12PATOLOGI KULIT.ppt

Post on 26-Nov-2015

89 views 5 download

Transcript of 12PATOLOGI KULIT.ppt

PATOLOGI KULIT

Inna MulyanaBagian Patologi Anatomik

FK Unlam/ RSUD UlinBanjarmasin-Banjarbaru

1

Kulit normalKulit adalah bagian alat tubuh/ organ yang menutupi/ meliputi seluruh tubuh pada bagian luarnya

2

Fungsi kulit1. Proteksi, terhadap jaringan dibawahnya

1. Lapisan korneum, pertahanan non spesifik (sistim impermeabel/ tidak bisa ditembus)

2. Sel melanosit/ pigmen melanin, filter terhadap sinar UV dan sinar kosmis

3. Sel imunokompeten/ sel Langerhans, pertahanan tubuh spesifik/ sistimik

4. Regulasi suhu, kelembaban dan nyeri (oleh sel neuroreseptor dan kelenjar eccrine

5. Kelenjar eccrine1. Duct eccrine transport obat lokal2. Regulasi nyeri sel jernih3. Melawan tekanan hidrostatik sel myoepitel

3

2. Ekskresi (pembuluh darah pada dermis dan subkutis)a.        Regulasi limbah metabolismeb.        Regulasi cairan tubuh & elektrolit

Dermis :1.        Mekanikal suport2.        Rigiditas3.        Ketebalan kulit4.        Nutrisi pemb. Darah5.        Innervasi plexus syaraf

4

Histologi normal1. Epidermis (epitel berlapis gepeng/ pipih;

planoselullare; skuamosa)1. Sifatnya sel labil2. Sel dibawahnya (sel basal berkembang untuk

mengganti sel diatasnya yang mati)3. Lapisannya, dari bawah ke atas dengan susunan

maturitas berdiri s/d tidur ?1. Stratum basale2. Stratum spinosum3. Stratum granulosum4. Stratum lusidum dan5. Stratum korneum (ada keratin)

5

2.Dermis dan subkutis1.Adneksa kulit (kelenjar rambut,

keringat dll)2.Jaringan lemak3.Pembuluh darah4.Syaraf dll

6

Patologi kulit/lesi kulit/ makroskopik• Makula: – lesi berbatas jelas, karena ada beda warna dengan jaringan

normal– Tidak bisa di raba, karena tidak ada peninggian lesi

• Papula:– Lesi berbatas jelas– Dapat di raba, karena ada peninggian hingga kurang 5 mm

yang solid• Nodul:– Lesi mirip papula, tetapi peninggian lebih 5 mm– Sering di kombinasi dengan makula papula dan makulonodul

7

• Vesikula:– Peninggian permukaan setempat, berisi cairan– Diameter kurang dari 5 mm

• Bula:– Bentuk vesikula, tetapi diameter lebih 5 mm– Vesikula dan bula disebut lepuh/ blister

• Pustula:– Berisi pus/ nanah

• Wheal:– Peninggian setempat dengan batas jelas– Akibat dari edema lokal dermis/ sub kutis

8

• Sisik/ skuama/ scale:– Penandukan berlamel kering akibat kornifikasi tidak sempurna– Menonjol berbentuk piringan

• Likenifikasi:– Penebalan kasar, karena garukan berulang– Pada individu yang peka

• Fisura:– Goresan pecahan kulit yang berbatas jelas dengan normalnya

• Ekskoriasi:– Lepasnya lapisan epidermis kulit– Akibat trauma

9

• Anhidrosis:–Kulit kering, karena tidak ada sekresi

keringat• Hiperhidrosis:–Hipersekresi kelenjar keringat

• dll

10

Patologi kulit/lesi kulit/mikroskopik

• Psedudo-epiteliomatous hiperplasi (Hiperplasi dari epidermis, karena jejas (adaptasi)

1. Hiperkeratosis (hiperplasi st. korneum=banyak keratinisasi)

2. Parakeratosis (hiperplasi st. korneum dini, sehingga masih ada inti sel)

3. Akantosis (hiperplasi lapisan basal/malpighii yang menjorok ke dermis, sehingga papilla dermis panjang, ramping dan tinggi-tinggi)

4. Papillomatosis (sama dengan akantosis, tetapi kearah luar, membentuk papil-papil)

11

• Diskeratosis:– Keratinisasi prematur dalam sel-sel di st. spinosum

• Akantolisis:– Hilangnya hubungan antar sel di st. spinosum

• Spongiosis:– Edema intersel di epidermis

• Eksositosis:– Infiltrasi sel radang di epidermis

• Erosi:– Hilangnya/ tidak lengkapnya lapisan epidermis

• Ulkus:– Sama dengan erosi, tetapi lapisan dermis juga ikut hilang– Disertai sel-sel radang akut dan kronik

