22 STANDAR , 100 ELEMEN PENILAIAN · PDF fileCONTOH FORMULIR KOMUNIKASI-EDUKASI HARIAN 16 Tgl...

Post on 06-Feb-2018

326 views 10 download

Transcript of 22 STANDAR , 100 ELEMEN PENILAIAN · PDF fileCONTOH FORMULIR KOMUNIKASI-EDUKASI HARIAN 16 Tgl...

22 STANDAR , 100 ELEMEN PENILAIAN

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKesKomisi Akreditasi Rumah Sakit

BAB 1. AKSES KE RUMAH SAKIT DANKONTINUITAS PELAYANAN (ARK)

22 STANDAR, 100 ELEMEN PENILAIAN

Skrining untuk Admisi ke Rumah Sakit Admisi ke RS Kesinambungan pelayanan Pemulangan dari RS (discharge) dan tindak

lanjut Rujukan pasien Transportasi

BAB 1. AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITASPELAYANAN (ARK)

3

No Standar ElemenPenilaian

1 ARK.1. 62 ARK.1.1. 53 ARK.1.2. 44 ARK.1.3 25 ARK.2 76 ARK.2.1 47 ARK.2.2 38 ARK.2.3 49 ARK.3 210 ARK.3.1 610 ARK.3.2 411 ARK.3.3 812 ARK. 4. 4

No Standar ElemenPenilaian

13 ARK.4.1 214 ARK.4.2. 615 ARK.4.2.1 416 ARK.4.3. 417 ARK.4.4 518 ARK.4.4.1 319 ARK.5. 420 ARK.5.1 521 ARK.5.2 422 ARK 6. 4

TOTAL EP 100

1 2 3 H-2 H-1 H di Rumah

Asuhan Pasien - Rawat Inap

-Asesmen Awal, M-P-=As PraBedah-Discharge Planning-Transfer intra-IGD op cito, As Aw ringkas

Rujuk : -RS yg dpt memenuhi kebutuhan-Staf yg menerima-Transfer extra, Pendamping

-Form rujukan-MOU-Transportasi

-Asesmen Ulang, CPPT, semuaPPA

-Rawat Intensif, Kriteria, FormRekap M-K

-Pasien & Pelayanan Berisiko-Rawat Intensif-Pengelolaan Nyeri-Pasien Terminal-Pulang APS-Pelayanan Anestesi-SedasiModerat & Dalam

-Pelayanan Bedah-Transfer intra

PCC, Asuhan Terintegrasi, Kolaborasi, DPJP=Clinical Leader,-Pola IAR

-Proses Discharge/Pulang-Pemetaan Yan yg dibutuhkandirumah & ketersediaannya-Resume Pasien Pulang-

Edukasi – Informasi Yan Lab Terintegrasi Yan RDI Terintegrasi

BAB 1. AKSES KE RUMAH SAKIT DANKONTINUITAS PELAYANAN (ARK)

GAMBARAN UMUM RS seyogyanya mempertimbangkan bhw asuhan di RS

merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yg terintegrasi dgnpara professional pemberi asuhan dan tingkat pelayanan yg akanmembangun suatu kontinuitas pelayanan.

Maksud dan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan asuhanpasien dgn pelayanan yg tersedia di RS, mengkoordinasikanpelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakanselanjutnya

Hasilnya adalah meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensipenggunaan sumber daya yg tersedia di RS.

Perlu informasi penting utk membuat keputusan yg benar ttg:• Kebutuhan pasien yg dapat dilayani RS.• Pemberian pelayanan yg efisien kepada pasien.• Rujukan ke pelayanan lain baik ,di dalam maupun keluar RS• Pemulangan pasien yg tepat dan aman ke rumah

5

PROSES PENERIMAAN PASIEN KE RS SKRINING

*Standar ARK.1RS menetapkan regulasi ttg penerimaan pasien di ranap ataupemeriksaan pasien di rajal sesuai kebutuhan pelayanankesehatan mereka yg telah diidentifikasi sesuai misi sertasumber daya RS yg ada.

6

Elemen Penilaian ARK.1.1. Ada regulasi utk proses skrining baik di dalam maupun di luar RS

termasuk pemeriksaan penunjang yg diperlukan/spesifik utkmenetapkan apakah pasien diterima atau dirujuk.(R)

2. Ada pelaksanaan proses skrining baik di dlm maupun di luar RS.(D,W)

3. Ada proses pemeriksaan penunjang yg diperlukan/spesifik utkmenetapkan apakah pasien diterima atau dirujuk. (D,W)

4. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasiensesuai dgn kemampuan RS (lihat juga TKRS 3.1, EP.1). (D,W)

5. Pasien diterima bila RS dapat memberi pelayanan rajal dan ranapyg dibutuhkan pasien.(D,O,W)

6. Pasien tidak dirawat, tidak dipindahkan atau dirujuk sebelumdiperoleh hasil tes yg dibutuhkan tersedia.(D,O,W)

Maksud dan Tujuan ARK.1.Menyesuaikan kebutuhan pasien dgn misi dan sumber daya RStergantung pd informasi yg didapat ttg kebutuhan pasien dan kondisinyalewat skrining pd kontak pertama.Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual ataupengamatan, atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratoriumklinik atau diagnostik imajing sebelumnya.Skrining dapat terjadi ditempat pasien, ambulans atau waktu pasien tibadi RS. Keputusan utk mengobati, mengirim atau merujuk dibuat setelah adaevaluasi hasil skrining. Bila RS mempunyai kemampuan menyediakanpelayanan yg dibutuhkan dan konsisten dgn misi dan kemampuanpelayanannya, maka dipertimbangkan utk menerima pasien ranap ataupasien rajal.RS dapat menentukan tes atau bentuk penyaringan tertentu utk populasipasien tertentu sebelum ditetapkan pasien dapat dilayani. Misalnya,pasien diare aktif harus diperiksa clostridium difficile, atau pasien tertentudiperiksa Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin. Tesspesifik tertentu atau evaluasi tertentu dilakukan jika RS mengharuskannya,sebelum diputuskan dapat dilayani di ranap atau terdaftar di unit rajal.(lihat juga AP.1) 7

PPA :Dokter

PerawatBidan

ApotekerNutrisionisDietisienTeknisiMedis

(Penata-Anestesi)

Terapis Fisik

Asesmen Pasien(Skrining, “Periksa Pasien”)

1. Informasi dikumpulkan :Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /penunjang, dsb2. Analisis informasi :Menetapkan Diagnosis / Masalah / KondisiUntuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien3. Rencana Asuhan/Plan of Care :Merumuskan rencana dan sasaran terukurUntuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien

Pemberian Pelayanan,Implementasi Rencana,Intervensi, Monitoring

Proses Asuhan PasienPatient Care

1

2

DiagramIAR

AsesmenAwal

AsesmenUlangSOAP

Asesmen Ulang

I

A

R

Pencatatan:

*Standar ARK 1.1.Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atauyg membutuhkan pertolongan segera diberikan prioritasuntuk asesmen dan tindakan.

