayaan, beberapa menjadi kontribusi perminataan masyarakat pada abad
17.
MING TAIZU DAN DEPOTISME
Sejarah Cina telah dipengaruhi oleh seorang pribadi yang merupakan pendiri dari
dinasti Ming, Zhu Yuanzhang (1328-1398) ia lebih dikenal dengan nama
kerajaannya yaitu Taizu, dan nama periode pemerintahannya yaitu Hongwu. Ia
adalah rakyat jelata pertama yang telah menjadi seorang raja dalam 1500 tahun.
Taizu telah membuktikan bahwa ia adalah seorang yang cerdas, pekerja keras dan
kejam. Orang tuanya juga orang miskin, mereka seringkali berpindah tempat
untuk mencari pekerjaan dan menghindari pemungut uang sewa. Mereka bahkan
Universitas Kristen Petra
17
seringkali membawa pergi beberapa orang dari anaknya karena mereka tidak
sanggup untuk membiayai mereka. Ketika Zhu Yuanzhang berusia 16 tahun,
perubahan rute dari sungai Kuning telah membawa banjir, kelaparan dan wabah
dalam kawasan itu dan merenggut nyawa kedua orang tuanya. Taizu kemudian
masuk ke dalam biara Buddha, tetapi biara itu menekan dia, setelah sekian
lamanya Taizu keliling China Timur Tengah akhirnta ia kembali ke biara selama 3
sampai 4 tahun, sampai akhirnya biara itu dibakar oleh milisi Yuan. Taizu tidak
punya rumah lagi, tahun 1352 Taizu bergabung dalam salah satu group
pemberontak.
Taizu naik daun dengan cepat dalam group pemberontak itu. Apalagi setelah ia
menikah dengan anak perempuan dari komandan group itu. Pada tahun 1355
Taizu mengambil alih kepemimpinan group itu lalu ia menangkap pemimpin kota
Nanjing. Dengan menggunakan Nanjing sebagai dasar untuk kampanye melawan
orang kuat lainnya, Taizu akhirnya menjadi terkenal di Timur Selatan. Tahun
1367 Taizu melaksanakan rencananya yaitu mengirim pasukannya ke Utara ke
arah ibukota Yuan di modern Beijing.
Peraturan Mongol tidak turun tahta, Taizu dan pasukannya melarikan diri ke
Mongolia. Usaha Ming untuk melawan dan mengalahkan Mongol tidak berhasil
jadi wilayah kerajaan Ming tidak dapat diperluas di Asia. Pada tahun 1368, Taizu
meruntuhkan istananya dan mengumumkan berdirinya Dinasti Ming. Ia menunjuk
kota Najing sebagai ibukotanya. Penduduk Nanjing semakin bertambah dari
100.000 sampai kira-kira 1.000.000. Taizu membangun tembok yang sangat besar
disekeliling kota itu, Taizu melakukan segala upaya untuk mengagungkan dirinya
sebagai raja. Taizu menginginkan semua orang mau tunduk pada kekuasaanya dan
yang tidak mau akan dihukum. Harga dari birokrasi tetap terkontrol dengan cara
menggunakan sistem Yuan secara turun temurun, yang juga digunakan untuk
mencukupi kebutuhan istana dan pemerintah. Prinsip yang sama juga di terapkan
dalam pemerintah lokal.
Taizu juga berpikir bahwa yang mengganggu pemerintah dapat dihilangkan kalau
orang mau memperhatikan standar moral dan hirarki sosial dan hidup bersama
dengan harmonis.
Universitas Kristen Petra
18
Tidak dapat meletakkan kepercayaan pada penjabat, Taizu sebagai kepala
eksekutif, membuat perjanjian dengan pejabat-pejabat tentang masalah besar atau
kecil. Seperti kaisar yang pertama Qin, Taizu menyelesaikan semua kerjaannya
sendiri, dan semua masalahnya diatasi sendiri olehnya.
MASALAH-MASALAH MANAJEMEN
Taizu telah memerintahkan keturunannya untuk memelihara keutuhan institusi-
institusi yang telah dia ciptakan, sebuah keinginan yang tidak selalu mereka
hormati. Nanjing, misalnya tidak tetap menjadi ibukota bahkan selama seabad.
Taizu diagntikan oleh pewarisnya yang sah (anak laki-laki berusia 15 tahun dari
mendiang anak laki-laki tertuanya), tetapi dalam tiga tahun paman kaisar ini, anak
laki-laki keempat Taizu, Chengzu, menjalankan sebuah perang saudara merebut
mahkota kekuasaan. Chengzu memindahkan ibukota utama ke basis kekuasaanya
di Beijing dan menurunkan Nanjing ketingkat ibukota sejunder. Setelah itu
Beijing menjadi tempat kediaman keluarga istana dan tempat kekuasaan selagi
Nanjing memiliki pengawasan atas masalah-masalah fiskal dan memasok utara
yang lebih miskin dengan pndapatan-pendapatan pajak yang dikumpulkan di
selatan yang lebih kaya. Untuk membangun Beijing, ratusan dari ribuan pekerja
dikerahkan untuk mebangun dinding-dinding dan istana-istana. Kota itu diatur
seperti serangkaian kotak bersarang: aula utama adalah pusat dari bangunan istana
(disebut dengan Kota Terlarang), dengan sendirinya menjadi daerah pemerintah
(disebut dengan Kota Imperial), yang akhirnya menjadi pusat Beijing, dengan
pergerakan ke dalam dan ke luar kota-kota ini terbatas pada pintu-pintu yang
menembus dinding-dinding. Pada tahun 1553 sebuah Kota Luar telah
ditambahkan ke selatan, dengan dinding-dinding dan pintu-pintu gerbangnya
sendiri, membuat ukuran Beijing keseluruhan menjadi emapat kali empat setangah
mil. Untuk memasok Beijing dengan padi-padian, Grand Canal dibangun pada
Shandong selatan melalui serangkaian 15 kunci, sebuah usaha besar
kerekayasaan/teknik. 15.000 perahu dan 160.000 prajurit banyak pengangkutan –
yang menarik tongkang-tongkang bermuatan dengan tali-tali bilamana dibutuhkan
– oleh karenanya menjadi urat nadi kehidupan ibukota.
Universitas Kristen Petra
19
Udsaha-usaha Taizu mengorganisasikan pemerintahannya di seputar
pengabdian yang tak dibayar menciptakan banyak gangguan untuk administrator-
administrator Ming kemudian. Pejabat-pejabat local menemukan bahwa sumber-
sumber sah pendapatan sangat terbatas sehingga mereka dan memiliki peluang
kecuali memungut pendapatan yang tidak sah akan mebuat jasa-jasa dasar tetap
berjalan, mengarah pada jenis penyalahgunaan yang telah ingin dicegah oleh
Taizu. Rumah-rumah tangga biasa seringkali dihancurkan oleh
pertanggungjawaban tanpa ganti rugi untuk memberikan pajak-pajak atau
mengurus/memelihara hostel-hostel local untuk pelancong-pelancong pemerintah.
Akhirnya pembaharuan harus muali diberlakukan, yang mengubah sebagian besar
kewajiban menjadi pajak uang. Sebagaimana dalam dinasti-dinasti sebelumnya,
banyak prajurit-petani keturunan membayar untuk dirinya sendiri atau memelihara
untuk dirinya sendiri sebagai sebuah pasukan militer yang efektif. Prajurit-prajurit
yang tidak dibayar melarikan diri atau menjual tanah-tanah mereka, dan banyak
parjurit upahan harus diciptakan untuk memberikan jasa kepada mereka. System
keuangan Ming tidak pernah dikelola secara sangat efektif; misalnya, pemerintah
gagal memenuhi kebutuhan terhadap pembuatan uang logam, untuk
mengendalikan pemalsuan koin, atau menegakkan penggunaan mata uang kertas
yang didukung secara tidak memadai. Akhirnya, mata uang kertas ditinggalkan
dan pemerintah menyetuhui peredaran batang-batang perak.
Solusi Tizu pada masalah orang kasim istana yang terus berlanjut juga
tidak berjalan seperti yang direncakan. Taizu telah menetapkan bahwa orang
kasim seharusnya tidak diperkenankan untuk belajar membaca atau turut campur
tangan dalam politik. Meskipun demikian, dalam berdekade-dekade orang kasim
istana tidak hanya mengelola tempat-tempat kerja kekasisaran yang sangat besar,
tapi juga memainkan peranan-peranan utama dalam masalah-masalah militer dan
bahkan masalah-masalah dinas sipil seperti pemilihan dan promosi pejabat-
pejabat. Selama abad yang lalu 70.000 orang kasim Ming bertugas diseluruh
penjuru negeri, 10.000 di ibukota. Mereka memiliki birokrasi mereka sendiri,
sejajar dengan birokrasi dinas sipil tetapi tidak dikendalikan olehnya. Sebuah
sekolah didirikan untuk mendidik mereka, dan banyak menjadi ahli dalam
prosedur-prosedur birokratis dan bentuk-bentuk dokumenter. Orang kasim
Universitas Kristen Petra
20
menempati dan bekerja pada kantor-kantor istana sebagai Biro Seremonial, yang
ketuanya adalah manajer tunggal tempat-tempat istana dan jadwal kaisar, dan
ketika kaisar mengijinkannya, sejenis ketua staf yang dapat memberlakukan
kehendaknya terhadap birokrasi sipil. Pengendalian orang kasim atas proses-
proses pemerintahan yang sangat penting adalah sangat merugikan selama
kekuasaan panjang Guangzong (juga disebut dengan Wanli, 1573-1620), yang
merasa tidak senang dengan pertikaian diantara pejabat-pejabat puncaknya dan
perlawanan mereka pada keinginannya untuk menguasai pasukan-pasukan
komandonya secara langsung, benar-benar tidak lagi memperhatikan urusan-
urusan pemerintah, tidak membaca kertas-kertas yang diserahkan kepadanya dan
juga tidak mengisi lowongan-lowongan dalam kedudukan-kedudukan utama. Dia
membiarkan orang-orang kasim memungut pajak-pajak di propinsi=propinsi,
tidak memperdulikan bagaimana mereka mungkin bertindak lalim terhadap
keluarga-keluarga kaya.
