Post on 19-Feb-2018
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
1/33
Makalah Problem Based Learning
KASUS 5
Euthanasia Pasif
Priscilla Samuel
(priscillasamuel!ahoo"co"id#
$%&'%%&$)%
*akultas KedokteranUni+ersitas Kriten Krida ,acana
'%$$
$
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
2/33
BAB I
Pendahuluan
Perkembangan dunia !ang semakin ma-u dan peradaban manusia !ang
gemilang sebagai
refleksi dari kema-uan ilmu pengetahuan dan teknologi. persoalan&
persoalan norma dan hukum
kemas!arakatan dunia bisa bergeser sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi mas!arakat !angbersangkutan" Kebutuhan dan aspirasi mas!arakat menempati
kedudukan !ang tinggi" Apabila
ter-adi pergeseran nilai dalam mas!arakat. interpretasi terhadap hukum
-uga bisa berubah"
Akibat gerakan kebebasan. mas!arakat barat !ang menganut sistem
demokrasi liberal
dimana hak indi+idu sangat di-un-ung tinggi dan nilai&nilai moral telah
terlepas dari poros agama
(gere-a#. ditandai dengan berkembangn!a paham sekularisme" Siapapun
(termasuk pemerintah#
tidak boleh mencampuri dan mengganggu hak indi+idu"Masalah euthanasia sudah ada se-ak kalangan kesehatan menghadapi
pen!akit !ang tidak
'
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
3/33
dapat diembuhkan. sementara pasien sudah dalam keadaan merana dan
sekarat" /alam keadaan
demikian tidak -arang pasien memohon agar dibebaskan dari penderitaan
dan tidak ingin
diperpan-ang hidupn!a lagi atau di lain kasus keadaan pada pasien !ang
sudah tidak sadar.
keluarga pesakit tidak tega melihat pasien penuh penderitaan men-elang
a-aln!a dan minta
kepada dokter untuk tidak meneruskan pengobatan atau bila perlu
memberikan obat !ang
mempercepat kematian"$
Euthanasia berasal dari kata 0unani Euthanathos" Eu 1 baik" 2anpa
penderitaan3 sedang
tanathos 1 mati" /engan demikian euthanasia dapat diartikan mati
dengan baik tanpa penderitaan" Ada !ang mener-emahkan mati cepat
tanpa derita" Belanda. salah satu 4egara di Eropa !ang ma-u dalam
pengetahuan hukum kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai dengan
rumusan !ang dibuat oleh Euthanasia Stud! roup dari K4M (6katan
/okter Belanda# Euthanasia adalah dengan senga-a tidak melakukansesuatu untuk memperpan-ang hidup seorang pasien atau senga-a
melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup
seorang pasien dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri"
7
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
4/33
8Sedangkan menurut 9ommisie dari e:ondheidsraad (Belanda#
euthanasia adalah perbuatan !ang dengan senga-a memperpendek hidup
ataupun dengan senga-a tidak memperpan-ang hidup demi kepentingan
si pasien oleh seorang dokter ataupun ba;ahan !ang bertanggung -a;ab
kepadan!a "Euthanasia dalam
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
5/33
Perkembangan euthanasia tidak terlepas dari perkembangan konsep
tentang kematian" Usaha manusia untuk memperpan-ang kehidupan dan
menghindari kematian dengan mempergunakan kema-uan ipetek
kedokterantelah memba;a masalah baru dalam euthanasia. terutama
berkenaan dengan penentuan kapan sesorang din!atakan telah mati"
/ikenal beberapa konsep tentang mati seperti>
$"Mati sebagai berhentin!a darah mengalir
'" Mati sebagai saat terlepasn!a n!a;a dari tubuh
7" ?ilangn!a kemmapuan tubuh secara permanen
)" ?ilangn!a manusia secar permanen untuk kembali sadar dan
melakukan interaksi social
Konsep mati dan berhentin!a darah mengalir seperti dianut selama ini
dan !ang -uga diatur dalam PP $@ tahun $@$ men!atakan bah;a mati
adalah berhentin!a fungsi -antung dan paru&paru. tidak bisa
dipergunakan lagi karena teknologi resusitasi telah memungkinkan
-antung dan paru&paru !ang semua terhenti kini dapat dipacu untuk
berden!ut kembali dan paru&paru dapat dipompa untuk berkembang
kempis kembali" Konsep mati dari terlepasn!a dari tubuh sering
menimbulkan keraguan karena misaln!a pada atindakan resusitasi !an
gberhasil. keadaan demikian menimbulkan kesan seakan&akan n!a;adapat ditarik kembali" Mengenai konsep mati dari hilangn!a kembali
kemampuan tubuh secara permanen untuk men-alankan fungsin!a secar
terpadu -uga dipertan!akan karena organ&organ berfungsi sendiri& sendiri
5
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
6/33
tanpa terkendali karenaotak telah mati" Untuk kepentingan transplantasi
konsep ini menguntungkan tetapi secar moral tidak dapat diterima
karena ken!ataann!a organ&organ masih berfungsi meskipun tidak
terpadu lagi"
Bila dibandingkan dengan manusia sebagi mahluk social !aitu indi+idu
!ang mempun!ai kepribadian. men!adari kehidupann!am
kekhususann!a. kemampuann!a mengingat. menentukan sikap dan
mengambil keputusan. menga-ukan alas an !ang masuk akal. mampu
berbuat. mampu menikmati. mengalami kecemasan dan sebagain!a.
