Studi Kelayakan Kelompok Apotek

23
MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS STUDI KELAYAKAN APOTEK SEKATA SARAHDisusun oleh: Kelompok 8 Kelas A Atvinda Prilya Afista - 1406664221 Bintang Dwiputra - 1406664234 Fakhri Subhana Haiti - 1406664373 Nabila Anjani - 1406664631 M. Awaluddin Fikry - 1406664612 PROGAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015

description

Studi Kelayakan Kelompok Apotek

Transcript of Studi Kelayakan Kelompok Apotek

  • MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

    STUDI KELAYAKAN APOTEK

    SEKATA SARAH

    Disusun oleh:

    Kelompok 8 Kelas A

    Atvinda Prilya Afista - 1406664221

    Bintang Dwiputra - 1406664234

    Fakhri Subhana Haiti - 1406664373

    Nabila Anjani - 1406664631

    M. Awaluddin Fikry - 1406664612

    PROGAM PROFESI APOTEKER

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2015

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Nama dan Alamat Apotek

    Nama : Apotek Sekata Sarah

    Alamat : Jl.Lingkar Timur Dusun Gandekan 1, Desa Manding, Kelurahan

    Trirenggo, Bantul, Yogyakarta

    PSA : Fikry Awaluddin, S.Farm, Apt.

    APA : Bintang Dwiputra, S.Farm, Apt.

    APING : Atvinda Prilya Afista, S.Farm, Apt.

    AA : Fakhri Subhana Haiti, S.Farm, Apt.

    Administrasi : Nabila Anjani, S.Farm, Apt.

    II. Latar Belakang Pendirian Apotek

    Kesehatan merupakan salah satu pilar yang sangat penting untuk menciptakan

    kesejahteraan masyarakat. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan kesehatan

    dititikberatkan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

    penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).Salah satu upaya

    kesehatan yang dapat dilakukan oleh seorang apoteker sebagai tenaga kesehatan adalah

    mengamankan penggunaan sediaan farmasi yang salah satunya direalisasikan dengan memberikan

    pelayanan kefarmasian kepada pasien di apotek (Depkes RI, 2009).

    Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014

    Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian

    tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Menurut KepMenkes No.

    1027/MENKES/SK/IX/2004, Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan

    kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada

    masyarakat.Sebagai bagian dari rantai distribusi obat, Apotek berkewajiban memberikan

    pelayanan obat dengan atau tanpa resep dokter. Apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan

    apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik

    kualitas maupun kuantitasnya (Depkes RI, 2009).

  • Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented)

    dan sebagai unit bisnis (profit oriented). Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang

    semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang

    menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu dan terjamin

    keabsahannya.

    Pekerjaan kefarmasian yang harus dilakukan oleh apoteker sebagai tenaga kesehatan salah

    satunya adalah melakukan pelayanan kefarmasian secara profesional terhadap pasien (Depkes RI,

    2009).Paradigma pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser, dari yang semula hanya

    berorientasi terhadap obat (drug oriented) menjadi berorientasi kepada pasien dengan berpacu

    pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) (Dirjen Binfar, 2008). Hal ini bertujuan agar

    tercipta pengobatan yang rasional dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien (Depkes RI,

    2004).Selain sebagai sarana pelayanan kesehatan, apotek juga merupakan salah satu sarana

    pengabdian apoteker yang telah disumpah.Apoteker harus memahami dan menyadari

    kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan. Oleh

    sebab itu apoteker dalam menjalankan praktek harus sesuai standar.Apoteker harus mampu

    berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung

    penggunaan obat yang rasional.

    Dalam hal ini, studi kelayakan penting untuk dilakukan karena selain menjalankan fungsi

    sebagai unit pelayanan kesehatan, apotek juga berfungsi sebagai unit bisnis, dimana apotek

    menjalankan proses bisnis dan memperoleh keuntungan dari investasi yang ditanamkan. Dengan

    demikian diperlukan sebuah perencanaan sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek.

