Post on 14-Aug-2015
description
Aves dan Mamalia
A. Kelas Aves
1. Tubuhnya tertutup bulu dan mempunyai sayap
2. Bernapas dengan paru-paru dibantu pundi-pundi udara
3. Bersifat homoioterm (berdarah panas) yaitu suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh
perubahan lingkungannya
4. Ovipar dengan fertilisasi internal
Beberapa kelas ordo aves antara lain sebagai berikut :
1. Palaeognathae
2. Anseriformes
3. Columbiformes
4. Galliformes
5. Passeriformes
6. Apodiformes
7. Coraciiformes
8. Ciconiiformes
Peranan Aves
1. Sebagai sumber protein, contoh : daging dan telur dari itik dan ayam
2. Sebagai bahan ramuan obat, contoh : telur ayam kampong
3. Sebagai predator alami, contoh : insect
4. Sebagai bahan industri, contoh : pembuatan shuttlecock dari bulu angsa
B. Kelas Mamalia
1. Memiliki tubuh yang tertutup oleh rambut
2. Mamalia bernapas dengan paru-paru yang terdiri atas dua lobus dan terletak pada
rongga dada
3. Bersifat homoioterm atau hewan berdarah panas yang mempunyai suhu tubuh tetap
4. Pada umumnya vivipar dan fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina
5. Mempunyai kalenjar susu yang terdapat di bagian dada atau perut. Hal itu menjadikan
mamalia satu-satunya makhluk hidup yang menyusui anaknya.
Berberapa ordo Mammalia antara lain sebagai berikut :
1. Carnivora
2. Rodentida
3. Monotremata
4. Insectivora
5. Cetaeca
Hewan-hewan dari ordo Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada
diperairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan dilingkungan ini.
Tubuhnya berbentuk seperti terpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya
mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat. untuk bergerak seperti baling-
baling perahu. “lubang hidungnya” (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada
bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu
berenang di permukaan air. Paus bertulang tapisan (baleen whale) mempunyai dua
lubang peniup dan paus bergigi mampunyai satu lubang peniup (Romimohtarto, 1999).
Mammalia darat memiliki rambut atau bulu untuk menstabilkan suhu tubuh sedangkan
cetacea termasuk kedalam golongan hewan berdarah panas, sebagian besar energi
tubuhnya dihabiskan untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Rambut atau bulu pada
mammalia laut berkurang atau bahkan menghilang, hal tersebut berhubungan dengan
adaptasi mengurangi hambatan dalam pergerakan. Untuk kestabilan suhu, cetacea
memiliki lapisan lemak dibawah kulitnya. Fungsi lapisan lemak tersebut untuk
mempertahankan kondisi tubuh tetap pada suhu 36o- 37
o C, walaupun hidup pada
lingkungan dengan suhu kurang dari 25o
C dan mungkin dibawah 10o
C. Lemak
terdapat pula di bagian lain dari tubuh, pada organ seperti hati, jaringan otot dan
didalam tulang dalam bentuk minyak, dengan jumlah sekitar 50 % dari berat tubuhnya
(Evans, 1990).
Gambar 10. Morfologi mammalia laut ordo cetacea (Edwards, 1993)
Ordo Cetacea, kelompok hewan yang hidup di laut yang kita kenal meliputi tiga sub-ordo, yaitu :
1. Archaeoceti atau paus purba
Yaitu bentuk-bentuk yang sudah punah yang hanya dapat diketahui dari fosil.
2. Mysticeti atau paus berkumis
Terdiri dari 10 jenis paus bertulang yang masih ada
Sub ordo Mysticety dibagi menjadi empat family yaitu : Eschirictidae, Balaenidae,
Balaenopteridae, Nobalaenidae.
3. Odonticeti atau paus bergigi
Meliputi 70 jenis lumba-lumba dan paus (Romimohtarto,1999).