maka penggerak dari otak baik secara fisik amupun social makin
ban!ak dipergunakan" Pusat pengendali ini terdapat dalam batang otak"
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
7/33
menggunakan teknik penghidupan kembali apapun" ,alaupun sampai
sekarang tidak ada alat !ang sungguh&sungguh memuaskan dapat
digunakan untuk penentuan saat mati ini. alat elektroensefalograf dapat
diandalkan untuk maksud tersebut" Dika penentuan saat mati
berhubungan dengan kpentingan transplantasi organ. keputusan mati
harus dilakukan oleh' orang dokter atau lebih dan dokter !ang
menentukan saat mati itu tidak boleh ada kaitann!a langsung dengan
pelaksanaan euthanasia" Euthanasia bisa ditin-au dari beberapa sudut"
Menurut *rans Magnis Suseno . dari cara dilaksanakann!a. euthanasia
dibedakan atas>
$" Euthanasia pasif
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala
tindakan atau
pengobatan !ang perlu untuk mempertahankan hidup manusia
'" Euthanasia aktif
Euthanasia aktif adalah perbuatan !ang dilaku!kan secar medic melalui
inter+ensi aktif oleh seorang dokter engan tu-uan untuk mengakhiri
hidup manusia"
Euthanasia aktif dapat dibedakan men-adi >
$# Euthanasia aktif langsung (direct#
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
8/33
Adalah dilakukann!a tindakan medic secara terarah !ang diperhitungkan
akan mengakhiri hidup pasien atau memperpendek hidup pasien" Denis
euthanasia ini dikenal -uga sebagaiMerc! Killing"
'# Euthanasia aktif tidak langsung (indirect#
Adalah dimana dokter atau tenaga kesehatan melakukan tindakan medic
untuk meringankan penderitaan pasien namun mengetahui adan!a resiko
tersebut dapat memperpendek atau mengakhiri hidup pasien"
/itin-au dari permintaan. euthanasia dibedakan atas>
$" Euthanasia +olunteer m euthanasia sukarela euthanasia atas
permintaan pasien Adalah euthanasia !ang dilakukan atas permintaan
pasien secar asadar dan diminta berulang&ulang
'" Euthanasia in+oluntir (tidak atas permintaan pasien#
Adalah euthanasia !ang dilakukan pada pasien !ang sudah tidak sadar
dan biasan!a keluarga pasien !ang meminta
Kedua -enis euthanasia ini dapat digabung"Misaln!a euthanasia pasif
+olunteer. euthanasia aktif in+olunteer. euthanasia aktif langsung
in+oluntir dan sebagain!a" Ada !ang melihat pelaksanaan euthanasia
dari sudut lain dan membagin!a atas )kategori. !aitu>
@
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
9/33
$" 2idak ada bantuan dalam proses kematian tanpa maksud
memperpendek hidup
pasien"
'" Ada bantuan dalam proses kematian tanpa maksud memperpendek
hidup pasien
7" 2idak ada bantuan dalam proses kematian dengan tu-uan
memperpendek hidup
pasien"
)" Ada bantuan dalam proses kematian dengan tu-uan memperpendek
hidup pasien"
BAB II
Kasus
seorang pasien berusia C' tahun datang kerumah sakit dengan karsinoma
kolon !ang telah terminal" Pasien masih cukup sadar dan berpendidikan
cukup tinggi" 6a memahami benar posisi kesehatann!a dan keterbatasan
kemampuan ilmu kedokteran saat ini" 6a -uga memiliki pengalaman pahitse;aktu kakakn!a men-elang a-aln!a dira;at di 69U dengan peralatan
bermacam&macam tampak sangat menderita. dan alat&alat tersebut
tampakn!a han!a memperpan-ang penderitaan!a sa-a"
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
10/33
meminta kepada dokter apabila dia mendekati a-aln!a agar menerima
terapi minimal sa-a (tanpa antibiotika. tanpa peralatan 69U.dll#. dan ia
ingin mati dengan tenang dan ;a-ar" 4amun ia tetap setu-u apabila ia
menerima obat&obatan penghilang rasa sakit bila memang dibutuhkan"
BAB III
Prinsip-Prinsip Tentang Etika Kedokteran
Denis hubungan dokter & pasien sangat dipengaruhi oleh etika profesi
kedokteran. sebagai konsekuensi dari ke;a-ibanke;a-iban profesi !ang
memberikan batasan atau rambu&rambu hubungan tersebut" Ke;a-iban&
ke;a-iban tersebut tertuang di dalam prinsip&prinsip moral profesi. !aitu
autonom! (menghormah hak&hak pasien#. beneficence (berorientasi
kepada kebaikan pasien#. non maleficence (tidak mencelakakan atau
memperburuk keadaan pasien# clan -ustice ustice (meniadakan
diskriminasi# !ang disebut sebagai prinsip utama3 dan +eracit!
