Post on 30-Nov-2020
DAFTAR ISI
KIMIA X
MATERI .......................................................................................................................... 1
STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR .............................................. 7
UNSUR DAN IKATAN KIMIA .................................................................................... 12
LARUTAN ELEKTROLIT ........................................................................................... 18
TATA NAMA SENYAWA............................................................................................. 22
SISTEM PERIODIK UNSUR LANJUTAN ................................................................. 31
IKATAN KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL ........................................................... 42
REAKSI REDUKSI - OKSIDASI ( REDOKS )........................................................... 57
KONSEP MOL DAN STOKIOMETRY ...................................................................... 64
MATERI
I. SIFAT MATERI
a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat yang bergantung
pada jumlah materi. Contoh: 2 batang emas murni dapat memiliki massa & volume berbeda
• Sifat intensif → Sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi Contoh: 2 batang emas murni pasti memiliki warna dan daya hantar listrik sama
b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat diamati
tanpa harus merubah susunan materi. Contoh: (ekstensif) → massa, volume, kalor. (intensif) → warna, rasa, bau.
• Sifat Kimia → Sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi.Contoh: sifat karat besi, pembusukan materi, pembakaran bahan bakar.
II. WUJUD MATERI
Padat Cair Gas
• Mempunyai bentuk tertentu.
• Mempuny
ai volume tertentu.
• Tidak
dapat dikompresi karena harga rapatannya sangat tinggi.
• Tidak dapat bergerak.
• Mempunyai bentuk mengikuti bentuk wadahnya.
• Mempuny
ai volume tertentu.
• Sulit
dikompresi karena harga rapatannya relatif tinggi.
• Mudah bergerak / mengalir.
• Mempnyai bentuk mengikuti seluruh wadah yang ditempatinya.
• Mempunyai volume tak tentu, volume mengikuti wadahnya.
• Mudah dikompresi karena harga rapatannya rendah.
• Sangat
mudah bergerak / menyebar ke segala
arah.
III. PERUBAHAN MATERI a. Perubahan Fisika → Perubahan yang
tidak menghasilkan materi baru.Mudah dibalikkan ke keadaan semula. Contoh: perubahan es menjadi air
b. Perubahan Kimia → Perubahan yang menghasilkan materi baru. Sulit dibalikkan ke keadan semula. Jenis perubahan berupa perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, dan perubahan suhu. Contoh: pembakaran kayu menjadi abu
IV. PENGGOLONGAN MATERI
a. Unsur → Zat yang tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia.
• Aturan menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry):
• Nama unsur berakhir dengan ium, baik unsur logam, semi logam, maupun non logam.
• Lambang unsur dinyatakan dengan huruf besar pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf kedua (jika ada). Huruf pertama merupakan huruf awal nama unsur dalam bahasa latin.
b. Senyawa → Zat yang terbentuk oleh 2 atau lebih unsur yang berbeda. Senyawa memiliki sifat berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh: NaCl (garam dapur dapat dimakan). Na (reaktif / bisa meledak), Cl2
(beracun).
c. Campuran → Gabungan 2 atau lebih zat murni (unsur atau senyawa) tanpa reaksi kimia
• Karakteristik yang dimiliki campuran: o Komposisi zat-zat murni dalam
campuran tidak tetap o Sifat zat-zat murni dalam campurannya
sama dengan sifat asalnya o Zat-zat murni dalam campuran dapat
dipisahkan secara fisis
• Jenis campuran: o Larutan → Campuran homogen antara
dua zat atau lebih dan partikel
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 1
penyusunnya tersebar secara merata. Memiliki komponen utama yang disebut pelarut dan komponen minor yang disebut zat terlarut. Contoh: campuran gula & air
o Koloid → Campuran antara dua zat atau lebih dan partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Contoh: campuran tepung kanji & air
o Suspensi → Campuran heterogen antara dua zat atau lebih dengan zat tersuspensi berukuran suspensi. Contoh: campuran pasir dengan air
• Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi:
Larutan Koloid Suspensi Jumlah fase Distribusi partikel Ukuran partikel Penyaringan
1 Homogen < 10-5
Tidak dapat disaring
cm
2 Heterogen 10-7 - 10-5
Dapat disaring dengan penyaringan ultra
cm
2 Heterogen > 10-5
Dapat disaring
cm
• Pemisahan campuran o Memisahkan zat padat dari suatu suspensi Penyaringan → Didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel. Biasanya menggunakan kertas saring. Contoh: menyaring suspensi kapur dalam air Pemusingan → Dengan menggunakan
sentrifuge (alat pemutar untuk memisahkan 2 zat kimia)
o Memisahkan zat padat dari larutan Penguapan → Larutan dipanaskan
sehingga pelarutnya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Contoh: pembuatan garan dari air laut Pengkristalan → Larutan pekat
didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Contoh: pemisahan gula dari tebu
o Memisahkan campuran zat cair Distilasi → Suatu proses penguapan yang
diikuti pengembunan. Contoh: pengolahan air tawar & air laut Distilasi bertingkat → Memisahkan 2 jenis
cairan yang sama-sama mudah menguap.
Proses diulang-ulang. Contoh: pemisahan campuran alkohol & air Corong pisah → Pemisahan campuran
yang terdiri atas 2 jenis cairan yang tidak saling melarutkan. Contoh: pemisahan campuran air & minyak
o Memisahkan campuran 2 jenis padatan Sublimasi → Memisahkan komponen
yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak menyublim. Contoh: pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir Pelarutan → Memisahkan dengan
melarutkannya dalam suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Contoh: memisahkan campuran garam dengan gula Kromatografi → Pemisahan dimana
komponen didistribusikan antara 2 fase yaitu fase stasioner (tetap) dan fase mobil (gerak). Contoh: memisahkan campuran zat warna.
V. PARTIKEL MATERI
• Partikel materi adalah komponen terkecil
materi yang masih memiliki sifat yang sama dengan sifat materi tersebut.
• Ada 3 partikel materi: o Atom → partikel terkecil penyusun materi.
Contoh: Au, Fe o Molekul → Gabungan atom -atom, terdiri
dari: Molekul unsur (atom-atom dari unsur
sejenis) Contoh: O2, Cl Molekul senyawa (atom-atom dari
unsur-unsur berbeda jenis) Contoh: H
2
2O, CO Ion → Atom / gugus atom yang
bermuatan listrik. Contoh: NaCl → Na
2
+ + Cl-Na
+
Cl bermuatan positif disebut kation.
-
NH bermuatan negatif disebut anion.
4+ adalah kation poliatom dan SO4
2-
adalah anion poliatom.
VI. RUMUS KIMIA
• Rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur menunjukkan jenis unsur sedangkan angka indeks menunjukkan perbandingan atom-atom unsur.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 2
X2 Y3
Angka indeks
Lambang unsur
• Rumus kimia dibedakan menjadi 2: o Rumus molekul → Menyatakan jenis &
perbandingan atom-atom unsur dalam molekul unsur / senyawa. Contoh: C6H12O
o Rumus empiris → menyatakan jenis & perbandingan
6
paling sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa. Contoh: rumus empiris C6H12O6 → CH2
O
VII. PERKEMBANGAN MODEL ATOM
• Model atom Dalton o Atom merupakan partikel terkecil dari
materi. o Atom tidak dapat diubah menjadi atom lain. o Berbentuk bola pejal yang tidak memiliki
muatan. • Model atom Thomson o Atom merupakan bola yang bermuatan
positif dengan elektron tersebar di dalam bola.
o Elektron merupakan partikel terkecil dari materi.
o Model atom disebut “roti kismis”. • Model atom Rutherford o Atom mempunyai inti atom yang merupakan
pusat atom dimana terletak muatan positif.
o Elektron beredar mengelilingi inti atom. o Atom bersifat netral.
• Model atom Bohr o Elektron beredar pada lintasan yang disebut
kulit-kulit elektron. o Lintasan-lintasan elektron tersebut
mempunyai tingkat-tingkat energi dimana lintasan terdekat inti mempunyai energi terendah.
o Elektron-elektron dapat berpindah-pindah lintasan dengan memancarkan atau menyerap energi.
• Model atom Mekanika Gelombang O Lintasan-lintasan elektron berupa ‘awan
elektron” dimana letak elektron berada pada lapisan “awan elektron”. Awan elektron dinyatakan sebagai
ORBITAL.
Orbital adalah tempat kemungkinan menemukan elektron.
VIII. PROTON, ELEKTRON & NEUTRON
Proton = Z (No. Atom) Elektron = Z (No. Atom) Neutron = A – Z (No. Massa – No. Atom Elektron dapat berubah kalau terjadi perubahan muatan
IX. ISOTOP, ISOBAR & ISOTON
• Isotop → unsur-unsur yang mempunyai
nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda
• Isobar → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama
• Isoton → unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron sama
• Perhitungan Isotop
Ar = x% . Ar1 + (100 – x)% . Ar2
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 3
Atom – atom 1. Elektron dinyatakan bermuatan negatif sebab
.... A. dapat memutar baling-baling B. diemisikan dari katode C. dapat dibelokkan ke arah kutub positif
magnet D. meninggalkan jejak berupa elektron E. terdapat dalam tabung katode
2. Fakta bahwa elektron sebagai partikel dasar
dari semua materi adalah .... A. gas dalam tabung bermuatan negative B. sinar katode yang diemisikan tidak
bergantung pada bahan electrode C. sinar katode dapat dibelokkan oleh medan
listrik D. sinar katode dapat memutarkan baling-
baling yang dipasang di dalam tabung E. berkas sinar katode dapat diamati dari
berkas yang dilaluinya
3. Fakta bahwa proton merupakan partikel dasar penyusun materi adalah .... A. sinar terusan dapat dibelokkan oleh medan
listrik ke kutub negative B. sinar terusan bermuatan positif yang
besarnya sama dengan proton C. sinar terusan yang dihasilkan bergantung
pada jenis gas dalam tabung D. massa sinar terusan dari berbagai gas
dalam tabung merupakan kelipatan dari massa ion hydrogen
E. sinar terusan dipancarkan dari katode yang bermuatan negative
4. Partikel neutron ditemukan kali pertama oleh
.... A. Rutherford B. Thomson C. Chadwick D. William Croockes E. Goldstein
5. Neutron memiliki massa dan muatan relatif
terhadap proton yang berturut-turut adalah .... A. 0 dan +1 B. 0 dan –2 C. 0 dan –1 D. 1 dan 0 E. +1 dan 0
6. Berdasarkan pengukuran yang dikembangkan
oleh Millikan, proton dan elektron .... A. memiliki muatan listrik sama, tetapi
berbeda bilangannya B. memiliki muatan yang sesungguhnya
sebesar +1 dan –1 C. memiliki bilangan yang sama sebesar
1,60 ×10 –19 C, tetapi berbeda tanda
D. memiliki massa dan muatan relatif sama E. memiliki massa yang tidak dapat diukur
7. Isotop 𝑂816 memiliki nomor atom dan nomor
massa berturut-turut .... A. 4 dan 8 B. 16 dan 24 C. 8 dan 16 D. 16 dan 16 E. 16 dan 8
8. Jumlah elektron yang terdapat dalam ion Na+
A. 8
dengan nomor atom 11 adalah ....
B. 11 C. 9 D. 12 E. 10
9. Jumlah elektron yang terdapat dalam ion Cl
dengan nomor atom 17 adalah .... A. 15 B. 18 C. 16 D. 20 E. 17
10. Jumlah neutron dalam atom dengan nomor
atom 19 dan nomor massa 39 adalah .... A. 17 D. 39 B. 19 E. 58 C. 20
11. Isotop iodin memiliki nomor atom 53 dan
nomor massa 131. Dalam atom iodin netral terdapat .... A. 53 proton, 131 elektron, 53 netron B. 53 elektron, 131 proton, 7 netron C. 53 elektron, 53 proton, 78 neutron D. 53 elektron, 78 proton, 78 netron E. 53 proton, 78 elektron, 53 netron
12. Kalium memiliki nomor atom 19 dan nomor
massa 39. Jumlah elektron pada ion K+
A. 18 D. 38
adalah ....
B. 19 E. 39 C. 20
13. Nomor atom dapat digunakan untuk
menentukan .... A. massa jenis atom B. massa jenis molekul C. nomor massa D. jumlah elektron E. jumlah neutron
14. Unsur M memiliki nomor atom 12. Jumlah
elektron yang dimiliki oleh ion M2+
A. 10 D. 13 adalah ....
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 4
B. 11 E. 14 C. 12
Untuk menjawab soal no. 15 dan 16, perhatikan nuklida-nuklida berikut. Diketahui 4 buah nuklida:
1. C612 ;
2. C613 ;
3. C713 ;
4. N714 . 15. Nuklida-nuklida yang merupakan satu isobar
dengan lainnya adalah .... A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3
16. Nuklida-nuklida yang merupakan satu isoton
dengan lainnya adalah .... A. 1 dan 2 D. 3 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3
17. Alasan dipilihnya karbon-12 sebagai standar
massa atom karena .... A. di alam melimpah B. dapat bereaksi dengan berbagai unsur C. bersifat stabil secara kimia D. berwarna hitam E. massa atomnya paling ringan
18. Satuan massa atom untuk pengukuran unsur
menggunakan massa atom relatif, bukannya nomor massanya. Alasannya adalah .... A. lebih mudah dan sederhana B. setiap unsur memiliki nomor massa lebih
dari satu C. unsur-unsur di alam cukup melimpah D. isotop-isotop unsur tidak dapat dipisahkan
dalam suatu zat E. massa atom bersifat relatif
19. Jika standar massa atom karbon-12 ditetapkan
100 sma maka massa atom magnesium yang semula 24 menjadi .... A. 50 D. 240 B. 150 E. 288 C. 200
20. Massa atom relatif P tiga kali lebih berat dari
massa atom karbon-12. Massa atom relatif Q dua kali lebih berat dari massa atom P. Jadi, massa atom Q adalah ... A. 12 D. 72
B. 36 E. 84 C. 48
21. Dari hasil analisis diketahui bahwa
perbandingan massa isotop O816 terhadap massa isotop C612 adalah 1,333. Massa isotop dari C612 adalah 12,00 sma. Massa isotop O816 adalah .... A. 14,785 D. 17,376 B. 15,995 E. 18,002 C. 16,576
22. Spektrum massa atom neon ditunjukkan pada
grafik berikut.
Dari data tersebut, massa atom relatif neon adalah .... A. 19,54 D. 24,03 B. 20,18 E. 25,13 C. 22,43
23. Dari data runutan spektrometer massa,
diketahui bahwa unsur karbon memiliki tiga isotop, yaitu C-12 dengan massa 12,00 sma dan kelimpahan relatif 98,89%, C-13 dengan massa 13,00 dan kelimpahan 1,11%, dan C-14 sangat sedikit. Jumlah Ar dari C adalah .... A. 12,01 D. 13,99 B. 12,86 E. 14,76 C. 13,05
24. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
sebagian kecil partikel alfa dipantulkan kembali oleh emas foil dengan sudut lebih besar 90°. Rutherfordmenyimpulkan bahwa .... A. semua atom tidak bermuatan atau netral B. bagian muatan positif atom bergerak
dengan kecepatan sangat tinggi C. elektron memiliki massa yang sangat
kecil D. muatan negatif elektron merupakan
bagian dari semua materi E. muatan positif dari atom menghuni hanya
sebagian kecil volume atom
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 5
25. Keberhasilan dari model atom Rutherford adalah .... A. atom memiliki inti dan massa atomnya
terpusat pada inti B. elektron bergerak mengelilingi inti atom C. atom bersifat netral secara listrik D. atom bersifat pejal dan keras E. inti atom bermuatan negative
26. Kelemahan model atom Rutherford terletak
pada asumsi bahwa .... A. atom memiliki inti atom dan massa
atomnya terpusat pada inti B. elektron bergerak mengelilingi inti atom C. atom bersifat netral secara listrik D. sebagian besar volume atom adalah ruang
kosong E. inti atom bermuatan positif dan memiliki
ruang kosong 27. Keberhasilan utama dari model atom Bohr
adalah .... A. atom memiliki inti atom yang sangat keras B. inti atom bermuatan positif C. elektron-elektron dalam mengelilingi inti
atom berada pada kulit atau tingkat energi tertentu
D. gerakan elektron dalam mengelilingi inti dapat jatuh ke inti sehingga atom musnah
E. inti atom dan elektron berada dalam ruang yang sama
28. Kesimpulan model atom yang dikemukan oleh
Rutherford dan Bohr adalah .... A. atom tersusun atas inti dan elektron yang
bergerak mengelilingi inti dengan tingkat energi sembarang
B. atom tersusun atas neutron dan proton yang berada dalam inti atom serta elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan tingkat energi tertentu
C. atom memiliki massa dan muatan listrik sehingga atom bersifat netral
D. atom dibangun dari partikel-partikel sub-atom yang keberadaannya sembarang
E. atom memiliki lintasan energi sehingga atom dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 6
SISTEM PERIODIK UNSUR
I. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK
• Logam & non logam
• Triade Dobereiner
o Unsur-unsur yang ada dikelompokkan
menjadi satu kelompok yang terdiri dari 3
unsur yang mempunyai sifat-sifat yang
sama.
• Hukum Oktaf Newlands
o Unsur-unsur dikelompokkan menjadi 7
dimana unsur ke 1 sifatnya mirip dengan
unsur ke 8, unsur ke 2 sifatnya mirip dengan
unsur ke 9 dan seterusnya.
• Sistem Periodik Mendeleyev
o Merupakan awal terbentuknya sistem
periodik modern.
o Unsur-unsur dibagi dalam lajur vertikal yang
disebut golongan dimana unsur-unsur
tersebut mempunyai sifat yang sama, secara
horisontal unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom.
o Mendeleyev mengosongkan tempat-tempat
yang belum ditemukan unsurnya bahkan
sudah diramalkan sifat-sifat fisika dan kimia
dari unsur yang belum diketahui tersebut.
II. PERIODE DAN GOLONGAN DALAM
SPU MODERN
1. Periode, adalah lajur-lajur horizontal pada
tabel periodik.
SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap
periode menyatakan jumlah / banyaknya
kulit atom unsur-unsur yang menempati
periode-periode tersebut.
Jadi :
Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
2. Golongan
Sistem periodik terdiri atas 18 kolom
vertikal yang disebut golongan.
Sistem periodik dibagi menjadi 8
golongan yaitu golongan utama
(golongan A) dan 8 golongan transisi
(golongan B).
Unsur-unsur yang mempunyai elektron
valensi sama ditempatkan pada golongan
yang sama.
Untuk unsur-unsur golongan A sesuai
dengan letaknya dalam sistem periodik :
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain
yaitu :
Golongan IA = golongan Alkali
Golongan IIA = golongan Alkali
Tanah
Golongan IIIA = golongan Boron
Golongan IVA = golongan Karbon
Golongan VA = golongan Nitrogen
Golongan VIA = golongan Oksigen
Golongan VIIA = golongan Halida /
Halogen
Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
Contoh :
9F = 2 , 7 periode ke-2,
golongan VII A
12Mg = 2 , 8 , 2 periode ke-3,
golongan II A
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 7
31
Ga = 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4,
golongan III A
III. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari-Jari Atom, adalah jarak dari inti atom
sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya
jari-jari atom dipengaruhi
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke
bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
oleh besarnya nomor
atom unsur tersebut.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke
kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2. Energi Ionisasi (kJ.mol-1
EI 1 < EI 2 < EI 3 dst
) adalah energi
minimum yang diperlukan atom netral dalam
wujud gas untuk melepaskan satu elektron
sehingga membentuk ion bermuatan +1
(kation). Jika atom tersebut melepaskan
elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan
energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi
kedua), dst.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),
EI semakin kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
EI semakin besar.
3. Afinitas Elektron (kJ.mol-1
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),
harga afinitas elektronnya semakin
kecil.
) adalah energi
yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral
dalam wujud gas apabila menerima sebuah
elektron untuk membentuk ion negatif (anion).
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
harga afinitas elektronnya semakin
besar.
4. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu
unsur untuk menarik elektron dalam molekul
suatu senyawa (dalam ikatannya).
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),
harga keelektronegatifan semakin kecil.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
harga keelektronegatifan semakin
besar.
5. Sifat Logam dan Non Logam
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
sifat logam berkurang sedangkan sifat non
logam bertambah.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),
sifat logam bertambah sedangkan sifat non
logam berkurang.
6. Kereaktifan
Kereaktifan bergantung
pada kecenderungan
unsur untuk melepas atau menarik elektron.
Unsur logam yang paling reaktif adalah
golongan IA (logam alkali).
Unsur non logam yang paling reaktif adalah
golongan VIIA (halogen).
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
mula-mula kereaktifan menurun, kemudian
semakin bertambah hingga golongan VIIA.
Golongan VIIIA merupakan unsur yang
paling tidak reaktif.
Dalam Satu Periode
Dal
am S
atu
Gol
onga
n Jari2 atom makin kecil
Energi Ionisasi makin besar
Afinitas elektron makin besar
keelektronegatifan makin besar
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 8
Sistem Periodik 1. Penyusunan sistem periodik yang didasarkan
pada keperiodikan unsur-unsur setelah unsur ke delapan dikemukakan oleh .... A. Dobereiner B. John Newland C. Mendeleev D. Lothar Meyer E. John Dalton
2. Penyusunan tabel periodik berdasarkan
kenaikan massa dikemukakan oleh .... A. Dobereiner B. John Newland C. Mendeleev D. Lothar Meyer E. John Dalton
3. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur
logam terletak pada golongan .... A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA D. VA dan VIIA E. IVA
4. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur
bukan logam terletak pada golongan .... A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA D. VA dan VIIA E. IIIA
5. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur
yang tergolong semi-logam adalah .... A. Mg B. C C. Ge D. Se E. Br
6. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur
transisi dalam terletak pada periode .... A. 1 dan 2 B. 3 dan 4 C. 4 dan 5 D. 5 dan 6 E. 6 dan 7
7. Konfigurasi elektron atom unsur X: 2 8 1.
Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA
D. golongan VIA E. golongan VIIA
8. Konfigurasi elektron atom unsur Y: 2 8 8 2.
Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA
9. Konfigurasi elektron atom unsur Z: 2 8 8 6.
Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA
10. Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 8 6.
Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA dan periode 2 B. golongan IIA dan periode 4 C. golongan IVA periode 6 D. golongan VIA periode 4 E. golongan IVA periode 4
11. Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 5.
Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IIA, periode 3 B. golongan IIIA, periode 3 C. golongan VA, periode 3 D. golongan VIA, periode 2 E. golongan VIIA, periode 2
12. Jika elektron berpindah dari satu kulit ke
kulit lain dengan tingkat energi lebih tinggi, dinamakan .... A. transisi D. orbital B. eksitasi E. momentum C. dasar
13. Rumus yang tepat untuk menentukan jumlah
maksimum elektron dalam suatu kulit adalah… A. n2
B. 2n D. n –1 2 E. 2n
C. 2n4
3
14. Jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni kulit ke-3 adalah .... A. 3 D. 18 B. 6 E. 32
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 9
C. 9 15. Suatu unsur memiliki nomor atom 20.
Konfigurasi elektron atom tersebut adalah .... A. 2 8 8 2 D. 2 8 4 6 B. 2 8 10 E. 2 8 2 8 C. 8 8 4
16. Suatu atom memiliki nomor massa 40 dan
neutron 20. Konfigurasi elektron atom tersebut adalah .... A. 2 8 8 2 B. 2 8 4 6 C. 2 8 10 D. 2 8 2 8 E. 8 8 4
17. Atom suatu unsur X memiliki nomor atom
13. Elektron valensi dari atom tersebut adalah .... B. 1 D. 4 C. 2 E. 5 D. 3
18. Atom karbon memiliki nomor atom 6.
Elektron valensi dari atom tersebut adalah .... A. 2 D. 5 B. 3 E. 6 C. 4
19. Suatu unsur berada dalam golongan VA dan
periode 3. Unsur tersebut memiliki nomor atom .... A. 14 B. 15 C. 18 D. 30 E. 33
20. Suatu unsur berada dalam golongan VIIA
dan periode 4. Unsur tersebut memiliki jumlah proton… A. 17 B. 24 C. 35 D. 40 E. 53
21. Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat
kimia sama dengan unsur bernomor atom .... A. 23 B. 31 C. 43 D. 51 E. 65
22. Atom suatu unsur memiliki 16 elektron.
Atom unsur lain yang sifatnya mirip adalah atom dengan nomor atom .... A. 10 B. 24 C. 34 D. 50 E. 64
23. Di antara unsur-unsur: 4P, 12Q, 16R, dan
18S, yang terletak dalam golongan yang sama adalah .... A. P dan Q B. P dan S C. P dan R D. Q dan R E. R dan S
24. Unsur yang memiliki sifat yang mirip
dengan unsur Z2040 adalah ....
A. O1123
B. R17
35
C. P49
D. S1531
E. Q10
20 25. Dua buah unsur memiliki sifat-sifat serupa
sebab keduanya memiliki jumlah elektron valensi sama, yaitu .... A. C dan Cl D. Si dan S B. Ca dan Al E. Se dan Te C. O dan Ar
26. Sifat unsur-unsur segolongan makin
bertambah dengan naiknya nomor atom adalah .... A. jumlah elektron valensi B. kereaktifan C. energi ionisasi D. keelektronegatifan E. volume atom
27. Unsur yang memiliki potensial ionisasi
tertinggi adalah unsur dengan nomor atom .... A. 11 D. 33 B. 15 E. 9 C. 19
28. Di antara unsur berikut, yang memiliki
energi ionisasi pertama paling rendah adalah ....
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 10
A. Mg D. Ca B. Rb E. Be C. Li
22. Unsur-unsur yang semuanya golongan alkali
adalah .... A. Li, Na, Sr B. Rb, F, K C. Cs, Na, Sr D. Na, Ra, K E. K, Rb, Fr
23. Perhatikan sketsa tabel periodik berikut.
Pada tabel periodik, unsur-unsur X, Y, Z adalah .... A. logam transisi, logam, gas mulia B. logam alkali tanah, bukan logam,
halogen C. logam, semilogam, bukan logam D. logam alkali, logam transisi, gas mulia E. logam alkali, semilogam, halogen
24. Pernyataan berikut merupakan sifat-sifat gas
mulia, kecuali .... A. unsur paling stabil B. sukar melepaskan atau menangkap
elektron B. mudah bereaksi dengan unsur lain C. terdapat di atmosfer dalam keadaan
bebas D. titik beku mendekati suhu 0 K
25. Di antara himpunan unsur halogen berikut,
yang tersusun menurut kenaikan keelektronegatifan adalah .... A. F, Cl, Br B. Br, F, Cl C. F, Br, Cl D. Cl, Br, F E. Br, Cl, F
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 11
IKATAN KIMIA
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah
agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi
Setiap unsur cenderung menjadikan konfigurasi elektronnya seperti golongan unsur yang stabil (golongan VIII A), yang dikenal dengan aturan oktet.
dari suatu atom/unsur yang terlibat.
I. IKATAN ION
• Ikatan yang terjadi antara unsur logam dan
nonlogam. • Terjadi serah terima elektron (logam
melepas elektron, nonlogam menerima elektron).
• Contoh : 11Na & 17Cl 11Na = 2 8 1 → melepas 1 elektron 17
[ Na+ ] Clx
xxx x
xx
Cl = 2 8 7 → menerima 1 elektron
Sehingga menjadi NaCl
II. IKATAN KOVALEN
• Ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam
dan nonlogam. • Berikatan dengan cara saling memberikan
elektron. • Terdiri atas 3 macam:
1) Ikatan kovalen non polar (perbedaan keelektronegatifannya kecil).
2) Ikatan kovalen polar (perbedaan keelektronegatifannya besar).
3) Ikatan kovalen koordinasi (hanya salah satu atom yang memberikan pasangan elektron bebas).
Contoh: CH4 1H = 1 → menerima 1 elektron 6C = 2 4 → menerima 4 elektron
Jenis ikatan: 1 Ikatan kovalen tunggal, non polar
III. IKATAN HIDROGEN
Merupakan ikatan yang terjadi antara
atom H dengan atom yang mempunyai beda keelektronegatifan besar (N, O, F). Contohnya pada H2O, NH3
Dengan adanya ikatan hidrogen menyebabkan senyawa di atas memiliki titik didih tinggi.
, dan HF.
IV. IKATAN VAN DER WAALS
Terjadi pada:
a. Antarmolekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan sangat kecil.
b. Antarmolekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan dengan molekul yang tidak mempunyai keelektronegatifan (dipol terimbas).
c. Antar molekul yang tidak mempunyai perbedaan keelektronegatifan.
Prinsip ikatan van der waals: a. Terjadi gaya tarik-menarik pada
senyawa yang punya muatan, walau kecil.
b. Gaya dispersi / London terjadi pada ikatan polar dan non polar.
c. Gaya tarik dipol terjadi pada ikatan polar.
Contoh: - interaksi antarmolekul aseton - interaksi antarmolekul butana
V. IKATAN LOGAM
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya
gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 12
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya
pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
ion positif awan elektron
Gambar Ikatan Logam Elektron-elektron valensi tersebut berbaur
membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu : a). berupa zat padat pada suhu kamar,
akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.
VI. RUMUS MOLEKUL, RUMUS
ELEKTRON & RUMUS STRUKTUR NH3 (Rumus molekul / Rumus atom)
(Rumus Elektron / Rumus Lewis)
(Rumus Struktur / Rumus Bangun)
VII. PENGECUALIAN DAN KEGAGALAN
ATURAN OKTET
1) Pengecualian Aturan Oktet
a. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4). Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr
3
b. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya : NO2
mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17
N
O
O
oo
oo
oo
oooo
o
c. Senyawa dengan oktet berkembang Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl
5
2) Kegagalan Aturan Oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus
kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 13
atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 14
UNSUR DAN IKATAN KIMIA 1. Unsur-unsur gas mulia bersifat stabil
disebabkan oleh …. A. energi ionisasinya rendah B. afinitas elektronnya tinggi C. elektron valensinya maksimal D. wujudnya berupa gas monoatom E. jari-jari atomnya kecil
2. Suatu unsur dikatakan stabil jika ….
A. di alam berwujud gas B. dapat bersenyawa dengan unsur lain C. memiliki energi paling rendah D. dapat menyumbangkan elektron
valensinya E. memiliki kemampuan untuk bereaksi
3. Di antara ion-ion berikut, yang tidak mirip
dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat adalah…. A. N3- D. AlB. F
3+
- E. MgC. S
2+
2–
4. Ion berikut yang tidak memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan ion O2–
A. N
adalah ....
B. F3–
C. S–
D. Al2–
E. Mg3+
2+
5. Pasangan ion berikut yang memiliki jumlah elektron valensi tidak sama adalah .... A. Mg2+ dan NaB. O
+ 2– dan Mg
C. Ne2+
+ dan OD. N
– – dan F
E. O+
– dan Na
+
6. Suatu unsur memiliki nomor atom 16. Jika unsur itu bereaksi membentuk senyawa ion, konfigurasi elektronnya menjadi .... A. 2 8 8 B. 2 8 8 2 C. 2 8 8 4 D. 2 8 10 E. 2 2 8 8
7. Pembentukan senyawa ion di antara dua
unsur melibatkan .... A. penggunaan bersama elektron B. sumbangan elektron ke seluruh kristal C. transfer elektron di antara atom D. penguraian molekul menjadi ion
E. gaya van der Waals 8. Unsur P adalah unsur golongan IIA dan Q
adalah unsur golongan VIA. Rumus senyawa yang dapat dibentuk dari kedua unsur ini adalah .... A. P2B. PQ
Q
C. PQ2
D. PQ 6
E. PQ
3
9. (Ebtanas 1996) Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut: 8X; 9Y; 11Q; 16R; 19Z. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .... A. X dan Q D. R dan X B. Q dan Z E. X dan Z C. Y dan X
10. Rumus senyawa yang terbentuk sebagai
hasil reaksi antara Al dan Cl adalah .... A. Al2Cl3 D. AlClB. Al
3 3Cl2
C. Al E. AlCl
2
Cl
11. Dari ketiga senyawa berikut, yang semuanya berikatan ionik adalah .... A. NaCl, NCl3,CClB. CsF, BF
4 3, NH
C. RbI, ICl, HCl 3
D. CsBr, BaBr2E. Al
, SrO 2O3, CaO, SO
2
12. Penggunaan bersama elektron dalam pembentukan ikatan kovalen melibatkan .... A. gaya elektrostatik di antaranya atom
yang berikatan B. transfer elektron di antara atom yang
berikatan C. penurunan energi menjadi molekul yang
stabil D. peningkatan energi menjadi molekul
stabil E. perubahan komposisi inti atom
13. Pasangan senyawa berikut yang berikatan
kovalen adalah .... A. KCl dan CO2 D. NaCl dan H2B. HCl dan H
O 2O E. NaCl dan Mg(OH)
C. KNO2
3 dan CH
4
14. Ketiga kelompok senyawa berikut yang memiliki sifat kovalen adalah …. A. HCl, SCl2, BaClB. HBr, NaF, LiI
2
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 15
C. H2SO4, KOH, K2SOD. H
4 2O, SO2, OF
E. CaO, Li2
2
O, MgO
15. Di antara unsur-unsur berikut, yang tidak dapat membentuk ikatan kovalen adalah .... A. C D. S B. O E. Na C. N
16. Jumlah elektron yang digunakan bersama
untuk membentuk ikatan kovalen tunggal adalah .... A. 1 D. 6 B. 2 E. 8 C. 4
17. Ikatan kovalen rangkap dua terdapat pada
molekul .... A. CS2 D. CHB. H
4 2 E. Br
C. N2
2
18. Ikatan kovalen rangkap tiga terdapat pada molekul .... A. O2B. CO
D. HCN 2
C. CS E. CaO
2
19. Jumlah pasangan elektron ikatan dalam molekul nitrogen adalah .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 6 C. 3
20. Rumus titik elektron yang menggambarkan
ikatan kovalen dalam molekul N2
adalah....
21. Rumus titik elektron yang menggambarkan
ikatan kovalen dalam molekul CO2
adalah....
22. Rumus titik elektron yang menggambarkan
ikatan kovalen dalam molekul NO2 adalah....
23. Senyawa berikut yang memiliki ikatan
kovalen koordinasi adalah .... A. CO2 D. SOB. NH
2 3 E. CCl
C. NO 4
24. Pada struktur molekul berikut yang
menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah nomor ....
A. 1 D. 4 B. 2 E. 5
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 16
C. 3 25. Dalam struktur molekul berikut yang
menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah nomor ....
A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3
26. Menurut teori lautan elektron, ikatan pada
logam terjadi akibat …. A. adanya tarik-menarik inti atom dan
elektron B. inti atom dikelilingi oleh elektron-
elektron seperti lautan C. inti atom dapat berpindah secara bebas D. elektron-elektron bergerak di sekitar inti
atom E. inti atom dan elektron berada di lokasi
yang tetap 27. Sifat mengkilap pada logam disebabkan oleh
.... A. adanya transisi elektron B. membentuk lautan elektron C. kisi kation yang stabil D. pergerakan elektron yang bebas E. kedudukan elektron yang terikat kuat
pada inti 28. Logam-logam pada umumnya merupakan
konduktor listrik yang baik sebab .... A. adanya transisi elektron B. membentuk lautan elektron C. kisi kation yang terpateri pada
tempatnya D. pergerakan elektron yang bebas E. kedudukan elektron yang terikat kuat
pada inti 29. Berikut ini merupakan sifat-sifat logam,
kecuali .... A. konduktor panas yang baik B. dapat mengkilap C. relatif padat pada suhu kamar D. mudah ditempa E. keras
30. Sifat lentur pada logam disebabkan oleh ....
A. kisi kristal logam yang kaku B. adanya lautan elektron yang tidak
memungkinkan antarkisi kation C. pergerakan elektron yang bebas tanpa
hambatan D. kisi kation dan elektron yang
berinteraksi secara terus-menerus E. Terjadi interaksi yang sangat kuat antara
kisi kation dan elektron
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 17
LARUTAN ELEKTROLIT 1) Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
o Larutan elektrolit
o Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa
maupun garam.
adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Contoh : HCl, H2SO4
o Dibedakan menjadi 2 yaitu :
, NaOH, NaCl
1) Larutan elektrolit kuat = ditandai dengan lampu yang menyala terang.
2) Larutan elektrolit lemah = ditandai dengan lampu yang menyala redup atau lampu yang tidak menyala namun dalam larutan timbul gelembung gas (contoh : larutan amonia, asam cuka).
o Larutan non elektrolit
Contoh : larutan gula, larutan urea, larutan
alkohol.
adalah larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
o Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan
arus listrik, tetapi daya hantar larutan
tersebut disebabkan
oleh zat terlarutnya.
2) Teori Ion Svante Arrhenius
“ Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik karena mengandung ion-ion yang dapat
bergerak bebas ”
Contoh :
NaCl (aq) → Na+(aq) + Cl-
CH
(aq)
3COOH(aq) → CH3COO-(aq) +
H+
(aq)
Zat non elektrolit dalam larutan, tidak
terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa
molekul
Contoh :
.
C2H5OH (l) → C2H5
CO(NH
OH (aq)
2)2 (s) → CO(NH2)2
(aq)
3) Proses terjadinya hantaran listrik
Contoh :
• Hantaran listrik melalui larutan HCl. Dalam
larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H+
dan Cl-
HCl (aq) → H
: +(aq) + Cl-
• Ion-ion H
(aq) +
2H
akan bergerak menuju Katode
(elektrode negatif / kutub negatif),
mengambil elektron dan berubah menjadi
gas hidrogen. +(aq) + 2e → H2
• Ion-ion Cl
(g) -
2Cl
bergerak menuju Anode
(elektrode positif / kutub positif), melepas
elektron dan berubah menjadi gas klorin. -(aq) → Cl2
• Jadi : arus listrik menguraikan HCl menjadi
H
(g) + 2e
2 dan Cl2
2H
(disebut reaksi elektrolisis). +(aq) + 2Cl-(aq) → H2(g) + Cl2
(g)
4) Elektrolit yang berasal dari Senyawa Ion
dan Senyawa Kovalen Polar
a) Senyawa Ion
• Dalam bentuk padatan, senyawa ion tidak
dapat
• Dalam bentuk
menghantarkan arus listrik karena ion-
ionnya tidak dapat bergerak bebas.
lelehan maupun larutan, ion-
ionnya dapat bergerak bebas sehingga
lelehan dan larutan senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik.
b) Senyawa Kovalen Polar
o Contoh : asam klorida cair, asam asetat
murni dan amonia cair.
o Senyawa-senyawa ini dalam bentuk
murninya merupakan penghantar listrik yang
tidak baik
o Jika
.
dilarutkan dalam air (pelarut polar)
maka akan dapat menghantarkan arus listrik
Penjelasannya :
dengan baik.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 18
o Senyawa-senyawa tersebut memiliki
kemampuan melarut dalam air karena
disamping air sendiri merupakan molekul
dipol, pada prinsipnya senyawa-senyawa
tersebut jika bereaksi dengan air akan
membentuk ion-ion.
HCl(l) + H2O(l) → H3O+(aq) +
Cl-
( ion hidronium )
(aq)
CH3COOH(l) + H2O(l) →
H3O+(aq) + CH3COO-
( ion asetat )
(aq)
NH3(l) + H2O(l) → N H4+(aq) +
OH-
( ion amonium )
(aq)
o Oleh karena itu, larutan senyawa kovalen polar merupakan larutan elektrolit.
Keterangan tambahan :
Ion yang terdapat dalam air dapat terbentuk
dengan 3 cara :
1). Zat terlarut merupakan senyawa ion, misal
: NaCl
Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri
2). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen
polar, yang larutannya dalam air dapat
terurai menjadi ion-ionnya, misal : H2SO
Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri 4
3). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen
yang dapat bereaksi dengan air, sehingga
membentuk ion, misal : NH
3
Reaksi ionisasinya : NH3(l) + H2O(l) → NH4
+(aq) + OH-
( ion amonium )
(aq)
o Daya hantar listrik air murni biasa
digolongkan sebagai non konduktor
elektrolit akan meningkatkan konduktivitas
air, sedangkan zat non elektrolit tidak.
. Akan
tetapi, sebenarnya air merupakan suatu
konduktor yang sangat buruk. Zat
o Arus listrik adalah aliran muatan
o
. Arus
listrik melalui logam adalah aliran
elektron, dan arus listrik melalui larutan
adalah aliran ion-ion.
Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion
atau senyawa kovalen polar
o Senyawa ion padat
yang dapat
terhidrolisis (bereaksi dengan air).
tidak menghantar
listrik, tetapi lelehan dan larutannya dapat
menghantar listrik
.
5) Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Pada konsentrasi yang sama, elektrolit kuat
mempunyai daya hantar lebih baik
Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion
dinyatakan dengan derajat ionisasi atau
derajat disosiasi (α), yaitu perbandingan
antara jumlah zat yang mengion dengan
jumlah zat yang dilarutkan.
daripada
elektrolit lemah. Hal ini terjadi karena
molekul zat elektrolit kuat akan lebih banyak
yang terion jika dibandingkan dengan
molekul zat elektrolit lemah.
Dirumuskan :
mulamulazatjumlahmengionyangzatjumlah−
=α ; 0 ≤ α ≤ 1
Zat elektrolit yang mempunyai α besar
(mendekati 1) disebut elektrolit kuat
sedangkan yang mempunyai α kecil
(mendekati 0) disebut elektrolit lemah
Contoh elektrolit kuat = larutan NaCl,
larutan H
.
2SO4
Contoh elektrolit lemah = larutan
CH
, larutan HCl, larutan NaOH
3COOH dan larutan NH3
.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 19
Larutan dan Senyawa 1. Di antara pernyataan berikut, yang tidak
menunjukkan definisi larutan adalah .... A. membentuk satu fasa B. zat terlarut tersebar merata dalam
medium pelarut C. bersifat homogen D. tidak ada interaksi antar partikel pelarut
dan terlarut E. zat terlarut dapat berupa molekul atau
ion
2. Campuran berikut yang bukan campuran adalah .... A. sirup B. fanta C. gula pasir D. kuningan E. perunggu
3. Udara merupakan larutan gas dalam gas.
Komponen gas yang berperan sebagai pelarut adalah .... A. O2 D. HB. N
2 2 E. CO
C. H2
2
O
4. Air minum berikut yang bukan larutan adalah .... A. aqua galon B. air teh C. air isi ulang D. air ledeng E. aqua destilasi
5. Kaporit sebanyak 3 mg dilarutkan ke dalam
satu liter air, kadar kaporit larutan adalah .... A. 1 ppm B. 2 ppm C. 3 ppm D. 4 ppm E. 5 ppm
6. Pada label botol tertulis 25% asam cuka,
artinya dalam 100 mL larutan cuka terdapat asam cuka sebanyak .... A. 0,25 g B. 2,5 g C. 4 g D. 25 g E. 100 g
7. Pada label minuman beralkohol tertera
"mengandung 5% alkohol". Dalam 100 mL minuman terdapat alkohol sebanyak .... A. 2 mL
B. 5 mL C. 10 mL D. 25 mL E. 100 mL
8. (Ebtanas 1997)
Data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan:
Berdasarkan data tersebut, larutan nonelektrolit adalah larutan nomor .... A. 1 dan 5 D. 1 dan 4 B. 2 dan 3 E. 2 dan 4 C. 3 dan 5
Untuk soal no. 9 dan 10 perhatikan tabel berikut:
9. Berdasarkan data tersebut, larutan elektrolit
kuat adalah larutan nomor .... A. 1 dan 5 D. 1 dan 2 B. 2 dan 3 E. 2 dan 4 C. 3 dan 5
10. Berdasarkan data tersebut, larutan elektrolit
lemah adalah larutan nomor .... A. 1 dan 3 D. 3 dan 5 B. 2 dan 5 E. 5 saja C. 3 dan 4
11. Di antara zat berikut, ketika di dalam air
dapat membentuk larutan elektrolit kuat adalah .... A. gula pasir D. cuka B. alkohol E. garam dapur C. formalin
12. Di antara zat berikut, ketika di dalam air
dapat membentuk larutan elektrolit lemah adalah ....
