BAB I PENDAHULUAN A. Latar...

12
BAB I PENDAHULUAN Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Pembangunan Apartement Kota Bandung, merupakan ibukota Jawa Barat dan sekaligus sebagai, pusat pemerintahan, keamanan, sosial, ekonomi, bisnis, dan perindustrian yang memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat beragam dan lengkap. Hal ini menjadi pemicu bagi warga dari berbagai daerah untuk berpindah dari desa ke kota dan menetap di Bandung dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan ataupun untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik. Sebagai konsekuensinya kota Bandung semakin padat penduduknya dari tahun ke tahun. Setiap individu pasti memerlukan tempat tinggal sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia, maka pertambahan jumlah penduduk berarti pertambahan jumlah hunian yang dibutuhkan. Disatu sisi adanya perpindahan penduduk ke kota Bandung dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan kota Bandung sendiri. Namun disisi lain migrasi yang mengakibatkan pertumbuhan penduduk ternyata dapat memberikan suatu permasalahan yang cukup signifikan untuk dipertimbangkan. Permasalahan tersebut adalah populasi penduduk karena pertambahan penduduk. Dengan tingkat pertambahan penduduk yang cukup tinggi yaitu sekitar 1,5 % /tahun dengan jumlah penduduk kota Bandung sebesar 9,8 juta jiwa maka dibutuhkan suatu upaya penyediaan fasilitas umum yang salah satunya adalah apartement. Pada awalnya permasalahan ini mungkin belum terlalu menjadi suatu permasalahan yang serius namun dengan seiring pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi oleh pertambahan fasilitas akan menjadi suatu permasalahan. Apalagi semakin banyaknya pembanguanan yang menyebabkan semakin sempitnya lahan yang dapat dibangun yang pada akhirnya menyebabkan harga tanah menjadi lebih mahal sehingga muncul kebijakan dan pemikiran yang berusaha untuk memanfaatkan lahan terbatas

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang Pembangunan Apartement

Kota Bandung, merupakan ibukota Jawa Barat dan sekaligus sebagai, pusat

pemerintahan, keamanan, sosial, ekonomi, bisnis, dan perindustrian yang memiliki

berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat beragam dan

lengkap. Hal ini menjadi pemicu bagi warga dari berbagai daerah untuk berpindah

dari desa ke kota dan menetap di Bandung dalam rangka meningkatkan taraf

kehidupan ataupun untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik. Sebagai

konsekuensinya kota Bandung semakin padat penduduknya dari tahun ke tahun.

Setiap individu pasti memerlukan tempat tinggal sebagai salah satu kebutuhan pokok

manusia, maka pertambahan jumlah penduduk berarti pertambahan jumlah hunian

yang dibutuhkan.

Disatu sisi adanya perpindahan penduduk ke kota Bandung dapat

memberikan sumbangan bagi kemajuan kota Bandung sendiri. Namun disisi lain

migrasi yang mengakibatkan pertumbuhan penduduk ternyata dapat memberikan

suatu permasalahan yang cukup signifikan untuk dipertimbangkan. Permasalahan

tersebut adalah populasi penduduk karena pertambahan penduduk. Dengan tingkat

pertambahan penduduk yang cukup tinggi yaitu sekitar 1,5 % /tahun dengan jumlah

penduduk kota Bandung sebesar 9,8 juta jiwa maka dibutuhkan suatu upaya

penyediaan fasilitas umum yang salah satunya adalah apartement. Pada awalnya

permasalahan ini mungkin belum terlalu menjadi suatu permasalahan yang serius

namun dengan seiring pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi oleh

pertambahan fasilitas akan menjadi suatu permasalahan. Apalagi semakin banyaknya

pembanguanan yang menyebabkan semakin sempitnya lahan yang dapat dibangun

yang pada akhirnya menyebabkan harga tanah menjadi lebih mahal sehingga muncul

kebijakan dan pemikiran yang berusaha untuk memanfaatkan lahan terbatas

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

2

semaksimal mungkin yang pada akhirnya mengacu pada konsep pembangunan

kearah vertical baik untuk fungsi perdagangan, perkantoran maupun perumahan yang

lebih dikenal dengan sebutan Apartement / rumah susun.

