Post on 12-Apr-2017
Leo Ganda Wijaya 33
BAB III
LANDASAN TEORI
III.1 Konsep Jaringan Komputer
Jaringan adalah suatu set perangkat keras dan
lunak di dalam suatu sistem yang memiliki suatu aturan
tertentu yang mengatur seluruh aktivitas dan perilaku
anggota-anggotanya dalam melakukan suatu aktivitas.
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom
yang dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan
protokol komunikasi melalui media transmisi atau media
komunikasi sehingga dapat berbagi data informasi,
program-program, penggunaan bersama perangkat keras,
seperti printer, harddisk, dan memberikan layanan
komunikasi antar pemakai (Tanembaum).
Jaman dahulu konsep pusat komputer dapat
didefinisikan sebagai sebuah ruangan yang berisi sebuah
komputer besar tempat semua pengguna mengolah
pekerjaannya. Tetapi untuk masa sekarang model komputer
tunggal (stand alone) yang melayani tugas-tugas
komputasi suatu organisasi telah diganti oleh
sekumpulan komputer yang terpisah tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem ini
disebut sebagai jaringan komputer. Hanya dengan
beberapa komputer stand alone yang terkoneksi
memungkinkan pertukaran data dan pengolahan data dapat
dilakukan dengan sangat mudah dan cepat. Stand alone
computer yang melayani tugas-tugas komputasi pada suatu
organisasi ataupun lembaga berangsur-angsur telah
beralih fungsi menjadi komputer yang terkoneksi dalam
Leo Ganda Wijaya 34
suatu jaringan tanpa mengurangi atau menghilangkan
tugas-tugasnya.
Jaringan komputer adalah sejumlah komputer stand
alone yang dikelompokkan dan dihubungkan satu dengan
yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui
media transmisi atau media komunikasi, sehingga dapat
saling berbagi data atau informasi, program-program,
penggunaan bersama piranti keras (printer, hardisk,
scanner, CD Room, serta piranti keras lainnya), dan
memberikan layanan komunikasi antar pemakai.
Dua komputer atau lebih dikatakan saling
berhubungan (terkoneksi) bila saling dapat bertukar
informasi dan data. Bentuk koneksi yang dapat digunakan
adalah melalui kawat tembaga, serat optik, gelombang
mikro, maupun satelit komunikasi.
Jaringan komputer berbeda dengan sistem
terdistribusi, keberadaan sejumlah komputer stand alone
bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat
memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan
kemudian program itupun akan berjalan. Memilih
prosesor, menemukan dan mengirimkan file input ke
prosesor, dan menyimpan hasilnya ditempat yang tepat
merupakan tugas sistem operasi. Dalam suatu jaringan,
pengguna harus secara eksplisit masuk (login) ke sebuah
mesin, secara eksplisit memberikan tugasnya dari jauh,
secara eksplisit juga memindahkan file-file dan
menangani sendiri secara umum seluruh manajemen
jaringan.
Leo Ganda Wijaya 35
III.2 Model Konektifitas Jaringan Komputer
Model konektifitas jaringan komputer diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Model Peer-to-Peer
Pada model ini semua komputer atau mesin yang
terhubung mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama.
Dalam hal ini tidak ada komputer yang menjadi
pengendali utama. Setiap host dalam model ini dapat
menawarkan layanan ke peer lain dan juga dapat
mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok
untuk jaringan kecil. Fasilitas yang tersedia untuk
model ini adalah berbagi file dan berbagi printer
serta piranti lainnya.
Gambar 3: Model Jaringan Peer-to-Peer
2. Model Client-Server
Pada model ini terdapat dua atau lebih mesin
yang bertindak sebagai file server dan mesin lainnya
sebagai client. Model ini memisahkan secara jelas
Leo Ganda Wijaya 36
mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server)
dan mana yang hanya menerima layanan (client).
Beberapa komputer di-setup sebagai server yang
memberikan segala sumberdaya (resource) dari
jaringan : printer, modem, saluran dan lain-lain
kepada komputer lain yang terkoneksi ke jaringan
yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat
berkomunikasi antara server dan client (dan diantara
mereka) server menggunakan aplikasi jaringan yang
disebut server program dan, sementara client
menggunakan client program untuk berkomunikasi
dengan server program pada server.
