Post on 25-Mar-2019
99
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI
PERUSAHAAN
5.1 Kondisi Lingkungan Industri
Untuk melihat hubungan yang terkait antara lingkungan industri pakan ternak
ada terhadap PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk ada banyak cara yang dapat
dilakukan, tetapi yang sering dipergunakan yaitu dengan menggunakan analisis 5
kekuatan Porter.
Berikut adalah Analisis 5 kekuatan porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Gambar 5.1 Analisis Kekuatan Porter (Sumber hasil olahan data)
Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.:
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru (Threat Entry of New Comer)
Pada dasarnya pendatang baru dalam bisnis pakan ternak saat ini akan
mengalami kesulitan yang cukup besar untuk mengambil pangsa pasar dari
Ancaman Pendatang Baru
PT.Cheil Samsung Indonesia
Ancaman Produk Substitusi
Tidak ada
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Peternak plasma Peternak independen
Persaingan Dikalangan Anggota Industri
Persaingan Diantara Sesama Penjual
PT Japfa Comfeed Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Malindo Feedmill Tbk
Kekuatan Tawar Menawar Supplier
Supplier bahan baku ,
jaringan, SAP, server,komputer.
100
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk karena tingkat untuk menekan biaya
produksi seperti PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk cukup tinggi karena
didukung oleh pengalaman dalam pengembangan produk pakan ternak dan juga
telah menjangkau proses distribusi ke seluruh nusantara. PT. Cheil Samsung
Indonesia merupakan pendatang baru yang terkait dengan bisnis pakan ternak
karena perusahaan tersebut memiliki dana yang lebih besar untuk pengembangan
pakan ternak yang ada.
2. Ancaman Produk Subtitusi (Threat of Subtitution Product)
Produk subtitusi untuk pakan ternak hingga saat ini tidak ada yang signifikan
yang dapat menggantikan produk pakan ternak yang ada saat ini. Komponen
dasar pembuatan pakan ternak saat ini sudah merupakan komposisi yang terbaik,
serperti jagung, kacang-kacangan, dll sehingga hingga saat ini belum
diketemukan pakan ternak yang lebih baik lagi .sehingga PT.Charoen Pokphand
Indonesia.Tbk tidak memiliki produk substitusi untuk menggantikan produknya.
3. Kekuatan Tawar Menawar Supplier (The Bargaining Power of Suppliers)
PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk mengutamakan kualitas dan mutu pakan
ternak yang terbaik. Agar para konsumennya tidak beralih ke produk perusahaan
lain maka kualitas dan mutu produk harus terjaga, oleh karena itu penawaran
pakan ternak yang berkualitas rendah dapat memberikan dampak negatif bagi
perusahaan sehingga dapat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan, yang
pada akhirnya perusahaan tidak dapat bersaing dengan baik didalam pasar
industri yang ada..Untuk itu maka para supplier yang terbaiklah yang akan
dipilih oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebagai bahan baku pembuatan
pakan ternak, supplier yang terbaik juga dalam pemilihan untuk pembuatan
101
proyek-proyek perusahaan,seperti Supplier untuk proyek pembuatan kandang
hewan, Supplier jaringan, dll. Kekuatan perusahaan cukup kuat dibandingkan
yang dimiliki oleh para suppliernya. Oleh karena para supplier bergantung pada
perusahaan.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (The Bargaining Power of Customers)
PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk mendistribusikan dan memasarkan pakan
ternak kepada para pelanggannya melalui perusahaan secara langsung oleh
perusahaan melalui penjualan di kantor pusat para pembeli datang ke kantor
pusat untuk memesan pakan ternak yang mereka butuhkan. Kekuatan pelanggan
cukup kuat dibandingkan pada perusahaan, karena para pelanggan dapat memilih
pakan ternak yang ditawarkan oleh pesaing perusahaan juga.
5. Persaingan Diantara Sesama Penjual (The Jockeying Among Current
Rivalry)
Pada dasarnya dalam setiap bisnis pasti terdapat persaingan, setiap perusahaan
pasti ingin mencapai posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan pesaingnya
dalam bidang yang sama. Sifat persaingan yang terjadi diantara para pebisnis
tersebut berbeda – beda, dari persaingan yang halus sampai pada tingkat
persaingan yang saling menjatuhkan tergantung pada seberapa agresif
perusahaan – perusahaan melakukan tindakan–tindakan yang mengancam
perolehan laba pesaingnya, serta seberapa diperhatikannya etika dalam berbisnis
oleh perusahaan – perusahaan yang bersaing dalam industri sejenis. Pesaing
utama PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk sekarang ini adalah produk pakan
ternak dari produksi PT Japfa Comfeed Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT
Malindo Feedmill Tbk. Dalam rangka mempertahankan tingkat penjualannya,
102
para pelaku bisnis tersebut terus menerus melakukan promosi dan melakukan
pengembangan produk, serta tetap mempertahankan mutu dan kualitas
produknya.
5.2 Evaluasi Faktor Internal
Untuk analisis SWOT evaluasi faktor Internal difokuskan evaluasi pada Kekuatan
dan juga kelemahan yang ada di dalam perusahaan. Berikut adalah peluang-peluang
dan ancaman yang ada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Tabel 5.1 Analisis SWOT Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan / Strength Kekuatan S1 Perencanaan manajemen yang matang S2 Produk yang berkualitas tinggi S3 Jaringan pemasaran yang luas S4 CPI sebagai market leader S5 Ketersediaan budget untuk investasi teknologi Kelemahan / Weakness Kelemahan W1 Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit W2 Bahan baku import W3 Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal
(Sumber hasil wawancara)
5.2.1 Kekuatan/Strength
Berikut adalah Penjelasan dari kekuatan dari PT.Charoen Pokphand Indonesia
Tbk yang mendukung kegiatan usaha pakan ternak yang dijalankan pada
perusahaan.
1. Perencanaan manajemen yang matang
Dalam setiap perencanaan kegiatan dalam perusahaan selalu dilakukan
perencanaan di muka dan selalu dibicarakan dahulu sebelum diterapkan dalam
103
perusahaan. Setiap awal tahunnya PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk akan
melakukan rapat besar yang mana akan melibatkan tiap-tiap departemen untuk
membicarakan arahan strategi perusahaan, serta tahapan-tahapan untuk mencapai
tujuan dan strategi tersebut . Dalam perencanaan tersebut tiap-tiap bagian yang
telah memahami tujuan perusahan maka tiap-tiap bagian akan membuat tahapan-
tahapan yang lebih detil untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
Contoh keinginan para pimpinan untuk meningkatkan jumlah produksi sebanyak
5000 ton pakan ternak, maka tiap-tiap departemen akan memikirkan apakah hal
tersebut dapat dilakukan atau tidak, departemen produksi memikirkan kapasitas
produksi maksimum, departemen pembelian memikirkan berapa jumlah
pembelian bahan baku yang dibutuhkan, begitu pula untuk masing-masing bagian.
Sehingga arahan jelas untuk masing masing departemen mengetahui apa yang
harus dilakukan.
2. Produk yang berkualitas tinggi
Produk-produk pakan ternak yang dihasilkan menggunakan kualitas terbaik serta
melalui penelitian yang cukup lama oleh departemen R&D sehingga produk dari
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki kualitas dan keuntungan yang
lebih dibandingkan dari pesaing-pesaingnya dan hingga saat ini PT.Charoen
Pokphand sebagai market leader juga price leader. Dalam departemen R&D yang
dimiliki PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk telah berdiri selama 80 tahun
dalam melakukan penelitian mengenai produk pakan ternak.
3. Jaringan Pemasaran yang Kuat
Pemasaran yang dimiliki oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk cukup luas
dan besar hampir seluruh nusantara terdapat cabang dari PT.Charoen Pokphand
104
Indonesia Tbk, karena didukung oleh pengalaman selama bertahun-tahun serta
pemasaran yang dilakukan untuk mengembangkan industri agribisnis dan
akuakultur di Indonesia.
4. CPI sebagai market leader
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang mana sering disebut dengan CPI
memiliki keunggulan yang cukup baik karena merupakan pemain lama dalam
memproduksi pakan ternak bagi kebutuhan di Indonesia, ditunjang dengan
pengalaman dan produk-produk yang berkualitas telah membuat PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk menjadi pemimpin pasar.
Tabel 5.2 market share Perusahaan Pakan Ternak Company Market Share Production (1000 ton/year)
CPI & subs. 34% 1761 Japfa 19% 984 Sierad 8% 414 Samsung 8% 414 Wonokoyo 5% 259 Others 26% 1347
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
5. Ketersediaan budget untuk investasi teknologi
PT Charoen Pokphand Indonesia.Tbk setiap tahunnya selalu melakukan
perbaikan-perbaikan yang positif baik secara operasional maupun teknologi jika
itu memang benar-benar dibutuhan oleh perusahaan untuk tetap berkembang dan
mempertahankan posisi market leadernya. Adanya perencanaan untuk
pengembangan operasional perusahaan yang lebihbaik lagi maka PT Charoen
Pokphand Indonesia.Tbk tidak akan segan mengeluarkan biaya untuk investasi
sehingga budget yang ada pun tersedia jikalau dibutuhkan.
105
5.2.2 Kelemahan/Weakness
Penjelasan dari kelemahan dari PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk adalah:
1. Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit
Sistem SAP yang telah diimplementasikan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia
Tbk baru mencapai tahapan pengembangan baru mencapai 50 % dari
keseluruhaan unit bisnis yang dimiliki yang ingin diimplementasikan SAP sistem
karena bisnis yang ada dari PT.Charoen Pokphand Indonesia. Tbk sangat luas dan
juga tersebar di seluruh Indonesia.
2. Bahan Baku Import
Penggunaan bahan baku import harus dilakukan oleh PT.Charoen Pokphand
Indonesia Tbk sebab bahan baku lokal yang ada kuantitas tidak mencukupi untuk
produksi dari PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk, selain masalah kuantitas tidak
memadai juga masalah kualitas bahan baku lokal yang tidak konsisten serta juga
harga bahan baku lokal yang kadang lebih mahal dibandingkan yang jika
melakukan import. Maka dari pada itu pula pembayaran dari pembelian bahan
baku import yang ada sangatlah signifikan terkait pada nilai tukar valuta asing.
106
Tabel 5.3 import bahan baku
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
3. Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal
Sistem pelaporan bagi pimpinan tingkat direktur bersifat bulanan dan sulit untuk
dilakukan secara real time, sehingga perubahan signifikan yang terjadi dalam
beberapa hari tidak akan kelihatan secara langsung dan harus menunggu periode
berikutnya dalam pelaporan data yang ada, sehingga keputusan untuk membuat
107
keputusan-keputusan penting bagi perusahaan memerlukan waktu yang lebih
banyak.
5.2.3 Hasil Evaluasi Faktor Internal (IFAS)
Berikut adalah hasil Evaluasi faktor Internal yang diperoleh setelah melakukan
pengolahan data analisis pembobotan SWOT dan juga perhitungan bobot dengan
metode analisis berpasangan.
Tabel 5.4 Hasil Evaluasi Faktor Internal (IFAS) Internal Factors Analysis (IFAS) Strength Bobot Rating Bobot*Rating Perencanaan manajemen yang matang 0.18 3.00 0.53 Produk yang berkualitas tinggi 0.31 4.00 1.26 Jaringan pemasaran yang luas 0.09 3.00 0.26 CPI sebagai market leader 0.07 3.00 0.21 Ketersediaan budget untuk investasi teknologi 0.15 4.00 0.59
Sub Total (Strength) 2.85 Weakness Bobot Rating Bobot*Rating Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit 0.05 2.00 0.10 Bahan baku import 0.12 2.00 0.23 Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal 0.04 1.00 0.04 Sub Total (Weakness) 0.37 Total IFAS 1.00 3.22
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan Tabel 5.4 maka dapat dilhat bahwa kekuatan yang dimiliki
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk sangat dominan dengan selisih sebesar
2.48 dimana diperoleh dari 2.85 dikurangi 0.37 terhadap kelemahan yang timbul
di dalam perusahaan sehingga membuat perusahaan cukup unggul dalam bisnis
pakan ternak yang ada serta dalam menghadapi para pesaing yang ada.
108
5.3 Evaluasi Faktor Eksternal
Untuk analisis SWOT evaluasi faktor Eksternal difokuskan evaluasi pada peluang
dan juga ancaman yang dapat mucul terhadap perusahaan. Berikut adalah peluang-
peluang dan ancaman yang ada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Tabel 5.5 Analisis SWOT Peluang dan Ancaman Peluang / Opportunity Peluang O1 Meningkatnya trend konsumsi ayam di Indonesia O2 Meningkatkan loyalitas pelanggan O3 Munculnya teknologi baru O4 Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan O5 Efisiensi proses produksi Ancaman / Treaths Ancaman T1 Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif T2 Wabahnya penyakit dan polusi air limbah T3 Nilai tukar yang berfluktuasi T4 Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri
(Sumber hasil wawancara)
5.3.1 Peluang/Opportunity
Penjelasan dari peluang yang dimiliki oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk
untuk bersaing pada pasar pakan ternak yang ada adalah:
1. Meningkatnya trend konsumsi ayam di Indonesia
Berdasarkan pada laporan dari Foreign Agricultural Service yang mana
merupakan badan riset dari agraria mengatakan bahwa
Berdasarkan sumber : (GAIN Report #ID2014, 2002)
“ With the gradual recovery of the economic climate,.... in 2002 consumption is forecast to continue growing to 724 million tons or 3.4 kg/capita/year.... products primarily enter fast-food outlets are retail outlets where they are marketed to higher end consumers and per capita consumption remains quite low relatively to other countries in South EastAsia.”
109
tingkat konsumsi ayam di Indonesia yang kecil dibandingkan pada negara-negara
lainnya di Asia tenggara maka dapatlah menjadi sumber utama bahwa itu
merupakan peluang untuk meningkatkan konsumsi ayam di Indonesia masih
terbuka lebar.
Tabel 5.6 Konsumsi per kapita
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
2. Meningkatkan loyalitas pelanggan
Pelanggan bagi perusahaan terdiri dari peternak plasma dan juga peternak
independen, yang mana merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan sehingga
sangatlah perlu jika perusahaan memperhatikan pelanggan sebab dengan demikian
maka penjualan dari perusahaan akan meningkat beserta pula loyalitas pelanggan
meningkat. Oleh karena semakin banyaknya pesaing baru yang bermunculan
maka perusahaan haruslah waspada dan juga mempertahankan pelanggan yang
telah dimiliki agar tidak pindah ke pesaing. Kebutuhan pelanggan yang penting
harus dapat dipenuhi perusahaan agar layanan perusahaan akan meningkat dan
kepuasan para pelanggan juga meningkat.
110
3. Munculnya Teknologi baru
Teknologi sekarang ini sangatlah berperan penting jika perusahaan ingin tetap
menjadi market leader, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menyadarinya maka
teknologi yang terus dikembangkan adalah teknologi bioteknologi dimana
tujuannya untuk dapat meningkatkan produksi yang ada dalam perusahaan agar
terjadi efisiensi misalkan dahulu untuk memproduksi 1 ekor anak ayam
membutuhkan 2 Kg pakan ternak dengan adanya teknologi yang ada saat ini PT.
Charoen Pokphand Indonesia Tbk dapat memproduksi anak ayam hanya dengan
1,7 kg saja. Dengan adanya perkembangan teknologi ini akan membuat PT.
Charoen Pokphand Indonesia Tbk tetap menjadi market leader.
4. Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan
Kebijakan pemerintah untuk para perusahaan yang ingin secara langsung
mengimport pakan ternak yang sudah jadi dari luar negeri merupakan peluang
bagi PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk untuk dapat terus memproduksi dan
juga memasarkan pakan ternaknya lebih luas terbuka lebar.
5. Efisiensi proses produksi
Dalam memproduksi pakan ternak yang bersifat produksi manufaktur proses
produksi yang efektif dan efisien sangatlah diperlukan sebab akan menambah
pendapatan bagi perusahaan.pengurangan biaya operasional yang tidak perlu
seperti biaya keterlambatan datangnya bahan baku yang mengakibatkan proses
produksi tertunda.
111
5.3.2 Ancaman/ Treaths
Penjelasan dari ancaman yang dihadapi oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia
Tbk :
1. Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak saat ini jumlahnya sudah
sangat banyak ada sekitar 20 perusahaan yang berusaha dalam usaha pakan ternak
tersebut. Hal ini menjadi ancaman yang cukup kuat bagi PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk, karena dengan banyaknya jumlah pesaing berarti kualitas baik
layanan maupun kualitas dari tenaga kerja harus selalu terjaga dengan baik agar
dapat tetap bersaing dengan pesaing yang baru.
2. Wabahnya penyakit dan polusi air limbah
Pengaruh lingkungan memang sangat berpengaruh besar bagi kemajuan PT
Charoen Pokphand Indonesia Tbk oleh karena seperti penyebaran penyakit SARS
yang merebak memang berpengaruh besar bagi perusahaan jika tidak segera
ditanggulangi maka akan merugikan perusahaan. Kemudian juga jika air limbah
dari kotoran ternak tidak terpelihara dengan baik maka akan merugikan
lingkungan yang ada di sekitarnya.
3. Nilai tukar yang berfluktuasi
Pengaruh penukaran nilai mata uang asing sangatlah berpengaruh besar bagi
kelangsungan kemajuan perusahaan sebab untuk pembelian bahan baku dilakukan
dengan cara import sehingga sangatlah signifikan jika nilai tukar berfluktuasi akan
dapat membuat perusahaan rugi maupun bangkrut.
112
4. Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri
Pemasok bahan baku seperti jagung, kacang kedelai, dll yang berasal dari luar
negeri seperti Cina, Brasil, dll yang semakin banyak dalam menawarkan bahan
baku bagi PT.Charoen Pokphand membuat perusahaan menjadi lebih banyak
pilihan dalam memilih suplier yang diinginkan dengan tetap menjaga kualitas dan
mutu yang ada serta dengan harga yang lebih murah sebab bahan baku dari luar
negeri memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan ditawarkan oleh lokal
sehingga PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. perlu waspada terhadap pemilihan
pemasok dan juga perihal pembayarannya terutama karena penggunaan
pembayaran menggunakan mata uang asing.
5.3.3 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS)
Berikut adalah hasil Evaluasi faktor eksternal yang diperoleh setelah melakukan
pengolahan data analisis pembobotan SWOT dan juga perhitungan bobot dengan
metode analisis berpasangan.
113
Tabel 5.7 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS) Eksternal Factors Analysis (EFAS) Opportunity Bobot Rating Bobot*Rating Meningkatnya trend konsumsi ayam di Indonesia 0.11 3.00 0.32 Meningkatkan loyalitas pelanggan 0.09 3.00 0.26 Munculnya teknologi baru 0.05 2.00 0.10 Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan 0.06 2.00 0.12 Efesiensi proses produksi 0.21 4.00 0.82
Sub Total (Opportunity) 1.63 Treaths Bobot Rating Bobot*Rating Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif 0.04 1.00 0.04 Wabahnya penyakit dan polusi air limbah 0.12 3.00 0.36 Nilai tukar yang berfluktuasi 0.28 4.00 1.13 Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri 0.04 1.00 0.04 Sub Total (Treaths) 1.57 Total EFAS 1.00 3.20
(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan Tabel 5.7 maka dapat dilhat bahwa pelang yang dimiliki
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk lebih besar 0.06 yang diperoleh dari 1.63
dikurangi 1.57 terhadap ancaman yang timbul di dalam perusahaan sehingga
membuat perusahaan harus berhati-hati walaupun peluang ada tetapi tidak boleh
melupakan aspek ancaman yang dapat timbul untuk dapat mengembangkan
bisnis pakan ternak yang ada serta dalam menghadapi persaingan bisnis yang
ada.
