SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

13
SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021 ISBN 978-623-90328-7-6 Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 197 Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN 7 M SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS COVID-19 Ariati Dewi 1 , Radhiya Bustan 2 1 Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,Universitas Al-Azhar Indonesia, Depok, 16421 2 Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan,12110 [email protected] Abstract The purpose of this Community Service Program (KKN) is to provide education to the public through the dissemination of COVID-19 vaccination and the 7M health protocol, as an effort to prevent the spread of the COVID-19 virus in RW 005. COVID-19 vaccination is the government's effort to deal with COVID-19 19, which aims to create herd immunity so that people become productive in carrying out their daily activities. As support for the government's efforts in accelerating the implementation of the COVID-19 vaccination, this activity carried out education to the public through the dissemination of the COVID-19 vaccination and the 7M health protocol, namely: Wearing masks, Washing hands, Keeping distance, Staying away from crowds, Limiting mobilization and interaction, Avoiding eat together, and Get closer to religion. the implementation of KKN is carried out by direct socialization to residents in RW 005, using lecture and demonstration methods, as well as distributing masks and distributing infographics and posters through online media related to data on residents who are confirmed positive for COVID-19 in RW.005, period January - June 2021, protocol self-isolation health, COVID-19 vaccination and 7M health protocol. The result of this socialization activity is that residents understand and implement prevention of the spread of the COVID-19 virus, through COVID-19 vaccination and discipline in implementing the 7M health protocol in daily life during the pandemic. Keywords: COVID-19 Vaccination Socialization, Health Protocol 7 M Abstrak Tujuan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 di RW 005. Vaksinasi COVID-19 merupakan upaya pemerintah untuk menangani COVID-19, yang bertujuan menciptakan herd immunity sehingga masyarakat menjadi produktif dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, pada kegiatan ini dilaksanakan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi keramaian, Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri dengan agama. Bentuk pelaksanaan KKN dilakukan dengan sosialisasi langsung kepada warga di RW 005, menggunakan metode ceramah dan demostrasi, serta membagikan masker dan menyebarkan infografis dan poster melalui media online terkait data warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RW.005, periode Januari Juni 2021, protokol kesehatan isolasi mandiri, vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M. Hasil kegiatan sosialisasi ini adalah warga memahami dan menerapkan pencegahan penyebaran virus COVID-19, melalui vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam kehidupan sehari-hari selama masa pandemi. Kata Kunci: Sosialisasi Vakasinasi COVID-19, Protokol Kesehatan 7 M.

Transcript of SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

Page 1: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 197

Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN 7 M

SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS COVID-19

Ariati Dewi1, Radhiya Bustan

2

1Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,Universitas Al-Azhar Indonesia,

Depok, 16421 2Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,Universitas Al-Azhar Indonesia,

Jakarta Selatan,12110 [email protected]

Abstract

The purpose of this Community Service Program (KKN) is to provide education to the public through the

dissemination of COVID-19 vaccination and the 7M health protocol, as an effort to prevent the spread of the

COVID-19 virus in RW 005. COVID-19 vaccination is the government's effort to deal with COVID-19 19, which

aims to create herd immunity so that people become productive in carrying out their daily activities. As support

for the government's efforts in accelerating the implementation of the COVID-19 vaccination, this activity

carried out education to the public through the dissemination of the COVID-19 vaccination and the 7M health

protocol, namely: Wearing masks, Washing hands, Keeping distance, Staying away from crowds, Limiting

mobilization and interaction, Avoiding eat together, and Get closer to religion. the implementation of KKN is

carried out by direct socialization to residents in RW 005, using lecture and demonstration methods, as well as

distributing masks and distributing infographics and posters through online media related to data on residents

who are confirmed positive for COVID-19 in RW.005, period January - June 2021, protocol self-isolation

health, COVID-19 vaccination and 7M health protocol. The result of this socialization activity is that residents

understand and implement prevention of the spread of the COVID-19 virus, through COVID-19 vaccination and

discipline in implementing the 7M health protocol in daily life during the pandemic.

Keywords: COVID-19 Vaccination Socialization, Health Protocol 7 M

Abstrak

Tujuan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat melalui

sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus

COVID-19 di RW 005. Vaksinasi COVID-19 merupakan upaya pemerintah untuk menangani COVID-19, yang

bertujuan menciptakan herd immunity sehingga masyarakat menjadi produktif dalam menjalankan aktivitasnya

sehari-hari. Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi

COVID-19, pada kegiatan ini dilaksanakan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi vaksinasi COVID-19

dan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi keramaian,

Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri dengan agama. Bentuk

pelaksanaan KKN dilakukan dengan sosialisasi langsung kepada warga di RW 005, menggunakan metode

ceramah dan demostrasi, serta membagikan masker dan menyebarkan infografis dan poster melalui media

online terkait data warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RW.005, periode Januari – Juni 2021,

protokol kesehatan isolasi mandiri, vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M. Hasil kegiatan sosialisasi

ini adalah warga memahami dan menerapkan pencegahan penyebaran virus COVID-19, melalui vaksinasi

COVID-19 dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam kehidupan sehari-hari selama

masa pandemi.