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 20
A. gula pasir D. cuka B. alkohol E. garam dapur C. formalin
13. Di antara zat berikut, di dalam air yang bersifat elektrolit lemah dan berikatan kovalen adalah .... A. MgClB. NH
2 4
C. CHCl
3D. NaOH
COOH
E. CCl
4
14. Di antara senyawa ion berikut, yang tidak dapat menghantarkan arus listrik di dalam air adalah .... A. CaCOB. MgCl
3
C. KCl 2
D. Sr(NO3)E. CaCl
2
2
15. Di antara zat berikut, ketika di dalam air dapat membentuk larutan elektrolit lemah adalah .... A. HCl B. H2SOC. HNO
4
D. NH3
E. NaOH 3
16. Di antara campuran berikut, ketika dalam air
membentuk larutan nonelektrolit adalah .... A. CH3B. C
COOH + NaCl 2H5OH + C12H22O
C. Spiritus + HCl 11
D. C2H5E. C
OH + NaCl 12H22O11 + CH3
COOH
17. Jika MgNH4PO4
A. Mg
dilarutkan dalam air maka dalam larutan akan terdapat ion-ion ....
2+ dan NH4PO4B. MgNH
2– 3
+ dan PO4C. NH
3– 4
+ dan MgPO4D. H
– 3PO4
+ dan MgNE. Mg
– 2+, NH4
+ dan PO4
3–
18. Spesi kimia yang menghantarkan listrik di dalam larutan KSCN adalah .... A. ion-ion S2– dan KCNB. ion-ion KS
2+ + dan CN
C. ion-ion K–
+ dan SCND. molekul KSCN dan H
– 2
E. ion-ion KO
+ dan H2
O
19. Ke dalam air ditambahkan cuka dan alkohol kemudian diuji sifat listriknya. Spesi kimia yang menghantarkan arus listrik adalah ....
A. C2H5B. H
OH 2
C. CHO 3
D. CCOOH
2H3O2– dan H
E. C+
2H5OH dan H2
O
20. NH3
A. terurai menjadi ion N
adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air membentuk elektrolit lemah, alasannya adalah ....
- dan HB. bereaksi dengan air membentuk ion
NH
+
4+ dan OH
C. NH–
3D. terurai membentuk molekul NH
senyawa kovalen yang bermuatan 3
E. air terionisasi menjadi H+
+ dan OH
–
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 21
Tata Nama Senyawa A. Tata Nama Senyawa Sederhana 1). Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen ) Biner.
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur. Contoh : air (H2O), amonia (NH3a). Rumus Senyawa
)
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan. B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-O-
F Contoh : PCl3 , BF3, dan CO
b). Nama Senyawa 2
Nama senyawa biner dari dua jenis unsur non logam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dengan akhiran –ida (ditambahkan pada unsur yang kedua). Contoh : PCl3
BF
, namanya Fospor triklorida
3 CO
, namanya Boron trifluorida 2
, namanya Karbon dioksida
Catatan : Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa yang terbentuk dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. 1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9 = nona 10 = deka Angka indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk nama senyawa karbon monoksida. Contoh : PCl3 (Fospor triklorida) dan PCl5
(Fospor pentaklorida)
2). Tata Nama Senyawa Ion. Kation = ion bermuatan positif (ion logam) Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion poliatom)
a). Rumus Senyawa
Unsur logam ditulis di depan. Contoh : NaCl, Mg(OH)2, Al2(SO4)3, dan Na2SO
b). Nama Senyawa 4
Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anionnya (di belakang); sedangkan angka indeks tidak disebutkan. Contoh : NaCl (Natrium klorida) BaSO4 ( Barium sulfat) H2SO4
Catatan : (Asam sulfat)
Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, maka senyawa-
senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya (ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam itu). Contoh : FeO {Besi (II) oksida} dan Fe2O3
Berdasarkan cara lama, senyawa dari unsur logam yang mempunyai 2 jenis muatan dibedakan dengan memberi akhiran –o untuk muatan yang lebih rendah dan akhiran – i untuk muatan yang lebih tinggi.
{Besi (III) oksida}
Contoh : FeCl2 (Ferro klorida) dan FeCl3
Cara ini kurang informatif karena tidak menyatakan bilangan oksidasi unsur logam yang bersangkutan.
(Ferri klorida)
3). Tata Nama Senyawa Terner. Senyawa terner sederhana meliputi : asam, basa dan garam. Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam.
a). Tata Nama Asam. Asam adalah senyawa yang jika di dalam
air dapat menghasilkan ion H+
Contoh : H.
3PONama asam = asam fosfat
4
Rumus sisa asam = −34PO (ion fosfat)
b). Tata Nama Basa. Basa adalah senyawa yang jika di dalam
air dapat menghasilkan ion −OH Contoh : Mg(OH)Nama basa: Magnesium hidroksida
2
c). Tata Nama Garam. Garam adalah senyawa yang merupakan
hasil reaksi antara asam dan basa. Contoh: NaCl (Natrium klorida), terbentuk dari reaksi antara HCl (ASAM) dan NaOH (BASA).
4). Tata Nama Senyawa Organik. Senyawa organik adalah senyawa-senyawa C dengan sifat-sifat tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama dagang ( nama trivial ). Contoh: CH4 (metana), CH3
COOH (asam asetat/asam etanoat)
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 22
B. PERSAMAAN REAKSI
Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai dengan koefisiennya masing-masing. 1). Menuliskan Persamaan Reaksi.
o Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk).
o Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah.
o Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya.
o Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi.
Contoh :
)(O2H2)(2O)(2H2 lgg →+ Keterangan : • Tanda panah menunjukkan arah reaksi
(artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).
• Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).
• Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).
Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan
dengan 2 langkah : 1). Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan wujudnya. 2). Penyetaraan, yaitu memberi koefisien
yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama pada kedua ruas (cara sederhana).
Contoh : Langkah 1 :
)(2H)(3)4(SO2Al)(4SO2H)Al( gaqaqs +→+
(belum setara) Langkah 2 :
)(2H3)(3)4(SO2Al)(4SO2H3)Al(2 gaqaqs +→+
(sudah setara) 2). Menyetarakan Persamaan Reaksi.
Langkah-langkahnya (cara matematis) :
a). Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.
b). Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.
c). Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.
C. TATA NAMA HIDROKARBON 1. ALKANA
o Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu
hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
o Rumus umum alkana yaitu : CnH2n+2
; n = jumlah atom C
Tata Nama Alkana Penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut : 1) Memilih rantai induk
2)
, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.
Penomoran
3)
, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
Penulisan nama
, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).
Jumlah karbon Awalan 1 met- 2 et- 3 prop- 4 but- 5 pent- 6 heks- 7 hept- 8 okt- 9 non-
10 dek-
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 23
Contoh : CH3-CH2-CH2-CH3
CH (butana)
3-CH2-CH(CH3)2
CH (2-metil-butana)
3-CH(C2H5)-CH2-CH3
( 3-metil-pentana)
Sumber dan Kegunaan Alkana Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan alkana, sebagai : bahan bakar, pelarut, sumber hidrogen, pelumas, bahan baku untuk pembuatan senyawa organik lain, bahan baku industri. 2. ALKENA
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu
hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua
o Rumus umum alkena yaitu : (–C=C–).
CnH2n
Contoh : C ; n = jumlah atom C
2H4, C4H8, dan C5H
10
Tata Nama Alkena
1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom C’nya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap
3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga
.
ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).
.
5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.
Contoh : CH3-CH2-CH=CH-CH3
CH (2-pentena)
3-CH(CH3)-CH=CH2
(3-metil-1-butena)
Sumber dan Kegunaan Alkena Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan
sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol. 3. ALKUNA
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu
hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga
o Rumus umum alkuna yaitu : (–C≡C–).
CnH2n-2
; n = jumlah atom C
Tata Nama Alkuna o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana
yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una.
o Tata nama alkuna bercabang sama seperti
penamaan alkena.
Contoh : CH3-CH2–C≡C–CH3
(2-pentuna)
Sumber dan Kegunaan Alkuna Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2
. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
Reaksi pembentukan etuna (asetilena) : 4 CH4 (g) + 3 O2 (g) → 2 C2H2 (g) + 6 H2O CaC
(g)
2 (s) + 2 H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + C2H2
(g)
C. KEISOMERAN
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbedaStruktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.
.
Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Keisomeran struktur : keisomeran karena
perbedaan struktur. 2) Keisomeran ruang : keisomeran karena
perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama).
Penjelasan : 1) Keisomeran Struktur
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 24
Dibedakan menjadi 3 yaitu : a) keisomeran kerangka : jika rumus
molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka atom) berbeda.
b) keisomeran posisi : jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi cabang/gugus penggantinya berbeda.
2) Keisomeran Ruang
Dibedakan menjadi 2 yaitu : a) keisomeran geometri : isomer cis dan
trans. Contoh :
trans-butena cis-butena
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 25
TATA NAMA 1. Nama yang tepat untuk senyawa FeSO4
adalah .... A. besi sulfat D. besi(II) sulfat B. fero sulfat E. besi(III) sulfat C. feri sulfat
2. (Ebtanas 2000)
Nama kimia dari senyawa As2O3 adalah .... A. arsen dioksida D. diarsen trioksida B. arsen(II) oksida E. arsen(III) oksida C. diarsen oksida
3. Nama kimia untuk senyawa Cu2O adalah ....
A. tembaga oksida D. tembaga(II) oksida B. kupro oksida E. tembaga monoksida C. tembaga(I) oksida
4. Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2
A. kalsium karbonat
adalah ....
B. kalsium karbida C. kalsium dikarbon D. kalsium karbohidrat E. kalsium dikarbonat
5. Nama yang tepat untuk NaClO adalah ....
A. natrium hipoklorit B. natrium klorat C. natrium klorit D. natrium perklorat E. natrium klorida
6. Nama yang tepat untuk senyawa KCN adalah
.... A. kalium nitrat A. kalium nitrida B. kalium karbon B. kalium sianida C. kalium karbonat
7. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus
Na2CO3A. soda api D. garam dapur
adalah ….
B. soda ash E. sendawa cili C. karbonat
8. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus
C2H2A. cuka D. karbohidrat
adalah…
B. asetilen E. hidrazin C. parafin
9. Tata nama untuk senyawa karbon dengan
rumus CH3–CH=CH–CH2–CH2–CH2–CH3
A. Heptana D. Heptena
adalah ....
B. 2-Heptena E. 2-Heptuna
C. 5-Heptena 10. Tata nama senyawa organik dengan rumus
C8H18A. heksana D. nonana
adalah ....
B. heptana E. dekana C. oktana
11. Rumus kimia suatu senyawa memberikan
informasi tentang .... A. sifat-sifat kimia B. perbandingan unsur-unsur C. kereaktifan D. tempat dimana zat itu ditemukan E. geometri atau bangun molekul
12. Dari kelima rumus kimia berikut yang
merupakan rumus empirik adalah .... A. C3H8O D. C6HB. C
6 2H2 E. C2H4O
C. C2
6H12O
6
13. Zat-zat berikut merupakan rumus molekul, kecuali .... A. C2H2B. C
D. CH 2H4 E. C6H
C. CH6
4
14. Rumus kimia untuk kalsium karbonat adalah .... A. CaC2 D. Ca(OH)B. CaH
2 2 E. Ca2CO
C. CaCO3
3
15. Rumus kimia yang benar untuk natrium dihidrogen fosfat adalah .... A. Na3PO4 D. Na(PO4)B. Na
3 2HPO4 E. Na3PO
C. NaH3
2PO
4
16. Rumus kimia untuk kapur tohor adalah .... A. CaC2B. CaCO
D. CaO 3 E. Ca(HCO3)
C. Ca(OH)2
2
17. Atom C primer dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....
A. 1, 3, 5 D. 3, 6 B. 2, 4, 7 E. 1, 7 C. 3, 6, 7
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 26
18. Atom C sekunder dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....
A. 1, 3, 5 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 1, 4, 7 C. 3, 6, 7
19. Atom C tersier dalam senyawa berikut terdapat
pada atom karbon nomor ....
A. 3, 5, 8 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 4 C. 3, 6, 7
20. (Ebtanas 1997)
Suatu senyawa alkana memiliki rumus struktur:
Atom C kuartener pada struktur alkana tersebut adalah atom C nomor .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 7 C. 3
21. (Ebtanas 2000)
Diketahui struktur berikut:
Atom C primer adalah atom C bernomor .... A. 2, 4, 6 D. 3, 7 B. 3, 5, 7 E. 2, 4 C. 1, 8
22. Cara untuk membuktikan adanya CO2 dari
hasil pembakaran senyawa hidrokarbon adalah .... A. dicairkan dan dibakar B. dibakar dan direduksi C. direaksikan dengan larutan Ba(OH)2
D. direaksikan dengan uap H2O E. direaksikan dengan uap H2O, kemudian
dialiri arus listrik
23. Pernyataan berikut dapat dijadikan pembenaran adanya unsur hidrogen dalam hidrokarbon setelah dibakar adalah .... A. terbentuk asap putih dari hasil
pembakaran B. adanya tetesan-tetesan embun di dalam
pipa pengalir akibat pendinginan C. larutan Ca(OH)2 menjadi keruh setelah
dilewati gas hasil pembakaran D. terbentuk gas yang dapat dilihat dari
gelembung dalam larutan Ca(OH)2 E. tidak dapat dilihat dengan kasat mata
karena air yang terbentuk berupa gas 24. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon ....
A. alifatik jenuh B. alifatik tidak jenuh C. alisiklik tidak jenuh D. aromatik E. parafin siklik tidak jenuh
25. Di antara senyawa berikut, yang bukan alkana
rantai lurus adalah .... A. C3H8 D. C5H12
B. C4H8 E. C20H42
C. C6H14
26. Alkana berikut yang memiliki titik didih paling
tinggi adalah .... A. C5H12
B. C8H18
C. C10H22 D. C12H24
E. C18H38
27. Nama struktur kimia berikut adalah ....
A. 2,2-dimetil-4-metilheptana B. 4,6,6-trimetilheptana C. n-dekana D. 2-metil-2-metil-4-metilheptana E. 2,2,4-trimetilheptana
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 27
28. Nama senyawa alkana berikut adalah ....
A. 3-metilheptana B. 4-etilheptana C. 4-etil-3-metilheptana D. isodekana E. 3,4-dimetilheptana
29. Senyawa dengan nama 2-metil-3-
isopropiloktana memiliki rumus struktur ....
30. Pernyataan berikut tentang isomer yang paling
tepat adalah .... A. isomer memiliki rumus struktur sama B. isomer mengandung kumpulan gugus
sama C. isomer adalah hidrokarbon D. isomer menghasilkan zat yang sama jika
terbakar sempurna dalam oksigen E. isomer memiliki titik didih yang sama
31. Senyawa yang bukan isomer dari oktana adalah .... A. 2-metilheptana B. 2,3-dimetilheksana C. 2,3,4-trimetilpentana D. 2,2-dimetilpentana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana
32. Isoheptana memiliki rumus struktur ....
A. C7H14
B. CH3(CH2)5CH3
C. C6H5CH3
D. (CH3)3C(CH2)2CH3
E. (CH3)2CH(CH2)3CH3
33. (Ebtanas 1998)
Rumus struktur yang bukan isomer dari C6H14 adalah ....
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 28
34. Dari senyawa karbon berikut yang termasuk sikloalkana adalah .... A. CH4 D. C4H10 B. C2H6 E. C5H10
C. C3H8
35. Siklobutana merupakan isomer dari ....
A. C4H10
B. C6H6 C. CH3 - C=C - CH3
D. CH2=CH - CH=CH2
E. CH3 - CH=CH - CH3
36. Rumus umum senyawa dengan struktur:
CH3(CH2)14CH=CH–CH3 adalah .... A. CnH2n D. CnH2n-1
B. CnHn E. CnH2n-2
C. CnH2n+1
37. Senyawa karbon berikut yang tidak
membentuk isomer cis- dan trans- adalah .... A. CH3CH=CH(C2H5) B. CH3(Cl)C=CH(C2H5) C. H2C=CH(C2H5) D. (CH3)(C2H5)C=CH(CH2OH) E. CH3-CH=CH-CH3
38. Senyawa berikut yang memiliki titik didih
paling tinggi adalah .... A. C2H4 D. C10H20
B. C4H6 E. C6H6
C. C5H10
39. Nama senyawa dari rumus struktur berikut
adalah ....
A. 4-propil-2-pentuna B. 4-metil-2-heptuna C. 4-metil-2-pentuna D. 4-propil-2-pentuna E. 4-metil-4-propil-2-butuna
40. Senyawa yang bukan merupakan isomer posisi
dari 2-dekuna adalah… A. 4-metil-2-nonuna B. 2,2-dimetil-4-oktuna C. 5-dekuna D. 2,3,4-trimetil-6-dokuna E. 2-etil-3-metil-5-heptuna
41. Nama yang tepat untuk senyawa dengan
rumus kimia Mg(OH)2A. magnesium dihidroksida
adalah ....
B. magnesium oksida C. magnesium dioksida
D. magnesium(I)hidroksida E. magnesium hidroksida
42. Rumus kimia besi(III)sulfat adalah ....
A. FeSOB. FeS
4
C. Fe3(SO4)D. Fe
2 2O
E. Fe3
2(SO4)43. Jika tersedia ion: NH
3 4
+; Al3+; NO3- ; SO4
2-, maka rumus
A. (NHkimia yang benar adalah ....
4)2SOB. NH
4 4(SO4)
C. Al2
3NOD. Al
3 3(SO4)
E. Al(SO2
4)
3
44. Pembakaran gas butana menurut reaksi 2CaH10(g) + aO2(g) → bCO2(g) + cH2
A. 13, 8, dan 10
O(g), maka harga a, b, dan c adalah ....
B. 8, 10, dan 30 C. 13, 4, dan 10 D. 4, 10, dan 13 E. 10, 13, dan 8
45. Untuk memenuhi hukum Lavoisier pada
reaksi: Na2B4O7(s) + xH2O(l) + 2HCl(aq) → 4H3BO3
A. 5 : 2
(aq) + y NaCl(aq), perbandingan x dan y adalah ....
B. 2 : 5 C. 1 : 3 D. 3 : 4 E. 10 : 3
46. Persamaan reaksi Mg(s) + 2HCl(aq) →
MgCl2(aq) + H2
A. Mg dan H
(g). Pada reaksi tersebut yang merupakan pereaksi adalah ....
B. MgCl dan HCl 2
C. Mg dan MgCl D. HCl dan Mg E. MgCl dan H
2
47. Pernyataan berikut yang benar untuk persamaan reaksi 2SO2 + O2 → 2SO3
A. pada reaksi itu dihasilkan empat molekul
adalah ....
B. pada reaksi itu dihasilkan dua atom C. jumlah molekul ruas kiri sama dengan
ruas kanan D. pada reaksi dihasilkan lima molekul E. jumlah atom ruas kiri sama dengan ruas
kanan
48. Pada persamaan reaksi a Fe(s) + b O2(g) → c Fe2O3
A. 2, 1, dan 3
(s), nilai a, b, dan c masing-masing adalah ....
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 29
B. 4, 3, dan 2 C. 2, 3, dan 4 D. 3, 2, dan 4 E. 2, 1, dan 1
49. Perhatikan rumus kimia senyawa berikut!
1) CH52) CH
OH 3
3) CCOOH
3H64) C
O 6H12O
5) C6
12H2OYang merupakan rumus empiris adalah ....
11
A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 5 D. 2, 3, dan 4 E. 2, 2, dan 5
50. Berikut persamaan reaksi yang salah adalah ....
A. C(s) + O2(g) → CO2B. 2 H
(g) 2O(g) → 2 H2(g) + O2
C. H(g)
2(g) + Cl2D. 2 S(s) + 3O
(g) → 2HCl(aq) 2(g) → 2SO3
E. NO(g)
2(g) → N2(g) + O2
(g)
51. Pada reaksi redoks: a K(s) + b H2SO4(aq) → cK2SO4(aq) + H2Berdasarkan hukum kekekalan massa, maka setelah disetarakan harga a, b, dan c berturut-turut adalah ....
