Post on 23-Oct-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahanNya kami dapat menyelesaikan makalah “LINGKUNGAN Dan INTERAKSI
SOSIAL PENYAPU JALANAN “ ini sesuai dengan harapan. Makalah ini dibuat dalam rangka
mengenali kepribadian individu lain melalui proses interaksi sosial.
Kami menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang masih terbatas, sehingga masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan hasilnya belum dapat dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami nantikan
dalam rangka kesempurnaan makalah ini. Dalam proses pendalaman materi pembuatan makalah
ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
• Ibu Ririn Widyaningsih S.T selaku dosen mata kuliah “ Character Building ”.
• Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap
makalah “LINGKUNGAN Dan INTERAKSI SOSIAL PENYAPU JALANAN “ ini dapat
dijadikan sarana dapat mengenali kepriadian individu lain secara tepat dengan segala keunikannya
DAFTAR ISI
1……………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.Tujuan Dan Manfaat
C. Metode Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
Landasan Teori
A.Lingkungan Sosial Penyapu Jalanan
B. Interaksi Sosial Penyapu Jalanan
C. Laporan Penelitian
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
2
………………………………………………………………………….. 2
……………………………...…………………. 3
…………………………………………………………………...
3
……………………………...………………………. 4
……………………………...…………………………. 5
…………………………………...……...
9
..……………………………...…………………...…..
10
……………………………...…………………………….. 18
………………………………………….......................................... 18
..……………………………...…………………...…..
11
………………………………………….......................................... 20
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara interaksi sosial dengan lingkungan ternyata mempunyai hubungan yang
sangat erat dan berkaitan untuk membentuk suatu karakter/ kepribadian seseorang. Hal inilah yang
menimbulkan argumen bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan
manusia lain dan harus menjaga hubungan baik dengan lingkungan untuk menjaga kelangsungan
hidupnya.
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu
lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan
individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai
atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang Page | 3menggunakannya. Sedangkan
pengertian dari lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana
meliputi unsur unsur penting seperti tanah air dan udara, lingkungan sendiri memiliki arti penting
dalam kehidupan setiap makhluk hidup.
B. Tujuan dan Manfaat
1.Tujuan
1. tujuan dari penulisan ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh nilai tugas mata kuliah Character Building
2. Belajar membuat makalah tentang LINGKUNGAN Dan INTERAKSI SOSIAL
PENYAPU JALANAN
2. Manfaat
3
1. Dengan membuat makalah ini diharapkan kita mampu membentuk kepribadian yang
baik.
2. Dapat mengetahui dan menghargai pekerjaan orang lain tanpa melihat dari sisi materi
tetapi lebih kepada jasa yang telah mereka perbuat untuk orang lain/masyarakat
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan
melakukan riset langsung atau interview kepada subyeknya dan mengumpulkan informasi dari
berbagai situs di internet.
BAB II
4
PEMBAHASAN
Landasan teori
Interaksi terjadi jika satu individu melakukan tindakan, sehingga menimbulkan reaksi pada
individu-individu yang lain. Karena itu interaksi terjadi dalam kehidupan sosial. Dengan kata lain
interaksi dapat diartikan hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi diantara gejala aneka
kehidupan yang dilakukan oleh manusia. Interaksi sosial merupakan sarana atau alat dalam
mencapai kehidupan sosial. Adanya interaksi sosial merupakan naluri manusia yang sejak lahir
membutuhkan pergaulan dengan sesamanya(gregoriousness).
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna
yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir
adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi
melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut
juga dengan interpretative process
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi,
indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru
orang lain. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.
Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke
yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga
dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain
5
sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau
kagum pada orang lain.
Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat
terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi
akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-
baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasi dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan
nasional dengan PT Telkom dalam program Hardiknas.
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang
tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya
karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara
membentak.