Kata Kunci: Sosialisasi Vakasinasi COVID-19, Protokol Kesehatan 7 M.

Page 2: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 198

PENDAHULUAN

Seiring dengan meningkatnya penyebaran COVID-19 di Indonesia, telah terjadi

banyak perubahan diberbagai sektor, tak terkecuali sektor Pendidikan. Dimana pembelajaran

saat ini di lakukan dengan menggunakan metode daring, yang menggunakan berbagai macam

platform, seperti zoom meeting, youtube, e-learning, whatsApp group, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Daring ini, Universitas Al-Azhar Indonesia tahun 2021 mengusung tema tentang

“Empowering people with UAI COVID-19-END”. Kegiatan dilakukan melalui pemberian

edukasi tentang Vaksinasi COVID-19 dan penerapan Protokol Kesehatan 7M, dalam bentuk

sosialisasi dan edukasi menggunakan metode ceramah dan demonstrasi secara langsung

(tatap muka), pembagian masker secara gratis, serta penyebaran infografis dan poster secara

online melalui media sosial, sebagai bentuk penguatan atas kesadaran dan kepedulian

masyarakat terhadap upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19. Vaksinasi COVID-19

merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah COVID-19,

yang bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat

menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Namun berdasarkan

hasil survei awal dan wawancara yang dilakukan di lokasi KKN, bahwa masih terdapat warga

RW 005 yang menyatakan tidak mau untuk di vaksin dengan berbagai alasan, mereka juga

kurang berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, terutama dalam kepatuhan

menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumuman, dan mobilitas yang tinggi. Hal

ini dapat dilihat dari masih adanya warga yang tidak menggunakan masker, ataupun tidak

menggunakan masker dengan baik dan benar, menjaga jarak minimal 1 meter, serta masih

ada beberapa warga yang berkumpul. Berdasarkan data yang diperoleh dari RW 005

mengenai warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 periode Januari hingga Juni 2021,

tercatat dari 3233 warga, sebanyak 1,42% (46 orang) warga yang positif COVID-19, 1 orang

yang diisolasi, 1 orang yang dirawat di Rumah Sakit, 1,29% (42 orang) yang sembuh, serta 4

orang yang meninggal dunia akibat COVID-19. Berdasarkan fenomena yang terjadi di lokasi

penelitian, serta sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mempercepat

pelaksanaan vaksinasi COVID-19, maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini

dilakukan kegiatan pemberian edukasi berupa sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol

kesehatan 7M kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat, khsususnya warga di wilayah RW 005. Pengetahuan tersebut

meliputi pemahaman mengenai vaksinasi COVID-19, untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat mengenai pentingnya melakukan vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok

(herd immunity), agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas

kesehariannya. Selain itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak salah

persepsi mengenai vaksinasi COVID-19, salah satunya adalah pemahaman bahwa vaksinasi

COVID-19 tidak menggantikan protokol kesehatan, karena vaksin bukanlah obat, sehingga

meskipun masyarakat sudah melakukan vaksinasi COVID-19, bukan berarti dapat terbebas

dari virus COVID-19, masyarakat juga perlu berdisipllin dalam menerapkan protokol

kesehatan untuk pencegahan virus COVID-19. Hasil yang diharapkan dari pemberian edukasi

melalui sosialisasi materi, penyebaran infografis dan poster adalah agar masyarakat dapat

memahami bagaimana upaya dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan

sekitar, serta lebih menyadari dan mau untuk melakukan vaksinasi COVID-19, serta

berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci

tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi,

Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri kepada agama. Diharapkan masyarakat

dapat menanggapi kegiatan ini secara positif dengan mengaplikasikan pengetahuan yang

Page 3: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 199

dimiliki serta mengajak warga lain untuk menerapkannya ke dalam kehidupan mereka sehari-

hari selama masa pandemi ini.

METODE

Kegiatan KKN dilaksanakan melalui pemberian edukasi melalui sosialisasi vaksinasi

COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan 7M pada hari kamis, 1 Juli 2021 pada pukul

09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, selama 1 hari, di wilayah Kampung Tangguh RW.005

kecamatan Beji Depok. Kegiatan dilanjutkan dengan penyebaran infografis dan poster

melalui instagram dan whatsapp group chat warga RW 005, pada hari Jum’at, 2 Juli 2021.