114
5.4 Matriks SWOT /TOWS
Tabel 5.8 Matriks SWOT/TOWS Strengths (S) Weakness (W)
IFAS 1. Perencanaan manajemen yang matang
1. Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit
2. Produk yang berkualitas tinggi 2. Bahan baku import
3. Jaringan pemasaran yang luas 3. Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal
4. CPI sebagai market leader
EFA
S 5. Ketersediaan budget untuk investasi teknologi
Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO 1) Meningkatnya trend
konsumsi ayam di Indonesia
2) Meningkatkan loyalitas pelanggan
3) Munculnya teknologi baru
4) Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan
5) Efisiensi proses produksi
Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru ( S3,S4,S5,O1,O2,O3) Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku(S1,S2,S3,O3,O5) Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik(S2,S4,O1,O5) Fokus meningkatkan efisiensi operasional(S1,O5)
Fokus peningkatan produksi pakan ternak (W2,O1,O4.O5) Fokus Pelaporan data yang akurat dan real time (W1,W3,O3) Fokus Ekspansi perusahaan (W1,O1,O2,O3)
Threaths (T) Strategi ST Strategi WT
1) Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif
2) Wabahnya penyakit dan polusi air limbah
3) Nilai tukar yang berfluktuasi
4) Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri
Fokus Pencegahan wabah penyakit dan polusi (S1,S3,S5,T2)
Fokus pengembangan produk yang lebih baik (S2,S3,S4,S5, T4)
Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku (S1,S2, S3,T3,T4)
Fokus pada pelanggan (S3,S4,S5,T1)
Fokus pada pengembangan produk baru dengan bahan baku lokal (W2,T3,T4) Fokus pada kerjasama bisnis yang kredit jangka panjang dengan pemasok (W2,T3,T4) Fokus pada peningkatan penjualan pakan ternak(W2,T1)
(Sumber hasil olahan data)
115
5.5 Diagram Analisis SWOT
BERBAGAI PELUANG
KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 5.2 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti,2006, p19)
Keterangan Sel:
- Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
- Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki dari segi internal strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi
diversifikasi (produk atau pasar).
3. MENDUKUNG
STRATEGI
TURNAROUND
1. MENDUKUNG
STRATEGI AGRESIF
4. MENDUKUNG
STRATEGI DEFENSIF
2. MENDUKUNG
STRATEGI
DIVERSIFIKASI
KELEMAHAN
116
- Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat, tetapi di lain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
- Kuardan 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Kekuatan : 2.85
Kelemahan : 0.37
Peluang : 1.63
Ancaman : 1.57
Pada perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk ini memiliki faktor internal ,
kekuatan yang cukup besar sebesar 2.85 ,dibandingkan pada sub total kelemahan yang
ada sebesar 0.37 dengan selisih faktor internal sebesar 2.48. Dimana untuk faktor
eksternalnya, sub total peluang yang ada sebesar 1.63 dan sub total ancaman yang ada
sebesar 1.57 dengan selisih faktor eksternal sebesar 0.06 yang mana jika dibandingkan
faktor internal dan eksternal yang ada maka dapat dilihat bahwa keadaan perusahaan
unggul dalam keadaan perusahan saat ini. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk perlu
untuk melakukan strategi-strategi Agresif untuk menangkap peluang yang ada di masa
mendatang karena perusahaan memiliki kekuatan dalam memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul serta menutupi kelemahan yang ada dan mencegah ancaman-ancaman
yang dapat timbul di masa depan.
117
5.6 Matriks IE
Total rata-rata tertimbang IFE
4.0 3.0 2.0 1.0
3.0
2.0
1.0
Gambar 5.3 Internal dan Eksternal Matriks (David,2006,p301)
Jika dilihat dari matriks IFAS dan EFAS yang dihasilkan maka posisi pada perusahaan
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki posisi pertumbuhan dan strategi yang
cocok adalah strategi integrasi vertikal yang mana terdiri dari :
1. Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru
Pelanggan merupakan sumber utama dari perusahaan maka untuk meningkatkan
daya saing dibandingkan pada pesaing-pesaingnya maka PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk hendaknya dapat melakukan fokus pada kepuasan pelanggannya.
Peningkatan menjaga hubungan informasi mengenai para pelanggan (peternak
I
TUMBUH &
KEMBANGKAN
II
TUMBUH &
KEMBANGKAN
III
JAGA &
PERTAHANKAN
IV
TUMBUH &
KEMBANGKAN
V
JAGA &
PERTAHANKAN
IV
TUAI ATAU
DIVESTASI
VII
JAGA &
PERTAHANKAN
VIII
TUAI ATAU
DIVESTASI
IX
TUAI ATAU
DIVESTASI
TINGGI 3,0-4,0
MENENGAH 2,0-2,99
RENDAH 1,0-1,99
KUAT 3,0-4,0
RATA – RATA 2,0-2,99
LEMAH 1,0-1,99
Tota
l rat
a-ra
ta te
rtim
bang
EFE
118
plasma dan peternak independen) akan membuat PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk unggul dibandingkan para pesainnya yang belum melakukan hal
tersebut.
2. Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku
Pemasok yang baik dan produk pakan ternak yang berkualitas merupakan modal
utama agar produk-produk pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
tetap dapat dipercaya dan tetap menjaga posisi perusahaan tetap menjadi market
leader. Hubungan pemasok bahan baku yang terjaga hubungan baik maka akan
dapat meningkatkan kepercayaan pemasok dan juga dapat mempercepat proses
bisnis yang ada.
3. Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik
Bagian penelitian dan pengembangan merupakan departemen yang penting untuk
menghasilkan pakan ternak yang ada saat ini menjadi lebih berkulitas dan juga
adanya efisiensi dalam menghasilkan produksinya.
4. Fokus meningkatkan efisiensi operasional
Biaya yang besar dan tidak terjada merupakan faktor kegagalan dalam
perusahaan mengelola keuangannya maka oleh karena itulah dibutuhkan
dilakukannya efektifitas dalam kerja agar seluruh kegiatan dalam perusahaan
menjadi teratur dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan sebab terjadinya
efisiensi.
119
5.7 Rencana Strategi Perusahaan
Perusahaan harus terus mengembangkan usahanya agar bisa bersaing dengan
perusahaan lainnya, untuk itu perusahaan harus melakukan perencanaan baik dalam
bidang bisnis maupun TI.
5.7.1 Arahan strategi
Arahan Strategi merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk menjelaskan
tujuan dan sasaran perusahaan. Adapun berdasarkan hasil analisis, maka arahan
strategi perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia.Tbk, antara lain yaitu:
Tabel 5.9 Arahan Strategi PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk Arahan Strategis Tujuan Metrik BobotFokus pada pelanggan yang ada dan yang baru
Memberikan kepuasan kepada pelanggan yang ada dan yang baru
Pemenuhan kebutuhan konsumen
(20)
Fokus pada pemberitahuan seluruh aktivitas bisnis kepada pelanggan yang ada dan pelanggan baru di seluruh Indonesia
Jumlah pelanggan yang ada dan pelanggan baru yang berpartisipasi
(10) 30%
Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku
Memilih pemasok bahan baku yang baik dan berkualitas
Pemenuhan kebutuhan produksi
(5)
Fokus pemberitahuan aktivitas kebutuhan produksi di seluruh Indonesia
Jumlah kapasitas produksi (5) 10%
Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik
Menghasilkan ragam produk dari yang sudah ada saat ini
Jumlah ragam pakan ternak
(10)
Menghasilkan produk yang berkualitas dan harga terjangkau
Profit perusahaan (10) 20%
Fokus meningkatkan efisiensi operasional
Mensistemasi dan mengintegrasi proses bisnis Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan proses bisnis
(15)
Menghilangkan redudansi proses yang tidak perlu
Jumlah proses data yang sama dari beberapa bagian
(20)
Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM
Prestasi kerja karyawan (5)
40%
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
120
Perusahaan PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk membuat perencanaan
bisnis dalam mengembangkan usahanya, yaitu:
1. Fokus meningkatkan efisiensi operasional 40%
Biaya yang besar dan tidak terjadwal merupakan faktor kegagalan dalam
perusahaan mengelola keuangannya maka oleh karena itulah dibutuhkan
dilakukannya efektifitas dalam kerja agar seluruh kegiatan dalam perusahaan
menjadi teratur dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan sebab terjadinya
efisiensi. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Yang mana merupakan
perusahaan manufaktur sehingga efisiensi merupakan hal yang penting untuk
diterapkan.
Fokus meningkatkan efisiensi operasional, yaitu dengan:
Mensistemasi dan mengintegrasi proses bisnis
Menghilangkan redudansi proses produksi yang tidak perlu
Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM
2. Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru 30%
Pelanggan merupakan sumber utama dari perusahaan maka untuk meningkatkan
daya saing dibandingkan pada pesaing-pesaingnya maka PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk. hendaknya dapat melakukan fokus pada kepuasan pelanggannya.
Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru, yaitu dengan memberikan nilai
tambah yang berbeda dari pesaing terhadap pasar yang ada.
Memberitahukan informasi aktivitas bisnis kepada pelanggan
121
3. Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik 20%
Bagian penelitian dan pengembangan merupakan departemen yang penting untuk
menghasilkan pakan ternak yang ada saat ini menjadi lebih berkulitas dan juga
adanya efisiensi dalam menghasilkan produksinya.
Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik, yaitu dengan:
Membuat pakan ternak yang lebih beragam yang sudah ada saat ini
Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM.
4. Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku 10%
Pemasok yang baik dan produk yang berkualitas merupakan modal utama agar
produk-produk pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk tetap dapat
dipercaya dan tetap menjaga posisi perusahaan tetap menjadi market leader.
Fokus kerja sama dengan pemasok bahan baku, melalui:
Memberitahukan seluruh informasi aktivitas bisnis kepada pemasok.
Memilih pemasok bahan baku yang baik dan berkualitas
5.8 Demand/Supply Planning
Untuk menghubungkan rencana bisnis dengan rencana TI maka harus melakukan
Strategic Demand / Supply Planning dan Innovation Planning. Dimana Strategic
Demand / Supply Planning dan Innovation Planning terkait dengan arahan strategis
bisnis, agenda strategi TI dan kebutuhan strategi TI. Ada 2 perencanaan yang dilakukan
untuk mengaitkan arahan strategi bisnis dengan perencanaan TI yaitu :
Demand menyatakan apa yang bisnis perlukan dari TI . Demand berarti
dibutuhkan dalam IT Plan dan tindakan untuk melaksanakan arahan strategi
122
bisnis, untuk memberi kemampuan dan perubahan bisnis untuk mencapai hasil
yang dibutuhkan.
Supply menjelaskan bagaimana TI dapat memenuhi kebutuhan demand. Supply
berarti TI dapat berinovasi dan berkontribusi pada arahan strategi bisnis yang
baru.
Rencana Strategic Demand / Supply Planning menjamin bahwa pasokan / Supply
konsisten dengan kebutuhan / Demand. Berikut adalah Demand/Supply planning
pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. :
Tabel 5.10 Demand / Supply Planning Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru Demand / Supply Planning Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru
Demand Supply
Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk
penggunaan TI Perencanaan strategi untuk pemasok TI
Arahan strategi Fokus pada kepuasan dan memenuhi kebutuhan user
Staff TI dapat mengakses informasi dan menyimpan jumlah keluhan user
Mengembangkan suatu sistem yang dapat diakses setiap saat untuk mengetahui keluhan user
Membangun sistem dan fungsionalisasi aplikasi internal bisa berupa back office system, dan sebagainya yang membantu dalam menyediakan segala informasi dan layanan
Tujuan strategi Fokus pada pelayanan yang memuaskan dan loyalitas pelanggan
Mengetahui semua kebutuhan user agar cepat dalam merespon setiap kebutuhan user
membangun dalam usaha peningkatan customer service terhadap layanan terhadap pelanggan
Inisiatif strategi Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan
Mengerti kebutuhan dan resiko serta menawarkan solusi yang inovatif yag sesuai dengan kebutuhan user
Membangun sistem CRM (Customer Relationship Mangement) yang berguna untuk menyalurkan segala keluhan pelanggan dan kebutuhan pelanggan agar tetap loyal terhadap perusahaan
(Sumber hasil olahan data)
123
Tabel 5.11 Demand / Supply Planning Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku
Demand / Supply Planning Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku Demand Supply
Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk penggunaan TI
Perencanaan strategi untuk pemasok TI
Arahan strategi Fokus peningkatan kerjasama dengan para pemasok bahan baku
memenuhi segala kebutuhan dan informasi mengenai supplier harus dapat diakses dengan cepat dan dikelola dengan baik
membangun teknologi EDI (Electronic Data Interchange) yang terhubung antara perusahaan dan pemasok
Tujuan strategi Mengurangi biaya operasional dalam proses produksi
membuka peluang dan menjalin kerjasama dengan supplier bahan baku
memelihara dan mengumpulkan informasi mengenai supplier bahan baku yang ada
membangun data warehouse
Inisiatif strategi
mengumpulkan data dan informasi mengenai kapasitas produksi dan kemampuan supplier
membangun rancangan yang sistematis yang saling terhubung antara kantor pusat,gudang,pabrik dengan supplier
Membangun sistem SCM (Supply Chain Management) yang saling terhubung informasi bahan baku perusahaan dan pemasok
(Sumber hasil olahan data) Tabel 5.12 Demand / Supply Planning Fokus pada pengembangan produk yang
lebih baik Demand / Supply Planning Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik
Demand Supply
Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk penggunaan TI
Perencanaan strategi untuk pemasok TI
Arahan strategi
Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik
memenuhi segala kebutuhan gizi yang dibutuhkan ternak
membangun sarana TI yang menunjang kebutuhan komunikasi bagian RnD dan juga yang terintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan
Tujuan strategi Menghasilkan ragam produk dari yang sudah ada saat ini
memelihara,mengumpulkan data dan informasi sumber bahan baku yang ada saat ini
membuat sistem yang dapat mengukur Feed Convertion Ratio (FDR)
Menghasilkan produk yang berkualitas dan harga terjangkau
melakukan penelitian agar feed convertion ratio dapat lebih baik lagi
membangun sarana TI yang mengumpulkan informasi-informasi penelitan pakan ternak
Inisiatif strategi
mengumpulkan data dan informasi mengenai produk pengganti pakan ternak yang ada saat ini
kerja sama dengan bagian RnD untuk menghasilkan informasi mengenai produk yang baik dan berkualitas
menggunakan teknologi Business intelligence untuk pengembangan produk yang ada.
(Sumber hasil olahan data)
124
Tabel 5.13 Demand / Supply Planning Fokus meningkatkan efisiensi operasional Demand / Supply Planning Fokus meningkatkan efisiensi operasional
Demand Supply
Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk
penggunaan TI Perencanaan strategi untuk pemasok TI
Arahan strategi Peningkatan efisiensi operasional
Setiap departemen dapat mudah dalam mengakses data dari aktivitas proses bisnis dalam perusahaan
Membangun infrastruktur dan organisasi data untuk saling mendukung integrasi data
Mensistemasi dan mengintegrasi proses bisnis
proses kerja dapat ditangani dengan cepat dan mengurangi kesalahan yang ada
Menghilangkan redudansi proses yang tidak perlu
Tujuan strategi
Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM
menekan seluruh proses kerja yang tidak perlu atau dibutuhkan dalam perusahaan
merancang aplikasi sistem yang terintegrasi, sehingga meningkatkan kinerja bisnis
Inisiatif strategi Mengintegrasikan data operasional untuk meminimalisasikan kesalahan input dan kesalahan data
kegiatan operasional yang memudahkan administrasi dalam pencatatan kegiatan operasional harian
membuat aplikasi SAP yang terintegrasi antara cabang, pusat, gudang, supplier agar bersifat JIT (Just In Time)
(Sumber hasil olahan data)
5.9 Hasil Demand/Supply Planning
Hasil Demand/Supply Planning merupakan pembahasan dari Demand Supply yang ada
pada sub bagian sebelumnya., yakni:
1) Hasil Demand / Supply Planning Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru
Meningkatkan kepuasan pelanggan para peternak dan juga rekan-rekan bisnis terus
ditingkatkan perusahaan. Oleh karena itulah perusahaan membangun sistem yang
mampu menjaga loyalitas pelanggan dapat terjaga serta mendata kebutuhan
pelanggan (peternak) dan pertukaran informasi dengan para rekan bisnis yaitu
dengan membangun sistem CRM (Customer Relationship Mangement)
125
2) Hasil Demand / Supply Planning Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku
Meningkatkan kerjasama dengan para supplier bahan baku diperlukan agar
hubungan antar rekan bisnis dapat berjalan dengan lebih baik dengan saling berbagi
informasi mengenai kebutuhan dan oleh karena hal tersebut perusahaan membangun
sistem SCM (Supply Chain Management) yang saling terhubung antara perusahaan
dan pemasok.
3) Hasil Demand / Supply Planning Fokus pada pengembangan produk yang lebih
baik
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Berusaha untuk mengedepankan mutu produk
dan kepuasan pelanggan, oleh karena itu perusahaan berusaha lebih cepat tanggap
terhadap perkembangan kebutuhan pakan ternak yang berkembang maka untuk
mendukung kegiatan RnD yang dimiliki perusahaan maka dibuatkan sistem yang
menggunakan teknologi Business intelligence untuk pengembangan produk yang ada.
4) Hasil Demand / Supply Planning Fokus meningkatkan efisiensi operasional
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Untuk peningkatan efisiensi operasionalnya
maka perusahaan membuat aplikasi SAP yang terintegrasi antara cabang, pusat,
gudang, supplier agar bersifat JIT (Just In Time) sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan juga ketrampilan SDM dan juga proses bisnis yang ada juga lebih
sistematis.
5.10 Innovation
Proses Inovasi berisi langkah-langkah yang mendukung terciptanya suatu terobsan bagi
perusahaan, yang terdiri dari 4 komponen yaitu:
126
1. Monitoring bisnis dan teknologi, apa saja perubahan yang mempengaruhi
perusahaan?
• Dengan Penggunaan sistem informasi dan TI memudahkan para user
dalam menyimpan, memelihara, mencari dan mengirimkan data dan
informasi.
• Sistem informasi dan TI juga mampu mengintegrasikan data dan
informasi tersebut dengan baik.
• Mengurangi resiko terjadinya kerusakan data, penyalahgunaan akses,
pengulangan data, maupun kesalahan penginputan data.
• Sehingga membantu mempercepat kegiatan operasional pada setiap divisi
perusahaan.
• Meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih maksimal dibandingkan
pengerjaan tugas secara manual oleh setiap karyawan.
• Sehingga hal tersebut juga bisa berdampak dalam meningkatkan loyalitas
pelanggan, karena perusahaan mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan, dengan menyediakan SDM dan sistem informasi TI yang
berkualitas.
2. Visioning, Apa yang dapat dilakukan?
• Membangun sistem CRM (Customer Relationship Management), untuk
membangun hubungan yang lebih baik dengan para pelanggannya.
• Membangun sistem aplikasi mendukung operasional divisi Aqua yang
bersifat real time dan teringrasi dengan antar pusat.
127
• Merancang Business to Business (B2B) dan juga Business to Customer
(B2C) untuk memperluas jaringan pendistribusian produk-produk dari
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Agar lebih dekat kepada
pelanggannya.
• Mengembangkan Business Intelligence (BI) untuk menghadapi
persaingan global di masa depan.
• Membangun jaringan WAN, agar jaringan perusahaan dapat terhubung
dengan kantor pusat di Thailand.