(kebenaran 1 truthfull inforniation#. .fidelit!(kesetiaan#. pri+ac!. dan
confidentialit! (men-aga kerahasiaan# sebagai prinsip turunann!a"'
Sebagaimana la!akn!a hubungan antara profesional dengan klien pada
umumn!a. maka hubungan antara dokter dengan pasien -uga mengikuti
$%
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
11/33
alternatif -enis hubungan !ang sama" Pada a;aln!a hubungan dokter &
pasien adalah hubungan !ang bersifat paternalistik. dengan prinsip moral
utama adalah beneficence"'
Beauchamp and 9hildress ($)# menguraikan bah;a untuk mencapai
ke suatu keputusan etik diperlukan ) kaidah dasar moral (moral
principle# dan beberapa rules diba;ahn!a" Ke&) kaidah dasar moral
tersebut adalah >7
$" Prinsip otonomi. !aitu prinsip moral !ang menghormati hak&hak
pasien. terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination#"
Prinsip moral inilah !ang kemudian melahirkan doktrin informed
consent3
'" Princip beneficence. !aitu prinsip moral !ang mengutamakan
tindakan !ang ditu-ukan ke kebaikan pasien" /alam beneficence tidak
han!a dikenal perbuatan untuk kebaikan sa-a. melainkan -uga perbuatan!ang sisi baikn!a (manfaat# lebih besar daripada sisi burukn!a
(mudharat#3
7" Prinsip non&maleficence. !aitu prinsip moral !ang melarang
tindakan !ang memperburuk keadaan pasien" Prinsip ini dikenal sebagai
Fprimum non nocereF atau Fabo+e all do no harmF"
)" Prinsip -ustice. !aitu prinsip moral !ang mementingkan fairness
dan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber
da!a (distributi+e -ustice#"
$$
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
12/33
Sedangkan rules deri+atn!a adalah +eracit! (berbicara benar. -u-ur dan
terbuka#. pri+ac! (menghormati hak pri+asi pasien#. confidentialit!
(men-aga kerahasiaan pasien# dan fidelit! (lo!alitas dan promise
keeping#"
Selain prinsip atau kaidah dasar moral di atas !ang harus di-adikan
pedoman dalam mengambil keputusan klinis. profesional kedokteran
-uga mengenal etika profesi sebagai panduan dalam bersikap dan
berperilaku (code of ethical conduct#" Sebagaimana diuraikan pada
pendahuluan. nilaiGnilai dalam etika profesi tercermin di dalam sumpah
dokter dan kode etik kedokteran" Sumpah dokter berisikan suatu
Fkontrak moralF antara dokter dengan 2uhan sang penciptan!a.
sedangkan kode etik kedokteran berisikan Fkontrak ke;a-iban moralF
antara dokter dengan peerGgroupn!a. !aitu mas!arakat profesin!a"
Baik sumpah dokter maupun kode etik kedokteran berisikan se-umlah
ke;a-iban moral !ang melekat kepada para dokter" Meskipun ke;a-iban
tersebut bukanlah ke;a-iban hukum sehingga tidak dapat dipaksakan
secara hukum. namun ke;a-iban moral tersebut haruslah men-adi
FpemimpinF dari ke;a-iban dalam hukum kedokteran" ?ukum
kedokteran !ang baik haruslah hukum !ang etis"7
Persoalan !ang dihadapi para profesional kesehatan pada akhir
kehidupan tidak kalah pelik dibanding dengan persoalan di a;al
kehidupan" Persoalan dapat berupa masalah sederhana seperti Fbolehkah
$'
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
13/33
kita menghentikan terapi cairan dan nutrisi pada pasienHF hingga ke
persoalan !ang lebih rumit. seperti Fseberapa -auh pecan keluarga dalam
membuat keputusan medis terhadap pasienHF.Fapa sikap dokter bila
pasien meminta terapi minimalHF !ang kemudian dihubungkan dengan
isu tentang letting die naturall!. ph!sician assisted suicide. ph!sician
assisted death. euthanasia. masalah futilit! dan brain death"
2indakan medis !ang diketahui sebagai tindakan sia&sia (futile# saat ini
dipertimbangkan untuk tidak lagi dilan-utkan dan secara moral dapat
dibenarkan apabila tindakan tersebut dihentikan" Pertimbangan ini
sebenarn!a bukan pertimbangan barn. melainkan pertimbangan !ang
telah ada pada -aman ?ippocrates. !ang dikenal sebagai an-uran Fto
refuse to treat those ;ho ar o+ermastered b! their diseases. reali:ing that
in such cases medicine is po;erlessF" 4amun demikian keputusan
bah;a sesuatu tindakan medis adalah tindakan sia&sia haruslah diambil
dengan melalui pertimbangan !ang ketat")
BAB IV
Rekam Medis
$7
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
14/33
isi hukum rekam medis
Setidakn!a terdapat 7 isu hukum utama !ang berkaitan dengan rekam
