Post on 06-Feb-2018
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
1/31
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
2/31
ANALISIS KOMUNITAS TUMBUHAN
A. PENDAHULUAN
Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatucara mempelajari susunan atau komposisi jenisdan bentuk atau struktur vegetasi.
B. PARAMETER KUALITATIF DALAM ANALISISKOMUNITAS TUMBUHAN
Sifat komunitas tumbuhan : Kualitatif
Kuantitatif
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
3/31
Parameter kualitatif :
1. Fisiognami
Fisiognami : Penampakan luar dari suatu komunitas tumbuhanyang dapat dideskripsikan berdasarkan kepada penampilanspesies yang dominan, penampakan tinggi tumbuhan, dan warnadari tumbuhan yang tampak oleh mata
2. Fenologi
Fenologi : perwujudan spesies pada setiap fase dalam siklushidupnya.
Spesies yang sama dengan tingkat umur yang berbeda akanmembentuk struktur komunitas yang berbeda.
Spesies yang berbeda akan memiliki fenologi yang berbeda.
Keanekaragaman spesies dalam suatu komunitas tumbuhan akanmenentukan struktur komunitas
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
4/31
3. Periodisitas
Perodisitas : kejadian musiman dari berbagai proses dalam kehidupan
tumbuhan. Kejadian musiman pada tumbuhan dapat ditunjukkanoleh perwujudan bentuk daun dan ukurannya, masa pembungaan,
masa bertunas, dan peluruhan buah dan biji.
4. Stratifikasi
Stratifikasi : distribusi tetumbuhan dalam ruangan vertical. Semuaspesies tetumbuhan dalam komunitas tidak sama ukurannya, serta
secara vertical tidak menempati ruang yang sama. Stratifikasi
tetumbuhan dibagian atas tanah berhubungan dengan sifat spesies
tetumbuhan untuk memanfaatkan radiasi matahari yang diterima,
dan memanfaatkan ruangan menurut keperluan yang berbeda-beda.Dalam ekosistem hutan, stratifikasi tersebut diciptakan oleh susunan
tajuk pohon-pohon menurut arah vertical dan terjadi karena adanya
pohon-pohon yang menduduki kelas pohon dominan, pohon
kodominan, pohon tertekan dan pohon bawah/mati.
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
5/31
5. Kelimpahan
Kelimpahan : parameter kualitatif yang mencerminkan
distribusi relative spesies organisme dalam komunitas.Menurut penaksiran kualitatif, kelimpahan dapatdikelompokkan menjadi lima : Sangat jarang
Kadang-kadang atau jarang
Sering atai tidak banyak
Banyak atau berlimpah-limpah dan
Sangat banyak atau sangat berlimpah
6. Penyebaran
Penyebaran : parameter kualitatif yang menggambarkankeberadaan spesies organism pada ruang secarahorizontal. Penyebaran tersebut dapat dikelompokkanmenjadi tiga : random, seragam dan berkelompok
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
6/31
7. Daya Hidup
Daya hidup atau vitalitas : Tingkat keberhasilan tumbuhan untuk hidup
dan tumbuh normal, serta kemampuan untuk bereproduksi. Daya hidup
akan menentukan setiap spesies organism untuk memelihara kedudukan
dalam komunitas dan sangat membantu meningkatkan kemampuan setiap
spesies tumbuhan dalam beradaptasi terhadap kondisi tempat
tumbuhnya.
Ada lima kategori dari daya hidup tetumbuhan antara lain :
a. V1 : tetumbuhan yang berkecambah, tetapi segera mati
b. V2 : tetumbuhan yang tetap hidup setelah berkecambah, tetapi
tidak dapat bereproduksi
c. V3 : tetumbuhan sedang bereproduksi, tetapi hanya secara
vegetatif sajad. V4 : tetumbuhan sedang bereproduksi secara seksual, tetapi
sangat berkurang
e. V5 : tetumbuhan sedang bereproduksi sangat baik secara
seksual
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
7/31
8. Bentuk PertumbuhanBentuk pertumbuhan : penggolongan tetumbuhan menurut bentukpertumbuhannya, habitat atau menurut karakteristik lainnya. Bentukpertumbuhan dikelompokkan menjadi lima antara lain :
a. Phanerophytes, golongan tetumbuhan berkayu dan pohon yangtingginya lebih dari 30 cm
b. Chamaephytes, teumbuhan berkayu dan semak kecil yang tingginyakurang dari 30
c. Hemicryptophytes, tetumbuhan golongan rerumputan dan herba
d. Cryptophytes, tembuhan yang sebagian besar organ pertumbuhannyaberada di bawah permukaan tanah dan air : Hydrophytes: memilik tunas di bawah permukaan air
Helophytes : tumbuhanrawa dan paya dengan rhozoma berada di bawah tanah
Geophytes: tumbuhan daratan dengan rhizome, akar dan umbi berada dibawahtanah
e. Therophytes, tetumbuhan yang tidak mempunyai organ pertumbuhankhusus, umumnya herba setahun.
