Angina Pektoris

Post on 18-Dec-2014

1.034 views 0 download

description

 

Transcript of Angina Pektoris

Angina Pektoris

Kelompok 1

1.Anna Fahriani 4. Musdalifa

2.Asmawanti 5. Suhardi

3.Jumarni L 6.

1. Pengertian

Suatu keadaan iskemia otot jantung oleh karena kurangnya supply oksigen pada otot jantung yang disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan arteri coronaria, beban kerja jantung meningkat, kemampuan darah mengikat oksigen menurun.

Angina pectoris /chest pain adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh insufisiensi aliran darah koroner sehingga supaly oksigen tidak seimbang dengan kebutuhan jaringan.

Angina pectoris adalah suatu syndrom klinis berupa nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri.

Serangan nyeri substernal, retro sternal yang biasa berlangsung beberapa menit setelah gerak badan dan menjalar ke bagian lain dari badan dan hilang setelah istirahat.

2. EtiologiAngina pectoris biasanya berkaitan dengan penyakit jantung koroner, aterosklerosis, tapi dalam beberapa kasus dapat merupakan kelanjutan dari stenosis aorta berat, insufisiensi atau hipertropi kardiomiopati tanpa disertai obstruksi, aortitis syfilitika, peningkatan kebutuhan metabolik (seperti hipertiroidisme atau pasca pengobatan tiroid), anemia yang jelas, takikardia paroksimal dengan frekuensi ventrikuler cepat, emboli, atau spasme koroner.

3. PatofisiologiAngina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya nyeri.

•Rasa nyeri dada pada angina pectoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena suplay darah dan oksigen ke miokard berkurang yang diakibatkan oleh karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteri koronaria).

•Penyumbatan terjadi karena proses aterosklerosis atau spasme pembuluh koroner dan kombinasi proses aterosklerosis dan spasme.

•Pada mulanya suplay darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istrahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan oksigen miokard meningkat seperti pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.

•Oleh karena itu rasa nyeri pada angina, timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik misalnya sedang berjalan cepat atau mendaki gunung.

4. Manifestasi Klinis

•Pada mulanya suplay darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istrahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan oksigen miokard meningkat seperti pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.

•Oleh karena itu rasa nyeri pada angina, timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik misalnya sedang berjalan cepat atau mendaki gunung.

Rasa nyeri biasanya timbul didaerah sternal, substernal atau dada sebelah kiri. Kualitas sakit yang timbul beragam, dapat seperti ditekan benda berat, dijepit atau terasa panas. Nyeri dada biasanya timbul saat melakukan aktivitas dan hilang saat istirahat, dengan lama serangan berlangsung antara 1-5 menit.

5. Komplikasi

• Obesitas

• Hipertensi

• Anemia

• Penyakit paru obstruksi kronis

• Hipertiroidisme

• Aritmia

6. Pemeriksaan Diagnostik

a. EKG: Biasanya normal bila pasien istirahat tetapi datar atau depresi pada segmen ST gelombang T menunjukkkan iskemia. Pemantauan EKG 24 jam (Holter):Dilakukan untuk melihat episode nyeri sehubungan dengan segmen ST berubah . Depresi ST tanpa nyeri menunjukkan iskemia.

b. Pemeriksaan radiologis dan laboratorium Pada umumnya dalam batas normal dianjurkan untuk memeriksa darah lengkap, gula darah dan lipid.

c. Uji latihan jasmani

Uji latihan jasmani, dibuat EKG pada waktu istirahat lalu pasien disuruh melakukan latihan dengan alat treadmill atau sepeda argometer sampai pasien mencapai kecepatan jantung maksimal atau submaksimal dan selama latihan EKG dimonitor demikian pula setelah selesai.

7. PenatalaksanaanUntuk mencegah timbulnya serangan angina dapat dipakai obat:

•Long acting nitrate

Seperti isosorbidnitrat aau nitrogliserin dalam bentuk salep atau retard/sustained relased.

•Obat-obat golongan penghambat beta adrenergik (beta blocker)

•Antagonis calsium

8. PengkajianData spesifik yang berhubungan dengan nyeri

yaitu:• Letak.

– Nyeri dada, sternal/sub esternal pada dada sebelah kiri menjalar ke leher, rahang, lengan kiri, lengan kanan, punggung. Nyeri dapat timbul pada epigastrium, gigi dan bahu.

• Kualitas nyeri.– Nyeri seperti mencekik atau rasa berat

dalam dada terasa seperti di tekan benda berat.

• Lamanya serangan.– Rasa nyeri singkat 1-5 menit

atau lebih dari 20 menit berarti infark.

