Post on 07-Apr-2019
ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,
BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI
PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG
DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
TAHUN 2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
HANA DEVIYANOVA
B 300140137
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,
BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI
PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG
DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
TAHUN 2017
Yang ditulis oleh:
HANA DEVIYANOVA
B 300140137
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
(Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,
BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI
PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG
DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
TAHUN 2017
Yang ditulis oleh:
HANA DEVIYANOVA
B 300140137
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 7 April2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Triyono, M.Si ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
3. Eni Setyowati. SE. MSi ( )
(Anggota III Dewan Penguji)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Syamsudin, M.M
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam suatu naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah saya tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 07 April 2018
Penulis
HANA DEVIYANOVA
B300140137
1
ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,
BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI
PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG
DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2017
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of the number of labor, the value of non-technology investment, the value of technology investment, non- technology assets, technology assets and raw materials to increase production value. This data is obtained from direc to bservation to Small Industry in Kecamatan Kebakkramat Karanganyar Regenc. The type of data used is cross sectional data. The data used is the annual data for the period of 2017. This research uses multiple regresil analyzer inier with ordinary least square method (OLS). The results showed that the variable of labor force, non-technology investment value and raw material have significant influence to production value in tile industry with 5% significance level, while the value of technology invetation, non asset technology and technology asset proved not give significant influence to the value production of tile- making industry. Keywords: labor, investment, assets, raw materials, production value.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, asset teknologi dan bahan baku terhadap peningkatan nilai produksi. Data ini diperoleh dari observasi langsung ke Industri Kecil di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data cross sectional. Data yang digunakan adalah data tahunan periode tahun 2017. Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi dan bahan baku memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai produksi pada industry genteng dengan tingkat signifikansi 5%, adapun nilai invetasi teknologi, aset non teknologi dan asset teknologi terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industry pembuatan genteng.
Kata kunci: tenaga kerja, investasi, aset, bahan baku, nilai produksi. 1. PENDAHULUAN
Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu negara
karena dapat memberikan kesempatan kerja yang luas dan nilai tambah
terbesar sehingga mampu menyelesaikan suatu masalah yaitu mampu
mengurangi tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran. Salah satu
indikator untuk melihat perkembangan sektor industri adalah dengan
2
mengukur nilai produksi dari masing-masing kelompok industri. Untuk
menghasilkan hasil produksi dengan baik, maka diperlukan rangkaian
kegiatan yang membentuk suatu sistem produksi (Islamy, 2014).
Pembangunan Industri, khususnya industri kecil diarahkan dapat
menjadi salah satu peran yang cukup berkualitas dalam perekonomian,
sehingga mampu bersaing di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pengembangan sektor ekonomi rakyat pada otonomi daerah, khususnya pada
sektor industri kecil mendapat perhatian ekstra dari pemerintah, dikarenakan
sektor industri kecil memberikan banyak dampak pada penyerapan tenaga
kerja dan menggulir roda–roda perekonomian, maupun pendapatan
masyarakat yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat golongan
bawah. Diketahui bahwa setiap tahun selalu tumbuh dan berkembangnya
usaha kecil, selain itu industrilisasi berperan penting dalam peningkatan mutu
sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya secara optimal (Saraswati dan Rastini, 2013).
Pentingnya keberadaan industri kecil yang mampu membantu untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mengatasi pengangguran di
daerah, industri kecil sangat diupayakan agar mampu menjangkau dan merata
hingga kedaerah pedesaan. Demikian pula dengan Kecamatan Kebakkramat
makin meningkatkan program–program pada sektor industri kecil.
Dikarenakan sektor industri ikut berperan serta cukup besar terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Perkembangan industri kecil itu
sendiri didasari oleh keinginan masyarakat untuk maju dan berkembang
dengan pemberian pembinaan oleh mitra usaha dan pemerintah Kabupaten
Karanganyar, khusunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Karanganyar sesuai dengan potensi dan sumber daya yang tersedia, baik
berupa Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) maupun
Sumber Daya Ekonominya (SDE).
