Post on 07-Aug-2018
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
1/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)
PEDOMAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Code of Corporate Governance
2010
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
2/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
i
SAMBUTANKOMISARIS UTAMA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)
Nilai-nilai yang melandasi pengelolaan perusahaan terus berkembang dari waktu kewaktu. PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) (PTPN XIII) sebagai bagian dariinstitusi perusahaan perkebunan dalam lingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN),terus meningkatkan daya organisasinya melalui berbagai penyempurnaan sistemmanajemen yang diterapkan. Good Corporate Governance (GCG) yang telahdirumuskan merupakan salah satu pedoman utama dalam pengelolaan perusahaanini.
Dengan menggunakan GCG sebagai pedoman pengelolaan perusahaan diharapkanPTPN XIII bukan hanya menjadi perusahaan BUMN yang kinerjanya terusmeningkat, tetapi juga menjadi perusahaan BUMN Perkebunan yang mampumemberikan dampak ganda yang lebih kuat, besar dan bermanfaat bagi dirinya dan
juga bagi lingkungannya. Dengan demikian, diharapkan PTPN XIII denganlingkungannya ibarat ikan dengan air — tak terpisahkan dan saling memberikanmanfaat secara berkelanjutan.
Kami menyambut baik penerbitan buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code ofGood Corporate Governance) ini, selain merupakan wujud komitmen kami, jugamerupakan salah satu upaya pokok dalam penerapan GCG di lingkup kerja PTPNXIII.
Semoga buku pedoman ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pelaksanaanpengelolaan PTPN XIII sehari-hari. Kami juga mengharapkan masukan dan kritikdari pembaca atau pengguna buku ini sebagai bahan untuk menyempurnakannya.
Jakarta, 13 Desember 2010Komisaris Utama
Agus Pakpahan
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
3/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perseroan
ii
SAMBUTANDIREKTUR UTAMA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)
Menindak lanjuti Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:
KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Govenance (GCG) Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahwa BUMN wajib menerapkanGCG secara konsisten dan atau menjadikan GCG sebagai landasanoperasionalnya, maka Manajemen telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan(Code of Corporate Governance) yang diterbitkan pada tahun 2005. Namun denganadanya perubahan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) padatahun 2008, maka Manajemen memandang perlu melakukan penyesuaian PedomanTata Kelola Perusahaan.
Pedoman Tata Kelola Perusahaan ini diharapkan dapat menjadi Acuan bagiManajemen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam mengelola perusahaanyang meliputi aspek-aspek Perencanaan Strategis Perusahaan, Pengendalian
Manajemen, Manajemen Risiko, Pengembangan Sumber Daya Manusia, TeknologiInformasi, serta Tanggung Jawab Social Perusahaan terhadap Lingkungan,Masyarakat dan Stakeholders.
Semoga dengan diterbitkannya buku pedoman ini akan turut mewarnai karakterpengelolaan Perusahaan untuk menjadi lebih baik dalam rangka mewujudkan Visidan Misi PT. Perkebunan Nusantara XIII melalui penerapan prinsip-prinsip GCGsecara konsisten.
Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telahbekerja keras dalam menyempurnakan Pedoman tata Kelola Perusahaan ini, danmengharapkan adanya masukan dari semua pihak sehingga buku pedoman ini
selalu dapat disempurnakan.
Pontianak, 13 Desember 2010Direktur Utama,
Kusumandaru NS
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
4/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
iii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA ………………………………………………. iSAMBUTAN DIREKTUR UTAMA ………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii-iv
BAB I PENDAHULUANPasal – 1 Pengertian ……………………………..………………. 1Pasal – 2 Ruang Lingkup …………………………………………. 3Pasal – 3 Maksud dan Tujuan ……………………………………. 4Pasal – 4 Prinsip-Prinsip GCG (Good Corporate Governance)… 4
BAB II PROFIL PERUSAHAANPasal – 5 Sejarah Perusahaan …………………………….……… 6Pasal – 6 Struktur Organisasi Perusahaan ……………………… 7Pasal – 7 Visi, Misi dan Tata Nilai ………………………………… 8
BAB III ORGAN UTAMAPasal – 8 Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi …………………………………………………… 10Pasal – 9 Hak Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi 11Pasal – 10 Kewajiban Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi …………………………………………………….. 14Pasal – 11 Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi ……………………………………………………. 16Pasal – 12 Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham ………. 18Pasal – 13 Akuntabilitas Pemegang Saham ……………………… 19Pasal – 14 Pendelegasian Wewenang RUPS, Komisaris, dan
Direksi ……………………………………………………. 19Pasal – 15 Sistem Penilaian dan Remunerasi …………………… 20
BAB IV ORGAN PENDUKUNGPasal – 16 Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Korporat,
Komite Audit, Sekretaris Komisaris …………………… 22Pasal – 17 Tugas Pokok dan Kewajiban Satuan Pengawas Intern,
Sekretaris Korporat, Komite Audit, Sekretaris Komisaris 22
BAB V PROSES GOVERNANCEPasal – 18 Pengangkatan, Pemberhentian Dewan Komisaris dan
Direksi ……………………………………………………… 25Pasal – 19 Program Pengenalan Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Baru ………………………………………………. 26Pasal – 20 Statement of Corporate Intent (SCI) ……………………. 27
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
5/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
iv
Pasal – 21 Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) danRencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 28
Pasal – 22 Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan KomisarisDan Direksi ……………………………………………….. 28
Pasal – 23 Tata Kelola Sumber Daya Manusia (SDM) …………… 33
Pasal – 24 Tata Kelola Keuangan ………………………………….. 35Pasal – 25 Tata Kelola Aset …………………………………………. 37Pasal – 26 Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa …………… 39Pasal – 27 Pengelolaan Dokumen / Arsip …………………………. 41Pasal – 28 Tata Kelola Manajemen Resiko ……………………….. 42Pasal – 29 Tata Kelola Manajemen Mutu ………………………….. 47Pasal – 30 Tata Kelola Teknologi Informasi ……………………….. 48Pasal – 31 Tata Kelola Audit …..……………………………………. 50Pasal – 32 Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lindungan Lingkungan
Dan Kesempatan Kerja …………………………………. 52Pasal – 33 Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ….. 55Pasal – 34 Tata Kelola Keterbukaan dan Pengungkapan Informasi 57
Pasal – 35 Tata Kelola Benturan Kepentingan Pemegang Saham,Dewan Komisaris dan Direksi …………………………… 59
Pasal – 36 Tata Kelola Pelaporan …………………………………… 60
BAB VI PENGELOLAAN STAKEHOLDERS Pasal – 37 Batasan dan Prinsip Pengelolaan ……………………… 63Pasal – 38 Hak, Partisipasi dan Penghubung Stakeholders ……… 63Pasal – 39 Stakeholders yang Dikelola ……………………………… 64
BAB VII PENUTUPPasal – 40 Komitmen ………………………………………………….. 67
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
6/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
1
BAB IPENDAHULUAN
Pasal – 1Pengertian
(1) Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu proses dan struktur yangdigunakan oleh organ perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usahadan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang sahamdalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentinganstakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.1
(2) Organ utama adalah organ perusahaan yang terdiri dari Pemegang Saham,Dewan Komisaris dan Direksi.
(3) Organ pendukung adalah organ perusahaan yang membantu langsungDewan Komisaris dan Direksi.
(4) Perusahaan adalah PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang didirikanoleh Pemerintah Republik Indonesia sejak tanggal 11 Maret 1996berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang Pembentukan PT PerkebunanNusantara XIII (Persero) serta memperoleh status badan hukum pada tanggal08 Agustus 1996 berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehakiman RepublikIndonesia nomor C2-8341.HT.01.01.TH.1996.2
(5) Pemegang Saham adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
dapat memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada perorangan ataubadan hukum untuk mewakilinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS). 3
(6) Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalahOrgan Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepadaDireksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau Anggaran Dasar.4
(7) Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukanpengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.5
1 Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan PraktekGood Corporate Governance pada BUMN2 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-55430.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan Perubahan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Mengeri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
4-
5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
7/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
2
(8) Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawabpenuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan, maksud dan tujuanperusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luarpengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.6
(9) Komite-komite Komisaris adalah komite atau tenaga ahli yang diangkat danbekerja untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sertabertanggungjawab kepada Dewan Komisaris.7
(10) Sekretaris Komisaris adalah personil yang diangkat dan diberhentikan sertabertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang membantu Komisaris dibidang kegiatan kesekretariatan.
