Post on 16-Oct-2021
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM
PADA UMKM BRAND ALHIJAZ
Agus Sahid1 Junedi,.S.E.,M.M2
Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
E-mail : agussyahid06@gmail.com
junedi.bgr@gmail.com
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kelayakan dari bisnis Brand Alhijaz dari aspek
non-finansial dan aspek finansial. Adapun aspek – aspek yang terkait dengan Analisa kelayakan
non-finansial meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, dan aspek teknis dan teknologi,
aspek sumberdaya manusia dan aspek social ekonomi. Sedangkan metode – metode yang
digunakan untuk menganalisa aspek finansial adalah Payback Period (PP), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) dengan tingkat disconto factor
10%. Kelayakan usaha dari aspek teknis menunjukkan layak namun perlu menambahkan
sumberdaya manusianya. Untuk aspek pasar dan pemasaran Alhijaz adalah sebuah brandname
dalam market category Gamis muslim acara non Formal polos dengan harga terjangkau kualitas
yang baik pada segmen Kota-kota di Indonesia, dengan segmentasi usia 20-35 tahun, pendapatan
per bulan UMR Kota, semua pekerjaan dan profesi dengan Interest Trend Fashion Muslim. Hasil
analisa kelayakan dari aspek finansial menunjukan usaha layak dijalankan dengan kriteria
kelayakan yang menghasilkan Payback Period (PP) selama 2 tahun 3 bulan 4 hari, nilai Net
Present Value (NPV) sebesar Rp 30.901.397. nilai Internal Rate of Return (IRR) 11,4% > suku
bunga, dan nilai Profitability Index (PI) 13,7.
Kata Kunci : Kelayakan, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Provitability Index
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang
penduduk muslimnya salah satu terbanyak di
dunia. 84% dari 268.583.016 Jiwa penduduk
di Indonesia merupakan beragama Islam
(Badan Pusat Statistik, 2020). Tentu hal ini
akan berpengaruh terhadap tren fashion yang
ada di Indonesia. Perkembangan pakaian
muslim di Indonesia tentu dipengaruhi oleh
tren memakai pakaian muslim oleh
perempuan muslim yang ada di Indonesia.
Reputasi busana muslimah di Indonesia
terus mengalami peningkatan. Semakin
banyak Perempuan Muslimah Indonesia yang
menggunakan Krudung dan Jilbab untuk
dikenakan setiap hari. Pakaian Muslimah telah
berubah dari kegiatan Religis dan Budaya
menjadi kecenderungan yang paham mode.
Berdasarkan data pada www.
gbgindonesia.com, Pasar Hijab Indonesia
dapat dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu;
Awalnya, model dasar dan pragmatis dipakai
oleh 60%-70% Wanita Muslimah Indonesia.
Model ini ditawarkan dalam nuansa berbeda
dengan harga sedang; Kedua, penambahan
cadar Syar’iah yang dipakai oleh 10%
perempuan Muslimah Indonesia. Model
gamis dan kerudungnya dipanjangkan serta
dapat diakses dengan warna sedang seperti
putih, gelap dan coklat; Ketiga, model – model
populer yang dikenakan oleh Perempuan
metropolitan dari kalangan menegah ke atas
yang hadir dalam berbagai corak dan gaya
serta ditawarkan dengan harga premium
Data Kementrian Perindustrian di Indonesia
Menerangkan bahwa sekitar 80% produk
fashion muslimah ditawarkan di pasar
domestic, sedangkan sisanya yang 20%
diekspor ke luar Negri. Berdasarkan data BPS
(2013), jumlah industri yang sedang berjalan
di kategori fashion mencapai 1.107.955 unit.
Sekitar 10% diantaranya merupakan bisnis
besar, 20% adalah bisnis sedang dan 70%
adalah bisnis kecil. Dari 750.000 UKM yang
beroperasi di sector sandang di Negara
Indonesia, Dengan produsen pakaian muslim
sejumlah 30%, dengan bisnis besar
menduduki sejumlah 40%, sedangkan 30%
pasar sisanya ditempati oleh masing – masing
usaha kecil dan menengah (https://
kemenperin.go.id/, 2016). Salah satunya
bisnis busana muslim yang saat ini sedang
berkembang adalah Brand Alhijaz.
Alhijaz merupakan bisnis yang bergerak
di market kategori Gamis Muslim yang baru
bergerak dari tahun 2018 yang beroperasi di
Kabupaten Cianjur. Produk yang ditawarkan
baru berupa gamis dan krudung. Konsep
produk yang ditawarkan Alhijaz adalah
Memudahkan muslimah untuk tampil anggun.
rancangan tersebut didukung untuk memenuhi
kebutuhan Muslimah yang mempunyai
pemahaman spiritual tentang wajibnya
berhijab menurut syariat Islam namun tetap
tampil anggun. Target pasar Alhijaz adalah
wanita Muslimah di kota-kota Indonesia yang
berusia 20-35 tahun, pendapatan perbulan
UMR Kota, semua pekerjaan dan profesi
dengan interest Trend Fashion Muslim.
Sumber : Data Penjualan Alhijaz
Pada data Gambar 1.1 menunjukan
bahwa pada tahun 2020 Alhijaz telah menjual
lebih dari 8.112 produk. Dari permintaan yang
cukup besar, Alhijaz baru mampu merilis 6
model satu set gamis dalam satu tahun.
Dengan banyaknya penilaian positif
konsumen terhadap produk Alhijaz, Alhijaz
melihat peluang bisnis yang begitu besar
untuk melakukan pengembangan bisnisnya.
Sebagai usaha baru yang sedang tumbuh.
Alhijaz menghadapi permasalahan serta
tantangan baik dari Aspek Hukum, Aspek
Teknis, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek
Sumber Daya Manusia, Aspek Sosial
Ekonomi dan finansial.
Analisa kelayakan bisnis yang dijadikan
sebagai pertimbangan dalam kegiatan
pendirian suatu bisnis sangat perlu untuk
dilakukan. Mengenai Analisa kelayakan
tersebut yaitu melakukan peninjauan terhadap
aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya
manusia, aspek social ekonomi dan aspek
finansial, sehingga nantinya dapat diketahui
kelayakan dari pendirian bisnis ini. Reaksi
dari Analisa kelayakan bisnis diharapkan
dapat melihat apakah bisnis ini memberikan
laba menurut finansial atau bahkan tidak,
karena studi kelayakan yang dijalankan oleh
suatu industry biasanya memiliki tujuan untuk
memperoleh laba secara finansial
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Teori Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis merupakan
eksplorasi atas dasar atau perluasan suatu
bisnis untuk meninjaut apakah perusahaan
tersebut dapat dijalankan atau tidak
memberikan keuntungan menurut sudut
pandang dari aspek hukum, pasar dan
pemasaran, aspek teknis, aspek MSDM,
Aspek Sosial Ekonomi dan aspek finansial.