Berkembangnya industri kecil di Kabupaten Karanganyar sangat
diharapkan mampu meningkatkan ekonomi Kabupaten Karanganyar yang
dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat dan juga meningkatkan
3
keunggulan kompetitif dengan pemanfaatan sumber daya yang ada, baik itu
dari alam maupun masyrakat sendiri yang memliki potensi yang berkualitas.
Perkembangan industri kecil dilihat dari seberapa besar nilai produksinya dan
seberapa besar memberikan efek positif bagi perekonomian. Penelitian ini
menggunakan beberapa variabel yang berpengaruh terhadap nilai produksi,
antara lain: investasi, jumlah tenaga kerja, bahan baku dan teknologi.
Salah satu kegiatan UMKM yang berada di Kabupaten Karanganyar
adalah industri genteng di Kecamatan Kebakkramat. Industri genteng
merupakan industri yang memproduksi genteng, dikerjakan dengan tangan
ataupun bantuan alat/mesin press dengan bahan baku berupa tanah liat dan
keahlian membuat genteng merupakan potensi masyarakat yang harus
dikembangkan. Sebagai industi yang mengandalkan ketersediaan bahan baku
dari alam, para pengusaha genteng perlu turut serta dalam menjaga
lingkungan agar ketersediaan bahan baku di alam ini tetap terjaga.
Keberadaan industri kecil genteng tersebut merupakan salah satu potensi yang
memiliki peran yang strategis didalam memajukan roda perekonomian suatu
bangsa. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Kebakkramat adalah di
sektor pertanian, baik sebagai buruh maupun sebagai petani, karena hasil di
sektor pertanian belum mencukupi kebutuhan hidup dan guna menambah
pendapatan, maka mulailah mencari pekerjaan tambahan yaitu pada industri
genteng. Industri genteng tersebut mampu menyerap tenaga kerja dan
meningkatkan pendapatan bagi penduduk setempat dan sekitarnya.
Berdasarkan studi pendahuluan modal usaha yang digunakan dalam
industri genteng berupa dana yang digunakan sebagai modal awal dan
dialokasikan untuk mendirikan usaha. Alokasi dana tersebut untuk membeli
mesin press genteng, cetakan, pembangunan tempat usaha, dan perlengkapan
lainnya. Jumlah modal awal yang digunakan pengrajin genteng di Kecamatan
Kebakkramat adalah Rp4.300.000,00. Dari pengelompokan tenaga kerja pada
usaha genteng di Kecamatan Kebakkramat, jumlah tenaga kerja paling
banyak digunakan sebanyak 3 orang pekerja pada 24 orang pengrajin genteng.
Masyarakat di Kecamatan Kebakkramat yang memliki usaha genteng
4
mayoritas menggunakan bahan baku sebanyak 12 M3
tanah liat pada setiap
periode produksi dan mayoritas menghabiskan sebanyak 6 M3 kayu bakar
untuk proses pembakaran genteng.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Objek Penelitian
Penelitian ini bermaksud menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah
tenaga kerja, nilai investasi, bahan baku dan teknologi terhadap nilai produksi
genteng di Kebakkramat Karanganyar
2.2 Jenis dan Sumber Data
Data ini diperoleh dari observasi langsung ke Industri Kecil di Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data
cross sectional. Data yang digunakan adalah data tahunan periode tahun 2017.
2.3 Model Analisis Data
Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga
kerja, nilai investasi dan bahan baku terhadap nilai produksi adalah analisis
regresi Ordinary Least Square (OLS). Adapun model ekonometrik yang
digunakan adalah sebagai berikut:
NPi = + 1TNi + 2INTi + 3ITi + 4ANTi + 5ATi + 6BKi + Ui
Di mana :
NP = Nilai produksi
TN = Jumlah tenaga kerja
INT = Nilai investasi Non Teknologi
IT = Nilai investasi teknologi
ANT = Asset Non Teknologi
AT = Asset Teknologi
BK = Bahan Baku
= Konstanta
i = Koefisien Regresi Variabel Independen ke-i
Ui = ErrorTerm
i = Observasi ke-i
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.