Konsep pembangunan fungsi tempat tinggal vertical ini bukanlah sebuah

solusi terbaik karena walaupun dapat mengoptimalkan penggunaan lahan, namun

konsep ini menyebabkan pertambahan nilai konstruksi sebesar 1,8 % dari nilai

konstruksi rumah tunggal umumnya (menurut REI Pusat). Karena pertambahan nilai

maka rumah susun atau apartemen lebih banyak diminati oleh masyarakat golongan

menengah keatas. Dimana prosentase masyarakat golongan ini cukup sedikit yaitu

sekitar 1,5 % dari total penduduk Indonesia (Kompas, 9 Oktober 2003) dan diatas

20% untuk penduduk Bandung. Namun demikian bukan berarti rumah

susun/apartement hanya untuk golongan menengah ke atas saja karena banyak

rumah susun yang diusahakan bagi golongan bawah untuk mengefisienkan tanah di

Bandung oleh Pemda Bandung, sehingga istilah apartement lebih ditujukan pada

bangunan rumah susun yang berkategori baik atau mewah yang ditujukan untuk

masyarakat golongan menengah keatas. Banyak masyarakat golongan menengah

keatas ini yang suka tinggal di apartemen apalagi para kaum selebriti, pribumi, yang

pernah tinggal di luar negeri terlebih para warga Negara asing yang tinggal beberapa

waktu di Indonesia khususnya di Bandung dan lebih spesifik nya di Jatinangor.

Selain itu semakin baiknya perekonomian dan bisnis property Indonesia juga ikut

menyumbang pengaruh baik terhadap berjalan atau tidaknya pembangunan

perumahan/apartement.

Dengan semakin baiknya kondisi property Indonesia sekarang ini

mempermudah dalam merealisasikan kebutuhan hunian tersebut sebagai bentuk

bisnis properti yang kemudian kembali diperkuat dengan bunga bank yang rendah

dari tahun sebelumnya sehingga banyak para pemilik modal memilih beralih dari

system menabung dibank yang berharap keuntungan dari bunga bank ke penanaman

modal dibidang property karena dianggap lebih menguntungkan.

Keberadaan dan perkembangan apartement untuk masyarakat golongan menengah

keatas yang merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk hunian ternyata lebih

dipengaruhi oleh factor bisnis dan bukan pada factor kebutuhan aka tempat hunian.

Hal ini dapat dicontohkan dengan kasus pembelian beberapa unit apartemen

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

3

pada satu tempat atau lebih yang dibeli oleh satu orang. Dengan kata lain pembelian

apartement banyak dikarenakan kebutuhan investasi. Contoh lain adalah walaupun

kebutuhan perumahan masyarakat Bandung sangat banyak dan selalu mengalami

kekurangan penyediaan hunian yang selanjutnya disebut backlog masih terdapat

kasus kekosongan unit hunian apartement. Namun demikian faktor kebutuhan akan

perumahan tetap menjadi dasar alasan kebutuhan akan pembangaunan apartemen

hanya saja tidak berdampak secara langsung.

Adanya pembangunan apartemen dapat juga memperbaiki perekonomian

Indonesia karena dalam dalam suatu pembangunan apartemen dapat merekrut banyak

pekerja yang berarti dapat mempekerjakan pengengfuran yang cukup banyak

jumlahnya. Dengan banyaknya masyarakat yang dipekerjakan berarti memberikan

penghidupan yang lebih baik dan layak sehingga dapat mengurangi tingkat

kemiskinan di Indonesia.

