Akal Dan Wahyu Menurut Islam

Post on 28-Jun-2015

690 views 10 download

Transcript of Akal Dan Wahyu Menurut Islam

TOPIK PEMBAHASAN� Akal

� Wahyu

� Takdir

Sunnatullah� Sunnatullah

� Tawakkal

AKAL� Akal mengandung arti mengikat, menahan,

memahami dan bijaksana.

� Dalam pemahaman para ulama, ia bukanlah daya yang dimiliki oleh otak, tetapi merupakan daya jiwa ( roh ) dimiliki oleh otak, tetapi merupakan daya jiwa ( roh ) yang berfungsi memeahami, mengetahui nilai-nilai etis ( baik buruk ) dan epistemologi ( benar salah ).

� Serta berfungsi berdasarkan pemahaman itu mengikat, menahan dan mengendalikan hawa nafsu sedemikian rupa sehingga berhasil mengangkat manusia menjadi makhluk yang bijaksana.

AKAL (2)

� Dalam pemikiran para filosof muslim, dikatakan bahwa wujud rohani ( imateri ) yang selamanya terpisah dari, atau tidak berada dalam materi ( fisik ), disebut akal.fisik ), disebut akal.

� Dalam pemikiran para sufi, fungsi akal itu terbatas pada memahami kenyataan-kenyataan empiris.

AKAL (3)� Pengetahuan akli memeang lebih tinggi dari

pengetahuan inderawi, tapi akal tidak mampu memperoleh pengetahuan hakiki tentang Tuhan dan kenyataan-kenyataan metafisik dapat diperoleh manusia, tidak dengan dedukasi atau induksi akal, manusia, tidak dengan dedukasi atau induksi akal, tetapi melalui penyaksian hati nurani suci, dan bila tirai yang menutupi kenyataan metafisik dibukakan Tuhan, barulah manusia memperoleh pengetahuan hakiki.

� Yang menerima pengetahuan hakiki itu bukanlah filosof yang tajam akalnya, tetapi para nabi dan para sufi yang suci hati nuraninya ( hati nurani nabi lebih tajam dari hati nurani sufi ).

AKAL (4)� Akal ada secara potensial pada setiap bayi manusia

tetapi tidak ada pada binatang.

� Akal itulah yang menyebabkan manusia jauh lebih unggul dari binatang, dan karena memiliki akal itulah unggul dari binatang, dan karena memiliki akal itulah maka manusia diberi Tuhan tanggung jawab besar untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan di permukaan bumi ini.

WAHYU� Wahyu makna aslinya adalah isyarat yang cepat atau

bisikan yang halus.� Dalam istilah syara’ wahyu berarti firman ( petunjuk )

Allah yang disampaikan kepada anbiya’ ( para nabi ) dan awliya’ ( para wali, yaitu hamba Allah yang tulus yang tidak awliya’ ( para wali, yaitu hamba Allah yang tulus yang tidak diangkat sebagai nabi ).

� Wahyu Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia itu melalui tiga cara, yang sekaligus menunjukkan tingkat ( kualitas ) manusia itu sendiri, sebagai dijelaskan surat Asy Syura : 51 : “ Dan tidak terjadi atuhan berbicara kepada manusia, kecuali dengan wahyu, atau dibalik tirai, atau dengan mengutus seorang utusan, dan mewahyukan dengan izin Nya apa yang Ia kehendaki”.

CARA PENGANUGERAHAN WAHYU� Disebut wahyu ( dalam arti asalnya, yaitu dengan

mengilhamkan suatu pengertian dalam hati, atau isyarat yang cepat, atau membisikkan dalam hati ). Jenis wahyu yang terjadi dengan cara ini disebut Jenis wahyu yang terjadi dengan cara ini disebut wahyu khafi ( wahyu batin ), dan biasa dialami oleh para nabi dan bukan nabi.

CARA PENGANUGERAHAN WAHYU

(2)� Disebut dari balik tirai ( min wara’ hijab ). Termasuk

dalam wahyu dengan cara ini adalah ru’yat ( impian ), kasyf ( vision ) dan Ilham ( mendengar suara atau mengucapkan kata-kata dalam keadaan perpindahan mengucapkan kata-kata dalam keadaan perpindahan untuk sementara waktu ke alam rohani, yaitu dalam keadaan tidur dan jaga). Wahyu jenis ini juga bisa dialami oleh para nabi dan bukan nabi, dan merupakan bentuk yang paling sederhana.

CARA PENGANUGERAHAN WAHYU

(3)� Wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril dalam

bentuk kata-kata. Wahyu jenis ini merupakan wahyu yang paling yakin dan paling terang, yang disebut wahyu matluww ( wahyu yang dibaca ), dan khusus wahyu matluww ( wahyu yang dibaca ), dan khusus dianugerahkan kepada para nabi. Kitab-kitab suci merupakan catatan resmi dari wahyu tertinggi ini, untuk membedakannya dari jenis wahyu yang lebih rendah.

ALASAN DITURUNKANNYA WAHYU� Diturunkannya wahyu kepada manusia, yang terdiri

dari berbagai jenis itu, adalah untuk menolong manusia itu sendiri agar dapat mencapai tujuan hidupnya ( sebagai khalifah Allah di muka bumi ).hidupnya ( sebagai khalifah Allah di muka bumi ).

TAQDIR� Takdir berasal dari kata qadaraa, yaqdiru, qaadiron

yang berarti kekuasaan dan ketentuan.

� Dalam pengertian yang lebih luas, takdir adalah segala bentuk kekuasaan Allah SWT yang diberlakukan bentuk kekuasaan Allah SWT yang diberlakukan kepada seluruh makhlukNya.

SUNNATULLAH� Sunnatullah mengandung arti cara, jalan, hukum,

aturan, atau ketetapan ( yang kehendaki ) Allah.

� Sunnatullah dipahami oleh para ulama atau para pemikir sebagai ungkapan yang mengandung arti pemikir sebagai ungkapan yang mengandung arti sifat-sifat atau tabiat dasar yang tetap diberikan atau diciptakan Tuhan untuk setiap sesuatu yang diciptakannya.

� Dengan kata lain, sunnatullah merupakan hukum Allah SWT yang sudah pasti dan tetap sepanjang masa; misalnya api menurut sunnatullahnya adalah panas dan membakar.

TAWAKKAL� Tawakkal menurut ajaran Islam ialah berserah diri (

tawakkul = menyerahkan diri, mewakilkan ) kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan atau rasa pasrah kepada ketentuan dan keputusan Allah dengan penuh kepada ketentuan dan keputusan Allah dengan penuh kepercayaan kepadaNya.

� Tawakkal merupakan sikap mental seorang muslim yang dicapainya setelah adanya iman di dalam dadanya.

TAWAKKAL (2)� Tawakkal juga bisa disebut sebagai sikap pasrah yang

dilakukan seorang beriman yang dilaluinya setelah melalui proses atau aktivitas terlebih dahulu.

� Tawakkal bukanlah sikap apatis, tapi proses � Tawakkal bukanlah sikap apatis, tapi proses penyerahan atau kepasrahan diri kepada Allah SWT karena ada keyakinan mendalam kepadaNya.

� Oleh karenanya, biasanya sikap tawakkal terlebih dahulu dilalui oleh sebuah usaha maksimal.

SEMOGA BERMANFAAT

TERIMA KASIHTERIMA KASIH