• Gejala yang menyertai.– Gelisah, mual, diaporesis

kadang-kadang.• Hubungan dengan aktivitas.

– Timbul saat aktivitas, hilang bila aktivitas dihentikan/istirahat

Data lain yang dijumpai:• Perilaku pasien.• Perhatikan terjadinya

diaphoresis, orang dengan angina kadang terlihat memegang sternum pada waktu serangan.– Perubahan gejala vital.– Perubahan cardiac.– Pola serangan angina.

9. Diagnosa Keperawatan

• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan : – Menurunnya aliran darah otot jantung. – Meningkatnya beban kerja jantung.

• Penurunan curah jantung berhubungan dengan inotropik (iskemia miokard transien/memanjang, efek obat).

• Kecemasan berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.

• Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi kebutuhan pengobatan berhubungan dengan informasi tidak akurat kesalahan interpretasi.

10. Intervensi1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan

dengan : – Menurunnya aliran darah otot jantung. – Meningkatnya beban kerja jantung.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri pasien berkurang/ teratasi

Kriteria hasil : Pasien menyatakan/menunjukan nyeri hilang, pasien  melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi durasi dan beratnya.

• Intervensi Keperawatan

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada 

Nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangsang sistem saraf simpatis untuk mengeluarkan sejumlah besar norepinefrin, yang meningkatkan agregasi trombosit dan mengeluarkan tromboxane A2. Ini vasokonstriktor poten yang menyebabkan spasme arteri koroner yang dapat mencetus, mengkomplikasi dan/atau memperlama serangan angina memanjang. Nyeri tak bisa ditahan menyebabkan respon vasovagal, menurunkan TD dan frekuensi jantung. 

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

Kaji dan catat respons pasien/efek obat. 

Memberikan informasi tentang kemajuan penyakit. Alat dalam evaluasi kefektifan intervensi dan dapat menunjukkan kebutuhan perubahan program pengobatan

Identifikasi terjadinya pencetus, bila ada: frekuensi, durasinya, intensitas, dan lokasi nyer.

Membantu membedakan nyeri dada dini dan alat evaluasi kemungkinan kemajuan menjadi angina tidak stabil (angina stabil biasanya berakhir 3-5 menit sementara angina tidak stabil lebih lama dan dapat berakhir lebih dari 45 menit).

Observasi gejala yang berhubungan, contoh dispnea, mual/muntah, pusing, palpitasi, keinginan berkemih.

Penurunan curah jantung (yang terjadi selama episode iaskemia miokard) merangsang sistem saraf simpatis/parasimpatis, menyebabkan berbagai rasa sakit/sensasi dimana pasien tidak dapat mengidentifikasi apakah berhubungan dengan episode angina.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan, atau lengan (khususnya pada sisi kiri).

 Nyeri jantung dapat menyebar, contoh nyeri sering lebih ke permukaan dipersarafi oleh tingkat saraf spinal yang sama

Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina.

Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkan risiko cedera jaringan/nekrosis.

Pantau kecepatan/irama jantung. Pasien angina tidak stabil mengalami peningkatan disritmia yang mengancam hidup secara akut, yang terjadi pada respons terhadap iskemia dan/atau stres.

Pantau tanda vital tiap 5 menit selama serangan angina.

TD dapat meninfgkat secara dini sehubungan dengan rangsangan simpatis, kemudian turun bila curah jantung dipengaruhi. Takikardi juga terjadi pada respons terhadap rangsangan simpatis dan dapat berlanjut sebagai kompensasi bila curah jantung turun.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

Tinggal dengan pasien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.

Cemas mengeluarkan katekolamin yang meningkatkan kerja miokard dan dapat memanjangkan nyeri iskemi. Adanya perawat dapat menurunkan rasa takut dan ketidakberdayaan.

Pertahankan tenang, lingkungan nyaman, batasi pengunjung bila perlu.

Stres mental/emosi meningkatkan kerja miokard.

Berikan makanan lembut. Biarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan .

Menurunkan kerja miokard sehubungan dengan kerja pencernaan, menurunkan risiko serangan angina.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONALKolaborasi:Berikan antiangina sesuai indikasi: nitrogliserin: sublingual

Nitrigliserin mempunyai standar untuk pengobatan dan mencegah nyeri angina selam lebih dari 100 tahun

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan inotropik (iskemia miokard transien/memanjang, efek obat).

Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan terjadi peningkatan curah jantung.

