Post on 12-Mar-2019
1
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) SKPD ini merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap
instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan
dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, maka RSUD
Soreang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berkewajiban membuat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 sesuai ketentuan diatas.
LKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) dibuat sebagai implementasi
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa
laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi.
Sehubungan dengan itu, maka RSUD Soreang yang merupakan salah satu
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Bandung berkewajiban membuat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban mengenai capaian kinerja dan akuntabilitas yang menyajikan
keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2017.
2
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di lingkungan
Kabupaten Bandung RSUD Soreang masih terkendala dengan sulitnya
pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, hal ini karena faktor
luas lahannya sudah tidak memungkinkan lagi untuk di tambah. Oleh karena itu
relokasi Pembangunan RSUD Soreang ke tempat yang lebih strategis menjadi
pekerjaan rumah yang mesti segera terealisasi.
A. GAMBARAN UMUM
1. Sekilas Tentang RSUD Soreang
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang yang masih merupakan rumah
sakit tipe C keberadaannya di Kabupaten Bandung mempunyai peranan
penting dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif,
yang mencakup berbagai aspek antara lain promotif (mempromosikan),
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan).
RSUD Soreang yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung berdiri
tahun 1996 merupakan pengembangan dari Puskesmas DTP Soreang dengan
dasar Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK. II Bandung Nomor:
445/4056/Tapra tahun 1996 perihal Persetujuan Prinsip Peningkatan
Puskesmas DTP Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1997,
RSUD Soreang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1409/MENKES/SK/XII/1997.
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang secara geografis terletak di
Kabupaten Bandung berada pada 6°,41’ – 7°,19’ Lintang Selatan dan
diantara107°22’ – 108°5’ Bujur Timur dengan luas wilayah 1.762 39 Km2.
RSUD Soreang berada di Ibukota Kabupaten Bandung yaitu di Kota Kecamatan
Soreang Jln. Alun-alun Utara No. 1 Soreang Kabupaten Bandung. Batas Utara
Kabupaten Bandung Barat; Sebelah Timur Kabupaten Sumedang dan
Kabupaten Garut; Sebelah Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; di bagian Tengah Kota Bandung dan
Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 270 Desa dan 10
Kelurahan. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.069.872 jiwa (Hasil Analisis
2015) dengan mata pencaharian yaitu di sektor industri, pertanian,
pertambangan, perdagangan dan jasa.
3
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
RSUD Soreang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung memiliki tupoksi utama
memberikan pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Bandung. Luas tanah
RSUD Soreang semula sebesar 7.398 M2 dengan luas bangunan fisik RSUD
Soreang yang berdiri diatas lahan tersebut adalah 7381 M2. Wilayah cakupan
RSUD Soreang meliputi beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung
yaitu : Soreang, Ciwidey, Rancabali, Pasir Jambu, Cimaung, Pangalengan,
Kertasari, Baleendah, Arjasari, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Margahayu,
Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, disamping menerima kunjungan pasien dari
luar Kabupaten Bandung antara lain Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Cianjur Bagian Selatan dan Garut Selatan.
RSUD Soreang memiliki sarana fisik/gedung yang terdiri dari (1) Gedung
Perawatan Terpadu yang digunakan untuk kegiatan Kamar Operasi, Intensive
Care Unit, Instalasi Gizi, Ruang Laundry, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Unit Bank Darah, (2)
Gedung Manajemen dengan lantai I digunakan untuk Instalasi Radiologi dan
Instalasi Laboratorium serta lantai dasar yang digunakan untuk IGD sedangkan
lantai II dan III untuk kantor serta (3) Gedung Pelayanan Kesehatan terpadu
Terpadu untuk Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan.
Adapun tugas pokok dan fungsi RSUD Soreang sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2008
tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung telah ditetapkan
Kedudukan yang jelas mengenai kedudukan RSUD Soreang. Oleh karena itu
RSUD Soreang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung yang bertanggungjawab kepada Bupati Bandung sebagai
Kepala Daerah sekaligus pemilik Rumah Sakit.
Tugas Pokok:
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
4
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medik dan serta non
medis;
2. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan serta pelayanan
rujukan;
3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengembangkan tugas dan
fungsinya berdasarkan visi, misi, dan kebijakan RSUD Soreang serta wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk kerja pimpinan satuan organisasi di atasnya,
dan bertanggungjawab serta wajib menyampaikan laporan tugas secara berkala
tepat waktu kepada atasan masing-masing. Unit Kendali Mutu telah
dipersiapkan sejak sekarang dan akan dituangkan dalam draft final RENTSRA
RSUD Soreang dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan bagi
masyarakat sebagaimana diamanatkan pula dalam pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung, RSUD Soreang mempunyai tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
Kegiatan pelayanan RSUD Soreang dilaksanakan melalui instalasi-
instalasi pelayanan kesehatan rujukan dan yang tersedia antara lain sebagai
berikut :
1. Pelayanan Rawat Jalan :
Klinik kesehatan yang tersedia di RSUD Soreang meliputi :
1. Klinik Penyakit Dalam
2. Klinik Kesehatan Anak
3. Klinik Bedah
4. Klinik Obgyn (kandungan & kebidananan)
5. Klinik Penyakit Saraf
6. Klinik Rehabilitasi Medik
7. Klinik Gigi
8. Klinik Mata
9. Klinik THT
10. Klinik Psikiatri
5
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
11. Klinik DOTS
12. Klinik Umum
13. Klinik Khusus (Klinik Aster)
14. Klinik Orthopaedi
15. Klinik Bedah Mulut
16. Klinik Gizi
17. Klinik Pelayanan HIV
(Kemuning)
18. Klinik Jantung
2. Pelayanan Rawat Inap
Pada tahun 2017 Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan kepada pasien
rawat inap dengan jumlah Tempat Tidur sebesar 211 tempat tidur dengan
rincian yang sebagai berikut :
1. Kelas III : 100 Tempat Tidur
2. Kelas II : 48 Tempat Tidur
3. VIP : 7 Tempat Tidur
4. Kelas I : 16 Tempat Tidur
5. Perinatologi : 37 Tempat Tidur
6. ICU : 3 Tempat Tidur
3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan PONEK
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat dan PONEK meliputi berbagai jenis
pelayanan antara lain BPJS PBI, Non PBI, GAKINDA, SKTM, KONTRAKTOR,
JAMKESMAS, Umum (bayar sendiri) dan lain sebagainya. Sebagaimana kita
ketahui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan PONEK RSUD Soreang merupakan
pintu gerbang utama pelayanan kesehatan Rumah Sakit untuk melayani pasien
dalam kasus-kasus yang bersifat Kegawatdaruratan dengan didukung oleh
dokter dan perawat serta bidan yang profesional bersertifikasi di bidang
penangananan kegawatdaruratan.
4. Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang kesehatan di RSUD Soreang antara lain sebagai berikut.
a. Intensive Care Unit (ICU)
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Patologi klinik (Laboratorium)
e. Instalasi Farmasi
f. Gizi
g. Instalasi Unit Bank Darah
h. IPSRS
i. Unit SIM-RS
j. Unit Laundry
k. CSSD
l. IPAL
6
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
2. Struktur Organisasi RSUD Soreang
Berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Bandung, susunan Organisasi RSUD Soreang, terdiri dari :
1. Direktur;
2. Bagian Tata Usaha, yang membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM;
c. Sub Bagian Program dan Kehumasan.
3. Bidang Kemedikan, yang membawahi :
a. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik;
b. Seksi Rekam Medik.
4. Bidang Keperawatan, yang membawahi :
a. Seksi Perawatan Rawat Inap;
b. Seksi Perawatan Rawat Jalan dan Khusus.
5. Bidang Keuangan, yang membawahi:
a. Seksi Mobilisasi Dana;
b. Seksi Pengeluaran dan Akuntansi.