Walaupun birokrat-birokrat Ming yang setia bersungguh-sungguh dalam
berusaha membuat sebuah sistem yang cacat dalam berjalan, masyarakat dan
perekonomian terus tumbuh berkembang. Populasi China naik dua kali lipat
selama masa dinasti tersebut, dari anatara 60 dan 80 juta sampai antara 150 dan
200 juta. Kota-kota pasar kecil namapk di seluruh penjuru negeri. Spesialis
regional meningkat ketika komunitas-komunitas memanfaatkan ketersediaan
pengangkutan air yang murah untuk memungut hasil bumi yang diperdagangkan.
Pada abad ke 17 area delta sungai Yangzi telah menjadi sebuah pusat produksi
katun dan sutra, Fujian pesisir menjadi terkenal, tembakau dan tebu gula, dan
fabrikasi porselin pada Jingdezhen di jiangxi telah mencapai tingkat-tingkat
output yang belum pernah terjadi sebelumnya. Semua dari ini terjadi walaupun
dengan berlanjutnya kecurigaan pemerintah pada mereka yang mengejar laba dan
pertumbuhan ekonomi di luar rencana negara.
BATAS BARAT DAYA
Baru pada saat Ming propinsi-propinsi barat daya Yunnan dan Guizhou
sepenuhnya digabungkan ke dalam kerajaan China. Mongolia telah
menghancurkan kerrajaan Dali di tahun 1253 dan memasukkannya ke dalam
Universitas Kristen Petra
21
kekaisaran mereka, menempatkan lebih dari 50.000 prajurit dan keluarga mereka
disana, masih banyak orang Islam di barat laut. Pola pemberian cuti pada prajurit-
prajurit setalah operasi-operasi militer diulangi oleh Ming setelah menaklukkan
daerah itu di tahun 1391. pada akhir abad, kira-kira 20.000 kolonis militer telah
membersihkan kira-kira dua juta mu (kira-kira 350.000 acre) di Yunnan dan
Guizhou. Perkampungan-perkampungan rumah-rumah tangga berikutnya selama
abad ke-15 dan 16 sekurang-kurangnya membawa penghuni-penghuni yang
disponsori pemerintah sebanyak setengah juta lagi, berasal dari sejauh Shanzi,
Shandong, Jiangsu, dan Fujian. Perpindahan-perpindahan ini memiliki sebuah
dampak besar terhadap bauran etnis di area itu, karena Yunnan dan Guizhou
barangkali memiliki kira-kira 3 juta orang di permulaan Ming, yang mana separuh
darinya adalah non-Han. Para kolonis pada umumnya membuka tanah-tanah yang
belum digarap didekat perkampungan-perkampungan non-Han, mengarah pada
gesekan tetapi juga asimilasi dalam dua arah.
Dalam area-area batas seperti barat daya, pemerintah Ming mengikuti
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintahan ganda dinasti-dinasti sebelumnya.
Tempat-tempat dengan populasi-populasi China luas dikuasai melalui daerah-
daerah administratif dan county (semacam kabupaten) yang pegawai negeri
regulernya memberlakukan regulasi-regulasi pajak dan kitab undang-undang
secara nasional. Di tempat-tempat lain dimana suku-suku pribumi secara jelas
mengendalikan, Ming mengakui penguasaan-penguasaan suku sebagai kepala-
kepala suku warisan dan memerintah ”dengan sebuah kekuasaan longgar”,
mengharuskan kepala suku untuk memelihara ketertiban, membantu Ming jika
suku-suku lain yang berdekatan menyebabkan kesulitan, dan mengirimkan upeti
sebagai imbalan atas barang-barang berlimpah yang diterimanya dalam
pertukaran. Pemerintah pusat Ming memerankan peranan tuan besar yang jauh,
tidak dapat mengendalikan banyak dari apa yang terjadi, tetapi tidak harus
mengeluarkan banyak sumber daya juga.
Walaupun dengan potensi manfaat-manfaat dari sistem semu feodal ini
baik pada kepala-kepala suku setempat maupun pemerintah Ming, konflik yang
keras antara penghuni-penghuni dan penduduk pribumi bukannya tidak lazim.
Dalam cara-cara yang mengingatkan pada konflik di barat Amerika, provokasi-
Universitas Kristen Petra
22
provokasi dapat berasal dari salah satu pihak: orang China individual akan
mengeksplorasi atau mereduksi ke orang-orang suku setempat yang mendekati
perbudakan, dan orang-orang suku, dimana mereka memiliki saran-sarana militer,
yang merampok, memperbudak, atau juga menakut-nakuti penghuni-penghuni
atau pedagang-pedagang China yang berusaha dalam daerah-daerah kantong
mereka. Pergolakan berskala terbesar terjadi antara 1464 dan 1466 ketika suku
Miao dan Yao di Guangzi, Guangdong, Sichuan, Hunan dan Guizhou
meninggalkan area-area batas mereka yang terpencil untuk menyerang kota-kota
yang berpenduduk padat. Menyimpulkan bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan
sebelumnya yang bersifat mendamaikan telah memperburuk masalahnya, menteri
perang memutuskan untuk mengupayakan sebuah solusi militer. 30.000 prajurit,
termasuk 1.000 penunggang kuda Mongol, berkumpul di Nanjing dan bergerak
dari sana menuju Guangxi, dimana 160.000 pasukan lokal bergabung ke dalam
mereka. Benteng pertahanan Zao utama, terletak di sebuah ngarai dalam yang
dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan tertutup rimba, diserang, serta pemimpin
dan 800 pengikut ditangkap dan dikirim ke Beijing untuk dipenggal kepala
mereka. Bala tentara kemudian dikirimkan untuk menenangkan propinsi-propinsi
di sekitarnya.
Beberapa pejabat China menentang upaya pelaksanaa supremasi militer
atas suku-suku non China. Di tahun 1479 seorang pejabat menyatakan bahwa
konflik dengan orang-orang asli di Sichuan selatan banyak disebabkan oleh
keputusan pemerintah Ming untuk menempatkan pejabat-pejabat dinas sipil
reguler ke area tersebut, orang-orang yang kurang disenangi oleh orang-orang
lokal yang tidak dapat berbicara dalam bahasa-bahasa mereka. Operasi-operasi
militer yang baru, menghasilkan kematian 270 pemimpin pribumi, dia
melaporkan, telah memprovokasi kebencian terhadap orang China ini dimana
orang-orang setempat tidak melihat adanya alternatif kecuali menjarah dan
merampas. ”Ketika mereka merangkap seorang China, mereka mengikat dia ke
sebuah pohon dan membidikkan panah-panah ke arahnya, berkata: ’Kamu telah
mengganggu kami semua dalam waktu yang terlalu lama’. Pejabat-pejabat lain
mencari sebuah jalan tengah antara memberi otonomi kepada orang-orang suku
dan berusaha untuk memaksa dia untuk menyerah secara total. Pejabat-pejabat
Universitas Kristen Petra
23
filsuf Wang Yangming, berpengalaman dalam pemberontakan-pemberontakan
Miao yang menekan di Guangxi, menyerukan Han bersama oleh kepala-kepala
suku setempat dan pejabat-pejabat China untuk memungkinkan signifikansi
bertahap. Dalam hal orang-orang suku yang kurang berarti, dia menyatakan,
”menjalankan pemerintahan sipil langsung oleh hakim-hakim China Han karena
seperti menggembalakan rusa ke dalam ruang sebuah rumah dan berusaha untuk
menjinakkannya. Akhirnya, mereka hanya menanduk altar-altar persembahan
anda, menendang meja-meja anda, dan mengahancurkan dalam ketakutan yang
sangat”. Di pihak lain, meninggalkan mereka pada lat-alat mereka sendiri juga
bukan merupakan solusi karena ini seperti melepaskan rusa di hutan belantara
tanpa menempatkan pagar-pagar untuk membuatanya tidak menginjak hasil bumi
mudah anda.
Penciptaan sebuah identitas China tradisional lokal tidak hanya diantara
mereka yang terdidik tapi juga diantara petani-petani biasa yang banyak
disebabkan oleh perpindahan jarak jauh yang mengisi barat daya dengan
penghuni-penghuni China. Orang-orang yang pindah/pengembara berasal dari
bagian-bagian China yang secara luas terpisah; mereka tidak dapat gagal
memperhatikan perbedaan-perbedaan dalam dialek-dialek dan kebiasaan-
kebiasaan yang memisahkan mereka, tetapi mereka juga mulai mengenali apa
yang mereka sama-sama miliki. Tetapi mebedakan mereka sebagai China Han
dari orang-orang suku lokal. Dalam hal barat daya ketika impian-impian China
dan orang-orang pribumi hidup dalam kontak yang lebih dekat, terdapat cukup
saling bertukaran budaya karena identitas-identitas dan dialek-dialek propinsi baru
muncul, dengan identitas dan budaya China Han cukup dominan, tetapi
memasukkan banyak praktek utama orang-orang pribumi setempat.