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
8/31
C. PARAMETER KUANTITATIF DALAM ANALISIS
KOMUNITAS TUMBUHAN
Kepentingan deskripsi suatu komunitas tumbuhandiperlukan :1). Minimal tiga macam parameter (Gopal dan Bhardwaj
(1979): DENSITAS, FREKUENSI DAN DOMINANSI(kelindungan, biomassa dan produktivitas)
2). Tiga macam parameter penting (Kusmana(1997)) :DENSITAS, FREKUENSI DAN KELINDUNGAN (bagian daridominansi)
Kelindungan : daerah yang ditempati oleh tetumbuhan dan
dasar dinyatakan dengan salah satu atau kedua-duanya daripenutupan dasar (basar cover) dan penutupan tajuk(canopy cover)
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
9/31
Beberapa parameter kuantitatif :
1. Densitas = Kerapatan = D=K
Kerapatan relative = KR
2. Frekuensi = F
Frekuensi relative = FR
3. Dominansi = D
Dominansi Relatif = DR
contohpetakseluruhLuas
individuJumlahK
contohpetakseluruhLuas
ikespeciesuntukindividuJumlahKR
contohpetakseluruhJumlah
spesiessuatuyaditemukanncontohpetakjumlahF
x100%spesiesseluruhFrekuensi
ikepesiessuatusFrekuensiFR
contohLuas
dasarbidangJumlahD
%100jenisseluruhdasarbidangjumlah
jenissuatudasarbidangJumlahDR
100%xjenisseluruhdariDominansijenissuatudariDominansiDR
x
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
10/31
Indeks Nilai Penting(importance value index)
INP = KR + FR + DR
5. Summed Dominance ratio = SDR
SDR atau perbandingan nilai enting adalah parameter yang
identik dengan INP
Gunanya : untuk menyatakan tingkat Dominansi (tingkat
penguasaan) spesies-spesies dalam suatu komunitas
tumbuhan
3
INP
SDR
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
11/31
6. Indeks Dominansi (index of dominance) = ID = adalah parameter yangmenyatakan tingkat terpusatnya dominansi dalam suatu komunitas
dimana : ID = Indeks Dominansi
n.i = nilai penting tiap spesies ke-iN = Total nilai penting
Apabila nilai ID tinggi, maka Dominansi terpusat pada satu spesies, apabila IDrendah maka Dominansi terpusat pada beberapa spesies.
