Post on 24-Oct-2020
Ph
oto
by D
oF
Jakarta,
3 Juni 2020Stimulus Fiskal dalam Upaya PenangananPandemi COVID-19
Dampak COVID-19 atas Perekonomian Indonesia dan Upaya Penanganannya.
Table of Contents
1. Dampak COVID-19
2. Stimulus Jilid I
3. Stimulus Jilid II
4. Stimulus Jilid III
5. Pencairan Bantuan Sosial
Timeline
Februari 2020
Kebijakan Paket
Stimulus Jilid I
21 Maret 2020
Kebijakan Paket
Stimulus Jilid II
31 Maret 2020
Kebijakan Paket
Stimulus Jilid III
11 Februari 2020
WHO memberikan
nama “COVID-19”
untuk gejala
pneumonia yang
berasal dari
Wuhan, China.
2 Maret 2020
Presiden
mengumumkan
kasus pertama
COVID-19 di
Indonesia.
14 Maret 2020
Pandemi COVID-
19 dinyatakan
sebagai bencana
nasional.
2020
DAMPAK COVID-19
Pandemi COVID-19 mengakibatkandampak yang luas pada aspek sosial, ekonomi dan keuangan.
Efek Domino COVID-19
Kesehatan Sosial Ekonomi Keuangan
Penyebaran COVID-19 yang
mudah cepat, dan luas
menciptakan krisis
kesehatan dengan belum
ditemukannya vaksin, obat,
serta keterbatasan alat dan
tenaga medis.
Langkah untuk flattening the
curve dari cepat dan luasnya
penularan memiliki
konsekuensi pada
berhentinya aktivitas
ekonomi yang menyerap
tenaga kerja di berbagai
sektor, tak terkecuali sektor-
sektor informal.
Kinerja ekonomi menurun
tajam, konsumsi terganggu,
investasi terhambat, ekspor-
impor terkontraksi.
Pertumbuhan ekonomi
melambat/menurun tajam.
Volatilitas dan gejolak sektor
keuangan dirasakan seketika
sejak wabah muncul seiring
dengan turunnya investor
confidence dan terjadinya flight
to quality.
Di samping itu, sektor
keuangan juga terdampak
melalui kanal menurunnya
kinerja sektor riil, di mana NPL,
profitabilitas dan solvabilitas
perusahaan mengalami
tekanan.
COVID-19 dan Perekonomian Global
Aktivitas ekonomi
berkontraksi
Pengangguran naik
tajam
Harga komoditas
turun tajam
Volatilitas sektor
keuangan
PMI manufaktur dan jasa di
titik terendah setelah GFC.
WTO memprediksi
perdagangan global tahun
2020 akan turun -13% s.d. -
32%.
Klaim pengangguran di AS
bertambah 26 juta orang
dalam 5 minggu.
Harga minyak global turun -
65% (ytd 30 April)
Arus modal keluar dari EM
~$100 miliar atau 0,4% PDB,
lebih tinggi dibanding GFC
atau taper tantrum.
Sumber: Bloomberg, diolah
Pertumbuhan PDB Negara-Negara (%, yoy)
Langkah Stimulasi Kegiatan Ekonomi (1/2)
Langkah Stimulasi Kegiatan Ekonomi (2/2)
COVID-19 dan Perekonomian IndonesiaPertumbuhan Ekonomi
Indonesia Q1-2020 2,97%Terdampak oleh COVID-19 yang menghentikan sebagian
besar aktivitas ekonomi.
Sisi Konsumsi (Demand) Sisi Dunia Usaha (Supply)
Dampak Koreksi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
TURUN
Pemutusan hubungan kerja
dan pengangguran NAIKJumlah masyarakat
miskin NAIK
Eskalasi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam
harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan
masyarakat melalui kebijakan extraordinary.
Dengan berbagai langkah extraordinary, Pemerintah
berupaya menjaga agar pertumbuhan dan dampak
kesejahteraan tidak menuju skenario sangat berat.
Sumber: KEM PPFK 2021
Kebijakan Perbaikan Sisi Demand
Menjaga Konsumsi Mendukung Dunia Usaha
dan Mempertahankan
Investasi
Dukungan Ekspor – Impor
Subsidi dan Bantuan Sosial untuk
Masyarakat Miskin dan Rentan, berupa:
• Tambahan sembako
• Tambahan Kartu Prakerja
• Pembebasan tarif listrik
• Penambahan penyaluran Program
Keluarga Harapan
• Bantuan Sosial Jabodetabek, Bantuan
Sosial tunai non-Jabodetabek
Tambahan stimulus konsumsi untuk
pariwisata, restoran, dan transportasi.
• PMN ke PNM untuk UMi dan Mekaar.
• Subsidi bunga Ultra Mikro dan UMKM.
• Pelonggaran persyaratan kredit UMKM.
