Air & Elektolit

Post on 05-Dec-2015

221 views 2 download

description

elektrolit

Transcript of Air & Elektolit

AIR AIR &&

ELEKTROLITELEKTROLIT

Suherman,S.kep.NersSuherman,S.kep.NersProgram studi ilmu keperawatanProgram studi ilmu keperawatan

Universitas MalahayatiUniversitas Malahayati

• Fisiologi : Elektrolit, gas2 darah pengaturan asam basa merupakan zat penting

dalam darah Gangguam sekecil apapun pd salah satu kompoenen tsb dpt menye

babkan menimbulkan konseksuensi serius Elektrolit :

1. Memelihara potensial elektrokimia dinding sel2. Mempengaruhi sel2 syaraf dan otot3. aktifitas sel lain spt : sekresi, kontraksi dan bebagai proses metabolik

lain

1. Memelihara potensial elektrokimia dinding sel2. Mempengaruhi sel2 syaraf dan otot3. aktifitas sel lain spt : sekresi, kontraksi dan bebagai proses metabolik

lain

Dikendalikan oleh respon mekanisme tonisitas dan volume ECF1. Efek ADH pd collecting tubules2. Sistem Renin-angiotensin3. Pusat haus di otak

Dikendalikan oleh respon mekanisme tonisitas dan volume ECF1. Efek ADH pd collecting tubules2. Sistem Renin-angiotensin3. Pusat haus di otak

Keseimbangan airKeseimbangan air

PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Cairan tubuhCairan tubuh

Air Zat terlarut

Elektrolit : zat kimia yang berubah menjadi partikel bermuatan listrikdalam larutan Disebut ion

Cairan masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman, dan intra venaCairan masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman, dan intra venaKeseimbangan cairan dan elektrolit menandakan cairan tubuh total normal, demiKeseimbangan cairan dan elektrolit menandakan cairan tubuh total normal, demiKian juga dengandistribusinya didalam tubuhKian juga dengandistribusinya didalam tubuhKeseimbangan cairan dan elektrolit saling ketergantungan satu dengan lainnyaKeseimbangan cairan dan elektrolit saling ketergantungan satu dengan lainnyaBl salah satu terganggu maka akan terganggu yang lainnyaBl salah satu terganggu maka akan terganggu yang lainnya

DISTRIBUSI AIR DAN BAHAN PADAT PD ORANG DEWASA SEHATDISTRIBUSI AIR DAN BAHAN PADAT PD ORANG DEWASA SEHAT

BertukarPerlahan lahan

LIMFE

JARINGANINTERSTITIEL

PLASMA

SEL-SEL

B PA AH DA AN T

AAIIRR

LEMAK

TRANSELULER

Cairan ekstra seluler Cairan intra seluler

CAIRAN BADAN :

- AIR (H2O)- ZAT-ZAT yang terlarut

Normal : jumlah cairan (dewasa)

Lk > Pr (55 - 60 %) (50 - 55 %) dari BB (kg)

Contoh : Lk BB : 60 kg 60 % BB = 36 L.

ECFICF

3 Lplasma

9 LIF

24 L

1/3 (=12L) : ECF 1/4 (=3 L) ; plasma 2/3 (= 24L) ; ICF 3/4 (=9L) ; I.F.

Total cairan

Cairan tubuh dipisahklan oleh berbagai membran (kalpiler, sel) Cairan tubuh dipisahklan oleh berbagai membran (kalpiler, sel)

menjadi 2 bagian utama menjadi 2 bagian utama

INPUT CAIRAN CAIRAN BADAN OUTPUT CAIRANdalam keseimbangan

1. Makanan : 800 ml

2. Minuman : 1400 ml

3. Proses oksidasi : 400 ml

1. Kulit (perspirasi = keringat) 600 mL a. Insensibel = 400 mL b. Sensibel = 200 mL2. Paru-paru = 400 mL3. Ginjal = 1500 mL minimal 500 mL4. Tinja = 100 mL

Klasifikasi:

Elektrolit digolongkan menjadi KATION & ANION tergantung pada arah pergerakan nya dalam medan listrik

Kation : Sodium (Na+), Potassium (K+)Anion : Chloride (Cl-), bicarbonate (HCO3

-)

ElektrolitElektrolit :

KATION NaKATION Na++, K, K++,Ca,Ca2+2+, Mg, Mg2+2+, Mn, Mn2+/3+2+/3+, Ca, Ca2+2+, , Cr Cr 3+3+//6+6+, Cd, Cd2+2+, Zn, Zn2+2+

ANIONANION Cl Cl--, HCO, HCO33--, HPO, HPO44

==, Br, Br--, J, J--

Konsentrasinya dinyatakan sebagai mmol/L, Konsentrasinya dinyatakan sebagai mmol/L, dahulu dinyatakan mEq/L.dahulu dinyatakan mEq/L.