medis. !aitu ($# Komplikasi. Pemeliharaan dan retensi ekam Medis
ekam Kesehatan. ('# Penggunaan clan pengungkapan informasi
kesehatan. dan (7# Penggunaan catatan pasien dan informasi kesehatan
dalam proses peradilan" Selain itu -uga terdapat isu hukum di bidang
kepemilikan. perlindungan dan komputerisasi"
Komplikasi dan pemeliharaan informasi kesehatan harus dilakukan
dengan benar dan sesuai dengan standar. etika dan hukum" Undang&
undang clan Permenkes telah mengatur ke;a-iban dan pokok&pokok
pembuatan rekam medis. selan-utn!a pedoman dan standar profesi
mengatur rincian pelaksanaann!a" 2idak mentaati standar dan hukum
diatas akan mengakibatkan diperolehn!a sanksi tertentu. seperti
dicabutn!a i:in atau akreditasi. denda atau bahkan hukuman pen-ara"
Sebagai contoh. dokter !ang tidak membuat rekam medis dapat diancam
pidana pen-ara satu tahun (UU Praktik Kedokteran#"
Setiap rumahsakit sebaikn!a memiliki kebi-akan !ang memastikan
keseragaman isi maupun bentuk dari rekam medis berdasarkan standar
akreditasi !ang dipakai. kebutuhan si pemba!ar. dan estdndar profesi"
Berikut adalah acuan secara umum untuk menentukan bentuk dan isirekam kesehatan>
I ekam medis hendakn!a disusun secara sistematik untuk
memudahkan pencarian dan kompilasi data"
$)
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
15/33
I ?an!a orang&orang tertentu !ang ditun-uk oleh kebi-akan
rumahsakit sa-a !ang diperbolehkan mendokumentasikan dan
men!impan rekam medis"
I Kebi-akan rumah sakit dan atau peraturan internal staf medis
hendakn!a menspesifikasi siapa !ang berhak menerima dan menulis
perintah +erbal dokter dan tata caran!a"
I Masukan pada rekam medis hendakn!a dicatat pada saat pera;atan
!ang diuraikan diberikan (tidak retrospektif#"
I Penulis semua masukan harus tertera dengan -elas"
I Singkatan dan simbol sebaikn!a han!a digunakan dalam rekam
medis bial sesuai dengan peraturan !ang berlaku"
I Semua masukan dalam rekam medis hendakn!a permanen"
I Untuk memperbaiki kesalahan !ang ter-adi dalam rekam medis.
hendakn!a digunakan tata cara
sebagaimana diatur dalam Permenkes no )a tahun $@"
I Bila pasien ingin mengubah isi rekam medisn!a. perubahan
hendakn!a dibuat sebagai addendum" Sebaikn!a tidak ada perubahan
pada masukan !ang asli. dan perubahan harus secara -elas merupakandokumen tambahan !ang disertakan dalam rekam medis !ang asli atas
permintaan pasien. !ang selan-utn!a akan bertanggung-a;ab untuk
men-elaskan perubahan tersebut"
$5
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
16/33
I Petugas rumahsakit harus mengembangkan.
mengimplementasikan. dan menge+aluasi kebi-akan dan prosedur !ang
berkaitan dengan analisis kuantitatif maupun kualitatif dari rekam medis"
Permenkes no )a tahun $@ mengatur tentang laman!a retensi rekam
medis hingga setidakn!a 5 tahun se-ak kun-ungan pasien terakhir.
sedangkan untuk hal&hal !ang bersifat khusus dapat ditetapkan
tersendiri"
Selain hukum. peraturan dan standar akreditasi. retensi rekam medis
bergantung -uga kepada penggunaann!a dalam suatu institusi kesehatan"
Sebagai contoh. sebuah fasilitas !ang men!ediakan la!anan khusus
untuk anak&anak mungkin memiliki kebi-akan retensi !ang berbeda
dengan sebuah klinik dokter keluarga" /emikian pula sebuah fasilitas
pera;atan akut mungkin memiliki kebi-akan retensi !ang berbeda
dengan sebuah fasilitas pera;atan -angka pan-ang !ang mera;at
lansiageriatri" Komite Medis dari setiap fasilitas la!anan kesehatan
harus menganalisis kebutuhan medis dan adminstratif untuk memastikan
bah;a rekam medis pasien&
pasienn!a selalu siap utnuk dilihat kembali. dinilai kualitasn!a. dan
lainJlain" Maka pada ban!ak kasus. institusi la!anan kesehatan
meretensi rekam medis lebih lama dari ditetapkan oleh hukum"Penggunaan kata pri+asi. kerahasiaan dan keamanan seringkali tertukar"
Akan tetapi terdapat beberapa perbedaan !ang penting. diantaran!a>
$C
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
17/33
& Pri+asi adalah Fhak indi+idu untuk dibiarkan sendiri. termasuk
bebas dari campur tangan atau obser+asi terhadap halJhal pribadi
seseorang serta hak untuk mengontrol informasiJinformasi pribadi
tertentu clan informasi kesehatanF" (?arman '%%$a.p" 7C#
