Post on 25-Apr-2019
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis PTK Menurut (Arikunto, 2009) penelitian itu sendiri
mempunyai arti suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti. Tindakan yaitu sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Kelas adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang
sama dari guru yang sama pula. Dapat disimpulkan Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan
terjadi disebuah kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa.
19
Menurut (Arikunto 2009) tahap - tahap dalam penelitian
Tindakan kelas yaitu:
1. Perencanaan ( planning )
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, dimana, olehsiapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan.
2. Tindakan ( Acting )
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenai
tindakan di kelas
3. Pengamatan ( observasing )
Kegiatan pengamat dilakukan oleh pengamat. sambil
melakukan pengamatan, guru pelaksana mencatat sedikit demi
sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat
untuk perbaikan siklus berikutnya
4. Refleksi ( reflecting )
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat
dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
20
Gambar 3.1 PTK Model Suharsimi Arikunto (2009)
3.2 Perencanaan
a. Peneliti membuat rencana kegiatan harian (RKH), pembelajaran
yang diajarkan untuk anak harus sesuai dengan kurikulum yang
ada. RKH yang disusun oleh peneliti digunakan sebagai pedoman
peneliti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Menyiapkan media dan sumber pembelajaran yang akan di
gunakan untuk melaksanakan bermain berlari lurus dengan
rintangan bermain jalur rel kereta api.
c. Setting halaman untuk kegiatan bermain jalur rel kereta api. Setting
halaman dibuat sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan. Salah
satu guru berperan sebagai pendamping peneliti yang bertugas
perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Dan seterusnya, berhenti bila telah mencapai
standar yang di tentukan yaitu 80%.
21
membantu untuk mengamati aktivitas anak selama proses
pembelajaran.
d. Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran motorik kasar ini kurang lebih 45
menit.
3.3 Pelaksanaan / Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
telah dibuat ditahap perencanaan. Dalam hal ini peneliti melakukan
kegiatan bermain berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel
kereta api guna meningkatkan kemampuan motorik kasar berlari lurus
anak.
3.4 Observasi
Penulis melakukan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Penulis juga menanyakan pada anak tentang kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui kesulitan yang dialami anak. Kegiatan ini dilakukan
untuk mendapatkan data tentang hasil kegiatan siswa yang sudah
dilakukan. Observasi ini meliputi :
a. Observasi kelas, dilaksanakan untuk mendapatkan data
mengenai kemampuan motorik kasar melalui kegiatan bermain
jalur rel kereta api.
22
b. Observasi hasil kegiatan pembelajaran.
c. Analisis dan refleksi
3.5 Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data tersebut guru melakukan refleksi
diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada
tahap ini peneliti berusaha untuk dapat mengetahui tingkat
keterlibatan dalam kemampuan motorik kasar siswa sehingga dapat
diketahui kesulitan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan
pada siklus berikutnya. Langkah-langkah dalam refleksi tindakan
adalah sebagai berikut :
a. Menganalisis pembelajaran yang sudah dilaksanakan terhadap
aktivitas siswa, peran guru serta kesulitan-kesulitan yang dialami
siswa dalam berlari lurus dengan rintangan bermain jalur rel kereta
api.
b. Mengidentifikasikan permasalahan yang muncul dan belum
terpecahkan selama kegiatan berlangsung.
c. Menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi yang
direncanakan.
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Dharma
Wanita 1 Kalongan di Purwodadi tahun ajaran 2015/2016 dengan
23
menyesuaikan jam pembelajaran pada Taman Kanak-Kanak Dharma
Wanita 1 Kalongan di Purwodadi.
3.7 Subyek Penelitian
Subyek Penelitian dari Penelitian ini adalah siswa Taman Kanak-
kanak Dharma Wanita 1 Kalongan di Purwodadi yang berjumlah 25
siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan
3.8 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki dua variabel yang diteliti, yaitu
variabel X dan variabel Y.
a. Variabel Bebas ( X )
Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian ini, variabel bebasnya adalah Bermain Jalur Rel
Kereta Api.
b. Variabel Terikat (Y)
Variable terikat (dependen) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable
bebas (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, variabel
terikatnya adalah Motorik Kasar Berlari Lurus Dengan
Rintangan.