Melihat dari permasalahan-permasalahan diatas maka dapat dijadikan suatu peluang

bisnis property untuk membangun apatemen yang diperuntukan bagi masyarakat

golongan menengah atas sebagai bentuk investasi, yang dapat menjawab animo

sebagian masyarakat, kebutuhan pasar akan hunian berprestise tinggi sebagai salah

satu bentuk life style dipusat kota yang dapat mengurangi tingkat kemcetan,

menjawab dan mengurang backlog kebutuhan hunian. Apartemen yang akan

dibangun tersebut akan dipasarkan dengan cara jual agar nilai uang yang dibayarkan

pembeli ke pengembang apartemen tersebut dapat digunakan kembali sebagai modal

pembangunan proyek property lainnya seperti apartemen. Namun pemasaran tersebut

tidaklah menutup kemungkinan untuk disewakan berdasarkan minat pasar oleh

pengembang maupun oleh pemilik/pembeli unit apartemen jual tersebut. Dengan

adanya pembangunan apartemen maka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

rakyat dengan mempekerjakan pengangguran dalam pembangunan proyek apartemen

tersebut sehingga selain karena factor bisnis dan permintaan, pembanunan apartemen

ininjuga dapatmenyumbangkan dampak positif ke masyarakat banyak.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

4

2. Latar Belakang Proyek

Pesatnya pembangunan apartement di Bandung, Menurut Arief Rahardjo,

Head of Research &Wakfield Indonesia di karenakan Bandung memiliki banyak

universitas ternama, seperti Universitas Parahyangan, Institut Teknologi Bandung,

Universitas Padjajaran, dan masih banyak universitas lain nya. Secara otomatis,

kota kembang ini pun di datangi beribu € ribu mahasiswa baru dari berbagai kota

di Indonesia setiap tahun nya. Pasar yang besar ini lahyang menjadi daya tarik

pengembang untuk membangun apartment. Dengan keindahan alam, kekayaan

kuliner, keberadaan puluhan factory outlet, dan hal € hal menarik lainnya.

Bandung juga menjadi tuujuan wisata bagi kota € kota sekitar nya, termasuk

Jakarta. Pasar ini pula yang di lirik oleh para pengembang apartement. Dengan

menyewakan secara harian unit € unit apartement layak nya hotel atau menjual

nyakepada investor yang tertarik untuk menyewakan unit nya bagi pasar

wisatawan.

Pembangunan apartement Skyland City Jatinangor Education Park (JEP)

hadir ditengah kawasan pendidikan Jatinangor tepatnya di desa Hegarmanah

kecamatan Jatinangor. Dinamakan Jatinangor Education Park (JEP) karena

pengembangan project ini di wilayah Jatinangor yang memiliki selling point

berada dalam kawasan pendidikan yang dikelilingi oleh beberapa universitas

negeri dan swasta ternama. Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN.

Dengan rata-rata penerimaan mahasiswa baru pertahunnya, mencapai 12.500

mahasiswa baru. Selama ini mahasiswa, terutama mahasiswa asing sangat

kesulitan mencari hunian yang nyaman dan aman dan layak (Menurut Direktur

Teknik Skyland City JEP, Diediek Eddi Muryanto). Jatinangor sendiri sudah

menjadi kawasan yang didatangi mahasiswa dari berbagai negara. Namun fasilitas

untuk tinggal belum ada yang memiliki standar baik. Ini soal wajah Jawa Barat

dan juga Bandung. Ia menambahkan, kalau di luar negeri, kawasan seputar

kampus banyak hunian yang layak. Terlebih kampus di Jatinangor menjadi tujuan

banyak mahasiswa dari seluruh Indonesia dan juga mahasiswa asing. Kehadiran

Skyland City Jatinangor Education Park (JEP) menawarkan gaya hidup sehat bagi

mahasiswa yang tinggal di Jatinangor. Hunian ramah lingkungan ini dilengkapi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

5

dengan mini market, taman yang dipenuhi dengan aneka tumbuhan, hotel, kolam

renang, jogging track, tempat parkir serta sistem keamanan yang terjamin, serta

menyiapkan pelbagai sarana telekomunikasi yang mempermudah mahasiswa

untuk saling berinteraksi satu sama lain. Hal yang tidak kalah pentingnya,

Skyland City juga mengembangkan sistem e-learning sehingga mahasiswa dapat

langsung belajar dari apartemen. Untuk tetap menjaga keasrian dan kebersihan

lingkungan, JEP mengolah sampah secara mandiri. Sistem pengolahan sampah ini

setara dengan cara pengelolaan sampah di Singapura (drop down) dan system

konsep Green Building.

