Post on 26-Jul-2015
TUGAS KARYA ILMIAH
PENGEMBANGAN USAHA WARUNG MAKAN LOKAL DI DAERAH GROGOL
JAKARTA BARAT
OLEH:
ANGGUN RAMA KASIH - 122110006
MAGISTER MANAJEMEN – B38
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2012
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas Pengembangan usaha warung makan lokal di daerah Grogol
Jakarta barat
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Jakarta, 20 Januari 2012
ANGGUN RAMA KASIH
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia, sebagai negara berkembang, saat ini tidak dapat
terlepas dari serbuan para kaum investor yang berlomba-lomba
membangun usaha mereka dalam berbagai bidang dan industri. Dan hal
ini tentu saja akan menimbulkan persaingan usaha, dimana kaum kapital
dengan modal yang lebih besar biasanya akan memonopoli pasar. Dari
kondisi tersebut yang dirugikan tentu saja para pengusaha kecil,
keterbatasan modal yang mereka miliki akan semakin memperuncing
“gap” yang ada antara kaum kapitalis dengan pengusaha kecil.
Tidak hanya di industri skala besar seperti pertambangan, minyak
bumi, gas alam, perkebunan sawit, batu bara, elektronik, otomotif, dan lain
sebagainya, bahkan industri makanan pun saat ini sudah banyak diolah
oleh para kaum pemodal. Bisnis rumah makan merupakan peluang usaha
yang sejak dulu sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan terus
berkembang sesuai dengan zaman yang semakin maju. Membicarakan
bisnis rumah makan memang tidak akan pernah ada habisnya dan sangat
menjanjikan.
Bisnis rumah makan juga memiliki resiko seperti bisnis-bisnis lainya
apabila tidak ada inovasi-inovasi dalam mengembangkan bisnis rumah
makan. karena persaingan, tidak jarang banyak pula rumah makan yang
terpaksa harus gulung tikar. Bisnis rumah makan merupakan peluang
usaha yang sejak dulu sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan
terus berkembang sesuai dengan zaman yang semakin maju.
Saat ini bermunculanlah usaha di bidang makanan dengan konsep
modern seperti resto, cafe, dan bistro. Salah satu yang paling diminati
masyarakat ialah restoran siap saji (fast food) yang menyajikan berbagai
3
makanan yang siap saji tanpa harus menunggu lama. Meski dengan
harga yang relatif mahal dan tidak terlalu baik untuk kesehatan jika
dikonsumsi dalam jumlah yang sering namun fast food tetap menjadi
pilihan masyarakat. Selain itu menjamurnya cafe dan bistro yang
menyediakan suasana yang nyaman juga semakin banyak diminati
masyarakat walaupun mereka harus memiliki budget lebih banyak untuk
makan di cafe dan bistro tersebut.
Saat ini lokasi tempat makan berkonsep modern tersebut tidak selalu
hanya terletak di mall, atau pusat perbelanjaan saja tetapi juga sudah
merambah ke komplek perumahan, kawasan pendidikan, kawasan bisnis
dan spot-spot keramaian lainya yang juga strategis dan memiliki akses
yang mudah.
Dari ilustrasi di atas dapat dilihat secara jelas bahwa berbagai tempat
makan berkonsep modern tersebut menjadi kompetitor yang dapat
mematikan perkembangan warung makan lokal yang menjadi salah satu
sumber mata pencaharian masyarakat kita saat ini. Dan secara tidak
langsung tentu akan berpengaruh buruk pada kondisi perekenomian serta
menurunkan iklim wirausaha di kalangan masyarakat kecil.
Dari segi yang paling esensial yakni modal, warung makan lokal tentu
saja tidak bisa dibandingkan dengan restoran modern yang bahkan ada
beberapa diantaranya sahamnya sudah dijual secara terbuka pada publik.
Kepemilikan modal di warung makan lokal biasanya bersifat individu
(kepemilikan tunggal), dan jika ada lebih dari satu pemilik biasanya
mereka adalah keluarga (family bussiness). Hal tersebut membuat modal
dari warung lokal terbatas sehingga untuk mengembangkan usahanya
membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak sedikit juga warung lokal
yang pada akhirnya harus gulung tikar karena tidak dapat mengimbangi
persaingan di industri makanan saat ini.
