Asma Bronkial Pada Anak

Post on 28-Dec-2015

117 views 9 download

Transcript of Asma Bronkial Pada Anak

Asma Bronkial Pada Anak

Elistia Tripuspita102010173

Skenario 4

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ke poliklinik

RS karena sering batuk sejak 3 bulan yang lalu. Batuk

terutama terjadi pada malam hari dan tidak disertai

demam. Pasien telah sering dibawa berobat ke puskesmas

namun tidak banyak mengalami perubahan. Seminggu

terakhir,batuk pilek yang dialami anak semakin sering.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan takipneu dan pada

auskultasi paru terdengar mengi (wheezing).

Batuk/mengi dengan karakterisitik :

Gejala episodik berulang (mengi,batuk,sesak nafas)

Nokturnal (variabilitas)

Reversible (sembuh sendiri, dengan/tanpa pengobatan)

Adanya riwayat asma/atopi pada keluarga

Asma

Anamnesis

• Alloanamnesis

• Riwayat perjalanan penyakit

• Factor-faktor yang berpengaruh terhadap asma

• Riwayat keluarga

• Riwayat adanya alergi

• Keluhan-keluhan pasien

• Obat-obatan

Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Fisis

- Bergantung pada derajat obstruksi

- Ekspirasi memanjang

- Mengi

- Pernapasan cepat

- Sianosis

a) Inspeksi : kelainan dinding/bentuk dada, frekuensi

pernapasan, jenis pernapasan dan pola pernapasan

b) Palpasi : Ada/tidaknya rasa nyeri, sisi paru yang tertinggal

selama pergerakan napas.

c) Perkusi dan auskultasi

2. Pemeriksaan penunjang

a. Spirometri : peningkatan VEP1 sebanyak > 12% atau (>200ml),

beratnya obstruksi dan efek pengobatan

b. Sputum : sputum eosinofil (meningkat), misselium Aspergillus

fumigatus

- Serous (jernih&encer=edema paru,busa&kemerahan=sel kanker)

- Mukoid (jernih&abu=bronchitis kronik,putih&kental=asma)

- Purulen (kuning=pneumonia, kehijauan=bronkietasis/abses paru)

- Rusty (kuning tua/ coklat kemerahan(karat)=pneumonia/edema

paru)

c. Uji kulit : IgE spesifik , menunjang anamnesis. IgE total

biala adanya atopi.

d. Analisis gas darah : asma yang berat

e. Radiologi : foto thorax, bila ada kecurigaan komplikasi

lain

Etiologi

• Secara pasti belum diketahui

• Faktor-faktor penyebab :

- Faktor autonom (aktivitas bronkokontriktor yg dipengaruhi

SSO)

- Faktor genetic (IgE &agen sitokin T-helper)

- Faktor imunologis

- Faktor endokrin

- Faktor psikologis

- Faktor lingkungan

- Faktor stimulus non spesifik (infeksi virus,udara

dingin,stres,atmosfer tinggi,makanan,dll)

Patogenesis

• gejala asma=inflamasi&respons sal.nafas berelebihan• Inflamasi = kalor,rubor,tumor,dolor,functioe laesa,dan

infiltrasi sel radang• 2 jalur= imunologis(IgE)dan SSOAlergen APC(antigen presenting cells) Sel T interleukin/sitokin

Sel plasma IgE,mastosit,eosinofil,netrofil,trombosit

• Untuk mengeluarkan mediator lain (histamin, prostaglandin, leukotrin,dll) permeabilitas dinding vaskular meningkat, edema,infiltrasi sel radang,sekresi mukus,fibrosis sub epitel = hipereaktifitas sal nafas.

Patofisisologi

• Obstruksi : spasme otot bronkus,sumbatan mukus,edema,2 inflamasi dinding bronkus

• Obstruksi >berat pada saat ekspirasi• Peningkatan volume residu,KRF, bernafas pada volume

tinggi mendekati KPT• Gejala mengi tanda penyempitan di sal besar,sal

kecil=batuk&sesak. • Penyempitan tidak merata,kapiler yg kurang ventilasi

Hipoksemia• PaO2 = PaCo2 Alkalosis respiratorik• Serangan berat,sal nafas&alveolus tertutup o/ mukus

tidak terjadi pertukaran gas• PaCo2 + ventilasi alveolus = retensi Co2/hiperkapnia

dan asidosis respiratorik/gagal napas• Penyempitan hipoventtilasi,ketidakseimbangan

ventilasi tidak setara dengan sirkulasi paru,dan gangguan difusi gas pada alveoli

Epidemiologi

• Masalah kesehatan mayarakat hampir semua negara di

dunia

• Anak-anak – dewasa, derajat ringan-berat

• > 100.000.000 penduduk di seluruh dunia menderita asma

dengan peningkatan prevalensi pada anak-anak

Diagnosis Kerja

• Diagnosis asma ditegakkan berdasarkan pada anamnesis, tanda-

tanda klinik dan pemeriksaan tambahan

- Anamnesis = keluhan episodik batuk kronik berulang, mengi, sesak

dada, dan kesulitan bernafas.

- PF= sesak nafas (dyspnea/takipneu), mengi.

- Pemeriksaan uji fungsi paru, sebelum&sesudah pemberian

metakolin/bronkodilator diagnosis

• Gejala timbul berdasarkan beratnya derajat hipereaktivitas bronkus

4 tipe asma berdasarkan beratnya penyakit : Asma Intermiten (asma

jarang) ,  Asma mild persistent (asma persisten ringan), Asma

moderate persistent (asma persisten sedang) ,dan Asma severe

persistent (asma persisten berat)

Diagnosis banding

• Hypersensitivity penumonitisGejala : - demam,rewel,lesu,nafsu makan berkurang - batuk,takipneu,sputum,napas,cuping hidung,sesak napas,sianosis.• Bronchitis Gejala : - demam,batuk kering,nyeri dada - dalam beberapa hari batuk produktif - 5-10 hari sekresi berkurang-batuk hilang - kadang wheezing,dan bertambah pada malam hari• Bronchiolitis Gejala : - ISPA ringan - Demam +/- - sesak napas,batuk,mengi,dispneu,takipneu,napas cuping hidung,retraksi,rewelPF : ronki (+) mengi (+)

Penatalaksanaan

1. Medikamentosaa) Tatalaksana awal : - Nebulisasi B-agonis 1-3 x,selama 20 menit- Nebulisasi ketiga + antikolinergik- Jika serangan berat,nebulisasi 1x (+antikolinergik) Serangan ringan- Nebulisasi 1xSerangan sedang- Nebulisasi 2-3x,respons parsial - Beri O2- jalur parenteral, observasi 1 hari Serangan berat - nebulisasi 3x- Beri o2 - Ruang rawat inap : O2 teruskan,steroid IV 6-8

jam,nebulisasi 1-2 jam

Prognosis

Jika asma anak segera diketahui & mendapatkan

penanganan optimal, maka akan mengurangi frekuensi

serangan dan akan meningkatkan kualitas

hidup,prognosanya baik jika ditangani dengan tepat.

Kesimpulan

Terima Kasih