9

Elemen penilaian ARK 1.1.1. Ada regulasi ttg proses triase berbasis bukti. (R)2. Ada pelaksanaan penggunaan proses triase berbasis

bukti yg digunakan untuk memprioritaskan pasiensesuai dgn kegawatannya. (D,W)

3. Staf sudah terlatih menggunakan kriteria. (D,W,S)4. Pasien dgn kebutuhan mendesak diberikan prioritas.

(D,W,S)5. Kondisi pasien distabilisasi sebelum ditransfer atau

dirujuk dan didokumentasikan. (D,W,S)

Maksud dan Tujuan ARK.1.1Pasien darurat, sangat mendesak atau pasien ygmembutuhkan pertolongan segera diidentifikasimenggunakan proses triase berbasis bukti utkmemprioritaskan kebutuhan pasien yg mendesak, dgnmendahulukan dari pasien yg lain. Pada kondisi bencana, dapatmenggunakan triase bencana. Sesudah dinyatakan pasiendarurat, mendesak dan membutuhkan pertolongan segera,dilakukan asesmen dan menerima pelayanan secepat mungkin.Kriteria psikologis dibutuhkan dlm proses triase. Pelatihan bagistaf diadakan agar staf mampu memutuskan pasien2 ygmembutuhkan pertolongan segera dan pelayanan ygdibutuhkan.Jika RS tidak mampu memenuhi kebutuhan pasien dgn kondisidarurat, pasien dirujuk ke RS lain yg fasilitas pelayanannyadapat memenuhi kebutuhan pasien. Sebelum ditransfer ataudirujuk pasien harus dlm keadaan stabil dan dilengkapi dgndokumen pencatatan. 10

Elemen Kegiatan Rujukan

*Standar ARK 1.2.Pada proses admisi pasien rawat inap, dilakukanskrining kebutuhan pasien utk menetapkan pelayananpreventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif ygdiprioritaskan berdasarkan kondisi pasien.

12

Elemen penilaian ARK 1.2.1. Ada regulasi ttg skrining pasien masuk rawat inap

utk menetapkan kebutuhan pelayanan preventif,paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. (R)

2. Ada pelaksanaan skrining pasien masuk rawat inaputk menetapkan kebutuhan pelayanan preventif,paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. (D,W)

3. Temuan di proses skrining menentukan pelayananatau tindakan kepada pasien. (D,O,W)

4. Prioritas diberikan pada pelayanan terkait preventif,paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. (D)

Maksud dan Tujuan ARK.1.2Pada waktu skrining dan pasien diputuskan diterima utkrawat inap, proses asesmen membantu staf mengetahuiprioritas kebutuhan pasien untuk pelayanan preventif,kuratif, rehabilitatif, paliatif dan dapat menentukanpelayanan yg sesuai dgn prioritas kebutuhan pasien. Ygdimaksudkan dgn pelayanan preventif (dalam prosesadmisi) adalah utk mencegah perburukan/komplikasi,misalnya a.l. kasus luka tusuk dlm diberikan ATS, kasus lukabakar derajat berat dimasukkan ke unit luka bakar.

13

*Standar ARK 1.3.RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien danmemberi tahu pasien jika terjadi penundaan dankelambatan pelaksanaan tindakan/pengobatan dan ataupemeriksaan penunjang diagnostik.

14

Elemen penilaian ARK 1.3.1. Ada regulasi ttg penundaan dan kelambatan

pelayanan di rawat jalan maupun rawat inap ygharus disampaikan kpd pasien. (R)

2. Pasien diberi tahu alasan kelambatan danpenundaan pelayanan dan diberi informasi ttgalternatif yg tersedia sesuai kebutuhan klinik pasiendan dicatat di rekam medis. (D, W)

Maksud dan Tujuan ARK.1.3Pasien diberitahu jika ada penundaan dan kelambatanpelayanan a.l. akibat kondisi pasien atau jika pasien harusmasuk dlm daftar tunggu. Pasien diberi informasi alasandan sebab mengapa terjadi penundaan/kelambatan atauharus menunggu serta diberi tahu ttg alternatif ygtersedia, ketentuan ini berlaku bagi pasien rawat inap danrawat jalan. Untuk beberapa pelayanan, seperti onkologiatau transplan tidak berlaku ketentuan ttg penundaan/kelambatan pelayanan atau tes.

15

CONTOH FORMULIR KOMUNIKASI-EDUKASI HARIAN

16

Tgljam

Uraian Penjelasan/Isi Komunikasi

PemberiPenjelasan

Pasien/Keluarga

Nama Paraf Nama Paraf

Nama pasien No MRRuangan

17

PENDAFTARAN*Standar ARK 2.RS menetapkan regulasi yg mengatur proses pasien masuk RSutk rawat inap dan proses pendaftaran rawat jalan.Elemen Penilaian ARK 2.1. Ada regulasi ttg proses pendaftaran pasien rawat jalan, pasien rawat

inap, pasien gawat darurat, proses penerimaan pasien GD ke unitrawat inap, menahan pasien utk observasi dan mengelola pasien bilatidak tersedia tempat tidur pada unit yg dituju maupun diseluruh RS.(R)

2. Ada pelaksanaan proses penerimaan pasien ranap dan pendaftaranrajal. (D,W)

3. Ada pelaksanaan proses penerimaan pasien GD ke unit ranap. (D,W)4. Ada pelaksanaan proses menahan pasien utk observasi. (D,W)5. Ada pelaksanaan proses mengelola pasien bila tidak tersedia tempat

tidur pd unit yg dituju maupun diseluruh RS. (D,W)6. Staf memahami dan melaksanakan semua proses sesuai regulasi.

(D,W)7. Ada pelaksanaan sistem pendaftaran rajal dan ranap secara online.

(D,W) (lihat Std MIRM 1)

18

Maksud dan Tujuan ARK.2.Ditetapkan regulasi untuk proses penerimaan pasienrawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan. Stafmemahami dan mampu melaksanakan prosespenerimaan pasien.Proses tsb meliputi:• Pendaftaran pasien rajal dan ranap• Penerimaan langsung dari unit darurat ke unit ranap• Menahan pasien untuk observasiDalam rangka keterbukaan kepada publik tersediasistem pendaftaran ranap dan rajal secara online

*Standar ARK 2.1.Saat admisi, pasien dan keluarga pasien dijelaskantentang rencana asuhan, hasil yg diharapkan dariasuhan, dan perkiraan biayanya.

19

Elemen Penilaian ARK.2.11. Penjelasan termasuk rencana asuhan

didokumentasikan. (D,W)2. Penjelasan termasuk hasil asuhan yg diharapkan dan

didokumentasikan. (D,W)3. Penjelasan termasuk perkiraan biaya yg ditanggung

pasien atau keluarga. (D,W)4. Penjelasan yg diberikan dipahami oleh pasien &

keluarga utk membuat keputusan (W)

Maksud dan Tujuan ARK.2.1.

Saat diputuskan rawat inap, dokter yg memutuskan rawatinap memberi informasi ttg rencana asuhan yg diberikan,hasil asuhan yg diharapkan, termasuk penjelasan olehpetugas pendaftaran ttg perkiraan biaya yg harusdibayarkan oleh pasien / keluarga. Pemberian informasididokumentasikan.

20

21

*Standar ARK 2.2.RS menetapkan proses utk mengelola alur pasien diseluruh bagian RS.

Elemen penilaian ARK 2.2.1. Ada regulasi yg mengatur tentang proses utk

mengatur alur pasien di RS termasuk elemen a. s/d g.di dlm Maksud dan Tujuan.(R)

2. Ada pelaksanaan pengaturan alur pasien utkmenghindari penumpukan. (D,W)

3. Dilakukan evaluasi terhadap pengaturan alur pasiensecara berkala dan melaksanakan upayaperbaikannya. (D,O,W)

22

Maksud dan Tujuan ARK.2.2.Unit GD yg penuh sesak dan tingkat hunian RS yg tinggidapat menyebabkan pasien menumpuk didaerah unit GDdan menciptakannya sbg tempat menunggu sementarapasien ranap. Mengelola alur berbagai pasien selamamenjalani asuhannya masing2 menjadi sangat penting utkmencegah terjadinya penumpukan, yg selanjutnyamengganggu waktu pelayanan dan akhirnya jugaberpengaruh thd keselamatan pasien. Pengelolaan ygefektif terhadap alur pasien (spt penerimaan, asesmendan tindakan, transfer pasien, dan pemulangan) dapatmengurangi penundaan asuhan kpd pasien....