B.I. Macam Macam Interaksi Sosial
a. Interaksi antara individu dan individu
Dalam interaksi itu individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan, atau stimulus kepada
individu lainnya. Sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi,
tanggapan, atau respons. Wujud interaksinya dapat berupa kerlingan mata, jabat tangan, saling
menyapa, bercakap-cakap, atau mungkin bertengkar, interaksi social dapat terjadi tanpa
berbincang-bincang, misalnya, orang yang sedang marah, tidak menyapa terhadap temannya,
saling berdiam diri atau orang yang bertingkah aneh yang mengundang perhatian orang banyak.
b. Interaksi antara individu dan kelompok
6
Dalam interaksi itu seorang individu berinteraksi sosial dengan kelompok. Contohnya, seorang
ketua kelas yang sedang memberlkan penjelasan di depan teman-temannya mengenai pembagian
tugas piket kelas, atau seorang mahasiswa praktek kerja lapangan (PKL) yang sedang mengajar
didepan kelas. Interaksi antara kelompok dan kelompok Dalam interaksi ini kepentingan individu-
individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, dan berhubungan dengan kepentingan
individu-individu dalam kelompok lain. Contohnya, kelompok dasawisma dalam suatu RT
mengundang dasawisma kelompok lain dalam rangka syukuran atas kemenangannya pada lomba
simulasi P-4. Ciri-ciri Interaksi Sosial
B.II. Ciri-ciri Interaksi sosial ada empat macam:
a. Pelakunya lebih dari satu orang.
b. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan oleh pelakunya.
d. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang akan menentukan
sikap aksi yang sedang berlangsung.
BIII. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
a. Proses-proses social yang asosiatif
Artinya adalah proses-proses social yang mengarah pada kesatuan yang terwujud dalam bentuk
sebagai berikut.
7
1) Kerja sama (cooperation)
Ada empat bentuk kerja sama, yaitu sebagai berikut.
- Tawar menawar(bargaining) adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa
antara dua organisasi atau lebih.
- Kooptasi(cooptation) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksanaan politik dalam organisasi sebagai salah satu cara untuk menghundari kegoncangan
dalam organisasi.
- Koalisasi(coalitation) adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan
yang sama.
- Joint Venture adalah kerja sama dalam mengusahakan proyek-proyek tertentu.
2) Akomodasi (accomodation)
Akomodasi yaitu cara untuk menyelesaikan pertentengan tanpa menghancurkan pihak lawan.
Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk, sebagai berikut :
- Koersi (coertion) yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya terjadi karena adanya paksaan dari
pihak yang lebih kuat.
- Kompromi yaitu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibatn masing-masing
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaiannya.
- Arbitrase yaitu penyelesaian pertentangan oleh pihak ketiga yang dipilah oleh kedua belah pihak.
- Mediasi yaitu hampir sama dengan arbitrase tetapi pihak ketiga netral, hanya sebagai penasihat.
- Konsiliasi yaitu suatu usaha mempertemukan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya
persetujuan bersama.
- Toleransi yaitu suatu usaha untuk menghindarkan diri dari perselisihan dengan membiarkan atau
menghormati pihak lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.
8
- Stalemate yaitu suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai
kekuatan yang seimbang sehingga berhenti pada titik tertentu tanpa bias maju ataupun mundur.
- Adjudikasi yaitu suatu penyelesaian perkara melalui pengadilan.
3) Asimilasi (asimilation)
Asimilasi yaitu suatu proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia.
Proses asimilasi dapat terjadi apabila:
a) Ada kelompok-kelompok yang berbeda budayanya.
b) Saling bergaul langsung dan intensif untuk waktu yang lama.
c) Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing berubah dan saling
menyesuaikan diri.
A. Lingkungan Sosial Penyapu Jalanan
Lingkungan sosial sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, dalam hal ini, kita akan
membahas tentang lingkungan sosial penyapu jalanan. Seperti yang kita ketahui, banyak orang
yang menganggap bahwa pekerjaan menyapu jalanan adalah pekerjaan yang rendah (tidak
memerlukan sekolah yang tinggi). Namun, jika kita bisa menyadari, bahwa betapa pentingnya
mereka, penyapu jalanan merupakan pekerjaan yang tinggi/mulia, karena jika tidak ada mereka,
bisa kita bayangkan betapa kotornya kota kita ini.