Konsep green building merupakan suatu penginapan yang ramah

lingkungan dengan mengimplementasi berbagai penghijauan, saran dari institusi

serta program ramah lingkungan untuk melindungi lingkungan dan mengurangi

biaya operasional. Pada umumnya green buildingl menerapkan beberapa program

yakni, item pelayanan tahan lama, handuk katun dan linen untuk kualitas udara,

sumbangan untuk amal, mendidik karyawan mengenai konsep penerapan

penghijauan, konservasi energi, pembersihan lingkungan, makanan organik, udara

bersih, konservasi air, sampah yang didaur ulang dan menerapkan program

menggunakan handuk yang sama (Green Building Association, 2009 dan

Department of Environmental Protection 2001).

Uraian Magang yang dilakukan oleh penulis akan dibahas lebih lanjut dalam

bab-bab berikutnya.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

6

B. Maksud dan Tujuan

1.Tinjaun Umum

Adapun maksud dari pembangunan Apartemen Skyland city antara lain untuk

menyediakan suatu hunian dalam jumlah banyak pada suatu lahan yang terbatas

dengan cara pembangunan secara vertikal dan berlokasi dekat dengan pusat bisnis

dan lembaga pendidikan, serta terutama ditujukan untuk para mahasiswa yang

berasal dari luar kota ataupun berasal dari daerah lain dan kuliah di Universitas yang

berdekatan dengan apartemen dan kelompok golongan menengah yang mempunyai

pekerjaan ataupun bisnis di dalam kota.

Tujuan dari pembangunan Apartemen ini antara lain :

a. Menciptakan suatu ruang hidup yang berkualitas sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup para penghuninya.

b. Membuat suatu hunian yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan

olahraga sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan relaksasi mental dan

kebugaran fisik bagi penghuninya.

c. Membuat hunian yang tanggap terhadap iklim dan dapat membantu

terciptanya iklim mikro yang sesuai dengan fisik manusia.

d. Tersedianya fasilitas tempat tinggal sementara maupun seumur hidup bagi

para pendatang baik untuk kepentingan pelajar, wisata maupun kepentingan

lain seperti bisnis, kantor dan sebagainya,

2.Tinjauan Khusus

Membahas mengenai Pelaksanaan Struktur Apartemen Skyland City Dengan

Metode Konvensional yang diamati selama masa magang yaitu pekerjaan struktur

atas yang meliputi pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting, pengecoran kolom,

core wall, balok, plat, perawatan beton dan pembogkaran bekisting.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

7

1. Manfaat Kegiatan Magang

Manfaat kegiatan magang yang dilaksanakan di PT. PP (Persero) Tbk.

Cabang IV Bandung adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung di lapangan tentang

pembangunan suatu proyek dan dapat membandingkan dengan teori yang

pernah diperoleh selama perkuliahan,

b. Untuk mengetahui secara langsung implementasi dari ilmu rekayasa sipil

yang diperoleh, agar dapat membandingkan antara konsepsi dan

implementasinya,

c. Mengetahui teknologi konstruksi yang digunakan pada Proyek Pembangunan

apartement Sky Land City sebagai tempat Magang,

d. Mengetahui langsung permasalahan dan kendala yang terjadi di proyek

selama pelaksanaan Magang yang berhubungan dengan bahan dan material,

tahap pelaksanaan proyek, manajemen tenaga kerja, metode dan manajemen

pelaksanaan proyek, serta cara untuk menyelesaikan segala masalah teknis

yang terjadi di lapangan,

e. mengasah kemampuan sense of engineering penulis untuk melihat

permasalahan yang terjadi selama kegiatan Magang,

f. mengembangkan sikap profesional serta mendisiplinkan diri sebagai bekal

untuk memasuki dunia kerja,

g. sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program Diploma Teknik Sipil

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

8

C.Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Proyek

Pada proyek pembangunan apartement Sky Land City, ruang lingkup

pembahasan dalam laporan magang ini dibatasi pada masalah-masalah yang

berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut.