(Maksud dan Tujuan ARK.2.2.)Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk:a. Ketersediaan tempat tidur ranapb. Perencanaan fasilitas ttg alokasi tempat, peralatan, utilitas,

teknologi medik, dan kebutuhan lain utk mendukungpenempatan sementara pasien

c. Perencanaan tenaga utk menghadapi penumpukan pasien dibeberapa lokasi sementara dan atau pasien yg tertahan di unitGD

d. Alur pasien didaerah dimana pasien menerima asuhan,tindakan, pelayanan (seperti unit rawat inap, laboratorium,kamar operasi, radiologi dan unit pasca anestesi)

e. Efisiensi pelayanan non-klinik penunjang asuhan dan tindakankepada pasien (spt kerumahtanggaan dan transportasi)

f. Pemberian pelayanan ke ranap sesuai kebutuhan pasieng. Akses pelayanan yg bersifat mendukung (spt pekerja sosial,

keagamaan atau bantuan spiritual, dsb)....

23

(Maksud dan Tujuan ARK.2.2.)Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi ygtepat dan bermanfaat utk mengatasi masalah. Semua staf RS,mulai dari unit ranap, unit GD, staf medik, keperawatan,administrasi, lingkungan, manajemen risiko, dapat ikutberperan serta menyelesaikan masalah arus pasien ini.Koordinasi ini dapat dilakukan oleh seorang ManajerPelayanan Pasien (MPP)/Case manager.Alur pasien menuju dan penempatannya di unit GD berpotensimembuat pasien bertumpuk. Ada penempatan pasien di unitGD yg merupakan jalan keluar sementara mengatasipenumpukan pasien ranap RS. Maka RS harus menetapkanstandar waktu berapa lama pasien di unit GD, di unitintermediate, kmd selanjutnya harus ditransfer ke unit ranapRS. Yg diharapkan disini adalah agar RS mengatur danmenyediakan tempat aman bagi pasien.

24

25

*Standar ARK 2.3.RS menetapkan regulasi ttg kriteria yg ditetapkan untukmasuk rawat di pelayanan spesialistik atau pelayananintensif.Elemen penilaian ARK 2.3.1. Ada regulasi ttg kriteria masuk dan keluar ICU, unit

spesialistik lain, ruang perawatan paliatif termasuk biladigunakan untuk riset atau program2 lain utk memenuhikebutuhan pasien berdasarkan kriteria prioritas,diagnostik, parameter obyektif, serta kriteria berbasisfisiologi dan kualitas hidup (quality of life).(R)

2. Staf yg kompeten & berwenang dari unit intensif atau unitspesialistik terlibat dalam menentukan kriteria.(D,W)

3. Staf terlatih utk melaksanakan kriteria. (D,W)4. Catatan medik pasien yg diterima masuk atau keluar dari

unit intensif atau unit spesialistik memuat bukti bhwpasien memenuhi kriteria masuk atau keluar. (D,W)

26

Maksud dan Tujuan ARK.2.3.Unit yg memberikan pelayanan intensif (misalnya ICU, ICCU,pasca operasi) atau unit pelayanan spesialistik (misalnya unitluka bakar atau transplantasi organ) merupakan unit yg mahaldan biasanya menempati ruangan dgn staf terbatas. Setiap RSharus menetapkan kriteria utk menentukan pasien ygmembutuhkan tingkat pelayanan yg tersedia di unit2 tsb.Dgn mempertimbangkan bhw pelayanan di unit spesialistikmenghabiskan banyak sumber daya, RS mungkin membatasihanya pasien dgn kondisi medik yg reversibel saja yg dapatditerima masuk dan pasien kondisi khusus termasuk menjelangakhir kehidupan, sesuai dgn peraturan perUUan. Agarkonsisten, kriteria menggunakan prioritas atau parameterdiagnostik dan atau parameter obyektif termasuk kriteriaberbasis fisiologis.

(Maksud dan Tujuan ARK.2.3.)Mereka yg berasal dari unit2 GD, intensif atau layananspesialistik berpartisipasi menentukan kriteria. Kriteriadigunakan utk menentukan penerimaan langsung di unit,misalnya masuk dari unit GD.Kriteria juga digunakan utk masuk dari unit2 didalam atau dariluar RS, spt halnya pasien dipindah dari RS lain. Pasien ygditerima masuk di unit khusus memerlukan asesmen danevaluasi ulang utk menentukan apakah kondisi pasien berubahshg tidak memerlukan lagi pelayanan spesialistik. Misalnya,jika status fisiologis sudah stabil dan monitoring intensif baik,tindakan lain tidak diperlukan lagi. Ataupun jika kondisi pasienmenjadi buruk sampai pd titik pelayanan intensif atau tindakankhusus tidak diperlukan lagi, pasien kemudian dapat dipindahke unit layanan lebih rendah (seperti unit pelayanan medikatau bedah, rumah penampungan, atau unit pelayananpaliatif).

27

(Maksud dan Tujuan ARK.2.3.)Kriteria utk memindahkan pasien dari unit khusus ke unitpelayanan lebih rendah harus sama dgn kriteria yg dipakai utkmemindahkan pasien ke unit pelayanan berikutnya. Misalnya,jika keadaan pasien menjadi buruk shg pelayanan intensifdianggap tidak dapat menolong lagi, maka pasien masuk kerumah penampungan (hospices) atau ke masuk ke unitpelayanan paliatif dengan menggunakan kriteria.

Apabila RS melakukan riset atau menyediakan pelayananspesialistik atau melaksanakan program, penerimaan pasiendi program tsb harus melalui kriteria tertentu atau ketentuanprotokol. Mereka yg terlibat dalam riset atau program lainharus terlibat dlm menentukan kriteria atau protokol.Penerimaan ke dalam program, tercatat di rekam medikpasien termasuk kriteria atau protokol yg diberlakukanterhadap pasien yg diterima masuk. 28

29

*Standar ARK. 3.Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhanperencanaan pemulangan pasien.

Elemen Penilaian ARK.31. RS menetapkan proses penyusunan perencanaan

pemulangan pasien (P3), dimulai pd asesmen awalrawat inap dan menetapkan kriteria pasien ygmembutuhkan P3. (R)

2. Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat di RekamMedis sesuai regulasi RS. (D,W) (lihat AP 2, lihatARK 4)

Discharge Planning

30

Maksud dan Tujuan ARK 3.Kesinambungan asuhan pasien setelah di ranap memerlukan persiapandan pertimbangan khusus bagi sebagian pasien, spt perencanaanpemulangan pasien (P3)/ discharge planning. Penyusunan P3diawali saat proses asesmen awal ranap, membutuhkan waktu agakpanjang, termasuk pemutakhiran /updating. Utk identifikasi pasien ygmembutuhkan P3, RS menetapkan mekanisme dan kriteria misalnya a.l. :umur, tidak adanya mobilitas, perlu bantuan medik dan keperawatan terusmenerus, bantuan melakukan kegiatan sehari hari.Rencana pulang termasuk pendidikan / pelatihan khusus yg mungkindibutuhkan pasien dan keluarga utk kontinuitas (kesinambungan) asuhandiluar RS. Sebagai contoh, pasien yg baru didiagnosis Tipe 1 diabetesakan membutuhkan pendidikan terkait diet dan nutrisi, termasuk caramemberikan suntikan insulin. Pasien yg dirawat inap karena infarkmiokardial membutuhkan rehabilitasi sesudah keluar RS pulang, termasukmengatur makanan.Kesinambungan asuhan pasca ranap akan berhasil bila penyusunan P3dilakukan secara terintegrasi antar PPA terkait/relevan dandifasilitasi MPP (Manajer Pelayanan Pasien) (lihat juga, ARK.4).

31

KESINAMBUNGAN PELAYANAN

*Standar ARK. 3.1RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan proseskesinambungan pelayanan di RS dan koordinasidiantara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu olehmanajer pelayanan pasien (MPP)/Case Manager.

