Post on 13-Mar-2019
4
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Internet
2.1.1.1 Sejarah internet
Menurut Purwanto (2003, p293) Pada tahun 1957 yang saat itu dikenal
sebagai tahun internasional geophysical yaitu tahun yang dikenang sebagai
tahun pengumpulan informasi tentang atmosfir lapis atas atau selama periode
kegiatan matahari. Sebagai bagian dari kegiatannya, Eisenhower
mengumumkan bahwa pada 1955 USA berharap dapat meluncurkan sebuah
bumi kecil yang mengorbit satelit.
Kemudian pada tahun 1957 USSR meluncurkan sputnik I ke dalam orbit
bumi. Amerika serikat tak ketinggalan untuk mengimbangi kemampuan Uni
Soviet tersebut. Salah satu reaksi Amerika Serikat adalah munculnya lembaga
riset canggih yang dikenal sebagai Advanced Research Projects Agency (ARPA)
dibawah kendali Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Pada ahun 1962, ARPA membuka program riset komputer yang bekerja
sama dengan seorang ilmuwan MIT, John Lick lider. Ia pertama kali
mempublikasikan memorandum pada jaringan Galactic (Galactic Network) yang
menjelaskan di masa depan, komputer akan menjadi jaringan yang dapat
diakses oleh siapa saja.
5
Pada tahun 1965 pernah dilakukan suatu eksperimen pemanfaatan jaringan
telepon untuk pengiriman data melalui komputer di Berkely dan MIT dengan
kecepatan dial-up yang rendah, yang selanjutnya menjadi “Wide Area Network”
(WAN).
Pada tahun 1966 telah dilakukan riset komputer dipimpin oleh Leonard
Robert untuk merencanakan sistem jaringan komputer yang disebut ARPANET.
Pada tahun 1979 , USENET dibentuk sebagai sistem operasi terbuka yang
memfokuskan pada komunikasi e-mail dan selanjutnya dikembangkan menjadi
kelompok newsgroup sebagai wahana bertukar pik iran tentang berbagai hal di
antara mereka yang manjadi anggotanya.
2.1.1.2 Pengertian Internet
Menurut Purwanto (2003, p295) Internet telah menimbulkan perubahan
drastis bagi dunia komputer dan komunikasi dewasa ini. Penemuan telegraf,
telpon, radio dan komputer merupakan serangkaian tahapan pengembangan
bidang komunikasi yang dalam perkembangannya dapat terintegrasi dalam
sebuah jaringan internet.
Berikut adalah beberapa pengertian internet, mulai dari tahapan yang paling
sederhana sampai pada pengertian yang relatif lebih luas :
- internet adalah suatu jaringan global yang menghubungkan jutaan
komputer.
- internet adalah suatu jaringan dalam beberapa jaringan.
- internet adalah sebuah koridor bagi berbagai jenis sumberdaya yang ada
padanya, dan setiap sumberdaya tersebut diakses melalui piranti yang berbeda-
beda.
6
- internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global
yang cepat, mekanisme penyebaran informasi dan media kolaborasi dan
interaksi antara indiv idu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara
geografis.
- internet menunjuk pada sistem informasi global, yang secara logis yang
dihubungkan dengan alamat yang unik secara global yang didasarkan pada
internet protocol (IP), yang dapat mendukung komunikasi dengan
menggunakan standar Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
atau IP lain yang kompatible dan memudahkan publik dan indiv idu melakukan
akses komunikasi tingkat tinggi serta berkaitan dengan infrastruktur.
- internet adalah suatu jaringan dari berbagai jaringan yang menggunakan
protocol TCP/IP, dengan pintu gerbang koneksi ke banyak jaringan yang tidak
menggunakan protocol TCP/IP.
2.1.1.3 Kriteria Website yang Baik
Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p17),” website adalah
keseluruhan dari pemeliharaan halaman www oleh organisasi atau indiv idual.”
Sedangkan menurut pendapat Laudon dan Laudon (2002, p273),” homepage
adalah tampilan layar text dan grafik www yang menyambut user dan
menjelaskan pembangunan halaman oleh organisasi.”
Sedangkan menurut Nielsen (John Ashenhurst, 2001), website yang baik harus
memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu :
Page Design
• Waktu untuk menampilkan halaman kurang dari 5 sampai 6 detik.
• Buat ukuran halaman download anda 32 kb atau kurang. Hal ini
termasuk grafik yang unik.
7
• Buat ukuran halaman yang konsisten. Jika beberapa kecil atau cepat
dan yang lainnya besar atau lambat, pengunjung akan kehilangan
kepercayaan terhadap situs tersebut.