Lingkungan yang paling dekat dengan mereka adalah lingkungan keluarga. Walaupun
terkadang suasana keluarga mereka tidak baik karena masalah ekonomi, namun orang-orang
terdekat mereka tersebut sangat menghargai mereka. Hal itulah yang membuat mereka bertahan
mental dalam pekerjaan ini. Dalam lingkungan pertemanan, mereka sangat dekat, saling
9
menguatkan dan memberi masukan. Mereka juga mau menerima adanya perbedaan. Hal itulah
yang patut kita contoh walaupun pendidikan mereka sangat kurang tapi mereka mempunyai rasa
demokrasi yang tinggi.
Lingkungan yang sangat memberikan tekanan bagi mereka adalah lingkungan masyarakat
dan tekanan akan ketidakadilan pemerintah setempat. Masyarakat yang sering tidak menghargai
menghargai mereka dengan cara membuang sampah ketika mereka sedang menyapu. Bahkan ada
sebagian masyarakat yang mengeluarkan argumen bahwa jika tidak membuang sampah di jalan
maka petugas penyapu jalanan tidak mempunyai pekerjaan. Seringkali mereka dianggap rendah
oleh masyarakat karena pekerjaannya yang tidak membutuhkan keahlian khusus. Tekanan akan
ketidakadilan pemerintah adalah ketika komisi yang diterima tidak sesuai dengan yang seharusnya
diterima. Terkadang merekapun harus mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan mereka.
Dalam kasus ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa lingkungan keluarga dan hubungan
pertemanan sangat mempengaruhi mereka. Dapat kita bayangkan, jika tekanan-tekanan yang
mereka alami terjadi juga dalam lingkungan keluarga dan pertemanan mereka, mungkin mereka
tidak kuat dalam menjalani pekerjaan sebagai penyapu jalanan.
B. Interaksi Sosial Penyapu Jalanan
Setelah kita membahas tentang lingkungan sosial yang membentuk kepribadian penyapu
jalanan, kali ini kita akan membahas tentang interaksi sosial yang terjalin dalam komunikasi sosial,
konflik sosial, serta pergaulan dan persahabatan. Hal-hal tersebut adalah sebagai kenyataan hidup
sosial untuk membangun sikap yang tepat.
10
Salah satu segi paling membahagiakan dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah
saling berbagi perasaan. Itupun yang mereka (Penyapu Jalanan) rasakan saat berbicara dengan
keluarga, teman dan orang-orang terdekatnya. Tatkala suara mereka tidak didengar oleh
masyarakat dan pemerintah, mereka cukup mengkomunikasikannya sehingga perasaan lega bisa
tercipta.
Suatu kenyataan sosial yang merupakan bagian tak terpisahkan dari interaksi sosial adalah
adanya prasangka-prasangka/konflik sosial. Dalam hal ini konflik terhadap kelompok dengan
kelompok yang dihadapi penyapu jalanan. Ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah yang selalu
dirasakan mereka. Pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Namun tidak mudah bagi mereka untuk mengutarakannya, sampai saat inipun keluhan-keluhan dan
ketidak puasan mereka tidak di dengarkan. Dalam berinteraksi itulah hambatan mereka dan dalam
dunia pekerjaan yang harus mereka hadapi.
C. Laporan Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Jl.Ir H. Juanda “Terminal Bekasi” Kota Bekasi
2. Obyek Penelitian
• Bpk. Nana
• Bpk. Burhanuddin
3. Tanggal Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal Sabtu, 23 Oktober 2010
11
4. Hasil Penelitian
Sapu lidi menjadi senjata untuk bertarung dari ganasnya menjalani hidup ini.Senjata itu tidak
pernah lepas dari tangan pak Nana & pak Baharudin,dengan sapu lidi dan pengki mereka dapat
bertahan hidup & dapat menyekolahkan Anak-anaknya.
Pak Nana & pak Baharudin adalah petugas penyapu jalan yang selalu berusaha membuat kota
bekasi menjadi lebih bersih,setiap hari pak Nana & pak Baharudin besama rekan-rekan sekerjanya
yang lain mereka menyapu jalan di kawasan sekitar Bulak kapal.Bila pekerjaannya sudah selesai
mereka beristirahat di sebuah Taman kanak-kanak yg berada di pinggir jalan.
Menurut pak Nana & pak Baharudin di kawasan itu terdapat 4 hingga 7 penyapu jalan yang terbagi
menjadi 3 shift.
