Post on 01-Apr-2019
12
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
Sesuai dengan judul “Strategi Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta
Dalam Melakukan Kegiatan Promosi Melalui Media Relations (Studi Kasus :
Meeting Room di Hotel Le Meridien Jakarta)” maka penulis menggunakan teori-
teori dasar yang membahas diantaranya :
2.1.1 Komunikasi
Menurut Trenholm & Jensen dalam Wiryanto (2004 : 6) definisi
dari komunikasi adalah “suatu proses dimana sumber mentransmisikan
pesan kepada penerima melalui beragam saluran”.
Shanon dan Weaver (Wiryanto, 2004 : 7) mendefinisikan bahwa
komunikasi adalah sebagai berikut :
“bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi”.
Berdasarkan kedua defisini komunikasi diatas, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi yang
berlangsung antara sumber dan penerima pesan melalui berbagai saluran
yang ada untuk memperoleh kesamaan arti atau makna diantara mereka.
13
Hubungannya dengan dengan Hotel Le Meridien tempat penulis
melakukan penelitian adalah Public Relations Hotel Le Meridien melakukan
komunikasi terhadap publiknya baik secara internal maupun eksternal agar
tercipta pemahaman yang baik antara kedua belah pihak sehingga akan
membawa efek yang baik pula. Pemahaman yang baik akan berpengaruh
terhadap pandangan yang baik oleh khalayak dan mendukung tercapainya
tujuan perusahaan
2.1.2 Public Relations
Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom
dalam Firsan Nova (2011 : 45) Public Relations adalah sebagai berikut :
“fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan
yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang menjadi
sandaran keberhasilan atau kegagalannya”.
Menurut J.C Seidel (Ardianto, 2011 : 9) Public Relations adalah
sebagai berikut:
“proses kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas; ke dalam mengadakan analisis, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan”.
Dari kedua definisi mengenai Public Relations dapat disimpulkan
bahwa Public Relations adalah fungsi manajamen yang membantu dalam
menciptakan dan membangun hubungan yang baik antara organisasi dan
publik melalui kegiatan-kegiatan tertentu. Public Relations melakukan
14
proses perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi atas kegiatan yang
dilakukan, semua hal tersebut guna mendukung fungsi dan pencapaian
tujuan organisasi.
Hotel Le Meridien mempunyai divisi Public Relations yang
bertugas membina hubungan baik dengan publik-publiknya. Tujuannya
adalah memperoleh kepercayaan dari publik sehingga mempengaruhi
keinginan masyarakat untuk menggunakan produk, jasa, promosi serta
fasilitas yang disediakan hotel.
Ada 15 pokok fungsi umum Public Relations masa kini yang
dikemukakan oleh International Public Relations Association (IPRA) :
1. Memberikan konseling berdasarkan pemahaman tentang masalah
perilaku manusia.
2. Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya
bagi institusi.
3. Melakukan penelitian pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap
institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi
untuk mengatasinya.
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran
dan informasi yang utuh.
5. Mencegah konflik dan salah pengertian.
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
15
7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan
umum.
8. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasok dan
konsumen.
9. Memperbaiki hubungan industrial.
10. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi
keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
11. Memasyarakatkan produk atau layanan.
12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
13. Menciptakan jati diri institusi.
14. Memupuk minat mengenai masalah–masalah nasional maupun
internasional.
15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
Proses PR selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berikut
ini adalah empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses PR menurut
Cutlip dan Center dalam buku Firsan Nova (2011 : 51)
1. Definisikan Permasalahan
Dalam tahap ini praktisi PR harus perlu melibatkan diri dalam penelitian
dan pengumpulan fakta. Selain itu, praktisi PR perlu memantau dan
membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang
berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan.
Tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelijen perusahaan.
16
Langkah ini dilakukan oleh seorang praktisi PR setiap saat secara
kontinu, bukan hanya pada saat krisis terjadi.
2. Perencanaan dan Program
Pada tahap ini seorang praktisi PR sudah menemukan penyebab
timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah
pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah itu dirumuskan dalam
bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Adalah penting bagi
praktisi PR untuk mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan puncak
perusahaan karena besar kemungkinan langkah yang diambil akan sangat
strategis dan melibatkan keikutsertaan banyak bagian.