1) Organisasi Proyek

2) Peran Main Kontraktor

3) Pengelolaan Gambar dan Spesifikasi Teknik Kontraktor Utama.

4) Sistem Pelaksanaan Proyek

5) Koordinasi Antar Kontraktor

6) Kesehatan & Keselamatan Kerja ( K3 )

2. Ruang Lingkup Magang

Pada pelaksanaan Magang di proyek ini, pengamatan yang dilakukan adalah

pekerjaan tahapan pelaksanaan struktur dengan methode cast in site/konvensional.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai selama melaksanakan Magang di Proyek

Pembangunan apartement Sky Land City selama 4 bulan waktu pelaksanaan

Magang ini antara lain adalah sebagai berikut.

1) mengetahui tahapan pelaksanaan pekerjaan di kantor maupun di lapangan

mengenai proses Manajemen Proyek,

2) mengetahui proses administrasi proyek itu sendiri, yaitu agenda meeting,

notulen hasil meeting, laporan kerja harian/mingguan/bulanan, proses

permohonan termyn, proses adendum serta proses claim selama proyek

berjalan,

3) Memahami pengendalian dan pengawasan sumber daya proyek yaitu

pengendalian terhadap mutu, pengendalian terhadap material dan bahan,

pengendalian terhadap sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di

dalam pekerjaan proyek, pengendalian terhadap Kesehatan dan Keselamatan

Kerja ( K3 ), serta pengendalian terhadap lingkungan nya itu sendiri.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

9

D. Metodologi

Penyusunan Laporan Magang ini berdasarkan data yang diperoleh selama

pelaksanaan Magang pada Proyek Pembangunan Apartement Sky Land City-

Jatinangor. Adapun data yang diperoleh dengan metodelogi atau langkah-langkah

pengumpulan sebagai berikut :

1. Data Primer

1) Pengamatan Langsung

Pengamatan dilakukan terhadap pekerjaan yang saat itu sedang

dilaksanakan. Hasil pengamatan sangat menunjang pemahaman terhadap data

tertulis dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Pengamatan langsung dapat

pula digunakan untuk mengetahui tahapan-tahapan dari pelaksanaan yang

bersangkutan.

Metode pengamatan secara langsung memungkinkan untuk mendapatkan

pengetahuan baru. Kondisi yang bervariasi dan sangat kompleks terkadang

memerlukan tahapan yang dapat mempermudah pelaksanaan pekerjaan.

Penyeleseian pekerjaan menerapkan cara praktis untuk mengatasi

permasalahan yang muncul. Kelancaran pelaksanaan pekerjaan sangat

tergantung pada kreativitas dari pelaksanaan untuk dapat keluar dari

permasalahan tersebut.

2) Tanya Jawab atau Wawancara Langsung

Metode ini dilakukan sebagai sebagai tindak lanjut dari pengamatan

langsung, karena terkadang data-data visual belum cukup jelas untuk dapat

dimengerti. Penjelasan-penjelasan lebih lanjut terutama mengenai hal-hal

praktis yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul dapat

diperoleh antara lain dengan tanya jawab dengan pihak-pihak yang ada di

lokasi proyek.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

10

3) Dokumentasi Gambar

Pengambilan foto pada saat proses pelaksanaan pekerjaan atau foto yang

berkaitan dengan Laporan Magang dapat dijadikan sebagai dokumentasi

gambar yang nyata. Dimana penjelasan dari Laporan Magang ini akan semakin

mudah untuk dimengerti dengan adanya ilustrasi gambar dari dokumentasi di

lapangan.

