Post on 07-Nov-2020
LAMPIRAN XXIII
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 107 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016-2021
RENCANA
STRATEGIS
DINAS KOPERASI USAHA KECIL
MENENGAH DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN BANTUL 2016-2021
ii
DAFTAR ISI
halaman
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... I-1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. I-1
1.2. Landasan Hukum ............................................................................................. I-2
1.3. Maksud dan Tujuan .......................................................................................... I-3
1.4. Sistematika Penulisan ...................................................................................... I-4
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ................................... II-1
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah ................................................ II-1
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ...................................................................... II-5
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................................................... II-7
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ......... II-11
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS .......................................... III-1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah ............................................................................................ III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... III-2
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ..................................................... III-3
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS .............................................................................. III-6
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis .............................................................................. III-7
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN .......................................................................... IV-1
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .......................................................... V-1
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ............. VI-1
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .............................. VII-1
BAB VIII. PENUTUP .............................................................................................. VIII-1
iii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bantul ........................................................... II-8
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bantul ........................................................... III-1
Tabel 3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi
dan Wakil Bupati ................................................................................... III-3
Tabel 3.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah
Renstra Kementerian Koperasi dan ....................................................... III-4
Tabel 3.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka
Menengah Renstra DIY ......................................................................... III-5
Tabel 3.5 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi RTRW ...... III-6
Tabel 3.6 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi KLHS ....... III-7
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul .................................................... IV-1
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul ..................................................... V-1
Tabel 6.1Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Koperasi UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bantul .................................................... VI-2
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ............................... VII-1
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada SDG’s ........... VII-2
iv
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Kabupaten Bantul ................................................................................. II-3
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, danEvaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah bahwa Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu
proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang
melibatkan berbagai unsure pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumberdaya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.
Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan
daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatankerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualita spelayanan
public dan daya saing daerah.Perencanaan pembangunan daerah dilakukan terhadap
rencana pembangunan daerah dan rencana perangkat daerah. Rencana perangkat
daerah terdiri atas: (1) Renstra Perangkat Daerah; dan (2) RenjaPerangkat Daerah.
Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan
pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang
disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Renstra Perangkat Daerah
disusun dengan tahapan:
a. Persiapan penyusunan;
b. Penyusunan rancanngan awal;
c. Penyusunan rancangan;
d. Pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
e. Perumusan rancangan akhir; dan
f. Penetapan.
Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
I - 2
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa tahapan penyusunan RPJMD
sebagaimana berlaku mutatis mutandis terhadap tahapan penyusunan Perubahan
RPJMD. Dengan demikian, tahapan penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga
berlaku mutatis mutandis dengan penyusunan Perubahan Renstra Perangkat Daerah
karena penyusunan Renstra Perangkat Daerah merupakan proses satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan penyusunan RPJMD.
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam rangka
menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Perubahan
Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 berpedoman pada Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021 dan mengacu pada RPJMD DIY Tahun 2017-2022 serta
mempertimbangkan sejumlah dokumen terkait yaitu Perubahan KLHS Tahun 2016-
2021, RTRW Kabupaten Bantul Tahun Tahun 2010-2030, Renstra Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah DIY dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Tahun
2017-2022dan Renstra Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan
Kementerian perindustrianTahun 2015-2019.
. Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan
Renja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten
BantulTahun 2019, 2020, dan 2021.
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyusunan
Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem Pemerintahan Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
I - 3
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, danEvaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentangRencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
5) Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 07 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasidan Usaha Kecil Menengah
Tahun 2015-2019;
6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka
Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022;
7) Peraturan Gubernur DIY Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 ;
11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;
12) Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul.
1.3. Maksud dan Tujuan
Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam
penyusunan Renja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.
I - 4
Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan perangkat
daerah dengan kondisi dan permasalahan terkini;
b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah terhadap
perubahan kemampuan keuangan daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permsalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
II - 1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul
dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Dinas Koperasi,
Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang penyusunan kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan
lembaga tehnis daerah melaksanakan fungsi penunjang.Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Dinas Koperasi,
Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantulmempunyai tugas
membantu bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang koperasi, usaha kecil menengah,
perindustrian dan energi sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul,
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan
energi sumber daya mineral;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan
energy sumber daya mineral;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang koperasi, usaha kecil menengah,
perindustrian dan energy sumber daya mineral;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
Adapun susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Kasubag Umum Dan Kepegawaian
b. Kasubag Program
c. Kasubag Keuangan Dan Aset
3. Kepala Bidang Koperasi
II - 2
a. Kasi Kelembagaan
b. Kasi Pengawasan
4. Kepala Bidang Usaha Mikro
a. Kasi Pemberdayaan
b. Kasi Pengembangan
5. Kepala Bidang Produk Industri
a. Kasi Pengembangan Produk Fungsional
b. Kasi Pengembangan Produk Pangan
6. Kepala Bidang Sarana Dan Insfrastruktur Industri
a. Kasi Pengembangan Sarana Insfrastruktur Dan Industri
b. Kasi Seksi Standarisasi Industri Dan ESDM
7. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
Kelompok jabatan fungsional bertugas membantu Kepala Dinas di bidang
tertentu sesuai dengan keahliannya.