3. Aksi dan Komunikasi
Banyak praktisi PR yang langsung masuk ke tahap ini, yaitu langsung
melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Meski tidak
jarang tindakan itu membawa hasil yang tidak buruk, langkah ini sama
sekali tidak disarankan karena terlalu tinggi resikonya bagi citra
perusahaan. Manajer PR yang melakukan hal ini biasanya kurang paham
kemana citra perusahaan hendak diarahkan dan dimana dia berada
sekarang.
4. Evaluasi Program
Proses PR selalu dimulai dari pengumpulan fakta dan diakhiri pula
dengan pengumpulan data. Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah
17
selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan evaluasi atas
langkah-langkah yang telah diambil.
Ada empat peran utama Public Relations (Ruslan, 2008 : 10)
yaitu:
1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi yang diwakili
dengan publiknya.
2. Membina relationship, yakni berupaya membina hubungan yang positif
dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management¸ yakni sebagai pendukung dalam fungsi
management organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image¸ artinya peran PR berupaya menciptakan
citra bagi organisasi atau perusahaan.
Penulis menyimpulkan bahwa Public Relations dalam sebuah
organisasi selain memiliki fungsi untuk menjembatani komunikasi antara
perusahaan dan publiknya juga berperan dalam mendukung kegiatan
divisi lain sehingga tugas Public Relations saling berkaitan dengan semua
divisi dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Hubungan antara fungsi Public Relations dan Hotel Le Meridien
adalah divisi Public Relations dan seharusnya menjalankan fungsinya
sebagai komunikator yang bertanggung jawab atas penyampaian pesan
18
tentang hotel baik berisi informasi maupun promosi. Promosi tersebut
merupakan program yang diadakan oleh departemen lain dalam
manajemen hotel seperti Banquet Department jadi Public Relations juga
turut mendukung kegiatan departemen lain diluar divisinya. Public
Relations menjalankan fungsinya untuk membina hubungan baik dengan
pihak yang memiliki kepentingan dengan hotel. Tujuannya agar terbentuk
pandangan baik di mata khalayak sehingga memperoleh dukungan atas
segala kegiatan yang dilakukan.
Tujuan public relations (Dananjadja, 2011 : 22-25) yaitu :
1. Tujuan berdasarkan kegiatan internal
• Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan
opini publik terhadap perusahaan.
• Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan
yang sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan
perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.
• Memberikan penerangan kepada publik karyawan tentang suatu
kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut
kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan
mengenai perkembangan perusahaan tersebut.
19
• Merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi
penugasan yang bersifat internal Public Relations dalam
perusahaan tersebut.
2. Tujuan berdasarkan kegiatan eksternal
• Memperluas langganan/pemasaran.
• Memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi/gagasan yang
berguna bagi publik dalam arti luas.
• Mencari dan mengembangkan modal.
• Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas,
guna mendapatkan opini publik yang positif.
Berdasarkan kedua tujuan Public Relations diatas, penulis lebih
memfokuskan kepada tujuan berdasarkan kegiatan eksternal, karena Public
Relations Hotel Le Meridien harus dapat menyelenggarakan komunikasi
yang baik dalam kegiatan promosi, dimana kegiatan tersebut harus
mempunyai sifat informatif dan persuasif, dengan tujuan untuk memperoleh
dukungan publik ataupun juga merubah pendapat publik.
20
2.1.3 Promosi
Menurut Saladin (Rangkuti, 2010 : 49-50) promosi adalah :
“salah satu unsur bauran pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan
mengingatkan tentang produk perusahaan”.
Philip Kotler (2004 : 22) mengatakan promosi adalah sebagai
berikut :
“bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan”.
Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
promosi adalah kegiatan pemasaran dalam rangka memberikan informasi
dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide perusahaan
dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.
Promosi memiliki beberapa tujuan (Rangkuti, 2010 : 51-53)
yakni:
a. Modifikasi tingkah laku
Promosi bertujuan untuk mengubah tingkah laku dan pendapat
orang-orang, dari yang tidak menerima suatu produk menjadi setia
terhadap produk. Selain itu, pemasar hendaknya selalu berusaha
21
menciptakan kesan baik tentang dirinya dan mendorong
pembelian barang-barang dan jasa perusahaan.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi ditujukan untuk memberikan informasi kepada
pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, tentang produk.