(11) Sekretaris Korporat adalah organ yang dibentuk oleh Direksi yang bertindaksebagai pejabat penghubung (liaison officer) dan dapat ditugaskan olehDireksi untuk menatausahakan serta menyimpan dokumen BUMN, termasuktetapi tidak terbatas pada, Daftar Pemgegang Saham, Daftar Khusus danRisalah Rapat Direksi maupun RUPS/RUPS-LB. 8
(12) Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah aparat pengawasan internalperusahaan yang berfungsi untuk menilai kecukupan dan efektivitas sistimpengendalian intern pada semua kegiatan usaha dan membantu kinerjaperusahaan menciptakan efisiensi dan efektivitas manajemen risiko sertamanajemen strategis.
(13) Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawablangsung kepada Dewan Komisaris, yang bekerja secara kolektif danberfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas
pengawasannya.9
(14) Eksternal Auditor adalah auditor yang ditunjuk oleh RUPS/Pemegang Sahamdari calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan usul Komite Audit untuk memberikan pendapat tentang kewajaran, ketaat-azasan, dankesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan standar akuntansikeuangan Indonesia. 10
(15) Stakeholders adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan denganperusahaan baik langsung maupun tidak langsung yaitu Pemegang saham,Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan serta Pemerintah, Kreditur danpihak berkepentingan lainnya; 11
6 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
7 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) & Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-
103/MBU/2002 tentang Pembentukan Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)8 -
10 -
11 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
9 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-103/MBU/2002 tentang Pembentukan Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
8/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
3
(16) Karyawan adalah pekerja yang pengangkatan, pemberhentian, kedudukan,hak dan kewajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja bersamasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangketenagakerjaan.12
(17) Konsumen adalah pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaansebagai penerima jasa atau produk perusahaan.
(18) Pemasok adalah pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaansebagai penyedia barang dan jasa.
(19) Kreditur adalah badan usaha atau perorangan yang telah memberikan kredit,dan pemilik uang.13
(20) Masyarakat adalah individu atau kelompok di luar perusahaan yangmempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan
perusahaan.
14
(21) Risiko merupakan ketidakpastian lingkungan (internal dan eksternal) yangberpotensi mempengaruhi pencapaian perusahaan.
(22) Manajemen risiko adalah suatu proses yang diterapkan dalam penyusunanstrategi di seluruh organisasi, yang dirancang untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan organisasi untukmencapai tujuan dan sasaran-sasarannya, serta mengelola risiko-risikotersebut agar berada dalam tingkat yang dapat diterima, dan untukmemberikan kepastian bahwa tujuan / sasaran organisasi akan tercapai.15
Pasal - 2Ruang Lingkup
(1) Ruang lingkup dalam pedoman ini mencakup tata kelola perusahaan yangberhubungan dengan aktivitas organ utama, organ pendukung danstakeholders.
12 Undang – Undang Republik Indonesia no 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara 13 -
14Pedoman Etika Bisnis PTPN XIII Edisi 2010
15 DefinisiEntire Risk Management olehCommittee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) 16 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
9/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
4
Pasal - 3Maksud dan Tujuan
(1) Perusahaan berniat untuk menjalankan perseroan dengan tata kelola yangberprinsip kepada transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
fairness (TARIF) dan bertujuan untuk :16
a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan prinsipketerbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, danadil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secaranasional maupun internasional;
b. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan danefisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirianorgan perusahaan;
c. Mendorong organ perusahaan membuat keputusan dan menjalankantindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akanadanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan;
d. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional;
e. Meningkatkan iklim investasi nasional;
f. Mensukseskan program privatisasi.
g. Menciptakan citra perusahaan yang baik (Good Corporate Image).
Pasal – 4
Prinsip-Prinsip GCG (Good Corporate Governance)
(1) Prinsip-prinsip GCG yang dilaksanakan dalam mengelola perusahaan sehari-hari terdiri atas 17 :
a. Transparansi (Transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan danketerbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevanmengenai perusahaan.
b. Akuntabilititas ( Acountability)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ
perusahaan guna terlaksananya pengelolaan kegiatan usaha perusahaansecara efektif.
17 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
10/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
5
c. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian pengelolaan kegiatan usaha perusahaan dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku dan dengan kaidah-kaidahpengelolaan kegiatan usaha perusahaan yang sehat.
d. Kemandirian (Independency)
Diterapkannya profesionalitas dalam pengelolaan kegiatan usahaperusahaan tanpa adanya benturan kepentingan dan pengaruh atautekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku dan kaidah-kaidah pengelolaankegiatan usaha Perusahaan yang sehat .
e. Kewajaran (Fairness)
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yangtimbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yangberlaku.
(2). Penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten disetiap kegiatan sehinggamenjadi pola pikir, tindakan, sikap dan perilaku organ perusahaan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
11/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Pasal – 5Sejarah Perusahaan
(1) PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero) disingkat PTPN XIII (Persero)adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didirikan pada tgl. 11Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1996 dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.46 tanggal 11 Maret 1996 Dan telahdisahkan oleh Menteri Kehakiman R.I melalui keputusan No. C2-8341.IIT.01.01.TII.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta tambahan Berita NegaraRI No. 81. Pada tahun 2008 PTPN XIII melakukan perubahan AnggaranDasar Perseroan sesuai dengan Akte Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon No.
16 tanggal 12 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-55430.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 26 Agustus2008 dan tambahan Berita Negara R.I. No.87 tanggal 28 Oktober 2008.18
(2) PTPN XIII (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996, adalah BadanUsaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustridan merupakan penggabungan dari Proyek Pengembangan 8 (delapan) EksPTP-PTP yaitu PTP VI, VII, XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI DAN XXIX yangsemuanya berlokasi di Pulau Kalimantan.
(3) Komoditas utama yang dikelola dibidang perkebunan Kelapa Sawit dan Karet.
Arah pengembangan Kelapa Sawit dilakukan melalui usaha horisontal danvertikal. Pengembangan horisontal melalui perluasan areal baik Kebun Intimaupun Plasma dapat melaui kerjasama usaha ataupun dibangun sendiri dilingkungan perusahaan. Sedang pengembangan yang bersifat vertikalmerupakan strategi pengembangan usaha yang prospektif denganmembangun industri derivative yang bahan baku berasal dari kelapa sawit,karet dan sumber daya lain yang tersedia.
(4) Dalam upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untukmenghasilkan barang dan / atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saingkuat, PTPN XIII (Persero) dapat mengembangkan usahanya ke bidang lainyang menguntungkan guna meningkatkan nilai Perseroan denganmenerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Kegiatan usaha lainnyatersebut dapat meliputi : trading house, pengembangan kawasan industri,agro industrial complex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran,pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi,pertambangan, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasaranatelekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi
18 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : AHU-55430.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
12/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
7
bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun dan pengusahaan sarana danprasarana yang dimiliki perusahaan.
(5) Pasal – 6Struktur Organisasi Perusahaan
MANAJERTABARA INTI
MANAJERTAJATI INTI
MANAJERTAJATI PLASMA
MANAJERLONGKALI
MANAJERPMS LONGKALI
DEWANKOMISARIS
R U P S
DIREKTUR
UTAMA
KEPALA BAGIANTANAMAN
KEPALA BAGIANPLASMA
MANAJERNGABANG
MANAJERPMS NGABANG
MANAJERPARINDU
MANAJERPMS PARINDU
MANAJERKEMBAYAN INTI
MANAJERKEMBAYAN
KOMITE AUDIT
KEPALA BAGIANKEUANGAN
KEPALA BAGIAN AKUNTANSI
KEPALA BAGIANPSDM
KEPALA BAGIANUMUM
KEPALA BAGIANPERENCANAAN &
PENGKAJIAN
KEPALA BAGIANPENGEMBANGAN
USAHA
DIREKTUR
PRODUKSI
DIREKTURKEUANGAN & PEMASARAN
DIREKTUR
SDM & UMUM
DIREKTUR
PERENCANAAN &
PENGEMBANGAN
KEPALA BAGIANSPI
DISTRIKKALBAR II
DISTRIKKALTIM
DISTRIKKALSEL/TENG
KEPALA BAGIANPEMASARAN
BAGIANPENGADAAN
MANAJERTABARA PLASMA
MANAJERPELAIHARI
MANAJERDANAU SALAK
MANAJERBATULICIN
MANAJERKUMAI
MANAJERRS DASAL
KEPALA BAGIANPABRIK
KEPALA BAGIANINFRASTRUKTUR
DISTRIKKALBAR I
MANAJERGUNUNG MELIAU
INTI
MANAJERSUNGAI DEKAN
MANAJERGUNUNG EMAS
MANAJERGUNUNG MELIAU
PLASMA
MANAJERRIMBA BELIAN
MANAJERPMS GUNUNG
MELIAU
MANAJERRIMBA BELLIAN
INTI
MANAJERPMS RIMBA
BELIAN
MANAJERKEBUN-PKR
SINTANG
MANAJERKEMBAYAN
MANAJERPMS KEMBAYAN
MANAJERRS PARINDU
MANAJERPMS SEMUNTAI
MANAJERPMS
LONGPINANG
MANAJERKEBUN-PKR
TAMBARANGAN
MANAJERPMS PELAIHARI
KEPALA BAGIANSEKRETARIS
PERUSAHAAN /CSR & CMR
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
13/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
8
Pasal - 7Visi , Misi dan Tata Nilai
(1) Visi
Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.