Universitas Kristen Petra
24
Gb. 2.1. Laut Cina yang menjadi penghubung ke bangsa lain menjadi sangat
penting pada masa Dinasti Ming. Pada masa awal dinasti, Cina mengirimkan misi
pekerja lau keras ke tempat yang jauh. Beberapa waktu kemudian pedagang dan
pengembara dari tempat yang jauh datang ke Cina lewat laut. Pada dinasti Ming
sangat sulit untuk mempertahankan daerah utara dari para nomaden yang
menunggang kuda. Pemerintah juga harus memperhatikan bagaimana
mempertahankan daerah pantai selatan dari bajak laut dan penyelundup.
Universitas Kristen Petra
25
KEHIDUPAN INTELEKTUAL
Pemerintahan Ming telah secara serius cacat kehidupan di dalamnya penuh
dengan resiko, tetapi persediaan orang-orang terpelajar yang antusias memasuki
dinas pemerintah tidak pernah berkurang. Sistem ujian dinas sipil oleh karenanya
terus memaikan sebuah peranan dalam kehidupan intelektual.
Dalam hal kandungan kesusatraan dan inteletual, tujuan-tujuan Ming
terkenal karena kesempatannya. Yang jelas ini menguji pengetahuan tentang
Empat Buku (Analect, Mencius, Doictrine of the Mean, dan Great Learning)
sebagaimana yang ditafsirkan oleh pakar Song, Zhu Xi. Penekanan pada
interpretasi-interpretasi seorang pakar tunggal membuat studi dan
penggolongan/pengklasifikasian menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti
tetapi dapat memisahkan persiapan untuk ujian-ujian dari kehidupan intelektual
menuju sebuah tingkat yang bahkan lebih besar dalam periode Song.
Mempersiapkan untuk ujian-ujian menjadi terpisah dari kecendrungan-
kecendrungan kesusatraan juga, terutama setelah 1487 ketika ditetapkan bahwa
essay-essay harus ditulis dalam sebuah gaya delapan bagian formal tetap yang
disebut dengan gaya essay ”berkaki delapan”. Meskipun demikian, dalam hal
peluang kemajuan yang ditawarkannya, ujian-ujian Ming terkenal dengan
keluasan sosial dan geografisnya. Untuk mencegah bagian-bagian negara yang
paling makmur, dimana pendidikan adalah yang paling maju, sehingga tidak
memonopoli dinas sipil, dan untuk menjamin representasi bahkan pada daerah-
daerah yang paling terbelakang. Karena diperlukan, Ming menambahkan sebuah
tingkat baru lebih rendah pada sistem gelar kesarjanaan tersebut, siswa–siswa
pemerintah (shengyuan) yang memenuhi syarat dengan lulus dari sebuah ujian
lokal, oleh karenanya sangat memperluas jumlah-jumlah pemegang gelar
kesarjanaan. Pada abad ke 16, pada umumnya terdapat lebih dari 100.000 siswa
pemerintah (kira-kira satu dari setiap 3 atau empat ratus pria dewasa). Pria-pria ini
dapat mengenakan topi dan selempang khas, dibebaskan dari dinas kerja, dan
kadang-kadang diberi beasiswa/upah tetap. Dan juga penting, gelar mereka
memberikan kedudukan kepada mereka sebagai pemimpin-pemimpin komunitas
dan memasuki lingkaran-lingkaran terpelajar; bilamana dalam keadaan-keadaan
yang direduksi, mereka dapat barangkali menggunakan gelar-gelar mereka untuk
Universitas Kristen Petra
26
mengamankan sebuah pekerjaan sebagai seorang tutor dalam sebuah keluarga
yang kaya. 10 persen atau lebih sedikit yang telah berhasil pada tingkat propinsi
(juren) berhak untuk mendapatkan hak-hak istimewa lebih besar, termasuk hak
untuk diangkat ke kedudukan-kedudukan pemerintah tingkat yang lebih rendah,
bahkan tanpa melalui ujian berikutnya yang paling prestisius, Jinshi, diberikan di
ibukota. Akan terdapat hanya dua sampai empat ribu Jinshi pada suatu waktu
tertentu, kira-kira satu dari 10.000 pria dewasa.
Peranan utama sistem pengujian dinas sipil dalam kehidupan elit tidak
membuat kekayaan menjadi tidak lagi penting. Karena kantor dapat digunakan
untuk meningkatkan properti keluarga dan properti dapat diteruskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya, keluarga-keluarga pejabat masih lebih baik
daripada keluarga-keluarga lain. Sebagaimana dalam jaman Song, ketika sistem
kelas ditinjau dari tingkat county (semacam kabupaten) atau daerah pemerintah
administratif, sejumlah relatif kecil keluarga-keluarga pemilik tanah di sebuah
tempat dapat memperoleh sebuah bagian yang secara berlebihan besar dari
generasi setelah generasi tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi. Dalam satu
county di Anhui, misalnya, sembilan belas dari delapan lima Jinshi yang diberi
penghargaan dimasa Ming berasal dari hanya tiga garis keluarga.
Selain itu, mereka yang kaya memiliki sumber-sumber daya
mengupayakan pencapaian versi yang agak mudah sederhana dalam kehidupan
cendekiawan/intelektual, menggabungkan praktek dan keahlian seni dan literatur
dengan studi dan sekali-kali penahanan/kepemilikan kantor. Di tahun 1570
“Empat Keluarga Besar” Suzhou mengundang cendekiawan lokal untuk melihat
perak-perak kuno mereka dan barang-barang antik lainnya. Keluarga-keluarga
Suzhou yang kaya seperti ini seringkali tingkat di rumah-rumah taman berdinding
elegan. Sangat tidak seperti rumah-rumah besar desa dan kota di Eropa, tempat-
tempat pengasingan kota ini tidak memberikan minat perhatian visual eksternal.
Hanya mereka yang diundang dalam dinding-dinding tinggi dapat menemukan
dunia luar biasa yang terciptakan dalam halaman-halaman rumah kecil, dicapai
setelah berbelak-belok disepanjang galeri-galeri yang tertutup, tertembus di
tempat-tempat dengan jendela-jendela hiasan yang memberikan pandangan
sekilas dunia lebih jauh. Dalam taman-taman kecil di dalam kompleks-kompleks
Universitas Kristen Petra
27
ini dapat ditemukan pohon-pohon plum atau bambu serta bebatuan yang
membangkitkan pegunungan.
Dalam lingkungan ini, ideal amatir – yang sudah terdapat dalam lingkaran
seni Tang dan Song – tumbuh berkembang dengan baik. Pelukis-pelukis
cendekiawan hebat seperti Shen Zhou, Wen Zhengming, dan Dong Qichang
adalah ahli-ahli yang sepenuhnya mengenal baik klasik, karya-karya penyair
hebat, dan karya-karya penyair dan kaligrafer ini; dan mereka berusaha
memberikan makna pada pemandangan, taman, pohon-pohon, batu-batuan, atau
pemandangan lain yang mereka gambarkan. Mereka menarik banyak siswa dan
pengikut, baik amatir yang melukis untuk ekspresi diri selagi mengupayakan
pencapaian karir-karir lain, dan juga pria-pria yang memutuskan untuk
mengerahkan segenap energi mereka pada lukisan. Mencari mata pencaharian
sebagai seorang pelukis telah menjadi dimungkinkan karena karya seni oleh
pelukis-pelukis terkenal bisa mencapai harga-harga yang tinggi. Seorang pria
kaya, tengah merencanakan perayaan ulang tahun ibunya yang ke 80, membayar
pelukis terkemuka Qiu Ying sebanyak 100 ons perak untuk melukis pada sebuah
gelungan tangan panjang untuk kesempatan tersebut. Lukisan-lukisan lain juga
bernilai tinggi; seorang pria memperoleh sebuah tanah perkebunan sebagai
imbalan atas serangkaian empat gulungan oleh Shen Zhou, seorang pelukis
terkenal dari sebuah generasi sebelumnya.
Universitas Kristen Petra
28
Gb. 2.2. Pakaian pegawai negeri yang ditulis dengan klasik dengan karakter
tulisan kecil yang dipakai selama 9 abad
Gb. 2.3. pajabat negara Wen Zhengming (1470-1559) melukis dengan tinta dan
kertas sebagai simbol kesabaran kekerasan batu dan disamping atas terdapat
tulisan suatu puisi.
Universitas Kristen Petra
29
Gb. 2.4. Gambar semua kandidat pegawai yang ramai-ramai melihat pengumuman
yang digambar di atas kain sutra dan tinta yang dibuat oleh Qiu Ying (1530-1552)
Universitas Kristen Petra
30
Gb. 2.5. Kursi yang mewah dengan kayu keras Huanghuali yang dibuat pada
jaman Ming. Relief dalam kursi tersebut ada ukiran naga dan motif langit.