    Melihat peluang Apotek di Kelurahan Trirenggo Bantul, maka pendirian APOTEK

    SEKATA SARAHdirencanakan dibangun di daerah Bantul tepatnya terletak di Jalan Lingkar

    TimurDusun Gandekan 1 Desa Manding Kelurahan Trirenggo Bantul, Yogyakarta.Hal ini karena

    lokasi apotek berada di kawasan yang cukup padat penduduk, daerah perkantoran dan berdekatan

    dengan beberapa sarana kesehatan lainnya.Pendirian APOTEK SEKATA SARAH diharapkan

    mampu memberikan kontribusi terhadap kebutuhan dan kepercayaan masyarakat akan obat dan

    perbekalan kesehatan yang berkualitas dengan pelayanan yang professional dilandasi moral

    keislaman, lengkap dan harga terjangkau.

  • III. Tujuan Pendirian Apotek

    1. Sebagai tempat pengabdian profesi Apoteker

    2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya

    sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan

    pasien sebagai implementasi kompetensi profesi farmasi.

    3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya.

    4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam

    praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).

    5. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada

    masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,

    khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.

    6. Tercapainya pengobatan yang rasional dari aspek farmasi yang dapat

    dipertanggungjawabkan.

    7. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan

    karyawan.

    IV. Visi dan Misi

    1. Visi :

    Menjadi sarana pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya

    dengan mengedepankan konsep Pharmaceutical Care untuk meningkatkan kualitas

    kesehatan masyarakat secara profesional sesuai kode etik yang ada dan dilandasi moral

    keislaman serta menerapakan nilai-nilai entrepreneurship di bidang kefarmasian.

    2. Misi :

    a. Menyediakan serta menyalurkan obat, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian

    lainnya yang berkualitas dan terjangkau masyarakat.

    b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah dan informatif dengan

    menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara profesional.

    c. Menyediakan obat, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian lainnya yang berkualitas

    dan terjangkau masyarakat.

    d. Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan kepada masyarakat.

    e. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik modal.

  • f. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan

    perbaikan.

    g. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.

    h. Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien.

    V. Strategi dan Inovasi

    1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang

    tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien.

    2. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah

    lain di masa yang akan datang.

    3. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan swamedikasi.

    4. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.

    5. Memberikan konseling gratis oleh APA

    6. Menyediakan obat-obat yang dibutuhkan pasien, jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada

    maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapatkan obat

    yang diperlukan tanpa copy resep.

    7. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat.

    8. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja.

    9. Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.

    10. Menyediakan fasilitas yang menarik seperti ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan

    fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan tabloid serta

    tempat parkir gratis yang luas.

    11. Kerja sama dengan praktek dokter setempat.

  • BAB II

    ISI

    2.1 Aspek Lokasi

    Nama Apotek yang akan didirikan ialah APOTEK SEKATA SARAH yang berada di Jalan

    Lingkar Timur dusun Gandekan Manding kelurahan Trirenggo, Bantul, Yogyakarta. Penentuan

    lokasi yang strategis akan menentukan keberhasilan pendirian apotek dan sangat mempengaruhi

    dengan aspek pasar.

    A. Denah lokasi : terlampir

    B. Datadata pendukung

    1. Kepadatan penduduk

    Kepadatan penduduk di sekitarAPOTEK SEKATA SARAH memiliki kepadatan

    cukup tinggi karena berada di wilayah hunian penduduk, perumahan, sarana

    pendidikan ( TK, SD, SMP, SMA, Institut Swasta ).

    2. Tingkat sosial dan ekonomi

    Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah apotek relatif cukup

    baik, karena masyarakat di sekitar sudah mengenal tentang apotek.

    3. Pelayanan kesehatan lain

    Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan, antara lain 4

    praktek dokter umum, 1 praktek dokter gigi, 1 praktek dokter mata, 1 praktek dokter

    THT, puskesmas pembantu Klembon dan RS Panembahan Senopati.

    4. Jumlah pesaing

    Jumlah Apotek sebagai pesaingterdekat ada 3, yaitu Apotek Indah Farma yang

    terletak kurang lebih 500 meter, Apotek Aries Farma 500 m, Apotek Candi Farma

    700 meter dari Apotek Sekata Sarah.

    5. Mudah dijangkau

    Lokasi apotek sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya, sehingga mudah

    dijangkau dengan berbagai kendaraan umum.