Pemerintah sendiri tidak dapat berbuat banyak untuk masalah ini,
karena pada dasarnya restoran modern juga menghasilkan sumber
4
pendapatan bagi negara melalui pajak (contoh : jika makan di restoran kita
harus membayar PPN/ Pajak Pertambahan Nilai), apalagi jika terletak di
mall atau hotel yang pajaknya akan lebih tinggi. Sedangkan warung
makan lokal tidak dikenakan pajak, karena pemasukan yang mereka
dapatkan pun seringkali tidak menentu.
Dari seluruh penjabaran tersebut, peneliti tertarik untuk lebih lanjut
mendalami dan mengkaji lebih lanjut mengenai bagaimana
mengembangkan warung makan lokal di masyarkat agar dapat bertahan
di era persaingan diantara resto berkonsep modern saat ini. Karena
bagaimanapun juga usaha masyarakat kecil adalah hal yang penting
untuk terus dikembangkan agar iklim berwirausaha juga akan ikut
meningkat sehingga membantu membangun perkenomian rakyat kecil
dan tentunya menekan angka pengangguran bagi para usia produktif
karena lahan kerja yang jumlahnya terbatas.
1.2 Identifikasi Masalah
Di zaman yang terus berkembang, banyak orang-orang yang sulit
mendapatkan pekerjaan, dan tidak sedikit dari mereka yang mencoba
untuk membuka usaha sendiri, atau wiraswasta. Salah satunya yaitu
usaha rumah makan.Bisnis rumah makan merupakan peluang usaha yang
sejak dulu sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan terus
berkembang sesuai dengan zaman yang semakin maju.
Membicarakan bisnis rumah makan memang tidak akan pernah ada
habisnya. Perlu kita ketahui bahwa mungkin bisnis rumah makan
merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.Sangat menarik
apabila kita membahas bisnis rumah makan yang sangat mempunyai
prospek kedepannya.
Tetapi bisnis rumah makan pula memiliki resiko seperti bisnis-bisnis
lainya apabila tidak ada inovasi-inovasi dalam mengembangkan bisnis
rumah makan. karena persaingan, tidak jarang banyak pula rumah makan
yang terpaksa harus gulung tikar.
5
1.3 Perumusan & Pembatasan Masalah
- Persaingan bisnis rumah makan yang semakin ketat, membuat
rumah makan tradisional harus berkompetisi dengan maraknya
restoran dan cafe berkonsep modern. Lalu bagaimanakah langkah
awal membangun usaha warung makan lokal
- Rumah makan lokal sebagai salah satu sumber mata pencaharian
masyarakat lokal dan bila rumah makan lokal mulai tergusur maka
bisa berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat lokal
- Rumah makan lokal harus mencari cara dan strategi baru untuk
mampu bersaing dengan kehadiran restoran dan cafe modern dan
tetap mendapatkan tempat di masyarakat.
- Profil Usaha Warung Makan Lokal yang Sukses Berkembang
1.4 Tujuan Pengkajian
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai,diantaranya :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Lingkungan Bisnis
dan Entrpreneurship.
2. Mempelajari cara sebelum membuka usaha warung makan lokal
agar mengetahui cara yang baik dan benar sebelum membuka
usaha warung makan agar dapat berkembang dan memiliki nilai
saing yang baik.
3. Untuk mengetahui prospek kedepan dari usaha warung makan
lokal.
4. Untuk mengetahui apakah sebuah warung makan lokal layak atau
tidak untuk dijalankan
6
1.5 Manfaat Pengkajian
1. Bagi masyarakat, diharapkan agar benar-benar mengetahui
bagaimana cara membuat warung makan lokal yang bisa diterima
pasar dan bersaing dengan resto modern.
2. Bagi penulis, sebagai salah satu sarana untuk memperdalam ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang bisnis dan entrepreneurship.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerangka Pemikiran
Dalam ilmu ekonomi bisnis merupakan suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk
mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris dari
kata bussiness dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, masyarkat ataupun komunitas.
Dalam artian sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendapat keuntungan. Bisnis juga dapat didefinisikan sebagai
serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau lebih individu atau
kelompok dengan menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan atau laba.
Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan
menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut
Enterpreneur.
2.2 Pengolahan & Analisa Data
A. Profil Daerah Penelitian
Kecamatan Grogol Petamburan terletak di Jakarta Barat. Nama
kecamatan ini diambil dari sungai Grogol. Di sini banyak terdapat sekolah-
sekolah tinggi dan universitas-universitas ternama, di antaranya adalah
Universitas Tarumanegara dan Universitas Trisakti. Wilayah kotamadya
Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan
setingkat dengan Kotamadya Tingkat II. Walikotamadya yang
bertanggungjawab langsung kepada Gubernur KDKI Jakarta Berdasarkan
Penetapan Presiden RI No.2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan DKI
Jakarta dan Penjelasan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang
8
pokok-pokok pemerintah di daerah, bahwa tugas, wewenang dan
kewajiban Walikotamadya adalah menjalankan Pemerintahan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam wilayah.
Mata pencaharian penduduk Kodya Jakarta Barat:
1. Pertanian : 1.02 %
2. Pertambangan : 0.30 %
3. Industri : 23.24 %
4. Listrik/gas/air minum : 1.17 %
5. Perdagangan : 33.28 %
6. Angkutan dan Komunikasi : 6.22 %
7. Keuangan/Asuransi : 3.47 %
8. Bagunan : 5.66 %
9. Jasa dan Lainnya : 25.64 %
Dari profil mata pencaharian penduduk diatas dapat dilihat bahwa
presentase perdagangan adalah yang tertinggi, yakni sekitar 33 %.
Perdagangan merupaka salah satu mata pencaharian yang dari dulu
hingga saat ini masih dan akan terus dilakukan masyarakat terutama di
daerah perkotaan. Termasuk dalam hal ini perdagangan makanan.
Karena makanan adalah kebutuhan pokok utama masyarakat.
Di daerah Grogol khususnya sekitar Tawakal dan Tanjung Duren
merupakan daerah yang sangat strategis untuk membuka usaha warung
makan. Dikelilingi beberapa universitas besar seperti Universitas Trisakti,
STIE Trisakti, dan Universitas Tarumanegara membuat daerah Tanjung
Duren dan Tawakal menjadi lokasi pendidikan.
Hal tersebut memicu tumbuhnya beberapa usaha seperti rumah kos
(hampir di setiap jalan utama sampai gang kecil akan mudah ditemui
9
perumahan untuk disewakan sebagai kos-kosan) serta apartemen yang
yang juga sering disewakan sebagai tempat kos. Tumbuh kembangnya
usaha kos-kosan juga berbanding lurus dengan tumbuhnya usaha warung
makan lokal yang dirintis masyarakat sekitar maupun pendatang.
Target pasarnya tentun saja para mahasiswa dan pekerja penghuni
kos-kosan sekitar. Hampir di sepanjang jalan di daerah Tawakal dan
Tanjung Duren akan sangat mudah kita temui mulai dari yang menjual
jajajan atau makanan ringan, hingga makanan berat seperti warung nasi
dan rumah makan padang.
B. Estimasi dan proyeksi modal awal usaha warung makan lokal
Berikut adalah analisis usaha rumahan modal kecil rumah makan
rumahan.
1. Infestasi Awal Peralatan makan Rp.1000.000
2. Biaya operasional Sembako Rp.2000.000
3. Bahan masakan Rp.2000.000
4. Listrik, telpon, brosur Rp. 300.000
Total biaya operasional Rp. 4.300.000
1. Pendapatan
Asumsi : pendapatan setiap hari rata-rata Rp. 250.000
Pendapatan perbulan menjadi Rp. 7.500.000
Kesimpulan akhir :
Pendapatan perbulan Rp.7.500.000 di kurangi biaya operasional Rp.
