Post on 05-Dec-2015
description
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN PT. ASAHIMAS CHEMICAL
1.1 Gambaran Umum
PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) adalah perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA) yang memproduksi beberapa jenis bahan kimia dasar untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan Industri Nasional(dalam negeri) agar dapat mengurangi
ketergantungan akan impor.
Didirikan pada tanggal 8 September 1986 dengan nilai investasi awal sebesar
US $ 200 Juta, PT. ASC diresmikan oleh presiden RI Ke II, Soeharto, pada tanggal 26
Agustus 1989. Sejak saat itu PT. ASC secara bertahap telah melakukan pengembangan
(ekspansi) sebanyak empat kali yang menjadikan kapasitas produksinya berlipat ganda
dan menaikan nilai investasinya sampai sebesar US $ 535 juta. Saat ini PT. ASC
adalah pabrik Integrated Chlor alkali-Vinyl Chloride terbesar di Asia Tenggara.
Beberapa bahan kimia dasar yang diproduksi seperti Caustic soda (NaOH),
Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride
(PVC), Hydrochloride Acid (HCl) dan Sodium Hypochlorite (NaClO) banyak
dimanfaatkan oleh kalangan industri hilir. Produk-produk ini merupakan bahan baku
penting bagi sejumlah sektor industri di Indonesia.
Dengan kepemilikan mayoritas saham asing dari Jepang yaitu Asahi Glass Co.
Ltd sebesar 52,5% dan Mitsubishi Corporation sebesar 11,5% maka resmilah status PT.
ASC sebagai perusahaan PMA Jepang. PT ASC juga menyertakan kepemilikan saham
Perusahaan Nasional, PT. Rodamas Co.Ltd, sebesar 18%. Sedangkan sisanya sebesar
18% dimiliki oleh Lembaga Keuangan Ableman Finance Ltd di British, Virgin Island .
Perusahaan yang pabriknya terletak dikawasan Krakatau Industrial Estate
Cilegon (KIEC) ini memperkerjakan lebih dari seribu orang karyawan. Mayoritas
berasal dari lingkungan sekitar termasuk dari daerah Cilegon dan Serang, Banten.
Kepedulian sosial terhadap lingkungan msyarakat secara terus menerus dijalankan
seperti program padat karya, pembangunan puskesmas, beasiswa berprestasi,
kesempatan berusaha bagi pengusaha kecil dll.
Dibidang mutu PT. ASC telah meraih sertifikat ISO 9001 versi 2000, sedangkan
dibidang lingkungan PT. ASC juga telah meraih sertifikat ISO 14001. Kedua sertifikat
1
2
ini membuktikan komitmen PT. ASC terhadap kualitas produk demi meningkatkan
kepuasan pelanggan, dan sekaligus juga komitmen PT. ASC terhadap pelestarian
lingkungan hidup demi terjaganya kulitas lingkungan di masa depan.
Pertumbuhan pasar global akan produk-produk PT. ASC terus meningkat secara
konstan. Disisi lain kompetisi secara regional maupun global juga semakin tajam.
Dengan luas areal sebesar kira-kira 90 Ha, masih tersedia cukup lahan untuk
melakukan ekspansi berikutnya, sehingga kebutuhan domestik akan bahan baku kimia
dasar senantiasa terpenuhi.
1.2 Struktur Organisasi
Untuk memastikan tercapainya tujuan perusahaan, PT. ASC menetapkan pola
kendali operasi perusahaan yang tercermin dalam struktur organisasi sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris, yang terdiri dari :
a. Presiden Komisaris
b. Wakil Presiden Komisaris
c. Komisaris
2. Dewan Direktur, Yang terdiri dari :
a. Presiden Direktur
b. Wakil Presiden Direktur
c. Direktur,termasuk Manajer Pabrik(Factory Manager)
3. Manajer Divisi (Division Manager)
4. Asisten Manajer Divisi
5. Manajer Departemen (Department Manager)
6. Kepala Seksi (Section Chief)
7. Staff, termasuk shift leader
8. Operator/Teknisi
Pemegang jabatan di dewan komisaris & dewan direktur merupakan para wakil
pemegang saham di PT. ASC.
3
1.3 Pengaturan dan Iklim Kerja
Kegiatan pabrik kimia di PT. ASC menuntut pengoperasian secara terus
menerus selama 24 jam. Terdapat empat kelompok group kerja yang terbagi dalam 3
shift. Masing-masing group dikepalai oleh seorang group/Shift Leader. Selain jam kerja
shift, sebagian karyawan ditugaskan untuk kerja daily. Berikut ini tabel pembagian kerja
shift dan daily.
