Post on 14-Feb-2018
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
1/76
BAB 4 POSTUR
TUJUAN
Setelah membaca bab ini, pembaca akan dapat:
1. Mendeskripsikan postur ideal saat duduk dan berdiri
2. Membedakan antara posisi anatomi dan postur yang standar (atau ideal)
3. Mendeskripsikan posisi kepala, leher, bahu, panggul, pinggul, lutut, dan
pergelangan kaki yang optimal dalam postur tegak.
4. Menelaskan perbedaan antara postur statis dan postur dinamis
!. Memberikan inter"ensi pada pasien dengan gangguan postur
#ostur adalah garis arah bagian tubuh yang relati$ selaras, dan gangguan postur dapat
dianggap sebagai kelainan postural yang mempengaruhi $ungsinya. %ab ini membahas
postur normal dan gangguan postur pada orang de&asa dan terminologi yang digunakan
untuk mendeskripsikan postur. 'kan diberikan uga n$ormasi tentang cara memeriksa
dan menelaskan postur statis, dan saran untuk inter"ensi dimaksudkan untuk
mengoptimalkan postur. Meskipun kebanyakan dokter rehabilitasi medik menilai keadaan
postur dan memberikan inter"ensi dimaksudkan untuk mengubah postur dan
meningkatkan $ungsi dari pasien, tidak ada de$inisi secara uni"ersal yang disepakati
mengenai postur dan ada sedikit penelitian yang menyatakan hubungan antara nyeri
muskuloskeletal dan keselarasan postural. %anyak tulisan dan yang artikel kagum akan
keselarasan postur yang optimal, namun, studi klinis belum menemukan korelasi diantara
keselarasan postur dengan suatu geala atau gangguan $ungsi. %ab ini memberikan
in$ormasi untuk melakukan pemeriksaan postural, e"aluasi, dan inter"ensi berdasarkan
bukti terbaik yang tersedia.
#ostur termasuk hubungan dari bagian tubuh satu sama lain dan dasar yang
menyokong atau mensuport tubuh. asar yang menyokong adalah daerah tubuh yang
memiliki kontak dengan permukaan. Saat berdiri dasar yang menyokong adalah daerah
antara tepi luar kaki, termasuk bagian posterior dan lateral tumit, bagian paling lateral
dari ari kaki kelima, serta sebagian daerah anterior ibu ari (*ambar. 4+1)
#ostur dapat dinilai secara statis, ketika tubuh sedang beristirahat, atau dinamis saat
tubuh bergerak. #ostur statis dapat die"aluasi dalam berbagai posisi, termasuk berdiri,
duduk, berbaring, atau dalam posisi terkait melakukan tugas yang spesi$ik. #ostur
dinamis dapat dinilai selama berbagai kegiatan, termasuk beralan, mengangkat,
mendorong, memba&a melempar, dan bersepeda, atau ketika bergerak dari satu posisi ke
posisi lain seperti dari duduk ke berdiri. arena postur statis dianggap sebagai postur
1
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
2/76
dasar dimana postur lainnya dan tubuh bergerak, bab ini $okus pada pemeriksaan,
e"aluasi, dan inter"ensi untuk pasien dengan masalah $ungsional terkait dengan
perubahan postur statis.
ebanyakan dokter akan setuu bah&a postur dan keseimbangan sangat penting untuk
perkembangan dan pemeliharaan dalam melakukan gerakan yang bebas dan kegiatan
$ungsional, ada sedikit kesepakatan tentang mekanisme sara$ yang mendasari. -oollacott
dan Shum&ay+ook menelaskan dua model untuk memahami dasar sara$ yang
mempengaruhi perkembangan postur dan kontrol gerakan: model re$leks hirarki dan
model sistem. Menurut model re$leks hirarkis, keseimbangan dan kontrol penggerak
merupakan proses dari re$leksi$ ke "olunter saat anak de&asa. Menurut model ini,
kemandirian dan kontrol tergantung pada penghambatan re$leks primiti$ dan
penggabungan beberapa re$leks ke dalam tindakan yang "olunter. /ingkat #ematangan
secara progresi$ yang lebih tinggi berurutan dari sistem sara$ pusat (SS#) dan
memungkinkan tingkat prilaku yang lebih tinggi untuk menggantikan perilaku yang
immatur.
Menurut model sistem dari motor kontrol, 0S mengintegrasikan in$ormasi dari
berbagai sistem dan sub sistem untuk mengontrol keseimbangan, postur, dan gerakan.
eseimbangan dan kemampuan untuk bersikap independen dan bergerak berkembang
dari pematangan interakti$ dari beberapa sara$ dan komponen mekanik, termasuk "isual,
"estibular, dan kemampuan sistem somatosensori untuk mendeteksi perubahan dalam
keseimbangan respon otot secara sinergis mengontrol postur dan keseimbangan sistemadapti$ untuk memodi$ikasi sistem sensorik dan motorik dalam menanggapi tugas atau
2
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
3/76
lingkungan mor$ologi tubuh (bentuk dan struktur indi"idu, termasuk "ariabel seperti
tinggi, pusat massa, dan ukuran indi"idu secara segmen: kisaran gerak sendi (M), dan
kekuatan otot (lihat %ab 13 untuk pembahasan lebih rinci mengenai keseimbangan)
ALIGNMENT IDEAL
/ubuh manusia dapat diposisikan di pada berbagai postur statis, termasuk berdiri,
duduk, berlutut, dan membungkuk. alam posisi dasar ini ada berbagai "ariasi, seperti
berdiri dengan satu kaki atau dua kaki duduk dengan kaki bersama+sama, bersilah, atau
terpisah berlutut pada satu lutut atau dua lutut berbaring pada satu sisi atau berbaring
terlentang atau 5ntuk setiap posisi ini tubuh dikendalikan dalam stabilitas dan orientasi
terhadap lingkungan ini adalah kontrol postural. rientasi postural adalah kemampuan
untuk mempertahankan hubungan yang tepat antara bagian tubuh dan antara tubuh dan
lingkungan selama melakukan pekeraan. emampuan unik tubuh manusia untuk
mempertahankan sikap bipedal secara tegak memungkinkan penggunaannya untuk
melakukan tugas motorik halus dan kasar. %erdiri tegak memiliki beberapa kerugian,
seperti bagian kecil dasar yang menyokong, pusat gra"itasi yang tinggi, dan memberikan
tekanan tinggi pada tulang belakang, panggul, dan ekstremitas ba&ah.
eselarasan tubuh yang ideal, uga dikenal sebagai postur ideal yang baik, postur
yang ideal, keselarasan yang ideal, atau postur netral, ini adalah posisi di mana pusat
massa berpusat atas dasar yang mensuport atau menyokong. ni adalah posisi
keseimbangan otot dan rangka. #ostur tubuh yang ideal dapat meminimalkan risiko
cedera atau de$ormitas yang progresi$ pada struktur pendukung di semua posisi
$ungsional. 6al ini uga memungkinkan otot, intratoraks dan organ perut, untuk ber$ungsi
optimal. #ostur tubuh yang ideal membutuhkan minimal energy untuk menaga
keselarasan keseimbangan. Sedikitnya umlah energi yang dikeluarkan dalam postur
berkurang dimana ligamen pada otot menstabilkan sendi dan menahan beban. #ostur yang
ideal harus memiliki sendi mekanik sendi yang e$isien dan batas keausan pada sendi.
Seperti postur tubuh yang ideal mensyaratkan bah&a kondisi lain normal, termasuk otot,
$leksibilitas, kontrol neuromuskular, dan re$leks. #ostur tubuh yang buruk, sebaliknya
akan mengurangi regangan pada struktur pendukung dan keseimbangan tidak e$isien pada
dasar tubuh yang menyokong.
POSTUR BERDIRI
3
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
4/76
Meskipun terdapat perbedaan indi"idu dalam ukuran tubuh dan proporsi, standar
tertentu diusulkan sebagai keselarasan atau garis arah postur tubuh yang ideal. Standar ini
memberikan indikator umum untuk keselarasan atau garis arah postur ideal dan standar
untuk perbandingan ketika memeriksa postur, terlepas dari ukuran tubuh indi"idu atau
proporsinya. Meskipun standar ini tidak selalu menggambarkan postur sempurna atau
keselarasan, "ariasi dari standar ini membentuk dasar dari pemeriksaan dan e"aluasi
postural. postur berdiri yang ideal ditunukkan pada *ambar. 4+2 dan dielaskan dalam
/abel 4+1 dan 4+2.
Meskipun ketika berdiri pada garis arah tubuh yang ideal tampak berdiri sepenuhnya,
dan salah satu yang terus bergoyang ke depan dan belakang dan dari sisi ke sisi, meliputi
daerah yang dikenal sebagai sway envelope. *erakan ini disebut goyangan postural.
'mplitudo dari goyangan postural bisa sampai 12 deraat pada bidang sagital dan hingga
17 deraat di bidang $rontal pada orang de&asa berdiri dengan arak kaki mereka terpisah
4 inci. *oyangan postural mungkin berbeda dengan mor$ologi tubuh dan enis kelamin.
%eberapa telah menyatakan bah&a bergoyang merupakan suatu gerakan sebagai pompa
untuk membantu aliran balik "ena. #enelitian telah menunukkan bah&a postur berdiri
dan bergoyang meningkat dengan adanya kelelahan dan nyeri pinggang, bertambahnya
usia, stroke, osteoporosis, dan konsumsi alkohol dan selama $ase luteal dari siklus
menstruasi. *oyangan atauswaydapat diminimalkan dengan niat, menyentuh benda yang
stabil dan terlihat oleh "isual. goyangan postural lebih besar saat duduk tanpa penyokong
daripada berdiri, meskipun umlah bergoyang tergantung pada indi"idu dan posisi tertentu
saat duduk. scoliosis belum ditemukan mempengaruhi goyangan postural, sedangkan
perubahan respirasi dapat mempengaruhi goyangan postural, terutama saat duduk.
goyangan postural dapat meningkatk sampai mencapai batas stabilitasnya. 8ika batas
stabilitas terlampaui, salah satu langkah harus diambil, mendapatkan dukungan, atau
risiko atuh.
4
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
5/76
Tabel 4-1 posture berdr deal dl!at dar a"teror atau posteror
Pe"u"#u$ Ideal al%"&e"t
Mata
%ahu
skapula
siku
pergelangan
tangan
lengan
costae and
sternum
#el"is
#anggul
lutut
9e"el 6oriontal
9e"el 6oriontal. Sudut Superior berada sedikit diba&ah the a;is
horiontal a;is yang melalui /1
atar terhadap thora;, 3
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
6/76
kaki
Spine
sekitar 13
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
7/76
a;is nya. Meskipun ada banyak posisi dan postur yang ideal, hanya ada satu posisi
anatomi standar. alam posisi anatomi tubuh tegak dengan kepala dan dada tegak.
9engan berada di sisi tubuh dengan bahu di rotasi netral, siku mengarah kedepan,
$ossae cubiti siku dan telapak tangan menghadap ke depan, ari+ari menghadap
kedepan, dan yang adduksi dengan masing+masing ibu ari menghadap ke depan.