Elemen penilaian ARK.3.11. Ada regulasi ttg proses dan pelaksanaan utk

mendukung kesinambungan dan koordinasi asuhan,termasuk paling sedikit h. s/d l. yg dimuat di Maksuddan Tujuan ARK.3.1, sesuai regulasi RS (lihat jugaTKP.10) (R)

32

2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlmkonteks menjaga kesinambungan dan koordinasipelayanan bagi individu pasien melalui komunikasidan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit sertamencakup butir a. s/d h. (D,W)

3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayananmanajemen pelayanan pasien (D,W)

4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannyadilakukan dalam Form MPP selalu diperbaharui utkmenjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)

5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanandidukung dgn menggunakan perangkat pendukung,spt rencana asuhan PPA, catatan MPP, panduan, atauperangkat lainnya. (D,O,W)

6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan disemua tingkat/fase asuhan pasien. (D,O,W)

Maksud dan Tujuan ARK.3.1Perjalanan pasien di RS mulai dari admisi, keluar pulang ataupindah, melibatkan berbagai PPA, unit kerja dan MPP(Manajer Pelayanan Pasien). Selama dlm berbagai tahappelayanan, kebutuhan pasien dipenuhi dari sumber daya ygtersedia di RS dan kalau perlu sumber daya dari luar.Kesinambungan pelayanan berjalan baik jika semua pemberipelayanan mempunyai informasi yg dibutuhkan ttg kondisikesehatan pasien terkini dan sebelumnya, agar dapat dibuatkeputusan yg tepat.Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan dengan polaPelayanan berfokus pada pasien (Patient/Person CenteredCare - PCC). Pola ini dipayungi oleh konsep WHO :Conceptual framework integrated people-centred healthservices. (WHO global strategy on integrated people-centredhealth services 2016-2026, July 2015). 33

(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)Pelayanan berfokus pd pasien diterapkan dlm bentuk Asuhan PasienTerintegrasi yg bersifat integrasi horizontal dan vertikal. Pada integrasihorizontal kontribusi profesi masing2 PPA adalah sama pentingnya /sederajat. Pada integrasi vertikal pelayanan berjenjang oleh/melaluiberbagai unit pelayanan ketingkat pelayanan yg berbeda, disini peranMPP penting utk iintegrasi tsb, dgn komunikasi yg memadai dgnPPA.Pelaksanaan asuhan pasien terintegrasi berpusat pd pasien, danmencakup elemen sbb:• Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga .(lihat AP 4,

PAP 2, PAP 5)• DPJP sbg Ketua tim asuhan pasien oleh PPA (Clinical Leader).

(lihat juga PAP 2.1. EP 4)• PPA bekerja sbg tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional,

dibantu a.l. dgn PPK (Panduan Praktik Klinis), Panduan AsuhanPPA lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme,Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (CatatanPerkembangan Pasien Terintegrasi) . 34

(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)• Perencanaan Pemulangan Pasien(P3) / Discharge Planning

terintegrasi• Asuhan Gizi Terintegrasi (lihat PAP 5)• Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager

MPP, bukan merupakan PPA aktif, dlm menjalankan manajemenpelayanan pasien mempunyai Peran minimal adalah sbb:a. memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasienb. mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pd pasienc. mengoptimalkan proses reimbursemendan dengan Fungsi sbb:Asesmen utk manajemen pelayanan pasien,d. Perencanaan utk manajemen pelayanan pasien,e. Komunikasi dan koordinasif . Edukasi dan advokasig. Kendali mutu dan biaya pelayanan pasien

35

36

(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)Keluaran yg diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasiena.l. adalah : Pasien mendapat asuhan sesuai kebutuhannya Terpeliharanya kesinambungan pelayanan Pasien memahami dan mematuhi asuhan, serta meningkatnya

kemandirian pasien Kemampuan pasien mengambil keputusan Keterlibatan & pemberdayaan pasien dan keluarga Optimalisasi sistem pendukung pasien Pemulangan yg aman Kualitas hidup dan kepuasan pasienRekam medik pasien merupakan sumber informasi utama ttgproses pelayanan dan kemajuannya shg merupakan alatkomunikasi penting. Rekam medik selama ranap, rajal, dgn catatanterkini tersedia agar dapat mendukung dan bermanfaat utkkesinambungan pelayanan pasien. PPA melakukan asesmenpasien berbasis IAR, sehingga informasi MPP juga dibutuhkan.

(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)Karenanya dlm pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, MPPmencatat pd lembar form A yang merupakan evaluasi awalmanajemen pelayanan pasien dan form B yg merupakan catatanimplementasi manajemen pelayanan pasien. Kedua form tsbmerupakan bagian rekam medis.Pada form A dicatat a.l. : identifikasi/skrining pasien utk kebutuhanpengelolaan MPP, asesmen utk manajemen pelayanan pasientermasuk rencana, identifikasi masalah – risiko – kesempatan,perencanaan manajemen pelayanan pasien, termasuk memfasiltasiproses perencanaan pemulangan pasien (discharge planning).Pada form B dicatat a.l. : pelaksanaan rencana manajemenpelayanan pasien, monitoring, fasilitasi, koordinasi, komunikasi dankolaborasi, advokasi, hasil pelayanan, terminasi manajemenpelayanan pasien.

37

(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)Agar kesinambungan asuhan pasien tidak terputus, RS harusmenciptakan proses utk melaksanakan kesinambungan dankoordinasi pelayanan diantara PPA, MPP, Pimpinan unit dan staf lainsesuai regulasi RS di :h. Pelayanan darurat dan penerimaan rawat inapi. Pelayanan diagnostik dan tindakanj. Pelayanan bedah dan non-bedahk. Pelayanan rawat jalanl. Organisasi lain atau bentuk pelayanan lainnyaProses koordinasi dan kesinambungan pelayanan dibantu dgnpenunjang lain spt panduan praktik klinik, alur klinis/clinical pathways,rencana asuhan, format rujukan, daftar tilik /check list lain dansebagainya.Diperlukan regulasi utk proses koordinasi tsb. (lihat juga, SKP.2.2;ARK.2.3; AP.4; PAB.7.2).

38

Konsep

Person Centred Care(Std HPK)

Konsep IntiCore Concept

AsuhanTerintegrasi

Perspektif Pasien Perspektif PPA

•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design aPatient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap forthe Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006

•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015

Integrasi Intra-Inter PPA(AP 4, MKE 5)

Integrasi Inter Unit(PP 2, ARK 3.1, MKE 5)

Integrasi PPA-Pasien(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)

Horizontal & Vertical Integration

Asuhan Terintegrasi

1. DPJP sbg Clinical Leader2. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional3. Keterlibatan & Pemberdayaan Pasien-Keluarga4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi5. Kolaborasi Pendidikan Pasien6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager7. Integrated Clinical Pathway8. Integrated Discharge Planning9. Asuhan Gizi terintegrasi

Integrasi Intra-Inter PPA(AP 4, MKE 5)

Integrasi Inter Unit(PP 2, ARK 3.1, MKE 5)

Integrasi PPA-Pasien(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)

Horizontal & Vertical Integration

Edisi ke IIJuli 2016

Edisi II (Revisi)Febr 201772 hal

Pasien,Keluarga

Fisioterapis

Perawat Apoteker

AhliGizi

AnalisRadiografer

DPJP

Lainnya

CaseManager

DokterKeluarga

YanKeuangan/

Billing AsuransiPerusahaan/

Employer BPJS

Yan Kes/ RS Lain

Clinical Leader :• Kerangka pokok

asuhan• Koordinasi• Kolaborasi• Sintesis• Interpretasi• Review• Integrasi asuhan

CASE MANAGER / MANAJER PELAYANAN PASIEN

PasienKeluarga

CaseManager

MPP

• RS• PPA• Rohaniwan• Unit2• Keuangan

• Pembayar• Perusahaan• Asuransi

(Laison “Jembatan”)