Kelompok Kerja Hari Kerja Jam Kerja
Karyawan Daily Senin - Jum'at 08:00 - 17:00
Karyawan Shift Mengikuti Pola Shift Shift 1: 22:45 - 07:00
Shift 2: 06:45 - 15:00
Shift 3: 14:45 - 23:00
Setiap pengantian jam kerja shift terdapat 15 menit waktu overlap antara karyawan shift
untuk proses serah terima pekerjaan.
Untuk menjalin komunikasi yang baik antar manajemen dan karyawan, telah di
bentuk wadah Serikat Pekerja bagi karyawan yang berafiliasi dengan SP-KEP (Serikat
Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan Minyak, Gas Bumi dan Umum) sejak tahun 1993.
Salah satu produknya adalah disepakatinya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antar SP-
KEP dan Manajemen.
Selain itu untuk menunjang berbagai minat & kegiatan karyawan di luar jam
kerja, telah dibentuk beberapa wadah lain yaitu :
- Koperasi
- Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) bagi karyawan muslim dan Persekutuan
Oikumene Umat Kristen (POUK) bagi penganut nasrani.
- Badan Pembina Olah Raga dan Seni (Baporseni)
- ASC Employee Care : Wadah Sosial bagi karyawan ASC.
Berbagai kegiatan & wadah komunikasi serta sosial diatas di maksudkan untuk
membangun hubungan kerja yang harmonis antara Manajemen & Karyawan sehingga
tercipta iklim kerja yang ideal bagi perusahaan maupun karyawan.
4
1.4 Kebijakan Perusahaan di Bidang Mutu, Lingkungan, dan Kesehatan &
Keselamatan Kerja
Sebagai perusahaan multinasional yang sangat peduli terhadap masalah kualitas
produk, pelestarian lingkungan dan kesehatan serta keselamatan kerja seluruh
karyawan, PT ASC telah mencanangkan suatu kebijakan mutu, lingkungan kesehatan
dan keselamatan kerja yang tertuang sebagai visi dan misi perusahaan sebagai berikut :
"PT. Asahimas Chemical, bertujuan menjadikan perusahaan kimia handal bertaraf
internasional mempunyai komitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan, melestarikan
lingkungan dan meminimalkan resiko pada aktivitas bisnis yang relevan melalui
penerapan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan Kesehatan & Keselamatan
Kerja".
Dalam mendukung prinsip diatas, PT. Asahimas Chemical akan :
ndalkan kualitas yang prima untuk memuaskan pelanggan dan memenuhi semua
peraturan dan perundang-undangan yang terkait di Indonesia dan ketentuan lain
yang berlaku bagi perusahaan.
Atandarkan pencapaian mutu, lingkungan dan keselamatan dan kesehatan dengan
cara mencegah polusi, menghemat energi dan mempertimbangkan aspek bahaya
dan resiko sebagai sikap kerja bagi seluruh karyawan.
Siptakan perbaikan terus menerus pada penerapan dan pemeliharaan Sistem
Manajemen Mutu, Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja seperti
tercantum dalam Factory Management Program dengan melibatkan partisipasi seluruh
karyawan.
CPrinsip-prinsip diatas menegaskan bahwa masalah kualitas produk (berkaitan
dengan kepuasan pelanggan), pencegahan polusi dan keselamatan kerja karyawan
merupakan sesuatu yang sudah tidak dapat ditawar. Semua aktivitas kerja & kebijakan
yang diputuskan berorientasi pada prinsip diatas dan dijalankan secara konsisten.
1.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
PT Asahimas Chemical merupakan pabrik petrokimia yang terpadu mempunyai
resiko yang cukup besar terhadap terjadinya kebakaran karena adanya bahan-bahan
kimia yang mudah terbakar seperti ethylene, VCM, EDC, Hydrogen dan LPG. Selain itu
terdapat juga bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan dan
5
membahayakan keselamatan manusia seperti, gas Cl2, VCM, EDC, Caustic Soda, Asam
Sulfat, Asam Klorida dan NaClO.