• Jika anda menggunakan grafik, buat grafik yang kecil. Coba untuk
menggunakan grafik yang sama dari halaman yang satu ke halaman
yang lain.
• Waspadalah terhadap real estate laytoar. Konsumsi dari pengunjung
browser dan sistem operasi sangat signifikan terhadap area layar yang
tersedia. Halaman harus padat dan mudah dibaca. Halaman adalah
untuk keuntungan pengunjung anda. Pengunjung menginginkan
informasi yang tidak tertarik dengan pekerjaan seni.
• Tanggap terhadap variasi (dan versi), platform hardware, dan bandwith
yang pengunjung pakai. Banyak dari pengunjung akan membukanya
dari rumah. Mereka dapat menggunakan Opera, Macs, WebTV resolusi
800x600 atau kecepatan 46kb.
• Hindari menggunakan frames. Frames menarik karena menyediakan
wilayah yang dapat digulung dalam halaman tetapi dapat membuat
bingung pengunjung, search engine dan proses penunjukan halaman.
• Gunakan Occum’s razor ke halaman web. (Occum menyarankan bahwa
semua hal adalah setara, hipotesis yang termudah yang menang.)
• Hilangkan ik lan pada halaman. Ilkan itu memakan ruangan. Ini
bukanlah alasan mengapa pengunjung datang.
8
• Jangan coba untuk memikat pengunjung dalam situs. Ini tidak sopan
dan bagaimanapun tidak akan berjalan. Ketika mengikutsertakan jalur
dari luar (dan harus, hal ini merupakan bagian dari komunitas besar)
pastikan membuat dengan jelas kemana pengunjung akan pergi dan
dimana akhir dari situs.
Content Design
• Buatlah situs dengan ringkas. Buatlah copy halaman anda kemudian
dikurangi jumlah kalimatnya menjadi 50%. Fokus kepada apa yang
penting kepada pengunjung. Orang membaca melalui monitor kurang
lebih dari 25% lebih lambat dibandingkan dengan kertas.
• Ciptakan kejelasan secara v isual. Gunakan headlines, kata yang
ditebalkan tetapi tidak digaris bawahi, bulleted list, tabel dan struktur
v isual lainnya supaya pengunjung dapat dengan cepat mengerti kunci
utama dari suatu halaman.
• Bukalah agensi yang personal. Tidak perlu untuk menulis yang
membosankan, akademis atau gaya bisnis. Dengan kata lain, jangan
tertalu lucu.
• Perbaik i copy dengan baik dari spell check, atau fact check. Usahakan
agar banyak orang memeriksa copy sebelum mengirimnya. Usahakan
penulis yang profesional memperbaik i copy. Error dalam situs akan
mengurangi kredibilitas.
• Gunakan bahasa yang sederhana yang dapat dimengerti oleh
pengunjung.
• Usahakan agar pengunjung mudah untuk mendapat apa yang mereka
kehendaki dan yang mereka perhatikan.
9
• Buatlah judul halaman yang berarti (mengandung makna). Ingatlah
bahwa pengunjung dapat memasukkan situs hanya melalui homepage.
Search engine akan menyusun halaman situs berdasarkan judulnya.
• Membantu perkembangan sifat yang mudah di baca. Gunakan sans serif
font (sepert arial) untuk body text. Mereka lebih mudah di baca
daripada serif fonts seperti (Times Roman) di monitor komputer.
• Fokuslah kepada kemampuan pengamatan. Pengunjung menatap situs
lebih daripada membacanya. Amatilah setiap situs.
• Gunakan multimedia yang hemat. Kebanyakan dari populasi
bersambung ke internet dengan menggunakan modem.
Site Design
• Semua halaman dalam situs harus jelas dan konsisten yang dapat
mengidentifikasikan situs siapa ini dan apa kegunaannya. Pendekatan
yang natural adalah dengan menggunakan logo yang sama diokasi yang
sama pada semua halaman.
• Homepage harus termasuk ke dalam bagian direktori dari situs yang
paling penting.
• Sekitar setengah dari pengguna web adalah pencari domain dan akan
mencari jalan melalui website terutama dengan menggunakan search.
Oleh karena itu semua halaman dari web harus menyediakan fasilitas
search.
• Homepage merupakan tempat yang baik dalam melakukan
pemberitahuan mengenai perubahan, pelayanan, dan produk yang baru,
dan lain-lain. Harus disediakan beberapa bagian dari homepage untuk
berita dan memperbaharuinya sedik itnya sekali setiap bulan.