(aq)
A. 1, 1, dan 2 B. 1, 2, dan 1 C. 2, 1, dan 1 D. 2, 1, dan 2 E. 2, 2, dan 1
52. Penulisan persamaan reaksi yang benar bila
kalsium bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan kalsium oksida adalah .... A. 4 K(s) + O2(g) → 2 K2B. 2 K(s) + O
O(g) 2(g) → 2 K2
C. 2 Ca(s) + OO(g)
2D. Ca(s) + O
(g) → 2 CaO(s) 2
E. Ca(s) + O(g) → CaO(s)
2(g) → CaO2
(g)
53. Jika logam aluminium direaksikan dengan larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen, maka penulisan persamaan reaksi yang benar adalah .... A. Al2(s) + 3 H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) +
6H2B. 2Al(s) + H
(g) 2SO4(aq) → AlSO4(aq) +
H2C. Al(s) + H
(g) 2SO4(g) → AlSO4(aq) + H2
D. 3Al(s) + H(g)
2SO4(aq) → Al3(SO4)3(aq) + 2 H2
E. 2 Al(g) + 3 H2SO4(aq) → Al(aq)
2(SO4)3(aq) + 3 H2
(g)
54. Persamaan reaksi yang benar antara besi(II)klorida dengan larutan natrium hidroksida adalah .... A. NaOH(aq) + FeCl3
B. NaOH(aq) + FeCl
(aq) → Fe(OH)(aq) + NaCl(aq)
2(aq) → Fe(OH)2
C. NaOH(aq) + FeCl
(aq) + NaCl(aq)
3(aq) → Fe(OH)3
D. 3 NaOH(aq) + FeCl
(aq) + 3 NaCl(aq)
3(aq) → Fe(OH) 3
E. 6NaOH(aq) + 2FeCl
(aq) + 3 NaCl(aq)
3(aq) → 2Fe(OH)2
(aq) + 6 NaCl(aq)
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 30
SISTEM PERIODIK UNSUR 1. Teori atom Bohr dikembangkan
berdasarkan postulat yang memadukan teori atom Rutherford dan teori gelombang dari Planck.
2. Kelemahan teori atom Bohr, yaitu tidak dapat menerangkan gejala spektrum atom hidrogen dalam medan magnet dan medan listrik.
3. Menurut teori atom mekanika kuantum,
electron dalam mengelilingi inti memiliki sifat seperti gelombang dan berada dalam daerah kebolehjadian yang disebut orbital.
4. Orbital adalah ruang kebolehjadian
ditemukannya elektron di sekeliling inti atom.
5. Terdapat empat bilangan kantum untuk
mengkarakterisasi keberadaan elektron di dalam atom, yaitu bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum spin.
6. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan
tingkat energi utama orbital. Bilangan kuantum azimut ( l ) menyatakan bentuk orbital. Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orientasi orbital dalam ruang kebolehjadian. Bilangan kuantum spin (s) menyatakan arah putaran elektron pada porosnya.
7. Kulit (shell) adalah kumpulan orbital-
orbital yang memiliki tingkat energi utama sama. Subkulit adalah kumpulan orbital-orbital yang memiliki bilangan kuantum azimut sama.
8. Orbital-orbital atom berelektron banyak
memiliki tingkat energi berbeda, yaitu: 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < … < dst.
9. Penulisan konfigurasi elektron atom-atom berelektron banyak mengikuti kaidah-kaidah: (1) aufbau; (2) Hund, dan (3) Pauli.
10. Menurut aturan aufbau, pengisian elektron ke dalam orbital-orbital dimulai dengan orbital yang memiliki energi paling rendah sesuai diagram tingkat energi orbital.
11. Menurut Hund, pengisian elektron ke
dalam orbital yang memiliki tingkat energi yang sama, memilik energi paling rendah jika elektron tersebut tidak berpasangan dengan spin searah.
12. Menurut Pauli, tidak ada elektron yang
memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Jika n, m sama maka bilangan kuantum spinnya (s) harus berbeda.
13. Pada tabel periodik, unsur-unsur dalam
satu golongan memiliki sifat yang mirip disebabkan oleh kesamaan konfigurasi elektronnya (electron valensi).
14. Pada periode yang sama, sifat-sifat unsur berubah secara berkala sejalan dengan perubahan dalam ukuran atom yang disebabkan oleh kulit valensi tetap, sedangkan volume inti mengembang.
15. Unsur-unsur dapat ditentukan letaknya
dalam sistem periodik dari konfigurasi elektronnya. Elektron valensi menunjukkan golongan dan nomor kulit valensi menunjukkan nomor periode.
A. Radiasi Elektromagnetik
• Adalah suatu pancaran energi yang
merambatnya digambarkan sebagai
gelombang.
• Radiasi ini mempunyai cepat rambat ( c
) yang sama, tetapi berbeda dalam hal
panjang gelombang ( λ ) dan
frekuensinya ( f ).
• Dirumuskan :
c = f x λ atau λcf =
dengan :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 31
c adalah cepat rambat cahaya ( 3 x 108
λ adalah panjang gelombang ( meter )
m/dtk )
f adalah frekuensi atau jumlah
gelombang tiap detik ( Hertz = Hz atau
detik-1
B. Spektrum Atom
)
Spektrum atom atau radiasi yang
dihasilkan oleh unsur gas yang berpijar
hanya mengandung beberapa λ ( warna )
secara terputus-putus, sehingga disebut
spektrum diskontinu ( spektrum garis
o deret Balmer.
).
λ = 364,6�𝑛2
𝑛2 − 4�
Dimana panjang gelombang
dinyatakan dalam satuan nanometer (nm).
o deret spektrum hidrogen1λ
= 𝑅 �1𝑚2 −
1𝑛2�
.
Dimana R adalah konstanta Rydberg
yang nilainya 1,097 × 107 m−1
o Deret Lyman (
.
m
1λ
= 𝑅 �1
12−
1𝑛2�
= 1) terletak pada
daerah ultra violet
dengan n
o Deret Balmer (
= 2, 3, 4, ….
m
1λ
= 𝑅 �1
22−
1𝑛2�
= 2) terletak pada
daerah cahaya tampak
dengan n
o Deret Paschen (
= 3, 4, 5 ….
m
1λ
= 𝑅 �1
32−
1𝑛2�
= 3) terletak pada
daerah infra merah 1
dengan n
o Deret Bracket (
= 4, 5, 6 ….
m
1λ
= 𝑅 �1
42−
1𝑛2�
= 4) terletak pada
daerah infra merah 2
dengan n
o Deret Pfund (
= 5, 6, 7, ….
m
1λ
= 𝑅 �1
52−
1𝑛2�
= 5) terletak pada
daerah infra merah 3
dengan n
C. Teori Kuantum Max Planck
= 6, 7, 8 ….
Menurutnya, radiasi elektromagnetik
bersifat diskontinu
Besarnya energi dalam 1 paket ( 1
kuantum atau 1 foton ) dirumuskan :
, artinya suatu
benda hanya dapat memancarkan atau
menyerap radiasi elektromagnetik
dalam ukuran / paket-paket kecil
dengan nilai tertentu ( = disebut
kuantum / kuanta ).
E = h x f atau λcxhE =
dengan :
E = energi radiasi ( joule = J )
h = tetapan Planck ( = 6,63 x 10-34
J.dtk )
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 32
o Ada 4 jenis bilangan kuantum yaitu :
1) Bilangan Kuantum Utama ( n ).
Kelompok orbital dengan dengan
harga n yang sama, akan membentuk
kulit atom.
Harga n 1 2 3 Dst
Lambang Kulit
K L M Dst
2) Bilangan Kuantum Azimut ( l ).
Menyatakan bentuk orbital.
Nilai bilangan kuantum azimut = 0
sampai ( n - 1 ).
Harga n
1 2 3 4 dst
Harga l
0 0, 1 0,
1, 2 0, 1, 2, 3
dst
Lambang Kulit
K L M N dst
Bentuk orbital dinyatakan dengan
lambang s, p, d, f ( didasarkan
pada garis-garis spektrum yang
tampak pada spektroskop ).
Harga l
0 1 2 3
Lambang Orbital
s P D f
Nama orbital
sharp
Principa
l
diffuse
fundament
al
Keterangan :
Sharp (s) = berhubungan dengan
garis spektrum yang paling terang.
Principal (p) = berhubungan
dengan garis spektrum yang terang ke-
2.
Diffuse (d) = berhubungan dengan
garis kabur.
Fundamental (f) = berhubungan
dengan spektrum dari warna yang
bersangkutan.
Dengan adanya bilangan kuantum
azimut yang berbeda, memungkinkan
untuk membagi setiap “ kulit ”
menjadi “ subkulit ” atau “ orbital ”.
Setiap subkulit dinyatakan dengan
harga bilangan dari n dan huruf yang
menyatakan l .
Kulit Nilai
n
Nilai lyang
diijinkan
Subkulit
K 1 0 1s
L 2 0, 1 2s, 2p
M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d
N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d, 4f
Catatan : sampai saat ini, konfigurasi elektron
unsur dengan nomor atom tertinggi hanya
sampai subkulit f
3) Bilangan Kuantum Magnetik ( m ).
.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 33
Menyatakan orientasi ruang orbital
sehingga disebut juga bilangan
kuantum orientasi orbital
Untuk setiap harga
.
l , akan
mempunyai harga m sebanyak l = ( 2 +
1 ).
Rentang nilai m = - l hingga + l
termasuk nol ( - l , ..., 0, ..., + l ).
Nil
ai
l
Sub
kulit Nilai m
Jumla
h
orbita
l
0 s 0 1
1 p -1, 0, + 1 3
2 d -2, -1, 0, + 1,
+ 2 5
3 f -3, -2, -1, 0, +
1, + 2, + 3 7
Beberapa hal penting :
1. Jumlah subkulit pada setiap kulit =
bilangan kuantum utamanya ( n ).
Contoh :
Kulit K ( n = 1) mempunyai 1 subkulit.
Kulit L ( n = 2 ) mempunyai 2 subkulit dst
2. Jumlah orbital dalam setiap subkulit = 2 l
+ 1 ( l = bilangan kuantum azimut )
Contoh :
Subkulit s ( l = 0) mempunyai 1 orbital
Subkulit p ( l = 1) mempunyai 3 orbital
dst
3. Jumlah orbital dalam 1 kulit = n2
Contoh :
( n =
bilangan kuantum utama ).
Jumlah orbital pada kulit K (n = 1) = 12
Jumlah orbital pada kulit L (n = 2) = 2
=
1
2 =
4 dst
Nilai
n Kulit
Jumlah
orbital
Jenis
orbital
1 K 1 1s
2 L 4 2s, 2px,
2py, 2pz
3 M 9
3s, 3px,
3py, 3pz,
3dx2 - y2,
3dz2, 3dxy,
3dxz, 3dyz
4) Bilangan Kuantum Spin ( s ).
Menyatakan arah putar elektron
terhadap sumbunya ketika elektron
berputar mengelilingi inti atom.
Jadi, elektron berotasi terhadap
sumbunya dan berevolusi terhadap inti
atom.
Terdapat 2 kemungkinan rotasi
elektron yaitu searah jarum jam ( 21− )
dan berlawanan arah jarum jam ( 21+ ).
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 34
Bilangan kuantum spin mempunyai 2
harga yaitu = 21+ ( dinyatakan dengan
tanda panah dan 21− dinyatakan
dengan tanda panah )
Setiap orbital hanya dapat diisi paling
banyak 2 elektron dengan arah spin
yang berlawanan. Penulisan konfigurasi elektron mengikuti
beberapa aturan yaitu : 1) Aturan Aufbau.
Diagram tingkat energi menurut aturan
Aufbau :
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p
2) Aturan Hund.
“ Jika terdapat orbital-orbital dengan
tingkat energi yang sama, maka elektron
akan mengisi orbital sedemikian rupa
sehingga masing-masing orbital tersebut
terisi oleh sebuah elektron dengan spin
yang sama ( ½ penuh ), baru kemudian
berpasangan ( penuh ). “
Contoh :
Konfigurasi elektron 8O = 1s2 2s2 2p4
Diagram orbitalnya :
bukan
3) Asas Larangan Pauli.
• “ Dalam sebuah atom, tidak boleh ada
2 elektron yang mempunyai ke-4
bilangan kuantum yang sama
• Jika
. “
artinya = “ tidak ada 2 elektron dalam
orbital yang sama memiliki arah spin
yang sama. “
3 bilangan kuantum sudah sama,
maka bilangan kuantum yang ke-4
harus berbeda
Contoh :
.
Orbital 1s ditempati oleh 2 elektron.
• Elektron pertama : n = 1; l = 0; m = 0; s = + ½
• Elektron ke-2 : n = 1; l = 0; m = 0; s = - ½
• Jumlah maksimum elektron pada setiap subkulit = 2 x jumlah orbitalnya.
Subkulit Jumlah
Orbital
Jumlah
Maksimal
Elektron
s 1 2 elektron
p 3 6 elektron
d 5 10 elektron
f 7 14 elektron
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 35
o Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-
n : 2 n2
o Berdasarkan asas larangan Pauli, maka
setiap elektron dalam 1 atom mempunyai
1 set bilangan kuantum ( n,
( n = nomor kulit / bilangan
kuantum utama ).
l , m, s ) yang
spesifik.
o Ke-4 bilangan kuantum tersebut
menentukan daerah dalam ruang tempat
suatu elektron paling mungkin berada.
n = menunjukkan kulit atomnya.
l = menunjukkan subkulitnya.
m = menunjukkan orbitalnya.
s = menunjukkan spinnya.
Beberapa hal penting :
1) Dua cara menuliskan urutan subkulit.
Contoh :
21
a. 1s
Sc, konfigurasi elektronnya :
2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
b. 1s
atau 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
Cara ( a ), subkulit-subkulit ditulis sesuai
dengan urutan tingkat energinya.
Cara ( b), subkulit-subkulit dari kulit yang
sama dikumpulkan, kemudian diikuti subkulit
dari kulit berikutnya.
2) Menyingkat penulisan konfigurasi
elektron.
Dapat disingkat menggunakan konfigurasi
elektron gas mulia.
Contoh :
10Ne = 1s2 2s2 2p6
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 atau [ Ne ]
3s
3) Kestabilan subkulit d yang terisi penuh
atau setengah penuh.
1
Terdapat beberapa penyimpangan
pengisian elektron berdasarkan aturan
Aufbau dengan hasil percobaan.
Contoh : ( berdasarkan aturan Aufbau )
24Cr = [ Ar ] 3d4 4s2
29Cu = [ Ar ] 3d9 4s2
Berdasarkan hasil percobaan :
24Cr = [ Ar ] 3d5 4s1
29Cu = [ Ar ] 3d10 4s
Subkulit d yang terisi penuh ( d
1
10 ) atau
setengah penuh ( d5 ) lebih stabil
4) Konfigurasi elektron ion.
.
Contoh :
o Kation bermuatan y+ terbentuk jika
atom netralnya melepaskan y elektron.
Elektron yang dilepas merupakan
elektron dari kulit terluar.
21Sc = [ Ar ] 3d1 4s
Sc
2
3+ = [ Ne ] 2s2 2p6 ( = [ Ar ] )
26Fe = [ Ar ] 3d6 4s
Fe
2
2+ = [ Ar ] 3d
Fe
6
3+ = [ Ar ] 3d
o Anion bermuatan y- terbentuk dari
atom netralnya dengan menyerap y
elektron. Elektron yang diserap itu
5
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 36
mengisi orbital dengan tingkat energi
terendah yang belum penuh.
17Cl = [ Ne ] 3s2 3p5
17Cl- = [ Ne ] 3s2 3p
5) Elektron valensi dan elektron terakhir.
6
• Elektron valensi
• Unsur-unsur golongan utama hanya
menggunakan elektron kulit terluar
untuk berikatan kimia, yaitu elektron
pada subkulit ns dan np ( n = kulit
terluar ), sedangkan unsur transisi
dapat menggunakan elektron ( n – 1)d,
disamping elektron kulit terluarnya.
adalah elektron yang
dapat digunakan untuk pembentukan
ikatan kimia.
• Jadi, elektron valensi unsur transisi
adalah elektron pada subkulit ( n – 1
)d dan ns.
Kulit valensi :
Golongan utama = ns dan np
Golongan transisi = ( n – 1 )d
dan ns
Contoh :
26Fe = [ Ar ] 3d6 4s
Kulit valensinya = 3d dan 4s
2
Jumlah elektron valensinya = 6 + 2 =
8
• Elektron terakhir
Contoh :
adalah elektron yang
terletak pada subkulit yang
mempunyai energi terbesar, yaitu
elektron yang terletak pada subkulit
terakhir menurut aturan Hund.
17Cl = [ Ne ] 3s2 3p
Elektron terakhirnya terletak pada
subkulit 3p
5
5 -1 0 +1
( tanda panah kedua ke bawah
Jadi elektron terakhir dari
)
17
lCl
mempunyai n = 3, = 1, m = 0, s = - ½
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 37
SOAL-SOAL SISTEM PERIODIK UNSUR A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat.
1. Perbedaan model atom Bohr dengan model atom Rutherford terletak pada .... A. massa atom yang terpusat pada inti
atom B. jumlah proton dengan jumlah elektron C. muatan proton sama dengan muatan
elektron D. elektron dalam mengelilingi inti
berada pada tingkat-tingkat energi tertentu
E. proton dan neutron berada dalam inti, elektron bergerak mengelilingi inti
2. Jika logam tembaga dipanaskan dalam
bunsen, nyala biru kehijauan diemisikan akibat .... A. emisi energi oleh elektron dalam atom
tembaga yang tereksitasi B. penguapan atom tembaga karena
pemanasan C. serapan energi oleh elektron dalam
atom tembaga D. ionisasi atom tembaga membentuk ion
CuE. peralihan elektron dari tingkat energi
rendah ke tingkat energi lebih tinggi
+
3. Kelemahan teori atom Bohr adalah ....
A. atom bersifat tidak stabil B. tidak dapat menerangkan efek Zeeman
dan efek Strack C. spektra atom hidrogen bersifat kontinu D. tidak melibatkan orbit berupa elips E. tidak dapat menjelaskan keadaan
tereksitasi dari Elektron 4. Efek Zeeman adalah ....
A. terurainya atom hidrogen menjadi proton dan elektron.
B. pengaruh medan magnet dalam medan listrik.
C. terbentuknya beberapa spektrum halus dari atom hidrogen dalam medan magnet.
D. terbentuknya beberapa spektrum halus dari atom hidrogen dalam medan listrik.
E. pengaruh medan listrik pada atom hidrogen.
5. Pandangan yang menjadi dasar timbulnya model atom mekanika kuantum adalah dari .... A. Rutherford, Neils Bohr, dan Broglie B. Pauli, Neils Bohr, dan de Broglie C. Rutherford, de Broglie, dan Hund D. Schrodinger, de Broglie, dan
Heisenberg E. Dalton, de Broglie, dan Heisenberg
6. Model matematika yang diajukan oleh
Schrodinger menyatakan persamaan .... A. energi potensial elektron B. energi total elektron C. energi kinetik elektron D. pergerakan atom dalam ruang E. energi antaraksi antara elektron dan
inti
7. Definisi yang tepat tentang orbital adalah .... A. lintasan elektron dalam mengelilingi
inti atom B. kebolehjadian ditemukannya elektron
dalam atom C. tempat elektron dalam mengelilingi
inti atom D. bentuk lintasan elektron mengelilingi
inti atom E. jenis-jenis elektron dalam suatu atom
8. Bilangan kuantum utama menurut teori
atom mekanika kuantum menyatakan .... A. energi atom hidrogen B. tingkat energi elektron dalam atom C. kecepatan pergerakan elektron D. kedudukan elektron terhadap elektron
lain E. keadaan elektron tereksitasi
9. Bilangan kuantum magnetik menurut teori
atom mekanika kuantum menentukan .... A. tingkat energi elektron B. arah putaran elektron C. peluang menemukan elektron D. orientasi orbital dalam ruang E. bentuk orbital
10. Bilangan kuantum azimut menurut teori
atom mekanika kuantum menentukan .... A. tingkat energi elektron B. arah putaran elektron C. peluang menemukan elektron D. orientasi orbital dalam ruang E. bentuk orbital
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 38
11. Bilangan kuantum spin menunjukkan .... A. arah putaran elektron mengelilingi inti B. arah putaran elektron pada porosnya C. orientasi orbital dalam subkulit D. arah putaran inti atom pada porosnya E. kedudukan elektron dalam atom
12. Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan
kuantum .... A. n D. s B. m E. m dan l C. l
13. Orbital-s berbentuk bola. Hal ini
disebabkan oleh .... A. bentuk kerapatan elektron di dalam
atom B. aturan dalam teori atom mekanika
kuantum C. subkulit berharga nol D. bilangan kuantum magnetik nol E. bilangan kuantum spin berharga ½
14. Untuk n = 3, memiliki bilangan kuantum
azimut dan subkulit .... A. 0(s) D. 0(s), 1(p) B. 1(p) E. 0(s), 1(p), 2(d) C. 2(d)
15. Jumlah orbital dalam suatu atom yang
memiliki empat kulit (n = 4) adalah .... A. 8 D. 20 B. 12 E. 32 C. 16
16. Jumlah maksimum elektron yang dapat
menghuni orbital dengan n = 3 adalah .... A. 8 D. 18 B. 9 E. 32 C. 10
17. Jumlah orbital dalam subkulit 2p adalah
.... A. 2 D. 10 B. 4 E. 14 C. 6
18. Jumlah maksimum elektron yang dapat
menghuni subkulit d adalah .... A. 2 D. 14 B. 6 E. 18 C. 10
19. Jumlah maksimum elektron dalam
subkulit f adalah ....
