Post on 25-Apr-2019
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT BELI SABUN MANDI CAIR MEREK “LIFEBUOY
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Strata-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
JAYANTI PRISIMAH
B 100 080 130
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417
Fax. 715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir :
Pembimbing
Nama : Rini Kuswati, SE., M.Si
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : JAYANTI PRISIMAH
NIM : B 100 080 130
Program Studi : MANAJEMEN
Judul Skripsi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT BELI SABUN MANDI CAIR MEREK “LIFEBUOY
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, Desember 2014
Pembimbing
Rini Kuswati, SE., M.Si
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Triyono, SE, MSi
iii
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pesan iklan (F) terhadap
pengenalan merek (B), pengaruh pengenalan merek (B) terhadap keyakinan konsumen
(C), pengaruh pengenalan merek (B) terhadap sikap konsumen (A), pengaruh keyakinan
konsumen (C) terhadap minat beli (I), pengaruh sikap konsumen (A) terhadap minat beli
(I), pengaruh bersama-sama keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A) terhadap
minat beli (I) pada produk sabun cair merek Lifebuoy.
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
sederhana dan regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang pernah melihat iklan sabun cair merek Lifebuoy dan
pernah menggunakannya . Sampel dalam penelitian ini adalah 100 sample dengan metode
Sampling Accidental sebagai teknik pengambilan sampel.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan
pesan iklan (F) berpengaruh secara signifikan terhadap pengenalan merek (B), hal ini
ditunjukkan oleh hasil t hitung 5,245>1,96. Varibel pengenalan merek (B) berpengaruh
secara signifikan terhadap keyakinan konsumen (C), hal ini ditunjukan oleh hasil t hitung
7,640>1,96. Variabel pengenalan merek (B) berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen (A), hal ini ditunjukan oleh hasil t hitung 6,636>1,96. Variabel keyakinan
konsumen (C) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (I), hal ini ditunjukkan
oleh hasil t hitung 5,578>1,96. Variabel sikap konsumen (A) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap minat beli (I), hal ini ditunjukkan oleh hasil t hitung 0,836<1,96.
Variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A) bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap minat beli (I), hal ini ditunjukkan oleh hasil F hitung
42,603>3,09.
Kata kunci : Pesan Iklan, Pengenalan Merek, Keyakinan Konsumen, sikap Konsumen,
Keyakinan Konsumen, Minat Beli.
1
A. PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang sangat ketat antara pelaku usaha, baik dengan
kompetitor langsung maupun tak langsung, menuntut manajemen perusahaan lebih
cermat dalam menentukan strategi pemasaran agar tetap eksis dan berkembang.
Salah satu strateginya adalah dengan mengetahui hal-hal apa saja yang dapat
mempengaruhi minat beli konsumen. Persaingan yang ketat membuat masing-
masing perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan membuat strategi
pemasaran. Orientasi dari strategi ini adalah berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dan juga membuat konsumen merasa puas
terhadap produk yang ditawarkan.
Lifebuoy adalah salah satu merek tertua Unilever, sebuah merek yang benar-
benar mendunia. Diawali dengan tujuan William Lever yang ingin menghentikan
Kolera di Victoria, Inggris. Selama satu abad terakhir, Lifebuoy telah berkembang
menjadi nomor satu di dunia dalam menjual sabun perlindungan dari kuman serta
memimpin dunia dalam membawa kesehatan yang lebih baik dan lebih higienis
bagi miliaran orang. Sabun cair Lifebuoy atau yang disebut Lifebuoy body wash
mengandung bahan baku yang sudah dipatenkan, active5 bersamaan dengan timol
aktif diketahui akan kekuatannya sebagai antiseptik alami. Produk ini teruji secara
klinis mampu melumpuhkan 10 macam kuman penyebab terganggunya kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI
SABUN MANDI CAIR MEREK “LIFEBUOY.
