Post on 05-Feb-2018
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
1
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
2.1. GAMBARAN UMUM DAERAH
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
1) Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Kota Jayapura disahkan sejak tanggal 21 September 1993 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 6 tahun 1993, terletak dibagian Utara Provinsi Papua
pada posisi 1˚28’17,26“ - 3˚58‘082“ Lintang Selatan, 137˚34’10,6“ -
141˚0‘8,22“ Bujur Timur dengan luas wilayah 940 Km² atau 94.000 Ha.
Terdapat ± 30 % tidak layak huni karena terdiri dari perbukitan yang terjal,
rawa-rawa dan hutan lindung dengan kemiringan 40 % bersifat konservasi
dan hutan lindung. Kota Jayapura tidak hanya mencakup wilayah daratan,
tetapi juga wilayah laut dan pulau-pulau kecil, perairan yang menghubungkan
pantai dan pulau-pulau estuari, teluk, perairan dangkal, rawa payau dan
laguna dengan luas wilayah laut adalah 2,81 km² dan panjang garis pantai
116,77 km. Batas administrasi, sebelah Utara berbatasan langsung dengan
Lautan Pasifik, Selatan berbatasan dengan Arso Kabupaten Keerom, Timur
berbatasan dengan Negara PNG dan Barat berbatasan dengan Distrik Sentani
dan Depapre Kabupaten Jayapura. Luas Wilayah 94.000 Ha terdiri dari 5
(lima) Distrik yang terbagi habis dalam 25 Kelurahan dan 14 Kampung
dengan luas wilayah terbesar pada Distrik Muara Tami 626,70 Km2, jumlah
penduduk 11.137 jiwa, disusul Distrik Abepura 155,70 Km2, jumlah
penduduk 73,157 jiwa dan paling terkecil Jayapura Selatan 43,40 Km2,
jumlah penduduk 66.937 jiwa.
Topografi daerah cukup bervariasi mulai dari daratan hingga landai dan
berbukit/ gunung 700 meter di atas permukaan laut dan beriklim tropis basah,
suhu minimum 29˚C dan maksimum 31,8˚C; curah hujan rata-rata 146
mm/th; kelembaban udara rata – rata 80,42 %. Untuk musim bervariasi curah
hujan antara 45-255mm/th dengan jumlah hari hujan rata-rata bervariasi
antara 148-175 hari hujan/tahun. Suhu rata-rata 29˚C, musim hujan dan
musim kemarau tidak teratur. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara
79%-81% di lingkungan perkotaan sampai daerah pinggiran kota keadaan
iklim seperti ini sangat menunjang bidang pertanian dan peternakan. Luas
kawasan budidaya 14.219,82 ha (15,13%) dan kawasan lindung atau non
budidaya 79.780 ha ( 84,87 %).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
2
Kondisi geologi Kota Jayapura tersusun oleh beberapa jenis batuan dan
batuan sendimen dengan sebaran yang cukup luas yang memungkinkan
terdapatnya beberapa jenis bahan galian yaitu :formasi makats, batuan kuarter,
batuan gunung, endapan pantai muda, batuan ultramafik, kelompok malihan
dan formasi nubai.
Secara hidrologi sungai yang melintasi Kota Jayapura yaitu Distrik
Jayapura Utara : Sungai Anafre, Aryoko,Bahabuaya, Apo, Yapis dan Dok IX;
Distrik Jayapura Selatan : Sungai Sian Nan, Wav Nan, Masyauw Nan dan
Hanya Nan: Distrik Abepura dan Heram : Acai, Siborogonyie, Kali
Kampwalker, Buper, Jaifuri dan Kujabu; Distrik Muara Tami : Sungai Tami
dan Moso. Aliran sungai bermuara ke Laut Pasifik kecuali Kali Kampwalker
dan Buper bermuara ke Danau Sentani. Danau juga terdapat di Kota Jayapura
yaitu Danau Young dan Wakulu di Distrik Abepura dan Danau Sentani yang
sebagian berada di Distrik Heram.Sedangkan rawa yang terdapat di Kota
Jayapura berdasarkan Data Lingkup Kerja Pengairan Dinas Pekerjaan Umum
Kota Jayapura Tahun 2013adalah rawa di Kampung Mamberamo (Kelurahan
Koya Timur), Holtekamp, Embung Entrop, Organda Padang Bulan, Hamadi
dan Pasir II.
2) Potensi Pengembangan Wilayah Kawasan Budi Daya
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah menurut tata ruang wilayah,
dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki Potensi untuk dikembangkan
sebagai kawasan budidaya meliputi :
a. Kawasan peruntukan perumahan; luasnya ± 3.746 hektar :
- kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi diarahkan di : Distrik
Jayapura Utara : Kelurahan Gurabesi, Kelurahan Bhayangkara dan
Keluahan Tanjung Ria; Distrik Jayapura Selatan : Kelurahan Numbay,
Kelurahan Ardipura, Kelurahan Argapura, Kelurahan Entrop dan
Kelurahan Hamadi; Distrik Abepura : Kelurahan Wahno, Kelurahan
Vim, Kelurahan Way Mhorock, Kelurahan Kota Baru;
- kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang diarahkan di : Distrik
Jayapura Utara : Kelurahan Mandala, Kelurahan Angkasa, Kelurahan
Trikora dan Kelurahan Imbi; Distrik Jayapura Selatan : Kelurahan
Entrop; Distrik Abepura : Kelurahan Abepantai, Kelurahan Yobe,
Kelurahan Asano, Kelurahan Awiyo dan Kampung Koya Koso; Distrik
Heram : Kelurahan Hedam, Kelurahan Waena, Kelurahan Yabansai dan
Kmapung Waena; dan Diatrik Muara Tami : Kelurahan Koya Barat,
Kelurahan Koya Timur, Kampung Koya Tengah, Kampung Holtekamp
dan Kampung Skouw Mabo.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
3
- kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah diarahkan di : Distrik
Jayapura Utara : Kampung Kayu Batu; Distrik Jayapura Selatan :
Kampung Tahima Soroma dan Kampung Tobati; Distrik Abepura :
Kampung Enggros, Kampung Nafri dan Kampung Koya Koso; Distrik
Heram : Kampung Yoka; dan Distrik Muara Tami : Kampung Skouw
Yambe, Skouw Sae dan Kampung Moso.
b. Kawasan peruntukan perkantoran; luasnya ± 95 ha : pengembangan
kawasan perkantoran Pemerintah Kota terpusat di Kelurahan Entrop
Distrik Jayapura Selatan dan perkantoran skala kelurahan/kampung dan
distrik di setiap distrik.
c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa; luasnya 327 ha :
- Pasar Tradisional : Distrik Jayapura Utara : Kelurahan Gurabesi dan
Pasar Inpres Dok IX; Distrik Jayapura Selatan : Pasar Sentral Hamadi;
Distrik Abepura : Pasar Youtefa di KelurahanWay Mhorock; Distrik
Heram : Kampung Waena; dan Distrik Muara Tami : Kelurahan Koya
Barat dan Kampung Moso.
- Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern : Distrik Jayapura Utara : Jl.
Samratulangi, Jl. Irian, Jl. Ahmad Yani, Jl. Percetakan; Distrik Abepura
: Jl. Raya Abepura; Distrik Heram : Jl. Abepura-Sentani; dan Distrik
Muara Tami : Jl. Koya Timur-Koya Barat dan Jl. Skouw.
d. Kawasan peruntukan indrustri; luasnya ± 27 ha. Kegiatan industri
diantaranya : pembuatau tahu, tempe, makanan kerajinan tangan yang
tersebar di Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, Distrik
Abepura, Distrik Heram dan Distrik Muara Tami sedangkan pembuatan
mebel, sawmill dan batubata tersebar di Distrik Jayapura Selatan dan
Distrik Heram.
e. Kawasan peruntukan pariwisata;
1) kawasan peruntukan wisata alam : Pantai Base-G dan Pantai Pasir II di
Kelurahan Tanjung Ria Distrik Jayapura Utara; Pemancar Jayapura City
Kelurahan Ardipura, Pantai Hamadi Kelurahan Hamadi dan Taman
Wisata Teluk Youtefa Distrik Jayapura Selatan; Pantai Holtekamp di
Kampung Holtekamp, Sumber Air Panas Cauruta Kali Moso di
Kampung Moso, Pantau Skouw di Kampung Skouw Yambe, Kampung
Skouw Sae, Kmapung Skouw Mabo Distrik Muara Tami; dan Danau
Sentani Distrik Heram;
2) Kawasan peruntukan wisata budaya meliputi :
- perkampungan mengelompok masyarakat adat : Kampung Kayu
Batu Distrik Jayapura Utara; Kampung Tahima Soroma dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
4
Kampung Tobati Distrik Jayapura Selatan; Kampung Enggros,
Kampung Nafri dan Kampung Koya Koso Distrik Abepura;
Kampung Waena dan Kampung Yoka Distrik Heram; dan Kampung
Skouw Mabo, Kampung Skouw Sae, Kampung Skouw Yambe dan
Kampung Moso Distrik Muara Tami.
- bangunan/benda cagar buaday meliputi : Gedung Negara Kelurahan
Trikora; kawasan Taman Imbi berupa Taman Imbi, Gedung
Kesenian/Balai Budaya, Gedung Sarina, Gedung RPR Provinsi
Papua di Kelurahan Gurabesi; Tugu Pepera di Kelurahan
Bhayangkara; kawasan Kantor Gubernur di Kelurahan Mandala;
SPN Base-G di Kelurahan Tanjung Ria Distrik Jayapura Utara; Tugu
Pendaratan Sekutu di Kelurahan Hamadi, Bangkai Kendaraan Lapis
Baja Tank di Kelurahan Hamadi Distrik Jayapura Selatan; Gedung
Fisisp Uncen di Kelurahan Kota Baru dan Tugu Pendaratan Jepang
di Kelurahan Abepantai Distrik Abepura; dan Goa Jepang di
Kampung Skouw Yambe dan Kmapung Mabo Distrik Muara Tami.