Komunikasi pada client-server pada umumnya
berbentuk pesan permintaan untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan dari client kepada server.
Setelah server melaksanakan tugasnya, kemudian
hasilnya akan dikirim kembali kepada client.
Gambar 4: Model Jaringan Client-Server
Leo Ganda Wijaya 37
III.3 Lingkup Jaringan Komputer
Berdasarkan luas jangkauannya, jaringan komputer
terbagi menjadi :
1. Local Area Network (LAN)
Meliputi komputer-komputer yang saling terhubung
dalam satu ruangan atau suatu gedung.
Gambar 5: Local Area Network
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Meliputi komputer-komputer yang saling terhubung
dalam satu kota, sampai dengan beberapa puluh
kilometer.
Gambar 6: Metropolitan Area Network
Leo Ganda Wijaya 38
3. Wide Area Network (WAN)
Meliputi komputer-komputer yang saling terhubung
dalam satu negara atau benua, sampai dengan
beberapa ratus kilometer.
Gambar 7: Wide Area Network
4. Internet
Meliputi komputer-komputer yang saling terhubung
di seluruh dunia (jaringan sejagad), sehingga
sering juga disebut the network of network.
Gambar 8: Internet
III.4 Topologi Jaringan Komputer
Yang dimaksud dengan topologi jaringan adalah
susunan fisik bagimana node-node saling dihubungkan.
Ada tiga topologi yang digunakan, yaitu :
Leo Ganda Wijaya 39
1. Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang cukup
sederhana. Setiap terminal terhubung ke media
sebuah media kabel tunggal, sehingga topologi ini
lebih hemat dalam pengkabelannya. Kabel yang
digunakan antara lain RG 58, RG 11, dan RG 8.
Kelebihan dari topologi Bus adalah :
1. Layout kabel sederhana.
2. Pengembangannya cukup mudah.
3. Tidak membutuhkan kendali pusat.
4. Penambahan atau pengurangan terminal dapat
dilakukan tanpa mengganggu operasi yang sedang
berjalan.
Kekurangan topologi Bus adalah :
1. Deteksi dan isolasi kesalahan terbatas.
2. Kepadatan lalu lintas padat.
3. Keamanan data kurang terjamin.
4. Kecepatan akan menurun apabila pengguna
bertambah banyak.
Gambar 9: Topologi Bus
Leo Ganda Wijaya 40
5. Topologi Ring
Topologi Ring merupakan topologi yang setiap
terminal yang terhubung dengan kabel akan
memebentuk cincin atau lingkaran.
Kelebihan dari topologi Ring adalah :
1. Hemat kabel.
2. Tidak perlu penanganan bundel kebel secara
khusus.
3. Dapat melayani lalu lintas yang padat.
Kekurangan topologi Ring adalah :
1. Peka kesalahan
2. Pengembangan jaringan lebih kaku.
3. Kerusakan pada media atau terminal dapat
melumpuhkan seluruh jaringan.
4. Lambat karena menunggu giliran token.
Gambar 10: Topologi Ring
6. Topologi Star
Topologi star memerlukan sebuah terminal pusat
sebagai pusat kendali, sehingga setiap terminal
yang ada akan terhubung dengan terminal tersebut.
Leo Ganda Wijaya 41
Kabel yang digunakan antara lain RG 58, RG 62, TP
3, 4, 5.
Kelebihan dari topologi Star adalah :
1. Pemasangan kabel mudah.
2. Penambahan atau pengurangan terminal sangat
mudah.
3. Tidak mengganggu beban jaringan yang lain.
4. Memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan.
5. Memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan dari topologi Star adalah :
1. Boros kabel.
2. Perlu penanganan khusus bundel kabel.
3. Karena terpusat maka hub akan menjadi eleven
yang kritis.