A. 2 D. 14 B. 6 E. 18 C. 10
20. Jumlah orbital yang terdapat dalam atom
Ne dengan nomor atom 10 adalah .... A. 2 D. 7 B. 3 E. 10 C. 5
21. Jumlah orbital yang terdapat dalam atom
Mn dengan nomor atom 25 adalah .... A. 4 D. 13 B. 7 E. 15 C. 10
22. Bilangan kuantum yang tidak diizinkan
menurut aturan Pauli adalah .... A. n = 3, l = 0, m= 0, dan s =+1/2 B. n = 3, l = 1, m = 1, dan s = –1/2 C. n = 3, l = 2, m = –1, dan s =+1/2 D. n = 3, l =1, m = 2, dan s = –1/2 E. n = 3, l = 2, m = 2, dan s = +1/2
23. Berikut ini yang berturut-turut merupakan
bilangan kuantum n, l , m, dan s yang menerangkan konfigurasi elektron terluar atom 5B pada keadaan dasar adalah .... A. 2, 1, –1,1/2 D. 2, 0, 0,1/2 B. 2, 1, 0,1/2 E. Opsi (a), (b), (c) benar C. 2, 1, +1,1/2
24. Bilangan kuantum yang diizinkan menurut
aturan Pauli adalah .... A. n = 2, l = 0, m = 0, dan s = +1/2 B. n = 2, l = 1, m = 2, dan s = –1/2 C. n = 2, l = 2, m = –1, dan s = +1/2 D. n = 2, l = 1, m = 2, dan s = +1/2 E. n = 2, l = 2, m = 2, s = +1/2
25. Unsur X memiliki konfigurasi elektron:
1s2 2s2 2p6
A. n = 2, l = 0, m = 0, dan s = –1/2
. Harga keempat bilangan kuantum elektron valensi dari atom X adalah ....
B. n = 2, l = 1, m = 1, dan s = –1/2 C. n = 3, l = 0, m = 0, dan s = +1/2 D. n = 3, l = 1, m = –1, dan s = +1/2 E. n = 3, l = 2, m = 0, dan s = +1/2
26. Diagram tingkat energi orbital untuk atom
hidrogen adalah .... A. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 3d < 4s
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 39
B. 1s = 2s < 2p = 3p < 3d = 4s C. 1s < 2s = 2p < 3s = 3p = 3d < 4s D. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 3d = 4s E. 1s = 2s = 2p = 3s = 3p = 3d = 4s
27. Diagram tingkat energi atom berelektron
banyak menurut aturan aufbau adalah .... A. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d B. 1s = 2s < 2p = 3p < 3d = 4s C. 1s < 2s = 2p < 3s = 3p = 3d < 4s D. 1s = 2s < 2p = 3p < 3d = 3f < 4s E. 1s = 2s = 2p = 3s = 3p = 3d = 4s
28. Konfigurasi elektron yang tidak sesuai
dengan aturan Hund adalah .... A. 1sB. 1s
2 2 2s2 2px
C. 1s1
2 2s2 2px1 2py
D. 1s2
2 2sE. 1s
1 2 2s2 2pz
1
29. Andaikan larangan Pauli membolehkan terdapat tiga elektron dalam satu orbital, seperti berikut: 1. 1s3
2. 1s;
3 2s3 2p6
3. 1s;
3 2s3 2p9
4. 1s;
3 2s3 2p9 3s3
Konfigurasi elektron gas mulia adalah .... .
A. 1, 2, 3 D. 3 B. 1, 3 E. 1, 4 C. 2, 4
30. Unsur 19
A. 1s
K memiliki konfigurasi elektron ....
2 2s2 2p6 3s2 3p6 3dB. 1s
1 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4d
C. 1s1
2 2s2 2p6 3s2 3p5 3dD. 1s
5 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s
E. 1s1
2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s
2
31. (UMPTN 99/A) Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X3+
A. 1s adalah ....
2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4sB. 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s
C. 1s2
2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4sD. 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s
E. 1s1
2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d
5
32. Konfigurasi elektron pada keadaan dasar dari atom 29A. [Ar] 3d
Cu adalah .... 9 4s2 D. [Ar] 3d5 4s2 4p
B. [Ar] 4s4
2 3d9 E. [Ar] 3d6 4s2 4p
C. [Ar] 3d
3
10 4s
1
33. Konfigurasi elektron pada keadaan dasar dari ion 26Fe3+
A. [Ar] 3d adalah ....
3 4s2 D. [Ar] 3d4 4sB. [Ar] 3d
1 6 4s2 E. [Ar] 3d
C. [Ar] 3d6
5
34. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam ion sulfida, S2–
A. 1s
, konfigurasi elektronnya adalah ....
2 2s2 2p6 3s2 3pB. 1s
4 2 2s2 2p6 3s2 3p
C. 1s2
2 2s2 2p6 3s2 3p2 4sD. 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p
E. 1s5
2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s
2
35. Konfigurasi elektron yang lebih stabil adalah .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4sB. 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s
C. 1s2
2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3dD. 1s
6 2 2s2 2p6 3s2 3p4 4s
E. 1s1
2 2s2 2p6 3s2 3p2 4s
2
36. Jika unsur M dapat membentuk senyawa M(HSO4)2
A. 1s
yang stabil maka konfigurasi elektron unsur M adalah ....
2 2s2 2p6 3s2 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p
B. 1s6 2 2s2 2p6 3s2 3p2 E. 1s2 2s2 2p
C. 1s4
2 2s2 2p6 3s2 3p
4
37. Jumlah elektron valensi dari unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
A. 1 D. 7
adalah ....
B. 3 E. 8 C. 5
38. Jumlah elektron valensi untuk atom
dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p5
A. 1 D. 7 adalah ....
B. 3 E. 8 C. 5
39. (UMPTN 97/A)
Masing-masing unsur P, Q, R, S, dan T berikut ini memiliki konfigurasi elektron berikut: P : 1s2 2s2 2p6 3sQ: 1s
2 2 2s2 2p6 3s
R : 1s1
2 2s2 2p6 3s2 3pS : 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 40
T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d10 4s2 4p6 5s
2
Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah .... A. P dan T D. P dan R B. P dan Q E. S dan T C. P dan S
40. (UMPTN 97/C)
Di antara unsur-unsur 4A, 12B, 18C, dan 16
A. A dan B D. B dan D
D yang terletak dalam golongan yang sama pada tabel periodik adalah ....
B. A dan C E. A dan D C. B dan C
41. Konfigurasi elektron ion L3+ adalah
sebagai berikut. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3dPada sistem periodik atom unsur L terletak pada ....
3
A. periode ke-3 golongan VIA B. periode ke-3 golongan VIIA C. periode ke-4 golongan IVB D. periode ke-4 golongan VIA E. periode ke-4 golongan VIB
42. Unsur X berada dalam golongan IIA
periode ke-4. Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4sB. 1s
1 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s
C. 1s2
2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d1 4sD. 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p
E. 1s6
2 2s2 2p4 3s2 3p6 3d2 4s
0
43. Unsur X berada dalam golongan IA periode ke-4. Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4sB. 1s
1 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s
C. 1s2
2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d1 4sD. 1s
2 2 2s2 2p6 3s2 3p
E. 1s6
2 2s2 2p4 3s2 3p6 3d2 4s
0
44. Pasangan ion-ion berikut yang keduanya memiliki konfigurasi elektron tidak sama adalah A. Mg2+ dan NaB. N
+ – dan F
C. O+
– dan NaD. O
+ 2– dan Mg
E. Ne2+
+ dan O
–
45. (UMPTN 95/C)
Unsur X termasuk golongan oksigen, tidak dapat membentuk senyawa atau ion .... A. X2– D. XHB. H
3 2
C. XOX E. ZnX
4
2–
46. (UMPTN 95/A) Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2
A. XY D. X
dapat bereaksi dengan unsur Y yang terletak pada golongan oksigen membentuk senyawa ....
3B. X
Y 2Y E. XY
C. X2
2Y
3
47. Unsur M memiliki konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
A. MCl D. MCl
. Senyawa yang dapat dibentuk dengan atom klor dari unsur tersebut adalah ....
B. MCl4
2 E. MClC. MCl
5
3
48. (UMPTN 96/A) Unsur X memiliki nomor atom 20. Senyawa garamnya jika dipanaskan akan menghasilkan gas yang dapat mengeruhkan air barit (BaCl2
A. X
). Rumus senyawa garam itu adalah ....
2SO4 D. XCOB. XSO
3 4 E. XCl
C. X2
2CO
3
49. (UMPTN 98/B) Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y memiliki nomor atom 17. Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah .... A. XY D. XYB. X
3 2Y E. XY
C. XY4
2
50. (UMPTN 98/B) Suatu unsur X memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3. Rumus senyawa yang mungkin akan terbentuk antara unsur X dengan kalsium (20
A. CaX D. Ca
Ca) adalah ....
2XB. Ca
3 2X E. Ca3X
C. CaX2
2
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 41
IKATAN KIMIA 1. Bentuk molekul ditentukan oleh jumlah
ikatan setiap atom dan sudut ikatan di antara atom-atom.
2. Ada tujuh macam bentuk dasar molekul, yaitu linear, trigonal planar, bujur sangkar, tetrahedral, limas segitiga, trigonal bipiramidal, dan oktahedral.
3. Teori domain elektron dapat dipakai untuk
meramalkan bentuk molekul berdasarkan pada tolakan antara pasangan elektron dalam kulit valensi atom pusat.
4. Jika dalam atom pusat terdapat pasangan
electron bebas sebanyak satu atau lebih, bentuk molekul yang dihasilkan dapat berubah dari bentuk dasarnya sebab pasangan elektron bebas memiliki kekuatan tolakan lebih kuat pasangan elektron lain .
5. Urutan kekuatan tolakan di antara
pasangan elektron, yaitu PEB–PEB > PEB–PEI > PEI–PEI
6. Teori ikatan valensi dapat digunakan
untuk mengevaluasi bentuk molekul berdasarkan pendekatan hibridisasi orbital atom.
7. Hibridisasi adalah pencampuran
(kombinasi) orbitalorbital atom membentuk orbital hibrida dengan tingkat energi berada di antara orbital-orbital atom yang dihibridisasikannya.
8. Jenis hibridisasi pada kulit valensi atom
pusat dapat ditentukan dari bentuk molekul. Hibridisasi sp terjadi pada molekul linear, sp2 pada molekul trigonal planar, sp3 pada molekul tetrahedral, dsp3 pada molekul dwilimas segitiga, dan d2sp3 pada molekul tetrahedral.
9. Ikatan yang terjadi di antara orbital
hibrida dengan orbital atom maupun orbital hibrida yang lain dinamakan ikatan sigma. Orbital atom yang tidak digunakan dalam hibridisasi jika digunakan untuk berikatan akan membentuk ikatan pi.
10. Wujud suatu materi, seperti gas, cair, dan
padat ditentukan oleh gaya antar rmolekul. Ada tiga jenis gaya, yaitu gaya dipol-dipol, gaya London, dan ikatan hidrogen. Gaya dipol-dipol dan gaya London tergolong gaya van der Waals.
11. Gaya dipol-dipol adalah antaraksi antara
molekulmolekul yang memiliki kepolaran. Kepolaran dalam molekul terjadi akibat perbedaan skala keelektronegatifan atom yang membentuk molekul.
12. Gaya dispersi London yang disebabkan oleh adanya dipol sementara sebagai akibat tumbukan antaratom atau molekul yang berdekatan.
13. Gaya dipol yang lebih kuat terjadi pada
molekul yang mengandung atom hidrogen terikat pada unsure dengan keelektronegatifan tinggi, seperti nitrogen, oksigen, atau fluorin. Gaya dipol yang dihasilkan dinamakan ikatan hidrogen.
Bentuk / Struktur Ruang Molekul dan Teori Hibridisasi Struktur ruang suatu molekul dapat
ditentukan berdasarkan adanya Pasangan
Elektron Ikatan ( PEI ) dan Pasangan
Elektron Bebas ( PEB ) pada kulit terluar
atom pusat molekul tersebut.
Oleh karena antar elektron tersebut
memiliki muatan yang sejenis, maka akan
terjadi gaya tolak-menolak.
Pasangan elektron tersebut akan
cenderung meminimumkan gaya tolak
tersebut dengan cara membentuk suatu
susunan tertentu ( berupaya untuk saling
menjauh ).
Teori yang dipakai untuk menjelaskan
struktur ruang molekul adalah Teori
Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi (
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 42
VSEPR = Valence Shell Electron Pair
Repulsion ) yang disempurnakan dengan
Teori Domain Elektron.
Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat
energi melalui penggabungan antar orbital
senyawa kovalen atau kovalen koordinasi.
Bentuk molekul suatu senyawa
dipengaruhi oleh bentuk orbital
hibridanya.
Berdasarkan jumlah PEB dan PEI, maka
bentuk dasar molekul dapat
dikelompokkan menjadi :
1) Linear ( PEI + PEB = 2 )
2) Trigonal planar ( PEI + PEB = 3 )
3) Tetrahedral ( PEI + PEB = 4 )
4) Bipiramida trigonal ( PEI + PEB = 5
)
5) Oktahedral ( PEI + PEB = 6 )
Berdasarkan bentuk dasar molekul
tersebut, dapat diturunkan menjadi bentuk
molekul lainnya bergantung pada
komposisi jumlah PEI dan PEB dengan
rumus umum sebagai berikut :
dengan :
A = atom pusat I = pasangan elektron ikatan B = pasangan elektron bebas n = jumlah PEI m = jumlah PEB
Juml
ah
PEI
Juml
ah
PEB
Rum
us
Umu
m
Bentuk
Molekul
Conto
h
2 0 AI2B0 Linear
BeCl2
;
HgCl2
1 AI2B1 Planar
bentuk V
SO2 ;
O3
2 AI2B2 Bengkok H2O
3 AI2B3 Linear XeF2
3 0 AI3B0 Trigonal
planar BF3
1 AI3B1 Piramida NH3
A In Bm
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 43
trigonal
2 AI3B2 Planar
bentuk T
ClF3 ;
BrF3
4 0 AI4B0 Tetrahedr
al CH4
1 AI4B1
Tetrahedr
on
terdistorsi
SF4
2 AI4B2 Segiempa
t planar XeF4
5 0 AI5B0
Bipirami
da
trigonal
PCl5
1 AI5B1
Piramida
segiempa
t
BrF5 ;
IF5
6 0 AI6B0 Oktahedr
al SF6
Keterangan :
1. Bentuk molekul linier.
Dalam bentuk ini, atom-atom tertata pada
1 garis lurus. Sudut ikatannya adalah 1800
2. Bentuk molekul segitiga datar / planar.
.
Atom-atom dalam molekul, berbentuk
segitiga yang tertata dalam bidang datar, 3
atom berada pada titik sudut segitiga sama
sisi dan terdapat atom di pusat segitiga.
Sudut ikatan antar atom yang mengelilingi
atom pusat sebesar 1200
3. Bentuk molekul tetrahedron.
.
Atom-atom berada dalam suatu ruang
piramida segitiga dengan ke-4 bidang
permukaan segitiga sama sisi. Sudut
ikatannya 109,50
4. Bentuk molekul trigonal bipiramida.
.
Atom pusat terdapat pada bidang sekutu
dari 2 buah limas segitiga yang saling
berhimpit, sedangkan ke-5 atom yang
mengelilinginya akan berada pada sudut-
sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut
ikatan masing-masing atom pada bidang
segitiga = 1200 sedangkan sudut bidang
datar dengan 2 ikatan yang vertikal = 900
5. Bentuk molekul oktahedron.
.
Adalah suatu bentuk yang terjadi dari 2
buah limas alas segiempat, dengan bidang
alasnya berhimpit, sehingga membentuk 8
bidang segitiga. Atom pusatnya terletak
pada pusat bidang segiempat dari 2 limas
yang berhimpit. Sudut ikatannya = 900
.
Nomor Bentuk
Molekul
Gambar
Molekul
1 Linear
2 Planar bentuk
V
3 Bengkok
4 Trigonal
planar
5 Piramida
trigonal
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 44
6 Planar bentuk
T
7 Tetrahedral
8 Tetrahedron
terdistorsi
9 Segiempat
planar
10 Bipiramida
trigonal
11 Piramida
segiempat
12 Oktahedral
II. Teori Domain Elektron.
Adalah suatu cara untuk meramalkan
bentuk molekul berdasarkan gaya tolak-
menolak elektron pada kulit luar atom
pusat.
Teori ini merupakan penyempurnaan dari
teori VSEPR. Domain elektron
Jumlah domain elektron ditentukan
sebagai berikut :
berarti
kedudukan elektron atau daerah
keberadaan elektron.
a. Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal,
rangkap 2 maupun rangkap 3 ) berarti
1 domain.
b. Setiap PEB berarti 1 domain.
Prinsip dasar dari TDE :
a. Antar domain elektron pada kulit luar
atom pusat, saling tolak-menolak
sehingga domain elektron akan
mengatur diri sedemikian rupa
sehingga gaya tolaknya menjadi
minimum.
b. Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB
– PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
c. Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena
PEB hanya terikat pada 1 atom saja,
sehingga bergerak lebih leluasa dan
menempati ruang lebih besar daripada
PEI.
d. Akibat dari perbedaan gaya tolak ini,
maka sudut ikatan akan mengecil
e. Domain yang terdiri dari 2 atau 3
pasang elektron ( ikatan rangkap 2
atau 3 ) akan mempunyai gaya tolak
yang lebih besar daripada domain
yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
karena desakan dari PEB.
f. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh
PEI. Tipe molekul dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut :
1) Senyawa biner berikatan tunggal.
Dirumuskan :
2] IEV[B −=
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
B = jumlah PEB
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 45
I = jumlah PEI ( jumlah atom yang
terikat pada atom pusat )
Dengan demikian, tipe molekul dapat
ditentukan dengan urutan sebagai
berikut :
a. Tentukan jumlah EV atom pusat.
b. Tentukan jumlah domain elektron
ikatan atau PEI ( I ).
c. Tentukan jumlah domain elektron
bebas atau PEB ( B ).
Contoh : H2
Jumlah EV atom pusat ( O ) = 6
O
Jumlah PEI ( I ) = 2
Jumlah PEB ( B ) = 22)26( =−
Tipe molekulnya = A I2 B2
( bengkok ).
2) Senyawa biner berikatan rangkap atau
ikatan kovalen koordinat.
Dirumuskan :
2] 'IEV[B −=
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
B = jumlah PEB
I ’ = jumlah elektron yang digunakan
atom pusat
Contoh :
POCl
Jumlah EV atom pusat (P ) = 5
3
Jumlah PEI ( I ) = 4; tetapi jumlah elektron
yang digunakan atom pusat = 3 x 1 ( untuk
Cl ) + 1 x 2 ( untuk O ) = 5
Jumlah PEB ( B ) = 02)55( =−
Tipe molekulnya = A I4
Teori Hibridisasi ( Teori Ikatan Valensi ).
( Tetrahedral ).
o Hibridisasi adalah peristiwa pembentukan
orbital hibrida ( orbital gabungan ) yang
dilakukan oleh suatu atom pusat.
o Orbital hibrida
o Jenis-jenis orbital hibrida / hibridisasi :
adalah beberapa orbital (
dalam suatu atom ) yang tingkat energinya
berbeda bergabung membentuk orbital
baru dengan tingkat energi yang sama
guna membentuk ikatan kovalen.
1) Hibridisasi sp ( bentuk molekulnya =
linier )
Contoh :
Pada molekul BeF2
4Be = 1s2 2s2 2p0
9F = 1s2 2s2 2p
Diagram orbital untuk atom Be dalam
keadaan dasar :
5
1s 2s 2p
Oleh karena tidak ada elektron yang tidak
berpasangan, maka dalam keadaan dasar
atom Be tidak dapat berikatan dengan
atom-atom F.
Elektron pada orbital 2s akan mengalami
“promosi” ke orbital 2p supaya dapat
membentuk ikatan, sehingga menjadi :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 46
1s 2s 2p
Atau bisa digambarkan :
promosi hibridisasi1s 2s 2p 1s 2s 2p 1s 2psp
Sekarang terdapat 2 elektron Be yang
tidak berpasangan, yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan kovalen dengan 2
atom F.
Kedua orbital 2s dan 2p dari atom Be akan
“bergabung” membentuk 2 orbital baru
yang disebut orbital hibrida.
Kedua orbital hibrida ini mempunyai
bentuk yang identik, tetapi memiliki arah
yang berlawanan.
Penulisan sp berasal dari penggabungan 1
orbital s dan 1 orbital p. Menurut teori
Ikatan Valensi, molekul linier akan
memiliki hibridisasi sp.
2) Hibridisasi sp2
Hibridisasi ini terbentuk apabila sebuah
orbital s membentuk orbital campuran /
gabungan dengan 2 buah orbital p.
( bentuk molekulnya =
trigonal planar atau segitiga datar )
Contoh :
Pada molekul BF3
5B = 1s2 2s2 2p1
9F = 1s2 2s2 2p
Diagram orbital untuk atom B dalam
keadaan dasar :
5
1s 2s 2p
Agar dapat berikatan dengan 3 atom F,
maka atom B harus menyediakan 3 orbital
dengan cara hibridisasi.
Oleh karena elektron pada orbital 2s sudah
berpasangan, maka agar dapat berikatan
dengan atom F; sebuah elektron dari
orbital 2s tersebut harus promosi ke orbital
2p yang masih kosong sehingga menjadi :
1s 2s 2p
Setelah orbital hibrida dengan elektron-
elektron yang belum berpasangan
terbentuk, elektron-elektron dari ke-3 atom
F akan berpasangan dengan elektron yang
berada di orbital hibrida sp2.