(2) Misi
a. Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet,industri hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi.
b. Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional
c. Mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasiskemitraan
d. Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan
(3) Tata Nilai (Values)
a. Integritas
Menyampaikan sesuatu dengan benar, tanpa kepentingan pribadi, tulus,dapat dipercaya, satu kata dengan perbuatan, melakukan pekerjaandengan benar sekalipun tidak ada seorangpun sedang bekerja ataumelihatnya.
b. Disiplin
Bekerja mengikuti sistem peraturan dan norma yang berlaku serta hasilkerja tidak diperoleh melalui cara-cara jalan pintas.
c. Perbaikan terus – menerus
Perbaikan dengan cara-cara efisien dan efektif untuk memperoleh mutupekerjaan dan kepuasan pelanggan, tuntutan mengatasi persaingan.
d. Bertindak segera
Pekerjaan dilakukan dengan segera dengan pola pikir peluang tidaksenantiasa ada, untuk meningkatkan laba dan mempercepatpertumbuhan.
e. Tanggung Jawab
Mampu memberikan respon terhadap hasil pekerjaannya yang berkaitandengan mutu, biaya, standar, dan norma target serta target-target yangditetapkan.
f. Inovasi
Menciptakan cara-cara terbaru dalam bekerja untuk mencapai hasil yangterbaik.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
14/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
9
g. Komunikasi
Proaktif dalam menyampaikan gagasan, fokus terhadap apa yang benarbukan siapa yang benar dan mau mendengarkan.
h. Kerukunan
Berpikir terbuka, menerima perbedaan dan kritik, berpikir positif, tidaksektoral dan tidak menyalahkan orang lain.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
15/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
10
BAB IIIORGAN UTAMA
Pasal – 8Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi
(1) Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara adalah Pemegang Saham yangbertindak selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dapatmemberikan kuasa dengan hak substitusi kepada perorangan atau badanhukum untuk mewakilinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)perseroan, sebagai berikut :
a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tiap tahunmengenai :
a.1. Rapat Umum Pemegang Saham mengenai persetujuan laporantahunan.
a.2. Rapat Umum Pemegang Saham mengenai persetujuan Rencana
Kerja dan Anggaran Perseroan.
b. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yaitu RUPS yang diadakansewaktu – waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan.
(2) Anggota Dewan Komisaris adalah personil yang diangkat dan ditetapkan olehPemegang Saham dalam RUPS dan memiliki kualifikasi19 :
a. Memiliki Integritas dan berdedikasi.
b. Memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitandengan salah satu fungsi manajemen.
c. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha perkebunan.
d. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya.
e. Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakanpailit atau menjadi anggota Direksi / anggota Dewan Komisaris yangdinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan pailit.
f. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikankeuangan negara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelumpengangkatannya.
g. Tidak memiliki benturan kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
h. Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baikmenurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda
(menantu / Ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksidengan anggota Dewan Komisaris.
i. Tidak mewakili kepentingan politik tertentu dan memangku jabatanrangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta;dan atau jabatan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-
19
- Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.AH.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPNXIII, Undang – undang RINomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
16/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
11
undangan, dan atau jabatan lain yang dapat menimbulkan benturankepentingan.
(3) Direksi adalah personil yang diangkat dan ditetapkan oleh Pemegang Sahamdalam RUPS yang memiliki kualifikasi 20 :
a. Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur,berperilaku yang baik serta dedikasi tinggi untuk memajukan danmengembangkan perusahaan.
b. Dinyatakan lulus melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan.
c. Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakanpailit, atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yangdinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit.
d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikankeuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.
e. Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik
menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda(menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengananggota Dewan Komisaris.
f. Tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu, jabatan rangkap sebagaianggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MilikDaerah, Badan Usaha Milik Swasta; dan atau jabatan lainnya sesuaidengan ketentuan perundang-undangan, serta jabatan lain yang dapatmenimbulkan benturan kepentingan.
Pasal – 9
Hak Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
(1) Pemegang saham berhak21:
a. Memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat berkenaandengan penyelenggaraan RUPS diantaranya; panggilan untuk RUPS yangmencakup informasi setiap mata acara agenda RUPS termasuk usul yangdirencanakan diajukan oleh Direksi, keputusan RUPS yang diambil melaluiprosedur yang transparan dan adil, Risalah RUPS, sistem untukmenentukan gaji dan fasilitas serta rincian gaji dan tungangan bagi setiapanggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, informasikeuangan maupun hal-hal lainnya yang dimuat dalam Laporan Tahunandan Laporan Keuangan perusahaan.
b. Menghadiri baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa kepadasatu orang kuasa dan memberikan hak suara dalam suatu RUPS
20-
21 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang PenerapanGood Corporate Governance pada BUMN, Undang-undang RI Nomor : 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas &
Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
17/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
12
c. Memperoleh informasi material mengenai perseroan secara tepat waktudan teratur untuk membuat keputusan mengenai sahamnya dalamperseroan.
d. Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai perusahaan,kecuali untuk informasi dimana Direksi memiliki alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk tidak memberikannya.
e. Menerima sebagian keuntungan perseroan yang diperuntukkan bagiPemegang Saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntunganlainnya.
f. Tidak dihambat mengadakan RUPS
g. Tidak dihambat dalam pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
h. Memiliki hak bertanya kepada Komisaris dan Direksi.
i. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan atau Dewan Komisarislalai menyelenggarakan RUPS tahunan dan sewaktu-waktu meminta
penyelenggaraan RUPS luar biasa bila dipandang perlu. j. Mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat semua
Pemegang Saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis denganmenandatangani usul yang bersangkutan.
(2) Dewan Komisaris berhak22:
a. Memperoleh akses ke perusahaan dan memperoleh informasi perusahaansecara berkala, tepat waktu, dan lengkap sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku.
b. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan
memeriksa kekayaan perusahaan.
c. Bertanya kepada Direksi mengenai pengurusan perusahaan dan memintakepada Direksi menghadiri rapat Dewan Komisaris untuk memperolehpenjelasan tentang kondisi perusahaan.
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankanoleh Direksi.
e. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jikadianggap perlu.
f. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perludengan memperhatikan kemampuan perusahaan.
g. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktutertentu atas beban perseroan, jika dianggap perlu.
h. Menghadiri rapat Dewan Direksi dan memberikan pandangan-pandanganterhadap hal-hal yang dibicarakan.
22 Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN, Undang-undang RI Nomor : 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas &
Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
18/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
13
i. Melaksanakan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan denganperaturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusanRUPS.
j. Mengundurkan diri dari jabatan sebagai anggota Dewan Komisarisdengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya kepada
perusahaan dengan tembusan kepada Pemegang Saham, anggotaDewan Komisaris lainnya dan Direksi, serta tetap memperhatikanpertanggungjawaban yang bersangkutan selama menjabat sebagaianggota Dewan Komisaris.
k. Mendapat honorarium dan tunjungan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS denganmemperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Direksi berhak23 :
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan perusahaan.
b. Mengatur penyerahan kekuasaan Dewan Direksi kepada seorang ataubeberapa orang anggota Direksi atau kepada beberapa orang pekerjaperusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama dan atau kepadaorang lain untuk mengambil keputusan atas nama Dewan Direksi ataumewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian termasukpenetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagikaryawan perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undanganyang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminanhari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajibanyang ditetapkan peraturan perundang-undangan, dan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari RUPS.d. Mengangkat dan memberhentikan pekerja berdasarkan aturan internal
perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidangketenagakerjaan.
e. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenaipengurusan maupun pemilikan kekayaan perusahaan, mengikatperusahaan dengan pihak lain serta mewakili perusahaan di dalam dandi luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, denganpembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturanperundang-undangan, Anggaran Dasar dan atau keputusan RUPS.