Gambar 11: Topologi Star
7. Topologi Tree
Topologi tree merupakan variasi dari topologi
star. Seperti topologi star, terminal dalam tree
dihubungkan ke central hub yang mengendalikan lalu
lintas jaringan. Tetapi tidak semua terminal
terhubung ke central hub. Pertama, ini
Leo Ganda Wijaya 42
memungkinkan terminal yang terhubung ke central
hub lebih banyak, dan menambah jarak jangkauan
sinyal. Kedua, dimungkinkan melakukan isolasi dan
prioritas komunikasi dari komputer lain. Hal ini
terjadi karena pemasangan beberapa hub secara
cascade menyebabkan terminal yang terhubung di hub
terbawah akan memiliki prioritas (bandwidth)
paling kecil.
Kelebihan dari topologi Tree adalah :
1. Pemasangan kabel mudah.
2. Penambahan atau pengurangan terminal sangat
mudah.
3. Tidak mengganggu beban jaringan yang lain.
4. Memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan.
5. Memudahkan pengelolaan jaringan.
6. Ada penambahan secondary hub
Kekurangan dari topologi Tree adalah :
1. Boros kabel.
2. Perlu penanganan khusus bundel kabel.
3. Karena terpusat maka hub akan menjadi eleven
yang kritis.
Gambar 12: Topologi Tree
Leo Ganda Wijaya 43
8. Topologi Mesh (Fully Connected)
Topologi mesh untuk setiap terminal memiliki jalar
khusus point-to-point ke terminal lainnya.
Dikatakan jalur khusus, karena jalur itu memang
hanya digunakan untuk mentransfer data antara
kedua terminal. Jaringan yang terhubung secara
mesh memiliki n(n-1)/2 jalur fisik untuk
menghubungkan n terminal.
Kelebihan dari topologi Mesh adalah :
1. Minimnya masalah lalulintas jaringan karena
penggunaan jalur khusus.
2. Handal.
3. Kerusakan suatu jalur tidak akan mengganggu
keseluruhan sistem.
4. Privasi dan keamanan terjamin, karena data
tidak akan melalui komputer lain.
5. Identifikasi dan isolasi kerusakan lebih mudah
dilakukan.
Kekurangan dari topologi Mesh adalah :
1. Pengkabelan yang rumit.
2. Membutuhkan biaya besar.
3. Jumlah I/O port yang dibutuhkan.
iMac iMac
iMac iMac iMac
Gambar 13: Topologi Mesh
Leo Ganda Wijaya 44
III.5 Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan komputer kini telah berkembang dan
menjadi suatu kebutuhan disegala aspek, baik dalam
bidang industri maupun pendidikan, karena jaringan
komputer mempunyai beberapa manfaat, yaitu :
1. Pertukaran Informasi
Data dari masing-masing komputer disimpan dalam
satu disk yang bisa diakses oleh seluruh komputer
yang terhubung dalam jaringan. Selain itu seorang
pengguna dapat mengirimkan file atau pesan kepada
pengguna lain.
2. Sarana Aplikasi Multi-User
Perangkat lunak yang diletakkan dalam sebuah file
server dapat diakses oleh banyak pengguna secara
bersamaan.
3. Dapat dibentuk Database
File-file dari beberapa komputer yang disatukan
dalam sebuah hardisk, dengan metode tertentu
dapat dibentuk database yang sangat bermanfaat
dalam pengembangan sistem informasi.
4. Memudahkan Perawatan Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) dapat ditempatkan di
file server sehingga seorang administrator
jaringan dapat dengan mudah memperbaiki atau
merawat perangkat lunak (software). Setiap user
yang akan memanfaatkan perangkat lunak tersebut
dapat diatur hak aksesnya, misalnya wewenang user
yang hanya dapat mengakses atau membaca suatu
data tetapi tidak memiliki hak untuk memodifikasi
data tersebut.
Leo Ganda Wijaya 45
5. Menghemat Biaya
Dalam suatu departemen tertentu menggunakan suatu
perangkat lunak atau perangkat keras yang sesuai
dengan pekerjaan atau tugasnya, akan tetapi bila
suatu saat nanti departemen tersebut memerlukan
atau ingin menggunakan perangkat lunak atau
perangkat keras yang dimiliki oleh departemen
lain maka dapat digunakan apabila telah
menggunakan jaringan. Karena perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware) dapat
digunakan oleh banyak pengguna, maka tidak semua
komputer harus memiliki perangkat lunak atau
perangkat keras sendiri-sendiri (misalnya : print
sharing atau print server).
