Apa yang harus kita lakukan saat ini

Post on 21-Dec-2014

359 views 2 download

description

 

Transcript of Apa yang harus kita lakukan saat ini

Hari Grafirat

Family Camp I, Jakarta, 20-21 Oktober 2012

Pelajaran tentang tempat kudus dan pengadilan pemeriksaan harus dimengerti dengan jelas oleh umat Allah. Semua harus mengerti kedudukan dan pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Kalau tidak, tidak mungkin mereka mengamalkan iman yang diperlukan sekarang ini, atau, menempati kedudukan yang Allah telah rencanakan bagi mereka. – Kemenangan Akhir (2011), 424; 8AO, 511.

Kedudukan dan Pekerjaan Imam Besar

Pelajaran mengenai tempat kudus adalah kunci yang membuka rahasia kekecewaan pada tahun 1844. Pelajaran itu membukakan kepada pendengar suatu system kebenaran yang lengkap, yang berhubungan dan secara harmonis menunjukkan bahwa tangan Allah telah menuntun Pergerakan Advent yang besar itu, dan menyatakan tugas-tugas sekarang sebagaimana dijelaskan kedudukan dan pekerjaan umat-Nya. – Kemenangan Akhir (2011), 368; 8AO, 443.

Kedudukan dan Pekerjaan Umat Allah

Belajar dari Bangsa IsraelImamat 23:27-32

Imamat 23:27-28 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. (28) Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.

Yang Dilakukan Pada Hari Grafirat

1.Mengadakan pertemuan kudus2.Merendahkan diri dengan berpuasa3.Mempersembahkan korban api-apian4.Jangan melakukan sesuatu pekerjaan

Yang Dilakukan Pada Hari Grafirat

Mengadakan Pertemuan Kudus

1 Petrus 1:15-16

1Pe 1:15-16 But as he which hath called you is holy, so be ye holy in all manner of conversation; (16) Because it is written, Be ye holy; for I am holy.

Zaman dahulu Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk berkumpul tiga kali setahun demi penyembahan-Nya. Untuk pertemuan kudus inilah orang Israel datang, membawa ke rumah Allah perpuluhan mereka, korban penghapus dosa mereka, dan persembahan syukur mereka. Mereka bertemu untuk menceritakan kemurahan Allah, untuk menyatakan karya-Nya yang ajaib, dan untuk memanjatkan puji dan syukur bagi nama-Nya. …

… Dan mereka bersatu dalam pelayanan korban yang menunjuk kepada Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Jadi mereka harus dijauhkan dari kekuatan yang merusak dari keduniawian dan penyembahan berhala. Iman, kasih, dan rasa syukur harus dijaga tetap hidup dalam hati mereka, dan melalui hubungan mereka bersama-sama dalam pelayanan suci mereka diikat lebih dekat dengan Tuhan dan satu sama lain. – 6 Testimonies, 39.2.

Jika kita mengasihi hal-hal dunia dan menyenangi apa yang tidak benar atau bersekutu dengan pekerjaan-pekerjaan kegelapan yang tidak menghasilkan buah, kita telah menempatkan batu sandungan dari kejahatan kita di hadapan wajah kita dan mendirikan berhala di dalam hati kita. Kecuali dengan usaha yang sungguh-sungguh menyingkirkannya, kita tidak akan pernah diakui sebagai putra dan putri Allah. – 5 Testimonies, 164.2.

Inilah pekerjaan bagi keluarga-keluarga di mana mereka harus terlibat sebelum datang kepada pertemuan-pertemuan kudus kita. Biarlah persiapan untuk makan dan berpakaian menjadi hal sekunder, tetapi biarlah penyelidikan hati yang mendalam dimulai di rumah. Berdoa tiga kali sehari, seperti Yakub, menjadi hal yang sangat penting. Rumah tangga adalah tempat untuk menemukan Yesus, kemudian membawa Dia bersama engkau ke pertemuan, dengan demikian betapa berharganya jam-jam yang engkau habiskan di sana. …

… Tetapi bagaimana engkau dapat mengharapkan satu perasaan kehadiran Tuhan dan melihat kuasa-Nya dinyatakan jika pekerjaan persiapan pribadi untuk saat-saat itu diabaikan? – 5 Testimonies, 164.3.