Hasil Regresi Ordinary Least Square (OLS)
NPi = -3460071 + 387158,5 TNi + 0,092045 INTi + 0,004652ITi-
(0.0131*) (0.0000**) (0.9883)
0,006721ANTi + 0,009553ATi + 1,060272BKi + Ui
(0.7612) (0.8601) (0.0000**)
R2 = 0.965882; DW-stat = 1.878562; F-Stat = 132.1141;
Sig.(F-stat) = 0.0000000
Uji Diagnosis
1) Multikolinearitas (VIF)
TN = 2.081963; INT = 1.879499;IT = 143.0807;
ANT = 156,5492; AT = 9,041945; BK = 16,33518
2) Normalitas (Jarque Berra)
χ2 ( 0,05; 2 ) =0.521308 Sig(χ
2) = 0.770547
3) Heterokedastisitas (White)
χ2 ( 0,05; 2 ) =32.46175 Sig(χ
2) = 0.2154
4) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)
F (0,05;2, 26) = 21.72890 Sig(F) = 0.0000
H1: Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri
kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.
Hipotesis yang pertama, Tenaga Kerja menunjukan nilai probabilitas sebesar
0.0131 kurang dari = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 387158,5.
Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan
terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
H1 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi pada
sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar
H2: Investasi non Teknologi berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada
sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.
Hipotesis yang pertama, Investasi non Teknologi menunjukan nilai probabilitas
sebesar 0.0000 kurang dari = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar
0,092045. Sehingga dapat diketahui bahwa Investasi non Teknologi berpengaruh
signifikan terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian H2 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai
6
produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat
Karanganyar.
H3: Bahan Baku berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri
kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.
Hipotesis yang pertama, Bahan Baku menunjukan nilai probabilitas sebesar
0.0000 kurang dari = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 1,060272.
Sehingga dapat diketahui bahwa Bahan Baku berpengaruh signifikan terhadap
nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H3 dapat
diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor
industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil regresi mengenai pengaruh jumlah tenaga
kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi,
aset teknologi dan bahan baku terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil
pembuatan genteng dengan menggunakan model analisis regresi, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diketahui bahwa model regresi
mempunyai distribusi data normal dan tidak mengalami permasalahan
heteroskedastistias, namun dalam model regresi ini terdapat permasalahan
multikolinearitas dan spesifikasi model (linearitas).
2) Berdasarkan hasil uji eksistensi model (uji F) yang digunakan untuk menguji
eksistensi model, diperoleh hasil nilai signifikansi statistik F sebesar
0,000000 < 0,05, H0 ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel jumlah
tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non
teknologi, aset teknologi dan bahan bakuyang terdapat dalam persamaan
regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap nilai
produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng.
3) Hasil uji koefisien determinasi R2 menunjukkan bahwa hasil estimasi
menunjukkan nilai R2 sebesar 0,965, artinya 69,58% variasi variabel nilai
produksi dapat dijelaskan oleh variabel jumlah tenaga kerja, nilai investasi
7
non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, aset teknologi dan
bahan baku, sedangkan sisanya sebesar 3,42% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak disertakan dalam model.
4) Berdasarkan hasil uji validitas pengaruh (uji t) yang dilakukan untuk
mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen
dalam model, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah tenaga kerja, nilai
investasi non teknologi dan bahan baku memiliki pengaruh signifikan
terhadap nilai produksi pada industri genteng dengan tingkat signifikansi 5%,
adapun nilai invetasi teknologi, aset non teknologi dan aset teknologi terbukti
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industri
pembuatan genteng.
5) Nilai produksi merupakan seluruh tingkat suatu produksi yang berdasarkan
atas harga jual produk-produk tersebut menggunakan faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu periode yangpada akhirnya akan
dijual kepada pembeli. Dikatakan hasil produksi mengalami peningkatan, jika
produsen mempunyai kecenderungan meningkatkan kapasitas produksinya.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditemukan beberapa saran yang
mungkin akan digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Industri-industri kecil pembuatan genteng perlu melakukan langkah-
langkah yang konkrit dalam meningkatkan nilai produksi melalui
peningkatan teknologi, khususnya dalam produksi serta menambahkan
jumlah tenaga kerja.