Promosi yang bersifat informasi ini pada umumnya lebih disukai
dan dilakukan pada tahap-tahap awal perkenalan produk.
Sebagian orang tidak akan tertarik untuk membeli barang atau
jasa, sebelum mereka mengetahui produk tersebut serta
kegunaannya. Promosi yang bersifat informasi ini penting bagi
konsumen karena membantu konsumen dalam pengambilan
keputusan untuk membeli.
c. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) pada umumnya
kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi pada
kenyataannya, sekarang ini justru banyak promosi yang bersifat
persuasif. Promosi seperti ini terutama diarahkan untuk
mendorong proses pembelian. Pada umumnya perusahaan tidak
ingin memperoleh tanggapan cepat, tetapi lebih mengutamakan
untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar
promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama
terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini
22
akan menjadi dominan jika produk yang dipromosikan mulai
menjadi kebutuhan pokok di dalam kehidupan seseorang.
d. Mengingatkan
Promosi juga dapat dilakukan terutama untuk mempertahankan
merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap
pendewasaan di dalam siklus kelangsungan produk. Hal ini berarti
perusahaan berusaha untuk mempertahankan pembeli yang ada.
Menurut Rossiter dan Percy (Widiana, 2010 : 88) tujuan promosi
sebagai efek dari komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Category need¸ yaitu menimbulkan persepsi pelanggan akan suatu
kebutuhan.
2. Brand awareness, yaitu memperkenalkan dan memberikan
pemahaman tentang suatu produk kepada target pasar yang dituju.
3. Brand attitude¸ yaitu mendorong pemilihan suatu produk.
4. Brand purchase intention, yaitu membujuk pelanggan untuk
membeli suatu produk.
5. Purchase facilitation, yaitu mengimbangi kelemahan unsur
bauran pemasaran lain.
6. Positioning, yaitu menanamkan citra produk dan perusahaan.
23
2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang akan Dibahas
Adapun teori-teori khusus yang berhubungan dengan teori yang dibahas
mengenai strategi Public Relations yang digunakan penulis untuk menganalisis
kegiatan promosi meeting room melalui media relations. Strategi tersebut
meliputi strategi Public Relations, bauran promosi yang digunakan dan media
Public Relations sebagai sarana untuk melakukan promosi.
2.2.1 Strategi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori, dan
Filsafat Komunikasi (2003 : 300), strategi adalah perencanaan (planning)
dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Yosal
Iriantara (2005 : 89), strategi pada dasarnya merupakan kebijakan untuk
mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan ke dalam sejumlah taktik untuk
pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
2.2.2 Strategi Public Relations
Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public
Relations dalam Firsan Nova (2011 : 54) adalah sebagai berikut :
1. Publications adalah cara Public Relations dalam menyebarkan informasi,
gagasan/ide kepada publik.
24
2. Event adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations dalam
proses penyebaran informasi kepada publik. Hal ini berkaitan dengan
penyusunan program acara, yang dapat dibedakan menjadi:
a. Calendar Event – meliputi kegiatan-kegiatan rutin.
b. Special Event – meliputi kegiatan-kegiatan khusus dan biasanya
dilaksanakan pada momen-momen tertentu.
c. Moment Event – meliputi kegiatan yang bersifat momentum.
3. News adalah informasi yang disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung kepada publik, dengan tujuan agar dapat diterima oleh publik
dan mendapatkan tanggapan yang positif.
4. Corporate Identity adalah cara pandang publik. terhadap segala aktivitas
usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
5. Community Involvement adalah hubungan yang dibangun dengan publik
(stakeholder, stockholder, media, masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan, dan lain-lain).
6. Lobbying and negotiation adalah sebuah rencana yang dibuat oleh Public
Relations, baik yang jangka panjang maupun jangka pendek dalam rangka
melakukan penyusunan budget yang dibutuhkan.