  • C. Data Hasil Survey

    Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi

    dan peta pasar terutama keberadaan apotek lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon

    kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh datadata sebagai berikut :

    1. Apotek Kompetitor

    No Nama Jarak dari Apotek SEKATA

    SARAH

    1. Apotek Indah Farma 500 m

    2 Apotek Aries Farma 500 m

    3. ApotekCandi Farma 700m

    2. Sarana Kesehatan

    No Nama Jarak dari Apotek

    SEKATA SARAH

    1. Dokter umum 300 m

    2. Dokter gigi 700 m

    3. Dokter mata 600 m

    4. Dokter THT 600 m

    5. Puskesmas Pembantu Klembon 400 m

    6. RS Panembahan Senopati 600 m

    7. Poliklinik balai pelayanan

    masyarakat

    700 m

    3. Jumlah penduduk kelurahan Trirenggo menurut jenis kelamin

    Laki-laki Perempuan Total (orang)

    9.073 8714 17787

    4. Jumlah penduduk kelurahan Trirenggo berdasarkan usia

    No Usia (tahun) Jumlah (orang)

    1. 0-3 1.132

  • 2. 4-6 986

    3. 7-12 1.392

    4. 13-15 941

    5. 16-18 954

    6. 19 ke atas 12.382

    5. Jumlah tenaga kerja kelurahan Trirenggo berdasarkan usia

    No. Usia (tahun) Jumlah

    1. 10-14 1180

    2. 15-19 1143

    3. 20-26 1.166

    4. 27-40 2.029

    5. 41-56 2.538

    6. 57-keatas 3.052

    6. Jumlah penduduk kelurahan Trirenggo menurut mata pencaharian pokok

    No Mata Pencaharian Pokok Jumlah

    1. Pegawai Negeri Sipil 642

    2. ABRI / POLRI 168

    3. Karyawan Swasta 692

    4. Padangang / Wiraswasta 635

    5. Tani 1326

    6. Pertukangan 1089

    8. Buruh tani 794

    9. Pensiunan 201

    10. Pemulung 16

    11. Jasa 209

  • 7. Sarana Kesehatan kelurahan Trirenggo

    No

    Prasana Kesehatan Jumlah

    1. Rumah Sakit Umum Pemerintah 1

    2. Poliklinik Balai pelayanan masyarakat 4

    3. Laboratorium 1

    4. Apotek / Depo Obat 4

    2.2 Peluang/Prospek Pemasaran

    Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis

    daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal

    ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang

    akan didirikan (SWOT ANALISIS).

    A. Kekuatan/Strength

    Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut :

    1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian

    pharmaceutical care.

    2. Fasilitas dan ruang tunggu yang nyaman serta pemenuhan obat yang komplit dengan harga

    yang terjangkau dan berkualitas.

    3. Kepadatan cukup tinggi karena berada di wilayah hunian penduduk, sarana pendidikan ( TK,

    SD, SMP, SMA, Institut Swasta ) dan area sekitar perkantoran seperti kantor pertanahan,

    kantor dinas kesehatan, kantor dinas perjininan.

    4. Mudah dijangkau, lokasi apotek strategis karena terletak di pinggir jalan raya, tanahnya luas,

    mudah dijangkau dan jalanannya yang cukup ramai.

    5. Terletak di jalan protokol utama.

    6. Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah apotek relatif cukup baik, karena

    masyarakat di sekitar sudah mengenal tentang apotek dan perekonomian di sekitar padat

    penduduk ekonomi kelas menengah keatas.

    7. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah berpengalaman dan

    tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif. Apoteker yang selalu standby di

    apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi seputar obat.

  • B. Kelemahan/Weakness

    1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai langganan

    yang loyal.

    2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri

    C. Peluang/Opportunity

    Potensi Daerah

    a. Jumlah Penduduk di daerah Trirenggo dan sekitarnya,cukup padat,sehingga menjadi

    sumber pelanggan apotek yang potensial.

    b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk

    menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu

    apotek harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan

    seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa

    menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas sosial

    menengah ke bawah.

    c. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak mengalami masalah

    kesehatan, terutama penyakitpenyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosurdan

    sebagainya.

    d. Lokasi apotek yang dekat dengan RS dan puskesmas pembantu.

    e. Lokasi apotek yang dekat dengan beberapa dokter praktek.

    f. Lokasi apotek berada di daerah pasar yang merupakan lokasi strategis sehingga mudah

    dijangkau oleh masyarakat dan memiliki peluang bisnis yang cukup baik.