BUDAYA POPULER
Usaha-usaha yang diambil oleh para cendekiawan untuk menyempurnakan
kehidupan yang beradab mungkin menjaminkan sebuah usaha untuk menopang
batas-batas dalam budaya cendikiawan dan populer, yang terlanggar sedikit demi
sedikit oleh budaya kota, ledakan industri penerbitan, dan timbulnya literatur
vernacular/gaya sehari-hari. Dalam abad ke 17 awal, misionaris Italia Matteo
Ricci berkomentar tentang “jumlah-jumlah sangat besar buku yang beredar disini
dan harga-harga sangat rendah dari buku-buku ini”. Pencetak Mao Jin
mempekerjakan sampai 20 tukang/orang ahli yang menerbitkan tidak kurang dari
600 judul, menggunakan lebih dari 100.000 blok cetakan kayu. Semakin banyak
buku diterbitkan untuk bagian bawah pasar. Buku-buku referensi rumah yang
banyak diilustrasikan memberikan segala sesuatu dari daftar perkalian dan aturan-
aturan untuk menjalankan penguburan sampai pada apa yang harus ditentukan
Universitas Kristen Petra
31
dalam sebuah kontrak untuk membeli seekor kerbau biasa. Bidang-bidang agamis
yang populer termasuk buku-buku besar untuk mengkalkulasikan nilai moral,
dimana orang-orang menentukan nasib mereka dengan mengukur perbuatan baik
terhadap perbuatan buruk. Bagi anak-anak sekolah terdapat pegangan yang
memperkenalkan kosakata dasar. Untuk calon-calon dalam ujian-ujian, terdapat
edisi-edisi murah klasik Confucian dan juga koleksi-koleksi jawaban ujian yang
berhasil.
Dalam abad ke 16 dan 17, semakin banyak buku diterbitkan dalam gaya
bahasa sehari-hari (vernacular). Hanya mereka yang dapat mencurahkan waktu
bertahun-tahun pada studi dapat dengan mudah membaca buku-buku yang ditulis
dalam bahasa kesusasteraan pendek tepat dan bersifat tidak langsung yang
digunakan dalam klasik dan dipergunakan oleh para cendikiawan dan pemerintah
semenjak itu. Terdapat sebuah potensi yang jauh lebih besar untuk fiksi dan
sandiwara-sandiwara yang ditulis dengan tata bahasa dan kosakata yang
digunakan oleh orang-orang dalam ucapan sehari-hari, karena audience ini
termasuk wanita dalam keluarga-keluarga yang terdidik, pedagang-pedagang,
pramuniaga toko, dan siapapun juga yang lainnya dengan sekurang-kurangnya
sebuah pendidikan dasar. Penulis dan editor yang antusias Feng Menglong,
misalnya, sudah menemukan sebuah audience untuk koleksi cerita pendek dengan
gaya bahasa sehari-hari, seringkali terkesan humoris, seringkali berisi pegawai-
pegawai dan perampok, raja-raja dan biarawan-biarawan, pelacur kelas tinggi, dan
hantu-hantu.
Naskah-naskah sandiwara juga menemukan sebuah pasar yang mudah.
Karangan-karangan sindiran sosial dan cerita-cerita cinta Tang Xianzu sangat
populer. Impian Han Tan terkait dengan seorang pria muda yang tertidur ketika
makanan padi-padiannya tengah dimasak. Kemudian dia melihat kehidupannya
secara menyeluruh dalam sebuah impian: dia pertama-tama datang dalam ujian-
ujian, menjalankan perbuatan-perbuatan yang sangat baik sebagai seorang pejabat,
difitnah dan dihukum mati, kemudian dibersihkan dan dinaikkan/dipromosikan.
Ketika dia akan mati, dia bangun melihat makanan padi-padiannya hampir masak
dan menyadari bahwa kehidupannya berlalu secepat sebuah impian. Peony
Pavilion, sandiwara Tang yang paling populer, mengungkapkan cerita Du
Universitas Kristen Petra
32
Liniang, anak perempuan seorang pejabat tinggi yang memimpikan seorang
sarjana muda yang telah dia temui. Karena kerinduannya pada dia, dia akhirnya
merana. Tetapi sebelum dia meninggal, dia menanam sebuah potret dirinya sendiri
di taman. Sarjana muda itu kemudian mengunjungi keluarganya lagi, menemukan
lukisan tersebut, dan jatuh cinta pada dia. Dia nampak pada pria itu di sebuah
impian, memperbaharui kisah cinta mereka dalam impian, dan memberitahu pria
itu untuk membuka peti mayatnya. Di sana dia tergeletak hidup, sangat cantik,
semangatnya membawanya dia kembali menuju kehidupan. Setelah beberapa
kesulitan, sandiwara itu diakhiri dengan bahagia, dengan datang dalam ujian-ujian
dan keluarganya menyambut dia.
Novel-novel panjang penuh juga mulai ditulis pada jaman Ming. Alur-alur
cerita dari novel awal ini banyak dipengaruhi oleh siklus-siklus cerita yang
dikembangkan oleh pencerita secara lisan yang telah tampil dalam pusat-pusat
kota selama berabad-abad. Diantara novel-novel Ming terhebat, semua dari
kepenulisan tidak menentu, yaitu The Water Margin (Shuihu zhuan), cerita
sekumpulan buronan dalam Song; The Romance of the Three Kigdoms (Sanguo
zhi yanyi), cerita eksploitasi perang perseteruan untuk mendapatkan kekuasaan
diakhir Han; The Journey to the West (xiyuji), penjelasan fantastis seorang
peziarah budha ke India dalam jaman Tang, disertai oleh seekor monyet dengan
kekuatan magis, dan Plum in the Golden Vase (Jin Ping Mei),
Sebuah dongeng erotis pedagang penuh gairah serta istri dan selir-selirnya.
Popularitas literatur gaya bahasa sehari-hari dalam jaman akhir Ming
memiliki sebuah dampak luas terhadap kesadaran budaya. Pria-pria dan juga
wanita-wanita terpelajar seringkali telah meniru tindakan-tindakan karakter fiktif
dan menilai mereka sendiri serta orang-orang lain menurut standar-standar
kemurnian perasaan yang telah mereka harapkan dalam karakter-karakter
kesusatraan. Sangat sedikit pria dan wanita yang mendambakan keterikatan
romantis teguh pada orang-orang, benda-benda, atau tujuan-tujuan. Zhang Dai
kemudian mengklaim, “orang tidak dapat berteman dengan seorang pria yang
tidak memiliki obsesi, karena orang ini kurang memiliki emosi yang dalam”.
Budaya pelacur kelas tinggi tumbuh berkembang dalam lingkungan ini dan
banyak fungsi ditulis pada pelacur-pelacur kelas tinggi Ming kemudian telah
Universitas Kristen Petra
33
dilindungi. Penulis-penulis Ming kemudian meromantiskan hubungan-hubungan
antara pelacur-pelacur kelas tinggi terkenal dan cendekiawan terkemuka seperti
Chen Zilong, Wu Weiye, Hou Fangyu, dan Qian Qianyi. Penulis-penulis
mengaitkan pelacur-pelacur kelas tinggi dengan aspirasi-aspirasi yang tinggi dan
harapan-harapan yang terkecewakan, melihat kesejajaran antara dilema mereka
sendiri dan dilema wanita-wanita yang berbakat tetapi tidak berdaya menunggu
seorang kekasih yang dapat menaikkan mereka dan melepaskan mereka dari
keadaan-keadaan mereka yang buruk.
ARUS-ARUS FILOSOFIS
Penegasan gelora semangat terlihat jelas dalam Peony Pavilion dan dalam
romantisisasi pelajar-pelajar kelas tinggi yang bukannya tidak terkait dengan
kecenderungan-kecenderungan penting dalam pemikiran Confucian Ming. Selama
paruh pertama Ming, sintesis Confucianism Zhu Xi dipandang ortodok dalam
muncul beberapa negara maupun sebagian besar sarjana/ahli. Meskipun demikian,
dalam Ming pertengahan, Wang Yangming (Wang Shouren, 1472-1529)
menantang pemahaman Zhu Xi tentang metafisika dan proses pembelajaran
sendiri dan memulai sebuah periode perdebatan intelektual dengan jangkauan
yang luas.
Wang adalah seorang pejabat dengan suatu keutamaan. Dia telah
memperoleh suatu gelar kesarjanaan Jinshi pada usia dini 18 tahun dan kemudian
memegang banyak kedudukan. Pada satu saat, dia dengan berani menyerahkan
sebuah memorial ke singgasana, memprotes perilaku korup orang kasim yang
berkuasa. Konsekuensinya, dia dihukum cambuk di depan umum dan dibuang ke
tempat terpencil Guizhou. Tantangannya yang paling signifikan pada
Confucianism ortodoks, yakni gagasannya tentang pengetahuan moral intuitif, dia
peroleh secara tiba-tiba selama masa pengasingannya.