& Kerahasiaan merupakan Fpembatasan pengungkapan informasi
pribadi tertentu" /alam hal ini mencakup tanggung-a;ab untuk
menggLtnakan. mengungkapkan. atau mengeluarkan informasi han!a
dengan sepengetahuan dan i-in indi+iduF" (?arman '%%$a.p"7%#"
6nformasi !ang bersifat rahasia dapat berupa tulisan ataupun +erbal"
& Keamanan meliputi Fperlindungan fisik dan elektronik untuk
informasi berbasis komputer secara utuh. sehingga men-amin
ketersediaan dan kerahasiaan" 2ermasuk ke dalamn!a adalah sumberJ
sumber !ang digunakan untuk memasukkan. men!impan. mengolah dan
men!ampaikan. alatJalat untuk mengatur akses dan melindungi
informasi dari pengungkapan !ang tak disenga-a maupun !ang
disenga-a" (?arman '%%$ap"7'#
Kerahasiaan rekam medis diatur di dalam. UU Praktik kedokteran pasal
) a!at ('# !ang mengatakan bah;a Frekam medis harus disimpan dan
di-aga kerahasiaann!a oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana
kesehatanF" ?al !ang sama dikemukakan dalam pasal 6$ PeraturanPemerintah 4o $% tahun $CC tentang ,a-ib Simpan ahasia
Kedokteran" Selan-utn!a. pasal $ PP !ang sama men!atakan bah;a
F!ang dimaksud dengan rahasia kedokteran adalah segala sesuatu 3!ang
$
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
18/33
diketahui oleh orang&orang dalam pasal 7 pada ;aktu atau selama
melakukan peker-aann!a dalam lapangan kedokteranF"
Selan-utn!a UU Praktik Kedokteran memberikan peluang pengungkapan
informasi kesehatan secara terbatas. !aitu dalam pasal )@ a!at ('#>
e" untuk kepentingan kesehatan pasien
f" untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum
g" permintaan pasien sendiri
h" berdasarkan ketentuan undang&undang
Sedangkan pasal $' Permenkes )a men!atakan bah;a >
($# pemaparan isi rekam medis han!a boleh dilakukan oleh dokter !ang
mera;at pasien dengan i-in tertulis pasien"
('# pimpinan sarana pela!anan kesehatan dapat memaparkan isi rekam
medis tanpa sei-in pasien berdasarkan peraturan perundang&undangan"
/i bidang keamanan rekam medis. Permenkes 4o )a
ME4KESPE66$@ men!atakan dalam pasal $7. bah;a pimpinan
sarana kesehatan bertanggung-a;ab atas (a# hilangn!a. rusakn!a. atau
pemalsuan rekam medis. (b# penggunaan oleh orang Badan !ang tidak
berhak"
/engan melihat masalah di atas. adalah men-adi tanggung-a;ab saranapela!anan kesehatan untuk men!ediakan"
$@
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
19/33
Peraturan Terkait
(Informed Consent
Sifat hubungan antara dokter dengan pasien berkembang dari sifat
patemalistik hingga ke sifat kontraktual dan fiduciar!" Pada masa
sebelum tahun $5%&an paternalistik dianggap sebagai sifat hubungan
!ang paling tepat. dimana dokter menentukan apa !ang akan dilakukan
terhadap pasien berdasarkan prinsip beneficence (semua !ang terbaik
untuk kepentingan pasien. dipandang dari kedokteran#" Prinsip ini telah
mengabaikan hak pasien untuk turut menentukan keputusan" Sampai
kemudian pada tahun $%&an dikembangkanlah sifat hubungan
kontraktual antara dokter dengan pasien !ang menitikberatkan kepada
hak otonomi pasien dalam menentukan apa&apa !ang boleh dilakukan
terhadapn!a" Kemudian sifat hubungan dokter & pasien tersebut
dikoreksi oleh para ahli etika kedokteran men-adi hubungan ficuiar!
(atas dasar niat baik dan keperca!aan#. !aitu hubungan !ang
menitikberatkan nilai&nilai keutamaan (+irtue ethics#" Sifat hubungan
kontraktual dianggap meminimalkan mutu hubungan karma han!a
melihatn!a dari sisi hukum dan peraturan sa-a. dan disebut sebagaibottom line ethicts"
/alam profesi kedokteran dikenal ) prinsip moral utama. !aitu>5
$
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
20/33
$" Prinsip otonomi. !aitu prinsip moral !ang menghormati hak&hak
pasien. terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination#3
'" Prinsip beneficence. !aitu prinsip moral !ang mengutamakan
tindakan !ang ditu-ukan ke kebaikan pasien3
7" Prinsip non malificence. !aitu prinsip moral !ang melarang
tindakan !ang memperburuk keadaan pasien" Prinsip ini dikenal sebagai
Fprimum non nocereF atau Fdo no harmF3
)" Prinsip -ustice. !aitu prinsip moral !ang mementingkan fairness
dan keadilan dalam mendistribusikan cumber da!a (distributi+e -ustice#"