Sosialisasi dilaksanakan oleh peneliti didampingi oleh satu orang tenaga kesehatan

kesehatan dan satu orang dari Tim Satgas COVID-19 setempat. Metode dalam kegiatan ini

menggunakan ceramah dan demonstrasi disertai dengan pembagian masker secara gratis dan

penyebaran infografis dan poster kepada warga yang mengikuti sosialisasi. Selain itu,

dilakukan kegiatan pemberdayaan, dengan melibatkan masyarakat sekitar RW.005 untuk

mengingatkan kepada sesama warga sekitar untuk berdisiplin dalam menerapkan

protokol kesehatan. 7 M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi

kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan

Mendekatkan diri kepada agama. Hasil dari kegiatan meliputi (1) masyarakat dapat

memahami bagaimana upaya dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan

sekitar, terutama di wilayah RW 005, (2) masyarakat menyadari dan mau untuk melakukan

vaksinasi COVID-19, serta berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam

kehidupan sehari-hari mereka selama masa pandemi.

Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui

sosialisasi ini dapat dilihat dalam gambar tabel berikut ini:

Tabel 1. Metode Kegiatan

Jenis Metode Prosedur

Koordinasi

Perencanaan

1. Perizinan

2. Penetapan Lokasi

3. Penetapan waktu

Penyuluhan

Sosialisasi dan

Pemberdayaan

1. Ceramah di lokasi

2. Melibatkan

masyarakat dalam

sosialisasi

Evaluasi Menetapkan rencana

tindak lanjut

Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa terdapat tiga jenis metode yang

digunakan, yaitu koordinasi perencanaan, pelaksanaan penyuluhan sosialisasi dan

pemberdayaan, serta evaluasi. Pada tahap koordinasi perencanaan dilakukan perizinan,

penetapan lokasi dan waktu. Pada tahap sosialisasi dan pemberdayaan dilakukan melalui

metode ceramah dan demonstrasi kepada masyarakat di wilayah Kampung Tangguh RW

005, Beji Depok Jawa Barat, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat, juga

melibatkan warga RW 005 untuk mengajak warga lainnya dalam mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh. Pada tahap evaluasi dilakukan penetapan rencana tindak

lanjut.

Page 4: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 200

Tabel 2. Alur Kegiatan Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Dari tabel 2. alur kegiatan tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan

sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dimulai dari pertemuan koordinasi dan

perencanaan sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M, yang

bertempat di wilayah Kampung Tangguh RW.005, dihadiri oleh ketua RW dan ketua

Satgas COVID-19 RW.005. Dari pertemuan tersebut dibahas tujuan kegiatan dan harapan

dari kegiatan tersebut. Kemudian pada pertemuan kedua dibahas mengenai perizinan,

penentuan lokasi dan waktu yang dihadiri sama seperti pertemuan pertama dan lokasi

pertemuan di wilayah Kampung Tangguh RW.005. Dari pertemuan tersebut menetapkan

lokasi sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M adalah di wilayah

Kampung Tangguh RW.005. Pada tahap pelaksanaan dilakukan sosialisasi dan

pemberdayaan masyarakat, dengan mengajak warga RW 005 bersama-sama mengingatkan

kepada warga lain tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam

penerapan protokol kesehatan 7M, untuk mencegah penularan COVID-19. Pada tahap

evaluasi, dilakukan monitoring kembali di wilayah setempat dengan mengobservasi

dan mengamati perubahan perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 7M

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan KKN ini dilaksanakan melalui Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 dan

Protokol Kesehatan 7 M di wilayah Kampung Tangguh RW.005, yang bertujuan untuk

memberikan pengetahuan, pemahaman, kepatuhan dan kesadaran masyarakat tentang

vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M, untuk mengurangi resiko penularan

COVID-19. Tujuan ini tidak terlepas dari teori Harrold Laswell dan Abraham Kaplan

(dikutip Dye 1981), yang berpendapat bahwa kebijakan publik hendaknya berisi tujuan, nilai-

nilai dan praktik-praktik sosial yang ada dalam masyarakat (Subarsono, 2005 : 3), sehingga

Kebijakan tidak hanya dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi

juga oleh kelompok atau individu (Winarno, 2007:19).

Disamping itu, dalam teori Law as a tool of sosial engineering yang dikemukakan

oleh Roscoe Pound, hukum berperan sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat, yang

artinya hukum diharapkan dapat berperan merubah nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Teori

ini didukung dengan teori lainnya, yaitu teori efektivitas dan validitas hukum. Efektifitas

berarti pengaruh efek keberhasilan atau kemanjuran, yang tidak terlepas dari penganalisaan

terhadap karakteristik atau dimensi dari objek sasaran yang dipergunakan. (Arief, 2013)

Pertemuan Koordinasi dan

Perencanaan

Pertemuan Perizinan, Penentuan

Lokasi dan waktu

Pelaksanaan Kegiatan di

di wilayah Kampung Tangguh

RW 005, Beji, Depok

Pertemuan Evaluasi Kegiatan

Page 5: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 201

Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti vaksinasi COVID-19

dan protokol kesehatan merupakan upaya strategi untuk mencegah penularan COVID-19,

yang diharapkan melalui kebijakan ini dapat mengubah perilaku kebiasaan masyarakat,

yang nantinya berdampak pada perubahan sosial, seperti masyarakat menjadi mau untuk di

vaksin COVID-19, serta mau berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, yaitu:

Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi

mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri kepada agama.

Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata, kekebalan kelompok atau herd Immunity

dapat tercapai, dimana sebagian besar masyarakat terlindungi dari penyebaran penularan

COVID-19, sehingga dari kekebalan kelompok ini akan timbul dampak tidak langsung, yaitu

turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan, yang bukan merupakan sasaran

vaksinasi.

Proses pengubahan perilaku masyarakat dilakukan melalui kegiatan

pemberdayaan masyarakat, yaitu sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol

kesehatan 7 M di wilayah Kampung Tangguh RW.005. Dalam proses mengubah perilaku

masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan bukan hal yang mudah. Namun dapat

diatasi dengan menerapkan konsep teori Juergen Habermas, yaitu teori Communicative

Rational Act (Teori tindakan komunikatif Habermas) (Habermas, 2006). Pada dasarnya teori

ini bertumpu pada aturan atau norma-norma yang disepakati bersama untuk mengarahkan

pada tindakan berdasarkan harapan timbal balik antar subjek yang terdapat dalam interaksi

sosial dengan menggunakan media simbol-simbol khusus, seperti bahasa sehari-hari sebagai

perantara bagi tindakan tersebut, artinya perlu adanya ruang publik untuk melakukan diskusi

atau pencarian alternatif solusi untuk pemecahan masalah.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan Nakes setempat di lokasi KKN, diperoleh

informasi bahwa untuk kesehatan secara umum, warga setempat tidak mengalami masalah.

Hal ini disebabkan karena para Nakes setempat, para kader dan ketua RW sangat aktif dan

kolaboratif, sehingga semua kasus selama ini dapat teratasi dengan baik. Permasalahan

kesehatan yang terjadi saat ini adalah permasalahan dalam menghadapi COVID-19.

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 3233 orang warga di wilayah RW 005, yang

terdiri dari 862 kepala keluarga, dengan jumlah laki-laki 1572 orang dan jumlah perempuan

1661 orang. Total warga ditiap RT meliputi: Warga RT.01 1418 orang, warga RT.02 425

orang, warga RT.03 278 orang, warga RT.04 525 orang, warga RT.05 513 orang, warga

RT.06 285 orang, warga RT.07 417 orang, serta warga RT.08 327 orang.

Dari total 3233 orang warga, dketahui sebesar 1,4% (46 orang) warga yang

terkonfirmasi positif COVID-19, 1 orang warga isolasi mandiri, 1 orang warga COVID-19

yang dirawat di RS, 1,2% (42 orang) warga yang sembuh COVID-19, serta 4 orang warga

yang meninggal dunia akibat COVID-19. Disamping itu berdasarkan hasil observasi dan

wawancara kepada warga, masih ada beberapa warga yang tidak mau untuk divaksin

COVID-19 dengan berbagai alasan.

Secara aktif dan positif gerakan Kampung Tangguh di RW 005, selama ini sudah

menyelenggarakan program-program terkait COVID-19, diantaranya yaitu: Program

Tangguh kesehatan, Program Tangguh Keamanan, serta Program Tangguh Pangan atau

Ekonomi. Dalam jangka panjang, diharapkan para warga dapat menjadi masyarakat yang

tangguh, baik tangguh dalam keamanan, ekonomi, maupun kesehatan dari usaha meraka

sendiri, tentunya untuk mewujudkan hal ini perlu adanya kerjasama dari para warga, dan

pihak–pihak terkait, serta edukasi dan pemberdayaan secara terus-menerus. Untuk

mewujudkan tujuan tersebut serta mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para warga,

seperti ketidakmauan untuk divaksin, serta kurangnya kedisiplinan dalam penerapan

Page 6: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 202

protokol kesehatan 7M, maka dilakukan semua rangkaian kegiatan individu dalam KKN

Daring ini.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol

kesehatan dinilai masih kurang, banyak warga yang belum berdisiplin untuk menggunakan

masker ketika berinteraksi, belum menggunakan masker yang layak, tidak menggunakan

masker dengan baik dan benar. Selain itu masih banyak warga yang berkumpul, tidak

menjaga jarak minimal 1 meter, serta melakukan mobilitas, bahkan makan bersama.

Beberapa warga juga menyatakan yang tidak mau untuk divaksin dengan berbagai alasan.

Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya vaksinasi

COVID-19, serta masyarakat masih mengganggap bahwa hal tersebut membatasi ruang

gerak dalam menjalankan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sedangkan dari sisi pemerintah, hanya bertindak memberikan sanksi bagi masyarakat yang

melanggar protokol kesehatan dengan sanksi sosial dan denda. Dalam hal ini pemerintah

dan masyarakat perlu dipertemukan kembali melalui Communicative Rational Act.