10
• Hindari layar home page yang heboh, terutama yang menampilkan
keahlian dari web master, tetapi karena mereka memberikan sedik it
informasi sebenarnya hanya merupakan sebuah pintu yang pengunjung
harus buka untuk mencari tahu apakah mempunyai apa yang mereka
inginkan.
• Ketika mengunjungi setiap halaman dari situs, pengunjung ingin
mengetahui :
• Saya dimana ? – jadi sediakan nama situs website, pembagian yang
umum dan nama halaman dari setiap halaman.
• Saya sudah kemana saja ? – idealnya tunjukkan jalan yang mereka
ambil untuk ke sana.
• Kemana saya dapat pergi ? – halaman di bawah halaman ini, tetapi
juga bagaimana cara untuk kembali ke homepage dan level halaman
yang setara.
• Desain situs di sekitar suatu struktur atau kerangka yang masuk akal
bagi pengunjung dan yang mereka perhatikan. Ini harus mewakili
bagaimana mereka meninjau bisnis anda dari titik kebutuhan mereka
daripada bagaiman anda meninjau bisnis sendiri.
• Buatlah peraturan dari penggunaan web. Tidak seperti software di
windows dimana microsoft telah membangun standart yang de facto.
Perkembangan dari peraturan web berkembang dan menghilang dalam
suatu pasar yang penuh dengan ide. Pemakai telah terbiasa untuk
beberpa pola yang umum dari desain dan navigasi. Gunakan yang
umum dan yang terbaik. Jangan mencoba tertalu kreatif kecuali
mempunyai alasan yang baik.
11
• Di dalam dunia software, sebuah aplikasi mengontrol pemakai. Di dunia
web, pemakai adalah pemimpin dan pasti akan melakukan apa yang
menurut bahkan tidak masuk akal. Mereka mengklik link yang pertama
yang menurut mereka kelihatan menjanjikan. Mereka mungkin tidak
membaca dengan hati-hati tulisan yang ada. Jadi buatlah sesuatu yang
mudah bagi mereka untuk mundur dan memulai kembali tanpa harus
berjalan kembali ke jalan yang sama. Lihatlah setiap halaman dari titik
point dimana seseorang pergi ke sana karena suatu kesalahan. Suatu
studi menunjukkan bahwa pemakai biasanya hampir selalu berada di
halaman yang salah.
• Jangan menyediakan ke bagian yang belum selesai dari situ s, sediakan
pesan “ sedang dalam perbaikan “ ketika pengunjung sampai kesana.
Pengunjung tidak mautahu apa yang harapkan untuk lakukan suatu
waktu dimasa depan. Mereka ada di halaman situs sekarang, mereka
mau tahu apa yang ada sekarang dan bagaimana cara mencarinya.
2.1.2 Manajemen Pemasaran
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2005, p10) Pemasaran adalah proses sosial yang dengan
proses itu indiv idu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Manajemen Pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta
mendapatkan, mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui
penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang ungggul.
12
2.1.2.2 Tujuan Pemasaran
Menurut Kotler (2005, p10) Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan
tidak terlalu penting lagi, untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan
baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya
mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan
pelanggan yang siap membeli, yang dibutuhkan selanjutnya adalah
menyediakan produk atau jasa itu.
2.1.2.3 Lingkup Pemasaran
Menurut Kotler (2005, p6) Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas
untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa
kepada konsumen dan perusahaan lain. Para pemasar terampil dalam
merangsang permintaan akan produk-produk perusahaan, tetapi pandangan itu
merupakan pandangan yang terlalu sempit tentag tugas yang dilakukan oleh
pemasar. Lingkup pemasaran yang ada yaitu meliputi : barang, jasa,
pengalaman, event, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan
gagasan.
2.1.2.4 Rantai Distribusi
Menurut Coupey (2001, pp247 – 248) Rantai distribusi didefinisikan sebagai
suatu bagian dalam organisasi yang masuk dalam proses memindahkan
kepemilikan dari produsen ke konsumen. Rantai distribusi yang ada dapat
diperlihatkan sebagai berikut :
Pabrik Konsumen
Pabrik Pengecer Konsumen
13
Gambar 2.1 Rantai Distribusi
Sumber : Coupey (2001, p248)
2.1.3 Pengertian E-business
Menurut Kalakota (2001, p5) e-Business adalah aktiv itas yang memilik i
beberapa bagian, yaitu: e-commerce, ditambah juga bagian yang menjalankan
aplikasi front office dan back office dengan menggunakan mesin untuk
menjalankan proses bisnis modern.