3) Kawasan peruntukan wisata buatan meliputi :Kelurahan Angkasa
Distrik Jayapura Selatan; Kelurahan Entrop dan Kampung Tobati
Distrik Jayapura Selatan; Kampung Enggros Distrik Abepura; Kampung
Waena dan Kampung Yoka Distrik Heram; dan Kelurahan Koya Barat,
Kelurahan Koya Timur, Kampung Koya Tengah, Kampung Skouw Sae
dan Kampung Moso Distrik Muara Tami
f. Kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau; luasnya ± 3 ha, yang terdiri
dari : lapangan olahraga, tenis, voli, basket, bulu tangkis, trotoar, tugu yang
tetsebar di seluruh wilayah Kota dan kawasan parkir di wilayah kota
meliputi pusat-pusat kegiatan perdagangan dan jasa dan pemerintah.
g. Kawasan peruntukan pendidikan; luasnya ± 115 ha, meliputi : Distrik
Jayapura Utara : Kelurahan Gurabesi dan Kelurahan Trikora; Distrik
Jayapura Selatan : Kelurahan Ardipura dan Kelurahan Entrop; Distrik
Abepura : Kelurahan Vim, Kelurahan Kota Baru dan Kelurahan Yobe; dan
Distrik Heram : Kelurahan Waena, Kelurahan Yabansai dan Kampung
Yoka; dan Distrik Muara Tami.
h. Kawasan peruntukan kesehatan; luasnya ± 18 ha : peningkatan Rumah
Sakit Tipe A terletak di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Utara;
pengembangan dan peningkatan Rumah Sakit Tipe B terletak di :
Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara, Kelurahan Wahno Distrik
Abepura, Kelurahan Waena Distrik Heram dan Kelurahan Koya Barat
Distrik Muara Tami; pengembangan rumag sakit tipe C terketak di :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
5
Kelurahan Hamadi Distrik Jayapura Selatan; Kelurahan Wahno Distrik
Abepura dan Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami; pengembangan
puskesmas rawat inap di Kelurahan Koya Barat dan Kampung Moso
Distrik Muara Tami; dan pengembangan dan peningkatan penyediaan
Posyandu di seluruh wilayah Kota.
i. Kawasan peruntukan peribadatan; luasnya ± 35 ha : persebarannya
terdapat diseluruh wilayah Kota.
j. Kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana meliputi : GOR
Cenderawasih Kelurahan Bhayangkara, GOR SGO (Sekolah Guru
Olahraga) Kelurahan Gurabesi dan Lapangan Sekolah Kepolisian Negara
di Kelirahan Tanjung Ria terletak di Distrik Jayapura Utara; Kantor
Walikota Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan; GOR Waringin
Kelurahan Way Mhorock dan Lapangan Trikora Kelurahan Kota Baru
Distrik Abepura; Jalan Holtekamp-PNG di Distrik Muara Tami, Kantor
Distrik di Kampung Skouw Distrik Muara Tami; kawasan perkantoran
pemerintah terletak di seluruh Distrik; dan ruang terbuka hijau dan terbuka
non hijau terletak di seluruh wilayah Kota.
k. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan; luasnya ± 85 ha meliputi :
Kawasan Radar TNI AU Kelurahan Imbi, Komando Distrik Militer
(Kodim) 1701 Jalan Samratulangi Kelurahan Bhayangkara, Komando
Rayon Militer (Koramil) 1701-02 Kelurahan Gurabesi, Pos Milietr (POM)
Kelurahan Gurabesi, Kantor Kepolisian Daerah Jalan Samratulangi
Kelurahan Bhayangkara, Kantor Kepolisian Resor alan Ahmad Yani
Kelurahan Gurabesi semua terletak di Distrik Jayapura Utara dan Kantor
Polisi Sektor di Distrik Jayapura Utara; Komando Daerah Militer (Kodam)
XVII/Cenderawasih Jalam Polimak IV Atas Kelurahan Ardipura,
Komando Rayon Militer 1701-09 Jalan Kelapa Dua Kelurahan Entrop,
Pangkalan Utama Angkatan Laut (LANTAMAL) 5 Jalan Amphibi 1
Kelurahan Hamadi semua terletak di Distrik Jayapura Selatan dan Kantor
Polisi Sektor di Distrik Jayapura Selatan; Komando Rayon Militer 1701-03
Jalan Raya Abepura, Zeni Tempur (Zipur) Jalan Raya Sentani-Abepura
Kelurahan Hedam, Komando Resor Militer (Korem) 172/Prajawirayakti
Jalan Raya Sentani-Abepura Padang Bulan, Markas Besar Brigade Mobil
(Brimob) Jalan Raya Abepura- Kotaraja Kelurahan Vim Distrik Abepura
dan Kantor Polisi Sektor di Distrik Abepura; Korem 172/Prajawirayakti
Jalan Raya Sentani-Abepura Kelurahan Waena Distrik Heram; dan
Komando Rayon Militer 1701-22, dan Pos Polisi Skouw-Perbatasan
terletak di Kampung Skouw Sae Distrik Muara Tami.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
6
l. Kawasan peruntukan pertambangan; luasnya ± 28 ha, potensi bahan galian
bantuan diantaranya : pasir besi yang terdapat di Waena, Angkasa dan
Base-G; nikel yang terdapat di sepanjang kaki Pegunungan Cycloop;
batugamping/batu karang yang terbesar di Entrop, Polimak, Tanah Hitam,
Koya Koso, Koya Barat, Moso dan Koya Tengah; pasir dan batu (sirtu)
terbesar di daerah pasir II, Waena, Padang Bulan dan Yoka; bentonit
terdapat di daerah Nafri, tanah liat/batulempeng terdapat di daerah Nafri,
Koya Timur, Koya Barat, Koya Tengah, Holtekamp dan Koya Koso; dan
pasir besi terdapat di daerah Angkasa dan Waena.
m. Kawasan peruntukan perikanan; luasnya 893 ha meliputi :
- kawasan perikanan budi daya air tawar : kawasan perikanan budi daya
air tawar di kolam (ikan mas, ikan nila dan ikan lele) di Kelurahan Koya
Barat, Kelurahan Koya Timur, Kelurahan Koya Tengah dan Kelurahan
Koya Koso; kawasan perikanan budi daya air tawar di danau (ikan
mujair dan ikan gabus) di Kampung Yoka dan Kampung Waena;
- kawasan perikanan budi daya air payau (tambak) ikan bandeng di
Kampung Holtekamp;
- kawasan perikanan budi daya laut : ikan bandeng, kuwe (bobara), dan
ikan karang lainnya seperti ikan kerapu macan, ikan kerapu bebek,ikan
kerapu lumpur, ikan kakap putih dan ikan napoleon,ikan sunu(lodi) dan
ikan baronang di kawasan perairan teluk youtefa yaitu Kampung Tobati,
Kampung Enggros, Kampung Nafri dan Kelurahan Abepantai;
- kawasan minapolitan (kawasan pemasaran dan jasa : pemasaran produk-produk minapolitan, baik ikan segar maupun produk olahan di pasar youtefa Distrik Abepura;
- pengembangan prasarana Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) di Distrik Muara Tami;
- pengembangan dan pembangunan Pusat Pengolahan Ikan (PPI) terletak
di PPI Hamadi Kelurahan Hamadi Distrik Jayapura Selatan; dan
- peningkatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Hamadi di kelurahan
Hamadi Distrik Jayapura Selatan.
n. Kawasan peruntukan Pertanian : 1). Kawasan pertanian tanaman pangan
(padi sawah, pagi gogo, jagung, kedelai, kacang tanah dan umbi-umbian),
luasnya ± 2.767 ha di Kampung Yoka Distrik Heram; Kelurahan Koya
Barat, Kelurahan Koya Timur, Kampung Koya Tengah, Kampung
Holtekamp, Kampung Skouw Mabo dan Kampung Skouw Yambe di
Distrik Muara Tami; 2). Kawasan pertanian perkebunan (kopi, kakao,
kelapa sawit, lada, karet, pinang dan sirih), luasnya 2.482 ha : Kelurahan
Abepantai dan Kampung Koya Koso Distrik Abepura; Kelurahan Koya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
7
Barat, Kampung Koya Tengah, Kampung Holtekamp, Kampung Skouw
Mabo, Kampung Skouw Sae, Kampung Skouw Yambe Distrik Muara
Tami; 3). Kawasan pertanian hortikultura (jeruk dan pisang),luasnya 261
ha : Kampung Koya Koso Distrik Abepura dan Kelurahan Koya Barat
Distrik Muara Tami; 4). Kawasan peruntukan pertanian peternakan
(kawasan padang rumput atau semak belukar cukup luas yang
diperuntukan bagi melepaskan dan sekaligus memelihara ternak), luasnya
± 176 ha : Kelurahan Koya Barat, Kmapung Koya Tengah dan Kampung
Holtekamp Distrik Muara Tami.
o. Kawasan peruntukan hutan produksi :
1) Kawasan hutan produksi tetap luasnya ± 19.242 ha terletak di:
Kelurahan Asano Kelurahan Abepantai dan Kampung Nafri Distrik
Abepura; Kelurahan Hedam dan Kampung Yoka Distrik Heram;
Kalurahan Koya Barat, Kelurahan Koya Timur, Kampung Skouw Sae
dan Kampung Moso Distrik Muara Tami.
2) Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas, luasnya ± 18.474 ha
:Kelurahan Yobe, Kelurahan Asano, Kelurahan Awiyo, Kelurahan
Abepantai, Kampung Nafri, Kampung Koya Koso Distrik Abepura;
Kelurahan Hedam dan Kampung Yoka Distrik Heram; dan Kelurahan
Koya Timur, Kampung Skouw Sae, Kampung Skouw Mabo dan
Kampung Moso Distrik Heram.