24
3.9 Prosedur Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan penelitian tindakan
kelas dan dilakukan dalam dua siklus kegiatan, siklus itu terdiri dari
dua kali pertemuan yang meliputi: perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:
a. Menyusun rencana kegiatan harian (RKH) dan mengatur
media pembelajaran
b. Peneliti membuat kesempatan dengan observer untuk
menentukan fokus observasi dan kriteria yang akan
digunakan.
c. Membagikan lembar observasi yang dibuat oleh observer
d. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dan guru
kelas
2. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan yaitu mengenai tindakan di kelas pada proses
pelaksanaan setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dan
setiap pertemuan waktunya 30 menit. Dengan skenario sebagai
berikut.
25
a. Kegiatan awal (30 menit )
Peneliti memulai pembelajaran dan memberi pertanyaan
(tanya jawab) kepada siswa siapa yang terlambat dan tidak
terlambat masuk sekolah, menjelaskan tema yang mau
dibahas
b. Kegiatan inti (45 menit)
1) guru menyampaikan pemahaman tentang
kegiatan motorik kasar yang akan di laksanakan
yaitu berlari lurus dengan rintangan, berjalan
lurus, dan keseimbangan berdiri dengan satu
kaki.
2) guru menjelaskan kegiatan pembelajaran.
3) guru menyuruh siswa untuk mengikuti semua
kegiatan motorik kasar yang akan dilaksanakan.
c. Istirahat ( 30 menit )
d. Kegiatan akhir ( 15 menit )
Guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan anak
selama sehari. (Evaluasi keseluruhan)
3. Observasi ( observasing )
Selama proses pembelajaran, peneliti dapat meminta
bantuan kepada rekan guru atau teman sejawat untuk
mengamati kegiatan yang dilakukan oleh anak didik dan
26
mengumpulkan data berdasarkan instrumen lembar observasi
yang disiapkan
4. Refleksi ( reflecting )
Setelah pembelajaran selesai guru melihat kekurangan yang
ada pada proses pembelajaran, refleksi ini menentukan
langkah-langkah untuk masuk ke siklus berikutnya dengan
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus berikutnya
memperhatikan refleksi siklus pertama.
Berikut ini kesimpulan kegiatan yang didilakukan pada tahap
refleksi:
a. Menyusun kesimpulan dari pelaksanaan tindakan sehingga
diperoleh hasil observasi pada anak.
b. Melaksanakan diskusi dalam penyempurnaan kesimpulan
c. Menentukan pembagian kegiatan pada pelaksanaan pada
penelitian yang perlu direvisi, dipertahankan, ditingkatkan
dan dilanjutkan. Selanjutnya proses pelaksanaan tindakan
siklus II dilaksanakan sesuai dengan revisi perencanaan
penelitian.
Siklus II
1. Perencanaan ( planning )
Setelah melihat dari siklus I, dalam siklus II peneliti akan
mencoba menyempurnakan tindakan seperti pembelajaran
sebelumnya:
27
a. Menyusun rencana RKH dengan Sub tema yang berbeda
dan mengatur media pembelajaran dengan sub tema yang
berbeda
b. Membagikan lembar observasi yang dibuat oleh observer
c. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dan guru
kelas
2. Tindakan ( Acting )
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, penelitian kegiatan
pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah direncanakan.
Dengan skenario sebagai berikut.
a. Kegiatan awal (30 menit )
Peneliti memulai pembelajaran dan memberi pertanyaan
(tanya jawab) kepada siswa siapa yang terlambat dan tidak
terlambat masuk sekolah.menjelaskan tema yang mau
dibahas
b. Kegiatan inti (45 menit)
1) Guru menyampaikan pemahaman tentang kegiatan
motorik kasar yang akan di laksanakan yaitu berlari
lurus dengan rintangan, berjalan lurus, dan
keseimbangan berdiri dengan satu kaki.
2) Guru menjelaskan pembelajaran.