Hewan yang termasuk jenis Sub Ordo Odonticeti antara lain Lumba-lumba Oceanik, Pesut,
Lumba-lumba sungai, Paus berparuh, Beluga, Narwhal, Paus Sperma dan Paus bergigi
lainnya. Hewan jenis ini memiliki karakteristik umum yang sama. Karakteristik utama
hewan dari jenis Odonticeti adalah memiliki gigi yang nyata (Edwards, 1993).
Gambar 11. Morfologi jenis Odonticeti (Edwards, 1993)
Golongan paus bergigi semuanya memiliki gigi, walaupun pada yang jantan dewasa gigi itu
mengalami kerapuhan, bentuknya menjadi aneh atau aus pada hewan tua. Secara kasar,
susunan gigi ada hubungannya dengan kebiasaan makan. Pada paus pemakan Cumi-cumi,
giginya sedikit atau tidak kelihatan dan paus yang makanannya bermacam-macam,
terutama seperti gerombolan ikan, pada umumnya memiliki moncong yang lebih panjang
dan lebih banyak giginya (Romimohtarto, 1999). Menurut Flower dalam Evans (1990), Sub
Ordo Odonticeti terbagi dalam beberapa famili, diantaranya famili Delphinidae, famili
Physeteridae, dan famili Kogiidae.
Morfology Umum Cetacea
Ekor (fluke)
Ekor pada cetacea terdiri dari dua cuping, dan tiap cuping disebut fluke. Fluke pada
cetacea terdiri dari dua cuping (lobe); masing-masing cuping secara individu disebut fluke.
Pangkal fluke disebut peduncle yang merupakan perluasan berotot pada tubuh bagian
belakang sebagai penyangga. Fluke tidak bertulang, tersusun atas suatu jaringan yang
didalamnya terdapat pembuluh darah berguna untuk mengatur suhu tubuh agar stabil.
Ukuran dan bentuk berbeda tergantung pada jenis dari cetacea. Fluke merupakan turunan
dari otot yang membujur panjang yang ditemukan pada bagian dorsal cetacea dan
sepanjang peduncle caudal. Keberadaan fluke dan peduncule ini menghasilkan daya dorong
ekor kearah atas (upstroke), tetapi tidak menghasilkan daya dorong kebawah (downstroke)
(Edwards, 1993).
Gambar 12. Pergerakan ekor (fluke) cetacea (Edwards, 1993)
Sirip pectoral (flipper)
Sirip pectoral pada cetacea berfungsi untuk melakukan pergerakan baik itu sebagai
kemudi maupun sebagai rem sewaktu berenang, sirip pectoral sering disebut flipper.
Flipper adalah sejenis percabangan pada cetacea dan memiliki struktur yang sama dengan
struktur dasar tulang. Ditopang oleh tulang dan melekat pada jaringan dan dihubungkan
oleh tulang rawan. Sama seperti halnya dengan ekor (fluke), sirip pectoral juga berfungsi
sebagai pengatur suhu tubuh cetacea (Edwards, 1993). Menurut Carwardine (1995),
perbedaan bentuk dari sirip pectoral dapat dijadikan sebagai identifikasi dari cataea
Sirip dorsal
Sirip dorsal merupakan striktur tulang rawan yang terletak pada bagian atas dari
cetacea. Tidak terdapat susunan tulang yang menopang bagian tersebut. Ukuran dan bentuk
dari sirip dorsal tersebut berbeda tiap spesiesnya, bahkan pada spesies tertentu tidak
terdapat sama sekali. Berfungsi sebagai alat penstabil gerakan sewaktu berenang. Seperti
halnya ekor dan sirip pectoral, sirip dorsal juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh
(Edwards, 1993).
Gambar 13. Tipe-tipe sirip dorsal (Ayers, 2001)
Rostrum
Rostrum merupakan bagian ujung yang terdapat pada kepala hewan cetacea, sering
kali disebut dengan paruh. Struktur tulang dari rostrum mirip dengan manusia, diantara
bagian bawah hidung dan atas rahang. Pada cetacea rostrum memberikan bentuk yang
sreamline, sehingga memudahkan pergerakan didalam air (Edwards, 1993).
