Analisis Usaha Perikanan

Post on 03-Feb-2016

689 views 102 download

description

Analisis Usaha Perikanan

Transcript of Analisis Usaha Perikanan

Analisis Usaha Perikanan

hary tjahja soedibya

Prinsip/konsep :

• Usaha perikanan ang hrus dilakukan oleh seorang pembudidaya adalah “harus” menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu suatu usaa harus selalu dilakukan ANALISIS USAHA.

1. Analisis laba/rugiBertujuan untuk mengetahui besar kecilnya suatu keuntungan atau kerugian dari usaha yang dikelola.

Keuntungan = Penerimaan – (total biaya tetap + total biaya variabel)

2. Revenue Cost Ratio (R/C)

R/C merupakan instrumen untuk melihat keuntungan relatif suatu usaha dalam satu tahunnya terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan tersebut. Suatu usaha dikatakan layak bila R/C > 1

Total penerimaan

R/C = Total biaya tetap + Total biaya

variabel

3. Payback Period (PP)

Bertujuan untuk mengetahui waktu tingkat pengembalian investasi yang telah ditanam pada suatu jenis usaha

Total investasi x 1 tahunPP =

Keuntungan

4. Break Event Point (BEP)

BEP merupakan instrumen untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha mencapai titik impas (tidak untung dan tidak rugi)

Total biayaBEP Produksi =

Harga Penjualan

Total biayaBEP Harga =

Harga Penjualan

Studi kasus1. Budidaya ikan kerapu di perairan Cilacap2. Ukuran benih 10 cm, bobot 50 gr3. Harga benih Rp 10.000,-/ekor4. Lama budidaya 6 bulan (1 th 2 kali

panen)5. Jumlah karamba yg digunakan (6 bh)6. Survival rate 80 %7. Stocking density 300 ekor/karamba8. Bobot saat panen 500 gr/ekor9. Harga ikan saat panen Rp 80.000,-/kg10.Tenaga kerja 2 orang

Biaya investasi budidya ikan kerapu sistim karamba

No

Jenis barang Jumlah satuan

Total biaya (Rp)

Umur ekonomi

s (th)

Nilai sisa (Rp)

Penyusutan/th (Rp)

1 Karamba 1 unit 25.195.000 5 1.000.000 4.839.000

2 Kapal 1 unit 3.000.000 5 1.000.000 400.00

3 Alt komunikasi

1 buah 500.000 5 150.00 70.000

4 Penampungan

1 buah 300.000 5 5.000 59.000

5 Bak plastik 3 buah 30.000 3 0 10.000

6 Serok/ember 4 buah 80.000 2 0 40.000

7 Freezer 1 unit 1.000.000 5 200.000 160.000

8 Lampu, gunting, senter

2 unit 255.000 3 22.500 82.500

9 Pisau, timbangan

1 unit 120.000 3 10.000 30.000

jumlah 30.480.000 2.387.500 5.700.500

Biaya operasional yg dikeluarkan untuk usaha budidaya kerapu meliputi Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Besarnya kedua biaya tersebut masing-masing adalah :Rp. 30.636.000 dan Rp. 57.673.000 sehingga total biaya operasional sebesar Rp. 88.319.000. Secara rinci kebutuhan biaya operasional tersaji dalam tabel berikut ini :

Rincian biaya operasional

Biaya Tetap 1 x produksi (Rp) 1 tahun (Rp)

Sewa listrik 270.000 540.000

Izin usaha 50.000 100.000

Alat tulis kantor 50.000 100.000

Batu baterai 40.000 80.000

Komunkasi 588.000 1.176.000

Gaji karyawan 7.200.000 14.400.000

Perawatan 57.005 114.010

PBB - 36.000

Penyusutan - 5.700.000

Jumlah biaya tetap - 22.246.510

Biaya Variabel 1 x produksi (Rp) 1 tahun (Rp)

Benih 15.000.000 30.000.000

Pakan 12.038.700 24.077.400

Minyak tanah 180.000 360.000

Vitamin 50.000 100.000

Solar 1.188.000 2.376.000

Obat-obatan 200.000 400.000

Oli 180.000 360.000

Jml Biaya Variabel 57.673.400Total biaya operasional

79.919.910

Rincian perhitungan penerimaan usaha budidaya ikan kerapu

Penerimaan 1 x produksi 1tahun

Produksi (kg) 600 1.200

Harga jual (Rp/kg) 80.000 160.000

Jumlah (Rp) 48.000.000 96.000.000

1. Laba/rugi

Laba/rugi = Rp 96.000.000 – Rp 79.919.910

= Rp 16.080.090,-

Dengan demikian selama 2 kali produksi dalam 1 tahun usaha budidaya ikan kerapu keuntungannya sebesar Rp 16.080.090,-

Return Cost Ratio (R/C)

Rp. 96.000.000 R/C =

Rp. 79.919.910

= 1,20

Berdasarkan hasil perhitugan R/C maka usaha budidaya ikan kerapu dinyatakan layak, karena nilai R/C > 1 yaitu 1,2. Makna nilai R/C tersebut adalah setiap biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000,- maka akan diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.200,-

Payback Period (PP)

Rp. 30.480.000 x 1 thPP =

Rp. 16.080.090 = 1,90 tahun

Hasil analisis ini memberikan makna bahwa seluruh modal investasi usaha akan kembali dalam kurun waktu 1,90 tahun atau 22,8 bulan

Break Event Point

Rp. 79.919.910

BEP Produksi =Rp. 80.000,-

= 999 kg

Rp. 79.919.910BEP Harga =

1.200 kg = Rp. 66.600,-

Nilai BEP produksi sebesar 999 kg memberi makna bahwa titik impas yaitu perusahaan tidak untung dan tidak rugi pada saat produksi usaha sebesar 999 kg.

Sementara Nilai BEP Harga sebesar Rp 66.600,- menunjukkan titik impas perusahaan tidak untung dan tidak rugi pada saat harga jual ikan kerapu sebesar Rp 66.600,-