3) Kawasan peruntukan hutan produksi konversi, luasnya 10.562 ha :
Kelurahan Angkasapura dan Kelurahan Tanjung Ria Distrik Jayapura
Utara; Kelurahan Vim, Kelurahan Yobe, Kelurahan Asano, Kelurahan
Abepantai, Kelurahan Awiyi, Kampung Enggros, Kampung Nafri dan
Kampung Koya Koso Distrik Abepura; Kelurahan Hedam, Kelurahan
Waena, Kelurahan Yabansai dan Kampung Yoka Distrik Heram; dan
Kelurahan Koya Barat, Kelurahan Koya Timur, Kampung Koya
Tengah, Kampung Skouw Sae dan Kampung Holtekamp Distrik Muara
Tami.
p. Kawasan peruntukan sektor informal, meliputi : a. pengembangan kawasan
perdagangan dan perkantoran mengalokasikan ruang kegiatan sektor
informal; b. pengembangan kawasan pusat pedagang kaki lima dan usaha
kecil menengah di Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan; dan
pengembangan kemitraan antara Pemerintah Daerah, dunia usaha dan
masyarakat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
8
3). Wilayah Rawan Bencana
Beberapa faktor bencana yang disebabkan oleh faktor meteorologi dan
klimatologi adalah banjir, kekeringan, angin ribut, tinggi gelombang laut.
Kota Jayapura termasuk dalam Zona 1 rawan Gempa atau daerah sangat aktif
kegempaannya, karena merupakan tempat pertemuan/tumbukan antara
Lempengan Pasifik, sementara daerah potensi tanah longsor adalah : Distrik
Jayapura Utara : kawasan Rumah Sakit Dok II Kelurahan Bhayangkara,
kawasan Kloofkamp dan Paldam di Kelurahan Gurabesi, kawasan
perdagangan dan jasa di Jalan Percetakan Kelurahan Gurabesi; Distrik
Jayapura Selatan : perbukitan Entrop (sekitar Walikota), Kelurahan Ardipura,
perbukitan sekitar Teluk Yotefa (Skyline-Vihara) Entrop, dan Numbay (depan
Pelabuhan) dan Distrik Abepura : sepanjang Tanah Hitam menuju Koya
(terutama koordinat 02º38,138´LS-140º43,667 BT, dengan kemiringan
mencapai 60º-80º); dengan tinggi gelombang laut dapat mencapai 1,5 meter
yang berpotensi terjadi di kawasan pantai di Kota Jayapura, abrasi terjadi di
pantai Hamadi dan sepanjang pantai yang menghadap ke Samudera Pasifik.
Gelombang tsunami di Jepang pada tanggal 11 Maret 2011 berdampak
terhadap pesisir pantai Kota Jayapura yang berhadap langsung dengan
Samudera Pasifik dimana beberapa rumah dan jembatan di Kampung Tobati
rusak parah/hancur total, 20 rumah hanyut dan rusak, 16 diantaranya dari
Kampung Tobati dan Metu Debi serta sedikitnya 4 rumah dari Kampung
Enggros dan juga pendopo masyarakat Enggros. Angin maksimum lebih dari
28 knot atau 14 m/s, berpotensi merusak atap rumah bahkan merobohkan
pohon dan banjir/genangan air terjadi di Distrik Jayapura Utara : kawasan
Pusat Kota Kelurahan Gurabesi, putaran SPBU APO Kelurahan Bhayangkara,
kantor Dinas Perikanan Provinsi Papua Kelurahan Imbi, Perempatan Kantor
Polsek Jayapura Utara Kelurahan Imbi, Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Provinsi Papua Kelurahan Tanjung Ria, Pantai Basa-G
Kelurahan Tanjung Ria dan SD Inpres Angkasa, Kelurahan Angkasa; Distrik
Jayapura Selatan : kawasan kelapa dua Entrop Kelurahan Entrop, Papua Trade
Center (PTC) Kelurahan Entrop, Pasar Hamadi Kelurahan Hamadi, Hotel
Rais dan Hotel Relat Kelurahan Argapura dan Posponpes DDI Kelurahan
Entrop; Distrik Abepura : kawasan Kolam Nyamuk (Konya) Kampus Uncen
Abepura Kelurahan Kota Baru, Pertigaan Kantor Pos Abepura, Kelurahan
Kota Baru, Pertokoan Saga, Mega, Onyx dan Agro Kelurahan Kota Baru,
Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Papua Kelurahan Vim, Kantor BKN, Jl.
Baru Kelurahan Way Mhorock, Kantor Telkom dan Kantor Kanwil Pajak
Kelurahan Vim, Pertigaan Brimob Gereja Pniel, Kelurahan Vim, Pasar Yotefa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
9
Kelurahan Way Mhorock dan Kantor Dinas Otonom Provinsi Papua
Kelurahan Wahno; Distrik Heram : Kawasan Perempatan Toko Mega
Perumnas I kelurahan Waena, Pertigaan Perumnas III dan Denzipur Waena
Kelurahan Waena, Perumnas IV Padang Bulan Kelurahan Hedam, Depan
Hola Plaza Kelurahan Hedam dan Depan Korem Kelurahan Hedam; dan
Distrik Muara Tami : Jalan Sorong dan Jalan Biak Kelurahan Koya Barat,
Kampung Mamberamo Kelurahan Koya Timur, Kampung Holtekamp dan
DAS Muara Tami.
4). Demografi
Dari aspek demografi, Kota Jayapura yang penduduknya heterogen, terdiri dari hampir semua suku bangsa di Indonesia yang berdomisili di ibukota Provinsi Papua. Jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2013 sesuai Data BPS adalah sebanyak 275.694 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 145.140 jiwa (52,83 %) dan penduduk perempuan sebanyak 130.554 jiwa (47,16 %) dan kepadatan penduduk rata-rata 291 jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk tertinggi di Distrik Jayapura Selatan 1.647 jiwa/km2 dan terendah di Distrik Muara Tami yaitu 19 jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan sedikit mengalami kenaikan menjadi 2,61 % per tahun karena kondisi relatif kondusif dan keberhasilan dalam penanganan keluarga berencana serta arus urbanisasi dapat ditekan.
TABEL 1 JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN DIRINCI PER DISTRIK
TAHUN 2013
No Distrik Jumlah Penduduk Luas Wilayah (Km2)
Kepadatan
1 Jayapura Utara 69.936 51,00 1.361 2 Jayapura Selatan 72.071 43,40 1.647 3 Abepura 78.395 155.70 501 4 Muara Tami 12.016 626,70 19 5 Heram 43.276 63,20 681 Jumlah 275.694 940,00 291
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014,
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN PER DISTRIK
TAHUN 2013
No Distrik Jumlah Penduduk Laki-Laki
Jumlah Penduduk Perempuan
Total
1 Jayapura Utara 36.796 33.140 69.936 2 Jayapura Selatan 37.839 34.232 72.071 3 Abepura 41.670 36.725 78.395 4 Muara Tami 6.376 5.640 12.016 5 Heram 23.077 20.199 43.276 Jumlah 145.140 130.554 275.694
Sumber : BPS, Profil Kota Jayapura, 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
10
Secara administrasi Kota Jayapura terdiri atas 5 Distrik, 25 Kelurahan dan
14 Kampung, dengan rincian luas sebagai berikut :
TABEL 4
PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN JUMLAH PENDUDUK DIRINCI PER KELURAHAN/KAMPUNG TAHUN 2013
No Distrik Status Pemerintahan Luas Wilayah
(Km2) Jml
Penduduk KAMPUNG KELURAHAN 1 2 3 4 5 6
I. Jayapura Utara 1. Kayu Batu
1.Angkasapura 1. Trikora 2. Mandala 3. Tanjung Ria 4. Imbi 5. Bhayangkara 6. Gurabesi
6.44 1.90
13.24 1.46 0.34
13.57 7.05 7.00
4.550 5.423 5.170
14.300 9.989
13.101 16.835
314
51.00
69.936
II. Jayapura Selatan 2. Tobati 3. Tahima Soroma
7. Numbay 8. Argapura 9. Hamadi 10. Ardipura 11. Entrop
9.30 3.70 7.10
16.30 2.70 2.50 1.80
8.907 7.677
20.075 17.247 16.835
190 574
43.40
72.071
III Abepura
4. Enggros 5. Nafri 6. Koya Koso
12. Asano 13. Awiyo 14. Abepantai 15. Kota Baru 16. Yobe 17. Vim 18. Wahno 19. Waymhorock
12.07 9.98 2.90
13.08 6.50
10.22 5.90 5.80
19.05 34.16 36.04
7.886 12.846
2.973 8.631 7.920
14.386 8.661 9.946
423 1.430 2.893
155.70
78.395
IV Muara Tami
7. Holtekamp 8. Skou Sae 9. Skou Yambe 10. Skou Mabo 11. Koya Tengah 12. Moso
21.Koya Timur 22. Koya Barat
110,50 62.70 63.30 72.70 81.50 87.70 75.60 72.70
3.541 4.695 1.044
589 604 604 388 451
626.70
12.016
V Heram 13. Waena 14. Yoka
23. Hedam 24. Yabansai 25. Waena
22,05 12.43 14,24
4.36 10,12
11.594 10.716 16.765
1.845 2.155
63,20
43.276
Luas Wilayah Kota Jayapura 940.00
275.694
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
2.1.2. Aspek Kesejateraan Masyarakat
2.1.2.1. Kesejahteraan Dan Pemerataan Ekonomi
Tingkat kesejahteraan masyarakat tergantung dari sejauhmana
keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah yaitu kegiatan-
kegiatan yang dilakukan suatu daerah untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi dan kualitas hidup masyarakatnya atau adanya suatu proses
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
11
yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu
daerah dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem
kelembagaan di segala bidang (ekonomi, politik, hukum, sosial dan
budaya baik perbaikan regulasi maupun institusi). Dan salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro
adalah tingkat pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB).
Perkembangan PDRB dari tahun 2009-2013 mengalami
pertambahan nilai. Proses menghasilkan barang dan jasa di Kota
Jayapura pada tahun 2013 mampu memberikan peningkatan nilai
tambah sebesar 17,83 persen yaitu PDRB atas dasar harga berlaku
sebesar Rp.10,76 triliun pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp. 12,68
triliun pada tahun 2013 yang disumbangkan oleh sektor bangunan
sebesar Rp. 3.30 triliun, seiring dengan itu PDRB atas dasar harga
konstan tahun 2013 juga mengalami peningkatan walaupun tidak
sebesar tahun sebelumnya, yaitu sebesar 12,28 persen atau sebesar Rp.
513,28 milyar ini menunjukan terus meningkatnya jumlah produksi
dalam kurun waktu tersebut. Peningkatan jumlah produksi berdampak
pada meningkatnya PDRB Perkapita di Kota Jayapura.
PDRB perkapita Kota Jayapura tahun 2013 mencapai
Rp. 46.540.537,46 tumbuh sebesar 16,00 persen dari tahun sebelumnya
dengan rata-rata pertumbuhan PDRB mencapai 16,57 persen dan bila
dikaji secara lanjut dengan melihat rata-rata kenaikan secara rill atau
berdasarkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan, maka dalam
kurun waktu yang sama terjadi rata-rata kenaikan sebesar 10,74 persen
dari Rp.12.017.560,25 pada tahun 2009 menjadi Rp.17.221.503,06 pada
tahun 2013. Disisi lain laju inflasi di Kota Jayapura selama kurun
waktu 2009 - 2013 sebesar 1.18 % dan khusus di tahun 2013 hanya
mencapai 1,30 %, tidak berdampak pada pengeluaran riil masyarakat.
Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum dapat ditunjukkan
oleh meningkatnya tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah.
Semakin tinggi tingkat perolehan pendapatan perkapita menunjukkan
semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat, demikian halnya
Kota Jayapura yang dalam kurun waktu 2009-2013 pendapatan riil
masyarakat mengalami kenaikan sehingga dapat dikatakan bahwa ada
kenaikan tingkat kesejahtraan masyarakat dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir dari tahun 2009-2013.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
12
2.1.2.2. Kesejahteraan Sosial
a. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan kemampuan membaca dan
menulis penduduk usia 15 tahun ke atas. Capaian angka melek huruf
di Kota Jayapura cukup tinggi, pada tahu 2013 angka melek huruf
Kota Jayapura adalah sebesar 99,84 persen atau hanya 0,16 persen
penduduk usia 15 tahun ke atas yang mengalami buta huruf.
Tingginya angka melek huruf di Kota Jayapura adalah output dari
keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan. Terjadi
peningkatan sebanyak 0,76 persen dari tahun 2008 hingga tahun
2013 dengan rata-rata peningkatan sebesar 0,18 persen per tahun.
Angka melek huruf di Kota Jayapura menduduki posisi
pertama diantara Kabupaten lainnya di Provinsi Papua. Dalam hal
ini Pemerintah Kota Jayapura cukup menjaga kesinambungan
keberhasilan program pengentasan buta aksara dengan memberikan
prioritas dan pemantauan secara terus menerus sehingga penduduk
Kota Jayapura bebas buta huruf terutama usia penduduk 15 – 44
tahun. TABEL 5
PERKEMBANGAN ANGKA MELEK HURUF KOTA JAYAPURA TAHUN 2009 – 2013
TAHUN ANGKA MELEK HURUF
2009 99,09
2010 99,10
2011 99,58
2012 99,83
2013 99,84
Sumber : BPS, IPM & ASPM Kota Jayapura, 2014
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Angka rata-rata lama sekolah digunakan untuk
mengidentifikasi jenjang kelulusan pendidikan penduduk suatu
daerah. Pada tahun 2013 angka rata-rata lama sekolah di Kota
Jayapura sebesar 11,06 tahun atau hanya naik sebesar 0.03 tahun
dibanding tahun 2012. Angka rata-rata lama sekolah sebesar 11,06
diartikan bahwa rata-rata penduduk di Kota Jayapura telah
mengenyam pendidikan hingga kelas 2 SMU/Sederajat. Angka ini
juga mengidentifikasi bahwa Pemerintah Kota Jayapura telah
berhasil menuntaskan program wajib belajar 9 tahun.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
13
Angka rata-rata lama sekolah di Kota Jayapura menduduki
peringkat pertama diantara Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi
Papua. Sementara untuk standar global yang ditetapkan oleh UNDP
untuk rata-rata lama sekolah adalah 15 tahun atau setara dengan
tingkat diploma 3 pada jenjang perguruan tinggi. Pada tahun 2013,
pencapaian angka rata-rata lama sekolah Kota Jayapura terhadap
standar global UNDP adalah sebesar 73,73 persen atau naik 0,2
persen dibandingkan tahun 2012. Secara rata-rata, selama 5 tahun
terakhir peningkatan indeks pencapaian rata-rata lama sekolah
sebesar 0,33 persen per tahun. Tingginya indikator pendidikan di
Kota Jayapura dapat dipertahankan jika Pemerintah tetap serius
dalam menangani program pembangunan di sektor pendidikan dan
pembangunan di sektor penunjangnya yaitu sektor kesehatan dan
ekonomi. TABEL 6
PERKEMBANGAN RATA-RATA LAMA SEKOLAH DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2009 – 2013
TAHUN ANGKA MELEK HURUF
2009 10,88
2010 11
2011 11,03
2012 11,06
2013 11,06
Sumber : BPS, IPM & ASPM Kota Jayapura, 2013
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa
pelayanan, baik bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah dalam upaya memenuhi kebutuhan
masyarakat sesuai dengan fokus layanan urusan wajib maupun urusan pilihan.
2.1.3.1. Pendidikan
Perkembangan pendidikan di Kota Jayapura sangat
mengembirakan hal ini terlihat dari Angka Partisipasi Murni, Angka
Partisipasi Kasar dan angka melek huruf mencapai 99,84 % atau
hanya 0,16 % penduduk usia 15 tahun keatas yang mengalami buta
huruf dengan angka rata-rata lama sekolah 11,06 tahun yang dapat
diartikan bahwa rata-rata penduduk di Kota Jayapura telah mengenyam
pendidikan hingga kelas 2 SMU/Sederajat. Angka ini mengindikasikan
bahwa Pemerintah Kota Jayapura telah berhasil menuntaskan program
wajib belajar sembilan tahun, karena ditunjang dengan prasarana
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
14
pendidikan yang memadai yakni terdapat 49 TK, 102 SD/MIS, 43
SLTP, 24 SMU, dan 15 SMK dan guru SD sebanyak 1.055 orang,
SLTP sebanyak 948 orang, SMU sebanyak 537 orang dan SMK
sebanyak 631 orang.
Ratio guru terhadap murid untuk SD 30,97 SLTP : 14,12; SMU
: 22,37; SMK : 12,78 sedangkan ratio guru terhadap sekolah untuk
SD : 59,49; SLTP : 22,05; SMU : 22,37; SMK : 42,07 dan ratio murid
terhadap sekolah untuk SD : 320,36; SLTP : 311,37; SMU : 153,93
dan SMK : 306,33
TABEL 7 JUMLAH SD, MURID DAN GURU
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
NO DISTRIK Jml Skl
Jumlah Murid
Jml Guru
Ratio Guru/
Skl
Ratio Murid/
Skl
Ratio Guru Murid
1. 2. 3. 4. 5.
Jayapura Utara Jayapura Selatan Abepura Muara Tami Heram
25 23 28 11 15
9.675 7.767 9.675 1.790 3.670
252 190 360 175 78
11.12 11.00 14.12
7.00 13.25
390.16 399.05 419.12 153.45 328.83
35.09 36.28 29,68 21.92 24.82
J U M L A H 102 32.622 1.055 59.49 320.36 30.97 Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura 2013
TABEL 8 JUMLAH MURID SD BERDASARKAN USIA
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
TABEL 9
JUMLAH SLTP, MURID DAN GURU DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
No DISTRIK JML Sekolah
JML Murid
JML Guru
Ratio Guru
Sekolah
Ratio Murid
Sekolah
Ratio Guru Murid
1. 2. 3. 4. 5.
Jayapura Utara Jayapura Selatan Abepura Muara Tami Heram
11 9 9 4
10
3.467 3.693 3.334 557
2.338
247 210 221 79 191
14.00 17.50 16.89 13,00. 14.63
337.91 466.13 391.67 71.33 267.88
24.14 26.64 23.19 5.49
18.32 J U M L A H 43 13.389 948 22.05 311.37 14.12
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
No DISTRIK < 7 Tahun 7 - 12 Tahun > 12 Tahun JUMLAH 1. 2. 3. 4. 5.
Jayapura Utara Jayapura Sealatan Abepura Muara Tami Heram
1.612 863
1.612 5
523
6.450 2.589 6.450 1.780 1.223
1.612 381
1.212 5
417
9.675 3.833 9.274 1.790 2.163
J U M L A H 4.615 18.492 3.627 26.734
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
15
TABEL 10 JUMLAH SMU, MURID DAN GURU DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
TABEL 11 JUMLAH SMK, MURID DAN GURU DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
No DISTRIK JLM Sekolah
JLM Murid
JLM Guru
Ratio Guru/
Sekolah
Ratio Murid/ Sekolah
Ratio Guru/Murid
1. 2. 3. 4. 5.
Jayapura Utara Jayapura Selatan Abepura Muara Tami Heram
5 1 6 1 2
568 39
2.342 71 84
148 22
361 79 21
17.40 22.00 63.83 21.00
9.00
209.60 105.00 704.33 105.00
50.00
12.05 52.90 11.03
5.00 5.56
J U M L A H 15 4.595 631 42.07 306.33 12.72 Sumber : BPS, Data Kota Jayapura, 2014.
TABEL 12 JUMLAH MAHASISWA DAN DOSEN PERGURUAN TINGGI
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
No. Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa Jumlah Dosen L P Total T LB DDT Total
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
Uncen Stisipol Silas Papare STFT Fajar Timur USTJ Poltekes STT Baptis STT I.S. Kijne UNIYAP STIE Port Numbay Univ. Ottow & Geisles ASMI Akparis 45 Stikom Muhamadiyah STIH Umel Mandiri STAIN Al – Fatah STSP STIMIK Jayapura STT IKSM Santosa Asih
6.698 316 202
2.847 339 58
252 2.146
318 650 270 113 801 850 257 26
460
16
9.986 100
1 1.266
906 16
289 1.307
463 780 230 130 346 208 292
4 141
13
16.684 416 203
4.113 1.245
74 548
3.447 781
1.430 500 243
1.147 1.058
549 30
601
29
604 15 14
151 -
11 44
124 28 55 25 12 23 26 34
6 18
4
360 4 1
78 31
- -
26 19
- 5
20 13 11
8 - 9
-
10 26 11
- -
10 - - -
10 7
25 2 - - 2 -
2
974 45 26
229 31 21 44
150 47 65 37 57 38 37 42
8 27
6
Sumber : Data Pokok Kota Jayapura 2014
No DISTRIK Jml Sekolah
Jml Murid
Jml Guru
Ratio Guru/
Sekolah
Ratio Murid/ Sekolah
Ratio Guru/Murid
1. 2. 3. 4. 5.
Jayapura Utara Jayapura Selatan Abepura Muara Tami Heram
5 7 5 2 5
2.127 2.102 2.602
134 1.471
120 117 163 17
120
24.00 11.43 32.60
8.50 19.40
375.60 330.29 519.00
74.00 294.20
15.65 28.90 15.92
8.71 15.16
J U M L A H 24 8.436 537 22.37 153.93 22.37
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
16
2.1.3.2. Kesehatan
Bertambahnya jumlah penduduk secara otomatis mempengaruhi
jangkauan pelayanan kesehatan yang semakin meluas, terlihat dari
jumlah Rumah Sakit menjadi 6 buah yaitu 2 Rumah Sakit Daerah
(Type B dan C), 3 Rumah SakitABRI (RS, Marthen Indey, RS.
AngkatanLaut dan RS. Bhayangkara) serta 1 buah Rumah Sakit
Swasta (RS Dian Harapan Waena).
Pada tahun 2013, jumlah Puskesmas di Kota Jayapura sebanyak 12
Puskesmas, terdiri dari 11 Puskesmas Non Perawatan dan
1 Puskesmas Perawatan yaitu Puskesmas Koya Barat. Dan sejak tahun
2007 dimulai peningkatan pelayanan pada 2 (dua) Puskesmas yaitu
Puskesmas Imbi dan Puskesmas Waena, dengan melaksanakan
pelayanan 24 Jam, kemudian pada tahun 2010 bertambah 1 Puskesmas
lagi yang melaksanakan pelayanan 24 jam yaitu Puskesmas Hamadi
dan Puskesmas Yoka. Tahun 2013 ditambah 2 puskesmas yaitu
Puskesmas Abepantai dan Puskesmas Kotaraja.
Rasio Puskesmas terhadap jumlah penduduk di Kota Jayapura
tahun 2013 adalah 1 : 22.827 atau 4,38 per 100.000 penduduk, ini
berarti bahwa setiap Puskesmas melayani sekitar 22.800 penduduk,
atau setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh hampir 4
Puskesmas.
Rasio Puskesmas Pembantu terhadap jumlah penduduk di Kota
Jayapura tahun 2013 adalah 1 : 9.852, atau 10,15 per 100.000
penduduk, hal ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 1
: 11.783, atau 8,49 per 100.000 penduduk. Ini berarti bahwa setiap
Puskesmas Pembantu melayani sekitar 9.900 penduduk, atau setiap
100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 10 Puskesmas Pembantu.
TABEL 13 BANYAKNYA RS, PUSKESMAS, PUSTU, PUSTU SWASTA & POSYANDU
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
No. DISTRIK RUMAH SAKIT
PUSKESMAS PUSTU PUSTU
SWASTA POS
YANDU JUMLAH
1. Jayapura Utara 2 3 4 - 43 52 2. Jayapura Selatan 2 3 3 - 45 53 3. Abepura 1 2 5 - 35 43 4. Muara Tami - 2 7 - 21 30 5. Heram 1 2 6 - 34 43
Jumlah 6 12 25 - 178 221 Sumber :BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
17
Sementara itu bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja
Puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka kondisi di Kota Jayapura
sudah termasuk dalam kategori baik, yakni setiap Puskesmas di Kota
Jayapura melayani rata-rata 22.800 penduduk. Semakin kecil jumlah
sasaran penduduk yang dilayani oleh setiap Puskesmas diharapkan
akan semakin baik kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. TABEL 14
JUMLAH PUSKESMAS DAN KONDISINYA DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
NO. PUSKESMAS STATUS KONDISI
1 Tanjung Ria Non Perawatan Baik 2 Imbi Pelayanan 24 Jam Baik 3 Elly Uyo Non Perawatan Baik 4 Waena Pelayanan 24 Jam Baik 5 Jayapura Utara Non Perawatan Baik 6 Hamadi Pelayanan 24 Jam Baik 7 Kotaraja Non Perawatan Baik 8 Abepura Non Perawatan Baik 9 Koya Barat Perawatan Baik 10 Abe Pantai Non Perawatan Baik 11 Skow Mabo Non Perawatan Baik 12 Yoka Non Perawatan Baik
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Jayapura, 2014
TABEL 15 JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN KONDISINYA
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
NO. PUSKESMAS PEMBANTU KONDISI 1 Pustu Angkasa Baik 2 Pustu Bhayangkara Baik 3 Pustu Dok VIII Atas Baik 4 Pustu Skyline Baik 5 Pustu Yoka Baik 6 Pustu Waena Permai Baik 7 Pustu Perumnas III Baik 8 Pustu Perumnas IV Baik 9 Pustu Asano Baik 10 Pustu Nafri Baik 11 Pustu Skouw Sae Baik 12 Pustu Skouw Mabo Baik 13 Pustu Koya Timur Baik 14 Pustu Koya Tengah Baik 15 Pustu Holtekamp Baik 16 Pustu Enggros Baik 17 Pustu Koya Koso Baik 18 Pustu Skouw Yambe Baik 19 Pustu Batu Putih Baik 20 Pustu Awiyo Baik 21 Pustu Moso Baik 22 Pustu Kayu Batu Baik 23 Pustu Polimak IV Baik
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Jayapura, 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
18
Jumlah personil Dinas Kesehatan Kota Jayapura pada akhir tahun
2013 tercatat sebanyak 557 orang, yang terdiri dari tenaga kesehatan
yang bekerja pada Dinas Kesehatan Kota Jayapura sebanyak 77 orang
dan 497 orang bekerja di 12 Puskesmas di wilayah Kota Jayapura.
Terjadi kenaikan jumlah pengawai kesehatan di 12 puskemas
sebanyak 45 orang dari tahun sebelumnya.
Dari jumlah 497 orang tersebut, 37 orang adalah tenaga
dokter/medis dan para medis/perawat sebanyak 153 orang sedangkan
sisanya 307 orang adalah apoteker, asisten apoteker, sarjana kesehatan
masyarakat dan lainnya.. Dengan melihat kondisi tersebut, maka dapat
dikatakan jumlah tenaga kesehatan di Kota Jayapura cukup baik
ditinjau dari kuantitas, kualifikasi serta penyebarannya.
Jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah Kota Jayapura
merupakan aset yang tak ternilai bagi pembangunan kesehatan di
wilayah, oleh sebab itu, untuk mencapai sasaran pembangunan
kesehatan perlu adanya pembinaan, pengawasan, peningkatan
ketrampilan bagi tenaga kesehatan, sehingga terwujud kinerja tenaga
kesehatan yang optimal.
TABEL 16 JUMLAH TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN AKHIR TAHUN 2013
NO. SPESIFIKASI TENAGA KESEHATAN JUMLAH 1 Dokter Umum 29 2 Dokter Gigi 8 3 Bidan 73 4 Perawat 153 5 Apoteker 13 6 Assisten Apoteker. 22 7 Tenaga Non Medis 18 8 Tenaga Non Paramedis 107 9 Lainnya 29 Jumlah 452
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014 Rasio Tenaga Dokter / 100.000 Penduduk
Cakupan tenaga dokter yang bekerja pada jajaran Dinas
Kesehatan Kota Jayapura dapat dilihat dari indikator rasio dokter yang
bekerja di Puskesmas 1 : 2 atau 32,43 per 100.000 penduduk. Rasio
tenaga dokter tersebut per 100.000 penduduk tahun 2013 sebesar
32,43, tergolong masih rendah apabila dibandingkan dengan rasio
ideal yang ditetapkan oleh departemen kesehatan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
19
TABEL 17 INDIKATOR SUMBER DAYA TENAGA KESEHATAN
TAHUN 2013
NO. JENIS TENAGA RASIO IDEAL
1 Rasio Dokter per 100.000 penduduk 40
2 Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk 6
3 Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk 2
4 Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk 11
5 Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 10
6 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100
7 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117
8 Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk 22
9 Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk 40
10 Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk 40
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Jayapura, 2014
Rasio Dokter Puskesmas / Puskesmas
Indikator ini menunjukkan tingkat kecukupan tenaga dokter di
Puskesmas. Pada tahun 2008 Rasio jumlah dokter per Puskesmas
sebesar 2,22, namun dengan adanya penambahan jumlah Puskesmas di
Kota Jayapura Rasio jumlah Dokter per Puskesmas pada tahun 2012
menjadi 2,42.
Bidan di Desa
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di
daerah pedesaan ditempatkan bidan di desa. Upaya ini telah dilakukan
sejak awal untuk memenuhi 14 kampung yang ada di wilayah Kota
Jayapura yang belum terjangkau oleh pelayanan pada saat itu. Pada
Tahun 2013 target penempatan bidan di desa telah mencapai 14 bidan
dimasing-masing kampung, sehingga realisasinya mencapai 100 %. TABEL 18
10 (SEPULUH) PENYAKIT DOMINAN DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
No PENYAKIT JUMLAH PASIEN
PERSENTASE (%)
1 ISPA 65.311 51 2 Penyakit Kulit Alergi 16.649 13 3 Penyakit Gigi dan Rongga Mulut 12.524 10 4 Malaria 12.345 7 5 Penyakit Sistem Otot dan Jaringan Pengikat 11.563 6 6 Diare 5.486 4 7 Kecelakaan dan Ruda Paksa 3.689 3 8 Tekanan Darah Tinggi 3.419 3 9 Penyakit Kusta 1.977 2
10 Penyakit Mata 1.697 1 JUMLAH 134.659
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
20
Pembangunan bidang kesehatan secara umum bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya dengan baik,
mengingat pelayanan sudah sampai ke kampung dengan dilengkapi
fasilitas puskesmas plus dan pelayanan 24 jam, dengan kegiatan
pengobatan gratis, serta berbagai macam pelayanan.
2.1.3.3. Pekerjaan Umum
Jaringan Jalan
Sebagai Ibu Kota Provinsi Kota Jayapura dengan panjang jalan
458,24 km yang terdiri dari bermacam jenis jalan yaitu primer
berfungsi sebagai jalan regional, sekunder sebagai jalan pusat kota dan
kolektor jalan di luar kota.
Panjang jalan di Kota Jayapura tahun 2013 sepanjang 458,24 km
yang terdiri dari Jalan Negara sepanjang 50 km, Jalan Provinsi
(province road) sepanjang 38,5 km dan Jalan Kota (municipality road)
sepanjang 423,02 km. Ada penambahan panjang Jalan Kota sebesar
36,14 km dari tahun 2012. Dengan kondisi Jalan tahun 2012 yang baik
sepanjang 248,73 km, rusak sedang sepanjang 30,36 km, rusak
sepanjang 92,26 dan rusak berat sepenjang 15,53 km sedangkan tahun
2013 kondisi jalan yang baik sepanjang 238,35 km, rusak sedang
sepanjang 57,76 km, rusak sepanjang 36,77 km dan rusak berat
sepenjang 90,14 km. Permukaan Jalan pada tahun 2011 yang beraspal
sepanjang 227,67 km, kerikil sepanjang 55,65 km dan yang masih
tanah dan lainnya 103,56 km. Sedangkan tahun 2012 Permukaan Jalan
yang sudah beraspal sepanjang 238,35 km, yang berkerikil sepanjang
57,76 km dan yang masih tanah dan lainnya sepanjang 126,91 km.
Pemerintah Kota Jayapura setiap tahunnya mengalokasikan dana
untuk perbaikan maupun peningkatan dari setiap jenis jalan untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dimana tahun 2012
Pemerintah membangun jalan sepanjang 5.368 M, peningkatan jalan
sepanjang 2.504 M, pemeliharaan jalan sepanjang 4.163 M dan
pembangunan jembatan sebanyak 7 unit sementara tahun 2013.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
21
TABEL 19 PANJANG JALAN DI KOTA JAYAPURA DIRINCI MENURUT STATUS JALAN, KONDISI JALAN DAN PERMUKAAN JALAN
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
No URAIAN 2011 (km) % 2012
(km) % 2013 (km) %
1 STATUS JALAN Jalan Negara 50 10,3 50 9,77 27,755 Jalan Provinsi 38,5 7,93 38,5 7,53 115,75 Jalan Kota 397,02 81,77 423,02 82,7 97,893 Jumlah 485,52 100 511,52 100 241.398 2 KONDISI JALAN Baik 255,25 64,29 258,8 61,18 258,8 61,18 Sedang 31,15 7,85 31,09 7,35 31,09 7,35 Rusak 94,68 23,85 117,01 27,66 117,01 27,66
Rusak Berat 15,94 4,01 16,12 3,81 16,12 3,81 Jumlah 397,02 100 423,02 100 423,02 100
3 PERMUKAAN JALAN
Aspal 233,64 58,85 238,35 56,35 76,713 Kerikil 57,11 14,38 57,76 13,65 5,834 Tanah 33,9 8,54 36,77 8,69 1,65 Tidak di rinci 72,37 18,23 90,14 21,31 JUMLAH 397,02 100 423,02 100 Sumber : BPS, Kota Jayapura Dalam Angka , 2013
2.1.3.4. Perumahan Dan Pemukiman
Kebutuhan masyarakat Kota Jayapura akan perumahan
meningkat rata-rata 5 % per tahun. Pengusaha yang bergerak di
bidang properti dengan kemampuan rata-rata cukup membantu
kebutuhan akan perumahan bagi masyarakat, kendala ada pada lokasi
mengingat kondisi geografis dan hak pemelikan ulayat yang cukup
sulit.
Ratio antara penduduk dan rumah yang tersedian 1 : 7,13 jiwa,
sedangkan yang ideal 1 : 5 jiwa. Dengan demikian masih diperlukan
± 11.019 unit rumah lagi. Apabila kemampuan developer
membangun kurang dari 1.000 unit per tahun tentunya diperlukan
waktu 11,5 tahun untuk pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat, ini
belum termasuk kebutuhan urbanisasi lokal yang membangun rumah
secara tradisional ditempat lahan kritis di wilayah Kota Jayapura
yang pada akhir-akhir ini trendnya meningkat cukup tinggi.
2.1.3.5. Penataan Ruang
Kota Jayapura sebagai Ibu Kota Provinsi telah melakukan
penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada tahun 2007
dan telah diperdakan pada tahun 2008, namun dalam perjalanan perlu
disesuaikan dengan perkembangan Kota sehingga tahun 2013
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
22
ditinjau kembali agar dapat berperan dan berfungsi sebagai alat
operasional pelaksanaan pembangunan di Kota Jayapura dan
sementara dalam proses penetapan Perdanya. Rencana Tata Ruang
Wilayah berlaku tahun 2013-2033 bertujuan untuk “mewujudkan
Kota Jayapura sebagai pusat pelayanan regional pendidikan,
perdagangan dan jasa, pariwisata, serta beranda depan negara yang
aman, nyaman, produktif, berkelanjutan serta menjaga kelestarian
alam dan kearifan lokal”.
Dalam mengaplikasi rencana tata ruang sebagaimana tujuannya,
Pemerintah Kota Jayapura telah melakukan berbagai kebijakan
antara lain : Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang BWK A, B, C,
D, E, F pada Distrik Jayapura Utara, sebagain Distrik Jayapura
Selatan, sebagian Distrik Heram dan sebagian Distrik Muara Tami,
penyusunan master plant pengembangan wisata dan studi penataan
wisata serta Rencana Detail Tata Ruang Pusat Pemukiman A.
2.1.3.6. Perhubungan
Jumlah pelabuhan laut/Udara/Terminal Bis
Hingga tahun 2013 Kota Jayapura belum memiliki Bandara
Udara, hanya terdapat 1 (satu) pelabuhan laut yakni Pelabuhan Kota
Jayapura dikelola oleh PT.(persero) Pelabuhan Indonesia Wilayah IV
Cabang Jayapura, dan 1 (satu) pelabuhan perintis . Kunjungan kapal
bongkar muat dan turun naik penumpang di Pelabuhan Jayapura pada
tahun 2013 terdiri dari (1) bongkar muat barang menurut tujuan
dalam dan luar negeri dengan jumlah bongkar 1.199.088 T/M3, muat
hanya dalam negeri, 89.319 T/M3; (2) bongkar muat barang menurut
jenis komoditi, bahan pokok = bongkar 71.093 T/M3 dan muat
30.469 T/M3, bahan strategis = bongkar 595.586 T/M3 dan muat
149.342 T/M3, migas = bongkar 363.279 T/M3 sementara tidak ada
muatan, non migas bongkat tidak ada hanya muatan sebesar 19.725
T/M3 sedangkan komoditi lainnya = bongkar 47.054 T/M3 dan muat
11.877 T/M3; (3). arus turun/naik penumpang menurut tujuan tahun
2013 yang turun di Jayapura sebanyak 178.554.013 orang dan naik
dari pelabuhan Jayapura sebanyak 132.800 Sedangkan transportasi
darat untuk angkutan jalan sebanyak 3 unit terminal kelas C, BUS
(AKDP) sebanyak 6 unit dan jembatan timbang sebanyak 1 buah dan
3 unit dermaga angkutan penyebarangan yang terdiri dari dermaga
komersial 1 unit, dermaga perintis 2 unit, tidak ada dermaga kapal
ferry.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
23
2.1.3.7. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kelestarian dan
keseimbangan lingkungan hidup yaitu dengan bebagai uapaya yang
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fingsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup melalui pemeliharaan, pengawasan dan
penegakan hukum.
Hingga tahun 2013 Kota Jayapura telah melakukan berbagai
upaya yaitu :
1. Mengeluarkan berbagai peraturan maupun keputusan lingkungan
hidup tentang : Ijin Tempat Usaha; Retribusi Kebersihan;
Rencana Tata Ruang Wilayah; Pembinaan Umum, Ketertiban,
Kebersihan Dan Keindahan Kota; Ijin Bongkar Muat Barang;
Penggunaan Kamar Mandi Dan Jamban Di Tempat Umum
Kewajiban Membuat Amdal UKL-UPL serta SPPL;
2. Pengendalian dampak Lingkungan untuk PLTD, United Tractor,
Pasar, Perumahan dengan luas areal ± 123.524,03 h2, pemakaian
air disesuaikan kebutuhan sedangkan instalasi berupa 1 (oli
cater) dan 1 bak penampung volume limbah cair 3,27 M/H3;
3. Pengendalian dampak lingkungan untuk Peternakan Perhotelan,
Tempat Rekreasi dan Kesehatan
2.1.3.8. Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
Pada tahun 2013, jumlah klinik KB yang tersebar pada 5 distrik di
Kota Jayapura sebanyak 24 buah dan pos KB sebanyak 4 buah, dengan
jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 30.908 pasangan dibanding
tahun 2012 sejumlah 30.888 pasangan, dari jumlah tersebut yang
masih akseptor aktif sebanyak 22.126 akseptor dibanding tahun 2012
sebanyak 22.111 akseptor. Jumlah peserta aktif per 100 Pasangan Usia
Subur tahun 2013 sebesar 72.
Metode kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor aktif sampai dengan tahun 2013 yaitu IUD = 1.653 akseptor, Pil = 5.196 akseptor, Kondom = 1.385 akseptor, Suntikan = 11.611 akseptor, MOP/W = 10 akseptor dan Implant = 829 akseptor turun dibanding tahun 2010 : IUD = 1.826 akseptor, Pil = 6.225 akseptor, Kondom = 1.716 akseptor, Suntikan = 16.755 akseptor, MOP/W = 1.691 akseptor dan Implant = 1.691
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
24
akseptor dibanding Sementara jumlah Akseptor Baru Komulatif yaitu IUD = 358
akseptor, Pil = 322 akseptor, Kondom = 49 akseptor, Suntikan = 1.891
akseptor, MOP/W = 144 akseptor dan Implant = 470 akseptor.
2.1.3.9. Ketenagakerjaan Angkatan Kerja
Jumlah pencari kerja (pencaker) di Kota Jayapura tahun 2013
tercatat 12.784 orang, terdiri dari 6.157 pencaker laki-laki dan 6.627
pencaker perempuan, sebagian besar tingkat pendidikan adalah
SLTA/sederajat yang mencapai 4.954 orang atau 38,75 persen.
Sementara jumlah penduduk yang sudah aktif dalam perekonomian
(angkatan kerja) sebesar 60,38 % penduduk usia kerja yang terdiri dari
laki-laki 80,76% dan perempuan 50,97 %. Presentase tersebut
merupakan ukuran tingkat partisipasi angkatan kerja yang
menunjukkan bahwa penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja
Kota Jayapura cukup besar sehingga harus diimbangi dengan
permintaan tenaga kerja yang besar pula agar angka pengangguran
dapat lebih ditekan. Bila dibedakan menurut golongan umur pada
tahun 2012, penduduk yang bekerja pada umumnya berumur 25 – 54
tahun yang merupakan usia primer yaitu sejumlah 83,7 persen dari
penduduk bekerja.
Pada tahun 2013, penduduk yang bekerja di sektor jasa
kemasyarakatan sosial, perorangan sebanyak 37,9 persen naik 6,4
persen jika dibandingkan tahun 2012. Sementara itu sebanyak 26,8
persen penduduk bekerja di sektor perdagangan, rumah makan dan jasa
akomodasi. Penduduk yang bekerja di sektor ini naik sekitar
1 persen jika dibandingkan pada tahun 2012. Meningkatnya angka
pekerja di beberapa sektor pada tahun 2013 dan menurunnya angka
pengangguran dibanding kondisi tahun 2012 mengindikasikan bahwa
sektor-sektor ini merupakan sekktor yang dapat menjadi salah satu
solusi untuk menurunkan angka pengangguran. Sementara distribusi
sektor penduduk bekerja di Kota Jayapura bertumpu pada kesempatan
kerja di sektor jasa, perdagangan, angkutan dengan nilai proporsi lebih
dari 75 persen. Mengingat Kota Jayapura sebagai ibukota Provinsi
Papua juga sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi, maka
sektor-sektor ini memberikan peluang terbesar diantara sektor-sektor
yang ada untuk menyerap tenaga kerja baik laki-laki maupun
perempuan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
25
TABEL 20 SEBARAN LAPANGAN USAHA PADA PENDUDUDK
YANG BEKERJA DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2011 DAN 2013
NO. SEKTOR 2012 (%) 2013 (%)
1 Pertanian 8,8 5,8
2 Pertambangan 1,0 0,2
3 Industri Pengolahan 2,3 3,8
4 LGA 1,4 0,6
5 Kontruksi 8,8 7,9
6 Perdagangan 25,3 26,8
7 Transportasi 15,1 12,2
8 Lembaga Keuangan 5,8 3,9
9 Jasa 31,5 37,9
Sumber : BPS, IPM dan ASPM, 2013
2.1.3.10. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Perkembangan koperasi di Kota Jayapura cukup baik, pada
tahun 2013 jumlah koperasi di Kota Jayapura sebanyak 347 koperasi,
ada penambahan sebanyak 27 koperasi dari tahun 2012 yang hanya
320, jumlah anggota koperasi sebanyak 33.784 orang, dengan
simpanan sebesar Rp. 25.291.285.000,- , cadangan sebesar
Rp. 6.770.096.000,- dan hutang sebesar Rp. 11.279.060.000,-.
Jumlah simpanan terbesar pada koperasi lainnya disusul dengan
koperasi KPN dan koperasi ABRI dan KUD. Perkembangan
koperasi unit desa sangat memprihatinkan dari 347 koperasi hanya 5
koperasi unit desa dan yang masih aktif 2 koperasi di Distrik Muara
Tami.
Sedangkan posisi kredit usaha kecil dan menengah terus
meningkat, tahun 2012 posisi kredit usaha kecil sebesar
Rp. 908.225.000.000,- naik menjadi Rp. 1. 075.360.000.000,-
ditahun 2013, sedangkan posisi kredit usaha menengah tahun 2012
sebesar Rp. 585.378.000.000,- naik menjadi Rp. 752.554.000.000,-
tahun 2013. Kredit yang dilakukan oleh usaha kecil dan menengah
sebagian besar digunakan sebagai modal kerja dan investasi pada
sembilan sektor yaitu : sektor pertanian, peternakan, kehutanan &
perikanan; sektor pertambangan & penggalian; sektor industri
pengolahan; sektor listrik, gas & air bersih; sektor kontruksi; sektor
perdagangan, hotel & restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi;
sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan; dan sektor jasa-jasa.
Dengan kenaikan jumlah kredit dan didukung oleh simpanan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
26
perkoperasian diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produksi
pada sembilan sektor tersebut sehingga dapat meningkatkan
pendapatan rill masyarakat.
2.1.3.11. Kondisi Keagamaan
Didalam pembinaan keagaman dan toleransi antar umat
beragama yang termasuk dalam Tri Kerukunan hidup beragama
semakin mantap, baik kehidupan intern umat beragama maupun umat
beragama dengan pemerintah.Sehingga kehidupan beragama
masyarakat telah berkembang menjadi masyarakat yang religius dan
peran serta umat beragama dalam pembangunan cukup tinggo
khususnya pembangunan sarana dan prasarana peribadatan. Untuk
menunjang kegiatan ritual bagi para penganut agama di Kota
Jayapura terdapat 405 buah tempat peibadatan yang terdiri dari
Masjid/Mushola, Gereja, Pura dan Vihara. TABEL 21
JUMLAH TEMPAT IBADAH DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2013
NO TEMPAT IBADAH JUMLAH KETERANGAN 1 Masjid 121 Toleransi beragama di
Kota Jayapura sangat dijunjung tinggi.
2 Musholla 52 3 Gereja Protestan 213 4 Gereja Katholik 13 5 Vihara 3 6 Pura 1
Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
2.1.1. Aspek Daya Saing
Daya saing merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi
daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah, Suatu daya saing
(competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan. Kemampuan ekonomi daerah memicu daya saing daerah dalam
beberapa tolok ukur, sebagai berikut :
2.1.1.1. Kemampuan Ekonomi Daerah
Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga per kapita (Pangan dan Non
Pangan)
Pada negara-negera berkembang seperti Indonesia, pengeluaran
untuk konsumsi makanan masih relatif besar (mendekati 50 %) dari
total pengeluaran perkapita.
Berdasarkan hasil pengolahan data susenas tahun 2011, proporsi
pengeluaran non makanan rumah tangga di Kota Jayapura selama 1
bulan adalah sebesar 55,30 persen sedangkan proporsi pengeluaran
makanan adalah sebesar 44,7 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
27
rumah tangga di Kota Jayapura masih terfokus dalam pemenuhan
kebutuhan pangan, mengingat proporsi pengeluaran makanan dan non
makanannya hampir seimbang dan rata-rata pengeluaran perkapita
perbulan untuk komoditi makanan adalah Rp.398.271,00 dan untuk
non makanan adalah Rp. 492.800,00, sehingga jika ditotalkan secara
rata-rata pengeluaran penduduk Kota Jayapura pada tahun 2013
sebesar Rp. 891.071,00. Ini berarti secara rata-rata pengeluaran
perkapita penduduk Kota jayapura masih diatas garis kemiskinan
mengingat garis kemiskinan Kota Jayapura pada tahun 2013 sebesar
Rp. 556.462,00.
2.1.1.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
a. Aksesbilitas Daerah
Sebagai Ibu Kota Provinsi Papua dengan panjang jalan 458,24
Km yang terdiri dari bermacam jenis jalan yaitu primer berfungsi
sebagai jalan regional, sekunder sebagai jalan pusat kota dan jalan
kolektor jalan di luar kota.
Tingkat aksesbilitas jalan di Kota Jayapura selama kurun waktu 3
tahun terakhir berfluktuasi dimana setiap 1 km Jalan baik jalan
negara/jalan provinsi/jalan kota dilewati oleh 96 kendaraan baik
mobil penumpang/mobil barang/truk/bus/sepeda motor pada tahun
2010, sedangkan tahun 2011 setiap 1 km jalan baik jalan
negara/jalan provinsi/jalan kota dilewati oleh 92 kendaraan baik
mobil penumpang/mobil barang/truk/bus/sepeda motor dan tahun
2012 setiap 1 km jalan baik jalan negara/jalan provinsi/jalan kota
dilewati oleh 154 kendaraan baik mobil penumpang/mobil
barang/truk/bus/sepeda motor.
Hal ini berarti bahwa aksesbilitas jalan tahun 2013 kurang
baik/kurang memadai sehingga harus ada penambahan ruas jalan
baru untuk mengatasi semakin banyaknya jumlah kendaraan di Kota
Jayapura. TABEL 22
RASIO PANJANG JALAN PER JUMLAH KENDARAAN DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2010-2013
No Uraian 2011 2012 2013 1 Panjang Jalan
a. Jalan Negara b. Jalan Provinsi c. Jalan Kota
50
38,50 386,88
50
38,50 397,02
50
38,50 423,02
Total 475,38 485,52 511,52 2 Jumlah Kendaraan 46,052 44,926 79,248 3 Rasio 1 : 96,87
1 : 92,53
1 : 154,92
Sumber : Bappeda (Data diolah), 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
28
b. Fasilitas Bank dan Non Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jumlah Lembaga Perbankan di Kota Jayapura tahun 2013 tidak
mengalami peningkatan tetap sama dengan tahun 2012, sebanyak 8
buah terdiri dari : Perbankan Milik Pemerintah = 5 buah, milik
swasta dengan nasional = 2 buah, milik swasta asing tidak ada,
milik pemerintah daerah = 1 buah sama dengan tahun 2012
demikian pula Lembaga Non Perbankan yang beroperasi hanya
modal ventura baik tahun 2012 maupun 2013, sebagaimana tabel di
bawah ini. TABEL 23
LEMBAGA KEUANGAN DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2011-2013
No Lembaga Keuangan 2011 2012 2013 1 Jumlah Perbankan
a. Milik Pemerintah b. Swasta Nasional c. Swasta Asing d. Milik Pemerintah Daerah
5 2 - 1
5 2 - 1
5 2 - 1
Buah Buah
- Buah
2 Lembaga Non Perbankan a. Modal Ventura b. Lembaga Keuangan Mikro
1 -
1 -
1 -
Buah
- Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2014
c. Fasilitas Listrik dan Telpon
Fasilitas listrik yang tersedia di Kota Jayapura adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) yaitu PLTD Yarmooch
dengan lokasi sumber penerangan meliputi Jayapura Utara,
Jayapura Selatan dan Abepura dengan daya terpasang 11.592 dan
jumlah pelanggang sebanyak 24.592 pelanggang sedangkan PLTD
Waena lokasi sumber penerangan yaitu Heram dan Muara Tami
dengan daya terpasang 58.975 dan jumlah pelanggang sebanyak
26.734 pelanggang, sehingga jumlah daya yang terpasang secara
keseluruhan hingga tahun 2013 sebesar 78.623 KWH digunakan
oleh 56.889 pelanggang di wilayah Kota Jayapura. Jika
dibandingkan tahun 2012 penjualan daya yang terpasang sebesar
70.567 KWH dengan jumlah pelanggang sebanyak 51.668
pelanggang dan tahun 2011 jumlah daya yang terpasang sebesar
62.139 KWH dengan jumlah pelanggang sebanyak 47.482
pelanggang. Dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan penjualan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
29
KWH namun dilihat dari perkembangan Kota Jayapura yang
semakin pesat, kapasitas daya listrik tidak dapat lagi mencukupi
kebutuhan yang ada.
Jumlah sentra telepon otomatik di Kota Jayapura tahun 2013
sebanyak 4 buah dengan kapasitas otomat sebesar 28.025 dengan
jumlah sambungan telepon otomat sebanyak 24.351 meningkat dari
tahun 2011 sebanyak 24.1324 maupun tahun 2010 sebanyak 19.693
sambungan otomat.
d. Ketersediaan Penginapan
Pada tahun 2012, tempat penginapan berupa hotel/losmen di
Kota Jayapura sebanyak 49 buah yang berlokasi di pusat Kota
sebanyak 17 buah dan pinggiran Kota 32 buah, semua penginapan
mengunakan air bersih/minum yang bersumber dari PDAM dan 1
pompa air dan telah berbadan hukum dengan jumlah kamar 1.687
kamar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan tempat tidur
sebanyak 2.452 buah. Hotel berbintang tiga sebanyak 4 buah,
berbintang dua sebanyak 1 buah, berbintang satu sebanyak 2 dan
non bintang (melati) sebamyak 35 buah.
2.1.1.3. Iklim Berinvestasi
a. Keamanan dan Ketertiban
Tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Jayapura
dapat digambarkan melalui angka kriminalitas yang terjadi,
semakin rendahnya tingkat kriminalitas maka semakin kondusif
keamanan di Kota Jayapura.
Kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban umum di Kota
Jayapura semakin membaik dan kondusif, hal ini dapat dilihat dari
tidak adanya demontrasi dan angka kriminalitas yang sangat kecil
sebesar 0,46 persen dengan jumlah kasus yang menurun sebanyak
302 kasus dimana pada tahun 2011 sebanyak 1.404 menjadi 1.102
kasus. Walaupun terjadi penurunan jumlah kasus dan angka
kriminalitas tetapi penganiayaan berat, pencurian motor dan kasus
Pengrusakan kantor pemerintah/polri/masy. & fasilitas umum dan
penimbunan BBM masih tinggi, namun tidak begitu berpengaruh
pada dunia perdagangan maupun industri di Kota Jayapura.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
30
TABEL 24 KONDISI KEAMANAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2009 - 2012
NO Uraian 2009 2010 2011 2012 Keterangan 1. Jumlah Kriminalitas
a. Uang Palsu 1 - - - Kasus b. Pembunuhan 14 8 17 10 Kasus c. Pemerkosa 31 21 22 16 Kasus d. Perjudian 24 25 33 1 Kasus e. Penganiayaan berat 719 735 615 576 Kasus f. Curanmor 125 200 229 270 Kasus g. Narkoba 28 19 48 18 Kasus h. Pengrusakan kantor
pemerintah/polri/masy. & fasilitas umum
179 175 26 120 Kasus
i. Pengrusakan tempat ibadah - - - - Kasus j. Penimbunan BBM 1 2 1 91 Kasus k. Unjuk rasa 94 - 85 - Kasus l. Penjarahan - - - - Kasus
Jumlah Kriminalitas 1.216 1.185 1.076 1.102 Jumlah Penduduk 256.705 271.012 273.928 Angka Kriminalitas 0,46 0,39 0,40
2 Jumlah Demonstrasi a Kasus Pemogokan kerja - - - Kasus b Kasus pertikaian antar warga - 1 - - Kasus c Antar etnis - - - - Kasus d Antar wilayah kampung - - - - Kasus e Antar agama - - - - Kasus f Antar simpatisan parpol - - - - Kasus g Antar pelajar - - - - Kasus h Unjuk Rasa - - Kasus i Bidang politik 26 29 81 - Kasus j Ekonomi 16 4 4 - Kasus Jumlah Demonstransi 42 34 85
Jumlah Keseluruhan Kasus 1.258 1.219 1.404 1.102 Kasus Sumber : BPS, Data Pokok Kota Jayapura, 2013
2.1.1.4. Sumber Daya Manusia
Tingkat Ketergantungan
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap
sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis
masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang
menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia 65 tahun juga dianggap
tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia
15-64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap produktif.
Tingkat ketergantungan usia tidak produktif di Kota Jayapura
tahun 2012 sebesar 44,17 persen . Hal ini menggambarkan bahwa
semakin tinginya atau hampir 50 persen beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi, artinya usia produktif
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
31
penduduk Kota Jayapura yang bekerja di berbagai lapangan pekerjaan
menanggung beban hidup usia non produktif yang cukup tinggi
sehingga kondisi ini dapat menghambat perkembangan atau
pertumbuhan ekonomi di Kota Jayapura. TABEL 25
RASIO KETERGANTUNGAN DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2012
No Uraian 2012 1 Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun 79.890
2 Jumlah Penduduk Usia > 64 tahun 4.031
3 Jumlah Penduduk Usia Tidak produktif 83.921
4 Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun 190.007
Rasio Ketergantungan 44,17
Sumber: Bappeda (Data diolah), 2014
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan
dan Realisasi RPJMD
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 pasal 47 menjelaskan bahwa
evaluasi dilakukan terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah,
pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan hasil rencana pembangunan
daerah.Evaluasi kinerja diperlukan untuk mengetahui derajat pencapaian
keberhasilan suatu program/kegiatan dan merupakan bagian penting dari kaji ulang
(revieuw) untuk umpan balik.
Pemerintah Kota Jayapura telah mengakhiri masa berlakunya RPJMD Kota
Jayapura tahap I Tahun 2005-2010, sedangkan Tahun 2011 adalah masa transisi,
dan kini memasuki masa RPJMD Tahun 2012-2016, merupakan tahap II dari
RPJPD dengan menganut azas kesinambungan yang lebih difokuskan pada
kelanjutan peningkatan tata kehidupan masyarakat dan tata perkotaan dengan
prioritas diletakkan pada pengembangan sumber daya manusia dan utilitas
perkotaan, yang secara eksplisit sasarannya mencakup aspek-aspek, yaitu :
berkembangnya sumberdaya manusia khususnya masyarakat asli Papua;
meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan, diikuti dengan meningkatnya
kualitas tenaga kependidikan; meluasnya jaringan pelayanan kesehatan yang layak
dan terjangkau bagi masyarakat miskin; menurunnya angka kemiskinan diikuti
dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas infrastruktur
perkotaan; tersedianya sumber energi listrik yang layak bagi masyarakat;
mantapnya pemberdayaan ekonomi disektor pertanian, perikanan, peternakan
rakyat; meningkatnya kualitas pengamalan ajaran agama masing-masing ke arah
terwujudnya keharmonisan antar umat beragama; terpeliharanya kelestarian
lingkungan, berkembangnya kepariwisataan yang melibatkan masya-rakat pemilik
hak ulayat dan peran swasta; tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Jayapura Tahun 2015
32
pemerintahan yang bersih dan berwibawa, yang diaplikasikan dalam berbagai
program dan kegiatan Tahun 2012 sebagai tahun pertama pelaksanaan RPJMD
tahap II Kota Jayapura dan tahun 2013 merupakan tahun kedua pelaksanaan
RPJMD tahap II, sehingga program dan kegiatan .tahun 2012 dapat dilakukan
evaluasi capaian kinerja berdasarkan urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana
tabel berikut. (Tabel 26)
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah
Diakui bahwa dalam pelaksanaan program/kegiatan pembangunan di Kota
Jayapura tidak terlepas dari berbagai permasalahan seperti :
1. Adanya klaim tanah dari pihak adat, kadang ada yang dapat diselesaikan
dengan musyawarah tetapi ada juga yang tidak dapat diselesaikan, sehingga
terkadang lokasi kegiatan dipindah karena ada aturan waktu yang harus
dipatuhi.
2. Masih ditemuinya kegiatan yang tumpang tindih antar SKPD, khususnya
kegiatan bantuan ekonomi produktif kepada masyarakat.
3. Pencairan dana otsus yang masih terlambat, berakibat juga pada keterlambatan
penyelesaian kegiatan.
4. Disiplin bendahara pengeluaran untuk menyampaikan laporan yang masih
kurang.
5. Laporan bulanan dari SKPD tentang realisasi fisik dan keuangan juga tidak
tepat waktu.
6. Terdapat pembiayaan kegiatan yang tidak seharusnya terjadi, khususnya
penggunaan dana otsus.
7. Pengelola kegiatan di SKPD terkadang tidak melaporkan kegiatannya kepada
Pemerintah Distrik maupun Kelurahan/Kampung atau masyarakat setempat
pada waktu memulai pekerjaannya.
8. Pengelolaan asset daerah yang belum melalui satu pintu.
Berkenaan dengan hal tersebut, sebagai upaya untuk tetap melaksanakan
prioritas daerah dengan tetap mendukung pelaksanaan program nasional di daerah, maka
prioritas pembangunan di tahun 2015 diarahkan untuk melanjutkan program/kegiatan
yang belum tuntas di tahun sebelumnya dan menjawab permasalahan-permasalahan yang
menjadi kebutuhan masyarakat serta memegang amanah untuk bidang prioritas yang telah
ditetapkan.