E-Business bukanlah sekedar transaksi e-commerce. E-Business merupakan
refinisi model bisnis lama, dengan bantuan teknologi untuk memaksimumkan
nilai pelanggan dengan strategi yang menyeluruh. Perusahaan-perusahaan
menjalankan aplikasi yang saling berhubungan dan saling tergantung. Jika salah
satu sistem aplikasi perusahaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka
keseluruhan sistem tersebut akan terganggu. Perusahaan-perusahaan kaliber
dunia di masa datang dibangun berdasarkan kerangka aplikasi yang diterapkan
pada masa sekarang.
E-business berkitan erat dengan e-commerce. E-business mengacu pada
ruang lingkup yang lebih luas yakni mencakup pula layanan pelanggan,
kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah
organisasi. (Turban, 2002, p5)
2.1.4 Pengertian E-Commerce
Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p74), e-commerce merupakan suatu
proses penjualan dan pembelian yang di dukung oleh penggunaan elektronik
dan internet.
Pabrik Distributor Pengecer Konsumen
14
Menurut Turban (2004, p3), e-commerce adalah proses pembelian, penjualan,
pemindahan, atau pertukaran produk, jasa atau informasi melalui jaringan
komputer termasuk internet.
2.1.4.1 Keuntungan E-Commerce
Menurut Kotler dan Amstrong (2004, pp74-75) e-commerce memberikan
keuntungan kepada pembeli dan penjualan yaitu :
• Keuntungan bagi pembeli adalah pelanggan tidak perlu mengalami
kemacetan lalu lintas, mencari tempat parkir, tidak perlu melakukan
perjalanan ke toko dan memeriksa produk.
• Keuntungan bagi penjual adalah dapat membangun hubungan dengan
pelanggan, karena internet merupakan peralatan marketing yang sangat
potensial, perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui internet
dan mempelajari apa yang diinginkan dan diperlukan pelanggan.
2.1.4.2 Kegiatan E-Commerce
Kegiatan e-commerce dapat dikelompokkan menjadi : (Turban 2004, p11)
• Business to business (B2B)
Hubungan bisinis antar perusahaan. Sistem biaya relatif murah, tetapi
nilai transaksinya tinggi. Alat yang digunakan sangat sederhana, yaitu e-
mail. B2b paling dominan dalam praktek e-bisnis
• Business to customer (B2C)
Hubungan bisnis antar perusahaan dengan konsumen dapat dibentuk
melalui sistem B2C sistem ini membutuhkan biaya relatif tinggi, karena
alat yang dibutuhkan berupa web interaktif, sedangkan nilai transaksi
tergolong rendah.
15
• Customer to customer (C2C)
Hubungan bisnis antar perorangan konsumen. Sistem ini membutuhkan
biaya relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa web interaktif
sedang nilai transaksi rendah.
• Customer to business (C2B)
Hubungan bisnis antar perorangan dengan perusahaan. Sistem ini
membutuhkan biaya relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa
web interaktif untuk memperoleh kepercayaan dari perusahaan, namun
nilai transaksi relatif tinggi.
• Non business e-commerce
Peningkatan jumlah dari institusi non bisnis, organisasi yang tidak untuk
mencari laba, seperti lembaga pendidikan, lembaga keagamaan,
organisasi sosial, dan instansi pemerintah. Umumnya organisasi non
bisnis menggunakan tipe e-commerce yang bervariasi untuk menekan
biayaa atau untuk mrningkatkan layanan pelanggan dan operasi
hubungan bisnis perusahaan dengan pemerintah biayanya relatif murah
karena hanya membutuhkan email, namun nilai transaksinya tinggi.
• Intrabusiness (organizational) e-commerce
Kategori ini mencakup semua aktiv itas internal organisasi, biasanya
menggunakan intranet, yang mencakup pertukaran barang, jasa dan
nformasi.
16
2.1.5 E-Marketing
2.1.5.1 Pengertian E-Marketing
E-Marketing adalah suatu upaya dalam menciptakan, memperkenalkan dan
menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain dengan
melalui media Elektronik atau dengan menggunakan sarana internet. Dalam hal
ini E-Marketing disini merupakan cara melakukan pemasaran barang dan jasa
yang tersedia dengan membuat dan membangun sebuah website.
(Wikipedia, 2008).
