AnastesiumumdenganLMA

Post on 08-Feb-2016

18 views 0 download

description

LMA

Transcript of AnastesiumumdenganLMA

ANASTESI UMUM ANASTESI UMUM DENGAN LARYNGEAL DENGAN LARYNGEAL

MASK AIRWAYMASK AIRWAYPembimbing : dr. Sudaryadi, Sp. AnPembimbing : dr. Sudaryadi, Sp. An

OlehKara Lisrita Soedarmono (07120090080)

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita HarapanKepaniteraan Klinik RSPAD Gatot Soebroto

IDENTITAS PASIEN Tanggal masuk : 19 Agustus 2013 Tanggal operasi : 20 Agustus 2013 Nomor Rekam Medis : 001832 Nama Pasien : Nn. N Umur : 21 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Indonesia Agama: Katolik Pangkat : III/B Kesatuan : Angkatan Darat RSPAD Alamat: JL. Kwini II No 1A Jakarta Pusat

ANAMNESISKELUHAN UTAMA : Terdapat benjolan di ketiak kanan sejak 2 tahun SMRS

KELUHAN TAMBAHAN : Hidung tersumbat di pagi hari

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien bernama Nn. N, berusia 21 tahun, datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan terdapat benjolan di ketiak kanan sejak 2 tahun SMRS. Pasien juga mengeluh terdapat benjolan di ketiak kiri namun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan benjolan di sebelah kanan. Kedua benjolan dirasakan keras dan tidak dapat digerakkan. Pasien mengatakan benjolan di sebelah kanan dirasakannya semakin hari semakin membesar namun tidak nyeri dengan maupun tanpa penekanan. Pasien juga mengeluh hidungnya sering tersumbat di pagi hari saat bangun tidur akibat sinusitis yang dideritanya. Saat ini pasien menyangkal keluhan demam, batuk, dan pilek. Pasien didiagnosa dengan mammae abberant bilateral dan direncanakan akan dilakukan eksisi.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Asma : (-) Hipertensi : (-) Diabetes mellitus : (-) Penyakit paru-paru : (-) Penyakit jantung : (-) Penyakit hati : (-) Penyakit ginjal : (-) Alergi obat : (-) Alergi makanan : (-) Pemakaian obat-obatan : (-)Pasien mengaku menderita sinusitis sejak 5 tahun SMRS.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis (GCS=15) Berat badan : 59 kg Tinggi Badan : 155 cm BMI : 24,6 Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 90/60 mmHgNadi : 80 x/menitPernafasan : 16 x/menitSuhu : 36,4 CSaturasi O2 : 98%

STATUS GENERALIS Kepala : normocephali, distribusi rambut merata, rambut tidakmudah dicabut Kulit : sawo matang Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+) Telinga : bentuk dan daun telinga normal, liang telinga lapang Hidung : napas cuping hidung, deviasi septum (-), discharge (-) Mulut : mukosa lembab, lidah bersih, skor Mallampati 1 Gigi geligi : gigi palsu (-), gigi goyang (-), gigi patah (-) Leher : tampak simetris, deviasi trakea (-), limfonodi tidak teraba, jarakthyromental > 3 cm

Thoraks : deformitas (-), retraksi (-)Jantung

Inspeksi: ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V midclavicula sinistra Perkusi : batas-batas jantung dalam batas normal Auskultasi : bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru-paru Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis Palpasi : vokal fremitus simetris kanan dan kiri,pengembangan dada normal Perkusi : sonor di kedua lapang paru Auskultasi : suara napas vesikular, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen Inspeksi : datar Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani, nyeri ketok (-) Auskultasi : bising usus normal 6-8 x/menit

Ekstrimitas : akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada oedem

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium (7 Agustus 2013)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Thorax (7 Agustus 2013)Kesan : cor dan pulmo normal, CTR < 50%

DIAGNOSISPra Bedah : mammae aberrant bilateralAnestesi : ASA I (tanpa penyulit airway)

RENCANA TINDAKANOperasi : eksisiAnestesi : anastesi umum dengan LaryngealMask Airway (LMA)