Lubang hidung (nostril)
Lubang hidung (nostril) pada cetacea terletak pada bagian atas kepala. Keberadaan
lubang hidung ini memudahkan cetacea untuk dapat bernapas sewaktu berenang
dipermukaan air. Lubang hidung pada cetacea dapat membuka dan menutup sewaktu-
waktu sehingga air tidak dapat masuk kesaluran pernapasan. Tidak semua jenis cetacea
mamiliki jumlah lubang pernapasan yang sama, pada jenis Odonticeti memiliki 1 buah
lubang pernapasan dan pada jenis Mysticeti memiliki dua lubang pernapasan (Edwards,
1993).
Gambar 14. (a). bentuk semburan pada paus biru
(b). bentuk semburan pada sperm whale
Carwardine, 1998 Gambar 7 diperlihatkan perbedaan bentuk semburan, pada gambar semburan
pada paus biru (Balaenoptera musculus) yang mewakili sub ordo Mysticeti dan pada
gambar b semburan pada sperm whale (Physeter macrocephelus) yang mewakili sub ordo
Odonticeti.
6. Lagomorpha
7. Sirenia
Hewan-hewan pada ordo Sirenia memiliki ukuran tubuh yang besar, dengan bentuk
seperti kumparan kaki muka seperti alat pendayung. Tidak memiliki kaki belakang,
ekor pada hewan-hewan ordo Sirenia ini berbentuk pipih seperti daun. Memiliki
moncong tumpul berkaki kecil, merupakan hewan herbifora aquatik yaitu pemakan
daun-daunan. Salah satu hewan yang telah punah adalah Sapi laut Steller
(Hydrodamalis gigas), hewan ini sebelumnya dapat ditemukan di pantai laut Beringdi
Asia. Hewan ini dinamakan sapi laut karena memiliki kibiasaan memakan tumbuh-
tumbuhan di lautan.
Hewan lain yang juga merupakan contoh dari ordo Sirenia ini adalah Dugong atau yang
biasa disebut juga dengan Duyung. Klasifikasi dari Dugong ini adalah :
Klasifikasi dari dugong adalah sebagai berikut
Kingdom : animalia
Class : chordate
Order : sirenia
Family : Dugongidae
Genus : Dugong
Species : dugong dudon
Dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut yang panjang tubuhnya dapat mencapai
tiga meter dan beratnya dapat mencapai 400 Kg. Dugong memakan rumput laut dan akar
tanaman air yang ada di perairan pantai. Dugong memiliki ekor fluked yang
memungkinkan mereka untuk berenang. Dugong juga memiliki flippers depan yang
mereka gunakan untuk berenang ke arah depan. Dugong berenang di dekat permukaan
perairan dan sesekali menyelam ke dasar perairan, pola renang dugong sedikit lebih unik
dengan pergerakan yang lambat dengan menggerakkan ekor nya ke atas dan ke bawah
dan sesekali muncul pada permukaan perairan untuk mengambil udara (hampr mirip
dengan pergerakan ikan paus besar). Dugong memiliki semacam rambut yang tumbuh di
sekitar mulut (mirip kumis kucing). Dugong umumnya bermigrasi pada tempat-tempat
tertentu untuk mencari makan dan menyebar pada daerah-daerah tropis dunia.
Penyebaran dugong ini umumnya sangat tergantung pada lingkungan perairan dan
terutama sumber makanan yang berupa habitat alami beberapa jenis seagrass seperi
Halophilesp dan Syringodiumsp yang merupakan makanan alami dugong atau kita
sering menemukan dugong pada lingkungan perairan yang terlindung dari ombak dan
arus yang kuat.