12

1. Hiperplastik2. Hiperkeratosis3. Akantolisis4. spongiosis

13

1

2

3

4

DERMATOSES RADANG KEMUNGKINAN BERASAL DARI REAKSI HIPERSENSITIFITAS

1. Dermatitis ekzematosa2. Urtikaria3. Eritema multiforme4. Vaskulitis nekrotik kulit5. Lupus eritematous kulit6. Penyakit cangkokan VS tuan rumah7. Panikulitis, dll

14

DERMATITIS EKZEMATOSA• Lesi kulit paling sering ada• Ditandai dengan gatal-gatal• Klasifikasi klinik, berdasar etiologi:

1. Dermatitis kontakta (topikal bahan kimia)2. Dermatitis atopik (tidak jelas faktor penyebab)3. Liken simplek kronik

1. Akibat garukan berulang2. Lesi makros (likenifikasi, papula)3. Lesi mikros (hiperplasi sel syaraf dan fibrosis perineural)

4. Dermatitis ekzematosa yang berhubungan dgn obat, dll

15

DERMATITIS EKZEMATOSAMikroskopik1. Akut

1. Spongiosis berisi serum2. Eksositosis (infiltrasi sel radang)3. Parakeratosis

2. Sub akut1. Akantosis, parakeratosis2. Edema fokal3. Eksositosis berat

3. Kronik1. Akantosis s/d fibrosis dermis

16

17Dermatitis akut dengan eritema dan vesikula

18

1

1 Dermatitis akut

1.spongiosis

2.vesikula

3. eritema

2

2

3

19

Dermatitis kronik-Kulit menebal-Bersisik, diatasnya ada keratin

20

Dermatitis kronik-Hiperkeratosis (1)-Akantosis (2)-Kolagenase (3)

1

23

URTIKARIA• Sinonim: biduran• Klinik:– Gatal– Permukaan kulit kemerahan dan pucat– Peningkatan permeabilitas vaskular akibat

• reaksi hipersensitivitas type I dan III) • non imunologik (mediator yang dilepas sel basofil, yang berperan

metabolisme asam arakidonat)• Idiopatik

• Bisa sebagai pertanda reaksi hipersentifitas sistimik, yang bisa mengancam jiwa

21

DERMATOSIS RADANG YANG BIASANYA TIDAK MENYERTAI PENYAKIT SISTIMIK

1. AKNE VULGARIS2. PITIRIASIS ROSEA3. LIKEN PLANUS4. LIKEN SKLEROSIS dan ATROFIK5. PSORIASIS6. PARAPSORIASIS

22

AKNE VULGARIS

• Jerawat yang ditandai dengan papula, nodul dan kista berkomedo• Etiologi–Fisiologik, pada orang tua–Obat-obatan–Kontak pekerjaan–Oklusif, karena pakaian tebal –dll

23

24

PSORIASIS• Kelompok kelainan kronik yang ditandai dengan

bercak-bercak eritematosa bersisik dan hiperplasi epidermis

• Etiologi– Tidak jelas– Ada faktor keturunan– Faktor presipitasi/ pencetus• Trauma• Infeksi streptokokus hemolitik• Perubahan hormonal

• Timbul setelah usia 27 th

25

• Patogenesis– Karena proses mitosis terlalu cepat (bisa melebihi proses

keganasan)– Penurunan kadar AMP siklik

• Jenis– Psoriasis vulgaris• Paling sering terjadi• Mengenai kulit dan kuku (mukosa tidak)

– Psoriasis pustular• Mengenai seluruh badan• Bisa menyebabkan kematian

26

PSORIASIS VULGARIS• Plaque/ skale

kemerahan dan bagian putih

27

PSORIASIS VULGARIS1. Plaque/ skale, berisi

sel radang2. Infiltrasi sel radang

pada epidermis3. Banyak pembuluh

darah pada papilla dermis

28

1

23

PENYAKIT BERLEPUH• Lepuh/ blister, berupa vesikula dan bula akibat dari

1. Infeksi virus (cacar)2. Impetigo3. Dermatitis ekzematosa4. Eritema multiform5. Iritasi (kimia, mekanik, termik dll)

• Jenis:1. Pemfigus2. Pemfigus bulosa3. Dermatitis herpetiformis4. porfiria

29

PEMFIGUS• Kelompok penyakit ditandai oleh– Bula dan vesikula (makroskopik)– Akantolisis (mikroskopik), akibat dari

autoantibodi• Macam:

1. Pemfigus vulgaris2. Pemfigus vegetans3. Pemfigus foliaseus4. Pemfigus eritematosa

30

PEMFIGUS VULGARIS• Usia 40-60 tahun• Patogenesis– Lesi awal berupa erupsi vesikulo-bulosa lokal-menjalar

searah dengan garukan/ trauma– Bula sangat lembek, dan cepat besar searah dengan garukan

kulit (tanda Nikolsky)– Bula lembek dan rapuh, mudah berdarah, mudah kena

infeksi dan kehilangan cairan elektrolit (seperti luka bakar)– Akhir, menyebabkan kematian yang disebabkan karena

infeksi sekunder dan kehilangan elektrolit cairan

31

• Terapi– Kortikosteroid– Infeksi sekundernya

• Kematian– Tidak diobati kortikosteroid (setelah 14 bulan)– Infeksi sekunder– Kehilangan cairan elektrolit

• Dengan kortikosteroid, kematian menurun hingga 40%

32

PEMPIGO

33

VIRUS HERPES (CACAR AIR)

1. Virus inclusion

34

PENYAKIT KARENA INFEKSI

• Veruka• Moluskum Kontagiosum• Impetigo• Infeksi jamur/ fungus

35

VERUKA/ KUTIL

• Lesi berupa hiperplasi epidermis, karena infeksi virus (HPV)

• Jenis (berdasarkan lokasi dan makros)1. Veruka vulgaris2. Veruka plana3. Veruka plantar/ palmar4. Kondiloma akuminata/ kutil veneral

36

VERUKA VULGARIS• Paling sering• Lokasi pada kulit dan mukosa• Makroskopik– Tonjolan kulit berwarna putih-kelabu atau coklat

dengan permukaan ada pertandukan• Mikroskopik– Kulit dengan epidermis (hiperplastik, papilomatosis

dan akantosis)– Terdapat sel-sel dengan inti menunjukkan atipik dan

koilosistosis (sitoplasma jernih)

37

Inveksi virus HPV1. Veruka vulgaris/ kutil di

kulit2. Kondiloma akuminata di

genital3. Veruka plantar di kaki 38

1

2

3

KONDILOMA AKUMINATA• Biasanya pada organ genitalia, urogenital,

rektum• Makroskopik–Massa papilar, seperti bunga kol dan warna coklat

• Mikroskopik– Epidermis hiperplastik, hiperkeratosis dan khas

papilomatosis– Sel-sel epidermis dengan koiloisitosis atipik

39

40

MOLUSKUM KONTAGIUSOM

• Penyakit kulit disebabkan virus (virus cacar), khas ada papula bercekung (umbilikasi) ditengahnya

• Pada anak-anak dan muda usia• Klinik, bila daerah cekungan ditekan akan ada

massa yang keluar (keratin)• Mikroskopik

41

42

Impetigo

43

NEOPLASMA

• EPIDERMIS– JINAK• SEBOROIK KERATOSIS• KISTA EPIDERMAL/ ATEROMA• DLL

– PRAGANAS• AKTINIK KERATOSIS/ SOLAR KERATOSIS

– GANAS• BASALIOMA/ KARSINOMA SEL BASAL• KARSINOMA SEL SKUAMOSA• KARSINOMA ADENOSKUAMOSA

44

• DERMIS– TUMOR BERPIGMEN• JINAK• PRAGANAS• GANAS

– TUMOR PEMBULUH DARAH– TUMOR DARI JARINGAN IKAT/ FIBROUS– DLL

• ADNEKSA KULIT– JINAK– GANAS

45

SEBOROIK KERATOSIS• SINONIM– Senile keratosis.

• BERHUBUNGAN DENGAN LESI– Inverted follicular keratosis.

• Sering ada• Usia– dewasa

• lokasi– Ektremitas– Kepala– muka

46

• Klinik– Berhubungan dengan keganasan

• Makroskopik– Massa papula, warna coklat, batas jelas– Ukuran relatif kecil

• Mikroskopik– Epidermis dengan kelainan

• Hiperplasi• Hiperkeratosis• Akantosis, dan • papilomatosis

47

SEBOROIK KERATOSIS

48

49

BASAL CELL CARCINOMA• Sinonim– Basalioma– Basal sel epitelioma– Basal sel karsinoma– Rodent karsinoma/ ulkus rodent– Fibroepitelioma neoplasia