7. Indeks Keanekaragaman
Gunanya untuk :
Menyatakan struktur komunitas
Mengukur stabilitas komunitas yaitu kemampuan untuk menjagadirinya tetap stabil meskipun ada gangguan terhadap komponen-
komponennya.Keanekaragaman spesies yang tinggi menunjukkan : suatu komunitasmemiliki kompleksitas tinggi karena interaksi spesies yang terjadi dalamkomunitas itu sangat tinggi
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
12/31
Beberapa indeks keanekaragaman yang dapat dipilih dalam
analisis komunitas (odum, 1993)
a. Indeks Shannon atau Shannon index of general diversity(H)
b. Indeks Margalef (d)
c. Indeks Simpson = Simpson of Diversity (D)
Keterangan :
H = Indeks Shannon
n.i = nilai penting dari tiap spesies
N = Total nilai penting
Keterangan :
d =nilai Margalef= indeks keanekaragaman Shannon
s = jumlah spesies; N = jumlah individu
Keterangan :
D = Indeks Simpson
P-i = Proporsi spesies ke-I dalam komunitas
s = jumlah spesies
s
i
iPD
1
2)(1
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
13/31
8. Indeks Kesamaan = index of similarity = IS
IS diperlukan untuk mengetahui tingkat kesamaan
antara beberapa tegakan, antara beberapa unitsampling, atau antara beberapa komunitas yang
dipelajari dan dibandingkan komposisi dan struktur
komunitasnya (Odum, 1993)
Keterangan :
IS = Indeks kesamaan
C = jumlah spesies yang sama dan terdapat pada kedua
komunitas
A = jumlah spesies di dalam komunitas A
B = jumlah spesies di dalam komunitas B
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
14/31
Soerianegara dan Indrawan (1982) :
Keterangan :
IS = Indeks kesamaan
W = jumlah dari nilai penting yang lebih kecil atau
sama dari dua spesies berpasangan, yang
ditemukan pada dua komunitas
a = Total nilai penting dari komunitas A, atau tegakan
A atau unit sampling A
b = Total nilai penting dari komunitas B, atau tegakan
B atau unit sampling B
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
15/31
9. Homogenitas Suatu Komunitas
Frekuensi menunjukkan homogenitas dan penyebaran dari individu-individuspesies dalam komunitas. Untuk mengetahui homogenitas suatu komunitas, nilaifrekuensi tiap spesies dikelompokkan ke dalam lima kelas (Raunkiaer, 1934 dalamGopal dan Bhardwaj, 1979) :
a). Kelas A, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 1-20%
b). Kelas B, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 21-40%
c). Kelas C, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 41-60%
d). Kelas D, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 61-80%
e). Kelas E, yaitu spesies-spesies yang mempunyai frekuensi 81-100%
Berdasarkan Hukum Frekuensi Raunkiaer, maka :
a. Jika A > B > C >=< D < E, maka spesies-spesies yang menyusun komunitastumbuhan berdistribusi normal
b. Jika E>D, sedangkan A,B dan C rendah, maka kondisi komunitas tumbuhan
homogenyc. Jika E
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
16/31
D. Metode Pengambilan Contoh Untuk Analisis
Komunitas TumbuhanPengambilan contoh untuk analisis komunitas
tumbuhan dapat dilakukan dengan :
1. Petak Tunggal (plot)2. Metode Jalur
3. Metode Garis Berpetak
4. Metode Kombinasi
5. Metode Kuadran
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
17/31
1. Metode Petak
Metode petak umum digunakan dalam
pengambilan contoh berbagai tipe organismetermasuk komunitas tumbuhan.
Petak yang digunakan berbentuk :
Segi empat
Persegi dan
Lingkaran
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
18/31
a. Petak Tunggal
Mempelajari satu petak sampling yang mewakili suatu
tegakan.
Ukuran minimum tergantung pada :
Kerapatan tegakan
Banyaknya jenis pohon
Luas menimum petak contoh dapat digunakan kurva spesiesarea. Dasarnya, penambahan luas petak tidak menyebabkankenaikan jumlah spesies lebih dari 5% (Soegianto, 1995;Kusmana, 1997).
Metode ini tidak perlu dihitung frekuensi (F) dan Frekuensirelatif (FR).
INP = KR + DR
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
19/31
Cara penentuan jumlah petak contoh dengan menggunakan
Kurva Spesies Area
1. Daftarkan jenis-jenis pohon yang terdapat dalam suatu petak
kecil
2. Ukuran petak diperbesar dua kali dan jenis-jenis pohon yang
terdapat didaftarkan pula.
3. Pekerjaan dilanjutkan sampai saat dimana penambahan luas
petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada
banyaknya jenis.
4. Dari daftar banyaknya jenis dan ukurab petak dibuat kurva
spesies area, yaitu jumlah jenis (sumbu Y), luas atau ukuran
petak (Sumbu X).
