Post on 18-Jul-2015
Ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan dalam
Membangun Integrasi Nasional
Kelompok 5
Andini Rianti
Fathin Fadhillah
Fidia Sucia Sari
Putri Aisyah
Tania Ayu Marcelina
Indikator Pembahasan
Ancaman Terhadap Negara Indonesia
Integrasi Nasional, Faktor Pendorong dan
Penghambatnya
ATHG dalam Proses Integrasi Nasional dan Cara
Mengatasinya
Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara
Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Ancaman Terhadap Negara
Indonesia
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamata segenap bangsa.
1. Ancaman Militer
Ancaman terhadap negara Indonesia dapat berbentuk
ancaman militer. Ancaman ini menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi dan di niai mempunyai
kemampuan membahayakan kedaulatan negara, dan
keselamata segenap bangsa. Ancaman militer dapat
berbentuk, antara lain:
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh
negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam
bentuk dan cara-cara, antara lain:
Bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya yang dilakukan
oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap wilayah NKRI.
Blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara
NKRI oleh angkatan bersenjata negara lain.
Serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap unsur
satuan darat atau satuan laut laut atau satuan udara TNI.
Unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam
wilayah NKRI berdasarkan perjanjian yang tindakan atau
keberadaannya bertentangan dengan ketentuan dalam
perjanjian.
Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan
wilayahnya oleh negara lain sebagai daerah persiapan
untuk melakukan agresi terhadap NKRI.
Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran
oleh negara lain untuk melakukan tindakan kekerasan di
wilayah NKRI atau melakukan tindakan seperti tersebut di
atas.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik
yang menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari
dan mendapatkan rahasia militer.
d. Sabotase untuk merusak instalasi penting dan objek vital
nasional yang membahayakan keselamatan bangsa.
e. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan
terorisme internasional atau yang bekerja sama dengan
terorisme dalam negeri atau terorisme dalam negeri yang
bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa.
f. Pemberontakan bersenjata.
g. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat
bersenjata dengan kelompok masyarakat bersenjata
lainnya.
Cara Mengatasi Ancaman-Ancaman Terhadap Negara
Untuk mengatasi ancaman-ancaman terhadap negara,
pemerintah dapat menyelenggarakan operasi militer.
Kegiatan ini pada dasarnya, terdiri atas operasi
militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
Operasi militer meliputi kegiatan terenana yang
dilaksanakan oleh satuan militer dengan sasaran,
waktu, tempat dan dukungan logistik yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui perencanaan terinci.
Penyelenggaraan operasi militer, bertujuan mencapai kepentingan
nasional, yaitu tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, serta terjaminnya kelancaran dan keamanan
pembangunan nasional yang berkelanjutan guna mewujudkan tujuan
pembangunan dan tujuan nasional. Kepentingan nasional diwujudkan
dengan memperhatikan 3 kaidah pokok, yaitu sebagai berikut:
Tata kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Upaya pencapaian tujuan nasional dilaksanakan melalui
pembangunan nasional yang berkelanjutan, berwawasa lingkungan,
dan berketahanan nasional berdasarkan wawasan nusantara.
Sarana yang digunakan adalah seluruh potensi dan kekuatan
nasional yang didayagunakan secara menyeluruh dan terpadu.
Operasi militer selain perang, antara lain berupa:
Bantuan kemanusiaan (civic mission),
Perbantuan kepada Kepolisian NRI dalam rangka tugas
keamanan dan ketertiban masyarakat,
Bantuan kepada pemerintahan sipil,
Pengamanan pelayaran/penerbangan,
Bantuan pencarian dan pertolongan (Search and Resque)
Bantuan pengungsian, dan penanggulangan korban bencana
alam.
Kewenangan pengerahan kekuatan TNI dalam rangka
operasi militer hanya ada pada presiden.
2. Ancaman Non Militer
Ancaman non militer atau tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat
seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.
Ancaman Berdimensi Ideologi
Potensi ancaman berbasis ideologi dapat dalam bentuk penetrasi nilai-nilai
kebebasan (liberalisme) sehingga dapat memicu proses disintegrasi bangsa.
Ancaman Berdimensi Politik
Ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan atau
menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional terkadang melakukan
intervensi melalui politik seperti HAM, demokratisasi, penanganan lingkungan
hidup, dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ekonomi menentukan posisi tawar setiap negara dalam pergaulan
internasional. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal dan
eksternal.
1) Ancaman internal berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang
tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.
2) Ancaman eksternal berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing
rendah, ketidaksiapan menghadapi globalisasi dan tingkat
ketergantungan terhadap pihak asing.
Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya berupa kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan
dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik.
Ancaman Berdimensi Teknologi dan Informasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diikuti juga oleh
kejahatan yang mengikuti perkembangan tersebut.
Contohnya adalah kejahatan cyber dan kejahatan perbankan.
Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman bagi keselamatan umum dapat disebabkan oleh
faktor alam dan manusia. Faktor alam, misalnya bencana
alam, seperti gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami.
Faktor manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan
kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, kecelakaan
transportasi.