Proses pengambilan keputusan investasi
berperan penting terhadap keprofesionalan
dari studi kelayakan yang dilakukan. Sejalan
dengan pengertian dari Kasmir dan Jakfar
(2017: 7), yaitu studi kelayakan usaha adalah
tindakan untuk meninjau secara keseluruhan
bagaimana bisnis atau usaha itu akan
dijalankan, dalam bentuk penentuan usaha
yang sedang dijalankan itu layak atau tidak
untuk diimplementasikan.
Aspek Non Finansial
Teori Apek Hukum
Hukum adalah berbagai aturan yang
dibuat oleh sekelompok orang atau
pemerintah didaerah tertentu untuk
menjadikan orang – orang yang ada disekitar
daerah tersebut menjadi tertib dan teratur.
Termasuk hukum atau aturan untuk
mendirikan sebuah usaha atau perusahaan,
biasanya terkait dengan segala izin – izin,
prosedur yang harus dilakukan, dan
persyaratan – persyaratan lain yang harus
dipenuhi ketika pendirian perusahaan. Yang
nantinya akan menghasilkan legalitas berupa
dokumentasi sah atas perizinan pendirian
perusahaan yang dikeluarkan oleh pemerintah
di daerah tersebut.
Perusahaan perorangan adalah perusahaan
yang kepemilikannya dimiliki hanya seorang
(Kasmir & Jakfar, 2017: 26). Dalam perijinan
pendirian perusahaan perseorangan sangatlah
mudah dan tidak ribet. Perusahaaan
perseorangan merupakan perusahaan yang
tidak memerlukan modal yang bersar, dan
tidak diperlukan struktur perusahaan yang
besar, cukup dengan manajemen yang
sederhana. Biasanya pemilik merangkap
menjadi pemimpin yang memiliki
tanggungjawab terhadap kegiatan perusahaan
baik didalam maupun diluar perusahaaan.
Teori Aspek Pasar dan Pemasaran
Pengertian pasar pada dasarnya
merupakan sebagai lokasi berkumpulnya
produsen dan konsumen untuk melakukan
pertukaran (Kasmir, 2017: 44). Pengertian ini
menyimpulkan bahwa pasar mempunyai
lokasi atau area tertentu yang dapat
memungkinkan pembeli dan pedagang
bertemu untuk membeli dan menjual barang
secara langsung, baik jasa maupun produk.
Penilaian ini tepat, mengingat
pemahaman masyarakat adalah memang
seperti itu. Namun, secara praktis pemahaman
pasar bisa jauh lebih luas. Itu artinya penjual
dan pembeli tidak perlu bertatap muka di satu
lokasi tertentu untuk transaksi jual beli, namun
bisa juga dengan menggunakan media
elektronik seperti telepon, faksimil, atau
jaringan internet. Pengertian di atas pasar
mempunyai area atau lokasi tertentu, dengan
cara ini ada kemungkinan pembeli dan
pedagang bertemu untuk mengelola
pertukaran. Namun, dalam hal ini pasar dapat
terjadi dimana saja melalui berbagai sarana
dan system yang ada.
Kemudian pengertian pemasaran
sebagaimana dikemukakan oleh Philip Kotler
(1997) adalah suatu siklus social dan
administrative dimana orang dan
pengumpulan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dengan membuat dan
memperdagangkan barang dan nilai dengan
orang lain. Pemasaran juga dapat diartikan
sebagai pekerjaan membuat dan menawarkan
barang ke berbagai acara dengan alasan
tertentu. Iklan terlihat untuk membuat dan
memperdagangkan barang, baik produk atau
jasa kepada pembeli. Penciptaan barang jelas
didasrkan pada persyaratan dan kebutuhan
pasar. Akan sangat berbahaya jika
pembentukan item tidak tergantung pada
kebutuhan pembeli. Pelanggan yang
membutuhkan dan menginginkan barang
adalah orang atau perkumpulan tertentu.
Supaya bisnis yang direncanakan yang
akan dijalankan menjadi efektif, penting untuk
menjalankan strategi bersaing sebelum
melakukannya kegiatan usaha. Kegiatan dari
strategi bersaing merupakan penentuan dari
segmentation pasar, penetapan targeting, dan
penentuan positioning produk di pasaran.
1. Segmentasi Pasar ( market Segmentation)
Segmentasi pasar merupakan memecah
pasar ke dalam berbagai bagian pembeli yang
bisa saja membutuhkan berbagai barang atau
marketing mix yang berbeda (Kasmir &
Jakfar, 2015). Pembagian pasar harus
diselesaikan dengan memikirkan bahwa
dalam suatu pasar terdapat berbagai pembeli
dengan berbagai kebutuhan dan keinginan.
Akibatnya setiap perbedaan mungkin bisa
berubah menjadi pasarnya sendiri.
2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Dalam penilaian beberapa bagian pasar
untuk daya pikat adalah menentukan satu atau
sebagian dari layanan yang diberikan dan
interaksi penilaian sangat penting untuk pasar
yang objektif (Tjiptono, 2019). Penetapan
pasar sasaran melalui cara pengembangan
ukuran dan daya pikat yang menarik segmen
yang kemudian segmen yang diinginkan
dipilih.
3. Posisi Pasar (Market Positioning)
Penentuan posisi pasar adalah
menentukan posisi produk yang kompetitif
pada suatu pasar (Kasmir & Jakfar, 2015).
Setelah melakukan kegiatan penentuan
segmen mana yang akan dihadapi, maka yang
perlu dilakukan adalah penentuan posisi untuk
produk yang ingin ditempati pada segmen
tersebut.
Setelah Strategi Bersaing, maka
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
bauran pemasaran. Bauran pemasaran
merupakan strategi yang digunakan oleh para
pengusaha dalam menentukan produk yang
akan dibuat, harga dari setiap produk yang
dihasilkan, lokasi serta pendistribusian produk
kepada konsumen, dan promosi yang
digunakan untuk menarik minat konsumen.
Adapun rincian dari bauran pemasaran
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
Produk adalah solusi dari masalah yang
berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Menurut Philip Kotler (1997),
produk adalah apa saja yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen dari
produk yang ditawarkan supaya bisa dibeli,
digunakan atau dimakan.
Keberhasilan dari investasi yang ditanam
tergantung dari kemampuan perusahaan
dalam mendesain produk, memilih bahan, dan
mendefinisikan manfaat produk yang akan
ditawarkan kepada calon konsumen sehingga
keinginan dan kebutuhannya terpenuhi
dengan baik.
2. Strategi Harga
Dalam kegiatan bauran pemasaran harga
merupakan factor penting yang harus
dilakukan. Harga merupakan nilai dari jumlah
uang yang diberikan ketika jual beli untuk
mendapatkan barang berupa jasa atau produk
yang terlihat. Penetapan harga pada sebuah
produk sangat perlu untuk dilakukan,
mengingat harga adalah factor penyebab dari
laku tidaknya barang yang ditawarkan.
Kesalahan ketika penentuan harga dapat
mengakibatkan tidak lakunya barang di
pasaran.