Dengan bagan susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
II-3
SUBAG PROGRAM
SUBAG KEUANGAN DAN ASET
SEKRETARIAT
SUBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
UPT
SEKSI PENGEMB
ANGAN PRODUK PANGAN
BIDANG PRODUK INDUSTRI
SEKSI PENGEMB
ANGAN PRODUK
FUNGSIONAL
BIDANG UMKM BIDANG SARANA DAN ISTRUKTUR INDUSTRI
SeksiESDM
danstandaris
asi
industri
SeksiPengemba
ngan
SaranaInfrastrukt
ur danIndustri
BIDANG KOPERASI
SEKSI KELEMBA
GAAN
SEKSI PENGAWA
SAN
DINAS KOPERASI,UKM DAN
PERINDUSTRIAN
KABUPATEN BANTULJABATAN
FUNGSIONAL
DinasKoperasi,UKM danIndustri TYPE - A
SEKSI PENGEMB
ANGAN
SEKSI PEMBERDA
YAAN
Gambar 2.1.
Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul
II-4
Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan organisasi
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan
pengkoordinasian pwelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Fungsi :
a) Penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b) Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
c) Pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan dan
dokumentasi;
d) Pengelolaan barang milik daerah;
e) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian;
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil menengah dan Perindustrian;
g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat; dan
h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas fungsinya.
b. Bidang Koperasi mempunyai tugas melaksanakanperumusan dan pelaksanaan
kebijakan bidang kelembagaan dan pemberdayaan koperasi
Fungsi :
a) Penyusunan rencana kerja bidang;
b) Perumusan kebijakan bidang kelembagaan dan pengawasan koperasi;
c) Pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan dan pengawasan koperasi;
d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang kelembagaan dan
pengawasan koperasi;
e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kelembagaan dan
pengawasan koperasi;
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;
dan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas fungsinya.
c. Bidang Usaha Mikro mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan bidang pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro
Fungsi :
a) Penyusunan rencana kerja bidang;
b) Perumusan kebijakan bidang pemberdayaan dan pengembangan usaha
mikro;
c) Pelaksanaan kebijakan bidang pemberdayaan dan pengembangan usaha
mikro;
II-5
d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pemberdayaan dan
pengembangan bidang usaha mikro;
e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan dan
pengembangan bidang usaha mikro;
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;
dan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas fungsinya
d. Bidang Produk Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan bidang produk industri.
Fungsi :
a) Penyusunan rencana kerja bidang;
b) Perumusan kebijakan bidang produk industri;
c) Pelaksanaan kebijakan bidang produk industri;
d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang produk industri;
e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidangproduk industri;
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;
dan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas fungsinya
e. Bidang Sarana dan infrastruktur Industri mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan melaksanakan kebijakan bidang sarana dan infrastruktur
industri.