• usia– Meningkat pada usia diatas 20 thn

• lokasi– Sering terekspose sinar matahari

• Makroskopik– Papula, warna merah– Kadang terdapat ulkus

50

Mikroskopik • Komponen – Parenkim/ epitel lesi epitel– Stroma/ mesodermal lesi mesodermal

• Lesi epitel– Sel tumor basaloid (mirip sel basal), yaitu berupa

massa tumor solid yang dikelilingi satu lapis sel dengan inti palisading ternyata basal membran dengan PAS positip

– Gambaran diatas dengan inti palisading ditepi tidak selalu ada bila massa tumor tersebut kecil Sel tumor yang ditengah makin besar

– Jembatan antar sel bervariasi– Isi massa tumor kadang terdapat ruang antar sel

yang mengandung musin sel stellate/ bintang

51

• Pilar deferensiasi : fokus keratinisasi horn cyst gambaran mirip folikel rambut

• Mitosis, apoptosis dan nekrosis sel ditengah ruang kosong/ cystik pseudocystik

• Sel tumor menghasilkan musin saat buat sediaan larut ruang kosong (antara sel ditepi massa tumor dengan stroma) retraksi space

• Pseudokistik tersebut isi musin adenoid basal sel karsinoma

• Dua lapis sel membentuk seperti anyaman plexiform epitelioma

• Massa tumor kadang isi Giant cell • Melanin/ melanosit pigmented basal sel epitelioma• Clear cell

52

Lesi mesodermal stroma• Stroma kurang matur• Hiperseluler• Fibrosis sklerosing basal sel karsinoma• Mineral meningkat (musin/ asam hyaloronic)

terutama sekitar massa tumor larut saat buat sediaan ruang kosong kesan retraksi retraction space (ruang retraksi)

• Sel radang (limfosit T, eosinopilia, plasma sel)

53

Jenis1. Superfisial basal sel karsinoma2. Infiltratif basal sel karsinoma3. Sklerosing basal sel karsinoma4. Morphea-like epitelioma

54

BASAL CELL CARCINOMA

• Mikroskopik–Massa tumor bentuk pulau-pulau– Sel-sel tumor di tepi, inti tersusun palisading/ seperti

pagar– Retraksi space (rongga kosong antara sel tumor di

tepi dengan membran)– Sel-sel tumor ganas– Lokal agresif– Jarang metastasis

55

56

57

58

59

60

Karsinoma sel skuamosa/ epidermoid carcinoma

• Dapat terjadi pada kulit dan mukosa• Marjolin’s ulcer (daerah terpapar sinar

matahari/ radiasi)• Klasifikasi–Adenoid (akantolisis) KSS–Mucin-producing KSS (KSS yang menghasilkan

musin)–Verucous karsinoma

61

Adenoid (akantolisis) KSS

• Patogenesis : akantolisis diskeratosis mutiara tanduk sruktur adenoid (tubuler/ alveolar) lesi adenoid/ pseudoglandular

• Mikroskopik :– Lesi adenoid– Akantolisis– Aktinik keratosis/ prekanker KSS• Epidermis

– Parakeratosis– Hiperkeraosis

– Proliferasi kelenjar keringat– Infiltrasi limfosit

62

Mucin-producing KSS

• Sangat jarang• Mikroskopik –Idem adenoid–Sel-sel tumor menghsilkan mucin (PAS

& Mucicarmin)

63

Verucous karsinoma

• Untuk diagnosa perlu klinik, PA dan perilaku biologi)

• Ada 3 –Verucous carsinoma of oral–Verucous genito anal region condiloma

akuminata–Plantar verucous carcinoma

64

Verucous karsinoma

• Mikroskopik –Epidermis hiperplsi epitelial dan

akantosis–Sel-sel tumor• Inti atipia• Sel keratinisasi •Mutiara tanduk

65

GRADDING• Tahun 1921 Broder, membuat grading karsinoma sel

skuamosa berdasarkan maturitas dari sel tumor– Grade 1 maturitas sel lebih dari 75 %– Grade 2 maturitas sel antara 50% - 75%– Grade 3 maturitas sel antara 25% - 50%– Grade 4 maturitas sel kurang dari 25%

• Dasar grading – Tingkat atipia sel tumor– Tingkat kedalaman invasi– JUMLAH MUTIARA KERATIN– Pola invasi ?

a.       

66

1. Grade 1/Berdeferensiasi baik 1. anaplasi ringan (sel-sel monoton)2. Terdapat mutiara tanduk/ indivual keratinisasi BANYAK3. Jembatan antar sel ada

2. Grade 2/ Berdeferensiasi sedang1. Anaplasi sedang (sel-sel besar/ kecil seimbang jumlanya)2. Mutiara tanduk/ individual cell keratinisation tidak

sebanyak grade 13. Grade 3/ Berdeferensiasi buruk

1. Anaplasi keras (sel-sel besar-besar)2. Individual keratinization sedikit sekali

4. Grade 4/ Tidak berdeferensiasi1. Anaplasi keras2. Tidak ada individual cell keratinization

67

68KSS/ KARSINOMA SEL SKUAMOSA

69

Mutiara keratin (1)Jembatan antar sel (2)

2

1

70

KARSINOMA VERUKOSA

71

Prekanker KSS/ aktinik keratosis

• Keratosis adalah setiap pertumbuhan jaringan tanduk (kutil/ kalus)

• Proses keratosis : proliferasi sel basal jumlah sel basal dan sel keratinization abnormal ada lapisan tanduk di permukaan ( keratosis/ kutil)

• Aktinik keratosis/ keratinnisasi senilis (Frudenthal)

72

AKTINIK KERATOSIS• sinonim– Solar keratosis.

• Umur– Tua

• Lokasi– Sering terkena langsung sinar matahari (sinar radiasi ultraviolet

jenis UV B)• Klinik– Multipel lesi

• Makroskopik– Lesi papula, kemerahan dan batas jelas

73

• Mikroskopik (seperti karsinoma in-situ)– Epidermis hiperplastik, parakeratosis– Sel-sel epitel tampak besar dengan terdapat perubahan

maturitas dan susunannya– Sel-sel tampak pleomorfik, dengan inti pleomorfik,

hiprkromatik dan mitosis dapat ditemukan hingga seluruh lapisan epitelial

– Sebukan sel limfosit hingga lapisan basal• BEHAVIOR– 2% bisa menjadi ganas

74

75

Aktinik keratosis

MELANOMA MALIGNA

• Etiologi – Sinar ultraviolet–Dari giant kongenital nevi (3-5%)

• Kriteria keganasan tumor melanosit–Bila asalnya dari dermo epidermal junction– Sel nest dijunction ada atipia sel (proses

melanogenesis tinggi)– Sel tumor dari juctions invasi kelapisan lebih

dalam–Phase pertumbuhan radial

76

MELANOMA MALIGNA

–Sel-sel tumor besar-besar, pigmen tidak rata sebarannya, pleomorphik serta sitoplasma sepeti debu (dust pagetoid)–Kelompok sel tidak berdeferensiasi ke sel

melanin lesi amelanostik–Stroma serabut elastik dominan, sedang

serabut retikuler rusak

77

KLASIFIKASIKlasifikasi berdasarkan Clark’s (kriteria phase

vertikal dan radial)1.        Lentigo maligna

2.        Akral lentigenous melanoma (termasuk lesi mukosa)

3.        Superfisial spreading melanoma maligna

4.        Nodular melanoma

78

79

  Lokasi sel nest Sel tumor Lain-lain

Lentigo maligna

Junction   Moth-eaten (basal membran t’jelas)

Lentigo melanoma maligna

Junction&dermis

Dendritik/ spindel Mirip lentigo maligna

Akral lentigenous MM

Junction & dermis

Besar, pleomorphik (spindel-epiteloid)

Proliferasi sel atipik melanosit dilapisan basal.Jaringan fibrosis

Superfisial spreading MM

Lapisan basal, epidermis & dermis

Sel pagetoid (sitoplasma ada daerah kosong/deb)

Sebuikan padat sel limfosit, makrofag

Nodular MM Junction & dermis

Undef. Sel melanoma amelanotik melanoma

Sebukan sel radang didermis

Malignan blue nevus

Epidermis intak Sel atipia fusiform, inti besar

Makrofag dermis ada pigmen, mitosis

Metastase MM

Junction & dermis

Sel melanoma Sel radang t’ ada

80

81

82

83

84

85

MELANOMA MALIGNAMIKROSKOPIK• Jaringan kulit dengan epidermis normal• Dermis terdapat massa tumor dengan pola

tumbuh pulau-pulau/ lembaran/ sarang-sarang– Sel-sel tumor bentuk bervariasi (bulat, oval/ pleomorfik)– Inti sel:

• Pleomorfik (bulat dan oval)• Kromatin inti hiperkromatik• Mitosis ada

– Sitoplasma (khas) mengandung pigmen coklat– Kadang-kadang sekitar sel tumor (stroma) juga mengandung

pigmen yang sama pada sitoplasma

86

87

88

89

Terima kasih

90