Gambar : Ikan duyung
8. Marsupialia
Ordo ini didominasi oleh mamalia berkantung. Hewan muda menyelesaikannya dalam
marsupium (kantung pada tubuh betina). Ciri khasnya mempunyai sepasang tulang
kantung yang berpaut pada panggul. Uterus dan vaginanya masing-masing berjumlah
dua buah. Tidak memiliki plasenta, di dalam uterus, telur yang dibuahi berkembang,
lalu masuk ke dalam marsupium, tumbuh menjadi fetus dan menempel pada puting susu
dengan mulutnya. Ordo ini memiliki 3 famili, yaitu:
A. Famili Didelphidae yang memiliki ciri-ciri diantaranya: Marsupialia primitive yang
hidup di Amerika Utara dan Selatan, mempunyai 5 jari dari setiap kakinya, berekor
panjang, tidak berambut, dan ekor dapat dipakai sebagai alat berpegang. Contoh:
Didelphis marsuapilia
B. Famili Phalangeridae, memiliki ciri-ciri yaitu; mempunyai 5 jari pada tiap kakinya,
kaki dapat dipakai untuk berpegangan, ekornya dapat dipakai sebagai alat
pemegang. Contoh: Strigocuscus sp.(Kuskus)
C. Famili Macropodidae
Hidup terbatas di Australia, kakinya bermodifikasi untuk melompat, kaki muka
berjari 5 kaki belakang dengan hallux yang tereduksi atau tidak ada sama sekali,
ekor panjang dan dapat dipakai sebagai alat keseimbangan, memiliki kantung besar.
Contoh; Kangguru (Dendrolagus sp.).
9. Proboscidea
Proboscidae adalah adalah kelompok Mamalia yang memiliki proboscis, yaitu
modifikasi hidung yang dikenal dengan belalai dengan dua lubang hidung. Proboscis
tersebut dapat digunakan untuk memegang.
Saat ini hanya terdapat 2 species yang masih hidup. Gajah Afrika merupakan hewan
darat terbesar di dunia. Sepanjang 55 juta tahun terdapat 500 spesies gajah yang dikenal
dan hanya dua spesies yang masih ada yaitu gajah Asia Elephas maximus dan gajah
Afrika loxodonta africana. Spesies gajah Asia dan gajah Afrika mulai terpecah kira-kira
dua juta tahun dahulu.
Evolusi
Diperkirakan bahwa gajah Afrika dan India modern mungkin berasal di Asia tetapi fosil
paling awal dari tatanan Proboscidea telah ditemukan di Afrika.
Para Moeritherium, gajah tertua, hidup pada periode Eosen sekitar 35-50000000 tahun
lalu pada periode adalah bernama Moeris Danau Mesir. Moeritherium relatif kecil. Ia
memiliki gigi insisivus (seperti gading gajah kecil) di kedua rahang.
Kemudian fosil binatang berbelalai menunjukkan bahwa, meskipun lebih besar dari
Moeritherium, yang Palaeomastodon awal dan Gomphotherium sedikit kemiripan gajah
modern. Namun, sebagai spesies binatang berbelalai berevolusi, binatang tumbuh lebih
besar dengan kaki lagi, tengkorak, gigi dan ukuran gading meningkat dan belalai yang
dikembangkan.
Primelephas dan kerabat gajah modern punah, Mammuthus (mammoth), Mammut
(mastodon), Anancus dan Stegodon semua hewan besar dengan pilar-seperti kaki,
taring dan hidung fleksibel diperpanjang.Roboscidea (dari belalai Latin) adalah
Taksonomi berisi satu famili yang hidup, Elephantidae, dan famili beberapa punah.
Perintah ini pertama kali dijelaskan oleh J. Illiger pada 1881 dan meliputi mamalia
berbelalai. Kemudian Probiscidea dibedakan oleh taring dan otot belalai yang panjang
Para binatang berbelalai dikenal paling awal adalah Eritherium, diikuti oleh
Phosphatherium, hewan kecil seukuran rubah. Tanggal ini baik dari deposito akhir
Paleosen Maroko.