• Penjaminan kredit modal kerja.
• Instentif pajak.
• Insentif kepabeanan dan cukai.
• Dana kompensasi dan PMN ke BUMN.
• Insentif pajak.
• Insentif kepabeanan dan cukai.
• Penyederhanaan dan pengurangan
jumlah Larangan dan Pembatasan
(Lartas) ekspor-impor.
• Percepatan proses ekspor-impor untuk
Reputable Traders.
• Peningkatan dan percepatan layanan
ekspor-impor dan pengawasan melalui
National Logistic Ecosystem (NLE).
Peta Penerima Perlindungan Sosial
DTKS: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Sumber: Bappenas, Kemensos, Kemenkeu 2020
STIMULUS JILID I
Kebijakan stimulus jilid I dilakukan melaluibelanja untuk memperkuatperekonomian domestik tahun 2020.
Percepatan Belanja dan Kebijakan Mendorong Padat Karya
Stimulus Belanja
1
2
Percepatan Belanja dan Kebijakan Mendorong PadatKarya
Percepatan pencairan
Belanja Modal
1. Percepatan penetapan pejabat perbendaharaan negara (KPA,
PPK, dan Bendahara)
2. Percepatan pelaksanaan tender
3. Percepatan revisi dan pencairan anggaran strategis
4. Antisipasi kesediaan kas (cash management and fiscal buffer)
5. Antisipasi keterbatasan kapasitas pihak ketiga.
Percepatan pencairan
Belanja Bantuan Sosial
Berupa percepatan pencairan Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan Nasional (PBI JKN) di mana belanja untuk bulan
Februari, Maret, dan April dicairkan pada bulan Februari.
Transfer ke Daerah dan
Dana Desa
Pemerintah Pusat mendorong dan mempercepat pelaksanaan
kegiatan dana desa, untuk kegiatan produktif yang menyerap
banyak tenaga kerja di desa.
1
2
3
Stimulus Belanja
Perluasan Kartu
SembakoMenambah manfaat kartu sembako sebesar
Rp50.000 per bulan selama 6 bulan.
Perluasan subsidi
bunga perumahan
Perluasan sasaran subsidi bunga perumahan
dengan tambahan volume rumah sekitar 175
ribu unit rumah.
Insentif sektor
pariwisata
1. Insentif untuk agen perjalanan yang
membawa wisatawan mancanegara.
2. Insentif untuk tenaga pemasaran pariwisata.
Kartu Pra Kerja1. Digitalisasi pelatihan berbasis kebutuhan.
2. Melengkapi dan memperkaya program
pelatihan yang ada.
1
2
3
4
Rp 8,5
Triliun
STIMULUS JILID II
Kebijakan stimulus jilid II fokus padamenjaga daya beli masyarakat dankemudahan ekspor-impor.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Non-Fiskal
1
2
Kebijakan Fiskal
PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 25 PPN
Rp 8,6 Triliun Rp 8,15 Triliun Rp 4,2 Triliun Rp 1,97 Triliun
Berupa Pajak Penghasilan Pasal
21 (PPh Pasal 21) pekerja
sektor industri pengolahan
dengan penghasilan tidak
lebih dari Rp200 juta setahun
ditanggung sepenuhnya oleh
pemerintah.
Berupa pembebasan PPh Pasal
22 Impor pada 19 (sembilan
belas) sektor usaha tertentu,
Wajib Pajak Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor (KITE), dan
Wajib Pajak Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor Industri Kecil
dan Menengah (KITE IKM).
Berupa pengurangan PPh Pasal
25 hingga 30% kepada 19
(sembilan belas) sektor usaha
tertentu, Wajib Pajak KITE, dan
Wajib Pajak KITE IKM.
Berupa pencairan restitusi
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang dipercepat bagi 19
(sembilan belas) sektor usaha
tertentu, Wajib Pajak KITE, dan
Wajib Pajak KITE IKM untuk
menjaga likuiditas pelaku
usaha.
Berlaku untuk periode April s.d. September 2020
Kebijakan Non-Fiskal
Penyederhanaan dan pengurangan jumlah Larangan danPembatasan ekspor pada 749 kode Harmonized System (HS).1
2Penyederhanaan dan pengurangan jumlah Larangan danPembatasan impor pada komoditas tertentu termasuk penopangmanufaktur, pangan, dan kesehatan/medis.
3 Percepatan proses ekspor-impor untuk Reputable Traders.
4 Peningkatan dan percepatan layanan ekspor-impor melaluiNational Logistic Ecosystem (NLE).
STIMULUS JILID III
Sebagai respons atas adanya dampak daripenyebaran COVID-19 terhadap ancamansemakin memburuknya sistem keuangan.
