Post on 10-Mar-2019
71
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profile Responden
4.1.1 Profile Perusahaan
PT. Martina Berto berdiri sebagai realisasi dari keinginan besar Dr. Martha Tilaar
sebagai pendiri perusahaan. Martha Tilaar dilahirkan di Kebumen, Jawa Tengah, 4
September 1937. Tahun 1963, Martha Tilaar menyelesaikan pendidikannya dari Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Jakarta. Kemudian secara khusus, Martha Tilaar
melanjutkan pendidikannya di Academy of Beauty Culture di Blooming, USA yang
diselesaikannya pada tahun 1969, dan meraih gelar doktor dalam bidang seni dan
kecantikan. Selain itu Martha Tilaar juga mempelajari teknologi kosmetika di Eropa.
Setelah kembali ke Indonesia, minat Martha Tilaar yang besar terhadap ramuan
tumbuh-tumbuhan ditunjukkan dengan mulai bereksperimen mengembangkan jamu-
jamuan serta berusaha menggabungkan pengembangan jamu-jamuan tersebut
dengan teknologi kosmetika yang diperolehnya dari berbagai sumber seperti The
Academy Of Beauty Culture di Bloomington, USA dan Keraton Mangkunegaraan di
Jawa Tengah
Perusahaan raksasa Martha Tilaar Group (MTG) mulai dirintis oleh DR. Martha
Tilaar pada tahun 1970 dengan membuka sebuah salon kecantikan Martha Salon di
rumah orangtuanya. Hanya dalam waktu singkat, Martha Salon sudah memiliki cukup
banyak pelanggan. Salon kecil yang dimiliki Martha pun dirasa sudah tidak cukup
menampung pengunjung yang semakin membludak. Pada tahun 1972, dibuka salon
kedua dengan nama : Martha Griya Salon.
72
Berbeda dengan salon pertama, di Martha Griya Salon juga mulai diproduksi
jamu dan kosmetik dengan skala home industry. Produksi jamu dan kosmetik juga
dilakukan di Jalan Anggur No.3, Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Disanalah
pertama kali digunakan merek Sariayu Martha Tilaar : Sarinya Wong Ayu.
Keseriusan dan ketekunan Martha Tilaar bereksperimen terus-menerus mengenai
ramu-ramuan tradisional dan menjalankan usaha salon kecantikannya, pada akhirnya
menghasilkan suatu penemuan yang inovatif yang disebut “Total Beauty Concept”.
Konsep ini berarti bahwa kecantikan yang sebenarnya adalah perpaduan antara
kecantikan dari dalam (inner beauty) dan kecantikan dari luar (outer beauty), sehingga
menggunakan formula ramu-ramuan untuk perawatan kecantikan dari dalam akan
sama baiknya dengan perawatan dari luar. Berdasarkan konsep ini juga, maka perlu
dibuat suatu produk yang menggunakan bahan-bahan dari alam tetapi diproses
dengan teknologi modern saat ini.
Pada tahun 1977, Martha Tilaar bekerjasama dengan Theresia Harsini Setiady,
pemilik Kalbe Group membuat perusahaan kosmetik & jamu dengan nama PT. Martina
Berto dengan produk pertama Sariayu Martha Tilaar.
Dengan kedisplinan dan kerja keras Martha Tilaar, pada tahun 1981, PT. Martina
Berto membuka pabrik pertama di Jl. Pulo Ayang, Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur dan diresmikan oleh Ibu Nelly Adam Malik, istri Wakil Presiden Republik
Indonesia pada saat itu, Bapak Adam Malik.
Sariayu sudah menjadi merek kosmetik yang sangat terkenal di tanah air. Untuk
itu, peningkatan distribusi harus terus dilakukan. Pada tahun 1983 didirikan PT. Sari
Ayu Indonesia sebagai distributor kosmetik "Sariayu Martha Tilaar" untuk membantu
PT. Martina Berto.
73
Setiap tahunnya permintaan akan kosmetik Sariayu terus meningkat. Pada tahun
1986 PT. Martina Berto membuka pabrik yang kedua di Jl. Pulokambing II/2 Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur dan diresmikan oleh Ibu Umar Wirahadikusuma,
istri Wakil Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Bapak Umar Wirahadikusuma.
Walau harus konsentrasi dalam peningkatan kuantitas produksi, PT. Martina
Berto juga sangat konsisten dalam menjaga kualitas produk. Terbukti pada tahun
1987, PT. Martina Berto menerima "Asia" dan "Gold Star" Awards untuk kualitas.
Tahun-tahun berikutnya juga merupakan tahun-tahun yang penuh kerja keras
untuk PT. Martina Berto. Tetapi semuanya memang tidak sia-sia. Pada tahun 1988
hingga 1995 PT. Martina Berto berhasil mengakuisisi beberapa perusahaan, seperti PT.
Kurnia Harapan Raya, PT. Cedefindo, PT. Estrella Lab, dan PT. Kreasi Boga.
Satu demi satu penghargaan diraih PT. Martina Berto. PT Martina Berto
menerima ISO (Internasional Standards Operation) 9001 pada tahun 1996. Dan pada
tahun 1997 giliran PT. Sari Ayu Indonesia menerima ISO 9002.
Sukses telah diraih PT. Martina Berto. Pada tahun 1999, DR. Martha Tilaar
beserta keluarga membeli saham Kalbe Group di PT. Martina Berto. Sejak saat itu, PT.
Martina Berto sepenuhnya milik Martha Tilaar dan Keluarga.
Pada tahun yang sama dilakukan pula konsolidasi Martha Tilaar Group yang
terdiri atas:
• PT. Martina Berto (manufacturing dan marketing: Sariayu Martha Tilaar, Biokos
Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java
Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar,
Mirabella, Cempaka)
• PT. Cedefindo (manufacturing dan marketing: Rudy Hadisuwarno Cosmetics,
Madonna)
74
• PT. Sari Ayu Indonesia (distributor semua produk PT. Martina Berto, kecuali
produk Cempaka)
• PT Martha Beauty Gallery (perusahaan jasa untuk Martha Tilaar Salon, Martha
Tilaar Salon & Day Spa, Cipta Busana Martha Tilaar, Art & Beauty Martha
Tilaar, Puspita Martha Tilaar)
Sertifikat ISO 14001 pun diraih PT. Martina Berto pada tahun 2001. Berbagai
prestasi telah diraih PT. Martina Berto sebagai pengakuan kualitas kerja dan
produknya. Setiap tahun berbagai penghargaan diberikan lembaga-lembaga terpercaya
sebagai buah dari kerja keras tiada akhir untuk terus mengharumkan nama bangsa
baik di forum nasional maupun internasional.
Saat ini, Martha Tilaar Grup terdiri dari:
• PT. Martina Berto (manufactur, marketing untuk pasar Indonesia dan
internasional)
• PT. Sari Ayu Indonesia (distributor produk kosmetik Martha Tilaar Grup)
• PT. Martha Beauty Gallery (menawarkan konseling kecantikan dan jasa
pendidikan yang terdiri dari Puspita Martha School of Beauty, Martha Tilaar
Spa, Cipta Busana, Art & Beauty Martha Tilaar).
• PT. Cantika Puspa Pesona (manajemen franchise lokal dan internasional untuk
Martha Tilaar Spa, Dewi Sri Spa by Martha Tilaar, dan Eastern Garden Spa by
Martha Tilaar)
• PT. Creative Style (perusahaan agensi periklanan)
• PT. Estrella Lab (lisensi kosmetik Germany Henkel)
• PT. Kreasi Boga (agensi sumber daya manusia)
75
4.1.1.1 Filosofi Dasar Perusahaan
Kecantikan adalah usaha PT. Martina Berto. Bahan alam adalah sumber
kecantikan yang tidak akan pernah habis-habisnya dan bersama-sama dengan ilmu
pengetahuan lain, bahan alam dapat memecahkan berbagai persoalan kecantikan.
Bagi PT. Martina Berto, upaya-upaya memelihara dan meningkatkan kecantikan
sama pentingnya dengan upaya-upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan menciptakan kosmetika terbaik dari bahan
alam yang diproses dengan teknologi modern (Nature Techo Beauty).
“Total Beauty Concept” merupakan konsep/filosofi dasar tentang kecantikan
bagi PT. Martina Berto, yang disebut juga dengan “Rupa Sampat Wahya Bhyantara”
filosofi ini berarti bahwa kecantikan adalah suatu keharmonisan antara kecantikan
dari luar (outer beauty) dengan kecantikan dari dalam (inner beauty). Dengan
filosofi ini, PT. Martina Berto meyakini dan mempercayai bahwa seorang wanita akan
dikatakan memiliki kecantikan yang sebenarnya (sejati) jika kecantikan luar/fisiknya
secantik dengan kecantikan batinnya, sehingga kecantikan yang sebenar-benarnya
bagi wanita akan dihasilkan juga oleh perawatan kecantikan dari dalam selain
perawatan kecantikan dari luar.
Total Beauty Concept terutama dipersembahkan untuk kalangan wanita. Selalu
berusaha untuk terus menciptakan kesempurnaan adalah komitmen untuk dunia
pada umumnya.
4.1.1.2 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan kosmetika terkemuka di dunia yang bernuansa
ketimuran dan alami, melalui pemanfaatan teknologi modern dan menempatkan
penelitian, dan pengembangan sebagai saran peningkatan nilai tambah
76
4.1.1.3 Misi Perusahaan
Mengoperasikan perusahaan berkelas dunia dalam bidang kosmetik dan
penunjangnya, berlandaskan pada inovasi, yang menjadi arena penciptaan
lapangan pekerjaan serta pemberdayaan SDM dengan memanfaatkan konsep
bisnis dan manajemen mutakhir yang sesuai dengan kondisi Asia.
4.1.1.4 Quality Declaration
Untuk mewujudkan visi kami menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di
dunia yang bernuansa timur dan alami dengan menggunakan teknologi modern
serta pengembangan penelitian guna memberi nilai lebih bagi konsumen.
Kami telah berhasil memenuhi persyaratan produksi agar sesuai dengan
standar produksi perusahaan kosmetik internasional, dengan menghasilkan dan
mendistribusikan secara konsisten produk-produk berkualitas tinggi yang sesuai
dengan Standar Internasional, dengan menggunakan alat-alat dan teknologi
modern, dan dengan tingkat produksi tinggi dan efisien yang sesuai dengan pasar
dunia. Kata kuncinya adalah "Kualitas Terbaik", yang kami tetapkan untuk
memenuhi, mencapai dan memuaskan kebutuhan dan harapan konsumen kami.
4.1.2 Kondisi Perusahaan
4.1.2.1 Lokasi Pabrik
Dalam menjalankan kegiatan produksi dan operasi, PT. Martina Berto
didukung pabrik-pabrik yaitu:
• Martina Berto Plant I, terletak di Kawasan industri Pulogadung yang didirikan
pada tahun 1986 dengan luas area 10.425 m2 yang memfokuskan kegiatan
produksi pada produk perawatan tubuh dan kulit
77
• Martina Berto Plant II, terletak di Gunung Putri yang didirikan pada tahun
1994 dengan luas area 10.629 m2 yang memfokuskan kegiatan produksi
pada produk jamu dan makanan kesehatan
Selain itu PT. Martina Berto juga memiliki kebun yang digunakan sebagai
sumber bahan baku produk-produknya, antara lain:
• Sawangan, kebun koleksi tanaman obat dan kosmetika dengan luas area 0.7
hektar
• Cikarang, pengembangan dan produksi tanaman obat dan kosmetik seluas
10 hektar
4.1.2.2 Jenis produk Martha Tilaar Grup
Martha Tilaar Grup membagi pelaksanaan produksi kepada perusahaan
afiliasinya berdasarkan strategi produksi, kapasitas produksi, dan potensi pasar yang
dituju oleh tiap perusahaan. Hingga saat ini, jumlah produk yang dihasilkan Martha
Tilaar Grup mencapai ±900 item yang dikelompokkan berdasarkan jenis produk dan
perusahaan pembuatnya.