B. METODOLOGI PENELITIAN
1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan
oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan
peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama
untuk mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro
dan Supomo, 1999).
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2
2004). Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
pernah melihat iklan sabun cair merek Lifebuoy dan pernah
menggunakannya.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki, dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Menurut Sugiono
(2003:73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut untuk studi korelasional, dibutuhkan
minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan (Kuncoro,
2003: 111). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 100.
c. Teknik Sampling
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Sampling Accidental,
adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan kebutuhan, yakni siapa
saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai
sampel dan sampel yang diambil berdasarkan convenience, yaitu unit
sampel yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden,
yang mudah dihubungi, dihitung dan bersifat kooperatif. (Sugiyono, 2004).
Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menetapkan tingkat kesalahan data
maksimum yang bisa diterima merupakan keputusan subjektif, dimana
peneliti bebas menentukan besarnya, dengan ketentuan E ≠ 0.
Dengan menggunakan probabilitas atau α = 0,05 dan tingkat kesalahan yang
diinginkan tidak lebih dari 0,1, maka dihitung:
N = ¼
n = 96,04
Jadi jumlah sampel dibulatkan menjadi 100 responden (sampel).
3. Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
yang secara langsung diperoleh dari sumber penelitian ini adalah responden
yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang pernah melihat
iklan dan menggunakan sabun mandi Lifebuoy. Untuk memperoleh data primer
3
ini penulis memberikan angket pertanyaan atau kuesioner kepada responden
dan jawaban responden dijadikan sebagai data primer.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam studi ini penulis mengguinakan metode kuisioner yaitu
pengumpulan data yang memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-
pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut. Dalam pengumpulan data dengan tehnik angket dilakukan
Uji Validitas dan Reliabilitas terhadap setiap butir pertanyaan dalam angket.
Dalam tehnik pengumpulan data, penulis melakukan dua tahap
penyebaran kuesioner yang digunakan untuk menjawab variabel-variabel pada
setiap item pertanyaan yang ada. Pertama, terlebih dahulu disebarkan kepada 30
responden yang digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian
tersebut untuk mendapatkan tingkat keabsahan dan keakuratan data. Pada
penyebaran tahap kedua, yakni penulis menyebarkan sebanyak 70 kuesioner
kepada responden yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah
dirumuskan.
5. Metode Pengukuran Data
Metode pengukuran data untuk mengklarifikasikan jawaban dari
responden tentang responsi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat
beli sabun mandi cair merek lifebuoy, dengan menggunakan skala 5 yang
terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup setuju, setuju, dan sangat
setuju. Skala Likertnya yaitu:
1. Sangat Setuju (SS) : 5
2. Setuju (S) : 4
3. Cukup Setuju (N) : 3
4. Tidak Setuju (TS) : 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
6. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data tersebut valid
atau tidak. Suatu instrumen pengukur dikatakan Valid jika instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Indriantoro dan Supomo,
1999). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Jadi validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
4
tingkat keabsahan suatu alat ukur, uji validitas dilakukan dengan
menghitung korelasi antara masing-masing item pertanyaan dengan skor
total pertanyaan. Yaitu untuk mengukur akurasi data penelitian melalui
butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam penelitian kepada responden.
Peneliti ingin mengetahui data yang diteliti valid atau tidak valid dan diuji
dengan menggunakan bantuan SPSS dalam tarif signifikan 5% (Imam dan
Suharyani 2003). Adapun langkah-langkah sebagai berikut :
1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka butir tersebut
Adalah valid. Sedangkan jika r hitung tidak positif dan r hitung < r
tabel, maka butir tersebut adalah tidak valid.
2) Membandingkan r hitung dengan r tabel dengan tingkat signifikan 5%.
3) Membuat kesimpulan.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur data tersebut reliabel atau
tidak. Instrumen yang reliabel artinya yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Sedangkan hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2005).
