struktur organisasi UKM

download struktur organisasi UKM

of 82

Transcript of struktur organisasi UKM

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    1/82

    http://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecil

    BAB I KARAKTERISTIK USAHA KECIL A. Pengertian Usaha KecilUsaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

    memenuhi kriteria kekayaan bersih atau penjualan tahunan, serta

    kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Undang

    undang tentang Usaha Kecil yang sedang berlaku di negara kita

    adalah Undang-undang Nomor 9 tahun 1995. Menurut undang-undang

    ini, sebagaimana di- sebutkan pada Bab III Pasal 5 bahwa, kriteria

    usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih (asset dikurangi kewajib-

    an/utang dll.) maksimal Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan

    bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan (laba bersih)

    per tahun maksimal Rp 1 milyar. Usaha kecil adalah usaha yang

    dimiliki mutlak dan sepenuhnya oleh Warga Negara Indonesia (WNI),

    bukan dimiliki oleh warga negara asing dan atau pemiliknya campuran

    antara WNI dengan WNA. Usaha kecil adalah usaha yang berdiri sen-

    diri, bukan merupakan bagian atau anak cabang perusahaan lain.

    Tidak dikuasai oleh perusahaan lain, tidak berafiliasi langsung maupun

    tidak langsung (dibawah kendali oleh) dengan perusahaan lain, baik

    perusahaan kecil lainnya, menengah maupun besar. Tidak termasuk

    usaha kecil yang mendapat suntikan dana dari perusahaan menengah

    atau 1 besar yang kita kenal dengan usaha kecil yang mempunyai

    bapak angkat dari perusahaan menengah atau besar seper- ti

    misalnya sebuah industri rumah tangga yang mempunyai bapak

    angkat seperti PT.PLN. Suntikan dana yang diberi- kan oleh

    perusahaan lain ini semata-mata hanya ingin membantu bagi

    kelangsungan dan pengembangan usaha ke- cil, bukan kerjasama

    dalam usaha atau saling membawahi. Antara usaha kecil dengan

    bapak angkatnya tidak ada hu- bungan usaha dalam arti secara

    organisasi maupun admi- nistrasi. Bentuk usaha kecil adalah usaha

    perseorangan (badan usaha yang tidak berbadan hukum) dan atau

    dalam bentuk koperasi baik yang belum maupun yang sudah berbadan

    hukum. Secara umum dapat kita katakan bahwa usaha ke- cil adalah

    perusahaan kecil yang melakukan usaha seperti di bidang

    perdagangan eceran berupa toko, kedai, kios, warung dan atau di

    bidang industri kecil (industri rumah tangga) seperti usaha kerajinan,

    http://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecilhttp://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecilhttp://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecil
  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    2/82

    usaha pengolahan/produksi makanan dan minuman maupun usaha

    jasa seperti penjahit pakaian, pertukangan, transportasi darat (punya

    usaha mo- bil taxi) dan sebagainya. Pada umumnya usaha kecil

    adalah usaha yang modalnya dikumpulkan dari tabungan pemiliknyadan ter- kadang ditambah dari modal keluarga. Biasanya usaha kecil

    relatif tidak memiliki karyawan yang banyak. Areal pema- saran

    produknya pun bersifat lokal. Usaha kecil merupakan usaha yang

    paling banyak dilakukan oleh masyarakat kita dan ia merupakan tulang

    punggung perekonomian bangsa. 2

    B. Fungsi dan Peranan Usaha Kecil Pada umumnya fungsi danperanan didirikannya usaha kecil adalah untuk mencarinafkah/penghasilan da- lam rangka menopang kehidupan ekonomi

    keluarga agar diperoleh kehidupan yang berkecukupan menuju

    kesejah- teraan. Keluarga adalah pusat kehidupan ekonomi. Kebu-

    tuhan yang relatif kecil dan sederhana dapat dipenuhi de- ngan usaha

    kecil, seperti usaha pertanian, perkebunan, pe- ternakan, perikanan,

    usaha dagang, industri kecil / rumah tangga dan usaha-usaha jasa.

    Dalam perkembangannya secara ekonomi, nampak- nya fungsi dan

    peranan usaha kecil tidak sekedar untuk mencari penghasilan sebagai

    penopang kehidupan ekonomi keluarga, tetapi dengan adanya usaha

    kecil, juga dapat berfungsi sebagai penghubung (menjembatani)

    sekaligus penyalur antara produsen (dalam arti perusahaan menengah

    atau besar) dengan konsumen. Pengelola usaha kecil inilah yang

    langsung berhubungan dengan konsumen untuk me-

    nawarkan/memasarkan/menjual hasil produk para produ- sen,

    sehingga usaha kecil dapat berperan langsung secara aktif dalam

    rangka melancarkan roda usaha dan siklus per- ekonomian secara

    umum. Usaha kecil yang bergerak dibidang industri/peng- olahan,

    biasanya hasil produk yang dibuat adalah barang/ja- sa yang langsung

    menyentuh keperluan masyarakat/ 3 konsumen, seperti usaha-usaha

    produk kerajinan, produk makanan dan minuman, produk pakaian, jasa

    angkutan dan sebagainya, sehingga dengan adanya usaha kecil ini

    dapat membantu masyarakat dalam memenuhi keperluannya se- hari-

    hari. Dari sekian pengusaha kecil, produk yang dihasil- kan ada pula

    berupa bahan mentah atau bahan setengah jadi yang tentunya sangat

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    3/82

    diperlukan oleh perusahaan industri menengah atau besar. Seperti

    misalnya usaha perkebunan karet, sangat diperlukan oleh perusahaan

    yang memproduk- si barang-barang berbahan karet. Usaha

    penangkapan ikan, sangat diperlukan oleh perusahaan pengalenganikan. Usa- ha pembuatan batu bata, batako, genteng, atap sirap, usaha

    wantilan/penyediaan kayu/papan untuk bahan bangunan, usaha

    mebeler dsb. sangat diperlukan oleh perusahaan pe- ngembang

    perumahan, bahkan usaha kasar yang dilakukan oleh para pemulung,

    justeru merupakan ujung tombak bagi kelancaran produksi bagi usaha-

    usaha tertentu, seperti per- usahaan/pabrik plastik, perusahaan/pabrik

    kertas dan seba- gainya. Dari uraian ini dapat kita katakan, usaha kecil

    me- megang peranan penting di dalam kelancaran usaha perusa- haan

    menengah atau besar, terutama dari segi penyediaan bahan baku.

    Pada sisi lain, fungsi dan peranan usaha kecil adalah sebagai

    penyerap tenaga kerja. Kendati memang pada umumnya kebutuhan

    tenaga kerja pada tiap-tiap usaha kecil relatif sedikit, namun karena

    pengusaha kecil relatif banyak jumlahnya, dan usaha yang dijalankan

    pada 4

    umumnya bersifat padat karya (banyak menggunakan tena- ga kerja),maka kontribusinya di dalam penyerapan tenaga kerja cukup besar.

    Dengan terserapnya tenaga kerja berarti jumlah pengangguran dapat

    dikurangi. Ini dimungkinkan pemerataan pendapatan masyarakat

    semakin dapat diwu- judkan. Usaha kecil yang sudah maju selalu

    menantang atau mendorong para pengelolanya untuk lebih kreatif dan

    inovatif, sehingga produk yang dihasilkan selalu terjaga dan terpelihara

    mutunya yang pada gilirannya akan me- nambah jumlah pelanggan,

    tidak saja pelanggan lokalan, tetapi sudah menyebar ke berbagai

    daerah, bahkan produk yang dihasilkan perusahaannya sudah dikenal

    di mana-ma- na. Hal yang semacam ini tidak saja berdampak positif

    bagi kelangsungan usahanya, secara tidak langsung juga akan

    memberi nilai tambah bagi daerah di mana usahanya ber- ada. Lebih

    global lagi, fungsi dan peranan usaha kecil secara nasional dapat

    dijadikan sebagai tulang punggung perekonomian, dimana usaha kecil

    dapat menggalang keku- atan ekonomi secara mendasar dengan

    rakyat banyak seba- gai subyeknya sekaligus obyeknya. Jika semua

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    4/82

    atau seti- daknya sebagian besar rakyat Indonesia telah mempunyai

    masing-masing usaha, kendati usaha kecil, dan dapat men- jalankan

    serta menekuni usahanya, maka insyaAllah akan dapat meningkatkan

    taraf hidup dan kemakmuran rakyat secara umum. 5 Dari uraian di atasdapat kita butiri beberapa fung- si dan peranan usaha kecil, antara lain

    : 1. Usaha kecil sebagai penghubung/penyalur/distribu- tor produk

    yang dihasilkan perusahaan menengah atau besar; 2. Usaha kecil

    sebagai penghasil produk barang dan jasa yang sangat diperlukan

    oleh masyarakat; 3. Usaha kecil sebagai penyedia bahan baku bagi

    kelangsungan produksi perusahaan industri mene- ngah atau besar; 4.

    Usaha kecil dapat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat

    mengurangi pengangguran; 5. Usaha kecil dapat menunjang bagi

    upaya-upaya pe- merataan pendapatan masyarakat; 6. Usaha kecil

    dapat memberikan nilai tambah bagi pemerintah daerah setempat, baik

    moril maupun materiil; 7. Usaha kecil merupakan tulang punggung

    perekono- mian nasional yang dapat meningkatkan tarap hidup dan

    tingkat kesejahteraan masyarakat. C. Beberapa Keunggulan Usaha

    Kecil Dibandingkan dengan usaha menengah dan atau be- sar, usaha

    kecil memiliki beberapa keunggulan, antara lain : 1. Keberadaan usaha

    kecil bagi usaha menengah/besar merupakan mitra usaha yang sangat

    menentukan, karena dari merekalah bahan baku diperoleh; 6

    2. Mendirikan usaha kecil lebih mudah, permodalan bisamenyesuaikan dan tidak terlalu birokratif; 3. Usaha kecil didalam

    kegiatan usahanya nampak lebih kreatif serta mampu menyesuaikan

    dengan situasi dan kondisi bisnis (fleksibel), sehingga kebe- radaan

    pengusaha menengah/besar tidak dipandang sebagai saingan, tetapi

    justeru dijadikan sebagai peluang usaha/bisnis; 4. Usaha kecil pada

    umumnya mempunyai daerah pe- masaran yang relatif sempit,

    sehingga ia lebih me- ngenal watak, tabiat dan kesenangan

    konsumennya, hal ini dapat memudahkan dalam kegiatan pemasar- an

    hasil produksi; 5. Pengusaha kecil biasanya lebih akrab dengan kon-

    sumen, sehingga keinginan-keinginan dan keluhan- keluhan dari para

    konsumennya lebih mudah dide- ngar. Hal ini akan mendorong

    pengusaha usaha ke- cil agar lebih selektif dan inovatif; 6. Didalam

    pelaksanaan usahanya, usaha kecil nampak lebih luwes dan praktis.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    5/82

    Demikian juga bentuk usa- hanya lebih sederhana, sehingga mudah

    mengorga- nisasikannya; D. Kebijaksanaan Pemerintah dan Dunia

    Usaha Tentang Usaha Kecil Berdasarkan ketentuan Undang-undang

    Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, disebutkan bahwa kebi-jaksanaan pemerintah dan dunia usaha terhadap usaha kecil 7 kecil ini

    dilakukan dalam bentuk pemberdayaan, penum- buhan iklim usaha,

    pembinaan dan pengembangannya, pembiayaan dan penyediaan

    dana serta penjaminan dan kemitraan, sehingga usaha kecil mampu

    tumbuh dan ber- kembang serta memperkuat dirinya menjadi usaha

    yang tangguh dan mandiri. Pemberdayaan usaha kecil bertujuan : 1.

    Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha ke- cil menjadi

    usaha yang tangguh dan mandiri serta ber- kembang menjadi usaha

    menengah; 2. Meningkatkan poeranan usaha kecil dalam membentuk

    produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan ber- usaha,

    peningkatan ekspor, serta peningkatan dan peme- rataan pendapatan

    untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta

    memperkukuh struktur pereko- nomian nasional; Usaha kecil

    hendaknya diselenggarakan secara bersama dan kekeluargaan, agar

    diperoleh suasana keakrab- an dan iklim usaha yang menyenangkan.

    Pemerintah me- numbuhkan iklim usaha bagi pengusaha kecil ini

    dengan mengeluarkan dan menetapkan peraturan perundang-un-

    dangan yang dirangcang sedemikian rupa agar usaha kecil

    memperoleh kepastian, kesempatan yang sama dan du- kungan

    berusaha yang seluas-luasnya sehingga usaha kecil dapat

    berkembang menjadi usaha yang tangguh dan man- diri. Penumbuhan

    iklim yang kondusif ini tentunya juga harus didukung oleh seluruh

    lapisan masyarakat, terutama pihak dunia usaha dan pengambil

    kebijakan (pemerintah 8

    setempat) terlebih-lebih di era otonomi daerah seperti seka- rang ini.Penumbuhan iklim usaha berdasarkan UU No. 9 tahun 1995 ini

    meliputi 7 aspek, yaitu : 1. Aspek pendanaan, dimana pemerintah

    berusaha memperluas sumber-sumber pendanaan dan me- ningkatkan

    aksesnya melalui fasilitas kredit bank pemerintah dan bantuan dana

    lewat pemerintah daerah/instansi pemerintah, perusahaan daerah ma-

    upun BUMN dan BUMS bahkan kebutuhan dana dapat pula diperoleh

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    6/82

    dari pinjaman kredit melalui koperasi simpan pinjam dan melalui bank-

    bank syariahyang dibuka oleh beberapa bank, yang dikelola oleh

    organisasi Muhammadiyah dengan program BTM-nya dan oleh ICMI

    dan BKPRMI melalui BMT-nya. Disamping memperluas sum- ber-sumber dana, pemerintah juga berupaya mem- berikan pelayanan

    yang terbaik dan termudah bagi pengurusan dana tersebut; 2. Aspek

    persaingan, dimana pemerintah menganjur- kan agar pengusaha kecil

    dapat meningkatkan ker- ja sama dengan sesama pengusaha kecil

    lainnya, baik dalam bentuk koperasi, asosiasi maupun him- punan

    kelompok usaha, sehingga posisi usaha kecil lebih kuat didalam

    menghadapi berbagai persaing- an usaha. Disamping itu, pemerintah

    juga akan se- lalu berusaha membentuk struktur pasar yang sehat agar

    tidak tumbuh dan berkembang persaingan yang tidak sehat/wajar,

    seperti adanya monopoli, 9 oligopoli dan monopsoni serta penguasaan

    pasar dan pemusatan usaha yang dilakukan oleh sese- orang atau

    kelompok tertentu yang tentunya sangat merugikan pengusaha kecil;

    3. Aspek prasarana, dimana pemerintah menyediakan berbagai

    prasarana umum dengan tarif yang relatif ringan / terjangkau, seperti

    lokasi pasar, sarana transportasi, pembuatan dan perbaikan jalan raya,

    penyediaan sarana telekomunikasi, listrik, penye- diaan air bersih,

    lokasi usaha (seperti lahan per- tanian/perkebunan) dsb. yang mana

    sarana-sarana tersebut dapat mendorong dan memperlancar kegi-

    atan usaha kecil 4. Aspek informasi, dimana pemerintah membentuk

    dan memanfaatkan bank data dan jaringan infor- masi bisnis melalui

    instansi terkait, seperti infor- masi harga sembako, sayur mayur,

    informasi bursa kerja dan tenaga kerja serta menyebarluaskan in-

    formasi tersebut ke tengah-tengah masyarakat, me- lalui pasar,

    teknologi informasi komunikasi (mass media baik cetak maupun

    elektronik), sehingga para pengusaha kecil tidak ketinggalan informasi,

    terutama informasi yang berhubungan dengan usaha yang

    dijalankannya; 5. Aspek kemitraan, dimana pemerintah memberikan

    kesempatan yang seluas-luasnya kepada pengusaha kecil untuk

    menjalin mitra kerja dengan pengusaha kecil lainnya maupun dengan

    pengusaha menengah atau besar dengan selalu memperhatikan

    prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling 10

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    7/82

    menguntungkan, serta mencegah terjadinya kerja sama/kemitraanyang merugikan pihak pengusaha kecil; 6. Aspek perizinan usaha,

    dimana pemerintah mela- kukan penyederhanaan tata cara dan jenis

    perizinan dengan mengupayakan terwujudnya sistem pela- yanan satuatap, serta memberikan kemudahan per- syaratan untuk memperoleh

    izin usaha tersebut; 7. Aspek perlindungan, dimana pemerintah

    menyedia- kan lokasi pasar, lokasi usaha berupa ruang toko, lokasi

    sentra industri, lahan pertanian rakyat, loka- si pertambangan rakyat

    dan lokasi yang wajar bagi pedagang kali lima serta lokasi-lokasi usaha

    lain- nya, agar pengusaha kecil lebih aman dan nyaman dalam

    melakukan kegiatan usaha. Disamping itu, pemerintah juga melakukan

    bantuan konsultasi dan perlindungan hukum; Dalam melakukan

    pembinaan dan pengembangan usaha kecil, pemerintah, dunia usaha

    dan masyarakat ikut bertanggung jawab dan diminta partisipasinya.

    Pembinaan dan pengembahan usaha kecil dilaku- kan pada aspek

    produksi dan pengolahan, pemasaran, sumberdaya manusia dan

    teknologi. Dari aspek produksi dan pengolahan dilakukan dengan : 1.

    Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik pro- duksi dan

    pengolahan; 11 2. Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan

    pereka- yasaan; 3. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana

    dan prasarana produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong

    dan kemasan; Dari aspek pemasaran, dilakukan dengan : 1.

    Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran; 2. Meningkatkan

    kemampuan manajemen dan teknik pe- masaran; 3. Menyediakan

    sarana serta dukungan promosi dan uji co- ba pasar; 4.

    Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan dis- tribusi; 5.

    Memasarkan produk usaha kecil; Dari aspek sumber daya manusia,

    dilakukan de- ngan : 1. Memasyarakatkan dan membudayakan

    kewirausahaan; 2. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial; 3.

    Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan dan

    konsultasi usaha kecil; 4. Menyediakan tenaga penyuluh dan konsultan

    usaha ke- cil; Dari aspek teknologi, dilakukan dengan : 1.

    Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksi dan

    pengendalian mutu; 2. Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian

    untuk meningkatkan desain dan teknologi baru; 12

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    8/82

    3. Memberikan insentif kepada usaha kecil yang mene- rapkanteknologi baru dan melestarikan lingkungan hi- dup; 4. Meningkatkan

    kerja sama dan alih teknologi; 5. Meningkatkan kemampuan memenuhi

    standardisasi tek- nologi; 6. Menumbuhkan dan mengembangkanlembaga penelitian dan mengembangkan di bidang desain teknologi

    bagi usaha kecil. Pembiayaan, penyediaan dana dan penjaminan

    terhadap usaha kecil dilakukan secara bersama-sama yang melibatkan

    unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, yang meliputi : 1.

    Kredit perbankan; 2. Pinjaman lembaga keuangan bukan bank; 3.

    Modal ventura; 4. Pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba

    BUMN; 5. Hibah dan; 6. Jenis pembiayaan lainnya. Untuk

    mendapatkan sejumlah dana di atas dan termanfaatkannya dengan

    baik dana tersebut, kepada pe- ngusaha kecil diharapkan : 1. Dapat

    meningkatkan kemampuan pemupukan modal sendiri; 2. Dapat

    menyusun proposal studi kelayakan usaha dengan baik; 3. Dapat

    mengelola manajemen keuangan dengan baik; 4. Menumbuhkan dan

    mengembangkan lembaga penjamin. 13 Lembaga penjamin adalah

    lembaga yang dimiliki pemerin- tah maupun swasta yang menjamin

    segala pembiayaan usa- ha kecil dalam bentuk kredit perbankan,

    pemberian modal dengan sistem bagi hasil, dan sebagainya. Lembaga

    penja- min ini biasanya dari instansi pemerintah, seperti misalnya

    BKKBN memberikan jaminan modal kepada kelompok akseptor KB

    yang berstatus prasejahtera dalam rangka meningkatkan pendapatan

    keluarga melalui usaha-usaha produktif. Dinas Pertanian, Perikanan

    dan Peternakan memberikan bantuan modal kepada petani, nelayan

    mau- pun peternak dalam rangka meningkatkan dan mengem-

    bangkan usahanya. Lembaga penjamin bisa juga dari kalangan

    perusahaan menengah/besar, dari organisasi ma- syarakat dan

    sebagainya. Dalam rangka peningkatan usaha, setiap usaha kecil

    hendaknya menjalin usaha kemitraan dengan perusa- haan menengah

    atau besar, baik yang mempunyai hubung- an usaha maupun yang

    tidak ada keterkaitan usaha. Hu- bungan kemitraan dilaksanakan

    dengan disertai pembinaan dan pengembangan dalam salah satu atau

    lebih bidang pro- duksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan,

    sumber da- ya manusia dan teknologi. Pola kemitraan dapat

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    9/82

    dilaksanakan sbb. : 1. Pola Inti-plasma, adalah hubungan kemitraan

    antara u- saha kecil dengan usaha menengah/besar, dimana usaha

    menengah/besar bertindak sebagai inti dan usaha kecil sebagai

    plasma. Perusahaan inti melaksanakan pembi- naan, mulai daripenyediaan sarana produksi, bimbingan 14

    teknis sampai kepada pemasaran hasil produksi. Contoh usahaperkebunan karet (PIR), usaha perkebunan kelapa sawit, usaha

    perkebunan tebu dsb. dimana para petani hanya bertugas

    melaksanakan penanaman dan pemeli- haraan, sedangkan seluruh

    sarana prasarana dan segala pembiayaan lainnya dijamin oleh

    perusahaan mene- ngah/besar, dalam hal ini perusahaan/pabrik gulamisal- nya; 2. Pola Subkontrak, adalah hubungan kemitraan antara

    usaha kecil dengan usaha menengah/besar, dimana usa- ha kecil

    bertugas melakukan produksi barang tertentu yang diperlukan oleh

    usaha menengah/besar sebagai salah satu komponen produksinya,

    atau usaha kecil melakukan tugas/kegiatan tertentu untuk menunjang

    ke- giatan usaha perusahaan menengah / besar. Contoh : perusahaan

    subkon PT. Pama Persada Nusantara atau PT. Adaro Indonesia. 3.