Orbital hibrida sp2 ( warna biru =
elektron dari atom F ).
1s 2s 2p
Atau bisa digambarkan :
promosi hibridisasi1s 2s 2p 1s 2s 2p 1s sp2 2p
3) Hibridisasi sp3 ( bentuk molekulnya =
tetrahedral / tetrahedron )
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 47
Contoh :
Pada molekul CH4
6C = 1s2 2s2 2p2
1H = 1s
Diagram orbital untuk atom C dalam
keadaan dasar :
1
2s 2p1s
Dapat digambarkan sebagai berikut :
promosi hibridisasi2s 2p 1s sp32s 2p1s 1s
4) Hibridisasi sp3
Contoh :
d ( bentuk molekulnya =
bipiramida trigonal )
Pada molekul PCl5
15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p
Diagram orbital untuk atom P dalam
keadaan dasar :
3
2p1s 3s 3p2s
Dapat digambarkan sebagai berikut :
promosi hibridisasi3s 3p 3d3s 3p sp3d 3d 5) Hibridisasi sp3 d2
Contoh :
( bentuk molekulnya =
oktahedral / oktahedron )
Pada molekul SF6
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p
Diagram orbital untuk atom S dalam
keadaan dasar :
4
2p1s 3s 3p2s
Dapat digambarkan sebagai berikut :
promosi hibridisasi3s 3p 3d3s 3p sp3d2 3d
Kesimpulan :
Bentuk molekul dapat ditentukan dengan 2
cara :
1) Teori Domain Elektron = ditentukan
oleh susunan PEI dan PEB atom pusat.
2) Teori Hibridisasi = ditentukan oleh
hibridisasi ( penggabungan ) orbital atom-
atom yang saling berikatan. Kepolaran Senyawa.
o Kepolaran suatu senyawa kovalen
dipengaruhi oleh perbedaan harga
keelektronegatifan atom-atom yang
membentuk senyawa tersebut.
o Semakin besar harga keelektronegatifan
suatu unsur, maka unsur tersebut
mempunyai gaya tarik yang lebih besar
terhadap pasangan elektron ikatan.
o Jika perbedaan harga keelektronegatifan
atom-atom yang saling berikatan semakin
besar, maka molekul yang dibentuk akan
semakin polar.
o Kepolaran juga dipengaruhi oleh bentuk
molekulnya. Jika bentuk molekulnya
menyebabkan atom-atom mempunyai
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 48
posisi sedemikian rupa, sehingga
menyebabkan dipol-dipol dalam ikatan
atomnya saling meniadakan, maka momen
dipolnya menjadi nol ( non polar ).
o Senyawa yang distribusi muatannya
simetris, akan bersifat non polar sebab
dipol-dipol ikatan yang ada akan saling
meniadakan ( contoh = CO2, CCl4 dan
CH4
).
Gaya Antar Molekul.
Adalah gaya yang dihasilkan dari interaksi
antar senyawa, baik senyawa molekul
maupun senyawa ion.
Sedangkan gaya intra molekul adalah
gaya tarik yang terjadi pada atom-atom
yang menyusun suatu senyawa molekul (
contoh = gaya tarik antara atom H dengan
O dalam molekul H2
Gaya antar molekul sifatnya
O ).
lebih lemah
Gaya antar molekul dibedakan menjadi 2
jenis yaitu :
jika dibandingkan dengan gaya intra
molekul.
1) Gaya Van der Waals.
Van der Waals mengetahui adanya gaya
tarik dan gaya tolak yang lemah di antara
molekul-molekul gas. Gaya ini bersifat
sangat lemah jika dibandingkan dengan
gaya ikatan antar atom ( ikatan ion dan
ikatan kovalen ).
Gaya ini akan bekerja / berlaku jika jarak
antar molekulnya sudah sangat dekat,
tetapi tidak melibatkan terjadinya
pembentukan ikatan antar atom.
Gaya ini terdiri dari :
a. Gaya dipol – dipol.
Gaya ini akan terjadi jika sesama
senyawa kovalen polar saling
berinteraksi.
Senyawa kovalen polar memiliki 2
dipol yaitu dipol positif ( δ+ ) dan
dipol negatif ( δ- ). Antar aksi antara
dipol ( + ) dari 1 molekul dengan dipol
( – ) dari molekul yang lain akan
menimbulkan gaya tarik yang relatif
lemah.
Kekuatan gaya tarik dipol-dipol ini
akan semakin besar jika molekul-
molekul tersebut mengalami penataan
dengan ujung ( + ) suatu molekul
mengarah ke ujung ( - ) dari molekul
yang lain.
Contoh : pada molekul-molekul HCl.
b. Gaya dipol sesaat – dipol terinduksi
/ terimbas ( Gaya London / gaya
dispersi ).
Jenis gaya ini umumnya dimiliki oleh
senyawa kovalen non polar. Berbeda
dengan senyawa kovalen polar,
senyawa kovalen non polar tidak
memiliki dipol.
Menurut Fritz London, terjadinya gaya
dispersi pada molekul non polar
δ+ δ
δ+ δ
δ+ δ
δ+ δ
δ+ δ
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 49
diakibatkan oleh adanya pergerakan
elektron mengelilingi inti atom secara
acak, sehingga pada suatu saat
elektron-elektron tersebut akan
mengumpul pada salah 1 sisi atom dari
molekul.
Pengumpulan elektron pada salah 1
sisi atom ini akan mengakibatkan
terjadinya dipol sesaat. Pada sisi yang
banyak elektron akan menjadi
bermuatan ( - ), sedangkan pada sisi
yang lain menjadi bermuatan ( + ).
Dipol yang terjadi ini akan segera
menghilang atau berpindah tempat (
sisi ) seiring dengan terus berputarnya
elektron.
Jika di dekat molekul non polar
tersebut ada molekul non polar
lainnya, maka molekul non polar
dengan dipol sesaat ini akan
menginduksi / mengimbas molekul
non polar lainnya sehingga terjadi
dipol terinduksi / terimbas
Akibatnya, kedua molekul tersebut
akan saling berinteraksi melalui gaya
tarik-menarik antara dipol sesaat
dengan dipol terinduksi / terimbas.
.
Kemudahan suatu molekul untuk
menghasilkan dipol sesaat yang dapat
mengimbas ke molekul di sekitarnya
disebut polarisabilitas.
Semakin banyak jumlah elektron
dalam atom maka semakin besar pula
polarisabilitasnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar Mr-
nya maka gaya London yang bekerja
dalam molekul tersebut akan semakin
kuat.
Contoh :
Gaya London
He He He
- + - + +-
c. Gaya dipol – dipol terinduksi ( gaya
imbas ).
Jika suatu molekul polar berdekatan
dengan molekul non polar maka
molekul polar dapat menginduksi
molekul non polar.
Akibatnya, molekul non polar tersebut
akan memiliki dipol terinduksi / dipol
sesaat karena elektron-elektronnya
akan mengumpul pada salah 1 sisi
molekul ( terdorong atau tertarik ).
Dipol dari molekul polar akan saling
tarik-menarik dengan dipol terinduksi
dari molekul non polar. Gaya tarik
inilah yang disebut dengan gaya dipol-
dipol terinduksi ( gaya imbas ).
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 50
Contoh : antara molekul HCl dengan
gas klorin ( Cl2
)
d. Gaya ion – dipol.
Gaya jenis ini terjadi antara senyawa
ion dan senyawa kovalen polar. Ketika
dilarutkan dalam senyawa kovalen
polar, senyawa ion akan terionisasi
menjadi kation dan anion.
Kation akan tarik-menarik dengan
dipol negatif, sedangkan anion dengan
dipol positif.
e. Gaya ion – dipol sesaat.
Mekanisme terjadinya gaya ini dapat
dikatakan kombinasi dari proses
terjadinya gaya dipol-dipol terinduksi
dan gaya ion-dipol.
Jika ion dari senyawa ion berdekatan
dengan molekul non polar, ion
tersebut dapat menginduksi dipol
molekul non polar.
Dipol terinduksi molekul non polar
yang dihasilkan akan berikatan dengan
ion.
Jenis gaya seperti ini memegang
peranan penting dalam sirkulasi darah
dalam tubuh. Ion Fe2+ dalam
hemoglobin akan mengalami gaya ion-
dipol sesaat dengan molekul O2.
kation Fe2+ akan menginduksi molekul
O2 yang bersifat non polar, kemudian
dipol terinduksi yang dihasilkan akan
berikatan dengan kation Fe
2+
Kekuatan gaya Van der Waals dipengaruhi
oleh :
1) Kerumitan bentuk molekul.
Gaya antar molekul bekerja pada jarak
yang sangat dekat. Semakin dekat jarak
antar molekul semakin kuat gaya antar
molekul tersebut.
Oleh karena itu, molekul-molekul yang
bentuknya sederhana akan mempunyai
gaya antar molekul yang lebih kuat
daripada yang bentuknya rumit.
2) Ukuran molekul.
Molekul-molekul yang berukuran besar
akan mudah mengalami dipol sesaat,
sebab elektron-elektronnya sangat jauh
dari inti sehingga pergerakan
elektronnya bisa lebih leluasa
δ+
menjadi
δ+
δ+
δ+
Dipol Dipol terinduksi
Gaya Imbas
δ+
Molekul
Awan
Cl Cl Cl H
H Cl
H Cl
Cl
Cl
Kation
+
δ- δ+
Dipol terinduksi
Menjadi
+
O O Awan elektron
Kation
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 51
dibandingkan pada molekul yang
berukuran kecil.
2) Ikatan hidrogen.
Adalah ikatan antar molekul yang sangat
polar. Ikatan ini terbentuk antara atom H
dari molekul yang 1 dengan atom lain
yang sangat elektronegatif
Ikatan ini relatif lebih kuat daripada ikatan
Van der Waals dan mempunyai arah yang
jelas.
( dari molekul
lainnya ) yaitu atom N, O dan F.
Ikatan-ikatan F - H, O - H dan N - H
bersifat sangat polar dan gaya antar dipol
yang bekerja di antara molekul-molekul
senyawa NH3, H2
OHH
OHH
OHH
OHH
OHH
ikatan hidrogen
ikatan kovalen
ikatan yang terjadi pada molekul air
O dan HF cukup kuat.
H F H FH F
ikatan hidrogen
ikatan kovalen
ikatan yang terjadi pada molekul HF
Pengaruh gaya antar molekul terhadap
sifat fisika.
a. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik
didih dan titik leleh.
Ikatan hidrogen akan menyebabkan
tingginya titik didih dan titik leleh suatu
molekul. Selain dipengaruhi oleh kekuatan
ikatan hidrogen (keelektronegatifan), titik
didih dan titik leleh juga dipengaruhi oleh
jumlah / banyaknya ikatan hidrogen
Contoh : titik didih air, lebih tinggi
dibandingkan titik didih HF meskipun
kekuatan ikatan hidrogen H – F > H – O.
Hal ini disebabkan karena jumlah ikatan
hidrogen pada molekul air > dibanding
jumlah ikatan hidrogen pada molekul HF.
yang
terdapat pada suatu molekul.
b. Pengaruh gaya London terhadap titik
didih dan titik leleh.
Kekuatan gaya London berbanding lurus
dengan titik didih dan titik leleh. Demikian
juga semakin besar harga Ar atatu Mr,
semakin tinggi titik didih dan titik
lelehnya. Kesimpulannya
c. Pengaruh gaya antar molekul terhadap
wujud gas nitrogen.
: semakin besar
harga Ar atau Mr, maka kekuatan gaya
London akan semakin besar.
Antar molekul N2
Hal ini menyebabkan gas nitrogen
berwujud cair pada suhu rendah,
sedangkan pada suhu tinggi gaya antar
molekul tidak mampu mempertahankan
jarak antar molekul N
berinteraksi 1 sama lain
pada suhu rendah melalui gaya antar
molekul yang sangat lemah.
2 agar tetap
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 52
berdekatan. Akibatnya, gas N2
d. Pengaruh gaya antar molekul terhadap
kekentalan cairan.
berubah
wujud menjadi gas.
Semakin kuat gaya antar molekul, maka
zat akan semakin sulit mengalir sehingga
kekentalannya semakin tinggi. Kekentalan
suatu zat akan berkurang jika dipanaskan.
Kenaikan suhu akan memperbesar jarak
antar molekul sehingga kekuatan gaya
antar molekul dan kekentalan akan
berkurang.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 53
SOAL-SOAL IKATAN KIMIA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat.
1. Berikut yang dimaksud dengan sudut ikatan adalah .... A. sudut antara dua atom melalui atom
pusat B. sudut antara atom-atom berikatan C. sudut ikatan di antara atom
antarmolekul D. sudut-sudut elektron di dalam atom E. sudut yang saling tegak lurus dalam
atom
2. Sudut ikatan yang terdapat dalam bentuk molekul trigonal planar adalah .... A. 60° D. 150° B. 90° E. 180° C. 120°
3. Sudut ikatan yang terdapat dalam bentuk molekul tetrahedral adalah .... A. 90° D. 135° B. 109,5° E. 180° C. 115,5°
4. Bentuk molekul yang memiliki dua buah sudut ikatan berbeda adalah .... A. bujur sangkar B. tetrahedral C. trigonal bipiramidal D. oktahedral E. dwilimas segiempat
5. Bentuk molekul berikut tidak dapat dibangun oleh molekul yang memiliki 5 buah atom adalah.... A. bujur sangkar B. tetrahedral C. trigonal bipiramidal D. oktahedral E. piramida alas bujur sangkar
6. Berdasarkan teori domain elektron, molekul yang diharapkan linear adalah .... A. BeH2 D. NHB. OH
2 2 E. SO
C. OF2
2
7. Molekul dengan bentuk trigonal planar terdapat pada.... A. BCl3 D. NOB. NH
2 3 E. SiH
C. O
4
3
8. Molekul yang memiliki bentuk tetrahedral adalah .... A. SF4 D. POClB. XeF
3 4 E. C2H
C. H2
2O
2
9. Bentuk molekul PF3A. bujur sangkar
adalah ....
B. tetrahedral C. bipiramid segitiga D. trigonal planar E. trigonal pyramidal
10. Pasangan molekul yang memiliki bentuk molekul sama adalah .... A. SO2 dan COB. PH
2 3 dan BF
C. CO3
2 dan OFD. H
2 2O dan CO
E. CO2
2 dan BeCl
2
11. Molekul SiF4A. linear
memiliki bentuk ....
B. bujur sangkar C. tetrahedral D. oktahedral E. dwilimas alas segiempat
12. Senyawa XCl3
A. linear D. bujur sangkar
memiliki momen dipol sama dengan nol. Geometri molekulnya adalah ....
B. tetrahedral E. trigonal planar
C. piramida
13. Bentuk molekul dari ion karbonat (CO32–
A. linear D. trigonal planar
) adalah ....
B. tetrahedral E. segitiga piramida
C. octahedral
14. Menurut teori domain elektron, bentuk molekul CO2, PCl5, dan SF6A. trigonal planar, tetrahedral, dan
oktahedral
adalah ....
B. linear, trigonal bipiramidal, dan oktahedral
C. linear, tetrahedral, dan trigonal bipiramidal
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 54
D. trigonal planar, trigonal bipiramidal, dan oktahedral
E. tetrahedral, oktahedral, dan trigonal bipiramidal
15. Molekul NH3
A. trigonal planar trigonal piramidal
memiliki struktur ruang elektron dan struktur ruang molekul sebagai ....
B. tetrahedral tetrahedral C. trigonal planar tetrahedral D. tetrahedral trigonal planar E. tetrahedral trigonal piramida
16. Unsur X dengan nomor atom 5 dan unsur Y dengan nomor atom 17 membentuk senyawa XY3
A. linear D. tetrahedral
. Bentuk molekul senyawa ini adalah ....
B. piramida E. bujur sangkar C. trigonal planar
17. Bentuk molekul dari ion sulfit (SO32–
A. linear
) adalah ....
B. tetrahedral C. bujur sangkar D. trigonal planar E. trigonal pyramidal
18. Bentuk molekul ClO3A. linear D. nonlinear
F adalah ....
B. tetrahedral E. trigonal planar
C. bujur sangkar
19. Senyawa yang memiliki dua pasang elektron bebas adalah .... A. HCl D. BClB. H
3 2
C. NHO E. NaCl
3
20. Bentuk molekul dari ion metil (CH3+
A. linear D. trigonal planar
) adalah ....
B. tetrahedral E. segiempat C. trigonal pyramidal
21. Unsur M memiliki struktur elektron terluar s2 p1. Jika unsur itu membentuk molekul MX3
A. s
maka hibridisasi yang terjadi pada unsur M adalah ....
2p D. sp
B. sp E. dsp
3
D. sp3
2
22. Hibridisasi yang terjadi pada atom pusat C dalam molekul CH4A. sp D. sp
adalah .... 3
B. spd
2 E. sp3
C. spd
3
23. Unsur yang dapat membentuk hibrida sp3
A. 2s
d adalah yang memiliki konfigurasi elektron terluar ....
2 2p3 D. 3s2 3pB. 2s
3 1 2p3 E. 3s1 3p
C. 3s2
1 3p
3
24. Orbital hibrida yang digunakan pada atom pusat S dalam ion SO3
2–
A. sp adalah ....
3d2 D. spB. sp E. dsp
3
C. sp2
25. Atom pusat M dalam molekul memiliki orbital hibrida dsp
2
3
A. MX
. Jika tiap orbital itu digunakan untuk mengikat suatu atom X pada atom pusat itu maka molekul yang dibentuk memiliki rumus ....
2 D. MXB. MX
5 3 E. MX
C. MX6
4
26. Jumlah ikatan pi (π ) yang terdapat dalam senyawa C2Cl2A. 0 D. 3
adalah ....
B. 1 E. 7 C. 2
27. Senyawa berikut yang diharapkan memiliki gaya antarmolekul paling lemah adalah .... A. HCl D. NFB. He E. H
3 2
C. NHO
3
28. Berdasarkan pada kekuatan relatif gaya antarmolekul, urutan penurunan titik didih tiga zat berikut adalah .... A. CH3OH > CH4 > HB. CH
2 3OH > H2 > CH
C. CH4
4 > CH3OH > HD. CH
2 4 > H2 > CH3
E. HOH
2 > CH4 > CH3
OH
29. Udara mengandung gas CO2, H2, Ne, N2, H2O. Jika udara dicairkan, yang terakhir mencair adalah ....
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 55
A. CO2 D. HB. He E. H
2 2
C. NO
2
30. Titik didih NH3 (–33oC) lebih tinggi daripada titik didih PH3 (–87,7o
A. massa molekul NH
C). Hal ini disebabkan ....
3 lebih tinggi dari PH
B. NH3 3 senyawa ionik, PH3
C. gaya London untuk NH molekuler
3D. pada NH
lebih kuat 3
E. NH terdapat ikatan hidrogen
3 polar, PH3
nonpolar
31. (EBTANAS 1998) Diketahui senyawa berikut: 1. H22. NH
O 4. HF 4Cl 5. NH
3. CH3
Kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen adalah ....
4
A. 1, 2, 3 D. 2, 3, 5 B. 1, 3, 4 E. 3, 4, 5 C. 1, 4, 5
32. Senyawa berikut yang tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekul adalah .... A. C2H5OH D. CH3B. HF E. CCl
COOH
C. H4
233. Senyawa berikut yang memiliki ikatan
hidrogen intra molekul adalah ....
O
A. CH3F D. H2SOB. H
4 2O E. HNO
C. C3
6H5
COOH
34. Ikatan hidrogen paling kuat terdapat dalam senyawa .... A. NHB. H
3 2
C. HO
2D. HCl
S
E. HF
35. Pada tekanan 1 atm, air memiliki titik didih 100oC, sedangkan H2Se memiliki titik didih –42o
A. gaya van der Waals
C. Gejala ini dapat dijelaskan dengan konsep ....
B. ikatan kovalen C. ikatan ionik D. berat molekul E. ikatan hidrogen
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 56
REAKSI REDUKSI - OKSIDASI ( REDOKS )
Perkembangan Konsep Redoks
a). Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan
dan pelepasan oksigen
1). Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.
Contoh :
o Perkaratan besi (Fe).
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3
o Pembakaran gas metana
(s)
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) +
2H2
o Oksidasi glukosa dalam tubuh
O(g)
C6H12O6(aq) + 6O2(g)
6CO2(g) + 6H2
o Sumber oksigen pada reaksi oksidasi
disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4
reaksi menggunakan oksidator berupa
udara dan reaksi terakhir menggunakan
oksidator berupa KClO
O(l)
3
2). Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau
pengurangan oksigen.
Contoh :
• Reduksi bijih besi dengan CO
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) +
3CO2
• Reduksi CuO oleh H
(g)
CuO(s) + H2
2(g) Cu(s) + H2
• Zat yang menarik oksigen pada reaksi
reduksi disebut reduktor. Dari contoh di
atas, yang bertindak sebagai reduktor
adalah gas CO, H
O(g)
2
• Permasalahan : Reaksi apakah yang
terjadi pada reduktor?
dan logam Na.
b). Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan
pengikatan / penerimaan elektron
1). Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.
o Zat yang melepas elektron disebut
reduktor (mengalami oksidasi).
o Pelepasan dan penangkapan elektron
terjadi secara simultan artinya jika ada
suatu spesi yang melepas elektron berarti
ada spesi lain yang menerima elektron.
Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi
disertai reduksi.
o Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi,
disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi
reduksi saja atau oksidasi saja disebut
setengah reaksi.