Menurut Smith, P.R. and Chaffey, D. (2004, p5), e-marketing adalah suatu tipe
dari marketing yang dapat ditetapkan untuk mencapai tujuan melalui
penggunaan teknologi komunikasi elektronik seperti internet, e-mail, e-book,
database dan handphone. Itu adalah istilah yang lebih umum daripada online
marketing dimana hanya terbatas pada penggunaan teknologi internet untuk
mencapai tujuan marketing.
Menurut Mohhammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison ( 2003, p4 ), e-marketing
adalah suatu proses membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan
melalui aktiv itas online dalam memfasilitasi pertukaran atas ide, produk dan
layanan agar memuaskan kedua belah pihak.
17
Terdapat lima komponen dalam E-Marketing, yaitu :
• Proses.
Proses dalam E-Marketing meliputi tujuh tahap yang harus terkoordinasi
satu dengan yang lainnya, antara lain :
a. Melihat kesempatan bisnis yang ada
b. Menyusun strategi pemasaran
c. Mendesain pengalaman pelanggan
d. Membuat hubungan antar muka dengan pelanggan
e. Mendesain program pemasaran
f. Meningkatkan informasi pelanggan melalui teknologi
g. Evaluasi program pemasaran
• Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan
Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan merupakan
tujuan dari pemasaran itu sendiri. Tiga tahapan hubungan dengan
pelanggan adalah awareness, exploration, dan commitment. Program
pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila mampu untuk mengarahkan
pelanggan sampai pada tahap komitmen pada perusahaan. Dan tujuan dari
e-marketing adalah menjalin hubungan dengan pelanggan, baik secara
online maupun offline.
• Online
Sesuai dengan definisinya, e-marketing adalah pemasaran yang dilakukan
didalam dunia internet, namun tetap terkait dengan program pemasaran
secara tradisional.
18
• Pertukaran
Dampak dari E-Marketing adalah pertukaran yang tidak hanya terjadi
didalam dunia internet saja atau online, namun juga harus berdampak pada
pertukaran di penjualan secara nyata.
• Pemenuhan kepuasan dari tujuan kedua belah pihak
Dengan adanya E-Marketing, pemenuhan kepuasan akan kedua belah pihak
lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang menggunakan E-
Marketing bisa mencapai tujuan perusahaan seperti meningkatnya laba
perusahaan, pangsa pasar yang semakin luas, dan lain-lain. Dari segi
pelanggan adalah terpenuhinya kebutuhan seperti mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dengan lebih cepat.
2.1.6 Analisis 5 Kekuatan Bersaing Porter
Menurut Rangkuti (2006, pp12-15), terdapat lima kekuatan kompetitif porter
yang akan menentukan keunggulan bersaing dalam industri, yaitu:
• Ancaman pendatang baru
• Ancaman produk pengganti/substitusi
• Kekuatan tawar menawar pemasok
• Kekuatan tawar menawar pembeli
• Persaingan sesama industri
Penjabaran mengenai 5 daya porter adalah sebagai berikut :
• Ancaman dari pendatang baru yang potensial
- Pendatang baru dapat membawa kapasitas tambahan
- Menyebabkan adanya penurunan harga produk
- Sebagai dasar baru untuk berkompetisi
19
• Kekuatan tawar menawar pembeli
- Pembeli cenderung memilik i kemampuan untuk memaksa adanya
penurunan harga.
- Pembeli cenderung meminta kualitas produk yang lebih bermutu
- Pembeli menyukai pelayanan yang sifatnya fleksibel
- Meningkatkan persaingan bisnis
• Kekuatan tawar menawar pemasok
- Pemasok dapat memaksa adanya peningkatan harga atau biaya
- Pemasok dapat mengurangi kualitas dari barang pasokannya
- Pemasok dapat membatasi ketersediaan bahan bake sehingga
menyebabkan produksi barang menurun dan mengakibatkan
naiknya harga produk
• Tekanan dari produk pengganti (subtitue product)
- Produk pengganti memilik i kecenderungan untuk memilik i harga
yang lebih murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih
baik daripada produk yang dihasilkan oleh perusahaan
- Produk pengganti cenderung dihasilkan oleh perusahaan yang
memilik i tingkat profit yang tinggi
• Persaingan diantara perusahaan yang bergerak di bidang yang sama
- Adanya kompetisi harga diantara para pesaing
- Persaingan bisnis mengakibatkan perusahaan harus menciptakan
produk baru dengan inovasi terbaru serta perusahaan harus dapat
mengembangkan produk yang telah ada sebelumnya sehingga
produk yang dijual dan dihasilkan oleh perusahaan menjadi lebih
berkualitas dan bermutu tinggi
20
- Pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen harus jelas
dengan pelayanan yang baik untuk para konsumen
- Perusahaan harus dapat menjaga loyalitas pelanggan
2.1.7 Analisis SWOT
2.1.7.1 Gambar Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dengan ancaman
dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan:
KUADRAN III
Gambar 2.2 Diagram SWOT
Sumber : Rangkuti (2006, p19)
Kuadran 1 :
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memilik i
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
BERBAGAI PELUANG
KEKUATAN INTERNAL
KELEMAHAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
KUADRAN III Mendukung Strategi
Turn Around
KUADRAN I Mendukung Strategi Agresif
KUADRAN IV Mendukung Strategi
Defensif
KUADRAN II Mendukung Strategi
Diversifikasi
21
Kuadran 2 :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memilik i kekuatan
dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar).