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
20/31
LanjutanNo.petakContoh
Ukuran Petak
Contoh (m2)
Jumlah Spesies
(kumulatif
Spesies)
Penambahan
Penambahan Persentase (%)
1 1 7
2 2 12 5 71,4
3 4 16 4 33,3
4 8 20 4 25,0
5 16 24 4 25,0
6 32 27 3 12,5
7 64 30 3 11,1
8 128 32 2 6,7
9 256 33 1 3,1
10 512 34 1 3,1
11 1024 35 1 2,9
12 2048 36 1 2,9
Data Jumlah Spesies Tumbuhan yang terdapat pada Setiap Petak
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
21/31
Kurva Spesies Area :
JumlahSpesie
s
1 2 4 8 16 25 2048 (m2)
35
30
25
20
10
5
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
22/31
Luas petak minimum untuk hujan tropika lebih
kurang 3 ha (Soerianegara dan Indrawan,1982)
Petak contoh berbentuk persegi panjang lebih
efektif untuk sampling daripada petak contohbujur sangkar.
Petak contoh seluas 3 ha dibuat ukuran 20 m x
1500 m. Petak tersebut dibagi menjadi petak-petak kontinu berukuran 20 m x 50 m atau
masing-masing seluas 0,1 ha.
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
23/31
b. Petak Ganda
Pengambilan contoh vegetasi dilakukan dengan
menggunakan banyak petak contoh yang letaknya
tersebar merata sebaiknya sistematis.
Ukuran petak contoh disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan dan bentuk tumbuhannya : 20 m x 20 mpohon
10 m x 10 mtiang
5 m x 5 m
pancang 1 m x 1 m atau 2 m x 2 msemai
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
24/31
Desain Petak-petak Contoh di Lapangan dengan Metode Petak
Ganda
Secara Acak Secara Sistematis
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
25/31
2. Metode Jalur
Metode paling efektif untuk mempelajari
perubahan keadaan vegetasi menurut kondisi
tanah, topografi dan elevasi.
Jalur-jalur dibuat memotomg garis kontur dan
sejajar satu sama lainnya.
Jumlah jalur disesuikan dengan IS.
Jalur contoh 20 m dibuat dengan IS =2%-10%
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
26/31
A
C
B
Arah rintis
10 m
20 m
Jalur A (lebar 20 m) dengan petak-petak 20 m x 20 mpohon
Jalur B (lebar 10 m) dengan petak-petak 10 m x 10 mtiang dan pancang
Jalur C (lebar 2 m) dengan petak-petak 2 m x 2 m atau 2 m x 5 m semai
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
27/31
3. Metode garis Berpetak
Modifikasi metode petak ganda atau petak jalur yaitu dengan
cara melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur.
Petak-petanya dapat berbentuk : persegi panjang, bujur
sangkar atau lingkaran.
C
B
D
A
Petak A = petak berukuran 20 m x 20 mpohon
Petak B = petak berukuran 10 m x 10 mtiang
Petak C = petak berukuran 5 m x 5 mpancang
Petak D = petak berukuran 2 m x 2 msemai
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
28/31
4. Metode Kombinasi
Merupakan kombinasi antara metode jalur dan garis
berpetak.
Desain petak contoh di lapangan dengan metode kombinasi
Arah rintisD
C
B
A
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
29/31
5. Metode Kuadran
umumnya dipergunakan untuk pengambilan contoh
vegetasi tumbuhan jika hanya vegetasi fase pohon yangmenjadi objek kajiannya.
mudah dikerjakan, dan lebih cepat jika akan dipergunakanuntuk mengelahui komposisi jenis, tingkat dominansi, danmenaksir volume pohon.
Syarat penerapan metode kuadran adalah distribusi pohonyang akan diteliti harus acak.
Di dalam metode kuadran, pada setiap titik pengukurandibuat garis absis dan ordinat khayalan, sehingga padasetiap titik pengukuran terdapat empat buah kuadran.
Pilih satu pohon di setiap kuadran yang letaknya palingdekat dengan titik pengukuran dan ukur jarak dari masing-masing pohon ke titik pengukuran
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
30/31
Desain titik pengukuran dan letak pohon yang diukur dengan metode kuadran
(Kusmana, 1997)
7/21/2019 Bab 8. Analisis Komunitas Tumbuhan
31/31
Rumus-rumus yang berkaitan dengan metode kuadran
1. Jarak rata-rata individu poho ke titik pengukuran (d)
2. Kerapan seluruh jenis (K)
n
dn...d4d3d2d1d
2pohon)rata-rata(jarak
areaLuasK