PPA

SistemPendukungKeluarga,Teman,Tetangga dsb

MPP/ Case Mgr

• Asuhan sesuai kebutuhanpasien

• Kesinambunganpelayanan

• Pasien memahami asuhan• QOL• Kepuasan pasien• Kemampuan pasien

mengambil keputusan >• Keterlibatan &

pemberdayaan >• Kepatuhan >• Kemandirian pasien• Optimalisasi sistem

pendukung pasien• Pemulangan aman

Case Management Concept

Pasien

Pembayar• Penerapan PCC >• Kolaborasi PPA >• Kendali mutu asuhan• Kendali biaya asuhan• Kendali safety asuhan

DokumentasiManajemen Pelayanan Pasien di Rumah Sakit

Form AEvaluasiAwal MPP

1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utkmanajemen pelayanan pasien

2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien3. Identifikasi masalah, risiko dan kesempatan4. Perencanaan manajemen pelayanan pasien

Form BCatatanImplementasi MPP

1. Pelaksanaan Perencanaan manajemenpelayanan pasien

2. Monitoring3. Identifikasi masalah – risiko – kesempatan4. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi,5. Kolaborasi6. Advokasi7. Hasil Pelayanan8. Terminasi manajemen pelayanan pasien

48

*Standar ARK.3.2RS menetapkan regulasi bhw setiap pasien harus dikelolaoleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utkmemberikan asuhan kepada pasien.Elemen penilaian ARK.3.21. Ada regulasi ttg DPJP yg bertangg-jawab melakukan

koordinasi asuhan dan bertugas di dlm seluruh faseasuhan rawat inap pasien, teridentifikasi dlm rekammedis pasien.(R)

2. Regulasi juga menetapkan proses pengaturanperpindahan tangg-jawab koordinasi asuhan pasiendari satu DPJP ke DPJP lain, termasuk bila terjadiperubahan DPJP Utama.(R)

3. DPJP yg ditetapkan telah memenuhi proses kredensial,sesuai peraturan perUUan. (D,W)

4. Bila dilaksanakan rawat bersama ditetapkan DPJPutama sbg koordinator asuhan pasien. (D,W)

49

Maksud dan Tujuan ARK.3.2.Asuhan Pasien diberikan oleh PPA yg bekerja sebagai timinterdisiplin dgn kolaborasi interprofesional dan DPJP berperansbg Ketua tim asuhan pasien oleh PPA (Clinical Leader).Untuk mengatur kesinambungan asuhan selama pasien berada diRS, harus ada Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sbgindividu yg bertangg-jwb mengelola pasien sesuai dgn kewenangankliniknya, juga melakukan koordinasi dan kesinambungan asuhan.DPJP yg ditunjuk ini tercatat namanya di rekam medis pasien.DPJP/para DPJP memberikan keseluruhan asuhan selama pasienberada di RS dapat meningkatkan a.l. kesinambungan, koordinasi,kepuasan pasien, mutu, keselamatan, termasuk hasil asuhan.Individu ini membutuhkan kolaborasi dan komunikasi dgn PPAlainnya.Bila seorang pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka harusditetapkan DPJP Utama. Sbg tambahan, RS menetapkan kebijakandan proses perpindahan tangg-jwb dari satu DPJP ke DPJP lain.

50

ARK 3.2. : DPJP dan DPJP Utama1. Regulasi ttg DPJP dan DPJP Utama2. Referensi : Panduan Pelaksanaan DPJP dan Case

Manager, KARS Edisi 1 April 20153. Form utk EP 3

PASIEN DPJPDr Sp / Dr Sp K

DPJPUTAMA

(Kriteria)Diab Mellitus Dr Sp PD 1. Dari DPJP ybs

2. Pertama kalimengelola

3. Kondisi penyakitmenonjol

4. Keinginan Pasien5. Lain-lain

Katarak Dr Sp MSinusitis Dr Sp THT-KLStroke Dr Sp S

NB. Bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka harus ada DPJP Utama.

Diagnosa DPJP DPJP Utama KetNama Tgl Mulai Tgl Akhir Nama Tgl Mulai Tgl Akhir

DMT2 Dr ASpPD

1/2/14

Sinusitis Dr BSpTHT

3/2/14 Dr A SpPD 3/2/14 10/2/14

Ateroma Dr C SpB 6/2/14 8/2/14Stroke H Dr D SpS 9/2/14

Dr D SpS 10/2/14 12/2/14(MasukICU 12-2-14)

Dr E SpAn,KIC

12-2-14

Form Daftar DPJPUtk setiap Pasien

52

Editor:Dr. dr. Sutoto, M.Kes

Kontributor Utama:dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM,MHKes

Kontributor:1. dr. Djoti Atmodjo, Sp.A, MARS2. dr. Luwiharsih, M.Sc3. Dra. M. Amatyah S, M.Kes4. dr. Djoni Darmadjaja, Sp.B, MARS5. dr. H. Muki Reksoprodjo, Sp.OG6. dr. Mgs. Johan T. Saleh, M.Sc7. dr. Nina Sekartina, MHA8. dr. Achmad Hardiman, Sp.KJ, MARS9. Dra. Pipih Karniasih, S.Kp, M.Kep10.dr. Isi Mularsih, MARS11.dr. Henry Boyke Sitompul,Sp.B,FICS

53

*Standar ARK.3.3.RS menetapkan informasi tentang pasien disertakan padaproses transfer.

Elemen penilaian ARK.3.3.1. Ada regulasi ttg transfer pasien antar unit pelayanan di dlm RS

dilengkapi dgn form transfer pasien . (R)2. Form tsb memuat indikasi pasien masuk dirawat. (D)3. Form tsb memuat riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan diagnostik. (D)4. Form tsb memuat setiap diagnosis yg dibuat. (D)5. Form tsb memuat setiap prosedur yg dilakukan.(D)6. Form tsb memuat obat yg diberikan dan tindakan lain yg

dilakukan. (D)7. Form tsb memuat keadaan pasien pada waktu dipindah

(transfer). (D)8. Ketentuan tsb dilaksanakan. (D,O,W)

54

Maksud dan Tujuan ARK.3.3.Selama di ranap di RS, pasien mungkin dipindah dari satupelayanan atau dari satu unit ranap ke berbagai unitpelayanan lain atau unit ranap lain. Jika PPA berubah akibatperpindahan ini, informasi penting terkait asuhan harusmengikuti pasien. Pemberian obat dan tindakan lain dapatberlangsung tanpa halangan, kondisi pasien dapat dimonitor.Untuk memastikan setiap tim asuhan menerima informasi ygdiperlukan, rekam medik pasien ikut pindah atau ringkasaninformasi yg ada di rekam medik disertakan waktu pasienpindah dan menyerahkan kepada tim asuhan yg menerimapasien. Ringkasan memuat sebab pasien masuk dirawat,temuan penting, diagnosis, prosedur atau tindakan, obat ygdiberikan, keadaan pasien waktu pindah.Bila pasien dalam pengelolaan MPP, maka kesinambunganproses tsb diatas dipantau, diikuti dan transfernyadisupervisi oleh MPP.

56

Standar ARK.4.RS menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulanganpasien (discharge) dari RS berdasarkan kondisi kesehatanpasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan.

PEMULANGAN DARI RUMAH SAKIT (DISCHARGE),TINDAK LANJUT

Elemen penilaian ARK.4.1. Ada regulasi tentang perencanaan pemulangan pasien (discharge

planning) disertai kriteria berdasarkan kondisi kesehatan dankebutuhan pelayanan pasien, serta untuk kesinambunganpelayanan. (R)

2. Ada bukti bahwa kesiapan pasien untuk dipulangkan ditentukandengan menggunakan kriteria yang memastikan keselamatanpasien (D,W).