    Pola Dagang Umum, adalah hubungan kemitraan an- tara usaha kecil

    dengan usaha menengah/besar, dimana usaha kecil bertindak sebagai

    pemasok dan usaha me- nengah/besar bertindak sebagai pengumpul

    yang se- lanjutnya kumpulan hasil produksi ini dipasarkan oleh usaha

    menengah/besar. Contoh : Para petani yang menghasilkan buah-

    buahan dibeli oleh pembeli pe- ngumpul (misalnya koperasi atau

    sebuah usaha kecil). Kemudian buah-buahan yang sudah terkumpul

    dengan jumlah tertentu dikirim kepada sebuah perusahaan pe-

    masaran buah-buahan (perusahaan menengah), selanjut- nya dijual

    kepada perusahaan pengalengan buah, peru- sahaan makanan dsb.

    (perusahaan besar); 15 4. Pola Waralaba, adalah hubungan kemitraan

    antara u- saha kecil dengan usaha menengah/besar, dimana usaha

    menengah/besar memberikan hak pengguna lisensi me- rek dagang

    dan saluran distribusi perusahaan kepada penerima waralaba (usaha

    kecil) dengan disertai ban- tuan bimbingan manajemen. Contoh :

    sebuah perusaha- an elektronik dipercayakan menggunakan merek

    pro- duknya dengan nama Sony (seperti VCD dengan merek by Sony,

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    10/82

    padahal tidak dibuat langsung oleh perusahaan Sony). Barang-barang

    yang bermerek perusahaan luar negeri dibuat oleh perusahaan dalam

    negeri. Berarti perusahaan dalam negeri mendapat waralaba dari per-

    usahaan luar negeri tersebut; 5. Pola Keagenan, adalah hubungankemitraan antara usa- ha kecil dengan usaha menengah/besar,

    dimana usaha kecil diberikan hak khusus untuk memasarkan barang

    dan jasa yang diproduksi oleh usaha menengah/besar. Contoh : usaha

    agen koran dan majalah. E. Izin Usaha Kecil Membuka usaha kecil,

    ada yang harus mendapat izin dari pemerintah (instansi berwenang),

    ada pula usaha kecil yang tidak perlu mendapat izin. Hal ini tergantung

    jenis usaha yang akan dijalankan dan besar kecilnya usaha. Sebaiknya

    jika kita ingin membuka usaha kecil, meminta izin terlebih dahulu

    kepada pemerintah/instansi terkait. Hal ini dimaksudkan agar usaha

    yang kita jalankan 16

    terdaftar pada lembaga resmi pemerintah, sehingga diha- rapkanadanya perhatian dari pemerintah terutama dari segi bimbingan,

    pembinaan dan pengawasan serta bantuan modal dan fasilitas, juga

    agar tercapai tertib usaha, kelan- caran usaha dan pemerataan

    kesempatan berusaha. Adapun bentuk perizinan yang perlu dimiliki

    oleh usaha kecil bergantung pada jenis usahanya. Saat ini peme-

    rintah telah berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kemudahan

    dalam pemberian izin usaha kecil. Hal ini sesu- ai dengan Inpres

    nomor 5 tahun 1984 tentang penyederha- naan dan pengendalian

    perizinan di bidang usaha kecil, ser- ta dijabarkan secara praktis

    (operasional) melalui surat ke- putusan menteri perdagangan nomor

    1458/KP/XII/1984 tanggal 19 De-sember 1984. Ada lima perizinan

    usaha yang sedang berlaku hingga saat ini, yaitu : 1. Izin Prinsip (IP),

    adalah izin persetujuan usaha yang di- keluarkan pemerintah setempat

    untuk usaha dibidang industri; 2. Izin Penggunaan Tanah (IPT), adalah

    izin yang diberi- kan oleh kantor agraria/pertanahan nasional

    pemerintah setempat dengan syarat, tanah yang akan digunakan su-

    dah jelas kepemilikannya atau setelah izin pembebasan tanah dimiliki

    (bukan tanah sengkekata/tak bertuan). Izin ini diberikan kepada

    kegiatan usaha yang menggunakan lahan/tanah, seperti usaha

    pertanian, perkebunan, peter- nakan, perikanan darat, pertambangan

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    11/82

    dan sebagainya; 3. Izin Mendirikan bangunan (IMB), adalah izin yang

    17 diberikan oleh pemerintah setempat melalui instansi/di- nas yang

    berwenang seperti misalnya Dinas Pengawasan dan Pembanguan

    Kota (setiap daerah mungkin berbeda nama instansi/dinasnya),dengan syarat, bangunan yang akan dibuat harus sesuai dengan

    sketsa/denah gambar- nya yang sudah mendapat persetujuan kepala

    dinas ter- sebut. Surat izin ini diberikan kepada usaha-usaha yang

    menggunakan bangunan, seperti usaha pertokoan, mem- bangun

    pabrik dsb; 4. Izin Gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU), adalah

    surat izin yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat (instansi/dinas

    yang berwenang), dengan syarat sudah mendapat izin dari ketua RT,

    RW dan kepala desa / ke- lurahan setempat serta mendapat

    persetujuan warga / tetangga setempat. Surat izin ini wajib dimiliki oleh

    usa- ha-usaha yang mungkin dapat mengganggu ketentraman,

    ketenangan dan keamanan masyarakat sekitar, seperti usaha pabrik

    penggilingan padi, pabrik tahu, pemeliha- raan binatang ternak yang

    dekat masyarakat, dsb; 5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

    adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian,

    Perdagangan dan Koperasi setempat. Surat izin ini diberikan kepada

    usaha dibidang perdagangan; 6. Wajib Daftar Perusahaan (WDP),

    adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian,

    Perdagangan dan Koperasi setempat. WDP ini dilakukan paling lambat

    ti- ga bulan setelah usaha dijalankan. Dalam proses pengurusan izin

    usaha ini, ada be- berapa formuler isian yang harus diisi yang biasanya

    sudah 18

    sudah disediakan oleh instansi/dinas yang bersangkutan. Formuler inipada umumnya memuat data tentang : 1. Nama perusahaan dan

    bentuk badan usahanya; 2. Alamat perusahaan; 3. NPWP (Nomor

    Pokok Wajib Pajak); 4. Identitas pemilik dan pengurus/karyawan; 5.

    Jenis usaha yang dijalankan; 6. Ketenagakerjaan; 7. Golongan usaha

    (Contoh CV. kelas A, B. C dsb); 8. Mesin dan peralatan usaha yang

    digunakan; 9. Surat permohonan dan akta pendirian usaha; Dokumen

    permohonan izin usaha yang perlu di- persiapkan tentunya disesuaikan

    dengan persyaratan yang berlaku bagi setiap jenis surat izin yang

    dikeluarkan peme- rintah/instansi berwenang). Dokumen yang

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    12/82

    dipersiapkan, antara lain : 1. Salinan/photocopy KTP; 2. Pas photo

    pemilik/pengurus; 3. Salinan/photocopy akta pendirian usaha; 4.

    Fohocopy NPWP; 5. Fhotocopy sketsa/denah/lokasi/gambar tempat

    usa- ha; 6. Fhotocopy Kartu keluarga; 7. Surat Persetujuan Wargasetempat, Ketua RT. RW. Kepala Desa/kelurahan; dan sebagainya. 19

    BAB II MEMILIH PRODUK DAN JASA A. Sumber Informasi dan Cara

    Melihat Peluang Tak ada seorangpun yang tidak membutuhkan infor-

    masi, apapun jenis dan pekerjaan orang itu. Pejalar, maha- siswa,

    guru, dokter, birokrat, seniman, wartawan, pengu- saha, penulis, ahli

    hukum, petani, nelayan dan sebagainya, semuanya memerlukan

    informasi. Informasi memang kadang-kadang bisa datang sen- diri

    (diperoleh dengan mudah), karena berbagai media in- formasi telah

    banyak dan beragam jenisnya dan ada di se- kitar kita, namun

    informasi juga perlu kita cari, kita harus proaktif mencarinya. Terlebih-

    lebih jika kita ingin mendiri- kan sebuah usaha, kendati hanya usaha

    kecil-kecilan, infor- masi bisnis perlu kita cari, kita analisa yang pada

    gilirannya informasi yang kita peroleh tersebut menjadi sebuah pe-

    luang usaha. Sumber informasi itu sebenarnya ada di mana-ma- na,

    baik informasi lisan langsung, rekamam maupun infor- masi tulisan.

