Post on 03-Apr-2018
7/28/2019 APPENDIK.pptx
1/40
APPENDISITISAKUT
7/28/2019 APPENDIK.pptx
2/40
Borang Portofolio
No ID Dan Nama Peserta : dr.Pratiwi Putri Masrul
No ID Dan Nama Wahana : RSUD Sawahlunto
Topik : Appendicitis akut
Tanggal Kasus : 23-09-2012
Tanggal Presentasi :
Pendamping : dr. Fatma Yanti
Tempat Presentasi : Aula RSUD Sawahlunto
7/28/2019 APPENDIK.pptx
3/40
Objektif Presentasi :
Keilmuan o
Keterampilan Penyegaran Tinjauan
Pustaka
o Diagnostik o Manajemen Masalah o Istimewa
o Neonates o Bayi o Remaja Dewasa o Lansia
7/28/2019 APPENDIK.pptx
4/40
Deskripsi :
Laki-laki 21 tahun masuk IGD RSUD
Sawahlunto pukul 09.10 rujukan puskesmas
talawi dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah lebih kurang 3 jam SMRS. Tujuan :
Mampu mengenali tanda tanda apendisitis
akut, mampu melakukan tatalaksana awal,dan mampu mengetahui kompllikasi
apendisitis akut.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
5/40
Bahan Bahasan :
Cara membahas :
Tinjauan
Pustaka
o
Riset Kasus o Audit
o Diskusi Presentasi
dan Diskusi
o Email o Pos
7/28/2019 APPENDIK.pptx
6/40
Data Pasien :Nama / No registrasi : Pupung Suganda / 911912Nama Klinik : RSUD SawahluntoSistem pembiayaan : JPKM
Data Utama Untuk Bahan Diskusi
1. Gambaran KlinisLaki-laki,21 tahun masuk IGD RSUD
Sawahlunto tanggal 23-09-2012 pukul 09.10 WIB
rujukan puskesmas talawi, terpasang infus RLdengan keluhan nyeri perut sebelah kanan bawahyang semakin memberat sejak 3 jam sebelum masukRS.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
7/40
2. Keluhan UtamaNyeri perut sebelah kanan bawah yang
semakin memberat sejak 3 jam sebelum masuk RS.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
8/40
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak dua hari yang lalu pasien mengeluh nyeri
perut dibawah pusat dan hari berikutnya nyeri
perut berpindah dan menetap di perut kanan
bawah. Nyeri terasa terus menerus. Pasien
mengeluh mual (+), muntah (-). Demam dirasakan
sejak satu hari yang lalu, tidak terlalu tinggi, tidak
menggigil, tidak hilang timbul disertai penurunannafsu makan. Buang air kecil dan buang air besar
tidak ada keluhan.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
9/40
Riwayat Pengobatan
Pasien berobat ke puskesmas talawi dan di pasang IVFD
RL 20 tts/menit, hyosin 1x1, antacid 3x1, amoxicillin3x1, paracetamol 3x1.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat nyeri perut bawah kanan sebelumnya tidak ada.Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat penyakit
jantung (-)
Riwayat Keluarga
Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat penyakit
jantung (-)
7/28/2019 APPENDIK.pptx
10/40
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis cooperatifSuhu : 38,5 0 C
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Pernapasan : 22 x / menit
Nadi : 82 x / menit
7/28/2019 APPENDIK.pptx
11/40
Kulit :
turgor normal, tidak sianosis, tidak ikterik
Kelenjar limfe : tidak membesar
Mata :sclera ikterik (-), conjungtiva anemis (-)
Thorak :Cor : S1-2 reguler, bising (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
7/28/2019 APPENDIK.pptx
12/40
Abdomen :