Pekerjaan pak Nana & pak Baharudin tidak hanya memerlukan mental yang luar biasa,Tetapi juga
mempunyai Resiko yang sangat besar.kata pak Nana pernah ada rekannya yang terserempet mobil
sampai masuk ke rumah sakit. Pak Nana & pak Baharudin hanyalah lulusan SMP,mereka sangat
bersyukur walaupun mereka bekerja sebagai penyapu jalan,mereka statusnya sekarang sudah
menjadi pegawai PNS.
Honor yang diterima pak Nana & pak Baharudin setiap bulannya 2.500.000 mereka dapat dari GP
& tunjangan Daerah.Tetapi tidak semua honor yang di terima petugas kebersihan itu sama dengan
yang di terima pak Nana & pak baharudin,karena honor yang di bayarkan itu sesuai dengan
golongannya.
14
• HARAPAN Pak Nana & Pak Burhanuddin
Adapun Harapan pak Nana & pak Baharudin diantaranya sebagai berikut :
1) Mereka ingin Anak-anaknya menjadi lebih baik.
2) Mereka ingin kesejahteraan mereka diperhatikan oleh pemerintah.
3) Mereka ingin Masyarakat ikut serta dalam menjaga lingkungan,contohnya tidak
membuang sampah sembarangan.
• Penghargaan
Dinas kota Bekasi pernah mendapatkan penghargaan ADIPURA pada tanggal 20
November 2009.
Secara tidak langsung pak Nana & pak Burhanuddin mempunyai andil. Atas jasa beliau
membersihkan jalan-jalan utama di kota Bekasi
• Visi dan Misi
Visi dan misi pak Nana & pak Burhanuddin adalah sebagi berikut :
15
Misi
1. Meningkatkan sistem dan mekanisme pengolaan kebersihan mulai dari sumber sampah
rumah tangga maupun komersial,sampai dengan tempat pemprosesan akhir.
2. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran Masyarakat dalam penaganan kebersihan dan
lingkungan masing-masing guna menciptakan lingkungan kota bekasi yang bersih,indah
&sehat.
Visi
Terwujudnya lingkungan kota bekasi yang bersih,indah,sehat & teduh.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembentukan kepribadian seseorang merupakan hasil perpaduan dari berbagai faktor yang
saling terkait satu dengan yang lainnya, dengan berbagai proses pendukungnya. Salah satu
faktor yang memegang peranan penting di dalam hal ini adalah interaksi sosial. Karena
pada dasarnya manusia selama hidupnya mengalami interaksi sosial, yang memungkinkan
manusia yang bersangkutan berkembang.
2. Linkungan sosial tempat kita tinggal dan berada bersama yang lain ada bermacam-macam,
muali dari lingkungan sosial tempat kita untuk pertama kalinya mengadakan kontak sosial,
sampai lingkungan yang lebih luas yang semakin sulit ditentukan batas-batasnya.
Lingkungan sosial yang paling dekat dan berpengaruh dalam kehidupa kita adalah
keluarga, kemudian pertemanan.
B. Saran
17
1. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan para penyapu jalanan baik itu dalam segi
materi maupun non materi karena besarnya jasa yang telah di berikan para penyapu jalanan
kepada pemerintah khususnya dan masyarakat. Sebagain masyarakat sebaik tidak
menganggap remeh/ merendahkan pekerjaan seperti ini dan harus menghargai para
penyapu jalanan
2. Dengan mengerti bagaimana proses serta pengaruh yang nyata dari interaksi sosial
terhadap pembentukan kepribadian seseorang, diharapkan kita dapat mengerti kepriadian
individu secara tepat dengan segala keunikannya. Sehingga dengan demikian diharapkan
kita dapat menentukan sikap yang sesuai dengan kepribadian seseorang. Hal mana akan
menentukan keberhasilan kita didalam berkomunikasi dengan individu lain sesama.
18
Daftar Pustaka
http://bumikupijak.com dPrince Of Smart
Tipe Kepribadian Manusia, oleh: . Zainuddin sri kuntjoro, MPSi., Jakarta, 9 april
2002http://www.e-psikologi.com/usia/090402.htm.
Golongan Kepribadian, http://www.telaga.org/ringkasan.php?kepribadian.htm. Definition:
personality http://dict.die.net/personalit.
Babari Yohanes,Drs.2006.Character Building II Relasi dengan Sesama.Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo
19