“Pertemuan kudus ini menawarkan suatu kesempatan berharga untuk mendekat kepada Allah. Kita harus mengembangkan kesempatan ini untuk menyelidiki hati kita, membandingkan kehidupan kita dengan hukum Ilahi, dan melihat apa yang akan menghalangi Roh Kudus untuk tinggal di dalam kita.” – ST May 25, 1882, Art. B, par. 2

Merendahkan Diri Dengan Berpuasa

Ezra 8:212 Korintus 13:5

“Pertemuan kudus ini menawarkan suatu kesempatan berharga untuk mendekat kepada Allah. Kita harus mengembangkan kesempatan ini untuk menyelidiki hati kita, membandingkan kehidupan kita dengan hukum Ilahi, dan melihat apa yang akan menghalangi Roh Kudus untuk tinggal di dalam kita.” – ST May 25, 1882, Art. B, par. 2

Kita sekarang hidup pada hari pendamaian yang besar. Dalam acara di Bait Suci duniawi, sementara imam besar mengadakan pendamaian bagi orang-orang Israel, semua diharuskan merendahkan diri mereka oleh pertobatan dari dosa dan merendahkan diri di hadirat Allah agar mereka tidak dipisahkan dari umat itu. Dengan cara yang sama, semua yang mau agar namanya tetap tertulis…

Kita sekarang hidup pada hari pendamaian yang besar. Dalam acara di Bait Suci duniawi, sementara imam besar mengadakan pendamaian bagi orang-orang Israel, semua diharuskan merendahkan diri mereka oleh pertobatan dari dosa dan merendahkan diri di hadirat Allah agar mereka tidak dipisahkan dari umat itu. Dengan cara yang sama, semua yang mau agar namanya tetap tertulis…

…di dalam kitab kehidupan, sekarang harus merendahkan diri mereka di hadirat Allah oleh menyesali dosa-dosa dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Harus ada penyelidikan hati yang sungguh-sungguh dan mendalam. Roh sembrono dan menganggap enteng yang dimanjakan oleh banyak yang mengaku Kristen harus ditinggalkan. – Kemenangan Akhir, 512-513

Ezra 8:21Dengan Berpuasa

Bagaimana kita bisa menyelidik hati yang

mendalam?

Hal-hal yang sulit dalam kebenaran masa kini telah dijangkau oleh usaha yang sungguh-sungguh dari beberapa orang yang mengbdi kepada pekerjaan ini. Puasa dan doa kepada Allah telah menggerakkan hati Tuhan untuk membuka perbendaharaan kebenaran-Nya kepada yang berakal budi. – CD, 187.

Puasa yang benar yang dianjurkan kepada semua orang ialah menjauhkan diri dari setiap jenis makanan yang merangsang, dan menggunakan dengan benar makanan sederhana dan menyehatkan, yang Allah telah sediakan dengan limpah. Manusia jangan banyak memikirkan tentang apa yang akan dimakan dan diminum dari bahan makanan yang hanya sementara, tetapi biarlah mereka memikirkan lebih banyak tentang makanan yang berasal dari surga, yang akan memberikan kesegaran dan vitalitas (daya hitup) kepada seluruh pengalaman keagamaan. – CD, 188.

Langkah pertama dalam ketidakbertarakan biasanya dimulai sejak remaja. Makanan yang merangsang diberikan kepada anak-anak dan menggairahkan nafsu yang tidak wajar. Selera yang palsu ini merangsang hawa nafsu ketika mereka berkembang. Cita rasa menjadi semakin rusak, rangsangan yang lebih kuat didambakan dan dimanjakan, sampai akhirnya budak selera mencampakkan semua pengendalian diri. Kejahatan dimulai pada awal kehidupan, dan dapat dicegah oleh para orang tua. – Review and Herald, September 23, 1884 par. 7.

Yehezkiel 16:49Amsal 30:7-9 - Lest I be full, and deny thee, and say, Who is the LORD?

Ulangan 21:20-21

Kami mendorong agar prinsip-prinsip pertarakan dilakukan di dalam setiap hal-hal kecil dalam kehidupan rumah tangga; teladan orang tua harus menjadi pelajaran pertarakan; penyangkalan diri dan pengendalian diri harus diajarkan kepada anak-anak, dan ditegakkan kepada mereka dengan konsisten, sejak bayi. – Sign of the Times, April 20, 1882 par. 9.