Agar terjadi komunikasi dua arah, pemerintah perlu menempatkan masyarakat sebagai

subjek, bukan sebagai objek, sehingga dapat dapat diperoleh alternatif solusi dalam

pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dalam Program kerja kegiatan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) individu ini dilakukan rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 dan Protokol kesehatan 7M

Program kerja kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang pertama adalah Sosialisasi

mengenai Vaksinasi COVID-19, Protokol kesehatan 7M, dan Pemberdayaan dengan

mengajak warga RW 005 bersama-sama mengingatkan kepada warga lain tentang

pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M untuk mencegah

penularan COVID-19 di RW.005 di Pos COVID-19 Kampung Tangguh RW. 005,

Kelurahan Beji, Depok, Jawa Barat. Program kerja ini dilaksanakan pada hari Kamis, 1

Juli 2021 selama 1 hari, dengan durasi selama 3 jam. Dilanjutkan dengan penyebaran

infografis dan poster yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 2 Juli 2021.

Sasaran dari kegiatan ini terdiri dari 10 orang warga, terdiri dari rentang usia 25

tahun hingga 60 tahun. Sebelum kegiatan sosialisasi dimulai, peneliti terlebih dahulu

melakukan pembagian masker secara gratis, agar warga dapat melihat dan

mempraktekkannya secara langsung bagaimana jenis yang baik, serta cara menggunakan

masker yang baik dan benar. Sebelum dimulai kegiatan, terlebih dahulu dilakukan

perkenalan secara langsung dari peneliti, lalu diadakan sesi pre-test untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan, pemahaman dan penerapan warga RW.005 terhadap Vaksinasi

COVID-19 dan penerapan Protokol kesehatan 7M. Materi yang disampaikan oleh peneliti

meliputi:

a. Vaksinasi COVID-19

Sosialisasi vaksinasi COVID-19 dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap

upaya pemerintah dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Selain itu,

agar warga percaya bahwa vaksin COVID-19 aman, yang diharapkan warga dapat

percaya dan mau untuk divaksin, sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) dapat

tercipta, yang memungkinan masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan

aktivitas kesehariannya., materi yang disampaikan meliputi:

1. Apakah vaksinasi COVID-19?

2. Mengapa vaksin itu penting?

3. Siapa saja yang boleh di vaksin?

4. Siapa saja yang tidak boleh divaksin?

Page 7: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 203

5. Siapa kelompok sasaran penerima vaksin?

6. Apa saja vaksin COVID-19 yang ditetapkan di indonesia?

7. Apakah vaksin COVID-19 aman?

8. Apa itu kekebalan kelompok (herd immunity)?

9. Apa saja efek samping dari vaksin COVID-19?

10. Berapa biaya vaksinasi COVID-19?

11. Hal yang perlu diketahui lainnya terkait vaksinasi COVID-19

b. Protokol Kesehatan 7 M

Tujuan dilakukannya kegiatan ini selain mengedukasi masyarakat terkait

pencegahan COVID-19, juga menyadarkan masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat,

bukan berarti bahwa setelah diberikan vaksin COVID-19, individu akan terbebas

100% dari COVID-19. Dan vaksinasi tidaklah menggantikan protokol kesehatan 7 M,

sebagai bentuk upaya dalam pencegahan penularan COVID-19, materi yang

disampaikan dalam sosialisasi meliputi:

1. Memakai masker, menggunakan masker dengan baik dan benar.

2. Mencuci tangan, dengan memakai sabun di bawah air mengalir selama 20 detik.

3. Menjaga jarak, minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain.

4. Menjauhi kerumuman, setiap orang berpotensi menjadi carrier virus Corona atau

Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dapat menyebarkan virus COVID-19.

5. Mengurangi mobilitas dan interaksi, mengurangi perpindahan dari satu tempat ke

tempat lainnya.

6. Menghindari makan bersama, makan bersama sambil berbicara meningkatkan

resiko terjadinya perpindahan droplet.

7. Mendekatkan diri kepada agama, Yang paling utama adalah mendekatkan diri

kepada Tuhan, yang dapat melindungi kesehatan mental, karena memberikan

ketenangan hati, pikiran, dan mencegah kepanikan.

Hasil yang diperoleh dari rangkaian kegiatan ini adalah meningktnya pengetahuan

dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan terhadap penularan virus

COVID-19, dengan melakukan vaksinasi COVID-19, dan menerapkan protokol kesehatan

7M.

Peneliti memberikan sosialisasi setelah dilakukan bimbingan dalam pengisian pre-

test melalui google form kepada tiap masyarakat sasaran, khususnya bagi yang kurang bisa

menggunakan gadget.