7. Corporate Social Responbility adalah wacana yang digunakan oleh
perusahaan dalam rangka mengambil peran dalam melaksanakan
kegiatannya secara bersama-sama untuk menyejahterakan masyarakat di
sekitarnya.
25
Dalam penelitian ini hal yang akan penulis teliti adalah tentang
strategi Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta dalam melakukan
promosi meeting room melalui media relations. Strategi Public Relations
seperti publications diperlukan oleh Public Relations hotel untuk
memberikan informasi kepada publik tentang aktivitas/kegiatan organisasi
atau perusahaan. Adanya event yang diadakan, menciptakan news tentang
kegiatan promosi yang dilakukannya melalui press release yang akan
dipublikasikan melalui media, seperti surat kabar dan majalah. Community
involvement juga diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan
community relations dan humanity relations dengan pihak lembaga atau
organisasi yang diwakilinya. Selain itu, lobbying and negotiation juga
diperlukan untuk mendapatkan dukungan baik dari individu atau lembaga
yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Corporate
social responbility juga dijalankan oleh Public Relations Hotel Le Meridien
sebagai salah satu strategi untuk menjaga keberlanjutan eksistensi
perusahaan melalui reputasi yang baik.
Menurut Soemirat dan Ardianto (2010 : 91) dalam buku Dasar-
Dasar Public Relations langkah-langkah dalam strategi PR :
a. Menyampaikan fakta dan opini.
b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang
terjadi.
c. Melakukan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses. Opportunities,
Threats).
26
2.2.3 Bauran Promosi
Menurut Widiana (2010 : 88-100) bauran promosi terdiri dari :
1. Personal Selling
Menurut Tjiptono, personal selling adalah sebagai berikut :
“komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya”.
Fungsi dari aktivitas personall selling yaitu :
a. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan kemudian menjalin
hubungan dengan mereka.
b. Targeting¸ yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu demi pembeli.
c. Communicating, yaitu memberikan informasi tentang produk
perusahaan kepada pelanggan.
d. Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.
e. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
f. Information gathering, yaitu melakukan penelitian dan intelijen
pasar.
27
g. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
2. Mass Selling
Mass selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi
untuk menyampaikan informasi kepada khalayak dalam satu waktu. Ada
dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.
3. Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara non personal, dimana individu atau organisasi yang menerima
keuntungan tidak perlu membayar untuk itu.
4. Promosi Penjualan
Menurut Tjiptono, promosi adalah sebagai berikut :
“bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan”.
Tujuan dari promosi penjualan, yaitu :
a. Meningkatkan permintaan dari para pengguna industrial atau
konsumen akhir.
b. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.
c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan
iklan.
28
Pengelompokan promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Customer promotion, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk
mendorong pelanggan untuk membeli.
b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk
mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk
memotivasi tenaga penjual.
c. Sales force information, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk
memotivasi tenaga penjual.
d. Business promotion, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk
mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan hubungan dengan
pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak
kepada pelanggan lama, dan mendidik pelanggan.
5. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
Public Relations adalah usaha komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
Kegiatan-kegiatan Public Relations meliputi hal-hal berikut :
a. Press Relations
29
Tujuan dari membangun hubungan dengan pers adalah untuk
memberikan informasi yang layak dimuat di surat kabar agar dapat
menarik perhatian publik terhadap individu, produk, jasa, atau
organisasi.
b. Product Publicity
Kegiatan ini meliputi berbagai usaha untuk mempublikasikan
produk-produk tertentu.
c. Corporate Communication
Kegiatan ini meliputi komunikasi internal dan eksternal, serta
mempromosikan pemahaman tentang organisasi.
d. Lobbying
Lobbying merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pembuat
undang-undang dan penjabat pemerintah sehingga perusahaan
mendapatkan infotmasi-informasi penting yang berharga.
e. Counseling
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan saran dan pendapat
kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berhubungan
dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan.
30
6. Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan
tanggapan yang terukur.
Dari enam bauran promosi yang ada diatas, penulis memilih
empat diantaranya dimana sesuai dengan masalah yang penulis teliti,
yaitu mass selling, publisitas, Public Relations dan direct marketing.