4.300.000. Sisa Rp.3.200.000 sisa akhir inilah keuntungannya.
Yang termasuk ke dalam biaya investasi antara lain :
10
1. Biaya pembelian perlatan memasak
2. Pembelian meja dan kursi untuk pembeli
3. Biaya pembangunan/renovasi rumak makan
4. Pembelian/sewa tanah untuk usaha
5. Biaya dekorasi rumah makan
6. Pembelian peralatan masak
7. Pembelian peralatan makan
8. Kendaraan untuk belanja dan layanan antar
9. Komputer,kalkulator/ alat tulis untuk administrasi
10. Papan nama dan biaya promosi lainnya
11. Biaya pengurusan perizinan
Elemen dan Sistem Bisnis:
1. Modal Sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan
dan bisnis
2. Bahan-bahan/materials Merupakan faktor produksi yang diperlukan
dalam melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3. Sumber Daya Manusia Memiliki kemampuan kompetitif dan berkualitas
tinggi
4. Keterampilan Manajemen Sistem manajemen yang dijalankan
berdasarkan prosedur dan tata kerja
11
Pembukuan usaha yang harus dimiliki adalah sebagai berikut :
1. Buku catatan stok barang Digunakan untuk mencatat transaksi semua
barang, baik barang yang masuk maupun yang keluar.
2. Catatan stok barang berfungsi untuk mengetahui jumlah barang yang
masih tersedia dan jumlah barang yang sudah habis.
3. Pencatatan dilakukan dengan jumlah satuan.
4. Buku Pemasukan Berguna untuk mencatat seluruh transaksi
pemasukan berupa hasil penjualan selama satu hari
5. Buku PengeluaranDigunakan untuk mencatat seluruh biaya
pengeluaran, baik yang berupa bahan baku maupun kebutuhan lainnya.
2.3 Hasil & Pembahasan
A. Langkah awal membangun usaha warung makan lokal
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk
mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang
dikembangkan oleh pemilik. Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil,
usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun
dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan
keberanian dalam menerima resiko.
Dalam hal ini membuka usaha rumah makan lokal masuk ke dalam
kelompok usaha kecil dan usaha menengah tergantung dari seberapa
besar modal dan omset yang di dapat oleh rumah makan tersebut.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan suatu
rumah makan lokal diantaranya :
1. Faktor kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kita bisa
memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja kita lebih rendah daripada
harapan pelanggan, pembelinya tidak puas dan lama-kelamaan
pelanggan akan kabur dan usaha rumah makan kita akan sepi
12
peminat. Bila prestasi sesuai atau melebihi harapan, pembelinya
merasa amat puas dan akan jauh lebih menguntungkan untuk
pengusaha rumah makan tersebut. Jasa atau pelayanan merupakan
suatu kenerja penampilan.
2. Kualitas rasa merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik
konsumen. Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa,
karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli
dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi.
Jangan coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak
yang hebat masakannya.
3. Lokasi. Bukalah usaha ini (Rumah Makan/Restoran) ditempat yang
strategis, banyak orang lalu lalang, dipinggir jalan raya, cukup
banyak kendaraan yang lewat. Tempatnya tidak perlu terlalu besar
dulu, sesuaikan dengan modal dan toleransi Anda menghadapi risiko
usaha. Mengenai design lay-out dan interior rumah makannya
tentunya harus bisa menonjolkan ciri khas dari rumah makan Anda.
Anda bisa berkonsultasi langsung dengan ahlinya, namun sebaiknya
Anda juga mempunyai ide sendiri sebelum berkonsultasi dengan
ahlinya.
4. Harga juga bisa menentukan apakah usaha rumah makan kita bisa
terus berkembang atau tidak karena kebanyakan para konsumen
bukan hanya mencari rasa tetapi juga harga yang ekonomis.
5. Kebersihan suatu rumah makan juga merupakan faktor yang tidak
kalah penting, baik kebersihan tempat maupun penyajian makanan
dapat mempengaruhi minat konsumen.
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah
makan adala mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan
ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini,
kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-
masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan
rapi.
13
Dari segi modal kebutuhan setiap rumah makan pasti berbeda-beda
tergantung pada skala besar kecilnya usaha.Untuk rumah makan Padang
berskala besar seperti rumah makan Sederhana modal yang harus
dikeluarkan bisa mencapai 2 miliar.
Ada tiga modal utama yang harus dimiliki :
1. Modal Awal Modal pertama keahlian memasak dan keahlian dalam
pengorganisasian usaha.