3. Ada bukti pemulangan pasien sesuai dengan kriteria pemulanganpasien. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan ttg pasien yang diizinkan utk keluarmeninggalkan RS selama periode waktu tertentu (D,W)

57

Maksud dan Tujuan ARK.4.Memulangkan pasien ke rumah atau keluarga, didasarkan atas kondisikesehatan pasien dan kebutuhannya untuk memperoleh kesinambunganasuhan. Dapat juga pasien dirujuk atau dikirim ke praktisi kesehatan di luarrumah sakit. DPJP dan PPA lainnya yg bertangg-jawab atas asuhan pasienmenentukan kesiapan pasien keluar RS berdasar kebijakan, kriteria danindikasi rujukan yg ditetapkan RS. Kebutuhan kesinambungan asuhanberarti rujukan ke dokter spesialis, rehabilitasi fisik, atau bahkan kebutuhanupaya preventif di rumah yg dikoordinasikan oleh keluarga pasien.Diperlukan proses yg terorganisir dgn baik utk memastikan bhwkesinambungan asuhan dikelola oleh praktisi kesehatan atau oleh sebuahorganisasi di luar RS. Pasien yg memerlukan perencanaan pemulanganpasien (Discharge Planning), maka RS mulai merencanakan hal tsbsedini mungkin yg sebaiknya utk menjaga kesinambungan asuhandilakukan secara terintegrasi melibatkan semua PPA terkait/relevanserta difasilitasi oleh MPP. Keluarga dilibatkan dlm proses ini sesuaikebutuhan (lihat juga AP.4).RS dapat menetapkan regulasi ttg kemungkinan pasien diijinkan keluar RSdlm jangka waktu tertentu utk keperluan penting.

58

*Standar ARK.4.1.RS bekerjasama dengan praktisi kesehatan diluar RS ttgtindak lanjut pemulangan.

Elemen penilaian ARK.4.11. Ada bukti pemulangan pasien yg rencana

pemulangannya kompleks (discharge planning)dimulai sejak awal pasien masuk ranap melibatkansemua PPA terkait serta difasilitasi oleh MPP, utkkesinambungan asuhan sesuai dgn kondisikesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien. (D,W)

2. Pada tindak lanjut pemulangan pasien bila diperlukandapat ditujukan kepada fasilitas kesehatan baikperorangan ataupun institusi yg berada di komunitasdimana pasien berada yg bertujuan utk memberikanbantuan pelayanan.(D)

59

Maksud dan Tujuan ARK.4.1.Dibutuhkan perencanaan utk mengatur tindak lanjut pemulanganpasien ke praktisi kesehatan atau organisasi lain yg dapatmemenuhi kebutuhan kesinambungan asuhan pasien. RS ygberada di komunitas dimana praktisi kesehatan juga beradadidalamnya membuat kerjasama formal dan informal. Jika pasienberasal dari komunitas/daerah lain, RS akan merujuk pasien kepraktisi kesehatan yg berasal dari komuitas dimana pasien tinggal.Mungkin juga, pasien membutuhkan pelayanan dukungan danpelayanan kesehatan pada waktu pasien keluar dari RS(discharge). Misalnya, pasien mungkin membutuhkan bantuansosial, nutrisi, keuangan, psikologi, atau bantuan lain pada waktupasien keluar RS. Proses perencanaan pemulangan pasien(discharge planning) dilakukan secara terintegrasi melibatkansemua PPA terkait serta difasilitasi oleh MPP, memuat bentukbantuan pelayanan yg dibutuhkan dan ketersediaannya bantuan ygdimaksud.

Rawat inap Dirumah

Discharge PlanningTransisi & Kontinuitas Yan

Yan KesPrimer

dilingkungan

YanPenunjang,

Rehab

YanSosial

Keluarga :AsuhanDirumah

Follow-up• Ke RS• Telpon

Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel

Proses Pulang/Fase Discharge :o 24-48 jam pra-pulango Penyiapan Yan dilingkungano Kriteria pulang +o Resume pasien pulango Transporto dsb

Pra Admisi :o eLOSo Rujukan

DischargePlanning•Awal & duranteranap•Kriteria•Tim Multidisiplin•KeterlibatanPasien-Kel•Antisipasi masalah•Program Edukasi/Pelatihan•EDD=ExpectedDischarge Date Discharge Planning

• Cegah KomplikasiPasca Discharge

• Cegah Readmisi(Nico Lumenta, 2015)

61

*Standar ARK.4.2.Ringkasan pasien pulang (discharge summary) dibuat untuksemua pasien rawat inap.*Elemen penilaian ARK.4.2.1. Ringkasan pulang memuat riwayat kesehatan,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik. (D)2. Ringkasan pulang memuat indikasi pasien di ranap,

diagnosis dan komorbiditas lain. (D)3. Ringkasan pulang memuat prosedur terapi dan

tindakan yg telah dikerjakan. (D)4. Ringkasan pulang memuat obat yg diberikan,

termasuk obat setelah pasien keluar RS. (D)5. Ringkasan pulang memuat kondisi kesehatan pasien

(status present) saat akan pulang RS. (D)6. Ringkasan pulang memuat instruksi tindak lanjut dan

dijelaskan kpd pasien & keluarga. (D)

62

Maksud dan Tujuan ARK.4.2.Ringkasan pasien pulang memberikan gambaran ttg pasien ygtinggal di RS. Ringkasan dapat digunakan oleh praktisi ygbertangg-jawab memberikan tindak lanjut asuhan. Ringkasanmemuat hal2 sbb :• Indikasi pasien masuk dirawat, diagnosis dan komorbiditas

lain• Temuan fisik penting dan temuan2 lain• Tindakan diagnostik dan prosedur terapi yg telah dikerjakan• Obat yg diberikan selama diranap dgn potensi akibat efek

residual setelah obat tidak diteruskan dan semua obat ygharus digunakan di rumah

• Kondisi pasien (status present)• Ringkasan memuat instruksi tindak lanjut, agar dihindari istilah

anjuran.Ringkasan pasien pulang dijelaskan dan ditandatangani olehpasien/keluarga karena memuat instruksi.

63

*Standar ARK.4.2.1.RS menetapkan pemberian ringkasan pasien pulangkepada pihak yang berkepentingan.

Elemen penilaian ARK.4.2.1.1. Ringkasan pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien

pulang. (D,W)2. Satu salinan dari ringkasan diberikan kpd pasien, bila

diperlukan dapat diserahkan kpd tenaga kesehatanyang bertangg-jawab memberikan kelanjutan asuhan.(D,W)

3. Satu salinan dari ringkasan yg lengkap ditempatkandi rekam medik pasien. (D)

4. Satu salinan dari ringkasan diberikan kpd pihakpenjamin pasien sesuai regulasi RS. (D)

64

Maksud dan Tujuan ARK 4.2.1.Ringkasan pasien pulang dibuat sebelum pasien keluar dariRS oleh DPJP.(1)Satu salinan / copy dari ringkasan diberikan kpd tenagakesehatan yg bertangg-jawab memberikan tindak lanjutasuhan kpd pasien. (2)Satu salinan diberikan kpd pasiensesuai regulasi RS yg mengacu pada peraturan perUUan ygberlaku. (3)Satu salinan diberikan kpd penjamin. (4)Salinanringkasan berada di rekam medik pasien.