Mass selling yang dilakukan oleh Hotel Le Meridien yaitu melalui media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak dalam satu
waktu, baik melalui periklanan dan publisitas. Publisitas melalui media
baik media cetak (surat kabar, majalah, dan brosur) dan media elektronik
(email blast, social media, website) juga sangat diperlukan agar
masyarakat mengetahui mengenai tentang Hotel Le Meridien khususnya
tentang meeting room yang ada disana. Hotel Le Meridien menggunakan
Public Relations yang melakukan berbagai kegiatan promosi seperti press
release, product publicity, dan lobbying, semuanya digunakan untuk
melakukan promosi meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Direct
marketing juga dilaksanakan oleh Hotel Le Meridien untuk melakukan
pemasaran yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan tanggapan yang dari masyarakat.
31
2.2.4 Media Relations
2.2.4.1 Definisi Media Relations
Menurut Iriantara (2008 : 32)¸ media relations dapat diartikan
sebagai bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan
mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana
komunikasi antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut Wardhani (2008 : 9), media relations adalah kegiatan
komunikasi Public Relations untuk menjalin pengertian dan hubungan
baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi
yang maksimal serta berimbang (balance).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media
relations adalah suatu kegiatan eksternal public relations untuk
menyampaikan informasi tentang organisasi melalui media massa dalam
rangka melakukan publikasi yang maksimal serta berimbang demi
tercapainya tujuan organisasi.
2.2.4.2 Tujuan Media Relations
Menurut Iskandar (2009 : 4) media relations yang dibangun oleh
praktisi PR memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai :
32
a. Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang upaya dan kegiatan
institusi.
b. Menjamin adanya pemberitaan (liputan,laporan) atau pendapat
(ulasan,tajuk) yang objektif, wajar, jujur dan berimbang tentang hal-
hal yang dianggap kurang menguntungkan institusi.
c. Mendapatkan umpan balik dan masukan tentang upaya dan kegiatan
institusi.
d. Melengkapi pengumpulan informasi bagi institusi untuk membuat
penilaian (assessment) secara tepat tentang institusi atau hal-hal yang
mempengaruhi keberhasilan institusi.
e. Mewujudkan hubungan langgeng dengan media massa (baik
pimpinan maupun personilnya) yang dilandaskan rasa saling percaya
dan saling menghargai (mutual trust and mutual respect).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media
relations yang dibangun dengan baik dapat membantu perusahaan
memperoleh publisitas, mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap
kegiatannya yang dapat mempengaruhi keberhasilan. Serta mewujudkan
hubungan yang langgeng dengan media massa
Media relations yang dilakukan Hotel Le Meridien tempat penulis
melakukan penelitian adalah dengan memberikan semua informasi dan
data pelengkap guna mendukung penulisan berita tentang Hotel Le
Meridien seperti press release, foto dan wawancara. Selain itu,
33
pendekatan juga dilakukan secara personal kepada redaksi dan wartawan
dengan membangun hubungan pertemanan di luar pekerjaan. Tujuannya
adalah agar mendapat publisitas maksimum atas segala kegiatan dan
promosi yang diadakan sehingga khalayak mengetahui informasi
mengenai Hotel Le Meridien. Selain itu, dengan media relations yang baik
akan memperkecil kemungkinan timbulnya berita negatif tentang Hotel
Le Meridien yang nantinya akan mempengaruhi image perusahaan di
mata publiknya
2.2.4.3 Bentuk Kegiatan Media Relations
Dalam mengelola relasi dengan media massa, baik dengan
wartawan secara individual maupun dengan media massa sebagai
institusi, Public Relations melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan media massa (Soemirat, 2007 : 128-129), yaitu :
1. Konferensi Pers (press conference), temu pers, atau jumpa pers
Konferensi pers adalah suatu kegiatan mengundang wartawan
untuk berdialog, dengan materi yang telah dipersiapkan secara
matang oleh Public Relations, dan sasaran pertemuan itu diharapkan
dapat dimuat di media massa dari wartawan yang diundang
(Soemirat, 2007 : 135). Tujuan diadakannya konferensi pers adalah
menyebarkan informasi positif kepada publik tentang perusahaan,
menetralisir atau membantah berita yang tidak benar atau negatif
34
tentang perusahaan, meningkatkan image (citra) yang dapat
menunjang pemasaran dan penjualan suatu produk/jasa, dan
membina hubungan secara langsung dengan pers.