Reliabilitas berkaitan dengan ketepatan prosedur pengukuran dan
konsisten. Data yang tidak reliabel, tidak dapat diproses lebih lanjut karena
akan menimbulkan kesimpulan yang bias. Suatu alat ukur yang dinilai
reliabel jika pengukuran tersebut menunjukkan hasil-hasil yang konsisten
dari waktu ke waktu dan diuji degan menggunakan bantuan program SPSS
(Rianto, 2003). Kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2005:41) :
1) Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka pertanyaan-pertanyaan untuk
mengukur variabel-variabel yang diamati reliabel.
2) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60, maka pertanyaan-pertanyaan untuk
mengukur variabel-variabel yang diamati tidak reliabel.
7. Metode Analisis Data
a. Uji Normalitas
Ghozali (2005:110) menyebutkan bahwa uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Cara untuk melihat normalitas dengan
menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Tes, yang mana dengan uji ini
dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.
5
Apabila signifikansi hitung > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.
Sebaliknya, apabila signifikansi hitung < 0,05, maka data tersebut
berdistribusi tidak normal.
b. Analisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi Sederhana digunakan untuk mengukur hubungan variabel
dependent dengan variabel independent
c. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menentukan
ketergantungan suatu variabel dependent yang disebabkan oleh variabel
independent. Dengan kata lain analisis ini digunakan untuk menentukan
ada tidaknya pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel yang
lain. Pengaruh tersebut melalui koefisien regresi. Bentuk persamaan regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut: (Dajan, 1984 hlm. 314).
- Uji T
Uji T digunakan untuk menguji pengaruh masing - masing variabel
dependen terhadap variabel independen.
- Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen terhadap
variabel independensecara simultan.
d. Analisis Korelasi Koefisien Adjused R
Analisis korelasi yaitu analisa yang digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain. Uji ini juga digunakan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independent. Nilai adjused R ini digunakan untuk
menghindari nilai koefisien determinasi yang memiliki kelemahan bias
terhadap jumlah variabel independent yang dimasukkan dalam model. Nilai
koefisien determinasi (R ) adalah diantara nol dan satu. Perthitungan
koefisien determinasi ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1) Uji Intrumen
a) Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur
validitas dari item-item pertanyaan pada kuesioner tersebut dapat dinyatakan
valid apabila mampu mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur.
6
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Validitas Sabun Mandi Cair Merek Lifebuoy
Variabel Item r hitung r tabel Keterangan
Pesan Iklan (F)
F1 0,749 0,196 Valid
F2 0,784 0,196 Valid
F3 0,568 0,196 Valid
F4 0,627 0,196 Valid
F5 0,443 0,196 Valid
Pengenalan
Merek (B)
B1 0,355 0,196 Valid
B2 0,640 0,196 Valid
B3 0,665 0,196 Valid
B4 0,632 0,196 Valid
B5 0,724 0,196 Valid
B6 0,702 0,196 Valid
B7 0,711 0,196 Valid
B8 0,622 0,196 Valid
B9 0,691 0,196 Valid
B10 0,590 0,196 Valid
Keyakinan
Konsumen (C)
C1 0,772 0,196 Valid
C2 0,763 0,196 Valid
C3 0,785 0,196 Valid
C4 0,803 0,196 Valid
C5 0,723 0,196 Valid
C6 0,619 0,196 Valid
Sikap Konsumen
(A)
A1 0,657 0,196 Valid
A2 0,759 0,196 Valid
A3 0,678 0,196 Valid
A4 0,623 0,196 Valid
A5 0,693 0,196 Valid
A6 0,682 0,196 Valid
A7 0,591 0,196 Valid
Minat beli (I)
I1 0,757 0,196 Valid
I2 0,839 0,196 Valid
I3 0,872 0,196 Valid
I4 0,850 0,196 Valid
I5 0,778 0,196 Valid
Sumber: Hasil data primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
item pertanyaan pada masing-masing variabel dapat dinyatakan valid karena
nilai r hitung > r tabel pada tingkat signifikansi 5%.