    D. Ancaman/Threaths

    Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lain di sekitar lokasi, yaitu

    apotek Indah Farma, apotek Candi Farma dan apotek Aries Farma. Ketiga apotek ini telah

    berdiri lebih lama serta posisi ketiga apotek ini lebih terlihat karena berada di jalan utama.

    2.3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

    Mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di bidangnya, oleh karena

    itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi tercapai.

    ApotekSekata Sarah merekrut karyawan dengan susunan sebagai berikut :

  • - Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang

    - Apoteker Pendamping : 1 orang

    - Asisten Apoteker : 1 orang

    - Administrasi : 2 orang

    1. Struktur Organisasi

    2. Jadwal Kerja Karyawan

    Jam kerja : 08.00 21.00 WIB, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 7 jam), yaitu jam

    07.30 14.30 WIB terdiri dari 1APA, 1 administrasi dan jam 14.30 21.00 WIB terdiri dari 1

    Aping, 1 Asisten Apoteker, 1 Administrasi (hari minggu dan hari liburnasional tutup).

    3. Perencanaan kegiatan

    a. Konsultasi dilakukan oleh APA/Aping setiap hari

    b. Apotek buka tiap hari kecuali hari minggu dan libur nasional

    c. Apotek melayani resep dokter

    d. Apotek melayani permintaan obat bebas dan obat bebas terbatas

    e. Apotek melayani permintaan alat kesehatan

    f. Apotek memberi pelayanan konsultasi obat secara langsung maupun via telepon atau via

    online

    g. Apotek melayani antar jemput resep

    h. Pelayanan home care

    APING

    PSA

    APA

    AA ADM

  • 4. Pembagian Gaji Pokok Karyawan

    a. APA Rp. 2.500.000

    b. Aping Rp. 2.000.000

    c. AA Rp. 750.000

    d. Administrasi Rp. 1.000.000

    5. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan

    A. Bangunan

    a. Status Bangunan: mengontrak

    b. Luas Bangunan : 120m2

    B. Papan Nama Apotek

    Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan merah di atas

    dasar kuning, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon box,

    diletakkan di dalam apotek terdiri dari nama Apotek, nama Pengelola Apotek, nomor

    surat izin Apotek, alamat apotek dan nomor telepon.

    C. Bangunan apotek mempunyai beberapa ruangan, yaitu :

    Ruang tunggu

    Ruang konseling

    Ruang peracikan obat

    Toilet

    D. Perlengkapan

    a. Alat Pembuatan, pengelolaaan dan peracikan

    1) Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)

    2) Gelas ukur

    3) Corong

    4) Mortir dan stamper

    5) Spatula

    6) Batang pengaduk

    7) Sudip mika

    8) Pot salep

    9) Botol

    b. Alat perbekalan Farmasi

    1) Lemari Pendingin

  • 2) Lemari dan rak untuk penyimpanan obat

    3) Lemari khusus untuk menyimpan obat narkotika, psikotropika dan bahan obat

    yang berbahaya lainnya.

    c. Wadah Pembungkus dan Pengemas

    1) Etiket

    2) Kertas puyer

    3) Stamples

    4) Wadah pengemas dan membugkus obat untuk penyerahan obat (tas plastik)

    d. Alat Administrasi

    1) Blangko kartu stock obat

    2) Blangko salinan resep

    3) Blangko faktur dan nota penjualan

    4) Blangko pesanan obat

    5) Buku pembelian

    6) Buku penerimaan

    7) Buku pembukuan keuangan

    8) Buku pencatatan narkotik

    9) Buku pesanan obat narkotik

    10) Buku laporan obat narkotik

    11) Buku pencatatan resep

    12) Buku catatan penjualan

    13) ISO, MIMS

    14) Kwitansi

    15) Alat tulis dan kertas

    e. Perbekalan Farmasi yang diperlukan

    1) Obat Keras (obat dengan resep dan OWA)

    2) Obat bebas dan bebas terbatas (OTC)