Kriteria hasil: Pasien melaporkan penurunan episode dipsnea, angina dan disritmia menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas, klien berpartisipasi pada perilaku atau aktivitas yang menurunkan kerja jantung

• Intervensi Keperawatan

INTERVENSI RASIONALPantau tanda vital, contoh frekuensi jantung, tekanan darah.

Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia, dan menurunnya curah jantung. Perubahan juga terjadi pada TD (hipertensi atau hipotensi) karena respon jantung

Evaluasi status mental, catat terjadinya bingung, disorientasi.

Menurunkan perfusi otak dapat menghasilkan perubahan sensorium.

Catat warna kulit dan adanya kualitas nadi

Sirkulasi perifer menurun bila curah jantung turun, membuat kulit pucat dan warna abu-abu (tergantung tingkat hipoksia) dan menurunya kekuatan nadi perifer.

Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama episode akut

Menurunkan konsumsi oksigen atau kebutuhan menurunkan kerja miokard dan risiko dekompensasi

Berikan periode istirahat adekuat. Bantu dalam atau melakukan aktivitas perawatan diri, sesuai indikasi

Penghematan energy, menurunkan kerja jantung.

Pantau dan catat efek atau kerugian respon obat, catat TD, frekuaensi jantung dan irama (khususnya bila memberikan kombinasi antagonis kalsium, betabloker, dan nitras)

Efek yang diinginkan untuk menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan stress ventricular. Obat dengan kandungan inotropik negative dapat menurunkan perfusi terhadap iskemik miokardium. Kombinasi nitras dan penyekat beta dapat memberi efek terkumpul pada curah jantung.

Kaji tanda-tanda dan gejala-gejala GJK Angina hanya gejalab patologis yang disebabkan oleh iskemia miokard.penyakit yang emepengaruhi fungsi jantung emnjadi dekompensasi.

INTERVENSI RASIONALKolaborasi :Berikan obat sesuai indikasi : penyekat saluran kalsium, contoh ditiazem (cardizem); nifedipin (procardia); verapamil(calan).

Meskipun berbeda pada bentuk kerjanya, penyekat saluran kalsium berperan penting dalam mencegah dan menghilangkan iskemia pencetus spasme arteri koroner dan menurunkan tahanan vaskuler, sehingga menurunkan TD dan kerja jantung.

Penyakit beta, contoh atenolol (tenormin); nadolol (corgard); propanolol (inderal); esmolal (brebivbloc).

Obat ini menurunkan kerja jantung dengan menurunkan frekuensi jantung dan TD sistolik.

3. Kecemasan berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan ansietas pasien turun sampai tingkat yang dapat diatasi.

Kriteria hasil : Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat sesuai, pasien menunjukkan strategi koping efektif/keterampilan pemecahan masalah, pasien melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi.

•  

INTERVENSI RASIONALJelaskan tujuan tes dan prosedur, contoh tes stress.

Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnose dan prognosis.

Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut,contoh menolak, depresi, dan marah.

Perasaan tidak ekspresikan dapat menimbulkan kekacauan internal dan efek gambaran diri.

INTERVENSI RASIONALDorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien sebelumnya.

Meyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah.

Kolaborasi : berikan sedative, tranquilizer sesuai indikasi

Mungkin diperlukan untuk membantu pasien rileks sampai secara fisik mampu untuk membuat strategi koping adekuat.

4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi kebutuhan pengobatan berhubungan dengan informasi tidak akurat kesalahan interpretasi.

• Tujuan  : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan pasien bertambah.

• Kriteria hasil  : Pasien menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan, berpartisipasi dalam program pengobatan serta melakukan perubahan pola hidup.

INTERVENSI RASIONALKaji ulang patofisiologi kondisi. Tekankan perlyunya mencegah serangan angina.

Pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat dikontrol. Ini adalah focus manajemen terapeutik supaya menurunkan infark miokard.

Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina, contoh: stress emosional, kerja fisik, makan terlalu banyak/berat, terpajan pada suhu lingkungan yang ekstrem

Dapat menurunkan insiden /beratnya episode iskemik.

Kaji pentingnya control berat badan, menghentikan merokok, perubahan diet dan olahraga.

Pengetahuan faktor resiko penting memberikan pasien kesempatan untuk membuat perubahan kebutuhan.

Tunjukan/dorong pasien untuk memantau nadi sendiri selama aktivitas, jadwal/aktivitas sederhana, hindari regangan.

Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang dapat dimodifikasi untuk menghindari stress jantung dan tetap dibawah ambang angina.

Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina, contoh menghentikan aktivitas, pemberian obat bila perlu, penggunaan teknik relaksasi.

Menyiapkan pasien pada kejadian untuk menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan.