Inspeksi : simetris, datar ,jaringan parut (-)
Palpasi : defense muscular (-), Rovsing sign
(+), Blumberg sign (+), Nyeri tekan titik MC Burney
(+) Nyeri lepas (+), NK CVA (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Lain-lain : Psoas sign (+), Obturator sign (+)
7/28/2019 APPENDIK.pptx
13/40
The Modified Alvarado Score Skor
Gejala Perpindahan nyeri dari ulu hati ke perut kanan
bawah
1
Mual-Muntah 1
Anoreksia 1
Tanda Nyeri di perut kanan bawah 2
Nyeri lepas 1
Demam diatas 37,5 C 1
Pemeriksaan
Lab
Leukositosis
Hitung jenis leukositshift to the left
Total 7
Diagnosis Kerja
Suspek appendicitis akut
7/28/2019 APPENDIK.pptx
14/40
Differential Diagnose: Urolitiasis
Pemeriksaan Penunjang
Hb :15,4 g/dl
Leukosit : 12.900/ mm3
Ht : 41%
Trombosit : 298.000/ mm
3
Alvarado score : 9
Diagnosis Kerja : Suspek appendisiti akut
7/28/2019 APPENDIK.pptx
15/40
Penatalaksanaan
Konsul Dr.Alwin Sp.BIVFD RL 8 jam/ kolf
Ceftriaxone 2x 1 gr (skin test)
Metronidazole 3x 1 infs
7/28/2019 APPENDIK.pptx
16/40
Follow upTanggal Klinis Instruksi Dokter
24-09-12 S/ demam (+) Mual (+) nyeri
perut (+)
O/ Tanda vital :TD120/80,ND82x/I,NF22x/I,
T37.8 C
Abdomen : NT kanan bawah(+), DM (-), Timpani, BU (+)
N
A/ susp.appendisitis akut
IVFD RL 8 jam/ kolf
Ceftriaxone 2x 1 gr
Metronidazole 3x 1infs
Omeprazole 1 ampul
Rencana OK besokPuasa mulai nanti
malam
7/28/2019 APPENDIK.pptx
17/40
25-09-12 S/ Demam (+) Mual (+)
O/ Tanda vital : TD110/80, ND82x/I, NF22x/I,
T38 C
Abdomen : NT kanan bawah (+), DM (-),
Timpani, BU (+) N
A/ susp.appendisitis akut
13.00 wib pasien masuk OK
dr bedah : dr.Alwin, SpB
diagnosis pre op: susp.appendsitis akut
jenis operasi: LE + appendiktomi
diagnosis post op: appendicitis perforasi
instruksi post op: puasa sampai BU (+)
tidur telentang 24 jam
mobilisasi
IVFD RL 8 jam/ kolf
Ceftriaxone 2x 1 gr
Metronidazole 3x 1
infs
Ketoprofen 2x1 ampl
Omeprazole 1x1 ampl
Cek Hb post op
7/28/2019 APPENDIK.pptx
18/40
26-09-12 S/ demam (+)
Nyeri bekas op (+)
Flatus (+)
O/ Tanda vital : TD110/70,
ND82x/I, NF22x/I, T37.6 C
Abdomen: distensi (-), NT (-), Bu
(+)N
Hb : 11,6 gr/dl
Leukosit: 7.700/mm3
A/post LE + appendiktomi hari
pertama
Obs febris hari I
IVFD RL 8
jam/kolf
Ceftriaxone 2x1gr
Metronidazole
3x1infs
Ketoprofen 2x1
ampl
Omeprazole 1x1
ampl
PCT 3x500mg
diet ML
7/28/2019 APPENDIK.pptx
19/40
27-09-12 S/ demam (+)
Nyeri bekas op (+)
O/ Tanda vital : TD120/70, ND85x/I,
NF18x/I, T37.8 C
Abdomen: distensi (-), NT (-), Bu
(+)
A/post LE + appendiktomi hari
kedua
Obs febris hari II
IVFD RL 8 jam/kolf
Ceftriaxone 2x1gr
Metronidazole 3x1
inf
Ketoprofen 2x1
ampl
Omeprazole 1x1
ampl
Paracetamol 3x 500
mg
Diet ML
Mobilisasi
7/28/2019 APPENDIK.pptx
20/40
28-09-12 S/ demam (+)
Luka kering
Nyeri bekas op (+)
O/ Tanda vital : TD110/70,
ND89x/I, NF20x/I, T37.5 C
Abdomen: distensi (-), NT (-), Bu
(+)N
A/post LE + appendiktomi hari
ketigaObs febris hari III
IVFD RL 8 jam/kolf
Ceftriaxone 2x1gr
Metronidazole 3x1 inf
Ketoprofen 2x1 ampl
Omeprazole 1x1 ampl
Paracetamol 3x 500
mg
Diet ML
Mobilisasi
7/28/2019 APPENDIK.pptx
21/40
29-09-12 S/ demam (+) mendingin
Luka kering
Nyeri bekas op (+)
O/ Tanda vital :
TD110/70ND82x/iNF22x/iT37.