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
21/33
terhadapn!a" ?ak ini kemudian diuraikan di dalam Permenkes tentang
Persetu-uan 2indakan Medic"
Suatu tindakan medis terhadap seseorang pasien tanpa memperoleh
persetu-uan terlebih dahulu dari pasien tersebut dapat dianggap sebagai
pen!erangan atas hak orang lain atau perbuatan melanggar hukum (tort#
Prinsip otonomi pasien ini dianggap sebagai dasar dari doktrin informed
consent" 2indakan medis terhadap pasien harus mendapat persetu-uan
(otorisasi# dari pasien tersebut. setelah ia menerima dan memahami
informasi !ang diperlukan" 6nformed consent dapat dianggap sebagai a
patient ;ith substantial understanding and in substantial absence of
control b! others. intentionall! authori:es a professional to do
something"
6nformed consent adalah suatu proses !ang menun-ukkan komunikasi
!ang efektif antara dokter dengan pasien. dan bertemun!a pemikiran
tentang apa !ang akan dan apa !ang tidak akan dilakukan terhadap
pasien" 6nformed consent dilihat dari aspek hukum bukanlah sebagai
per-an-ian antara dua pihak. melainkan lebih ke arah persetu-uan sepihak
atas la!anan !ang dita;arkan pihak lain >6nformed consent memiliki 7 elemen. !aitu 5
$" 2hreshold elements"
'$
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
22/33
Elemen ini sebenarn!a tidak tepat dianggap sebagai elemen. oleh karena
sifatn!a lebih ke arah s!arat. !aitu pemberi consent haruslah seseorang
!ang kompeten" Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk
membuat keputusan (medis#" Kompetensi manusia untuk membuat
keputusan sebenarn!a merupakan suatu kontinuum. dari sama sekali
tidak memiliki kompetensi hingga memiliki kompetensi !ang penuh"
/iantaran!a terdapat berbagai tingkat kompetensi membuat keputusan
tertentu (keputusan !ang reasonable berdasarkan alasan !ang
reasonable#"
Secara hukum seseorang dianggap cakap (kompeten# adalah apabila
telah de;asa. sadar dan berada dalam keadaan mental !ang tidak di
ba;ah pengampuan"
/e;asa diartikan sebagai usia telah mencapai '$ tahun atau telah pernah
menikah" Sedangkan keadaan mental !ang dianggap tidak kompeten
adalah apabila is mempun!ai pen!akit mental sedemikian rupa atau
perkembangan mentaln!a terbelakang sedemikian rupa. sehingga
kemampuan membuat keputusann!a tergangguF"
'" 6nformation elements
Elemen ini terdiri dari dua bagian. !aitu disclosure (pengungkapan# dan
understanding (pemahaman#"Pengertian Fberdasarkan pemahaman !ang adekuatF memba;a
konsekuensi kepada tenaga medis untuk memberikan informasi
''
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
23/33
(disclosure# sedemikian rupa agar pasien dapat mencapai pemahaman
!ang adekuat"
/alam hal ini. seberapa FbaikF informasi harus diberikan kepada pasien.
dapat dilihat dari 7 standar. !aitu
I Standar Praktek profesi
Bah;a ke;a-iban memberikan informasi clan kriteria ke&adekuat&an
informasi ditentukan bagaimana biasan!a dilakukan dalam komunitas
tenaga medis (constumar! practices of a professional communit!&*aden
and Beauchamp. $@C#" Standar ini terlalu mengacu kepada nilai&nilai
!ang ada didalam komunitas kedokteran. tanpa memperhatikan
keingintahuan dan kemampuan pemahaman indi+idu !ang diharapkan
menerima informasi tersebut"
/alam standar ini ada kemungkinan bah;a kebiasaan tersebut diatas
tidak sesuai dengan nilai nilai social setempat. misaln!a > risiko !ang
Ftidak bermaknaF (menurut medis# tidak diinformasikan. padahal
mungkin bermakna dari sisi sosial pasien"
I Standar Sub!ektif
Bah;a keputusan harus didasarkan atas nilai&nilai !ang dianut oleh
pasien secara pribadi. sehingga informasi !ang diberikan harus memadai
untuk pasien tersebut dalam membuat keputusan" Sebalikn!a daristandar sebelumn!a. standar ini sangat sulit dilaksanakan atau hampir
mustahil" Adalah mustahil bagi tenaga medis untuk memahami nilai&
nilai !ang secara indi+idual dianut oleh pasien"
'7
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
24/33
I Standar pada reasonable person
Standar ini merupakan hasil kompromi dari kedua standar sebelumn!a.
!aitu. dianggap cukup apabila informasi !ang diberikan telah memenuhi
kebutuhan pada umumn!a orang a;am"
Sub&elemen pemahaman (understanding# dipengaruhi oleh pen!akitn!a.