Fungsi :
a) Penyusunan rencana kerja bidang;
b) Perumusan kebijakan bidang pengembangan sarana dan infrastruktur
industri serta standarisasi industri dan energi sumber daya mineral;
c) Pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan sarana dan infrastruktur
industri serta standarisasi industri dan energi sumber daya mineral;
d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan sarana
dan infrastruktur industri serta standarisasi industri dan energi sumber
daya mineral;
e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengembangan sarana
dan infrastruktur industri serta standarisasi industri dan energi sumber
daya mineral;
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;
dan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas fungsinya
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2..1. Kondisi Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul didukung dengan sumberdaya sebagai
berikut:
II-6
No Uraian Sekretariat Bidang Koperasi
Bidang UKM
Bidang Produk Industri
Bidang sarinfra
A Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sarjana S2 3 2 2 3 1
Sarjana S1 2 2 3 2 3
Diploma 1
SLTA 7 2 3 2 3
SLTP 2
SD 1
B Berdasarkan Pangkat & Golongan
Pembina Utama Muda (IV/c) 1
Pembina TK I (IV/b) 1
Pembina (IV/a) 1 2 1 3 1
Penata TK I (III/d) 1 1 2
2
Penata (III/c) 1
1 1 1
Penata Muda Tk I ( III/b)
2 2 2 1
Penata Muda Tk I ( III/a)
1
Pengatur Muda (II/a) 1
Pengatur Muda Tk I (II/b) 5 1 1 1 2
Pengatur ( II/c) 1
Pengatur Tk I (II/d) 1
Juru Tk I (I/d) 2
Juru Muda Tk I 1 C Berdasarkan Jenis Jabatan
Pejabat Struktural 5 2 3 3 3
Fungsional Umum 11 4 5 4 4
2.2..2. Kondisi Sarana Prasarana
Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas Koperasi,
Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul didukung pula dengan
sarana prasarana sebagai berikut:
NO ASET JUMLAH SATUAN
1 Gedung Kantor 1 unit
2 Showroom Kerajinan 1 unit
3 UPT Kasongan 1 unit
4 Showroom Karangtengah 1 unit
5 Showroom Pandak 1 unit
6 BangunanPupukorganik 1 unit
7 RumahProduksiTatahSungging 1 unit
8 KendaraanRodaDua 14 unit
9 Kendaraanrodaempat 6 unit
II-7
10 Komputer 30 unit
11 Laptop 20 unit
12 Printer 23 unit
13 LCD proyektor 3 unit
14 MesinKetik 13 unit
15 Televisi 4 unit
16 CCTV 8 unit
17 Kamera&Handycam 7 unit
18 Aiponbox 8 unit
19 Mesin fax 1 unit
20 Amplifier 1 unit
21 Genset 1 unit
22 Papan Visual 1 unit
23 AC 30 unit
24 Partisi Backdrop FO 1 unit
25 Alat Display 1 unit
26 Meja 150 unit
27 Kursi 241 unit
28 Almari 34 unit
29 Filling Kabinet 34 unit
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Nilai capaian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul selama kurun waktu 5 tahun periode Renstra Tahun 2011-2015
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul disajikan
pada tabel berikut ini :
II-8
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ……….*)
Kabupaten Bantul
No Indikator kinerja Satuan
Target Renstra Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Renstra Tahun 2011-2015 Rasio Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
K K K K K K K K K K K K K K K
1
Fasilitasi Perlindungan Konsumen
dan Pengamanan Perdagangan
kegiatan 1 19,030,000 1 68,280,000 1 55,000,000 1 205,190,000 1 225,709,000 1 18,830,000 1 65,003,000 5 54,720,000 5 173,856,000 155,662,000 100.00% 98.95% 100.00% 95.20% 500.00% 99.49% 500.00% 84.73% 0.00% 68.97%
2 Peningkatan keterampilan pelaku usaha eksport/pemasok produk
eksport
unit usaha 40 40 53,000,000 50 297,200,000 60 179,000,000 70 196,000,000 40 40 51,140,000 50 223,160,000 60 132,197,700 60 86,160,000 100.00% 100.00% 96.49% 100.00% 75.09% 100.00% 73.85% 85.71% 43.96%
3
Peningkatan promosi melalui pameran
kali 18 1,104,161,900 8 1,416,662,500 8 8 1,720,475,000 8 1,892,522,500 18 8 1,377,523,804 9 1,222,917,758 12 1,482,078,582 4,148,781,100 100.00% 0.00% 100.00% 97.24% 112.50% 150.00% 86.14% 0.00% 219.22%
4
Peningkatan kualitas pasar
tradisional
unit 1 1,143,321,300 1 940,413,000 1 940,413,000 1 940,413,000 2 1 1 4 3 100.00% 0.00% 100.00% 0.00% 400.00% 0.00% 300.00% 0.00%
5
Penyelenggaraan promosi produk
UMKM
kegiatan 18 3 3 3 3 18 3 3 15 6 100.00% 100.00% 100.00% 500.00% 200.00%
6
Monitoring evaluasi dan pelaporan pameran produk UMKM
kegiatan 16 4 4 4 4 16 4 8 20 39 100.00% 100.00% 200.00% 500.00% 975.00%
7
Fasilitasi peningkatan inovasi
sistem produksi UMKM
kegiatan 5 12,635,083 69,386,000 5 72,326,000 5 99,215,485 5 84,150,000 0.00%