23 Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
19/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
14
Pasal – 10
Kewajiban Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
(1) Pemegang saham memiliki kewajiban :
a. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan jangka panjang dalam bentukperencanaan strategik operasi Perusahaan.
b. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan investasi.
c. Menetapkan dan pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan LaporanTahunan yang diajukan Dewan Direksi.
d. Mengesahkan Statement of Corporate Intent (SCI)
(2) Dewan Komisaris memiliki kewajiban :
a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusanPerseroan.
b. Meneliti dan menelaah RJPP dan RKAP, Laporan Tahunan, dan laporanberkala yang disiapkan Direksi, serta menandatangani RJPP, RKAP danLaporan Tahunan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
c. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP danRKAP mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP danRKAP.
d. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenaiLaporan Tahunan, apabila diminta.
e. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP.
f. Membentuk Komite Audit.
g. Mengusulkan penetapan Akuntan Publik kepada RUPS.
h. Membuat Risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.
i. Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnyadan/atau keluarganya pada perusahaan atau kepada perusahaan lain.
j. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan pendapatdan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggappenting bagi kepengurusan perusahaan.
k. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejalamenurunnya kinerja perusahaan.
l. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukanselama tahun buku yang lalu kepada RUPS.
m. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan danpemberian nasehat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan, Anggaran Dasar, dan keputusan RUPS.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
20/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
15
n. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan dan perundang-undanganserta prinsip-prinsip profesionalisme, efisien, tranparansi, kemandirian,akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran.
o. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan tanggung jawab menjalankantugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuanperseroan.
(3) Dewan Direksi memiliki kewajiban 24:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatanperusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya
b. Menyiapkan pada waktunya RJPP, RKAP dan perubahannya sertamenyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Sahamuntuk mendapatkan pengesahan RUPS.
c. Memberikan penjelasan pada RUPS mengenai RJPP dan RKAP.
d. Membuat daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS danRisalah Rapat Direksi.
e. Membuat Laporan Tahunan sebagai pertanggungjawaban pengurusperusahaan, serta dokumen keuangan perusahaan sebagaimanadimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.
f. Menyampaikan Laporan Keuangan berdasarkan Standar AkuntansiKeuangan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.
g. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepadaRUPS untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hakperusahaan yang tidak dicatat dalam pembukuan antara lain sebagai
akibat penghapusbukuan piutang.h. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan.
i. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan olehRUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusiasesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksidan Dewan Komisaris kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
k. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS,Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, LaporanTahunan dan Dokumen keuangan perusahaan serta dokumen
perusahaan lainnya.l. Menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS,
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, LaporanTahunan dan Dokumen Keuangan Perusahaan dan DokumenPerusahaan lainnya.
24 Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
21/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
16
m. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern,terutama fungsi pengurusan, pencatatan dan penyimpangan danpengawasan.
n. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta olehDewan Komisaris atau Pemegang Saham.
o. Menyiapkan susunan organisasi perusahaan lengkap dengan perinciandan tugasnya.
p. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yangdiminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham.
q. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi perusahaan.
r. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuanyang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPSberdasarkan peraturan perundang-undangan.
s. Mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan, melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban sertakewajaran.
t. Meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan kekayaan perusahaanatau menjadikan jaminan utang kekayaan perusahaan.
Pasal – 11Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
(1). Keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris
a. Komposisi Dewan Komisaris harus sedemikian rupa sehinggamemungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat sertadapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyaikepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untukmelaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis dalam hubungan satusama lain dan terhadap Direksi.25
b. Dewan Komisaris terdiri atas 1 (satu) orang anggota atau lebih.26
c. Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang anggotamerupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat
bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan DewanKomisaris.27
25 -
26 –
27Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
22/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
17
e. Anggota Dewan Komisaris diangkat, diganti, diberhentikan, waktu mulaiberlakunya pengangkatan, penggantian serta pemberhentian ditetapkanberdasarkan keputusan RUPS.28
f. Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapatdiangkat kembali.29
g. Komposisi Dewan Komisaris mencerminkan berbagai keahlian yang salingmendukung dalam pengambilan keputusan secara efektif.
h. Paling sedikit 20% dari anggota Dewan Komisaris berasal dari kalangandiluar perusahaan dan memenuhi ketentuan30:
h.1. Tidak menjabat sebagai Direksi di perusahaan terafiliasi.
h.2. Tidak bekerja pada pemerintah termasuk di departemen, lembagadan kemiliteran dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
h.3. Tidak bekerja di PTPN XIII (Persero) atau afiliasinya dalam kurunwaktu 3 (tiga) tahun terakhir.
h.4. Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidaklangsung dengan PTPN XIII (Persero) atau perusahaan lain yangmenyediakan jasa dan produk kepada PTPN XIII (Persero) danafiliasinya.
h.5. Bebas dari benturan kepentingan dan aktivitas bisnis atauhubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggukemampuan Komisaris yang bersangkutan untuk bertindak atauberpikir secara bebas di lingkup perusahaan.
(2). Keanggotaan dan Komposisi Direksi
a. Direksi perseroan terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, palingsedikit 2 (dua) orang anggota Direksi yang diangkat oleh RUPS.31
b. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksiditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.32
c. Anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkatkembali.33
d. Pengangkatan, penggantian, pemberhentian dan waktu mulai berlakunyapengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota Direksi tersebutberdasarkan keputusan RUPS.34
e. Komposisi Direksi merupakan perpaduan para profesional yang memilikipengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan perusahaan dalam prosespengambilan keputusan yang efektif, efisien dan segera 35.
30 Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN
28 – 29 -31 -33 – 34
-35 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 32
Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
23/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
18
f. Komposisi dan pembagian tugas Direksi disesuaikan dengan strukturorganisasi PTPN XIII (Persero) yang ditetapkan oleh RUPS.36
Pasal – 12
Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham
(1). Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidakdiberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukandalam Undang-undang ini dan/atau Anggaran Dasar.37
(2). RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun untuk persetujuan dan pengesahanLaporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan atau berdasarkankebutuhan untuk kepentingan perusahaan. 38
(3). Rapat Umum Pemegang Saham memiliki wewenang : 39
a. Memperoleh keterangan yang berkaitan dengan perusahaan dari Direksi
dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acararapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
b. Menyetujui dan menolak RKAP, RJPP dan penggunaan laba bersihperusahaan.
c. Memutuskan alokasi pembagian keuntungan perusahaan untuk :
c.1. Cadangan yang ditahan.
c.2. Dividen kepada Pemegang Saham.
d. Menetapkan dan mengesahkan sistem pengangkatan Direksi dan DewanKomisaris.
e. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris.
f. Menetapkan sistim penilaian kinerja masing-masing Dewan Komisaris danDireksi.
g. Melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi.
h. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit keuangan ataslaporan keuangan.
i. Menerapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
j. Menetapkan kebijakan mengenai kemungkinan adanya konflik kepentinganyang terkait dengan Dewan Komisaris.
k. Menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang bolehdirangkap oleh seorang anggota Dewan Komisaris.
36 – 37-
38Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-55430.01.02. tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PTPN XIII
39 -Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
24/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
19
l. Menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang bolehdirangkap oleh Direksi.
m. Melimpahkan kepada Dewan Komisaris akan penetapan pembagian tugasdan wewenang anggota Direksi.
Pasal – 13 Akuntabil itas Pemegang Saham
(1) Pemegang saham tidak mencampuri kegiatan operasional yang menjaditanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasarperusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pemegang saham menghindari conflict of interest dalam pengambilankeputusan mengenai hal-hal penting yang dapat mempengaruhi keberadaanperusahaan untuk jangka panjang, seperti pengambilan keputusan merger,akuisisi, privatisasi, related party transaction.
Pasal – 14Pendelegasian Wewenang RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi
(1) Pendelegasian Wewenang RUPS
a. Pendelegasian wewenang oleh RUPS kepada Dewan Komisaris harusdilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pendelegasian wewenang RUPS kepada Direksi harus selaras dengankebijakan pemerintah yang terkait dengan bidang usaha perusahaan baik
dari Departemen Keuangan, Departemen Teknis, maupun Departemen /Lembaga Pemerintah terkait lainnya.
(2) Pendelegasian Wewenang Dewan Komisaris
a. Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisariskepada anggota Dewan Komisaris lainnya hanya dapat dilakukan melaluisurat kuasa dan tidak menghilangkan sifat pertanggungjawaban kolegialKomisaris.
b. Pendelegasian kewenangan Dewan Komisaris kepada komite-komiteKomisaris harus dilakukan berdasarkan surat keputusan Komisaris,namun pertanggungjawaban hasil keputusan Komite tetap berada pada
Dewan Komisaris.