• Merancang sistem Knowledge Management untuk meningkatkan
performance dari karyawan perusahaan dengan saling berbagi informasi,
pengalaman, pengetahuan maupun keahlian antar individu karyawan
yang ada pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
3. Konteks Bisnis dan pilihan, apa yang seharusnya kita lakukan?
• Memelihara dan mengembangkan sistem dan TI yang digunakan
perusahaan dalam operasional setiap proses bisnisnya, sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan dari setiap divisi perusahaan.
• Memantau tingkat kinerja para karyawannya agar tetap stabil dan
usahakan cenderung meningkat.
• Demi menjaga kesetiaan para pelanggannya, perusahaan perlu
membangun sistem B2B dan CRM, agar pelanggan dapat terus
berinteraksi dengan perusahaan
128
4. Inovasi yang dapat ditindaklanjuti apa yang akan kita lakukan?
• Merancang CRM (Customer Relationship Management), agar perusahaan
dapat mengikuti perkembangan kebutuhan para pelanggan melalui
komunikasi yang baik.
• Mengembangkan Business Intelligence (BI) yang mampu membantu
perusahaan dalam memperoleh dan mengolah data dan informasi
pelanggan, peaing, rekan bisnis, maupun lingkungan persaingan tersebut.
• Meningkatkan keberadaan divisi TI dalam perusahaan, sebagai penyedia
dan pendukung Sistem Informasi TI yang ada seperti aplikasi,
infrastruktur, service maupun manajemen TI itu sendiri.
5.11 Portfolio TI yang Berjalan
Portfolio TI perusahaan yang berjalan dibagi menjadi 4 yaitu:
5.11.1 Portfolio Aplikasi
Kumpulan dari aplikasi yang digunakan oleh user yang harus dirawat dan
dioperasikan oleh unit TI. Biaya yang dialokasikan termasuk manajemen dan staf yang
dilibatkan pada aplikasi tersebut. PT.Charoen pokphand Indonesia.Tbk untuk membantu
kegiatan operasionalnya menggunakan 7 buah modul yang dibeli dari pihak luar
(outsource): Aplikasi yang ada dalam perusahaan berasal dari SAP. Yang mana
pembelian terhadap modul-modul SAP tersebut dilakukan pada tahun 2002.
129
Tabel 5.14 Portfolio Aplikasi Tabel portofolio Lights On
Intensitas Penggunaan
Aplikasi
Uni
t Ker
ja
Bia
ya (d
alam
Dol
arU
S)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Tin
gkat
Lay
anan
Kua
litas
Ket
erga
ntun
gan
Peng
guna
Modul SAP Sales and Distribution (SD)
Departemen Pemasaran 286000 4.25 3.92 4.23 4.53 3.00
Modul SAP Production Planning (PP)
Departemen Produksi 238000 4.00 4.24 4.03 4.46 3.00
Modul SAP Quality Management (QM)
Departemen Produksi 238000 3.50 3.48 4.17 4.50 3.00
Modul SAP Material Management (MM)
Departemen Pembelian 238000 3.50 3.93 3.57 3.46 3.00
Modul SAP Financing (Fi)
Departemen Keuangan 280000 4.00 3.36 4.22 4.55 3.00
Modul SAP Controlling (Co)
Departemen Keuangan 280000 3.75 3.30 3.64 4.45 3.00
Modul SAP Human Resource (HR)
Departemen Sumber Daya Manusia 280000 3.25 2.63 3.30 3.53 2.00
(Sumber hasil olahan data)
a.Modul SAP Sales and Distribution (SD)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Sales and Distribution (SD)
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*3)+(4*17)+(5*10))/30=4,23
Kecepatan merespon = ((3*16)+(4*10)+(5*4)/30=3,6
Skor layanan adalah 4,23 + 3,6 dibagi 2 sama dengan 3,92
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*6)+(4*16)+(5*8))/30= 4,07
Keakuratan = ((4*18)+(5*12))/30=4,40
Skor kualitas adalah 4,07 + 4,40 dibagi 2 sama dengan 4,23
130
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*7)+(5*8)/15=4,53
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,53+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,77
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =4
Fokus Pemasok =4
Fokus Produk = 4
Fokus Efisiensi =5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+4+4+5) dibagi 4 sama dengan 4,25
Keterangan Modul SAP Sales and Distribution (SD)
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk mempergunakan modul SAP SD untuk
bagian perusahaan departemen perusahaan departemen pemasaran yang yang
mana terkait dengan masalah data perusahaan yang menyangkut sales,
expedisi pakan ternak.
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul SAP SD untuk menangani informasi mengenai sales dan
expedisi para pelanggan(peternak)
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses
bisnis bagian sales dan expedisi pada perusahaan.
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 16 orang dari departemen Pembelian
131
Tabel 5.15 Rincian biaya Modul SAP Sales and Distribution (SD) dalam dolar US
BIAYA-BIAYA Biaya Tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP SD 96000 96000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 286000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
b.Modul SAP Production Planning (PP)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Production Planning (PP)
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*1)+(4*33)+(5*14))/48=4,27
Kecepatan merespon = ((3*4)+(4*30)+(5*14)/48=4,21
Skor layanan adalah 4,27 + 4,21 dibagi 2 sama dengan 4,24
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*1)+(3*21)+(4*48)+(5*26))/48= 3,60
Keakuratan = ((3*1)+(4*24)+(5*23))/48=4,46
Skor kualitas adalah 3,60 + 4,46 dibagi 2 sama dengan 4,03
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*13)+(5*11)/24=4,46
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,46+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,73
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =4
Fokus Pemasok =4
132
Fokus Produk = 4
Fokus Efisiensi =4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+4+4+4) dibagi 4 sama dengan 4,00
Keterangan Modul SAP Production Planning (PP)
Modul dari SAP yang digunakan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk ,
departemen produksi untuk memaintain jadwal produksi dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan produksi, baik dari jenis, jumlah, kualitas bahan baku dan
juga penggunaan mesin serta kapasitas mesinnya.
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul SAP PP untuk menangani informasi mengenai produksi pakan
ternak
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses
bisnis bagian produksi untuk memenuhi pakan ternak para pelanggan
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 8 orang dari departemen Produksi
Tabel 5.16 Rincian biaya Modul SAP Production Planning (PP) dalam dolar US
BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP PP 48000 48000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 238000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
133
c. Modul SAP Ouality Management (QM)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Ouality Management (QM)
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*24)+(4*22)+(5*2))/48=3,54
Kecepatan merespon = ((3*29)+(4*18)+(5*1)/48=3,42
Skor layanan adalah 3,54 + 3,42 dibagi 2 sama dengan 3,48
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*6)+(4*36)+(5*6))/48= 4,00
Keakuratan = ((4*32)+(5*16))/48=4,33
Skor kualitas adalah 4,00 + 4,33 dibagi 2 sama dengan 4,17
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*12)+(5*12)/24=4,50
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,50+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,75
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =3
Fokus Pemasok =2
Fokus Produk = 5
Fokus Efisiensi =4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+2+5+4) dibagi 4 sama dengan 3,50
Keterangan Modul SAP Ouality Management (QM)
Modul SAP yang digunakan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk ,
departemen produksi yang mengkontrol kualitas hasil produksi yang terkait
dengan Modul SAP PP. Modul SAP QM terkait dengan masalah kualitas
134
kebersihan produk dan juga gudangnya. Selain itu juga barang yang sudah
diproduksi harus melalui QM dahulu sebelum masuk ke bagian gudang.
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul QM untuk menangani informasi kebersihan pakan ternak
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah mutu pada produk pakan
ternak bagi para pelanggan
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 8 orang dari departemen Produksi
Tabel 5.17 Rincian biaya Modul SAP Ouality Management (QM) dalam dolar US
BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP QM 48000 48000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 238000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
d. Modul SAP Material Management (MM)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Material Management (MM)
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*13)+(4*29)+(5*6))/48=3,85
Kecepatan merespon = ((3*10)+(4*28)+(5*10)/48=4,00
Skor layanan adalah 3,85 + 4,00 dibagi 2 sama dengan 3,93
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*24)+(4*24))/48= 3,50
Keakuratan = ((3*21)+(4*23)+(5*4))/48=3,65
135
Skor kualitas adalah 3,50 + 3,65 dibagi 2 sama dengan 3,57
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*13)+(4*11)/24=4,46
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,46+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,23
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =2
Fokus Pemasok =3
Fokus Produk = 5
Fokus Efisiensi =4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (2+3+5+4) dibagi 4 sama dengan 3,50
Keterangan Modul SAP Material Management(MM)
Modul SAP MM pada perusahaan mengurusi masalah data material, mulai dari
material jenis apa, product hierarkinya, no material yg akan digunakan, barcode
numbernya, serta berat netto seluruhnya dipegang oleh MM.
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul SAP MM untuk menangani informasi mengenai material
pakan ternak
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada material
bahan baku pakan ternak.
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 8 orang dari departemen Produksi
136
Tabel 5.18 Rincian biaya Modul SAP Material Management (MM) dalam dolar US
BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP MM 48000 48000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 238000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
e. Modul SAP Financing (FI)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Financing(FI)
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*66)+(4*79)+(5*3))/148=3,57
Kecepatan merespon = ((2*20)+(3*85)+(4*43))/148=3,16
Skor layanan adalah 3,57 + 3,16 dibagi 2 sama dengan 3,36
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*55)+(4*58)+(5*35))/148= 3,86
Keakuratan = ((4*62)+(5*86))/148=4,58
Skor kualitas adalah 3,86 + 4,58 dibagi 2 sama dengan 4,22
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*33)+(5*41)/74=4,55
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,55+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,78
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =4
Fokus Pemasok =3
137
Fokus Produk = 4
Fokus Efisiensi =5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3+4+5) dibagi 4 sama dengan 4,00
Keterangan Modul SAP Financing(FI)
Modul SAP FI pada perusahaan yang mengurusi hal-hal yang terkait dengan duit
mulai mulai dari aset yg dimiliki, pajak perusahaan, pajak dagang, ekspor impor
serta juga semua dokumen penjualan dan lainnya yang menyangkut uang semua
ada rekapnya ke FI
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul SAP FI untuk menangani informasi mengenai
keuangan,pajak.
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses
bisnis mengenai uang, pajak, laporan penjualan.
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 15 orang dari departemen Keuangan
Tabel 5.19 Rincian biaya Modul SAP Financing (FI) dalam dolar US
BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP FI 90000 90000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 280000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
f. Modul SAP Controlling(CO)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Controlling(CO)
138
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*106)+(4*41)+(5*1))/148=3,29
Kecepatan merespon = ((3*101)+(4*47))/148=3,32
Skor layanan adalah 3,29 + 3,22 dibagi 2 sama dengan 3,30
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*28)+(3*113)+(4*7))/148= 2,86
Keakuratan = ((3*7)+(4*72)+(5*69))/148=4,42
Skor kualitas adalah 2,86 + 4,42 dibagi 2 sama dengan 3,64
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*41)+(5*33))/74=4,45
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,45+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,72
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =3
Fokus Pemasok =3
Fokus Produk = 4
Fokus Efisiensi =5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+3+4+5) dibagi 4 sama dengan 3,75
Keterangan Modul SAP Controlling(CO)
Modul SAP CO pada perusahaan, biasanya digunakan untuk mengurusi masalah
costing dari produksi, harga modal barang yang diproduksi itu berapa.
Perhitungannya dihitung dari biaya mesin, bahan baku, tenaga kerja, listrik, dll
yang digunakan mulai dari proses bahan mentah sampai dengan barang jadi
139
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul SAP CO untuk menangani informasi mengenai harga modal
dari produksi pakan ternak
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses
produksi agar memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 15 orang dari departemen Keuangan
Tabel 5.20 Rincian biaya Modul SAP Controlling (Co) dalam dolar US
BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP CO 90000 90000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 280000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
g.Modul SAP Human Resouce(HR)
Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Human Resouce(HR)
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((2*57)+(3*100)+(4*9))/166=2,71
Kecepatan merespon = ((2*76)+(3*90))/166=2,54
Skor layanan adalah 2,71 + 2,54 dibagi 2 sama dengan 2,63
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*1)+(3*142)+(4*23))/166= 3,13
Keakuratan = ((3*87)+(4*79))/166=3,48
Skor kualitas adalah 3,13 + 3,48 dibagi 2 sama dengan 3,30
140
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*39)+(4*44))/83=3,53
Penggunaan aplikasi = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,53+3,00 dibagi 2 sama dengan 2,77
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =3
Fokus Pemasok =3
Fokus Produk = 3
Fokus Efisiensi =4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+3+3+4) dibagi 4 sama dengan 3,25
Keterangan Modul SAP Human Resouce(HR)
Modul SAP HR pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengurusi hal-hal
yang terkait dengan karyawan, kualitas SDM, penggajian untuk per individu,
tetapi untuk total gaji dan laporannya berada di Modul SAP FI
- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002
- Fungsi:Modul SAP HR untuk menangani informasi mengenai karyawan,
juga kualitas karyawan.
- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada karyawan
seperti penggajian, juga mutu SDM.
- Status penggunaan: live
- Jumlah pengguna: 15 orang dari departemen Sumber Daya Manusia
141
Tabel 5.21 Rincian biaya Modul SAP Human Resource (HR) dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP HR 90000 90000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 280000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
5.11.2 Portfolio infrastruktur
Infrastruktur pada perusahaan adalah platform perangkat keras dan perangkat
lunak yang disediakan untuk user, seperti procesor, periferal, komunikasi, O/S
dan fasilitas lain. Biaya yang dialokasikan termasuk manajemen dan staf yang
dilibatkan pada infrastruktur tersebut.
Tabel 5.22 Portfolio Infrastruktur Tabel portofolio Lights On
Intensitas Penggunaan
Infrastruktur
Uni
t Ker
ja
Bia
ya (d
alam
dol
ar)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Tin
gkat
Lay
anan
Kua
litas
Ket
erga
ntun
gan
Peng
guna
Hardware Departemen TI 170,500 3.50 3.55 4.00 4.26 5.00Software licence Departemen TI 697,100 3.50 3.33 3.29 3.70 5.00Data Center Operation (DCO) Departemen TI 7,670 3.00 3.65 2.88 3.30 4.00Platform UNIX Departemen TI 601,200 4.50 3.32 3.52 4.17 5.00Network LAN Departemen TI 7,975 3.38 4.08 4.20 4.78 5.00Email System Departemen TI 16,560 3.75 3.66 4.26 4.43 5.00Internet/Intranet security Departemen TI 33,335 3.50 3.78 3.38 3.96 5.00
(Sumber hasil olahan data) a.Hardware
Skor Portfolio Infrastruktur Hardware
o Tingkat layanan terbagi atas :
142
Ketersediaan = ((3*27)+(4*19))/46=3,41
Kecepatan merespon = ((3*20)+(4*20)+(5*6))/46=3,70
Skor layanan adalah 3,41 + 3,70 dibagi 2 sama dengan 3,55
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*1)+(3*20)+(4*17)+(5*8))/46= 3,70
Keakuratan = ((3*4)+(4*24)+(5*18))/46=4,30
Skor kualitas adalah 3,70 + 4,30 dibagi 2 sama dengan 4,00
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*2)+(4*13)+(5*8))/23=4,26
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,26+5,00 dibagi 2 sama dengan 4,63
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(3+3)/2=3
Fokus Pemasok =(3+3)/2=3
Fokus Produk = (3+4)=3,50
Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,50
Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+3+3,5+4,5) dibagi 4 sama dengan 3,50
Keterangan Hardware
Perusahaan membutuhkan perangkat keras (hardware costs) yang mana
dibutuhkan untuk membangun sistem untuk semua departemen dalam
perusahaan seperti server, komputer, jaringan, dll.
Perangkat keras(Hardware) yang digunakan oleh perusahaan adalah:
143
PC (Personal Computer)
Ada 300 unit PC (Personal Computer) yang digunakan perusahaan.
Biaya Investasi yang dibutuhkan untuk membeli komputer tersebut sebesar
US$145.000,- dimana harga masing-masing komputer seharga ±US$ 500,-
- Divisi Operasional memiliki 200 komputer
o Pentium 4 antara 2.4 GHz hingga 2.80 GHz
o memory 256 MB DDR - 512 MB
o VGA 64-128 MB
o HD 60 GB- 100 GB
o CD ROM
- Divisi Keuangan, Divisi TI memiliki 100 unit komputer
o Pentium 4 antara 2.4 GHz hingga 3.06 GHz
o memory 512 MB
o VGA 64-128 MB
o HD 60 GB- 100 GB
o DVD ROM
Printer
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan investasi teknologi
Informasi yang dibutuhkan untuk membeli printer sebesar US
$21.500,-
Dengan perincian sebagai berikut:
o LX-300+ II sebanyak 100 unit dengan harga perunit sebesar
US $175,-
144
o Epson Stylus C67 sebanyak 50 unit dengan harga perunit
sebesar US $ 80,-
Scanner
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan investasi teknologi
informasi yang dibutuhkan untuk membeli scanner sebesar US$3.500,-
dengan perincian sebagai berikut:
o HP ScanJet 2400 sebanyak 46 unit dengan harga perunit sebesar
US$75,-
Tabel 5.23 Rincian Biaya Hardware dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 170000Biaya Pengoperasian
Biaya teknisi perakitan hardware 500 500Total Biaya 170500
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
b.Software licence
Skor Portfolio Infrastruktur Software licence
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*22)+(4*24))/46=3,52
Kecepatan merespon = ((3*40)+(4*6))/46=3,13
Skor layanan adalah 3,52 + 3,13 dibagi 2 sama dengan 3,33
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*34)+(4*12))/46=3,26
Keakuratan = ((3*31)+(4*15))/46=3,33
Skor kualitas adalah 3,26 + 3,33dibagi 2 sama dengan 3,29
145
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*9)+(4*12)+(5*2))/23=3,70
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,70+5,00 dibagi 2 sama dengan 4,35
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(4+3)/2=3,5
Fokus Pemasok =(4+4)/2=4
Fokus Produk = (5+4)=4,50
Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (3,5+4+4,5+4) dibagi 4 sama dengan 4,00
Keterangan Software licence
SAP licence
PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk mempergunakan Software SAP
version release 5.0 oleh karena dianggap cukup membantu dalam
menjalankan proses bisnis operasionalnya karena SAP merupakan
perusahaan yang besar, dengan cocok dengan perusahaan PT.Charoen
Pokphand Indonesia.Tbk untuk memenuhi kebutuhan informasinya agar
tercipta proses dan keteraturan dalam proses bisnisnya.
Modul-modul SAP yang dipergunakan dalam perusahaan PT.Charoen
Pokphand Indonesia.Tbk ada 7 modul yaitu
- Modul SAP Sales and Distribution (SD)
- Modul SAP Production Planning (PP)
- Modul SAP Ouality Management (QM)
- Modul SAP Material Management (MM)
146
- Modul SAP Financing (Fi)
- Modul SAP Controlling (Co)
- Modul SAP Human Resource (HR)
Sistem Operasi Windows XP (SO Win Xp)
PT.Charoen Pokphand yang mana memiliki 300 komputer yang tersebar di
beberapa divisi, telah mempergunakan sistem operasi Windows Xp
Professional editon untuk menjalankan proses bisnis sehari-harinya seperti
print, cetak laporan, dll. Alasan dipergunakan sistem operasi Windows XP
Professional ini adalah karena sebagian user yang menggunakan komputer
telah terbiasa menggunakan sistem operasi yang berbasis windows.
Microsoft Office 2003 (Office 2003)
PT.Charoen Pokphand Indonesia menggunakan Microsoft Office 2003 pada
300 komputer yang tersebar di beberapa divisi, untuk menjalankan proses
bisnis sehari-harinya seperti print, cetak laporan, dll.
