Post on 28-Feb-2018
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
1/33
PERTANYAAN HARI PERTAMA
1) Macam macam luka
1. Luka lecet (Vulnus Excoriatum)
Terjadi akibat jatuh bergeser pada permukaan yang keras dan kasar, timbul
binti binti kemerahan, paling sering karena jatuh terseret atau terkena percikan api.
Luka terjadi pada permukaan sehingga lapisan kulit sebelah atas terkelupas dan
membekas berupa daerah yang kasar dan lunak.
!. Luka iris (Vulnus "cissum)
#isebabkan oleh benda tajam seperti pisau atau pecahan kaca. $entuk luka
linear%memanjang dan jaringan di sekitar luka tidak mengalami kerusakan. &embuluh
darah di tepi luka dapat terpotong.
'. Luka bacok ( Vulnus aesum)
$erbentuk seperti luka iris tetapi lebih panjang, lebar dan dalam. $iasanya
luka bacok terjadi karena parang.
. Luka robek (Vulnus Traumaticum)
Terjadi karena trauma seperti kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan lainnya.
Luka robek berbentuk tidak beraturan dengan tepi kasar dan jaringan kulit di sekitar
luka mengalami kerusakan.
*. Luka Tusuk (Vulnus &unctum)
#isebabkan oleh benda berujung runcing seperti paku, jarum, dan sebagainya.
+ulut luka lebih sempit disbanding kedalaman luka.
. Luka hancur (Vulnus Laceratum)
#isebabkan oleh kecelakaan yang berat. Luka hancur mengenai permukaan
yang laus. $etuk luka hancur sangat tidak teratur.
-. Luka tembak (Vulnus "klopetorum)
Luka ini dapat dibagi menjadi dua luka tembak mengeram (/ulnus penetrans)
dan luka tembak tembus(/ulnus per0orans).
2) Hubungan pasien tidak dapat menekuk jari ke 2 dan ke dengan kelu!an utama
&ada lengan terdapat tiga ner/us yang nantinya akan menjalar untuk mempersara0i
jari jari.
1" er/us radialis untuk mempersa0ari ibu jari
2" er/us medianus untuk mempersara0i jari ke ! dan ke '
" er/us ulnaris untuk mempersara0i jari kelingking
2adi kemungkinan pasien di skenario mengalami cedera pada sara0 medianusnya akibat
trauma yang di alami oleh pasien sehinnga pasien tersebut tidak dapat menekuk jari ke ! dan
ke '.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
2/33
) Apa #ang dapat men#ebabkan pus dan kemera!an
&us dan kemerahan biasanya di sebabkan oleh suatu in0eksi. 2ika terjadi suatu in0eksi
maka akan ada tanda tanda suatu in0lamasi yaitu 3alor, #olor, 4ubor, Tumor dan
5ungsiolesa. $ila netro0il dan makro0ag menelan sejumlah besar bakteri dan jaringan
nekrotik, pada dasarnya semua netro0il dan sebagian besar makro0ag akhirnya akan mati.
"esudah beberapa hari, di dalam jaringan yang meradang akan terbentuk rongga yang
mengandung berbagai bagian jaringan nekrotik, netro0il mati, makro0ag mati, dan cairan
jaringan. ampuran seperti ini biasanya disebut pus. "etelah proses in0eksi dapat ditekan, sel6
sel mati dan jaringan nekrotik yang terdapat dalam pus secara bertahap akan mengalami
autokatalisis dalam 7aktu beberapa hari, dan kemudian produk akhirnya akan diabsorpsi ke
dalam jaringan sekitar dan cairan lim0e hingga sebagian besar tanda kerusakan jaringan telah
hilang.
$) Pengaru! dipijat dan diberi ramuan pada skeanri%
#i pijat dapat mengakibatkan penekanan pada tulang yang 0raktur sehingga
memungkinkan tulang bergeser yang menyebabkan angulasi. #alam keadaan tertentu dipijat
dapat terjadinya perdarahan pada pembuluh darah (compartement syndrome) yang
merupakan suatu keadaan akut jika tidak ditangani segera dapat mengancam ji7a (namun
pada pasien di skenario tidak terjadi hal tersebut), ramuan yang diberikan dapat menjadi
sumber in0eksi, kemungkinan juga tangan dukun kotor sehingga kontaminasi mungkin terjadi
terjadi,
&) Pen#ebab luka lama sembu!
8danya in0eksi pada tempat 0raktur dapat mengakibatkan timbulnya respon in0lamasi
sehingga osteoblast yang seharusnya membentuk tulang mengalami penurunan 0ungsi yang
berdampak terhadap proses penyatuan 0raktur.