65

*Standar ARK.4.3Untuk pasien rawat jalan yg membutuhkan asuhan ygkompleks atau diagnosis yg kompleks, dibuat catatantersendiri Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) dantersedia untuk PPA.Elemen penilaian ARK.4.31. Ditetapkan kriteria pasien rawat jalan dgn asuhan yg

kompleks atau yg diagnosisnya kompleks, diperlukanProfil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) sesuairegulasi RS. (R)

2. Ada regulasi yg menetapkan bhw proses PRMRJ mudahditelusur (easy to retrieve) dan mudah direview. (R)

3. Informasi penting yg dimasukkan ke dlm PRMRJdiidentifikasi oleh DPJP. (R)

4. Proses tsb dievaluasi utk memenuhi kebutuhan paraDPJP dan meningkatkan mutu serta keselamatanpasien. (D,W)

66

Maksud dan Tujuan ARK.4.3Jika RS memberikan asuhan dan tindakan berlanjut kpdpasien dgn diagnosis kompleks dan atau yg membutuhkanasuhan kompleks (misalnya, pasien yg datang beberapa kalidgn masalah kompleks, menjalani tindakan beberapa kali,datang dibeberapa unit klinik, dsb), maka kemungkinan dapatbertambahnya diagnosis dan obat, perkembangan riwayatpenyakit, temuan pd pemeriksaan fisiknya. Karena itu utkkasus spt ini, harus dibuat ringkasannya. Sangat pentingbagi setiap PPA yg berada di berbagai unit yg memberikanasuhan kpd pasien ini mendapat akses ke informasi ProfilRingkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) tsb.

67

(Maksud dan Tujuan ARK.4.3.)Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) memuat informasi,termasuk:• Identifikasi pasien yg menerima asuhan kompleks atau

dengan diagnosis kompleks (seperti pasien di klinik jantungdengan berbagai komorbiditas antara lain DM tipe 2, TotalKnee Replacement, Gagal ginjal tahap akhir dsb. Ataupasien di klinik neurologik dengan berbagai komorbiditas).

• Identifikasi informasi yg dibutuhkan oleh para DPJP ygmenangani pasien tsb

• Menentukan proses yg digunakan utk memastikan bhwinformasi medis yg dibutuhkan DPJP tersedia dlm formatmudah ditelusur (“easy-to-retrieve”) dan mudah direview .

• Evaluasi dari hasil implementasi proses utk mengkaji bhwinformasi dan proses memenuhi kebutuhan DPJP danmeningkatkan mutu serta keselamatan pasien

68

Standar ARK.4.4RS menetapkan proses untuk mengelola dan melakukantindak lanjut dari pasien yang memberitahu staf RS bahwamereka berniat keluar RS dan menolak rencana asuhanmedis.

Elemen penilaian ARK.4.4 :1. Ada regulasi utk mengelola pasien rajal dan ranap yg menolak

rencana asuhan medis termasuk keluar RS atas permintaan sendiridan pasien yg menghendaki penghentian pengobatan.(R)

2. Ada bukti pemberian edukasi kpd pasien ttg risiko medis akibatasuhan medis yg belum lengkap. (D,O,W)

3. Pasien keluar RS atas permintaan sendiri, tetap mengikuti prosespemulangan pasien. (D)

4. Dokter keluarga (bila ada) atau dokter yg memberi asuhan berikutnyadari pasien diberitahu ttg kondisi tsb. (D)

5. Ada dokumentasi RS melakukan pengkajian utk mengetahui alasanpasien keluar RS atas permintaan sendiri, menolak asuhan medis atautidak melanjutkan program pengobatan. (D)

69

Standar ARK.4.4.1RS menetapkan proses untuk mengelola pasien yangmenolak rencana asuhan medis yg melarikan diri.

Elemen penilaian ARK.4.4.11. Ada regulasi yg mengatur pasien ranap dan rajal yg

meninggalkan RS tanpa pemberitahuan (melarikandiri). (R)

2. RS melakukan identifikasi pasien menderita penyakityg membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan.(D,W)

3. RS melaporkan kpd pihak yg berwenang bila adaindikasi kondisi pasien yg membahayakan dirinyasendiri atau lingkungan. (D,W)

70

Maksud dan Tujuan ARK.4.4 dan ARK 4.4.1.Jika seorang pasien, ranap atau rajal telah selesai menjalanipemeriksaan lengkap dan sudah ada rekomendasi tindakan ygperlu dilakukan, kmd pasien ini memutuskan meninggalkan RS,maka pasien ini dianggap sbg pasien keluar menolak rencanaasuhan medis. Pasien ranap dan rajal (termasuk pasien dariunit GD) berhak menolak tindakan medik dan keluar RS.Pasien ini menghadapi risiko krn menerima pelayanan atautindakan tidak lengkap yg berakibat terjadi kerusakanpermanen atau kematian. Jika seorang pasien ranap atau rajalminta utk keluar RS tanpa persetujuan dokter, pasien harusdiberi tahu ttg risiko medis oleh dokter yg membuat rencanaasuhan atau tindakan dan proses keluarnya pasien sesuai dgnregulasi RS. Jika pasien mempunyai dokter keluarga, dokterkeluarga tsb harus diberitahu ttg keputusan pasien. Bila tidakada dokter keluarga, maka pasien dimotivasi utkmendapat/mencari pelayanan kesehatan lebih lanjut.

71

(Maksud dan Tujuan ARK.4.4 dan ARK 4.4.1.)Harus diupayakan agar mengetahui alasan mengapa pasienkeluar menolak rencana asuhan medis. RS perlu mengetahuialasan ini agar dapat melakukan komunikasi lebih baik dgnpasien dan atau keluarga pasien dlm rangka memperbaikiproses.Jika pasien menolak rencana asuhan medis tanpa memberitahu siapapun di dlm RS, atau ada pasien rajal yg menerimapelayanan kompleks atau pelayanan utk menyelamatkan jiwa,spt kemoterapi atau terapi radiasi, tidak kembali ke RS,maka RSharus berusaha menghubungi pasien utk memberi tahu ttgpotensi risiko bahaya yg ada.RS menetapkan regulasi utk proses ini sesuai dgn peraturanperUUan yg berlaku, termasuk RS membuat laporan ke dinaskesehatan/ kementerian kesehatan ttg kasus infeksi danmemberi informasi tentang pasien yg mungkin mencelakakandirinya atau orang lain.

72)

RUJUKAN PASIEN*Standar ARK.5Pasien dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lainberdasar kondisi pasien, untuk memenuhi kebutuhanasuhan berkesinambungan dan sesuai kemampuan fasilitaskesehatan penerima untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Elemen penilaian ARK.51. Ada regulasi ttg rujukan sesuai peraturan perUUan (R)2. Rujukan pasien dilakukan sesuai kebutuhan

kesinambungan asuhan pasien. (D)3. RS yg merujuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan yg

menerima dapat memenuhi kebutuhan pasien yg dirujuk.(D,W)

4. Ada kerjasama RS yg merujuk dgn RS yg menerimarujukan dan yg sering dirujuk. (R)

73)

Maksud dan Tujuan ARK.5.Pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan lain didasarkan ataskondisi pasien dan kebutuhan utk memperoleh asuhanberkesinambungan. Rujukan pasien a.l. utk memenuhikebutuhan pasien atau konsultasi spesialistik dan tindakan,serta penunjang diagnostik. Jika pasien dirujuk ke RS lain, ygmerujuk harus memastikan fasilitas kesehatan penerimamenyediakan pelayanan yg dapat memenuhi kebutuhan pasiendan mempunyai kapasitas menerima pasien.Diperoleh kepastian terlebih dahulu dan kesediaan menerimapasien serta persyaratan rujukan diuraikan dalam kerjasamaformal atau dalam bentuk perjanjian. Ketentuan spt ini dapatmemastikan adanya kesinambungan asuhan tercapai dankebutuhan pasien terpenuhi. Rujukan terjadi juga ke fasilitaskesehatan lain dgn atau tanpa ada perjanjian formal.

74)

*Standar ARK.5.1RS menetapkan proses rujukan untuk memastikan pasienpindah dengan aman.

