Post on 14-Apr-2017
ASKEP ANAK DENGAN
PEMBEDAHAN SISTEM
PENCERNAAN
Ns. WA ODE FITRI NINGSIH,S.Kep
DefenisiMerupakan congenital anomaly yang berupa adanya kelainan bentuk pada struktur wajah.
Klasifikasi Cleft lip : hanya bibir yang terbelah bisa
unilateral atau bilateral. Cleft lip palate : bagian terbelah meliputi bibir
dan palatum bisa unilateral atau bilateral. Cleft palate : bagian yang terbelah hanya
palatumnya.
Labio Palato Skiziz
Etiologi kegagalan dalam fase embrionik
penyebab tidak di ketahui. Faktor keturunan. Kemungkinan berhubungan dengan mutan gen,
keabnormalan kromosom. Insiden
cleft lip :1 : 1000 kelahiran laki-laki > perempuan.
Cleft palate : 1 : 2500, perempuan > laki-laki.
Patophysiology Kegagalan penyatuan atau perkembangan
jaringan lunak dan atau tulang selama fase embrio pada trimester pertama.
Cleft terjadi akibat kegagalan proses nasal medial dan maxilaris untuk menyatu selama masa kehamilan 6-8 minggu.
Cleft palatum terjadi akibat kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu.
Penggabungan komplit garis tengah atas bibir antara 7-8 minggu masa kehamilan.
Manifestasi Klinik Pada cleft lip
Distorsi pada hidung tidak lengkapnya bentuk bibir. Tampak sebagian atau keduanya. Adanya celah pada bibir.
Pada cleft palatum Tampak adanya celah pada uvula, palato lunak dan
keras dan atau foramen incisive. Adanya rongga pada hidung Distorsi hidung. Teraba adanya celah atau terbukanya langit-langit
saat
di periksa dengan jari.
Komplikasi Gangguan bicara dan
pendengaran OM Aspirasi Distress pernapasan. Resiko infeksi saluran nafas Pertumbuhan dan perkembangan
terhambat.
Pemeriksaan Diagnostik Rontgen foto, MRI untuk evaluasi abnormal Pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan/Pengobatan Tergantung pada besarnya kecacatan Prioritas pertama adalah pemberian nutrisi
yang adequate. Mencegah komplikasi. Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan.
Pembedahan : pada labio sebelum kecacatan palato, perbaikan dengan pembedahan usia 2-3 hari atau sampai usia beberapa minggu protesis intra oral atau extra oral untuk mencegah colaps maxillaris, merangsang pertumbuhan tulang dan membantu dalam perkembangan bicara dan makan, dapat di lakukan sebelum pembedahan perbaikan.
Pembedahan pada palato di lakukan pada waktu 6 bulan dan 5 tahun, atau antara 6 bulan dan 2 tahun, tergantung pada derajat kecacatan. Awal fasilitas penutupan adalah untuk perkembambangan bicara.
Diagnosa Keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidak mampuan menelan/kesukaran dalam makan akibat kecacatan pembedahan.
Resiko aspirasi berhubungan dengan ketidak mampuan mengeluarkan sekresi sekunder dari palatoskiziz.
Resiko infeksi berhubungan dengan kecacatan/insisi pembedahan.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan efek anastesi, sekresi yang meningkat
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan.
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan hospitalisasi/kecacatan pada anak.
Perencanaan Mempertahankan nutrisi yang adequat. Mencegah aspirasi dan obstruksi jalan
nafas. Mencegah infeksi Mempersiapkan orang tua untuk
menerima keadaan bayi dan merawatnya di rumah.
Meningkatkan rasa nyaman Mempertahankan kepatenan jalan nafas. Mempertankan kebutuhan kulit. Meningkatkan bonding orang tua anak.
Perencanaan Pulang Ajarkan pemberian makan/minum dan
cara merangsang minum Ajarkan orang tua pencegahan infeksi. Ajarkan mencegah aspirasi ajarkan cara menangani aspirasi dan
CPR Ajarkan cara melakukan rangsang bicara Ajarkan cara merawat gigi dan mulut.
