Post on 30-May-2018
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
1/12
ANALISIS DUA TITIK DENGUNG DI KAMPUS
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Diajukan untuk Memenuhi
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah
TF3205 Akustik
Disusun oleh :
Yuniar Gitta Pratama (13307124)
PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
2/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 2
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
BAB I Pendahuluan
A. Latar BelakangInstitut Teknologi Bandung merupakan salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia.
Sebagai salah satu pusat pendidikan dan penelitian, ternyata ITB menyimpan banyak keunikan dalam
tata arsitekturnya. Titik Dengung adalah salah satu desain yang menarik dalam tatanan ITB. Titik
dengung yang penulis maksud disini adalah dua titik dengung yang terletak di dekat Plaza Widya ITB.
Titik dengung ini sudah menjadi bahan pembicaraan turun-temurun dari angkatan ke angkatan.
Rumor mengenai titik dengung ini tentunya harus bisa dibuktikan.
Titik dengung merupakan suatu koordinat atau lokasi dimana gelombang suara yang dipancarkan
akan mengalami cacat akustik berupa gema/echo. Gema ini terjadi karena suara yang dipancarkan
mengalami pemantulan (refleksi) dan diterima kembali dengan beda waktu lebih dari 1/10 detik
dengan tingkat tekanan suara berbeda kurang dari 10 dB.
Waktu dengung (Reverberation Time) merupakan parameter akustik yang banyak dikenal. Selain
tidak rumit, waktu dengung juga dapat diamati dengan telinga telanjang atau tanpa menggunakan
peranti alat ukur yang canggih. Waktu dengung umumnya dipengaruhi oleh jumlah energi pantulan
yang dihasilkan. Semakin banyak energi pantulan maka semakin panjang pula waktu dengung yang
dihasilkan.
Penulis tertarik dengan fenomena titik dengung di ITB. Pada titik ini akan terjadi perubaan frekuensi
suara. Sehingga jika pengamat berbicara di titik tersebut, maka suara yang terdengar akan berbeda
dibandingkan dengan suara pengamat sendiri pada keadaan normal.
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
3/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 3
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
B. Rumusan MasalahRumusan masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah :
1. Apakah titik dengung di Kampus ITB bisa dibuktikan ?2. Apa yang menyebabkan titik dengung di Kampus ITB ?3. Titik dengung manakah yang menghasilkan reverberation time paling panjang ?
C. Landasan TeoriGema (Reverberation)
Gema adalah pemantulan bunyi yang diterima oleh pendengar beberapa saat setelah bunyi
langsung. Contohnya adalah gema yang dihasilkan oleh dasar suatu sumur, suatu bangunan,atau pada suatu ruangan, oleh dinding. Jeda waktu diterimanya gema sebanding dengan jarak
dibagi dengan kecepatan suara. Fenomena gema dimanfaatkan juga pada radar.1
Telinga manusia tidak dapat membedakan gema dengan suara asli jika jeda waktu lebih kecil
dari 1/10 detik. Karenanya, untuk dapat menghasilkan gema yang dapat didengar dengan jelas
oleh sumber suara, dinding pantulan minimum harus berjarak sekitar 16,2 meter dari sumber
suara tersebut, gema yang terjadi dengan jarak dibawah pantulan minimum tersebut, biasa
disebut dengan gaung.
Gaung yang biasa dihasilkan biasanya akan merusak suara asli sehingga suara asli akan
terdengar tidak seperti biasanya. Artinya jika pengamat berbicara dan mengalami gaung, maka
pengamat tidak akan mendengarkan suaranya seperti biasanya. Suara yang terdengar akan
terasa berbeda. Seakan akan suara yang didengar bukanlah suaranya. Suara yang terdengar
seakan-akan diberi efek suara .
Faktor-faktor dasar yang mempengaruhi waktu gema ruangan termasuk ukuran dan bentuk
ruang serta bahan yang digunakan dalam pembangunan ruangan. Setiap objek ditempatkan
dalam ruang juga dapat mempengaruhi waktu gema ini, termasuk orang-orang dan barang-
barang mereka.2
1http://id.wikipedia.org/wiki/Gema (28 Maret 2010)
2 http://en.wikipedia.org/wiki/Reverberation#Reverberation_time (28 Maret 2010), translate, paragraf 4
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
4/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 4
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
Waktu Dengung (Reverberation Time) adakah waktu yang diperlukan untuk gelombang suara
pada kondisi tertentu untuk memantul kembali dan mengalami peluruhan frekuensi.