Tabel 5.24 Rincian biaya Software licence dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal
SO Win Xp 88500 88500 Office 2003 108600 108600
Biaya perawatan(Maintenance) SAP licence 500000 500000Total Biaya 697100
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
c. Data Center Operation (DCO)
Skor Portfolio Infrastruktur Data Center Operation (DCO)
o Tingkat layanan terbagi atas :
147
Ketersediaan = ((3*16)+(4*25)+(5*5))/46=3,76
Kecepatan merespon = ((3*21)+(4*25))/46=3,54
Skor layanan adalah 3,76 + 3,54 dibagi 2 sama dengan 3,65
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*8)+(3*28)+(4*10))/46=3,04
Keakuratan = ((2*15)+(3*29)+(4*2))/46=2,72
Skor kualitas adalah 3,04 + 2,72 dibagi 2 sama dengan 2,88
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*16)+(4*7))/23=3,30
Penggunaan aplikasi = (4+4)/2 = 4,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,30+4,00 dibagi 2 sama dengan 3,65
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4
Fokus Pemasok =(4+3)/2=3,5
Fokus Produk = (2+3)=2,50
Fokus Efisiensi =(2+2)/2=2
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3,5+2,5+2) dibagi 4 sama dengan 3,00
Keterangan Data Center Operation (DCO)
Pada perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengontrolan aliran data
dalam perusahaan dan juga melakukan pengontrolan jaringan pada
perusahaan agar tidak terjadi hambatan dalam pengiriman data dari cabang ke
pusat.
148
Tabel 5.25 Rincian biaya Data Center Operation(DCO) dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 1500Biaya Pengoperasian biaya gaji karyawan 6000 6000Biaya perawatan (Maintenance) - Maintenance DCO 170 170Total Biaya 7670
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
d. Platform UNIX
Skor Portfolio Infrastruktur Platform UNIX
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*30)+(4*15)+(5*1))/46=3,37
Kecepatan merespon = ((2*5)+(3*24)+(4*17))/46=3,26
Skor layanan adalah 3,37 + 3,26 dibagi 2 sama dengan 3,32
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*5)+(3*24)+(4*17))/46=3,26
Keakuratan = ((3*17)+(4*22)+(5*7))/46=3,78
Skor kualitas adalah 3,26 + 3,78 dibagi 2 sama dengan 3,52
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*16)+(4*7))/23=4,17
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,17 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,59
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(4+5)/2=4,5
Fokus Pemasok =(5+4)/2=4,5
149
Fokus Produk = (4+5)=4,5
Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4,5+4,5+4,5+4,5) dibagi 4 sama dengan 4,5
Keterangan Platform UNIX
Platform yang digunakan perusahaan agar aplikasi SAP dapat digunakan
adalah UNIX dan juga diharapkan agar dapat mendukung jaringan terintegrasi,
Sistem operasi UNIX ini juga telah banyak digunakan pada server – server
yang terdapat pada perusahaan – perusahaan besar karena sistemnya yang
stabil. Telah Berjalan selama 4 tahun yaitu untuk mendukung aplikasi
operasional perusahaan dan modul-modul SAP yang ada untuk masing-masing
departemen. Biaya investasi teknologi Informasi yang dikeluarkan untuk
pengadaan platform UNIX adalah $551.200,- . Biaya total untuk platform
UNIX setiap tahunnya sebesar US$ 601.200,-.
Berikut adalah keterangan dari Server yang digunakan oleh PT.Charoen
Pokphand Indonesia Tbk.
• PC : HP RP5440
• Memory: 4 GB
• Hardisk: 100 GB
• Operating System Unix
Tabel 5.26 Rincian biaya Platform UNIX dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 551200 551200Biaya perawatan (Maintenance) 50000 50000Total Biaya 601200
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
150
e. Network LAN
Skor Portfolio Infrastruktur Network LAN
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*4)+(4*24)+(5*18))/46=4,3
Kecepatan merespon = ((3*15)+(4*23)+(5*8))/46=3,85
Skor layanan adalah 4,30 + 3,85 dibagi 2 sama dengan 4,08
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*13)+(4*28)+(5*5))/46=3,83
Keakuratan = ((4*20)+(5*26))/46=4,57
Skor kualitas adalah 3,83 + 4,57 dibagi 2 sama dengan 4,20
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*5)+(5*18))/23=4,78
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,78 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,89
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(2+2)/2=2
Fokus Pemasok =(3+3)/2=3
Fokus Produk = (4+4)=4
Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (2+3+4+4,5) dibagi 4 sama dengan 3,38
151
Keterangan Network LAN
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan network LAN untuk
menghubungkan antar bagian didalam perusahaan yang bersifat intranet agar
komunikasi data perusahaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Untuk
membuat jaringan yang perusahaan gunakan, dibutuhkan alat-alat seperti:
Kabel
Kabel yang dipergunakan untuk membangun jaringan LAN perusahaan
sepanjang lima ratus meter (500m). Biaya yang diperlukan untuk
membeli kabel adalah US$125,-. Biaya per 100 meter kabel LAN adalah
US$25,-
Switch
Penggunaan switch berfungsi sebagai penghubung dalam infrastruktur
perusahaan antara banyaknya Komputer dalam perusahaan , penggunaan
switch untuk bisa berhubungan satu sama lain, baik mengakses situs
Web, mengirim email, atau tukar menukar data perusahaan. Switch
dengan tipe 3COM 3C16471 sebanyak 10 buah dengan biaya sebesar US
$3.500,- dengan biaya 1 buah switchnya sebesar US $350,-
HUB
Hub yang digunakan perusahaan sebanyak 20 buah. Biaya yang
dibutuhkan untuk pengadaan HUB sebesar US $2.000,- .biaya per unit
HUB sebesar US $100
152
Tabel 5.27 Rincian biaya Network LAN dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal kabel LAN 125 Switch 3500 Hub 2000Biaya pengoperasian Biaya gaji karyawan instalasi 500Biaya perawatan (Maintenance) Mengganti alat yang rusak 1850 1850Total Biaya 7975
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
f. Email System
Skor Portfolio Infrastruktur Email System
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*15)+(4*26)+(5*5))/46=3,78
Kecepatan merespon = ((3*21)+(4*25))/46=3,54
Skor layanan adalah 3,78 + 3,54 dibagi 2 sama dengan 3,66
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((4*32)+(5*14))/46=4,3
Keakuratan = ((3*5)+(4*26)+(5*15))/46=4,22
Skor kualitas adalah 4,3 + 4,22 dibagi 2 sama dengan 4,26
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*13)+(5*10))/23=4,43
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,43 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,72
153
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(5+4)/2=4,5
Fokus Pemasok =(4+4)/2=4
Fokus Produk = (2+3)=2,5
Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4,5+4+2,5+4) dibagi 4 sama dengan 3,75
Keterangan Email System
Merupakan sistem untuk mengatur email yang masuk dengan menyaring
email-email yang masuk agar email yang tidak dikenal dapat dipisahkan
menjadi spam, perusahaan menggunakan Email system IBM Lotus Notes
and Domino.
Tabel 5.28 Rincian biaya Email System dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 3800Biaya Pengoperasian Gaji karyawan 12000 12000Biaya Pengembangan Update system 760 760Total Biaya 16560
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
g.Internet/Intranet security
Skor Portfolio Infrastruktur Internet/Intranet security
o Tingkat layanan terbagi atas :
Ketersediaan = ((3*7)+(4*27)+(5*12))/46=4,11
Kecepatan merespon = ((3*25)+(4*21))/46=3,46
Skor layanan adalah 4,11 + 3,46 dibagi 2 sama dengan 3,78
154
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*22)+(4*24))/46=3,52
Keakuratan = ((3*35)+(4*11))/46=3,24
Skor kualitas adalah 3,52 + 3,24 dibagi 2 sama dengan 3,38
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*3)+(4*18)+(5*2))/23=3,96
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,96 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,48
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4
Fokus Pemasok =(4+4)/2=4
Fokus Produk = (3+4)=3,5
Fokus Efisiensi =(2+3)/2=2,5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+4+3,5+2,5) dibagi 4 sama dengan 3,50
Keterangan Internet/Intranet security
PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dalam melakukan kegiatan
operasionalnya melalui jaringan baik jaringan intranet maupun internet. Oleh
karena itu sangat penting untuk menjaga keamanan data yang ada pada
PT.Charoen Pokphand Indonesia di dalam jaringannya, baik itu ancaman
keamanan berupa virus, Trojan, spyware maupun serangan – serangan dari
hacker. Maka digunakan NOD32 Small Business Edition dengan pembelian awal
sebesar US$675,- per 15 user dan biaya renewal sebesar US$125.80,- per 4 user
untuk 2 tahun.
155
Tabel 5.29 Rincian biaya Internet/Intranet security dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 13500Biaya Pengoperasian Gaji karyawan 12000 12000Biaya Pengembangan Update system 2295 2295Biaya perawatan (Maintenance) 5540 5540Total Biaya 33335
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
5.11.3 Portfolio Manajemen
yaitu kegiatan manajemen dan layanan yang mendukung organisasi TI untuk bisa
melakukan layanan, infrastruktur dan aplikasi kepada user.
Tabel 5.30 Portfolio Manajemen
Tabel portofolio Lights On Intensitas
Penggunaan
manajemen
Uni
t Ker
ja
Bia
ya (d
alam
Dol
ar)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Tin
gkat
Lay
anan
Kua
litas
Ket
erga
ntun
gan
Peng
guna
Staff and Budget Management
Departemen Keuangan, SDM 213510 3.63 3.69 3.09 4.04 4.00
Planning Business Strategic Planning Group 116225 3.00 4.17 4.25 4.67 2.00
Training Program Departemen TI Departemen TI 29500 3.00 3.01 2.90 3.35 3.00Project Management Departemen TI 182340 3.00 3.24 3.39 3.17 2.00
(Sumber hasil olahan data)
a. Staff and Budget Management
Skor Portfolio Manajemen Staff and Budget Management
o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((3*10)+(4*36)+(5*4))/50=3,88
156
o Kecepatan merespon = ((2*1)+(3*23)+(4*26))/50=3,50
Skor layanan adalah 3,88 + 3,50 dibagi 2 sama dengan 3,69
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*2)+(3*33)+(4*15))/50=3,26
Keakuratan = ((2*10)+(3*34)+(4*6))/50=2,92
Skor kualitas adalah 3,26 + 2,92 dibagi 2 sama dengan 3,09
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*4)+(4*16)+(5*5))/25=4,04
Penggunaan aplikasi = (4+4)/2 = 4,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,04 +4,00 dibagi 2 sama dengan 4,02
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4
Fokus Pemasok =(3+2)/2=2,5
Fokus Produk = (3+3)=3
Fokus Efisiensi =(5+5)/2=5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+2,5+3+5) dibagi 4 sama dengan 3,63
Keterangan Staff and Budget Management
Aplikasi untuk Menilai pengganggaran biaya untuk menghitung gaji, proyek
budget.jumlah karyawan yang ada. Pihak yang menggunakan aplikasi ini adalah
dari pihak Departemen Keuangan dan departemen Sumber Daya Manusia.
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penggunaan aplikasi staff and Budget
Management sebesar US$ 213.510,-.
157
Tabel 5.31 Rincian biaya Staff and Budget Management dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 3000Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 210000 210000Biaya Pengembangan Update software 510 510Total Biaya 213510
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
b.Planning Business
Skor Portfolio Manajemen Planning Business
o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((4*9)+(5*3))/12=4,25
o Kecepatan merespon = ((3*3)+(4*5)+(5*4))/12=4,08
Skor layanan adalah 4,25 + 4,08 dibagi 2 sama dengan 4,17
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((4*7)+(5*5))/12=4,42
Keakuratan = ((4*11)+(5*1))/12=4,08
Skor kualitas adalah 4,42 + 4,08 dibagi 2 sama dengan 4,25
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*2)+(5*4))/6=4,67
Penggunaan aplikasi = (2+2)/2 = 2
Skor intensitas penggunaan adalah 4,67 +2,00 dibagi 2 sama dengan 3,3
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(1+1)/2=1
Fokus Pemasok =(2+2)/2=2
158
Fokus Produk = (5+4)=4,5
Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (1+2+4,5+4,5) dibagi 4 sama dengan 3,00
Keterangan Planning Business
Aplikasi business plan pro yang digunakan untuk membuat perencanaan bisnis
yang baru, pihak perusahaan yang menggunakan aplikasi planning Business
.Pihak yang menggunakan aplikasi ini adalah Departemen Keuangan. Biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk aplikasi ini sebesar US $ 116.225,-
Tabel 5.32 Rincian biaya Planning Business dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 8000 Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 108000 108000 Biaya Pengembangan Update software 225 225 Total Biaya 116225
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
c. Training Program Departemen TI
Skor Portfolio Manajemen Training Program Departemen TI
o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((2*1)+(3*27)+(4*18))/46=3,37
o Kecepatan merespon = ((2*18)+(3*26)+(4*2))/46=2,65
Skor layanan adalah 3,37 + 2,65 dibagi 2 sama dengan 3,01
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((2*6)+(3*30)+(4*10))/46=3,09
Keakuratan = ((2*13)+(3*33))/46=2,72
Skor kualitas adalah 3,09 + 2,72 dibagi 2 sama dengan 2,90
159
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*13)+(4*9))/23=3,35
Penggunaan aplikasi = (3+3)/2 = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,35 +3,00 dibagi 2 sama dengan 3,17
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(3+2)/2=2,5
Fokus Pemasok =(2+2)/2=2
Fokus Produk = (3+2)/2=2,5
Fokus Efisiensi =(5+5)/2=5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (2,5+2+2,5+5) dibagi 4 sama dengan 3,00
Keterangan Training Program Departemen TI
Perusahaan selalu melakukan training program untuk karyawannya agar mereka
terus berkembang dan belajar. Dengan program pelatihan ini diharapkan semua
karyawan dapat mudah menjalankan aplikasi yang mereka gunakan. Biasanya
program ini diadakan setahun sekali. Yang melakukan training kepada karyawan
adalah orang-orang dari divisi TI. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan
training adalah sebesar US $ 29.500,-.
Tabel 5.33 Rincian biaya Training Program Departemen TI
dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya Pengoperasian biaya gaji pengajar 7000 Biaya Gaji karyawan training 20000 Biaya Materi 500Biaya pengembangan 2000Total Biaya 29500
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
160
d. Project Management
Skor Portfolio Manajemen Project Management o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((2*1)+(3*35)+(4*10))/46=3,2
o Kecepatan merespon = ((3*35)+(4*9)+(5*2))/46=3,28
Skor layanan adalah 3,2 + 3,28 dibagi 2 sama dengan 3,24
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*13)+(4*33))/46=3,72
Keakuratan = ((3*43)+(4*3))/46=3,07
Skor kualitas adalah 3,72 + 3,07 dibagi 2 sama dengan 3,39
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*13)+(4*9))/23=3,17
Penggunaan aplikasi = (2+2)/2 = 2,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,17 +2,00 dibagi 2 sama dengan 2,59
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(2+2)/2=2
Fokus Pemasok =(3+3)/2=3
Fokus Produk = (3+3)/2=3
Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (2+3+3+4) dibagi 4 sama dengan 3,00
Keterangan Project Management
Perusahaan melakukan project Management untuk mendukung kegiatan proses
bisnisnya, Biasanya program ini digunakan untuk menilai kelayakan proyek yang
akan dilakukan dan juga lama pengerjaan suatu proyek. Pihak yang
161
menggunakan aplikasi project management adalah orang-orang dari divisi TI.
Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan project Management adalah sebesar US $
182.340,-.
Tabel 5.34 Rincian biaya Project Management dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 2000Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 180000 180000Biaya Pengembangan Update system 340 340Total Biaya 182340
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
5.11.4 Portfolio Service
adalah layanan dan dukungan yang disediakan kepada user seperti help desk dan
perbaikan komputer. Biaya yang dialokasikan termasuk manajemen dan staf
yang dilibatkan pada layanan tersebut
Tabel 5.35 Portfolio Service Tabel portofolio Lights On
Intensitas Penggunaan
Service
Uni
t Ker
ja
Bia
ya (d
alam
Dol
ar)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Tin
gkat
Lay
anan
Kua
litas
Ket
erga
ntun
gan
Peng
guna
Helpdesk online
Departemen TI, Pemasaran, Produksi, Pembelian, Keuangan, SDM 112000 3.50 3.62 3.20 3.78 5.00
Network Monitoring Departemen TI 61195 3.50 3.16 3.27 3.04 2.00Hardware Maintenance Departemen TI 98000 3.00 3.46 3.65 4.30 3.00
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
162
a.Helpdesk Online
Skor Portfolio Service Helpdesk Online
o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((3*18)+(4*27)+(4*1))/46=3,63
o Kecepatan merespon = ((3*18)+(4*28))/46=3,61
Skor layanan adalah 3,63 + 3,61 dibagi 2 sama dengan 3,62
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*19)+(4*27))/46=3,59
Keakuratan = ((2*10)+(3*35)+(4*1))/46=2,80
Skor kualitas adalah 3,59 + 2,80 dibagi 2 sama dengan 3,20
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((3*5)+(4*18))/23=3,78
Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00
Skor intensitas penggunaan adalah 3,78 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,39
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4
Fokus Pemasok =(3+3)/2=3
Fokus Produk = (3+3)/2=3
Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3+3+4) dibagi 4 sama dengan 3,50
Keterangan Helpdesk Online
Adalah layanan yang diberikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk untuk
membantu usernya dalam menjalankan aplikasi dan juga masalah yang dihadapi
oleh user. Yang menjadi penghubung antara user dan juga user support. Dan
163
terdapat 15 staff yang bertugas sebagai HelpDesk Online dengan biaya sebesar
US $ 500,- per orang untuk tiap bulannya.