2. Kedua tentu saja modal yang berupa uang tau finansial. Peran
tersebut sama pentingnya dan saling menunjang.
Modal Investasi dapat diartikan sebagai modal untuk biaya
pembelian harta tetap atau disebut juga sebagai aset. Aset disini
berupa benda yang tak bergerak maupun benda yang bergerak.
Benda tak bergerak dapat berupa bangunan atau gedung
sedangkan benda yang bergerak bisa peralatan masak. Mulai dari
menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang
menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan
minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi
ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak
harus menjadi ahli memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah
mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa
direkrut.
3. Sumber pendanaan bisa termasuk: diri sendiri, keluarga, teman,
rekan bisnis, dealer atau pabrik peralatan, organisasi bisnis. Jenis
yang berbeda-beda juga tersedia untuk pengadaan dana. Bisnis
restoran yang berbentuk dan berstruktur ‘PT’ akan membuat lebih
mudah untuk mengamankan modal usaha anda.
Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya,
adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan
berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau
menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup
yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.
14
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik
yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan
sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk
prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal
usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan
masak, dan sebagainya adalah sarana.
Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis
makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah
makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika
anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan
memberi keuntungan yang berlipat ganda.
Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa
membuat makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang
sukses berbisnis makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu
menjualnya lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa
menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat
yang ramai pengunjung.
Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa
yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda.
Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak
dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak
dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis
makanan.
Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari
RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang saya
maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini
sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan
beberapa pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup
dalam status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang
disahkan oleh notaris.
15
Banyak pengusaha yang sukses membangun bisnisnya di suatu
wilayah tetapi kemudian gagal kala mencoba melakukan ekspansi di
wilayah lainnya. Bisnis restoran dan/rumah makan meskipun memiliki
prospek yang cukup bagus tetapi juga sangat rentan, khususnya terhadap
masalah konsistensi rasa, kontrol mutu dan pelayanannya. Sehingga
pelaku dibidang ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang bisnis
restoran dan/rumah makan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan
produk, mutu pelayanan, administrasi dan pengawasannya.
B. Penerapan strategi pemasaran untuk usaha rumah makan lokal
Pemasaran bertujuan untuk menarik khalayak ramai membeli
makanan yang ditawarkan oleh rumah makan padang. Yang perlu
diperhatikan dalam pemasaran adalah bagaimana cara memberi kesan
kepada orang banyak sehingga mereka mau datang dan makan lagi di
rumah makan padang.Untuk iitu diperlukan strategi dalam pemasaran.
Biasanya pemadaran dilakukan melalui media cetak dan ada pula yang
melakukannya melalui media elektronik.
Industri Makanan & Minuman atau restoran adalah sebuah industri
yang luar biasa & hampir tidak pernah mati. Industri yang penuh potensi,
prospek, berkembang dengan sangat cepat, dan merupakan bisnis
pembawa kesuksesan bahkan kemakmuran (tentu saja, jika
direncanakan, dikelola dan dioperasikan dengan baik). Bagaimanapun
juga, sangat sedikit bisnis restoran yang akhirnya sukses. Kebanyakan
bisnis restoran gagal pada tahun pertama operasionalnya. Lebih dari 25-
33% dari industri restoran menutup usahanya dan mendeklarasikan
kebangrutannya dibawah 12 bulan sejak operasional pertamanya.
Tentu saja ini sangat membuat para pebisnis makanan bertanya-
tanya mengapa ini terjadi dan apa yang bisa kita lakukan untuk lebih
mengerti resiko, tantangan, sebab, realitas dan detail-detail yang rumit
tentang membuka, menjalankan, dan sampai pada akhirnya mendapatkan
restaurant yang sukses.
16
Setiap aspek dari bisnis dan operasional, kepuasan pelanggan,
hubungan profit & lost, ukuran sistem kendali, standarisasi dan
kebanggaan dari pemilik semuanya harus terlihat, sebagaimana
kegigihan, ketangguhan, perhatian yang teliti akan detail dan setiap
keputusan bahkan pada hal yang kecil sekalipun. Beberapa dari aspek ini
mencakup Manajemen Bisnis Umum (General Business Management),
Administrasi, Organisasi, Pengawasan (Supervising), Pengendalian
(Controlling), Prosedur Akuntansi, Pricing, Promosi, Kontrak dan Proteksi
dan Asuransi, Regulasi Perpajakan dimana bisnis tersebut berada &
berfungsi.