Titik Dengung di ITB
Titik dengung yang penulis maksud di makalah ini adalah dua titik dengung di sekitar Plaza
Widya ITB. Berikut ini adalah lokasi titik dengung ITB berada :
a. Titik Dengung 1Titik dengung ini terletak di dekat dua pohon. Arah yang benar untuk mendapatkan
gema/echo adalah ke arah utara. Pemandangan yang terlihat saat berdiri di titik ini adalah
(dari kiri ke kanan) : gedung TVST, gedung Oktagon, gedung Kimia-Fisika Dasar, dan gedung
PLN.
Gambar 1. Titik dengung di dekat dua pohon
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
5/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 5
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
b. Titik Dengung 2Titik dengung terletak di dekat Tugu Plaza Widya. Arah yang benar untuk mendapatkan
gema/echo adalah ke arah selatan. Pemandangan yang terlihat dari titik ini adalah (dari kiri
ke kanan) : Labtek VII, Labtek VIII, Labtek V, dan Labtek VI.
Gambar 2. Titik dengung di dekat Tugu Plaza Widya
Kedua titik tersebut berpotensi untuk menghasilkan dengung dikarenakan lokasinya yang
langsung berhadapan dengan banyak gedung di ITB. Probabilitas suara yang terpantul cukup
besar dikarenakan material penyusun gedung-gedung tersebut (lapisan luarnya) adalah
beton yang keras.
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
6/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 6
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
BAB II Metode Penelitian
A. Alat dan BahanAlat dan bahan yang penulis gunakan adalah :
a. Meteranb. Penggaris besic. Busur ukuran besar
B. Cara PenelitianPenulis akan menggunakan metode observasi kualitatif subjektif. Penulis akan melakukan
observasi langsung ke lapangan lokasi titik dengung. Penulis hanya bisa melakukan pengukuran
secara kualitatif yang seubjektif menurut perspektif penulis.
Bagan 1. Uji Titik Dengung
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
7/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 7
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
Uji coba yang dilakukan penulis adalah dengan mengeja kata tes secara berulang di titik
tersebut dengan variasi sudut antara 0 - 180 dan diambil pencacahan tiap 10. Penggunaan
kata tes dimaksudkan karena kata tes menghasilkan suara desis sehingga lebih mudah
untuk diamati hasil dengungnya. Pengujian dengan variasi sudut akan menghasilkan rentang
sudut terjadinya dengung dan sudut untuk menghasilkan reverberation time terpanjang.
Pengukuran dilakukan di saat jumlah noise sedikit. Jumlah noise sebanding dengan jumlah
orang dan kendaraan di kampus. Sehingga pengambilan data dilakukan pada malam hari pukul
23.00 dan saat petang pukul 19.00. Waktu ini dipilih dikarenakan sedikitnya noise yang diterima.
Pengambilan data juga dilakukan saat tidak hujan.
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
8/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 8
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
BAB III Hasil dan Pembahasan
A. Data Pengukuran
1. Pengujian Pada Titik Dengung 1
Bagan 2. Titik Dengung 1
Pengukuran dilakukan di tanda X, yaitu terletak tepat di tengah-tengah lingkaran pusat yangterlihat di lantai. Tanda x ini terletak 607 cm dari kiri dan 608 cm dari kanan.
Pengujian dengung dilakukan secara berulang dengan variasi sudut 10. Bidang yang berwarna
biru pada bagan 2 merupakan representasi dari tabel 1. Bidang tersebut menunjukkan adanya
keberadaan dengung jika menghadap pada rentang sudut tersebut.
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
9/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 9
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
Sudut Dengung
0 Tidak Ada
10 Tidak Ada
20 Tidak Ada
30 Ada
40 Ada
50 Ada
60 Ada
70 Ada
80 Ada
90 Ada
100 Ada
110 Ada
120 Ada
130 Ada140 Ada
150 Tidak Ada
160 Tidak Ada
170 Tidak Ada
180 Tidak Ada
Tabel 1. Tes Dengung di Titik Dengung 1
Sudut untuk mendapatkan reverberation time maksimal adalah pada 80 dan 110. Sudut untuk
mendapatkan reverberation time maksimal ditunjukkan dengan panah hijau.
2. Pengujian Pada Titik Dengung 2
Bagan 3. Titik Dengung 2
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
10/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 10
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
Pengukuran dilakukan di tanda X, yaitu terletak 66 cm dari titik tengah lingkaran pusat yang
terlihat di lantai. Tanda x ini terletak 457 cm dari kiri dan 458 cm dari kanan.