Tabel 5.36 Rincian biaya Helpdesk Online dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 20000Biaya Pengoperasian biaya gaji karyawan 90000 90000Biaya perawatan (Maintenance) Biaya perbaikan alat 2000 2000Total Biaya 112000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
b. Network Monitoring
Skor Portfolio Service Network Monitoring
o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((3*23)+(4*23))/46=3,50
o Kecepatan merespon = ((2*18)+(3*18)+(4*10))/46=2,83
Skor layanan adalah 3,5 + 2,83 dibagi 2 sama dengan 3,16
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*29)+(4*17))/46=3,37
Keakuratan = ((3*38)+(4*8))/46=3,17
Skor kualitas adalah 3,37 + 3,17 dibagi 2 sama dengan 3,27
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*20)+(4*2))/23=3,04
Penggunaan aplikasi = (2+2)/2 = 2
Skor intensitas penggunaan adalah 3,04 +2,00 dibagi 2 sama dengan 2,52
o Penyelarasan Strategi :
164
Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4
Fokus Pemasok =(4+3)/2=3,5
Fokus Produk = (3+4)/2=3,5
Fokus Efisiensi =(3+3)/2=3
Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3,5+3,5+3) dibagi 4 sama dengan 3,50
Keterangan Network Monitoring
Adalah layanan yang diberikan PT Charoen Phokphand Indonesia Tbk untuk
menjaga lalu lintas pengiriman data. Sehingga dengan Network Monitoring yang
efektif akan dapat memberitahukan keadaan dari trafik–trafik arus lalu lintas data
yang terjadi sehingga akan dapat mengurangi down-time .Dan aplikasi yang
digunakan adalah IpMonitor. Biaya yang diperlukan untuk network monitoring
adalah:
Tabel 5.37 Rincian biaya Network Monitoring Dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 995Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 60000 60000Biaya perawatan (Maintenance) Biaya perbaikan alat 200 200Total Biaya 61195
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
c. Hardware Maintenance
Skor Portfolio Service Hardware Maintenance
o Tingkat layanan terbagi atas :
o Ketersediaan = ((3*13)+(4*32)+(5*1))/46=3,74
o Kecepatan merespon = ((3*38)+(4*8))/46=3,17
Skor layanan adalah 3,74 + 3,17 dibagi 2 sama dengan 3,46
165
o Kualitas terbagi atas :
Fungsionalitas =((3*22)+(4*24))/46=3,52
Keakuratan = ((3*10)+(4*36))/46=3,78
Skor kualitas adalah 3,52 + 3,78 dibagi 2 sama dengan 3,65
o Intensitas penggunaan terbagi atas :
Ketergantungan pada aplikasi = ((4*16)+(5*7))/23=4,30
Penggunaan aplikasi = (3+3)/2 = 3,00
Skor intensitas penggunaan adalah 4,30 +3,00 dibagi 2 sama dengan 3,65
o Penyelarasan Strategi :
Fokus Pelanggan =(3+3)/2=3
Fokus Pemasok =(2+2)/2=2
Fokus Produk = (3+4)/2=3,5
Fokus Efisiensi =(3+4)/2=3,5
Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+2+3,5+3,5) dibagi 4 sama dengan 3,00
Keterangan Hardware Maintenance
Adalah perawatan terhadap hardware yang ada dalam perusahaan seperti printer, CPU,
monitor,dll. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap tahunnya untuk
perawatan hardware yang dimiliki adalah US $ 98.000,-
Tabel 5.38 Rincian biaya Hardware Maintenance Dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya Pengoperasian Biaya teknisi perakitan 18000 18000Biaya Pengembangan update hardware 50000 50000Biaya perawatan (Maintenance) Biaya penggantian hardware 30000 30000Total Biaya 98000
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
166
5.12 Portfolio Proyek
adalah proyek-proyek yang akan dilakukan oleh perusahaan yang mana akan ditujukan
bagi user dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan juga meningkatkan daya saing
yang lebih baik dibandingkan pesaingnya
Hasil Keseluruhan dari Portfolio proyek yaitu digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.39 Portfolio Proyek Tabel Portfolio Proyek
Nama Proyek Dampak Resiko Biaya (dalam
dolar) Portfolio Aqua Division ERP Modul 270 45.33 2040000 Strategic CRM Software 320 29.33 148000 Strategic
(Sumber hasil olahan data)
Portfolio proyek adalah portfolio yang menggambarkan proyek yang bersifat
strategi bagi perusahaan.
o Skor portfolio Aqua Division ERP Modul
a. Dampak pada tujuan strategi : 270
Tabel 5.40 Skor Dampak Proyek Aqua Division ERP Modul
(Sumber hasil olahan data)
b. Nilai resiko terdiri atas :
30 10 20 40
Business Value Scorecard untuk Proyek Aqua Division ERP Modul Fo
kus p
ada
pela
ngga
n ya
ng a
da d
an y
ang
baru
Foku
s ke
rjasa
ma
deng
an p
emas
ok B
ahan
ba
ku
Foku
s pad
a pe
ngem
bang
an p
rodu
k ya
ng le
bih
baik
Foku
s men
ingk
atka
n ef
isie
nsi o
pera
sion
al
David P Manajer keuangan 1 2 2 5 Widya L Manajer Pembelian 1 1 1 4 Andy B Manajer TI 2 2 1 4 Herry L Manajer SDM 1 2 2 5 Jhonson M Manajer Produksi 1 2 1 4 Frahma R Manajer Proyek 2 3 2 5 Total 8 12 9 27 Rata-rata 1.33 2.00 1.50 4.50 Skor 40 20 30 180 270
167
Resiko proyek atau perusahaan = (7*2)+(8*2)+(9*2)= 48
Rata-rata Resiko proyek atau perusahaan=48/6 =8
Ketidakpastian pendefinisian = (4*4)+(5*2)= 26
Rata-rata Ketidakpastian pendefinisian = 26/6 =4,33
Ketidakpastian teknis = (3*2)+(4*4) = 22
Rata-rata Ketidakpastian teknis =22/6 = 3,67
Resiko infrastruktur SI = (5*1)+(6*1)+(7*2)+(8*2)= 41
Rata-rata Resiko infrastruktur SI =41/6 =6,83
Resiko teknis TI = (6*1)+(7*3)+(8*1)+(9*1)= 44
Rata-rata Resiko teknis TI = 44/6 =7,33
Resiko Investasi = (7*1)+(8*3)+(9*2)= 49
Rata-rata Resiko Investasi = 49/6 =8,17
Resiko manajemen proyek = (6*2)+(7*2)+(8*2)= 42
Rata-rata Resiko manajemen proyek = 42/6 =7,00
Jumlah nilai resiko adalah 8+4,33+3,67+6,83+7,33+8,17+7,00 = 45,33
c. Biaya = US $ 4.150.000
Aplikasi ini dibuat dengan jangka waktu pengerjaan 3 tahun perincian
biaya tahun pertama adalah sebagai berikut :
Tabel 5.41 Biaya Proyek Aqua division ERP Modul
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian Biaya hardware 800000 Biaya software SAP modul 2500000 Biaya pembangunan Biaya Gaji karyawan 650000 Biaya instalasi 200000 Total Biaya 4150000
168
o Skor portfolio CRM Software
a. Dampak pada tujuan strategi : 320
Tabel 5.42 Skor Dampak Proyek CRM Software 30 10 20 40
Business Value Scorecard untuk Proyek CRM Software Fo
kus p
ada
pela
ngga
n ya
ng a
da d
an y
ang
baru
Foku
s ke
rjasa
ma
deng
an p
emas
ok B
ahan
ba
ku
Foku
s pad
a pe
ngem
bang
an p
rodu
k ya
ng le
bih
baik
Foku
s men
ingk
atka
n ef
isie
nsi o
pera
sion
al
David P Manajer keuangan 5 3 3 2 Widya L Manajer Pembelian 5 4 3 1 Andy B Manajer TI 5 3 4 2 Herry L Manajer SDM 5 3 3 2 Jhonson M Manajer Produksi 5 3 3 2 Frahma R Manajer Proyek 5 4 3 2 Total 30 20 19 11 Rata-rata 5.00 3.33 3.17 1.83 Skor 150 33.33 63.33 73.33 320
(Sumber hasil olahan data)
b. Nilai resiko terdiri atas :
Resiko proyek atau perusahaan = (3*1)+(4*5)= 23
Rata-rata Resiko proyek atau perusahaan=23/6 =3.83
Ketidakpastian pendefinisian = (3*3)+(4*3)= 21
Rata-rata Ketidakpastian pendefinisian =21/6 =3.50
Ketidakpastian teknis = (3*1)+(4*2)+(5*3) = 26
Rata-rata Ketidakpastian teknis =26/6 =4.33
Resiko infrastruktur SI = (4*3)+(5*2)+(6*1)= 28
Rata-rata Resiko infrastruktur SI =28/6 =4.67
Resiko teknis TI = (4*4)+(5*2)= 26
Rata-rata Resiko teknis TI =26/6 =4.33
Resiko Investasi = (4*3)+(5*2)+(6*1)= 28
169
Rata-rata Resiko Investasi =28/6 =4.67
Resiko manajemen proyek = (3*1)+(4*4)+(5*1)= 24
Rata-rata Resiko manajemen proyek =24/6 =4.00
Jumlah nilai resiko adalah 3,83+3,50+4,33+4,67+4,33+4,67+4,00 = 29,33
c. Biaya = US $ 36.850,-
Aplikasi CRM Software dibuat secara outsourcing dalam jangka waktu 1 tahun
pengerjaan dengan perincian biaya sebagai berikut :
Tabel 5.43 Biaya proyek CRM Software
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
5.12.1 Strategi investasi portfolio proyek
• Hubungan antara resiko/ dampak dan biaya investasi pada proyek baru :
dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian Biaya hardware 8000Biaya Pembangunan Biaya Gaji karyawan 27500 Biaya instalasi 1350 1350Total Biaya 36850
170
Hubungan Resiko/Dampak terhadap Biaya Proyek
Aqua Division ERP Modul,
2040000CRM Software,
148000
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
260 280 300 320 340
Dampak
Res
iko
Aqua Division ERP Modul
CRM Software
Gambar 5.4 Hubungan Resiko/Dampak terhadap Biaya Proyek
(Sumber hasil olahan data)
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proyek Aqua Division ERP
modul memiliki dampak yang lebih kecil yaitu hanya 270 jika dibandingkan
dengan CRM Software sedangkan CRM Software sendiri memiliki dampak 320 .
untuk resiko proyek Aqua Division ERP modul memiliki faktor resiko lebih besar
yaitu 45,33 daripada CRM Software yaitu 29,33. sehingga proyek CRM Software
dapat didahulukan sehingga meningkatkan kinerja perusahaan.
5.12.2 Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek berisi pengembangan aplikasi baru oleh perusahaan.
171
Tabel 5.44 Perencanaan Proyek CRM Software CRM Software
Deskripsi CRM Software adalah Proyek yang dikembangkan PT.Charoen Phokphand Indonesia Tbk untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga hubungan antara perusahaan dan para pelanggan yang terdiri dari peternak plasma dan peternak independen dapat tetap menjalin hubungan dengan perusahaan
Tujuan Tujuan awal dibuatnya aplikasi ini adalah untuk menjadi sebuah wadah atau sarana untuk dapat mengetahui kebutuhan dari para pelanggan sehingga proses interaksi dengan pihak perusahaan tidak terputus, sehingga memerlukan aliran data dan informasi dari perusahaan dan pelanggan. Hubungan baik pun akan terjalin.
Manfaat Memberikan informasi terbaru dari kepada pelanggan dan juga perusahaan mengetahui kebutuhan dari pelanggan
Pengguna Pelanggan yang mana peternak plasma ( peternak yang memperoleh bantuan dana dan juga sumber daya dari pihak perusahaan)
Biaya US $ 36.850,- Dampak jika tertunda Pesaing akan terlebih dahulu memiliki keunggulan di dalam persaingan
bisnis untuk menjaga hubungan dengan para pelanggan,Perusahaan akan terhambat untuk menjaga hubungan dengan pelanggan
Divisi yang berhubungan
Departemen TI, Departemen Pemasaran, Departemen Sumber Daya Manusia
(Sumber hasil olahan data)
Tabel 5.45 Perencanaan Proyek Aqua division ERP Modul Aqua division ERP Modul
Deskripsi Aplikasi ini dirancang untuk membantu bagian operasional dalam menjalankan proses bisnis yang ada pada perusahaan divisi Aqua. Aplikasi ini dikembangkan untuk meningkatkan kualitas sebab banyaknya kekurangan dalam menyediakan data, khususnya pada saat para manajer membutuhkan data secara real time ketika ingin dilakukan pengambilan keputusan manajemen sebab data yang ada merupakan data hari sebelumnya.
Tujuan Aplikasi ini dibuat untuk bisa membantu para manajer untuk memperoleh laporan secara real time dari bagian operasional dan juga bertujuan meningkatkan kinerja manajemen dalam pengambilan keputusan serta juga untuk melakukan pengawasan dan kontrol persediaan, sehingga tidak terjadinya kesalahan data dan informasi serta mempercepat proses pengambilan data dan informasi.
Manfaat Aplikasi ini akan dapat menghubungkan secara real time data-data di bagian operasional dan juga yang ada di bagian manajemen perusahaan.
Pengguna Karyawan Biaya US $ 4.150.000,- Dampak jika tertunda
Ketidakcocokan secara real time antara laporan bagian operasional dan yang diberikan bagi manajer tingkat atas ketika dibutuhkan setiap saat adanya penundaan waktu.
Divisi yang berhubungan
Departemen TI, Departemen Keuangan, Departemen Produksi, Departemen Pembelian, Departemen Pemasaran, Departemen Sumber Daya Manusia.
(Sumber hasil olahan data)
172
5.13 Agenda Strategi Untuk penggunaan teknologi
Agenda Strategi yang akan dijalankan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Antara lain mengintegrasikan proses bisnis yang ada pada divisi Aqua, pertukaran
data dan informasi antara seluruh kantor-kantor cabang, sehingga kantor pusat
dapat memperoleh data secara real time. Kemudian perusahan membutuhkan
informasi untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengetahui
kebutuhan pelanggan. Serta peningkatan kualitas dan mencari produk pengganti
pakan ternak yang ada dapat dibuatkan pengembangan terhadap sistem Business
Intelligence yang sudah ada.
5.14 Rencana strategi TI
• Pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan perusahan untuk menjaga
pangsa pasar yang dimiliki perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Penambahan pengadaan infrastruktur dan juga aplikasi yang dapat menunjang
kegiatan operasional perusahaan.
• Mengevaluasi kembali apakah aplikasi yang telah ada, apakah memberikan
dampak pada bottom line.
5.15 Strategic IT Requirement
Perencanaan TI untuk 3 tahun darri PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk ke
depan yaitu:
173
Tabel 5.46 Perencanaan Penggunaan TI
Tahun Perencanaan Penggunaan TI
1
• Mengembangkan Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) berbasis web
• Membangun hingga 15% Aplikasi SAP modul pada Divisi Aqua 2 • Membangun hingga 75 % Aplikasi SAP modul pada Divisi Aqua
3 • Membangun hingga 100% Aplikasi SAP modul pada Divisi Aqua • Membangun aplikasi SCM (Supply Chain Management) berbasis web
4
• Mengembangkan sIstem BI (Business Intelligence) yang dimiliki hingga dapat mengumpulkan informasi, menyimpan dan menganalisis informasi pelanggan, supplier, pesaing, pasar dan juga produk pakan ternak yang ada
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
5.16 Prioritization
Prioritization yaitu menganalisa dampak bisnis pada inisiatif TI dan
memprioritaskannya berdasarkan strategic intention.
Tabel 5.47 Business Value Scorecard Proyek Aqua Division ERP Modul 30 10 20 40
Business Value Scorecard untuk Proyek Aqua Division ERP Modul
Foku
s pad
a pe
lang
gan
yang
ada
dan
yan
g ba
ru
Foku
s ke
rjasa
ma
deng
an
pem
asok
Bah
an b
aku
Foku
s pad
a pe
ngem
bang
an p
rodu
k ya
ng le
bih
baik
Foku
s men
ingk
atka
n ef
isie
nsi o
pera
sion
al
David P Manajer keuangan 1 2 2 5 Widya L Manajer Pembelian 1 1 1 4 Andy B Manajer TI 2 2 1 4 Herry L Manajer SDM 1 2 2 5 Jhonson M Manajer Produksi 1 2 1 4 Frahma R Manajer Proyek 2 3 2 5 Total 8 12 9 27 Rata-rata 1.33 2.00 1.50 4.50 Skor 40 20 30 180 270
(Sumber hasil olahan data)
174
Tabel 5.48 Business Value Scorecard Proyek CRM Software 30 10 20 40
Business Value Scorecard untuk Proyek CRM Software Fo
kus p
ada
pela
ngga
n ya
ng a
da d
an y
ang
baru
Foku
s ke
rjasa
ma
deng
an p
emas
ok B
ahan
ba
ku
Foku
s pad
a pe
ngem
bang
an p
rodu
k ya
ng le
bih
baik
Foku
s men
ingk
atka
n ef
isie
nsi o
pera
sion
al
David P Manajer keuangan 5 3 3 2 Widya L Manajer Pembelian 5 4 3 1 Andy B Manajer TI 5 3 4 2 Herry L Manajer SDM 5 3 3 2 Jhonson M Manajer Produksi 5 3 3 2 Frahma R Manajer Proyek 5 4 3 2 Total 30 20 19 11 Rata-rata 5.00 3.33 3.17 1.83 Skor 150 33.33 63.33 73.33 320
(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan tabel 5.47 dan tabel 5.48 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
proyek yang dijadikan prioritas adalah proyek yang akan memberikan dampak
bagi perusahaan dan juga beresiko kecil, dampak terbesar yang positif terletak
pada proyek CRM Software. Untuk proyek Aqua Division ERP Modul, besarnya
dampak juga baik nilainya sehingga saya menganjurkan untuk perusahaan dapat
menjalankan proyek ini secara bersama-sama agar memberikan keunggulan
tersendiri bagi perusahaan seperti memudahkan kegiatan operasional, lebih dekat
hubungan dengan pelanggan.
5.17 Alignment
Alignment yang perlu diperhatikan adalah alignment data aplikasi karena untuk
memudahkan para manajer dalam melihat hubungan yang terjadi terkait dengan arahan
strategi perusahaan. Berdasarkan data dari bab 2 mengenai portfolio bidang SI/TI biaya
untuk aplikasi terbesar dan oleh karena itu juga menjadi dasar dalam analisis alignment
data bagi perusahaan.
175
Tabel 5.49 Alignment Aplikasi 30 10 20 40
Aplikasi
Wei
ght
Foku
s pad
a pe
lang
gan
yang
ad
a da
n ya
ng b
aru
Foku
s ke
rjasa
ma
deng
an
pem
asok
Bah
an b
aku
Foku
s pad
a pe
ngem
bang
an
prod
uk y
ang
lebi
h ba
ik
Foku
s men
ingk
atka
n ef
isie
nsi o
pera
sion
al
Unw
eigh
ted
Tota
l
Wei
ghte
d to
tal
Nila
i mak
s
Pers
enta
se
Nila
i seb
enar
nya
Modul SAP Sales and Distribution (SD) 10 4 4 4 5 17 170 200 8.50% 11.41%
Modul SAP Production Planning (PP) 10 4 4 4 4 16 160 200 8.00% 10.74%
Modul SAP Quality Management (QM) 10 3 2 5 4 14 140 200 7.00% 9.40%
Modul SAP Material Management (MM) 10 2 3 5 4 14 140 200 7.00% 9.40% Modul SAP Financing (Fi) 20 4 3 4 5 16 320 400 16.00% 21.48% Modul SAP Controlling (Co) 20 3 3 4 5 15 300 400 15.00% 20.13% Modul SAP Human Resource (HR) 20 3 3 3 4 13 260 400 13.00% 17.45% Unweighted
Total 23 22 29 31 Weighted
Total 690 220 580 1240 2000 74.50% 100.00% Nilai Maks 1050 350 700 1400 3500 Persentase 19.71% 6.29% 16.57% 35.43% 78.00% Nilai sebenarnya 25.27% 8.06% 21.25% 45.42% 100.00%
(Sumber hasil olahan data)
176
Keterangan dari tabel 5.49 adalah sebagai berikut:
Kolom weighted total
Hasil dari kolom weighted total diperoleh dari perkalian antara kolom weight dengan
unweighted total.