Ion monovalen : 1 mEq/L = 1 mmol/LIon monovalen : 1 mEq/L = 1 mmol/L

Distribusi Kation & Anion dlm Plasma Normal

Na +

[142]

HCO3-

[27]

Cl-

[103]

Org.Acids [5]

Protein[16]

K+ [5]

Ca++[5]

SO4= [1]

HPO4= [2]

Mg++ [2]

Kation [154 mmol/l]

Anion[154 mmol/l]

Natrium ( Na+)

Pengaturan : Kation Utama dalam ECF-Peran : Tekanan Osmotik & Pengaturan air dalam batas normal- Diet : NaCl- Nefron : reabsorbsi aktif : Na +

reabs pasif : H2O

Dorwart & Chalmers :Dorwart & Chalmers :

Osmolalitas = 1,86 (Na+) +

Osm = 2 Na+ +

Gluk+ BUN 18 2,8

Gluk BUN 20 3

Osm. 1. Serum = 280 - 300 mOsm/kg H2O2. Urine = 250 - 1200 "3. Urine 24 jam= 400 - 600 "

++

ElektrolitElektrolitElektrolitElektrolit

HiPONATREMIAHiPONATREMIAPenurunan Natrium serumPenurunan Natrium serum))

a. Diarea. Diareb. Penyakit Addisonb. Penyakit Addisonc. Asidosis metabolikc. Asidosis metabolikd. Pemberian diuretikd. Pemberian diuretike. Penyakit tubuler renalise. Penyakit tubuler renalisd. SIADHd. SIADH ( (Sindroma of InapproSindroma of Inappro

priate of ADH)priate of ADH)

HiPERNATREMI

(Peningkatan NatriumSerum)

1. Berkeringat berlebihan

2. Kerusakan Hipotalamus menyebabkan

gangguan mekanisme haus

3. Pemberian garam natium berlebihan.

Diare pada anak-anak dengan pemberian

cairan yang tidak adekuat

PENENTUAN NATRIUM

Bahan :

1. Serum

2. Plasma (lithium heparin)

3. Urine 24 jam atau

Urine sewaktu

Tdk hemolisisTdk hemolisis

PEMERIKSAAN Na:

1. Flame-emission photometry (lithium or cesium internal standard)2. Ion-Selective Electrode (ISE) mengukur aktivitas Ion3. Photometry: Kit Reagent4. AAS (Atomic Absorbtion Spectrophoto

meter)

Natrium rendah palsu (Flame Emission photometry) 1. Hiperlipidemia 2. Hiperlipoproteinemia 3. Hiperglisemia

Nilai ReferensNilai Referens Natrium Serum : 135 - 148 mmol/L

Urine : 40-220 mmol/hari

LCS : 138-150 mmol/L

Nilai kritis : rendah < 105 mmol/L

tinggi > 170 mmol/L

Ekskresi natrium urine tergant pada

makanan dan status hidrasi

Kalium (KKalium (K++))

* * Regulasi:Regulasi:• Kation utama dalam selKation utama dalam sel• 2% K2% K+ + tubuh terdapat dalam tubuh terdapat dalam selsel

Kandungan KKandungan K++ : menurun seiring : menurun seiring dengan usiadengan usia yang bertambahyang bertambah Kadar dalam serum diatur dalam Kadar dalam serum diatur dalam keseimbangan keseimbangan antara bagian luar sel dan dalam selantara bagian luar sel dan dalam sel Normal : 6-8 jam dikeluarkan 50% KNormal : 6-8 jam dikeluarkan 50% K++ intakeintake to avoid a buildup to avoid a buildup disimpan: otot,hepar,sel eritrositdisimpan: otot,hepar,sel eritrosit, , tulangtulang

Regulasi sangat efisien transfer 1-2% ke luar

sel kadar K+ yang tinggi

berbahaya

Osmolalitas ECF

mempengaruhi

perpindahan pH ECF ICF ECF

Kerusakan jar : K+ ICF ECF

• Insulin : K+ IC K+ pelepasan insulin

K+ hambat

• Katekholamin (epinefrin): K+ ke jaringan otot

Osmol serum K+ ke luar sel

Kehilangan air

K+ difusi ke luar

volume sel sel

• Pembendungan berulang distensi

vena pelepasan K+ ke darah

K+ serum

Hypokalemia ( serum Potassium)1. Vomitus2. Adrenal mineralo-corticoid excess3. Metabolic Alkalosis 4. Diuretic induced loss