Pengujian dengung pada titik ini cukup susah karena reverberation time yang terlalu pendek
sehingga tidak terdengar efeknya. Namun sudut untuk mendapatkan reverberation time
didapat pada sudut 115. Sudut untuk mendapatkan reverberation time maksimal ditunjukkan
dengan panah hijau.
B. AnalisaPada titik dengung satu didapatkan rentang dengung terjadi pada sudut 30 - 140. Hal ini
debabkan karena tata letak bangunan yang berhadapan dengan pengamat (sumber bunyi).
Terlihat pada bagan 4. bahwa dari titik dengung 1 suara akan direfleksikan oleh gedung Oktagon,
gedung TVST, gedung Lab Kimia Fisika Dasar dan gedung PLN.
Bagan 4. Denah Lokasi Titik Dengung 1
Pada titik dengung 1, bagian kanan didapatkan sudut dengung mulai dari 30, hal ini
dikarenakan adanya gedung tembok PLN yang akan memantulkan kembali suaranya. Sedangkan
pada bagian kiri sudut dengung dimulai dari 140, hal ini dikarenakan jarak antara titik ke
gedung TVST cukup jauh dan luas permukaan dinding pemantul pada TVST lebih sedikit
dibandingkan pada gedung PLN. Sudut untuk menghasilkan reverberation maksimum
didapatkan pada sudut 80 dan 110, ini disebabkan oleh superposisi maksimum yang terjadi
oleh pemantulan dari 4 gedung tersebut. Sudut tengah (90) tidak didapatkan reverberation
maksimum, ini disebabkan karena tidak adanya gedung penghalang.
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
11/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 11
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
Pada titik dengung dua penulis kesulitan untuk mendapatkan titik terbaik untuk menghasilkan
dengung. Hal ini dikarenakan bentuk gedung 4 Labtek yang tidak datar. Ketidakdataran gedung
ini dapat menjadi diffuser bagi gelombang sehingga energi gelombang yang terpantul hanya
sedikit karena telah dipantulkan ke segala araf (diffuse). Penulis mendapati bahwa pada sudut
115 dihasilkan reverberation maksimal. Hal ini dikarenakan pada sudut 115 suara akan
berhadapan dengan Labtek VIII. Pada Labtek VIII terlihat struktur yang kuat dan memiliki
permukaan dinding yang lebih luas dibandingkan Labtek lainnya.
Bagan 5. Denah Lokasi Titik Dengung 2
Bagan 6. Labtek VIII
8/9/2019 Analisis Dua Titik Dengung di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
12/12
Analisis Dua Titik Dengung di Kampus ITB 12
Yuniar Gitta Pratama (13307124) - Teknik Fisika ITB
BAB IV Kesimpulan
Titik dengung merupakan suatu titik dimana terkumpul superposisi hasil refreksi dari tiap arah
sehingga dapat merusak gelombang bunyi asli. Efek dari perusakan bunyi asli ini adalah
terdengarnya suara yang berbeda di titik tersebut walaupun sebenarnya berasal dari sumber yang
sama. Titik dengung juga dapat dibuktikan dengan telinga telanjang tanpa harus menggunakan
peralatan canggih.
Kampus ITB tenyata memiliki (setidaknya) dua titik dengung yang dapat dibuktikan. Pada titik
dengung tersebut suara kita akan terasa berubah. Penyebab utama dari kedua titik dengung
tersebut adalah tatal letak arsitektur gedung ITB. Sifat simetris dan bentuk barikade penghalang
gelombang bunyi mengakibatkan pemantulan kembali ke arah pusat sehingga menyebabkan
gaung/echo. Titik paling terasa efek gaung adalah di titik gaung 1 yaitu terletak di dekat plaza widya
diantara dua pohon rindang karena pada titik tersebut penulis mendapatkan rentang sudut yang
besar untuk mendapatkan efek dengung dibandingkan dengan titik dengung 2. Hal ini dikarenakan
pada titik dengung 2 sifat ketidakrataaan permukaan pantul gedung berfungsi sebagai diffuser
sehingga energi suara dihamburkan.
BAB V Daftar Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/Reverberation (28 Maret 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/Gema (28 Maret 2010)
Soegijanto, Prof. Dr. Ir, dkk, Slide Kuliah Fisika Bangunan (TF4101)
Tohyama, Mikio, The Nature and Technoloy of Accoustic Space.