PELAKSANAAN ANASTESI

Pre-operatif

I.Persiapan Alat dan Bahan

Untuk Pemasangan Infus

• Infusion set• Abbocath No. 20 G• Ringer Laktat• Alkohol swab• Micropore/plester• Sarung tangan

(handscoon)

Untuk Pembiusan

Untuk Emergensi

II. Persiapan Obat

Obat-obat Anastesi

• Midazolam 2,5 mg IV• Fentanyl 100 mcg IV• Propofol 100 mg IV• Atracurium 30 mg IV

Obat Anastesi Inhalasi

•Isoflurane•N2O•Oksigen

Anti-emetik : Ondansentron 4 mg IV

Antibiotik : Ceftriaxone 1 gram IV

Sulfas Atropin dosis 0.5 mg- 1 mg IVLidocaine dosis 4,5 mg/kg/dose, sediaan 20mg/ml total 2 mlEpinephrine dosis 1 mg atau 0.02 mg/kg larutan 1:10.000Ephedrine dosis 5-20 mgProstigmin dosis 0.05 mg/kgBB (maksimal 5 mg)Tramadol dosis 50-100mg per 4 jam (maksimal 400mg/hari)Dexamethason dosis 0.5- 25 mg/hari IVAminophylline dosis 5-6 mg/kg IVMetocloperamide dosis 10 mg IVAmiodarone dosis 150 mg IV dalam 10 menit (maksimal 2.2 gr)

Obat Emergensi

Peri-operatif

Pukul 08.00 WIB

Menyiapkan obat-obat anestesi umum dan obat-obat emergensi dengan menggunakan sarung tangan (handscoon) sesuai dengan prosedur.

Pukul 08.15 WIB Memasang jalur intravena dengan infus RL 1 di tangan kiri pasien

dengan jarum abbocath no 22.

Pukul 08.30 WIB Memasang monitor EKG, EKG lead, pulse oxymetry dan pengukur

tekanan darah. Tanda-tanda vital pra-bedah didapatkan sebagai berikut:

Tekanan darah : 90/60 mmHg,

Nadi : 80 x/menit

Saturasi O2 : 98%

Laju pernafasan : 16 x/menit.

Post-operatif

Pasien dibawa ke ruang pemulihan pada pukul 10.35 WIB

Penilaian pulih sadar menurut Aldrette Score :Kesadaran ; 2Pernafasan : 2Tekanan darah : 2Aktivitas : 1Warna kulit : 2Total : 9Pasien diperbolehkan pindah ke ruang perawatan

Instruksi post-operasi :

•Awasi TTV hingga stabil.•Pengelolaan nyeri dapat diberikan injeksi tramadol 2 x 100 mg IV•Penanganan mual/muntah diberikan injeksi Metoclopramide 2 x 4 mg IV•Diberikan infus Ringer Laktat 10 tpm•Pasien dianjurkan untuk makan dan minum bertahap apabila sudah sadar penuh.

PEMBAHASANPasien perempuan, 21 tahun, dengan diagnosis bedah mammae aberrant bilateral akan dilakukan rencana pembedahan eksisi

Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dalam batas normal

ASA I

ANASTESI UMUM

DENGAN LMA

ANASTESI UMUM Anestesia umum adalah tindakan

meniadakan rasa nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible).

Komponen dalam anesthesia umum adalah : hypnosis (hilangnya kesadaran), analgesia (hilangnya rasa sakit) dan relaksasi otot.

Pengelolaan jalan nafas merupakan tindakan yang penting dalam bidang anestesiologi

ANASTESI UMUM DENGAN LMA

LMA terdiri dari pipa dengan lubang lebar yang pada bagian proksimal berhubungan dengan sirkuit bernapas dan bagian distal terpasang pada balon berbentuk bulat panjang yang dapat digembungkan melalui pipa kendali.

LMA tidak diletakkan pada trakea sehingga penggunaan LMA memiliki resiko bronkospasme yang lebih sedikit dibandingkan dengan pipa trakea (ETT).

LMA memiliki berbagai keuntungan diantaranya mudah dan cepat diinsersikan tanpa laringoskopi, respon hemodinamik lebih stabil dibandingkan pemasangan pipa trakeal, serta cedera trakea yang minimal karena posisinya berada di superior laring.

Classic LMA Fastrach LMA

Proseal LMA