8
Fasilitasi dan pembinaan unit
usaha ber-TDI
unit usaha 61 326,573,635 45 1,003,750,000 50 55 1,052,010,000 60 1,157,211,000 61 324,892,885 45 902,215,800 161 1,271,255,900 55 2,555,455,675 15 2,804,857,265 100.00% 99.49% 100.00% 89.88% 322.00% 100.00% 242.91% 25.00% 242.38%
9
Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber-IUI
unit usaha 12 15 18 20 22 12 15 14 14 100.00% 100.00% 77.78% 70.00% 0.00%
10
Pertumbuhan IKM
persen
11
Peningkatan kapasitas SDM UKM
orang 240 340 270 285 300 240 340 100.00% 100.00% 0.00% 0.00% 0.00%
12
Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber-SIUP
unit usaha 507 15 18 20 22 507 15 92 92 100.00% 100.00% 511.11% 460.00% 0.00%
II-9
13
Fasilitasi dan pembinaan unit
usaha ber-TDP
unit usaha 399 15 18 20 22 399 15 140 140 100.00% 100.00% 777.78% 700.00% 0.00%
14
Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber-TDG
unit usaha 12 15 18 20 22 12 15 20 20o 100.00% 100.00% 111.11% 100.00% 0.00%
15 Pembinaan OVOP sentra / kawasan
45,000,000 17 167,445,000 43,640,000 17 170,140,800 1 97,790,538 96.98% 100.00% 101.61%
II-10
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang dihadapi oleh Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang adalah
sebagai berikut:
a. Masih lemahnya daya saing pelaku usaha
b. Produk masih berorientasi primer
c. Terbatasanya bahan baku
d. Produktivitas pelaku usaha yang rendah
e. Sarana dan prasarana teknologi pengolahan/produksi yang kurang memadai.
f. Data Perindustrian ,Usaha Mikro dan koperasi yang kurangakurat.
Sedangkan peluang bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah
sebagai berikut:
a. Jalan Jalur Lintas Selatan, Bandara dan Kawasan Industri akan mengakibatkan
tumbuhnya pariwisata baru.
b. Jumlah tenaga kerja yang melimpah.
c. Rasio angka ketergantungan yang kecil
d. Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
e. Terbukanya akses internet untuk promosi KUKM.
III - 1
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul masih menghadapi beberapa
permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul
No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
1. 2. 3. 4. 5. . 6.
Rendah SDM pengelola Koperasi serta minimnya permodalan untuk koperasi. Rendahnya legalitas (perizinan) dan kurangnya modal bagi UMK Kurangnya jiwa entrepreneur bagi Pasangan Usia Subur Produk industri kreatif baru di Bantu yang belum dikenal khalayak luar Angka kemiskinan dan gini ratio yang masih tinggi Standarisasi produk industri masih kurang Belum optimalnya kinerja DEKRANASDA di level Kabupaten Bantul
Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi. Kurangnya kesadaran pelaku usaha untuk mendapatkan izin/ Legalitas UMK Kurangnya pengalaman dan takut dalam berwirausaha Kurangnya inovasi dalam pemasaran produk Perlunya inovasi dan dalam usaha pemberdayaan masyarakat miskin Belum optimalnya kinerja DEKRANASDA di level Kabupaten
Tingkat pendidikan pengurus koperasi yang belum memadai Banyak pelaku usaha mikro belum ber IUMK SDM pelaku UMKM masih belum punya daya saing Kurangnya pemahaman dan pelatihan wirausaha bagi PUS Belum mengetahui digitalisasi ekonomi Belum melek teknologi Belum banyak dilatih dalam pemasaran Kurangnya pelatihan penumbuhan IKM baru Kurangnya pemberdayaan masyarakat kelompok masyarakat miskin Terdapat ego pengurus di setiap wilayah Kurangnya komunikasi
III - 2
7.
Banyaknya IKM non sentra baru yang bermunculan
Bantul Masih belum ada updating data IKM non sentra terbaru
dan pembinaan secara intensif dan kontinyu Kurangnya personil dalam dalam pendataan IKM non sentra Jumlah IKM non sentra terus bertambah setiap tahunnya
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten
Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,
berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat
Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani,
rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki
tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa patriotisme
cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan
pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan
ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh
Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, maka
dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari
KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan
berkepribadian luhur.