8 C
Abdomen: distensi (-), NT (-), Bu
(+)N
A/post LE + appendiktomi hari
keempat
Obs febris hari IV
IVFD RL 8 jam/kolf
Ceftriaxone 2x1gr
Metronidazole 3x1 inf
Ketoprofen 2x1 ampl
Omeprazole 1x1 ampl
Paracetamol 3x 500 mg
Diet ML
Mobilisasi
Cek malaria
Cek widal
7/28/2019 APPENDIK.pptx
22/40
1-10-12 S/ demam (+) berkurang
Luka kering
Nyeri bekas op (+)
O/ Tanda vital : TD110/70, ND82x/I,
NF22x/I, T37 C
Abdomen : distensi (-), NT (-), Bu (+)
Labor:
Hb : 10,7 g/dl
Leukosit : 9.500/ mm3
Ht : 32%
Trombosit : 193.000/ mm3
Malaria : saat ini tidak ditemukan
Widal : H 1/80 , O 1/80
A/post LE + appendiktomi hari keenam
Pasien boleh ulan
Cefadroxil 2x1 tab
Ketoprofen 2x1 tab
Paracetamol 3x1tab
Sohobion 1x1 tab
7/28/2019 APPENDIK.pptx
23/40
Hasil Pembelajaran
Mengetahui tandatanda apendisitis akut
Melakukan tatalaksana awal
Mengetahui kompllikasi apendisitis akut
7/28/2019 APPENDIK.pptx
24/40
Subjektif
Sejak dua hari yang lalu pasien mengeluh nyeri perut
dibawah pusat dan hari berikutnya nyeri perutberpindah dan menetap di perut kanan bawah. Nyeri
terasa terus menerus. Pasien mengeluh mual (+),
muntah (-). Demam dirasakan sejak satu hari yang
lalu, tidak terlalu tinggi, tidak menggigil, tidak hilang
timbul disertai penurunan nafsu makan. Buang air
kecil dan buang air besar tidak ada keluhan. Pasien
berobat ke puskesmas talawi dan di pasang IVFD RL 20
tts/menit, hyosin 1x1, antacid 3x1, amoxicillin 3x1,
paracetamol 3x1. Pasien bellum pernah menderita
keluhan yang sama sebelumnya.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
25/40
Objektif
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis cooperatifTanda vital : TD120/70, ND82x/I, NF22x/I, T38.5
Mata : sclera ikterik (-), conjungtiva anemis (-)
Kelenjar limfe : tidak membesar
Abdomen :
Inspeksi : simetris, datar ,jaringan parut (-)
Palpasi : defense muscular (-), Rovsing sign (+), Blumberg
sign (+), Nyeri tekan titik MC Burney (+)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normalLain-lain : Psoas sign (+), Obturator sign (+)
Alvarado Score : 9
7/28/2019 APPENDIK.pptx
26/40
7/28/2019 APPENDIK.pptx
27/40
B. FISIOLOGI
Menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Normalnya
dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir
kedalam sekum. > di muara apendiks berperan padapathogenesis apendisitis.
Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT
(gut associated lymphoid tissue) disepanjang saluran
cerna termasuk apendiks, ialah IgA
7/28/2019 APPENDIK.pptx
28/40
C. ETIOLOGI
Apendisitis akut merupakan infeksi bacteria. Factor
pencetusnya:a. Sumbatan lumen apendiks.
b. Hyperplasia jaringan limf,c. Fekalit (feses keras),d. Tumor apendiks,e. Cacing askariasis
Penyebab lain: erosi mukosa apendiks E. hystolitica.Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaanmakan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasiterhadap timbulnya apendisitis
7/28/2019 APPENDIK.pptx
29/40
Gejala Appendicitis acuta
Gejala* Frekuensi (%)
Nyeri perut 100
Anorexia 100
Mual 90Muntah 75
Nyeri berpindah 50
Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudiananorexia/mual/muntah kemudian nyeri berpindah keRLQ kemudian demam yang tidak terlalu tinggi)
50
*-- Onset gejala khas terdapat dalam 24-36 jam
7/28/2019 APPENDIK.pptx
30/40
Pemeriksaan fisik
Rovsings sign Positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri
bawah dan timbul nyeri pada sisi kanan. Hal ini menggambarkan
iritasi peritoneum. Sering positif pada Appendicitis namun tidak
spesifik.
Psoas sign atau
Obraztsovas sign
Pasien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi
dari panggul kanan. Positif jika timbul nyeri pada kanan bawah.
Obturator sign Pada pasien dilakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasiinternal pada panggul. Positif jika timbul nyeri pada
hipogastrium atau vagina.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
31/40
Alvarado ScoreThe Modified Alvarado Score Skor
Gejala Perpindahan nyeri dari ulu hati ke perut kananbawah
1
Mual-Muntah 1
Anoreksia 1
Tanda Nyeri di perut kanan bawah 2
Nyeri lepas 1
Demam diatas 37,5 C 1
PemeriksaanLab
Leukositosis 2
Hitung jenis leukositshift to the left 1
Total 10
7/28/2019 APPENDIK.pptx
32/40
Interpretasi dari Modified Alvarado Score:
1-4 : sangat mungkin bukan apendisitis akut
5-7 : sangat mungkin apendisitis akut
8-10 : pasti apendisitis akut
7/28/2019 APPENDIK.pptx
33/40
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Leukositosis ringan berkisar antara 10.000-18.000/
mm3, Jika hitung jenis sel darah putih normal tidak
ditemukan shift to the leftpergeseran ke kiri, diagnosis
Appendicitis acuta harus dipertimbangkan. Jarang hitung
jenis sel darah putih lebih dari 18.000/ mm3 pada
Appendicitis tanpa komplikasi. Hitung jenis sel darah
putih di atas jumlah tersebut meningkatkankemungkinan terjadinya perforasi Appendix dengan atau
tanpa abscess.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
34/40
Ultrasonografi
Ultrasonografi dalam menegakkan diagnosis
Appendicitis sensitifitasnya sebesar 78%-96% dan
spesifitasnya sebesar 85%-98%. Penilaian dikatakan
positif bila tanpa kompresi ukuran anterior-posterior
Appendix 6 mm atau ditemukannya appendicolith.
Penilaian dikatakan negatif bila Appendix tidakterlihat dan tidak tampak adanya cairan atau massa
pericaecal. Pada wanita-wanita usia reproduktif,
organ-organ panggul harus dilihat baik dengan
pemeriksaan transabdominal maupun endovaginaagar dapat menyingkirkan penyakit ginekologi yang
mungkin menyebabkan nyeri akut abdomen.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
35/40
Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen jarang membantu diagnosisAppendicitis acuta, tetapi dapat sangat bermanfaat untukmenyingkirkan diagnosis banding.