2. Data Sekunder

1) Studi Pustaka

Berupa buku-buku yang dipergunakan sebagai pembanding dan rujukan

dalam menganalisa hal-hal atau permasalahan-permasalahan yang timbul pada

pelaksanaan proyek tersebut. Dari beberapa pustaka akan didapat hal-hal yang

berguna sebagai pelengkap dari data-data yang diperoleh di lapangan, yang

nantinya akan sangat membantu penyusunan dan penulisan laporan ini.

2) Data Teknis Proyek

Pengumpulan data teknis proyek meliputi gambar-gambar kerja serta

ketentuan-ketentuan pelaksanaan proyek lainnya yang tercantum dalam

Rencana Kerja dan Syarat-syarat. Data-data tersebut diperoleh dari pihak

pemilik proyek, kontraktor pelaksana, maupun dari pihak konsultan pengawas

proyek. Data teknis proyek tersebut digunakan sebagai acuan pelaksanaan

proyek, serta dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah suatu

pekerjaan.

3) Data Pendukung

Perkembangan teknologi saat ini banyak memberikan manfaat bagi

semua pihak, tak terkecuali bagi para mahasiswa pada umumnya dan bagi

penulis pada khususnya. Teknologi yang dapat dimanfaatkan antara lain adalah

dari searching maupun browsing internet, berbagai sumber informasi termasuk

data informasi seputar ilmu pengetahuan dapat diakses dengan mudah. Oleh

karena itu, dalam penyusunan laporan ini penulis mencoba menambahkan

sedikit materi atau informasi yang diperoleh dari situs internet.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

11

E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN

Kerangka umum susunan Laporan Magang Proyek Pembangunan Apartement

Skyland City terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian pokok dan bagian

akhir. Bagian awal terdiri atas sampul, halaman judul, halaman pengesahan, halaman

kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. Sedangkan

bagian pokok terdiri atas data-data proyek yang akan disajikan dalam lima bab. Pada

bagian akhir berupa daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Secara garis besar sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut :

BAB I.PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang tinjauan umum proyek, seperti: latar belakang Magang,

latar belakang proyek, maksud dan tujuan dari Magang dan proyek, lokasi proyek,

ruang lingkup pekerjaan proyek dan magang, metode pengumpulan data dan

sistematika penyusunan laporan.

BAB II.TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas mengenai data umum dan teknis proyek, unsur, wewenang

dan struktur organisasi proyek, hubungan kerja antar unsur proyek, sistem

pelaksanaan proyek, sistem kontrak, sistem koordinasi dan laporan kerja, kesehatan

dan keselamatan kerja (K3) proyek.

BAB III. LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang landasan teori - teori yang merupakan dasar acuan

yang mengacu pada bahan - bahan ajar, buku, maupun artikel - artikel yang

berhubungan dengan pekerjaan serta menjelaskan tentang spesifikasi teknik peran

kontraktor utama pada Proyek Pembangunan Apartement Skyland City.

BAB IV.ALAT DAN BAHAN

Bab ini merupakan pemaparan dari hasil pelaksanaan dalam pembahasan sehingga

memberikan uraian makna dari hasil pekerjaan. Deskripsi proyek merupakan

gambaran secara detail pekerjaan di lapangan yang dilakukan.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72971/potongan/diploma-2014... · Di antaranya ITB, IPDN, UNPAD, dan IKOPIN. Dengan ... kampus banyak hunian

BAB I PENDAHULUAN

Roddy M. Baringbing (14673) | Proyek Rose In Spiring Skyland City - Jatinangor

12

BAB V. PEMBAHASAN

Laporan Magang ini juga disertai foto dokumentasi proyek dan lampiran

berupa data, gambar perencanaan dan berkas administrasi selama kegiatan Magang

berlangsung.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII. DAFTAR PUSTAKA

BAB VIII. LAMPIRAN