III - 3
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan
pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis,
aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021,
maka tugas dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul terkait erat dengan pencapaian misi ke-3 Mewujudkan kesejahteraan
masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan
pengentasan kemiskinan. Faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul terhadap
pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan
Wakil Bupati
No Misi ke-3 Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
1. Pangsa Pasar yang semakin terbuka;
2. Terbukanya lapangan kerja;
3. Tersedianya potensi usaha;
4.Respon positif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah
1. Pengaruh globalisasi; 2. Tingginya tingkat
persaingan usaha; 3. Tingginya selektifitas
produk yang digunakan
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
tahun 2015-2019
3.3.2. Sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Republik
Indonesia Koperasi dan UKM Repubik Indonesia Tahun 2015-2019 adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatnya kontribusi KUKM dalam perekonomian melalui pengembangan
komoditas berbasis koperasi/ sentra di sektor sektor unggulan;
2) Meningkatnya daya saing Koperasi dan KUKM;
3) Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan;
4) Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan
praktek berkoperasi dan usaha yang baik oleh masyarakat;
III - 4
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM
Repuyblik Indonesia Tahun 2015-2019 tersebut, faktor-faktor pendorong dan
penghambat pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Tahun 2015-2019.
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian Koperasi dan UKM RI
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional
Adanya UMKM dalam jumlah besar merupakan modal dasar untuk berkontribusi lebih besar dalam perekonomian
Kurangnya kemampuan manajerial pengelola (SDM) koperasi yang optimal Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau bergantung pada bantuan pemerintah
2. Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Terlaksananyakajian/rintisan/ replikasi/publikasi, pengemban ganteknologi informasi pengkajian dan partisipasi pada forum kerjasama internasional dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Rendahnya kinerja koperasi menyebabkan pelayanan prima koperasi belum optimal Rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi
3. Peningkatan Daya Saing
Adanya Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan
4. Peningkatan produksi dan Pemasaran produk Usaha Kecil dan Menengah Nasional.
Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM
5. Penyediaan akses pembiayaan KUMKM.
Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil
6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UKM.
Jumlah peserta diklat kewirausahaan
III - 5
7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM
Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian
3.3.3. Telaahan Renstra Dinas Koperasi dan UKM Daerah DIY
Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Koperasi dan UKM Daerah
DIYadalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam perekonomian melalui pengembangan
komoditas berbasis koperasi/sentra di sektor-sektor unggulan.
2) Peningkatan daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah
3) Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan.
4) Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan
praktek berkoperasi yang baik oleh masyarakat
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Dinas Koperasi dan UKM
Daerah DIY tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra
Dinas Koperasi dan UKM DIY
No Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas Koperasi dan
UKM DIY Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam perekonomian melalui pengembangan komoditas berbasis koperasi/sentra di sektor-sektor unggulan.
Adanya perkembangan ekonomi DIY pada sektor pariwisata maupun perdagangan mendorong tumbuh kembangnya usaha Koperasi dan UKM
Kurangnya akses pemodalan bagi Koperasi dan UKM Kurangnya kapasitas SDM Koperasi dan UKM
2. Peningkatan daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah
Adanya motivasi usaha pelaku Koperasi dan UKM DIY yang potensial untuk dikembangkan
Masih rendahnya kesadaran untuk mengurus standarisasi produk Usaha Koperasi maupun UKM
3. Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan
Adanya kreatifitas pelaku usaha di DIY cukup tinggi sehingga mampu menciptakan
Lemahnya inovasi dan motivasi Koperasi dan UKM untuk menjawab tantangan jaman
III - 6
produk-produk yang memiliki ciri khas dan bernilai tinggi
4. Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan praktek berkoperasi yang baik oleh masyarakat
Kualitas kelembagaan Koperasi dan UKM
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.4.1. Telaahan RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030. Tujuan penataan ruang di
Kabupaten Bantul adalah mewujudkan Kabupaten Bantul yang maju dan mandiri
dengan bertumpu pada sektor pertanian sebagai basis ekonomi serta didukung sektor
industri pengolahan, pariwisata-budaya, perdagangan, dan jasa serta perikanan dan
kelautan dengan memperhatikan pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko
bencana. Dengan demikian, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul ditinjau dari
implikasi RTRW adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi RTRW
No
Telaahan RTRW terkait Tupoksi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Adanya kawasan peruntukan industry besar dan menengah di Sedayu dan Piyungan
Peningkatan infrastruktur sesuai dengan aspirasi masyarakat dan perencanaan tata ruang wilayah
Adanya penataan di kawasan industry berdampak pada masyarakat sekitar
3.4.2. Telaahan KLHS
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
III - 7
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Telaahan terhadap
KLHS diperlukan untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang direncanakan
telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian,
faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul ditinjau dari implikasi KLHS adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi KLHS
No
Telaahan KLHS terkait Tupoksi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Adanya program pengembangan industri kecil dan menengah ; dan Program pengembangan sentra-sentra industri potensial yang berpotensi dampak negative sedang.