') Tatalaksana a(al pasie di skenari%
&asien di istirahatkan
&asang in0use untuk meresusitasi cairan
&emberian antibiotik dan antitetanus
+elakukan debridement
9ntuk menghilangkan nyerinya bisa di berikan analgesik
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
3/33
*
ANAT*MI E+TREMITA, ATA,
1" *t%t lengan ba(a!
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
4/33
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
5/33
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
6/33
2" Tulang E-tremitas Atas
" Arter# E-tremitas Atas
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
7/33
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
8/33
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
9/33
$" .ena E-tremitas Atas
A/EN IN0E,I, PA3A TAN/
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
10/33
:alaupun sistem muskuloskeletal dapat diin0eksi oleh berbagai macam agen,
tetapi yang paling banyak disebabkan oleh in0eksi bakteri. Staphylococcus aureus,
Streptococcus, dan Haemophilus in0luen;a adalah yang paling umum menyebabkan
osteomielitis hematogen pada anak6anak.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
11/33
3I00ERENTIA 3IA/N*,I,
*,TE*MIEITI,
dapat melibatkan seluruh struktur
dari sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan
membahayakan ji7a.
tetapi dapat pula ditemukan
pada bayi dan ?in0ant@. 8nak laki6laki lebih sering dibanding anak perempuan (1). Lokasi
yang tersering ialah tulang6tulang panjang seperti 0emur, tibia, radius, humerus, ulna, dan
0ibula. Tulang yang sering terkena adalah tulang panjang dan tersering tibia diikuti oleh0emur, humerus, radius, ulna dan 0ibula. $agian tulang yang terkena adalah bagian meta0isis,
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
12/33
penyebab tersering adalah "taphylococcus aureus (ABBC D), "treptococcus (-
D), aemophillus in0luen;a (! D), "almonella typhi dan Escheria coli (1! D)
lasi4ikasi
$erdasarkan lama in0eksi, osteomielitis terbagi menjadi ', yaitu
1.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
13/33
+eningkat pada anak6anak, de7asa jarang
Laki6laki F &erempuan G 1
Eti%l%gi
"taphylococcus 8ureus emoliticus (koagulasi H) BC D
aemo0ilus =n0luen;a (*C D) GF sering pada anak I tahun
"treptococcus emoliticus, E. olli, $. 8erogenus kapsulata, &enumococcus,
"almonella Ti0osa, &seudomonas 8erogenus, &roteus +irabilis, $rucella, dan bakteri
anaerobik yaitu bakteroides 0ragilis
0akt%r Risik%
9sia dan jenis kelamin
Traumahematom di meta0isis merupakan predisposisi osteomielitis
Lokasisering mengenai meta0isis (daerah akti0 tempat pertumbuhan tulang)
utrisi, imunitas, dan lingkungan yang buruk merupakan predisposisi
Pat%4isi%l%gi
&enyebaran osteomielitis terjadi melalui ! cara, yaitu
1) &enyebaran 9mum
a) +elalui sirkulasi darah berupa bakteremia dan septikemia
b) +elalui embolus in0eksi dan menyebabkan in0eksi multi0okal pada daerah lain
!) &enyebaran 3husus
a) "ubperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periost
b) "elulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai ba7ah kulit
c) &enyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik
d) &enyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam
tulang terganggu. al ini mengakibatkan kematian tulang lokal dengan
terbentuknya tulang mati yang disebut JsekuestrumJ.
Teori peralanan infeksi!
1) Teori Vaskular (Trutea)
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
14/33
&embuluh darah di daerah meta0isis berkelok6kelok dan membentuk sinus sehingga
mengakibatkan aliran darah menjadi lambat dan bakteri mudah berkembang
!) Teori 5agositosis (4ang)
#aerah meta0isis merupakan daerah pembentukan sistem retikulo endotelial. 5agosit
matur 0agosit bakteri. 5agosit imatur tidak mem0agosit bakteri, tapi malah
merupakan tempat berkembang biak yang baik.
') Teori Trauma
Trauma arti0isial hematom di daerah epi0isis. $ila ada 0okus in0eksi yang berjalan
di darahterjadi in0eksi di daerah hematom.
Pat%l%gi
$akteremia "eptikemiaEmbolus in0eksi masuk ke dalam juksta epi0isis pada
daerah meta0isis tulang panjanghiperemi dan edem daerah meta0isis terbentuk pus
akibatkan tekanan dalam tulang bertambah mengganggu sirkulasi dan timbul trombosis
pada pembuluh darah tulangnekrosis tulang.