Hyperkalemia ( serum Potassium)

1. Renal tubular acidosis2. Acute metabolic acidosis

Hipokalemia ( kalium serum) 1. Muntah 2. Adrenal mineralo-corticoid 3. Alkalosis Metabolik

4. Kehilangan krn diuretik

Hiperkalemia ( kalium serum)

1. Asidosis tubuler Renal

2. Asidosis metabolik akut

Pemeriksaan KaliumPemeriksaan Kalium BahanBahan

a. a. 1. Serum1. Serum tidak boleh tidak boleh 2. Heparinized plasma (Li-heparin) 2. Heparinized plasma (Li-heparin)

hemolysishemolysis 3. Urine 24 jam atau sewaktu3. Urine 24 jam atau sewaktu

b. Lebih baik serum puasab. Lebih baik serum puasa c. Serum atau plasma harus segera dipisahkanc. Serum atau plasma harus segera dipisahkan dari komponen sel segera setelah diambildari komponen sel segera setelah diambil

d. Kalium dilepaskan dari trombosit pada proses d. Kalium dilepaskan dari trombosit pada proses pembekuan darahpembekuan darah

e. Pembendungan lengan yang lama akan meningkat e. Pembendungan lengan yang lama akan meningkat kan kadar kaliumkan kadar kalium

Pemeriksaan : 1. Flame emission photometry 2. I.S.E. ( Ion Selective Electrode ) mengukur aktivitas ion.

Nilai rujukan :

Kalium serum : 3,5 - 5,3 mmol/L Urine : 25-125 mmol/L Lcs : 70% serum mmol/L

Nilai kritis : rendah < 2,5 mmol/L tinggi > 6,5 mmol/L

Ekskresi kalium urine bervariasi menurut intake makanan

Cairan tubuh:- Air (H2O)

-Zat-zat yg terlarut

Normal Jumlah cairan (dewasa)

Laki-laki > perempuan (55 - 60 %) (50 - 55 %) of BB (kg)

misal: Male BB : 60 kg 60 % BB = 36 L.

ECFICF

3 Lplasma

9 LIF

24 L

36 L 1/3 (=12L) ECF 1/4 (=3 L) plasma 3/4 (=9L) I.F

2/3 (= 24L) ICF

INPUT CAIRAN TUBUH OUTPUT(in equilibrium)

1. Makanan : 800 ml

2. Minuman : 1400 ml

3. Proses Oxidasi: 400 ml

1. Perspirasi = 600 mL a. Insensible = 400 mL b. Sensible = 200 mL2. Paru-paru = 400 mL3. Ginjal = 1500 mL minimal 500 mL4. Faeces = 100 mL

* ADH* Aldosteron

ADH( Anti Diuretic Hormon)

* Pars posterior gland Pituitary

*Dikeluarkan bila osmolalitas ECF > ICF * Produksi berhenti bila osmolalitas ECF < ICF

* Merangsang tubuli distalis dan dukt * Merangsang tubuli distalis dan dukt koligen-tes reabs. Hkoligen-tes reabs. H22O vol O vol

urineurine

* Produksi ADH :* Produksi ADH :- stres psikhis (ketakutan,nyeri)- stres psikhis (ketakutan,nyeri) physic (infeksi/pneumonia akut physic (infeksi/pneumonia akut

trauma, operasi dsb)trauma, operasi dsb) - obat-obat analgetik: morfin, petidin, - obat-obat analgetik: morfin, petidin,

barbiturat)barbiturat)

ALDOSTERON

Kortex glandula para-renalisRangsang pengeluaran : bila tekanan darah a. renalis merangsang reseptor di arteriola afferen sel-sel juxta glomerular arteriole afferen mengeluarkan renin (angiotensinogen angiotensin II) aldosteron. .

Merangsang tubulus distal

reabs. Na+ and H2O dan sekresi K+

deff K+ menurunkan sekresi aldosteron

Fluktuasi Vol sehari-hari diatur oleh ADH

Perubahan-perubahan besar diatur oleh

kedua cara tersebut

ecf

Defisiensi air

icf ecf icf

Other cations

Na

K

Ecf Icf

Ecf Icf

K

Na

Na Defficiency