    3) Alat kesehatan

    4) Bahan baku

    f. Lain-lain

    1) Timbangan badan

    2) Pengukur tinggi badan

    3) TV

    4) AC

    5) Komputer

    6) Printer

    7) Dispenser

    8) Alat kebersihan

  • 2.4 Aspek Modal dan Biaya

    1. Modal

    Modal diperoleh dari modal bersama, sebesar Rp 170.000.000 :

    Terdiri dari :

    Modal Tetap

    a. Sewa bangunan + Tanah (3th) Rp.60.000.000

    b. Renovasi Rp. 40.000.000

    c. Perlengkapan Rp. 40.657.000

    1. Penerangan (listrik) Rp. 350.000

    2. Telepon + pasang Rp. 300.000

    3. . TV 21 Rp. 1.300.000

    4. AC 2 set Rp. 5.000.000

    5. Alat pemadam kebakaran Rp. 1.360.000

    6. Lemari pendingin sanyo Rp. 1.275.000

    7. Dispenser +gallon Rp. 350.000

    8. Komputer+ printer Rp. 3.000.000

    9. Papan nama APA Rp. 300.000

    10. Papan nama apotek Rp. 500.000

    11. Neon box Rp. 2.500.000

    12. Literature (ISO,MIMS,FI,dll) Rp. 500.000

    13. Stempel apotek Rp. 100.000

    14. Software apotek Rp. 3.500.000

    15. Tempat sampah dan alat kebersihan Rp. 100.000

    16. Jam dinding (2 buah) Rp. 100.000

    17. Kalkulator Rp. 125.000

    18. Rak majalah dan Koran Rp. 50.000

    19. Etalase Rp. 6.000.000

    20. Meja: a. racikan b. kasir

    c. konsultasi

    Rp.

    Rp.

    Rp.

    1.500.000

    1.000.000

    500.000

    21. Lemari kayu (obat) Rp. 2.500.000

    22. Lemari khusus narkotika dan psikotropika Rp. 500.000

    23. Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat Rp. 365.000

    24. Kursi duduk dan tunggu (25 buah) Rp. 3.750.000

    25. Timbangan milligram Rp. 1.300.000

    26. Timbangan gram Rp. 800.000

    27. Timbangan badan Rp. 65.000

    28. Erlemeyer 500 ml Pyrex Rp. 41.000

    29. Erlemeyer 250 ml Pyrex Rp. 38.000

    30. Erlemeyer 100 ml Pyrex Rp. 32.000

    31. Cawan porselen 100 ml Rp. 85.000

  • 32. Spatula porselen 15 cm (4) Rp. 50.000

    33. Gelas ukkur 5 ml Rp. 10.000

    34. Gelas ukkur 10 ml Rp. 12.000

    35. Gelas ukkur 25 ml Rp. 15.000

    36. Gelas ukkur 50 ml Rp. 18.000

    37. Gelas ukkur 500 ml Rp. 61.000

    38. Botol timbang Rp. 4.000

    39. Mortar stamper (4 buah) Rp. 250.000

    40. Beker glass 250 ml Rp. 29.000

    41. Batang pengaduk (2 buah) Rp. 12.000

    42. Corong glass Rp. 19.000

    43. Seragam karyawan Rp. 450.000

    44. Tensimeter Rp. 350.000

    Biaya Perijinan (HO,Izin Apotek dan SIUP) Rp. 2.000.000

    2. Modal Operasional Rp. 42.657.000

    3. Modal Obat+cadangan Rp. 27.343.000

    4. Total Modal Rp. 150.000.000

    A. Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Tahun Ke I

    1. Biaya Rutin perbulan tahun ke I a. Tenaga Kerja

    1) APA Rp. 2.500.000

    2) Aping 1 orang Rp. 2.000.000

    3) AA 1 orang Rp. 750.000

    4) Administrasi 1 orang Rp. 1.000.000

    Jumlah Rp. 6.250.000

    b. Biaya Lain-lain

    1) Persediaan Embalase Rp. 50.000

    2) Biaya Penyusutan dan pemeliharaan Rp. 350.000

    3) Listrik,air, telepon,koran,dsb Rp. 400.000

    Jumlah Rp. 800.000

    Biaya Total Rp. 7.050.000

    2. Biaya Tahun ke I

    Biaya bulanan x 12 tahun Rp. 84.600.000

    THR (1 bulan gaji) Rp. 6.250.000

  • Total biaya tahun ke I Rp. 90.850.000,00

    3. Proyeksi Pendapatan

    Pada tahun ke I diproyeksikan resep yang masuk 15 lembar/hari dengan perkiraan harga

    rata-rata Rp.50.000/lembar

    a. Penjualan Obat Resep tahun ke I (untung 25%)