    Informasi dapat kita peroleh di pasar, di keru- munan orang, di kedai,

    warung, di sekolah, di tempat kerja, di tempat diskusi, seminar, loka

    karya, di pengajian, poster, papan penguman, majalah, surat kabar,

    radio dan televisi. Ketika kita jalan-jalan, melihat sesuatu, mendengar

    sesuatu 20

    merasakan sesuatu, semuanya dapat kita jadikan informasi dansumber informasi. Tinggal kita saja lagi, apakah mampu memilih dan

    memilah, mana informasi yang sekira- nya dapat kita manfaatkan untuk

    dijadikan peluang di dalam memilih produk atau jasa usaha kecil kita

    nanti. Keberhasilan dunia usaha dan bisnis dewasa ini sangat

    tergantung pada kejelian melihat peluang melalui berbagai sumber

    informasi serta memanfaatkan peluang itu sebelum orang lain melihat

    dan memanfaatkannya. Sebagai calon usahawan kecil, kita harus

    mampu berpacu dalam menyerap informasi serta memperluas

    cakrawala berpikir dan wawasannya. Dalam menggali berbagai

    informasi untuk men- cari peluang usaha, kepada kita disarankan : 1.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    13/82

    Sering-seringlah pergi ke pasar untuk melihat dan meng- amati

    berbagai prilaku penjual dan pembeli. Jenis pro- duk/jasa apa kira-kira

    yang paling diminati dan dibutuh- kan pembeli dan bagaimana

    persediaannya di pasar; 2. Sering-seringlah berkonsultasi/dialogdengan para peda- gang mengenai aktivitas jual beli yang

    dijalankannya; 3. Datanglah ke tempat usaha yang ada di sekitar kita,

    la- kukan pengamatan dan jalinlah persahabatan dengan pimpinan dan

    para karyawannya; 4. Jika perlu, ikutlah magang di tempat usaha untuk

    men- dapatkan pengalaman kerja; 5. Manfaatkan berbagai media

    seperti koran, majalah, radio televisi dsb. sebagai sumber informasi

    dan ikuti acara- acara yang berkaitan dengan dunia usaha; 21 Jika ke

    lima hal di atas dapat kita lakukan dan kita manfaatkan seoptimal

    mungkin, kita tentu akan banyak memperoleh informasi dan dari

    berbagai informasi tersebut insyaAllah kita akan mampu menentukan

    peluang usaha yang dapat kita garap. Bagaimana sebuah informasi

    dapat kita jadikan sebagai peluang usaha, dapat kita lihat tabel berikut

    ini : Informasi Peluang Usaha - Ada penambahan lokasi pasar. -

    Membuka toko untuk ber- jualan. - Membuka usaha transpor- tasi

    (taxi). - Pembangunan hotel baru - Membuka toko/kios/wa- rung di

    sekitar lokasi ho- tel. - Membuka usaha jasa transportasi (taxi). -

    Didirikan pabrik tahu - Membuka usaha pertani- an kedelai. - Membuka

    usaha pemasar- an tahu (jual tahu). - Didirikan terminal kenda- raan

    antar daerah/propinsi - Membuka toko/kios/wa- rung. - Membuka

    usaha jasa transportasi (taxi). - Mendirikan Wartel. - Membuka WC

    umum. 22

    Peluang bisnis memang ada di mana-mana. De- ngan mengamatidinamika kehidupan masyarakat, di sana ada peluang. Dengan

    memperhatikan potensi alam dan po- tensi daerah yang ada, juga

    merupakan peluang. Dengan adanya pergantian musim dan

    pergeseran tata nilai, pun merupakan peluang. Pendeknya peluang

    untuk berusaha terbuka luas buat kita. Tinggal kita saja lagi yang

    menentu- kan peluang usaha seperti apa yang kita inginkan dan seki-

    ranya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, baik ke- mampuan

    mental maupun kemampuan pisik, termasuk per- modalan. Jika kita

    telah berhasil memilih jenis usaha/ pro- duk yang akan kita garap nanti,

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    14/82

    maka hendaknya kita ta- namkan ke dalam diri kita masing-masing : 1.

    Sifat optimis akan kemampuan diri untuk melaksanakan- nya; 2.

    Berusaha menyukai jenis usaha tersebut dan punya ke- mauan yang

    keras untuk mewujudkannya; 3. Perjuangan yang tidak mengenal lelahdan putus asa; 4. Kesediaan menghadapi berbagai kemungkinan

    risiko; 5. Berpikir positif dan menjauhkan pikiran-pikiran yang negatif; 6.

    Dapat menerima saran-saran orang lain demi kemajuan usaha; 7.

    Tidak lekas puas terhadap hasil yang telah diperoleh; 8. Punya

    keinginan untuk maju dan berkembang serta op- timis terhadap masa

    depan. Seseorang yang akan menggarap suatu produk/ 23 jasa

    (membuka usaha), seyogyanya mempunyai tiga ktram- pilan (skill),

    yaitu : 1. Ketrampilan memimpin, yaitu kemampuan seseorang di-

    dalam memanej (mengelola) usaha, mengorganisir fak- tor-faktor

    produksi yang digunakan, memanfaatkan ber- bagai peluang bisnis

    dan kreatif dalam mencari teknik baru dalam berusaha/berproduktif; 2.

    Ketrampilan teknik, yaitu keahlian yang dimiliki sese- orang terhadap

    bidang usaha yang dijalankannya. Jadi, kalau jenis usaha yang akan ia

    garap dibidang ternak itik, maka seyogyanya ia mengerti benar

    bagaimana me- melihara/berternak itik yang baik; 3. Ketrampilan

    mengelola (organisir), yaitu kemampuan seseorang dalam mengatur

    kegiatan usaha, mengatur/ mengelola para karyawan, mengelola

    segala peralatan kerja dsb. B. Teknik Pemilihan Jenis Usaha/Produk

    Untuk menentukan jenis usaha/produk apa yang akan kita garap, kita

    dapat menggunakan suatu teknik ana- lisis yang disebut Analisis

    SWOT. Analisis SWOT adalah sebuah analisis untuk mengamati suatu

    keadaan dan masalah tertentu dengan melihat sisi kekuatannya

    (strength), kelemahannya (we- akness), peluangnya (opportunity) dan

    segi ancamannya (threath). Dari analisis ini, segala kekuatan kita

    manfaatkan kelemahan kita atasi atau minimal kita perkecil, ancaman

    24

    kita antisipasi/tanggulangi, dan peluang kita munculkan untuk dijadikankekuatan baru. Penerapan Analisis SWOT untuk menentukan je- nis

    usaha/produk yang akan kita garap, dapat kita kemuka- kan contoh

    berikut ini. Kita tahu bahwa kondisi alam daerah kita Taba- long cukup

    luas dan potensial. Tidak sedikit potensi alam yang dapat kita garap

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    15/82

    dan dijadikan lahan bisnis/usaha. Daerah kita disamping dikenal

    sebagai daerah tambang minyak dan batubara, sejak dulu kita juga

    dikenal sebagai daerah penghasil buah-buahan seperti duku (langsat)

    dan cempedak (tiwadak). Sehingga bila orang mendengar langsatTanjung, tiwadak Tanjung maka terbanyang dibenaknya, bahwa

    langsat atau tiwadak tersebut enak dan manis. Nah, mari kita analisis

    keberadaan duku dan cempe- dak ini dengan pendekatan Analisis

    SWOT. 1. Kekuatannya (Strength) a. Pohon duku dan cempedak

    banyak tumbuh di daerah Tabalong; b. Rasanya manis dan disukai

    banyak orang; c. Jika musim tiba jumlahnya sangat banyak dan harga-

    nya murah; d. Banyak orang-orang, baik daerah setempat maupun dari

    daerah lain datang untuk membelinya; e. Buah duku dan cempedak

    tersebut sering di kirim dan dijual ke daerah lain, sehingga

    keberadaanya semakin terkenal. 25 2. Kelemahannya (Weakness) a.

    Sebagian besar pohon duku dan cempedak berada di hutan-hutan dan

    ditanam tidak beraturan serta tidak dipelihara sebaik mungkin; b.

    Pemilik pohon duku dan cempedak sebagian besar masih bersifat

    perorangan; c. Pohon duku dan cempedak bagi pemiliknya, masih

    dianggap sebagai tanaman sampingan, tidak dimanfa- atkan menjadi

    sebuah usaha; d. Penjualan buah duku dan cempedak masih bersifat

    tradisional secara turun temurun; 3. Peluangnya (Opportunity) a.

    Memungkinkan untuk peningkatan budidaya perke- bunan duku dan

    cempedak, dengan membuka lahan perkebunan; b. Memungkinkan

    buah duku dan cempedak dijadikan sebagai komuditi penambah

    penghasilan; c. Memungkinkan melakukan perdagangan duku dan

    cempedak lebih besar dan profesional; d. Menungkinkan mendirikan

    usaha pengalengan buah duku dan cempedak; 4. Ancamannya

    (Threath) a. Jika tidak dikelola dengan baik, buah duku dan cem-

    pedak terancam kepunahan; b. Akibat perluasan kota/pemukiman

    penduduk, dan ku- rangnya pemeliharaan, tanaman duku dan

    cempedak mengalami penurunan kuantitas dan kualitas; c. Munculnya

    daerah-daerah lain penghasil duku dan 26

    cempedak; Dari contoh analisis di atas, apa yang dapat kita jadikanpeluang untuk memilih jenis usaha/produk bagi usaha kecil kita. 1.

    Pada musim duku dan cempedak, kita bisa ikut jualan; 2. Buah

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    16/82

    cempedak dapat kita jadikan kue, buat menambah kue yang ada di

    warung kita, atau kita jual ke warung- warung lain; 3. Buah cempedak

    dapat kita olah menjadi selai cempedak dan jenis makanan lainnya; 4.

    Buah duku dapat kita olah menjadi minuman berupa sirup buah duku;5. Kulit cempedak dapat kita jadikan mandai tiwadak; 6. Mandai

    tiwadak juga dapat kita jadikan kerupuk dengan nama kerupuk mandai

    tiwadak. C. Pemasaran Hasil Usaha/Produk Barang/jasa yang akan

    dipasarkan hendaknya : 1. Benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat

    bagi konsumen; 2. Dapat menyesuaikan selera konsumen dan daya

    belinya; 3. Kuantitasnya mencukupi konsumen dan kualitasnya ter-

    jamin; 4. Model dan bentuk barang menarik dan tidak ketinggalan

    zaman; 5. Relatif dapat memuaskan konsumen (tidak mengecewa-

    kan). 6. Dapat bersaing dengan barang/produk lain yang sejenis; 27 7.

    Mudah dalam pemakaiannya (praktis); 8. Efesien dalam

    penggunaanya; 9. Hemat dan awet dalam pemakaiannya; Di dalam

    memasarkan hasil usaha/produk, hen- daknya dipertimbangkan sbb. :

    1. Siapa yang akan membeli produk dan berapa jumlahnya; 2. Di mana

    pembeli itu berada (kotadesa) dan bagaimana penghasilan mereka

    (untuk mengetahui tingkat daya beli masyarakat); 3. Di mana dan siapa

    calon pesaing usaha kita; 4. Bagaimana perkembangan pemasaran

    produk tersebut dalam beberapa hari / bulan ini. Apakah ada

    peningkatan atau bagaimana; 5. Bagaimana perkembangan antara

    produksi dengan pe- masaran, apakah ada keseimbangan; 6. Perlukah

    menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam pemasaran hasil

    usaha/produk; 28

    BAB III MEMILIH BENTUK USAHA KECIL A. Proses Pemilihan BentukUsaha Kecil Dalam proses ini, setelah memperoleh berbagai informasi

    dan menganalisanya sehingga terbukalah peluang usaha, yang

    kemudian memanfaatkan peluang itu dengan memilih suatu

    produk/jasa untuk dijadikan bidang garapan usaha kecil, lalu

    menyiapkannya untuk di pasarkan. Proses selanjutnya adalah

    bagaimana memilih bentuk usaha kecil, apakah dikelola secara

    informal yaitu usaha kecil yang di- kelola masyarakat banyak secara

    perorangan, tidak terorga- nisir secara modern, tanpa nama usaha,

    tanpa tempat usaha khusus, contohnya seperti petani karet, pedagang

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    17/82

    asongan, pedagang kaki lima, penjual sayur, ikan, pedagang di kios/

    toko kecil, para tukang, buruh bangunan bebas, tukang cukur

    tradisional, usaha rumah tangga seperti membuat kue untuk di

    pasarkan ke warung-warung, pedagang pentol, es dan sebagainya.Apakah usaha kecil dikelola secara formal, yaitu usaha kecil yang

    dikelola dengan menggunakan alat/ sarana usaha/produksi,

    terorganisir, punya nama usaha dan jelas jenis usahanya, tempat

    usahanya jelas, ada susunan/ struktur organisasinya dsb. Contoh UD.