7
b) Hasil Pengujian Reliabilitas
Table 4.4
Hasil Pengujian Reliabiltas Sabun Mandi Cair Merek Lifebuoy
No Variabel Cronbach's
Alpha r tabel Keterangan
1 Pesan Iklan (F) 0,614 0,60 Reliabel
2 Pengenalan Terhadap Merek (B) 0,830 0,60 Reliabel
3 Keyakinan Konsumen (C) 0,836 0,60 Reliabel
4 Sikap Konsumen (A) 0,791 0,60 Reliabel
5 Minat Beli (I) 0,877 0,60 Reliabel
Sumber: Hasil data primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa besarnya
Cronbach's Alpha pada masing-masing variabel antara lain variabel Pesan
Iklan (F), Pengenalan Terhadap Merek (B), Keyakinan Konsumen (C), Sikap
Konsumen (A), dan Minat Beli (I) menunjukkan hasil yang lebih besar dari
persyaratan yang telah ditentukan sebesar 0,6.
A. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual
Persamaan Sig. Kolmogorov
Smirnov α keterangan
Pengenalan merek
terhadap Pesan iklan
0,279 0,05 Distribusi data normal
Keyakinan konsumen
terhadap Pengenalan
merek
0,174 0,05 Distribusi data normal
Sikap konsumen
terhadap Pengenalan
merek
0,758 0,05 Distribusi data normal
keyakinan konsumen
dan Sikap konsumen
terhadap Minat beli
0,483 0,05 Distribusi data normal
Sumber: Hasil data primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa Sig. Kolmogorov
Smirnov pada masing-masing persamaan atau model menunjukkan hasil yang
lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
8
2. Analisis Regresi Linier Sederhana dan Berganda
Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Sederhana dan Berganda
Hipotesis Konstanta Koef
Regresi
Uji t Sig R2
Parsial
Pesan iklan terhadap
Pengenalan merek
16,757 5,245 0,000 0,245
Pesan iklan 0,972
Pengenalan merek terhadap
Keyakinan konsumen
3,783 7,640 0,000 0,373
Pengenalan merek 0.479
Pengenalan merek terhadap
Sikap konsumen
10,250 6,636 0,000 0,310
Pengenalan merek 0,402
Berganda
Sikap konsumen dan
Keyakinan konsumen
terhadap Minat beli
-1,881 5,578
0,836
0,000 0,468
Sikap konsumen 0,671
Keyakinan konsumen 0,109
F hitung: 42, 603
Sig: 0,000
Sumber: Hasil data primer, 2014
3. Pengujian Hipotesis Pada Sabun Mandi Cair Merek Lifebuoy
a. Hipotesis I
Hipotesis 1 pada penelitian ini adalah ada pengaruh pesan iklan (F)
terhadap pengenalan merek (B) pada sabun mandi cair merk Lifebuoy.
Berdasarkan dari pengolahan data, maka dapat didapat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 16,757 + 0,972 X + e t hitung = (5,242)
Sig = (0,000)
Adj R2
= (0,245)
Keterangan:
Y = Pengenalan merek (B)
X = Pesan iklan (X)
9
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan
koefesien determinasi sederhana yang telah disesuaikan (R 2 ) / adjusted R
square yaitu 0.245, hal ini berarti 24.5% dari pengenalan merek (B) dapat
dijelaskan oleh variabel pesan iklan (F), sedangkan 75.5% dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak diamati atau tidak ada
dalam model.
Hasil uji t untuk mengetahui pengaruh pesan iklan (F) terhadap
pengenalan merek (B) diketahui nilai signifikan t hitung sebesar 0,000 <
0,05 atau nilai t hitung sebesar 5,245 > 1,96 (t tabel) pada tingkat
signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak. Artinya variabel
pesan iklan (F) ada pengaruh secara signifikan terhadap Variabel
pengenalan merek (B). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis
1 pada penelitian ini dapat diterima.