(3) Pendelegasian Wewenang Direksi
a. Direksi dapat mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada anggotaDireksi lainnya, pekerja, dan pihak di luar perusahaan dengan dikukuhkandalam suatu Surat Keputusan, Surat Edaran dan / atau Surat KuasaDireksi, hal ini dilakukan berdasarkan analisa yang seksama untukmenghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
25/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
20
b. Dalam pendelegasian wewenang kepada anggota Direksi lainnya, perluditetapkan ketentuan mengenai bentuk-bentuk keputusan Direksi yangdapat diambil olehnya.
a. Anggota Direksi secara Individual.
b. Anggota Direksi yang mengatasnamakan Direksi secara kolektif.c. Pendelegasian wewenang Direksi tidak menghilangkan sifat pertanggung
jawaban kolegial Direksi.
d. Dalam hal pengangkatan seseorang oleh Direksi menjadi pekerjaperusahaan dengan tugas dan jabatan tertentu, yang bersangkutansecara otomatis telah memperoleh sebagian kewenangan Direksi untukmengurus perusahaan.
Pasal – 15Sistem Penilaian Kinerja dan Remunerasi
(1) Penilaian Kinerja dan Remunerasi Dewan Komisaris
a Pemegang Saham menilai kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhandan masing-masing anggota Dewan Komisaris melalui mekanisme RUPS.
b. Pemegang Saham berhak memperoleh penjelasan lengkap dan informasiyang akurat dari Komite Remunerasi mengenai sistim untuk menentukangaji, tunjangan dan fasilitas bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
(2) Penilaian Kinerja dan Remunerasi Direksi
a. Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme RUPS.
b. Penilaian individual untuk tiap anggota Direksi dilakukan oleh DirekturUtama dan dilaporkan kepada RUPS untuk ditelaah dan dipertimbangkan.
c. Hasil penilaian kinerja Direksi menjadi dasar perhitungan remunerasiDireksi.
d. Remunerasi Direksi harus dapat memotivasi Direksi untuk mencapaipertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan perusahaan dalamkerangka kerja yang terkontrol.
(3) Penilaian Kinerja dan Remunerasi Karyawan
a. Direksi menerbitkan sistim penilaian kinerja sebagai dasar pemberianpenghargaan, pembinaan dan perhitungan remunerasi.
b. Penilaian diutamakan pada prestasi hasil kerja berdasarkan kompetensiyang meliputi :
b.1. Pengetahuan tentang pekerjaan.
b.2. Kejujuran dan integritas.
b.3. Motivasi dan kemauan berprestasi.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
26/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
21
b.4. Kemampuan berkomunikasi.
b.5. Tanggung jawab dan ketelitian.
b.6. Kemampuan kerja sama.
b.7. Kemampuan menganalisis dan memutuskan
b.8. Kemampuan memimpin
b.9. Orientasi pada pelanggan.
b.10. Orientasi pada bisnis.
c. Sasaran kinerja dibuat untuk periode satu tahun kalender sejalan denganrencana kerja dan anggaran perusahaan, dijabarkan oleh Direksi menjadisasaran kinerja unit-unit kerja dan akhirnya menjadi sasaran kinerjaindividual.
d. Sasaran kerja dapat dievaluasi ulang apabila terjadi hal-hal diluar kendaliunit kerja / karyawan yang bersangkutan.
e. Menilai kinerja individual dengan menggunakan SPK (Sistim PenilaianKarya) yang merupakan suatu proses untuk menciptakan pemahamanbersama antara pekerja dengan atasannya tentang apa yang akan dicapaidan bagaiman cara mencapaianya.
f. Penilaian kinerja diikuti dengan penerapan reward and punishment yangtegas dan konsisten.
g. Memberikan insentif kepada pekerja berdasarkan kinerja yang dicapaiberupa upah, tunjangan, dan penerimaan lainnya sesuai ketentuan yangberlaku.
h. Mengembangkan dan mengevaluasi sistim penilaian kinerja dan sistimremunerasi sesuai perkembangan secara berkesinambungan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
27/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
22
BAB IVORGAN PENDUKUNG
Pasal – 16Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Korporat,
Komite Audit, Sekretaris Komisaris
(1) Satuan Pengawasan Intern adalah aparat pengawasan intern perusahaandipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepadaDirektur Utama.
(2) Sekretaris Korporat adalah Bagian yang dibentuk Direksi yang berfungsisebagai penghubung antara perusahaan dengan pemegang saham/pemilikdan stakeholders (pihak-pihak berkepentingan lainnya) dan melakukanpengelolaan dokumen-dokumen perusahaan serta dipimpin oleh seorangKepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
(3) Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawabkepada Dewan Komisaris yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalammelaksanakan tugas pengawasan.
(4) Sekretaris Komisaris adalah personil yang diangkat dan diberhentikan olehDewan Komisaris yang memiliki tugas membantu Dewan Komisaris dalampelaksanaan fungsi kesekretariatan.
Pasal – 17Tugas Pokok dan Kewajiban
Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Korporat,
Komite Audit, Sekretaris Komisaris
(1) Satuan Pengawasan Intern memiliki tugas dan kewajiban
a. Membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan baik secarapreventif, represif maupun edukatif, dan menjabarkan operasional melaluiperencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan terhadap kegiatan unitkerja maupun bagian di Kantor Direksi.
b. Memberikan rekomendasi kepada manajemen melalui Direktur utamamengenai :
b.1. Penyempurnaan sistim pengendalian intern termasuk penilaianterhadap Surat Keputusan, Edaran, Sistim Prosedur dan Proses
Bisnis
b.2. Upaya penerapan dan pencapaian strategi bisnis.
b.3. Peningkatan efektifitas manajemen risiko.
b.4. Mendorong pelaksanaan Good Corporate Governance.
c. Membuat laporan tertulis atas setiap pelaksanaan tugasnya yangdisampaikan kepada Direktur Utama.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
28/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
23
d. Senantiasa meningkatkan keahlian dan profesinya untuk memenuhistandart kualifikasi.
e. Memastikan angka-angka dalam laporan keuangan secara tepat danakurat sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan serta hal lainnyadiuraikan lebih lanjut dalam Internal Audit Charter .
(2) Sekretaris Korporat memiliki tugas dan kewajiban
a. Menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk dantidak terbatas pada, Daftar Pemegang Saham Perseroan, AnakPerusahaan, Daftar khusus serta Risalah Rapat Direksi maupun RUPS.
b. Menyiapkan Daftar khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dankeluarga baik dalam Perusahaan, Anak Perusahaan maupun Perusahaan Afiliasi yang antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnisdan peranan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan
Perusahaan.c. Mengingatkan Komisaris dan Direksi mengenai hal-hal yang menjadi
perhatian Pemegang Saham.
d. Menentukan kriteria, mengelola dan memutakhirkan informasi yang akandisampaikan kepada Stakeholders.
e. Mengorganisasikan rapat-rapat Direksi dan rapat gabungan antaraKomisaris dan Direksi antara lain merencanakan, menyusun agendarapat, memfasilitasi, menghadiri, dan membuat risalah rapat denganberkoordinasi dengan Sekretaris Komisaris.
f. Mengorganisir, memfasilitasi penyelenggaraan RUPS antara lain
merencanakan, menghadiri, dan membuat Risalah RUPS.
g. Memastikan perusahaan telah mencantumkan pelaksanaan GoodCorporate Governance dalam Laporan Tahunan.
(3) Komite Audit memiliki tugas dan kewajiban
a. Memberikan pendapat profesional kepada Komisaris terhadap hal-halyang memerlukan perhatian, meliputi :
a.1. Efektivitas sistim pengendalian intern dan pelaksanaan tugas danfungsi auditor ekstern dan SPI.
a.2. Telaah atas informasi keuangan yang bertujuan pada peningkatan
kualitas dan keterbukaan pelaporan keuangan.a.3. Telaah atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor
ekstern yang bertujuan untuk memastikan ketepatan, objektifitasdan kemandiriannya, serta semua risiko yang penting telahdipertimbangkan.
a.4. Kajian atas ruang lingkup dan ketepatan auditor ekstern, kewajaranbiaya, kemandirian serta obyektifitasnya.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
29/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
24
b. Menyampaikan kepada Dewan Komisaris alasan pencalonan auditoreksternal, besarnya honorarium atau imbalan jasa.
c. Mempersiapkan surat untuk ditandatangani oleh Ketua Komite Audit yangmenguraikan tugas dan tanggung jawab selama tahun buku yang sedangdiperiksa oleh auditor eksternal.
d. Mendorong terciptanya sistim pengendalian intern yang dapat mengurangikesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.
e. Telaah ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang undanganyang berlaku.
f. Mengadakan rapat formal minimal 3 (tiga) bulan sekali yang dihadiriminimal 2/3 dari jumlah anggota, yang pengambilan keputusannyadisetujui oleh lebih dari ½ jumlah anggota komite yang hadir.
g. Komunikasi yang efektif dengan auditor internal dan auditor eksternal.
h. Mendorong terlaksana Good Corporate Governance secara
berkesinambungan.