Ada beberapa pemahaman dasar, mengapa bisnis restoran biasanya
gagal. Dibawah ini hanyalah sebagian kecilnya :
Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan dan
mengoptimalkan peluang serta persaingan.
Kurangnya pengalaman
Kurangnya pengetahuan akan bisnis makanan dan manajemen
operasional
Kurangnya pemahaman akan diri sendiri dan dan orang lain,
kesulitan-kesulitan hubungan kerja, jiwa kepemimpinan dan
kemampuan interpersonal yang sangat diperlukan dalam
pekerjaan.
Bisnis restoran selalu berubah, kompleks dan bukan tidak mungkin
bisa “memakan” dan/ mengalahkan banyak pendatang baru yang tidak
siap secara tak terduga. Banyak perusahaan makanan pendatang baru
yang mencoba bergelut di bidang ini gagal dalam tahun pertamanya.
Mendirikan sebuah bisnis restoran dan menjalankannya, membuka
pintunya setiap pagi dan menjaganya agar tetap terbuka sepanjang tahun,
sampai sukses membutuhkan usaha yang tidak sedikit.
Apakah “Full Service” atau “Self Service” ataupun kombinasinya.
Drive-thru, Walk-up atau Drive-in, Table-service, Kombinasi dengan
17
Service-Counter, tipe pelayanan di meja dan Buffet Service juga tersedia.
Apa yang ada di menu atau logo di piring saji akan memberikan karakter
dan menjelaskan sebuah restoran dengan sangat jelas.
Untuk mereka yang menanyakan tentang “Pendanaan” dan darimana
uang akan mengalir dari usaha ini, ada sebelas tips untuk para pemilik
restaurant ketika mempertimbangkan pergadaian dan/atau kredit :
Ketahuilah Instrumen Kredit apa yang tidak dapat di negosiasikan
dan bagaimana mereka berpengaruh terhadap bisnis Anda.
(“Lease-transfer”; “Mortgage-assign”)
Gunakan pasal-pasal yang protectif pada dokumen Anda untuk
melindungi bunga anda.
Kontrak berkekuatan hukum yang bersifat mengikat Anda dan
pasal-pasal yang tidak memberikan anda keuntungan dapat, antara
dihilangkan/dihapus dinegosiasikan atau didiskusikan sebelum
menandatangani apapun.
Pasal tambahan dan tanggal kontrak harus selalu di periksa
Pasal Utama, tanggal dan waktu harus di perjelas
Tulislah secara terperinci semua hal/tindakan yang akan diambil
jika sesuatu terjadi di kemudian hari
Hindari penegasan penjualan yang di ilegalkan.
Pelajarilah klausul penerima
Pengambil alihan “Foreclosures”
Klausul Properti pribadi
Pertimbangkanlah secara matang sumber dan menspesifikasikan
dengan lebih detail dari berbagai aspek perjanjian tsb dan pengaruhnya,
implikasiny serta konsekuensinya akan sangat berpengaruh terhadap
bisnis anda. Apakah ini untuk jangka pendek, menengah atau panjang
dan darimana uang itu berasal, pada kisaran ‘rate’/harga berapa??
18
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu anda mengklarifikasi dan
membawa kedepan semua hal-hal penting yang berkaitan dengan sumber
dana.
Pembagian tugas setiap bagian merupakan hal yang harus diatur
sebaik mungkin. Setiap bagian memiliki fungsi,tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Dibawah ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang
biasa ada di RM:
1. Manager Operasional Bagian ini bertanggung jawab atas segala
operasional di RM, mengatur setiap pembelanjaan, anggaran,
kebijakan, karyawan, laporan untuk pemilik dan tugas-tugas lain
demi kelancaran operasional RM.