6. Meningkatkan Keamanan
Dengan bantuan sistem operasi jaringan, maka
dapat diciptakan sistem keamanan yang lebih baik.
Misalnya : seorang administrator jaringan dapat
mengatur hak akses pengguna yang melakukan login,
seperti hak akses direktori, file, pembatasan jam
kerja, dan lain-lain. Selain itu dengan
diterapkan sistem password dan enkripsi data,
maka data akan terjamin dari perubahan yang tidak
diinginkan.
Leo Ganda Wijaya 46
III.6 Komponen Jaringan Komputer
Untuk membentuk sebuah jaringan komputer diperlukan
komponen pembentuk jaringan antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Dari Sisi Hardware (Perangkat Keras)
a. Server
File server merupakan inti dari sebuah
jaringan dengan model client-server. Komputer
pada saat ini umumnya merupakan komputer micro
dengan spesifikasi yang tinggi, kecepatan yang
tinggi, media penyimpanan yang besar dan
bertugas untuk menjalankan sistem operasi
jaringan dan fungsi untuk mengolah data (data
flow) dalam jaringan. Semua workstation dan
terminal maupun peralatan periferal yang
digunakan terhubung ke file server.
b. Client/Workstation
Setiap komputer ataupun PC (Personal
Computer) pada jaringan yang terhubung ke
server digunakan oleh user untuk melakukan
aktivitasnya. Workstation, adalah komputer
biasa yang menjalankan operating system
sendiri-sendiri (misalnya DOS, Windows 9x/2000
atau OS/2). Workstation juga terhubung ke file
server melalui media komunikasi, antara lain
dengan menggunakan kabel. Suatu workstation
selain menjalankan tugas khusus yang disebut
shell jaringan, juga bisa berkomunikasi dengan
file server, workstation lain, dan peralatan
jaringan lainnya.
Leo Ganda Wijaya 47
c. Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card adalah kartu (papan
elektronik) yang ditanam pada setiap komputer
yang terhubung ke jaringan. Beberapa komputer
desktop yang dijual dipasaran saat ini sudah
dilengkapi dengan kartu ini. Ada banyak jenis
NIC, tiga hal yang harus diperhatikan dalam
memilih perangkat ini. Pertama adalah tipe
kartu, jenis jaringan, dan tipe kabel yang
digunakan. Ada dua macam tipe kartu, yaitu PCI
dan ISA.
Pada komputer ada beberapa slot (tempat
penanaman kartu) yang disebut expansion slot.
Slot-slot ini sengaja dibiarkan kosong pada
saat membeli komputer, agar bisa meningkatkan
kemampuan komputer dengan menambah beberapa
kartu, misalnya soundcard, VGA card, SCSI card,
atau Network Interface. Dari sisi protokol,
jenis protokol yang saat ini yang paling banyak
dipergunakan adalah Ethernet dan fast Ethernet.
Ada beberapa protokol yang lain, tetapi kurang
populer yaitu Token Ring, FDDI, dan ATM. Dua
protokol terakhir cenderung digunakan pada
jaringan besar sebagai backbone (jaringan
tulang punggung yang menghubungkan banyak
segmen jaringan yang lebih kecil). Ethernet
mendukung kecepatan transfer data sampai 10
Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung
kecepatan transfer data sampai 100 Mbps.
Apabila memilih menggunakan protokol Ethernet,
Leo Ganda Wijaya 48
maka harus memilih kartu Ethernet. Demikian
juga jika memilih menggunakan Fast Ethernet.
Namun saat ini juga terdapat kartu combo
yang mendukung Ethernet dan Fast Ethernet.
Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa
kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan.
Jika saat ini memilih menggunakan Ethernet,
tetapi merencanakan untuk suatu saat nanti
memerlukan kecepatan transfer yang lebih
tinggi, sehingga memerlukan Fast Ethernet tak
salah jika memilih kartu combo. Dari segi kabel
untuk saat ini ada beberapa kabel yang sering
digunakan, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair),
Coaxial, dan fiber Optik. Kebanyakan yang
dipilih adalah UTP (Unshielded Twisted Pair),
karena murah, mempunyai kemampuan yang memadai
dan pemasangan yang cenderung lebih mudah.