Elemen Penilaian ARK 5.11. Ada staf yg bertangg-jawab dlm pengelolaan rujukan,

termasuk utk memastikan pasien diterima di RSrujukan yg dapat memenuhi kebutuhan pasien. (D,W)

2. Selama proses rujukan ada staf yg kompeten sesuaikondisi pasien yg selalu memonitor dan mencatatnyadlm rekam medis. (D,W)

3. Selama proses rujukan tersedia obat, bahan medishabis pakai, alat kesehatan dan peralatan medis sesuaikebutuhan kondisi pasien. (D,O,W)

4. Ada proses serah terima pasien antara staf pengantardan yg menerima. (D,O,W)

5. Pasien dan keluarga dijelaskan apabila rujukan ygdibutuhkan tidak dapat dilaksanakan. (D)

75)

Maksud dan Tujuan ARK 5.1.Rujukan pasien sesuai kondisi pasien menentukan kualifikasidari staf pendamping yg memonitor dan menentukan jenisperalatan medis khusus.Selain itu harus dipastikan fasilitas pelayanan kesehatanpenerima menyediakan pelayanan yg dapat memenuhikebutuhan pasien dan mempunyai kapasitas pasien dan jenisteknologi medik .Diperlukan proses konsisten melakukan rujukan pasien utkmemastikan keselamatan pasien.

76)

(Maksud dan Tujuan ARK 5.1.)Proses ini menangani :• Ada staf yg bertangg-jawab dlm pengelolaan rujukan,

termasuk utk memastikan pasien diterima di RS rujukan ygdapat memenuhi kebutuhan pasien.

• Selama dlm proses rujukan ada staf yg kompeten sesuaikondisi pasien yg selalu memonitor dan mencatatnya dlmrekam medis.

• Dilakukan identifikasi kebutuhan obat, bahan medis habispakai, alat kesehatan dan peralatan medis yg dibutuhkanselama proses rujukan.

• Dalam proses pelaksanaan rujukan, ada proses serahterima pasien antara staf pengantar dan yg menerima

RS melakukan evaluasi terhadap mutu dan keamanan dariproses rujukan utk memastikan pasien telah ditransferdengan staf yg kompeten dan dengan peralatan medis ygtepat.

Elemen Kegiatan Rujukan

78)

*Standar ARK.5.2RS menetapkan regulasi untuk mengatur proses rujukandan di catat di rekam medik pasien.

Elemen Penilaian ARK 5.2.1. Dokumen rujukan berisi nama dari fasilitas

pelayanan kesehatan yg menerima dan nama orangyg menyetujui menerima pasien. (D)

2. Dokumen rujukan berisi alasan pasien dirujuk,memuat kondisi pasien dan kebutuhan pelayananlebih lanjut.(D)

3. Dokumen rujukan juga memuat prosedur danintervensi yg sudah dilakukan. (D)

4. Proses rujukan dievaluasi dalam aspek mutu dankeselamatan pasien. (lihat PMKP 7) (D,O.W)

79)

Maksud dan Tujuan ARK.5.2.Informasi ttg pasien dirujuk disertakan bersama dgn pasien utkmenjamin kesinambungan asuhan. Dokumen rujukan berisi :a) Identitas pasienb) Hasil pemeriksaan (anamesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang) yg telah dilakukanc) Diagnosis kerjad) Terapi dan / atau tindakan yg telah diberikane) Tujuan rujukanf) Nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yg memberikan

pelayanan rujukan

80)

(Maksud dan Tujuan ARK.5.2.)Dokumentasi juga memuat nama fasyankes dan namaorang di fasyankes yg menyetujui menerima pasien,kondisi khusus untuk rujukan (spt kalau ruangan tersedia dipenerima rujukan, atau tentang status pasien). Juga dicatatjika kondisi pasien atau kondisi pasien berubah selamaditransfer (misalnya, pasien meninggal atau membutuhkanresusitasi).Dokumen lain yg diminta sesuai kebijakan RS (misalnya,tanda tangan perawat atau dokter yg menerima, nama orangyg memonitor pasien dalam perjalanan rujukan) masukdalam catatan

Dokumen rujukan diberikan kepada fasyankes penerimabersama dgn pasien.Catatan setiap pasien yg dirujuk ke fasyankes lainnyamemuat juga dokumentasi selama proses rujukan.

81)

TRANSPORTASI*Standar ARK.6RS menetapkan regulasi ttg transportasi dalam prosesmerujuk, memindahkan atau pemulangan, pasien rawatinap dan rawat jalan utk memenuhi kebutuhan pasien.Elemen Penilaian ARK.6.

1. Ada regulasi utk proses transportasi pasien sesuaikebutuhannya yg meliputi asesmen kebutuhan transportasi bagipasien yg akan dirujuk atau dipulangkan, obat, bahan medishabis pakai, alat kes dan peralatan medis sesuai kondisi dankebutuhan pasien. (R)

2. Berdasarkan hasil asesmen, alat transportasi yg digunakan utkrujukan harus sesuai dgn kondisi dan kebutuhan pasien danmemenuhi ketentuan keselamatan transportasi termasukmemenuhi persyaratan PPI. (D,O,W)

3. Bila alat transportasi yg digunakan terkontaminasi cairan tubuhpasien atau pasien dgn penyakit menular harus dilakukan prosesdekontaminasi (Lihat PPI.7.1) (D,O,W)

4. Ada mekanisme utk menangani keluhan proses transportasidalam rujukan. (D,W)

82)

Maksud dan Tujuan ARK.6.Proses merujuk, memindahkan, memulangkan pasienmembutuhkan pemahaman ttg kebutuhan transpor pasien.Misalnya, pasien dari unit pelayanan kronik atau pusatrehabilitasi yg membutuhkan pelayanan rajal atau evaluasiasuhan di unit GD mungkin tiba dgn ambulans atau transportasilainnya. Setelah selesai, pasien mungkin minta bantuantranspor utk kembali ke rumahnya atau fasilitas lain. Pd situasilain, misalnya pasien mengemudi sendiri kendaraan menuju RSutk mendapatkan tindakan yg kemudian krn tindakan tadimengganggu kemampuannya mengemudi sendiri utk pulang(seperti, operasi mata, prosedur yg memerlukan sedasi dansebagainya). Adalah tangg-jawab RS melakukan asesmenkebutuhan transpor pasien dan memastikan pasien mendapattransportasi aman. Tergantung dari kebijakan RS dan peraturanperUUan, ongkos transpor dapat atau tidak menjadi tangg-jawab RS.

83)

(Maksud dan Tujuan ARK.6.)Jenis kendaraan utk transportasi berbagai macam, mungkinambulans atau lain kendaraan milik RS atau berasal darisumber yg diatur oleh keluarga atau teman. Jenis kendaraan ygdiperlukan tergantung kondisi dan status pasien.

Kendaraan transportasi milik RS, harus tunduk pada peraturanperUUan yg mengatur ttg kegiatan operasionalnya, kondisi, danperawatan kendaraan. RS mengidentifikasi kegiatantransportasi yg berisiko terkena infeksi dan menentukan strategimengurangi risiko infeksi (lihat juga PPI.7; PPI.7.1; PPI.7.1.1;PPI.7.2; PPI.7.3; PPI.8; PPI.9). Persediaan obat, perbekalanmedik yg harus tersedia dlm kendaraan tergantung pasien ygdibawa. Misalnya, membawa pasien geriatri dari unit rajalpulang ke rumahnya sangat berbeda dengan jika harus transferpasien dgn penyakit menular atau transpor pasien luka bakar keRS lain.

84)

(Maksud dan Tujuan ARK.6.)Jika RS membuat kontrak layanan transportasi, RS harus dapatmenjamin bahwa kontraktor harus memenuhi standar utk mutudan keselamatan pasien dan kendaraan. Jika layanan transpordiberikan oleh Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan,perusahaan asuransi, atau organisasi lain yg tidak beradadalam pengawasan RS, masukan dari RS ttg keselamatan danmutu transpor dapat memperbaiki kinerja penyedia pelayanantranspor.

Dalam semua hal, RS melakukan evaluasi thd mutu dankeselamatan pelayanan transportasi. Ini termasuk penerimaan,evaluasi, tindak lanjut keluhan terkait pelayanan transportasi.

Terima kasih