Makanan

Darah

Otak

Pikiran

Tindakan

Kebiasaan

Tabiat

TUJUAN

Kesehatan tubuh dianggap perlu bagi pertumbuhan di dalam anugerah dan dalam

pembentukan tabiat yang serasi. Jikalau perut itu tidak dipelihara yang baik, maka

pembentukan tabiat moral yang lurus akan terhalang. Otak dan saraf sama-sama

merasa simpati terhadap perut. Kebiasaan makan dan minum yang salah akan

mengakibatkan cara berpikir dan bertindak yang salah. – CD, 404-405.

Demikianlah tindakan yang diulang-ulang membentuk kebiasaan,

kebiasaan membentuk tabiat, dan oleh tabiat tujuan kita untuk saat ini dan untuk kekekalan ditentukan. –

COL, 356.

Mempersembahkan Korban Api-apian

Imamat 4:30-31Mazmur 37:20 -- But the wicked

shall perish, and the enemies of the LORD shall be as the fat of lambs: they shall consume; into smoke shall they

consume away.

Roma 5:8-10

Roma 12:1Roma 6:6-11

Dosa yang paling dimanjakan, dan yang memisahkan kita dari Allah dan menghasilkan begitu banyak penyakit rohani yang menular, adalah kepentingan diri. Ini dapat membuat kita tidak dapat kembali kepada Tuhan kecuali dengan penyangkalan diri. Diri kita sendiri tidak dapat berbuat apa-apa; tetapi, melalui Allah yang menguatkan kita, kita dapat hidup melakukan kebaikan kepada orang lain, dan dengan cara ini menjauhkan diri kita dari kejahatan mementingkan diri. …

… Kita tidak perlu pergi ke tanah kafir untuk menyatakan kerinduan kita untuk membaktikan segalanya kepada Tuhan dalam suatu kehidupan tidak mementingkan diri yang berarti. Kita harus melakukannya di dalam lingkaran rumah tangga, di gereja, di antara mereka dengan diapa kita berhubungan dan dengan siapa kita berbisnis. Dalam kehidupan sehari-harilah diri itu harus disangkal dan tetap tidak bergantung. Paulus dapat mengatakan: “Aku mati setiap hari.” …

… Adalah dengan mati bagi diri setiap hari dalam hal-hal kecil dalam kehidupan ini membuat kita menjadi pemenang. Kita harus melupakan diri kita sendiri dalam kerinduan kita untuk melakukan kebaikan kepada orang lain. – Councel for the Church, 80.2.

Yakubus 1:13-15Matius 26:41

Setan mengetahui benar bahwa semua yang dapat dituntunnya untuk

melalaikan berdoa dan menyelidiki Alkitab, akan dapat dikalahkan oleh

serangannya. Itulah sebabnya ia menciptakan setiap alat yang mungkin

untuk memikat pikiran. – GC, 519

1 Yohanes 3:4-61 Korintus 10:13

Galatia 2:19b,20

Ibrani 12:291 Yohanes 4:8

Korban api-apian

Tidak peduli betapa tingginya profesi seseorang, dia yang hatinya tidak dipenuhi dengan kasih kepada Allah dan sesamanya, bukanlah murid Kristus yang benar. Walaupun dia mempunyai iman yang besar dan mempunyai kuasa untuk melakukan tanda-tanda ajaib, namun tanpa kasih imannya menjadi sia-sia. Dia mungkin menunjukkan kebaikan yang besar; …

... tetapi seandainya dia, dari beberapa alasan yang lain selain daripada kasih sejati, menyerahkan seluruh hartanya untuk menjamu orang miskin, perbuatan yang demikian tidak menjadi alasan untuk memperkenankan Allah. Dalam semangatnya, dia mungkin menjadi seorang yang mati syahid, namun jika dia tidak digerakkan oleh kasih, dia akan dianggap oleh Allah sebagai seorang yang suka memperdaya diri sendiri atau seorang munafik yang berambisi. – Acts of The Apostles, 318.

Jangan Melakukan Sesuatu Pekerjaan

Pada suatu peristiwa, atas perintah Tuhan, nabi itu berdiri di salah satu pintu gerbang utama kota itu dan di sana ia mendesakkan pentingnya menyucikan hari Sabat. Para penduduk Yerusalem berada dalam bahaya kehilangan pandangan terhadap kekudusan hari Sabat, sehingga mereka diberi amaran dengan khidmat terhadap pengejaran mereka kepada perkara-perkara sekular pada hari itu. – Prophet and Kings, 411.