Kuadran 3 :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak ia
menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih besar.
Kuadran 4 :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.1.8 Tahapan Perencanaan Strategis
2.1.8.1 Tahap Pengumpulan Data
2.1.8.1.1 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, pp22-23), sebelum membuat faktor strategi eksternal,
perlu diketahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah
cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :
• Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
• Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
22
• Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasrakan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,
diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya,
jika nilai ancamannya sedik it ratingnya 4.
• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
• Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
2.1.8.1.2 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, pp24-26) setelah faktor-faktor strategis internal
suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS ( Internal Strategic Factors
Analysis Summary ) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strateegis internal
tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :
• Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
23
• Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. ( Semua bobot tersebut tidak
boleh jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00 ).
• Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) samapi dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya.
Contohnya jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-
rata industri, nilainya adalah 1. Sedangkan jika kelemahan perusahaan di
bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
samapi dengan 1,0 (poor).
• Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
24
2.1.8.2 Tahap Analisis
2.1.8.2.1 Matriks Internal-Eksternal (IE)
Menurut rangkuti (2006, pp42-46) Matriks Internal Eksternal (IE) dikembangkan
dari model General-Electric (GE Model). Parameter yang digunakan meliputi
parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi.
Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat
korporat yang lebih detail.
Kekuatan Internal Bisnis
Kuat Rata-rata Lemah Tinggi
Sedang
Rendah
Gambar 2.3 Model Untuk Strategi korporat
Sumber : Rangkuti (2006, p42)
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama,
yaitu:
a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu
sendiri (sel 1, 2 dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa
mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
GROWTH Konsentrasi melalui Integrasi vertikal
GROWTH Konsentrasi melalui Integrasi horisontal
RETRENCHMENT
Turnaround
STABILITY
Hati-hati
GROWTH Konsentrasi melalui Integrasi horisontal
STABILITY
Tak ada perubahan
Profit strategi
RETRENCHMENT
Captive company atau Divesment
GROWTH Difersifikasi konsentrik
GROWTH Difersifikasi konglomerat
GROWTH Bangkrut atau Likuidasi
25
c. Retrenchment strategy (sel 3, 6 dan 9) adalah usaha
memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan
perusahaan.
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan
strategi yang terdapat pada sembilan sel IE matrik tersebut di atas, berikut ini
dijelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut.
• Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)
Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau
kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,
mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, atau
meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan cara meminimalkan biaya sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini
merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut berada dalam
pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan
pernag harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian,
perusahaan yang belum mencapai critical mass akan mengalami kekalahan,
kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang
menguntungkan.
• Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi
Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi
pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan hasil penelitian,
perusahaan yang memilik i k inerja yang baik cenderung mengadakan konsentrasi,
sedangkan perusahaan yang relatif kurang memilik i k inerja yang baik cenderung
mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya.
26
Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, dia dapat tumbuh
melalui integrasi horisontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumber
dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya dari
luar.
Jika perusahaan memilih strategi diversifikasi, dia dapat tumbuh melalui
konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melaui
pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui akuisisi. Contoh strategi
pertumbuhan adalah sel 1, 2, 5, 7 dan 8.
• Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (sel 1)
Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melaui integrasi vertikal dengan
cara mengambil alih fungsi suplier (bakward integration) atau dengan cara
forward integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal ini merupakan strategi
utama untuk perusahaan yang memilik i posisi kompetitif pasar yang kuat dalam
industri yang berdaya tari tinggi.
Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya,
perusahaan ini harus melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang
tidak efisien untuk mengkontrol kualitas serta distribusi produk.