Defenisi Kondisi terjadinya invaginasi
sebagian usus bagian proximal masuk ke bagian distal usus.
Klasifikasi1. Ileocaecal : ileum masuk kedalam colon
ascendens pada katub ileocaecal2. Ileocolic : ileum masuk kedlm colon3. Colocolic : colon masuk kedlm colon4. Ileo-ileo : usus kecil masuk kedlm usus kecil
Etiologi Biasanya tidak di ketahui/idiopatik Diduga berupa infeksi virus pernapasan atas Peristaltik meningkat Faktor predisposisi
Diverticulum meckel Polyp/kista dalam dinding Malrotasi usus Acut interitis Cacing diare
PatofisiologiInfeksi virus
Peristaltik bekerja secara berlebih
Bagian ileum terminalis masuk kedalam kolon
Invaginasi
Strangulasi pembuluh darah usus halus
Intususepsi
Manifestasi klinik Biasa timbul pada bayi usia 4-10 bulan (50-
70 %) dan anak antara 1-2 tahun.Tanda/gejala
Nyeri perut proximal Muntah-muntah Setelah 24 jam berak lendir dan darah
tanpa tinja. Distensi abdomen Palpasi teraba tumor Dehidrasi/demam Ada tanda-tanda syok
Pemeriksaan diagnostik Foto abdomen tegak tampak bagian
proximal invaginasi, bagian distal kosong. Barium enema/udara/kontras larut air Darah : leukosit meningkat,CRP meningkat AXR : mencari usus kecil yg dilatasi & tidak
ada gas pada daerah caecum
Penatalaksanaan 24-48 jam pertama setelah gejala timbul di
coba dengan pendorongan barium enema. Bila gagal/timbul peritonotis operasi
Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan invaginasi
usus Imbalance cairan dan elektrolit
berhubungan dengan muntah-muntah Perubahan eliminasi berhubungan
dengan obstruksi usus Distress pernapasan berhubungan
dengan distensi abdomen Cemas berhubungan dengan kondisi
penyakit anaknya.
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
Mempertahankan/mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit monitor therapy cairan parental.
Mencegah muntah dan aspirasi (pemasangan NGT, NPO).
Persiapan operasi jika ada tanda syok, demam meningkat.
Persiapan tranfusi Observasi tanda vital Menurunkan temperatur
Post Operasi Memberikan perawatan post
operasi dengan baik, observasi kemungkinan komplikasi.
Mempertahankan dekompresi perut. Klien di puaskan,beri perawatan
mulut. Catat, laporkan bila ada flatus
(+), feces (+), peristaltik baik,klien boleh makan peroral.+Mulai pemberian air gula+Beri porsi kecil tapi sering.
Penyakit Hirscprung
Defenisi Keadaan kongenital dimana tidak terdapat
sel-sel syaraf ganglion parasimpatik pada satu segmen usus bagian distal, terbanyak di rectosigmoid.
Etiologi Penyebab tidak di ketahui mungkin karena
herediter. Tidak adanya ganglion parasimpatis pada
daerah distal colon.
Gangguan Physiologis Tidak adanya/berkurangnya sel ganglion
parasimpatik dalam flexus aurbach. Tidak terjadi peristaltik pada bagian usus yang
terkena. Bagian ini biasanya menyempit feses tidak
bisa lewat. Usus bagian atas dari sisi yang terkena,
terakumulasi feces. Bagian proximal dari sisi yang terkena dari calon
berdilatasi di isi dengan bahan feces + gas hypertropy otot
Spincter anus/rectal bagian dalam gagal untuk relax dan mengeluarkan feces + gas abdominal distensi, konstipasi.
Manifestasi KlinikTergantung dari derajat usus yang di pengaruhi. Muncul sejak lahir/ minggu pertama kehidupan
Tidak ada meconium Muntah Distensi abdomen Konstipasi Diare anoreksia
Pada anak dan dewasa Konstipasi Distensi abdomen secara progresif Dinding abdomen tipis vena-vena terlihat Aktifitas peristaltik dapat di observasi. Kegagalan untuk tumbuh malnutrisi.