irrasionalis clan imaturitas"
Ban!ak ahli !ang mengatakan bah;a apabila elemen ini tidak dilakukan
maka dokter dianggap telah lalai melaksanakan tugasn!a memberi
informasi !ang adekuat"
9onsent Elements
Elemen ini -uga terdiri dari dua bagian. !aitu +oluntariness
(kesukarelaan. kebebasan# clan authori:ation (persetu-uan#"
Kesukarelaan mengharuskan tidak adan!a tipuan. misrepresentasi
ataupun paksaan" Pasien -uga harus bebas dari FtekananF !ang dilakukan
tenaga medis !ang bersikap seolah&olah akan FdibiarkanF apabila tidak
men!etu-ui ta;arann!a"
Ban!ak ahli masih berpendapat bah;a melakukan persuasi !ang Ftidak
berlebihan berlebihanF masih dapat dibenarkan secara moral"
9onsent dapat diberikana"men!atakan (e=pressed#5
I din!atakan secara lisan
')
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
25/33
I din!atakan secara tertulis" Pern!ataan tertulis diperlukan apabila
dibutuhkan bukti di kemudian hari. umumn!a pada tindakan !ang
in+asif atau !ang berisiko mempengaruhi kesehatan pasien secara
bermakna" Permenkes tentang persetu-uan 2indakan Medis men!atakan
bah;a semua -enis tindakan operatif hares memperoleh persetu-uan
tertulis"
b"tidak din!atakan (implied#5
Pasien tidak men!atakann!a. baik secara lisan maupun tertulis. namun
melakukan tingkah lake (gerakan# !ang menun-ukkan -a;abann!a"
Meskipun consent -enis ini tidak memiliki bukti. namun consent -enis
inilah !ang paling ban!ak dilakukan dalam praktek sehari&hari"
Misaln!a adalah seseorang !ang menggulung lengan ba-un!a dan
mengulurkan lengann!a ketika akan diambil darahn!a"
6nformed consent memiliki lingkup terbatas pada hal& hal !ang telah
din!atakan sebelumn!a. tidak dapat dianggap sebgai persetu-uan atas
semua tindakan !ang akan dilakukan" /ikter dapat bertindak melebihi
!ang telah disepakati han!a apabila ga;at darurat dan keadaan tersebut
membutuhkan ;aktu !ang singkat untuk mengatasin!a"
Pro=!&consent adalah consent !ang diberikan oleh orang !ang bukan si
pasien itu sendiri. dengan s!arat bah;a pasien tidak mampu
'5
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
26/33
memberikan consent secara pribadi. dan consent tersebut harus
mendekati apa !ang sekiran!a akan diberikan oleh pasien apabila ia
mampu memberikann!a (baik buat pasien. bukan baik buat orang
ban!ak#" Umumn!a urutan orang !ang dapat memberikan pro=!&consent
adalah suamiisteri. anak. orang tua. saudara kandung. dll"
Pro=!&consent han!a boleh dilakukan dengan pertimbangan !ang
matang dan ketat" Suatu kasus telah membuka mata orang 6ndonesia
betapa riskann!a pro=!&consent ini. !aitu ketika seorang kakek&kakek
menurutNO dokter !ang telah mengoperasin!a han!a berdasarkan
persetu-uan anakn!a. padahal ia tidak pernah dalam keadaan tidak sadar
atau tidak kompeten"
?ak menolak terapi lebih sukar diterima oleh profesi kedokteran
daripada hak men!etu-ui terapi" Ban!ak ahli !ang mengatakan bah;a
hak menolak terapi bersifat tidak absolut. artin!a masih dapat ditolak
atau tidak diterima oleh dokter" ?al ini karena dokter akan mengalami
konflik moral dengan ke;a-iban menghormati kehidupan. ke;a-iban
untuk mencegah perbuatan !ang bersifat bunuh diri atau self inflicted.
ke;a-iban melindungi pihak ketiga. dan integritas etis profesi dokter"5
consent (;ai+er#. clinical pri+ilege. dan pasien !ang tidak kompetenmemberikan consent"F Ma! menambahkan bah;a penggunaan clinical
pri+ilege han!a dapat dilakukan pada pasien !ang melepaskan hakn!a
memberikan consent"
'C
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
27/33
9onte=tual&circumstances -uga seringkali mempengaruhi pola perolehan
informed consent" Seorang !ang dianggap sudah pikun. orang !ang
dianggap memiliki mental !ang lemah untuk dapat menerima ken!ataan.
dan orang dalam keadaan terminal seringkali tidak dianggap FcakapF
menerima informasi !ang benar & apalagi membuat keputusan medis"
Ban!ak keluarga pasien melarang para dokter untuk berkata benar
kepada pasien tentang keadaan sakitn!a"
Buda!a. kebiasaan dan tingkat pendidikan -uga mempengaruhi cara dan
keadekuatan berkomunikasi antara dokter dan pasien" Penelitian !ang
dilakukan oleh 9assileth menun-ukkan bah;a dari '%% pasien pengidap
kanker !ang ditan!ai sehari sesudah di-alaskan. han!a C% !ang
memahami tu-uan dan sifat tindakan medis. han!a 55 !ang dapat
men!ebut komplikasi !ang mungkin timbul. han!a )% !ang membaca
formulir dengan cermat. dan han!a ' !ang dapat men!ebut tindakan
alternatif !ang di-elaskan Bahkan runder menembukan bah;a dari
lima rumahsakit !ang ditelitin!a. empat diantaran!a membuat
pen-elasan tertulis !ang bahasan!a ditu-ukan untuk dapat dimengerti
oleh mahasis;a tingkat atas atau sar-ana. dan satu lainn!a berbahasa
setingkat ma-alah akademik spesialis"F5
Keluhan pasien tentang proses informed consent adalah >I bahasa !ang digunakan untuk men-elaskan terlalu teknis"
I Perilaku dokter !ang terlihat terburu&buru atau tidak perhatian. atau
tidak ada ;aktu untuk tan!a&-a;ab"
'
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
28/33
I Pasien sedang stress emosional sehingga tidak mampu mencerna
informasi"
I Pasien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk
Sebalikn!a dokter -uga mengeluhkan hal&hal di ba;ah ini >
I pasien tidak mau diberitahu
I pasien tak mampu memahami
I risiko terlalu umum atau terlalu -arang ter-adi
I situasi ga;at darurat atau ;aktu !ang sempit"
BAB V
!ampak "ukum
Pasal 7%) KU?P$
Barangsiapa dengan senga-a men!ebabkan atau membiarkan orang
dalam kesengsaraan. sedang ia ;a-ib memberikan kehidupan.pera;atan.