3) Guru menyuruh siswa untuk mengikuti seluruh
kegiatan motorik kasar yang akan di laksanakan.
28
c. istirahat (30 menit )
d. kegiatan akhir (15 menit )
Guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan anak
selama sehari. (Evaluasi keseluruhan)
3. Observasi ( observasing )
Selama proses pembelajaran, peneliti meminta bantuan rekan
guru untuk mengamati kegiatan yang dilakukan anak didik dan
mengumpulkan data berdasarkan instrumen lembar observasi
yang telah disiapkan
4. Refleksi ( reflecting )
pada tahap refleksi merupakan tahap akhir dari proses
perbaikan pelajaran,dan akan memperoleh gambaran hasil
peningkatan kemampuan motorik anak berlari lurus dengan
rintangan.
3.10 Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Arikunto 2009) menyebutkan bahwa alat
pengumpulan data ada 5 macam yaitu: tes, angket, interview,
observasi, dan dokumentasi. Sesuai dengan kebutuhan, dalam
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa cara
yaitu:
29
1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan
dengan menggunakan instrumen panduan observasi. Panduan
observasi yang digunakan adalah lembar observasi.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, dan termasuk juga
buku-buku tetang pendapat, teori, dalil, dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Dokumentasi ini
berupa laporan dan hasil tertulis yang berhubungan dengan
variable yaitu foto-foto kegiatan pembelajaran selama
penelitian
3.11 Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh dan dikumpulkan maka langkah
selanjutnya dalam proses penelitian adalah menganalisis data.
Kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa dan menarik
kesimpulan dari semua data yang terkumpul dalam tindakan
disebut sebagai langkah menganalisis data. Analisis data diwakili
oleh refleksi putaran penelitian tindakan. Dengan melakukan
refleksi peneliti akan memiliki wawasan otentik yang membantu
dalam menafsirkan data penelitian. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni pengolahan
data yang dikumpulkan melalui observasi. Menurut Arikunto
30
(2009) analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan bahwa
tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan,
peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik jika
dibandingkan keadaan sebelumnya.
Data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan
cara deskriptif dan dianalisis menggunakan teknik persentase.
Rumus yang digunakan untuk mencari persentase dalam penelitian
ini diambil dari Sudjono (2006) adalah sebagai berikut:
Keterangan : P : Presentase
F : Nilai keseluruhan yang diperoleh tiap anak
N : Skor maksimal dikalikan jumlah seluruh
anak
3.12 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2009). Lembar
observasi mengenai aspek motorik kasar anak yang diteliti melalui
berlari lurus melalui berjalan lurus bermain jalur rel kereta api.
31
Dari beberapa item yang diamati, hasilnya ditulis dalam
lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti
adalah lembar observasi pembelajaran motorik kasar. Lembar
observasi digunakan peneliti sebagai pedoman ketika melakukan
pengamatan untuk mendapatkan data yang akurat dalam
pengamatan. Melalui data tersebut peneliti dapat melihat apakah
sudah ada perubahan yang baik atau belum pada motorik kasar
anak. Berikut ini lembar observasi yang akan digunakan dalam
penelitian.
32
No Nama
anak
Indikator Penilaian motorik kasar berlari lurus dengan rintangan
Jumlah
skor
Anak
dapat
berdiri
statis
selama 30
detik
Anak dapat
berjalan
dinamis
mengikuti
lakban
sepanjang 1
meter
Anak dapat
berjalan lurus
mengikuti
jalur lakban
sepanjang 1
meter
Anak
dapat
berlari
lurus
Anak dapat
berlari
lurus
dengan
waktu
yang di
tentukan
Anak dapat
berlari lurus
dengan
rintangan
dengan
waktu yang
di tentukan K
C B K C B K C B K C B K C B K C B
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Dva 2 Ags 3 Pdu 4 Eti 5 Iml 6 Eln 7 Avi
8 Cha
9 Arn
10 Jsi
11 Ay
12 Eml
13 Yda
14 Dwi
15 Jde
16 Ybl
17 Sto
18 Rfa
19 Gta
20 Ihm
21 Dka
22 Dna
23 Dta
24 Ans
25 Agl