Integrasi vertikal dapat dicapai baik melaui sumber daya internal maupun
eksternal. Integrasi vertikal pada umumnya terdapat dalam industri perminyakan,
k imia dasar, mobil, serta produk yang memanfaatkan hasil hutan. Sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel di atas, beberapa keuntungan dari integrasi vertikal ini
adalah turunnya biaya serta meningkatnya koordinasi dan kontrol. Hal ini
merupakan cara terbaik bagi perusahaan yang kuat dalam rangka meningkatkan
competitive advantage di dalam industri yang atraktif.
27
• Konsentrasi melalui Integrasi Horisontal (sel 2 dan 5)
Strategi pertumbuhan melalui integrasi horisontal adalah suatu kegiatan untuk
memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan
meningkatkan jenis produk serta jasa.
Jika perusahaan tersebut berada dalam industri yang sangat attraktif (sel 2),
tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara
memanfaatkan keuntungan baik di produksi maupun pemasaran. Sementara jika
perusahaan ini berada dalam moderate attractive industry, strategi yang
diterapkan adalah konsolidasi (sel 5). Tujuannya adalah relatih lebih defensif,
yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.
• Diversifikasi Konsentris (sel 7)
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh
perusahaan yang memilik i kondisi kompetitif sangat kuat tetapi nilai daya tarik
industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan
kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena perusahaan ini
sudah memilik i kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik. Prinsipnya
adalah untuk menciptakan sinergi (2+2=5) dengan harapan bahwa dua bisnis
secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit dariapada jika
melakukannya sendiri-sendiri.
• Diversifikasi Konglomerat (sel 8)
Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan
dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak
begitu kuat dan daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut
memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain.
28
Tetapi pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang
hanya memilik i competitive posotion rata-rata akan cenderung menurun
kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan
strategi ini lebih pada sinergi finansial daripada product market sinergy.
2.1.8.2.2 Matriks SWOT
Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil IFAS atau EFI dan EFAS atau EFE
dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara
jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis.
Tabel 2.1 Tabel Matriks SWOT
IFAS atau EFI
EFAS atau EFE
STRENGHTS (S)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
THREATS (T)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, F (2006, p31)
29
Berikut ini adalah keterangan dari Matriks SWOT :
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pik iran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimilik i perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.1.8.3 Tahap Pengambilan Keputusan
2.1.8.3.1 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
Menurut Fred David (2006, pp308-311), Di samping membuat srategi untuk
menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur
yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang
layak. Teknik ini adalah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), yang
termasuk dalam tahap 3 dari kerangka kerja analisis perumusan strategi. Teknik
ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik.
30
QSPM menggunakan input dari analisis tahap 1 dan tahap 2 untuk menentukan
secara objektif di antara strategi yaitu Matrik EFE SWOT, Matrik IFE, dan Matrik
Profil Kompetitif (CPM) yang membentuk tahap 1, digabung dengan Matrik SPACE,
Matrik SWOT, Matrik BCG, Matrik IE dan Matrik Grand Strategy, yang membentuk
dalam tahap 2, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM
(tahap 3).
Untuk membuat QSPM dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
Langkah 1 : Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan
kekuatan/kelemahan internal kunci perusahaan pada kolom kiri dalam
QSPM. Informasi ini harus diambil secara langsung dari matrik EFE dan IFE.
Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci eksternal dan sepuluh faktor
keberhasilan kunci internal harus dimasukkan dalam QSPM.
Langkah 2 : Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan
eksternal. Bobot ini identik dengan yang ada pada Matrik EFE dan IFE. Bobot
disajikan dalam kolom persis di samping kanan faktor keberhasilan kunci eksternal
dan internal.
Langkah 3 : Evaluasi Matriks tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi
alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk
diimplementasikan. Catat strategi-strategi ini pada baris atas dari QSPM.
Kelompokkan strategi ke dalam set yang independen jika memungkinkan.
Langkah 4 : Tentukan nilai daya tarik (attractiveness Scores-AS)
didefinisikan sebagai angka yang mengidentifikasikan daya tarik relatif dari
masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Nilai daya tarik ditentukan
dengan mengevaluasi masing-masing faktor internal atau eksternal kunci.
31
Satu pada suatu saat tertentu, dan mengajukan pertanyaan, “Apakah faktor ini
memengaruhi pilihan strategi yang dibuat?”. Jika jawabannya ya, maka strategi
tersebut harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci tersebut. Secara
spesifik, nilai daya tarik harus diberikan untuk masing-masing strategi untuk
mengindikasikan daya tarik relatif dari satu strategi atas strategi lainnya, dengan
mempertimbangkan faktor tertentu.