#i samping itu, terjadi proses pembentukan tulang baru yang ekstensi0 pada bagian
dalam periosteum sepanjang dia0isis (terutama pada anak) sehingga terbentuk lingkungan
tulang seperti peti mayat yang disebut in/olucrum dengan jaringan sekuestrum di dalamnya.
&roses ini terlihat jelas pada akhir minggu ke !. $ila pus menembus tulang, maka terjadi
pengaliran pus (discharge) dari in/olucrum keluar melalui lobang yang disebut kloaka atau
nelalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.
Mani4estasi linis
&rogresi0 (cepat) tanda6tanda in0lamasi terlihat, demam (0ebril), malaise, na0su
makan turun.
yeri tekan
Kangguan pergerakan sendi karena pembengkakan sendi dan akan bertambah parah
bila terjaid spasme lokal. Kangguan ini juga bisa terjadi karena e0usi oleh sendi atau
in0eksi sendi (artritris septik)
Pemeriksaan Penunjang
1. &emeriksaan Laboratorium
#arah
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
15/33
6 Leukosit meningkat F 'C.CCC, LE# meningkat
6 Titer antibody anti6"taphylococcus
6 3ultur darahetiologi bakteri
6 4& meningkat
5esesdiperiksa dan dikultur bila dicurigai "almonella
$iopsi
!. &emeriksaan 4adiologi
1C hari pertamatidak dapat terlihat kelainan radiologi, tapi terdapat
pembengkakan jaringan lunak
F 1C harigambaran destruksi tulang rare0aksi tulang yang bersi0at
di0us disertai pembentukan tulang baru di ba7ah periosteum yangterangkat.
'. 9"K melihat e0usi pada sendi.
Tatalaksana
1. ilangkan rasa nyeriistirahat H analgetik
!. $eri cairan =V tran0usi darah
'. =stirahat lokal
bidai% traksi. 8ntibiotikcausal umum sebelum hasil kultur keluar (untuk "taphylococcus)
'6 minggu39 LE#
bila LE# normalberi ! minggu lagi.
*. #rainage bedah dilakukan bila pemberian antibiotik tidak memperbaiki keadaan
umum selama ! jam. #rainase untuk mengeluarkan pus menggunakan al C,BD H
antibiotik.
%mplikasi
"eptikemia
=n0eksi metastatik (menyebar ke organ lain)
Kangguan pertumbuhan (pada anak) oleh karena kerusakan epi0isis
8tritis "upurati0
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
16/33
&rognosis yang baik sangat bergantung pada usia, diagnosis dini, serta tatalaksana
yang diberikan kepada pasien sesegera mungkin.
*ste%mielitis ,ub Akut
3elainan ini dapat ditemukan di beberapa negara dengan insiden yang hampir sama
dengan osteomielitis akut. Kejala osteomielitis subakut lebih ringan oleh karena organisme
penyebabnya kurang purulen dan penderita lebih resisten.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
17/33
Pemeriksaan labrat%rium 5
6 Leukosit normal
6 LE# meningkat
Pemeriksaan Radi%l%gi 5
5oto roentgen biasanya ditemukan ka/itas berdiameter 16! cm, terutama pada daerah
meta0isis dari tibia dan 0emur atau kadang6kadang pada daerah dia0isis tulang panjang.
Penataksanaan *ste%mielitis subakut 5
&engobatan yang diberikan berupa pemberian antibiotik yang adekuat selam
minggu, apabila diagnosis ragu6ragu, maka dapat dilakukan biopsy dan kuretase.
*ste%mielitis r%nis
3e4inisi
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
18/33
#engan pengobatan yang tepat, I*D kasus osteomielitis hematogenous berkembang
menjadi osteomielitis kronis. =n0eksi kronis lebih sering berkembang pada 0ocus in0eksi yang
berdekatan dari pada osteomielitis hematogenous.