kepada orang itu.karena hukum !ang berlaku bagin!a atau karena
per-an-ian.dipidana dengan pidana pen-ara selama& laman!a dua tahun
delapan bulan atau denda seban!ak Q ban!akn!a empat ribu limaratus
rupiah"
'@
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
29/33
Pasal 77@ KU?P$
Barang siapa dengan senga-a menghilangkan -i;a orang lain dihukum
karena men!ebabkan mati. dengan pen-ara selama&laman!a lima belas
tahun"
Pasal 7)% KU?P
Barang siapa dengan senga-a dan direncankan lebih dahulu
menghilangkan -i;a orang lain. dihukum Karen apembunuhan
direncankan (moord# dengan hukuman mati atau pen-ara selama&
laman!a seumur hidup atau pen-ara sementara selama&laman!a dua
puluh tahun"
Pasal 75 KU?P$
Barang siapa karena salahn!a men!ebabkan matin!a orang. dihukum
pen-ara selama&
lamn!a lima tahun atau kurungan selama&laman!a satu tahun"
Selan-utn!a di ba;ah ini dikemukakan sebuah ketentuan hokum !ang
mengingatkan kalangan kesehatan untuk berhati&hati menghadapi kasus
euthanasia"
Euthanasia /an Bunuh /iriC
'
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
30/33
Pasal 7)) KU?P
Barang siapa merampas n!a;a orang lain alas permintaan orang itu
sendiri !g -elas din!atakan dengan kesungguhan hati. diancam dengan
pidana pen-ara paling lama dua belas tahun"
Pasal 7)5 KU?P
Barang siapa dengan senga-a mendorong orang lain untuk bunuh diri.
menolongn!a dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadan!a untuk
itu. diancam dengan pidana pen-ara paling lama ) tahun kalau orang itu
-adi bunuh diri"
Salah satu hak pasien !ang disahkan dalam /eclaration of Lisbon dari
,orld Medical Association (,MA# adalah Fthe rights to accept or to
refuse treatment after recei+ing adeuate informationF" Secara implicit
amandemen UU/ )5 pasal '@ a!at ($# -uga men!ebutn!a demikian
FSetiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi. dst" Selan-utn!a UU
4o '7 $' tentang Kesehatan -uga memberikan hak kepada pasien
untuk memberikan persetu-uan atas tindakan medis !ang akan dilakukan
terhadapn!a" ?ak ini kemudian diuraikan di dalam Permenkes tentang
Persetu-uan 2indakan Medis"5
BAB VI
7%
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
31/33
Prosedur Tindakan Medis
sebagai tenaga medis dan pengambil keputusan. dokter harus melakukan
prosedur tindakan medis sebelum pengambilan tindakan" Untuk kasus&
kasus seperti euthanasia pasif seperti diatas. sebaikn!a dokter melalui
langkah sebagai berikut>
$" Perhatikan keadaan umum pasien (rekam medic#
'" Status psikiatri
7" Edukasi pasien terlebih dahulu
)" Lakukan tindakan persuasi+e dengan pihak keluarga
5" A-ukan informed consent terlebih dahulu
BAB VII
!A#TAR P$%TAKA
7$
7/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
32/33
1.SYAFRUDDIN.ABORTUS PROVOCATUS DAN HUKUM.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
789/1552/1/pid-syafruddin6.pdf (online).2003.
diakses 19 Januari 2011.
2.Bagian kedokteran *orensik *KU6" Pengguguran Kandungan"
6lmu Kedokteran *orensik3 $366>p$5&$C)"
3.Bagian Kedokteran *orensik *KU6" Prosedur Medikolegal"
Peraturan Perundang&undangan Bidang kedokteran3$)36"6p>.)$&
)'
4.Shari. 6r;ana" Abortus. http&'')iranashari)*om'a+ortus')
(online),." diakses $ Danuari '%$$"
1. Makalah Bioetik. http>;;;"scribd"comdoc)'C'@@'makalah&
bioetik&kelompok&7(online#"'%$%" diakses ') -anuari '%$$"
2. Hubungan dokter-pasien.hal8-10
3. Etika Kedokteran hal 31-32
. Etik pada Akhir Kehidupan hal 3!
". #n$or%ed &onsent hal''-8"!. Euthanasia /an Bunuh /iri hal )$ putih i-o
7'
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1552/1/pid-syafruddin6.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1552/1/pid-syafruddin6.pdfhttp://www.irwanashari.com/abortus/.(online).2010http://www.irwanashari.com/abortus/.(online).2010http://www.scribd.com/doc/42628892/makalah-bioetik-kelompok-3http://www.scribd.com/doc/42628892/makalah-bioetik-kelompok-3http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1552/1/pid-syafruddin6.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1552/1/pid-syafruddin6.pdfhttp://www.irwanashari.com/abortus/.(online).2010http://www.irwanashari.com/abortus/.(online).2010http://www.scribd.com/doc/42628892/makalah-bioetik-kelompok-3http://www.scribd.com/doc/42628892/makalah-bioetik-kelompok-37/23/2019 173795900 Makalah Forensik Kasus 4
33/33