Hasil dari Kolom weighted total yang horisontal diperoleh dari :
Untuk Modul SAP Sales and Distribution (SD) (10 * 17) = 170
Untuk Modul SAP Production Planning (PP) (10 * 16)=160
Untuk Modul SAP Quality Management (QM) ( 10 * 14)=140
Untuk Modul SAP Material Management (MM) (10 * 14)=140
Untuk Modul SAP Financing (Fi) (20 * 16)=320
Untuk Modul SAP Controlling (Co) (20 *15)= 300
Untuk Modul SAP Human Resource (HR) (20 * 13 )=260
Hasil dari Kolom weighted total yang vertikal diperoleh dari :
Untuk Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru (30 * 23) =690
Untuk Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku (10 * 22) =220
Untuk Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik (20 * 29) =580
Untuk Fokus meningkatkan efisiensi operasional (40 * 31)= 1240
Kolom Nilai Maks
Hasil dari Kolom Nilai maks yang horisontal diperoleh dari :
Nilai maks yang diperoleh dengan mengkalikan nilai total dari 4 arahan strategi yang
ada dengan nilai weight dari masing-masing aplikasi yaitu 20 dikali dengan weight ,
dengan nilai maks total adalah 2000
177
Hasil dari Kolom Nilai maks yang vertikal diperoleh dari :
Nilai maks yang diperoleh dengan mengkalikan nilai total dari 7 modul yang ada dengan
nilai weight dari masing-masing arah strategi yaitu 35 dikali dengan weight , dengan
nilai maks total adalah 3500
Kolom persentase
Hasil dari Kolom persentase yang horisontal diperoleh dari :
Untuk Modul SAP Sales and Distribution (SD)
=( 170 /2000 ) * 100%= 8,50%
Untuk Modul SAP Production Planning (PP)
= ( 160 /2000 ) * 100%= 8,00%
Untuk Modul SAP Quality Management (QM)
= ( 140 /2000 ) * 100%= 7,00%
Untuk Modul SAP Material Management (MM)
= ( 140 /2000 ) * 100%= 7,00%
Untuk Modul SAP Financing (Fi)
= ( 320 /2000 ) * 100%= 16,00%
Untuk Modul SAP Controlling (Co)
= ( 300 /2000 ) * 100%= 15,00%
Untuk Modul SAP Human Resource (HR)
= ( 260 /2000 ) * 100%= 13,00%
Untuk total persentase yang horisontal sebesar 74,50%
Hasil dari Kolom persentase yang vertikal diperoleh dari :
Untuk Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru
= ( 690 /3500 ) * 100%= 19,71%
178
Untuk Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku
=( 220 /3500 ) * 100%= 6,29%
Untuk Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik
=( 580 /3500 ) * 100%= 16,57%
Untuk Fokus meningkatkan efisiensi operasional
= ( 1240 /3500 ) * 100%= 35,43%
Untuk total persentase yang vertikal sebesar 78,00%
Kolom Nilai sebenarnya
Hasil dari kolom Nilai sebenarnya yang horisontal diperoleh dari:
Untuk Modul SAP Sales and Distribution (SD)
= (100 / 74,50) * 8,5% =11,41%
Untuk Modul SAP Production Planning (PP)
= (100 / 74,50) * 8 % =10,74%
Untuk Modul SAP Quality Management (QM)
= (100 / 74,50) * 7% =9,40 %
Untuk Modul SAP Material Management (MM)
= (100 / 74,50) * 7 % =9,40%
Untuk Modul SAP Financing (Fi)
= (100 / 74,50) * 16,00 % =21,48%
Untuk Modul SAP Controlling (Co)
= (100 / 74,50) * 15,00% =20,13%
Untuk Modul SAP Human Resource (HR)
= (100 / 74,50) * 13,00 % =17,45%
179
Hasil dari Kolom Nilai sebenarnya yang vertikal diperoleh dari :
Untuk Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru
= (100 / 78,00) * 19,71%= 25,27%
Untuk Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku
=(100 / 78,00) * 6,29%= 8,06%
Untuk Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik
=(100 / 78,00) * 16,57%= 21,25%
Untuk Fokus meningkatkan efisiensi operasional
= (100 / 78,00) * 35,43%= 45,42%
Gap
Berdasarkan tabel yang diatas diperoleh gap horisontal dan gap vertikal yaitu:
• Gap vertikal yaitu melihat hubungan yang terjadi antara seluruh modul-modul
SAP dalam perusahaan terhadap masing-masing arahan strategi yang telah dibuat
pada saat awal penelitian. Secara umum persentase yang telah dicapai oleh
perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik dengan persentase 78 % dari
keseluruhan 100 % . kemudian terkait dengan masing-masing arahan strategi
dapat dijabarkan hubungannya:
o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada pelanggan
yang ada dan yang baru. Yang awalnya memiliki persentase perhatian
perusahaan sebesar 30 % ternyata baru mencapai 25,27 % saja nilai
penyelarasannya.
o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus kerjasama
dengan pemasok Bahan baku Yang awalnya memiliki persentase
180
perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata baru mencapai 8,06 % saja
nilai penyelarasannya.
o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada
pengembangan produk yang lebih baik Yang awalnya memiliki
persentase perhatian perusahaan sebesar 20 % ternyata seharusnya untuk
fokus pengembangan produk dalam perusahaan mencapai 21,25 % .
o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus meningkatkan
efisiensi operasional Yang awalnya memiliki persentase perhatian
perusahaan sebesar 40 % ternyata seharusnya untuk fokus efisiensi
operasional mencapai 45,42 %.
Untuk gap Vertikal yang terjadi ternyata aplikasi-aplikasi yang ada dalam
perusahaan lebih difokuskan pada arahan strategi efisiensi operasional dalam
perusahaan .
• Gap horisontal yaitu hubungan yang terjadi pada masing-masing modul aplikasi
dalam perusahaan terhadap arahan strategi yang ada . Secara umum persentase
yang telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik
dengan persentase 74,50 % dari keseluruhan 100 % . kemudian terkait dengan
masing-masing aplikasi dalam perusahaan dapat dijabarkan hubungannya:
o Aplikasi Modul SAP Sales and Distribution (SD),Yang awalnya memiliki
persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata sebenarnya telah
mencapai 11,41% nilai penyelarasannya.
o Aplikasi Modul SAP Production Planning (PP), Yang awalnya memiliki
persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata sebenarnya telah
mencapai 10,74% nilai penyelarasannya.
181
o Aplikasi Modul SAP Quality Management (QM). Yang awalnya
memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata
sebenarnya telah mencapai 9,40% nilai penyelarasannya..
o Aplikasi Modul SAP Material Management (MM), Yang awalnya
memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata
sebenarnya telah mencapai 9,40% nilai penyelarasannya.
o Aplikasi Modul SAP Financing (Fi), Yang awalnya memiliki persentase
perhatian perusahaan sebesar 20 % ternyata sebenarnya telah mencapai
21,48% nilai penyelarasannya.
o Aplikasi Modul SAP Controlling (Co), Yang awalnya memiliki
persentase perhatian perusahaan sebesar 20 % ternyata sebenarnya telah
mencapai 20,13% nilai penyelarasannya.
o Aplikasi Modul SAP Human Resource (HR), Yang awalnya memiliki
persentase perhatian perusahaan sebesar 20% ternyata sebenarnya baru
mencapai 17,45% saja nilai penyelarasannya.
Untuk gap horisontal yang terjadi ternyata nilai penyelarasan untuk aplikasi modul
SAP Human Resource(HR) masih kurang maksimal baru mencapai 17,45% , secara
keseluruhan aplikasi yang telah ditetapkan diawal penelitian berdasarkan
wawancara telah berjalan dengan cukup baik dan memiliki nilai penyelarasan yang
cukup memuaskan sesuai dengan target perusahaan.
182
5.18 Analisis Persentase Biaya
Diagram – diagram untuk persentasi biaya dapat dilihat di bawah ini :
5.18.1 Persentase Total biaya lights on
Perbandingan Total Biaya Portfolio Lights on
aplikasi, 1840000, 44%
infrastruktur, 1534340, 37%
service, 271195, 6%
manajemen, 541575, 13%
aplikasiinfrastrukturservicemanajemen
Gambar 5.5 Perbandingan Total biaya Lights on
(Sumber hasil olahan data) Biaya yang dikeluarkan dari aplikasi jika dilihat dari diagram diatas adalah biaya
terbesar yang dikeluarkan untuk total persentase total biaya lights on yaitu sebesar US
$1.840.000,- atau total 44% dari total biaya lights on keseluruhan. Infrastruktur juga
menghabiskan biaya yang cukup besar yaitu sebesar US $1.534.340,- atau biaya terbesar
kedua 37% .Dan biaya lights on terbesar ketiga yaitu biaya manajemen yaitu sebesar
13% dari total biaya manajemen keseluruhan atau sebesar US $541.575,-.Biaya terkecil
dikeluarkan perusahaan yaitu untuk biaya service yaitu sebesar US $271.195,-.
183
5.18.2 Persentase biaya Portofolio Aplikasi
Total persentase Biaya Aplikasi ($)
Modul SAP Production Planning (PP), 238000,
13%
Modul SAP Quality Management (QM),
238000, 13%Modul SAP Financing (Fi), 280000, 15%
Modul SAP Human Resource (HR), 280000,
15%
Modul SAP Sales and Distribution(SD), 286000,
16%
Modul SAP Controlling (Co),
280000, 15%
Modul SAP Material Management (MM),
238000, 13%
Modul SAP Sales and Distribution(SD)
Modul SAP Production Planning (PP)
Modul SAP Quality Management (QM)
Modul SAP Material Management (MM)
Modul SAP Financing (Fi)
Modul SAP Controlling (Co)
Modul SAP Human Resource (HR)
Gambar 5.6 Total Persentase Biaya Aplikasi ($)
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan gambar diagram diatas, kita dapat melihat bahwa perbandingan
biaya untuk aplikasi yang ada hampir seimbang, dan yang memiliki biaya yang terbesar
ada pada modul SAP Sales and Distribution dengan biaya sebesar US $286.000,- atau
sebesar 16% .Selanjutnya adalah modul aplikasi SAP Human Resource, modul aplikasi
SAP Controlling, modul aplikasi SAP Financing dengan masing – masing aplikasi
tersebut menghabiskan biaya sebesar US $280.000,- atau menghabiskan sebesar 15%
dari total biaya aplikasi yang dikeluarkan.Dan untuk aplikasi modul SAP Production
Planning, modul aplikasi SAP Quality Management, dan modul aplikasi SAP Material
Management yang masing – masing menghabiskan biaya sebesar US $238.000,- atau
sebesar 13 % dari total biaya aplikasi yang dikeluarkan.
184
5.18.3 Persentase biaya Portofolio Infrastruktur
Total persentase Biaya Infrastruktur ($)
Hardware, 170500, 11%
Software licence, 697100, 46%
Data Center Operation (DCO), 7670, 0%
Platform UNIX, 601200, 39%
Network LAN, 7975, 1%
Email System, 16560, 1%
Internet/Intranet security, 33335, 2%
HardwareSoftware licenceData Center Operation (DCO)Platform UNIXNetwork LANEmail SystemInternet/Intranet security
Gambar 5.7 Total Persentase Biaya Infrastruktur ($)
(Sumber hasil olahan data)
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa Software Licence menghabiskan paling
banyak dari total biaya infrastruktur, yaitu sebesar US $697.100,- atau sebesar 46% dari
total keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk biaya infrastruktur.Dan untuk biaya
infrastruktur kedua terbesar adalah platform UNIX, dimana infrastruktur ini
menghabiskan biaya sebesar US $601.200,- atau sebesar 39%. Dan biaya yang
dikeluarkan untuk Hardware sebesar 11% atau US $170.500,-. Dan untuk biaya internet,
biaya yang dikeluarkan sebesar US $33.335,-.Biaya yang dikeluarkan untuk Email
System sebesar $16.560,-. Dan biaya terkecil kedua terdapat pada Network LAN yaitu
sebesar US $7.975,-, sedangkan untuk Data Center Operation biaya terkecil yang
dikeluarkan adalah sebesar US $7.670,-
185
5.18.4 Persentase biaya Portofolio Management
Total persentase Biaya Manajemen($)
Staff and Budget Management, 213510, 40%
Planning Business,
116225, 21%
Training Program Departemen TI,
29500, 5%
Project Management, 182340, 34%
Staff and Budget ManagementPlanning BusinessTraining Program Departemen TIProject Management
Gambar 5.8 Total Persentase Biaya Manajemen ($)
(Sumber hasil olahan data)
Biaya yang dikeluarkan dari Staff and Budget Management jika dilihat dari diagram
diatas adalah biaya terbesar yang dikeluarkan untuk total persentase biaya manajemen
yaitu sebesar US $213.510,- atau total 40% dari total biaya manajemen keseluruhan.
Project Management menghabiskan biaya sebesar US $182.340,-.Dan biaya manajemen
terebesar ketiga yaitu Planning Business sebesar 21% dari total biaya manajemen
keseluruhan atau sebesar US $116.225,-.Biaya terkecil dikeluarkan untuk Training
Program Departemen TI yaitu sebesar US $29.500,-.
186
5.18.5 Persentase biaya Portofolio Service
Total Persentase Biaya Service($)
Helpdesk online, 112000, 41%
Netw ork Monitoring, 61195, 23%
Hardw are Maintenance, 98000, 36%
Helpdesk onlineNetwork MonitoringHardware Maintenance
Gambar 5.9 Total Persentase Biaya Service ($)
(Sumber hasil olahan data) Biaya terbesar pada biaya service terdapat pada biaya untuk HelpDesk Online yaitu
sebesar US $112.000,- yaitu sebesar 41% dari total persentase biaya service yang
dikeluarkan.dan pada urutan kedua biaya service terbesar dikeluarkan untuk
Hardware Maintenance yaitu sebesar US $98.000,-, dan biaya untuk Network
Monitoring adalah biaya yang terkecil yaitu sebesar US $61.195,- atau sebesar 23%
dari total biaya service keseluruhan.
187
5.19 Persentase Nilai Penyelarasan Strategi
Persentase Nilai Penyelarasan Strategi
Staff and Budget M anagement; 3.63; 5%
Planning Business; 3.00; 4%Training Program Departemen TI;
3.00; 4%
Project M anagement; 3.00; 4%
Helpdesk online; 3.50; 5%
Network M onitoring; 3.50; 5%
Hardware M aintenance; 3.00; 4%
Hardware; 3.50; 5%
Software licence; 4.00; 5%
Data Center Operat ion (DCO); 3.00; 4%
Platform UNIX; 4.50; 6%Network LAN; 3.38; 5%
Email System; 3.75; 5%
Internet/ Intranet security; 3.50; 5%
M odul SAP Sales and Distribut ion(SD); 4.25; 6%
M odul SAP Product ion Planning (PP); 4.00; 5%
M odul SAP Quality M anagement (QM ); 3.50; 5%
M odul SAP M aterial M anagement (M M ); 3.50; 5%
M odul SAP Financing (Fi); 4.00; 5%
M odul SAP Controlling (Co); 3.75; 5%
M odul SAP Human Resource (HR); 3.25; 4%
Staf f and Budget Management Planning Business Tr aining Pr ogr am Depar temen TI Pr oject Management Helpdesk onl ine Networ k Moni tor ing
Har dwar e Maintenance Har dwar e Sof twar e l i cence Data Center Oper ation (DCO) Platf or m UNIX Networ k LAN
Emai l System Inter net/ Intr anet secur i ty Modul SAP Sales and Distr ibution(SD) Modul SAP Pr oduction Planning (PP) Modul SAP Qual i ty Management (QM) Modul SAP Mater ial Management (MM)
Modul SAP Financing (Fi ) Modul SAP Contr ol l ing (Co) Modul SAP Human Resour ce (HR) Gambar 5.10 Persentase Nilai penyelarasan Strategi
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan Gambar diatas, kita dapat melihat nilai penyelarasan strategi tertinggi
terdapat pada Platform UNIX, dengan nilai 4,50. Dan nilai penyelarasan terkecil terdapat
pada Training program Departemen TI, Data Center Operation (DCO), Planning
Business, Project Management, Hardware Maintenance dengan nilai sebesar 3,00.
Dengan rincian sebagai berikut:
- Platform UNIX Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 4,50
- Modul SAP Sales and Distribution (SD) Dengan Nilai penyelarasan Strategi
sebesar 4,25
- Modul SAP Production Planning (PP) Dengan Nilai penyelarasan Strategi
sebesar 4,00
- Modul SAP Financing (Fi) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 4,00
188
- Email System Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,75
- Staff and Budget Management Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,63
- Helpdesk online Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50
- Hardware Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50
- Software licence Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 4,00
- Internet/Intranet security Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50
- Network Monitoring Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50
- Modul SAP Quality Management (QM) Dengan Nilai penyelarasan Strategi
sebesar 3,50
- Network LAN Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,38
- Modul SAP Material Management (MM) Dengan Nilai penyelarasan Strategi
sebesar 3,25
- Modul SAP Controlling (Co) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,25
- Modul SAP Human Resource (HR) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar
3,25
- Hardware Maintenance Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00
- Project Management Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00
- Planning Business Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00
- Data Center Operation (DCO) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00
- Training Program Departemen TI Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar
3,00
189
5.20 Analisis Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan Kualitas
5.20.1 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan
Kualitas pada aplikasi.
Total Biaya Aplikasi($) Penyelarasan/Kualitas
M odul SAP Sales and Distribution(SD); 286000
M odul SAP Human Resource (HR); 280000
M odul SAP Financing (Fi); 280000
M odul SAP M aterial M anagement (M M ); 238000
0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.505.00
0 2 4 6
Kualitas
Peny
elar
asan Modul SAP Sales and
Distribution(SD)Modul SAP HumanResource (HR)Modul SAP Financing (Fi)
Modul SAP MaterialManagement (MM)
Gambar 5.11a Total Biaya Aplikasi ($) Penyelarasan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Total Biaya aplikasi($) penyelarasan/kualitas
M odul SAP Quality M anagement (QM ); 238000
M odul SAP Production P lanning (PP); 238000
M odul SAP Contro lling (Co); 280000
3.40
3.50
3.60
3.70
3.80
3.90
4.00
4.10
3.5 4 4.5
Kualitas
Peny
elar
asan
Modul SAP QualityManagement (QM)Modul SAP ProductionPlanning (PP)Modul SAP Controlling (Co)
Gambar 5.11b Total Biaya Aplikasi ($) Penyelarasan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
190
Berdasarkan diagram diatas kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan
nilai penyelarasan terhadap biaya aplikasi diatas, maka :
Modul SAP Sales and Distribution (SD) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,
Terkendali”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,25 dan nilai kualitas
sebesar 4,23
Modul SAP Production Planning (PP) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,
Terkendali” , karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas
sebesar 4,03
Modul SAP Financing (Fi) termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali ”,
karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas sebesar 4,22
Modul SAP Quality Management (QM) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,
Stabil” , karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas
sebesar 4,17
Modul SAP Material Management (MM) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,
Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas
sebesar 3,57
Modul SAP Controlling (Co) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,
karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3.75 dan nilai kualitas sebesar 3,64
Modul SAP Human Resource (HR) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,
Stabil” , karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3.25 dan nilai kualitas
sebesar 3,30
191
5.20.2 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan
Kualitas pada Infrastruktur
Total Biaya Infrastruktur($) Penyelarasan/Kualitas
Data Center Operation (DCO); 7670
Email System; 16560
Network LAN; 7975Internet/Intranet security;
33335
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
0 2 4 6
Kualitas
Pen
yela
rasa
n
Data Center Operation(DCO)
Email System
Network LAN
Internet/Intranet security
Gambar 5.12a Total Biaya Infrastruktur($) Penyelarasan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Total Biaya Infrastruktur($)Penyelarasan/Kualitas
Hardware; 170500Platform UNIX; 601200
Software licence; 697100
0
1
2
3
4
5
6
3.6 3.8 4 4.2 4.4
Kualitas
Peny
elar
asan Hardware
Software licencePlatform UNIX
Gambar 5.12b Total Biaya Infrastruktur($) Penyelarasan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
192
Berdasarkan diagram diatas, dapat dilihat hubungan kualitas dengan nilai
penyelarasan terhadap biaya infrastruktur, yaitu :
Platform UNIX termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” ,
karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,50 dan nilai kualitas sebesar 3,52
Software Licence termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan”
, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas sebesar 3,29
Hardware termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena memiliki nilai
penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 4,00
Data Center Operation termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 2,88
Network LAN termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena memiliki
nilai penyelarasan sebesar 3,38 dan nilai kualitas sebesar 4,20
Email System termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena memiliki
nilai penyelarasan sebesar 3,75 dan nilai kualitas sebesar 4,26
Internet / Intranet Security termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,
karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 3,38
193
5.20.3 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan
Kualitas pada manajemen.