2. Press Briefing
Kegiatan ini diselenggarakan secara reguler oleh seorang Public
Relations. Dalam kegiatan ini, disampaikan informasi tentang
kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan pertanyaan
atau tanggapan bila wartawan ingin mendapatkan keterangan yang
lebih terperinci.
3. Press Tour
Kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau
lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu dan mereka pun (pers)
diajak untuk menikmati objek wisata yang menarik.
4. Press Release
Sebagai publisitas yaitu media yang banyak digunakan dalam
kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.
5. Special Event
Special Event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan
Public Relations yang penting dan memuaskan banyak orang untuk
35
ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan
pengetahuan, dan memenuhi selera publik.
6. Press Luncheon (makan siang)
Public Relations mangadakan jamuan makan siang bagi para
wakil media massa atau wartawan sehingga pihak pers dapat bertemu
dengan top manajemen perusahaan untuk mendengarkan
perkembangan perusahaan tersebut.
7. Wawancara Pers
Wawancara pers lebih bersifat pribadi dan individual. Public
Relations atau kop manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan
dengan wartawan yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa Public
Relations dalam melaksanakan kegiatan media relations harus memiliki
strategi yang efektif. Karena media relations dianggap oleh penulis
sebagai cara yang paling efektif dalam menyampaikan informasi-
informasi kepada publik melalui media, agar mampu menarik minat
publik untuk mengetahui dan berkunjung ke Hotel Le Meridien Jakarta.
36
2.2.4.4 Prinsip-Prinsip Media Relations
Menurut Rosady Ruslan (2008 : 178-180) prinsip-prinsip
hubungan pers yang positif diantaranya adalah :
1. Sikap yang saling terus ramah, tetapi tegas dan konsekuen, serta
profesional.
2. Saling memahami fungsi, kewajiban serta tugas profesi yang tengah
disandang serta keterikatan mereka kepada kode etik profesinya
masing-masing.
3. Saling mengenal baik, cukup akrab antara kedua belah pihak secara
individual maupun fungsional, namun tetap menjaga jarak demi
terciptanya ketertiban dan demi menjaga kerahasiaan perusahaan.
4. Kenalilah, siapa pemred (pemimpin redaksi), wapemred (wakil
pemimpin redaksi), redpel (redaktur pelaksana), redaktur halaman dan
para reporter yang bertugas pada setiap bidang atau liputan beritanya.
5. Meminta kartu nama, biasanya setiap wartawan yang resmi atau
bertugas akan dilengkapi dengan kartu PWI, kartu pers dan kartu
nama dari pihak pengelola penerbit media bersangkutan.
6. Tidak mencoba-coba untuk menutupi saluran informasi atau
komunikasi menghadapi masalah (isu negatif), di samping itu tidak
perlu ketika PR atau lembaga bersangkutan mengemis atau menjilat
kepada pihak pers demi menjaga nama baik, prestise, publisitas, dan
citranya.
37
7. Menerima kedatangan wartawan dalam rangka peliputan, konfirmasi
berita, wawancara dan sebagainya dalam kewajaran tanpa
menunjukkan sikap yang ragu-ragu atau penuh dengan kecurigaan.
8. Melayani sebaik-baiknya bila ada permintaan interview atau
wawancara oleh pihak pers, termasuk sifat permintaan yang
mendadak dengan catatan agar segala sesuatunya dipersiapkan atau
dievaluasi terlebih dahulu dengan memilah informasi mana yang
pantas atau tidak pantas disiarkan/dipublikasikan (demi menjaga
ketertiban atau kerahasiaan).
9. Kirimkan kartu ucapan selamat, baik kepada individu maupun
lembaga penerbitnya yang berulang tahun, menghadapi lebaran, tahun
baru, Natalan, dan sebagainya, sebagai tanda penuh perhatian untuk
membangun suatu hubungan yang baik bagi kedua belah pihak.