Dari persamaan di atas dan uji t diatas dapat di interprestasikan
bahwa:
a) Konstanta sebesar 16,757, menyatakan bahwa jika tidak ada pengaruh
pesan iklan , maka menunjukkan persepsi yang positif.
b) Koefesien regresi F sebesar 0,975, menunjukkan jika pesan iklan
ditingkatkan maka pengenalan merek akan semakin baik.
c)
b. Hipotesis II
Hipotesis II pada penelitian ini adalah ada pengaruh
pengenalan merek (B) terhadap keyakinan konsumen (C) pada sabun
mandi cair merk Lifebuoy. Berdasarkan dari pengolahan data, maka dapat
didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3,783 + 0,479 X + e t hitung = (7,640)
Sig = (0,05)
Adj R2 = (0,367)
Keterangan:
Y = Keyakinan konsumen (C)
X = Pengenalan merek (B)
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan
koefesien determinasi sederhana yang telah disesuaikan (R 2 ) / adjusted R
square yaitu 0.373, hal ini berarti 36.7% dari keyakinan konsumen (C)
dapat dijelaskan oleh variabel pengenalan merk (B), sedangkan 63.7%
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak diamati atau tidak ada
dalam model.
Hasil uji t untuk mengetahui pengaruh pengenalan merek (B)
terhadap keyakinan konsumen (C) diketahui nilai signifikan t hitung
sebesar 0,000 < 0,05 atau nilai t hitung sebesar 7,640 > 1,96 (t tabel) pada
tingkat signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak. Artinya
10
variabel pengenalan merek (B) ada pengaruh secara signifikan terhadap
variabel keyakinan konsumen (C). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis II pada penelitian ini dapat diterima.
Dari persamaan di atas dan uji t diatas dapat di interprestasikan
bahwa:
a) Konstanta sebesar 3,783, menyatakan bahwa jika tidak ada pengaruh
pengenalan merk, maka keyakinan konsumen menunjukkan persepsi
yang positif.
b) Koefesien regresi B sebesar 0,479, menunjukkan jika pengenalan
merek meningkat maka keyakinan konsumen semakin baik atau
meningkat.
c. Hipotesis III
Hipotesis III pada penelitian ini adalah Ada pengaruh pengenalan
merek (B) terhadap sikap konsumen (A) pada sabun mandi cair merk
Lifebuoy. Berdasarkan dari pengolahan data, maka dapat didapat
persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 10,250 + 0,402 X + e t hitung = (6,636)
Sig = (0,000)
Adj R2 = (0,303)
Keterangan:
Y = Sikap konsumen (A)
X = Pengenalan merek (B)
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan
koefesien determinasi sederhana yang telah disesuaikan (R 2 ) / adjusted R
square yaitu 0.310, hal ini berarti 30.3% dari sikap konsumen (A) dapat
dijelaskan oleh variabel pengenalan merk (B), sedangkan 69.7% dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak diamati atau tidak ada
dalam model.
Hasil uji t untuk mengetahui pengaruh pengenalan merek (B)
terhadap sikap konsumen (A) diketahui nilai signifikan t hitung sebesar
0,000 < 0,05 atau nilai t hitung sebesar 6,636 > 1,96 (t tabel) pada tingkat
signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak. Artinya variabel
pengenalan merek (B) ada pengaruh secara signifikan terhadap variabel
sikap konsumen (A). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis
III pada penelitian ini dapat diterima.
Dari persamaan di atas dan uji t diatas dapat di interprestasikan
bahwa:
a) Konstanta sebesar 10,250, menyatakan bahwa jika tidak ada pengaruh
pengenalan merk, maka sikap konsumen menunjukkan persepsi yang
positif.