2. Bagian Dapur Bagian ini bertanggung jawab untuk pengolahan
masakan. Mulai dari bahan baku yang belum jadi sampai
menjadi masakan yang siap saji. Dan yang bertanggung
jawabuntuk kebersihan semua peralatan makan dan juga
perlengkapan masak
3. Bagian Kasir Bertanggung jawab atas semua pembayaran tamu,
pemberian laporan hasil pendapatan baik dalam bentuk harian ,
bulanan dan tahunan. Sekaligus pusat informasi bagi para tamu
maupun pengunjung yang datang. Alat-alat yang dipakai untuk
menunjang kegiatan dibagi dua yaitu sistem komputerisasi,
mesin kasir, menggunakan nota dan cara manual.
4. Bagian Pelayanan dan Penyajian Bagian ini bertanggung jawab
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada setiap tamu
yang datang dan makan di RM. Membentuk komunikasi yang
baik, ramah, dan sigap dalam menghadapi setiap pesanan dan
juga keluhan dari para tamu.
5. Bagian Pengantaran Bagian ini bertanggung jawab atas segala
pengantar pesanan baik dalam bentuk box maupun prasmanan.
Bagian ini dituntut agar dalam mengantar pesanan waktu agar
lebih diperhatikan. Ini dimaksudkan agar setiap pesanan yang
19
diantar dapat datang tepat waktu dan tidak mengecewakan
pelanggan.
C. Profil Usaha Warung Makan Lokal yang Sukses Berkembang.
1. Rumah Makan Padang Sederhana
Berbekal catatan resep masakan Padang yang dia minta dari seorang
juru masak, Bustaman berhasil mengembangkan RM Padang Sederhana
dan bahkan sampai membuat waralabanya. Kini waralaba itu sudah
sampai ke Malaysia. Untuk memayungi usahanya, Bustaman membentuk
PT Sederhana Citra Mandiri serta mematenkan logo dan resep
makanannya. Sayang tak satu pun anaknya berniat meneruskan usaha
ini.
Lahir dari keluarga miskin dan ditinggal berpulang ke alam baka oleh
ibundanya saat usia enam tahun, Bustaman kecil tak pernah
membayangkan kehidupannya bakal seperti sekarang ini. Bisa naik haji
dan bahkan menikmati liburan ke berbagai negara di Eropa. Ini dia akui
jauh di luar mimpi-mimpinya. Inilah buah yang dia nikmati dari
keberhasilannya mengembangkan restoran Padang atau yang lebih akrab
dikenal dengan rumah makan (RM) Padang bermerek "Sederhana".
Di tangannya kini telah dikelola 15 RM Sederhana, sedangkan 15
restoran lagi berada di tangan pihak lain. Bahkan, untuk lebih
memformalkan usahanya, kini Bustaman sedang membentuk badan
usaha perseroan terbatas sebagai payung bagi seluruh restorannya. Itulah
PT Sederhana Citra Mandiri (SCM). Ibarat seorang pendaki, bagi
Bustaman, PT SCM adalah puncak dari sejarah pendakiannya yang
panjang, terjal, bahkan terkadang membahayakan jiwanya. Ia tidak mau
menempuh jalan pintas yang ia sendiri tak menguasai ilmu dan tak
memiliki pengalaman untuk itu. Maka sampai kapan pun, Bustaman telah
berikhtiar akan tetap mengembangkan jalur bisnis rumah makan masakan
20
Padang- nya. Perjuangan Bustaman yang kini telah menyandang gelar
haji ini dimulai ketika dia hidup dan tinggal bersama pamannya di Jambi
selama lima belas tahun. Bustaman kecil yang lahir di Lintau,
Batusangkar, Sumatra Barat, 60 tahun lalu itu sudah harus bekerja keras.
Resep-resep olahannya itu mulai ia gunakan ketika membuka warung
makan permanennya yang pertama di Pasar Inpres Bendungan Hilir pada
tahun 1974, yang ia beli dengan bantuan kredit dari sebuah bank. Seiring
dengan berjalannya waktu dan berkat keuletannya, RM Sederhana telah
"berkembang biak" hingga berjumlah 30 buah. Satu di antaranya berada di
Surabaya. Namun, dalam ke-30 rumah makan itu belum termasuk RM
Sederhana yang ada di Malaysia yang telah dibuka tahun ini. Bahkan,
dalam waktu dekat, satu restoran lagi akan segera menyusul dibuka di
negara yang sama.