Akstremitas ba&ah lurus dan seaar, dengan kedua kaki menghadap lurus ke depan
(*br. 4+3) .ari posisi anatomis, tiga bidang dan tiga sumbu atau a;is dapat
digunakan untuk menggambarkan posisi, keselarasan, dan gerak tubuh. Selain itu,
sendi pada posisi dianggap sebagai posisi kosong untuk pengukuran M dari
sebagian sendi
POSTUR DUDU(
Seperti berdiri, ada banyak postur duduk yang potensial. #ostur uduk dapat
dipengaruhi oleh dimana seseorang duduk, kebiasaan orang tersebut, dan tugas yang
dilakukan. Menurut 'ndersson, yang a&alnya dielaskan oleh Schoberth pada tahun
1=72, ada tiga dasar postur duduk ketika duduk di kursi: anterior, tengah, dan
posterior. uduk 'nterior, uga dikenal sebagai duduk mengarah kedepan, adalah
postur dengan rotasi anterior dari panggul atau meningkatkn kyphosis tulang belakang
sehingga lebih dari 2!D dari berat tubuh disalurkan melalui kaki ke lantai dan pusat
gra"itasi adalah bagian anterior dari tuberositas iskia. uduk /engah, uga dikenal
sebagai duduk tegak adalah duduk dengan pusat gra"itasi langsung di atas tuberositas
iskia dengan sekitar 2!D dari berat tubuh disalurkan melalui kaki ke lantai. duduk
#osterior adalah postur yang pusat gra"itasi berada di belakang tuberositics ischia dan
kurang dari 2!D dari berat tubuh disalurkan melalui kaki ke lantai.
E
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
8/76
uduk 'nterior dapat dicapai dengan dukungan minimal dari paha dengan
menempatkan pantat di tepi mengarah ke depan ($rontal) dari kursi (*br. 4+4). #osisi
ini sering digunakan ketika orang itu menggunakan tangannya, seperti dengan
mencapai, penyusunan, kedokteran gigi, dan perbaikan peralatan kecil, serta untuk
makan, menulis, atau bermain piano. alam posisi ini, ika laci, mea, atau pendukung
lainnya memungkinkan lengan dapat digunakan untuk mengambil tekanan dari
panggul. alam posisi ini, ada berbagai cara untuk memposisikan kaki dan tulang
belakang untuk menyeimbangkan tubuh di atas panggul. uduk secara 'kti$
(dielaskan secara rinci nanti dalam bab ini) adalah sebuah pendekatan untuk duduk
anterior yang mempertahankan keseimbangan postur.
?
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
9/76
/engah atau duduk tegak umumnya dicapai dengan didukung oleh paha
didukung sepenuhnya. /ulang belakang dapat didukung (dengan sandaran) atau tidak
(tanpa sandaran), tergantung pada tugas (*ambar. 4+!). 5ntuk duduk posterior, satu
mungkin memutar panggul posterior dan ditandai tulang lumbar yang kyposis
sehingga keseimbangan tulang belakang berada di atas panggul. 'tau, satu dapat
bersandar atau duduk sepenuhnya kembali kursi dengan tulang belakang didukung
oleh sedikit sandaran sedikit atau sepenuhnya bersandar (*br. 4+7). pada duduk
posterior dengan punggung didukung oleh sandaran tulang belakang mungkin dalam
posisi netral atau kyphosis postur atau postur lainnya di antara kedua sandaran.
/ekanan intradiskusl dapat dipengaruhi oleh pilihan postur duduk. 0achemson
menemukan bah&a tekanan diskus lebih tinggi pada postur spesi$ik saat duduk
anterior daripada di midlle sitting dan tekanan diskus pada duduk tengah, lebih besar
dari pada duduk posterior. 0achemson mengamati terkait perubahan tekanan
intradiskus, perubahan mekanis dalam diskus itu sendiri dan sakit punggung, dan
menunukkan bah&a terdapat hubungan positi$ antara tiga "ariable tersebut
memberikan dasar untuk pengobatan indi"idu dengan nyeri punggung.
Selain tekanan intradiskus yang lebih tinggi di semua posisi duduk daripada
saat berdiri, perbedaan utama antara postur berdiri dan setiap posisi duduk adalah
duduk melibatkan lebih $leksi pada pinggul dan lutut. alam kebanyakan postur
duduk, panggul berputar kea rah posterior dan mengurangi lordosis lumbar (atau
bergerak ke arah kyphosis). Semakin akut sudut thigh-torso (uga disebut sebagai
thigh-trunk angle), semakin banyak lordosis lumbal menurun. etika duduk dengan
sudut thigh+torso kurang dari =< deraat (yaitu, dengan pinggul di ba&ah lutut),
=
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
10/76
lordosis lumbal biasanya berbalik. berlutut (%alans) denga dukungan kursi akan
memberikan sudut thigh+torsoyang lebih besar (auh lebih besar dari =< deraat) dari
kursi duduk biasa (*br. 4+E). posisi saat beristirahat dapat merubah respon perubahan
kelengkungan tulang lumbar, posisi seluruh tubuh harus dipertimbangkan ketika
membuat penyesuaian postur duduk pasien.
%anyak Studi telah menemukan bah&a memberikan penyokong untuk tulang
belakang lumbar saat duduk dapat mengakibatkan lordosis yang lebih besar,
mengurangi tekanan intradiskus, dan mengurangi nyeri pinggang. %anyak uga Studi
tidak setuu tentang e$ek mau+miring atau belakang miring pad ursi, posisi duduk
dan kenyamanan tetapi setuu dengan sandaran berbaring.
uduk di tengah atau duduk tegak umumnya dapat dilakukan dengan bantuan
paha yang sepenuhnya. Spine dapat dibantu (dengan sandaran) atau tidak dibantu
(tanpa sandaran), tergantung pada pekeraan yang sedang dilakukan (*ambar. 4+!).
5ntuk duduk posterior, orang tersebut mungkin memutar panggul posterior dan
lumbarspinememiliki posisi kyphotic sehingga keseimbangan tulang di atas panggul.
'tau, orang tersebut dapat bersandar atau duduk sepenuhnya kembali kursi dengan
spinedibantu oleh "sandaran atau bersandar penuh (*br. 4+7). #osisi duduk posterior
dengan punggung dibantu oleh sandaran, spine mungkin dalam posisi netral atau
kyphotic atau postur berada di antara kedua sandaran tertentu. /ekanan intradiscal
dapat dipengaruhi oleh postur duduk. 0achemson mengemukakan bah&a tekanan disk
lebih tinggi pada postur spesi$ik duduk anterior daripada di duduk di tengah dan
tekanan discusduduk di tengah, pada gilirannya, tekanannya lebih besar dari pada
duduk posterior. 0achernson mengemukakan terkait perubahan tekanan intradiscal
dan perubahan mekanis dalam disk itu sendiri dan nyeri punggung, menunukkan
bah&a hubungan positi$ antara tiga mekanisme tersebut memberikan dasar
pengobatan pada indi"idu dengan nyeri punggung.
alam pembahasan, tekanan intradiscal lebih tinggi di semua posisi duduk
daripada di posisi berdiri, perbedaan utama antara berdiri dan setiap posisi duduk
adalah posusu duduk yang melibatkan posisi $leksi pada pinggul dan lutut. alam
kebanyakan postur duduk, panggul berputar secara posterior dan lumbalis yang
9ordosis berkurang (atau bergerak ke arah kyphosis). Semakin akut sudut paha+torso
(uga disebut sebagai sudut paha+tungkai), semakin banyak lordosis lumbal yang
menurun. etika duduk dengan sudut paha+torso kurang dari =< deraat (yaitu, dengan
pinggul di ba&ah lutut), lordosis lumbal biasanya berbalik. #osisi kursi bantu (%alans)
1
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
11/76
mendukung sudut paha+torso yang lebih besar (auh lebih besar dari =< deraat) dari
kursi duduk biasa untuk yang lebih dekat dengan posisi berdiri dan dapat memelihara
lumbar lordosis (*br. 4+E). arena posisi sisa dari tungkai tubuh dapat berubah dalam
menanggapi perubahan kelengkungan lumbar, posisi seluruh tubuh harus
dipertimbangkan ketika membuat penyesuaian postur duduk pada pasien.
Studi telah menelaskan bah&a memberikan dukungan untuk lumbar saat
duduk dapat menyebabkan lordosis yang lebih besar, mengurangi tekanan intradiscal,
dan mengurangi nyeri pinggang. Satu Studi menyetuui adanya e$ek forward-tilted
atau rearward-tilted sit panpada posisi dan kenyamanan saat duduk tapi menyetuui
bah&a sandaran sambil berbaring mengurangi baik tekanan intradiscal dan nyeri.
Mempertahankan posisi lumbal yang lordosis yang sama di duduk sebagai salah satu
cara mempertahankan per$orma umumnya dianggap lebih baik daripada mengurangi
lordosis atau kyphotic pada postur lumbar. #erubahan posisi dianggap oleh beberapa
peneliti untuk mengindikasikan ketidaknyamanan tetapi lebih dianggap oleh orang
lain untuk meningkatkan kenyamanan. 5ntuk mengurangi ketegangan pada lumbar
dan mengurangi tekanan intradiscallumbal, banyak dokter merekomendasikan bah&a
posisi lutut lebih rendah dari pinggul dan sandaran akan berbaring untuk
menghasilkan sudut paha+torso terbuka (F = deraat) untuk membantu
mempertahankan lordosis lumbal saat duduk . 0amun, beberapa indi"idu, terutama
mereka dengan kondisi seperti stenosis spinal yang diperburuk oleh ekstensi lumbal,
lebih nyaman pada posisi duduk dengan pengurangan lordosis lumbal atau bahkan
terbalik.
%agi indi"idu yang lebih nyaman duduk dengan posisi lordosis (dan untuk
kegiatan yang tepat untuk duduk anterior), dua postur telah direkomendasikan:
bersandar dan duduk akti$. edua postur mirip dalam banyak cara. GPerchingG duduk
dengan sudut paha+badan GterbukaG dengan duduk di tepi depan dari kursi, duduk di
kursi yang bisa miring mengarah ke depan, duduk di bangku tinggi, atau duduk di
bola gym atau kursi khusus ( seperti ursi Saddle oleh %ambach atau capisco oleh
6ag) (*ambar. 4+?). erek menelaskan sudut paha+torso yang ideal sekitar 13!
deraat, posisi digambarkan sebagai posisi antara duduk dan berdiri. Sudut ini sesuai
dengan posisi indi"idu (secara otomatis) mengasumsikan ketika posisi sidelyingdan
posisi astronot secara inheren diasumsikan dalam kondisi tanpa gra"itasi. rane
menelaskan bah&a sudut ini adalah sama dengan yang digunakan untuk mencapai
stabilitas dan dukungan dalam posisi berdiri dari seni bela diri dan dalam /eknik
11
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
12/76
'le;ander. #engaruh duduk di posisi ini tidak Gakti$G mirip dengan bersandar namun
dielaskan dengan detail yang lebih tepat. uduk aktid dilakukan dengan otot tungkai
ba&ah akti$ mendukung postur duduk. 6al ini isarankan bah&a postur ini secara
biomekanis lebih baik daripada duduk postur anterior lainnya karena memungkinkan
spineberada di postur netral atau yang ideal ditemukan dalam per$orma, penggunaan
otot secara e$isien, dan menyediakan dasar yang luas dari dukungan untuk
menstabilkanspineselama posisi duduk statis, gerakan berulang, dan pemuatan.
uduk 'kti$ melibatkan duduk di depan kursi dengan posisi tubuh bersandar
ke depan, menempatkan pusat gra"itasi tuberositas iskial ke anterior (*br. 4+=). 9ebih
khusus, tuberositas iskial diposisikan ke arah depan kursi, kaki yang anterior ke lutut
(atau satu kaki adalah anterior ke lutut dan lutut yang lain tertekuk sehingga kaki yang
berada di ba&ah badan dengan hanya ari+ari kaki di lantai), lutut lebih rendah dari
pinggul, panggul dimiringkan sedikit ke depan sehingga badan tersebut memiliki
posisi sedikit bersandar ke depan, dan lordosis lumbal dipertahankan dalam posisi
yang sama dengan yang berdiri.