(4) Sekretaris Komisaris memiliki tugas dan kewajiban
a. Pelaksanaan peran sebagai penghubung antara Komisaris, Direksi danPemegang Saham.
b. Penyiapan undangan rapat dan penyiapan bahan-bahan rapat Komisaris.
c. Pendokumentasian surat-surat.
d. Penyusunan notulen rapat yang berkaitan dengan rapat Dewan Komisaris.
e. Pengumpulan data atau informasi yang relevan dengan pelaksanaantugas Komisaris.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
30/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
25
BAB VPROSES GOVERNANCE
Pasal – 18Pengangkatan, Pemberhentian Dewan Komisaris Dan Direksi
(1) Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris
a. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat UmumPemegang Saham (RUPS).
b. Pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui prosesseleksi dan nominasi yang transparan dengan mempertimbangkankeahlian, integritas, kejujuran, kepemimpinan, pengalaman, perilaku dandedikasi, serta kecukupan waktunya demi kemajuan perusahaan.
c. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui mekanisme ujikelayakan dan kepatutan dan calon yang lulus wajib menandatanganikontrak manajemen sebelum diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris.
d. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan maksimum 5 (lima)tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
e. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu sebelumberakhirnya masa jabatan harus dilakukan oleh RUPS denganmenyebutkan alasannya.
f. RUPS dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebihanggota Dewan Komisaris dalam hal ini mereka bertindak bertentangandengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yangberlaku, dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan, atau
melalaikan kewajibannya.g. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara harus
dilaksanakan RUPS untuk mengukuhkan atau membatalkanpemberhentian tersebut dengan memberikan kesempatan kepadaanggota Dewan Komisaris yang diberhentikan untuk hadir dan membeladiri. Apabila RUPS yang dimaksud tidak terselenggara, makapemberhentian sementara tersebut batal demi hukum.
(2) Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi
a. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
b. Pemilihan calon anggota Direksi dilakukan melalui proses seleksi dan
nominasi yang transparan dengan mempertimbangkan keahlian,integritas, kejujuran, kepemimpinan, pengalaman, perilaku dan dedikasi,serta kecukupan waktunya untuk mengurus perusahaan.
c. Calon anggota Direksi dapat diusulkan oleh Dewan Komisaris.
d. Pengangkatan anggota Direksi dilakukan melalui mekanisme uji kelayakandan kepatutan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
31/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
26
e. Calon yang lulus wajib menandatangani kontrak manajemen sebelumdiangkat sebagai anggota Direksi.
f. Calon Direktur Utama diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnyatentang calon-calon anggota Direksi lainnya.
g. Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan sesudahnyadapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
h. Pemberhentian anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum berakhirnyamasa jabatan harus dilakukan oleh RUPS dengan menyebutkanalasannya.
i. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu berdasarkankeputusan rapat Dewan Komisaris yang disetujui dengan suara terbanyak,dalam hal tindakan anggota Direksi bertentangan dengan Anggaran Dasardan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dinyatakanbersalah dengan keputusan pengadilan atau melalaikan kewajibannya.
j. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara harus
dilaksanakan RUPS untuk mengukuhkan atau membatalkanpemberhentian tersebut dengan memberikan kesempatan kepadaanggota Direksi yang diberhentikan untuk hadir dan membela diri. ApabilaRUPS yang dimaksud tidak terselenggara, maka pemberhentiansementara tersebut batal demi hukum.
Pasal – 19Program Pengenalan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Baru
(1) Dewan Komisaris dan Direksi yang baru ditunjuk wajib diberikan program
pengenalan mengenai perusahaan dan dilakukan sesegera mungkin setelahpengangkatannya.
(2) Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan bagi DewanKomisaris yang baru berada pada Komisaris utama atau jika berhalangan,maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan tersebut beradapada Direktur Utama atau Dewan Komisaris yang ada.
(3) Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan bagi Direksi yangbaru berada pada Direktur Utama, atau jika Direktur Utama berhalangan,maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan tersebut beradapada Komisaris Utama atau Direksi yang ada.
(4) Program pengenalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang baru mencakup
hal-hal sebagai berikut :
a. Gambaran mengenai perusahaan berkaitan dengan visi dan misi, nilai-nilai dan budaya perusahaan, tujuan dan strategi perusahaan, unit-unitusaha dan unit perusahaan, kinerja keuangan dan operasi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, sistim teknologi informasi yangditerapkan, manajemen risiko, kondisi persaingan usaha, dan masalah-masalah strategis lainnya.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
32/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
27
b. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris danDireksi.
c. Penjelasan mengenai stakeholders utama perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
d. Sistim pengendalian internal, sistim audit dan temuan-temuan audit yangbelum ditindaklanjuti secara tuntas serta kasus-kasus hukum yangmelibatkan perusahaan.
e. Pelaksanaan Good Corporate Governance di lingkungan perusahaan.
(5) Program pengenalan dapat dilaksanakan dalam bentuk presentasi/seminar/workshop, pertemuan, kunjungan ke lokasi.
Pasal – 20STATEMENT OF CORPORATE INTENT (SCI)
(1) Penyusunan SCI menjadi tanggung jawab Direksi :
a. dengan meminta masukan dan persetujuan dari Komisaris
b. ditujukan untuk mendukung penerapan praktik-praktik Good CorporateGovernance,
c. konsisten dengan RJPP dan RKAP serta difokuskan pada strategi tingkatkorporat
d. disusun setiap tahun untuk periode 3 (tiga) tahun kedepan.
(2) Pemegang saham melakukan penilaian terhadap ketepatan dan kewajaran isi
SCI.
(3) Rancangan SCI diajukan oleh Direksi kepada Pemegang Saham sebelumawal tahun berjalan, setelah mendapat persetujuan Komisaris.
(4) Sebagai dokumen publik, SCI yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama,Komisaris Utama, dan Kuasa Pemegang Saham harus dipublikasikan kepadastakeholders melalui website atau media lainnya.
(5) Secara periodik Direksi memantau pelaksanaan SCI denganmempertimbangkan masukan dari stakeholders dan hasilnya dapatdigunakan sebagai masukan dalam penyusunan SCI berikutnya.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
33/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
28
Pasal – 21Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
Dan Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
(1) Penyusunan RJPP meliputi proses penetapan sasaran dan penilaian jangka
panjang yang berorientasi ke masa depan.(2) Perumusan RJPP dan RKAP dilakukan oleh Direksi beserta jajaran
manajemen perusahaan dengan mengkombinasikan pendekatan top down dan bottom up.
(3) Proses penyusunan dan pengesahan RJPP mencakup :
a. Penyusunan oleh Direksi dilakukan dengan mempertimbangkanlingkungan internal dan eksternal perusahaan, melakukan analisakekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT),mempertimbangkan masukan yang diperoleh dari berbagai fungsi / unitkerja.
b. Penyampaian rancangan RJPP oleh Direksi kepada Komisaris untukmendapat masukan / rekomendasi.
c. Pengusulan oleh Direksi kepada Pemegang Saham untuk mendapatpersetujuan RUPS.
(4) Proses penyusunan RKAP pada dasarnya sama dengan RJPP namunmaterinya mencakup berbagai program kerja tahunan perusahaan yang lebihrinci.