Sosialisasi dilakukan secara langsung (tatap muka), dengan tetap menjaga jarak dan

mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Materi yang diberikan dikemas dalam bentuk

ceramah dan demonstrasi menggunakan alat peraga seperti masker, hand sanitizer, dan

sebagainya, dengan harapan dapat mudah dimengerti oleh warga. Setelah sosialisasi

selesai, kegiatan diakhiri dengan pengisian link post-test dan evaluasi menggunakan

google form. Peneliti tetap melakukan bimbingan kepada warga yang kurang bisa

menggunakan gadget.

Hasil kegiatan dalam kegiatan ini dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test, yang

menunjukkan meningkatnya pengetahuan warga, hal ini dapat dilihat dari yang dapat

dilihat para tabel berikut ini:

Page 8: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 204

a. Vaksinasi COVID-19

Tabel 3. Paired Samples Statistics

Tabel 4. Paired Samples Correlations

Tabel 5. Paired Samples Tests

b. Sosialisasi Protokol Kesehatan 7 M

Tabel 6. Paired Samples Statistics

Tabel 7. Paired Samples Correlations

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 22.40 10 .843 .267

Posttest 31.00 10 1.414 .447

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest & Posttest 10 .652 .041

Page 9: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 205

Tabel 8. Paired Samples Tests

Hasil pre-test dan post-test pada warga yang mengikuti kegiatan sosialisasi di

wilayah Kampung Tanggung RW.005, menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.

Rata-rata nilai pre-test warga untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 yaitu 15,80 kemudian

setelah dilakukan sosialisasi rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 17,90. Kenaikan

tersebut mencapai 17,7. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan

pengetahuan warga terhadap vaksinasi COVID-19. Sedangkan rata-rata nilai pre-test

warga untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 yaitu 22,40 kemudian setelah dilakukan

sosialisasi rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 31,00. Kenaikan tersebut mencapai

8,6. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan warga terhadap

penerapan protokol kesehatan 7M.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rata-rata

hasil sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M pre-test dan post-test,

yang artinya kegiatan sosialisasi yang dilakukan melalui metode ceramah dan demonstrasi,

efektif dalam meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi COVID-

19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M, hal ini terlihat dari analisis

statistik menggunakan paired samples t-test, bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, yang berarti

terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan warga terkait dengan pentingnya

vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M sebelum

mendapatkan sosialisasi dengan setelahnya. Pemahaman warga dikatakan meningkat

karena nilai rata-rata meningkat setelah mengikuti kegiatan soialisasi.

Tabel 9. Hasil Evaluasi Sosialisasi

Pertanyaan Jawaban Peserta

Ya Tidak

1. Apakah kegiatan edukasi melaluai sosialisasi ini

membuat Anda dapat memahami pentingnya vaksinasi

COVID-19 dan berdisiplin dalam penerapan protokol

kesehatan 7 M?

100% -

2. Apakah kegiatan sosialisasi yang diberikan mudah

untuk dipahami?

100%

-

3. Apakah penetapan waktu kegiatan sesuai dengan waktu

yang diinginkan?

93,3%

6,6%

Page 10: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 206

4. Apakah Anda berani berkomitmen mengajak warga RW.

005 lainnya untuk memahami pentingnya vaksinasi

COVID-19 dan berdsiplin dalam penerapan protokol

kesehatan 7M sebagai pencegahan penularan COVID-19,

setelah mengikuti kegiatan ini?

100%

-

5. Apakah Anda merasa memperoleh pengetahuan baru

setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini?

100% -

6. Apakah Anda melakukan perubahan sikap terkait nilai-

nilai integritas setelah mengikuti kegiatan ini?

100%

-

7. Apakah Anda sudah mulai mempraktekkan pengetahuan

yang di dapat dari kegiatan sosialisasi ini dalam kehidupan

Anda?

86,6%

13,3%

8. Apakah Anda akan mengajak lingkungan untuk turut

serta mengembangkan budaya disiplin dalam penerapan

protokol kesehatan 7M?

100%

-

9. Apakah Anda akan mengingatkan lingkungan yang

melakukan pelanggaran terhadap penerapan protokol

kesehatan 7M?

100%

-

10. Apakah Anda akan berusaha menjadi contoh (role

model) yang baik bagi warga lain untuk menerapkan

vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatah 7M di

lingkungan Anda?

100%

-

Hasil evaluasi terhadap 10 orang warga yang mengikuti sosialisasi, diperoleh sebagai

berikut:

Hambatan terbesar yang dihadapi warga berasal dari faktor eksternal, diantaranya

karena kurangnya dukungan dari keluarga, teman maupun lingkungan masyarakat. Faktor

tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam memotivasi warga terkait keinginan

untuk divaksin dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M. Sehingga perlu

adanya pengembangan budaya oleh masyarakat untuk membantu pencegahan penularan

COVID-19 sebagai pencegahan penularan COVID-19, setelah mengikuti kegiatan ini.