Dengan berkembangnya sektor industri pengolahan telah mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat
Masih adanya kegiatan industri pengolahan yang belum ramah lingkungan dan cenderung menimbulkan pencemaran
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul sebagaimana
telah dikaji pada sub-bab sebelumnya, maka diperoleh isu-isu strategis Dinas Koperasi,
Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul yang akan ditangani pada
periode Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Optimalisasi penyelenggaraan urusan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bantul
2) Efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah
3) Peningkatan kualitas koordinasi dalam komitmen pimpinan dan jajarannya dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat
4) Peningkatan sumber daya aparatur didukung dengan sarana prasarana yang
optimal
5) Penyusunan kebijakan yang efektif dengan memperhatikan pelayanan
masyarakat
IV - 1
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 tahun. Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan
tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah/perangkat daerah yang diperoleh
dari pencapaian outcome program perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran
merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana
untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Selanjutnya, rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran
Capaian Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Mewujudkan
daya saing
koperasi dan
UMKM dan
fasilitasi
pembiayaan
Meningkatnya
daya saing
kopersi
Peningkatan kesehatan koperasi
- 10 10 10 10 10
2 Menumbuh
kembangkan
perlindungan
kewirausaha
an UMKM
Meningkatnya
Produktivitas
Kelembagaan
KUKM
Cakupan KUKM yang Naik Kelas
- 192 180 180 180 180
3 Peningkatan
kulitas SDM
produk
komoditas
unggulan
daerah
Meningkatnya
Industri
Daerah
Pertumbuhan Industri
2,07% 3,4% 1,7% 3,4% 3% 4%
IV - 2
4 Mewujudkan
pembanguna
n sarana
prasarana
infrastruktur
industri yag
bewawasan
lingkungan
dan
meningkatka
n
pemanfaatan
energi untuk
industri
Meningkatnya
penunjang
sarana dan
prasarana
ekonomi
kerakyatan
dan
tercukupinya
kebutuhan
energi untuk
industri
Cakupan ketersediaan energi
- 75% 76% 77% 78% 80%
V - 1
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan
grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan
merupakan pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna
mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
MISI ke 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah
Kebijakan
Mewujudkan daya saing
koperasi dan IMKM dan
fasilitasi pembiayaan
Meningkatnya daya
saing koperasi dan
UMKM
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Peningkatan
kelembagaan
Menumbuh kembangkan
perlindungan
kewirausahaan UMKM
Meningkatnya
Produktivitas
Kelembagaan KUKM
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Peningkatan
KUKM yang
naik kelas
Peningkatan kualitas
SDM produk komoditas
unggulan daerah
Meningkatnya Industri
Daerah
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Peningkatan
kualitas SDM
dan produk
Mewujudkan
pembangunan sarana
prasarana infrastruktur
industry yang bewawasan
lingkungan dan
meningkatkan
pemanfaatan energy
untuk industri
meningkatnya
penunjang sarana dan
prasarana ekonomi
kerakyatan dan
tercukupinya
kebutuhan energy
untuk industri
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Standarisasi
produk
industry dan
pemenuhan
kebutuhan
energi
VI - 1
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tahap penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah serta
pendanaannya merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai
analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam bentuk program/kegiatan.