6. Satuan Pengawas Intern (SPI);
7. Kelompok Jabatan Fungsional, yang meliputi :
a. Komite Medik;
b. Staf Medik Fungsional;
c. Komite Keperawatan;
d. Staf Keperawatan Fungsional;
e. Instalasi.
f. Jabatan Fungsional Lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagan struktur organisasi RSUD Soreang dapat dilihat pada halaman
berikut ini :
7
1.1 Struktur Organisasi RSUD Soreang Kabupaten Bandung
BERDASARKAN : Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung
DIREKTUR
Dr. H. IPING SURIPTO W, SpA.,MH.Kes
KA BAG TATA USAHA
DEDI RUSWANDI, SH,MM
BIDANG KEUANGAN
SUKIRWAN, SE.Ak
BIDANG KEPERAWATAN
NUH ALI AZKIA, S.Kep
BIDANG KEMEDIKAN
Dr. H. MULJA MUNADJAT, MH.Kes
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KOMITE MEDIK
Dr. Seno M Kamil, SpPD
KOMITE KEPERAWATAN
Leobinus I, S.Kep.Ners
SMF THT
Dr.Fahmi Autafani, Sp.THT
SMF BEDAH
Dr. Yeppy AN, SpB,MM
SMF ANAK
Dr. Nurvita Susanto,Sp.A
SMF PENY. DALAM
Dr.Hj.Henny K,Sp.PD
SMF OBSGYN
Dr. H. Iman SF,,Sp.OG
SMF GIGI & MULUT
Drg. Iwan Mulyawan
SMF MATA
Dr. Hj. Diantinia, Sp.M
SATUAN PENGAWAS INTERN
Dr.H. Marsudi, Sp.KJ
SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN
DEDE RISNANDAR S.,S.Sos,
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM H. YOFANS D, S.Sos,MSi
SUB BAGIAN PROGRAM DAN KEHUMASAN
JAJAT SUDRAJAT, S.Ip.MSi
SEKSI PERAWATAN RAWAT INAP
SRI SUHARTINI, S.Kep
SEKSI PERAWATAN RAWAT JALAN DAN KHUSUS
UTE DADANG, S.Kep
SEKSI PELAYANAN DAN PENUNJANG MEDIK
Dr DENI JAENI
SEKSI REKAM MEDIK
Dr. FENNY MULJANI PRIYATNA
SEKSI MOBILISASI DANA IKA SARTIKA, BSc
SEKSI PENGELUARAN DAN AKUNTANSI
SOFYAN SETIAWAN
SMF SARAF
Dr. Bertha Saulina, Sp.S
SMF REHAB MEDIK
Dr. Susanti, Sp.RM
SMF KULIT KELAMIN
Dr. Hedi Hendrawan, Sp.KK
SMF JIWA
Dr. H. Marsudi, Sp.KJ
INST RAJAL Dian Verdiani, SKM
IGD Dr.Dik Adi,Sp.B
INST RANAP Dr. Diantinia,SpM
INST LABORAT Dr.Jenny , Sp.PK
INST RADIO Dr. Yulia H,Sp.R
INST GIZI Ade Sri Tita
INST FARMASI Utari Kamawati
IPSRS Koswara
UNIT SIM RS Drg Cahya K
IBS Dr.Hendri, Sp.B
BD RS Dr. Irvan A
8
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
3. Sumber Daya Manusia
1) Data Pegawai
Dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan di RSUD Soreang perlu
ditunjang dengan ketersediaan SDM yang memadai baik SDM kesehatan
maupun SDM non kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien. RSUD Soreang sebagai instansi
pemerintah yang melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan kepada
masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Bandung ditunjang dengan
ketersediaan tenaga yang sesuai dengan kebutuhan meliputi :
Tenaga Struktural
Tenaga Medis
Tenaga Non Medis
Tenaga Administrasi dan Teknis
Selain itu status kepegawaiannyapun terbagi menjadi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Non PNS (TKK). Adapun keadaan tenaga di RSUD Soreang
sampai dengan 31 Desember 2017 sebagai berikut :
a. Tenaga PNS sebanyak 317 orang
b. Tenaga PTT / TKK sebanyak 173 orang
c. Tenaga THL sebanyak 71 orang
Jumlah 561 orang
2) Jenis Jabatan Pegawai Di Rumah Sakit
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka jenis
jabatan yang ada di RSUD Soreang terbagi kedalam beberapa jabatan yaitu
a. Jabatan Struktural
b. Jabatan Fungsional Khusus, meliputi :
Jabatan Fungsional Dokter (Dokter Spesialis dan Dokter Umum)
Jabatan Fungsional Dokter Gigi
Jabatan Fungsional Apoteker
Jabatan Fungsional Perawat
Jabatan Fungsional Perawat Gigi
Jabatan Fungsional Bidan
Jabatan Fungsional Asisten Apoteker
Jabatan Fungsional Pranata Labkes
Jabatan Fungsional Nutrisionis
Jabatan Fungsional Sanitarian
9
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Jabatan Fungsional Radiologi
Jabatan Fungsional Elektromedis
Jabatan Fungsional Fisioterapis
Jabatan Fungsional Perekam Medis
Jabatan Fungsional Arsiparis
c. Jabatan Fungsional Umum
Bagian Tata Usaha
Sub.Bagian Umum dan
Perlengkapan
Pengelola Penyimpan Barang
Pengelola Sarana dan
Prasarana
Pengelola Kearsipan
Pengolah Data Satuan
Pengawas Internal
Pengelola Instalasi (IPSRS dan
SIM RS)
Pengadministrasian Umum
Pemelihara Barang
Pemulasara Jenazah
Binatu Rumah Sakit
Petugas Keamanan
Pramu Saji
Penata Boga
Pramu Kebersihan
Pengemudi
Sub.Bagian Kepegawaian dan
Pengembangan SDM
Pengelola Administrasi
Kepegawaian
Pengelola Pengembangan
SDM
Sub.Bagian Program dan
Kehumasan
Pengelola dokumentasi
informasi publik
Penyusun Rencana
Anggaran dan Program
Pengadministrasi Umum
Kehumasan
Bidang Kemedikan
Seksi Pelayanan dan Penunjang
Medik
Pengelola Instalasi
Pengadministrasi Umum
Seksi Rekam Medik
Pengadministrasi Pendaftaran
Pengadministrasi Umum
10
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Bidang Keperawatan
Seksi Perawatan Rawat Inap
Pengadministrasi Umum
Seksi Perawatan Rawat Jalan dan
Rawat Khusus
Pengadministrasi Umum
Bidang Keuangan
Seksi Pengeluaran dan
Akuntansi
Bendahara Pengeluaran
Penata Laporan Keuangan
Pengadministrasi keuangan
Seksi Mobilisasi Dana
Bendahara Penerimaan
Pengadministrasi Keuangan
Pengadministrasi Umum
Tabel 1.1 Jumlah SDM RSUD Soreang berdasarkan Kelompok Jabatan
No Nama Jabatan Jumlah
PNS TKK THL Total
1 Tenaga Struktural 14 14
2 Tenaga Dokter Spesialis 18 4 22
3 Tenaga Dokter Gigi Spesialis 2 2
4 Tenaga Dokter Umum 6 10 16
5 Tenaga Dokter Gigi 3 3
6 Tenaga Perawat Umum 122 55 177
7 Tenaga Perawat Gigi 3 3
8 Tenaga Perawat Anestesi 3 3 6
9 Tenaga Kebidanan 15 22 37
10 Tenaga Gizi (Teknis) 12 4 16
11 Tenaga Nutrisionis 5 1 6
12 Tenaga Farmasi (ADM) 0 7 7
13 Tenaga Apoteker 3 3 6
14 Tenaga Asisten Apoteker 6 8 5 19
15 Tenaga Analis Lab.(Adm) 2 2
16 Tenaga Penata Lab.Kes 8 6 5 19
17 Tenaga Unit Bank Darah 4 0 4
18 Tenaga Radiologi 3 3 6
19 Tenaga IPSRS 10 0 10
11
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
20 Tenaga Fisiotherapis 1 1 2
21 Tenaga Loundry 7 1 8
22 Tenaga Administrasi dan Teknis 72 42 10 124
23 Tenaga SIMRS 2 2
24 Petugas Satpam 17 17
25 Petugas Cleaning Service 33 33
Jumlah 317 173 71 561
B. PERMASALAHAN UTAMA / ISU – ISU STRATEGIS
Pembangunan di Kabupaten Bandung pada tahap kedua RPJP Daerah
atau RPJM Daerah tahun 2016 – 2021 menuntut perhatian lebih, tidak hanya
untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga
untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang.