Sebanyak 10 warga (100%) setuju bahwa kegiatan sosialisasi ini :

1. Membuat warga memahami pentingnya vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin terhadap

protokol kesehatan 7 M.

2. Materi yang disampaikan mudah untuk dipahami.

3. Membuat warga berani berkomitmen mengajak warga RW. 005 lainnya untuk

memahami pentingnya vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin dalam penerapan protokol

kesehatan 7M sebagai pencegahan penularan COVID-19, setelah mengikuti kegiatan

ini.

4. Membuat warga memperoleh pengetahuan baru.

5. Membuat warga mampu melakukan perubahan sikap terkait nilai-nilai integritas

setelah mengikuti kegiatan ini.

6. Membuat warga mengajak lingkungannya untuk turut serta mengembangkan budaya

disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 7M.

7. Membuat warga mau untuk mengingatkan lingkungan yang melakukan pelanggaran

terhadap penerapan protokol kesehatan 7M.

Page 11: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 207

8. Membuat warga mau untuk berusaha menjadi contoh (role model) yang baik bagi

warga lain untuk menerapkan vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatah 7M di

lingkungan sekitarnya.

Sedangkan sisanya, sebesar 93,3% warga menyatakan bahwa waktu kegiatan sesuai

dengan waktu yang diinginkan, dan 86,6%. menyatakan sudah mulai mempraktekkan

pengetahuan yang di peroleh dari kegiatan sosialisasi ini dalam kehidupan mereka.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan dengan

cara mengajak warga RW. 005 untuk bersama-sama mengingatkan kepada warga lain

tentang pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M untuk mencegah

penularan COVID-19, dan meminta warga untuk menjadikan dirinya sebagai role model

yang baik, untuk dapat ditiru oleh warga lain dilingkungan sekitar.

2. Penyebaran Infografis dan Poster

Selain sosialisasi, bentuk pelaksanaan program kerja individu lainnya adalah

melakukan penyebaran infografis dan poster secara online dengan memanfaatkan aplikasi

instagram dan whatsapp group chat.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempermudah dalam proses kegiatan mengedukasi

masyarakat, serta meluaskan jangkauan sasaran, khususnya bagi warga yang tidak hadir saat

kegiatan sosialisasi. Diharapkan warga RW 005 mendapatkan pengetahuan dan pemahaman

mengenai vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M untuk dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari selama pandemi, sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Infografis dan poster disebarkan kepada ketua RW. 005, untuk kemudian diteruskan

ke whatsapp group chat warga RW 005.

1) Infografis

Infografis ini berisi informasi mengenai data warga terkonfirmasi positif COVID-19

periode Januari – Juni 2021, antara lain yaitu:

a. Data jumlah warga di wilayah RW.005, yang berjumlah 3233 orang, terdiri dari 862

kepala keluarga, dengan jumlah laki-laki 1572 orang dan jumlah perempuan 1661

orang. Total warga ditiap RT meliputi: Warga RT.01 1418 orang, warga RT.02 425

orang, warga RT.03 278 orang, warga RT.04 525 orang, warga RT.05 513 orang,

warga RT.06 285 orang, warga RT.07 417 orang, serta warga RT.08 327 orang.

b. Warga RW.005 yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebesar 1,4% (46 orang), warga

yang isolasi mandiri 1 orang, warga COVID-19 yang dirawat di RS 1 orang, warga

yang sembuh COVID-19 1,2% (42 orang), serta warga yang meninggal dunia akibat

COVID-19 4 orang.

c. Informasi mengenai Protokol Kesehatan Isolasi Mandiri COVID-19, meliputi:

(P2PTM Kemenkes RI, 2020)

1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.

2. Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi

bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan

masyarakat.

3. Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari

transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta

riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.

4. Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota

keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.

5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari

pemakaian bersama peralatan makan, mandi dan tempat tidur.

Page 12: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 208

6. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta konsumsi makanan bergizi,

mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.

7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di

ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit).

8. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan, jjika sakit berlanjut seperti sesak

nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

2) Poster

Poster berisi informasi yang sama dengan materi sosialisasi, yaitu poster

vaksinasi COVID-19 dan poster protokol kesehatan 7 M, yang dikemas dalam bentuk

poster online.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari rangkaian kegiatan KKN ini yaitu sosialisasi vaksinasi vaksinasi

COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M yang diberikan kepada warga di wilayah Kampung

Tangguh RW.005, efektif meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi

COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M, hal ini dibuktikan dari

hasil analisis statistik menggunakan paired samples t-test, diperoleh nilai sig. 0.000 < 0.05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan warga

terkait dengan pentingnya vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol

kesehatan 7M sebelum dengan setelah mendapatkan sosialisasi. Pemahaman warga dikatakan

meningkat karena nilai rata-rata meningkat setelah mengikuti soialisasi. Selain itu, diperoleh

nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,732 dan 0,652, dimana nilai tersebut menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara pemahaman warga RW.005 sebelum

dan sesudah diberikan sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M.