Probiscidea diversifikasi selama Eosen Oligosen dan awal. Beberapa famili primitif
dari zaman ini telah dijelaskan, termasuk Numidotheriidae, Moeritheriidae, dan
Barytheriidae di Afrika, dan Anthracobunidae dari benua India. Ini diikuti oleh
Deinotheriidae awal atau "cangkul tuskers," yang berkembang selama Miosen dan ke
Kuarter awal. Probiscidea dari Miosen juga termasuk Stegolophodon, sebuah genus
awal famili Stegodontidae sengketa; famili beragam Gomphotheriidae atau "tuskers
sekop," seperti Platybelodon dan Amebelodon, dan Mammutidae, atau mastodon.
Kebanyakan famili Proboscidea sekarang telah punah, banyak sejak akhir periode
glasial terakhir. Spesies punah baru-baru ini meliputi contoh terakhir dari gomphotheres
di Amerika Tengah dan Selatan, yang mastodon Amerika Mammutidae famili di
Amerika Utara, stegodonts banyak sekali ditemukan di Asia, yang terakhir dari
mammoth, dan spesies beberapa pulau gajah kerdil.
Gambar 5. Proses evolusi ordo Proboscidae (sumber : Harvey, 2003)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Famili : Elephantidae
Spesies : Loxodonta africana
Elephant maximus
Habitat dan kebiasaan
Pernyebaran gajah di Asia meliputi India, Asia Tenggara termasuk Indonesia
bagian barat dan Sabah (Malaysia Timur).Sedangkan gajah di Afrika pernyebarannya
meliputi sebagian besar daratan Afrika yang berupa padang rumput. Di Indonesia, gajah
terdapat di Sumatera(gajah Sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur
(gajah Borneo). (Anonim, 2011)
Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial dari jantan
dan betina sangat berbeda. Betina menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam satu
kelompok keluarga yang terdiri atas ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan bibi.
Kelompok ini dipimpin oleh gajah betina tertua dan ketika seekor gajah betina sedang
mengandung, maka 2 - 3 gajah betina lainnya akan menemani hingga si ibu gajah
melahirkan. Sedangkan jantan dewasa menghabiskan waktunya dalam kehidupan sendiri.
Morfologi dan karakter khusus
Family Elephantidae memiliki proboscis yang panjang, tubuh besar, kepala besar
telinga lebar. Tubuh gajah dilapisi oleh kulit yang tebal dan berambut. Belalai (proboscis)
digunakan untuk mencium, menyentuh, sebagai snorkle ketika terendam, minum,
menyemprotkan air dan menyapa gajah lainnya. (Pratiwi, 2006)
Memiliki 2 buah gigi seri atas yang tumbuh memanjang disebut gading. Gading
gajah tidak memiliki lapisan email. Gading digunakan untuk menggali, menggores dan
sebagai senjata. Selain gading hanya ada tiga gigi geraham dan tiga gigi susu pre-molars.
Gambar 6. Tengkorak dan gigi gajah (sumber : Anonim, 2000)
Gajah memiliki kaki depan dan kaki belakang yang memiliki struktur berbeda.
Kedua depan kaki dan belakang kaki dari gajah India berjari lima. Kaki ini mendukung
beban berat, dan belum ada penurunan jumlah digit. Sebaliknya, kaki yang luas, dan
bertumpu pada pad dari jaringan lemak dan serat. Meskipun kaki yang kuat dan pilar-
seperti (dengan humerus panjang dan segmen distal femur tetapi singkat) untuk
mendukung berat gajah, dapat biaya di 25mph untuk semburan pendek. (Anonim, 2003)
Gambar 7. Kaki depan dan kaki belakang Elephant maximus (sumber : Anonim, 2003)
Gajah memiliki otak dengan banyak lobus, sehingga memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi. Gajah dapat dengan mudah dilatih untuk bermain bola, menari dan melakukan
atraksi lainnya. (Anonim, 2000)
Gajah Asia berbeda dengan gajah Afrika. Gajah Asia memiliki telinga lebih kecil
sedikit daripada gajah Afrika, mempunyai dahi yang rata, dan dua bonggol di kepalanya
merupakan puncak tertinggi gajah, dibandingkan dengan gajah Afrika yang mempunyai
hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu, ujung belalai gajah Asia hanya mempunyai 1
bibir, sementara gajah Afrika mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua jenis kelamin
gajah Afrika mempunyai gading sementara hanya gajah Asia jantan yang
mempunyai gading yang jelas terlihat.