6al tersebut membuat tubuh bergerak mau dari tuberositas iskial ke kaki,
sehingga mengurangi akti"itas otot+otot erector spasme. Selain itu ika dilakukan
dengan keseimbangan yang benar, ada akti"itas yang sangat sedikit dari $leksor
pinggul. #osisi ini dapat dengan mudah dipertahankan dengan pengeluaran energi
minimal dan memungkinkan tubuh untuk bergerak ke segala arah melalui $leksi,
ekstensi, abduksi, atau adduksi dari pinggul dan pergeseran secara bersamaan dalam
penekanan berat+bantalan kaki dan tuberositas iskial, sedangkan tulang
mempertahankan lordosis yang relati$ stabil. A$ek dari postur ini, seperti dengan
bersandar, belum dilaporkan dalam literaturpeer-review.
Te$a"a" )a"% Me&pe"%aru! Postur
edua kekuatan internal dan eksternal mempengaruhi tekanan postur internal,
termasuk akti"itas otot dan ketegangan pasi$ dalam $asia dan tendon, harus seimbang
dengan kekuatan eksternal termasuk gra"itasi, inersia, dan Ground Reaction Force
(*C) bagi tubuh untuk mempertahankan keseimbangan. Semua kekuatan ini dibahas
secara singkat dalam bab ini, kecuali untuk inersia, yang hanya dielaskan ketika
sebuah benda bergerak atau bergerak dengan percepatan. n$ormasi lebih rinci tentang
kekuatan yang mempengaruhi postur dapat ditemukan dalam teks+teks yang ber$okus
pada subek ini.
12
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
13/76
Meskipun postur statis tidak melibatkan gerakan akti$ yang signi$ikan, tekanan
akti$ melakukan kontrol atas itu. ontrol postural tetap membuat badan menadi pusat
massa yang melebihi basis dukungannya dan menaga stabilitas terhadap gaya
gra"itasi yang dapat mengganggu posisi tegak. ontrol postural memerlukan
koordinasi antara SS#, sistem "isual dan "estibular, dan sistem muskuloskeletal
dengan menggunakan input dari reseptor sendi, otot, dan tendon.
ontribusi SS# untuk kontrol postural oleh menginterpretasi input dari semua
sumber dan memberikan output yang sesuai untuk menaga keseimbangan. 5ntuk
merespon dengan tepat untuk output ini sendi harus memiliki M cukup dan otot
harus cukup kuat dan koordinasi untuk menanggapi perubahan gaya yang bekera
pada tubuh. #enyesuaian postural dapat teradi dalam menanggapi umpan balik dari
gangguan eksternal yang tidak terduga, serta dengan cara umpan+mau dalam
mengantisipasi gangguan yang dihasilkan sendiri. #erubahan baik input atau output
dapat mengganggu kontrol postural. Misalnya, kontrol postural dapat terpengaruh
oleh perubahan dalam masukan sensorik peri$er untuk 0S sebagai akibat dari
diabetes neuropati atau dengan peningkatan &aktu respon otot (output) yang
disebabkan oleh penuaan.
*ra"itasi adalah kekuatan konsisten dan dapat diprediksi yang bekera pada
tubuh manusia. (*) adalah titik mengenai gra"itasi yang muncul untuk bertindak
dan titik di sekitar yang seluruh bagian tubuh yang menyeimbangkan satu sama lain.
arena perbedaan ukuran tubuh dan proporsi, * tidak memiliki lokasi persis yang
sama di semua indi"idu, * selalu berada di daerah panggul ketika seseorang
berdiri di postur netral yang ideal. * untuk seseorang dalam posisi netral telah
banyak digambarkan sebagai area yang terletak sedikit anterior untuk pertama atau
kedua segmen sacral, kira+kira pada tingkat kedua segmen anterior sacral ke atas
bagian ba&ah sakrum, dan di daerah perut . Semakin dekat ke * adalah untuk
pusat basis dukungan dan lebih luas atau lebih besar dengan basis dukungan yang
lebih besar dari stabilitas.
#usat massa (M) adalah titik teoritis yang terletak di pusat tepat dii massa
tubuh. M bergantung pada massa tiap segmen tubuh dan lokasinya diruangannya.
* adalah proyeksi "ertikal (atau komponen "ertikal) dari tubuh yang menadi
penanda. Selain gaya gra"itasi, *CS uga mempengaruhi postur statis. *CS terdiri
dari tiga gaya: gaya "ertikal, gaya medial+lateral horisontal, dan gaya anteroposterior
horisontal. arena gaya horisontal selama berdiri (diam) diabaikan, "ektor *# kira+
13
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
14/76
kira sama besar, namun berla&anan arah dengan gaya gra"itasi pada saat postur
berdiri tegak statis. #usat kekuatan (C), uga dikenal sebagai pusat tekanan (#),
adalah titik di permukaan mendukung di mana tindakan *# dan merupakan titik dari
mana teradinya goncangan diplot.
*erakan postural menyebabkan garis gra"itasi (9*), garis "ertikal turun dari
menadi pertanda *, untuk bergerak. 6al ini menyebabkan gaya yang bekera
tentang setiap bersama untuk terus berubah meskipun seseorang tampaknya masih
berdiri. etika 9* le&at langsung melalui sendi, tidak ada torsi gra"itasi bekera
pada sendi tersebut. etika 9* mele&ati anterior sendi, saat gra"itasi yang
dihasilkan membuat segmen proksimal bergerak bersama anterior. Sebagai contoh,
ika 9* mele&ati anterior lutut, segmen pro;imal, paha, akan bergerak anterior,
menghasilkan momen ekstensi di lutut. emikian pula, ika 9* mele&ati anterior ke
pinggul, segmen proksimal, tubuh, akan bergerak anterior, menghasilkan momentum
$leksi di pinggul. etika 9* mele&ati sendi posterior, saat gra"itasi yang dihasilkan
menyebabkan segmen proksimal bergerak posterior, dan ketika garis gra"itasi lateral
pusat sendi, segmen proksimal sendi akan bergerak lateral (ke arah 9* yang) untuk
berkompensasi.
#osisi yang berubah selama akti"itas sehari+hari ('9S) atau olahraga yang
mempengaruhi stabilitas. 8ika *M bergerak di luar basis dukungan, stabilitas
berkurang. 6al ini menyebabkan indi"idu memiliki kemungkinan lebih besar atuh.
Memisahkan kaki meningkatkan stabilitas dengan memperluas basis dukungan,
menurunkan M, dan membuat 9* cenderung untuk bergerak di luar basis
dukungan. etika bergerak melalui ruang, karena dengan bergerak dari duduk ke
berdiri, meraih sebuah obek atau membungkuk untuk mencuci tangan, *M
bergerak masuk dan keluar dari dasar dukungan, dari seimbang untuk posisi seimbang
dan kembali lagi. 5ntuk melakukan gerakan+gerakan ini dibutuhkan tubuh kontrol
postural dan stabilitas dinamis.
etika penambahan berat badan untuk orang yang berdiri postur di statis,
* ini bergeser ke arah yang berat tambahan sebanding dengan massa dan arak
tegak lurus yang dari 9*. Misalnya, memba&a seorang anak di pinggul seseorang
atau memba&a koper di satu tangan dapat menggeser * ke sisi itu. 5ntuk
mengimbangi, mungkin menggeser pinggul ke sisi ipsilateral (sisi yang anak tersebut
duduk, lengan di mana koper diba&a) atau mungkin memiringkan tubuh ke arah sisi
yang berla&anan dengan berat, atau keduanya, untuk memba&a 9* lebih dekat ke
14
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
15/76
pusat basis dukungan. /anpa penyesuaian berat tambahan dapat memberikan
ketegangan yang berlebihan pada otot tertentu atau dapat menyebabkan hilangnya
keseimbangan sebagai 9* yang pindah ke luar basis dukungan.
POSTUR )ANG *A*AT
*angguan #ostur atau postur yang buruk adalah postur yang menyimpang dari
ideal. #enyimpangan tersebut mungkin memiliki berbagai penyebab dan e$ek.
#enyebab gangguan postur mungkin atau tidak mungkin dapat dimodi$ikasi.
#enyebab yang dapat dimodi$ikasi termasuk perubahan panang otot dan kekuatan,
perubahan dalam M sendi, keang otot, dan posisi pelindung karena rasa sakit atau
kebiasaan.
#enyebab yang tidak dapat diubah dari gangguan postur termasuk "ariasi
struktural dan kerusakan pada komponen dasar yang menaga postur, termasuk tulang,
sendi, otot, dan sistem sara$. ontoh "ariasi struktural termasuk ketidakcocokan
panang kaki, scoliosis spineyang menetetap, dan ante"ersion $emoralis berlebihan.
erusakan pada komponen dasar yang mempertahankan postur mungkin disebabkan
oleh cedera, seperti $raktur kompresi "ertebra, atau penyakit, seperti rheumatoid
arthritis atau osteoarthritis. *angguan 0S, seperti cerebral palsy, cedera otak
traumatis, atau stroke, uga dapat mengakibatkan gangguan postur karena perubahan
yang mereka dapat menyebabkan tonus otot, kekuatan, dan sensasi dapat mencegah
pencapaian garis yang ideal (/abel 4+3).
6al ini diusulkan, dengan dukungan yang benar dari bukti yang ada, bah&a
gangguan postural yang dapat dimodi$ikasi isebabkan oleh perubahan panang otot
dan kekuatan yang dihasilkan dari kurangnya "ariasi dalam gerakan dan posisi atau
kinera sering akti"itas berulang. *ambar.
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
16/76
Saat otot menadi lebih kuat, otot akan lebih besar (hipertro$i) dengan cara
menambahkan sarkomer yang diatur secara seaar dengan panang serat otot. tot
yang memanang, sarkomer lebih ditambahkan. mobilisasi otot dalam posisi
pemanangan atau pemendekantelah terbukti menyebabkan penambahan atau
pengurangan sarkomer, secara masing+masing. Ampat minggu imobilisasi dalam
posisi pemanangan, Misalnya, terbukti menyebabkan umlah sarkomer meningkat
sekitar 2
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
17/76
dengan otot otot untuk memisahkan atau bergerak terlalu auh. Misalnya, serratus
anterior yang diperpanang memungkinkan adduksi dan atau miring ke ba&ah skapula
karena tarikan terlindung dari rhomboideus yang memendek.
%iasanya peneliti berpikir bah&a berbagai kondisi uga dapat mempengaruhi
postur. eang otot atau kontraktur mungkin memiliki e$ek yang mirip dengan
pemendekan otot. Misalnya., Sebuah scoliosis $ungsional dapat berkembang sebagai
hasil dari spasme unilateral otot para"ertebral. #erubahan postural, termasuk
peningkatan lumbar lordosis, panggul anterior, dan posisi posterior kepala, yang
umum selama kehamilan dan diduga terkait dengan perubahan distribusi pada berat,
panang otot, dan kelemahan ligamen (*br. 4+17). steoporosis, penuaan, dan
ankylosing spondylitisdikaitkan dengan peningkatan kyphosis toraks (*ambar. 4+1E).
#enyakit pernapasan uga terkait dengan perubahan postur, seperti dada gentong, yang
berhubungan dengan penyakit paru obstrukti$ kronik (##). Meskipun tidak ada
penelitian yang dipublikasi pada asimetri postural yang berhubungan dengan
dominasi tangan, dalam praktek klinis sering ditemukan bah&a dominasi tangan
berkorelasi dengan pola khas asimetri postural kiri+kanan yang menghalangi garis
yang ideal (*ambar. 4+1?). %ahu di sisi yang dominan umumnya sedikit lebih rendah
dari bahu dominan dan pinggul pada sisi dominan adalah sedikit lebih tinggi dari
pinggul dominan (sebagai akibat dari otot+otot sisi yang relati$ dominan).
iperkirakan bah&a tidak setara dengan menarik disebabkan oleh ini hasil dominasi
di de"iasispine auh dari sisi dominan. #inggul ominan samping yang lebih tinggi
menghasilkan adduksi relati$ pada pinggul sisi yang dominan dan abduksi relati$ dari
pinggul pada sisi nondominan.
6al ini, pada &aktunya, menghasilkan sebuah panang kaki yang elas teradi
perbedaan, dengan kaki yang lebih dominan muncul untuk menadi lebih panang dari
kaki yang nondominan, dan pronasi kaki dominan. ominasi tangan diduga akan
dimulai pada anak usia dini, auh sebelum sistem muskuloskeletal matang.
#ostur yang baik memberikan kontribusi untuk $ungsi optimal dari sistem
gerakan manusia, sedangkan sikap tubuh yang buruk atau salah diduga berkontribusi
terhadap nyeri atau dis$ungsi. esalahan postural persisten dapat menyebabkan nyeri,
dis$ungsi, dan cacat. /erdapat data yang terbatas, namun, dapat mendukung
pernyataan ini. Satu studi menemukan bah&a kontribusi postur untuk sindrom
kelainan sub+acromial, dan dua studi melibatkan postur dalam kaitannya dengan
kelainan carpal tunnel. Satu studi mengidenti$ikasi hubungan antara sakit punggung
1E
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
18/76
dan postur, sedangkan dua lainnya tidak menemukan korelasi antara nyeri punggung
akut atau kronis dengan postur. Studi lain menemukan korelasi antara nyeri dengan
kehamilan dan postur. 8elas, penelitian lebih lanut tentang topik ini diperlukan.
endall mengusulkan bah&a ada tiga enis umum diamati dari gangguan
postur: kyphosis-lordosis, swayback, dan flatback (*ambar 4+l=.). #ostur ini
menggambarkan tidak hanya postur spine tertentu tetapi uga garis secara
keseluruhan. eunggulan dari kyphosis-lordosispostur meliputi peningkatan lordosis
lumbar dan ki$osis dada, panggul anterior (anterior iliaka superior H'SSI anterior
sim$isis pubis), dan kepala ke depan. elainan terkait dengan postur bersama seperti
abduksi scalpulae, bahu ke depan, dan baik $leksi lutut atau hiperekstensi (genu
recur"atum). eunggulan dari posturflatbacktermasuk mengurangi lordosis lumbal,
panggul posterior ('SS posterior sim$isis pubis), dan hiperekstensi pinggul dan lutut.
6al yang biasa dalam pengurangan kyphosis toraks, lordosis ser"iks, dan gluteal
prominen pada indi"idu dengan postur flatback. #ostur swayback, seperti postur
flatback, ditandai dengan berkurangnya lordosis lumbar dan panggul posterior, tetapi
berbeda dengan postur flatback, postur pinggul swayback adalah lebih ke anterior
kepala humerus dan malleoli lateral. 6al ini biasanya untuk menemukan genu
recur"atum, meningkat kyphosis toraks, dan abduksi skapula terkait dengan postur
swayback. #ostur Swayback sering keliru untuk lumbar lordosis yang berlebihan
karena posisi anterior daerah lumbal+panggul dapat memberikan tampilan
peningkatan lordosis lumbal, tapi postur ini mudah dibedakan dengan memeriksa
garis dari malleoli, trochanters lebih besar, dan kepala humerus. alam semua postur
spine yang rusak, kyphosis-lordosis, flatback, dan swayback, posisi depan kepala,
umumnya dikenal sebagai kepala postur ke depan, dapat muncul. 6al ini dibantu oleh
sebuah studi oleh hristie et al, yang menunukkan bah&a setidaknya pada pasien
dengan nyeri pinggang belakang akut, postur kepala yang mau dikaitkan dengan
peningkatan kyphosis toraks.
PEMERI(SAAN
ANAMNESIS PASIEN
'namnesis pasien adalah kompenen yang penting pemeriksaan dan dapat
membantu dokter dengan pemahaman tentang persepsi pasien dari ondisi, serta
kronologi, lingkup, dan keparahan geala, dan keterbatasan $isik yang dihasilkan.
arena gangguan postur yang paling sering ditangani sebagai bagian dari satu set
1?
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
19/76
yang lebih besar dari tanda+tanda atau geala, anamnesis harus membahas semua
komponen dari masalah. ari in$ormasi ini dokter dapat mulai mengembangkan
hipotesis untuk membantu pemeriksaan lanutan, serta e"aluasi dan inter"ensi.
5ntuk pasien dengan gangguan postur, anamnesis harus mencakup in$ormasi
tentang kondisi, lokasi, keparahan, perkembangan, dan durasi geala, serta in$ormasi
tentang kemampuan $ungsional pasien saat ini dan masa lalu.
Re+e, Sste&$
5lasan sistem digunakan untuk menargetkan area yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanut dan untuk menentukan daerah+daerah yang dapat
menyebabkan komplikasi atau menunukkan kebutuhan untuk tindakan pencegahan
selama pemeriksaan dan inter"ensi proses. 9ihat %ab 1 untuk rincian ulasan sistem.
Tes da" Pe"laa"
Setelah anamnesis dan re"ie& sistemik pada pasien, tes dan penilaian khusus
harus dilakukan untuk memasukkan atau menyingkirkan diagnosis yang mungkin
oleh komponen+komponen pemeriksaan sebelumnya. 5ntuk dokter yang
berpengalaman, tes dan penilaian terkait dengan postur mulai pada keadaan pasien
saat ini. 6al ini sangat berman$aat untuk dokter untuk memulai pengamatan ketika
pasien tidak menyadari bah&a pemeriksaan telah dimulai. alam hal ini pasien
mungkin akan auh lebih santai dan di postur yang biasa nya. okter mengamati
pasien postur karena ia masuk dan ikut duduk untuk berpartisipasi dalam &a&ancara
dan selama &a&ancara itu sendiri. Meskipun tes dan penilaian khusus yang dielaskan
di sini, dokter dapat mengamati penampilan umum pasien, tinggi, struktur tubuh,
status $ungsional a&al, penyimpangan postural yang elas, dan kekhasan posisi,
sementara mendapatkan anamnesis dan melakukan sistem ulasan. okter uga dapat
mengamati apakah pasien menggunakan perangkat bantu dan apakah pasien
mendemonstrasikan keterbatasan gerakan, atau gerakan kompensasi.
/es khusus dan penilaian yang berkaitan dengan postur dimulai dengan
pemeriksaan atau obser"asi. Meskipun tes dan penilaian yang dielaskan dalam urutan
standar yang digunakan di seluruh buku ini, dalam pengaturan klinis, tes dapat
dikelompokkan bersama dengan posisi pasien untuk kenyamanan pasien dan dokter.
%erdiri adalah posisi yang baik untuk memulai pemeriksaan. Setelah menyelesaikan
tes yang dilakukan dengan posisi berdiri, dokter dapat melanutkan pemeriksaan yang
1=
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
20/76
dilakukan di posisi duduk dan kemudian berbaring.
Mus$ulos$eletal Postur
#enilaian postural biasanya merupakan komponen pertama dari tes dan
penilaian untuk setiap pasien dengan dis$ungsi muskuloskeletal. okter mengamati
posisi pasien dari depan, belakang, dan sisi, idealnya dengan pasien berdiri dekat garis
tegak lurus untuk re$erensi "ertikal untuk setiap tampilan dan diposisikan untuk dapat
melihat seluruh tubuh pasien. *aris tegak lurus digunakan sebagai re$erensi dari yang
penyimpangan dari garis yang ideal dapat dicatat. 6al ini dapat dibuat dari tali atau
benang dengan pemberat (plumb bob) di bagian ba&ah dan dapat digantungkan dari
langit+langit atau titik tetap lainnya. 6al ini diposisikan antara pemeriksa dan pasien,
di dekat pasien, dan seaar dengan titik tetap pada tubuh pasien. 8ika tidak ada garis
tegak lurus yang tersedia, pasien mungkin berdiri di depan grid dengan garis
horiontal dan "ertikal atau dokter dapat membayangkan garis "ertikal terhadap yang
postur dapat die"aluasi.
alam postur berdiri dengan kaki di lantai, kaki adalah satu+satunya titik tetap.
etika dokter mengamati dari sisi anterior atau posterior, garis tegak lurus harus
seaar dengan titik tengah antara kaki dan harus membagi pasien sama+sama ke kiri
dan kanan bagian. 6al ini merupakan dasar dari landasan midsagittal tubuh arena
garis tegak lurus seaar dengan midplanes, mungkin pembantu pemeriksa dalam
mem"isualisasikan 9*. #engamatan "isual dari bagaimana landmark anatomi
indi"idu dalam kaitannya dengan garis tegak lurus menghasilkan in$ormasi tentang
garis postural, termasuk seauh mana indi"idu tersebut ideal dan dimana bagian
kelainannya.
etika mengamati pasien dari tampilan anterior, dokter harus memindai dari
ba&ah ke atas untuk mengamati bentuk keseluruhan dan garis. 'mati seberapa auh
kaki diposisikan, garis dan posisi ari+ari kaki dan untuk kehadiran lengkungan tinggi
atau rendah. /ibiae harus dilihat untuk penyelarasan. i bagian lutut, pemeriksaan
posisi patella, #eriksa sendi lutut untuk garis "arus atau "algus, dan memeriksa sudut
> di pinggul. #engamatan pinggul dan panggul dan langkah lebih dekat untuk meraba
trochanters yang lebih besar, 'SS, dan iliaka puncak untuk menentukan apakah
mereka tingkat. %adan harus ia mengamati untuk simetri, dan kemudian dokter harus
memeriksa garis dari bahu, leher, dan kepala.
etika mengamati pasien dari belakang, garis tegak lurus harus membagi
2
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
21/76
pasien sama+sama ke kiri dan kanan bagian. 'mati seberapa auh kaki diposisikan,
posisi kalkaneus, garis tibialis, lutut "agus atau "algus, ketinggian relati$ lipatan
poplitea, dan rotasi $emur. #engamatan pinggul dan panggul pemeriksaan trochanters
yang lebih besar, #SS, dan puncak iliaka. 'mati tubuh untuk simetris dan memeriksa
garis dari bahu, leher, dan kepala.
etika mengamati pasien dari samping, garis tegak lurus harus selaras sedikit
anterior maleolus lateral. alam garis garis tegak lurus ideal harus membagi dua
tubuh, dengan titik di mana garis menyentuh tanah me&akili dasar landasan
midcoronal. #emeriksan pertama dari kaki ke kepala untuk gambaran dari seluruh
tubuh dan mengamati apakah ada depan atau ke belakang. *aris tegak lurus harus
lurus, hanya sedikit anterior ke garis tengah lutut, melalui trokanter yang lebih besar,
melalui "ertebra lumbalis (garis sekitar membagi dua), melalui tengah akromion,
melalui tubuh dari tulang leher (garis sekitar membagi dua leher), melalui meatus
auditori eksternal, dan sedikit posterior ke puncak ahitan koronal. ari perspekti$ ini
mengamati bentuk spine. 6al ini uga dapat membantu untuk meraba spine dari
tengkuk ke sakrum karena kemiringan kepala atau hipertro$i Trapeziusatau le"ator
skapula dapat memberikan kesan "isual yang salah dari bentuk leher. emikian uga,
rotasi "ertebra dapat memberikan satu kesan yang keliru dari bentuk atau posisi dada.
6ipertro$i erector spinae atau rotasi sebagai hasil dari scoliosis uga dapat
menciptakan kesan keliru dari bentuk kur"a lumbal dan lagi menunukkan kebutuhan
untuk meraba spine daripada mengandalkan inspeksi "isual saa. okter harus
mempertimbangkan apakah pasien termasuk ke dalam kategori umum atau postur
yang salah, kyphosis-lordosis, swayback, atau flatback seperti yang dielaskan
sebelumnya.
#ostur die"aluasi terkait dengan garis yang ideal. #enyimpangan postural dari
yang ideal dielaskan dalam hal bagaimana bagian+bagian tubuh telah berpindah dari
yang postur yang ideal untuk mencapai posisi mereka saat ini. #osisi anatomi
digunakan sebagai posisi re$erensi dari mana landasan anatomi dan a;is, serta
ekspresi indi"idu pada sendi M atau bagian+bagian lainnya, dielaskan. *erakan
tubuh, yang teradi di sebuah landasan sekitar sumbu, yang dielaskan di sini secara
rinci, menggunakan terminologi yang spesi$ik.
stilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan dan posisi tubuh
didasarkan pada prinsip bah&a gerakan teradi dalam landasan sekitar sumbu yang
diberikan. emi keelasan, landasan ini dan sumbu re$erensi dielaskan secara singkat
21
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
22/76
di sini. 'da tiga enis landasan dan sumbu re$erensi: sagital, $rontal (atau coronal),
dan melintang (atau horiontal) (*ambar 4+2
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
23/76
Cleksi lutut dan ari+ari kaki bergerak ke komponen distal posterior. Akstensi
adalah gerak sendi dalam arah yang berla&anan untuk $leksi. *erak anterior kaki di
pergelangan kaki ($leksi) disebut dorsltle;lon. *erak posterior kaki sekitar
pergelangan kaki (ekstensi) disebutplantarfleion. Cleksi dan ekstensi empol teradi
pada sendi metacarpophalangealdan interphalangealdan gerakan dalam ulnaris dan
arah radial, masing+masing. 6iperekstensi adalah ekstensi di luar kisaran normal atau
posisi ekstensi. %agian ' dapat digambarkan sebagai dalam $leksi, ika berada dalam
posisi relati$ tertekuk ke garis ideal, atau sebagai dalam ekstensi, ika berada dalam
posisi relati$ diperpanang untuk garis ideal.
'bduksi dan 'dduksi. 'bduksi adalah gerakan di mana bagian distal segmen
tubuh bergerak menauh dari garis tengah pada bidang $rontal pada sumbu sagital.
'bduksi uga dapat digunakan untuk menggambarkan gerakan di mana bagian distal
dari segmen tubuh bergerak menauh dari garis tengah pada bidang horisontal pada
sumbu longitudinal dan kemudian disebut sebagai abduksi horisontal. 'dduksi adalah
kebalikan dari abduksi dan dengan demikian gerakan komponen distal menuu garis
tengah tubuh. #engecualian untuk aturan ini adalah ketika badan atau kepala bergerak
di bidang $rontal auh dari garis tengah, yang disebut $leksi sebagai lateral (atau
sidebending) daripada abduksi. 'bduksi ari adalah menyebarnya dari ari+ari pusat
dari digit ketiga, dan adduksi ari adalah gerakan menuu titik yang sama. 'bduksi
dan adduksi empol berlangsung di sendi carpometacarpal di landasan tegak lurus
terhadap bidang telapak tangan. 'dduksi adalah gerakan ibu ari ke arah telapak
tangan, dan abduksi adalah menauh dari telapak tangan. 'bduksi. dan adduksi ari+
ari kaki berlangsung sekitar garis melalui pusat kedua kaki. 'bduksi uga dapat
menggambarkan postur dari bagian tubuh diposisikan lebih auh dari garis tengah
daripada di garis ideal, sedangkan adduksi menggambarkan bagian diposisikan dekat
ke garis tengah dari ideal.
otasi. otasi menggambarkan perputaran pada sumbu longitudinal. otasi
teradi pada sumbu longitudinal yang melintang di landasan untuk semua bidang
kepala dan dada kecuali kla"ikula dan skapula. la"ikula memutar di sumbu koronal
pada bidang sagital. Skapula, yang seaar dengan "ertebra dan dengan demikian tidak
di bidang $rontal, berputar di sumbu sagital di landasan sekitar 3< deraat anterior dari
bidang $rontal. otasi leher atau panggul umumnya digambarkan sebagai rotasi ke
kanan atau ke kiri (*ambar. 4+21). otasi panggul uga dapat digambarkan sebagai
perpurtaran searah arum am atau berla&anan. otasi ekstremitas teradi sekitar satu
23
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
24/76
sumbu melalui panang tulang panang di segmen itu, dengan pengecualian $emur.
otasi $emur digambarkan di sekitar sumbu yang menghubungkan pusat kepala
$emoral dengan pusat sendi lutut. otasi ekstremitas digambarkan sebagai medial atau
rotasi internal ketika rotasi adalah menuu garis tengah, dan rotasi lateral atau
eksternal ketika rotasi auh dari garis tengah. otasi internal dapat digunakan untuk
menggambarkan postur bagian dari tubuh diposisikan dengan lebih rotasi ke arah
garis tengah dan rotasi eksternal dapat digunakan untuk menggambarkan postur
bagian dari tubuh yang diposisikan dengan rotasi lebih auh dari garis tengah
ibandingkan dengan garis ideal.
emiringan. emiringan mungkin menggambarkan gerakan pada kepala,
panggul, atau skapula. epala dan panggul dapat dimiringkan ke anterior, posterior,
atau lateral. Skapula miring ke anterior. Selain itu, bila ada kelemahan, skapula dapat
memiringkan sehingga perbatasan spine skapula bergerak menauh dari "ertebra
tersebut. 6al ni disebutscapular winging. emiringan anterior kepala adalah gerakan
mau dari kepala disertai dengan $leksi atau mendatarkan cervical spine. emiringan
posterior kepala adalah gerakan ke belakang kepala disertai dengan ekstensi ser"iks
atau peningkatan lordosis. emiringan lateral kepala adalah gerakan menyamping
(uga disebut $leksi lateral) yang disertai dengansidebendingdan rotasi cervical spine
ke sisi yang sama seperti kepala. i panggul, kemiringan anterior adalah gerakan ke
ba&ah dari 'SSs dan gerakan ke atas yang menyertai posterior duri iliaka superior
(#SSs). #anggul anterior disertai dengan perluasan lumbar atau peningkatan lordosis
lumbal. panggul #osterior adalah gerakan ke atas dari 'SSS dan gerakan ke ba&ah
yang menyertai #SSS, yang teradi bersama dengan $leksi, atau mendatarkan lumbar.
pada menggambarkan postur, kepala atau pel"is mungkin digambarkan sebagai dalam
posisi anterior, posterior, atau kemiringan lateral yang relati$ terhadap garis ideal, dan
skapula dapat digambarkan sebagai kemiringan anterior atau winging.
#rotraksi dan etraksi. #rotraksi dan retraksi adalah istilah yang sering
digunakan untuk menggambarkan gerakan anterior dan posterior pada sendi
sternokla"ikular. stilah+istilah ini uga dapat digunakan untuk menggambarkan
gerakan skapula, namun, istilah yang lebih spesi$ik abduksi dan adduksi.
Ale"asi dan depresi. Ale"asi dan depresi adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan peluncuran skapula ke atas dan ke ba&ah. alam menggambarkan
postur, tulang belikat yang dapat digambarkan ditinggikan atau tertekan ika berada
dalam posisi yang ditinggikan atau tertekan relati$ terhadap garis ideal.
24
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
25/76
Meluncur. Meluncur menggambarkan gerakan geser yang biasanya dari
permukaan relati$ datar atau sedikit melengkung ke permukaan lain. stilah ini paling
sering digunakan untuk menggambarkan gerakan arthrokinematicyang teradi dalam
sendi, daripada gerakan osteokinematic yang dielaskan dalam bab ini dan dengan
demikian tidak akan dielaskan lebih lanut di sini.
#osisi dan *erakan sendi tertentu. ebanyakan posisi dan gerakan tubuh dapat
digambarkan menggunakan istilah sebelumnya, bagaimanapun, sendi tertentu
bergerak atau dapat diposisikan dengan cara yang unik dan kemudian dielaskan
dengan istilah yang unik. 6al 5mum, serta unik, gerakan sendi dan posisi yang
tercantum dalam /abel 4+4.
#osisi dan *erakan dari Spine. #osisispineadalah penting untuk pemeriksaan
postur dan karena itu dielaskan secara rinci tambahan di sini. 'da seumlah istilah
unik yang digunakan untuk menggambarkan posisi spine dan postur tubuh. #osisi
termasuk lordosis, kyphosis, scoliosis dan. 9ordosis adalah kur"a yang cembung ke
anterior. er"ical Spinedanspinelumbal memiliki lordosis dalam posisi berdiri yang
ideal. yphosis adalah ur"e yang cembung posterior. /hora; Spine memiliki
kyphosis dalam posisi berdiri yang ideal. ur"a normal spine, terutama lordosis
lumbal, adalah penting untuk menaga postur tegak. Scoliosis adalah kelengkungan
lateral spine. 6al ini tidak normal untuk memiliki scoliosis apapun, dan karena itu
scoliosis tidak dianggap sebagai kelengkungan pada spine yang normal. Sebuah
scoliosis mungkin ada dalam setiap bagian darispine. ni mungkin terbatas pada satu
bagianspineatau dapat memperpanang melalui dua atau lebih bagian spine. Sebuah
kur"a tunggal yang cembung ke kanan atau kiri atau kur"a ganda (uga dikenal
sebagai kur"a S). Scoliosis mungkin memiliki lebih dari dua kur"a.
*erakan dan posisi spine secara keseluruhan meliputi $leksi, ekstensi, side
bending ($leksi lateral), dan rotasi. Cleksi dari spine adalah gerakan mau dalam
bidang sagital. i cer"ical spine dan lumbal, $leksi pertama mendatar pada kur"a
lordotic normal dan kemudian berbalik arah kur"a ini. i thora; spine, $leksi
meningkatkan kur"a normal kyphotic. Akstensi spineadalah gerakan mundur pada
bidang sagital yang meningkatkan lordosis padaspineleher dan lumbar dan kyphosis
merata darispinedada. Cleksi lateralsidebendinggerakan kepala atau badan ke kanan
atau kiri pada bidang koronal. /erdapat $leksi lateral yang kurang mungkin dalam
thora;spinedaripada di cer"icalspinedan lumbar karena membatasi gerak dada ke
2!
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
26/76
arah ini. otasi spine teradi melintang di landasan. i leher, rotasi digambarkan
sebagai rotasi ke kanan atau ke kiri dan ditentukan oleh arah itu &aah telah berubah.
alam badan, rotasi digambarkan sebagai searah arum am (kiri sisi depan) atau
berla&anan arah arum am (kanan depan). Cleksi lateral dan rotasi spine teradi
bersama+sama sebagai gerakan tambahan. 'kibatnya, scoliosis selalu memiliki baik
sidebending dan komponen rotasi. alam beberapa segmen spine, rotasi teradi di
arah yang sama dengan $leksi lateral. i segmenspinelainnya, rotasi teradi di arah
yang berla&anan dari lengkungan ke samping. stilah yang sama digunakan untuk
menggambarkan pergerakan spine uga dapat digunakan sebagai dengan bagian+
bagian lain dari tubuh untuk menggambarkan posisispinerelati$ terhadap garis ideal.
*aris oleh egio. alam garis ideal (lihat *ambar. 4+2), ekstremitas ba&ah
berada pada posisi optimal sebagai bantalan berat badan. #anggul bersi$at netral, yang
memungkinkan untuk mendukung perut dan spine dalam posisi yang optimal
sementara uga membantu dalam posisi yang tepat dari ekstremitas ba&ah. er"ical
Spinediposisikan secara "ertikal di atas lumbalspine, dengan lumbarspinedan kur"a
thoraks mendukung "ertebra dalam posisi yang memungkinkan untuk $ungsi optimal
organ cardiopulmonary. epala seimbang di tengah badan sehingga akti"itas minimal
diperlukan dari otot+otot leher. %agian berikut menelaskan garis yang ideal di
regionya.
#ergelangan kaki. #ergelangan kaki harus di < deraat dorso$leksi (dan angle at the hip. bser"e the hips and pel"is and step in closer to
palpate the greater trochanters, 'SS, and iliac rests to determine i$ they are le"el.
/he torso should he obser"ed $or symmetry, and then the therapist should check the
alignment o$ the shoulders, the neck, and the head.
-hen obser"ing the patient $rom behind, the plumb line should di"ide the
patient eJually into le$t and right hal"es. bser"e ho& $ar apart the $eet are
positioned, the position o$ the calcaneus, tibial alignment, knee "agus or "algns, the
relati"e height ol the popliteal creases, and the rotation o$ the $emurs. bser"e the
hips and pel"is check+ing that greater trochanters, #SS, and iliac crests are le"el.
bser"e the torso $or symmetry and check the alignment o$ the shoulders, neck, and
head.
-hen obser"ing the patient $rom the side, the plumb line should be aligned
slightly anterior to the lateral malleolus. n ideal alignment the plumb line should
bisect the body, &ith the point &here the line touches the ground representing the base
o$ the midcoronal plane. Cirst scan $rom the $eet to the head $or an o"er"ie& o$ the
entire body and obser"e -hether there is a $or&ard or rear&ard lean. /he plumb line
should pass ust slightly anterior to the midline o$ the knee, through the greater
trochanter, through the bodies o$ the lumbar "ertebrae (a line appro;imately bisecting
the trunk), through the middle o$ the acromion, through the bodies o$ the cer"ical
"ertebrae (a line appro;imately bisecting the neck), through the e;ternal auditory
meatus, and slightly posterior to the ape; o$ the coronal suture. Crom this perspecti"e
obser"e the shape o$ the spine. t may also be help$ul to palpate the spine $rom the
occiput to the sacrum because a tilt o$ the head or hypertrophied trapeia or legator
7
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
61/76
scapulae may pro"ide a misleading "isual impression o$ the shape o$ the cer"ical
spine. 9ike&ise, a rotation o$ the ribcage may gi"e one a mistaken impression o$ the
shape or position o$ the thoracic spine. 6ypertrophied erector spinae or a rotation as a
result o$ scoliosis may also create a mistaken impression o$ the shape o$ the lumbar
cur"e and again indicate a need to palpate the spine rather than relying on "isual
inspection alone. /h e clinician should consider &hether the patient $alls into a
common category or $aulty posture, kyphosis+lordosis, s&ayback, or $latback as
pre"iously described. #osture is e"aluated relati"e to ideal alignment. #ostural
de"iations $rom ideal are described in terms o$ ho& the body parts ha"e mo"ed a&ay
$rom that ideal posture to achie"e their current position. 'natomical position is used
as the re$erence position $rom &hich anatomical planes and a;es, as &ell as
e;pressions o$ M o$ indi"idual oints or parts, are described. /he mo"ements o$
the body, occurring in a plane about an a;is, are described here in detail, using
speci$ic terminology.
/he terms used to describe mo"ements and positions o$ the body are based on
the principle that mo"ements occur in a plane around a gi"en a;is. Cor the sake o$
clarity, these planes and a;es o$ re$erence are described brie$ly here. /here are three
types o$ planes and a;es o$ re$erence: sagittal, $rontal (or coronal), and trans"erse (or
horiontal) planes (Cig. 4+2
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
62/76
humeral head $rom back to $ront). Cle;ion and e;tension occur in a sagittal plane
about a coronal a;is. Shoulder $le;ion, $or e;ample, occurs in a sagittal plane about a
coronal a;is that passes $rom one humeral head to the other. /he third a;is, the
longitudinal a;is, passes $rom top to bottom &hen passing through the trunk and $rom
pro;imal to distal &hen passing through an e;tremity. otation and horiontal
adduction and abduction occur in a trans"erse plane around a longitudinal a;is.
Shoulder rotation occurs in a trans"erse plane about a longitudinal a;is that e;tends
along the center o$ the humerus.
8oint #ositions and Motions
Cle;ion and A;tension. 's ust noted, $le;ion and e;tension are mo"ements in
the sagittal plane about a coronal a;is. Cle;ion can also be described as rotation o$ a
bony le"er around a oint to appro;imate the "entral sur$aces ($or most oints). -hen
$le;ed, the distal components oined at the Shoulders, elbo&s, &rists, $ingers, and hips
and the pro;imal components oined at the neck and torso are anterior to their
anatomical or ideal position.
Cle;ion o$ the knees and toes mo"es the distal components posteriorly.
A;tension is a motion o$ oints in the opposite direction to $le;ion. 'nterior motion o$
the $oot at the ankle ($le;ion) is called dorsltle;lon. #osterior motion o$ the $oot
around the ankle (e;tension) is called plantar$le;ion. Cle;ion and e;tension o$ the
thumb occur n the metacarpophalangeal and interphalangeal oints and are
mo"ements in an ulnar and radial direction, respecti"ely. 6ypere;tension is e;tension
beyond the normal range or position o$ e;tension. ' part may be described as being
in $le;ion, i$ it is in a $le;ed position relati"e to ideal alignment, or as being in
e;tension, i$ it is in an e;tended position relati"e to ideal alignment.
'bduction and 'dduction. 'bduction is a mo"ement &here the distal portion
o$ a segment o$ the body mo"es a&ay $rom the midline in the $rontal plane about a
sagittal a;is. 'bduction may also be used to describe a motion in &hich the distal
portion o$ a segment o$ the body mo"es a&ay $rom the midline in the horiontal plane
about a longitudinal a;is and is then re$erred to as horiontal abduction
. 'dduction is the opposite o$ abduction and is thus a mo"ement o$ the distal
component to&ard the midline o$ the body. 'n e;ception to this rule is &hen the torso
or head mo"es in the $rontal plane a&ay $rom midline, &hich is re$erred to as lateral
72
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
63/76
$le;ion (or sidebending) rather than abduction. 'bduction o$ $lee $ingers is a
spreading apart o$ the $ingers $rom the center o$ the third digit, and adduction o$ the
$ingers is a mo"ement to&ard the same point. 'bduction and adduction o$ the thumb
take place at the carpometacarpal oint in at plane perpendicular to the plane o$ the
palm. 'dduction is a mo"ement o$ the thumb to&ard the palm, and abduction is a
mo"e a&ay $rom the palm. 'bduction. and adduction o$ the toes takes place around a
line through the center o$ the second toe. 'bduction may also describe the posture o$ a
part o$ the body positioned $arther a&ay $rom midline than in ideal alignment,
&hereas adduction describes a part positioned closer to midline than ideal.
otation. otation describes turning about a longitudinal a;is. otation occurs
about a l.ongitudinal a;is in the trans"erse plane $or all areas o$ the head and torso
e;cept the cla"icles and the scapulae. /he cla"icles rotate about a coronal a;is in the
sagittal plane. /he scapulae, &hich
lie $lush &ith the ribcage and as such are not in the $rontal plane, rotate about a
sagittal a;is in a plane appro;imately 3< degrees anterior $rom the $rontal plane.
otation o$ the neck or pel"is is generally described as to the right or le$t (Cig. 4+21).
otation o$ the pel"is may also be described as clock&ise or counterclock&ise.
otation o$ the e;tremities occurs about an a;is through the length o$ the long bone in
that segment, &ith the e;ception o$ the $emur. otation o$ the $emur is described
around an a;is that connects the center o$ the $emoral head &ith the center o$ the knee
oint. A;tremity rotation is described as medial or internal rotation &hen the rotation
is to&ard the midline, and lateral or e;ternal rotation &hen the rotation is a&ay $rom
the midline. nternal rotation may be used to describe the posture o$ a part o$ the
body positioned &ith more rotation to&ard midline and e;ternal rotation may be used
to describe the posture o$ a part o$ the body positioned &ith more rotation a&ay $rom
midline ompared to ideal alignment.