Evaluasi Diagnostik Pemeriksaan rectal,rectal biopsi. Pemeriksaan Ro photo barium enema.
Penanganan/Tindakan Keadaan acut wash out dengan garam
fisiologis Usia anak besar + gejala kronik enema
isotonik, diet rendah sisa. Colostromy/ ileustomy decompresi usus,
istrahatkan usus. Pengangkatan segmen aganglionik, di ikuti
dengan anastomose dan memperbaiki fungsi rectal bagian dalam.
Komplikasi Gawat pernapasan (akut) Enterokolitis (akut) Striktura ani (pasca bedah) Inkontinensia (jangka panjang) dehidrasi
Diagnosa Keperawatan Konstipasi berhubungan dengan obstruksi. Resiko kurangnya volume cairan tubuh
berhubungan dengan intake kurang, mual dan muntah.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan prosedur pembedahan dan adanya insisi.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan gastrointestinal.
Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
kebutuhan irigasi, pembedahan, dan perawatan colostomy.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan colostomy dan irigasi.
Implemantasi Mencegah atau mengatasi konstipasi dan
mempertahankan hidrasi. Mencegah infeksi pembedahan dan
colostomy serta mempertahankan keutuhan kulit sekitar area pembedahan.
Memperthankan status nutrisi yang adequat Memberikan kontrol nyeri yang adequat Meningkatkan pengetahuan tentang kondisi
pada orang tua dan anak.
Perencanaan Pulang Intrusikan orang tua untuk
mendemontrasikan cara irigasi dan perawatan colostomy.
Ajarkan orang tua mengkaji distensi abdomen dan obstruksi.
Ajarkan orang tua mengkaji bising usus.
DefenisiAdalah tidak komplitnya perkembangan embrionik pada distal usus (anus) atau tertutupnya anus secara abnormal.
Etiologi Secara pasti belum di ketahui Kegagalan pertumbuhan saat bayi dlm kandungan
berusia 12 minggu. Merupakan anomally gastrointestinal dan
genitourinary ggn perkembangan embriologik pd usia kehamilan antara minggu ke-4 sampai ke 6.
Anal Malformasi
Patofisiologi Adanya faktor penyebab
Gangguan pertumbuhan ,fusi/pembentukan anus dari tonjolan
embrionik
Kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit
Anal malformasi
Manifestasi Klinik kegagalan lewatnya mekonium saat/setelah
lahir Tidak ada atau stenosiskanal rectal Muntah dengan abdomen yg kembung Kesukaran defekasi, tinja keluar dari
vagina/ureter Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fisik rectum, kepatenan rectal dan dapat di lakukan colok dubur dengan menggunakan selang atau jari.
Ultrasound dan CT scan untuk menentukan lesi.
Penatalaksanaan teraupetikPembedahan, kolostomi, tranversokostomi (kolostomi di colon tranversum) dan sigmoidostomi (colostomi di sigmoid). Bentuk yang aman adalah double barrel atau laran ganda.
Pengkajian Kaji bayi setelah lahir
pemeriksaan fisik Tanpa mekonium dalam 24 jam
setelah lahir. Gunakan thermometer rectal
untuk menentukan kepatenan rectal.
Adanya tinja dalam urine dan vagina
kaji psikososial keluarga.
Diagnosa Keperawatan Inkontinen bowel (tidak efektif fungsi
ekskretorik) berhubungan dengan tidak lengkapnya pembentukan anus.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kolostomi
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Kecemasan keluarga berhubungan dengan prosedur pembedahan dan kondisi bayi
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kebutuhan perawatan di rumah dan pembedahan.
Implementasi Meninkatkan fungsi usus dan
integritas kulit Mencegah infeksi. Memberikan support emosional Memberikan pengajaran untuk
perawatan di rumah.
Finish……….????
Good bless u all
Sekian dan terima kasih