Fiber Optik merupakan kabel yang paling baik
kemampuannya karena mendukung transfer data
paling bagus, tetapi harganya terlalu mahal dan
dari segi pemasangan sangat rumit.
Dalam memilih kartu, harus menyesuaikan
dengan tipe kabel yang telah atau akan
dipasang. Port atau colokan untuk kabel UTP
berbentuk seperti kabel telepon tetapi sedikit
lebih besar, port ini lebih dikenal dengan RG-
45. Ada beberapa kartu yang mendukung dua atau
lebih tipe kabel. Namun jika hanya akan
menggunakan satu tipe kabel, pilihlah kartu
yang mendukung satu tipe kabel saja karena
harga kan jauh lebih murah. Dari ciri-ciri yang
Leo Ganda Wijaya 49
menentukan tipe kartu, untuk saat ini kartu
yang sebaiknya dipilih adalah kombinasi berikut
:
Ethernet / PCI / UTP, Ethernet / ISA / UTP,
Ethernet / PCI / UTP-BNC, combo (Ethernet /
Fast Ethernet) / PCI / UTP, Fast Ethernet / PCI
/ UTP.
Apabila menggunakan portable (notebook),
untuk mengkoneksikan ke jaringan, menggunakan
kartu PCMCIA yang ada pada setiap notebook.
Kartu ini mirip kartu kredit, tetapi sedikit
lebih tebal. Saat ini hampir semua NIC yang
beredar dipasaran sudah mendukung Plug-n-Play
(NIC secara otomatis dikonfigurasi tanpa
intervensi pengguna), tetapi ada baiknya,
pastikan bahwa NIC yang dibeli memang mendukung
PnP.
d. Modem
Modem merupakan singkatan dari
modulator/demodulator yang merupakan sebuah
piranti yang digunakan untuk mengkonversikan
data digital menjadi sinyal analog (atau
gelombang) untuk transmisi melalui jaringan
analog, seperti telepon (PSTN). Piranti ini
mengkonversi sinyal analog yang diterima
menjadi data digital yang akan digunakan oleh
komputer.
e. Kabel
Kabel merupakan komponen penting dalam
jaringan karena kabel yang membuat data bisa
mengalir di jaringan. Biasanya kabel jaringan
Leo Ganda Wijaya 50
cenderung disembunyikan di balik dinding atau
dibawah lantai. Ada empat jenis kabel yaitu
kabel terbuka (open wire), twisted pair,
coaxial, dan optical fiber.
Kabel terbuka (open wire) biasanya
digunakan untuk mengalirkan listrik dari satu
titik ke titik yang lain, media ini tidak ada
pembungkus yang melindunginya terhadap derau
interferensi, sehingga kurang baik untuk
pengiriman data.
Kabel twisted pair terdiri dari dua kawat
tembaga yang diisolasi, biasanya dengan
ketebalan 1 mm. Kabel tersebut dililitkan
bersama membentuk heliks seperti DNA. Tujuan
dari pelilitan ini adalah untuk mengurangi
interferensi listrik yang berasal dari pasangan
lain yang saling berdekatan. Ada 2 jenis
twisted pair, yaitu UTP (Unshielded Twisted
Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).
Kabel coaxial terdiri dari kawat tembaga
keras sebagai intinya, dikelilingi oleh
isolator. Isolator ini dibungkus oleh anyaman
tembaga, dan dibungkus lagi dengan isolator
luar.
Optical Fiber bekerja berdasarkan cahaya
yang bersumber dari laser atau dioda cahaya
pancar. Saluran ini sangat ideal untuk
mentransmisikan data karena kebal terhadap
gangguan dari luar, medan magnet listrik dan
cuaca luar tidak mempengaruhi data yang sedang
dikirim, karena yang mengalir adalah sinyal
Leo Ganda Wijaya 51
cahaya. Selain itu karena memiliki lebar pita
yang panjang maka dapat menghubungkan komputer
dengan jarak 800 km tanpa bantuan repeater dan
kecepatan transmisinya mencapai 500 Mbps.
Beberapa perusahaan atau instansi
cenderung memilih kabel fiber optik, karena
mendukung pengembangan dimasa yang akan datang.