3. Strategi lokasi dan Distribusi
Ketiga dalam kegiatan pemasaran adalah
menentukan area dan penyebaran, baik tempat
kerja cabang, tempat kerja kepala, pabrik atau
ruang penyimpanan. Kepastian area dan
sirkulasi disamping kantor dan kerangka
pendukung sangat penting, karena pembeli
dapat dengan mudah tiba di setiap area dan
membawa barang atau jasa. Dengan cara ini
kantor dan kerangka kerja harus memberikan
kecenderungan yang menyenangkan dan
aman bagi semua pelanggan.
4. Strategi Promosi
Terakhir dari kegiatan bauran pemasaran
adalah promosi. Promosi adalah Tindakan
sama - sama keharusannya dengan kegiatan
strategi produk, strategi harga dan strategi
lokasi dan distribusi. Ketika Tindakan ini
dilakukan maka setiap organisasi berupaya
menyebarluaskan semua barang atau jasanya
baik offline maupun online.
Teori Aspek Teknis
Aspek teknis sering disebut juga sebagai
aspek produksi. Penilaian keberhasilan untuk
aspek ini sangat harus dilakukan sebelum
organisasi dioperasikan. Penentuan
keberhasilan teknis atau operasi organisasi
yang bersangkutan dengan hal teknis atau
operasi, sebab bila analisinya tidak baik akan
fatal akibatnya bagi organisasi dalam kurun
waktu yang akan datang.
Dalam aspek teknis yang harus banyak
perhatiannya adalah permasalahan pada
lokasi, seberapa luas tempat produksi, cara
peralatan pabrik disusun dan bagaimana
proses produksi serta teknologi yang
dipilihnya (Kasmir & Jakfar, 2015).
Pemenuhan kajian terhadap sudut pandang
fungsional tergantung pada jenis bisnis yang
akan dijalankan, mengingat setiap jenis bisnis
mempunyai kebutuhannya masing – masing.
Teori Manajemen Sumber Saya Manusia
Penjabaran dari manajemen sumber
daya manusia pada fungsi manajerial yang
mencakup pengaturan, penyusunan,
koordinasi, pengelolaan, dan kapasitas yang
dapat digunakan yang mencakup akuisisi,
peningkatan, kombinasi, dukungan dan akhir
bisnis (Kasmir dan Jakfar, 2017: 172).
Ketersediaan organisasi diidentifikasi dengan
asset manusia para eksekutif dari akuisisi
hingga pengaturan dalam situasi tertentu
untuk melakukan operasi organisasi
perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia
adalah sebuah ide yang diidentikkan dengan
strategi, metode dan praktikum, bagaimana
mengawasi atau mengawasi individu didalam
organisasi supaya penetapan tujuan dapat
dicapai dengan baik.
Teori Aspek Sosial Ekonomi
Aspek Sosial Ekonomi adalah
memberikan manfaat bagi masyarakat baik
secara social maupun ekonomi atau
sebaliknya dari usaha yang didirikan (Kasmir
& Jakfat, 2017: 201). Oleh sebab itu, dampak
positif dan negative yang dapat diterima oleh
pemilik usaha, masyarakat dan pemerintah
dapat dirasakan dengan baik dikarenakan
adanya pendirian usaha itu sendiri.
Penekanan khusus dampak positif yang
diberikan dari pendirian usaha adalah untuk
masyarakat, sedangkan umumnya untuk
pemerintah. Ditinjau dari aspek ekonomi
dengan adanya pendirian sebuah usaha dapat
meningkatkan pendapatan dan memberikan
peluang bagi masyarakat. Sedangkan bagi
pemerintah dampak positif dari aspek
ekonomi dari pendirian sebuah perusahaan
adalah berupa pajak penghasilan baik bagi
pemerintah daerah maupun bagi pemerintah
pusat.
Aspek Finansial
Teori Arus Kas (Cash Flow)
Jakfar dan Kasmir (2017: 95)
mendefisinikan aliran kas merupakan ukuran
uang tunai yang masuk dan keluar dari suatu
organisasi sejak usaha dilakukan hingga batas
terjauh dari modal berakhir. Untuk situasi ini,
hal utama bagi penanam modal adalah berapa
banyak uang bersih yang mereka dapatkan
dari sumber daya yang dimasukan ke dalam
bisnis. Pentingnya kas akhir bagi penanam
modal bila dibandingkan dengan manfaat
yang diperoleh organisasi karena diharapkan
dapat terpenuhinya kebutuhan resiko setiap
hari, membayar seluruh komitmen yang
berkembang, dan digunakan untuk membuat
usaha.
Teori Payback Period (PP)
Waktu Waktu pengembalian adalah
proporsi antara biaya yang mendasari modal
dan aliran uang yang ditentukan dalam satuan
waktu (Rahardja et al, 2018). Metode PP
adalah sebuah teknit penilaian investasi untuk
mengetahui seberapa lama nilai investasi itu
dapat kembali. Mencari nilai Payback Period
dapat diketahui dengan melihat hasil dari
perhitungan kas bersih yang diterima oleh
perusahaan setiap tahunnya. Apabila modal
awal yang digunakan adalah modal pribadi
maka Nilai kas bersih yang diperoleh dari
penjumlahan keuntungan setelah dikurangi
pajak dan ditambah dengan nilai penyusutan
asset perusahaan.
Untuk menghitung Payback Period dengan
rumus sebagai berikut:
PP = Investasi
x 1 Tahun
Kas Bersih
Teori Net Present Value (NPV)
Nilai bersih sekarang atau sering disebut
Net Present Value (NPV) adalah proporsi
antara uang bersih dan modal selama masa
perjanjian permodalan (Kasmir, 2015).
sehingga Net Present Value dihasilan dari
selisih antara nilai dari kedua Presen Value
tersebut.
Cara menghitung Net Present Value,
pertama yang perlu kita ketahui adalah jumlah
PV kas bersihnya. Nilai tersebut didapatkan
dari proses membuat dan memperhitungkan
dari aliran kas perusahaan selama masa modal
tertentu.
Untuk menghitung nilai NPV menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan :
R = Tingkat Suku Bunga
Teori Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return (IRR) merupakan
rumus untuk mengetahui seberapa besar
tingkat kembalinya hasil intern (Kasmir &
Jakfar, 2017: 105). Untuk mencari nilai IRR
terdapat dua acara yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Cara yang pertama mencari IRR adalah
dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
i1 = Tingkat bunga 1 ( tingkat discount
rate yang menghasilkan NPV1)
i2 = Tingkat bunga 2 ( tingkat discount
rate yang menghasilkan NPV2)
NPV1 = Net Present Value 1
NPV2 = Net Present Value 2
2. Cara kedua dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
Teori Provitability Index (PI)
Profitability index ( PI ) atau benefit and
cost ratio ( B/C Ratio) adalah proporsi
tindakan dari present value dari total
kompensasi hingga nilai penggunaan usaha
saat ini atas adanya umur modal (Kamis &
Jakfar, 2017).
Untuk mencari nilai Provitability Index dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode kualitatif yang dipergunakan
untuk penelitian ini di dalamnya terdapat dua
aspek yaitu, aspek non finansial diantaranya
adalah aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek Teknik dan teknologi, aspek
sumber daya manusia, dan aspek social
ekonomi. Sedangkan pada aspek finansial
yaitu, arus kas (Cash Flow), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Payback Period (PP) dan Provitability Index
(PI).
