Asuhan Keperawatan Morbid Obesity Pada Anak

Post on 31-Jan-2016

30 views 4 download

description

as

Transcript of Asuhan Keperawatan Morbid Obesity Pada Anak

Asuhan Keperawatan Morbid Obesity pada Anak

Kelompok 7

Kegemukan didefinisikan sebagi kelebihan akumulasi lemak tubuh sedikitnya 20% dari

berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan (Doengoes, Marilynn E. 1999).

Untuk tubuh seorang perempuan terdiri dari 25-30 % lemak, sementara pada laki-laki 18-23 % lemak. Bila tubuh melebihi 30 % pada perempuan dan 25 % pada laki-laki maka orang tersebut sudah bisa dikategorikan obesitas (Rimbawan dan Siagian, 2004).

Latar Belakang

Definisi

Obesitas pada anak merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian obesitas saat dewasa. Sekitar 26% bayi dan anak-anak dengan status obes akan tetap menderita obes dua puluh tahun kemudian (Dietz, 1987).

Kriteria yang digunakan untuk menentukan obesitas adalah sebagai berikut (Neuman, 1983).

NO   Overnutrisi Obesitas

1 BB terhadap TB (Pre Pubertas)

110-119% Std.90-95 persentil

>/= 120% Std>95 persentil

2 BB terhadap Umur 110-119% Std90-95 persentil

>/= 120% Std>95 persentil>2 SD diatas mean

NO Kriteria Umur Obesitas

1 Lipatan kulit(trisep/seubscapula)

0-36 bulan > 2 SD> 90 persentil

2 Lipatan kulit(Tanner 1962)

0-18 tahun > 2 SD> 95 persentil

Klasifikasi obesitas pada anak, yaitu:Persentil >95 : obesitas

Persentil 75-95 : overweightPersentil 25 – 75: normal

Persentil <25 : kurang

 Gambar 1. grafik IMT (BMI, Body Mass Index) khusus anak di atas 2 tahun pada laki-laki dan perempuan

Etiologi

Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh• Pada bayi• Gangguan emosional• gaya hidup masa kini

Penggunaan kalori yang kurang

Hormonal

Manifestasi Klinis

Pada kegemukan yang berat mungkin terjadi gangguan jantung dan paru-paru

Dapat terjadi gangguan psikologis

Lingkar lengan atas dan paha lebih besar dari normal

Pubertas pada anak laki-laki terjadi lebih awal

Kelamin luar pada anak wanita tidak jelas ada kelainan, akan tetapi pada anak laki-laki tampak relatif kecil

Perut membesar menyerupai bandul lonceng, disertai streae

Pada dada terjadi pembesaran payudara yang dapat meresahkan bila terjadi pada anak laki-laki

Bentuk pipi lebih tembem, hidung dan mulut tampak relatif lebih kecil,

Kepala nampak relatif lebih kecil dibandingkan dengan tubuhnya atau dibandingkan dengan dadanya (pada bayi)

Jaringan lemak bawah kulit menebal sehingga tebal lipatan kulit lebih

Pertumbuhan berjalan dengan cepat/pesat

Patofisiologi

WOC

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan

darah

Kemungkinan terjadinya gangguan

metabolisme hidrat arang dan lemak

Pada air seni (urin)

ditemukan peningkatan pengeluaran zat tertentu

Penatalaksanaan

Memperbaiki faktor penyebab

Motivasi penderita obesitas

Pemberian diet rendah kalori

Mengajukan penderita untuk olahraga yang teratur atau anak bermain secara aktif

Komplikasi

Terhadap kesehatan

Saluran pernafasan

Kulit

Ortopedi

Efek psiokologis

Prognosis

Prognosis obesitas tergantung pada penyebab dan ada tidak adanya komplikasi. Obesitas yang berlanjut sampai dewasa, morbiditas dan mortalitasnya tinggi.

Asuhan Keperawatan

Kesimpulan

Obesitas pada anak merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kejadian obesitas saat dewasa. Sekitar

26% bayi dan anak-anak dengan status obes akan tetap

menderita obes dua puluh tahun kemudian (Dietz, 1987).

Kelompok 7

Asuhan Keperawatan Morbid Obesity pada Dewasa

Definisi

Morbid obesity adalah suatu kondisi kesehatan yang serius yang dapat

mengganggu fungsi fisik dasar seperti bernapas

atau berjalan.