Tabel 4.1 Jenis Produk PT. Martina Berto
Brand Jenis Produk
Sari Ayu Kosmetika tradisional dan jamu
Biokos/Caring Perawatan kulit dewasa
Belia Kosmetika remaja
PAC Profesional artis kosmetik
Berto/Slimming tea Minuman
Oil of Java Aromatik oil
Martina Jamu Indonesia
Dewi Sri Spa Produk perawatan tubuh
Jamu Garden Produk healthy dan body care
Sumber: PT. Martina Berto
78
Tabel 4.2 Jenis Produk PT. Cempaka
Brand Jenis Produk
Cempaka Kosmetika untuk para bintang
Mirabella Kosmetik modern
Just Wonderfull Perawatan rambut dan hiasan
Sumber: PT. Martina Berto
Tabel 4.3 Jenis Produk PT. Cedefindo
Brand Jenis produk
Rudy Hadisuwarno Produk lisensi untuk perawatan rambut
Madonna Perawatan wajah untuk anti jerawat
U For Men Riasan dan wewangian pria
Miss Tahit Perawatan rambut dan parfum untuk wanita
Army JL/ Macho Deodoran untuk pria
Sumber: PT. Martina Berto
4.1.2.3 Profil Produk
Biokos mempercayai kemampuan alam yang tiada habisnya dalam membantu
memperbaiki kehidupan. Biokos memasukkan ekstrak tumbuhan alami yang sangat
kuat yang bekerja dalam keselarasan dengan pori-pori untuk mencegah dan
mengoreksi kekurangan kulit. Dengan merangsang pembaruan kulit, meremajakan
dan menghidupkan kembali kulit. Dengan Biokos, anda dapat mempercayai kulit
anda untuk memperpanjang pancaran muda dan vitalitas kulit.
Melalui ilmu pengetahuan, teknologi, dan kreasi, PT. Martina Berto
menciptakan produk yang paling inovatif untuk setiap tahapan hidup wanita. Biokos
menawarkan perawatan kulit yang lengkap untuk usia 20, 30, dan 40 tahun yang
memiliki kulit sensitif dan kulit kemerahan.
79
Sebagai wujud komitmen Biokos untuk meningkatkan kualitas produknya
dilakukan penelitian oleh Martha Tilar Innovation Center bekerjasama dengan
Laboratories MT France selama 3 tahun dengan menggabungkan penggunaan bahan
aktif alami dengan teknologi produk perawatan kulit dari Perancis untuk menciptakan
inovasi terbaru untuk mengatasi kerut wajah. Sebagai buah hasil kerjasamanya
adalah berupa peluncuran seri produk terbaru BIOKOS BOTU-LIKE Series.
BOTU-LIKE Series merupakan produk perawatan kulit alternatif dari suntik
Botox yang selama ini sering digunakan untuk mengatasi garis ekspresi yang sering
timbul permanen dan nyata di dahi, antara alis, garis senyum dan sudut bibir.
Botox atau Botulinum Toxin biasanya diberikan melalui suntikan ke otot wajah
untuk mencegah pelepasan acetylcholine sehingga mencegah kontraksi otot
penyebab garis ekspresi. Suntik Botulinum Toxin dapat memberikan hasil yang instan
dalam hitungan hari. Akan tetapi penyuntikan tersebut harus dilakukan oleh Dokter
ahli dan melalui konsultasi menyeluruh karena kelalaian atau kesalahan prosedur
dapat mengakibatkan hal yang tidak diinginkan seperti lebam, mata sulit berkedip
hingga wajah yang asimetris. Selain faktor harga yang cukup mahal (Rp. 2 jt per
suntikan), suntik Botox disertai rasa tidak nyaman di titik suntikan.
Terinspirasi dari efektivitas suntik Botox yang perlu pengorbanan dari pihak
pasien karena harus menahan rasa sakit serta komplikasi yang timbul akibat
penyuntikan tersebut, BIOKOS Martha Tilaar yang kini menjadi BIOKOS Laboratories
MT France mengembangkan suatu produk baru yang diberi nama BOTU-LIKE Series.
Mengapa diberi nama BOTU-LIKE? Hal ini dikarenakan cara kerja BOTU-LIKE
mengandung bahan aktif alami (dalam formula Botu-Like ComplexTM) yang cara
kerjanya mirip Botox yakni mencegah kontraksi otot wajah sehingga mengurangi
kerutan atau garis ekspresi. BOTU-LIKE bermanfaat untuk mengurangi garis halus,
80
kerut serta garis ekspresi yang nyata dan permanen, tanpa suntikan dan bebas rasa
sakit.
4.1.2.4 Komposisi Produk BOTU-LIKE Series
BOTU-LIKE Complex™ merupakan formula yang telah dipatenkan. Formula
ini dibuat dari bahan bahan alami seperti:
• Hibiscus Esculentur (Okra Seed) Extract yang bekerja mengurangi kontraksi
otot wajah dan efektif mengurangi kerut.
• Wild Yam Root Extract dan Glycine Soja Sterol untuk menjaga elastisitas dan
kekencangan kulit wajah
• Hidroviton yang mampu menjaga kelembaban kulit hingga 24 jam
• Brown Seaweed Extract untuk membantu melindungi kulit wajah dari
pengaruh buruk lingkungan, termasuk radikal bebas
• Chamomile Extract untuk mencegah terjadinya iritasi kulit
4.12.5 Keunggulan Produk Biokos BOTU-LIKE Series
Sebagai produk perawatan kulit untuk mengatasi kerut wajah, Biokos BOTU-
LIKE Series memiliki keunggulan dibandingkan suntik botox maupun produk sejenis
lain, yaitu:
• Karena berbentuk serum dan krim, penggunaanya cukup dioleskan ke kulit
(topikal) sehingga bebas rasa sakit akibat jarum suntik maupun resiko
komplikasi suntikan.
• Praktis dan mudah diaplikasikan sendiri di rumah oleh siapa saja tanpa
dibutuhkan keahlian khusus sehingga terhindar dari efek yang biasanya
disebabkan proses injeksi seperti lebam (kebiruan), sakit kepala, dll.
81
• Mengandung bahan alami sehingga efek samping lebih minim
• Harga lebih terjangkau
• Telah teruji secara klinis manfaat dan keamanannya
• Sudah teruji secara dermatologi (bebas iritasi dan alergi)
• Selain berfungsi mengatasi garis ekspresi seperti Botox, Botu-Like Series
juga efektif memperbaiki kondisi kulit (kelembaban, kekencangan, elastisitas
dan kedalaman kerut) sehingga dapat dikatakan Botu-Like Series memiliki
DUAL ACTION (mengatasi garis ekspresi sekaligus memperlambat proses
penuaan).
4.1.3 Competitive Advantage (Analisis Porter)
4.1.3.1 Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pandangan perusahaan terhadap pendatang baru adalah sebagai tantangan
yang perlu diwaspadai kekuatannya. Yang digolongkan sebagai pendatang baru
adalah perusahaan yang bergerak di bidang yang sama namun tingkatannya masih
di bawah atau setingkat dengan PT. Martina Berto.
Dalam industri kosmetik, ancaman pendatang baru relatif tinggi karena sistem
perdagangan AFTA yang telah diterapkan Indonesia menjadi ancaman bagi PT.
Martina Berto dalam menghadapi masuknya perusahaan kosmetik baru yang berasal
dari perusahaan asing, khususnya Cina dan Thailand dimana mereka berusaha
bersaing di pasaran Indonesia dengan harga yang sangat kompetitif dan desain
kemasan yang menarik untuk memikat konsumen Indonesia. Banyak pendatang
baru yang mulai merambah ke industri kosmetik, dimana sebelumnya bermain dalam
produksi non-kosmetik. Walaupun kondisi perekonomian Indonesia semakin
82
melemah sekarang ini yang disertai dengan naiknya harga BBM, namun potensi
perusahaan lokal untuk masuk dalam industri kosmetik harus terus diwaspadai.
4.1.3.2 Ancaman Produk Pengganti
Beralihnya konsumen ke produk pengganti akan menjadi ancaman bagi PT.
Martina Berto karena dapat mempengaruhi hasil penjualan. Dalam industri kosmetik,
ancaman produk-produk pengganti yang sangat diperhatikan adalah produk
perawatan kecantikan khususnya jamu, obat perawatan yang dianjurkan dokter, dan
jasa perawatan kecantikan. Untuk produk kecantikan seperti jamu, dewasa ini
banyak perusahaan jamu yang mulai gencar melakukan inovasi terhadap produknya
yang disertai dengan strategi pemasaran yang gencar dengan memanfaatkan prinsip
kesadaran hidup sehat dan alami. Selain itu, banyak konsumen yang lebih percaya
pada obat perawatan yang dianjurkan oleh para dokter kulit. Perusahaan yang
menawarkan jasa perawatan kecantikan dengan sistem teknologi yang semakin
canggih dan cepat, juga menjadi ancaman yang sangat penting terhadap
perusahaan kosmetik.
4.1.3.3 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Banyaknya jumlah dan jenis produk kecantikan atau kosmetik yg diproduksi
oleh Martha Tilaar Group, mengharuskan perusahaan bekerjasama dengan sejumlah
besar pemasok untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku dan pendukung
produksinya.
Kekuatan tawar menawar dari pemasok relatif lemah karena Marta Tilaar Group
imerupakan pelanggan terbesar bagi pemasok lokalnya (selain Mustika Ratu Group),
serta banyak tersedianya alternatif pemasok lain, dan untuk bahan baku dan bahan
83
pendukung Martha Tilaar Group terus melakukan diversifikasi terhadap para
pemasoknya dalam memenuhi seluruh persyaratan kualitas yang ditetapkan oleh
Martha Tilaar Group. Jika terjadi hambatan dengan salah satu pemasok maka PT.
Martina Berto akan segera mencari pengganti pemasok lainnya.
Untuk bahan baku (raw materials), PT. Martina Berto memiliki 3 pemasok
utama, yaitu PT. Tritunggal, PT. Cognice, dan PT. Bakti Jala yang menyediakan
bahan baku seperti parfum, warna, bahan aktif, dan lain-lain. Dan untuk bahan
pendukung seperti kemasan, PT. Martina Berto juga memiliki 3 pemasok yang
sering dihubungi, yaitu PT. Plasticon Trijaya, PT. Permata Offset, dan PT. Podomoro
Offset. Adapun hambatan-hambatan yang menghalangi hubungan antara PT.
Martina Berto dengan pemasok, antara lain jumlah kuantitas dan kualitas produk dari
pemasok tidak memenuhi harapan dan standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan sesuai dengan perjanjian sebelumnya, serta waktu pengantaran produk
yang tidak tepat waktu.
4.1.3.4 Kekuatan Tawar Menawar Konsumen
Dengan melihat sasaran segmen pasar yang dituju Martha Tilaar Group, maka
kekuatan tawar menawar dari konsumen relatif tinggi yang diakibatkan oleh
banyaknya produk dengan berbagai merek yang ditawarkan sehingga konsumen
dapat dengan mudah bertukar merek. Konsumen yang masih sensitif terhadap harga
akan sangat mempengaruhi kekuatan tawar menawar dari konsumen. Martha Tilaar
Group menanggapi kekuatan tawar menawar konsumennya ini dengan memberikan
beberapa nilai tambah atas produknya, yaitu dengan menciptakan suatu brand
image bahwa produk kosmetika dan perawatan kulit PT. Martina Berto merupakan
produk natural yang bahannya diambil dari bahan-bahan alami, melakukan beberapa
84
program pemasaran yang menarik, melakukan interaksi dengan konsumen dan
selalu menawarkan solusi kecantikan dengan produk-produk inovatif dan alami untuk
menjadi trend-setter bagi konsumen sehingga loyalitas konsumen dapat lebih
terjaga.
Untuk menawarkan produk dengan harga yang sama disetiap lokasi penjualan
produk Martha Tilaar Group maka distribusi dilakukan oleh anak perusahaan sendiri.
Hal ini mempermudah pengendalian biaya distribusi dan pengawasan harga
penjualan produk oleh perusahaan. Adapun, beberapa channel member yang
menjual produk-produk kosmetik Martha Tilaar Group, antara lain Matahari
Departemen Store/ Supermarket, Diamond/ D’best Supermarket dan Departemen
Store, Hero Supermarket, Giant, Carrefour, Makro, Guardian, Yogya, Alfa Retail
Supermarket, Lion Superindo, Indogrosir, Pasaraya, Tip-Top, Hari-hari Swalayan,
dan sebagainya.
4.1.3.5 Persaingan Antar Perusahaan Kosmetik
Pandangan perusahaan mengenai pesaing bisnis adalah perusahaan kosmetik
yang kedudukannya sama dengan PT. Martina Berto perusahaan yang bersaing
dalam indusrti kosmetik di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 3 kategori besar,
yaitu :
1. Kelompok perusahaan Multinasional, seperti Estee Lauder, Biotherm, Ponds,
Loreal dan lain-lain
Kelompok ini bersaing dalam segmen konsumen menengah atas dan atas,
dimana saluran distribusi mereka hanya terbatas di beberapa store besar
dengan penjualan melalui kios atau counter. Namun ada juga sebagian
perusahaan yang menggunakan sistem franchise atau Multi Level Marketing
85
dalam penjualannya, seperti Oriflame. Citra mereka yang diciptakan oleh
perusahaan dalam kategori ini mengikuti sifat budaya hidup barat.
2. Kelompok perusahaan Nasional, seperti Martha Tilaar Group dan Mustika Ratu
Group
Kedua perusahaan ini merupakan pemain dominan dalam industri
kosmetik di Indonesia, dimana mereka memiliki unit usaha manufaktur,
pemasaran dan distribusi sendiri. Mereka bersaing dalam melayani segmen
menengah atas sampai menengah bawah di seluruh wilayah di Indonesia
dan bahkan sampai ke beberapa negara lain. Citra mereka yang diciptakan
oleh kedua perusahaan ini bersifat ketimuran dan perawatan tradisional.
Selain Mustika Ratu sebagai pesaing yang sudah lama, sekarang ini terdapat
pesaing lokal baru yang juga cukup kuat bagi PT. Martina Berto, yaitu PT.
Mandom yang memproduksi kosmetik dengan merek Pixy dan PT. Kino
dengan kosmetik merek Eskulin.
3. Perusahaan lokal daerah maupun lokal asing
Kategori ini merupakan perusahaan-perusahaan kosmetik menengah
dan kecil yang melayani segmen menengah bawah dan bawah, serta ceruk-
ceruk pasar. Perusahaan belum membangun citra merek dan bahkan
beberapa perusahaan masih belum menggunakan merek untuk produknya.
86
Gambar 4.1 Competitive Advantage (Analisis Porter)
Sumber: PT. Martina Berto
4.1.4 Struktur Organisasi Dan Uraian Pekerjaan
Untuk memperlancar kinerja perusahaan agar berjalan dengan efektif dan
efisien sehingga tujuan, visi dan misi perusahaan dapat tercapai maka diperlukan
pembagian tugas dan pelimpahan wewenang yang jelas kepada personil yang
tergabung dalam struktur organisasi perusahaan. Pembentukan struktur organisasi
yang baik, dapat dilihat dari koordinasi dan terintegrasinya setiap bagian, baik pada
fungsi lini maupun fungsi staff.
Pembeli
Individu
terutama wanita
Pemasok
PT. Tritunggal PT. Lautan Luas PT. Bakti Jala PT. Permata Offset PT. Podomoro Offset PT. Plasticon Trijaya
Persaingan antar perusahaan yang telah ada
Mustika Ratu Estee Lauder
Biotherm Oriflame
Barang atau jasa pengganti
Jamu-jamuan tradisional Perawatan dokter Jasa perawatan kecantikan
Pendatang Baru
Ponds
87
PT. Martina Berto secara struktural dipimpin oleh seorang presiden direktur,
yaitu Dr. Martha Tilaar, dan memiliki divisi utama, yaitu Divisi Human Asset
Management, Divisi Manufacturing, Divisi Finance dan Accounting, Divisi Research
and Development, Divisi Marketing, Divisi Management Information System,
Corporate Internal Audit, International Marketing. Masing-masing divisi utama
tersebut dipimpin oleh seorang direktur, yang membawahi departemen-departemen
tertentu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
A. Komisaris
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Martha Tilaar
Sumber: PT. Martina Berto
Martha Tilaar Group
Trading & Distribution
Service
PT. Martina Berto (Pulogadung Plant)
PT. Cedefindo (Bekasi Plant)
PT. Cempaka Belkosindo
PT. Tiara Permata Sari
PT. Warna Ungu Multi Sinar
PT. Sinar Makro Pesona Sejahtera
PT. Sari Ayu Indonesia
PT. Mekar Permata Puspita
PT. Martina Berto SDN BHD (Kuala
Lumpur)
PT. Creative Style
Martha Beauty Galery
PT. Kreasi Boga Primatama
Manufacturing Marketing
88
A. Komisaris
Bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja perusahaan, memberikan masukan ide,
saran, maupun nasehat kepada presiden, dan memastikan harapan pemilik akan kinerja
korporasi dapat dicapai oleh presiden.
B. President Office
Bertanggung jawab untuk merumuskan tujuan perusahaan, menjaga kelancaran,
dan kontinuitas perusahaan, menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lingkungan
perusahaan, serta memiliki wewenang untuk mengkoordinir seluruh aktifitas perusahaan,
dan akhirnya mempertanggung jawabkan hasil kinerja perusahaan kepada komisaris.
1. Corporate Human Resources Development (HRD)
Bertanggung jawab untuk merumuskan program pendidikan dan pelatihan untuk
mengembangkan pengetahuan dan keahlian Sumber Daya Manusia perusahaan,
menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk pengabdian dan kepedulian terhadap
masyarakat, serta mempertanggung jawabkan hasil kinerja divisinya kepada Presiden.
2. Corporate Management Information System (MIS)
Bertanggung jawab untuk merumuskan strategi, kebijakan, standar dan prosedur
pemanfaatan, teknologi informasi korporasi, mengelola, melayani dan menyediakan
kebutuhan informasi korporasi untuk mendukung fungsi dan tugas masing-masing divisi
perusahaan, mengembangkan, dan memelihara teknologi informasi korporasi dan
perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya korporasi.
3. Corporate Human Resource Management (HRM)
Bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan-kebijakan umum personalia
korporasi sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah, melakukan seleksi
dan perekrutan sumber daya manusia korporasi, menyusun program evaluasi kinerja,
89
reward, dan punishment umum korporasi untuk kesejahteraan karyawan, serta
mempertanggung jawabkan hasil kinerja divisi kepada presiden.
4. Corporate Internal Audit
Bertanggung jawab untuk merumuskan standar kinerja dan mutu operasional
korporasi dan perusahaan, memastikan pencapaian standar kerja dan mutu operasional
oleh masing-masing divisi dan departemen, mengaudit kinerja keuangan korporasi dan
perusahaan, memastikan standar kerja korporasi mengikuti standar ISO 2001 : 2000
dan ISO 14000, serta mempertanggung jawabkan hasil kinerja divisi kepada presiden.
C. Chief Executive Officer (CEO)
Bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan,
merumuskan strategi serta sasaran perusahaan, baik jangka panjang maupun jangka
pendek dan memastikan tercapainya sasaran perusahaan yang telah ditetapkan dengan
system pengendalian yang efektif, serta mempertanggung jawabkan hasil kinerja setiap
departemen kepada presiden.
1. Director Research And Development
Bertanggung jawab untuk memutuskan dan memilih trend serta formula-formula
yang akan digunakan sesuai dengan keinginan pasar (konsumen).
a. Product Development
Bertanggung jawab atas formula suatu produksi, dan menciptakan formula-
formula baru serta mengembangkan agar tidak ketinggalan trend sekaligus mencari
masukan-masukan, baik dari sisi peralatan (mesin) maupun ilmu pengetahuan dari
lembaga atau instansi dari dalam maupun luar negeri.
- Formulation
Bertugas dan bertanggung jawab mencari dan mengembangkan, baik
formula untuk kosmetik maupun jamu atau herbal, yang sudah ada maupun
90
formula baru, serta mengawasi bagian proses produksi agar menggunakan bahan
yang sesuai dengan formula yang telah ditentukan.
- Raw Material Standardization
Bertugas dan bertanggung jawab mencari raw material yang distandarkan
untuk dipakai sebagai bahan baku pembuatan produk.
- Packaging Development
Bertugas dan bertanggung jawab mendesain kemasan produk agar menarik
bagian konsumen tetapi juga aman bagi produk itu sendiri, sehingga kualitas
produk dapat terjamin.
b. Product Research
- Plant Cultivation Development
Bertugas dan bertanggung jawab melakukan pelestarian dan
pengembangan teknik pembudidayaan tanaman obat Indonesia melalui kebun
milik PT Martina Berto atau bekerja sama dengan para petani untuk budidaya
tanaman obat dengan hasil sesuai standar yang dibutuhkan PT Martina Berto.
- Dermatology dan In Vitro Evaluation
Bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan pengujian terhadap
produk baru yang akan diedarkan, meliputi pengujian keamanan produk dan
kemanfaatan produk.
2. Marketing Director
Bertanggung jawab untuk menyusun dan menetapkan strategi pemasaran produk-
produk kosmetik PT. Martina Berto, serta menciptakan ide-ide baru untuk
pengembangan produk sehingga dapat selalu menghasilkan produk yang inovatif sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, baik pasar dosmetik dan pasar
internasional.
91
- Marketing Management (lokal)
Bertanggung jawab dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk
memasarkan produk-produk kosmetik PT. Martina Berto.
- Marketing Management ( Internasional )
Bertanggung jawab mengembangkan strategi pemasaran untuk
mengembangkan kosmetik PT. Martina Berto di beberapa negara tetangga
Indonesia.
3. Manufacturing Director
Bertanggung jawab untuk keseluruhan kegiatan operasional pabrik, serta
membentuk dan mengembangkan sistem organisasi menufacturing yang profesional,
efektif, dan efisien.
a. Plant Management
Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan operasi pabrik yang mencakup
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, bertugas merencanakan dan
mengendalikan sistem dan teknologi yang tepat sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, serta menyusun anggaran tahunan untuk bagiannya.
- Plant Engineer
Bertanggung jawab mulai dari pengadaan mesin-mesin produk yang
diperlukan sampai dengan perawatannya agar proses produksi dapat berjalan
lancar.
- Warehouse
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan bahan baku, bahan kemas dan
produk akhir. Dalam pelaksanaannya, gudang dipisah atas gudang bahan baku,
gudang bahan kemas, dan gudang barang jadi. Gudang bahan baku menangani
penerimaan dari pemasok, penyimpanan dan penyaluran bahan baku ke produksi.
92
Untuk gudang bahan kemas hampir sana dengan gudang bahan baku ke produksi
jadi menangani penerimaan produk yang sudah jadi dari bagian pengemasan
untuk disimpan dan didistribusi sesuai dengan permintaan pasar.
- Production planning dan inventory control management (PPIC)
Bertanggung jawab atas pembuatan perencanaan produk, perencanaan dan
pengendalian persediaan kebutuhan bahan baku, serta pengendalian persediaan
produk jadi (finished goods).
b. Quality Management
Bertanggung jawab untuk mengelola masalah kualitas persediaan, mulai dari
bahan baku, bahan kemas, sampai dengan barang jadi agar sesuai spesifikasi yang
telah ditentukan.
- Quality Assurance (QA)
Tanggung jawab Quality Assurance dibagi atas 3 bagian, yaitu berkaitan
dengan kualitas produk, sistem atau pelayanan, dan pelatihan.
- Industrial Engineering
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisa apakah
produktivitas telah optimal dan selanjutnya memberikan usulan tentang langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kegiatan produk yang telah ada,
seperti mengatur layout ruang produksi, membuat alat baru untuk memperlancar
produksi, menghitung jumlah karyawan yang efektif untuk suatu pekerjaan.
- Quality Control
Bertanggung jawab untuk memeriksa bahan baku, bahan kemas, proses
kemas dry dan proses kemas liquid, pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan
produksi
93
c. Supply Management
Bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku dan bahan kemas yang
digunakan dalam produksi, melakukan negosiasi harga dengan supplier dalam
pembelian bahan baku dan bahan kemas tersebut, serta menjaga hubungan baik
dengan supplier.
4. Finance And Administration Director
Bertanggung jawab untuk mengambil keputusan terhadap transaksi-transaksi
yang terdapat dalam laporan keuangan, serta menetapkan dan memelihara suatu
rencana kerja operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
a. Finance
Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan terhadap
penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan, serta menjalin hubungan baik
dengan pihak bank
b. Accounting
Bertanggung jawab atas akuntasi biaya perusahaan dan laporan-laporannya,
menghitung biaya-biaya produksi per jenis barang, serta segala hal yang
berhubungan dengan aktifitas biaya.
c. Human Resource dan General Affairs ( HR & GA)
Bertanggung jawab secara keseluruhan yang menyangkut dengan karyawan,
dan menetapkan kebijakan-kebijakan terhadap kesejahteraan karyawan.
- Human Resources Development Manager
Bertanggung jawab menangani masalah rekrutmen pegawai, mulai dari
proses seleksi hingga penerimaan pegawai baru
94
- Training dan Development Manager
Bertanggung jawab mengembangkan potensi karyawan melalui training,
seminar, lokakarya, dan lain-lain.
- General Affairs Manager
Bertanggung jawab untuk menangani masalah yang bersifat umum, seperti
masalah legal, inventori kantor, kendaraan kantor, dan lain-lain.
95
Res
earc
h&
Dev
elop
men
t
Dire
ctor
Mar
ketin
g D
irect
or
Man
ufac
turin
g D
irect
or
Man
agem
ent
Info
rmat
ion
Sy
stem
Dire
ctor
Syst
em S
olut
ion
H I
nfra
stuc
ture
Elec
tron
ic D
ata
Proc
essi
ng
Kom
isar
is
Corp
orat
e H
uman
Res
ourc
e D
evel
opm
ent
Corp
orat
e H
uman
Res
ourc
eMan
agem
ent
Pres
iden
t O
ffic
er
CEO
Corp
orat
e In
tern
al
Audi
t
Corp
orat
e M
anag
emen
t In
form
atio
n Sy
stem
Fina
nce&
Ad
min
istr
atio
n D
irect
or
Fina
nce
Acco
untin
g
Hum
an
Res
earc
h
Supp
ly
Man
agem
ent
Purc
hasi
ng
Plan
ning
Supp
ly
Man
agem
ent
Plan
t
Man
agem
ent
Prod
uctio
n
Plan
t En
gine
er
War
ehou
se
Prod
uctio
n
Plan
ning
Co
ntro
l
Qua
lity
Man
agem
ent
Qua
lity
Assu
ranc
e
Indu
stria
l En
gine
erin
g
Qua
lity
Cont
rol
Inte
rnat
iona
l M
arke
ting
D
irect
or Sa
les
Dev
elop
men
t
Prom
otio
n&
Prod
uct
Dev
elop
men
t
Ope
ratio
nal
Spa
Bran
d M
anag
emen
t
Biok
os
Prof
essi
onal
Ar
tist
Cosm
etic
s
Belia
Non
Sar
i Ayu
Sa
ri Ay
u Bran
d M
anag
emen
t
Skin
Car
e
Dec
orat
ive
Hai
r Ca
re
Her
bal
Prod
uct
Dev
elop
men
t
Form
ulat
ion
Raw
Mat
eria
l St
anda
rdiz
atio
Pack
agin
g D
evel
opm
ent
Prod
uct
Res
earc
h
Der
mat
olog
y Ev
alua
tion
Plan
t Cu
ltiva
tion
Dev
elop
men
t
In V
itro
Eval
uatio
n
Gam
bar
4.3
Stru
ktur
Org
anis
asi P
T. M
artin
a Be
rto
Sum
ber:
PT.M
artin
aBe
rto
96
4.2 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel, maka dilakukan
pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian ini dilakukan pada 30 orang responden.
Setelah dilakukan pengujian validitas pada 30 responden, berdasarkan r tabel
dengan α= 0.05 dengan derajat bebas = 14, diperoleh r tabel sebesar 0.3383,
terdapat satu butir pertanyaan yaitu butir 2 yang tidak valid. Hal ini disebabkan r
hitung butir 2 lebih kecil dari r tabel.
Untuk pengujian reliabilitas, hasil output nilai Cronbach Alpha sebesar 0.9
yang berarti kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.
Output Hasil perhitungan uji validitas setelah mengeliminasi butir yang tidak
valid ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Output Hasil Validitas
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted R tabel Validitas
Butir1 0.5321 0.8951 0.3383 Valid Butir3 0.3586 0.9020 0.3383 Valid Butir4 0.5887 0.8931 0.3383 Valid Butir5 0.7917 0.8849 0.3383 Valid Butir6 0.7916 0.8845 0.3383 Valid Butir7 0.4566 0.8987 0.3383 Valid Butir8 0.4868 0.8967 0.3383 Valid Butir9 0.4492 0.8986 0.3383 Valid Butir10 0.5894 0.8932 0.3383 Valid Butir11 0.6357 0.8911 0.3383 Valid Butir12 0.6818 0.8894 0.3383 Valid Butir13 0.6207 0.8919 0.3383 Valid Butir14 0.4260 0.8991 0.3383 Valid Butir15 0.7917 0.8849 0.3383 Valid Butir16 0.5381 0.8948 0.3383 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS
97
Tabel 4.5 Output Hasil Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items 0.8997 15
Sumber: Data Olahan SPSS
4.3 Penerapan Bauran Pemasaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Martina Berto diperoleh data
penerapan bauran pemasaran sebagai berikut:
4.3.1 Produk
Untuk mendukung suatu produk agar dapat menarik konsumen diperlukan suatu
keputusan yang sesuai dengan citra produk yang ingin ditampilkan. Citra produk dapat
terlihat dari bentuk dan desain kemasan, kualitas atau nilai tambah yang ingin
ditonjolkan dari produk, dan lain-lain. PT. Martina Berto menerapkan beberapa strategi
untuk mendukung citra produk sebagai produk perawatan kulit untuk kerut wajah yang
mudah diaplikasikan dan menggunakan bahan alami yang dapat dikonsumsi oleh
konsumen menengah atas dan menengah bawah.
4.3.1.1 Keanekaragaman Produk
Produk Biokos BOTU-LIKE SERIES terdiri dari tiga jenis yaitu:
• Anti Wrinkle Intensive Correcting Serum
Merupakan serum dengan kandungan BOTU-LIKE Complex™ berkonsentrasi
tinggi yang bekerja secara sinergis mengurangi garis ekspresi dan kerut serta
membantu meningkatkan kekencangan kulit. Diformulasikan khusus, agar serum
cepat terarbsorpsi sehingga dapat memberikan efek dengan segera. Terbukti,
98
dengan sekali pemakaian, anda akan langsung merasakan kulit wajah yang lebih
halus, lembut dan kencang. Kerut di wajah pun tampak berkurang.
• Anti Wrinkle Protective Day Treatment
Merupakan pelembab wajah dengan kandungan BOTU-LIKE Complex™ yang
secara terus menerus bekerja untuk menjaga kondisi kulit sekaligus mengurangi
garis ekspresi yang nyata. Kandungan anti oksidan dan SPF 15-nya memberikan
perlindungan lebih pada kulit dari pengaruh buruk lingkungan dan sinar ultra
violet. Kulit wajah pun tetap sehat sepanjang hari dan tampak lebih muda.
• Anti Wrinkle Overnight Treatment
Merupakan krim malam dengan kandungan BOTU-LIKE Complex™ yang bekerja
dengan efektif sepanjang malam untuk mengurangi kerut dan garis ekspresi
yang nyata. Formula bahan aktif didukung dengan metabolisme sel kulit yang
bekerja optimal di malam hari dapat membantu regenerasi sel kulit yang lebih
baik. Hasilnya, anda akan bangun di pagi hari dengan kondisi kulit yang lebih
halus, lembut, elastis dan segar.
Jenis produk yang ditawarkan terdiri dari 3 jenis. Hal ini dilakukan agar
konsumen tidak perlu membeli satu set produk perawatan kulit yang kurang praktis
dan harganya mahal. Produk berupa serum, day cream, dan night cream konsumen
dapat diaplikasikan pada seluruh bagian wajah dan dapat mengatasi seluruh
masalah kerutan wajah.
4.3.1.2 Kualitas
Biokos BOTU-LIKE Series telah terbukti berfungsi untuk:
• Merelaksasi otot wajah sehingga mengurangi kerutan terutama di dahi, sudut
mata, antara alis, garis senyum, sudut bibir.
• Mengurangi kedalaman kerut
99
• Meningkatkan kekencangan kulit
• Merawat elastisitas kulit
• Meningkatkan kelembaban kulit
• Meningkatkan kehalusan kulit
Sebelum meluncurkan produk Biokos BOTU-LIKE ke pasar, PT. Martina Berto
mengadakan pengujian kualitas produk terlebih dahulu. Pertama-tama kulit wajah
responden di-scan untuk melihat kondisi kulit, selanjutnya responden diberi produk
Biokos BOTU-LIKE yang harus digunakan secara rutin. Setelah menggunakan Biokos
BOTU-LIKE keadaan kulit responden diperiksa lagi untuk melihat perubahan yang
terjadi pada kulit wajah. Pernyataan konsumen dan hasil uji klinis ditunjukkan pada
tabel di bawah ini.
Gambar 4.4 Pernyataan Responden Setelah Memakai Produk
Sumber: PT. Martina Berto (Website)
Hasil uji klinis membuktikan dengan memakai day cream dan night cream
selama 2 minggu:
• Dalam 2 jam kulit terbukti lebih lembab
• Dalam 4 jam kulit terbukti lebih kencang
• Dalam 4 hari kulit tampak lebih muda
100
Pemakaian BOTU-LIKE Series secara rutin secara empat minggu akan
mengurangi jumlah dan kedalaman kerut. Hasilnya dapat terlihat dengan nyata:
7.0
11.1
15.1
18.0
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
Kekencangan Elastisitas Kedalamankerut
Kehalusan
Gambar 4.5 Peningkatan Kondisi Kulit Setelah Menggunakan BOTU-LIKE Series
Sumber: Data PT. Martina Berto (brosur)
Produk Biokos BOTU-LIKE Series telah melalui uji keamanan dan uji manfaat
yang dilakukan pada lebih dari 100 responden wanita di bawah pengawasan dokter
ahli kulit sehingga tidak menyebabkan iritasi maupun alergi pada kulit hingga 96%.
4.3.1.3 Kemasan
Kemasan Biokos BOTU-LIKE Series dibuat berwarna hijau untuk mendukung
konsep citra produk yaitu sebagai produk perawatan kulit untuk mengatasi kerutan
kulit yang komposisinya menggunakan bahan alami. Untuk bahan baku kemasan
dibuat dari plastik agar konsumen lebih praktis menggunakan produk dan terhindar
dari kerusakan kemasan akibat terjatuh. Bentuk kemasan Anti wrinkle intensive
Correcting Serum berupa botol dengan pompa bertujuan untuk mempermudah
konsumen dalam mengaplikasikan serum yang lebih cair dibanding krim. Sedangkan
kemasan untuk anti wrinkle protective day treatment dan Anti wrinkle overnight
101
treatment berbentuk wadah yang lebih memudahkan konsumen dalam pemakaian
dibanding kemasan yang berbentuk tube.
4.3.2 Harga
Dalam menetapkan harga produk, PT. Martina Berto menggunakan strategi
penetapan harga penetrasi pasar di mana harga yang ditawarkan rendah untuk
mempenetrasi pasar dengan cepat dan mendalam (untuk menarik pembeli dengan
cepat dan meraih pangsa pasar yang besar). Penetapan harga penetrasi pasar ini
didukung kondisi pasar yang peka terhadap harga dan harga produk pesaing lebih
mahal. Harga produk yang ditawarkan PT. Martina Berto untuk produk Biokos BOTU-
LIKE Series relatif lebih rendah dibanding produk sejenis.
Daftar harga dari produk Biokos BOTU-LIKE Series adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Daftar Harga Produk BOTU-LIKE Series
Jenis Produk Harga
Anti Wrinkle Intensive Correcting Serum Rp 124.500
Anti Wrinkle Protective Day Treatment Rp 94.500
Anti Wrinkle Overnight Treatment Rp 94.500
Sumber: PT. Martina Berto
4.3.3 Promosi
Untuk memperkenalkan produk Biokos BOTU-LIKE pada masyarakat, PT.
Martina Berto melakukan beberapa strategi promosi yang memungkinkan konsumen
lebih cepat menerima informasi mengenai produk. Strategi promosi yang tepat akan
dapat menarik konsumen dan membangun permintaan awal yang tinggi terhadap
produk Biokos BOTU-LIKE. Strategi-strategi promosi yang dijalankan PT. Martina
Berto adalah sebagai berikut:
102
4.3.3.1 Promosi Penjualan
PT. Martina Berto menyelenggarakan acara Launch gathering pada tanggal 17
April 2006 untuk meluncurkan produk barunya yaitu Biokos BOTU-LIKE Series yang
diadakan di Crowne Plaza Hotel, Jl. Jendral Gatot Subroto, Jakarta. Dalam acara
tersebut disediakan BOTU-LIKE Series limited edition dengan kemasan eksklusif.
Kemasan limited edition tersebut bertujuan untuk mempromosikan uji coba awal
terhadap produk baru. Sebagai puncak acara, undangan diberikan penawaran
khusus yang sangat menarik seperti diskon, voucher, dll.
Beberapa acara yang diadakan oleh PT. Martina Berto juga memberikan
penawaran khusus seperti diskon dan sampel produk yang dapat dicoba oleh
konsumen.
Untuk membangun permintaan awal yang tinggi terhadap Biokos BOTU-LIKE
Series, PT. Martina Berto memberikan hadiah bagi pembeli pada masa peluncuran
produk.
4.3.3.2 Periklanan
Untuk mempromosikan Biokos BOTU-LIKE, PT. Martina Berto menggunakan
iklan informatif untuk memberi informasi mengenai produk dan menarik perhatian
konsumen terhadap produk Biokos BOTU-LIKE dengan memasang iklan di koran,
majalah, maupun tabloid terutama yang memiliki sasaran pembaca wanita. Selain
itu dicetak juga brosur yang berisi penjelasan mengenai komposisi, manfaat,
keunggulan produk Biokos BOTU-LIKE dibanding produk sejenis, dan cara
pengaplikasan produk.
103
4.3.3.3 Hubungan Masyarakat
Untuk mempromosikan dan mengedukasi pasar mengenai manfaat dan
keunggulan Biokos BOTU-LIKE yang cara kerjanya mirip botox namun lebih aman
dan praktis, bagian pemasaran PT. Martha Tilaar mengadakan sejumlah aktivitas
pemasaran berupa acara launching dan roadshow ke 5 kota besar di Indonesia.
Selain acara launching dan roadshow diadakan juga festival dan seminar
untuk mempublikasikan Biokos BOTU-LIKE pada masyarakat. Pada tanggal 8 – 10
September 2006 Martha Tilaar Group mengadakan acara Martha Tilaar Beauty
Innovation Festival 2006 yang diadakan di Mal Kelapa Gading Jakarta. Acara ini
merupakan ajang memamerkan produk-produk inovasi terbaru dari Martha Tilaar
Group sekaligus memeriahkan acara “Jakarta Fashion and Food Festival 2006”.
Rangkaian acara Martha Tilaar Beauty Innovation Festival 2006 ini diliput oleh
Metro TV dan harian Kompas. Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari
tersebut diadakan juga acara-acara publisitas dengan mendatangkan artis Dewi
Sandra, Krisdayanti, dan Anang, serta band performance dari Letto. Selain itu
terdapat beberapa acara tambahan seperti diskusi bersama pakar kecantikan,
dokter, model, dan artis Indonesia mengenai masalah kecantikan. Bagi
pengunjung yang tertarik dapat mencoba make over dan konsultasi kecantikan
atau mengikuti Magical Smile Contest bersama Caring Colours yang merupakan
salah satu brand produk Biokos.
PT. Martina Berto dengan produknya Biokos BOTU-LIKE juga sering menjadi
sponsor dalam acara-acara yang berhubungan dengan fashion, dan kecantikan di
beberapa stasiun TV dan radio terutama radio yang basis pendengarnya adalah
wanita, contohnya Female Radio.
104
4.3.4 Distribusi
Suatu keputusan distribusi yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung
penyaluran produk dari produsen ke konsumen. Dengan menggunakan perantara
dalam memasarkan produk, perusahaan akan mendapat efisiensi yang tinggi dalam
penyediaan produk untuk pasar sasaran. Untuk mendistribusikan produk Biokos
BOTU-LIKE agar mencapai sasaran penjualan diperlukan keputusan tentang saluran
pemasaran apa yang tepat untuk Biokos BOTU-LIKE dan di mana produk
ditempatkan agar konsumen mudah untuk membeli produk.
4.3.4.1 Saluran pemasaran
PT. Martina Berto menerapkan saluran dua tingkat perantara yaitu satu
perusahaan distributor dan banyak pengecer. Strategi yang diakukan adalah
strategi distribusi selektif di mana produsen menggunakan lebih dari satu
perantara, tetapi tidak semua perantara dapat menjual produk tersebut.
Untuk memasarkan produk-produknya PT. Martina Berto bekerja sama
dengan PT. Sari Ayu Indonesia selaku distributor produk-produk Martha Tilaar
untuk mendistribusikan Biokos BOTU-LIKE SERIES pada toko-toko kosmetik,
departemen store, supermarket, dan hypermarket serta outlet-otlet milik PT.
Martha Tilaar sendiri.
4.3.4.2 Lokasi
Produk-produk Biokos khususnya BOTU-LIKE SERIES telah tersedia pada
outlet-outlet baik pada outlet khusus produk-produk Martha Tilaar maupun pada
Mal dan Departemen Store di Jakarta, Surabaya, Medan, Lampung, Palembang,
Bengkulu, Magelang, Solo, Makasar, Banjarmasin, Cirebon, Yogyakarta, Semarang,
Denpasar, Pekanbaru, Bandung, Salatiga, Malang, dan Pekalongan.
105
4.4 Hasil Kuesioner Analisis Konjoin
Tabel 4.7 Format Pernyataan Analisis Konjoin
Deskripsi
Harga Manfaat Komposisi
1 Rp94,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan bahan alami dari tanaman dan
akar-akaran yang aman bagi kulit
2 Rp94,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan chamomile bahan anti iritasi
dan alergi (hypo-allergenic)
3 Rp94,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan bahan alami dari tanaman dan
akar-akaran yang aman bagi kulit
4 Rp94,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan chamomile bahan anti iritasi
dan alergi (hypo-allergenic)
5 Rp124,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan bahan alami dari tanaman dan
akar-akaran yang aman bagi kulit
6 Rp124,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan chamomile bahan anti iritasi
dan alergi (hypo-allergenic)
7 Rp124,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan bahan alami dari tanaman dan
akar-akaran yang aman bagi kulit
8 Rp124,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan chamomile bahan anti iritasi
dan alergi (hypo-allergenic)
Sumber: Brosur Produk Biokos BOTU-LIKE Series dan PT. Martina Berto
106
Hasil dari perhitungan analisis konjoin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Faktor Kepentingan Atribut Produk
Faktor kepentingan
Harga Manfaat Komposisi
1 61.54% 23.08% 15.39%
2 8.57% 22.86% 68.57%
3 80% 10% 10%
4 61.54% 23.08% 15.39%
5 66.67% 16.67% 16.67%
6 72.73% 18.18% 9.09%
7 66.67% 33.33% 0%
8 72.73% 9.09% 18.8%
9 20% 40% 40%
10 33.33% 66.67% 0%
11 50% 33.33% 16.67%
12 28.57% 14.29% 57.14%
13 50% 10% 40%
14 42.86% 28.57% 28.57%
15 10% 60% 30%
16 27.27% 63.64% 9.09%
17 40% 50% 10%
18 33.33% 33.33% 33.33%
19 55.55% 44.44% 0%
20 50% 0% 50%
21 72.7%4 0% 27.28%
22 70% 20% 10%
23 50% 37.5% 12.5%
24 62.5% 0% 37.5%
25 16.67% 83.33% 0%
26 0% 50% 50%
27 35.71% 50% 14.29%
107
28 66.67% 11.11% 22.22%
29 20% 20% 60%
30 33.33% 33.33% 33.33%
31 46.16% 23.08% 30.77%
32 14.29% 57.14% 28.57%
33 80% 10% 10%
34 26.67% 40% 33.33%
35 57.14% 42.86% 0%
36 75% 12.5% 12.5%
37 58.33% 25% 16.67%
38 66.67% 16.67% 16.67%
39 0% 50% 50%
40 41.67% 33.33% 25%
41 46.15% 15.38% 38.46%
42 50% 25% 25%
43 50% 50% 0%
44 71.43% 14.29% 14.29%
45 75% 0% 25%
46 62.5% 12.5% 25%
47 50% 25% 25%
48 44.45% 33.33% 22.22%
49 20% 40% 40%
50 50% 50% 0%
51 77.78% 11.11% 11.11%
52 100% 0% 0%
53 0% 100% 0%
54 50% 41.66% 8.33%
55 44.45% 44.45% 11.11%
56 57.14% 42.86% 0%
57 66.66% 25% 8.33%
58 42.86% 42.86% 14.29%
108
59 80% 0% 20%
60 60.66% 22.22% 11.11%
61 75% 25% 0%
62 55.56% 22.22% 22.22%
63 75% 12.5% 12.5%
64 54.55% 45.56% 0%
65 87.5% 0% 12.5%
66 71.43% 14.29% 14.29%
67 37.5% 62.5% 0%
68 18.18% 9.09% 72.74%
69 25% 16.67% 58.33%
70 20% 0% 80%
71 12.5% 37.5% 50%
72 15.38% 30.77% 53.84%
73 100% 0% 0%
74 44.45% 44.45% 11.11%
75 40% 20% 40%
76 62.5% 0% 37.5%
77 33.33% 33.33% 33.33%
78 22.22% 66.66% 11.11%
79 36.36% 36.36% 27.27%
80 25% 50% 25%
81 57.14% 0% 42.86%
82 0% 42.86% 57.14%
83 40% 20% 40%
84 12.5% 62.5% 25%
85 16.67% 16.67% 66.67%
86 27.27% 18.18% 54.54%
87 16.67% 50% 33.34%
88 25% 25% 50%
89 14.29% 57.14% 28.57%
109
90 0% 85.71% 14.29%
91 20% 60% 20%
92 66.67% 16.67% 16.67%
93 22.22% 44.45% 33.33%
94 18.18% 72.74% 9.09%
95 22.22% 33.33% 44.45%
96 30.77% 23.08% 46.16%
97 12.5% 25% 62.5%
98 63.64% 0% 36.36%
99 25% 50% 25%
100 10% 80% 10%
Total 4342.15 3122.14 2535.65
43.42% 31.22% 25.22%
Sumber: Output Kuesioner Analisis Konjoin
Dari total 100 respoden yang menjawab menyatakan bahwa harga memiliki
tingkat kepentingan tertinggi yaitu sebesar 43.42%, ini berarti harga merupakan atribut
paling penting yang mempengaruhi preferensi konsumen dan proses evaluasi
pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap produk Biokos BOTU-LIKE.
Utilitas harga pada level Rp 94,500 sebesar 0.243 menunjukkan bahwa konsumen lebih
memilih membeli produk day cream atau night cream Biokos BOTU-LIKE Series yang
harganya Rp 94,500 dibandingkan membeli serum yang harganya Rp 124,500, yang
ditunjukkan dengan utilitas sebesar -0.243.
Atribut lain yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah atribut manfaat
produk dengan tingkat kepentingan relatif sebesar 31.22%. Tingkat utilitas sebesar
0.202 menunjukkan bahwa manfaat produk untuk mengencangkan dan melembabkan
kulit lebih disukai dibandingkan mengurangi kerutan dan menghaluskan kulit yang
ditunjukkan oleh tingkat utilitas sebesar -0.202.
110
Atribut komposisi memiliki tingkat kepentingan relatif yang paling rendah, yaitu
sebesar 25.22% yang berarti konsumen tidak terlalu mempermasalahkan komposisi
yang terkandung dalam Biokos BOTU-LIKE. Komposisi produk dari bahan Chamomile
extract yang dapat mengurangi iritasi dan alergi memiliki tingkat utilitas sebesar 0.124,
yang artinya kandungan bahan anti alergi dan anti iritasi lebih disukai dibanding atribut
komposisi dengan kandungan bahan alami yang tingkat utilitasnya sebesar -0.124.
Harga
-0.243
0.243
-0.3-0.2-0.1
00.10.20.3
Util
itas
Harga
Gambar 4.6 Utilitas Harga
Sumber: Ouput Kuesioner Analisis Konjoin
Manfaat
-0.202
0.202
-0.3-0.2-0.1
00.10.20.3
Util
itas
Manfaat
Gambar 4.7 Utilitas Manfaat
Sumber: Ouput Kuesioner Analisis Konjoin
111
Komposisi
-0.124
0.124
-0.15
-0.1
-0.05
0
0.05
0.1
0.15
Util
itas
Komposisi
Gambar 4.8 Utilitas Komposisi
Sumber: Ouput Kuesioner Analisis Konjoin
Setelah mengetahui nilai atribut dan level produk yang dominan disukai oleh
responden, dapat diperkirakan kombinasi dari level atribut mana yang paling disukai
konsumen. Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa kombinasi level atribut produk Biokos
BOTU-LIKE Series yang paling disukai konsumen adalah harga produk pada tingkat Rp
94,500, memiliki manfaat untuk mengencangkan dan melembabkan kulit, dan yang
komposisinya mengandung chamomile extract yang dapat mencegah alergi dan iritasi
pada kulit. Kombinasi level atribut yang paling tidak disukai adalah level harga Rp
124,500, yang memiliki manfaat untuk mengurangi kerutan dan menghaluskan kulit,
dan yang komposisinya dari bahan alami.
112
Tabel 4.9 Peringkat Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk
Stimuli Description Part-Worth Estimates
Harga Manfaat Komposisi Harga Manfaat Komposisi Total
Rp 94,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan bahan
alami dari tanaman
dan akar-akaran
0.243 -0.202 -0.124 -0.083 5
Rp 94,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan chamomile
bahan anti iritasi dan
alergi (hypo-allergenic)
0.243 -0.202 0.124 0.165 3
Rp 94,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan bahan
alami dari tanaman
dan akar-akaran
0.243 0.202 -0.124 0.321 2
Rp 94,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan chamomile
bahan anti iritasi dan
alergi (hypo-allergenic)
0.243 0.202 0.124 0.569 1
Rp 124,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan bahan
alami dari tanaman
dan akar-akaran
-0.243 -0.202 -0.124 -0.569 8
Rp 124,500 Mengurangi kerutan dan
menghaluskan kulit
Kandungan chamomile
bahan anti iritasi dan
alergi (hypo-allergenic)
-0.243 -0.202 0.124 -0.321 7
Rp 124,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan bahan
alami dari tanaman
dan akar-akaran
-0.243 0.202 -0.124 0.165 6
Rp 124,500 Mengencangkan dan
melembabkan kulit
Kandungan chamomile
bahan anti iritasi dan
alergi (hypo-allergenic)
-0.243 0.202 0.124 0.083 4
Sumber: Hasil Perhitungan Utilitas dan Tingkat Kepentingan dalam Analisis Konjoin
113
4.5 Hasil Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
4.5.1 Profil Responden
Profil responden didapatkan dari hasil kuesioner yang dibagikan pada 100
responden.
4.5.1.1 Jenis Kelamin Responden
Responden yang mengisi kuesioner adalah laki-laki sebanyak 21 responden
(21%) dan wanita sebanyak 79 responden (79%).
Tabel 4.10 Profil Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden Persentase (%)
Pria 21 21%
Wanita 79 79%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
21%
79%
Pria Wanita
Gambar 4.9 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
114
4.5.1.2 Usia Responden
Berdasarkan hasil pengumpulan kuesioner, mayoritas responden berusia
antara 31 – 40 tahun, yaitu sebanyak 45 responden (45%). Sebanyak 29 responden
(29%) berusia di atas 40 tahun, dan responden yang berusia 20 – 30 tahun
berjumlah 26 orang (26%).
Tabel 4.11 Profil Responden Berdasarkan Usia Responden
Usia Responden Persentase (%)
20 – 30 tahun 26 26%
31 – 40 tahun 45 45%
>40 tahun 29 29%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
26%
45%
29%
20-30 tahun 31-40 tahun >40 tahun
Gambar 4.10 Profil Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
115
4.5.1.3 Pekerjaan Responden
Berdasarkan hasil survey, mayoritas responden bekerja sebagai karyawan,
yaitu sebanyak 47 orang(47%), sebanyak 16 responden (16%) bekerja di bidang
wirausaha. Sedangkan sisanya sebanyak 37 responden (37%) memiliki pekerjaan di
luar pilihan, seperti mahasiswa, Ibu rumah tangga, guru, dan pekerjaan profesional
lainnya.
Tabel 4.12 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Responden Persentase (%)
Karyawan 47 47%
Wirausaha 16 16%
Lainnya 37 37%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
16%
37%47%
Karyawan Wirausaha Lainnya
Gambar 4.11 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
116
4.5.1.4 Penghasilan Responden Per Bulan
Berdasarkan hasil survey, responden yang memiliki penghasilan di bawah Rp
2.000.000 per bulan berjumlah 48 responden (48%). Sebanyak 31 responden (31%)
berpenghasilan antara Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000. Sisanya ada 21 responden
(21%) yang berpenghasilan di atas Rp 5.000.000.
Tabel 4.13 Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan
Penghasilan Responden Persentase (%)
< Rp 2.000.000 48 48%
Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 31 31%
> Rp 5.000.000 21 21%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
48%
31%
21%
<Rp 2000000 Rp2000000-Rp 5000000<Rp 5000000
Gambar 4.12 Profil Responden Berdasarkan Penghasilan
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
117
4.5.2 Pemahaman Adanya Masalah
4.5.2.1 Pengalaman Masalah Kerutan
Dalam kuesioner responden ditanya mengenai pengalaman berhubungan
dengan masalah kerutan pada kulit yang sedang atau pernah dialami. Hasilnya,
sebanyak 42 responden (42%) sedang mengalami masalah kerutan pada kulit,
sebanyak 42 responden (42%) tidak pernah mengalami masalah kerutan pada kulit.
Sisanya sebanyak 16 responden (16%) pernah mengalami masalah kerutan pada
kulit.
Tabel 4.14 Pengalaman Responden Dengan Masalah Kerutan Pada Kulit
Masalah Kerutan Responden Persentase (%)
Tidak Pernah 42 42%
Pernah Mengalami 16 16%
Sedang Mengalami 42 42%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
42%
16%
42%
Tidak pernah Pernah Sedang
Gambar 4.13 Pengalaman Responden Dengan Masalah Kerutan Pada Kulit
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
118
4.5.3 Pencarian Alternatif Pemecahan
4.5.3.1 Cara Terbaik Mengatasi Kerutan
Pertanyaan ini ditujukan pada responden untuk mengetahui cara apakah yang
terbaik menurut mereka untuk mengatasi kerutan. Hasilnya, mayoritas responden
yaitu 55 orang (55%) menganggap cara terbaik mengatasi kerutan adalah dengan
menggunakan krim perawatan kulit. 31 responden (31%) menganggap masalah
kerutan pada kulit lebih baik diatasi dengan suntik botox. Sedangkan sebanyak 14
orang menganggap lebih baik diatasi dengan operasi plastik.
Tabel 4.15 Cara Terbaik Mengatasi Jerawat
Cara Mengatasi Responden Persentase (%)
Operasi Plastik 14 14%
Suntik Botox 31 31%
Krim Perawatan Kulit 55 55%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
14%
31%55%
Operasi Plastik Suntik BotoxKrim perawatan kulit
Gambar 4.14 Cara Terbaik Mengatasi Jerawat
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
119
4.5.3.2 Produk Perawatan Kulit yang Biasa Digunakan
Pertanyaan ini menanyakan tentang merek produk perawatan kulit apa yang
biasanya digunakan. Hasilnya, sebanyak 47 responden (47%) menggunakan Biokos,
yang menggunakan Sariayu berjumlah 29 responden (29%). Sisanya sebanyak 24
responden (24%) menggunakan produk lain seperti Ponds, Biore, Oriflame, Bless,
dan yang lainnya.
Tabel 4.16 Produk Yang Biasa Digunakan
Produk Yang Digunakan Responden Persentase (%)
Biokos 47 47%
Sariayu 29 29%
Lainnya 24 24%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
47%
29%
24%
Biokos Sariayu Lainnya
Gambar 4.15 Produk Yang Biasa Digunakan
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
120
4.5.3.3 Pengenalan Produk Biokos BOTU-LIKE Series
Responden dimintai keterangan, apakah mereka mengenal produk Biokos
BOTU-LIKE atau tidak. Dari 100 responden terdapat 18 orang (18%) yang tidak
mengenal produk Biokos BOTU-LIKE. 45 responden (45%) baru mengenal produk
Biokos BOTU-LIKE, sedangkan sisanya sebanyak 27 responden (27%) telah sangat
mengenal produk Biokos BOTU-LIKE.
Tabel 4.17 Pengenalan Konsumen terhadap Biokos BOTU-LIKE Series
Mengenal BOTU-LIKE SERIES Responden Persentase (%)
Tidak mengenal 18 18%
Baru mengenal 45 45%
Sangat mengenal 27 27%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
18%
45%
27%
Tidak mengenal Baru mengenalSangat mengenal
Gambar 4.16 Pengenalan Konsumen terhadap Biokos BOTU-LIKE Series
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
121
4.5.3.4 Sumber Informasi Produk
Dari total responden sebanyak 72 orang yang sangat mengenal dan baru
mengenal Biokos BOTU-LIKE dimintai keterangan mengenai sumber informasi
pertama kali yang mereka dapatkan mengenai produk Biokos BOTU-LIKE. Mayoritas
responden memperoleh informasi mengenai Biokos BOTU-LIKE dari promosi
sebanyak 39 orang (54.2%). Sebanyak 24 responden (33.33%) memperoleh
informasi dari iklan media, dan 9 responden memperoleh informasi dari word of
mouth.
Tabel 4.18 Sumber Informasi Mengenai Biokos BOTU-LIKE
Sumber Informasi Responden Persentase (%)
Word of Mouth 9 12.5%
Iklan media (majalah, koran) 24 33.33%
Promosi (hadiah, potongan ) 39 54.2%
Total 72 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
12.5%
33.33%54.2%
Word of mouth Iklan media Promosi
Gambar 4.17 Sumber Informasi Mengenai Biokos BOTU-LIKE
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
122
4.5.4 Evaluasi Alternatif
4.5.4.1 Atribut Produk Yang Dipertimbangkan
Mayoritas responden yaitu 54 orang (54%) menyatakan bahwa harga adalah
atribut yang mereka paling pertimbangkan dalam memilih produk perawatan kulit.
Yang memilih kualitas sebagai atribut yang dipertimbangkan sebanyak 26 responden
(26%). Sisanya, 20 responden (20%) memilih komposisi sebagai atribut yang
dipertimbangkan dalam memilih produk perawatan kulit.
Tabel 4.19 Atribut yang dipertimbangkan dalam memilih produk perawatan kulit
Atribut Responden Persentase (%)
Komposisi 20 20%
Kualitas 26 26%
Harga 54 54%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
26%
20%
54%
Komposisi Kualitas Harga
Gambar 4.18 Atribut yang dipertimbangkan dalam memilih produk perawatan kulit
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
123
4.5.4.2 Keunggulan Biokos BOTU-LIKE Dibanding Produk Sejenis
Responden dimintai pendapat mengenai keunggulan Biokos BOTU-LIKE Series
dibanding produk sejenis. Hasilnya, sebanyak 48 responden (48%) menjawab setuju
bahwa Biokos BOTU-LIKE Series lebih unggul dari dari produk sejenis, yang
menyatakan tidak setuju akan keunggulan Biokos BOTU-LIKE dibanding produk lain
sebanyak 34 responden (34%), sedangkan sisanya sebanyak 18 orang (18%)
menyatakan sangat setuju terhadap keunggulan Biokos BOTU-LIKE.
Tabel 4.20 Pernyataan Konsumen Tentang Keunggulan Biokos BOTU-LIKE
Keunggulan BOTU-LIKE Responden Persentase (%)
Tidak Setuju 34 34%
Setuju 48 48%
Sangat Setuju 18 18%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
48%
34%18%
Tidak setuju Setuju Sangat setuju
Gambar 4.19 Atribut yang dipertimbangkan dalam memilih produk perawatan kulit
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
124
4.5.4.3 Alasan Menggunakan Produk (Bagi Pengguna)
Dari hasil kuesioner didapat 68 responden yang menggunakan produk
Biokos BOTU-LIKE. Pada ke-68 responden tersebut ditanyakan mengenai alasan
mereka menggunakan produk Biokos BOTU-LIKE. Hasilnya, sebanyak 28
responden (41.2%) menyatakan bahwa mereka menggunakan Biokos BOTU-LIKE
karena ingin mencegah terjadinya kerutan pada kulit wajah mereka. Yang
menggunakan Biokos BOTU-LIKE karena ingin menghilangkan kerutan berjumlah
26 responden (38.2%), sedangkan sisanya sebanyak 14 responden (20.6%)
menyatakan mereka menggunakan karena tidak puas dengan produk yang
digunakan sebelumnya.
Tabel 4.21 Alasan Menggunakan Biokos BOTU-LIKE
Alasan Penggunaan Produk Responden Persentase (%)
Tidak Puas dengan produk lama 14 20.6%
Mencegah terjadinya kerutan 28 41.2%
Menghilangkan kerutan 26 38.2%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
38.2%
41.2%
20.6%
Tidak puasMencegah kerutanMenghilangkan kerutan
Gambar 4.20 Alasan Menggunakan Biokos BOTU-LIKE
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
125
4.5.4.4 Halangan Mengunakan Produk (Bagi Non-pengguna)
Bagi non-pengguna Biokos BOTU-LIKE yang berjumlah 32 orang juga
ditanyakan mengenai halangan mereka tidak menggunakan Biokos BOTU-LIKE.
Mayoritas responden, yaitu 19 responden (59.4%) menjawab bahwa mereka
merasa belum membutuhkan produk perawatan untuk kerut wajah. Sebanyak 10
responden (31.3%) menjawab bahwa halangan mereka tidak menggunakan
Biokos BOTU-LIKE karena harganya yang mahal, sedangkan yang tidak
menggunakan Biokos BOTU-LIKE karena sudah puas dengan produk yang mereka
gunakan sebanyak 3 orang (9.4%).
Tabel 4.22 Halangan Menggunakan Biokos BOTU-LIKE
Halangan Menggunakan Produk Responden Persentase (%)
Sudah puas dengan produk digunakan 3 9.4%
Merasa belum butuh 19 59.4%
Mahal 10 31.3%
Total 32 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
9.4%31.3%
59.4%Sudah puas dengan produk lamaMerasa belum butuhMahal
Gambar 4.21 Alasan non pengguna tidak menggunakan produk
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
126
4.5.4.5 Kepercayaan Biokos BOTU-LIKE Dapat Mengatasi Masalah Kerutan
Pertanyaan ini ditujukan pada seluruh responden. Responden ditanya
mengenai kepercayaan pada Biokos BOTU-LIKE dalam mengatasi masalah
kerutan. Hasilnya, mayoritas responden, yaitu sebanyak 55 orang (55%)
menjawab mereka merasa Biokos BOTU-LIKE dapat mengatasi masalah kerutan.
Yang menjawab bahwa mereka ragu-ragu mengenai kemampuan Biokos BOTU-
LIKE dalam mengatasi masalah kerutan berjumlah 40 responden (40%).
Sedangkan sisanya sebanyak 5 orang (5%) menyatakan mereka merasa Biokos
BOTU-LIKE tidak dapat mengatasi masalah kerutan.
Tabel 4.23 Pernyataan Responden bahwa Biokos BOTU-LIKE dapat Mengatasi Kerutan
BOTU-LiKE Dapat Mengatasi Kerutan Responden Persentase (%)
Tidak 5 5%
Ragu-ragu 40 40%
Ya 55 55%
Total 100 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
5%
40%55%
Tidak Ragu-ragu Ya
Gambar 4.22 Pernyataan Responden Mengenai Kemampuan Biokos BOTU-LIKE Series
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
127
4.5.5 Pembelian
4.5.5.1 Keinginan Membeli Ulang (bagi pengguna)
Pertanyaan ini ditujukan bagi pengguna Biokos BOTU-LIKE. Responden
dimintai keterangan mengenai keinginan untuk membeli ulang produk Biokos
BOTU-LIKE. Sebanyak 39 responden (57.4%) menyatakan bahwa mereka akan
membeli ulang Biokos BOTU-LIKE, 20 responden (29.4%) menyatakan mereka
akan memikirkan kembali atau menunda. Sedangkan sisanya, sebanyak 9
responden menyatakan mereka tidak akan membeli ulang produk.
Tabel 4.24 Keinginan Membeli Ulang Biokos BOTU-LIKE
Membeli Ulang Responden Persentase (%)
Tidak Membeli 9 13.2%
Menunda 20 29.4%
Akan Membeli 39 57.4%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
29.4%
13.2%
57.4%
Tidak membeli Menunda Akan membeli
Gambar 4.23 Keinginan Membeli Ulang Biokos BOTU-LIKE
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
128
4.5.5.2 Ketertarikan Membeli (bagi non-pengguna)
Bagi non-pengguna Biokos BOTU-LIKE ditanyakan mengenai ketertarikan
mereka untuk membeli produk. Hasil survei menunjukkan bahwa dari 32
responden yang tidak menggunakan Biokos BOTU-LIKE, 23 orang (71.9%)
menyatakan bahwa mereka akan memikirkan kembali di masa yang akan datang
atau menunda. Sebanyak 6 responden (18.8%) menyatakan tidak akan membeli,
sedangkan 3 responden (9.4%) menjawab akan membeli Biokos BOTU-LIKE.
Tabel 4.25 Ketertarikan Membeli Biokos BOTU-LIKE
Tertarik Membeli Responden Persentase (%)
Tidak Membeli 6 18.8%
Menunda 23 71.9%
Akan Membeli 3 9.4%
Total 32 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
18.8%
71.9%
9.4%
Tidak membeli Menunda Akan membeli
Gambar 4.24 Ketertarikan Membeli Biokos BOTU-LIKE
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
129
4.5.6 Penggunaan Pascapembelian Dan Evaluasi Ulang Alternatif Yang Dipilih
4.5.6.1 Merekomendasikan Biokos BOTU-LIKE Pada Orang Lain (bagi
pengguna)
Berdasarkan hasil survey, 68 responden yang menggunakan Biokos BOTU-
LIKE 29 orang (42.6%) menyatakan mereka akan menunda untuk
merekomendasikan produk Biokos BOTU-LIKE pada orang lain, sebanyak 28
responden (41.2%) menyatakan akan merekomendasikan produk pada orang lain
sedangkan sisanya, 11 responden (16.2%) menyatakan mereka tidak akan
merekomendasikan.
Tabel 4.26 Keinginan Merekomendasikan Biokos BOTU-LIKE Series
Rekomendasi Responden Persentase (%)
Tidak 11 16.2%
Ragu-ragu 29 42.6%
Merekomendasikan 28 41.2%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
16.20%41.20%
42.60%
Tidak Menunda Merekomendasikan
Gambar 4.25 Keinginan Merekomendasikan Biokos BOTU-LIKE Series
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
130
4.5.6.2 Kesesuaian Kinerja Dengan Harapan (bagi pengguna)
Dari hasil Kuesioner dapat disimpulkan, konsumen yang telah menggunakan
produk Biokos BOTU-LIKE menyatakan bahwa kinerja Biokos BOTU-LIKE telah
cukup sesuai dengan harapan mereka adalah sebanyak 34 responden (50%), 20
responden (29.4%) menyatakan bahwa kinerja Biokos BOTU-LIKE sesuai dengan
harapan mereka. Sedangkan sebanyak 14 responden (20.6%) menyatakan Biokos
BOTU-LIKE tidak sesuai dengan harapan mereka.
Tabel 4.27 Kesesuaian Kinerja Biokos BOTU-LIKE Dengan Harapan Konsumen
Kesesuaian Kinerja Dengan Harapan Responden Persentase (%)
Tidak sesuai 14 20.6%
Cukup Sesuai 34 50%
Sesuai 20 29.4%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
50%
29.4% 20.6%
Tidak sesuai Cukup sesuai Sesuai
Gambar 4.26 Kesesuaian Kinerja Biokos BOTU-LIKE Dengan Harapan Konsumen
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
131
4.5.6.3 Tanggapan Terhadap Kualitas (bagi pengguna)
Konsumen pengguna Biokos BOTU-LIKE yang menyatakan kualitas produk
sudah cukup baik sebanyak 32 responden (47.1%). 28 orang (41.2%)
menyatakan kualitas produk Biokos BOTU-LIKE baik, sisanya sebanyak 8
responden (11.8%) merasa kualitas Biokos BOTU-LIKE tidak baik.
Tabel 4.28 Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas
Kualitas Produk Responden Persentase (%)
Tidak Baik 8 11.8%
Cukup Baik 32 47.1%
Baik 28 41.2%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
47.1%
11.8%41.2%
Tidak baik Cukup Baik
Gambar 4.27 Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
132
4.5.6.4 Tanggapan Terhadap Harga
Para pengguna Biokos BOTU-LIKE Series menyatakan bahwa harga produk
sebesar Rp 94.500 untuk day cream dan night cream, dan sebesar Rp 124.500
untuk serum sudah sesuai. Hal ini dapat dilihat sebagian besar konsumen, yaitu
sebanyak 30 responden (44.1%) yang menyatakan harganya sesuai. Sedangkan
sebanyak 24 orang (35.3%) lainnya menyatakan Biokos BOTU-LIKE mahal. Hanya
14 responden (20.6%) yang menyatakan produk Biokos BOTU-LIKE murah.
Tabel 4.29 Tanggapan Konsumen Terhadap Harga
Harga Produk Responden Persentase (%)
Mahal 24 35.3%
Sesuai 30 44.1%
Murah 14 20.6%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
35.3%
44.1%
20.6%
Mahal Sesuai Murah
Gambar 4.28 Tanggapan Konsumen Terhadap Harga
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
133
4.5.6.5 Tanggapan Terhadap Komposisi
Dalam kuesioner ditanyakan bagaimana tanggapan konsumen mengenai
keamanan menggunakan Biokos BOTU-LIKE yang komposisinya menggunakan
bahan alami dan bahan anti iritasi. Mayoritas responden sebanyak 39 orang
(57.4%) menyatakan setuju bahwa komposisi Biokos BOTU-LIKE Series aman
digunakan. Sebanyak 22 responden menyatakan sangat setuju bahwa Biokos
BOTU-LIKE Series aman digunakan. Sisanya sebanyak 7 orang menyatakan tidak
setuju bahwa komposisi yang terkandung dalam Biokos BOTU-LIKE Series aman
digunakan.
Tabel 4.30 Tanggapan Terhadap Komposisi Biokos BOTU-LIKE Series
Komposisi Biokos BOTU-
LIKE Aman Bagi Kulit
Responden Persentase (%)
Tidak Setuju 7 10.3%
Setuju 39 57.4%
Sangat Setuju 22 32.4%
Total 68 100%
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
57.4%
10.3%32.4%
Tidak setuu Setuju Sangat setuju
Gambar 4.29 Tanggapan Terhadap Komposisi Biokos BOTU-LIKE Series
Sumber: Data Kuesioner Perilaku Pengambilan Keputusan Pembelian
134
4.6 Implikasi Hasil Penelitian
Bauran pemasaran merupakan rangsangan pemasaran yang mempengaruhi
proses keputusan pembelian konsumen, sehingga PT. Martina Berto harus
merencanakan suatu bauran pemasaran produk baru yang sesuai dengan karakteristik
pembeli dan dapat mendukung proses pengambilan keputusan pembelian terhadap
Biokos BOTU-LIKE Series. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk melakukan riset
atas proses keputusan pembelian dengan menanyai konsumen kapan mereka pertama
kali mengenal kategori dan merek produk Biokos BOTU-LIKE, seperti apa keyakinan
merek mereka, bagaimana konsumen melakukan pemilihan merek, dan seberapa puas
mereka setelah pembelian.
Proses pengambilan keputusan terutama harus memperhatikan proses evaluasi
alternatif, di mana konsumen mengevaluasi berbagai pilihan produk setelah
mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk. Dalam tahap evaluasi ini
konsumen memandang masing-masing alternatif produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda. Konsumen akan memberikan perhatian
terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya dan akan memiliki
preferensi terhadap merek produk yang memiliki atribut tersebut. Setelah melakukan
tahap evaluasi, konsumen membentuk niat atau keputusan untuk membeli produk yang
paling disukai.
Untuk mengetahui atribut apa dari produk Biokos BOTU-LIKE Series yang paling
dominan disukai konsumen, dilakukan analisis konjoin. Hasil dari analisis konjoin adalah
tingkat kepentingan atribut bagi masing-masing konsumen, dan level produk mana
yang paling disukai oleh konsumen. Konsumen menilai atribut-atribut produk yaitu
harga, manfaat, dan komposisi yang diterapkan perusahaan dalam produk Biokos
135
BOTU-LIKE Series dan memberikan tanggapan setelah menggunakan produk Biokos
BOTU-LIKE. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan:
Penerapan bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Martina Berto sudah baik
yang ditunjukkan oleh peningkatan permintaan konsumen terhadap produk Biokos
BOTU-LIKE Series hingga sebesar 3 kali lipat dalam 2 bulan pertama (www.swa.co.id).
Untuk bauran pemasaran produk, PT. Martina Berto menghasilkan tiga jenis produk
BOTU-LIKE Series yaitu Anti Wrinkle Intensive Correcting Serum, Anti Wrinkle
Protective Day Treatment, dan Anti Wrinkle Overnight Treatment dengan kualitas untuk
mengurangi kedalaman kerut, meningkatkan kekencangan kulit, merawat elastisitas
kulit, meningkatkan kelembaban kulit, dan meningkatkan kehalusan kulit yang sudah
diuji secara klinis dan dinyatakan bahwa dengan menggunakan Biokos BOTU-LIKE
Series kondisi kulit mengalami perbaikan yang signifikan. Kemasan berwarna hijau
dimaksudkan untuk mendukung citra produk sebagai produk untuk mengatasi kerutan
kulit yang komposisinya dari bahan alami. Harga sebesar Rp 94,500 dan Rp 124,500
yang ditetapkan PT. Martina Berto untuk produk Biokos BOTU-LIKE relatif lebih rendah
dibanding produk sejenis.
Untuk mempromosikan Biokos BOTU-LIKE Series, PT. Martina Berto mengadakan
berbagai kegiatan seperti Launch Gathering, periklanan di koran Kompas, Majalah,
roadshow ke kota-kota besar, Festival, kemasan limited edition, hadiah dan diskon
harga. PT. Martina Berto menerapkan saluran dua tingkat untuk memasarkan produk
Biokos BOTU-LIKE dan bekerja sama dengan PT. Sari Ayu Indonesia untuk
mendistribusikan produk ke outlet-outlet milik PT. Martha Tilaar, toko-toko kosmetik,
dan departemen store.
136
Berdasarkan analisis konjoin, diketahui atribut produk yang paling dominan
mempengaruhi perilaku membeli produk Biokos BOTU-LIKE adalah atribut harga
dengan tingkat kepentingan sebesar 43.42%. Level harga yang lebih disukai oleh
konsumen pada atribut harga adalah tingkat harga Rp 94,500 untuk produk day cream
dan night cream. Atribut manfaat produk memiliki tingkat kepentingan sebesar 31.22%
dengan preferensi konsumen terhadap manfaat untuk mengencangkan dan
melembabkan kulit dengan nilai utilitas sebesar 0.202 lebih besar dibanding preferensi
konsumen terhadap manfaat untuk mengurangi kerutan dan menghaluskan kulit yang
memiliki nilai utilitas sebesar -0.202. Tingkat kepentingan atribut komposisi sebesar
25.22% di mana, penggunaan bahan chamomile untuk anti iritasi dan anti alergi
dengan nilai utilitas sebesar 0.124 sebagai komposisi produk lebih disukai dibanding
penggunaan bahan-bahan alami untuk keamanan penggunaan produk. Preferensi
seluruh konsumen (tingkat agregat) menyatakan bahwa kombinasi level atribut Biokos
BOTU-LIKE yang paling disukai adalah harga produk pada level Rp 94,500, dan
manfaat produk untuk megencangkan dan melembabkan kulit yang terdapat pada day
cream dan night cream . Sedangkan untuk atribut komposisi, level atribut yang disukai
adalah bahan anti alergi dan anti iritasi. Hal ini berarti bahwa untuk level harga Rp
124,500, manfaat untuk mengencangkan dan melembabkan kulit, dan komposisi
produk dari bahan alami merupakan kombinasi level atribut yang paling tidak disukai
konsumen.
Berdasarkan tanggapan konsumen setelah mengkonsumsi produk, kualitas produk
dinyatakan sudah baik oleh 28 orang dan sebanyak 32 konsumen menyatakan kualitas
produk cukup baik. Harga yang ditawarkan sebesar Rp 124,500 untuk serum dan Rp
94,500 untuk day cream dan night cream dinyatakan sudah sesuai oleh sebagian besar
137
konsumen. Hal tersebut berarti bahwa konsumen secara keseluruhan cukup puas
terhadap bauran pemasaran Biokos BOTU-LIKE yang diterapkan PT. Martina Berto.
Dari hasil survey perilaku pengambilan keputusan pembelian diketahui mayoritas
responden yang mengunjungi outlet produk Biokos BOTU-LIKE adalah wanita dengan
rentang umur antara 31 – 40 tahun dan memiliki profesi sebagai karyawan, yang
berpenghasilan di bawah Rp 2,000,000.
Setelah responden mengisi kuesioner, didapatkan kesimpulan bahwa sebanyak 58
responden sedang mengalami dan pernah mengalami masalah kerutan, 55 orang
diantaranya menjawab bahwa cara terbaik untuk mengatasi masalah kerutan adalah
dengan menggunakan krim perawatan kulit. Di mana, sebanyak 47 responden
menjawab bahwa merek produk krim perawatan yang biasa mereka gunakan adalah
Biokos.
Biokos BOTU-LIKE Series sudah cukup dikenal masyarakat yang dibuktikan oleh
hasil survei bahwa terdapat 27 responden yang sangat mengenal produk dan 45 orang
yang baru mengenal produk Biokos BOTU-LIKE. Dari 72 responden yang mengenal
BOTU-LIKE Series, 39 orang diantaranya mengakui bahwa mereka pertama kali
mendapatkan infomasi mengenai Biokos BOTU-LIKE Series dari kegiatan promosi yang
dilakukan PT. Martina Berto.
Dalam memilih produk perawatan kulit, 54 responden menyatakan bahwa faktor
harga adalah atribut yang paling dipertimbangkan. Terdapat 66 orang yang mengakui
keunggulan Biokos BOTU-LIKE dibanding produk sejenis dan responden yang
mempercayai manfaat Biokos BOTU-LIKE untuk mengatasi masalah kerutan wajah
sebanyak 55 responden. Sebagian besar pengguna Biokos yaitu sebanyak 54 orang
menyatakan alasan mereka membeli produk Biokos BOTU-LIKE Series karena mereka
ingin mencegah dan menghilangkan kerutan.
138
39 konsumen yang sudah menggunakan Biokos BOTU-LIKE Series menyatakan
bahwa mereka akan membeli ulang produk dan sebanyak 20 orang menyatakan akan
menunda untuk melihat kinerja produk lebih dulu. Dari total 68 orang pengguna Biokos
BOTU-LIKE Series, sebanyak 28 orang menyatakan akan merekomendasikan produk
pada orang lain.
Tanggapan konsumen yang telah menggunakan produk Biokos BOTU-LIKE Series
dinilai secara keseluruhan cukup baik, dimana kinerja produk Biokos BOTU-LIKE dinilai
telah cukup sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang dinyatakan oleh
60 konsumen dinilai cukup baik, dan sebanyak 30 orang konsumen menyatakan harga
yang ditawarkan pada ketiga jenis produk Biokos BOTU-LIKE telah sesuai dengan
manfaatnya. Di samping itu, terdapat 61 konsumen yang setuju dan sangat setuju
bahwa komposisi produk Biokos BOTU-LIKE aman digunakan untuk kulit. Tanggapan
terhadap faktor-faktor tersebut yang menjadi indikator bahwa konsumen merasa puas
terhadap kinerja produk.