Wang berkeberatan dalam acuan-acuan Zhu Xi terutama pemahamannya
tentang prinsip-prinsip moral sebagai suatu yang dapat dipahami dan dibutuhkan
hanya melalui penelitian yang seksama dan rasional atas kejadian-kejadian dan
benda-benda, sebuah proses yang pada umumnya membutuhkan waktu bertahun-
tahun yang dicurahkan untuk stud klasik dan buku-buku lain. Menurut cara pikir
Universitas Kristen Petra
34
Wang Yangming, prinsip-prinsip universal ada di pikiran setiap orang. Orang-
orang dapat menemukannya dengan membersihkan pikiran-pikiran mereka dari
halangan-halangan seperti keinginan-keinginan materiil dan membiarkan
pengetahuan bawaan mereka tentang kebaikan muncul ke permukaan. Dia juga
menyatakan bahwa tindakan moral secara spontan dihasilkan dari perluasan atau
perwujudan pengetahuan. Dia berpendirian bahwa pengetahuannya benar
bukanlah intelktualisasi abstrak tetapi tidak dapat dipisahkan dari pengalaman;
orang tidak dapat memahami kesalehan anak jika orang tidak menjalankannya,
tidak lagi orang memahami rasa sakit dan merasakan/mengalaminya. Mengetahui
yang benar dari yang salah mengarah pada tindakan yang tepat, karena orang
harus bertindak pada apa yang benar-benar diketahui.
Karena dia percaya pelanggan moral adalah sifat bawaan dalam pikiran,
Wang Yangming berpandangan bahwa kebijaksanaan terdapat dalam diri setiap
orang dan bahwasannya orang-orang yang terpelajar tidak memiliki klaim khusus
atasnya. Selain itu pembelajaran sendiri dapat dijalankan dalam urusan-urusan
sehari-hari. Ketika seorang pejabat memberitahu dia bahwa tugas-tugas resminya
membuat dia tidak memiliki waktu yang belajar, Wang mengatakan bahwa tidak
perlu meninggalkan kerjanya karena “pembelajaran riil dapat ditemukan dalam
setiap aspek kasus hukum dan pencatatan. Yang kosong adalah studi yang terlepas
dari apa saja”. Wang berkeinginan orang-orang mengkonsentrasikan pada
kebenaran-kebenaran moral dasar yang bahkan dapat dipahami oleh orang-orang
tidak terpelajar biasa, yang menegaskan bahwa apa yang benar-benar heterodox
bukanlah Buddhism dan Daoism tetapi pemikiran-pemikiran yang tidak dapat
dipahami oleh orang-orang.
Gagasan-gagasan Yangming menarik banyak perhatian, dan di abad ini
setelah kematiannya, pengikut-pengikut Wang setelah mengambil pemikiran
Confucian dalam banyak arah baru. Sebagian beralih dengan minat perhatian pada
Budhisme dan Daoisme. Yang lain-lainnya mempertanyakan susunan hirarkis
tradisional masyarakat, seperti peninggian pejabat-sarjana di atas orang umum.
Salah satu pengikut Wang yang paling antusias, Wang Gen, secara kuat
menegaskan bahwa kedudukan sosial tidak membatasi kemungkinan-
kemungkinan seseorang untuk mencapai kesempurnaan moral. Yang memberikan
Universitas Kristen Petra
35
kuliah-kuliah umum kepada khalayak orang biasa yang mana dia mengajarkan
kepada mereka untuk menyenandungkan bahwa kebahagiaan berasal dari
penghilangan keinginan-keinginan egois. Iconoclast lain, memiliki He Xinyin,
mengemukakan bahwa pedagang berkedudukan lebih tinggi daripada petani pada
skala sosial dan mengkritisi keluarga adalah sebuah institusi yang bersifat
membatasi, egois, dan eksklusif. Dan apa yang dia puji adalah persahabatan yang
dianggap tidak hirarkis dan tidak egois. Li Zhi, sebuah generasi kemudian, mulai
memikirkan kembali dasar filosofis perasaan, gelora semangat, dan diri sendiri,
sebuah kecenderungan yang secara jelas terkait dengan perkembangan-
perkembangan dalam literatur. Seorang pengkritik sengit kemunafikan, Li Zhi
melihat sedikit, bila terdapat nilai, yang bersesuaian dengan pola-pola
konvensional perilaku. Baik He maupun Li memiliki banyak musuh dan keduanya
meninggal dunia di penjara, setelah ditahan dengan tuduhan menyebarkan
gagasan-gagasan yang berbahaya.
BUKU ILLUSTRASI
Seni buku illustrasi bermanfaat untuk mempercepat perluasan industri penerbitan,
pada zaman dinasti Ming. Untuk membuat versi mereka menarik dalam
persaingan, para penerbit menyewa artis untuk menggambar illustrasi, mereka
mengukir pada balok yang terbuat dari kayu dan terus mencetak sisa buku.
Ketrampilan seniman untuk membuat illustrasi ini terus mengalami kemajuan
sehingga para penerbit mencurahkan perhatian lebih pada buku illustrasi ini. Pada
abad 17 para penerbit bahakan menerbitkan buku illustrasi dengan berbagai
macam warna, tapi illustrasi yang berwarna ini harganya mahal, karena dalam
pembuatannya setiap warna menggunakan balok yang terpisah, lalu secara hati-
hati menempatkan balok dan kertas secara terpisah, dan setiap warna dicetak
secara terpisah.
Illustrasi digunakan untuk menarik pembaca untuk membaca bermacam-macam
buku.
Universitas Kristen Petra
36
Gb. 2.6. Illustrasi 1640 Romance of the Western Chamber (Xiang Ji)
menunjukkan Cui Yingying mempersiapkan surat kepada pembantunya untuk
dibawa kepada Zhang Gong untuk menunjukkan bagaimana cara mengungkapkan
rasa kasih sayangnya.
Universitas Kristen Petra
37
Gb. 2.7. Gambar dari petani yang sedang memanen hasil tanamannya
memeriahkan referensi majalah bergambar tahun 1593 penuh dengan informasi
mengenai pertanian, pengobatan, masakan dan lain-lain.
Gb. 2.8. Gambaran dari teknologi pertambangan batu bara, dari tahun 1637
gambaran dari pekerjaan alam.
Universitas Kristen Petra
38
Gb. 2.9. Pemandangan tentang penganiayaan diambil dari novel terkenal
tentang geng pemberontak/penjahat, Shui Zhuan.
Gb. 2.10. Illustrasi tentang pelajaran kosakata.
Universitas Kristen Petra
39
MASYARAKAT LOKAL
Kecenderungan-kecenderungan yang berkelanjutan nampak dalam jaman Song,
masyarakat lokal dalam periode Ming terus menjadi semakin kurang terisolasi.
Tidak hanya orang-orang seperti Wang Gen berkutbah pada orang-orang biasa,
tetapi jarak antara kota-kota pasar tengah menyusut, mengaitkan desa-desa secara
lebih ketat ke dalam sistem-sistem pemasaran secara nasional. Selain itu,
organisasi-organisasi sukarelawan lokal, seperti sekolah-sekolah, kelompok-
kelompok keturunan, perhimpunan-perhimpunan agama, dan “permufakatan
masyarakat”, meningkat dalam jumlah dan memberikan semakin banyak peluang
untuk berhubungan antara orang-orang desa lokal dan pria-pria terpelajar.
Kelompok-kelompok keturunan telah terorganisasi atau terbangkitkan
kembali secara sporadis dan tidak merata sejak jaman Song. Prinsip-prinsip
patriolinial, penghargaan Confucian terhadap solidaritas kekeluargaan, ekonomi
kepemilikan tanah, dan nilai politis sekutu-sekutu lokal semuanya memberikan
dorongan pada sanak keluarga untuk menggabungkan kekuatan. Periode-periode
kekacauan seringkali mendorong aktifitas-aktifitas ini, karena kelompok-
kelompok keturunan kuat akan memberikan pertahanan lokal. Jadi dengan adanya
orang-orang yang terpelajar, yang seringkali mengumpulkan dan menyusun
silsilah-silsilah atau aula-aula yang dibangun untuk ritual-ritual nenek moyang
kelompok. Jadi, kelompok-kelompok keturunan juga mudah secara terpisah,
karena mereka membutuhkan kepemimpinan yang berkelanjutan untuk
memelihara solidaritas dan aset-aset gabungan. Secara luas, garis-garis keturunan
lebih lazim di China selatan dimana berabad-abad setelah orang-orang yang
bertindak sebelumnya seringkali menghuni tempat-tempat dengan tanah yang
cukup diolah sehingga banyak keturunan tetap di dekat tempat sekitar itu,
menciptakan sebuah masa kritis sanak keluarga berdekatan. Di Fujian, kelompok-
kelompok keturunan substansial sangat jelas terlihat pada abad ke 12, seperti
dalam beberapa tempat di Zhejiang pada abad berikutnya. Dalam Huizhou di
propinsi Anhui, garis silsilah/keturunan tumbuh berkembang dalam Ming
pertengahan, pasti memperoleh manfaat dari kesediaan banyak keluarga pedagang
lokal kaya untuk memberikan sumbangan-sumbangan. Di Tongcheng, dan juga di
Anhui kecuali utara Yangzi, garis-garis istilah dibentuk oleh Ming akhir, tetapi
Universitas Kristen Petra
40
pedagang-pedagang memainkan peranan yang kurang signifikan daripada pejabat-
pejabat berhasil yang menggunakan properti garis silsilah dan sekolah-sekolah
garis silsilah sebagai bagian dari strategi-strategi kelangsungan hidup keluarga
mereka.