11
b) Koefesien regresi B sebesar 0,402, menunjukkan jika pengenalan
merek semakin meningkat maka sikap konsumen semakin baik.
d. Hipotesis IV,V dan VI
Hipotesis IV pada penelitian ini adalah ada pengaruh keyakinan
konsumen (C) terhadap minat beli (I) pada sabun mandi cair merk
Lifebuoy. Hipotesis V pada penelitian ini adalah ada pengaruh sikap
konsumen (A) terhadap minat beli (I) pada sabun mandi cair merk
Lifebuoy. Sedangkan hipotesis VI pada penelitian ini adalah ada pengaruh
secara bersama antara keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen(A)
terhadap minat beli (I) pada sabun mandi cair merk Lifebuoy. Berdasarkan
dari pengolahan data, maka dapat didapat persamaan regresi sebagai
berikut :
Y = -1,811 + 0,671 X1 + 0,109 X2 + e
t hitung = (5,578) (0,836)
Sig.t = (0,000) (0,405)
F hitung = (42,603)
Sig.f = (0,000)
Adj R2 = (0,457)
Keterangan:
Y = Minat beli (I)
X1= Keyakinan konsumen (C)
X2 = Sikap Konsumen (A)
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan
koefesien determinasi sederhana yang telah disesuaikan (R 2 ) / adjusted R
square yaitu 0.468, hal ini berarti 45.7% dari minat beli (I) dapat
dijelaskan oleh variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen
(A), sedangkan 54.3% dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak
diamati atau tidak ada dalam model.
Hasil uji t untuk mengetahui pengaruh keyakinan konsumen (C)
terhadap minat beli (I) diketahui nilai signifikan t hitung sebesar 0,000 <
0,05 atau nilai t hitung sebesar 5,578 > 1,96 (t tabel) pada tingkat
signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak. Artinya variabel
keyakinan konsumen (C) ada pengaruh secara signifikan terhadap variabel
minat beli (I). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis IV pada
penelitian ini dapat diterima.
Hasil uji t untuk mengetahui pengaruh variabel sikap konsumen
(A) terhadap minat beli (I) diketahui nilai signifikan t hitung sebesar 0,405
> 0,05 atau nilai t hitung sebesar 0,836 < 1,96 (t tabel) pada tingkat
signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho diteriama. Artinya
variabel sikap konsumen (A) tidak ada pengaruh secara signifikan
12
terhadap variabel minat beli (I). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
hipotesis V pada penelitian ini dapat ditolak.
Dari persamaan di atas dan uji t diatas dapat di interprestasikan
bahwa:
a) Konstanta sebesar -1,811, menyatakan jika tidak ada pengaruh
keyakinan konsumen dan sikap konsumen, maka minat menunjukkan
persepsi yang negatif.
b) Koefesien regresi C sebesar 0,671, menunjukkan jika keyakinan
konsumen semakin meningkat maka minat beli semakin meningkat.
c) Koefesien regresi A sebesar 0,109, menunjukkan jika sikap konsumen
tidak akan meningkatkan minat beli.
Hasil uji F untuk mengetahui pengaruh secara bersama antara
keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A) terhadap minat beli (I)
diketahui nilai signifikan F hitung sebesar 0,000 < 0,05 atau nilai F hitung
sebesar 42,603 > 3,09 (F tabel) pada tingkat signifikansi 0,05 yang
menunjukkan bahwa Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
hipotesis VI pada penelitian ini dapat diterima.