Total Biaya Manajemen($) Penyelarasan/Kualitas
Staf f and Budget M anagement; 213510
Planning Business; 116225Project M anagement; 182340
Training Program Departemen TI; 29500
0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.50
0.00 2.00 4.00 6.00Kualitas
Peny
elar
asan
Staff and Budget ManagementPlanning BusinessTraining Program Departemen TIProject Management
Gambar 5.13 Total Biaya Manajemen ($) Penyelarasan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan
nilai penyelarasan terhadap biaya manajemen adalah :
Staff and Budget Management termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,
karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,63 dan nilai kualitas sebesar 3,09
Planning Business termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 4,25
Training Program IT Department termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”
, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 2,90
Project Management termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 3,39
194
5.20.4 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan
Kualitas pada service
Total Biaya Service ($) Penyelarasan/Kualitas
Network M onitoring; 61195
Hardware M aintenance; 98000
Helpdesk online; 112000
2.9
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
Kualitas
Peny
elar
asan
Helpdesk online
Network Monitoring
Hardware Maintenance
Gambar 5.14 Total Biaya Service ($) Penyelarasan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan kualitas dengan nilai
penyelarasan terhadap biaya service, yaitu :
HelpDesk Online termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena
memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 3,2
Network Monitoring termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 3,27
Hardware Maintenance termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,
karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar
3,65
195
5.20.5 Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan dan kualitas
Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
Biaya dalam dolar
Biaya dalam dolar 0 0 2,084,810 1,298,300 804,000
Abaikan KrisisTidak Kritis,
Stabil
Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan
Memuaskan, Terkendali
Gambar 5.15 Strategi investasi total berdasarkan Nilai penyelarasan dan Kualitas
terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan Nilai penyelarasan dan kualitas bersifat
baik investasi yang telah diberikan perusahaan ditunjukkan pada gambar diatas.
Penerapan TI pada perusahaan cukup baik banyak dari portfolio yang ada
berdampak positif bagi perusahaan karena bersifat stabil, tidak adanya keadaan
perusahaan yang harus diabaikan dan krisis yang menandakan bahwa penerapan TI
dalam perusahaan memiliki peran yang penting dan harus dapat diperhatikan selalu
oleh perusahaan untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.
Berdasarkan diagram batang diatas , kita dapat merincikan total biaya
lights on berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitasnya, yaitu:
o Untuk kategori ”Tidak kritis, Stabil” memiliki jumlah biaya yang
paling tinggi, yaitu US$ 2.084.810,- yang terdiri dari Modul SAP
196
Quality Management (QM), Modul SAP Material Management (MM),
Modul SAP Controlling (Co), Modul SAP Human Resource (HR),
Hardware, Software licence, Data Center Operation (DCO), Network
LAN, Email System, Internet/Intranet security, Staff and Budget
Management, Planning Business, Project Management, Helpdesk
online, Hardware Maintenance, Training Program Departemen TI,
Network Monitoring
o Untuk kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” memiliki
jumlah biaya terbesar kedua sebesar US$1.298.300,- yang terdiri dari
Biaya platform UNIX,
o Untuk kategori ” Memuaskan , Terkendali” memiliki jumlah biaya
US$524.000,- yang terdiri dari Modul SAP Sales and Distribution
(SD), Modul SAP Production Planning (PP), Modul SAP Financing
(Fi).
o Untuk kategori ” Abaikan ” tidak ada.
o Untuk kategori ” Krisis ” tidak ada.
197
Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas
238,
000
238,
000
280,
000
280,
000
170,
500
7,67
0
7,97
5
16,5
60 33,3
35
213,
510
116,
225
29,5
00
182,
340
112,
000
61,1
95
98,0
00
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
Tidak Kritis, Stabil
Biay
a
Biaya dalam dolar
Gambar 5.16 Strategi investasi Stabil berdasarkan Nilai penyelarasan dan Kualitas
terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur,
service, manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas
bersifat tidak kritis, stabil yang memiliki biaya terbesar adalah Modul SAP
Controlling (Co), Modul SAP Human Resource (HR), sedangkan yang
memerlukan biaya paling rendah yaitu Data Center Operation (DCO) sebesar US
198
$7.670,- Keadaan yang stabil berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas
menunjukkan perusahan memerlukan untuk mengeluarkan uang sekecil mungkin
untuk perawatan dan peningkatan.
Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas
601,200
697,100
540,000
560,000
580,000
600,000
620,000
640,000
660,000
680,000
700,000
720,000
Platform UNIX Softw are licence
Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan
Bia
ya Biaya dalam dolar
Gambar 5.17 Strategi investasi Ditingkatkan jika dibutuhkan berdasarkan Nilai
penyelarasan dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat
ditingkatkan hanya jika dibutuhkan yang memiliki biaya cukup besar yaitu pada
Software Licence sebesar US$697.100,- , dan kemudian biaya yang lain yang termasuk
dalam kategori ini adalah platform UNIX sebesar US$601.200,- Keadaan yang
ditingkatkan hanya jika dibutuhkan berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas
menunjukkan perusahan bahw walaupun ketergantungan tinggi, tetapi kualitasnya biasa
saja. Pengeluaran uang yang dikeluarkan perusahaan hanya untuk jika darurat ataupun
sumber daya yang ada telah habis.
199
Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas
286,000
238,000
280,000
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
Modul SAP Salesand Distribution(SD)
Modul SAPProduction Planning
(PP)
Modul SAP Financing(Fi)
Memuaskan,Terkendali
Bia
ya Biaya dalam dolar
Gambar 5.18 Strategi investasi memuaskan berdasarkan Nilai penyelarasan dan Kualitas terhadap biaya
(Sumber hasil olahan data)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat
Memuaskan, terkendali yang memiliki biaya terbesar adalah Modul SAP Sales and
Distribution (SD) sebesar US$286.000,- sedangkan yang memerlukan biaya paling
rendah yaitu Modul SAP Production Planning sebesar US$ 238.000,- Keadaan yang
memuaskan dan terkendali berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas menunjukkan
perusahan untuk Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran uang untuk
mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya belum dibutuhkan.
Tabel 5.50 Keterangan hubungan penyelarasan dan kualitas aplikasi TI berjalan Kategori Strategi Investasi Diabaikan : Penyelarasan rendah Aplikasi sebaiknya diabaikan
Krisis : Penyelarasan tinggi (4,5) dan Kualitas hanya 2 atau kurang
Aplikasi adalah kandidat investasi untuk meningkatkan kualitas, terutama dengan penyelarasan yang tinggi
200
5.21 Persentase Ketergantungan Strategi
Persentase Nilai Ketergantungan Strategi
St af f and Budget Management ; 4.04; 5%
Planning Business; 4.67; 6%Training Program Depart emen TI; 3.35;
4%
Project Management ; 3.17; 4%
Helpdesk online; 3.78; 4%
Net work Monit or ing; 3.04; 4%
Hardware Maint enance; 4.30; 5%
Hardware; 4.26; 5%
Sof t ware licence; 3.70; 4%
Dat a Cent er Operat ion (DCO); 3.30; 4%
Plat f orm UNIX; 4.17; 5%Net work LAN; 4.78; 6%
Email Syst em; 4.43; 5%
Int ernet / Int ranet securit y; 3.96; 5%
Modul SAP Sales and Dist r ibut ion(SD); 4.53; 5%
Modul SAP Product ion Planning (PP); 4.46; 5%
Modul SAP Qualit y Management (QM); 4.50; 5%
Modul SAP Mat er ial Management (MM); 3.46; 4%
Modul SAP Financing (Fi) ; 4.55; 5%
Modul SAP Cont rolling (Co); 4.45; 5%
Modul SAP Human Resource (HR); 3.53; 4%
St af f and Budget Management
Planning Business
Training Program Depart emen TI
Project Management
Helpdesk online
Net work Monit oring
Hardware Maint enance
Hardware
Sof t ware licence
Dat a Cent er Operat ion (DCO)
Plat f orm UNIX
Net work LAN
Email Syst em
Int ernet / Int ranet securit y
Modul SAP Sales and Dist r ibut ion(SD)
Modul SAP Product ion Planning (PP)
Modul SAP Qualit y Management (QM)
Modul SAP Mat er ial Management (MM)
Modul SAP Financing (Fi)
Modul SAP Cont rolling (Co)
Modul SAP Human Resource (HR)
Gambar 5.19 Persentase Ketergantungan Strategi
(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan Gambar diatas, kita dapat melihat nilai Ketergantungan strategi tertinggi
terdapat pada Network LAN dengan nilai 4,78 karena digunakan untuk mentransfer
informasi dari masing-masing departemen yang ada .Dan nilai ketergantungan terkecil
terdapat pada Network Monitoring dengan nilai sebesar 3,04 karena penggunaanya yang
Kategori Strategi Investasi Tidak kritis, Stabil: Penyelarasan sedang (3)
Mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan
Peningkatkan hanya jika dibutuhkan Penyelarasan tinggi (4,5) dan kualitas sedang (3)
Walaupun penyelarasan tinggi, kualitasnya biasa saja. Pengeluaran uang hanya jika darurat atau bila sumber daya habis
Memuaskan, Terkendali : Penyelarasan dan kualitas 4 atau 5
Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya tidak dibutuhkan.
201
jarang oleh karena untuk mengecek keadaan internet yang ada berjalan atau tidak dan
dengan kecepatan berapa. Nilai ketergantungan dan kualitas yang ada dengan rincian
sebagai berikut:
- Network LAN Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,78
- Planning Business Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,67
- Modul SAP Financing (Fi) Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,55
- Modul SAP Sales and Distribution (SD) Dengan Nilai ketergantungan Strategi
sebesar 4,53
- Modul SAP Quality Management (QM) Dengan Nilai ketergantungan Strategi
sebesar 4,50
- Modul SAP Production Planning (PP) Dengan Nilai ketergantungan Strategi
sebesar 4,46
- Modul SAP Controlling (Co) Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,45
- Email System Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,43
- Hardware Maintenance Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,30
- Hardware Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,26
- Platform UNIX Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,17
- Staff and Budget Management Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar
4,04
- Internet/Intranet security Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,96
- Helpdesk online Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,78
- Software licence Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,70
- Modul SAP Human Resource (HR) Dengan Nilai ketergantungan Strategi
sebesar 3,53
202
- Modul SAP Material Management (MM) Dengan Nilai ketergantungan Strategi
sebesar 3,46
- Training Program Departemen TI Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar
3,35
- Data Center Operation (DCO)Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar
3,30
- Project Management Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,17
- Network Monitoring Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,04
5.22 Hubungan Ketergantungan dengan kualitas terhadap biaya
5.22.1 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas
(terhadap biaya) pada aplikasi
Total Biaya Aplikasi($) Ketergantungan/Kualitas
M odul SAP Human Resource (HR); 280000
M odul SAP Quality M anagement (QM ); 238000
M odul SAP M aterial M anagement (M M ); 238000
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4 5
Kualitas
Ket
erga
ntun
gan
Modul SAP Quality Management (QM)
Modul SAP Human Resource (HR)
Modul SAP Material Management (MM)
Gambar 5.20a Total Biaya Aplikasi ($) Ketergantungan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
203
Total Biaya Aplikasi($) Ketergantungan/Kualitas
M odul SAP Sales and Distribution(SD); 286000
M odul SAP Production Planning (PP); 238000
M odul SAP Financing (Fi); 280000
M odul SAP Contro lling (Co); 280000
4.424.444.464.484.5
4.524.544.564.58
3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4
Kualitas
Ket
erga
ntun
gan
Modul SAP Sales and Distribution(SD)
Modul SAP Production Planning (PP)
Modul SAP Financing (Fi)
Modul SAP Controlling (Co)
Gambar 5.20b Total Biaya Aplikasi ($) Ketergantungan/ Kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan kualitas dengan nilai
ketergantungan terhadap biaya aplikasi :
Modul SAP Sales and Distribution (SD) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,
Terkendali” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,53 dan nilai
kualitas sebesar 4,23
Modul SAP Production Planning (PP) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,
Terkendali” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,46 dan nilai
kualitas sebesar 4,03
Modul SAP Quality Management (QM) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,
Terkendali” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,50 dan nilai
kualitas sebesar 4,17
Modul SAP Financing (Fi) termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” ,
karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,55 dan nilai kualitas sebesar 4,22
204
Modul SAP Controlling (Co) termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika
dibutuhkan” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,45 dan nilai
kualitas sebesar 3,64
Modul SAP Modul SAP Material Management (MM) termasuk dalam kategori
”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,46 dan
nilai kualitas sebesar 3,57
Modul SAP Human Resource (HR) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,
Stabil” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,53 dan nilai kualitas
sebesar 3,30
5.22.2 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas
(terhadap biaya) pada infrastruktur
Total Biaya Infrastruktur($) Ketergantungan/Kualitas
Network LAN; 7975Email System; 16560
Data Center Operation (DCO), 7670
Internet/Intranet security; 33335
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4 5
Kualias
Pen
yela
rasa
n Data Center Operation (DCO)Network LANEmail SystemInternet/Intranet security
Gambar 5.21a Total Biaya Infrastruktur ($) ketergantungan / kualitas
(Sumber hasil olahan data)
205
Total Biaya Infrastruktur($) Ketergantungan/Kualitas
Hardware; 170500
Software licence; 697100
Platform UNIX; 601200
3.63.73.83.9
44.14.24.34.4
0 1 2 3 4 5
Kualias
Peny
elar
asan
HardwareSoftware licencePlatform UNIX
Gambar 5.21b Total Biaya Infrastruktur ($) ketergantungan / kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat hubungan kualitas dengan nilai
ketergantungan terhadap biaya infrastruktur :
Hardware termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” , karena memiliki
nilai Ketergantungan sebesar 4,26 dan nilai kualitas sebesar 4,00
Software Licence termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai Ketergantungan sebesar 3,70 dan nilai kualitas sebesar 3,29
Data Center Operation termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai Ketergantungan sebesar 3,30 dan nilai kualitas sebesar 2,88
Platform UNIX termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” ,
karena memiliki nilai Ketergantungan sebesar 4,17 dan nilai kualitas sebesar
3,52
Network LAN termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” , karena
memiliki nilai Ketergantungan sebesar 4,78 dan nilai kualitas sebesar 4,20
Email System termasuk dalam kategori Memuaskan, Terkendali , karena
memiliki nilai Ketergantungan sebesar 4,43 dan nilai kualitas sebesar 4,26
206
Internet / Intranet Security termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”,
karena memiliki nilai Ketergantungan sebesar 3,96 dan nilai kualitas sebesar
3,38
5.22.3 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas
(terhadap biaya) pada manajemen
Total Biaya Manajemen($) Ketergantungan/Kualitas
Staff and Budget M anagement; 213510
Planning Business; 116225
Training Program Departemen TI; 29500 Pro ject M anagement;
182340
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00
Kualitas
Ket
erga
ntun
gan Staff and Budget
ManagementPlanning Business
Training ProgramDepartemen TIProject Management
Gambar 5.22 Total Biaya Manajemen($) Ketergantungan / kualitas
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas, dapat kita lihat bahwa hubungan kualitas dengan
nilai ketergantungan terhadap biaya manajemen :
Planning Business termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” , karena
memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,67 dan nilai kualitas sebesar 4,25
Staff and Budget Management termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika
dibutuhkan” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,04 dan nilai
kualitas sebesar 3,09
207
Training Program IT Department termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”
, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,35 dan nilai kualitas sebesar
2,90
Project Management termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,17 dan nilai kualitas sebesar 3,35
5.22.4 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas (terhadap biaya) pada Service
Total Biaya Service($) Ketergantungan/Kualitas
Network M onitoring; 61195
Helpdesk online; 112000
Hardware M aintenance; 98000
0
1
2
3
4
5
6
3 3.2 3.4 3.6 3.8
Kualitas
Ket
erga
ntun
gan
Network MonitoringHardware MaintenanceHelpdesk online
Gambar 5.23 Total Biaya Service ($) Ketergantungan / Kualitas
(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan kualitas dengan nilai
ketergantungan terhadap biaya service :
HelpDesk Online termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,78 dan nilai kualitas sebesar 3,20
Network Monitoring termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena
memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,04 dan nilai kualitas sebesar 3,27
208
Hardware Maintenance termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika
dibutuhkan” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,30 dan nilai
kualitas sebesar 3,65
5.22.5 Strategi Investasi berdasarkan hubungan ketergantungan dan
kualitas
Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas
0 0
1,641,140
1,192,7101,353,260
0200000400000600000800000
10000001200000140000016000001800000
Biaya dalam dolar
Biaya dalam dolar 0 0 1,641,140 1,192,710 1,353,260
Abaikan Krisis Tidak Kritis, Stabil
Ditingkatkan hanya jika
Memuaskan, Terkendali
Gambar 5.24 Strategi investasi Total berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas
terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur, service, manajemen
berdasarkan strategi hubungan Nilai penyelarasan dan kualitas bersifat baik investasi
yang telah diberikan perusahaan ditunjukkan pada gambar diatas. Penerapan TI pada
perusahaan terletak pada posisi stabil, ditingkatkan hanya jika dibutuhkan dan
memuaskan, tidak ada investasi yang bersifat abaikan dan Krisis.
Berdasarkan diagram diatas, kita dapat merincikan total biaya lights-on berdasarkan nilai
ketergantungan dan kualitasnya :
Untuk kategori ”Tidak Kritis, stabil ” memiliki biaya terbesar yaitu sebesar
US$1.641.140,- yang terdiri dari Modul SAP Material Management (MM),
209
Modul SAP Human Resource (HR), Software Licence, Data Centre
Operation(DCO), Internet / Intranet Security, Training Program Departement
TI, Project Management, HelpDesk Online, Network Monitoring
Untuk kategori ”Memuaskan, terkendali” memiliki jumlah biaya terebsar kedua
yaitu US$1.353.260,- yang terdiri dari modul SAP Sales and Distribution (SD),
modul SAP Production Planning (PP), modul SAP Quality Management (QM),
Modul SAP Financing (Fi), Hardware, Network LAN, Email System, Planning
Business
Untuk kategori ”Ditingkatkan jika dibutuhkan” memiliki biaya sebesar
US$1.192.710,- yang terdiri dari Hardware Maintenance, Staff and Budget
Management, Platform UNIX, dan modul SAP Controlling (Co).
Untuk kategori ”Abaikan” tidak ada.
Untuk kategori ”Krisis” tidak ada
210
Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas
2380
00
2800
00
6971
00
7670
3333
5
2950
0 1823
40
1120
00
6119
5
0100000200000300000400000500000600000700000800000
Tidak Kritis,Stabil
Bia
ya Biaya dalam dolar
Gambar 5.25 Strategi investasi Tidak Kritis, Stabil berdasarkan Nilai Ketergantungan
dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan Ketergantungan dan kualitas bersifat Tidak
Kritis, Stabil yang memiliki biaya terbesar adalah Software Licence sebesar US
$697.100,- sedangkan yang memerlukan biaya paling rendah yaitu Data Center
Operation (DCO) sebesar US$ 7.670,-. Keadaan yang stabil berdasarkan hubungan
ketergantungan dan kualitas menunjukkan perusahan memerlukan untuk mengeluarkan
uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan.