Contoh : (setengah reaksi oksidasi)
K K+
Mg Mg
+ e 2+
+ 2e
2). Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau
penerimaan elektron.
• Zat yang mengikat/menerima elektron
disebut oksidator (mengalami reduksi).
Contoh : (setengah reaksi reduksi)
Cl2 + 2e 2Cl
O
-
2 + 4e 2O
2-
Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi
dan reduksi)
Oksidasi : Ca Ca2+
Reduksi : S + 2e S
+ 2e 2-
Redoks : Ca + S Ca
+ 2+ + S
2-
Keterangan :
Ca + S Ca2+ + S2-
reduktor oksidator hasil oksidasi hasil reduksi
oksidasi reduksi
2e
Contoh lain :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 57
Fe Fe3+ + 3eCl2 + 2e 2Cl-
Oksidasi :Reduksi :
( x 2 )( x 3 )
+Redoks : 2 Fe + 3 Cl2 2 Fe3+ + 6 Cl-
o Tentukan mana yang reduktor dan oksidator!
o Tentukan mana yang hasil oksidasi dan hasil
reduksi!
c). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan
dan penurunan bilangan oksidasi
1). Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan
bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami kenaikan bilangan
oksidasi disebut reduktor.
Contoh :
K K+ + e
Mg + 2eMg2+
0 +1
0 +2
b.o naik
b.o naik
2). Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan
bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami penurunan bilangan
oksidasi disebut oksidator.
Contoh :
Cl2 2 Cl- + 2e0 -2
b.o turun
O2 2 O2- + 4e
b.o turun
0 - 4
KONSEP BILANGAN OKSIDASI
o Bilangan oksidasi suatu unsur
didistribusikan kepada unsur yang lebih
elektronegatif.
dalam suatu
senyawa adalah muatan yang diemban oleh
atom unsur itu jika semua elektron ikatan
Contoh :
Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron
kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl
= -1.
Pada H2
H
HOx
xoo o
o oo H
HOx
xoo o
o oo+
+
- 2
O :
Karena atom O lebih elektronegatif daripada
atom H maka elektron ikatan didistribusikan
Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing =
+1.
kepada atom O.
Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
1). Semua unsur bebas mempunyai bilangan
oksidasi = 0 (nol).
Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam
H2, N2
2). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan
membutuhkan tambahan 1 elektron,
mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua
senyawanya.
dan Fe = 0.
3). Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda
positif (+).
Contoh :
Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam
senyawanya memiliki bilangan oksidasi
berturut-turut +1, +2 dan +3.
4). Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion
tunggal = muatannya.
Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+
Perhatian :
= +3
Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-,
sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B
atau –B.
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 58
5). Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali
dalam senyawanya dengan logam (hidrida)
maka bilangan oksidasi H = -1.
Contoh :
Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3
Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH
= +1
2
6). Bilangan oksidasi O umumnya = -2.
= -1
Contoh :
Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2
Perkecualian :
O,
MgO, BaO = -2.
a). Dalam F2
b). Dalam peroksida, misalnya H
O, bilangan oksidasi O = +2
2O2, Na2O2
dan BaO2
c). Dalam superoksida, misalnya KO
, biloks O = -1.
2 dan
NaO2 21, biloks O = -
7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu
senyawa netral = 0.
8). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion
poliatom = muatannya.
Contoh : dalam ion −232OS = (2 x b.o S) +
(3 x b.o O) = -
Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan
Bilangan Oksidasi
a) Reaksi Bukan Redoks
Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi
tidak berubah (tetap).
Contoh : CaO + HCl CaCl2 + H2O+2 - 2 +1 - 1 +2 - 1 +1 - 2
b) Reaksi Redoks
Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan
penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.
Contoh :
Fe + H2SO4 FeSO4 + H20 +1 +6 - 2 +2 +6 - 2 0
b.o naikoksidasi b.o turun
reduksi
Keterangan :
Oksidator = H2SO
Reduktor = Fe 4
Hasil reduksi = H
Hasil oksidasi = FeSO2
4
c) Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi
)
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai
oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat
yang sama.
Contoh : I2 + NaOH NaI + NaIO3 + H2O0 +1 +1 - 1 +1 +5
b.o turun, reduksi
b.o naik, oksidasi
Keterangan :
Oksidator = I
Reduktor = I2
Hasil reduksi = NaI 2
Hasil oksidasi = NaIO
3
d) Reaksi Konproporsionasi
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil
oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan zat
yang sama. Cl2 + H2 HCl
0 0 +1 - 1
b.o turun, reduksi
b.o naik, oksidasi
( hasil oksidasi / reduksi )
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 59
Daftar Perubahan Reduktor & Oksidator
Daftar reduktor dan perubahannya
Nama zat Perubahan Belerang Karbon Fosfor Gas hidrogen Logam Hidrogen sulfida Asam halida / senyawa halida Asam format Senyawa fosfit Senyawa tio sulfat Senyawa sulfit Senyawa nitrit Senyawa arsenit Senyawa stanit Senyawa sulfida Senyawa ferosianida Senyawa oksalat
S ⇒ SOC ⇒ CO
3
P2
4 ⇒ P2OH
3 2
H ⇒ H+ (asam)
2 ⇒ H2 L ⇒ Lx
O (basa)
H
+ 2
XS ⇒ S
- ⇒ XHCOOH ⇒ CO
2
PO2
33- ⇒ PO4
S
3- 2O3
2- ⇒ SO42- + S
S2O32- ⇒ S4O6
(terhadap I2-
2
SO)
32- ⇒ SO4
NO
2- 2
- ⇒ NO3SnO
- 2
2- ⇒ SnO3
2-
S2-
Fe(CN ⇒ S
)64- ⇒Fe(CN)6
3- C2O4
2- ⇒ CO2
Nama zat Perubahan Asam oksalat Senyawa hidroksida Senyawa amonium Amonium hidroksida Gas amoniak Senyawa fero Senyawa kupro Senyawa merkuro Senyawa stano Senyawa mangano Senyawa kromi Karbon monoksida Belerang dioksida Arsen trioksida Batu kawi Gas oksigen Hidrogen peroksida
H2C2O4 ⇒ COOH
2 - ⇒ O2 + H2O
NH4+ ⇒ N
NH2
4OH ⇒ N2 NH3 ⇒ NFe
2 2+ ⇒ Fe3+
Cu (asam)
+ ⇒ Cu2+
Hg (asam)
+ ⇒ Hg2+
Sn (asam)
2+ ⇒ Sn4+
Mn (asam)
2+ ⇒ MnO4-
Mn
(asam)
2+ ⇒ MnO2Cr
(basa) 3+ ⇒ Cr2O7
CO ⇒ CO
2- 2
SO2 ⇒ SO3 (murni) SO2 ⇒ SO4(mengandung air)
2-
AS2O3 ⇒ AS2OMnO
5 2 ⇒ MnO4
- (basa) O2 ⇒ OH- H2O2 ⇒ O2 + H+ (asam) H2O2 ⇒ O2 + H2O (basa)
Daftar oksidator dan perubahannya
Nama zat Perubahan Senyawa nitrat Kalium bikromat Kalium kromat Kalium permanganat Kalium manganat Plumbi oksida Kupri oksida Perak oksida Krom trioksida Hidrogen peroksida Natrium peroksida Barium peroksida Batu kawi Air
NO3- ⇒ NO2
-
Cr (asam)
2O72 ⇒ Cr3+ (asam)
CrO42 ⇒ Cr3+
MnO (asam)
4- ⇒Mn2+
MnO (asam)
4- ⇒ MnO2MnO
(basa) 4
2- ⇒Mn2+
PbO (asam)
2 ⇒ PbO atau PbCuO
2+ -
Ag ⇒ Cu
2O-
Cr ⇒ Ag
2O3 ⇒ Cr3+ H2O2 ⇒ H2O (asam) H2O2 ⇒ OH-
Na (basa)
2O2 ⇒ NaBa
+ 2O2 ⇒ Ba
MnO
2+ 2 ⇒ Mn
H
2+ 2O ⇒ H2 + OH
-
Nama zat Perubahan Gas halogen /Air halogen Asam nitrit Asam nitrat encer Asam nitrat pekat Asam sulfat pekat Asam encer lain Asam hipohalogenit / Senyawa hipohalogenit Asam halogenit / Senyawa halogenit Asam halogenat / Senyawa halogenat Asam perhalogenat / Senyawa perhalogenat
X2 ⇒ XHNO
-
2 ⇒ NO NO3
- ⇒ NO NO3
- ⇒ NO2 SO4
2- ⇒ SOH
2 + ⇒ H
XO- ⇒ X2
-
XO2- ⇒ X
-
XO3- ⇒ X
-
XO4 ⇒ X-
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 60
Reaksi Redoks 1. Pernyaatan berikut yang tidak tepat adalah
.... A. reduksi melibatkan penerimaan elektron B. oksidasi melibatkan kenaikan biloks C. reduktor adalah zat yang menyebabkan
zat lain teroksidasi D. dalam reaksi redoks, oksidasi tidak
terjadi tanpa reduksi E. oksidator adalah zat yang tereduksi
2. Bilangan oksidasi S dalam senyawa
Na2S2O3 adalah .... A. +2 D. –3 B. +3 E. –2 C. +4
3. Bilangan oksidasi P dalam HPO42–
A. +2 D. +5
adalah ....
B. +3 E. +6 C. +4
4. Senyawa dengan biloks Cl sama dengan
biloks Cl dalam senyawa ICl3 adalah .... A. ClF3 D. KCl B. HClO E. HClO5 C. HClO3
5. Bilangan oksidasi klorin dalam senyawa
natrium hipoklorit, kalium klorit, dan kalium klorat berturut-turut adalah .... A. +3, +5, +7 D. –1, +3, +5 B. +1, +5, +7 E. –1, +1, +3 C. +1, +3, +5
6. Bilangan oksidasi krom dan selenium dalam
senyawa K2Cr2O7 dan SeCl4 adalah .... A. +6 dan +4 D. +5 dan –4 B. +6 dan –4 E. +3 dan +6 C. +7 dan +4
7. Bilangan oksidasi iodium dalam ion H4IO6–
A. –1 D. +5
adalah ....
B. +1 E. +7 C. +3
8. Di antara ion berikut, unsur belerang yang
memiliki bilangan oksidasi terendah adalah .... A. SO42– D. SB. HSO4
2– – E. S2O3
C. HSO32–
–
9. Pada reaksi 2CO (g) + 2NO (g) → 2CO2 (g) + N2 Bilangan oksidasi N berubah dari ....
(g)
A. +2 ke 0 D. +3 ke +2 B. +2 ke +1 E. +4 ke 0 C. +3 ke +1
10. Berikut ini yang termasuk reaksi oksidasi
berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi adalah .... A. 2HCrO4– (aq) → H2Cr2O7 (aq) +
H2O A. Mg
(l) 2+ (aq) + SO42– (aq) → MgSO4
B. 2NaCl (s)
(s) + Ba(OH)2 (aq) → BaCl2 (s) + H2O
C. CO (l)
(g) + 12O2 (g) → CO2 D. TiCl4
(g) (g) + 2H2O (l) → TiO2 (s) +
4HCl
(aq)
11. Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah .... A. MnCO3 (s) → MnO (s) + CO2 B. Cl2
(g) (g) + 2I– (aq) → 2Cl (aq) + I2
C. BaCl2 (g)
(s) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2HCl
D. SO2 (g)
(g) + H2O (l) → H2SO3 E. ZnO
(aq) (s) + 2H+ (aq) → Zn2+ (aq) + H2O
(l)
12. Pada reaksi Al (s) → Al3+ (aq) + 3e–
A. aluminium melepaskan elektron dari intinya
, pernyataan yang benar adalah ....
B. aluminium direduksi menjadi AlC. reaksi akan berlangsung hanya jika ada
zat lain yang menerima elektron
3+
D. aluminium berperan sebagai oksidator E. bilangan oksidasi ion aluminium adalah
0 13. Reaksi yang merupakan reaksi
disproporsionasi adalah .... A. CaCO3 (s) + 2H+ (aq) → Ca2+ (aq) +
H2O (l) + CO2 B. Cl2
(g) (g) + 2OH– (aq) → Cl– (aq) + ClO–
(aq) + H2O C. 2CrO4
(l) 2– (aq) + 2H+ (aq) → H2O (l) +
Cr2O72– D. Cu(H2O)4
(aq) 2+ (aq) + 4NH3 (aq) →
Cu(NH3)42+ (aq) + 4H2O E. Ca
(l) (s) + 2H2O (l) → Ca2+ (aq) + H2 (g) +
2OH–
(aq)
14. Pada reaksi berikut: 2KMnO4 (aq) + 16HCl (aq) → 5Cl2 (g) + 2MnCl2 (s) + 2KCl (s) + 8H2O Hasil reduksinya adalah ....
(l)
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 61
A. Cl2 D. KCl B. MnCl2 E. HCl C. H2O
15. Pada persamaan reaksi redoks berikut:
2KMnO4 (aq) + 10KI (aq) + 8H2SO4 (aq) → 2MnSO4 (aq) + 5I2 (g) + 6K2SO4 (aq) + 8H2O Bilangan oksidasi Mn berubah dari ....
(l)
A. +14 → +8 D. +7 → +2 B. +7 → +4 E. –1 → +2 C. –2 → +2
16. Dalam reaksi antara asam sulfat pekat panas
dan kalium iodida: 8I– (aq) + H2SO4 (aq) + 8H+ (aq) → 4I2 (g) + H2S (g) + 4H2O Pernyataan yang benar adalah ....
(l)
A. I– direduksi D. H+
B. H dioksidasi
+
C. H2S pereduksi direduksi E. H2SO4 pengoksidasi
17. Zat berikut mengandung belerang. Di antara
zat itu yang tidak dapat direduksi adalah .... A. SO2 B. SO3C. H2SO4
2–
D. SE. S2O3
2–
2–
18. Di antara zat berikut yang tidak dapat dioksidasi adalah .... A. SO2 B. SO32–
C. H2SO4
D. SE. S2O3
2–
2–
19. Reaksi yang terjadi pada proses berikut adalah reaksi redoks, kecuali .... A. fotosintesis D. baterai B. metabolisme E. penguapan air C. pembakaran
20. Krom mempunyai bilangan oksidasi terendah
dalam ion .... A. HCrO4–
B. CrO
C. CrO3– 4–
D. Cr(OH)
E. Cr 4–
21. Perhatikan senyawa berikut!
i. KMnOii. MnO
4
iii. K2MnOiv. MnO
4 2
Senyawa yang memiliki bilangan oksidasi Mn = +2 dan +4 adalah .... A. 1 dan 2 B. 2 dan 4 C. 1 dan 3 D. 3 dan 4 E. 2 dan 3
22. Bilangan oksidasi oksigen terendah adalah ....
A. Na2O2B. CaO
C. BaO2D. OF
E. KO2
2
23. Bilangan oksidasi Cl tertinggi terdapat dalam .... A. asam klorida B. asam hipoklorit C. asam klorit D. asam klorat E. asam perklorat
24. Bilangan oksidasi N dalam NH4NO3
A. –3 adalah ....
B. –3 dan +5 C. +5 D. –6 dan +4 E. +1
25. Bilangan oksidasi unsur S dalam senyawa
Na2S2O3A. +1
adalah ....
B. +4 C. +2 D. +5 E. +3
26. Bilangan oksidasi hidrogen pada senyawa
AlH3A. –3
adalah ....
B. +1 C. –1 D. +3 E. 0
27. Pada senyawa di bawah ini atom klorin
mempunyai bilangan oksidasi terendah dalam .... A. Cl2O5B. NaClO
C. KClO D. Cl2OE. HCl
7
28. Di antara reaksi berikut, yang bukan reaksi
redoks menurut konsep pengikatan oksigen adalah.... A. CO (g) + O2 (g) → CO2 B. Cl2
(g) (g) + I2 (g) → 2Cl (g) + I2 (g)
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 62
C. 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O D. 2SO2
(g) (g) + O2 (g) → 2SO3
E. Zn (g)
(s) + 2H2O (l) → Zn(OH)2 (aq) + 2H2
(g)
29. Di antara reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks menurut konsep transfer elektron adalah .... A. H2O2 (l) → H2O (l) + O2 B. 2Na
(g) (s) + I2 (g) → 2NaI
C. 2H2 (s)
(g) + O2 (g) → 2H2O D. 2SO2
(g) (g) + O2 (g) → 2SO3
E. N2 (g)
(g ) + 3H2 (g) → 2NH3
(g)
30. Dalam reaksi berikut, zat yang mengalami oksidasi menurut konsep transfer elektron pada huruf yang ditebali adalah .... A. ZnO (s) + 2HCl (s) → ZnCl2 (s) +
H2O B. Cl2
(l) (g) + 2I–
(aq) → 2Cl– (aq) + I2 C. BaCl2
(g) (s) + H2SO4 (aq) → BaSO4
(s) + 2HCl D. SO2
(aq) (g) + H2O (l) → H2SO3
E. CO2 (aq)
(g ) + 2H2O (l) → CH4 (aq) + 2O2
(g)
31. Reaksi berikut yang termasuk reaksi oksidasi menurut konsep transfer elektron adalah .... A. Mg2+ (aq) + SO42– (aq) → MgSO4
B. NaCl (s)
(s) + Ba(OH)2 (aq) → BaCl2 (s) + H2O (l) + NaOH
C. CO (aq)
(g) + 12O2 (g) → CO2 D. Mg
(g) (s) → Mg2+ (aq) + 2e
E. H2O –
(l) → H+ (aq) + OH–
(aq)
32. Dalam reaksi berikut: 14CuO (s) + 4NH3 (aq) → 2N2O4 (g) + 6H2O (l) + 14Cu Senyawa yang berperan sebagai oksidator adalah ....
(s)
A. CuO D. 6H2O B. NH3 E. O2 C. N2O4
Perhatikan reaksi berikut untuk menjawab soal . Reaksi pada sel Volta jenis seng-karbon: Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2NH4Cl (aq) → ZnCl2 (aq) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O
(l)
33. Zat yang berperan sebagai oksidator adalah .... A. Zn D. NH4Cl B. MnO2 E. Mn2O3
C. ZnCl2 34. Logam seng berperan sebagai ....
A. oksidator D. anode B. elektrolit E. penerima elektron C. sirkuit elektron
35. Jika dalam sel Volta terdapat elektrode
logam seng dan tembaga dalam larutan H2SO4, yang berperan sebagai oksidator adalah .... A. Zn D. HB. Cu E. H2O
+
C. SO4
2–
36. Pada reaksi MnO2(aq) + 4 H+(aq) + 2 Cl– (aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) + 2 H2
A. MnO
O(l) yang bertindak sebagai reduktor adalah ....
2B. Cl
C. Cl– 2
D. H2E. Mn
O
2+
37. Berikut yang merupakan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima elektron adalah .... A. MnO4
–(aq) + 8 H+(aq) + 5 e– → Mn2+(aq) + 4 H2
B. ClOO(l)
3–(aq) + 6 H+
C. Mn
(aq) + 6 e– → Cl–(aq) + 6 H2O(l)
2+(aq) + 2 H2O → MnO 2(aq) + 4 H+
D. Cl(aq) + 2 e– 2(aq) + 2 e– → 2 Cl–
E. Ag+(aq) + e– → Ag(aq) (aq)
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 63
KONSEP MOL DAN STOKIOMETRY
1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).
Yaitu : “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.” Contoh : 40 gram Ca + 16 gram O212 gram C + 32 gram O
→ 56 gram CaO 2 → 44 gram CO
2
Contoh soal : Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang diperlukan? Jawab : m Ca = 4 gram m CaO = 5,6 gram m O2
= ..?
Berdasarkan hukum kekekalan massa : Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi m Ca + m O2m O
= m CaO 2
= (5,6 – 4,0) gram = m CaO - m Ca
= 1,6 gram Jadi massa oksigen yang diperlukan adalah 1,6
gram. 2) Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum
Proust ). Yaitu : “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.” Contoh soal : Jika diketahui perbandingan massa besi (Fe) dan belerang (S) dalam pembentukan senyawa besi (II) sulfida (FeS) adalah 7 : 4 maka tentukan : a) Massa besi yang dibutuhkan untuk bereaksi
dengan 8 gram belerang! b) Massa belerang yang tersisa, jika sebanyak 21
gram Fe direaksikan dengan 15 gram S! c) Massa S dan massa Fe yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 22 gram senyawa FeS! Jawab : Reaksi : FeSSFe →+ 7 4 11 Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, sehingga 7 gram Fe akan bereaksi dengan 4 gram S membentuk 11 gram FeS. a) Massa S = 8 gram Massa Fe = …?
Massa Fe = gram14gram8x47
=
Jadi massa Fe yang dibutuhkan adalah 14 gram.
b) 21 gram Fe direaksikan dengan 15 gram S, berarti :
Fe : S = 21 : 15 = 7 : 5 Belerang berlebih, berarti seluruh Fe habis bereaksi. Massa Fe yang bereaksi = 21 gram Massa S yang bereaksi
gram12gram21x74
=
Massa S yang tersisa = ( 15-12 ) gram = 3 gram Jadi massa S yang tersisa adalah 3 gram. c) Untuk membentuk 22 gram FeS :
m Fe = gram14gram22x117
=
m S = gram8gram22x114
=
Jadi massa Fe dan S yang dibutuhkan adalah 14 gram dan 8 gram. 3). Hukum Kelipatan Perbandingan / Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton ). Yaitu : “Jika dua jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama, merupakan bilangan bulat dan sederhana.” Contoh : C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO2
Massa O dalam CO : massa O dalam CO
. Jika massa C dalam kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka :
2
akan merupakan bilangan bulat dan sederhana (yaitu = 1:2 ).