2 Maret 2020
3 April 2020
31 Maret 2020
20 Maret 2020
Kasus Pertama COVID-19 di Indonesia
Presiden secara resmi mengumumkan
kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
PERPPU Nomor 1 Tahun 2020
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) Dan/ Atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional Dan/ Atau Stabilitas
Sistem Keuangan
PERPRES Nomor 54 Tahun 2020
Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020
Inpres Nomor 4 Tahun 2020
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran
serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam
rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)
16 Mei 2020
UU Nomor 2 Tahun 2020
Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 1
Tahun 2020
INPRES Nomor 4 Tahun 2020
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaranserta Pengadaan Barang dan Jasa dalamrangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Instruksi Presiden
Mengutamakan penggunaan alokasi anggaranyang telah ada untuk kegiatan-kegiatan yang mempercepat penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Refocussingkegiatan, dan realokasi anggaran) .
1
2Mempercepat refocussing kegiatan danrealokasi anggaran melalui mekanisme revisianggaran dan segera mengajukan usulan revisianggaran kepada Menteri Keuangan sesuaidengan kewenangannya.
Melakukan pengadaan barang dan jasa dalamrangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan melibatkanLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah serta Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan.
4
5Melakukan pengadaan barang dan jasa alatkesehatan dan alat kedokteran untukpenanganan Corona Virus Disease 2019(COVID-19) dengan memperhatikan barangdan jasa sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
3Mempercepat pelaksanaan pengadaan barangdan jasa untuk mendukung percepatanpenanganan Corona Virus Disease 2019(COVID-19).
PERPPU Nomor 1 Tahun 2020
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/ atau Stabilitas Sistem
Keuangan
Kebijakan Penanganan COVID-19
Kebijakan Penanganan
COVID-19
Kebijakan keuangan negara
Penganggaran dan
pembiayaan
Keuangan daerah
PerpajakanKebijakan stabilitas sistem
keuangan
Kebijakan Keuangan NegaraPenganggaran dan Pembiayaan
Menetapkana batasan defisit anggaran.1
2Melakukan penyesuaian besaran belanjawajib.
Melakukan tindakan yang berakibatpengeluaran atas beban APBN.
4
5Menggunakan anggaran dari beberapasumber.
3 Melakukan pergeseran anggaran.
Menerbitkan Surat Utang Negara dan/atauSurat Berharga Syariah Negara.
6
7Menetapkan sumber pembiayaan dari dalamdan/atau luar negeri.
Melakukan pengutamaan penggunaan alokasianggaran untuk kegiatan tertentu (refocusing).
9
1
0 Memberikan hibah kepada Pemerintah Daerah.
8Memberikan pinjaman kepada LembagaPenjamin Simpanan.
1
1
Melakukan penyederhanaan mekanisme dansimplifikasi dokumen.
Kewenangan Pemerintah dalam penganggaran dan pembiayaan:
Kebijakan Keuangan NegaraKeuangan Daerah
Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk melakukan pengutamaan penggunaan
alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu (refocussing), perubahan alokasi, dan penggunaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Kebijakan Keuangan NegaraPerpajakan
Penyesuaian tarif Pajak Penghasilan WajibPajak badan dalam negeri dan bentuk usahatetap.
1
2Perlakuan perpajakan dalam kegiatanPerdagangan Melalui Sistem Elektronik(PMSE).
Perpanjangan waktu pelaksanaan hak danpemenuhan kewajiban perpajakan.3
4Pemberian kewenangan kepada MenteriKeuangan untuk memberikan fasilitaskepabeanan berupa pembebasan ataukeringanan bea masuk dalam rangkapenanganan kondisi darurat serta pemulihandan penguatan ekonomi nasional.
Kebijakan di bidang perpajakan meliputi:
PERPRES Nomor 54 Tahun 2020
Perubahan Postur dan Rincian AnggaranPendapatan dan Belanja Negara TahunAnggaran 2020
Anggaran Belanja PemerintahPusatDiutamakan penggunaannya dalam rangkapenanganan pandemi Corona Virus Disease 2019(COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan dengan fokus pada belanja:
1. Kesehatan
2. Jaring pengaman sosial
3. Pemulihan perekonomian
Anggaran Dana Desa
Dapat digunakan antara lain untuk jaringpengaman sosial di desa berupa bantuanlangsung tunai kepada penduduk miskin di desadan kegiatan penanganan wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Anggaran Belanja
Tambahan Belanja
Nilai
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Kesehatan Jaring Pengaman Sosial Insentif & relaksasi perpajakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Pemerintah melakukan refocusing atas belanja dan pembiayaan
dan menambah belanja dan pembiayaan untuk menangani
COVID-19 dan dampak sosial ekonomi yang belum disediakan
anggaran di dalam APBN 2020.
Total tambahan belanja dan pembiayaan APBN Tahun 2020 untuk
penanganan dampak COVID-19 sebesar Rp 405,1 triliun.