Pada Ming pertengahan, garis–garis silsilah dalam beberapa area negara
tersebut tengah memberlakukan sistem-sistem terinci untuk mengendalikan dan
mendisiplinkan anggota-anggota. Dalam satu area propinsi Jiangxi, misalnya,
garis-garis silsilah menulis serangkaian peraturan, memberikan banyak
kewenangan kepada pemimpin-pemimpin garis keturunan untuk menyelesaikan
pertikaian dan menegakkan kepatuhan. Penentuan waktu kecenderungan ini
menunjukkan bahwa ini diilhami oleh pembaharuan minat perhatian yang
bersamaan dalam “permufakatan masyarakat”, sebuah bentuk perhimpunan lokal
yang telah dimajukan oleh para sarjana/cendekiawan dalam periode Song untuk
tujuan-tujuan pembaharuan moral. Anggota-anggota harus setuju untuk
mengkoreksi kesalahan-kesalahan satu sama lainnya dan memberikan bantuan di
saat mengalami kesulitan, dengan pengusiran menjadi sangsi bagi siapa saja yang
tidak mau bekerja sama. Dalam Ming pertengahan, Wang Yangming
membangkitkan kembali istilah “permufakatan” mengacu pada organisasi-
organisasi yang dia dirikan sebagai bagian dari program penyelesaian
pemberontak. Pengikut-pengikutnya bahkan mempergunakannya secara luas
sebagai sebuah dasar untuk pengkutbahan umum pada orang-orang desa yang
terkumpulkan, yang akan memberikan dorongan pada mereka ke dalam istilah-
istilah yang sederhana, untuk membuat sebuah komitmen dalam melakukan
kebaikan.
Terdapat alasan-alasan filosofi yang kuat untuk menjalankan usaha-usaha ini pada
pendidikan moral: jika terdapat kebijaksanaan dalam diri setiap orang, setiap
orang dapat berkemungkinan memperoleh sebuah pemahaman yang lebih jelas
tentang apa yang salah dan benar, dan selayaknya melakukan usaha untuk
mencapainya. Kepentingan sendiri juga memainkan sebuah bagian juga. Banyak
orang berpikir bahwa struktur moral masyarakat memburuk, dengan kebencian
menggantikan saling menghormati antara kaya dan miskin. Di pertengahan abad
ke 16, sekretaris besar Xu Jie melaporkan bahwa tuan-tuan besar dan penyewa-
Universitas Kristen Petra
41
penyewa melihat pada satu sama lainnya sebagai musuh, dan petani menolak
untuk membayar sewa-sewa mereka, tuan tanah menolak untuk membantu mereka
ketika panenan gagal. Lu Kun, beberapa dasawarsa kemudian, mengamati bahwa
“ketika penyewa meminta bantuan, tuan tanah meminta bunga yang lebih tinggi”.
Disamping memberikan ceramah/kuliah, para intelektual berpaling ke kerja-kerja
amal sebagai sebuah cara untuk meredakan ketegangan-ketegangan sosial. Pada
akhir abad ke 16, misalnya, orang mendirikan sebuah Perhimpunan untuk Saling
Berbagi Kebaikan yang anggota-anggotanya membayar iuran bulanan ke dalam
sebuah dana yang digunakan untuk mendukung proyek-proyek komunitas seperti
perbaikan jalan dan jembatan atau memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga
yang menghadapi pengeluaran-pengeluaran berat untuk pernikahan dan
pemakaman.
Dengan menyatukan orang-orang terpelajar dan orang-orang umum, baik
permufakatan masyarakat maupun garis-garis silsilah ditambahkan pada saling
berbagi gagasan, nilai, asumsi, dan referensi lintas garis-garis kelas. Pada suatu
tingkat tertentu, orang-orang biasa diindoktrinasi, tetapi itu tidak berarti bahwa
mereka selalu dieksploitasi atau didorong ke dalam situasi-situasi yang merugikan
kepentingan-kepentingan mereka. Garis-Garis keturunan, khususnya, seringkali
benar-benar memberikan manfaat kepada anggota-anggota biasa yang banyak
membantu mereka mencapai kesinambungan. Seorang petani miskin biasa
memperoleh banyak manfaat dari tergabung pada sebuah kelompok yang
memiliki kekuatan; seorang tetangga mungkin tidak meributkan tentang kerbau
biasa anda yang berjalan-jalan di atas ladangnya jika sanak keluarga anda
diketahui menopang anda. Bahkan permufakatan masyarakat mungkin dapat
bermanfaat untuk kepentingan-kepentingan praktis penduduk lokal dengan
memperluas hubungan-hubungan mereka dengan anggota-anggota elit.
TEMBOK BESAR CINA
Tidak Ada Peninggalan Cina kuno yang lebih mengagumkan dari pada tembok
besar. Permukaan yang terdiri dari batu bata dan batu, tinggi dan lebarnya kira-
kira 25 kaki. Tembok ini luasnya kira-kira 1500 mill dari propinsi Jiayuguan
sampai Shanhaiguan, dekat Beijing. Tembok ini dibangun untuk menjaga agar
Universitas Kristen Petra
42
tidak dimasuki penyerbu. Orang Eropa yang pertama kali melihat tembok ini
menulis kisahnya untuk dibawa pulang dan mereka memuji ukurannya yang besar
sekali. Pada abad ke 17 pengamat Ferdinant Verbiest meliput bahwa kalau 7
keajaiban dunia dijadikan satu tidaklah sebanding dengan tembok ini.
Kemasyurannya sudah terdengar sampai di Eropa, orang-orang Eropa datang dari
jauh hanya untuk menyaksikan sendiri tembok besar ini. Pada abad ke 20 Cina
telah mempunyai sebuah gagasan yaitu menjadikan tembok besar sebagai simbol
Cina yang gigih.
Pemerintah pada masa Han memesan bangunan tembok untuk pertahanan.
Yang paling terkenal adalah Raja Qin pertama yang bangunan tembok mahalnya
telah dianggap sebagai salah satu dari kejahatannya melawan rakyat Cina. Dinasti
yang berikutnya tidak merawat dan memperbaiki tembok itu secara rutin, karena
tembok itu meskipun besar mtidak dapat menghalangi datangnya penjarah dan
penyerbu.
Ming membangun tembok itu karena tidak menemukan cara lain untuk bertahan
dari serangan mongol.
Kebijaksanaan yang dipilih dalam abad pertama pemerintahan Ming adalah untuk
mengontrol Mongol melalui serangan balik dan mengontrol perdagangan melalui
upeti.
Strategi ini tidak sepenuhnya sukses, pada tahun 1449 Mongol memenangkan
peperangan di Tumu dan menangkap Raja Ming yang bernama Ying Zong. Pada
masa itu terjadi juga jalan buntu antara pejabat yang menolak bekerjasama dengan
Mongol dengan pejabat yang ingin bekerjasama dengan Mongol. Akhirnya
pemerintah mengambil jalan untuk memperbaiki tembok besar secara terus
menerus.
Universitas Kristen Petra
43
Gb. 2.11. Gambar Tembok Raksasa Cina yang dibangun untuk bertahan
melindungi diri dari serangan bangsa Mongol.
HUBUNGAN-HUBUNGAN DENGAN DUNIA LUAR
Paruh kedua dinasti Ming bertepatan dengan jaman hebat eksplorasi Eropa dan
fase pertama ekspansinya. Pada permulaan Ming, di Eropa masih belum menjadi
sebuah kekuatan di Asia, dan China dapat terus memandang dunia luar secara
tradisional. Kaisar-kaisar Ming terdahulu tidak berkeinginan untuk kembali ke
Universitas Kristen Petra
44
sistem multi negara bagian Song; tujuan mereka adalah menegaskan kembali
sentralitas China di Asia timur berdasarkan model dinasti-dinasti Han atau Tang.
Mereka menetapkan kembali sistem upeti, dengan dasar sentralitas moral kaisar
China yang menerima upeti dan memberikan amal bantuan. Taizu melarang
perdagangan asing swasta/perorangan, menginginkan semua pertukaran terjadi
melalui kerangka sistem upeti ini. Kaisar ketiga, Chengzu, mengirimkan
serangkaian utusan-utusan untuk mengunjungi negara-negara bagian jajahan
potensial. Yang terbesar dari ini adalah perjalanan-perjalanan luar negeri 1405
sampai 1433, dipimpin oleh salah satu pembantunya yang terpercaya, orang Islam
kasim, Zheng He. Armada sangat besar yang disusun untuk ekspedisi pertama
membawa 27.000 orang di atas 62 kapal besar dan 225 kapal kecil, yang terbesar
sepanjang 440 kaki. Tiga perjalanan pertama berhenti di tempat-tempat sejauh
India. Yang keempat melaju lebih jauh, ke Hormuz di teluk Persia, dan tiga yang
terakhir melaju sejauh pesisir timur Afrika. Tidak seperti ekspedisi-ekspedisi
kelautan Eropa kemudian di abad ke 15, perdagangan dan eksplorasi bukanlah
menjadi motif utama dibalik perjalanan–perjalanan ini; tetapi maksud tujuannya
adalah untuk memasukkan negara-negara jauh ke dalam sistem jajahan Ming. Ini
ditinggalkan ketika pejabat-pejabat pengadilan meyakinkan kaisar-kaisar
kemudian bahwa ini tidak efisien biaya.
Sistem upeti cenderung berjalan baik untuk tindak hubungan-hubungan
dengan negara-negara bagian yang kecil atau terpencil. Zona batas utara lebih
sulit untuk ditentukan dalam kerangkanya. Batas utara dapat ditembus, dengan
China menempati wilayah Mongolia, bangsa Mongol (banyak diantara mereka
adalah prajurit ketentaraan Ming) bertempat tinggal di dalam China, dan pasukan-
pasukan garnisun China menjalankan perdagangan secara sembunyi-sembunyi
dan menyelundup dengan musuh. China juga tidak secara militer mendominasi
zona batas ini. Di tahun 1448, seorang kaisar secara dungu memimpin sebuah
pasukan ke dalam wilayah Mongolia, membiarkan dirinya sendiri ditangkap dan
banyak dari pengawalnya dibunuh. Satu abad kemudian Ming tidak lagi berhasil
dalam mempertahankan dirinya sendiri terhadap serbuan-serbuan Altan Khan. Di
tahun 1542, misalnya, dalam satu bulan saja Altan Khan menangkap atau
membunuh 200.000 orang, merebut sejuta ekor hewan ternak dan kuda, dan
Universitas Kristen Petra
45
membumihanguskan beberapa ribu rumah. Karena kejadian-kejadian seperti ini,
dalam abad ke 15 dan 16, pengadilan Ming banyak berinvestasi dalam
pembangunan kembali Tembok China.
Sistem upeti (jajahan) menyiratkan kewajiban-kewajiban patrialistik
terhadap China dalam bentuk bantuan negara-negara bagian pengikut yang setia,
yang diterima oleh pemerintah Ming, kadang-kadang dengan banyak biaya. Di
tahun 1407 Ming mengirimkan pasukan-pasukan ke Vietnam untuk mendukung
dinasti Tran yang tengah runtuh. Situasi tersebut dengan cepat memburuk dan
Ming mengupayakan sebuah pencaplokan langsung, menyerah hanya ketika
menghadapi perlawanan senjata yang luas. Mendekati akhir Dinasti Ming, China
juga melakukan sebuah operasi militer yang besar pada Korea (1592-98) untuk
mempertahankannya terhadap serangan Jepang yang dipimpin oleh Hideyoshi.
Pertempuran-pertempuran ini adalah pertama yang dijalankan oleh China dimana
musket(senapan kuno yang dipakai serdadu yang berjalan kaki) memainkan
sebuah peranan utama, Jepang menggunakan matchlock yang mereka telah
menirunya dari bangsa Portugis.
Walaupun dengan kekuatan angkatan laut yang ditunjukkan oleh
ekspedisi-ekspedisi Zheng He, muncullah batas laut China, dalam masa Ming,
yang menyebabkan sangat banyak masalah pertahanan sebagaimana batas utara.
Pada abad ke 16, larangan-larangan resmi terhadap perdagangan asing dilakukan
untuk melawan munculnya sebuah komunitas laut Asia timur yang terdiri atas
petualang-petualang dan pedagang-pedagang Jepang, Portugis, Spanyol, Belanda,
dan China. Misalnya dalam teori, hubungan-hubungan resmi dengan Jepang
diasumsikan dijalankan hanya melalui pelabuhan Ningbo pada pesisir Zhejiang,
dan hubungan dengan Indonesia hanya melalui Fuzhou. Selain itu juga terdapat
batasan-batasan terhadap frekuensi dan ukuran misi-misi upeti; misalnya
kedutaan-kedutaan besar Jepang tidak berkunjung lebih dari sekali setiap sepuluh
tahun dan tidak membawa 300 orang di atas dua kapal. Meskipun demikian,
sebenarnya baik perdagangan terbuka maupun di bawah tanah berlangsung
semuanya di sepanjang pesisir China. Pedagang-pedagang seringkali berubah
menjadi penyelundup-penyelundup, terutama ketika rintangan-rintangan resmi
menghambat upaya mereka untuk memperoleh laba. Perahu-perahu sarat dengan
Universitas Kristen Petra
46
muatan yang menarik perhatian pada pembajak, dan pembajak-pembajak Jepang
dan China menjadi momok di sepanjang pesisir di pertengahan abad ke 19,
menyerang sekehendak mereka di mana saja di sepanjang pesisir dari Shandong
utara sampai Guangdong barat. Usaha-usaha anti pembajak Ming tidak banyak
mencapai keberhasilan sampai langkah-langkah militer yang kuat disertai dengan
sebuah pengenduran batasan-batasan perdagangan laut. Bahwa kebijaksanaan-
kebijaksanaan baru tersebut, Portugal diperkenankan mendirikan sebuah
pangkalan perdagangan di Macao di tahun 1577, permulaan era penebusan Eropa
(dibahas lebih penuh dalam bab 9).
Dalam perdagangan laut tumbuh berkembang, China terutama mengekspor
sutra dan porselin. Sutra termasuk kabut tipis, sutra tipis, beludru, kain taf,
damas, dan kain brokat, baik kain bahan pakaian maupun pakaian-pakaian jadi.
Dalam satu kasus, satu galleon ke wilayah-wilayah Spanyol dalam New World
membawa lebih dari 50.000 kaos kaki panjang sutra. Sebagai imbalannya,
Indonesia mengimpor terutama perak dari tambang-tambang Mexico dan Peru,
diangkut melalui Manila. Pedagang-pedagang China aktif diangkat dalam usaha-
usaha perdagangan ini, dan banyak yang berpindah ke tempat-tempat seperti
Philipina dan Borneo untuk memanfaatkan peluang-peluang komersial baru.
Di samping mendorong perekonomian China, perluasan perdagangan laut
juga menimbulkan barang-barang baru dan gagasan-gagasan baru. Pabrik-pabrik
dunia baru memasuki China termasuk kentang manis, jagung, dan kacang, makan-
makanan yang memfasilitasi pertumbuhan populasi karena ini dapat ditanam di
tanah yang sebelumnya dibiarkan tidak digarap, seperti tanah yang berpasir dan
berbukit-bukit. Gagasan-gagasan Eropa, termasuk yang ilmiah, mulai merembes
masuk melalui misionaris-misionaris Kristen. Misionaris pertama yang memiliki
banyak dampak terhadap China adalah orang Italia Metteo Ricci dari gereja
Roma, yang tiba di Macao tahun 1583. Dengan pendapat bahwa misionaris-
misionaris Eropa akan melakukan yang terbaik dengan menampilkan diri mereka
sendiri sebagai orang yang berpendidikan dan bukannya sebagai biarawan, Ricci
memusatkan usaha-usaha awalnya untuk memperoleh penguasaan atas bahasa
China tulis dan ucapan. Keahlian-keahlian ini memungkinkan dia memperoleh
banyak teman yang berpengaruh di Beijing, dimana dia hidup dari 1601 sampai
Universitas Kristen Petra
47
kematiannya di tahun 1610. Ricci dan orang-orang gereja Roma lain diterima
dalam lingkaran istana Ming akhir sebagai intelektual asing, dipandang
mengesankan terutama karena pengetahuan mereka tentang astronomi, pembuatan
kalender, matematika, hidrolik, dan geografi.
Pada akhir Ming, terdapat misi-misi gereja Roma, Dominica atau
Francisco di sebagian besar propinsi pesisir dan bahkan beberapa area pedalaman.
Walaupun sangat sedikit intelektual Ming kemudian menunjukkan sebuah minat
perhatian pada gagasan-gagasan dan pengetahuan barat, rintangan-rintangan
menuju pemahaman yang cepat atas filosofi barat, ilmu pengetahuan, dan agama
sama baiknya dengan rintangan-rintangan yang ditemui lebih dari seribu tahun
sebelumnya sampai pemahaman penuh budhisme India. Banyak orang China
terpelajar sepenuhnya tidak bersikap bermusuhan pada kristianitas, sangat
terganggu oleh usaha-usaha misionaris untuk mengubah keyakinan rakyat biasa,
mengisi kepala-kepala mereka, mereka berpikir dengan gagasan-gagasan yang liar
dan mustahil. Bahkan orang China yang relatif berpikiran terbuka mendapati
beberapa gagasan sulit untuk dicerna, seperti ajaran bahwa alam semesta terwujud
karena tindakan-tindakan satu pencipta. Ajaran-ajaran sosial Kristen juga
menimbulkan perlawanan; banyak cendekiawan tidak dapat menerima persyaratan
bahwa mereka melepaskan selir-selir mereka agar dapat mengubah keyakinan
menjadi orang Kristen, memandang tindakan ini sulit baik bagi wanita maupun
anak-anak mereka.
FAKSIONALISME DAN BATAS POLITIK
Confucianism dalam Ming biasanya dibahas dalam gagasan-gagasan filsof seperti
Wang Yangming dan pengikut-pengikutnya. Cerita ini pada umumnya
disampaikan sebagai salah satu dari meningkatnya keterbukaan pada gagasan-
gagasan yang berasal dari luar Confucian, pada orang-orang yang tidak berlatar
belakang cendekiawan, dan pada orang-orang dengan selera-selera yang sangat
aneh atau preferensi-preferensi yang tidak konvensional.
Terdapat jenis lain Confucianism Ming yang secara historis penting, yang
jauh lebih bersifat politis dan pertimbangan. Di sepanjang masa Ming, banyak
pejabat, bercirikan pemahaman-pemahaman Confucian tentang kesetiaan pada
Universitas Kristen Petra
48
kekaisaran dan pertanggungjawaban pejabat untuk berbicara tentang masalah-
masalah prinsip, secara berani memprotes terhadap pejabat-pejabat yang buruk
dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang membahayakan. Di tahun 1376 ketika
Taizu meminta kritikan atas kekuasaannya, Ye Boju menyerahkan sebuah
memorial yang mengkritisi hukuman keras pada pejabat terhadap perbuatan-
perbuatan kecil, mengemukakan bahwa banyak cendikiawan memandang mereka
diri sendiri beruntung tidak dipanggil untuk melakukan pengabdian. Taizu sangat
marah dimana dia telah meminta Ye dibawa ke ibukota dengan dirantai dimana
dia meninggal dunia karena kelaparan di penjara. Beberapa dasawarsa kemudian
beberapa pejabat bersedia untuk memprotes pengambilan kekuasaan oleh
Chengzu. Diantara mereka yang mengalami konsekuensi-konsekuensi adalah
pakar terkemuka Fang Xiaoru, yang dieksekusi bersama dengan ratusan kerabat,
siswa, tetangga, dan teman. Di tahun 1519, ketika kaisar Wuzong mengumumkan
rencana-rencana untuk melakukan perjalanan ke propinsi-propinsi utara, pejabat-
pejabat mengirimkan sangat banyak memorial negatif dan lebih dari seratus
pejabat melakukan sebuah protes dengan berlutut di depan istana. Marah, kaisar
memerintahkan bahwa sebagai hukuman mereka berlutut di sana selama lima hari,
yang setelahnya dia juga memerintahkan mereka untuk dicemeti. Sebelas akhirnya
meninggal dunia dari pukulan-pukulan tersebut. Hanya beberapa tahun kemudian
di tahun 1524 ratusan pejabat berkumpul lagi di pintu gerbang istana, waktu ini
memprotes penolakan kaisar baru untuk memperlakukan kaisar sebelumnya
sebagai ayah angkatnya dan rencananya untuk mempersembahkan gelar Bapa
untuk bapanya sendiri yang sudah meninggal dunia. Tidak dapat mempengaruhi
mereka pada penafsirannya tentang ritual keluarga Confucian, kaisar
memerintahkan 134 orang untuk dipenjara; 16 meninggal dunia dari cambukan-
cambukan yang mereka terima.
Pergerakan protes besar terakhir pada jaman Ming adalah perjuangan
fraksi sebagai sebuah ekspresi keyakinan. Ini memiliki sebuah landasan
institusional dalam Donglin Academy, di dekat Wuxi dalam propinsi Jiangsu, dan
dalam censorate, sebuah organ pemerintah yang pejabat-pejabatnya memiliki hak
dan tanggungjawab untuk mengungkapkan ketidaklayakan dan penyalahgunaan
kekuasaan. Setelah akademi itu dibangun kembali di tahun 1604, ini menjadi
Universitas Kristen Petra
49
sebuah tempat bagi mantan-mantan pejabat yang kecewa untuk membicarakan
keburukan-keburukan melanda kekaisaran. Mereka menyerukan pembangkitan
kembali ketika Confucian ortodoks, menolak pandangan-pandangan Wang
Yangming dan Li Zhi yang lebih liberal. Misalnya Gu Xiancheng mengklaim
bahwa pemikiran mengikuti secara sewajarnya apa yang diperintahkan oleh
pengetahuan moral bawaan digunakan oleh cendikiawan yang tidak beretika
sebagai sebuah alasan yang membenarkan upaya mereka untuk mencapai
keuntungan pribadi secara serakah. Gelora semangat pengajar-pengajar ini
mengilhami pejabat-pejabat aktivis yang lebih mudah dalam censorate yang
menyebut diri mereka sendiri sebagai orang-orang yang berintegritas, memiliki
“jenis yang baik”, “arus murni”, dan menyebut lawan-lawan mereka dengan “pria-
pria kecil”, “pejabat-pejabat yang menyimpang”, dan “klik-klik”. Pejabat-pejabat
dari kedua sisi saling mendakwa satu sama lainnya, tuduhan-tuduhan serta
tuduhan-tuduhan balasan terjadi sangat sering, tidaklah mengerankan bahwa
kaisar-kaisar mencemaskan terjadinya pertempuran di kalangan pejabat-pejabat
mereka sendiri.
Fase paling dramatis dari perjuangan tersebut terjadi ketika censor yang
liang menyerahkan sebuah memori yang panjang yang menuduh orang kasim Wei
Zhongxian dengan 24 “kejahatan besar”. Dorongan utama argumen Yang adalah
bahwa kaisar muda, hanya berusia 18 tahun, telah menyerahkan prerogatifnya
yang sah pada orang kasim yang haus kekuasaan dan kejam. Bahkan walaupun
kaisar menolak mentah-mentah tuduhan tersebut, censor lain mengirimkan sangat
banyak memorial yang mendukung Yang Lian, mengabaikan peringatan
pengadilan terhadap tindakan ini. Akhirnya Yang dan lima orang lain ditangkap di
jalan-jalan umum, khalayak ramai berkumpul di sepanjang jalan untuk melihat
mereka diangkut ke Beijing. Semuanya akhirnya disiksa sampai mati. Putaran-
putaran lain penangkapan, penyiksaan, kematian, dan protes segera mengikuti.
Dalam protes-protes jenis ini, pejabat Confucian mendiagnosa masalah-
masalah dinasti dalam hal moral. Tradisi Confucian menyebut tindakan-tindakan
protes politis ini adalah heroik – orang yang berkomitmen moral melawan
penyalahgunaan kekuasaan. Meskipun demikian, terdapat sisi negatif pada
tindakan-tindakan ini juga. Garis antara heroisme dan faksionalisme tidaklah
Universitas Kristen Petra
50
selalu jelas, karena sangat banyak perjuangan yang terdiri atas pejabat-pejabat
mengecam keras karakter atau motif-motif lawan mereka. Menilai dengan hasil-
hasil dan bukannya motif-motif, kecondongan pejabat-pejabat Ming untuk
menempatkan hidup mereka dalam resiko dengan menegaskan kemurnian maksud
tujuan mereka dan keburukan moral lawan-lawan mereka mungkin semakin
mempersulit untuk menemukan solusi-solusi politis pada masalah-masalah
pemerintah Ming.
Dari jutaan-jutaan materil yang bertahan dari dinasti Ming, tidak ada yang
dihargai lebih dari porselin-porselin halus/sangat baik yang dihasilkan di kota
Jingdezhen di propinsi Jiangxi utara. Selama dinasti Ming, tempat-tempat
pembakaran ini memproduksi cukup porselin tidak hanya untuk memasok
keseluruhan negara tersebut tetapi juga bnyak dari bagian lain dunia.
Porselin dibedakan dari tipe-tipe lain keramik oleh keputihan, kemulusan,
dan tembus cahayanya. Memproduksinya membutuhkan tanah liat khusus dan
pembakaran tempertaur tinggi (1280-14000C, 2336-25520F). Tanah-tanah liat itu
ditemukan dalam bentuk yang sangat murni dekat Jingdezhen, yang juga
diutamakan dengan akses ke pegunungan tertutup hutan untuk bahan bakar dan
sungai-sungai untuk pengangkutan yang tidak mahal.
Dukungan kekaisaran mengarah pada sebuah peningkatan cepat dalam
produksi porselin berkualitas tinggi di Jingzhen. Disana memesan perangkat-
perangkat khusus-di tahun 1551 untuk 8.400 barang-barang kecil dan 2.300 yang
besar; di tahun 1577, tahun puncak, untuk 96.500 barang, 56.600 yang besar,
21.600 item untuk digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Banyak dari
barang-barang ini diperuntukkan digunakan di istana, yang lain-lainnya untuk
hadiah-hadiah, termasuk hadiah-hadiah ke negara-negara pengikut sebagai
imbalan atas ”pemberian upeti” mereka. Pengendalian-pengendalian kualitas
kekaisaran cukup sulit; para arkeolog tumpukan-tumpukan sangat besar puing-
puing dari porselin kekaisaran yang secara sengaja dipecah karena rancangan,
tetapi tidak dapat ditempatkan pada pasar terbuka karena ca-cap tanda
kekaisarannya.
Universitas Kristen Petra
51
Dalam masa Ming awal, banyak dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
pesanan-pesanan kekaisaran ini dipasok secara tanpa bayaran oleh rumah-rumah
tangga tukang warisan yang tidak memiliki utang pajak lain. Kemudia, tenaga
kerja tempat pembakaran dan tempat kerja dibayar. Ketika pesanan-pesanan besar
masuk, maka banyak kerja akan disubkontrakkan keluar tempat-tempat
pembakaran dan tempat-tempat kerja pribadi. Teknik-teknik produksi massa
dipergunakan pada tempat-tempat kerja kekaisaran dan pribadi. Dengan kata lain,
pembuat-pembuat barang tembikar tidak dapat melihat sebuah objek dari
pencampuran tanah liat pada pembakaran dan pengemasan; tetapi terdapat tempat-
tempat kerja terpisah yang terlibatkan dalam tiap proses, dengan pekerja-pekerja
secara cepat dan berulang-ulang menjalankan sebuah tugas tunggal pada sejumlah
besar objek. Mereka yang mengecat pada rancangan-rancangan di bawah lapisan
kaca, misalnya, perlu bekerja dalam tempat-tempat yang sangat bersih, jauh dari
mereka yang menangani tanah liat basah atau tanah liat kering yang sebagian
dipah