Post on 27-Dec-2015
description
HIPOTESIS PENELITIAN
2
Hipotesis adalah jawaban sementara dari
suatu gejala atau masalah yang diperoleh
dari hasil kajian masalah berdasarkan
teori-teori yang relevan dengan variabel
penelitian.
Ada dua hipotesis dalam penelitian:
1.Hipotesis nol (Ho) atau hipotesis netral
atau hipotesis statistik, dan
2.Hipotesis alternative (Ha) atau hipotesis
penelitian
HIPOTESIS STATISTIK
Jika perumusan atau pernyataan dikhususkan mengenai populasi dan
diperlukan pengujian
PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau pernyataan yg mana mungkin benar atau mungkin salah mengenai satu atau lebih populasi
Contoh:
H0: Tidak ada perbedaan prestasi mahasiswa antara yang masuk melalui seleksi PMDK dengan yang masuk melalui seleksi ujian.
Ha: Ada perbedaan prestasi mahasiswa antara yang masuk melalui seleksi PMDK dengan yang masuk melalui seleksi ujian.
Untuk keperluan statistik hipotesis tersebut dapat disingkat menjadi bentuk matematik, yaitu:
Ha: µ1 ≠ µ2
H0: µ1 = µ2
Jenis-jenis Hipotesis penelitian berdasarkan rumusan pernyataan 1. Hipotesis nondireksional, adalah hipotesis yang tidak diketahui kelompok
mana yang lebih besar, kelompok pertama atau kedua.
Contoh:
Ha: Kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar batu hitam
lebih tinggi daripada yang menggunakan batu putih.
H0: Tidak ada perbedaan kuat tekan beton antara yang menggunakan
agregat kasar batu hitam dengan yang menggunakan batu putih.
Ha: µ1 > µ2
H0: µ1 = µ2
2. Hipotesis direksional, adalah pernyataan hipotesis karena sudah jelas
ada salah satu yang lebih besar.
Contoh:
Ha: Ada perbedaan kuat tekan beton antara komposisi campuran A,
komposisi campuran B, dan komposisi campuran C.
H0: Tidak ada perbedaan kuat tekan beton antara komposisi campuran
A, komposisi campuran B, dan komposisi campuran C.
Ha: µA ≠ µB ≠ µC
H0: µA = µB = µC
Jenis-jenis Hipotesis penelitian.......lanjutan Contoh:
Ha: Ada perbedaan alasan siswa SMP untuk masuk SMK
H0: Tidak ada perbedaan alasan siswa SMP untuk masuk SM
Ha: f1 ≠ f2
H0: f1 = f2
Ha: Ada hubungan postif antara pola asuh orangtua siswa dengan prestasi
siswa.
H0: Tidak ada hubungan antara pola asuh orangtua siswa dengan prestasi
siswa.
Ha: ρ > 0
H0: ρ = 0
Ha: Ada hubungan negatif antara kegemukan dengan kecepatan lari siswa.
H0: Tidak ada hubungan antara kegemukan dengan kecepatan lari siswa.
Ha: ρ < 0
H0: ρ = 0
Ha: Ada hubungan antara kualitas lingkungan belajar dengan prestasi siswa.
H0: Tidak ada hubungan antara kualitas lingkungan belajar dengan prestasi
siswa.
Ha: ρ ≠ 0
H0: ρ = 0
Taraf Signifikansi dan Penolakan Hipotesis Nol
Taraf signifikansi adalah resiko terjadinya kesalahan
yang siap diambil peneliti dalam penolakan hipotesis
nol.
Taraf signifikan 1% atau 0,01artinya hipotesis nol
akan ditolak apabila disebabkan oleh faktor
kebetulan satu dari 100 kejadian.
Taraf signifikan 5% atau 0,05 artinya hipotesis nol
ditolak dengan faktor kebetulan lima dalam 100
kejadian.
Taraf signifikan biasa diberi simbul α. Jadi bila taraf
signifikan yang diambil 0,01 dituliskan dengan α =
0,01 atau taraf signifikan yang diambil 0,05 dituliskan
dengan α = 0,05.
Taraf Signifikansi dan Penolakan Hipotesis Nol ...............lanjutan
Penentuan besar-kecilnya taraf signifikan bergantung
kepada besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh
peneliti bila terjadi kesalahan dalam penelitian
tersebut.
Dalam bidang farmasi atau kedokteran taraf signifikan
diambil sangat kecil. Misalnya α = 0,001, artinya bila
hasil penelitian diterapkan kemungkinan ada satu
yang gagal dari 1000 kali pengobatan.
Dalam bidang teknologi biasanya diambil α = 0,01,
artinya bila hasil penelitian diterapkan kemungkinan
ada satu yang gagal dari 100 kejadian.
Bidang sosial atau pendidikan taraf signifikan diambil
lebih besar, biasanya α = 0,05.
Keputusan Ho benar Ho salah
Ho Gagal Ditolak Tepat Salah jenis II (β)
Ho Ditolak Salah jenis I (α) tepat
Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu
menguji hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal
sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah
peluang menolak Ho yg benar
Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd
waktu menguji hipotesis di mana kita menerima Ho
(Ho gagal ditolak) pada hal sesungguhnya Ho itu
salah. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho
yg salah
Hubungan Pengambilan Keputusan dengan Hipotesis
Statistik
MACAM KEKELIRUAN
Kekeliruan macam I: adalah menolak hipote-sis yang seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan , : peluang membuat kekeliruan macam I disebut juga taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata ( = 0,01 atau = 0,05 )
Membacanya:
= 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Atau kira-kira 95% yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang salahnya/kekeliruan sebesar 5%
Kekeliruan macam II: adalah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak, dinamakan kekeliruan ,
: peluang membuat kekeliruan macam II
PENGUJIAN HIPOTESA
Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah hipotesis gagal ditolak (menerima) atau hipotesis ditolak
Hipotesis yang diuji dalam suatu penelitian adalah hipotesis nol.
Pemunculan hipotesis nol (statistik) dalam penelitian adalah untuk
ditolak.
Penolakan hipoteisis nol didasarkan pada perbandingan antara
hasil hitungan dengan harga tabel atau harga kritik pada taraf
signifikan tertentu. Selain itu juga ditentukan berdasar hipotesis
alternative (Ha) yang berbentuk direksional atau nondireksional.
Bila hipotesisnya berbentuk direksional, maka digunakan harga
tabel satu ekor (one tail). Akan tetapi bila hipotesisnya berbentuk
nondireksional, maka digunakan harga tabel dua ekor (two tail).
Harga tabel satu ekor artinya α yang dilihat dalam tabel sama
dengan taraf signifikan yang ditentukan. Misal Ha: µ1 > µ2 dan
taraf signifikan 0,05, maka tabel yang dilihat adalah α = 0,05.
Harga tabel dua ekor artinya α yang dilihat dalam tabel adalah
setengah dari taraf signifikan yang ditentukan. Misal Ha: µ1 ≠ µ2
dan taraf signifikan 0,05, maka tabel yang dilihat adalah ½α =
0,025. Distribusi normal dan penolakan hipotesis nol seperti
gambar berikut.
PENGUJIAN HIPOTESIS
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Rumuskan pernyataan Ho yang sesuai dengan variabel penelitian
2. Rumuskan hipotesis tandingannya (H1) yg sesuai
3. Pilih taraf nyata pengujian (α)
4. Pilih uji statistik yg sesuai dan tentukan daerah kritisnya
5. Hitung nilai statistik dari contoh acak berukuran n
6. Buat keputusan: tolak Ho Jika statistik mempunyai nilai dalam daerah kritis, selain itu Ho gagal ditolak.
7. Hipotesis lambangnya H atau Ho
8. Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
9. Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis
10.Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis
11.Kalau yang diuji itu parameter θ (dalam penggunaannya nanti θ dapat berarti rata-rata = μ, simpangan baku = σ, proporsi = π dll) maka akan terdapat hal-hal sbb:
LANGKAH-LANGKAH ..................lanjutan
Pengujian Hipotesis Mengenai Nilai Rata-rata
Untuk menguji hipotesis mengenai nilai rata-rata populasi,
Maka dapat dibuat perumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho : u = uo
H1 : u ≠ uo
Pengujian Dwi Arah
Pengujian satu arah Untuk menguji hipotesis mengenai nilai rata-rata populasi dengan
melihat satu sisi saja
Ho : u = uo
Ho : u > uo
Ho : u < uo
Ho : u = uo
lawan
lawan
Pengujian Parameter Θ
a. Hipotesis mengandung pengertian sama
1. H : θ = θ0 2. H : θ = θ0
A : θ = θ1 A : θ ≠ θ0
3. H : θ = θ0 4. H : θ = θ0
A : θ > θ0 A : θ < θ0
Dengan θ0 dan θ1 adalah dua harga yang diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan pengujian sederhana lawan sederhana, sedangkan lainnya pengujian sederhana lawan komposit
Dinamakan pengujian komposit lawan komposit
b.Hipotesis mengandung pengertian maksimum H : θ ≤ θo A : θ > θo c. Hipotesis mengandung mengertian minimum H : θ ≥ θo A : θ < θ0
Jika alternatif A mempunyai perumusan tidak sama
Kriteria yang didapat : hipotesis H gagal ditolak (diterima) jika harga statistik yang dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak
Daerah penerimaan
H
d1 d2
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Luas = ½ ά
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah kritis
masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada tiap ujung
adalah ½ . Karena adanya dua daerah penolakan ini, maka pengujian
hipotesis dinamakan uji dua pihak
Ha: µ1 > µ2
H0: µ1 = µ2
Taraf signifikan α
Distribusi normal dan penolakan hipotesis nol
Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih besar
Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Daerah penerimaan
H
d
Luas = ά
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah .
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan
Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih kecil
Kriteria yang digunakan : terima H (H gagal ditolak) jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian lebih besar
dari d sedangkan dalam hal lainnya ditolak
Daerah penerimaan
H
d
Daerah penolakan H
(daerah kritis)Luas =
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah .
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri
Penarikan kesimpulan adalah membandingkan harga hitung
dengan harga tabel. Apabila harga hitung lebih besar daripada
harga tabel berarti H0 ditolak dan Ha didukung oleh data atau Ha
signifikan. Sebaliknya bila harga hitung lebih kecil daripada harga
tabel berarti H0 gagal ditolak dan Ha tidak didukung oleh data atau
Ha tidak signifikan.
Penarikan kesimpulan pada perhitungan menggunakan program
SPSS adalah membandingkan harga signifikansi probabilitas (sig.
prob) hasil perhitungan dengan taraf signifikan yang diambil (α).
Bila hasil perhitungan ditemukan sig. prob = 0,036, sedang taraf
signifikan α = 0,05, berarti harga sig. prob < α. Hal ini berarti H0
ditolak dan Ha didukung oleh data atau Ha signifikan. Sebaliknya
bila hasil perhitungan ditemukan sig. prob = 0,074, sedang taraf
signifikan α = 0,05, berarti harga sig. prob > α. Hal ini berarti H0
gagal ditolak dan Ha tidak didukung oleh data atau Ha tidak
signifikan.
PENARIKAN KESIMPULAN
HASIL UJI HIPOTESIS
TERIMAKASIH