    Maju, usaha per- cetakan dan sablon seperti Rafi Abadi off sett, Prima

    kom- puter, LPP Bavon, Wartel Abdi Jaya, rumah makan Tama- ra,

    Perusahaan Kopi cap Tiga Kunci, usaha kecil rumah tangga yang

    memproduksi dudul, keripik, kerupuk, roti ( ada merek perusahaannya),

    usaha rumah tangga pembuatan 29 pakaian jadi, seperti pakaian

    muslim/muslimah bordir Bunga Tanjung, Ar-Raudah, usaha-usaha mini

    market dsb. Kemudian, berhubungan dengan bentuk usaha ke- cil ini

    juga, adalah bidang usahanya, apakah di bidang per- dagangan,

    industri maupun jasa. Apakah dikelola sendiri dan terpusat, tanpa

    cabang. Apakah bekerja sama dengan pengusaha lain (menjalin

    kemitraan), dalam bentuk/pola inti-plasma, sub kontrak, dagang umum,

    waralaba atau ke- agenan. Kendati usaha kecil pada umumnya

    berbentuk usaha perseorangan, namun tidak menutup kemungkinan

    usaha kecil dapat pula berbentuk CV. Fa. PT. atau koperasi, karena

    dalam pasal 5 UU No.9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, disebutkan

    bahwa salah satu kriteria usaha kecil adalah berbentuk perseorangan,

    badan usaha yang tidak berbadan hukum maupun yang berbadan

    hukum dan kope- rasi. Namun dalam pembahasan mata pelajaran

    Membuka Usaha Kecil ini orientasi kita lebih terfokus pada Usaha Kecil

    yang berbentuk Usaha Perseorangan, karena bentuk usaha semacam

    ini yang paling mudah dan praktis serta da- pat dipraktekkan oleh

    siswa. Di dalam memilih bentuk usaha kecil seperti yang dijelaskan di

    atas, ada beberapa bahan pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu

    : 1. Permodalan yang dimiliki dan pengembangannya; 2. Risiko usaha

    yang mungkin terjadi; 3. Strategis tidaknya usaha yang dijalankan; 30

    4. Prakiraan prospek masa depan usahanya; 5. Peralatan usaha,teknis, dan tenaga kerja yang tersedia; 6. Ketersediaan bahan baku

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    18/82

    dan bahan penolong; 7. Birokrasi pengurusan pendiriannya dan

    besarnya pajak; 8. Keahlian/ ketrampilan teknis yang dimiliki; 9.

    Kemungkinan keuntungan yang diperoleh; 10. Persaingan yang

    muncul di pasaran; 11. Kemungkinan pemasaran hasil produk; B.Menyusun Studi Kelayakan Usaha Kecil Menetapkan jenis usaha/

    produk dan bentuk usa- ha kecil yang tepat dan sesuai keinginan

    sebenarnya tidak- lah mudah. Ia memerlukan analisa yang cermat,

    pemikiran yang tepat dan pertimbangan yang matang. Agar di dalam

    pemilihan produk, jenis usaha dan bentuk usaha kecil dapat lebih

    akurat, kiranya perlu menyu- sun sebuah studi kelayakan usaha kecil

    Tahapan-tahapan di dalam menyusun studi kela- yakan usaha kecil

    adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari hal-hal yang berkenaan

    dengan jenis usaha/ produk dan bentuk usaha yang akan dipilih serta

    perma- salahannya; 2. Menyusun rencana studi kelayakan secara rinci

    dan ber- urutan; 3. Mengumpulkan berbagai informasi data lapangan

    ber- kenaan dengan jenis produk dan bentuk usaha, kemudian 31

    melakukan analisis; 4. Membuat laporan hasil analisis; 5. Membuat

    kesimpulan; Dalam menyusun Studi Kelayakan Usaha Kecil, perlu

    mencantumkan caara dan teknik pengumpulan infor- masi misalnya

    dengan membuat daftar pertanyaan, daftar kebutuhan informasi,

    sumber informasi dsb. Studi kelayakan usaha kecil sangat diperlukan,

    karena dari studi ini akan dapat diramal bagaimana kelang- sungan

    hidup usaha yang akan dipilih, sejauhmana keun- tungan yang bakal

    diperoleh, seberapa besar minat masya- rakat terhadap produk yang

    akan kita hasilkan. Di dalam menyusun studi kelayakan usaha kecil,

    kiranya perlu dipertimbangkan beberapa aspek berikut ini : 1. Aspek

    Hukum, meliputi : a. Kemudahan dalam pengurusan perizinan; b.

    Adanya dukungan dari masyarakat setempat; c. Adanya dukungan dari

    pemerintah daerah; d. Adanya kebutuhan masyarakat terhadap produk

    yang akan digarap; e. Adanya manfaat ekonomis terhadap masyarakat

    sekitar f. Dapat membantu dalam pengentasan kemiskinan ter- hadap

    masyarakat sekitar; g. Dapat meningkatkan sosial budaya masyarakat

    sekitar; h. Dapat menunjang pembangunan pemerintah daerah; i.

    Adanya sarana prasarana yang mencukupi; 32

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    19/82

    j. Tersedianya bahan baku, bahan penolong dan sejumlah tenagakerja; 2. Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi : a. Informasi tentang

    kondisi permintaan pasar; b. Keadaan konsumen, meliputi identitasnya,

    statusnya, jumlahnya, tingkat penghasilannya, daya belinya, ke-butuhannya, seleranya dsb; c. Kedudukan dan posisi produk di

    pasaran; d. Situasi persaingan yang bakal terjadi; e. Gambaran masa

    depan pemasaran produk; f. Cara-cara promosi produk; g. Sistem

    distribusi, komisi, penjualan dan transaksi yang berlaku; h. Tanggapan

    balik konsumen tentang produk yang di- suguhkan (riset pemasaran);

    3. Aspek Teknis dan Teknologi, melipti : a. Membuat rencana jangka

    pendek, menengah dan pan- jang; b. Menentukan sistem produksi,

    urutan proses produksi, bahan-bahan dan mesin peralatannya; c.

    Perencanaan gedung atau bangunan dan tata letak mesin

    peralatannya; d. Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan; e.

    Menentukan lokasi usaha yang strategis; f. Pemilihan sistem dan alat

    transportasi dan komuni- kasi; g. Menetapkan prakiraan dana yang

    diperlukan; h. Mengusahakan agar produk yang dihasilkan dapat 33

    memenuhi jumlah dan kualitas yang diinginkan de- ngan biaya

    produksi sehemat mungkin; 4. Aspek Ekonomis dan Keuangan,

    meliputi : a. Perolehan dana awal usaha seperti modal tetap dan modal

    kerja; b. Usulan investasi dan pinjaman modal awal; c. Usulan investasi

    dan pinjaman modal dalam rangka perluasan usaha; d. Berapa jumlah

    dana yang diperlukan untuk modal awal dan perluasan usaha; e.

    Bagaimana struktur pembiayaan usaha; f. Bagaimana perhitungan

    biaya, harga, laba yang di- inginkan; g. Bagaimana teknis investasi dan

    peminjaman dana, sumbernya dari mana, berapa jumlahnya,

    persyaratan- nya bagaimana, dan bagaimana teknik dan aturan serta

    kemampuan pengusaha dalam pengembaliannya. 5. Aspek Lokasi,

    meliputi : a. Bagaimana mengurus IMB-nya; b. Menentukan lokasi

    usaha yang strategis; c. Lay out dan denah lokasi usaha; d. Bentuk

    bangunan dan tata letaknya; C. Format Studi Kelayakan Usaha Kecil 1.

    Pengantar, menjelaskan tentang : manfaat umum, man- faat ekonomis

    dan manfaat lainnya; 34

    2. Umum, berisi tentang : nama usaha, pemiliknya, bentuk usaha,bidang usaha dan tempat kedudukan/lokasi usa- ha; 3. Perizinan,

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    20/82

    meliputi : izin usaha, izin prinsip, izin peng- gunaan tanah, izin

    mendirikan bangunan, izin undang- undang gangguan dan izin lainnya

    yang diperlukan; 4. Rencana Produksi, memuat tentang : jenis

    produksi, bentuk produksi, ukuran/volume usaha/produksi, modelproduksi, kapasitas produksi, bahan pembungkus/kema- san dan

    rencana produksi riil; 5. Pemasaran dan Saingan, meliputi : daerah

    pemasaran, jumlah produk yang dapat dipasarkan, sistem pema- saran

    produk, saingan produk sejenis, dan jumlah in- dustri/ usaha/produk

    sejenis; 6. Modal tetap yang Diperlukan, terdiri dari : tanah dan

    bangunan, mesin dan peralatan pengolahannya; 7. Modal Kerja yang

    Diperlukan, terdiri dari : modal untuk persediaan bahan baku dan

    bahan pembantu, modal untuk keperluan administrasi usaha dan

    operasional usaha lainnya; 8. Biaya Produksi, meliputi : biaya

    persediaan bahan baku dan bahan pembantu, biaya gaji dan upah

    pimpinan dan karyawan, biaya gaji pemilik dsb, biaya penyusutan,

    biaya bunga dan pinjaman modal dan biaya lain-lain 35 seperti biaya

    listerik, air bersih, asuransi, transportasi, kebersihan dan pemeliharaan

    gedung dan peralatan kan- tor dan sebagainya; 9. Rencana

    Pemasaran/Penjualan, terdiri dari : kegiatan pemasaran/penjualan

    produk, biaya pemasaran dan hasil penjualannya; 10. Pendapatan/laba

    sebelum dikurangi bunga dan pajak; 11. Pendapatan/laba setelah

    dikurangi bunga dan pajak; 12. Laba bersih usaha. 36

    BAB IV MEMBUAT RENCANA USAHA DAN RENCANA KERJAUSAHA KECIL A. Membuat Rencana Membuka Usaha Kecil

    Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses ten- tang hal-hal yang

    akan dikerjakan sehubungan dengan usa- ha yang akan dibuka untuk

    mencapai tujuan. Dengan perencanaan usaha diharapkan : 1. Ada

    kepastian tentang : a. Usaha apa yang akan dikerjakan; b. Kapan

    usaha itu dilaksanakan; c. Bagaimana cara melaksanakan usaha

    tersebut; d. Siapa saja yang terlibat dalam usaha tersebut; e. Di mana

    lokasi usaha dilakukan; 2. Dapat menjadi pedoman kegiatan usaha; 3.

    Menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan pimpinan/ pengelola usaha;

    Membuat rencana membuka usaha kecil, diperlukan langkah-langkah

    yang tepat dan sistematis de- ngan berpedoman pada konsep 5 W 1 H

    yang merupakan kata tanya dalam bahasa Inggeris, yang selanjutkan

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    21/82

    dite- rapkan ke dalam rencana membuka usaha kecil. Penerapan 5 W

    1 H ini dapat kita jelaskan sbb. 37 1. WHAT ? (APA?) Pertanyaan inilah

    yang mula-mula muncul dalam pikiran kita manakala kita ingin

    berencana. What? (Apa?), maksudnya rencana apa yang ingin kitalakukan?. Kalau berhubungan dengan usaha kecil, pertanyaannya

    adalah : - Jenis usaha apa yang ingin kita lakukan. Apakah di- bidang

    industri, perdagangan atau jasa. Bentuk per- usahaan yang akan kita

    buka, apakah berbentuk perseroan (PT), perusahaan komanditer (CV),

    Firma (Fa), Koperasi, maupun perusahaan perorangan, misalnya

    berupa UD (usaha Dagang), Industri Ru- mah Tangga, kerajinan dsb.

    Apa nama perusahaan yang kita dirikan tersebut, misalnya CV.

    Karunia, UD. Maju dan sebagainya; - Apa maksud, sasaran dan tujuan

    yang ingin/akan ki- ta capai dari usaha yang akan kita lakukan

    tersebut. 2. WHERE ? (DI MANA ?) Setelah pertanyaan what? (apa?),

    sudah terjawab, dalam artian kita sudah dapat menentukan jenis usaha

    yang akan dibuka, bentuk perusahaan yang dipilih, bidang usaha yang

    akan dikerjakan, nama perusahaan yang kita tentukan, maksud,

    sasaran serta tujuan usaha yang ingin kita capai, maka pertanyaan ke

    dua biasanya muncul adalah di mana lokasi usaha tersebut kita

    dirikan. Pertanyaan ini menunjukkan tempat/lokasi/areal usaha yang

    akan dikerjakan. Pertanyaannya adalah : 38

    - Di mana tempat/lokasi usaha yang akan kita dirikan. Apakah di desaA, desa B, kota C, kota D, di daerah pantai/pesisir, di lokasi wisata, di

    dekat terminal, sta- sion, lapangan terbang, pelabuhan dan

    sebagainya. - Lokasi usaha yang akan kita pilih, apakah hanya ter-

    fokus satu tempat, dua tempat atau beberapa tempat. 3. WHEN ?

    (PABILA/KAPAN ?) Setelah kita menentukan jenis, macam/bidang usa-

    ha, nama usaha dan maksud, sasaran dan tujuan yang akan dicapai,

    juga penentuan lokasi/tempat beroperasinya per- usahaan kita nanti,

    maka pertanyaan berikutnya adalah : - Kapan / pabila operasional

    usaha tersebut mulai dikerjakan dan sampai kapan berakhirnya; 4.

    WHO ? (SIAPA ?) Pertanyaan ini berhubungan dengan

    personalia/para pelaksana atau orang-orang yang terlibat di dalam

    usaha yang akan kita garap. Pertanyaannya : - Berapa jumlah personil

    yang kita butuhkan dalam kegiatan usaha kita nanti; - Dari mana dan

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    22/82

    bagaimana penjaringan (merekrut) personil-personil tersebut. Apakah

    kita pasang iklan di media masa, kita sebarkan selebaran, 39

    pengumunanan dan kita tempel di tempat-tempat strategis, atau kita

    cari sendiri (mungkin kita ajak beberapa orang keluarga, beberapaorang teman/ sahabat) dan sebagainya; - Siapa-siapa orangnya yang

    menurut kita cocok dan pantas serta dapat diajak kerja sama dalam

    menja- lankan usaha kita nanti; - Ketrampilan apa yang kita perlukan

    dari personil- personil tersebut. Misalnya kita membutuhkan tena- ga

    pemasaran. Kita memerlukan personil yang te- rampil dalam kegiatan

    pembukuan/akuntansi, dan sebagainya; 5. WHY ? (MENGAPA ?)

    Pertanyaan ini berhubungan dengan analisa usaha. Bisa juga

    merupakan pertanyaan koreksi dari empat per- tanyaan di atas.

    Pertanyaan yang berhubungan dengan why (mengapa) ini, seperti : -

    Mengapa jenis usaha yang akan dikerjakan dibidang industri? yaitu

    industri kerajinan rumah tangga. Mengapa bidang usaha ini yang di

    pilih, apa alasan- nya, bagaimana prospek masa depan usaha ini; -

    Mengapa perusahaan yang akan didirikan berbentuk CV. dengan

    nama CV. Mekar Sari? Apakah nama ini sudah cocok, atau mungkin

    bisa dicari nama lain; - Mengapa maksud, sasaran dan tujuan usaha ini

    40

    sedemikian rupa, apa sudah cocok; - Mengapa lokasi usaha di daerahpasar/pusat perbe- lanjaan? Mengapa hanya satu tempat?; - Mengapa

    operasional usaha ini baru bisa dimulai tahun depan? Kenapa tidak

    segera saja dimulai?; 6. HOW ? (BAGAIMANA ?) Pertanyaan ini

    menunjukkan cara, metode, teknik, dan prosedur kerja yang akan

    dikerjakan. Yaitu, bagaimana cara, teknik dan prosedur kerja yang

    sebaik-baiknya dalam melaksanakan usaha nanti. Pertanyaannya : -

    Usaha yang akan kita kerjakan apakah mengguna- kan teknik

    tradisional, modern, atau campuran (semi modern); - Usaha yang akan

    kita kerjakan apakah bersifat padat modal atau padat karya; Dari enam

    pertanyaan yang terhimpun dalam rumus 5 W 1 H tersebut dapat kita

    terapkan ke dalam Rencana Membuka Usaha seperti bagan berikut ini

    : What? (Apa?) Jenis, bentuk dan nama usaha Maksud, sasaran dan

    tujuan usaha 41 Where?(Di mana) Lokasi usaha When? (Kapan?)

    Waktu Usaha Who? (Siapa?) Pelaksana Why? (Mengapa?) Analisa

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    23/82

    Usaha How? (Bagaimana?) Cara Pengerjaan Di dalam menyusun

    rencana membuka usaha ke- cil, hendaknya diperhatikan beberapa hal

    sebagai berikut : Jenis usaha yang dipilih hendaknya disesuaikan

    dengan tersedianya sumber-sumber bahan yang cu- kup, tenaga kerjayang mudah di dapat, pemasaran yang lumayan serta prospek masa

    depannya (ke- langsungan usaha); Sebelum usaha dijalankan,

    hendaknya secara tegas kita sudah menentukan sasaran/target yang

    akan di- capai dari usaha kita tersebut dalam jangka waktu tertentu,

    baik secara kuantitas maupun secara kuali- tas; 42 CV. BATA INDAH

    JAYA Usaha Industri Batu Bata Untuk Keperluan Bahan Bangunan Di

    desa Pembataan Tanjung Mulai Januari 2003 - dst. Unit Produksi

    SMKN 1 Bata Sangat Diperlukan Dan Mudah Dikerjakan Secara

    Tradisional

    Rencana usaha yang kita susun, hendaknya sudah terprogramsecara sistematis (punya tahapan-tahap- an operasional), dari tahap

    awal hingga tahap pe- nyelesaian; Rencana usaha yang akan digarap

    hendaknya dise- suaikan dengan pendanaan yang ada. Jangan sekali-

    kali memaksakan diri dengan berbuat spekulasi. B. Membuat Rencana

    Kerja Usaha Kecil Sejak usaha kecil didirikan, maka sejak itu pula perlu

    disusun rencana kerja usaha, untuk menentukan : 1. Produk/jasa apa

    yang akan dibuat atau dipasarkan/jual; 2. Berapa jumlah dana yang

    diperlukan; 3. Berapa jumlah produk yang akan dibuat; 4. Berapa

    karyawan atau tenaga kerja yang diperlukan dan; 5. Ke mana produk

    itu akan dijual atau di pasarkan. Sasaran rencana kerja usaha kecil

    hendaknya ha- rus menyangkut / memperhatikan : 1. Kelangsungan

    hidup usaha; 2. Perolehan laba / keuntungan yang memadai; 3.

    Penambahan modal dan kekayaan perusahaan; 4. Dapat memacu laju

    pertumbuhan usaha; 5. Upaya untuk menampung dan memperluas

    kesempatan kerja; 6. Upaya untuk memberikan pelayanan konsumen;

    7. Sebagai upaya untuk mencapai sasaran lainnya yang lebih luas; 43

    Bentuk-bentuk rencana kerja sekaligus merupakan tahapan-tahapan di

    dalam menyusun rencana kerja, adalah sbb.: 1. Rencana Kerja Jangka

    Panjang, adalah rencana yang dibuat untuk kurun waktu 5 s/d 25

    tahun. Rencana jangka panjang ini berfungsi sebagai penunjuk arah

    atau gambaran kegiatan ke depan, dalam artian akan di bawa ke mana

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    24/82

    perusahaan ini nanti; 2. Rencana Kerja Jangka Pendek, adalah

    rencana yang dibuat untuk kurun waktu maksimal 1 tahun. Rencana ini

    biasanya berkenaan dengan rencana perolehan laba (profitabilitas),

    rencana produksi, rencana peningkatan/ inovasi usaha, rencanapemasaran, budget (anggaran biaya), rencana

    personalia/kekaryawanan dsb; 3. Rencana Anggaran, adalah sebuah

    rencana kerja yang berfungsi sebagai alat kendali atau pengawasan

    yang sangat efektif di dalam mengelola sebuah usaha. Renca- na

    Anggaran ini terdiri dari : a. Anggaran penjualan; b. Anggaran promosi;

    c. Anggaran distribusi; d. Anggaran produksi; e. Anggaran biaya

    produksi; f. Anggaran pembelian; g. Anggaran biaya karyawan; h.

    Anggaran biaya umum dan administrasi; i. Anggaran laba rugi; j.

    Anggaran lainnya yang diperlukan. 44

    4. Rencana Pemasaran, adalah sebuah rencana yang dibuat dalamrangka memasarkan produk/jasa kepa- da konsumen. Rencana

    pemasaran bagi usaha kecil dikelompokkan menjadi tiga : a. Rencana

    pemasaran bagi usaha kecil yang ber- gerak di bidang penjualan

    barang eceran (toko, kios, warung, pedagang kaki lima dsb); b.