Kaji ulang obat yang diresepkan untuk mengontrol/mencegah serangan angina.

Angina adalah kondisi rumit yang sering memerlukan penggunaan banyak obat untuk menurunkan kerja jantung, memperbaiki sirkulasi koroner, dan mengontrol terjadinya serangan.

Tekankan pentingnya mengecek dengan dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual bebas.

Obat yang dijual bebas mempunyai potensi penyimpangan.

11. Implementasi

1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan : – Menurunnya aliran darah otot jantung. – Meningkatnya beban kerja jantung.

Implementasi Keperawatan

• Menganjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada.

• Mengidentifikasi terjadinya pencetus,bila ada frekuensi,durasinya,intensitas,dan okasi nyeri.

• Mengevaluasi aporan nyeri pada rahang,leher,bahu,tangan atau lengan (khususnya pada sisi kiri)

• Meletakkan pasien dengan istirahat total selama episode angina.

• Meninggikan kepala tempat tidur bila pasien nafas pendek.

• Memantau tanda-tanda vital tiap 5 menit selama serangan angina.

• Mempertahankan keadaan tenang,lingkungan yang nyaman,batasi pengunjung bila perlu.

• Memberikan oksigen tambahan sesuai indikasi.• Memberikan antiangina sesuai indikasi :

nitrogliserin ;sublingual (nitrostat,bukal,atau tablet oral,sprei sublingual)

• Memantau perubahan seri EKG.

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan inotropik (iskemia miokard transien/memanjang, efek obat).

Implementasi

• Memantau tanda-tanda vital,contoh frekuensi jantung,TD.

• Mengevaluasi status mental,catat terjadinya bingung,disorientasi.

• Mencatat warna kulit dan adanya/kualitas nadi.

• Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama episode akut.

• Memberikan periode istirahat adekuat. Membantu dalam melakukan aktifitas perawatan diri,sesuai indikasi.

• Memantau dan mencatat efek/kerugian respon obat,catat TD,ferkuensi jantung dan irama (khususnya bila memberikan kombinasi antagonis kasium,beta bloker,dan nitras)

• Mengkaji tanda-tanda vital dan gejala-gejala GJK.

• Memberikan obat sesuai indikasi : penyekat saluran kalsium,contoh ditiazem (cardizem);nifedipin (procardia);verapamil (calan). Penyekat beta,contoh : atenolol(tenormin),nadolol(corgard);propanolol(inderal);esmolal(brebivbloc)

3. Kecemasan berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.

Implementasi

• Menjelaskan tujuan tes dan prosedur,contoh tes stres.

• Meningkatkan ekspresi perasaan dan takut,contoh menolak,depresi dan marah.

• Mendorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperti sebelumnya.

• Memberikan sedatif,tranqualizer sesuai indikasi.

4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi kebutuhan pengobatan berhubungan dengan informasi tidak akurat kesalahan interpretasi.

Implementasi

• Mengkaji ulang patofisiologi kondisi. Menekankan perlunya mencegah serangan angina.

• Mendorong klien untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina,contoh stres emosional,kerja fisik,makan terlalu banyak/berat,terpajan pada suhu ingkungan ekstrem.

• Mengkaji pentingnya kontrol berat badan,menghentikan merokok,perubahan diet,dan olahraga.

• Menunjukkan/mendorong pasien untuk memantau nadi sendiri selama aktifitas,jadwal/aktifitas sederhana,hindari regangan.

• Mendiskusikan langkah yang diambil bia terjadi serangan angina,contoh menghentikan aktivitas,pemberian obat bila peru,penggunaan tekhnik relaksasi.

• Mengkaji ulang obat yang diresepkan untuk mengontrol/mencegah serangan angina.

• Menekankan pentingnya mengecek dengan dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual bebas.

12. EvaluasiHasil yang diharapkan :• Bebas dari nyeri• Menunjukkan penurunan kecemasan Memahami penyakit dan tujuan

perawatannya Mematuhi semua aturan medis Mengetahui kapan harus meminta bantuan

medis bila nyeri menetap atau sifatnya berubah Menghindari tinggal sendiri saat terjadinya

episode nyeri

• Memahami cara mencegah kompilkasi dan menunjukkan tanda-tanda bebas dari komplikasi

Menjelaskan proses terjadinya angina

Menjelaskan alasan tindakan pencegahan komplikasi

EKG dan kadar enzim jantung norma Bebas dari tanda dan gejala infark

miokardium akut

• Mematuhi perawatan diri Menunjukkan pemahaman mengenai

terapi farmakologi Kebiasaan sehari-hari mencerminkan

penyesuaian gaya hidup.

•