Kerangka Pemikiran Operasional
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang
digunakan merupakan data primer dan data
sekunder. Dan sumber data dari data primer
diperoleh dengan menggunakan data dari
usaha tersebut dengan dokumentasi yang
sudah dilakukan secara langsung berupa data
penjualan, data asset perusahaan, harga bahan
baku, peralatan yang digunakan, biaya
operasional, dan data yang lainnya.
Sedangkan sumber data dari data sekunder
diperoleh dari studi literatur, buku, dan
referensi lain berupa jurnal yang diperlukan
dalam penelitian ini.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data untuk penelitian Analisis
Kelayakan Bisnis Busana Muslim pada
UMKM Brand Alhijaz ini adalah melalalui
pengamatan langsung ke lokasi usaha
tersebut.
Langkah – Langkah yang dilakukan dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut: :
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan
langsung ke lapangan dengan cara
mendengarkan informasi yang disampaikan
oleh pemilik, kemudian meninjau dari setiap
informasi yang diterima serta mencatat segala
informasi penting yang berhubungan dengan
penelitian studi kelayakan bisnis pada Brand
Alhijaz. Dibandingkan dengan Teknik
wawancara dan kuisioner, Teknik observasi
memiliki Teknik pengumpulan data yang
lebih spesifik.
2. Dokumentasi
Studi dokumentasi yang telah dilakukan oleh
peneliti pada penelitian ini yaitu berupa photo
dan catatan yang dijadikan tujuan untuk data
dan informasi penelitian. Hasil dari penelitian
yang dilakukan dengan observasi akan
semakin dipercaya apabila dapat didukung
oleh data – data lain seperti dengan
dokumentasi. Dokumen adalah catatan
berbagai kegiatan yang sudah berlalu baik
dalam bentuk gambar, tulisan maupun karya –
karya yang monumental dari seseorang.
Metode Analisi Data
Data yang diproses serta dianalisa
didalam penelitian ini bersifat kualitatif. Data
kualitatif dari aspek non finansial meliputi
aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya
manusia dan aspek social ekonomi. Kemudian
aspek finansialnya, yaitu arus kas (Cash
Flow), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Payback Period (PP),
dan Provitability Index (PI).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Alhijaz adalah bisnis perseorangan yang
berproses di kategori bisnis gamis muslimah.
Alhijaz dalam menjalankan usahanya
menggunakan system pesan buat (make to
order). Bisnis Alhijaz beridiri pada tahun
2018 yang lokasinya di Kecamatan
Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Provinsi
Jawa Barat. Gamis dan krudung yang
diproduksi oleh Alhijaz diperuntukan untuk
penggunaan non formal dengan model polos
namun tetap anggun dan elegan saat
digunakan. Alhijaz sendiri membatasi segmen
pasarnya yang hanya diperuntukan untuk
wanita muslimah yang berumur 20-35 tahun
dengan penghasilan UMR Kota yang
kesibukannya adalah semua pekerjaan serta
pendidikan terakhirnya mulai dari SMA/SMK
sampai dengan S1. Pada tahun 2020 Alhijaz
mampu memproduksi dan menjual 8.112 PCS
gamis set.
Alhijaz berdiri bukan hanya sekedar
sebagai bisnis dan mencari keuntungan,
namun memiliki nilai dakwah Islam yang
menyampaikan kepada setiap konsumennya,
hal ini terlihat dari produk yang didesain
sesuai tuntunan syari’at Islam yang
mewajibkan wanita muslimah menutup aurat
dari ujung kepala sampai ujung kaki kecuali
muka dan telapak tangannya. Tidak hanya
didesain menutup aurat, produk Alhijaz juga
didesain supaya terlihat Anggun dan Elegan,
supaya wanita muslimah tetap tampil percaya
diri dimanapun dia berada ketika
menggunakan gamis dan krudungnya.
Harapan Alhijaz adalah untuk mengindahkan
wanita muslimah supaya menjadi langkah
awal dari perubahan besar. Dan supaya
memudahkan wanita muslimah untuk tampil
Anggun.
Aspek Non Finansial
Analisis Aspek Hukum
Alhijaz merupakan perusahaan yang
awal pendiriannya adalah badan usaha
Perseorangan, dengan organisasi dan
manajemennya yang sederhana. Alhijaz juga
sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
atau dikenal dengan SIUP dengan Nomor :
503/3519/PK/B/BPPTPM/2012. SIUP adalah
izin operasional bagi perusahaan atau badan
yang melakukan kegiatan usaha dibidang
perdagangan, yaitu berupa kegiatan jual beli
barang/jasa. Dan pemilik juga sudah
mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Alhijaz Hanya peru megadakan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB).
Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
Usaha Alhijaz dinyatakan layak
dijalankan dilihat dari aspek pasar dan
pemasaran yang mempunyai beberapa
strategi, yaitu strategi bersaing dan strategi
bauran pemasaran. Adapun rincianya adalah
sebagai berikut:
1. Strategi Bersaing
Untuk tampil beda dengan para
pesaingnya Alhijaz melakukan terobosan baru
di bagian segmentasi pasarnya, penetapan
pasar sasaranya, dan penentuan posisi
pasarnya. Adapun tiga bagian tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Segmentasi Pasar
Didalam dunia pasar, pembeli memiliki
banyak sekali ragam keinginan dan kebutuhan
yang berbeda – beda. Oleh sebab itu potensi
dari setiap perbedaan mempunyai pasarnya
sendiri. Sehingga diperlukan yang namanya
Segmentasi pasar, yaitu untuk membagi pasar
menjadi beberapa kelompok. Segmentasi
pasar di Brand Alhijaz membagi konsumen
berdasarkan geografisnya, yaitu Masyarakat
di Kota-kota Indonesia. Dan demografisnya
yaitu Wanita Muslimah
b. Pasar Sasaran
Setelah segmentasi pasar maka
selanjutnya memilih pasar mana yang akan di
fokuskan dalam memberikan pelayanan.
Dalam pasar sasaran Alhijaz memilih Wanita
Muslimah yang berumur 20 sampai dengan 35
tahun. Dengan penghasilan UMR, SES B-C,
semua pekerjaan dan pendidikan terakhir
SMA/SMK-S.
c. Posisi Pasar
Setelah segmentasi pasar dan pasar
sasaran, maka selanjutnya adalah posisi pasar.
Posisi pasar Alhijaz dengan market kategori
gamis set muslimah untuk acara non Formal
dengan desain polos serta harga terjangkau
kualitas yang baik pada segmen wanita
muslimah yang berada di Kota-Kota
Indonesia, yang berusia 20-35 tahun,
pendapatan perbulan UMR Kota, semua
pekerjaan dan profesi serta pendidikan
terakhirnya SMA/SMK – S1 dengan Interest
Trend Fashion Muslim.