Pasal – 22Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi
(1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
a. Penentuan agenda rapat
a.1. RUPS tahunan untuk mengesahkan Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan (RKAP) diselenggarakan selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari setelah tahun anggaran berjalan.
a.2. RUPS tahunan mengenai persetujuan Laporan Tahunan danPerhitungan Tahunan diselenggarakan selambat-lambatnya 6(enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku.
a.3. Pemanggilan untuk RUPS tahunan disampaikan kepada PemegangSaham paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum acara
RUPS dilaksanakan.
a.4. Media pemanggilan harus mencakup informasi mengenai: agendaRUPS, materi usulan dan penjelasan lain yang berkaitan denganagenda, hari, tanggal dan jam, tempat pelaksanaan RUPS.
a.5. Tempat pelaksanaan RUPS adalah di lokasi beroperasinyaperusahaan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
34/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
29
a.6. RUPS Luar Biasa (RUPSLB) dan lainnya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan perusahaan bila dipandang perlu olehDireksi dan atau Dewan Komisaris dan atau Pemegang Sahamberdasarkan surat permintaan RUPSLB yang diajukan olehPemegang Saham secara tertulis kepada Direksi.
a.7. Apabila Direksi dan atau Dewan Komisaris ternyata lalai untukmenyelenggarakan RUPSLB dalam waktu 30 (tiga puluh) harisetelah diterimanya permintaan Pemegang Saham, maka RUPSLBdapat diselenggarakan setelah mendapat ijin dari Ketua PengadilanNegeri setempat.
a.8. Pemanggilan tertulis untuk RUPS Luar Biasa tidak disyaratkan ada jika semua peserta RUPSLB sudah mengetahui dan semuamenyatakan dapat hadir dan menyetujui untuk dilaksanakannyaRUPSLB.
b. Pelaksanaan rapat
b.1. RUPS dapat dilaksanakan jika dihadiri oleh Pemegang Saham yangmewakili.
b.2. RUPS dipimpin oleh Pemegang Saham atau yang diberi kuasa olehPemegang Saham.
b.3. RUPS diawali dengan pembacaan Tata Tertib RUPS.
b.4. RUPS hanya dapat membahas masalah yang ditetapkan dalamagenda RUPS.
b.5. Apabila perusahaan menjadi perusahaan terbuka, RUPS dinyatakansah jika diwakili setengah bagian dari jumlah seluruh PemegangSaham yang sah dan undangan lainnya dapat menghadiri RUPS
dengan terlebih dahulu mendapat ijin Direksi.c. Pengambilan keputusan
c.1. Pengambilan keputusan dalam RUPS dilaksanakan melaluiprosedur yang transparan dan adil.
c.2. Keputusan RUPS diambil berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c.3. Dalam hal perusahaan menjadi perusahaan terbuka, keputusandiambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan apabila tidaktercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah suara yang sah. Bagi yang tidak setuju, pendapatnya dapat
dicatat sebagai dissenting opinion/comment dalam risalah rapat.d. Pendokumentasian hasil rapat
d.1. Sekretaris Korporat membuat risalah rapat dalam setiappenyelenggaraan RUPS. Risalah RUPS harus ditandatanganiPemegang Saham atau Kuasa Pemegang Saham yang ditunjuk.Penandatanganan risalah rapat tidak diperlukan apabila risalahrapat tersebut dibuat dengan Berita Acara Notaris.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
35/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
30
d.2. Risalah rapat harus memuat pendapat baik yang mendukungmaupun yang tidak mendukung (dissenting opinion) atas usul yangdiajukan (jika ada).
d.3. Risalah tersebut harus dijilid dalam kumpulan tahunan dan disimpanoleh Sekretaris Korporat dan apabila diperlukan Pemegang Saham
berhak memperolehnya.
(2) Dewan Komisaris
a. Penentuan agenda rapat
a.1. Agenda rapat didasarkan pada program kerja Dewan Komisaris atauhal-hal lain yang dianggap perlu.
a.2. Materi rapat mencakup evaluasi / monitoring hasil / keputusan rapatsebelumnya dan hal-hal yang bersifat strategis.
b. Pelaksanaan rapat
b.1. Rapat Dewan Komisaris dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam
satu bulan atau setiap waktu bilamana dianggap perlu olehKomisaris Utama, atau oleh 1/3 (sepertiga) dari jumlah anggotaDewan Komisaris atau atas permintaan tertulis rapat Komisarissebelumnya.
b.2. Rapat Komisaris diadakan di tempat kedudukan perusahaan atauditempat lain dalam wilayah Republik Indonesia.
b.3. Dewan Komisaris harus menetapkan tata tertib rapat DewanKomisaris dan mencantumkannya dengan jelas dalam RisalahRapat Dewan Komisaris.
b.4. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama atau yangdiberi kuasa.
b.5. Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir dalam suatu rapatKomisaris hanya dapat diwakili oleh anggota Dewan Komisarislainnya dengan kuasa tertulis.
c. Pengambilan keputusan
c.1. Rapat dianggap sah dan dapat mengambil keputusan yangmengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah anggota Dewan Komisaris. Keputusan dalam rapat Komisarisdiambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
c.2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidaktercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
c.3. Suara blangko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukandalam rapat Komisaris.
c.4. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpamengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwasemua anggota Dewan Komisaris telah mengetahui usul keputusanyang dimaksud secara tertulis dan memberikan persetujuan secara
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
36/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
31
tertulis terhadap usul yang dimaksud serta menanda tanganipersetujuan tersebut.
c.5. Keputusan yang diambil harus diterima sebagai keputusan bersama(Collegial).
d. Dokumentasi hasil rapatd.1. Risalah Rapat Dewan Komisaris harus dibuat untuk setiap rapat
Dewan Komisaris dan ditandatangani oleh seluruh anggota DewanKomisaris yang hadir.
d.2. Risalah Rapat harus memuat semua hal yang dibicarakan, termasukevaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnyadan mencantumkan pendapat yang berbeda (dissenting opinion)dengan apa yang diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaristersebut (jika ada).
d.3. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan RisalahRapat Komisaris, terlepas apakah anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam rapat Komisaris tersebut.
d.4. Dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejakpengiriman Risalah Rapat, setiap anggota Dewan Komisaris harusmenyampaikan persetujuan atau keberatannya dan / atau usulanperbaikannya (jika ada).
d.5. Jika keberatan dan / atau usulan perbaikan atas Risalah Rapat tidakditerima dalam jangka waktu tersebut, maka dapat disimpulkanbahwa tidak ada keberatan terhadap Risalah Rapat Komisaristersebut.
d.6. Risalah asli dari setiap rapat Dewan Komisaris harus dijilid dalam
kumpulan tahunan dan disimpan oleh Sekretaris Komisaris sertaharus selalu tersedia bila diperlukan.
(3) Direksi
a. Penentuan agenda rapat
a.1. Agenda rapat Direksi dapat diusulkan oleh masing-masing Direksi.
a.2. Materi rapat mencakup evaluasi, monitoring hasil keputusan rapatsebelumnya dan hal-hal yang bersifat strategis.
b. Pelaksanaan rapat
b.1. Rapat Direksi diadakan secara berkala sekurang-kurangnya sekalidalam sebulan dan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu ataspermintaan tertulis oleh seorang atau lebih anggota Direksi.
b.2. Pemanggilan untuk rapat Direksi yang dilakukan secara berkaladilakukan secara tertulis oleh Sekretaris Korporat dan disampaikandalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum rapatdilaksanakan dengan mencantumkan tanggal, waktu, tempat danagenda rapat.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
37/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
32
b.3. Pemanggilan untuk rapat Direksi yang dilakukan sewaktu-waktudibuat oleh pihak yang meminta diadakannya rapat dalam jangkawaktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum rapat dilaksanakandan ditujukan kepada semua anggota Direksi dan SekretarisKorporate dengan mencantumkan, tanggal, waktu, tempat dan
agenda rapat.b.4. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama atau oleh seorang
anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direktur Utama untuk memimpin jalannya rapat.
c. Pengambilan keputusan
c.1. Keputusan dalam rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarahuntuk mufakat.
c.2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidaktercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Apabila jumlah suara setuju atau tidak setuju sama, maka pimpinan rapat
yang menentukannya dengan tetap memperhatikan ketentuanmengenai pertanggungjawaban.
c.3. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukandalam rapat Direksi.
c.4. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpamengadakan rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semuaanggota Direksi telah mengetahui usul keputusan yang dimaksudsecara tertulis dan memberikan persetujuan secara tertulis terhadapusul yang dimaksud serta menandatangani persetujuan tersebut.
c.5. Keputusan hasil rapat yang diambil diterima sebagai keputusanbersama (collegial).
d. Pendokumentasian hasil rapat
d.1. Risalah rapat dibuat oleh Sekretaris Korporat untuk setiap rapatDireksi dan ditandatangani oleh seluruh Direksi yang hadir.
d.2. Risalah rapat tersebut memuat semua materi rapat yangdibicarakan, termasuk evaluasi terhadap pelaksanaan keputusanhasil rapat sebelumnya dan mencantumkan pendapat yang berbeda(discenting opinion) dengan apa yang diputuskan dalam rapatDireksi tersebut (jika ada).
d.3. Setiap Direksi berhak menerima salinan Risalah Rapat Direksi,terlepas apakah Direksi yang bersangkutan hadir atau tidak hadirdalam rapat Direksi.
d.4. Dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejakpengiriman risalah rapat, setiap Direksi harus menyampaikanpersetujuan atau keberatannya dan atau usulan perbaikannya (jikaada).