Teknik radiografi tambahan meliputi CT Scan, bariumenema, dan radioisotop leukosit. Meskipun CT Scan telahdilaporkan sama atau lebih akurat daripada USG, tapi jauhlebih mahal. Karena alasan biaya dan efek radiasinya, CTScan diperiksa terutama saat dicurigai adanya Abscess
appendix untuk melakukan percutaneous drainage secaratepat.
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan barium enematergantung pada penemuan yang tidak spesifik akibat darimasa ekstrinsik pada Caecum dan Appendix yang kosong
dan dihubungkan dengan ketepatan yang berkisar antara50-48 %. Pemeriksaan radiografi dari pasien suspekAppendicitis harus dipersiapkan untuk pasien yangdiagnosisnya diragukan dan tidak boleh ditunda ataudiganti, memerlukan operasi segera saat ada indikasi klinis.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
36/40
E. DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis akut Infeksi saluran kencing
Batu Urethra
Kelainankelainan ginekologi
Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Ruptur Folikel de Graaf
7/28/2019 APPENDIK.pptx
37/40
komplikasi Perforasi : Perforasi appendix akan mengakibatkan peritonitis purulenta
yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri makin hebat meliputi seluruhperut dan perut menjadi tegang dan kembung. Nyeri tekan dan defansmuskuler di seluruh perut, peristaltik usus menurun sampai menghilangkarena ileus paralitik.
Peritonitis : Peradangan peritoneum merupakan penyulit berbahaya yangdapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis. Keadaan ini biasanyaterjadi akibat penyebaran infeksi dari apendisitis. Bila bahan yangmenginfeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum menyebabkantimbulnya peritonitis generalisata. Dengan begitu, aktivitas peristaltikberkurang sampai timbul ileus paralitik, usus kemudian menjadi atoni
dan meregang. Cairan dan elektrolit hilang ke dalam lumen ususmenyebabkan dehidrasi, gangguan sirkulasi, oligouria, dan mungkin syok.Gejala : demam, lekositosis, nyeri abdomen, muntah, Abdomen tegang,kaku, nyeri tekan, dan bunyi usus menghilang
7/28/2019 APPENDIK.pptx
38/40
penatalaksanaan
1. Pemasangan infus dan pemberian kristaloid untuk pasiendengan gejala klinis dehidrasi atau septikemia.
2. Puasakan pasien, jangan berikan apapun per oral
3. Pemberian obat-obatan analgetika harus dengan konsultasiahli bedah.
4. Pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang menjalanilaparotomi.
5. Pertimbangkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanitausia subur dan didapatkan beta-hCG positif secara kualitatif.
Bila dilakukan pembedahan, terapi pada pembedahan
meliputi; antibiotika profilaksis harus diberikan sebelum operasidimulai pada kasus akut, digunakan single dose dipilih antibiotikayang bisa melawan bakteri anaerob dan aerob.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
39/40
Prognosis
Mortalitas dari Appendicitis di USA menurunterus dari 9,9% per 100.000 pada tahun 1939sampai 0,2% per 100.000 pada tahun 1986.Faktor- faktor yang menyebabkan penurunansecara signifikan insidensi Appendicitis adalahsarana diagnosis dan terapi, antibiotika, cairani.v., yang semakin baik, ketersediaan darah dan
plasma, serta meningkatnya persentase pasienyang mendapat terapi tepat sebelum terjadiperforasi.
7/28/2019 APPENDIK.pptx
40/40
Daftar Pustaka
Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor., Usus Halus,Apendiks, Kolon, Dan Anorektum, dalam Buku AjarIlmu Bedah, Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005,hlm.639-645.
Simpson, J., Humes, D. J., Acute Appendicitis, BMJ,
http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530,9 September 2006, 333: 530-536.
Bachtiar Murtala, radiological imaging on acuteappendicities, jurnal kedokteran yarsi:14 (2):164-168(2000).
Appendicitis [Internet] [updated September 2010;cited April 2011]. Available from:http://en.wikipedia.org/wiki/Appendicitis
http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530