Eti%l%gi
Lebih dari B*D kasus osteomielitis hematogenous disebabkan oleh organisme
tunggal, dengan "taphylococcus aureus terhitung sebanyak *CD kasus. $akteri pathogen
penyebab pada anak adalah "treptococcus grup 8 dan, selama periode neonatal adalah
"treptococcus grup $ dan dan Escherichia coli. &ada de7asa, /ertebral osteomielitis
disebabkan oleh Escherichia coli dan Enteric bacilli lain pada !*D kasus. "taphylococcus
aureus, &seudomonas aeruginosa, "erratia, dan candida albicans merupakan in0eksi yang
berhubungan dengan penggunaan obat injeksi dan mungkin melibatkan sacroiliac,
sternocla/icular, atau pubic joint serta tulang belakang. "almonella spp. #an ". aureus
merupakan penyebab mayor dari osteomielitis tulang panjang pada sickle cell anemia dan
hemoglobinopathies lainnya. Tuberculosis dan brucellosis lebih sering mengenai tulang
belakang dari pada tulang lainnya. $agian lain yang sering pada osteomielitis tuberculous
melingkupi tulang kecil pada tangan dan kaki, metaphyses pada tulang panjang, rusuk dan
sternum. &enyebab lain dari osteomielitis hematogenous adalah disseminated histoplasmosis,
coccidoidomycosis, dan blastomycosis pada daerah endemic. "eseorang dengan
immunocompromised mungkin jarang mengalami osteomielitis yang disebabkan oleh
atypical microbacteria, $artonella henselae, atau opportunistic 0ungi.
Pat%4isi%l%gi
+ikroorganisme masuk ke tulang dengan cara penyebaran hematogen, dari 0ocus
in0eksi yang berdekatan, atau dari luka tembus. Trauma, iskemia dan benda asing
meningkatkan kerentanan tulang terhadap in/asi mikroba pada bagian yang terkena untuk
dapat mengikat dan mengakti0kan host defenses. $akteri dapat lolos dari host defenses
dengan memasuki dan bertahan dalam osteoblast, dan dengan menyelimuti dirinya dengan
protecti/e polysacchariderich bio0ilm.
87alnya terjadi 0okus in0lamasi kecil di daerah meta0isis tulang panjang. 2aringan
tulang tidak dapat meregang, maka proses in0lamasi akan menyebabkan peningkatan tekanan
intraoseus yang menghalangi aliran darah lebih lanjut. 8kibatnya jaringan tulang tersebut
mengalami iskemia dan nekrosis. $ila terapi tidak memadai atau in0eksi tidak diobati,
osteolisis akan terus berlangsung sehingga kuman dapat menyebar keluar sendi dan sirkulasi
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
19/33
sistemik dan menyebabkan sepsis. &enyebaran kearah dalam akan menyebabkan in0eksi
medula dan dapat terjadi abses yang akan mencari jalan keluar sehingga membentuk 0istel.
$agian tulang yang mati akan terlepas dari tulang yang hidup dan disebut sebagai sekuester.
"ekuester akan meninggalkan rongga yang secara perlahan membentuk dinding tulang baru
yang terus menguat untuk mempertahankan biomekanika tulang. 4ongga ditengah tulang ini
disebut in/olukrum.
Mani4estasi linik
$entuk kronik dari osteomielitis seringkali timbul pada de7asa. 9mumnya in0eksi
tulang ini merupakan in0eksi sekunder dari luka terbuka, dan paling sering pada trauma
terbuka pada tulang dan jaringan sekitarnya. $iasanya terdapat ri7ayat osteomilitis
pada penderita. yeri tulang yang terlokalisir, kemerahan, dan drainase disekitar area yang
terkena seringkali timbul. &ada pemeriksaan 0isik ditemukan adanya sinus, 0istel
atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan, de0ormitas, instabilitas, dan tanda6tanda dari
gangguan /askularisasi, jangkauan gerakan, da n status ne ur ol og is . +u ng ki n da pa t
ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar.
Penegakan 3iagn%sa
#iagnosis osteomyelitis berdasar pada penemuan klinis, laboratorium, dan radiologi.
Kold standar adalah dengan melakukan biopsi pada tulang yang terin0eksi untuk analisa
histologis dan mikrobateriologis
&emeriksaan 0isik sebaiknya ber0okus pada integritas dari kulit dan jaringan lunak,
menentukan daerah yang mengalami nyeri, stabilitas abses tulang, dan e/aluasi status
neuro/askuler tungkai.
&emeriksaan laboratorium biasanya kurang spesi0ik dan tidak memberikan petunjuk
mengenai derajat in0eksi. sedimentasi eritrosit (E"4) dan 6reacti/e protein (4&)meningkat pada kebanyakan pasien, akan tetapi leukosithanya meningkat pada '*D pasien.
Terdapat banyak pemeriksaan radiologik yang dapat dilakukan untuk menge/aluasi
osteomyelitis kronik> akan tetapi, tidak ada teknik satupun yang dapat mengkon0irmasi atau
menyingkirkan diagnosis osteomyelitis. &emeriksaan radiologik sebaiknya dilakukan untuk
membantu kon0irmasi diagnosis dan untuk sebagai persiapan penanganan operati0. 4adiologi
polos dapat memberikan in0ormasi berharga dalam menegakkan diagnosis osteomyelitis
kronik dan sebaiknya merupakan pemeriksaan yang pertama dilakukan. Tanda dari destruksi
kortikal dan reaksi periosteal sangat mengarahkan diagnosis pada osteomyelitis.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
20/33
Tomography polos dapat berguna untuk mendeteksi seOuestra. "inography dapat
dilakukan jika didapatkan jejak in0eksi pada sinus. &emindaian tulang dengan isotop lebih
berguna pada osteomyelitis akut dibanding dengan bentuk kronik. &emindaian tulang
techentium BBm, yang memperlihatkan pengambilan yang meningkat pada daerah dengan
peningkatan aliran darah atau akti/itas osteoblastik, cenderung memiliki spesi0itas yang
kurang. 8kan tetapi pemeriksaan ini, memiliki nilai predikti0 yang tinggi untuk hasil yang
negati0, 7alaupun negati0 palsu telah dilaporkan. &emindaian dengan Kallium
memperlihatkan peningkatan pengambilan pada area dimana leukosit atau bakteria
berakumulasi. &emindaian leukosit dengan =ndium 111 lebih sensiti0 dibanding dengan
technetium atau gallium dan terutama digunakan untuk membedakan osteomyelitis kronik
dari arthropathy pada kaki diabetik.
T scan memberikan gambaran yang sempurna dari tulang kortikal dan penilaian
yang cukup baik untuk jaringan lunak sekitar dan terutama berguna dalam identi0ikasi
seOuestra. 8kan tetapi, +4= lebih berguna dibanding T scan dalam hal penilaian jaringan
lunak. +4= memperlihatkan daerah edema tulang dengan baik. &ada osteomyelitis kronik,
+4= dapat menunjukkan suatu lingkaran hiperintens yang mengelilingi 0okus in0eksi (rim
sign). =n0eksi sinus dan sellulitis tampak sebagai area hiperintens pada gambaran T!6
7eighted.
Kold standard dari diagnosis osteomyelitis adalah biopsi dengan kultur atau
sensiti/itas. "uatu biopsi tidak hanya berman0aat dalam menegakkan diagnosis, akan tetapi
juga berguna menentukan regimen antibiotik yang akan digunakan.
Penatalaksanaan *ste%mielitis kr%nik
&emberian antibiotik
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
21/33
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
22/33
drainase dan irigasi secara kontinu selama beberapa hari. 8dakalanya diperlukan
penanaman rantai antibiotik didalam bagian tulang yang in0eksi
"ebagai dekompresi pada tulang dan memudahkan antibiotik mencapaisasaran dan
mencegah penyebaran osteomielitis lebih lanjut
3egagalan pemberian antibiotik dapat disebabkan oleh
&emberian antibiotic yang tidak sesuai dengan mikroorganisme penyebab
#osis tidak adekuat
Lama pemberian tidak cukup
Timbulnya resistensi
3esalahan hasil biakan (laboratorium)
8ntibiotic antagonis
&emberian pengobatan supurati0 yang buruk
3esalahan diagnostic
%mplikasi
3omplikasi tersering adalah terus berlangsungnya in0eksi dengan eksaserbasi akut.
=n0eksi yang terus6menerus akan menyebabkan anemia, penurunan berat badan, kelemahan
dan amiloidosis.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
23/33
,EITI,
3e4inisi
"elulitis merupakan in0eksi bakterial akut pada kulit. =n0eksi yang terjadi menyebar ke
dalam hingga ke lapisan dermis dan sub kutis.
=n0eksi ini biasanya didahului luka atau trauma
dengan penyebab tersering Streptococcus beta hemolitikusdan Staphylococcus aureus. &ada
anak usia di ba7ah ! tahun dapat disebabkan oleh Haemophilus influen"a, keadaan anak akan
tampak sakit berat, sering disertai gangguan pernapasan bagian atas, dapat pula diikuti
bakterimia dan septikemia. Terdapat tanda6tanda peradangan lokal pada lokasi in0eksi seperti
eritema, teraba hangat, dan nyeri serta terjadi lim0angitis dan sering bergejala sistemik seperti
demam dan peningkatan hitungan sel darah putih."elulitis yang mengalami supurasi disebut
0legmon, sedangkan bentuk selulitis super0isial yang mengenai pembuluh lim0e yangdisebabkan oleh Streptokokus beta hemolitikus grup # disebut erisepelas. Tidak ada
perbedaan yang bersi0at absolut antara selulitis dan erisepelas yang disebabkan oleh
"treptokokus. "ebagian besar kasus selulitis dapat sembuh dengan pengobatan antibiotik.
=n0eksi dapat menjadi berat dan menyebabkan in0eksi seluruh tubuh jika terlambat dalam
memberikan pengobatan.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
24/33
Kambar 1 #natomy of Skin and Soft Tissues and $ifferent Types of Skin and Soft-Tissue
%nfection
Eti%l%gi
&enyebab selulitis paling sering pada orang de7asa adalah Staphylococcus aureusdan
Streptokokus beta hemolitikus grup # sedangkan penyebab selulitis pada anak adalah
Haemophilus influen"a tipe b (ib), Streptokokus beta hemolitikus grup #, dan
Staphylococcus aureus. Streptococcuss beta hemolitikusgroup B adalah penyebab yang
jarang pada selulitis. "elulitis pada orang de7asa imunokompeten banyak disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureussedangkan pada ulkus diabetikum dan
ulkus dekubitus biasanya disebabkan oleh organisme campuran antara kokus gram positi0 dan
gram negati0 aerob maupun anaerob. $akteri mencapai dermis melalui jalur eksternal maupun
hematogen. &ada imunokompeten perlu ada kerusakan barrier kulit, sedangkan pada
imunokopromais lebih sering melalui aliran darah.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
25/33
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
26/33
Kambar ! Specific #natomical (ariants of Cellulitis and Causes of )redisposition to the
Condition
Epidemi%l%gi
"elulitis dapat terjadi di semua usia, tersering pada usia di ba7ah ' tahun dan usia
dekade keempat dan kelima. =nsidensi pada laki6laki lebih besar daripada perempuan dalam
beberapa studi epidemiologi. =nsidensi selulitis ekstremitas masih menduduki peringkat
pertama. Terjadi peningkatan resiko selulitis seiring meningkatnya usia, tetapi tidak ada
hubungan dengan jenis kelamin.
0akt%r Predisp%sisi
5aktor predisposisi erisepelas dan selulitis adalah kaheksia, diabetes melitus,
malnutrisi, disgamaglobulinemia, alkoholisme, dan keadaan yang dapat menurunkan daya
tahan tubuh terutama bila diseratai higiene yang jelek. "elulitis umumnya terjadi akibat
komplikasi suatu luka atau ulkus atau lesi kulit yang lain, namun dapat terjadi secara
mendadak pada kulit yang normal terutama pada pasien dengan kondisi edema lim0atik,
penyakit ginjal kronik atau hipostatik.
/ejala linis
Kambaran klinis tergantung akut atau tidaknya in0eksi. 9mumnya semua bentukditandai dengan kemerahan dengan batas jelas, nyeri tekan dan bengkak. &enyebaran
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
27/33
perluasan kemerahan dapat timbul secara cepat di sekitar luka atau ulkus disertai dengan
demam dan lesu. &ada keadaan akut, kadang6kadang timbul bula. #apat dijumpai
lim0adenopati lim0angitis. Tanpa pengobatan yang e0ekti0 dapat terjadi supurasi lokal
(0legmon, nekrosis atau gangren).
"elulitis biasanya didahului oleh gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan
malaise. #aerah yang terkena terdapat kardinal peradangan yaitu rubor (eritema), color
(hangat), dolor (nyeri) dan tumor (pembengkakan). Lesi tampak merah gelap, tidak berbatas
tegas pada tepi lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi. &ada in0eksi yang berat dapat
ditemukan pula /esikel, bula, pustul, atau jaringan neurotik. #itemukan pembesaran kelenjar
getah bening regional dan lim0angitis ascenden. &ada pemeriksaan darah tepi biasanya
ditemukan leukositosis.
&eriode inkubasi sekitar beberapa hari, tidak terlalu lama. Kejala prodormal berupa
malaise anoreksia> demam, menggigil dan berkembang dengan cepat, sebelum menimbulkan
gejala6gejala khasnya. &asien imunokompromais rentan mengalami in0eksi 7alau dengan
patogen yang patogenisitas rendah. Terdapat gejala berupa nyeri yang terlokalisasi dan nyeri
tekan. 2ika tidak diobati, gejala akan menjalar ke sekitar lesi terutama ke proksimal. 3alau
sering residi0 di tempat yang sama dapat terjadi ele0antiasis.Lokasi selulitis pada anak
biasanya di kepala dan leher, sedangkan pada orang de7asa paling sering di ekstremitas
karena berhubungan dengan ri7ayat seringnya trauma di ekstremitas. &ada penggunaan salah
obat, sering berlokasi di lengan atas. 3omplikasi jarang ditemukan, tetapi termasuk
glomerulone0ritis akut (jika disebabkan oleh strain ne0ritogenik streptococcus, lim0adenitis,
endokarditis bakterial subakut). 3erusakan pembuluh lim0e dapat menyebabkan selulitis
rekurens.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
28/33
Pat%genesis
$akteri patogen yang menembus lapisan luar menimbulkan in0eksi pada permukaan
kulit atau menimbulkan peradangan. &enyakit in0eksi sering berjangkit pada orang gemuk,
rendah gi;i, kejemuan atau orang tua pikun dan pada orang yang menderita diabetes mellitus
yang pengobatannya tidak adekuat.
"etelah menembus lapisan luar kulit, in0eksi akan menyebar ke jaringan6jaringan dan
menghancurkannya, hyaluronidase memecah substansi polisakarida, 0ibrinolysin mencerna
barrier 0ibrin, dan lecithinase menghancurkan membran sel.
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
29/33
$akteri patogen (streptokokus piogenes, streptokokus grup 8,
stapilokokus aureus)
+enyerang kulit dan jaringan subkutan
+eluas ke jaringan yang lebih dalam
+enyebar secara sistemik
Terjadi peradangan akut
Eritema lokal pada kulit
Edema kemerahan
Lesi
yeri tekan
3erusakan integritas kulit
Kangguan rasa nyaman dan
nyeri
Kambar ."kema patogenesis
3iagn%sis
#iagnosis selulitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. &ada
pemeriksaan klinis selulitis ditemukan makula eritematous, tepi tidak meninggi, batas tidak
jelas, edema, in0iltrat dan teraba panas, dapat disertai lim0angitis dan lim0adenitis. &enderita
biasanya demam dan dapat menjadi septikemia."elulitis yang disebabkan oleh . =n0luen;a tampak sakit berat, toksik dan sering
disertai gejala in0eksi traktus respiratorius bagian atas bakteriemia dan septikemia. Lesi kulit
ber7arna merah keabu6abuan, merah kebiru6biruan atau merah keunguan. Lesi kebiru6biruan
dapat juga ditemukan pada selulitis yang disebabkan oleh "treptokokus pneumonia &ada
pemeriksaan darah tepi selulitis terdapat leukositosis (1*.CCC6CC.CCC) dengan hitung jenis
bergeser ke kiri.
Gejala dan tanda Selulitis
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
30/33
Kejala prodormal #emam, malaise, nyeri sendi dan menggigil
#aerah predileksi Ekstremitas atas dan ba7ah, 7ajah, badan dan
genitalia
+akula eritematous Eritema cerah
Tepi $atas tidak tegas
&enonjolan Tidak terlalu menonjol
Vesikel atau bula $iasanya disertai dengan /esikel atau bula
Edema Edema
angat Tidak terlalu hangat
5luktuasi 5luktuasi
Tabel 1. Kejala dan tanda selulitis
&emeriksaan laboratorium sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan pada sebagian besar
pasien dengan selulitis. "eperti halnya pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan
juga tidak terlalu dibutuhkan. &ada pemeriksaan darah lengkap, ditemukan leukositosis pada
selulitis penyerta penyakit berat, leukopenia juga bisa ditemukan pada to*in-mediated
cellulitis+E"4 dan 6reacti/e protein (4&) juga sering meningkat terutama penyakit yang
membutuhkan pera7atan rumah sakit dalam 7aktu lama. &ada banyak kasus, pemeriksaan
Kram dan kultur darah tidak terlalu penting dan e0ekti0.
Peng%batan
"elulitis karena streptokokus diberi penisilin prokain K CC.CCC6!.CCC.CCC =9 =+
selama hari atau dengan pengobatan secara oral dengan penisilin V *CC mg setiap jam,
selama 1C61 hari. &ada selulitis karena . =n0luen;a diberikan 8mpicilin untuk anak ('
bulan sampai 1! tahun) 1CC6!CC mg%kg%d (1*C6'CC mg), F1! tahun seperti dosis de7asa.
&ada selulitis yang ternyata penyebabnya bukan staphylococcus aureus penghasil
penisilinase (non "8&&) dapat diberi penisilin. &ada yang alergi terhadap penisilin, sebagai
alternati0 digunakan eritromisin (de7asa !*C6*CC gram peroral> anak6anak 'C6*C
mg%kgbb%hari) tiap jam selama 1C hari. #apat juga digunakan klindamisin (de7asa 'CC6*C
mg%hari & anak6anak 16!C mg%kgbb%hari). &ada yang penyebabnya "8&& selain
eritromisin dan klindamisin, juga dapat diberikan dikloksasilin *CC mg%hari secara oral
selama -61C hari.
%mplikasi
&ada anak dan orang de7asa yang immunocompromised, penyulit pada selulitis dapat
berupa gangren, metastasis, abses dan sepsis yang berat. "elulitis pada 7ajah merupakan
indikator dini terjadinya bakteriemia sta0ilokokus beta hemollitikus grup 8, dapat berakibat
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
31/33
0atal karena mengakibatkan trombosis sinus ca/ernpsum yang septik. "elulitis pada 7ajah
dapat menyebabkan penyulit intrakranial berupa meningitis.
ANAI,I, ,ENARI*
EN/AN 6A7AH 6ERNANAH ARENA 3ITIP 3N
"eorang pasien laki laki umur !* tahun datang ke &oli
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
32/33
luka terbuka. Tendon ber0ungsi untuk menghubungkan tulang dan otot, kerusakan
pada tendon dapat menimbulkan gangguan pergerakan pada pasien.
Luka tersebut panjangnya 1 cm dengan tepi luka ber7arna kemerahan disertai
bengkak, dari luka sering keluar nanah. anah ini harus dibedakan apakah merupakan
nanah berupa pus akibat proses in0lamasi (peradangan) pada selulitis atau berupa
sinus (nanah yang keluar dari tulang yang terin0eksi) pada osteomielitis. &ada kasus
ini kelompok kami mencurigainya sebagai sinus karena nanah yang keluar sering dan
berlangsungnya sudah dalam 7aktu yang lama. "inus merupakan pertanda terjadinya
osteomielitis kronik.
&ada 7aktu itu juga pasien tidak dapat menekuk ujung jari ke6! dan ke6' dan kulit
terasa tebal disekitar jari ! dan '. 3eluhan ini timbul akibat adanya gangguan
neuro/ascular pada pasien. &ada pasien yang mengalami 0raktur, saat pemeriksaan
0isik, pemeriksaan neuro/ascular merupakan pemeriksaan yang penting. &ada lengan
bagian ba7ah atau antebrachii didapatkan ' persara0an yaitu ner/us radialis,
medianus dan ulnaris. &ada pasien ini telah terjadi kerusakan pada ner/us medianus.
&asien kemudian diba7a ke dukun karena tidak berani ke dokter &uskesmas untuk
diperiksa. #i dukun pasien dira7at selama 1 minggu, dimana tiap harinya kaki
pemuda tersebut dipijat dan ditiup ramu6ramuan. &emijatan dan penahan dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan neuro/askuler pada pasien. &emberian ramuan
dapat memungkin terjadinya in0eksi pada pasien, karena ramuan yang diberikan oleh
dukun belum dapat dipastikan kandunggan dan man0aatnya secara klinis bagi pasien.
"ekarang ini pasien merasakan lengan ba7ahnya masih bengkok (angulasi), keluar
nanah dan jika tulang digerakkan akan terasa goyang. al ini bisa diakibatkan karena
0raktur pasien yang belum sembuh sehingga tulang pasien terasa goyang, keluarnya
nanah memungkinkan terjadinya in0eksi yang sudah kronis.
"etelah pemeriksaan di &oli 4"9& T$ &asien rencananya akan di masukkan
4umah "akit untuk dilakukan tindakan operasi pembersihan luka. Tindakan operasi
pembersihan luka merupakan salah satu tindakan a7al yang dapat diberikan pada
pasien di skenario untuk menghilangkan debris dan mengurangi nanah yang terus
keluar pada kulit pasien.
#iagnosis banding selulitis dapat disingkirkan dengan beberapa alasan selulitis
biasanya terjadi secara akut (namun pada kasus diskenario sudah terjadi ! bulan yang
lalu), selulitis mengenai hanya sampai lapisan subkutan (luka pada skenario
kemungkinan besar diakibatkan oleh tonjolan tulang yang keluar, sehingga in0eksi
luka kemungkinan berasal dari bagian tulang, hal ini membuat kelompok kami lebih
7/25/2019 Anatomi Extremitas Atas
33/33
memilih osteomielitis)
#iagnosis dari kelompok kami adalah