Adapun hasil uji F secara rinci pada tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel. 4.7
Uji F
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression 759,889 2 379,945 42,603 ,000b
Residual 865,071 97 8,918
Total 1624,960 99
Sumber : data primer di olah, 2014
Tabel 4.8
Rekapitulasi Uji t pada Hipotes I-V Sabun Mandi Cair Merk Lifebuoy
Variabel t hitung t tabel Keterangan Hipotesis
nol (H0)
Pesan iklan terhadap
Pengenalan merek
5,245 1.96 Ada pengaruh Ditolak
Pengenalan merek terhadap
Keyakinan konsumen
7,640 1.96 Ada pengaruh Ditolak
Pengenalan merek terhadap
Sikap konsumen
6,636 1.96 Ada pengaruh Ditolak
Keyakinan konsumen
terhadap Minat beli
5,578 1.96 Ada pengaruh Ditolak
Sikap konsumen terhadap
Minat beli
0,836 1.96 Tidak ada
pengaruh
Diterima
Sumber : data primer di olah, 2014
13
B. Pembahasan
1. Pengaruh Pesan Iklan Terhadap Pengenalan Merek pada Sabun Mandi
Cair Merek Lifebuoy
Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif antara pesan iklan terhadap pengenalan merek dengan nilai koefisien
0,972 dan t hitung sebesar 5,245>1,96 (signifikan 0,05). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima sebab memenuhi
syarat diatas 1,96. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa pesan iklan
berpengaruh positif terhadap pengenalan merek.
Secara normatif penelitian ini relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Suseno 2004 yang menyimpulkan bahwa konsumen
mempunyai tanggapan positit terhadap atribut-atribut yang ditawarkan.
Menurut Kotler dan Armstrong (1997) mengatakan bahwa atribut menjadi
salah satu isi dari pengenalan merek.
2. Pengaruh Pengenalan Merek Terhadap Keyakinan Konsumen pada
Sabun Mandi Cair Merek Lifebuoy
Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif antara pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen dengan nilai
koefisien 0,479 dan t hitung sebesar 7,640>1,96 (signifikan 0,05). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima sebab
memenuhi syarat diatas 1,96. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa
pengenalan merek berpengaruh positif terhadap keyakinan konsumen.
Secara teoritis penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler dan
Armstrong (1997) yang mengatakan merek yang sudah dikenal memberikan
informasi, pengenalan, dan rasa percaya kepada konsumen
3. Pengaruh Pengenalan Merek Terhadap Sikap Konsumen pada Sabun
Mandi Cair Merek Lifebuoy
Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif antara pengenalan merek terhadap sikap konsumen dengan nilai
koefisien 0,402 dan t hitung sebesar 6,636>1,96 (signifikan 0,05). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima sebab
memenuhi syarat diatas 1,96. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa
pengenalan merek berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.
Secara teoritis penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler dan
Armstrong (1997) yang mengatakan merek yang sudah dikenal memberikan
informasi, pengenalan, dan rasa percaya kepada konsumen. Pengaruh
Keyakinan Konsumen Terhadap Minat Beli pada Sabun Mandi Cair
Merek Lifebuoy
14
Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif antara keyakinan konsumen terhadap minat beli dengan nilai koefisien
0,671 dan t hitung sebesar 0,836<1,96 (signifikan 0,05). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima sebab memenuhi
syarat diatas 1,96. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa keyakinan
konsumen berpengaruh positif terhadap minat beli
Secara normatif penelitian ini relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Liriswati (2004) yang menyimpukan bahwa ada pengaruh
positif keyakinan, namun menunjukkan hasil yang berbeda-beda
4. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Minat Beli pada Sabun Mandi
Cair Merek Lifebuoy
Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh positif antara sikap konsumen terhadap minat beli dengan nilai
koefisien 0,109dan t hitung sebesar 0,836<1,96 (signifikan 0,05). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini ditolak sebab tidak
memenuhi syarat diatas 1,96. Penelitian ini tidak berhasil menyimpulkan
bahwa keyakinan konsumen berpengaruh positif terhadap minat beli
Secara normatif penelitian ini relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Liriswati (2004) yang menyimpukan bahwa tidak ada
pengaruh positif sikap terhadap minat konsumen utnuk membeli sabun cair.
Secara teoritis peneltian ini inkonsisten dengan teori menurut Schiffman dan
Kanuk (2004) bahwa Sikap konsumen adalah faktor yang berpengaruh dalam
keputusan konsumen karena konsep sikap yang berkaitan dengan konsep
kepercayaan dan perilaku.