    Rencana pemasaran bagi usaha kecil yang ber- gerak di bidang

    produksi/industri barang (indus- tri rumah tangga, pabrik tahu, pabrik

    jamu dsb); c. Rencana pemasaran bagi usaha kecil yang ber- gerak di

    bidang jasa (tukang service jam, service radio/TV, bengkel sepeda

    motor/sepeda, tukang jahit pakaian dsb); 5. Rencana Keuangan,

    adalah suatu rencana yang di- tujukan untuk mengatur keadaan

    keuangan, baik da- ri segi pemasukan/pendapatan maupun dari segi

    pe- ngeluarannya. Rencana keuangan ini sering disebut Rencana

    Pendapatan dan Belanja; 6. Rencana Produksi, adalah suatu rencana

    untuk me- ngatur kegiatan produksi, baik mengenai jumlah- nya,

    kualitasnya maupun waktu dan lama pelaksa- naannya; 7. Rencana

    Organisasi dan Personalia, adalah suatu rencana yang berhubungan

    dengan pengelolaan kar- yawan, administrasi kantor dan administrasi

    usaha; C. Contoh Rencana Kerja Usaha Kecil Di bidang

    Produksi/Pengolahan 45 CONTOH PEMBUATAN ABON DAGING

    Abon daging merupakan hasil olahan dari daging yang dapat disimpan

    lama (awet), rasanya enak, banyak di- gemari dan mudah cara

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    25/82

    pembuatannya. Abon bisa dibuat dari bermacam-macam daging,

    antara lain : daging sapi, kerbau, kambing, rusa, ayam, kelinci dan

    bahkan dari ikanpun dapat dibuat abon. Oleh karena itu usaha

    pembuat- an abon dapat dilakukan sebagai salah satu dari kegiatanusaha kecil. A. Bahan dan Peralatan 1. Bahan-bahan yang diperlukan :

    NO. NAMA BAHAN BANYAKNYA 1. Daging 20 kg 2. Garam 10

    senduk makan 3. Kelapa 2 biji 4. Gula merah 2 kg 5. Bawang merah

    0,5 kg 6. Bawang putih 2,5 ons 7. Daun salam Secukupnya 8.

    Ajinomoto Secukupnya 9. Kemiri halus 6-7 senduk makan 10. Laos

    halus 1 ons 11. Minyak goreng 0,5 liter 2. Peralatan yang digunakan :

    a. Alat penumbuk/penggiling bumbu/cobek; b. Parutan kelapa; c.

    Pisau; 46

    d. Kompor; e. Panci; f. Wajan/penggorengan dan; g. Baskom. B.Proses Pembuatan Abon 1. Daging sapi dibersihkan dari lemak dan

    noda lainnya; 2. Kemudian daging dipotong-potong menjadi ukuran

    yang lebih kecil; 3. Selanjutnya daging dimasukkan ke dalam panci

    yang berisi air secukupnya dan di godog/rebus dengan me-

    nambahkan daun salam dan laos hingga empuk/lunak; 4. Setelah

    daging empuk/lunak, lalu diangkat dari kom- por dan didinginkan; 5.

    Setelah dingin, daging ditumbuk pelan-pelan dan di- suwiri (dibelah-

    belah kecil sesuai seratnya); 6. Buatlah campuran bumbu yang terdiri

    dari : a. Bawang putih halus 6 senduk makan; b. Bawang merah halus

    6 senduk makan; c. Garam 10 senduk makan; d. Santan kelapa kental

    dari 2 biji kelapa; e. Kemiri halus 6-7 senduk makan; f. Laos halus 1

    ons; g. Ajinomoto secukupnya. Bahan-bahan ini dicampur hingga

    merata dengan cara diaduk-aduk. 7. Daging yang telah ditumbuk dan

    disuwiri kemudian dimasukkan ke dalam adonan bumbu dan diaduk

    hingga merata; 8. Daging yang telah tercampur rata dengan bumbu 47

    digoreng dalam wajan dengan menggunakan minyak kelapa hingga

    matang dan kering; 9. Setelah masak, daging adonan tersebut

    diangkat dari kompor dan diperas untuk menghilangkan minyak.

    Pengepresan dilakukan selagi daging masih panas sehingga lemak

    yang masih cair dapat dikeluarkan. Sebab abon yang terlalu banyak

    minyak tidak tahan lama, cepat tengik/racit/marat; 10. Setelah diperas,

    abon didinginkan dan ditimbang ser- ta dibungkus sesuai dengan yang

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    26/82

    diinginkan; 11. Abon daging siap untuk dipasarkan. Dari hasil

    penimbangan abon daging diperkirakan sebanyak 20 kg. C. Kalkulasi

    Biaya dan Keuntungan Usaha Pembuatan Abon Daging. 1. Biaya

    pembuatan : a. Pembelian 20 kg daging sapi Rp 700.000,00 b.Pembelian 2 ons bawang putih Rp 3.000,00 c. Pembelian 0,5 kg

    bawang merah Rp 3.000,00 d. Pembelian kemiri Rp 2.000,00 e.

    Pembelian 2 kg gula merah Rp 5.000,00 f. Pembelian 2 biji kelapa Rp

    6.000,00 g. Pembelian Ajinomoto Rp 1.000,00 h. Pembelian 2 liter

    minyak tanah Rp 3.000,00 i. Pembelian minyak goreng 0,5 kg Rp

    3.500,00 Jumlah biaya pembuatan Rp 726.500,00 48

    2. Hasil Penjualan : Penjualan abon daging sebanyak 20 kg a Rp50.000,00 = Rp 1.000.000,00 3. Laba kotor : Hasil penjualan Rp

    1.000.000,00 Biaya pembuatan Rp 726.500,00 Laba kotor Rp

    273.500,00 49 DAFTAR KEPUSTAKAAN Ating Tedjasutisna, H. MBA,

    Membuka Usaha Kecil, Armico Bandung, 1999; Aserani, S.Pd. Bahan

    Pelajaran Ekonomi Tingkat II Se- mester 3, SMK Negeri 1 Tanjung,

    2002; Budi Noegroho, Ir. dkk. Teknologi Pasca Panen dan Indus- tri

    Rumah Tangga, Mahkota Jakarta 1991; Departemen Koperasi dan

    PPK Kal-Sel. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

    1995 tentang Usaha Kecil, Banjarmasin, 1996; Departemen

    Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kewiras- wastaan jilid I dan II,

    Jakarta, 1982; Direktorat Penyuluhan dan Bimbingan Sosial, Materi

    Penyuluhan Sosial Bagi Pekerja Sosial Masyara- kat, Depsos RI

    jakarta, 1993; Pawit M. Yusup, MS. Pedoman Praktis Mencari Informa-

    si, PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 1997; Tom Gunadi, Ekonomi

    dan Sistem Ekonomi Menurut Pan- casila dan UUD 45, Angkasa

    bandung, 1995; 50

    http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/

    Aspek Lingkungan

    Dalam setiap pelaksaan usaha, setiap perusahaan tidak akan pernah bisamelepaskan diri dari tanggung jawab lingkungan sekitarnya, baik secara langsung

    maupun tidak langsung. Beberapa aspek lingkungan yang perlu kita perhatikanadalah:

    http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/
  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    27/82

    1. Aspek EkonomiAspek ekonomi merupakan faktor yang sangat penting. Jika aspek ekonomi sedangmembaik dan sektor rill yang sedang berjalan kondisinya baik, total

    perekonomiaanya sedang booming, maka permintaan produk dan konsumsimasyarakat juga meningkat sehingaa di istilahkan kalau kita jualan apa saja bisalaku.

    Ketika terjadi krisis global, hampir semua perekonomian di dunia menggalamipertumbuhan yang negatif, hanya indonesia cina dan india yang masih mencatatpertumbuhan positif di tahun 2009.

    Ekspor indonesia diluar negeri menggalami pertumbuhan negatif karena negara-negara yang tadi mengimpor dari indonesia menggalami resisi.

    1. Aspek Sosial BudayaPerhatian akan faktor sosial menjadi penting, hasil produk atau jasa kita, wajibmemperhatikan akan budaya masyarakat setempat. Setiap masyarakat memiliki cirikhas dan budaya yang berbeda-beda.

    Selain itu, perusahaan juga bisa menjalankan progam corporate social resposibilityyakni menunjukan tanggung jawab pada lingkungan sekitar baik melaluisumbangsih untuk masyarakat maupun penggembangan komunitas.

    1. Aspek PolitikPertumbuhan usaha akan tergantung juga pada suhu politik. Jika terjadi ketidak

    stabilan politik maka permintaan akan produk akan menurunse hingga perusahaanjuga akan menggalami hambatan dalam menjual.

    Selain kondisi politik secara makro, perlu diperhatikan juga kondisi regulasidisetiap bidang industri.

    1. Aspek Lingkungan HidupBagi kebanyakan perusahaan terutama yang bersifat manufaktur dan

    pertambangan, aspek lingkungan hidup menjadi sangat penting, berbagai lembaga

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    28/82

    swadaya masyarakat juga berfungsi sebagai kontrol akan lingkungan seperti halnyagreen peace.

    Aspek Hukum

    Semua warga harus taat pada hukum yang berlaku dinegara dimana warga negaraberdomisili begitu juga setiap usahan yang didalam bentuk perusahaan. Setiapusaha yang berjalan tanpa adanya pencatatan atau pendaftaran secara hukum, akandianggap sebagai usaha ilegal dan akan dikenai sanksi jika terdeteksi dikemudianhari.

    1. Bentuk Badan UsahaHal pertama yang harus dilakukan adalah bentuk badan usaha yang mau

    dijalankan, dalam penentuan bentuk badan usaha, kita perlu mempertimbangkanhal-hal sebagai berikut:

    1. Kepentingan pemegang saham2. Keterbatasan akan kewajiban pemegang saham3. Masa jangka panjang usaha

    Adapaun bentuk-bentuk badan usaha adalah sebagai berikut:

    1. Perusahaan pribadi2. Perusahaan CV atau kerjasama Partnership3. Perusahaan Terbatas (PT)

    Selain bentuk di atas, ada satu lagi bentuk badan usaha lainnya yakni perusahaanmilik pemerintah.

    Khususnya untuk Perseroan Terbatas, ada pengaturannya di Undang-undangNomer 40 Tahun 2004 tentang Perseroan Terbatas beserta penjelasanya.

    Bab I Ketentuan Umum

    Bab II Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasar,Daftar Perseroan dan Pengumuman.