/ilt. /ilt may describe mo"ements o$ the head, pel"is, or scapulae. /he head
and pel"is may be tilted anteriorly, posteriorly, or laterally. /he scapulae tilt anteriorly.
n addition, &hen there is &eakness, the scapulae may tilt so that the spinal border o$
the scapula mo"es a&ay $rom the ribcage. /his is called scapular &inging. 'nterior
tilt o$ the head is a $or&ard mo"ement o$ the head accompanied by $le;ion or
$lattening o$ the cer"ical spine. #osterior tilt o$ the head is a rear&ard mo"ement o$
the head accompanied by cer"ical e;tension or increased lordosis. 9ateral tilt o$ the
head is a side&ays mo"ement (also called lateral $le;ion) that is accompanied by
73
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
64/76
sidebending and rotation o$ the cer"ical spine to the same side as the head. n the
pel"is, anterior tilt is a do&n&ard mo"ement o$ the 'SSs and an accompanying
up&ard mo"ement o$ the posterior superior iliac spines (#SSs). 'nterior pel"ic tilt is
accompanied by e;tension o$ the lumbar spine or an increase in the lumbar lordosis.
#osterior pel"ic tilt is an up&ard mo"ement o$ the 'SSS and an accompanying
do&n&ard mo"ement o$ the #SSS, &hich occur along &ith $le;ion, or $lattening o$
the lumbar spine. on describing posture, the head or pel"ismay be described as being
in a position o$ anterior, posterior, or lateral tilt relati"e to ideal alignment, and the
scapulae may be described as being in at anterior tilt or to ha"e &inging.
#rotraction and etraction. #rotraction and retraction are terms o$ten used to
describe anterior and posterior mo"ements at the sternocla"icular oint. /hese terms
may also be used to describe mo"ements o$ the scapulae, ho&e"er, the more speci$ic
terms o$ abduction and adduction are recommended.
Ale"ation and epression. Ale"ation and depression are terms used to describe
up&ard and do&n&ard gliding o$ the scapulae. n describing posture, a scapula may
be described to be ele"ated or depressed i$ it is in a position that is ele"ated or
depressed relati"e to ideal alignment.
*liding. *liding describes a sliding motion usually o$ a $lat or slightly cur"ed
sur$ace relati"e to another sur$ace. /his term is most o$ten used to describe the
arthrokinematic motions that occur &ithin a oint, rather than the osteokinematic
motions that are described in this chapter and as such &ill not be $urther described
here.
#ositions and Motions o$ Speci$ic oints. Most positions and mo"ements o$ the
body can be described using the pre"ious terms, ho&e"er, certain oints mo"e or can
be positioned in uniJue &ays and are then described &ith uniJue terms. *eneral, as
&ell as uniJue, oint mo"ements and positions are listed in /able 4+4.
#ositions and Motions o$ the Spine. /he position o$ the spine is critical to the
e;amination o$ posture and is there$ore described in additional detail here. /here are a
number o$ uniJue terms used to describe spinal position and posture. /hese include
lordosis, kyphosis, and scoliosis. 9ordosis is a cur"e that is con"e; anteriorly. /he
cer"ical spine and lumbar spine ha"e a lordosis in the ideal standing position.
yphosis is a ur"e that is con"e; posteriorly. /he thoracic spine has a kyphosis in
the ideal standing position. /hese normal cur"es o$ the spine, especially lumbar
74
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
65/76
lordosis, are essential $or maintaining upright posture. Scoliosis is a lateral cur"ature
o$ the spine. t is not normal to ha"e any scoliosis, and there$ore scoliosis is not
considered a normal spinal cur"ature. ' scoliosis may be present in any portion o$ the
spine. t may be con$ined to one portion o$ the spine or may e;tend through t&o or
more portions o$ the spine. t may be a single cur"e that is con"e; to the right or le$t
or adouble cur"e (also kno&n as an S ur"e). 9ess $reJuently, scoliosis may ha"e
more than t&o ur"es.
Mo"ements and positions o$ the spine as a &hole include $le;ion, e;tension,
side bending (lateral $le;ion), and rotation. Cle;ion o$ the spine is a $or&ard
mo"ement in the sagittal plane. n the cer"ical and lumbar spine, $le;ion $irst $lattens
the normal lordotic cur"e and then re"erses the direction o$ this cur"e. n the thoracic
spine, $le;ion increases the normally kyphotic cur"e. A;tension o$ the spine is
back&ard mo"ement in the sagittal plane that increases the lordosis o$ the cer"ical
and lumbar spine and $lattens the kyphosis o$ the thoracic spine. 9ateral $le;ion is
sidebending mo"ement o$ the head or torso to the right or le$t in the coronal plane.
/here is less lateral $le;ion possible in the thoracic spine than in the cer"ical and
lumbar spine because the ribcage restricts thoracic motion in this direction. Spinal
rotation occurs in the trans"erse plane. n the neck, rotation is described as rotation to
the right or to the le$t and is determined by the direction that the $ace has turned. n
the torso, rotation is described as clock&ise (le$t side $or&ard) or counter+clock&ise
(right side $or&ard). 9ateral $le;ion and rotation o$ the spine occur together as
coupled mo"ements. 's a result, scoliosis al&ays has both sidebending and rotational
components. n some segments o$ the spine, rotation occurs in the same direction as
the lateral $le;ion. n other spine segments, rotation occurs in the opposite direction
$rom the side bend. (See hapter ? $or a discussion oi coupled mo"ements.) /he same
terms used to describe spinal mo"ements may also be used as &ith other parts o$ the
body to describe the position o$ the spine relati"e to ideal alignment.
'lignment by egion. n ideal alignment (see Cig. 4+2), the lo&er e;tremities
are in the optimal position $or &eight bearing. /he pel"is is in neutral, allo&ing it to
support the abdomen and spine in an optimal position &hile also assisting in the
proper positioning o$ the lo&er e;tremities. /he cer"ical spine is positioned "ertically
abo"e the lumbar spine, &ith the spinal lumbar and thoracic cur"es supporting the
ribcage in a position that permits optimal $unctioning o$ the cardiopulmonary organs.
/he head is balanced in the center o$ the torso so that minimal acti"ity is reJuired o$
7!
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
66/76
the neck muscles. /he $ollo&ing section describes ideal alignment in standing by
region.
'nkle. /he ankle should be in < degrees dorsi$le;ion (and < degrees
plantar$le;ion), and $rom a lateral "ie&. /he line o$ re$erence should pass ust anterior
to the lateral Malleoulus. %ecause the 9* passes anterior to the oint line, there is a
dorsi$le;ion moment. /he gastrocnemius and coleus there$ore &ork to pre"ent
$or&ard motion o$ the tibia &hen standing in ideal alignment.
nee. Crom a lateral @ie& the line o$ re$erence passes slightly anterior to the
center o$ the knee oint. %ecause the 9* passes anterior to the oint line, there is an
e;tension moment at this oint. /he hamstrings there$ore &ork to pre"ent
hypere;tension o$ the knee.
6ip. Crom a lateral "ie&, the line o$ re$erence pasess slightly posterior to the
hip oint and nearly directly through the center o$ the greater trochanter. %ecause the
9* passes posterior to the oint line, there is an e;tension moment at this point. /he
Juadriceps and other hip $le;ors there$ore &ork to pre"ent posterior rotation o$ the
pel"is.
#el"is. on ideal alignment, the 'SSS are in the same coronal plane as the
symphysis pubis. pposing pulls o$ muscles on the 'SSS and pubic symphysis help
maintain this position. 'nteriorly the rectus abdominis pulls the pel"is superiorly,
&hile the gracilis and adductor longus pull the pel"is in$eriorly. /he e;ternal
abdominal obliJue, internal abdominal obliJue, and trans"erses abdominis stabilie
the 'SlSs $rom abo"e, &hile the rectus $emoris, tensor $ascia lata, and sartorius
stabilie $rom belo&. #osteriorly, the erector spinal and Juadratus lumborum pull
superiorly and the hamstrings pull in$eriorly.
Shoulder. Crom a lateral "ie&, the plumb line passes appro;imately through
the center i$ the acromion process. 'ccording to Sahrmann, the humeral head should
be positioned so that no more than 2!D o$ its diameter is anterior to the anterior+most
portion o$ the acromion.
#eterson et al $ound that $our techniJues $or measuring $or&ard shoulder
posture demonstrated clinical reliability &ith intraclass correlation coe$hcient ()
$or intrarater reliability ranging $rom
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
67/76
the use o$ a %aylor sJuare, a double sJuare, the QSahrmann techniJue,G and
measurement o$ scapular position &ith a tape measure. /he %aylor sJuare, &hich is a
carpenters sJuare adapted specihcall" $or the #eterson study, measures the distance
bet&een the posterior aspect o$ the E spinous process and the anterior acromion. /he
double sJuare is a modi$ied 12+inch combination sJuare &ith a second sJuareBle"el
mounted in an in"erted position also adapted speci$ically $or this study. t measures
the distance $rom the &all to the anterior acromion &ith the subect standing &ith his
back against the &all. /he Sahrmann techniJue is a measure o$ ma;imum shoulder
$le;ion achie"ed &ithill shoulder e;ternal rotation &ith the subect standing &ith his
back against a &all and the arm $le;ed at the elbo&, and the hand, elbo&, and shoulder
all in the same (sagittal) plane. /he $ourth techniJue, scapular position as measured
&ith a tape measure, &as the horiontal distance $rom the third thoracic spinous
process to the medial border o$ the scapula. espite the positi"e $indings o$ this study,
there has been no standard measurement o$ $or&ard shoulder posture described in the
literature. on addition it is not kno&n &hether the described measures o$ shoulder
posture are sensiti"e enough to detect changes.
Spine. Crom the posterior "ie&, the spine should be "ertically straight. /he
center o$ the occiput should be aligned &ith the center oi the sacrum. lirom the lateral
"ie&, the spinal cur"es should be such that the bodies o$ the cer"ical "ertebrae align
"ertically &ith the bodies o$ the lumbar spine. /hose "ertebral bodies should also be
aligned &ith the e;ternal auditory meatus and the center $ the humeral head, and a
@ertical line ontinuing in$eriorly should $all ust posterior to the center o$ the hip
oint, ust anterior to the knee oint, and ust anterior to the lateral malleolus.
@arious other criteria $or ideal spinal alignment ha"e been proposed. 5ne such
criterion suggests that, in standing, the E "ertebral body aligns &ith (or is ust
posterior to) the S1 "ertebral body. #el"ic alignment has been proposed to be one o$
the most essential elements $or assuming and maintaining ideal alignment o$ the spine
and other body parts alignment thereo$ is considered to be ideal &hen the 'SSS are
in the same coronal plane as the pubic symphisis. Lasukouchi $ound a high correlation
bet&een pel"ic tilt and lumbar lordosis. /his is probably because pel"ic alignment
and the angle o$ inclination o$ the sacrum and 9! are tied together by the ligamentous
tension o$ the sacrotuberous sacrospinous and iliolumbar ligaments. Soderberg asserts
that the angle o$ inclination o$ the sacrum determines the position o$ the last lumbar
"ertebra, &hich in turn determines the position o$ the rest o$ the lumbar spine and
7E
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
68/76
subseJuently, the entire spine, because the cur"es must balance &ith the * and
there$ore &ith each other.