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
38/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
33
d.5. Jika keberatan dan atau usulan perbaikan atas risalah rapat tidakditerima dalam jangka waktu tersebut, maka dapat disimpulkanbahwa tidak ada keberatan terhadap risalah rapat Direksi tersebut.
d.6. Risalah asli dari setiap rapat Direksi harus dijilid dalam kumpulantahunan dan disimpan oleh Sekretaris Korporat serta harus selalu
tersedia bila diperlukan.
Pasal - 23Tata Kelola Sumber Daya Manusia (SDM)
(1) Perencanaan tenaga kerja
a. Mengantisipasi kebutuhan penyediaan pekerja bagi perusahaan.
b. Didasarkan analisis organisasi (disain pekerjaan, pekerjaan, formasi jabatan, evaluasi jabatan, kompetensi, perputaran pekerjaan) dan analisakebutuhan jabatan minimal untuk 3 (tiga) tahun kedepan.
c. Analisis organisasi mempertimbangkan visi, misi, tujuan, dan strategi.
d. Analisis kebutuhan jabatan harus diperhatikan hasil analisis organisasi,beban kerja, anggaran perusahaan, dan data kekuatan pekerjaan.
(2) Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
a. Berdasarkan kriteria dan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.
b. Sumber tenaga kerja berasal dari dalam dan dari luar perusahaan.Pengisian formasi jabatan struktural diutamakan bagi tenaga kerja yangberasal dari dalam perusahaan dan apabila berasal dari luar perusahaandilakukan dengan mempertimbangkan peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan yang berlaku.
c. Kebutuhan tenaga kerja diinformasikan secara transparan melaluipengumuman di media masa, website, dan / atau media lainnya.
d. Perusahaan dapat berhubungan dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, pihak-pihak yang bergerak di bidang jasapenyedia tenaga kerja guna mendapatkan calon tenaga kerja terbaiksesuai dengan kebutuhan perusahaan.
(3) Seleksi dan program orientasi
a. Penerimaan tenaga kerja dilakukan melalui proses seleksi yang
transparan dan obyektif.b. Proses seleksi dilakukan sekurang-kurangnya melalui seleksi administrasi,
tes tertulis, wawancara, dan tes kesehatan dengan melalui lembaga yangberkompeten.
c. Kepada tenaga kerja yang diterima diberikan program orientasi umumtentang perusahaan dan orientasi khusus berkaitan dengan bidangkerjanya dan sebelum diangkat menjadi pekerja harus mengikuti MasaOrientasi dan Pelatihan dilaksanakan 6 bulan, maksimal 12 bulan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
39/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
34
d. Pekerja perusahaan adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja untukwaktu yang tidak tertentu dan waktu tertentu sesuai kebutuhanperusahaan dan ketentuan yang berlaku.
e. Perusahaan dan pekerja wajib membuat perjanjian kerja sebelumdimulainya hubungan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4) Penempatan pekerja
a. Penempatan pekerja dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaanberdasarkan perjanjian kerja yang disepakati berdasarkan prinsip-prinsipthe right man on the right place dan equal pay for equal job.
b. Penempatan pekerja untuk jabatan-jabatan tertentu dilakukan melaluimekanisme fit & proper test atau assesment.
c. Setiap pekerja harus bersedia ditempatkan di wilayah atau unit kerjaperusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
d. Pekerja yang menolak penempatan dapat diberikan sanksi oleh
perusahaan sesuai dengan peraturan di bidang ketenagakerjaan yangberlaku.
(5) Pengembangan pekerja
a. Pengembangan pekerja dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuandan kompetensi pekerja melalui jalur pendidikan dan pelatihan serta jalurpenugasan khusus guna pencapaian tujuan dan peningkatan kinerjaperusahaan, pemenuhan kompetensi, dan sekaligus pengembangankarier pekerja.
b. Pengembangan karir dilakukan untuk mengisi jabatan-jabatn diperusahaan berdasarkan kompetensi jabatan dan profil kompetensi
pekerja serta proyeksi jenjang karier (career path).
c. Pengembangan karir meliputi jalur manajerial / stuktural yang mengikuti jenjang struktural organisasi perusahaan dan jalur tenaga ahli / spesialisdengan dukungan Professional Development Program.
d. Membentuk tim untuk melakukan pemilihan pejabat perusahaan setingkatStaf Urusan ke atas.
e. Perencanaan suksesi pejabat perusahaan diselaraskan dengan rencanapengembangan karir pekerja dan kebutuhan perusahaan serta dilaporkanoleh Direksi kepada Komisaris.
(6) Mutasi dan pemberhentiana. Mutasi pekerja dapat berupa promosi, mutasi atau demosi.
b. Promosi, mutasi dan demosi dilakukan dengan memperhatikanpengembangan karier pekerja dan kebutuhan perusahaan.
c. Demosi dilakukan dengan mempertimbangkan unsur pembinaan atauketegasan dalam penerapan punishment dengan tetap mengedepankanprinsip keadilan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
40/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
35
d. Setiap pekerja diberikan kesempatan yang sama untuk diseleksi dandipilih guna mengisi jabatan (promosi) sepanjang yang bersangkutanmemenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
e. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat karena permintaan pekerjasendiri atau oleh perusahaan.
f. Pemutusan hubungan kerja menimbulkan hak dan kewajiban yang harusdiselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) danketentuan lainnya yang berlaku.
g. Melakukan tour of duty (mutasi) bagi pekerja yang telah bekerja maksimal4 (empat) tahun di tempat yang terpencil atau berkategori khusus.
Pasal – 24Tata Kelola Keuangan
(1) Prinsip dasar pengelolaan keuangan
a. Keuangan perusahaan dikelola secara profesional (tertib, taat padaperaturan & RKAP, efisien, ekonomis, efektip, transparan, akuntabel danbertanggungjawab) dengan mempertimbangkan risiko serta menggunakanprinsip kehati-hatian, dan mencerminkan pengelolaan aktiva dankewajiban yang seimbang.
b. Prosedur, kebijakan serta peraturan yang berhubungan denganpengelolaan keuangan baik pendapatan maupun biaya disusun dan selaludireview dengan memperhatikan standar akuntansi dan peraturanperundang-undangan yang berlaku serta sebagai cermin sistimpengendalian internal yang baik.
c. Pengelolaaan keuangan dimaksudkan untuk meningkatkan nilaiperusahaan melalui pelaksanaan program kerja yang dilandasi prinsipsadar biaya (cost consciuosness), profit oriented dan fund manajemenyang baik serta mempertimbangkan risiko.
(2) Perencanaan
a. Perencanaan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjangdilakukan secara terintegrasi yaitu menampung kepentingan seluruh unitkerja dan mampu mencerminkan aktivitas operasi, investasi danpendanaan perusahaan.
b. Penyusunan anggaran harus selalu melalui koordinasi antara unit kerja
untuk mensinergikan usulan anggaran setiap unit kerja dengan menganutprinsip bottom up dan top down.
c. Direksi menetapkan target pendapatan dan biaya yang realistis yang akandicapai perusahaan untuk penyusunan anggaran di setiap unit kerjaperusahaan.
8/20/2019 51505618afe92db8361caf5f8868aba8e3a.pedoman Tata Kelola Perusahaan
41/72
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)Code of Corporate Governance – Pedoman Tata Kelola Perusahaan
36
Anggaran perusahaan dikelompokkan atas :
c.1. Anggaran Pendapatan.
c.2. Anggaran biaya yang terdiri dari Anggaran Biaya Eksploitasi, dan Anggaran Biaya Investasi.
c.3. Anggaran Kas.
(3) Pengorganisasian
Pengelolaan keuangan dilakukan dengan memperhatikan pemisahan tugas(segregation of duties) antara fungsi perencanaan, pelaksanaan, verifikasi,pencatatan dan pelaporan, penyimpanan dan penyetoran dana serta otorisasidan adanya pemisahan pengelolaan keuangan yang jelas.
(4) Pelaksanaan
a. Pengelolaan keuangan dilakukan dengan menerapkan disiplin anggaranmelalui sistim dan prosedur keuangan yang berlaku.
b. Direksi dan Dewan Komisaris menentukan aturan transaksi yang harusmendapat persetujuan Dewan Komisaris, selain yang diatur dalam Anggaran Dasar.
c. Dewan Komisaris memastikan bahwa setiap transaksi, keputusan yangharus mendapat persetujuannya telah ditaati oleh Direksi.
d. Anggaran Investasi dan Biaya Operasional dapat dilaksanakan melaluiPengajuan Permintaan Anggaran Belanja (PPAB) dan PermintaanPembelian (PP).
e. Penerbitan P