Khusus untuk rumah makan yang dikelolanya, Bustaman menerapkan
sistem bagi hasil yang biasanya dibagikan setiap tiga bulan sekali. Inilah
yang menurutnya menjadi kunci loyalitas 300 orang karyawannya yang
juga telah ikut merasa memiliki usaha ini. Bustaman yakin, usahanya ini
tak akan lekang oleh waktu dan gaya hidup masyarakat kita yang mulai
dibanjiri oleh makanan fast-food dari luar negeri.
Yang dirasakan oleh Bustaman saat ini justru tantangan dari dalam,
yaitu banyaknya "RM Sederhana" di mana-mana, yang kebanyakan
dimiliki oleh mantan-mantan karyawannya sendiri. Yang dikhawatirkan
oleh Bustaman adalah adanya "RM Sederhana" yang rasa masakannya
"tak karuan". Dia khawatir hal itu akan merusak citra dan kesetiaan
pelanggan rumah makannya. Ia pun menyebutkan sejumlah nama
restoran Padang yang sempat populer beberapa tahun lalu. "Untuk itulah,
atas saran teman-teman, saya buat PT SCM ini. Dengan usaha yang
sudah berbentuk badan hukum, saya akan bisa 'menertibkan' semuanya
ini. Tujuan lainnya, agar kita siap menghadapi perdagangan bebas dan
era globalisasi," tegas Bustaman, yang juga mengaku ikut senang jika ada
21
koki atau bekas juru masaknya sukses membuka usaha warung makan
sendiri. Lebih jauh, Bustaman juga mengungkapkan kalau dia telah
mendaftarkan hak paten berupa logo, warna, dan gambar lengkung yang
menjadi ciri khas RM Sederhana miliknya
Dengan dibentuknya badan usaha resmi PT SCM, Bustaman menjadi
yakin warisannya yaitu RM Sederhana akan lestari. Mungkin bukan
diteruskan oleh anak-anaknya melainkan oleh orang lain yang telah
mendapatkan lisensi waralabanya.
2. Rumah Makan Sunda Ampera
Siapa yang tidak pernah dengar warung Ampera bagi yang sering
singgah ke Bandung. Berawal dari sebuah warung nasi kecil di Jl.
Soekarno Hatta Bandung, Warung Ampera memulai bisnisnya secara
kecil-kecil. Awalnya para pelanggan yang makan di Watung Nasi Ampera
adalah para supir-supir truk dan orang-orang disekitar Jl. Soekarno Hatta.
Beranjak maju, Warung Nasi Ampera mulai melebarkan sayap dengan
membuka beberapa kedai di Jawa Barat khususnya Bandung, Jakarta dan
Jogjakarta. Soal rasa makanan sudah tidak diragukan lagi. Untuk
masakan Sunda, yang paling memegang peranan penting adalah dari segi
sambalnya
2.4 Metode Pengkajian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan
penyajian data secara deskriptif.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk
mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang
dikembangkan oleh pemilik. Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil,
usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun
dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan
keberanian dalam menerima resiko.
Industri Makanan & Minuman atau restoran adalah sebuah industri
yang luar biasa & hampir tidak pernah mati. Industri yang penuh potensi,
prospek, berkembang dengan sangat cepat. Bisnis restoran selalu
berubah, kompleks dan bukan tidak mungkin bisa “memakan” dan/
mengalahkan banyak pendatang baru yang tidak siap secara tak terduga.
Banyak perusahaan makanan pendatang baru yang mencoba bergelut di
bidang ini gagal dalam tahun pertamanya. Mendirikan sebuah bisnis
restoran dan menjalankannya, membuka pintunya setiap pagi dan
menjaganya agar tetap terbuka sepanjang tahun, sampai sukses
membutuhkan usaha yang tidak sedikit.
23
3.2 Saran
Dalam pengembangan usaha ini sangat diperlukan kesabaran dan
ketekunan yang sangat tinggi mengingat usaha ini akan terasa hasilnya
setelah pengorbanan dan daya juang yang tinggi. Untuk itu hal terpenting
dalam memulai usaha ini selain pengetahuan adalah keberanian dan
tanggung jawab yang tinggi
24