Lukas 17:28-30

Ketika Lot mengamarkan anggota-anggota keluarganya akan kebinasaan Sodom, mereka tidak mempedulikan kata-katanya, melainkan memandang dia sebagai seorang yang terlalu fanatik. Kebinasaan datang menemui mereka yang tidak bersedia. Beginilah kelak bila Kristus datang – para petani, kaum pedagang, ahli-ahli hukum, para niagawan, semuanya akan tenggelam dalam urusan bisnis, dan bagi mereka urusan hari Tuhan itu akan menimpa seperti jerat. – LDE, 232.

Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahaya membiarkan pikiran kita dipenuhi dengan pikiran-pikiran dan perhatian duniawi. Saya melihat bahwa pikiran beberapa orang dijauhkan dari kebenaran masa kini dan kasih akan Alkitab yang Kudus dengan membaca buku lain yang mengasyikkan; pikiran-pikiran orang lain dipenuhi dengan kerisauan dan perhatian untuk apa yang akan mereka makan, minum, dan pakai. Ada yang mengharapkan supaya kedatangan Tuhan itu masih begitu lama. …

… Waktu telah berlangsung lebih cepat beberapa tahun daripada yang diharapkan mereka; itulah sebabnya mereka merasa bahwa waktu akan berlangsung beberapa tahun lagi, dan di dalam cara ini pikiran mereka dijauhkan dari kebenaran masa kini dan menuju kepada dunia. Dalam hal-hal ini saya melihat bahaya besar; karena jikalau pikiran dipenuhi dengan hal-hal lain, maka kebenaran masa kini terdesak keluar, dan tidak ada tempat lagi pada dahi kita untuk meterai Allah yang hidup itu. …

… Saya melihat bahwa saatnya Yesus berada di tempat yang maha kudus sudah hampir berakhir dan saat tersebut dapat diperpanjang tetapi tidak berlangsung lama. Sesungguhnya waktu senggang kita haruslah digunakan untuk menyelidik Alkitab, yang akan menghakimkan kita pada hari kiamat. – Tulisan-tulisan Permulaan, 128.

Akan tetapi untuk menyucikan hari Sabat, manusia sendiri harus suci. Melalui iman mereka harus mengambil bagian dalam kebenaran Kristus. Pada waktu hukum itu diberikan kepada orang Israel “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat,” Allah berfirman juga kepada mereka, “Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku.” Keluaran 20:8; 22:31. – Desire of Ages, 283.3

Banyak orang yang bertanya: “Bagaimanakah saya dapat memasrahkan diri saya sepenuhnya kepada Tuhan Allah?” Engkau ingin memasrahkan dirimu sendiri kepada Allah tetapi engkau lemah dalam kuasa moral, dikungkung kekhawatiran, serta dikendalikan oleh kebiasaan-kebiasaan hidupmu yang penuh dosa. Janji-janji dan segala ketetapan hatimu adalah bagaikan tali yang terbuat dari pasir. Engkau tidak mampu menguasai pikiran-pikiranmu, dorongan-dorongan hatimu, dan kesukaan-kesukaanmu. …

… Sadar akan janji-janji yang tidak dapat kau tepati serta tekad yang hilang begitu saja melemahkan keyakinanmu di dalam ketulusan hatimu, dan menyebabkan engkau merasa bahwa Allah tidak dapat menerima engkau; tetapi engkau tidak perlu putus asa. Apa yang perlu kau pahami ialah kuasa kemauan yang sejati. Inilah kuasa yang memerintah di dalam alamiah manusia, kuasa mengambil keputusan, atau kuasa memilih. Segala sesuatu tergantung atas tindakan yang benar dari kemauan. …

… Kuasa memilih telah diberikan oleh Allah kepada manusia; inilah yang harus mereka latih. Engkau tidak dapat mengubah hatimu, dengan dirimu sendiri engkau tidak dapat memberikan kepada Allah keinginan-keinginan hati itu; tetapi engkau dapat memilih melayani Dia. Engkau dapat memberikan kemauanmu pada-Nya; maka Dia akan bekerja di dalam engkau untuk mau dan melakukannya menurut kehendak-Nya. …

… Dengan demikian seluruh alamiahmu akan dibawa di bawah kendali Roh Kristus; kesukaan-kesukaanmu akan dipusatkan pada-Nya, pikiran-pikiranmu akan selaras dengan-Nya. -- SC, 47.