211
Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas
280000
601200
213510
98000
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
Modul SAPControlling (Co)
Platform UNIX Staff and BudgetManagement
Hardw areMaintenance
Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan
Bia
ya Biaya dalam dolar
Gambar 5.26 Strategi investasi Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan berdasarkan Nilai
Ketergantungan dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan Ketergantungan dan kualitas bersifat
Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan yang memiliki biaya terbesar adalah Platform UNIX
sebesar US $601.200,- sedangkan yang memerlukan biaya paling rendah yaitu
Hardware Maintenance sebesar US$ 98.000,-. Keadaan yang ditingkatkan hanya jika
dibutuhkan berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas menunjukkan perusahan
bahwa walaupun ketergantungan tinggi, tetapi kualitasnya biasa saja. Pengeluaran uang
yang dikeluarkan perusahaan hanya untuk jika darurat ataupun sumber daya yang ada
telah habis.
212
Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas
2860
00
2380
00
2380
00
2800
00
1705
00
7975 16
560
1162
25
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
Modul S
AP Sales an
d Dist
ributi
on(S
D)
Modul S
AP Produc
tion P
lannin
g (PP)
Modul S
AP Qua
lity M
anag
ement
(QM)
Modul S
AP Financ
ing (F
i)
Hardware
Network
LAN
Email Sys
tem
Plannin
g Bus
iness
Memuaskan,Terkendali
Bia
ya Biaya dalam dolar
Gambar 5.27 Strategi investasi Memuaskan, Terkendali berdasarkan Nilai
Ketergantungan dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan Ketergantungan dan kualitas bersifat
Memuaskan,Terkendali yang memiliki biaya terbesar adalah Modul SAP Sales and
Distribution (SD) sebesar US$286.000,- sedangkan yang memerlukan biaya paling
rendah yaitu Network LAN sebesar US$ 7.975,- .Modul SAP Sales and Distribution
213
(SD) memiliki ketergantungan yang tinggi karena digunakan dalam pembuatan surat-
surat untuk kegiatan transaksi operasional. Ketergantungan dan kualitas yang
memuaskan yang terendah dari biaya adalah karena Cuma biaya kabel saja. Keadaan
yang memuaskan dan terkendali berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas
menunjukkan perusahan untuk Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran
uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya belum
dibutuhkan.
Tabel 5.51 Keterangan hubungan ketergantungan dan kualitas aplikasi TI berjalan
Kategori Strategi Investasi Diabaikan : Aplikasi sebaiknya diabaikan Ketergantungan rendah Krisis : Aplikasi adalah kandidat investasi Ketergantungan tinggi (4,5) dan untuk meningkatkan kualitas, Kualitas hanya 2 atau kurang terutama dengan ketergantungan yang tinggi Tidak kritis, Stabil: Ketergantungan sedang. Ketergantungan sedang (3) Mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan Peningkatkan hanya jika dibutuhkan Walaupun ketergantungan tinggi, Ketergantungan tinggi (4,5) dan kualitasnya biasa saja. Pengeluaran Kualitas sedang (3) uang hanya jika darurat atau bila sumber daya habis Memuaskan, Terkendali : Mengontrol aplikasi untuk aturan Ketergantungan dan kualitas 4 atau 5 kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya tidak dibutuhkan.
214
5.23 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan terhadap biaya
5.23.1 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan
(terhadap biaya) pada aplikasi
Total Biaya Aplikasi($) Pengguna/Ketergantungan
M odul SAP Sales and Distribut ion(SD); 286000
M odul SAP Financing (Fi); 280000
M odul SAP Controlling (Co); 280000
M odul SAP Product ion Planning (PP); 238000
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4.4 4.45 4.5 4.55 4.6
Ketergantungan
Peng
guna Modul SAP Sales and
Distribution(SD)Modul SAP Financing (Fi)
Modul SAP ProductionPlanning (PP)Modul SAP Controlling (Co)
Gambar 5.28a Total Biaya Aplikasi($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
Total Biaya Aplikasi ($) Pengguna/Ketergantungan
M odul SAP Quality M anagement (QM );
238000
M odul SAP Human Resource (HR); 280000
M odul SAP M aterial M anagement (M M );
238000
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 2 4 6
Ketergantungan
Pen
ggun
a
Modul SAP QualityManagement (QM)
Modul SAP HumanResource (HR)
Modul SAP MaterialManagement (MM)
Gambar 5.28b Total Biaya Aplikasi($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
215
Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan ketergantungan dengan
jangkauan pengguna terhadap biaya aplikasi :
Modul SAP Sales and Distribution (SD) digunakan oleh satu departemen dan
cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan nilai
ketergantungan tinggi sebesar 4,53
Modul SAP Production Planning (PP) digunakan oleh satu departemen dan
cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan
ketergantungan tinggi sebesar 4,46
Modul SAP Quality Management (QM) digunakan oleh satu departemen dan
cukup berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan
ketergantungan tinggi sebesar 4,50
Modul SAP Modul SAP Material Management (MM) digunakan oleh satu
departemen dan cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar
3,00 dan ketergantungan sedang sebesar 3,46
Modul SAP Financing (Fi) digunakan oleh satu departemen dan cukup penting,
karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan ketergantungan tinggi
sebesar 4,55
Modul SAP Controlling (Co) digunakan oleh satu departemen dan cukup
penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan ketergantungan
tinggi sebesar 4,45
Modul SAP Human Resource (HR) digunakan oleh beberapa individu karyawan
dan cukup cukup berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00
dan ketergantungan sedang sebesar 3,53
216
5.23.2 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan
(terhadap biaya) pada infrastruktur
Total Biaya infrastruktur($)Pengguna/Ketergantungan
Internet/Intranet security; 33335
Email System; 16560
Network LAN; 7975
Data Center Operation (DCO); 7670
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4 5 6
Ketergantungan
Pen
ggun
a Internet/IntranetsecurityEmail System
Network LAN
Data CenterOperation (DCO)
Gambar 5.29a Total Biaya Infrastruktur($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
Total Biaya Infrastruktur($) Pengguna/Ketergantungan
Platform UNIX; 601200
Software licence; 697100
Hardware; 170500
3.6
3.7
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
0 1 2 3 4 5
Ketergantungan
Peng
guna Platform UNIX
Software licenceHardware
Gambar 5.29b Total Biaya Infrastruktur($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
217
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan
pengguna terhadap biaya infrastruktur :
Hardware digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting, karena
memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi sebesar
4,26
Software Licence digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup berguna,
karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan sedang
sebesar 3,70
Data Center Operation digunakan oleh beberapa departemen dan cukup berguna,
karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan Ketergantungan sedang
sebesar 3,30
Platform UNIX digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting,
karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi
sebesar 4,17
Network LAN digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting, karena
memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi sebesar
4,78
Email System digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting, karena
memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi sebesar
4,43
Internet / Intranet Security digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup
berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan
sedang sebesar 3,96
218
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki jangkauan
pengguna tertinggi dan ketergantungan yang tinggi untuk portfolio infrastruktur
adalah Network LAN karena tanpa adanya hubungan antar bagian tersebut maka
proses bisnis, aliran informasi sulit untuk berjalan sehingga PT.Charoen Pokphand
Indonesia Tbk tergantung pada Network LAN. Secara keseluruhan portfolio
infrastruktur memiliki ketergantungan yang tinggi dan jangkauan pengguna yang
cukup luas pada satu perusahaan.
5.23.3 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan
(terhadap biaya) pada manajemen
Total Biaya Manajemen($) Pengguna/Ketergantungan
Staff and Budget M anagement; 213510
Planning Business; 116225
Training Program Departemen TI; 29500
Project M anagement; 182340
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
5
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Ketergantungan
Pen
ggun
a Staff and Budget ManagementPlanning BusinessTraining Program Departemen TIProject Management
Gambar 5.30 Total Biaya Manajemen($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas, dapat kita lihat bahwa hubungan Ketergantungan dengan
jangkauan pengguna terhadap biaya manajemen :
219
Staff and Budget Management digunakan oleh beberapa departemen dan cukup
penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan Ketergantungan
tinggi sebesar 4,04
Planning Business digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup
penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00 dan Ketergantungan
tinggi sebesar 4,67
Training Program IT Department digunakan oleh satu departemen dan cukup
berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan Ketergantungan
sedang sebesar 3,35
Project Management digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup
berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00 dan Ketergantungan
sedang sebesar 3,17
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki jangkauan
pengguna tertinggi dan ketergantungan yang tinggi untuk portfolio manajemen
adalah Staff and Budget Management karena PT Charoen Pokphand sangat baik
dalam hal keuangan perusahaan perusahaan selalu mempertimbangkan dahulu
seluruh proyek dan juga kebutuhan Staff sehingga ketergantungan dari staff and
Budget management cukup tinggi.
220
5.23.4 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan
(terhadap biaya) pada Service
Total Biaya Service($)Pengguna/Ketergantungan
Helpdesk online; 112000
Network M onitoring; 61195
Hardware M aintenance; 98000
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4 5 6
Ketergantungan
Peng
guna Helpdesk online
Network MonitoringHardware Maintenance
Gambar 5.31 Total Biaya Service($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan Ketergantungan dengan
Jangkauan pengguna terhadap biaya service :
HelpDesk Online digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup berguna,
karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan
sedang sebesar 3,78
Network Monitoring digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup
berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00 dan
Ketergantungan sebesar 3,04
221
Hardware Maintenance digunakan oleh satu departemen dan cukup penting,
karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan Ketergantungan
sebesar 4,30
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki
ketergantungan yang tinggi untuk portfolio Service adalah Hardware Maintenance
karena tanpa adanya perbaikan hardware yang baik maka akan berakibat fatal bagi
perusahaan jika sampai terjadi kerusakan pada hardware yang ada akan
menyebabkan perusahaan tidak dapat bekerja dan membuat rugi perusahaan.
5.24 Hubungan Kualitas, Nilai Penyelarasan dan Ketergantungan
Hubungan Kualitas, Nilai Penyelarasan dan Ketergantungan
3.094.25
2.903.39
3.20 3.27 3.65 4.003.29 2.88 3.52
4.20 4.26 3.38 4.23 4.03 4.17 3.57 4.22 3.64 3.30
3.633.00 3.00
3.003.50
3.503.00
3.50 4.00 3.00 4.50 3.38 3.753.50 4.25 4.00 3.50
3.504.00
3.753.25
4.04 4.673.35 3.17 3.78
3.04
4.304.26 3.70 3.30 4.17
4.78 4.43 3.96 4.53 4.46 4.503.46 4.55 4.45 3.53
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Staff and
Budget
Manag
emen
t
Plannin
g Bus
iness
Training
Program
Dep
artemen
TI
Projec
t Man
agem
ent
Helpde
sk on
line
Network
Mon
itorin
g
Hardware
Main
tenan
ce
Hardware
Software
licen
ce
Data C
enter
Ope
ration
(DCO)
Platfor
m UNIX
Network
LAN
Email Sys
tem
Intern
et/Int
ranet s
ecurity
Modul S
AP Sales an
d Dist
ributi
on(S
D)
Modul S
AP Produc
tion P
lannin
g (PP)
Modul S
AP Qua
lity M
anag
ement
(QM)
Modul S
AP Mate
rial M
anag
emen
t (MM)
Modul S
AP Financ
ing (F
i)
Modul S
AP Con
trollin
g (Co)
Modul S
AP Hum
an R
esou
rce (H
R)
KetergantunganNilai PenyelarasanKualitas
Gambar 5.32 Hubungan kualitas, penyelarasan dan ketergantungan
(Sumber hasil olahan data)
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai
ketergantungan maka sistem aplikasi maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan
222
oleh perusahaan, semakin tinggi nilai penyelarasan strategi maka sistem aplikasi
tersebut semakin sesuai dengan strategi bisnis perusahaan dan semakin tinggi nilai
kualitas maka kinerja sistem tersebut semakin baik. Penjelasan rincinya yaitu :
o Staff and Budget Management, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan
nilai 4,04, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.63 dan nilai kualitas
yang sedang yaitu 3.09.
o Planning Business, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4.67 ,
nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.00 dan nilai kualitas yang tinggi
yaitu 4.25.
o Training Program Departemen TI, memiliki tingkat ketergantungan sedang
dengan nilai 3,35, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,00 dan nilai
kualitas yang rendah yaitu 2,90.
o Project Management, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai
3,17, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,00 dan nilai kualitas yang
sedang juga yaitu 3,39.
o Network Monitoring, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai
3,04, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,50 dan nilai kualitas yang
sedang juga yaitu 3,27.
o Hardware Maintenance, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai
3,04 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,00 dan nilai kualitas yang
sedang juga yaitu 3,65.
o Hardware, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,26, nilai
penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,50 dan nilai kualitas yang tinggi
yaitu 4,00.
223
o Software licence, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3,70 ,
nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,00 dan nilai kualitas yang sedang
juga yaitu 3,29.
o Data Center Operation (DCO), memiliki tingkat ketergantungan sedang
dengan nilai 3,30 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.00 dan nilai
kualitas yang rendah yaitu 2,88.
o Platform UNIX, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,17, nilai
penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,50 dan nilai kualitas yang sedang
yaitu 3,52.
o Network LAN, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,78, nilai
penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.38 dan nilai kualitas yang tinggi
yaitu 4.20.
o Email System, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,43, nilai
penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.75 dan nilai kualitas yang tinggi
yaitu 4.26.
o Internet/Intranet security, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai
3,96, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.50 dan nilai kualitas yang
sedang juga yaitu 3.38.
o Modul SAP Sales and Distribution (SD), memiliki tingkat ketergantungan
tinggi dengan nilai 4,53 , nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4.25 dan
nilai kualitas yang tinggi yaitu 4.23.
o Modul SAP Production Planning (PP), memiliki tingkat ketergantungan tinggi
dengan nilai 4,46 , nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4.00 dan nilai
kualitas yang tinggi juga yaitu 4.03.
224
o Modul SAP Quality Management (QM), memiliki tingkat ketergantungan
tinggi dengan nilai 4,50 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.50 dan
nilai kualitas yang tinggi yaitu 4.17.
o Modul SAP Material Management (MM), memiliki tingkat ketergantungan
sedang dengan nilai 3,46, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.50
dan nilai kualitas yang sedang yaitu 3.57.
o Modul SAP Financing (Fi), memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan
nilai 4,55 , nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,00 dan nilai kualitas
yang tinggi yaitu 4,22.
o Modul SAP Controlling (Co), memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan
nilai 4,45 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.75 dan nilai kualitas
yang sedang juga yaitu 3,64.
o Modul SAP Human Resource (HR), memiliki tingkat ketergantungan sedang
dengan nilai 3,53 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,25 dan nilai
kualitas yang sedang yaitu 3,30.
5.25 Manajemen Agenda
Manajemen agenda di pembahasan ini merupakan pengulasan dari hasil pengisian
kuesioner yang diberikan kepada manajer TI dan manajer bisnis yang terkait pada
perusahaan, pembahasan ini dilakukan agar kita dapat melihat hubungan antara kedua
manajer tersebut, apakah telah dapat berkerja dama dengan baik dalam setiap
pekerjaannya, agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan berdampak pada
bottom line. Selain itu manajemen agenda ini dilakukan agar terdapat peluang perbaikan
225
pada proses manajemen maupun inovasi yang akan datang. Pembahasan manajemen
agenda tersebut yaitu:
• Manajemen agenda 1
Dalam manajemen PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk, telah
melakukan proses perencanaan bisnis dan TI saling terintergrasi dan saling
berhubungan, Dimana TI mampu melakukan inovasi dan berdasarkan strategi
bisnis yang ada, baik pengeluaran biaya operasional maupun proyek. Dan secara
konsisten, kinerja TI dan kinerja bisnis tersebut akan terus diawasi, agar selaras
dengan tujuan yang ingin dicapai.
• Manajemen agenda 2
Dalam manajemen PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk, menganggap
bahwa investasi TI yang ada telah sesuai sasaran dan hasil dan nilai yang cukup
baik berdasarkan sumber daya yang ada. Seluruh biaya yang dikeluarkan pasti
memiiliki tujuan yang ingin dicapai, serta bagian manajemen juga beranggapan
bahwa telah dapat melakukan pengontrolan dan yang mengakibatkan terjadinya
pengurangan biaya TI yang tidak perlu dan dapat meningkatkan kinerja users.
• Manajemen agenda 3
Manajemen dan karyawan perusahaan telah memahami arahan strategi
yang ingin dicapai oleh perusahaan sehingga investasi TI yang diprioritaskan
sesuai dengan arahan strategi perusahaan. Dimana seluruh karyawan harus
berpartisipasi di dalamnya agar dapat dicapai dengan baik sasaran yang ingin
dituju.
226
• Manajemen agenda 4
Penggunaan portfolio dalam menganalisa biaya sistem TI oleh
perusahaan menghasilkan penaksiran kegiatan operasilonal oleh kualitas, tingat
layanan dan penyelarasan strategi, sehingga kita dapat mengetahui sistem dan TI
dimana yang seharusnya didahulukan untuk dikembangkan lebih lanjut, maupun
sistem dan TI mana yang dihentikan penggunaannya, agar penggunaan sistem
dan TI yang ada pada perusahaan mampu memberikan hasil yang bagus pada
bottom line perusahaan dan meningkatkan keakuratan dalam menghasilkan
informasi bagi perusahaan.
• Manajemen agenda 5
Dalam kegiatan manajemen perusahaan, PT.Charoen Pokphand Indonesia
berusaha menghasilkan arahan strategi yang tepat, tegas dan yang mampu
dilaksanakan arahan strategi tersebut. Dimana semua aktivitas, sumber daya TI
direncanakan secara matang, sehingga pengeluaran perusahaan ditujukan untuk
meningkatkan nilai, kinerja perusahaan serta membuat suasana kerja yang
kondusif dengan adanya perencanaan, protitasasi dalam menjalankan bisnis
pakan ternaknya
• Manajemen agenda 6
Perencanaan kebutuhan/pasokan meningkatkan damapk strategis dan
operasioanl pada investasi TI perusahaan. Dapat dilihat pada demand/Supply
planning yang ada bahwa adanya kebutuhan yang perlu dikembangkan
perusahaan, dengan memprioritaskan sesuai dengan arahan strategi perusahaan,
sehingga terjadinya penyelarasan terjadi antara bisnis dan juga TI yang ada.
227
• Manajemen agenda 7
Sejauh ini PT.Charoen Pokphand Indonesia tidak adanya masalah-
masalah umum yang terjadi baik melalui hubungan proses pengelolaan TI
maupun manajemen operasional serta budaya perusahaan, sehingga proses
pengelolaan TI dan manajemen perusahan berjalan dengan baik.
• Manajemen agenda 8
Perencanaan menghasilkan arahan strategi bisnis perusahaan sangat
diunggulkan pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang mana prioritasasi
terhadap proyek yang akan dikembangkan dan dijalankan lebih baik dengan
memiliki strategi investasi yang baik dan dukungan seluruh karyawan dalam
perusahaan maka resiko proyek yang ada dapat dikurangi.
• Manajemen agenda 9
Perencanaan TI dan bisnis dalam perusahaan dijalankan secara
bersamaan, dengan berdasarkan pada arahan strategi yang ingin dicapai
perusahaan sehingga TI berperan penting untuk meningkatkan pengembangan
bisnis agar memperoleh hasil yang benar. Dengan perencanaan yang matang
maka harapan manajemen dapat lebih fokus dan dapat terus menerus
diperbaharui dengan adanya gagasan-gagasan baru.
• Manajemen agenda 10
Budaya manajemen perusahaan yang berkerja sama mendukung proses
perencanaan bisnis dan TI secara terkait dan terpadu mengakibatkan proses
bisnis dan manajemen berjalan dengan efektif sehingga berdampak pada inovasi-
inovasi perusahaan baik di manajamen maupun di operasional.