Contoh soal : Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan perbandingan 3 : 1, membentuk gas metana. Berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana? Jawab : C : H = 3 : 1 sehingga : ⇔ 900 : m H = 3 : 1
⇔ m H = gram300gram900x31
=
; Jadi, massa H yang diperlukan adalah 300 gram. 4). Hukum Perbandingan Volum ( Hukum Gay Lussac ). Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.” Contoh :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 64
Dua volum gas hidrogen bereaksi dengan satu volum gas oksigen membentuk dua volum uap air. 2 H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O 2 V 1 V 2 V
(g)
Perbandingan volumenya = 2 : 1 : 2 (perbandingan volum = perbandingan koefisien) 5). Hukum Avogadro. Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumnya sama mengandung jumlah partikel yang sama pula.” Contoh : Pada pembentukan molekul H2
2L HO
2 (g) + 1L O2 (g) → 2L H2O Catatan :
(g)
Jika volume dan jumlah molekul salah 1 zat diketahui, maka volume dan jumlah molekul zat lain dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :
diketahuiyangVxdiketahuiyangkoefisien
dicariyangkoefisiendicariyangV =
dan
diketahuiyangXxdiketahuiyangkoefisien
dicariyangkoefisien
dicariyangX =
Keterangan : V = volume molekul ( L ) X = jumlah partikel ( molekul ) Perbandingan gas-gas pada suhu dan tekanan yang sama:
BgasAgasVn
atau2V2n
1V1n
atau2n1n
2V1V
===vn
Contoh soal : Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 2 L gas nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan gas H2 membentuk gas NH3Tentukan :
(amonia).
a) Persamaan reaksinya! b) Volume gas H2c) Volume gas NH
yang diperlukan! 3
Jawab : yang dihasilkan!
a) Persamaan reaksinya : (g)NH2(g)H3(g)N 322 →+
b) V H2 2NVx2Nkoef.2Hkoef.
=
= L2x13
= 6 L
Jadi volume gas H2
c) V NH
yang diperlukan dalam reaksi adalah 6 L.
3 2NVx2Nkoef.3NHkoef.
=
= L2x12
= 4 L
Jadi volume gas NH3
yang dihasilkan oleh reaksi tersebut adalah 4 L.
A. KONSEP MOL
a) Definisi Mol
o Satu mol adalah banyaknya zat yang
mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12.
o Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 1023
(disebut tetapan Avogadro, dinyatakan dengan L).
Contoh : 1 mol air artinya : sekian gram air yang
mengandung 6,02 x 1023
1 mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x 10
molekul air.
23
1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x 10
atom besi.
23 molekul H2SO4
.
1 mol = 6,02 x 1023
L = 6,02 x 10
partikel
23
b) Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel Dirumuskan :
=
2310x6,02xnX
Keterangan : n = jumlah mol X = jumlah partikel c) Massa Molar (Mr o Massa molar menyatakan
dan Ar) massa relatif 1 mol
zato Satuannya adalah gram mol
. -1
Contoh :
. Berkaitan dengan nomor massa pada tabel periodik.
Ar H = 1; dan Ar O = 16, maka: Mr H2
O = 18, karena ada 2 atom H dan 1 atom O (2 + 16)
d) Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa Zat (m)
Dirumuskan :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 65
Mrxnm = dengan : m = massa n = jumlah mol
mm = massa molar e) Volum Molar Gas (Vmo Adalah volum 1 mol gas.
)
Beberapa kondisi / keadaan yang biasa
dijadikan acuan :
1) Keadaan Standar Adalah suatu keadaan dengan suhu 0o
Dinyatakan dengan istilah STP (Standard Temperature and Pressure).
C dan tekanan 1 atm.
Pada keadaan STP, volum molar gas (Vm ) = 22,4 lliter/mol
Dirumuskan :
mVxnV =
dengan : V = volum gas n = jumlah mol
mV = volum molar
2) Keadaan Kamar Adalah suatu keadaan dengan suhu 25o
Dinyatakan dengan istilah RTP (Room Temperature and Pressure).
C dan tekanan 1 atm.
Pada keadaan RTP, volum molar gas (Vm) = 24 liter/mol
3) Keadaan Tertentu dengan Suhu dan
Tekanan yang Diketahui Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal :
TRnVP =
PTRn
V =
P = tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg =
760 mmHg V = volum gas (L) n = jumlah mol gas R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius) f) Kemolaran Larutan (M)
Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap mL larutan.
Dirumuskan :
Vn
M =
dengan : M = kemolaran larutan n = jumlah mol zat terlarut V = volum larutan
Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7 gram) NaCl atau dalam tiap mL larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl.
g) Part per million (ppm) atau bagian per juta 1 ppm = 1 mg/kg (Khusus dalam pelarut air, 1 ppm = 1 mg/L) Contoh: a. kandungan Pb dalam air sungai adalah 20
ppm, artinya kg air sungai mengandung 20 mg Pb.
b. Kandungan karbon dalam baja adalah 5 ppm, artinya dalam 1 kg baja terdapat 5 mg karbon.
CaDe Mind :
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 66
B. STOIKIOMETRI SENYAWA
1) Rumus Empiris ( RE ) Disebut juga rumus perbandingan
adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa.
2) Rumus Molekul ( RM ) Secara umum, rumus molekul suatu senyawa dapat dinyatakan sebagai berikut :
RM = ( RE )y
Keterangan : Harga y bergantung pada besarnya harga Massa Molekul Relatif
( Mr ) dari senyawa yang bersangkutan.
3) Kadar Unsur dalam Senyawa ( dalam % ) Dirumuskan :
100%xMrArxyKadar =
Keterangan : y = jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa ( angka indeks
Contoh :
dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa )
Tentukan kadar C dalam senyawa glukosa (C6H1206Kadar C =
)! 6 x 12
180 x 100% = 40%
C. STOIKIOMETRI REAKSI 1) Berikut ini adalah TRIK & TIPS dalam
menyelesaikan soal stoikiometri: Dapat diselesaikan melalui 4 langkah yaitu sebagai berikut : 1) Menuliskan persamaan reaksi kimia yang setara 2) Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui 3) Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksi 4) Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan
2) Pereaksi Pembatas o Adalah suatu pereaksi yang habis bereaksi
terlebih dahulu. Cara menentukan Pereaksi Pembatas :
a) Nyatakan zat yang diketahui dalam mol b) Bagilah jumlah mol masing-masing zat
dengan koefisiennya
c) Pereaksi yang hasil pembagiannya paling kecil, merupakan pereaksi pembatas
d) Perhitungan selanjutnya, didasarkan pada pereaksi pembatas
3) Penentuan Rumus Kimia Hidrat
o Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air
sebagai bagian dari struktur kristalnya.
Contoh : CuSO4. 5 H2CaSO
O ( terusi ) 4. 2 H2
MgSOO ( gipsum )
4. 7 H2Na
O ( garam Inggris ) 2CO3. 10 H2
o Jika suatu hidrat O ( soda hablur )
dipanaskan, maka sebagian atau seluruh air kristalnya dapat menguap
( lepas ).
4. Reaksi Penggaraman a. Asam + Basa → Garam + Air b. Oksida Asam + Basa → Garam + Air
Perubahan Anion: o SO2 → SO3
2- ○ N2O3 → NO2-
o P
2O5 → PO4o SO
3- 3 → SO4
2- ○ N2O5 →NO3-
o As
2O3 → AsO3o CO
3- 2 → CO3
2- ○ P2O3 → PO33-
o As
2O5 → AsO4
3-
c. Oksida Basa + Asam → Garam + Air d. Logam + Asam kuat encer → garam + gas
He. Logam1 + Garam1 → Garam2 + Logam2
2
f. Oksida Asam + Oksida Basa → Garam + Air
g. Garam1 + Garam2 → Garam3 + Garam4 Syarat : i. Garam1 & garam2 keduanya mudah
larut dalam air ii. Garam3 & garam4 keduanya
mengendap dalam air h. Garam1 + Basa1 → Garam2 + Basa2
Syarat : i. Garam1 mudah larut dalam air
ii. Garam2 & basa2 keduanya mengendap dalam air
i. Garam1 + Asam1 → Garam2 + Asam2 Syarat : i. Garam1 mudah larut dalam air
ii. Garam2 & asam2 keduanya mengendap dalam air
j. Garam Karbonat + Asam kuat encer → Garam + H2O + CO
k. Garam Amonium + Basa kuat → Garam + H
2
2O + NHl. Garam Sulfida + Asam kuat encer →
Garam + H
3
2S
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 67
m. Garam Sulfat + Asam kuat encer →Garam + H2O + H2
n. Asam / Basa + Oksida Atmosfer → Garam + Air
S
o. Logam + Asam non konduktor → garam valensi rendah + HSyarat:
2
• Logam yang direaksikan harus terletak disebelah kiri atom H deret volta
D. DERET VOLTA
Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au • Asam yang digunakan bukan H2SO4 pekat /
HNO• Jika logam yang direaksikan punya 2 muatan,
maka dipilih yang memiliki muatan 2+
3
a. Logam1 + Basa1 → Logam2 + Basa2 Logam + Asam oksidator → Garam valensi tinggi + Gas + Air MATERI
% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘
𝑥 100%
% 𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘
𝑥 100%
𝑏𝑝𝑗 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘
𝑥 106
𝑏𝑝𝑗 𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘
𝑥 106
% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = (𝑀 𝑧𝑎𝑡 𝐴)% 𝑀 𝑐𝑎𝑚𝑝1 + (𝑀 𝑧𝑎𝑡 𝐴)% 𝑀 𝑐𝑎𝑚𝑝2 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛1 + 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛2 𝑥 100%
1% = 104 𝑏𝑝𝑗 1 𝑏𝑝𝑗 = 10−4%
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 68
Stoikiometri 1. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum .... A. Dalton B. Lavoisier C. Proust D. Avogadro E. Priestley
2. Amonia mengandung 17,7% berat H dan
82,3% berat N. Jika 5,3 g gas H2 direaksikan dengan N2 berlebih selalu menghasilkan 30 g amonia. Data ini sesuai dengan hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac
3. Karbon dioksida mengandung 27,3% berat C
dan 72,7% berat O. Jika 6 g karbon direaksikan dengan O2 berlebih, berat CO2 yang terbentuk sebanyak .... A. 6 g D. 18 g B. 12 g E. 22 g C. 16 g
4. Amonia mengandung 17,7% berat H dan
82,3% berat N. Jika 21 g gas N2 direaksikan dengan H2 berlebih, berat NH3 yang terbentuk sebanyak .... A. 21,0 g B. 25,5 g C. 42,5 g D. 53,0 g E. 82,3 g
5. Unsur-unsur yang membentuk dua atau lebih
senyawa harus merupakan kelipatan bilangan bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac
6. Dari hasil percobaan ditemukan bahwa
63,6% N bereaksi tepat dengan 36,4% O. Pada percobaan lain, 46,7% N bereaksi tepat dengan 53,3% O. Data tersebut membuktikan Hukum .... A. Konservasi Massa B. Komposisi Tetap C. Perbandingan Berganda
D. Perbandingan Volume E. Avogadro
7. Rasio volume gas-gas yang bereaksi adalah
bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac
8. Jika x mL gas H2 direaksikan dengan 3x mL
gas Cl2, maka gas HCl yang dibentuk sebanyak .... A. x mL B. 2x mL C. 3x mL D. 4x mL E. 5x mL
9. Pada persamaan reaksi:
C2H4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) Perbandingan volume gas-gas pereaksi dan hasil reaksi pada P dan T sama adalah .... A. 1 : 2 : 2 : 2 B. 1 : 3 : 2 : 2 C. 1 : 2 : 2 : 2 D. 2 : 3 : 2 : 2 E. 3 : 2 : 2 : 3
10. Volume O2 yang dikonsumsi untuk
pembakaran campuran 5 liter CH4 dan 5 liter C2H4 adalah .... A. 5 liter D. 20 liter B. 10 liter E. 25 liter C. 15 liter
11. Amonia terurai menurut persamaan berikut:
NH3 (g) → N2 (g) + H2 Jika mula-mula terdapat n molekul NH3 maka setelah amonia terurai sempurna akan diperoleh ....
(g)
A. n molekul N2 B. 2n molekul N2 C. 3n molekul N2 D. (3/2)n molekul H2 E. 2n molekul H2
12. Pada 25°C dan 1 atm, sejumlah x molekul
gas O2 volumenya 10 liter. Pada P dan T yang sama, jumlah molekul gas N2 dalam 20 liter adalah .... A. x molekul B. 2x molekul C. 4x molekul D. 6x molekul
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 69
E. 8x molekul 13. Pada P dan T tertentu, massa jenis O2 1,5
g/L dan massa jenis gas X 0,50 g/L. Jika jumlah molekul O2 sama dengan 2,0 ×1023
A. 0,75 × 10
molekul maka jumlah molekul gas X sebanyak ....
23
B. 1,50 ×10molekul
23
C. 2,00 ×10 molekul
23
D. 3,00 ×10 molekul
23
E. 4,50 ×10molekul
23
molekul
14. Pada P dan T yang sama, gas N2 bereaksi dengan gas H2 membentuk NH3. N2 (g) + H2 (g) → NH3 Jika N2 yang bereaksi 0,25 × 10
(g) 8
A. 0,25 × 10
molekul, jumlah molekul NH3 yang dihasilkan sebanyak ....
8
B. 0,50 × 10 molekul
8
A. C 1,00 × 10 molekul
8
C. 1,25 × 10 molekul
8
D. 1,50 × 10 molekul
8
molekul
15. Jumlah molekul dalam 0,5 mol NO2 adalah .... A. 0,5 × 1023
B. 1,5 × 10 molekul
23
C. 2,0 × 10 molekul
23
D. 3,0 × 10 molekul
23
E. 4,5 × 10 molekul
23
molekul
16. Sebanyak 1 mol NaCl terurai menjadi Na+
(aq) dan Cl- (aq) maka jumlah ion Cl- (aq)
A. 3,01 × 10
sebanyak ....
23
B. 4,50 × 10 molekul
23
C. 6,02 × 10 molekul
23
D. 9,03 × 10 molekul
23
E. 12,0 × 10 molekul
23
molekul
17. Jumlah mol 29,25 gram NaCl adalah .... (ArA. 0,25 mol
Na = 23, Cl = 35,5)
B. 0,50 mol C. 1,00 mol D. 1,25 mol E. 1,50 mol
18. Jika tetapan Avogadro N dan Ar O = 16
maka jumlah molekul O2 untuk 1 gram adalah .... A. 32 N B. 16 N C. N D. N/16
E. 1/32 N 19. Sebanyak 3 gram karbon memiliki jumlah
atom sama dengan .... A. 16 gram O2 B. 14 gram Fe C. 2 gram O2 D. 28 gram Fe E. 15 gram FeO
20. (Ebtanas 1994)
Massa dari 0,5 mol gas SO2 adalah .... A. 96 g D. 32 g B. 64 g E. 24 g C. 48 g
21. Jumlah molekul paling sedikit terdapat
dalam satu gram zat adalah .... A. N2 D. NO2 B. O2 E. CO2 C. NO
22. Di antara molekul berikut, yang
mengandung jumlah molekul paling sedikit adalah .... A. 16 g CO2 B. 8 g O2 C. 4 g CH4 D. 4 g N2 E. 2 g H2
23. Perbedaan antara massa molekul relatif CO2
dan massa molar CO2 adalah .... A. 44 g dan 1 mol B. 44 g dan 44 g/mol C. 44 sma dan 44 g/mol D. 44 sma dan 44 g E. 44 g dan 44 g
24. Jika diketahui Ar K = 39; N = 14; O = 16,
kandungan nitrogen dalam senyawa kalium nitrat (KNO3) adalah .... A. 13,9% B. 15,1% C. 11,7% D. 20,0% E. 25,6%
25. Jumlah molekul yang terdapat dalam 67,2
liter gas CH4 pada STP adalah .... A. 2,41 × 1023
B. 12,04 × 10 molekul 23
C. 3,01 × 10 molekul
23
D. 18,06 × 10 molekul 23
E. 6,02 × 10 molekul
23
molekul
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 70
26. (Ebtanas 2000) Massa dari 3,01 x 1023
A. 10 g D. 60 g
atom Ca (Ar = 40) adalah ....
B. 20 g E. 80 g C. 40 g
27. Jumlah molekul O2 yang terdapat dalam 5,6
liter pada STP adalah .... A. 1,505 × 1023
B. 12,04 × 10 molekul
23
C. 3,01 × 10 molekul
23
D. 18,06 × 10 molekul 23
E. 6,02 × 10 molekul
23
molekul
28. Pada keadaan standar, massa gas NO2 dalam suatu wadah 15 liter adalah .... A. 15,2 g B. 30,8 g C. 45,5 g D. 67,5 g E. 92,0 g
29. Volume 0,5 mol gas oksigen yang diukur
pada 25°C dan 1 atm adalah .... A. 11,2 liter B. 22,4 liter C. 24,44 liter D. 28,25 liter E. 30,00 liter
30. Volume dari 2,8 gram gas nitrogen yang
diukur pada 25°C dan 0,5 atm adalah .... A. 4,89 liter B. 22,4 liter C. 24,44 liter D. 28,25 liter E. 30,0 liter
31. Massa gas CO2 yang terdapat dalam 10 liter
diukur pada 25°C dan tekanan 1 atm adalah .... A. 12 g D. 64 g B. 19,6 g E. 80 g C. 44 g
32. Pada suhu dan tekanan tertentu, volume 1
gram gas NO = 1,28 liter. Pada keadaan yang sama, volume gas yang terjadi pada pembakaran sempurna 4 g belerang adalah .... A. 3,6 liter B. 4,8 liter C. 5,12 liter D. 10,24 liter E. 293 liter
33. Pembakaran sempurna gas propana ditunjukkan oleh persamaan berikut: C3H8 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O
Pada persamaan ini, perbandingan mol O2 (g)
(g) terhadap CO2 (g)A. 3: 2 D. 1:3
adalah ....
B. 4:3 E. 3:1 C. 5:3
34. Sebanyak 10 gram kapur bereaksi habis
dengan asam sulfat berlebih menurut reaksi: CaCO3 (s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + H2O (l) + CO2 Volume CO2 yang dilepaskan pada STP adalah ….
(g)
A. 44,80 L D. 5,60 L B. 22,40 L E. 2,24 L C. 11,20 L
35. Jika 5 mol H2SO4 direaksikan dengan X
mol NH3 membentuk 3 mol (NH4)HSO4 dan Y mol (NH4)2SO4 maka nilai X dan Y sebesar .... A. X = 7 dan Y = 2 B. X = 5 dan Y = 2 C. X = 3 dan Y = 5 D. X = 7 dan Y = 5 E. X = 3 dan Y = 2
36. Jika 1 mol KClO3(s) dipanaskan hingga
terurai menjadi KCl (s) dan O2 (g)
A. 0,5 mol
, gas O2 yang dihasilkan adalah ....
B. 1,0 mol C. 1,5 mol D. 2,0 mol E. 2,5 mol
37. Konsentrasi H2O (g) yang dihasilkan dari
reaksi antara 5 mol H2 (g) dan 5 mol O2 (g)
A. 1,0 mol
dalam tabung eudiometer adalah ....
B. 2,5 mol C. 5,0 mol D. 7,5 mol E. 10,0 mol
38. Dalam kompor gas, 5 mol propana dibakar
dengan 5 mol gas oksigen menghasilkan CO2 (g)A. 3 mol
sebanyak ....
B. 5 mol C. 10 mol D. 15 mol E. 30 mol
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 71
39. Senyawa karbon berupa gas memiliki rumus empiris CH2. Jika pada 273 K dan 1 atm berat senyawa itu 14 g dan volumenya 5,6 liter maka rumus molekul senyawa itu adalah .... A. CH2 B. C2H4 C. C3H6 D. C4H8 E. C5H10
40. (UMPTN 1997/A)
Reaksi yang terjadi antara KClO3 dan HCl adalah: KClO3 (aq) + 6HCl (aq) → KCl (s) + 3H2O (l) + 3Cl2
(g)
Diketahui Ar K = 39; Cl = 35,5; O = 16; H = 1. Untuk memperoleh 142 gram Cl2 diperlukan KClO3 sebanyak … A. 122,5 g B. 81,7 g C. 61,3 g D. 40,8 g E. 24,5 g
41. Pembakaran 12 gram senyawa karbon
dihasilkan 22 gram gas CO2 (Mr = 44). Persentase karbon dalam senyawa itu adalah .... A. 23% D. 55% B. 27% E. 77% C. 50%
42. Sebanyak 8 liter gas propana dibakar habis
dengan gas oksigen menurut persamaan berikut: C3H8 (g) + 5O2 (g) → 3CO2 (g) + 4H2O
(g)
Pada P dan T yang sama, volume gas CO2 yang dihasilkan adalah .... A. 24 liter D. 5 liter B. 12 liter E. 3 liter C. 8 liter
43. (UMPTN 1999)
Sebanyak X gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan HCl menurut reaksi: FeS (s) + 2HCl (aq) → FeCl2 (aq) + H2S
(s)
Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H2S volumenya 20 liter maka nilai X adalah .... A. 8,8 D. 35,2 B. 17,6 E. 44,0 C. 26,4
44. (UMPTN 1996/A)
Pada suhu dan tekanan sama, 40 mL P2 tepat bereaksi dengan 100 mL Q2 menghasilkan 40 mL gas PxQy. Harga x dan y adalah .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 D. 2 dan 3 E. 2 dan 5
KIMIA X SMA
www.ganeshagroup.weebly.com 72