2. Strategi Bauran Pemasaran
Strategi bauran pemasaran merupakan
strategi yang harus dilaksanakan apabila
strategi bersaing sudah terpenuhi, jika sudah
terpenuhi maka perlu diselaraskan dengan
strategi bauran pemasaran, yaitu diantaranya
adalah sebagai berikut:
A. Strategi Produk
Produk yang ditawarkan Brand Alhijaz
adalah fashion muslimah diantaranya adalah
gamis dan khimar. Produk yang wajib
diterima oleh konsumen yang apabila tidak
terpenuhi maka akan menyebabkan complain,
yaitu kualitas bahan yang bagus yang nyaman
digunakan dan tidak transparan, jahitan yang
rapih, packaging yang menarik, dan terdapat
brosur atau thanks card. Selain itu ada
pelayanan excellent serta transaksi mudah,
kedua hal tersebut biasanya diterima oleh
konsumen, yang apabila tidak diterima oleh
konsumen maka konsumen akan complain.
B. Strategi Harga
Penentuan harga dari barang kerudung
dan gamis yang dilakukan oleh pihak Alhijaz
merupakan factor penting bagi organisasi
dalam memutuskan system periklanan yang
digunakan untuk memenangkan pasar. Dalam
hal ini Alhijaz sedang menetapkan strategi
harga dengan strategi Penetration pricing,
dimana untuk tujuan menguasai pasar maka
penetapan harga produk harus serendah
mungkin (Kasmir & Jakfar, 2017: 54).
Penetapan harga untuk gamis mulai dari
Rp. 185.000 sampai dengan Rp. 360.000. dan
untuk harga krudung mulai dari Rp. 55.000
sampai dengan Rp. 120.000.
C. Strategi Lokasi dan Distribusi
1. Lokasi
a. Lokasi Kantor, Pabrik, dan Gudang
Alhijaz memiliki kantor, pabrik, dan
gudang sendiri yang berada di
Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Cianjur Provinsi Jawa Barat. Dimana
lokasi tersebut berada di tengah antara
Bandung dan Jakarta. Sehingga untuk
membeli bahan baku Alhijaz
memerlukan waktu sekitar 3 jam
perjalanan menuju Jakarta dan 2 jam
perjalanan menuju Bandung. Karena
Jakarta dan Bandung merupakan pusat
lokasi bahan tekstil di Indonesia.
b. Lokasi Toko
Dikarenakan Alhijaz menjual
98% produknya lewat Internet, dan
sisanya lewat offline maka lokasi toko
yang digunakan untuk menyampaikan
produk Alhijaz kepada konsumen, yaitu
lewat Website sendiri, Aplikasi sendiri
yang diperuntukan untuk Distributor
yang diberi nama Alhijaz Mobile
System, dan untuk agen serta reseller
menggunakan Aplikasi Alhijaz PRS
(Produk Ready Stock), Instagram, dan
Group WhatsApp.
c. Distribusi
Distribusi merupakan jaringan
yang ada didalam sebuah organisasi
yang memiliki fungsi sebagai
penghubung antara produsen dengan
konsumen akhir (Kasmir & Jakfar,
2017). Alhijaz memiliki strategi untuk
menyalurkan produknya ke konsumen akhir
yang terdiri dari :
Alhijaz → Distributor → Agent → Reseller →
Konsumen
Tabel 4.1 Rekap data Distributor, Agent dan
Reseller
Mitra Terdaftar
Minimal
Order /
Launching
Distributor 34 orang 80 pcs
Agent 345 orang 20 pcs
Reseller 4.095 orang 2 pcs
Berdasarkan data Tabel 4.1 bahwa di
ketahui Alhijaz memiliki team Distributor 34
orang dengan minimal order per laouncing 80
pcs produk Alhijaz, Agent 345 orang dengan
minimal order per laoncing 20 pcs produk
Alhijaz dan Reseller 4.095 orang dengan
minial order per launcing 2 pcs produk
Alhijaz. Sehingga rata-rata setiap Distributor
memiliki 10 orang Agent. Dan setiap Agent
rata-rata memiliki 38 orang Reseller.
D. Strategi Promosi
Strategi promosi yang dijalankan Alhijaz
untuk memperkenalkan produknya kepada
konsumen adalah dengan periklanan, Promosi
Penjualan, Penjualan Pribadi.
1. Periklanan
Strategi periklanan yang dijalankan
oleh Alhijaz adalah dengan
mempersiapkan photo yang asli dengan
barangnya, barang yang diphoto
diperagakan atau dimodeli oleh selegram
muslimah yang ada di Indonesia, desain
background photonya diperbagus serta
memberikan deskripsi atau copywriting
yang informative dan menarik. Kemudian
media yang digunakan Alhijaz dalam
menyebarluaskan produknya yaitu dengan
media Website, media social Instagram,
Facebook dan WhatsApp milik para
Distributor, Agent maupun Reseller.
2. Promosi Penjualan
Ketika perusahaan menginginkan
peningkatan pada penjualan dan
peninggkatan pada jumlah pelangggan,
maka Alhijaz melakukan suatu strategi
promosi berupa Giveaway untuk followers
yang ada di media social Instagram,
facebook, dan Whatsapp dengan system
menebak sebuah game yang disediakan
oleh Alhijaz, untuk hadiahnya berupa
produk Alhijaz itu sendiri. Dan khusus
untuk Distributor agar gencar melakukan
periklanan di media socialnya masing-
masing, Alhijaz memberikan hadiah
berupa mas batangan berlaku kelipatanya
apabila mencapai target penjualan yang
ditentukan oleh Alhijaz dengan system
point.
3. Penjualan Pribadi
Untuk memperkuat lagi dalam
mempengaruhi konsumen yang asalnya
tidak berminat menjadi berminat, team
Alhijaz dari bagian Conten Creator
melakukan review produk dengan kamera
smartphone kemudian disebarkan melalui
media social Instagram, Facebook, dan
WhatsApp milik Alhijaz.
Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
Kelayakan bisnis Alhijaz dilihat dari
aspek Teknis karena memiliki point – point
sebagai berikut:
1. Aliran Proses Produksi
Dalam proses produksi, Alhijaz
memiliki gambaran aliran proses produksi
yang dapat memudahkan ketika pengontrolan,
Adapun bagian – bagiannya adalah sebagai
berikut :
a. Proses Produksi di Pabrik Alhijaz
Ketika Alhijaz memproses sebuah
gamis dan kerudung maka akan melewati
tahapan – tahapan proses pembuatan,
seperti pemotongan bahan, penggabungan
bahan, dan proses akhir. Untuk lebih
jelasnya dapat tergambarkan pada gambar
4.1.
Gambar 4.1 Proses Produksi di Pabrik
Alhijaz
Berdasarkan pada Gambar 4.1 bahwa
dalam proses produksi produk Alhijaz
melalui beberapa tahapan, yang pertama ;
pembuatan desain produk, dalam proses ini
Alhijaz mendesain produk sendiri dengan
ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) dari
model produk yang sedang tren di pasar.