Permasalahan urusan kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung dapat
diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Masih kurangnya ruang rawat inap (rasio tempat tidur pasien)
2. Banyaknya pengaduan atas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
3. Kurangnya sosialisasi tentang kesehatan pada masyarakat
4. Tenaga di bidang kesehatan masih kurang terutama didesa-desa
Isu yang dihadapi Kabupaten Bandung masih sekitar terbatasnya
jaminan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat sehingga prioritas
pembangunan lebih ditekankan kepada peningkatan kualitas pendidikan dan
kesehatan oleh karena itu RSUD Soreang diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan bidang kesehatan dan sekaligus dapat meningkatkan derajat
kesehatan penduduk.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang serta mempertimbangkan isu yang ada di Kabupaten Bandung, maka visi
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sesuai RPJMD 2016 - 2021 adalah :
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya
saing melalui tata kelola Pemerintahan yang baik dan pemantapan
pembangunan pedesaan, berlandaskan religius, kultural dan berwawasan
lingkungan”.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan
efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi RPJMD
Kabupaten Bandung tahun 2016 – 2021 yang mengandung gambaran tujuan
12
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
serta sasaran yang ingin dicapai. Adapun 5 (lima) misi prioritas Kabupaten
Bandung tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
2. Menciptakan perekonomian berdaya saing
3. Meningkatkan kualitas infrastruktur dasar yang berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Dalam hal implementasi arah kebijakan, strategi, sasaran serta berbagai
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada kurun waktu 2016 - 2021,
RSUD Soreang disusun untuk dapat mendukung arah kebijakan pembangunan
Bidang Kesehatan di Kabupaten Bandung yang menjadi perwujudan dari cita-
cita Misi Pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Bandung yang berkaitan
dengan tupoksi RSUD Soreang sebagai lembaga penyedia jasa kesehatan yaitu
mendukung kepada :
Misi I : “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”.
Misi V : “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih”
Berbagai upaya RSUD Soreang telah dilakukan demi tercapainya tujuan
pada tahun 2017 baik itu optimalisasi bidang layanan kesehatan masyarakat
maupun bidang peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan relokasi pembangunan RSUD Soreang tahun
2017, telah dilaksanakan program percepatan pembangunan rumah sakit yang
berupa kegiatan pekerjaan Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah
Sakit Mata dengan terealisasinya Nota Kesepakatan Antara Pemerintah
Kabupaten Bandung dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Bandung No. 645.3/2273 A/RSUDS dan No.445/293/PJU/2017 tanggal 2
Nopember 2017 tentang Pelaksanaan kegiatan tahun jamak pembangunan
RSUD Soreang Kabupaten Bandung. Dengan tercapainya nota kesepakatan ini
diharapkan kegiatan pembangunan RSUD Soreang bisa tercapai dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun atau bila memungkinkan bisa kurang dari 3 (tiga) tahun.
RSUD Soreang diproyeksikan harus mampu menyediakan pelayanan
kesehatan rujukan bagi masyarakat Kabupaten Bandung dengan kriteria yang
menjadi isu-isu strategis pengembangan RSUD Soreang sebagai berikut :
13
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
1. Melanjutkan proses percepatan relokasi pembangunan gedung rumah sakit
ke tahap selanjutnya sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama
2. Berusaha meningkatkan komunikasi yang baik dan berkelanjutan dalam
upaya meminimalisir pengaduan atas layanan JKN sebagai tindakan evaluasi
terhadap program BPJS.
3. Dalam upaya meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara promotif
preventif yaitu antara lain :
a. Memiliki peralatan medis, penunjang medis dan non medis yang
memadai.
b. Memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dengan jumlah yang
memadai sesuai bidangnya.
c. Mampu melaksanakan pemantauan dan penjagaan mutu pelayanan
kesehatan.
d. Terakreditasinya RSUD Soreang sesuai Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit versi 2012.
e. Mampu melakukan pengelolaan sumber daya secara mandiri dalam
bentuk PPK - BLUD.
Adapun permasalahan utama yang sedang dihadapi RSUD Soreang antara
lain sebagai berikut :
1. Masih sulitnya RSUD Soreang untuk memberikan pelayanan secara
paripurna kepada masyarakat dengan kondisi RSUD Soreang yang ada
sekarang terutama dalam pelayanan rawat inap.
2. Masih adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kurang baik di
RSUD Soreang
3. Masih kurangnya sosialisasi tentang kesehatan kepada masyarakat
4. Adanya ketidakseimbangan antara urgentivitas kepentingan pelayanan
kepada masyarakat dengan progres kemajuan pembangunan rumah sakit
yang terkesan lambat.
C. DASAR HUKUM
1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1988 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
2. UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas KKN
14
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
3. KEPPRES RI No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan
Non Departemen sebagaimana telah dua kali dirubah, terakhir dengan
keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2002.
4. KEPPRES RI No.110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagai mana telah dua
kali dirubah, terakhir dengan Keppres No. 48 Tahun 2002.
5. INPRES RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan.
6. INPRES RI No. 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan
Aparatur Negara.
7. Keputusan Kepala LAN Nomor 1049A/IX/6/4/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara sebagaimana telah dirubah
dengan keputusan Kepala LAN Nomor 171/IX/6/4/2001.
8. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
9. PERPRES No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
10. PERMENPAN RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 tahun 2016 tentang Kebijakan Transisi
Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat
Daerah.
D. SISTEM PENYAJIAN
Adapun Mekanisme Penyajian LKIP RSUD Soreang tahun 2017 yaitu sebagai
berikut :
Bab. I - Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang, gambaran umum perangkat daerah permasalahan
utama dan isu strategis perangkat daerah, sumber daya aparatur, dasar hukum
penyusun LKIP dan sistem penyajian LKIP
15
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Bab II - Perencanaan Kinerja
Menjelaskan muatan Renstra 2016 – 2021 (Renstra hasil reviu) tujuan, sasaran,
indikator dan target renstra selama lima tahun, lalu penjelasan target IKU lima
tahun yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2017
Bab III - Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada Sub bab ini disampaikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran
kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
Bab IV – Penutup
Menjelaskan kesimpulan dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun
2017, permasalahan dan kendala secara umum yang dihadapi, upaya
penyelesaiannya serta langkah, solusi dalam perbaikan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang
16
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Pada tahun 2017 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja serta Target dari
RSUD Soreang mengalami perubahan, perubahan ini bukan kepada hal yang
fundamental karena pada dasarnya RSUD Soreang tetap mengacu kepada
pelayanan kesehatan rujukan masyarakat.
Adapun perubahan ini tidak berarti bahwa Tujuan, Sasaran dan Indikator
Kinerja serta Target dari RSUD Soreang tahun 2017 yang sebelumnya tidak baik
tetapi hal ini dibuat semata-mata untuk menuju kearah yang lebih baik lagi.
Setelah melalui konsultasi dengan pihak dari KEMENPANRI secara
berkelanjutan maka tersusunlah Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja serta
Target dari RSUD Soreang tahun 2017 hasil reviu yang tertuang pada tabel
sebelum (2.1) dan sesudah (2.2) reviu seperti di bawah ini :
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis RSUD Soreang (Sebelum Reviu)
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
1. Meningkatnya kualitas
managemen pelayanan
kesehatan
2. Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan RS
3. Meningkatnya kapasitas
dan kapabilitas SDM
Internal
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan
2. Peningkatan kualitas
dan kualitas sarana
dan prasarana
pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan tata
kelola rumah sakit
1. Persentase
(IKM)
2. Capaian BOR
60-85
3. - Nilai AKIP
- Persentase
Aset RS dalam
kondisi baik
76.00
85,91
Jml
standar
85 %
17
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis RSUD Soreang (Sesudah Reviu)
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
1) Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
Persentase peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM)
75.20
2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS
2) Peningkatan kualitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Persentase Alat Kesehatan sesuai standar
88
3. Meningkatnya Tata Kelola rumah sakit
3) Meningkatkan tata kelola perangkat daerah (rumah sakit)
1. Nilai SAKIP 63
2. Persentase BMD dalam kondisi baik
98
Untuk melihat dan sebagai pedoman perencanaan strategis RSUD Soreang,
maka disusunlah Rencana Strategis RSUD Soreang selama kurun waktu 5 (lima)
tahun kedepan yaitu dari tahun 2016 – 2021 Sedangkan yang dijadikan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yaitu dengan Surat Ketetapan IKU RSUD Soreang tahun
2016-2021 Nomor : 445/977/TU tahun 2017. Sedangkan untuk Renstra 5 (lima)
tahun tertuang pada tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3 Tujuan dan Sasaran RSUD Soreang tahun 2016 -2017
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
1) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
1) Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
Persentase peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM)
75.20
75.56
76,83
77.00
77.56
2) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS
2) Peningkatan kualitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Persentase Alat Kesehatan sesuai standar
88 90 92 94 96
3) Meningkatnya Tata Kelola rumah sakit
Meningkatkan tata kelola perangkat daerah (rumah sakit)
1. Nilai SAKIP 63 65 66 68 70
2. Persentase BMD dalam kondisi baik
98 98 98 100 100
18
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) RSUD Soreang tahun 2016-2021
21
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Adapun strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran diatas dilaksanakan
melalui Analisa SWOT untuk mengetahui posisi RSUD Soreang saat ini dengan
membandingkan antara faktor eksternal ; peluang (Opportunies) dan ancaman
(Threats) dengan faktor internal ; kekuatan (Strengths) dan kelemahan
(Weakneses).