10. Pemberian iklan goodwill yaitu iklan secara insidential di luar iklan
promosi atau komersial, misalnya menampilkan iklan layanan
masyarakat yang bekerja sama dengan media yang bersangkutan.
11. Membentuk suatu proyek publikasi atau promosi bersama dengan
media elektronik atau media cetak, melalui media coverage televisi
tertentu atau penulisan artikel/feature (advertorial) tentang suatu
produk yang dikampanyekan secara efektif melalui kerjasama antara
PR dengan pihak pers.
38
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa public relations harus menjalin dan memperlakukan media dengan
baik, bersahabat serta melaksanakan komunikasi yang efektif agar dapat
membangun kesan yang positif di hadapan media massa.
2.2.5 Media Massa
2.2.5.1 Media Cetak
Menurut Madjadikara (2004 : 11-12) media cetak adalah
“kumpulan berbagai media informasi yang dibuat (diproduksi) dan
disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca) melalui tulisan cetakan
dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca”.
Kelebihan media cetak dilihat dari segi keefektifan komunikasi,
khususnya komunikasi pemasaran atau periklanan yaitu informasi di
media cetak bisa menampilkan gambar dan informasinya bisa lebih rinci.
Disamping itu, informasi di media cetak lebih mudah disimpan dan atau
didokumentasikan (clipping) untuk keperluan di kemudian hari.
Kelebihan lain media cetak adalah ideal untuk menunjukkan atau
memperlihatkan produk, terutama produk baru atau produk yang perlu
“didemonstrasikan” atau ditunjukkan manfaat atau benefitnya bila produk
tersebut digunakan. Contoh media cetak yang utama adalah surat kabar,
majalah, tabloid, brosur, newsletter, pamflet, leaflet, flier, dan
sebagainya.
39
2.2.5.2 Media Elektronik
Media elektronik terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu media
yang hanya bisa didengar (audio), khususnya media radio dan media yang
selain bisa didengar juga dilihat (audio-visual), khususnya televisi.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, jenis media audio-visual
ini terus berkembang. Teknologi internet, misalnya, kini telah
memanfaatkan komputer pribadi (PC) sebagai media yang juga bisa
menyampaikan dan menerima pesan-pesan iklan audio-visual langsung
ke dan dari rumah-rumah dan perkantoran dengan jangkauan global
(Madjadikara, 2004 : 13).
40
2.3 Kerangka pikir
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Sumber: Kompilasi hasil pemikiran penulis dan teori strategi PR dari Hotel Le
Meridien Jakarta
Memperkenalkan Paket Meeting Room
Hotel Le Meridien Kepada Masyarakat
Majalah
Surat Kabar
Brosur, Flyer
Email Blast
Social Media
Website
Promosi
Media Cetak Media Elektronik
Strategi Public Relations
Media Relations
41
Penjelasan berdasarkan kerangka pikir tersebut :
Hotel Le Meridien Jakarta memiliki dua paket meeting room yaitu Sustainable
Meeting Package dan Non Sustainable Meeting Package. Sustainable Meeting Package
merupakan paket meeting room baru yang ada di Hotel Le Meridien Jakarta, yang
diluncurkan pada tahun 2011, paket meeting room ini sangat ramah lingkungan. Sangat
diperlukan strategi Public Relations guna memperkenalkan paket meeting room yang
ada di Hotel Le Meridien. Salah satu strategi yang dilakukan Public Relations Hotel Le
Meridien untuk memperkenalkan meeting room yang ada disana adalah melalui promosi.
Untuk melakukan promosi, perlu menjalin hubungan yang baik dengan media (media
relations). Dari adanya kegiatan media relations ini maka muncul artikel dan press
release dari Hotel Le Meridien yang dimuat di media massa. Dari publikasi yang
dilakukan oleh media massa tersebut, secara tidak langsung membuat publik lebih
banyak mengetahui informasi tentang Hotel Le Meridien.
Sebagai fungsi manajemen yang menjalankan tugasnya untuk melakukan
publisitas kepada masyarakat luas, maka yang menjadi tinjauannya Public Relations
salah satunya adalah melakukan promosi menggunakan media, baik media cetak
(majalah, surat kabar, brosur, dan flyer) dan media elektronik (email blast, social media,
website).