Anatomi &fisiologi ginjal

Post on 18-Jul-2016

28 views 5 download

description

anatomi ginjal

Transcript of Anatomi &fisiologi ginjal

Anatomi &fisiologi ginjal

Ginjal

• Terletak di samping kolumna vertebralis di belakang peritoneum dan di depan otot punggung

• Ginjal kanan terletak lebih rendah karena posisi hati yang berada di atas

• Menyaring zat sisa metabolisme yang terkumpul dalam darah. Sekitar 20-25% curah jantung bersirkulasi melalui ginjal

• Nefron merupakan unit fungsional ginjal yang membentuk urine.

• Nefron tersusun atas glomerolus, kapsula bowman, tubulus konvolusi proksimal, lengkung henle, tubulus distal dan duktus.

• Ginjal memproduksi beberapa substansi penting bagi produksi sel darah merah, tekanan darah.

• Ginjal mempertahankan volume sel darah merah normal dengan memproduksi eritropoietin.

• Eritropoietin berfungsi di dalam sumsum tulang untuk merangsang produksi dan pematangan sel darah merah dan memperpanjang usia sel darah merah yang matang( Copstead dan Banasik,2005)

• Renin merupakan enzim yang mengubah angiostensinogen ( substansi yang disintesis di hati) menjadi angiotensin I.

• Angiostensis I diubah menjadi angiotensin II di paru-paru. Angiotensin II menyebabkan vasokonstriksi dan merangsang pelepasan aldosteron dari korteks adrenal.

Ureter

• Merupakan struktur seperti tabung yang memasuki kandung kemih.

• Gerakan peristaltik menyebabkan urine memasuki kandung kemih dalam bentuk semprotan

• Ureter memasuki kandung kemih dengan posisi oblik melalui dinding kandung kemih posterior

• Susunan ini mencegah refluks urine saat mikturisi, dengan adanya kompresi ureter pada tautan ureterovesikal (pertemuan ureter dengan kandung kemih ).

Kandung kemih • Merupakan organ berotot yang dapat meregang dan memiliki

rongga. • Berfungsi menyimpan dan mengekskresikan urine• Terletak pada rongga pelvis di belakang simfisis pubis.• Pada pria, kandung kemih terletak di depan dinding anterior

rektum.• Pada wanita, terletak di depan dinding anterior uterus dan

vagina.• Tekanan di dalam kandung kemih biasanya rendah walaupun

sedang terisi sebagian, saat kandung kemih penuh ia akan mengembang dan membesar di atas simfisis pubis

uretra

• Urine mengalir dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus uretra.

• Uretra turun melalui lapisan otot-otot lurik yang disebut otot panggul. Jika otot ini berkontraksi aliran urine melalui uretra dapat dicegah (copastead & Banasik, 2005)

• Pada wanita panjang uretra sekitar 4-6,5 (11/2 - 2 1/2 inci ). Pada pria, uretra yang panjangnya kurang lebih 20 cm merupakan saluran urine sekaligus saluran bagi sel, dan sekresi

Aksi berkemih

• Kandung kemih normalnya dapat menampung 600 ml urine

• Pada dewasa kandung kemih menampung urine sebanyak 150-200 ml, pada anak-anak 50-100 ml

• Jika volume bertambah dinding kandung kemih akan meregang dan mengirimkan implus sensorik ke pusat mikturisi di korda spinalis bagian sakrum.

• Implus dari pusat mikturisi akan merespons atau mengabaikan dorongan berkemih tersebut sehingga berkemih berada di bawah kontrol volunter

• Sfingter ekternal akan berkontraksi dan menghambat refleks mikturasi jika seseorang tidak berkemih

• Jika seseorang berkemih maka Sfingter ekternal akan berelaksasi dan refleks mikturasi akan merangsang otot detrusor untuk berkontraksi dan terjadi pengosongan kandung kemih

Faktor yang mempengaruhi perkemihan

• Kondisi penyakit , memengaruhi fungsi ginjal ( perubahan volume / kualitas urine)

• Di akibatkan oleh berkurangnya aliran darah menuju dan melalui ginjal(prerenal), penyakit di jaringan ginjal (renal), obstruksi di saluran kemih bawah (pasca renal)

Banyak penyakit yang memengaruhi antara lain diabetes melitus dan skerosis multipel

Pria lansia sering menderita hiperplasia prostatik jinak /BPH

• Penyakit yang merusak jaringan ginjal secara tidak reversible akan menimbulka penyakit ginjal tahap akhir (end stage renal disease/ESRD)

• Dua metode sulih ginjal adalah dialisi dan transplantasi organ. Dialisis memiliki du bentuk yaitu peritoneal dan hemodialisis.

• Dialisis peritoneal adalah metode pembersihan darah secara tidak langsung dengan mekanisme osmosis dan difusi, dimana peritoneum berfungsi sebagai membran semipermeabel.