    15 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp.50.000 Rp. 234.000.000

    b. Penjualan Obat Bebas dan non obat (untung 15%)

    26 hari x 12 bulan x Rp.500.000 Rp. 156.000.000

    c. Penjualan OWA (untung 20%)

    26 hari x 12 bulan x Rp. 250.000 Rp. 78.000.000

    d. Penjualan alkes & obat Herbal

    26 Hari x 12 bulan x Rp. 150.000 Rp.46.800.000 +

    Total Rp. 514.800.000

    4. Pengeluaran

    a. Pembelian Obat Resep

    75% x Rp. 225.000.000 Rp. 168.750.000

    b. Pembelian Obat Bebas dan non obat

    85% x Rp. 150.000.000 Rp. 127.500.000

    c. Pembelian OWA

    80% x Rp. 75.000.000 Rp. 60.000.000

    d. Pembelian alkes & obat herbal

    80% x Rp.45.000.000 Rp. 36.000.000 +

    JUMLAH Rp. 395.250.000

    5. Perkiraan Laba Rugi tahun ke I

    a. Pemasukan Tahun ke I Rp. 514.800.000

    b. Pengeluaran tahun ke I Rp. 395.250.000 _

    LABA KOTOR Rp.119.550.000 Pajak 5% Rp. 5.977.500 -

    LABA BERSIH Rp.113.572.500

  • 6. PERHITUNGAN BEP TAHUN KE I

    a. Pay Back Periode

    Total investasi Rp. 150.000.000

    PBP = =

    Laba Bersih Rp. 113.572.500

    = 1,32 tahun (1 tahun 3bulan)

    b. ROI (Return On Investement

    Laba Bersih

    ROI = x 100%

    Total Investasi

    Rp. 113.572.500

    ROI = x 100% = 75,715 % = 75,7%

    Rp. 150.000.000

    c. BEP (Break Even Point )

    BOP

    BEP =

    1 (HPP/Pendapatan)

    90.850.000

    =

    1 (Rp. 395.250.000/Rp.514.800.000)

    = Rp. 391.121.355,08/tahun

    = Rp. 32.601.129,23/bulan

    = Rp. 1.253.889,58/hari

    BOP

    %BEP = x 100%

    Pendapatan HPP

    Rp. 90.850.000

    = x 100%

    Rp. 514.800.000 Rp. 395.250.000

    = 75,99 % = 76%

  • Kapasitas BEP

    Kapasitas BEP = %BEP X Jumlah lembar resep/tahun

    = 76% x (15 lembar x 26 hari x 12 bulan)

    = 76% x (4680/312 resep/hari)

    = 11,4 resep/hari

    = 11 resep/hari

  • BAB III

    PENUTUP

    Berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

    Apotek Sekata Sarah layak didirikan dilihat dari:

    1) Nilai ROI (return on investment) sebesar 75,7%. Nilai ROI menggambarkan pertumbuhan

    kekayaan apotek dalam bentuk pertumbuhan laba bersih selama satu periode.

    2) Nilai BEP (break event point) sebesar Rp 391.121.355,08/tahun yang artinya omset

    penjualan Apotek Sekata Sarah dimana tidak ada untung dan tidak ada rugi.

    3) Nilai PBP (pay back period) sebesar 1 tahun 3bulan yang artinya jangka waktu kembalinya

    investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang

    telah direncanakan yakni 1 tahun 3 bulan dari Apotek berdiri.

  • LAMPIRAN

  • Lampiran 1. Denah Lokasi Apotek

    Apotek Sekata Sarah

  • Lampiran 2. Denah Bangunan Apotek

  • Lampiran 3. Desain Depan Apotek

    APOTEK SEKATA SARAH APOTEK SEKATA SARAH