Ada pula beberapa pengguna yang hanya
menggunakan kabel fiber optik untuk backbone
dan menggunakan UTP pada segmen-segmen
jaringan. Namun memilih UTP mungkin paling
masuk akal jika jaringan tidak terlalu besar.
Dari segi pemasangan, UTP bisa dibilang paling
mudah, bisa memasang sendiri dengan sedikit
pangalaman. Kabel fiber optik akan sangat baik
digunakan sebagai pendukung backbone, nanti
jika jaringan sudah semakin besar dan banyak
segmen yang harus saling terhubung.
f. Repeater
Repeater merupakan penguat sinyal dua port
sederhana. Piranti ini digunakan dalam topologi
bus memperbesar jarak maksimum yang dapat
dijangkau sinyal. Sebuah repeater akan menerima
sinyal digital pada salah satu port-nya,
menguatkannya dan mentransmisikannya ke sisi
yang lain. Karena tidak memilih-milih apa yang
akan dikuatkan, maka sinyal yang dikuatkan
dapat berupa frame atau data yang rusak, atau
bahkan background noise. Repeater tidak melihat
kualitas data, ia hanya melihat setiap pulsa
digital dan menguatkannya.
Leo Ganda Wijaya 52
g. Hub
Secara sederhana, hub adalah perangkat
penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub
adalah perangkat dengan banyak port yang
memungkin beberapa titik bergabung menjadi satu
jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu
port pada hub tak langsung terhubung ke server.
Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server
tetapi juga ke hub lainnya, ini terutama
terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub
memiliki 4 sampai 24 port plus 1 port untuk ke
server atau hub lain. Jumlah tumpukan maksimal
tergantung dari merk hub, rata-rata mencapai 5
sampai 8 tumpukan. Hub yang bisa ditumpuk
biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2
port untuk menghubungkan antar hub.
Dari sisi pengolahan ada dua jenis hub,
yaitu manageable hub (hub yang bisa dikelola
melalui software) dan unmanageable hub (hub
yang tidak bisa dikelola oleh software). Satu
hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan
pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama.
Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub
disebut sebagai share Ethernet. Pada jaringan
terbagi seperti itu, setiap anggota hanya
mendapatkan beberapa prosentase tertentu dari
bandwith jaringan yang ada. Misalkan jaringan
yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada
jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka
secara kasar jika semua komputer secara bersama
mengirimkan data, bandwith rata-rata yang
Leo Ganda Wijaya 53
digunakan oleh masing-masing anggota jaringan
tersebut hanya 10 Mbps. Pada jaringan
bertopologi bus, digunakan alat bantu yang
namanya repeater. Sesuai namanya, repeater
bekerja memperkuat sinyal agar data bisa
mencapai jarak yang lebih jauh.
h. Bridge
Bridge terlihat mirip dengan repeater,
berupa kotak kecil dengan dua konektor jaringan
yang menghubungkan ke dua jaringan yang
terpisah. Bridge berfungsi tidak hanya untuk
menguatkan sinyal tetapi juga melihat frame-
frame data. Bridge mengambil informasi frame
header untuk memonitor alamat MAC sumber dan
tujuan pada setiap frame data. Dengan memonitor
alamat sumber, bridge akan belajar dimana semua
sistem jaringan diletakkan. Bridge akan
menyusun sebuah tabel, mendaftar alamat-alamat
MAC yang dapat diakses secara langsung melalui
port-port-nya. Informasi tersebut akan
digunakan untuk mengatur lalulintas aliran data
pada jaringan.
i. Switch
Switch adalah sebuah piranti yang
berfungsi seperti bridge tetapi memiliki
efisiensi yang lebih baik. Sebuah switch dapat
bertindak sebagai bridge dengan multiport yang
dapat menghubungkan piranti ataupun segmen
jaringan dalam LAN. Biasanya switch memiliki
buffer untuk tiap link (jaringan) yang
terhubung dengannya. Ketika switch menerima
Leo Ganda Wijaya 54
paket, ia akan menyimpannya di buffer dan
mencek alamat untuk menemukan link keluarnya.