Upaya pencegahan terhadap kebakaran dan kecelakaan sangat perlu dilakukan
karena pencegahan terhadap kecelakaan merupakan pelindungan bagi tenaga kerja
maupun asset perusahaan serta lingkungan sekitarnya. Hal ini seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Bahwa pengusaha/perusahaan wajib melindungi tenaga kerja dan orang yang berada
dilingkungannya dari kecelakaan dan gangguan kesehatan serta menggunakan sumber-
sumber produksi secara aman dan efisien.
Berdasarkan Visi dan misi perusahaan menggambarkan bahwa PT. ASC sangat
perduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. Untuk menjalankan
kebijakan tersebut PT. ASC Menerapkan Sistem Manajement K3 yang mengacu kepada
PER 05/MEN/1996 dan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang didasarkan pada PER 04/Men/1987 dimana Departemen Safety & Health sebagai
sekretariatnya.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dipabrik maka pihak manajemen
membuat beberapa program kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja. Masing-masing
kegiatan mempunyai tujuan dan sasaran tertentu dan melibatkan seluruh pihak.
Adapun kegiatan K3 tersebut antara lain ;
1. Management Safety Committee Meeting (MSCM).
MSCM ini merupakan rapat bulanan yang dihadiri oleh level manager sampai
Factory manager. Dalam SMCM ini dibahas mengenai, laporan kecelakaan, safety
performance, evaluasi kegiatan K3 selama sebulan, dan memberi arahan bagi
terlaksananya seluruh program K3.
2. Safety Coordinator Meeting.
Forum ini merupakan sarana komunikasi diantara para Safety Coordinator lintas
departemen untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan K3 dan
untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang K3.
3. Joint Safety Patrol (JSP)
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali dengan tujuan untuk mencari
tindakan dan kondisi yang tidak aman di area kerja untuk kemudian diambil tindakan
perbaikan.
6
4. Emergency Response Drill
Emergency Response Drill ini bertujuan untuk melatih ketrampilan karyawan
dalam menghadapi kejadian darurat. Latihan ini dilakukan sebulan sekali sebelum
SMCM dimulai untuk tingkat departemen dan setahun sekali untuk tingkat pabrik.
5. Cleaning Day
Program cleaning day ini bertujuan untuk menjaga agar lingkungan kerja selalu
dalam keadaan bersih dan rapi.
6. Regular Join Patrol (RJP)
Kegiatan ini dilakukan sehari 2 kali patrol, yaitu pagi pukul 10:00 dan sore hari
pukul 15:00. Anggota tim patrol ini terdiri dari, satu orang staff safety, satu orang staff
environment dan satu orang security. Tujuan dari RJP ini untuk memantau kondisi plant
dari segi safety, environment dan faktor keamanannya.
7. Safety Orientasi
Safety orientasi ini adalah pemberian materi tentang safety & environment
kepada kontraktor. Dengan tujuan agar kontraktor tahu bagaimana cara bekerja secara
aman, mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi keadaan darurat dan dapat
menilai potensi bahaya di area kerjanya serta tidak mencemari lingkungan.
8. Inspeksi Peralatan Emergency
Untuk memastikan semua peralatan emergency berkerja dengan baik maka
diadakan inspeksi rutin dari semua peralatan emergency.
Di Health section juga ada beberapa kegiatan yang bertujuan untuk memantau
kondisi lingkungan kerja dan kesehatan karyawan:
1. Walk Through Survey (WTS)
Kegiatan ini dilakukan oleh Staff health, dokter perusahaan dan staff dari
departemen yang terkait. Dalam kegiatan ini mereka mendata potensi-potensi apa saja
yang dapat mengganggu kesehatan pekerja di tempat kerja, Mulai dari bahaya fisik,
kimia dan biologi.
2. Pengukuran Lingkungan Kerja
Pada kegiatan ini diadakan pengukuran dari parameter-parameter yang telah
ditentukan pada kegiatan WTS diatas untuk mengetahui apakah parameter-parameter
tersebut melebihi ambang batas yang dapat mengganggu kesehatan atau tidak.
7
3. Medical Check up (MCU)
Medical check up dilakukan setiap tahun sekali. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mengetahui apakah ada karyawan yang terganggu kesehatannya akibat bekerja di
pabrik ASC. Apabila ada yang terganggu kesehatannya maka dokter perusahaan akan
mengadakan pengobatan dan terapi untuk memulihkan kesehatannya.
4. Training Hygiene Industri
Tujuan dari training ini adalah untuk membangun kesadaran kepada semua
karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar, terutama dalam penanganan bahan
kimia.