Ada pula spesies gajah kerdil atau pygmy elephants dengan nama latin Elephas
maximus borneensis adalah spesies terkecil gajah, bahkan lebih kecil dari gajah Sumatra.
Ukuran tubuhnya hanya sekitar 2,5 meter, seperti pada ukuran bayi gajah lainnya, gajah ini
berkerabat dekat dengan Gajah Kalimantan. Data menunjukkan bahwa DNA pada gajah
kerdil adalah sama sekali berbeda dari gajah Asia dan gajah Afrika, hal ini berarti bahwa
gajah kerdil merupakan subspesies baru dari gajah.
Gambar 8. Gajah Asia (sumber : Anonim, 2003)
Reproduksi
Sebagai anggota dari kelas mammalia, gajah berkembangbiak dengan cara
melahirkan dari masa kehamilan kurang lebih 22 bulan. Pada saat lahir, bayi gajah
memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah adalah salah satu bayi
mammalia terbesar di dunia. (Anonim, 2004)
10. Pholidota
11. Chiroptera
12. Dermoptera
13. Pinnipedia
14. Artiodactyla
Ciri umum :
a) Berkuku genap
b) Bertelapak genap
c) Kaki panjang yang beradaptasi untuk pergerakan yang cepat, jari kaki unguligrade,
jari no.3 dan 4 selalu berkembang sama panjang, jari kaki pinggir telah tereduksi
d) Mempunyai perut yang besar dan kompleks dengan 2 atau 4 ruangan
e) Mempunyai sepasang tanduk
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Superordo: Cetartiodactyla
Ordo: Artiodactyla
Gambar 16 : (Sumber www.google.com)
Hewan berkuku genap adalah mamalia dari ordo Artiodactyla yang terdiri dari kurang
lebih 220 spesies ungulata, termasuk banyak di antaranya yang memiliki nilai ekonomi
bagi manusia.
Habitat
Habitat sangat bervariasi. Terlepas dari bioma, meskipun,artiodactylsetiap
kebutuhan vegetasi berlimpah untuk bertahan hidup. Hewan ini ditemukandi lembah-
lembah dan di puncak gunung, di padang pasir dan tundras. Tergantung pada spesies,
mereka akan memilih habitat yang akan melindungi mereka saat mereka pergi tentang
kegiatan sehari-hari mereka. Sebagai contoh, Bighorndomba hidup di padang rumput
terbuka dan padang rumput di dekat tebing. Padang rumput memungkinkan mereka untuk
memberi makan sementara tebing menyediakan keamanan dari predator, binatang yang
memburu mereka untuk makanan.
15. Perissodactyla
Ciri Umum :
Memiliki telapak dengan jari-jari berjumlah ganjil
Berjalan dengan ujung jari
Bersifat herbivore
Tidak memiliki kantung empedu
Kepala bertanduk
Kulit berambut jarang dan tebal
Penyebaran di Amerika Selatan dan Tengah, Afrika dan Asia Selatan
16. Primata
Peranan Mammalia
1. Sebagai sumber protein, contoh : daging sapi dan kambing
2. Penghasil susu, contoh : sapi dan kuda
3. Alat transportasi, contoh : kerbau, sapi, dan kuda
4. Sebagai pelacak, contoh : anjing