Jika jalur keluarnya bebas, maka switch akan
mengirimkan paket tersebut. Jadi berbeda dengan
hub yang mengirim paket ke semua port (kecuali
port asal), switch akan mengingat alamat MAC
dari setiap port dan akan mengirimkan paket
hanya ke port yang terhubung ke alamat tujuan.
Dua teknik yang digunakan dalam switch
adalah store-and-forward dan cut-through. Pada
teknik store-and-forward switch akan menyimpan
paket di buffer sampai seluruh paket tiba.
Sedangkan teknik cut-through switch akan
meneruskan paket yang diterima segera setelah
alamat tujuan diterima.
j. Router
Router memiliki kemampuan untuk melewatkan
paket IP (Internet Protocol) dari sutu jaringan
ke jaringan yang lain yang mungkin memiliki
banyak jalur di antara keduanya. Router-router
yang saling terhubung dalam jaringan internet
turut serta dalam sebuah algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik
yang dilalui paket IP dari satu sistem ke
sistem yang lain.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan
sejumlah LAN (Lokal Area Network) sehingga
trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN
terisolasikan dengan baik dari trafik yang
Leo Ganda Wijaya 55
dibangkitkan oleh LAN lain. Jika dua atau lebih
LAN terhubung dengan router, setiap LAN
dianggap sebagai subnetwork yang berbeda mirip
dengan Bridge. Router dapat menghubungkan
network interface yang berbeda. Router yang
umum dipakai terdiri atas dua jenis, yaitu
router dedicated dan PC router. PC dapat
difungsikan sebagai router sepanjang ia
memiliki lebih dari satu interface jaringan,
mampu mengembalikan paket IP, serta menjalankan
program untuk mengatur routing paket
k. Brouter
Brouter adalah router dengan protokol
tunggal atau multi protokol yang suatu saat
bertindak sebagai router dan pada saat yang
lain bertindak sebagai bridge.
l. Gateway
Gateway dapat menghubungkan berbagai
jaringan dengan topologi dan protokol yang
berbeda-beda.
m. VSAT
VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah
teknologi mutakhir satelit komunikasi saat ini.
VSAT mampu menerima penggunaan antena kecil
dalam menyediakan komunikasi realibilitas
tinggi antara Hub pusat sampai tempat terpencil
sekalipun. VSAT merupakan pilihan bagi mereka
yang berada di tempat terpencil dan membutuhkan
Leo Ganda Wijaya 56
koneksi Internet dimana tidak ada infrastruktur
lain seperti leased line, ADSL, ISDN, bahkan
tidak juga telepon. VSAT berbentuk seperti
piringan yang berukuran besar dan menghadap ke
langit. Dengan peralatan ini maka sinyal
digital diterima dan dikirimkan ke satelit.
Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk
dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.
Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke
sebuah satelit geostasioner. Satelit
geostasioner berarti satelit tersebut selalu
berada di tempat yang sama sejalan dengan
perputaran bumi pada sumbunya. Satelit
geostasioner mengorbit selalu pada titik yang
sama di atas permukaan bumi.
2. Dari Sisi Software
a. Sistem Operasi Jaringan
Dalam jaringan komputer baik server maupun
workstation membutuhkan suatu sistem operasi
jaringan atau NOS (Network Operating system).
Banyak sistem operasi yang digunakan antara lain
UNIX, Novell Netware, Linux, Windows 9x, Windows
NT, Windows 2000 Advance Server, Windows 2000
Server. Sistem operasi jaringan inilah yang
mengatur kerja dari jaringan mulai dari cara
berkomunikasi, pengaturan hak akses dan
pemasukkan data tanpa melakukan proses, sehingga
terminal tersebut disebut dengan Dumb Terminal.
Semua proses dari semua user dikontrol dari
komputer server. Mainframe ini mempunyai
Leo Ganda Wijaya 57
kemampuan yang tinggi. Wujud fisiknya juga
sangat besar, sehingga tidak semua orang atau
perusahaan memilikinya.
b. Sistem Komputer Mini
Untuk mengatasi kekurangan dari Mainframe,
muncul komputer mini yang secara fisik maupun
kemampuan yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan mainframe. Pada tahapan ini terminal yang
terhubung dapat berupa terminal cerdas maupun
terminal bodoh.
c. Sistem Komputer Personal
Dengan adanya teknologi micro, maka dapat
dibuat mikroprosesor atau peralatan lain dalam
bentuk yang terpadu, atau sering dinamakan
dengan PC (Personal Computer). Komputer ini
dilihat dari segi fisiknya maupun kemampuannya
lebih kecil dibandingkan dengan mainframe maupun
komputer mini.