Mereka yang obesitas memiliki risiko lebih besar

untuk terkena penyakit termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, sleep apnea, penyakit gastroesophageal

reflux (GERD), batu empedu, osteoarthritis, penyakit

jantung, dan kanker.

Morbid obesity didiagnosa dengan menentukan

Indeks Massa Tubuh (BMI) (University of Rochester Medical Center, 2013).

Klasifikasi

Menurut WHO (2000) dalam Sugondo (2006) berat badan dan Obesitas dapa diklasifikasikan berdasarkan IMT, yaitu :

KLASIFIKASI OBESITAS

Klasifikasi IMT

Berat badan kurang <18,5

Normal 18,5 – 22,9

Berat badan lebih >23,0

Beresiko 23,0 – 24,9

Obese I 25,0 – 29,9

Obese II >30,0

TIPE OBESITAS

•Tipe android (tipe buah ape l)•Tipe ginoid (tipe buah pir)

Obesitas menurut timbunan

lemak

•Tipe Hiperlastik•Tipe hipertropik•Tipe hiperlastik-hipertropik

Obesitas menurut

kondisi sel

•Simple obesity •Mild obesity•Moderat obesity•Morbid obesity

Obesitas Berdasarka

n Tingkatan

Etiologi

Faktor Genetik

Patofisiologi

Pada kondisi berat badan yang stabil, saat seseorang mengalami kelebihan makan, akan terjadi kompensasi penurunan nafsu makan serta peningkatan pengeluaran energi. Sebaliknya, saat berat badan mulai turun, nafsu makan akan meningkat dan pengeluaran energi akan dikurangi. Salah satu regulator dalam respon adaptif tersebut adalah hormon yang dihasilkan oleh adiposit, yaitu leptin.

Leptin yang disekresikan adiposit mengatur kedua proses keseimbangan energi (asupan dan keluaran). Efek leptin adalah untuk mengurangi asupan energi (makanan) dan meningkatkan keluaran energi. Leptin juga meregulasi energi melalui jalur khusus, dimana peningkatan kadar leptin akan menyebabkan peningkatan aktivitas tubuh, produksi panas, dan pengeluaran energi. Leptin akan memediasi proses thermogenesis, dimana sekresi norepinefrin akan ditingkatkan sehingga hidrolisis asam lemak dan produksi energi meningkat

Tanda-tanda obesitas (Robby, 2007; Sarasvati, 2010) :

Manifestasi Klinis

Sering terlihat dagu yang berganda (double chin)

Perut buncit dan dinding perut berlipat-lipat

Kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan

kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel

Pada pria, buah dada seolah-olah berkembang

Nyeri punggung

Gangguan sesak napas

Sering banyak mengeluarkan keringat

Badan lebih besar daripada badan yang normal

Manifestasi klinis

Sering terlihat dagu berganda (double chin)

Perut buncit dan dinding perut berlipat-lipat

Kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel

Pada pria buah dada seolah berkembang

Nyeri punggung

Gangguan sesak nafas

Sering banyak mengeluarkan keringat

Badan lebih besar dari pada badan normal

WOC

Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan metabolik atau endokrin

Pemeriksaan antropometrik

Pemeriksaan Penunjang :Pemeriksaan Laboratorium

LDL : (Normal : < 200 mg/dL)

HDL : (Normal : 35 – 65 mg/dL)

Asam Urat (Normal : : 3 – 7 mg/dL ; : 2,4 – 6 ♂ ♀

mg/dL)

Trigliserida (Normal : < 150 mg/dL)

Gula Darah puasa (Normal : 110 – 120 mg/dL)

Penatalaksanaan

Gaya hidup

Bedah bariatrik

Obat-obat anti obesitas

Gambar 3. Algoritma Penanganan Obesitas Pada Dewasa

KomplikasiPankreatitis

Perlemakan hati

Chronic Kidney Disease (CKD)

Hipertensi.

Diabetes.

Dislipidemia.

Penyakit jantung koroner dan Stroke

Apnea tidur.

Kanker

Prognosis

Prognosis obesitas tergantung pada penyebab dan ada tidak adanya komplikasi. Obesitas yang berlanjut sampai dewasa, morbiditas dan mortalitasnya tinggi.

Asuhan Keperawatan

Kesimpulan

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik,gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (Nugraha, 2009).