Rencana program dan kegiatan disertai pendanaan indikatir Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut:
VI - 2
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul
Tujuan Sasaran
Urusan Bidang Urusan,
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
OPD RKPD 2018
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Capaian Nilai AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
0
317.900.000
81
824.763.440
82
1.233.060.084
83
1.183.575.552
84
1.236.575.337
85
1.298.404.103
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Penyediaan jasa, peralatan, dan perlengkapan perkantoran
n/a 100%
131.902.000
100%
140.509.084
100%
145.000.000
100%
150.000.000
100%
155.000.000
Jumlh Perijinan Kendaraan Dinas 18 unit
Jumlah Honor Administrasi Keuangan
- 132 ob
Jumlah ATK -
41 jenis
Jumlah Perangko dan Benda Pos lainnya
- 420 lembar
Jumlah rekening telepon -
12 bulan
Jumlah rekening listrik - 12 bln
Jumlah surat kabar -
12 bulan
VI - 3
Jumlah Cetak Dokumen
- 4 jenis
Jumlah Penggandaan Dokumen
- 90.000 lbr
Jumlah Peralatan Kebersihan dan Pembersih Kantor
-
12 bln
Jumlah Tabung Gas
- 12 bln
Jumlah alat listrik
- 8 jenis
Jumlah cetak profil
- 1250 ex
Penyediaan rapat-rapat, koordinasi dan konsultasi
n/a 100%
542.047.040
100%
1.092.551.000
100%
1.038.575.552
100%
1.086.575.337
100%
1.143.404.103
Jumlah makan dan minum rapat
1500 orang
Jumlah snack minum tamu
300 orang
Jumlah perjalanan Dinas Dalam Daerah
5 paket
Jumlah perjalanan Luar Daerah
1 ls
Jumlah Snack Rapat
Jumlah koordinasi
5 paket
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur
0
523.800.000
95
771.545.000
96
236.641.000
97
599.204.600
98
626.036.613
100
657.338.444
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
n/a 100%
4.434.880.400
100%
10.000.000
100%
95.000.000
100%
105.000.000
100%
157.338.444
VI - 4
Jumlah komputer
Jumlah printer
Pengadaan Peralatan gedung kantor
n/a 100%
254.125.000
100%
97.250.000
100%
200.000.000
100%
205.000.000
100%
210.000.000
Jumlah Gordyn
Jumlah Mebelair
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
n/a 100%
75.200.000
100%
15.002.000
100%
129.204.600
100%
135.000.000
100%
140.000.000
AC Standing 1, AC split 9 unit, komputr 7 unit, laptop 5 unit, printer 8 unit, ups 4 unit, cctv 5 unit, interior ruang rapat, interior ruang kerja, teralis, rolling display lob pemda
49 unit
Pemeliharaan rumah dan gedung kantor
n/a 100%
94.340.000
100%
24.991.000
100%
100.000.000
100%
108.000.000
100%
75.000.000
Terlaksananya Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor
2
kantor
2
kantor
Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional
n/a 100%
30.000.000
100%
89.398.000
100%
75.000.000
100%
73.036.613
100%
75.000.000
Jumlah kendaraan dinas yang terpelihara
18 unit
· Jumlah pengadaan suku cadang kendaraan
18 unit
Jumlah BBM
87.000 ltr
VI - 5
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Cakupan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
0
104.575.000
80
114.920.000
85
99.767.850
90
124.510.000
95
130.085.481
100
136.589.755
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Bimtek dan Peningkatan Kapasitas Aparatur
n/a 100%
109.380.000
100%
6.040.000
100%
124.510.000
100%
130.085.481
100%
136.589.755
Jumlah pelaksanaan senam
22
Jumlah Pembinaan ASN
2
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Capaian Nilai Evaluasi Kinerja
0
357.390.050
79
204.596.000
80
163.688.416
85
749.838.000
90
783.415.284
95
822.586.048
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Perencanaan dan Koordinasi Program Kegiatan
n/a 100%
169.376.000
100%
42.610.000
100%
749.828.000
100%
783.415.284
100%
822.586.048
Jumlah dokumen perencanaan
Terlaksananya pelayanan front office dan kearsipan, perencanaan, publikasi, FGD renstra, pameran insidentil, FGD pelatihan
6 jenis
Penyusunan Laporan capaian kinerja keuangan, barang, kepegawaian dan
n/a 100%
35.220.000
100%
121.078.416
100% 100% 100%
VI - 6
ketatausahaan
Penyusunan Renja, Evaluasi SOP, SPM, IKM, Esakip 5 dok
Laporan capaian kinerja LKJ, LPPD, Laporan Triwulan, CALK, LKPJ
6 laporan
Menumbuh kembangkan perlindungan kewirausahaan UMKM,
Meningkatnya produktivitas kelembagaan KUKM
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Jumlah KUKM yang mendapatkan kemudahan akses permodalan
20
152.066.000
20
135.000.000
50
504.184.000
60
417.275.000
70
435.960.318
80
457.758.333
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
152.066.000
20
155.000 50
504.184.