A. Internal Rumah Sakit :
1. Kekuatan :
Jumlah SDM yang banyak dan disiplin ilmu yang berbeda
Ketersediaan anggaran untuk biaya operasional
Aspek legal PEMDA mendukung pengembangan RS
Status hukum RS yang sudah menjadi BLUD memiliki ruang untuk otonomi
pengelolaan keuangan
Tercapainya akreditasi untuk 15 pelayanan
Kekuatan kompetensi tenaga medis dan paramedis
Kekompakan antara karyawan
Dukungan masyarakat terhadap keberadaan RSUD Soreang.
Lokasi RS yang berdekatan dengan Pemerintah Kabupaten Bandung
2. Kelemahan :
Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
Jumlah tenaga Medis spesialis yang terbatas
Masih terdapat kualitas SDM yang rendah
Kurangnya dedikasi dan disiplin SDM yang berpengaruh pada Budaya
kerja belum optimal
Masih adanya penempatan SDM belum sesuai disiplin ilmu
Luas tanah masih kurang untuk melakukan pengembangan sehingga
berpengaruh pada Rencana pengembangan RS yang belum matang
Pemeliharaan sarana prasarana yang belum optimal
Sistem pelayanan kurang baik
Sistem Pemasaran yang belum optimal
Masih adanya Pandangan negatif masyarakat tentang kinerja RS
Pemanfaatan teknologi belum maksimal.
Lambatnya pencairan BPJS, Jamkesda, SKTM
22
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
B. Eksternal Rumah Sakit
1. Peluang :
Dengan adanya sistem informasi lewat media internet memberi kemudahan
dalam mengakses informasi dengan cepat dan mudah.
Potensi peningkatan pendapatan dan pertumbuhan pasar yang cukup
tinggi seiring dengan pertumbuhan penduduk dan industri.
Adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam upaya peningkatan
pelayanan dan kemitraan.
Adanya beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan
rumah sakit antara lain UU kesehatan, BLU, Akreditasi RS dan UU tentang
Pemerintahan daerah yang menempatkan kesehatan pada urutan kedua
dari kewenangan wajib.
Lokasi Rumah Sakit Daerah Soreang yang strategis.
Aspek legal PEMDA mendukung pengembangan RS.
UU Nomor 36 Tahun 2009 Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
2. Ancaman :
Persaingan dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya baik swasta
maupun pemerintah yang semakin ketat.
Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah
UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
UU No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan
Masih adanya pasien SKTM yang tidak sesuai prosedur.
23
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA RSUD SOREANG
Pengukuran kinerja RSUD Soreang mengacu kepada RPJMD 2016-2021
sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja yang telah dilaksanakan dimana
capaian kinerja diukur dengan cara membandingkan antara target dengan
realisasi masing - masing indikator sasaran. Tingkat capaian kinerja masing –
masing indikator disajikan pada tabel pengukuran kinerja sasaran strategis
tahun 2017. Pengukuran kinerja ini dianalisis dan digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan
pada tahun 2017 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun capaian indikator kinerja utama dari RSUD Soreang tahun 2017 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja RSUD Soreang
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi %
1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Prosentase peningkatan IKM
75,20 74,36 98,88%
2 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Prosentase alat-alat kesehatan Rumah Sakit yang sesuai standar
88 96 109 %
3 Meningkatnya Tata Kelola rumah sakit
Meningkatnya Tata kelola perangkat daerah (RSUD Soreang)
1. Nilai SAKIP 2. Prosentase BMD dalam kondisi baik
63 98
64 88
103 % 89,79
%
Nilai Rata-rata Persentase Capaian 100 %
24
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Sedangkan sebagai bahan perbandingan pencapaian indikator kinerja RSUD
Soreang tahun 2016 – 2017 dapat dilihat seperti tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja RSUD Soreang Tahun 2016 dan 2017
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian
2016 2017
1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Prosentase peningkatan IKM
75,20 74,36
2 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Prosentase alat-alat kesehatan Rumah Sakit yang sesuai standar
100 % 96 %
3 Meningkatnya Tata Kelola rumah sakit
Meningkatnya Tata kelola perangkat daerah (RSUD Soreang)
1. Nilai SAKIP 2. Prosentase BMD dalam kondisi baik
52 94 %
64 88 %
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis Capaian kinerja merupakan uraian keterkaitan pencapaian kinerja
kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan
dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana stratejik. Dalam
analisis ini pula diuraikan perkembangan kondisi pencapaian sasaran secara
efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan.
Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2017
RSUD Soreang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Untuk menjelaskan sasaran strategis meningkatkan kualitas pelayanan
rumah sakit dapat terlihat dari capaian nilai pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja IKM RSUD Soreang
Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian 2016
Target 2017
Realisasi 2017
%
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Prosentase peningkatan IKM
75,20
75,20
74,36
98,88%
Capaian keberhasilan Rumah Sakit Umum Daerah Soreang dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat salah satunya dapat
dilihat dari capaian prosentase indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat
Sasaran : 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
25
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
(IKM) dengan realisasi sebesar 98,88 % sedangkan target IKM tahun 2017
sebesar 75,20 disini dapat kita tarik kesimpulan bahwa RSUD Soreang belum
berhasil mencapai target yang diperjanjikan di tahun 2017 Namun secara
persentase nilai capaian IKM RSUD Soreang tergolong tinggi dan untuk standar
mutu pelayanan IKM antara lain dapat dilihat sebagai berikut :
A (Sangat Baik) : 81,26 - 100,00
B (Baik) : 62,51 - 81,25
C (Kurang Baik) : 43,76 - 62,50
D (Tidak Baik) : 25,00 - 43,75
Pencapaian target indikator kinerja IKM RSUD Soreang dengan nilai kategori B
(Baik) ini didukung oleh usulan program DPA tahun 2017 RSUD Soreang.
adapun untuk uraian analisis dan evaluasi penjelasan kegiatan-kegiatan
tersebut antara lain sebagai berikut :
Capaian Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Untuk menilai sejauh mana pelayanan publik telah mampu memenuhi
harapan masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya untuk selalu memperbaiki
pelayanan sehingga sesuai dengan perkembangan jaman dan harapan
masyarakat pada saat ini. Salah satu bentuk evaluasi perbaikan pelayanan
publik adalah melakukan survai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang
dilakukan di pelayanan rawat inap dan pelayanan rawat jalan.
IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pubik
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan.
Analisis dan evaluasi
(Penilaian IKM dan Rawat Jalan RSUD Soreang)
Responden yang diteliti di RSUD Soreang sebanyak 150 orang paling banyak
berasal dari kelompok umur antara 21-30, dengan jenis kelamin mayoritas
perempuan, berpendidikan mayoritas Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan
kebanyakan berstatus IRT atau tidak memiliki pekerjaan tetap atau lainnya
(masyarakat kalangan bawah / ekonomi lemah).
Dari seluruh item pertanyaan pada kuesioner penilaian terhadap unsur
pelayanan dapat dikatakan sebagai berikut : unsur tanggung jawab petugas
pelayanan mendapatkan nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,03 dan unsur
kepastian jadwal pelayanan mendapatkan nilai rata-rata terendah sebesar 2.67.