Hambatan terbesar yang dihadapi warga berasal dari faktor eksternal, yaitu kurangnya

dukungan dari keluarga, teman maupun lingkungan masyarakat. Sehingga perlu adanya

pengembangan budaya oleh masyarakat untuk membantu pencegahan penularan COVID-19

sebagai pencegahan penularan COVID-19. Dari semua kegiatan yang sudah dilaksanakan,

diharapkan para warga 005 menjadi paham, tahu, dan mau mengajak warga lainnya untuk

mengaplikasikannya pencegahan penyebaran virus COVID-19, serta mau untuk melakukan

vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam

kehidupan sehari-hari mereka selama masa pandemi ini.

Berdasarkan hasil kegiatan KKN yang telah dilaksanakan, maka saran yang dapat

diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Kota Depok

Hendaknya perlu meningkatkan pengawasan (monitoring) secara berkala dengan

melibatkan berbagai unsur dalam penerapan protokol kesehatan disertai sanksi yang

tegas di bawah payung hukum yang jelas.

2. Kecamatan Beji

Sebaiknya melakukan pengoptimalan sosialisasi kepada masyarakat secara masif,

khususnya mengenai vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan, untuk

meningkatkan disiplin serta kesadaran masyarakat dalam menaati protokol kesehatan

COVID-19, serta melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk penguatan

kapasitas masyarakat serta edukasi tentang pentingnya vaksinasi COVID-19,

penyebab, penularan, pencegahan COVID-19 dengan memanfaatkan berbagai media

termasuk dukungan teknologi informasi.

Page 13: SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN …

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 209

3. Bagi Masyarakat

Diiharapkan dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan penularan COVID-19,

dengan cara disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi

COVID-19, serta menjadi role model di lingkungan sekitarnya dalam menerapkan

protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi COVID-19, juga mampu memposisikan

diri sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif dengan mengajak

lingkungannya untuk turut serta mengembangkan budaya disiplin dalam penerapan

protokol kesehatan 7M.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada Bapak Dr.Zirmansyah, M.Pd, selaku

Dekan Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al-Azhar Indonesia, Ibu Radhiya

Bustan, MSoc, Sc, Psi selaku Kepala Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan

Pendidikan Universitas Al-Azhar Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan, dan

juga kepada pihak-pihak lain yang telah membantu pelaksanaan kegiatan KKN ini.

DAFTAR PUSTAKA Abdul, A. R., Nuraini, A., Elisa, K., & Iman, S. (2020). Faktor-Faktor Psikososial dari Ketidakpatuhan

Masyarakat pada Masa Pandemik. Artikel, 19, 1– 10. Adli, D. N. (2020). IndonesiaTerserah: The Impact

of Hashtag Indonesia Whatever to the Effectiveness Policy of Handling COVID-19: Case Study in

Indonesia. Journal Article.

Arief, B.N. (2013). Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya

Buana, R. D. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Kiat

Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Sosial Dan Budaya, Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 7(3), 1689–1699.

file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf.

Budianto, Y. (2020). Memahami Karakter Virus dan Penyakit COVID-19.

https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/14/memahami-karakter-virusdan-penyakit-korona-Covid-19/

COVID.Kemkes.go.id. Status Harian Covid-19 di Indonesia. https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-

emerging/info-corona-virus/

EBioMedicine. (2020). Race for a COVID-19 Vaccine. Elsevier (Vol. 55).

https://doi.org/10.1016/j.ebiom.2020.102817

Habermas, J. (2006). Teori Tindakan Komunikatif I: Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat. (Nurhadi, Trans.)

Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Belum Optimal.

https://www.kemkes.go.id/article/view/20062200002/kepatuhanmasyarakat-terhadap-protokol-

kesehatan-belum-optimal.htm

Subarsono, A. G. (2005). Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Winarno, Budi . (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses, (Edisi. Revisi),Yogyakarta: Media Pressindo.

Yuningsih, R. (2020). Uji Klinik CoronaVac dan Rencana Vaksinasi COVID-19 Massal di Indonesia. Bidang

Kesejahteraan Nasional Pusat Penelitan Badan Keahlian DPR RI, XII(16), 13–18. Retrieved from

http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info SingkatXII-16-II-P3DI-Agustus-2020-205.pdf

Zhang, Y., Zeng, G., Pan, H., Li, C., Hu, Y., Chu, K., … Zhu, F. (2020). Safety, Tolerability, and

Immunogenicity of an Inactivated SARS-CoV-2 Vaccine in Healthy Adults Aged 18-59 Years: a

Randomised, Double-blind, Placebo-controlled, Phase 1/2 Clinical Trial. The Lancet Infectious

Diseases, 0(0). https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30843-4