D. KESIMPULAN
1. Variabel pesan iklan (F) berpengaruh secara signifikan terhadap pengenalan
merek (B), hal ini ditunjukkan oleh hasil t hitung 5,245>1,96, sehingga Ho
ditolak, artinya variabel pesan iklan (F) ada pengaruh secara signifikan
terhadap Variabel pengenalan merek (B)
2. Varibel pengenalan merek (B) berpengaruh secara signifikan terhadap
keyakinan konsumen (C), hal ini ditunjukan oleh hasil t hitung 7,640>1,96,
sehingga Ho ditolak, artinya variabel pengenalan merek (B) ada pengaruh
secara signifikan terhadap variabel keyakinan konsumen (C)
3. Variabel pengenalan merek (B) berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen (A), hal ini ditunjukan oleh hasil t hitung 6,636>1,96, sehingga Ho
ditolak, artinya variabel pengenalan merek (B) ada pengaruh secara
signifikan terhadap variabel sikap konsumen (A)
4. Variabel keyakinan konsumen (C) berpengaruh secara signifikan terhadap
minat beli (I), hal ini ditunjukkan oleh hasil t hitung 5,578>1,96, sehingga Ho
ditolak, artinya variabel keyakinan konsumen (C) ada pengaruh secara
signifikan terhadap variabel minat beli (I)
15
5. Variabel sikap konsumen (A) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
minat beli (I), hal ini ditunjukkan oleh hasil t hitung 0,836<1,96, sehingga Ho
diterima, artinya variabel sikap konsumen (A) tidak ada pengaruh secara
signifikan terhadap variabel minat beli (I)
6. Variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A) bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (I), hal ini ditunjukkan oleh
hasil F hitung 42,603>3,09, sehingga Ho ditolak, Artinya variabel keyakinan
konsumen (C) dan sikap konsumen (A) secara bersama-sama ada pengaruh
secara signifikan terhadap variabel minat beli (I).
7. Koefesien determinasi sederhana yang telah disesuaikan (R 2 ) / adjusted R
square yaitu 0.457, hal ini berarti 45.7% dari minat beli (I) dapat dijelaskan
oleh variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A), sedangkan
54.3% dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak diamati atau tidak
ada dalam model
DAFTAR PUSTAKA
Bovee, Courtland L. 1996. Business In Action: Step into the world of opportunity in
the 21st century. Prentice Hall. Inc. New Jersey.
Engel. J.F., R.D Blackwell dan P.W.Miniard. 1995. Perilaku Konsumen, Jilid 2, Edisi
Keenam, Jakarta: Binarupa Aksara.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Semarang: . Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Husein, Umar. 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:
Gramedia.
Howard, John A. 1994. Consumen Behavior in Marketing Strategy, Prentice Hall
International, Inc.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta.
Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi ketujuh. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, Philip & Kevin Lanew Keller. 2003. Membangun Minat Beli. Indeks.
Kotler, P. dan Armstrong, G. 1997. Dasar – Dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta:
Prenhalindo.
Kotler, P., Bowen, J., dan Makens, J. 1999. Marketing for Hospitality and Tourism.
Second Edition. Prentice Hall Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
Liriswati, Anita dan Albari. 2004. Analisis Minat Beli Konsumen Sabun Cair Lux,
Biore, Lifebuoy di Kotamadya Yogyakarta Ditinjau dari Pengaruh Sikapnya
Setelah Melihat Iklan di Televisi dan Norma Subyektif, Yogyakarta.
Mowen, J.C. dan Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi kelima. Jakarta:
Erlangga
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh.
Prentice Hall International.
Suharyani dan Imam Teguh R. 2001. Pengolahan Data Elektronik. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Swastha, B.D. dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Tri Suseno, Joko. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen
dalam Keputusan Pembelian LP, Yogyakarta.
Webster, Frederick E. & Wind, Yoram, 2003, A General Model for Understanding
Organizational Buying Behavior, Journal of Marketing.