26
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Keadilan mendapatkan pelayanan yaitu pelaksanaan pelayanan dengan
tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani dengan nilai 2.91
termasuk dalam interval IKM 2.51 – 3.25 dengan kinerja unsur pelayanan yang
baik.
Kecepatan pelayanan yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Unsur
ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 2.69 dan disimpulkan mempunyai kinerja
baik karena berada di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan
mempunyai nilai rata-rata 3.03. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja baik
karena berada di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan atau menyelesaikan
pelayanan kepada masyarakat. Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar
3.09 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada di antara nilai
interval IKM 2.51 – 3.25.
Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas
yang memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta kewenangan dan tanggung
jawabnya) mempunyai nilai rata-rata sebesar 2.84. Unsur ini disimpulkan
mempunyai kinerja baik karena berada di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah
serta saling menghargai dan menghormati. Unsur ini mempunyai nilai rata-rata
sebesar 2.95 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada di antara
nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai
ketentuan yang berlaku. Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 2.87 dan
disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada di antara nilai interval IKM
2.51 – 3.25.
Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya
dengan nilai sebesar 2.83. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja baik
karena berada di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
27
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. Unsur ini mempunyai nilai
rata-rata sebesar 3.01 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada
di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan
unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga
masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap risiko-
risiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan unsur ini mempunyai nilai
rata-rata sebesar 2.95 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada
di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan, dengan nilai sebesar 2.83
unsur ini memiliki nilai baik karena termasuk di dalam nilai interval IKM 2.51 –
3.25
Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan,
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Unsur ini mempunyai nilai rata-
rata sebesar 2.67 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada di
antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan
yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan. Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 2.74 dan
disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada di antara nilai interval IKM
2.51 – 3.25.
Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan,
dengan nilai 2.7. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada
di antara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Berdasarkan hasil survei
IKM di RSUD Soreang diperoleh IKM unit pelayanan sebesar 71.02 dengan
mutu pelayanan B dan kinerja baik, karena berada di nilai interval konversi IKM
62.51 - 81,25.
28
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
(Penilaian IKM dan Rawat Inap RSUD Soreang)
Adapun untuk penilaian IKM di Rawat Inap menggunakan metode Kotler
Tabel 3.4 Indeks Kepuasan Pasien Rawat Inap RSUD Soreang 2017
NO. NILAI UNSUR PELAYANAN
ESP
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 MAWAR APRL
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
4 1 3 1 3 3 3 3 3 3 KENANGA APRIL
5 3 3 3 3 3 3 3 3 4
6 3 3 3 1 1 3 4 4 4
7 3 3 3 3 3 3 4 3 4 FLAMBOYAN MEI
8 4 3 4 3 3 3 4 3 4
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 MELATI JUNI
11 3 3 3 4 4 3 3 3 4
12 3 3 4 4 4 4 3 4 4
13 2 2 2 3 2 3 2 2 2 DAHLIA JULI
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 3 4 3 3 4 3 3 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ANGGREK SEP
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4
18 4 3 3 3 3 4 3 4 4
19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 ANYELIR NOP
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4
21 4 4 4 4 4 3 4 4 4
22 1 3 3 3 3 3 3 2 3 PERINATOLOGI NOP
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 1 2 2 1 2 2 1 2 2 KENANGA DES
26 3 3 3 3 3 2 2 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 MAWAR DES
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 4 4 4 4 3 4 4 Nilai
89 91 93 93 93 94 92 94 101 /Unsur NRR /
2,967 3,033 3,100 3,100 3,100 3,133 3,067 3,133 3,367 Unsur NRR
0,329 0,337 0,344 0,344 0,344 0,348 0,340 0,348 0,374
*)
tertbg/
unsur 3,108
**)
IKM Unit pelayanan 77,700
29
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Capaian Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) di RSUD Soreang 2017
antara lain didukung oleh beberapa faktor capaian pelayanan kesehatan yang
berupa rekapitulasi hasil pelayanan yang antara lain sebagai berikut :
A. PELAYANAN MEDIS
a. Kegiatan Rawat Jalan
Kegiatan kunjungan pasien rawat jalan dilaksanakan mulai bulan Januari
sampai dengan Desember 2017 di poliklinik – poliklinik yang ada di RSUD
Soreang. Berikut hasil kegiatan kunjungan rawat jalan RSUD Soreang tahun
2017 seperti grafik 3.1 berikut ini :
Keterangan : No.
- U1 s.d. U9 = Unsur-Unsur pelayanan U1 Persyaratan - NRR = Nilai rata-rata U2 Prosedur - IKM = Indeks Kepuasan Masyarakat U3 Waktu pelayanan - *) = Jumlah NRR IKM tertimbang U4 Biaya/tarif -**) = Jumlah NRR Tertimbang x 25 U5 Produk layanan NRR Per Unsur = Jumlah nilai per unsur dibagi U6 Kompetensi pelaksana
Jumlah kuesioner yang terisi U7 Perilaku pelaksana NRR tertimbang
= NRR per unsur x 0,071 111 U8 Maklumat Pelayanan
per unsur U9 Penanganan Pengaduan
IKM UNIT PELAYANAN : Mutu Pelayanan : A (Sangat Baik) : 81,26 - 100,00 B (Baik) : 62,51 - 81,25 C (Kurang Baik) : 43,76 - 62,50 D (Tidak Baik) : 25,00 - 43,75
UNSUR PELAYANAN
77,700
3,133 3,067 3,133 3,367
NILAI RATA- RATA 2,967 3,033 3,100 3,100 3,100
Nilai IKM Rajal = 71.02 Nilai IKM Ranap = 77.70 71.02 + 77.70 /2 = 74,36
30
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
b. Kegiatan Kunjungan Rawat Inap
Kegiatan kunjungan rawat inap dilaksanakan mulai bulan Januari sampai
dengan Desember 2017 di ruang perawatan yang ada dengan kapasitas
tempat tidur sejumlah 211 tempat tidur. Berikut hasil kegiatan kunjungan
rawat inap RSUD Soreang seperti grafik 3.2 berikut ini :
c. Kegiatan Kunjungan Instalasi Gawat Darurat
Kegiatan kunjungan pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) dilaksanakan
mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2017 dengan tujuan life
saving pada kasus pasien gawat darurat. Berikut hasil kegiatan kunjungan
Instalasi Gawat Darurat RSUD Soreang seperti grafik 3.3 berikut ini :
31
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
d. Kegiatan Kunjungan IGD Ponek
Kegiatan kunjungan pasien IGD Ponek dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan
Desember 2017 pada kasus obstetri neonatal emergensi komperhensif. Berikut hasil kegiatan
kunjungan IGD Ponek RSUD Soreang Seperti grafik 3.4 berikut ini :
e. Kegiatan Kunjungan Klinik Kemuning
Kegiatan kunjungan pasien Klinik Kemuning dilaksanakan mulai bulan
Januari sampai dengan Desember 2017 pada pasien yang mengidap
penyakit HIV/AIDS. Berikut hasil kegiatan kunjungan Klinik Kemuning RSUD
Soreang Seperti grafik 3.5 berikut ini :
32
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian nilai IKM pada tahun 2017
didukung oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
1) Prosedur pelayanan kesehatan di RSUD Soreang di tahun 2017 telah
mengalami berbagai macam perbaikan baik itu petunjuk pelaksanaan maupun
petunjuk teknis pelayananan tetapi memang belum sempurna, capaian ini
tidak lepas dari dukungan semua pihak.
2) Adanya penilaian akreditasi di RSUD Soreang berdampak pada segala bidang
baik itu dari segi kepatuhan maupun dari segi sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Soreang yang terus berbenah.
3) Meskipun RSUD Soreang masih terkendala dengan keterbatasan sarana dan
prasarana (tempat tidur) namun RSUD Soreang terus mengoptimalkan
pelayanannya demi terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat.
4) Dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada di RSUD Soreang
pelayanan kepada masyarakat diberikan dengan segala kemampuan yang
ada.
Capaian sasaran peningkatan kualitas dan dan kuantitas sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan dapat dilihat dari hasil pencapaian mencapai
angka standar rumah sakit bahkan melampaui target seperti terlihat pada tabel di
halaman berikut ini :
Tabel 3.5 Capaian Indikator Prosentase Alat Kesehatan Rumah Sakit
Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian 2016
Target 2017
Realisasi 2017
%
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Prosentase alat-alat kesehatan Rumah Sakit yang sesuai standar
100 % 88 % 96 %
109 %
Capaian keberhasilan dari sasaran strategis peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di RSUD Soreang terealisasi dari
capaian prosentase alat-alat kesehatan rumah sakit yang sesuai standar yang
dijadikan indikator kinerja dengan target yang ditetapkan sebesar 88 % dan
realisasinya mencapai 96 %. Capaian ini terlihat dari capaian realisasi capaian
tersedianya alat-alat kesehatan sebanyak 24 unit dari 25 unit barang yang
ditargetkan dalam tahun 2017.Hal ini membuktikan bahwa capaian merupakan
Sasaran 2 : Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Sarana Dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
33
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
keberhasilan dari semua sektor yang ada di RSUD Soreang baik itu segi
perencanaan, administrasi dan manajemen, kemedikan, keperawatan serta
komitmen yang baik dari semua pihak terkait demikian pula halnya dalam hal
dukungan anggaran yang telah ditetapkan baik APBD maupun non APBD.
Capaian Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan di RSUD Soreang 2017
antara lain didukung oleh beberapa faktor capaian pelayanan kesehatan yang
berupa rekapitulasi hasil pelayanan yang antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.6 Indikator Pelayanan Medis RSUD Soreang Tahun 2017
BOR LOS TOI BTO NDR GDR
87.04 4.78 0.61 77.21 14.61 33.45
Tabel 3.7 Rekapan Permintaan Visum Per Bulan Tahun 2017
N
O BULAN
JENIS PERMINTAAN VISUM
PENGA
NIAYAAN PENCA
BULAN
KDRT
LAKA
LANTA
S
PEMERIKSAA
N JENAZAH
1 Januari 18 8 2 1
2 Febuari 20 4 3 1
3 Maret 10 10 1
4 April 7 5 2
5 Mei 15 10 2 1
6 Juni 8 2 1
7 Juli 17 9 1
8 Agustus 2 5
9 September 3 4
10 Oktober 9 5
11 November 16 12
12 Desember 10 2 1 1
Jumlah 135 76 10 5 2
B. PELAYANAN PENUNJANG
Pelayanan penunjang medis terus meningkat setiap tahunnya, disebabkan oleh
karena bertambahnya alat-alat penunjang medis dan waktu pelayanan
laboratorium serta radiologi menjadi 3 shift baik hari kerja maupun hari libur.
34
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
1. Laporan Kunjungan Instalasi Bedah Sentral
BULAN
GOLONGAN OPERASI
JUM
LAH
BEDAH OBGYN MATA THT ORTHOPEDI BEDAH MULUT
KE
CIL
SE
DANG
BE
SAR
KHU
SUS
KE
CIL
SE
DANG
BE
SAR
KHU
SUS
KE
CIL
SE
DANG
BE
SAR
KHU
SUS
KE
CIL
SED
ANG
BE
SAR
KHU
SUS
KE
CIL
SE
DANG
BE
SAR
KHU
SUS
KE
CIL
SE
DANG
BE
SAR
KHU
SUS
JANUARI 1 39 99 7 0 54 94 17 0 5 32 0 0 2 14 0 0 0 0 15 0 4 14 3 400
FEBUARI 0 45 82 4 0 62 78 19 0 2 32 0 0 0 14 4 0 1 1 15 0 1 11 0 371
MARET 0 45 76 11 1 73 125 11 3 3 23 0 0 0 13 3 0 0 0 19 0 2 14 0 422
APRIL 0 44 59 5 0 59 109 35 3 7 26 0 0 0 10 2 0 0 0 16 0 3 5 10 393
MEI 36 0 76 8 0 74 135 20 1 2 35 0 3 1 15 3 0 0 0 13 0 3 9 4 438
JUNI 0 27 54 14 0 48 106 10 0 0 18 0 0 0 2 2 0 0 0 8 0 0 4 2 295
JULI 0 11 82 15 0 69 107 10 2 7 35 0 0 0 9 5 0 0 0 26 0 7 15 1 401
AGUSTUS 0 28 86 20 0 71 107 8 3 6 35 0 0 0 14 0 0 0 0 16 0 1 18 2 415
SEPTEMBER 0 16 75 18 0 66 107 10 1 3 32 0 0 1 10 3 0 0 1 17 0 3 10 2 375
OKTOBER 0 13 77 11 0 56 95 7 4 3 34 0 0 0 14 2 0 0 0 14 0 4 11 2 347
NOPEMBER 0 27 93 5 0 69 109 7 2 9 40 0 0 1 11 5 0 0 19 0 0 2 15 0 414
DESEMBER 0 34 56 6 0 60 86 12 1 2 27 0 0 0 5 2 0 0 16 0 0 0 16 0 323
TOTAL 37 329 915 124 1 761 1258 166 20 49 369 0 3 5 131 31 0 1 37 159 0 30 142 26 4594
36
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
2. Laporan Kegiatan Gizi
A. PELAYANAN MAKAN PASIEN RAWAT INAP
NO NAMA KELAS TOTAL ( SATUAN PORSI )
TOTAL RUANGAN PERAWATAN PAGI SIANG SORE
1 ANGGREK VIP 1679 1679 1572 4930
KLS. I 3421 3446 3356 10223
2 FLAMBOYAN KLS.II 6308 6301 5932 18541
3 MAWAR KLS. III 8817 8899 8616 26332
4 ICU
379 351 361 1091
5 MELATI KLS. III 4370 4383 4071 12824
6 DAHLIA KLS. III 7931 7388 6784 22103
7 ANYELIR KLS.II 3636 3604 3148 10388
KLS. III 2412 2435 2124 6971
8 IGD KLS.II 2574 2702 2856 8132
9 KENANGA KLS.II 6440 6503 6281 19224
10 PERINATOLOGI KLS II 65 60 33 158
TOTAL WAKTU MAKAN 48032 47751 45134 140917
140917
a. PELAYANAN KONSULTASI GIZI
JENIS
PEMBAYARAN
JUMLAH KUNJUNGAN
TOTAL RAWAT JALAN RAWAT INAP
UMUM 2 4 6
BPJS PNS 0 0 0
BPJS SWASTA 4 7 11
BPJS PBI 0 6 6
SKTM 3 9 12
TOTAL 9 26 35
37
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
b. PELAYANAN ASUHAN GIZI
JENIS
ANAK DEWASA JUMLAH
PEMBAYARAN SATUAN EDUKASI PAGT EDUKASI PAGT EDUKASI PAGT
Umum ORANG 735 49 389 76 1124 1249
BPJS PNS ORANG 286 30 460 103 768 901
BPJS swasta ORANG 388 30 597 112 985 1117
BPJS PBI ORANG 124 12 61 20 185 217
PBI APBD ORANG 129 13 50 20 179 229
SKTM ORANG 161 18 2 0 163 181
Kontrak ORANG 1378 121 1416 324 2794 3229
JUMLAH 3201 273 2975 655 6198 7123
c. PELAYANAN MAKAN MINUM PIKET PEGAWAI
JENIS MAKAN MINUM SATUAN JMLH
PAKET
AIR MINERAL GALON 1614
EXTRA FOODING PAGI PAKET 8073
EXTRA FOODING SORE PAKET 24774
EXTRA FOODING MALAM KOTAK 19135
PAKET NASI PUASA PAKET 3356
PAKET NASI PIKET LEBARAN PAKET 554
DOKTER POLI TEH KOTAK BOTOL 2650
AQUA 330 ML PORSI 2912
38
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
3. Laporan Kegiatan Kunjungan Radiologi
Bulan
RADIODIAGNOSTIK
Foto tanpa bahan kontras
Foto dengan bahan kontras
Foto dengan roll Film
Flouros copi
Foto Gigi CT Scan
Lympho grafi
Angio grafi
Lain lain
Total Dento alveolair
Pano ramic
Cepha lographi
Di Kepala
Di Luar Kepala
Januari 1084 3 12 1099
Februari 914 2 29 29 974
Maret 939 10 41 50 1040
April 978 3 26 58 1065
Mei 972 2 26 44 1044
Juni 745 5 6 44 800
Juli 1064 1 3 84 1152
Agustus 999 2 86 1087
September 1019 2 2 64 1087
Oktober 943 4 1 72 1020
November 867 3 4 71 945
Desember 898 4 1 92 995
Total 11422 41 139 706 12308
39
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Laporan USG Radiologi
NO BULAN USG Jumlah
1 Januari 249 249
2 Februari 215 215
3 Maret 217 217
4 April 190 190
5 Mei 249 249
6 Juni 162 162
7 Juli 270 270
8 Agustus 255 255
9 September 238 238
10 Oktober 228 228
11 Nopember 244 244
12 Desember 224 224
Total 2741 2741
40
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Laporan Kunjungan USG Kandungan
NO BULAN USG JUMLAH
1 Januari 500 500
2 Februari 415 415
3 Maret 445 445
4 April 359 359
5 Mei 388 388
6 Juni 307 307
7 Juli 299 299
8 Agustus 408 408
9 September 355 355
10 Oktober 402 402
11 Nopember 362 362
12 Desember 364 364
Total 4604 4604
41
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
4. Laporan Kunjungan Laboratorium
NO JENIS BULAN
PEMERIKSAAN JAN FEB MAR APRIL MEI JUN JULI AGT SEP OKT NOP DES
1 Triponin
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 24 0 43 46 42 41 29 34 40 40 42 59
Canggih 0 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PT
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 17 53 47 48 61 47 93 67 61 61 61 48
3 APTT
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 5 20 8 16 15 15 32 10 20 13 25 23
4 Analisa
Gas Darah
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 0 9 11 11 28 21 17 21 36 41 22 20
5 Asam Laktat
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 0 3 9 9 2 6 13 6 3 12 8 10
6 TCM
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 0 0 0 0 17 24 31 27 31 29 32 41
7 VDRL
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Canggih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1
8 HBA1C
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 0 0 0 0 0 0 0 3 7 12 7 8
9 Fibrinogen
Sederhana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Canggih 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
TOTAL 46 122 118 130 165 155 215 169 199 209 200 210
No Bulan Jenis Pemeriksaan
Total Sederhana Sedang Canggih
1 Januari 496 1379 21596 23471
2 Februari 457 1266 19510 21233
3 Maret 490 1424 21595 23509
4 April 457 1312 20135 21904
5 Mei 457 1271 21349 23077
6 Juni 310 1031 14763 16104
7 Juli 491 1311 21698 23500
8 Agustus 473 1105 19097 20675
9 September 476 1139 19480 21095
10 Oktober 489 1203 19063 20755
11 Nopember 418 1202 19837 21457
12 Desember 0 1544 18875 20419
JUMLAH 5014 15187 236998 257199
42
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
5. Laporan kunjungan Bank Darah
BULAN
RUANGAN
ICU IGD Melati Anyelir
Bougen
vile Kenanga Mawar
Flam
boyan Anggrek Dahlia Jumlah
Januari 75 100 7 7 4 53 64 31 23 109 473
Februari 24 63 1 1 4 63 42 29 30 91 348
Maret 8 71 9 1 6 71 51 33 17 58 325
April 12 74 3 4 4 39 52 21 14 122 345
Mei 11 81 8 1 4 70 54 39 9 86 363
Juni 13 58 12 4 10 31 27 18 26 52 251
Juli 5 67 6 14 0 17 49 17 14 75 264
Agustus 13 56 3 4 0 45 47 15 15 87 285
September 9 82 4 2 1 42 32 30 13 71 286
Oktober 21 70 3 3 1 28 28 16 4 80 254
Nopember 18 77 3 7 1 16 63 20 26 56 287
Desember 59 53 11 13 2 11 90 20 54 76 389
Total 268 852 70 61 37 486 599 289 245 963 3870
43
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
6. Laporan kunjungan apotek farmasi
Apotek Rawat Inap
NO TANGGAL APOTEK RAWAT INAP
Total Resep Perhari TUNAI
BON UMUM
BPJS/SKTM/ KONTRAKTOR
1
1 ta
hun
310 323 1472 2105
2 337 354 1711 2402
3 388 374 1801 2563
4 379 385 1824 2588
5 318 331 1737 2386
6 349 352 1927 2628
7 359 361 1849 2569
8 357 399 1653 2409
9 347 396 1797 2540
10 377 367 1836 2580
11 311 396 1819 2526
12 350 368 1960 2678
13 333 385 1961 2679
14 335 377 1834 2546
15 365 367 1667 2399
16 344 377 1749 2470
17 293 395 1767 2455
18 263 1766 2029
19 376 414 1714 2504
20 324 449 1753 2526
44
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
21 309 396 1675 2380
22 324 403 1794 2521
23 390 410 1636 2436
24 344 410 1761 2515
25 329 372 1665 2366
26 348 326 1530 2204
27 294 377 1755 2426
28 336 399 1631 2366
29 270 305 1657 2232
30 273 305 1435 2013
31 182 229 977 1388
Total 10214 11102 53113 74429
Apotek IGD
NO TANGGAL APOTEK IGD Total
Resep Perhari TUNAI BON UMUM BPJS SKTM
1
1 ta
hun
661 154 1652 170 2637
2 608 145 1676 165 2594
3 623 137 1831 193 2784
4 557 187 1836 179 2759
5 665 170 1833 169 2837
6 580 136 1715 150 2581
7 606 140 1714 163 2623
8 611 117 1651 147 2526
9 585 103 1644 143 2475
10 637 126 1605 130 2498
11 582 138 1653 184 2557
12 608 164 1641 153 2566
13 635 162 1636 161 2594
14 624 111 1748 159 2642
15 613 131 1683 116 2543
16 624 175 1569 158 2526
17 592 164 1647 180 2583
18 610 118 1689 156 2573
19 542 152 1659 201 2554
20 620 169 1682 191 2662
21 624 140 1645 172 2581
22 583 150 1730 149 2612
23 620 146 1643 158 2567
24 626 145 1494 120 2385
25 625 162 1658 137 2582
26 643 139 1750 166 2698
27 652 141 1781 129 2703
28 594 152 1671 149 2566
29 551 129 1469 142 2291
30 563 163 1446 144 2316
31 343 110 964 139 1556
Total 18607 4476 51015 4873 78971
46
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
7. Laporan Kunjungan EKG
8. Laporan Pemulasaran Jenazah
47
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
9. Laporan Kunjungan Rehab Medik
Capaian sasaran peningkatan tata kelola rumah sakit di Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang pada tahun 2017 dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Nilai SAKIP
Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian 2016
Target 2017
Realisasi 2017
%
Meningkatnya Tata Kelola rumah sakit
Meningkatnya Tata kelola perangkat daerah (RSUD Soreang)
1. Nilai SAKIP 2.Prosentase BMD dalam kondisi baik
52
94 %
63
98 %
64
98 %
103 %
100 %
Indikator dalam pencapaian sasaran peningkatan tata kelola perangkat
daerah khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang didukung oleh 2 (dua)
indikator antara lain nilai SAKIP dan prosentase Barang Milik Daerah dalam
kondisi baik.
Capaian nilai SAKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang pada tahun 2017
yaitu sebesar 64 dengan kategori B sedangkan target yang ditetapkan yaitu 63
hal ini jelas terlihat bahwa capaian nilai SAKIP Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang tahun 2017 telah sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian ini
mengidentifikasikan bahwa tata kelola di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang
bisa dikatakan tergolong baik.
Faktor pendukung :
- Terjalinnya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak baik di dalam rumah
sakit maupun keluar rumah sakit.
Sasaran 3 : Meningkatkan Tata Kelola Rumah Sakit
48
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
- Adanya dukungan yang baik dari berbagai pihak dari masyarakat maupun
lembaga atau instansi serta seluruh SKPD yang ada di lingkungan wilayah
Kabupaten Bandung.
- Adanya dukungan anggaran yang memadai.