Rp 75 triliun Rp 110 triliun Rp 70,1 triliun Rp 150 triliun
Sumber: Press Conference Menteri Keuangan tanggal 1 April 2020
Tambahan Belanja
Kesehatan
Rp 75 triliun
Intervensi penanggulangan COVID-
19 berupa tambahan belanja
kesehatan, pemberian insentif
tenaga kesehatan, dan pemberian
alat kesehatan termasuk Alat
Pelindung Diri (APD) bagi seluruh
132 rumah sakit rujukan.
JPS
Rp 110 triliun
Program tersebut antara lain
kenaikan anggaran Keluarga
Harapan (PKH), perluasan Program
kartu sembako, peningkatan Kartu
Pra Kerja sebanyak 2 kali lipat
untuk masyarakat yang terkena
PHK, pembebasan tagihan listrik
selama 3 (tiga) bulan untuk 24 juta
pelanggan 450VA, dan pemberian
diskon 50 persen selama 3 bulan
untuk 7 juta pelanggan 900VA
bersubsidi. Juga diberikan
Dukungan logistik sembako dan
kebutuhan pokok bagi daerah yang
mengalami pembatasan sosial luas
atau karantina.
Insentif Perpajakan
Rp 70,1 triliun
Dukungan insentif dan relaksasi
perpajakan bagi sektor dunia usaha
yang terdampak dan termasuk
penundaan pembayaran cicilan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan
Ultra Mikro dan Penundaan
pembayaran pinjaman terutama
untuk Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) dan pelaku ekonomi kecil
lainnya. Pemerintah juga
melakukan penurunan tarif PPh
badan dari 25 persen menjadi 22
persen.
Pemulihan Ekonomi
Rp 150 triliun
Dukungan pembiayaan anggaran
untuk penanganan COVID-19
dalam rangka mendukung Program
Pemulihan Ekonomi Nasional.
PENCAIRAN BANTUAN SOSIAL
Di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia, Pemerintah terus mempercepatpencairan anggaran bantuan sosial untukmasyarakat terdampak.
Program Keluarga Harapan
Program Indonesia Pintar
1
3
Program Kartu Prakerja
Kegiatan Padat Karya Tunai
4
5
Program Kartu Sembako2
Penyaluran Bantuan Sosial
Program Keluarga
Harapan
Rp 37,4 triliun
Data penyaluran sudah
termasuk tambahan target
Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) sebanyak 800 ribu KPM
pada masa darurat COVID-19.
Program Kartu
Sembako
Rp 14 triliun
Mencakup hingga periode
penyaluran Mei 2020.
Data ini juga termasuk
peluasan target KPM pada
masa darurat COVID-19
Program Indonesia
Pintar
Rp 15,76 triliun
• Bantuan PIP Sekolah
Menengah Pertama
sebesar Rp12,25 miliar
yang diperuntukkan bagi
16.300 siswa.
• Bidikmisi sebesar Rp61
miliar yang diperuntukkan
bagi 10.100 mahasiswa.
• Bantuan PIP Madrasah
Tahap I (MI, MTs,& MA)
sebesar Rp182,28 miliar
bagi 530.591 siswa.
Program Kartu
Prakerja
Rp 20 triliun
Target sebanyak 5,6 juta
peserta.
Pendaftaran peserta telah
dibuka mulai tanggal 11 April
2020, di mana hingga 14 April,
calon peserta yang telah
terdaftar sebanyak 4,3 juta
orang.
Kegiatan Padat Karya Tunai
Kementerian
Pertanian
Rp 1,6 triliun
Refocusing kegiatan yang
dilakukan salah satunya ialah
fasilitas bantuan
ayam/kambing/domba untuk
penanganan dampak
penyebaran Covid-19 dan
mendukung ketersediaan
pangan.
Kementerian
Perhubungan
Rp 1,87 triliun
• Perhubungan Laut sebesar
Rp1,38 miliar;
• Perhubungan Udara sebesar
Rp226,1 miliar;
• BPSDMP sebesar Rp6,1
miliar;
• Perhubungan Darat sebesar
Rp522,3 juta;
• Perkeretaapian sebesar
Rp1,64 triliun.
Kementerian
Kelautan dan
Perikanan
Rp 95,58 miliar
Digunakan untuk Pengelolaan
Irigasi Tambak/Kolam (PITAP),
Minapadi, Penanaman
Mangrove, dan Integrasi
Lahan Pegaraman.
Kementerian PUPR
Rp 10,2 triliun
• Sumber daya air sebesar
Rp2,29 triliun;
• Bina Marga sebesar Rp629
miliar;
• Cipta Karya sebesar Rp2,5
triliun;
• Penyediaan Perumahan
sebesar Rp4,81 triliun.
NUFRANSA WIRA SAKTI
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak