Post on 08-May-2019
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Gambar 2.1 Sistem Informasi
Sumber (Hall, 2007, p. 5)
Sistem merupakan adanya pengumpulan data, kemudian dari data tersebut di
proses menjadi Informasi yang nantinya akan di distribusikan kepada user.
Pengertian tersebut didukung oleh (Hall, 2007, p. 5)yang menyebutkan
Sistem Informasi (Information System) Serangkaian prosedur formal dimana
data dikumpulkan, di proses menjadi informasi dan di distribusikan ke para
pengguna. dapat dijelaskan pada Gambar 2.1 Sistem Informasi adanya
susunan yang dimana top manajemen, middle manajemen, low manajemen
dan adanya opersional.
Tujuan dari sistem informasi itu sendri adalah Menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan, dan menyediakan informasi yang akan digunakan
untuk mendukung proses bisnis pada perusahaan. Sistem informasi juga
memiliki manfaat, manfaat sistem informasi itu sendi mempermudah proses
analisis yang diperlukan oleh manajemen, dapat meningkatkan efesiensi
5
6
operasional, dan mempermudah dalam pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen.
contoh dari sistem informasi adalah suatu supermarket mempunyai sistem
informasi yang
menyediakan informasi penjualan barang – barang setiap harinya, serta stock
– stock barang yang masih tersedia, dengan adanya informasi tersebut,
seorang manajaer bisa membuat keputusan, stock barang apa saja yang harus
segera disediakan, manajer juga dapat mengetahui barang dan brand apa yang
paling laris terjual, sehingga mereka dapat memutuskan barang tersebut
jumlah stocknya lebih banyak dari yang lain. penerapan pada sistem
informasi dapat di jelaskan pada proses atau tahap performa bisnis
manajemen yang akan dijelaskan pada bagian 2.2 Business Performance
Management
2.2 Business Performance Management
Business performance management (BPM) adalah suatu pendekatan
untuk menilai kinerja dari kegiatan bisnis dalam organisasi yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan strategis organisasi dan kemudian meningkatkan
efektivitas dari kegiatan tersebut serta mengawasi eksekusi kegiatan tersebut
agar tetap terfokus pada tujuan perusahaan. Hal ini didukung dengan teori
dari (Eckerson, 2011, p. 24) yang menyebutkan BPM adalah sebuah
pendekatan top-down yang membantu pihak eksekutif memahami proses-
proses yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan strategis dan kemudian
mengukur efektivitas dari proses-proses tersebut untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Tujuan dari BPM menurut (Frolick & Ariyachandra, 2006) adalah
memonitor kinerja organisasi pada tingkat operasional untuk mencapai
strategi organisasi dan mengevaluasi progressnya dalam mencapai strategi
sedangkan manfaat dari BPM adalah meningkatkan kinerja seluruh
organisasi.
7
2.2.1 Lifecycle BPM
Gambar 2.2 Lifecycle Business Performance Management
Sumber (Holman, 2009, p. 8)
Menurut (Holman, 2009, p. 8) lifecycle BPM terdiri dari 5 tahapan
yaitu
1. Defining
Merupakan tahap awal perancangan BPM yaitu melakukan
business case assessment yang bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan bisnis, menentukan tujuan dari perancangan BPM,
membuat analisis kerugian dan kekurangan dan membuat analisis
resiko.
2. Planning
Setelah tahap defining, selanjutnya dibuat perencanaan tentang
proyek BPM. Yang termasuk dalam perencanaan ini adalah
evaluasi infrastruktur organisasi, perencaan proyek dan
menentukan ruang lingkup proyek.
3. Executing
Pada tahap ini perancangan BPM dimulai dengan membuat
metadata, mendesign skema bintang, ETL dan data warehouse
sebagai sumber data untuk dashboard.
4. Monitoring
8
Pada tahap ini dibuat rancangan dashboard sebagai laporan bagi
eksekutif dalam bentuk grafik seperti gauge, Tabel dan chart.
5. Reporting
Pada tahap ini dibuat rencana implementasi dan rencana evaluasi
BPM pada universitas.
2.3 Dashboard
Dasboard merupakan tampilan antar muka (user interface) interaktif
yang menampilkan laporan secara singkat dan mudah dimengerti, dashboard
digunakan untuk menampilkan informasi-informasi dalam bentuk grafik,
kurva, diagram, untuk membantu pemakainya dalam pengambilan keputusan.
Menurut (Eckerson, 2011, p. 12) dashboard adalah tool yang memungkinkan
spesialis dan supervisor operasional untuk memantau dan bertindak atas
peristiwa yang terjadi. Dashboard menampilkan data rinci pada waktu yang
tepat pada saat pengguna perlu untuk melihatnya. Dashboard kinerja secara
visual dengan menggunakan tabel atau grafik.
Tujuan dari dashboard adalah memvisualisasikan data dalam bentuk
grafik dan gambar yang interaktif. Manfaatnya adalah agar memudahkan
pemakainya dalam memahami informasi dan mempercepat pengambilan
keputusan.
2.4 Database
Database merupakan kumpulan dari data terstruktur yang saling
berhubungan dan terintegrasi secara logical yang disimpan, dikelola, dan
dikontrol secara terpusat dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
akan informasi. Karena informasi merupakan elemen yang paling penting
yang akan diperlukan oleh sistem supaya bisa lanjut ke proses selanjutnya.
Pengertian tersebut didukung oleh (Connoly & Begg, 2010, p. 65)
bahwa database merupakan sebuah kumpulan dari data yang berhubungan
secara logikal dan deskripsinya, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
dari informasi dari perusahaan.
Menurut (O'Brien & Marakas, Introduction to Information Systems,
2010, p. 173) database adalah kumpulan elemen data yang terintegrasi secara
logical dan saling berhubungan
9
Tujuan dari database sendiri adalah mengurangi terjadinya duplikasi,
data hubungan suatu data yang dapat ditingkatkan dan tujuan database,
menentukan kualitas informasi yang akurat tepat dan relevan. Sedangkan
manfaat dari database sendiri ialah suatu komponen yang utama pada sistem
informasi, dikarenakan dasar dari penyediaan informasi, adanya pengamanan
data dan mengatasi kesulitan – kesulitan dalam mengakses data.
2.5 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) merupakan perangkat lunak
yang memungkinkan user membuat, mengatur dan menggunakan database .
Pengertian tersebut didukung oleh (O'Brien & Marakas, Management
Information Systems, 2011, p. 196) Database Management System (DBMS)
adalah perangkat lunak yang utama dari database management karena
Database Management System (DBMS) mengatur pembuatan, pemeliharaan,
dan penggunaan database dari sebuah organisasi dan penguna akhirnya.
Menurut (Connoly & Begg, 2010, p. 66) Database Management
System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkin user
untuk mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol akses
terhadap sistem basis data.
Dalam Database Management System sendiri memiliki tujuan yang
dimana tujuan Database Management System ialah menangani data dalam
jumlah yang besar, dengan adanya Database Management system adanya
kemanan sehingga hanya user tertentu saja yang dapat mengakses karena
adanya password user. manfaat dari Database Management System adalah
dengan menggunakan DBMS maka adanya integrasi data yang terjamin,
dapat mempermudah dalam pengolahan database. Contoh dari DBMS itu
sendiri, SQL Server Management Studio.
2.5.1 Komponen Database management system
(Connoly & Begg, 2010, p. 66) menjelaskan mengenai
beberapa komponen – komponen Database Management System
(DBMS).
10
Gambar 2.3 Komponen – Komponen Database Management System
(DBMS)
Sumber : (Connoly & Begg, 2010, p. 68)
Berikut penjelasan Pada Gambar 2.4 Komponen – Komponen
Database Management System (DBMS) . Menurut (Connoly &
Begg, 2010, p. 68)
Hardware
Hardware (perangkat keras) dibutuhkan untuk menjalankan
DBMS dan aplikasi, hardware dari komputer tunggal ke
mainframe tunggal dari komputer-komputer. Bagian dari
hardware tergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS
yang digunakan.
Software
Software (Perangkat Lunak) terdiri atas Database
Management System (DBMS), program Aplikasi, sistem
operasi dan perangkat lunak.
Data
Data merupakan komponen dasar yang paling penting, yang
akan diolah pada Database Management System (DBMS).
Data merupakan jembatan antara komponen hardware,
software dan user
Procedure
Procedure merupakan aturan yang menentukan kegunaan
pada sistem basis data.
People
People merupakan penggerak yang berhubungan secara
langsung dengan sistem.
11
2.6 Data Warehouse
Data Warehouse merupakan tempat penampung data yang digunakan
sebagai pengambilan keputusan dan merupakan sebuah sistem yang
mengambil dan menggabungkan data secara periodik dari sumber data ke
penyimpanan data yang berorientasi objek bentuk dimensional atau normal.
Pengertian tersebut didukung oleh (Turban, Sharda, Delen, & King, 2011, p.
32) data warehouse adalah kumpulan data yang dibuat khusus untuk
mendukung proses pengambilan keputusan. Data warehouse juga
berguna sebagai tempat penyimpanan data terbaru (real time) dan data
historikal untuk kepentingan manajer dalam sebuah organisasi.
Menurut (Vercellis, 2009, p. 45) Data Warehouse adalah repository
(tempat penampungan) untuk data yang tersedia yang nantinya dapat
digunakan sebagai data untuk mengembangkan intelejensi bisnis atau untuk
membantu pengambilan keputusan.
Data warehouse memiliki Tujuan yaitu dapat menyimpan data lama
dengan akurat, data warehouse memisahkan antara proses analis dan
operasional dan data warehouse juga dapat menyediakan data yang valid.
manfaat dari data warehouse adalah dapat menganalisis informasi agar dapat
mengambil suatu keputusan dengan cepat dan manfat dari data warehouse
memahami akan tren bisnis.
contoh dari data warehouse adalah dalam data warehouse memiliki
tujuan dapat memisahkan antara proses analis dan operasional salah satu
contohnya adalah apa bila pada proses analis maka sifarnya adalah READ ,
Sedangkan proses operasional adalah ada READ, UPDATE dan WRITE.
Penerapan data warehouse melihat kebutuhan datanya dan
penerapanya juga dapat melakukan proses ETL yang dimana dapat
mendukung proses pengerjaan pada bagian bab pembahasan dalam penulisan
skripsi.
Data Warehouse memiliki 3 jenis data yang berbeda yaitu:
Internal Data
Data internal disimpan untuk sebagian besar dalam database,
12
disebut sebagai sistem transaksi atau sistem operasional, yang
merupakan bagian dari dari suatu sistem informasi perusahaan. Data
internal yang dikumpulkan melalui transaksional aplikasi yang secara
rutin memimpin operasional perusahaan, seperti administrasi,
akuntansi, produksi dan logistik.
Data ini datang dari komponen yang berbeda dari sistem informasi :
Sistem back-office, yang mengumpulkan catatan
transaksional dasar seperti pesanan, faktur, persediaan,
produksi dan data logistik;
Sistem front-office, yang berisi data yang berasal dari call
center kegiatan prioritas, bantuan pelanggan, pelaksanaan
kampanye pemasaran;
Sistem berbasis website, yang mengumpulkan transaksi
penjualan e-commerce website, kunjungan ke situs web,
data yang tersedia pada formulir yang diisi oleh yang ada
dan calon pelanggan.
External Data
External data adalah data yang bersumber dari luar
perusahaan. Sebagai contoh, beberapa pihak mengumpulkan dan
membuat data yang tersedia relatif terhadap penjualan, pangsa
pasar dan trend prediksi masa depan untuk industri bisnis tertentu,
serta prediksi ekonomi dan indikator keuangan.
Personal Data
Dalam kasus pada umum nya, pembuat keputusan melakukan
analisa intelenjensi bisnis juga mengandalkan informasi dan
penilaian pribadi yang disimpan di dalam lembar kerja atau
database lokal yang terletak di komputer mereka. Pengambilan
seperti informasi dan integrasi dengan data terstruktur dari
internal dan eksternal sumber adalah salah satu tujuan dari sistem
manajemen pengetahuan.
13
2.6.1 Karakteristik data warehouse
Karakteristik data warehouse menurut (Inmon, 2005), yaitu
1. Subject Oriented (Berorientasi subjek)
Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse
didesain untuk menganalisis data berdasarkan subjek-subjek
tertentu dalam organisasi,bukan pada proses atau fungsi aplikasi
tertentu. Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek
utama dari perusahaan (customers, products dan sales) dan tidak
diorganisasikan pada area-area aplikasi utama (customer
invoicing, stock control dan product sales). Hal ini dikarenakan
kebutuhan dari data warehouse untuk menyimpan data-data yang
bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, daripada aplikasi
yang berorientasi terhadap data. Jadi dengan kata lain, data yang
disimpan adalah berorientasi kepada subjek bukan terhadap
proses.
2. Integrated (Terintegrasi)
Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal
dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang
konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan
demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang ada
merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep
data warehouse itu sendiri. Syarat integrasi sumber data dapat
dipenuhi dengan berbagai cara sepeti konsisten dalam penamaan
variabel, konsisten dalam ukuran variabel, konsisten dalam
struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.
Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai
macam aplikasi yang mungkin pula dibuat oleh developer yang
berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam aplikasi-aplikasi
tersebut ada variabel yang memiliki maksud yang sama tetapi
nama dan formatnya berbeda. Variabel tersebut harus dikonversi
14
menjadi nama yang sama dan format yang disepakati bersama.
Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan karena perbedaan
nama, format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa
dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena
kekonsistenannya.
Gambar 2.4 Contoh integrasi Data warehouse
Sumber : Inmon (2005, p . 31)
3. Time-variant (Rentang Waktu)
Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau
valid pada rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu
yang digunakan dalam mengukur keakuratan suatu data
warehouse, kita dapat menggunakan cara antara lain :
Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data
warehouse pada rentang waktu tertentu, misalnya antara 5
(lima) sampai 10 (sepuluh) tahun ke depan.
Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi atau perbedaan
waktu yang disajikan dalam data warehouse baik implisit
maupun eksplisit secara eksplisit dengan unsur waktu dalam
hari, minggu, bulan dan sebagai berikut. Secara implicit
misalnya pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir
bulan, atau per-tiga bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara
implicit didalam data tersebut.
15
Cara yang ketiga, variasi waktu yang disajikan data
warehouse melalui serangkaian snapshot yang panjang.
Snapshot merupakan tampilan dari sebagian data tertentu
sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang ada
bersifat read-only.
Gambar 2.5 Time-Variant Data Warehouse
Sumber : Inmon (2005, p . 32)
4. Non-Volatile
Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non
volatile, maksudnya data pada data warehouse tidak di update
secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara
reguler. Data yang baru selalu ditambahkan sebagai suplemen
bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan.
Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini,
kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.
Berbeda dengan database operasional yang dapat melakukan
update, insert dan delete terhadap data yang mengubah isi dari
database sedangkan pada data warehouse hanya ada dua kegiatan
memanipulasi data yaitu loading data (mengambil data) dan akses
data (mengakses data warehouse seperti melakukan query atau
menampilan laporan yang dibutuhkan, tidak ada kegiatan updating
data).
16
Gambar 2.6 Non-volatile data warehouse
Sumber : Inmon (2005, p . 32)
2.7 Metadata
Metadata adalah data yang menjelaskan suatu data. Metadata dimiliki
oleh seluruh data digital yang ada dan biasanya berisi keterangan, minimal
waktu data tersebut dibentuk. Dalam database, metadata dapat berupa nama
database, field yang ada dengan tipe data nya, sumber data tersebut dan
keterangan-keterangan lainnya. Menurut (Turban, Sharda, Delen, & King,
2011, p. 35) metadata menjelaskan struktur dan beberapa arti dari data,
sehingga berkontribusi pada penggunaannya efektif ataupun tidak. Tujuan
dari metadata adalah menjelaskan tentang data. Manfaat dari metadata adalah
memudahkan pemakai data tersebut dalam mengetahui nilai data tersebut.
Contoh dari meta data adalah pengarsipan Invoice, maka invoice
tersebut disimpan berdasarkan No Invoice, tanggal Invoice, Nama Customer.
2.8 Extract, Transform, Load (ETL)
Extract, Transform, Load (ETL) adalah sebuah proses mengambil
data yang dibutuhkan dari database sumber (database operasional) dan
mentransformasi data tersebut dan disimpan pada database target (data
warehouse atau data mart). Menurut (Connoly & Begg, 2010) ETL adalah
proses yang terdiri dari ekstraksi data dari satu atau lebih sumber data,
perubahan data ke dalam bentuk yang konsisten dan mudah untuk dianalisis,
dan kemudian dimasukkan ke dalam enterprise data warehouse (EDW).
17
ETL merupakan proses yang sangat krusial dalam perancangan BPM
karena tujuan ETL adalah untuk memberikan data yang terintegrasi dan
bersih agar dapat menghasilkan informasi yang baik bagi pemakainya.
Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing tahapan pada proses ETL:
Extract
Merupakan tahap pertama dimana dilakukan proses ekstraksi
atau pengambilan data yang dibutuhkan dari sumber data. Sumber
data untuk proses ETL dapat berasal dari database operasional,
spreedsheets atau sistem lain.
Transform
Tahap kedua dari ETL yang merupakan tahap dimana data
yang sudah di extract diubah kedalam bentuk yang sesuai dengan
kebutuhan sistem. Pada tahap ini dilakukan serangkaian aturan dan
fungsi pada data yang telah diekstrak yang menentukan bagaimana
data tersebut akan digunakan untuk analisis dan dapat dilibatkan
dalam proses transformasi seperti penjumlahan data, penggabungan
data, pemisahan data, dan encoding data. Hasil dari tahap transform
adalah data yang bersih dan konsisten dan siap untuk disimpan.
Load
Tahap akhir dari ETL dimana data setelah transformasi
disimpan ke dalam database target yang dapat berupa data warehouse
atau data mart.
2.9 Star Schema
Star Schema merupakan struktur sederhana yang berhubungan dengan
beberapa Tabel dan didefinisikan dengan join path. Pernyataan tersebut
didukung oleh (Connoly & Begg, 2010, p. 1227) yang mengatakan bahwa
Star Schema adalah model data dimensional yang mempunyai fact Tabel
pada bagian tengahnya dan dikelilingi oleh Tabel dimensi yang bisa di-
denormalized .
18
Gambar 2.7 Contoh Star Schema
Sumber : (Connoly & Begg, 2010, p. 1228)
Tujuan dari Star Schema adalah Untuk membatasi size dari tiap Tabel agar
sizenya tidak terlalu besar. Didalam Star Schema tidak hanya memiliki
Tujuan melainkan manfaat seperti Mempermudah dalam melakukan
permodelan dan dapat digunakan untuk data mart yang sederhana maupun
data warehouse yang sangat besar.
2.10 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
2.10.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan
antar data di dalam database berdasarkan objek – objek dasar yang
mempunyai relasi, ERD digunakan untuk memodelkan struktur data
dan hubungan antar data. Pengertian ini juga didukung oleh
(Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 182) yang mengatakan bahwa
ERD adalah model yang digunakan untuk mendefinisikan
penyimpanan data dengan pendekatan tradisional.
19
Gambar 2.8 ERD (Entity Relationship Diagram)
Sumber : (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 183)
2.10.2 Activity Diagram
Activity Diagram merupakan diagram flow yang menggambarkan
proses bisnis di suatu oraganisasi atau perusahaan baik yang sedang berjalan
sekarang dan yang akan diusulkan. Pengertian tersebut didukung oleh
(Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 141), Activity Diagram adalah sebuah
diagram workflow yang menggambarkan aktivitas pengguna ketika
melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial
Gambar 2.9 Contoh Activity diagram
Sumber : (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 144)
20
2.10.3 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan
proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data baik
secara manual maupun terkomputerisasi. Pejelasan ini didukung oleh
(Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 56) yang mengatakan bahwa data flow
diagram adalah model analisis terstruktur yang menunjukkan input, prose,
penyimpanan data dan output dari sistem.
Gambar 2.10 Contoh DFD (Data Flow Diagram) Level 0
Sumber: (Fatta, 2007)
21
Gambar 2.11 Contoh DFD (Data Flow Diagram) Level 1
Sumber (Fatta, 2007)
2.10.4 Use Case Diagram
Usecase Diagram adalah diagram yang menunjukkan funsgionalitas
suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan
actor. Usecase diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk
menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem
seharusnya bekerja.
Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 244), Use case
diagram adalah diagram yang mendokumentasikan dan menggambarkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh user ke dalam suatu sistem. Use case
mengidentifikasi bagaimana sistem tersebut akan digunakan oleh user.
22
Gambar 2.12 Contoh usecase diagram
Sumber : (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 244)
2.11 Universitas
Universitas merupakan satu lembaga pendidikan yang dimana
universitas merupakan lanjutan dari sekolah menengah atas yang dimana
menyelanggarakan ilmu pengetahuan dan memiliki cabang ilmu pengetahuan
tertentu. universitas adalah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah
fakultas yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau profesional
dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.
Tujuan dari Universitas sendiri yaitu menghasilkan penelitian yang
tepat guna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan Menghasilkan lulusan
yang berkualitas dibidangnya. Dengan tujuan Universitas ini didukung oleh
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 5 tentang
dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing
bangsa. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian
yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat
manusia. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan
karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Ada juga manfaat dari Universitas ialah,
membantu calon mahasiswa untuk menimba ilmu pengetahuan yang luas dan
menyiapkan para mahasiswa untuk menghadapi akan dunia kerja.