2) Sebaiknya dilakukan pengembangan usaha dengan melakukan investas
yang lebih besar, sehingga hasil produksi dapat meningkat dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
3) Bagi pemerintah, sebaiknya mengerti dan memahami tentang
permasalahan yang dialami industri kecil pembuatan genteng terkait
dengan permodalan, sehingga dengan bantuan modal nilai produksi akan
semakin meningkat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim.2005. Analisis Investasi (Edisi Kedua). Jakarta: PT Salemba Empat.
Beattie R. 2014. The Economics of Production (EkonomiProduksi, alih bahasa :
Soeratno). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1. (Edisi
11).Jakarta : Salemba Empat.
Boediono. 2011. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.
Yogyakarta: BPFE.
Budiman. 2015. Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Bahan Baku dan Teknologi
terhadap Nilai Produksi pada Industri Percetakan di Provinsi Riau. Jom
FEKON.Vol. 2, No. 2.
Disperindag Kab. Karanganyar. 2016. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Karanganyar 2016, http://disperindag. karanganyarkab.go.id,
diakses tanggal 15 Desember 2017 pk 11.15 WIB.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.
Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan
2.Bandung: Yrama Widya. Bandung.
Gujarati, D.N.,2012, Dasar-dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong. R.C.
buku 2, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
Hidayat, Taufik. 2011. Kamus Populer Istilah Investasi. Jakarta: Media Kita.
Islamy, Talitha.2014. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Produksi
Industri Kecil di Surabaya. Fakultas Ekonomi, Unesa Surabaya.
Joesron, T. S., & Fathorrozi, M. 2013. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba
Empat.
Kemenperindag. 2017. Industri tekstil serap 400.000 tenaga kerja, Dipetik 2
Desember 2017, dari Kementerian Perindustrian dan Perdaganagn Republik
Indonesia: http://www.kemenperin.go.id/artikel/3004/Industri-tekstil-serap-
400.000- tenaga-kerja.
Kholili, Mohammad., Widjajanti, Andjar dan Wibisono, Sunlip. 2015. Analisis
Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal terhadap Hasil Produksi Industri
Kecil Sangkar Burung di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.Atikel
Ilmiah Mahasiswa. Fakultas ekonomi, Universitas Jember.
9
Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : UPP AMP
YKPM.
Martono dan Marjito, Agus. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Ekonesia.
Mubyarto. 2009. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi Ketiga. LP3ES. Jakarta.
Muhammad Firman. 2013. Ekonometrika 2. Masterbook of Businees and
Industry (MBI).
Nainggolan, Indra Oloan. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kesempatan Kerja Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Tesis.
Medan: Sekolah Pascasarjana USU.
Ningsih, Ni Made Cahya dan Indrajaya, Bagus I Gst. 2015.Pengaruh Modal Dan
Tingkat Upah Terhadap Nilai ProduksiSerta Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Industri Kerajinan Perak.Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol. 8, No. 1.
Nicholson, W, 2005, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi
Kedelapan, Alih Bahasa IGD Bayu Mahendra dan Abdul Aziz, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Pindyck, Robert S dan Daniel L Rubinfeld. 2009. Mikroekonomi, Edisi Keenam.
Jakarta: PT Indeks.
Prawirosentono.2011.Pengertian Persediaan (Pengaruh pengendalian). Bandung:
PT. Refika Aditama.
Putong, Iskandar. 2012. Economics :Pengantar Mikro dan Makro Edisi 4. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
Salvatore, D. 2011. International Economics, Eight Edition, Wiley.
Salim HS, Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Saraswati, Putu Eggyta Putri dan Komang Rastini. 2013. Pengaruh Investasi,
Tenaga Kerja Dan Inflasi Terhadap Nilai Produksi Pada Sektor Industri.
Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol. 2, No. 8,
Hal 367 – 372.
Siburian.2014. Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dalam
Pengembangan Wilayah Perdesaan di Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal
Ekonomi.Vol. 17, No. 2.
10
Simamora, Henry. 2010. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Sukirno, Sadono. 2014. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Pustaka.
Wibowo, Singgih. 2007. Manajemen Produksi. Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE.
Wulandari, I Gusti Ayu Athina., Setiawina, Nyoman Dinar dan Djayastra, Ketut.
2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Industri
Perhiasan Loga Mulia di Kota Denpasar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.Vol. 6, No. 1.