Post on 24-May-2015
LOGO
Tata Cara Pengajuan Permohonan Pembebasan dari Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak
Penghasilan oleh Pihak Lain
Kementerian KeuanganDirektorat Jenderal Pajak
PT. PERTAMINA (PERSERO)Bandung, 25 November 2011
KPP BUMN
Pemberian SKB (PER-1/PJ/2011)
Pemberian SKB PPh Pasal 22 impor:1.Hanya 1 kali SKB, sesuai masa
berlakunya2.Format formulir dibakukan.
SKB diberikan kepada:1. Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat
membuktikan tidak akan terutang Pajak Penghasilan karena mengalami kerugian fiskal, dalam hal:
a. WP yang baru berdiri dan masih dalam tahap investasi;b. WP belum sampai pada tahap produksi komersial; atauc. WP mengalami suatu peristiwa yang berada di luar
kemampuan (force majeur);
2. Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat membuktikan tidak akan terutang Pajak Penghasilan karena berhak melakukan kompensasi kerugian fiskal, dengan memperhitungkan besarnya kerugian tahun-tahun pajak sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan yang tercantum dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan atau surat ketetapan pajak, atau
Pemberian SKB Potput PPh
Pemberian SKB Potput PPh
3. Wajib Pajak yang dapat membuktikan Pajak Penghasilan yang telah dan akan dibayar lebih besar dari Pajak Penghasilan yang akan terutang, atau
4. Wajib Pajak yang atas penghasilannya hanya dikenakan pajak bersifat final
* Permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan tidak berlaku terhadap pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan yang bersifat final
Syarat Permohonan SKB Potput PPh
1. Telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak terakhir sebelum tahun diajukan permohonan kecuali untuk Wajib Pajak yang baru berdiri dan masih dalam tahap investasi; dan
2. Menyampaikan penghitungan Pajak Penghasilan yang diperkirakan akan terutang untuk tahun pajak diajukannya permohonan untuk WP yang mengalami kerugian fiskal, berhak melakukan kompensasi kerugian fiskal, mempunyai Pajak Penghasilan yang telah dan akan dibayar lebih besar dari Pajak Penghasilan yang akan terutang.
Permohonan diajukan dengan menggunakan Formulir Permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan ke KPP tempat WP pemohon terdaftar.
Pengajuan SKB Potput PPh
Pengajuan permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan diajukan untuk setiap pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 22, Pasal 22 impor, dan/atau Pasal 23
Jangka Waktu Penerbitan SKB Potput PPh
Dalam jangka waktu paling lama 5 hari kerja sejak permohonan SKB diterima secara lengkap, Kepala KPP harus memberikan keputusan dengan menerbitkan:
1. SKB;2. Surat penolakan permohonan SKB. Apabila setelah jangka waktu tsb. Kepala KPP belum
memberikan keputusan, maka permohonan dianggap diterima dan harus diterbitkan SKB dalam jangka waktu 2 (dua) hari setelah jangka waktu tersebut berakhir.
Masa Berlaku SKB Potput PPh
Surat Keterangan Bebas pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan berlaku sampai dengan berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.
Masa Berlaku
1. Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2011
2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-192/PJ/2002 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
SKB untuk Impor (PER-1/PJ/2011)
KPPKPP
WPWP
DJBCDJBC
Permohonan Pembebasan
Pemungutan PPh Psl 22 Impor
Permohonan Pembebasan
Pemungutan PPh Psl 22 Impor
SKB PPh Psl 22 Impor
Lembar 2
SKB PPh Psl 22 Impor
Lembar 2SKB PPh Psl
22 ImporLembar 1
SKB PPh Psl 22 ImporLembar 1
SKB untuk Selain Impor (PER-1/PJ/2011)
KPPKPPKPPKPP
WPWP
Pemotong/PemungutPemotong/Pemungut
Permohonan Pembebasan Pot/Put
PPh Psl 21, 22 Bendaharawan, atau
23
Permohonan Pembebasan Pot/Put
PPh Psl 21, 22 Bendaharawan, atau
23
SKB selain Psl 22 Impor
Lembar 1
SKB selain Psl 22 Impor
Lembar 1SKB selain
Psl 22 ImporLembar 2
SKB selain Psl 22 Impor
Lembar 2
LOGO