Yang kedua; menentukan bahan, dalam hal
ini Alhijaz memilih bahan yang lembut,
dingin, lentur dan tidak transparan yang
kategori semua itu di sukai oleh wanita
muslimah. Yang ketiga ; memesan bahan,
Alhijaz dalam pemesanan bahan sudah
memiliki kerjasama dengan pemilik toko di
Thamrin Jakarta, apabila bahannya tidak
ada atau habis maka Alhijaz akan mencari
bahan di toko-toko yang ada di Thamrin
dan Tanah Abang Jakarta. Bila tidak
menemukan juga maka Alhijaz akan
mencari di daerah Bandung. Yang
keempat; rak bahan mentah, apabila bahan
sudah di pesan dan dikirim, Alhijaz akan
menempatkan bahan di rak penyimpanan
bahan mentah. Yang kelima; proses
cutting, dalam proses ini bahan mentah tadi
di potong sesuai pola produk dengan mesin
potong kain. Yang keenam; proses jahit,
dalam proses ini bahan yang sudah di
potong sesuai pola tadi akan di gabungkan
menjadi sebuah produk. Yang ketujuh;
finishing, setelah proses jahit maka
selanjutnya di finishing yang meliputi
pengontrolan jahitan, kualitas bahan dan
kerapihan, setelah itu di licin dan di
packing. Yang kedelapan; rak bahan jadi,
setelah poduk di packing dengan rapih,
maka di simpan di gudang bahan jadi. Yang
terakhir; proses pemasaran, dalam proses
ini menyalurkan produk ke konsumen
lewat distributor, agent, dan reseller
Alhijaz.
b. Proses Produksi melalui Jasa Konveksi di
luar Alhijaz
Apabila pesanan melebihi kapasitas
produksi, maka Alhijaz akan mengeluarkan
sebagian prosesnya ke jasa konveksi yang
sebelumnya sudah bermitra dengan Alhijaz
dan standar kualitan jahitannya memenuhi
kriteria kualitas Alhijaz, pada Gambar 4.4
terlihat alir proses produksi dari
perusahaan Alhijaz.
Gambar 4.2 Proses Produksi melalui Jasa
Konveksi
2. Layout Produksi dan Office
Alhijaz memiliki layout produksi dan
office yang dapat tergambarkan oleh gambar
– gambar berikut:
a. Layout tempat Cutting dan tempat
pengimpanan bahan baku
Gambar 4.3 Layout tempat cutting dan
bahan baku
b. Layout tempat jahit
Gambar 4.4 Layout tempat proses jahit
c. Layout tempat finishing
Gambar 4.5 Layout tempat proses finishing
d. Diagram alir proses finishing
Gambar 4.6 Diagram alir proses finishing
e. Layout tempat barang jadi dan office
Gambar 4.7 Layout tempat barang jadi dan
tempat Office
3. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi adalah sebuah proses
penanganan bahan baku yang diolah menjadi
bahan jadi dan penerimaan setiap bahan serta
penyimpanan bahan mentah maupun bahan
jadi dalam kurun waktu yang diinginkan oleh
sebuah perusahaan atau organisasi. Adapun
Alhijaz dalam system penjahitannya yaitu
dengan system borongan ,system dimana
dalam pengerjaan satu produknya dilakukan
sendiri mulai dari menjahit setiap bagian
sampai dengan mengobras produknya.
Sehingga kapasitas produksinya adalah
sebagai berikut:
1. Kapasitas produksi per hari untuk produk
gamis oleh 18 karyawan rata-rata 10 gamis.
dan krudung oleh 11 karyawan rata-rata 20
kerudung.
2. Pembuatan gamis dalam satu hari = 18
karyawan X 10 adalah = 180 gamis. Dan
pembuatan kerudung dalam satu hari = 11
Karyawan X 20 adalah = 220 kerudung.
Jadi dalam satu hari Alhijaz mampu
memproduksi gamis rata-rata 180 gamis
dan 220 untuk kerudung.
3. Kapasitas produksi per tahun
Produksi per tahun = Produksi per hari X
rata-rata hari produksi X 12 bulan
Gamis : 180 x 25 x 12 = 54.000
Kerudung : 220 x 25 x 12 = 66.000
Sehingga produksi gamis dan kerudung
Alhijaz dalam kurun waktu satu tahun
dapat membuat 54.000 gamis dan 66.000
kerudung.
Analisis Aspek Manajemen Sumber Daya
Manusia
1. Struktur Organisasi
Didalam menjalankan kegiatan
operasionalnya Alhijaz memiliki struktur
perusahaan yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuannya. Devisi – devisi dari
struktur organisasinya meliputi Owner
(Pemilik), CEO (Chief Excecutive Officer),
HRD (Human Resources Development),
Finance & Administration, Operasional,
Quality Control, Marketing & Sales, Logistik,
dan Desainer.
2. Tugas dan Tanggungjawab
1. Chief Executive Officer
a. Sepenuhnya bertanggungjawab
untuk menjalankan operasi
organisasi.
b. Membuat rencana tujuan dan
pengaturan organisasi secara
menyeluruh.
c. Memeriksa dan memenuhi rencana
kerja umum dan rencana keuangan
organisasi.
2. Manager HRD
a. prosedur di bidang SDM dalam
mengurus dan perbaikannya.
b. Menyaring, mengukur, dan
melaporkan masalah, rencana
peningkatan yang diidentifikasi
keterkaitan sumber daya manusia
yang targetnya dalam kurun waktu
tertentu dengan struktur yang
disepakati.
3. Manajer Finance & Administration
a. Bertanggung jawab kepada CEO
untuk hasil dari pencatatan keuangan
setiap periode.
b. Mengatur setiap pengeluaran dan
pemasukan pendapatan perusahaan.
c. Mengatur lalu – lintas tagihan.
d. Setiap kegiatan produksi semua
hasilnya dicatat.
e. Barang siap paking dan siap kirim
dibuat laporan hasilnya.
f. Setiap pengiriman barang di buat
dokumen surat jalannya.
g. Mencatat absensi karyawan dan
menghitung gaji karyawan.
4. Manajer Operasional
a. Bertanggungjawab kepada
bawahannya setiap tugas yang
diberikan kepada bawahannya
maupun wewenang yang
diembannya.
b. Setiap proses produktifitas produksi
dan pendistribusian barang serta
yang berhubungan dengan
operasional dikendalikan oleh
manager operasional.
5. Manager Quality Control
Memiliki tugas dalam mengontrol
kesesuaian standar barang yang telah
ditetapkan untuk barang yang akan dijual
ke pelanggan.
6. Manager Marketing & Sales
a. Melakukan pengawasan terhadap
jalannya aktivitas penjualan
perusahaan.
b. Keunggulan dan manfaat barang
yang ditawarkan dapat memberikan
keyakinan kepada pelanggan.
c. Jika ada pelanggan yang masih ragu
dengan produk alhijaz, maka akan
diyakinkan.
d. Setiap keluhan dari pelanggan
dikelola dengan baik.
e. Setiap barang yang dikirim, maka
dilakukan penagihan invoice.
f. Setiap pesanan yang masuk, maka
perlu dicatat dan didokumentasikan.
7. Manager Logistik
a. Bertanggung jawab atas masuk dan
keluar bahan mentah dan bahan
pendukung.
b. Bertugas menyalurkan produk ke
konsumen atau pelanggan.
c. Pengawasan dan pengaturan
penyaluran produk ke tempat yang
dituju.
8. Manager Desainer
a. Bertanggung jawab atas pembuatan
model dan pemilihan bahan yang
akan dipasarkan.
b. Bertanggung jawab memperbagus
gamis dan kerudung yang akan
dipakai oleh model saat pemotretan.
Analisis Aspek Sosial Ekonomi
Secara keseluruhan infek positif dari
aspek social economi dari adanya Perusahaan
Alhijaz antara lain :
1. Bagi rumah tangga ekonominya akan
meningkat melalui:
a. Pendapatan penghasilan keluarga
menjadi meningkat. Khusus bagi
mereka yang bekerja di perusahaan
Alhijaz setiap bulannya pasti akan
mendapatkan pendapatan keluarga.
b. Menambah Variasi produk Muslimah
serta menambah jumlah ketersediaan
produk di masyarakat, sehingga
masyarakat dalam memenuhi
keinginanya memiliki banyak produk
pilihan.
c. Mengurangi jumlah pengangguran di
masyarakat. Karena dalam pendirian
bisnis adanya karyawan untuk
menjalankan bisnisnya sangat
diperlukan.
2. Bagi pemerintah lokan maupun ragional
ekonominya meningkat melalui:
a. Bagi masyarakat kesempatan dan
peluang untuk bekerja bertambah.
b. Meningkatkan variasi aktivitas
pencarian penghasilan pada masyarakat.
c. Peningkatan produk domestic ragional
bruto (PDRB).
Analisis Aspek Finansial
Aliran Kas (Cash Flow)
Cash Flow atau aliran kas merupakan
total uang tunai yang diterima dan dikeluarkan
dalam suatu organisasi. Berikut merupakan
aliran kas dari Brand Alhijaz
Tabel 4.2 Aliran kas periode 2018-2020
Dilihat dari Tabel 4.9 Laba Alhijaz
Setiap tahunya selalu mengalami keuntungan,
pada tahun 2018 senilai Rp. 142.511.189,
pada tahun 2019 senilai Rp. 116.498.947, dan
pada tahun 2020 senilai Rp. 139.842.379.
Perhitungan Payback Period
Menghitung berapa lama yang
diperlukan dalam periode tahun untuk
menutupi pengembalian biaya awal.
Perhitungan pengembaliannya dengan cara
memperhitungkan aliran kas bersih pada
tahun proyeksi.
Periode investasi pribadi yang dapat
dikembalikan antara lain:
Modal (Investasi pribadi) Rp. 300.000.000
Net Cash Flow Tahun 1 Rp. 142.511.189 (-)
= Rp. 157.488.811
Net Cash Flow Tahun 2 Rp. 116.498.947 (-)
= Rp. 40.989.864
Net Cash Flow Tahun 3 Rp. 139.842.379 (-)
= Rp. – 98.852.515
Payback Period
= (Rp. 300.000.000 / Rp. 398.852.515) x 36
= 27,08 Bulan / 12
= 2 Tahun + (0,26 x 12)
= 2 Tahun 3 Bulan + (0,12 x 30)
= 2 Tahun 3 Bulan 4 Hari
Maka Payback Period adalah 2 Tahun, 3
bulan, 4 hari
Itu artinya jumlah pengembalian investasi
pada perusahaan Alhijaz Cukup singkat, yaitu
2 tahun 3 bulan 4 hari.
Perhitungan Net Present Value
Cara memperoleh nilai NPV yaitu
dengan cara pendiskontoan gap diantara
jumlah uang yang masuk dengan jumlah uang
yang keluar setiap tahunnya dengan suku
bunga yang sudah ditentukan. Adapun tingkat
bunga disini adalah sebesar 10%, dalam
penghitungan NPV menyatakan bahwa bisnis
dikatakan layak jika NPV > dari 0. Jika NPV
= 0, berarti usaha tersebut tidak rugi dan tidak
untung. Dan jika NPV < 0, maka bisnis itu kan
mengalami kerugian sehingga tidak perlu
untuk dilakukan. NPV Alhijaz adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Perhitungan Net Present Value DF
10%
Maka nilai NPV Alhijaz dengan suku bunga
10% adalah senilai Rp. 30.901.397. Sehingga
Alhijaz dinyatakan layak karena nilai NPV >
0.
Perhitungan Internal Rate of Return
Internal Rate of Return merupakan
metode supaya mengetahui apakah usaha ini
dilihat dari asetnya mengalami peningkatan
atau tidak. Sehingga investor lebih memilih
usaha ini dibandingkat dengan menyimpat di
bank secara deposito. maka diperoleh
perhitungan yang mengahasilkan nilai sebagai
berikut :
Tabel 4.11 Perhitungan NPV dengan DF
11% dan 12%
Dengan metode interpolasi, hasil IRR dapat
dihitung sebagai berikut :
Pv Proceed 11% Rp. 325.193.160
Pv Proceed 12% Rp. 262.790.380 –
Selisih 1% Rp. 62.402.780
Maka Presentase perbedaannya adalah
= Rp. 25.293.260
Rp. 62.402.780
= 0,40%
Sehingga nilai IRR adalah
11% + 0,40% = 11,40%
Dari hasil interpolasi didapatkan nilai IRR =
11.40 %, Sehingga Alhijaz di anggap layak
karena IRR > Tingkat suku bunga 10%.
Perhitungan Profitability Index
Profitability index ( PI ) atau B/C Ratio
adalah proporsi tindakan dari present value
dari total kompensasi hingga nilai penggunaan
usaha saat ini atas adanya umur modal.
Bisnis ini bisa dikatakan masuk akal
untuk dijalankan jika nilai PI > 1. Untuk bisnis
Alhijaz memiliki nilai PI yang diperoleh
adalah 13,7. Hal ini menunjukkan bahwa
perbedaan manfaat setiap tahun lebih penting
dari pada berbedaan biaya, sehingga bisnis ini
dapat dikatakan bisa dijalankan. Untuk
perhitungannya bisa melihat pada table 4.12.
Tabel 4.12 Perhitungan Profitability Index
PI atau Net B/C Ratio
= 3.941.515.402 / 288.436.482
= 13,7
Karena nilai PI > 1, yaitu 13,7. Maka bisnis
dikatakan layak.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Mengingat hasil analisis dari
pengolahan data – data yang telah dilakukan
sebelumnya, disimpulkan dapat memperoleh
beberapa hal diantaranya:
1. Aspek Hukum dari usaha Alhijaz baru
memiliki SIUP dan NPWP.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran dari bisnis
Alhijaz mempunyai masa depan yang besar
dilihat dari kemampuannya membuat
strategi bersaing, strategi bauran
pemasaran, dan strategi promosi serta
mempunyai saluran distribusi yang sangat
kuat.
3. Aspek teknis menggambarkan bahwa
ketersediaan bahan baku dan bahan
pendukung mudah didapatkan, dan
memiliki alur proses produksi, layout serta
diagram alir yang jelas.
4. Dilihat dari aspek manajemen sumber daya
manusia, Alhijaz belum bisa dibilang layak
karena terdapat double job pada setiap
divisinya.
5. Berdasarkan aspek social ekonomi, Alhijaz
memiliki dampak positif bagi masyarakat
disekitar perusahaan dan bagi
pemerintahan.
6. Kesimpulan dari aspek keuangan yang
sudah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Hasil dari arus kas, perusahaan Alhijaz
setiap tahunnya akan mendapatkan laba.
b. Hasil dari perhitungan waktu yang
dibutuhkan untuk pengembalian modal
bisnis ini terbilang cepat dalam kurun
waktu yaitu 2 Tahun 3 bulan 4 hari.
c. Hasil dari perhitungan standar kelayakan
menghasilkan nilai Net Present Value > 0,
Internal Rate of Return > Bunga Pinjaman,
dan PI > 1. Oleh sebeb itu dari aspek
keuangan rencana bisnis ili layak untuk
bisa dijalankan perusahaannya.
Saran
Alhijaz harus secara konsisten berupaya
untuk menggarap kualitas dan kinerja
pelaksanaan perusahaan, yang perlu
diperbaiki dan perlu penambahan adalah pada
tenaga kerja yang mumpuni untuk
mempermudah pencapaian tujuan organisasi.
Nilai modal untuk rencana pembangunan
pengembangan perusahaan ini nilainya cukup
tinggi, oleh sebab itu penanganan bisnisnya
memerlukan Tindakan yang sungguh –
sungguh terhadap pemasarannya dan operasi
produksinya. Dan perhatian khusus dalam hal
penelitian serta pengembangan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, G., Sitepu, M., & Panjaitan, F. (2018).
Analisis Studi Kelayakan
Pengembangan Usaha “UMKM”
Jeruk Kunci Melati di Kota
Pangkalpinang di Tinjau Dari Aspek
Finansial. Jurnal Ilmiah Progresif
Manajemen Bisnis (JIPMB), 24(2),
12–18.
Agustin, H. (2017). Analisis Keuangan
Kelayakan Bisnis Syariah H amdi ’ s
Model. 4(2014), 295–305.
Ardianto Tanaka, L., Assumpta, M., Marlina,
E., & Id, E. A. (2017). Studi
Kelayakan Bisnis Uniquephotocard
Di Mal Ciputra World Surabaya.
Jurnal Manajemen Dan Start-Up
Bisnis, 1(6), 746–754.
Azizah, A. N., & Zulkarnaen, I. (2020).
Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Fashion Muslimah “ Galery Amanah
” menggunakan Pendekatan
Business Process Management (
BPM ). 2020(2), 1–14.
Chairani, P., Lie, D., Harahap, K., &
Simatupang, S. (2019). Analisis
Kelayakan Bisnis Pada a-B
Brotherhood Cafe Di Serbalawan
Kecamatan Dolok Batu Nanggar
Kabupaten Simalungun. Maker:
Jurnal Manajemen, 5(2), 61–71.
https://doi.org/10.37403/maker.v5i2.
119.
Dr.Suliyanto. (2019). Analisis Kelayakan
Bisnis. 3(2), 92–102.
Dwiputra, G. A. (2017). Analisis Kelayakan
Pengembangan Usaha Rumah
Makan Krebo Jantan. Jurnal Sistem
Dan Manajemen Industri, 1(2), 85.
https://doi.org/10.30656/jsmi.v1i2.4
78.
Minum Dalam Kemasan Pdam Kabupaten
Kulonprogo. EfEktif Jurnal Bisnis
Dan Ekonomi, 2(2), 124–135.
http://jurnalefektif.janabadra.ac.id/w
p-content/uploads/2015/11/Efektif-
Des-2011_3.pdf
Fajarika, D., Fahadha, R. U., Mardiono, I., &
Miswari, N. (2019). Feasibility Study
of Shallot Production in Financial
Aspect in Central Lampung (Case
Study : Kota Gajah). Journal of
Science and Application Technology,
2(1), 26–34. https://doi.org/10.35472
/281423
Firnawati, Eka, L., Rizki, S. D., Wulan, A. I.,
Prasetya, M. A., Supriadi, I., &
Rachmatullah, H. F. (2019).
Implementasi Kewirausahaan
Melalui Studi Kelayakan Bisnis
Sirup Herbal “Tenan’e Healthy
Sirup.” Jurnal Inovasi Manajemen
Dan Kebijakan Publik, 2(1), 20–32.
Jory, S. R., & Madichie, N. O. (2016). Net
Present Value Analysis and the
Wealth Creation Process : A Case
Illustration Abdelhafid Benamraoui
Devkumar Roshan Boojihawon.
XXVI, 85–99.
Kristanto, F. D., Susyanti, J., & Salim, M. A.
(2019). Analisis Kelayakan Bisnis
Ditinjau Dari Aspek Keuangan
Produk Ekonomi Kreatif di
Kabupatan Malang. Analisis
Kelayakan Bisnis Ditinjau Dari
Aspek Keuangan Produk Ekonomi
Kreatif, 29. www.fe.unisma.ac.id.
Marcelly Widya W., A. S. dan N. I. (2017).
Jurnal Riset Akuntansi dan
Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember
2017 85. Riset Akuntansi Dan
Manajemen, 6(2), 85–92.
Masnunah, M., Sunaryo Putri, D. P., &
Irawan, A. (2020). Analisis
Kelayakan Usaha Busana Muslim
Melalui Aspek Teknis, Pemasaran
Dan Finansial Di Umkm Moma
Libas Taqwa. JITMI (Jurnal Ilmiah
Teknik Dan Manajemen Industri),
3(1),24. https://doi.org/10.32493/
jitmi. v3i1.y2020.p24-32.
Sampieri, R. H. (2016). Feasibility Analysis of
Business Abon catfish Small Medium
(SMEs)In The Distrik Kampar. 634.
Sukmawati, H., & Nasution, F. Z. (2019).
Analisis Kelayakan Bisnis Syariah
Pada Usaha Mikro Tempe. Jurnal
Ekonomi Syariah, 4(1), 38–48.
Wahyuni, Y. S., & Putro, B. E. (2017).
Analisis Kelayakan Pengembangan
Usaha Ruby Hijab. Journal
Industrial Servicess, 3(1), 305–310.
Yanuar, D. (2016). Analisis Kelayakan Bisnis
Ditinjau dari Aspek Pasar, Aspek
Pemasaran dan Aspek Keuangan
pada UMKM Makanan Khas Bangka
di Kota Pangkalpinang. Jurnal E-
KOMBIS, II(1), 41–51.
Yitno Utomo, D. A. W. (2019). Evaluasi
Kelayakan Bisnis Berbasis Teknologi
PadaUsaha Kecil Menengah
Kelompok AmanahDukuh
Menanggal Surabaya. 17, 633–641.
Yuniarsih, T. (2016). Jurnal Mitra Manajemen
( JMM Online ). Jurnal Mitra
Manajemen, 2(4), 273–285. http://e-
jurnalmitramanajemen.com/index.ph
p /jmm/article/view/125/69.