Keunggulannya adalah selain wujudnya yang
lebih kecil, sehingga setiap orang atau
perusahaan dapat dengan mudah memilikinya,
komputer ini lebih mudah untuk dipelajari, serta
setiap orang dapat menggunakanya tanpa harus
menuju suatu ruangan khusus.
d. Sistem Jaringan (Network)
Adapun kendala yang dapat ditemukan pada PC
yaitu sulitnya berkomunikasi dengan mesin yang
lainnya dan adanya tuntutan kemampuan yang
relatif lebih tinggi. Oleh karena itu muncul
Leo Ganda Wijaya 58
solusi pemecahannya yang dinamakan dengan
jaringan lokal (LAN : Local Area Network).
Hingga saat ini jaringan lokal hampir digunakan
oleh semua perusahaan maupun dalam dunia
pendidikan.
Berdasarkan cakupan wilayah jaringan
komputer ini dapat berupa jaringan lokal (LAN),
jaringan metropolitan (MAN : Metropolitan Area
Network), dan jaringan luas (WAN : Wide Area
Network). Batasan luas untuk ketiga jaringan
tersebut kini semakin tidak jelas dengan adanya
sistem internetworking.
e. Sistem Internetworking
Konsep dari sistem ini yaitu jaringan
komputer yang bersifat lokal mulai digabungkan
dengan protokol komunikasi yang ada, yaitu
TCP/IP sehingga hubungan antar jaringan komputer
semakin luas keseluruh dunia. Sistem ini
kemudian dikenal dengan nama Internet. Konsep
ini dapat berkembang dengan pesat dikarenakan
ada dukungan dari vendor-vendor perangkat keras
maupun perangkat lunak. Dari teknologi ini
kemudian muncul teknologi yang mengadopsinya,
seperti :
1. Intranet
Merupakan jaringan lokal (LAN) yang
memanfaatkan teknologi Internet. Protokol
komunikasi yang digunakan adalah TCP/IP.
Dengan teknologi ini jaringan lokal dalam
Leo Ganda Wijaya 59
sebuah instansi meskipun tidak terhubung
dengan internet, dapat melakukan proses
penyebaran informasi seperti halnya internet,
misalnya dengan memanfaatkan Web (WWW : World
Wide Web), FTP (File Transfer Protocol), E-
mail (Electronic Mail), atau IRC (Internet
Relay Chat). Teknologi ini berkembang dengan
pesat karena biaya untuk membangunnya tidak
terlalu besar, asalkan jaringan lokalnya
sudah ada. Disamping itu perangkat lunak yang
ada sudah cukup banyak, antara lain UNIX,
IntranetWare, dan Windows NT.
2. Ekstranet
Setelah konsep intranet berkembang dengan
baik, maka muncul suatu gagasan untuk
menggabungkan dua atau lebih intranet dalam
sebuah jaringan yang terpadu. Pada konsep ini
dua atau lebih perusahaan akan bisa saling
mengadakan pertukaran informasi. Untuk
membangun sistem ekstranet ini yang ada
dengan menyatukan jaringan intranet-nya
dengan memanfaatkan ISP (Internet Service
Provider). Sejumlah intranet dalam ekstranet
akan saling diberi batasan khusus oleh ISP
yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk
mengatur supaya hanya instansi yang tergabung
dalam extranet yang sama dapat mengakses
informasi-informasi tertentu.
Leo Ganda Wijaya 60
III.7 Perkembangan Jaringan Komputer
Jaringan komputer yang berkembang saat ini tidak
muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi
informasi. Dari sistem yang berbasis mainframe,
kemudian berkembang ke sistem jaringan (Network) sampai
pada sistem berbasis Internetworking. Karena cakupan
pokok permasalahan yang diambil oleh penyusun adalah
sistem yang berbasis intranet maka sistem ini akan
dibahas nantinya.