Collo&ing, the e;amination o$ posture in standing, the clinician may also
obser"e the patientKs sitting posture. /his e;amination should $ocus on de"iations
$rom ideal sitting posture and should include obser"ation o$ &here in the chair the
patient sit, the tilt o$ the pel"is, and the alignment o$ the spine. /he clinician should
also note i$ and ho& the patient uses the backrest o$ chair, as &ell as ho& and &here
the $eet are positioned.
ange o$ Motion. Cor patients &hose postural e;amination re"eals
impairment, oM measurements o$ the cer"ical, thoracic, and lumbar spine and
in"ol"ed peripheral oints should be per$ormed. 0 measurements are necessary to
determine &hether the patient has su$$icient range a"ailable to be able to assume
ideal, or at least more ideal, posture. M measurement techniJue is co"ered in detail
in other te;ts.
Muscle #er$ormance. Cor patients &ith impaired posture, strength should be
measured in the in"ol"ed areas using manual muscle tests (see hapter !). Strength is
measured to determine &hether the patient has su$$icient strength to assume an ideal
posture, or at least a posture that more closely resembles ideal.
EALUATION. DIAGNOSIS. AND PROGNOSIS
A"aluation is the organiation and interpretation o$ the in$ormation gathered
$rom all aspects o$ the e;amination. 'ccording to the *uide do #hysical /herapist
#ractice, the purpose o$ the e"aluation is to establish the diagnosis and prognosis. /he
diagnosis is a classi$ication o$ the signs, symptoms, syndromes, andBor categories that
the e"aluation disco"ers. /he diagnostic category $or impaired posture is re$erred to as
pre$erred practice pattern 4%: impaired posture.
Many $actors may a$$ect the prognosis $or patients &ith impaired posture,
&hich is usually one o$ se"eral musculoskeletal impairments that the physical
therapist &ill $ind on e;amination. on general, the more musculoskeletal dys$unctions
that e;ist oncurrent &ith the postural impairrnent, the longer the time reJuired $or
the desired outcome. ther diagnoses &ill also a$$ect the outcome and sometimes
make the goals o$ independence or ideal posture unattainable. Cor e;ample, a patient
&ith ankylosis spondylitis may ha"e a goal o$ independence in positioning $or sleep,
sitting, and standing &ithout risk that the $unctional acti"ity or position itsel$ &ill
7?
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
69/76
e;acerbate the progression o$ the disease, but ideal alignment &ill not be a goal
because it &ill not be attainable. ther $actors that may a$$ect prognosis include age,
length o$ time the patient has had the postural impairment, pree;isting conditions or
diseases, and the ability o$ the patient to adhere to the inter"ention
nter"ention
n the management o$ postural impairment, each musculoskeletal dys$unction
re"ealed in the e;amination is addressed &ith an inter"ention. 'lthough indi"idual
musculoskeletal impairments may contribute to postural impairment and bene$it $rom
indi"idual inter"entions, posture may also be impro"ed through postural education,
instruction, and training.
STRET*/ING AND MOBILI8ATION
$ the e"aluation re"eals limitation o$ so$t tissue M, inter"entions that assist
the lengthening o$ these so$t tissues may be employed. So$t tissue length may be
limited by muscle spasm, myo$ascial tension, scar tissue, or lack o$ e;tensibility o$
so$t tissue through $ull, normal M. /hese limitations may be managed &ith a
"ariety o$ inter"entions including massage , myo$ascial release speci$ic stretching
e;ercises and e;ercises that acti"ate (contract or shorten) the muscles opposing
restricted tissues. Studies sho& that intermittent stretching programs and the
propriocepti"e neuromuscular rehabilitation (#0C) techniJues o$ contract rela; and
hold rela; can lengthen a "ariety o$ so$t tissues, including muscles. ' se"erely
shortened muscle is best lengthened gradually &ith a lo&+load stretch as can be
pro"ided by prolonged immobiliation in a splint or cast. /he e$$ecti"eness o$
lengthening inter"entions may be enhanced &ith modalities. Modalities that increase
tissue temperature, including ultrasound, diathermy, para$$in, and hot packs, ha"e
been sho&n to increase tissue e;tensibility and thus increase the lengthening obtained
$rom a stretch.
ryotherapy may be used be$ore lengthening tissues in the presence o$ pain,
muscle spasm, or intlainmation and may also be used a$ter lengthening procedures to
assist in limiting the response (pain, muscle spasm, or in$lammation) o$ the body to
the tissue trauma produced by the procedures themsel"es. Alectrical stimulation may
also be used to minimie pain, in$lammation, and muscle spasm be$ore or a$ter other
inter"entions, as &ell as $or neuromuscular reeducation during or a$ter an
7=
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
70/76
inter"ention.
8oint motion restrictions may be addressed &ith oint mobiliation splinting,
e;ercises designed to use muscles that &ill encourage motion o$ the limited oint, and
stretching .o$ theoint into the direction o$ limited oint motion. /hese techniJues may
also be assisted by therapeutic heat ryotherapy and electrical stimulation may be
used be$ore or a$ter these techniJues to $acilitate oint motion i$ in$lammation is
present. ryotherapy and electrical stimulation may also be used to minimie pain and
in$lammation a$ter techniJues used to increase oint motion.
Stabl9ato"
$ the e"aluation re"eals oint la;ity, oint instability, or muscle &eakness,
inter"entions that pro"ide stabiliation to the so$t tissues such as propriocepti"e
rehabilitation and strengthening o$ the surrounding muscles may be employed.
Stabiliation may be accomplished &ith splinting and education regarding proper
positioning and a"oidance o$ "ulnerable positions. Splinting, propriocepti"e training,
and strengthening e;ercises ha"e been sho&n to impro"e oint stability and
per$ormance. t is important to determine $rom the e;amination &hich muscles reJuire
strengthening and &hich do not. #osture and stability may be impro"ed by
strengthening &eak muscles &hile a"oiding $urther strengthening muscles that are
stronger than other muscles in the same region.
E:ER*ISE
Ce& studies ha"e studied the e$$ects o$ e;ercise on posture. /&o studies &ith
interesting outcomes pro"ide important in$ormation to consider &hen determining the
inter"ention(s) to be used. ncreasing backe;tensor strength &ith back strengthening
e;ercises &as$ound to reduce e;cessi"e thoracic kyphosis in other&ise healthy
&omen aged 4= to 7! years. 6o&e"er, in a modeling study, the back e;tensor
muscles, speci$ically the multi$rdi and erector. spinal, &ere $ound to not only e;tend
the back but also to generate compressi"e and shear $orces. /he e$$ects o$ these $orces
should be considered &hen prescribing e;ercises $or patients &ith poor posture and
back pain. Cor e;ample, e;ercises that acti"ate the thoracic and lumbar erector spinal
and multi$idi are not recommended $or indi"iduals &ith inter"ertebral disc
compression inuries because they may e;ert e;cessi"e compressi"e $orces on the
E
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
71/76
spinal discs. n addition, this study $ound that the back muscles e;erted a posterior
shear $orce on 91 through 94 and an anterior shear $orce on the 9! segment.
A;ercises that isometrically acti"ate the back e;tensor muscles there$ore may be
deleterious to patients &ith translatory instability particularly at 9!.
60 0A #'0
AT'M0'/0
#atient 6istory
' is a 31 year+old man &ith past medical history that includes an umbilical
hernia repair at age 4, right inguinal hernia repair at age ?, and pneumonia at age 2E.
6e also has a history o$ depression. 6e reported long+standing neck and upper
trapeius region pain $or past 1< years, &hich he associated &ith computer use. /he
patient is independent in '9. 6e &orked 4!+7< hours per &eek primarily at his
computer. n addition, he reported spending a lot o$ time using his computer at home.
' bicycled 1!+2< minutes to and $rom &ork $or 3+4 days each &eek and took public
transportation on the other days. 6e also bicycled $or 1+1 hours once or t&ice each
&eekend $or e;ercise. 6e had a regular callisthenic regime the he per$ormed most
days that included sit up, push up, standing lumbar spine rotation, standing side
bending, shoulder $le;ion stretching, shoulder shrugs and rolls, toe touches, standing
Juadrisep stretch, standing cal$ stretch, and seated toe touches.
'Ks chie$ complaint &as a &orsening neck and upper trapeius region pain.
6e also noted pain and a sensation o$ coldness in the region o$ teh right medial palm
and teh tips o$ 4 adn ! digits &ith soreness o"er the pisi$orm and at the elbo& at the
region o$ the ulnar groo"e, the medial epicondyle o$ the humerus, and the olecranon
process. 6e reported pain primarily &ith use o$ his computer input de"ice and some
discom$ort &ith &riting and &ith mo"ement in"ol"ing thumb opposition.
6e denies any numbness and tingling, pain &ith coughing or sneeing or
bo&el and bladder concerns. 6e reported and intentional 4
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
72/76
#osture. n standing, ' had a reduced lumbar lordosis, an e;cessi"e thoracic
kyphosis taht e;tended $rom E to 92, a lo& right shoulder, bilateral shoulder internal
rotation, bilateral scapular depression (the superior medial angle &as le"el &ith /3),
bilateral scapular abduction, &ith more than !
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
73/76
/he e;ternal abdominal obliJue muscle &ere tested $or their ability to stabilie
the torso against mo"ement o$ the lo&er and upper e;tremities against gra"ity. /ested
in the hooklying position, the e;ternal abdominal obliJues could not pre"ent the
lumbar spine $rom e;tending (increased lumbar lordosis), &hen the hip &as $le;ed
(knee brought to the chest) $rom the rela;ed position o$ arms resting by the sides. /his
indicates that the lo&er abdominals &ere "ery &eak.
Cunction
Argonomics and %ody Mechanics. ' picture o$ ' &orkstation pro"ided by
the ergonomic consultant &ho re$erred him to physical therapy re"ealed that he sat in
an 'eron chair (an ergonomically designed chair &ith a #ellicle &ea"e sur$ace &ith
the $ollo&ing adustable component: 'rm angle, arm height, seat height, seat tilt,
lumbar support height, tilt tension, and seat heigth) and used a keyboard , mouse, and
a -acom pen tablet &hile looking at t&o 21 inch monitors. /he -acom tablet is a
pen+shaped input de"ice used in combination &ith a small, $lat, touch sensiti"e
QtabletR on &hich the pen &rites, dra&s, or points and &hich is connected to the
computer so that inputs made on the tablet are "isualied on the monitor screen. /he
pen is held like a standard pen, although, in addition to standard pen compoents, it
also has a toggle s&itch near the tip that may be used &ith the thumb or other $inger.
/he -acom pen and tablet are used $or computer+aided dra&ing.
/he keyboard, mouse, and -acom tablet &ere positioned on the desktop. 0o
keyboard tray &as in use. ' tended to sit at the $ront o$ his chair and rest his
$orearms on the desk. 6is thoracic and lumbar spine &ere markedly $le;ed (to bring
his $orearm do&n to the desktop &here they rested $or support. and his cer"ical spine
&as e;tended (to see his monitors). 6is right shoulder &as $le;ed appro;imately3
7/23/2019 Bab 4 Postur Indonesia
74/76
A@'95'/0, '*0SS, '0 #*0SS
' had a s&ayback posture, limited cer"ical M, limited shoulder M,
limited interscapular strength