000 60
417.275.000
70
435.960.318
80
457.758.333
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
jumlah wirausaha baru
100
191.855.000
100
200.000.000
100
847.556.000
200 494.850.000
300 517.009.078
400 542.859.5
32
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pengembangan Kewirausahaan
191.855.000
100
200.000.000
100
847.556.000
200 494.850.000
300 517.009.078
400 542.859.5
32
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Peningkatan partisipasi produk Usaha Mikro
0
810.268.000
3 818.984.000
3
128.318.000
3
87.300.000
3
91.209.240
3
95.769.702
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pengembangan Industri Rumah Tangga dan UMKM
Terlaksanya penyuluhan IRT dan UMKM : 1 Kali
n/a 22.000.000
VI - 7
Peningkatan Promosi UMKM
jumlah promosi n/a 2 796.984.000
2
128.318.000
2
87.300.000
2
91.209.240
2
95.769.702
Mewujudkan daya saing
koperasi dan UMKMdan Fasilitasi
kelembagaan
Meningkatnya daya saing koperasi
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Cakupan Koperasi yang melaksanakan RAT
0
789.989.000
74,8
1.655.440.000
80
684.250.000
85
1.009.207.800
90
1.054.399.504
95
1.107.119.479
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi
n/a
220.400.000
98.400.000
108.000.000
134.399.504
145.000.000
Peningkatan Manajemen Perkoperasian
n/a
885.090.000
149.550.000
250.000.000
255.000.000
360.000.000
Pengembangan Kerjasama dan Kemitraan Koperasi
n/a
482.350.000
337.525.000
365.000.000
375.000.000
302.000.000
Peningkatan kualitas Kelembagaan DEKOPINDA
n/a
67.600.000
98.775.000
286.207.800
290.000.000
300.119.479
Peningkatan kualitas SDM
produk komoditas unggulan daerah
Meningkatnya industri daerah
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Cakupan Jumlah IKM Non Sentra Yang dikembangkan
0
7.222.089.102
3,53
7.098.585.000
4,48
7.098.585.000
5
1.056.275.000
6
1.103.574.344
7
1.158.753.061
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pembinaan IKM Melalui Dekranas Kabupaten Bantul
n/a
350.211.000
409.124.800
210.250.000
220.560.000
225.300.000
Pengembangan Pemasaran IKM
n/a
986.000.000
287.168.600
300.286.200
250.000.000
303.450.000
Pengembangan dan Pemberdayaan IKM
n/a
1.028.760.000
729.905.000
245.000.000
303.000.344
330.000.000
VI - 8
Pengembangan Industri Kreatif
n/a
4.370.236.000
5.672.386.000
300.738.800
330.014.000
300.003.061
Jumlah festival batik
1 1 1 1
Workshop penguatan industri kreatif
2 2 2 2
Jumlah pameran 2 2 2 2
Mewujudkan pembangunan sarana prasarana infrastruktur industri yang berwawasan lingkungan dan meningkatkan pemanfaatan energi untuk industri
Meningkatnya penunjang sarana dan prasarana ekonomi kerakyatan dan tercukupinya kebutuhan energi untuk industri
Program Potensi Energi
Meningkatnya Cakupan Potensi Ketersediaan Energi
- 20
60.000.000
40
127.343.500
60
240.077.850
80
364.085.635
100
500.494.199
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pendataan Potensi Energi
n/a
60.000.000
127.343.500
240.077.850
364.085.635
500.494.199
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
jumlah usaha yang terstandarisasi
0
165.840.000
10
159.150.000
10
585.700.000
20 282.985.000
30 295.656.894
50 310.439.7
39
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Pengembangan Sistem dan Inovasi Teknologi Industri
165.840.000
159.150.
000
585.700.
000
282.985.000
295.656.894
310.439.739
Program penataan struktur industri
Jumlah Kerjasama pemenuhan bahan baku industri
88.430.
000 2
26.868.0
00 2
2.499.05
3.000 2
317.345.000
2 331.555.514
2
348.133.289
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
VI - 9
Pengembangan Kebijakan dan Kerjasama Teknologi
88.430.
000
26.868.0
00
2.499.05
3.000
317.345.000
331.555.514
348.133.289
Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
Cakupan pengembangan sentra industri potensial
17
449.008.600
8
650.000.000
20
850.000.000
30 938.600.000
50 980.629.930
80 1.029.661
.427
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian
Penyusunan Profil Sentra
449.008.600
650.000.000
850.000.000
938.600.000
980.629.930
1.029.661.427
VII - 1
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam 5 tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Tahun
2016-2021. Indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja Kondisi
Kinerja pada Akhir Periode
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Cakupan Jumlah KUKM yang Naik Kelas
Unit - 192 180 180 180 180 180
2 Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas
Unit - 180 180 180 180 180 180
3
Peningkatan tingkat Kesehatan Koperasi
Unit 10 10 10 10 10 10 10
4
Cakupan Pengembangan Potensi Ketersediaan Energi
% 0 75 76 77 78 80 90
5 Pertumbuhan Industri
% 2 3,4 1,7 3,4 3 4 4