- Adanya dukungan manajemen tata kelola rumah sakit yang baik
- Adanya dukungan kerjasama yang baik itu dari pihak manajemen, paramedis
maupun non paramedis
Adapun untuk indikator pencapaian prosentase Barang Milik Daerah (BMD)
dalam kondisi baik di Rumah Sakit Umum Daearah Soreang dapat dikatakan
sudah mencapai prosentase yang ditargetkan pada tahun 2017 yang mencapai
98 % tetapi walaupun begitu tingkat capaian belanja BLUD dan APBD Rumah
Sakit Umum Daerah Soreang memang ada perbedaan capaian seperti berikut ini
Tabel 3.9 Persentase Rencana Belanja BLUD dan APBD untuk BMD
NO RENCANA BELANJA
(Rp) REALISASI BELANJA
(Rp) PERSENTASE
BLUD
1 4.535.822.389,- 4.975.124.100,- 110 %
APBD
2 8.926.605.000,- 6.916.162.442,- 77,5 %
Jika dirata-ratakan capaian persentase realisasi belanja BLUD (110%) dan APBD
(77,5%) mencapai 93 % hal ini masih bisa dikategorikan baik, adapun rincian
rekapitulasi barang ke neraca dan berita acara rekonsiliasi aset serta kertas kerja
rekonsilidasi terlampir.
Capaian persentase belanja APBD memang terlihat hanya sebesar 77 % hal ini
terjadi semata-mata bukan karena kurangnya RSUD Soreang dalam melakukan
serapan anggaran tetapi lebih karena segi non teknis, dimana jadwal belanja
tidak bersamaan dengan turunnya anggaran. Secara teknis belanja barang pada
saat itu telah habis masa date line nya sehingga jika pun dipaksakan hal ini bisa
dikatakan menyalahi prosedur.
Faktor Pendukung :
- Aset Barang Milik Daerah di Rumah Sakit Umum Daerah 100 % dalam kondisi
baik hal ini disebabkan kebanyakan Barang Milik Daerah di Rumah Sakit
Umum Daerah Soreang masih tergolong baru kemudian barang milik daerah
Rumah Sakit Umum Daerah yang lainnya masih terawat dengan baik hal ini
49
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
didukung oleh berbagai sektor antara lain adanya alokasi anggaran untuk
pemeliharaan aset serta dukungan manajerial yang baik dalam memanajemen
barang milik daerah.
- Adanya dukungan yang baik dari semua karyawan Rumah Sakit Umum
Daearah Soreang baik itu medis dan paramedis dalam menggunakan alat
secara apik dengan didukung oleh standar prosedur operasional.
- Adanya dukungan dari berbagai pihak terkait baik dalam segi manajemen,
anggaran, SDM yang memadai, komunikasi dan koordinasi yang baik serta
berbagai hal pendukung lainnya yang berkontribusi terhadap capaian target.
Keberhasilan pencapaian dari perjanjian kinerja RSUD Soreang tidak lepas
dari pencapaian kinerja pelayanan yang ada di RSUD Soreang di tahun 2017,
untuk itu berikut dipaparkan capaian dari kinerja pelayanan yang ada di RSUD
Soreang sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 yang dapat kita lihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.10 Persentase capaian kinerja 2017
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi %
1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Prosentase peningkatan IKM
75,20 74,36 98,88%
2 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Prosentase alat-alat kesehatan Rumah Sakit yang sesuai standar
88 96 109 %
3 Meningkatnya Tata Kelola rumah sakit
Meningkatnya Tata kelola perangkat daerah (RSUD Soreang)
1. Nilai SAKIP 2. Prosentase BMD dalam kondisi baik
63 98
64 88
103 % 89,79
%
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk melihat capaian program, indikator kinerja, realisasi target kinerja
dengan anggaran serta persentasenya selama 1 (satu) di tahun 2017 RSUD
Soreang dapat kita lihat pada tabel di halaman berikut ini :
50
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
Tabel 3.11 Capaian Target Kinerja RSUD Soreang Tahun 2017
Kode Rek Urusan/Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja Keuangan
% Target Realisasi Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 1 02 1 02 03 02 Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur Prosentase pemeliharaan Rutin /Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
100 % 100 %
1 02 1 02 03 02 24 Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas operasional
17 unit 17 unit 300.000.000 121.633.042 40,54
1 02 1 02 03 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Terlayaninya pasien pengguna SKTM
12 bulan
12 bulan
1 02 1 02 03 24 11 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Dan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin
1 Kegiatan (SKTM)
1 Kegiatan (SKTM)
6.500.000.000 5.948.004.300 91,51
1 02 1 02 03 26 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru - Paru / Rumah Sakit Mata
Tersedianya alat-alat kesehatan rumah sakit
100 % 96 %
1 02 1 02 03 26 27 Kegiatan pengadaan alat-alat RS (DAK Pendamping)
25 Unit 24 Unit 8.926.605.000 6.916.162.442 77,48
1 02 1 02 03 16 Program upaya kesehatan masyarakat
Terlaksananya pelayanan kesehatan rumah sakit kepada pasien dan pengguna jasa rumah sakit
100 % 100 %
1 02 1 02 03 26 32 Kegiatan peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
168.818 orang
170.762 orang
97.689.197.610 78.916.250.406 80,78
1 02 1 02 03 26 27 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tersedianya sarana dan prasarana promosi, publikasi dan informasi kesehatan melalui media cetak/elektronik
100 % 35 % 32,45
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
3 Paket 1 Paket 100.000.000 32.450.000 32,45
JUMLAH 113.515.802.610 91.934.500.190
51
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan tentang capaian kinerja Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang tahun anggaran 2017 setelah melalui analisis, paparan serta
perbandingan antara target dengan realisasi kinerja, maka dapat kita simpulkan
bahwa kinerja RSUD Soreang pada akhir tahun 2017 dapat dikatakan cukup baik.
B. PERMASALAHAN
1. Realisasi hasil kinerja RSUD Soreang pada tahun 2017 bidang Program
Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata masih belum sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit apalagi ekspektasi masyarakat sebagai konsumen
daripada RSUD Soreang, hal ini dikarenakan oleh kurangnya sarana dan
prasarana pendukung serta Sumber Daya Manusianya pun masih belum
memadai.
2. Sumber Daya Manusia yang berkualitas masih kurang seperti tenaga
pendukung baik teknis maupun non teknis dan perlunya pembinaan pegawai
yang berkesinambungan baik itu berupa pendidikan formal dan non formal, juga
perlu adanya pelatihan yang berkorelasi dengan bidangnya.
3. Masih lambatnya proses pembangunan RSUD Soreang sehingga
mengakibatkan pelayanan masih belum maksimal.
C. TINDAK LANJUT
1. Sebagai upaya RSUD Soreang bidang Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-
Paru/ Rumah Sakit Mata dalam hal pemenuhan alat-alat kesehatan yang belum
terpenuhi, maka RSUD Soreang masih memprioritaskan kepada alat-alat yang
52
LKIP Rumah Sakit Umum Daerah Soreang 2017
mempunyai urgentivitas yang tinggi disesuaikan dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
2. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia perlu
didukung oleh banyaknya tenaga pendukung baik teknis maupun non teknis
yang ada di rumah sakit dan perlunya pembinaan pegawai yang
berkesinambungan baik itu berupa pendidikan formal dan non formal, juga
adanya pelatihan yang berkorelasi dengan bidangnya yang nantinya
diharapkan semua pegawai mempunyai kompetensi yang baik sebagai tindak
lanjut, maka RSUD Soreang untuk tahun selanjutnya masih mengusulkan
penambahan tenaga sesuai kebutuhan yang dibarengi dengan usulan
anggarannya.
3. Dianggarkannya kembali biaya untuk kegiatan relokasi pembangunan RSUD
Soreang dengan harapan segera memperoleh sumber dana sesuai dengan
kebutuhan untuk relokasi pembangunan RSUD Soreang.
4. Sebagai upaya pelaksanaan relokasi pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah Soreang berjalan dengan baik dan cepat, maka pada tahun 2017 telah
terealisasi Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung No. 645.3/2273
A/RSUDS dan No.445/293/PJU/2017 tanggal 2 Nopember 2017 tentang
Pelaksanaan kegiatan tahun jamak pembangunan RSUD Soreang Kabupaten
Bandung. Dengan tercapainya nota kesepakatan ini diharapkan percepatan
kegiatan pembangunan RSUD Soreang bisa tercapai dalam jangka waktu 3
(tiga) tahun atau bila memungkinkan bisa kurang dari 3 (tiga) tahun.
Soreang, 2018
Direktur RSUD Soreang
Dr. H. IPING SURIPTO W, SpA, MH. Kes
NIP. 19610102 198803 1 007