Jangkauan untuk nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 =
cukup menarik, 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan di atas
jawabannya adalah tidak, mengindikasikan bahwa faktor kunci tersebut tidak
memilik i dampak terhadap strategi dalam set tersebut. Gunakan tanda minus
untuk mengindikasikan bahwa faktor utama tersebut tidak memengaruhi pilihan
strategi yang dibuat. Catatan : jika memberikan nilai daya tarik (AS) untuk satu
strategi, kemudian berikan nilai AS untuk yang lainnya. Dalam kata lain, jika satu
strategi mendapat minus, maka yang lainnya pada baris yang sama harus
mendapat minus juga.
Langkah 5 Hitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik (TAS)
didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot (Langkah 2) dengan nilai daya
tarik (Langkah 4) dalam masing-masing baris. Total nilai daya tarik
mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi, dengan
hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci internal atau
eksternal yang terdekat. Semakin tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik
alternatif strategi tersebut (dengan hanya mempertimbangkan faktor keberhasilan
kunci terdekat).
32
Langkah 6 Hitung penjumlahan total nilai daya tarik . Tambahkan total
nilai daya tarik dalam masing-masing kolom strategi QSPM. Penjumlahan total nilai
daya tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set
alternatif. Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik,
mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat
memegaruhi keputusan strategis. Tingkat perbedaan antara penjumlahan total
nilai daya tarik dari set alternatif strategi tertentu mengindikasikan tingkat
kesukaan relatif dari satu strategi di atas yang lainnya.
2.1.9 STD (State Transition Diagram)
Menurut Davis dan Davis (1999, p236) State Transition Diagram adalah suatu alat
permodelan yang bagus untuk mempresentasikan hubungan antar proses sistem
dan state (keadaan) dan untuk mempresentasikan struktur pengulangan dan
umpan balik.
Tujuan STD adalah untuk mempresentasikan sebuah sistem yang terdiri dari
beberapa state (keadaan) dan hubungan aktiv itas, menampilkan hubungan antar
state (keadaan), menampilkan bagaimana sistem bergerak dari satu state ke state
lainnya, dan urutan dokumen dan prioritas state.
Komponen-komponen utama dalam STD
• Menampilkan arus dari kontrol dan memicu suatu peristiwa
yang memicu layar menjadi aktif.
• Mengidentifikasi perintah yang terjadi sehingga suatu layar
muncul.
• Menggambarkan tampilan pada layar
• Menggambarkan tampilan yang dapat muncul selama dialog
berlangsung
33
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Jenis dan Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian terhadap kondisi pemasaran yang terdapat pada PT
Solar Control Specialist dan menentukan perencanaan yang tepat untuk proyek
situs pemasaran perusahaan adalah dengan menggunakan metode deskriptif,
yaitu penelitian studi kasus secara langsung pada objek penelitian dan kemudian
mengolah data yang diperoleh hingga memperoleh hasil penelitian tersebut.
2.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian terhadap PT Solar
Control Specialist adalah sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data khususnya data
sekunder melalui buku-buku cetak, katalog-katalog serta
menggunakanmedia yang relevan dengan topik penelitian ini.
2. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data-data primer dari
perusahaan secara langsung. Adapun penelitian lapangan dilakukan dengan
cara memberikan kuesioner secara langsung kepada perusahaan dan
observasi terhadap objek penelitian secara langsung.
34
3. Pembagian kuesioner responden
Adapun untuk mendapatkan data dari penilaian responden masyarakat
mengenai PT Solar Control Specialist maka dilakukan penyebaran kuesioner,
berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya:
Tanggal pelaksanaan : 17 November 2008 – 23 November 2008
Waktu pelaksanaan : Pkl. 11.00 WIB – Pkl. 17.00
Tempat : Jakarta Pusat
Responden : Showroom, dan dealer.
Populasi yang diambil adalah Konsumen PT Solar Control Specialist wilayah
jakarta pusat, Sample yang digunakan berjumlah 49 responden.
35
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran PT Solar Control Specialist
Sumber : Hasil Penelitian 2008
Analisis dan Perancangan website untuk mendukung pemasaran pada PT Solar Control Specialist
Metode Pengumpulan Data: Pengumpulan dan pengelompokan data
Metode ANALISIS: - 5 Kekuatan Bersaing PORTER
- IFAS - EFAS
- Diagram Analisis SWOT - Matrik IE
- Matrik SWOT - Matrik QSPM
Apakah Perlu Perancangan website untuk mendukung
Pemasaran?
TIDAK = SELESAI
YA
Perancangan website untuk mendukung pemasaran pada PT Solar Control Specialist