    Bab III Modal dan Saham

    Bab IV Rencana Kerja, Laporan Tahunan dan Penggunaan Laba

    Bab V Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

    Bab VI Rapat Umum Pemegang Saham

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    29/82

    Bab VII Direksi dan Dewan Direksi

    Bab VIII Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan

    Bab IX Pemeriksaan terhadap Perseroan

    Bab X Pembubaran, Likuidasi dan Berakhir Status Badan Hukum

    Bab XI Biaya

    Bab XII Ketentuan Lain-lain

    Bab XIII Ketentuan Peralihan

    Bab XIV Ketentuan Penutup

    Setelah kita menetapkan akan badan usahan, selanjutnya kita wajib mempelajariakan UU ataupun peraturan berlaku di Industri masing-masing baik secara nasionalmaupun daerah.

    Untuk Industri tertentu akan ada peraturan atau undang-undang tertentu yang wajibditaati, tingkatan peraturan yang berlaku bisa berbentuk Undang-undang maupunKeputusan Menteri Keuangan.

    Dalam pengaturannya beberapa bidang di atur dalam bentuk Undang-undangseperti Undang-undang perbankan, ada juga Undang-undang Kehutanan. Selainregulasi yang wajib diikuti, biasanya untuk bidang tertentu ada badan khusus yangmengawasi kegiatan usaha kita, seperti bidang perbankan di bawah pengawasandan peraturan Bank Indonesia. Sedangkan untuk lembaga keuangan di bawah

    pengawasan menteri keuangan.

    Selain regulasi dalam industri, kita juga harus memperhatikan beberapa peraturanyang memiliki keterkaitan dengan bidang usaha terutama perizinan.

    Pada dasarnya setiap usaha harus memiliki izin usaha sebagai berikut:

    1. Surat izin Usaha Perdagangan2. Tanda Daftar Perusahaan3.Nomor Pokok Wajib Pajak

    Sesudah berjalannya usaha, maka perusahaan perlu memperoleh izin dari instansiterkait seperti:

    1. Perizinan dari departemen tenaga kerja, atas jumlah tenaga kerja.2. Perizinan pemda setempat.3. Pendaftaran jamsostek.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    30/82

    4. Perpajakan.Setelah kelengkapan izin semuanya, perusahaan juga memerlukan adanya

    pemebentukan anggaran dasar perusahaan yang disahkan oleh para pemegangsaham dan membentuk organ-organ organisasi seperti dewan direksi dan dewankomisaris untuk Perseroan Terbatas.

    1. Anggaran Dasar PerusahaanDalam Aggaran Dasar Perusahaan akan mengatur mengenai hal-hal sebagai

    berikut:

    1. Tujuan Pemebentukan Organisasi2. Izin dan Industri bergeraknya Organisasi3. Fungsi-fungsi Organ seperti Dewan Direksi dan Dewan Komisaris4. Kewajiba, Hak dan Wewenang masing-masing organ organisasi5. Proses pemilihan dan pengunduran diri organ organisasi6. Proses Penggambilan Keputusan7. Proses Pelaksanaan Rapak Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang

    Saham8. Proses Likuidasi Perusahaan

    1. Pendaftaran Nama dan MerkSemua perusahaan diharuskan memiliki nama perusahaan, nama perusahaan iniharus didaftarkan ke departemen kehakiman untuk mendapatkan pengesahan.

    Dalam pendaftaran, kita harus mencantumkan kategori industri apa yang akan kitagolongkan, dan dari situ kita akan melakukan registrasi dan menunggu waktutertentu untuk mendapatkan pengesahan, sampai tidak adanyha nama mendekatiatau sejenis yang melakukan klaim.

    Begitu juga merk harus kita daftarkan sehingga tidak terjadi sengketa kemudian,menggigat belakangan ini banyak timbul sengketa merek di pengadilam karenaadanya pihak lain yang klaim akan kepemilikan terutama yang telah dikenal secarainternasional, tapi juga nama lokal yang mendekati kesamaan nama.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    31/82

    Leave A Comment

    SKB (bagian 6) aspek financial

    Posted inUncategorizedon June 12, 2013 by shelmi

    Aspek Financial

    Untuk memulai maupun mengembangkan usaha, kita memerlukan modal baik darisumber internal maupun eksternal. Modal besar dan kecil tidak akan menjadihambatan, asal selama model bisnis kita menarik, investor pasti ingin berinvestasike proposal bisnis kita.

    1. Sumber ModalKita bisa memperoleh modal dengan beberapa cara yakni

    1. Meminjam kepada lembaga keuangan2. Mengajak investor lainnya.

    1. Cara Perolehan DanaKita mesti mempersiapkan proposal studi kelayakan yang lengkap termaksudanggaran dan proyeksi keuangan, minimal sampai dengan jangka waktu menengah.Kreditor akan menganalisis kesehatan usaha dan kemampuan untukmengembalikan hutangnya. Sumber dana tidak ada yang gratis semakin beresikosebuah bisnis maka bunga yang dikenakan akan semakin tinggi.

    1. BungaBiaya bunga merupakan biaya penting dalam investasi. Kreditur mendapatkankeuntungan dari bunga pinjaman namun perusahaan peminjam dana menanggung

    beban bunga pinjaman. Bunga pinjaman yang tinggi akan membebankankeuntungan perusahaan bahka bisa merugikan perusahaan.

    1. JaminanHampir semua pinjaman memerlukan jaminan. Dengan adanya jaminan, bank atau

    keridut akan menilai jaminannya dan memberikan pinjaman. Bank melihatpinjamannya itu memiliki resiko dan agar meminimalkan resiko, jaminan dinilai

    http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-akhir-aspek-lingkungam-dan-hukum/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-akhir-aspek-lingkungam-dan-hukum/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-akhir-aspek-lingkungam-dan-hukum/#respond
  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    32/82

    harganya. Biasanya bank hanya memberikan nilai pinjaman maksimal 80% darinilai jaminan tersebut.

    1. PerjanjianDalam pinjaman akan diatur beberapa hal sebagai berikut:

    1. Jumlah dan tipe pinjaman2. Jangka waktu pinjaman3. Jaminan yang diberikan4. Bunga yang dikenakan5. Kewajiban dan hak pihak peminjam6.

    Kewajiban dan hak pihak yang meminjamkan7. Keabsahan para pihak

    8. Antisifasi kemungkinan sengketa para pihak9. Keadaan force majeure10.Pihak yang mewakili

    Sedangkan untuk infestor, biasanya dibuatkan perjanjian join yang memuat hal-halberikut:

    1. Usaha yang akan dijalankan2. Hak dan kewajiban para pihak3. Pembagian hasil4. Penyelesaian sengketa5. Cara penjualan saham dan pembelian saham6. Cara pembubaran7. Masa hidup perusahaan

    1. Persiapan Investasi AwalDalam perencanan, kite perlu mempersiapkan hal berikut:

    1. Asumsi kondisi makro perekonomian. Sebagaimana dibahas dalam babsebelumnya bahwa pasar dan pemasaran kita tidak bisa lepas dari kebijakanekonomi makro, sehingga kita perlu menggumpulkan data makro ekonomiseperti kurs rupiah dengan mata uang asing.

    2. Analisa industri. Kita akan menelusuri pertumbuhan industri secarakeseluruhan dan implikasi makro terhadap industri.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    33/82

    3. Proyeksi pasar. Kita akan menganalisa pasar yang menjadi target terkaitfaktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan potensi

    pertumbuhan pasar.4. Proyeksi pemsaran. Akan berisikan mengenai pangsa pasar, harga yang akan

    diterapkan, wilayah pemasaran, cara distribusi produknya. Proyeksi atauangaran pemasaran ini harus bisa sejalan dengan ketiga proyeksisebelumnya.

    5. Proyeksi atau kapasitas produksi. Setelah mengetahui jumlah pemasaranselanjutnya kita aklan menetapkan jumlah produksi yang diperlukan besertadengan bahan bakunya dan bahan variabelnya masing-masing dan jugavariasi produksi.

    6. Anggaran biaya termaksud biaya investasi atau kapital expenditure,selanjutnya adalah biaya-biaya yang diperlukan termaksud juga investasitambahan yang diperlukan seperti pendirian pabrik atau pembelian alat

    produksi baru karena kapasitas tidak mencukupi untuk menunjang penjualanyang di tetapkan.

    7. Proyeksi laba atau rugi. Setelah semua data tersebut didapatkan, kita kanmendapatkan angka proyeksi keuntungan tahun berjalan.

    8. Proyeksi neraca, ini akan menunjukan kepada kita menggenai posisiperusahaan dari segi aset, hutang dan modal yang dimiliki.

    9. Proyeksi arus kas. Dalam proyeksi ini kita akan menentukan jumlah modaltambahn yang diperlukan atau tidak diperlukannya tambahn modal.

    Setelah selesai dengan penggangaran maka tahap berikuitnya adalah melakukan

    analisis terhadap berjalannya kelayakan usaha atau bisnis ini bagaimana akanmenjadi layak, jika layak maka dijalankan, jika tidak, perlu dipertimbangkankembali, misalnya:

    1. Meninjau kembali pasar yang akan dimasuki2. Meninjau kembali pengeluaran biaya-biaya3. Alternatifnya adalah menaikan harga jual produk, jika biaya tidak bisa

    dikurangi4. Meninjau kembali struktur industri lainnya.

    1. Alat Analisi KelayakanUntuk menganalisis kelayakan aspek keuangan pengembangan usaha ada beberapaalat atau metode analisis keuangan yang mempunyai kelebihan dan kelemahan.Metode tersebut adalah.

    1. Pengembalian investasi2.

    Penyesuaian nilai sekarang3. Indeks keuntungan

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    34/82

    4. Tingkat balikan interalPenjelasan metode analisis keuangan secara ringkas.

    1. Metode pengembalian investasiMerupakan metode analisis kelayakan onvestasi dengan menjumlahkan semuiayang di hasilkan dalam jangka waktu tertentu di bandingkan dengan modal atauinvestasi awal. Metode ini menggunakan kreteria kelayakan sebagai berikut :

    - Proyek dinyatakan layak jika mesa pemulihan modal onvestasi lebihpendek Dari usia ekonomis.

    - Proyek dinyatakan tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebihlama di bandingkan usia ekonomisnya.

    Kelebihannya :

    - Mudah dalam penggunaan dan penghitungan

    - Berguna untuk memilih proyek yang mempunyai masa pemulihantercepat.

    - Masa pemulihan modal dapat digunakan untuk alat prediksi resiko

    ketidakpastian pada masa mendatang.

    Kelemahannya :

    - Mengabaikan adanya perubahan nilai uang dari waktu ke waktu.

    - Mengabaikan arus kas setelah periode pemulihan modal di capai.

    - Mengabaikan nilai sisa proses.

    1. Metode nilai sekarang (Net Present Value )Merupakan metode analisis keuangan yang memasukan faktor nilai waktu uangkarena nilai uang akan bertambah sejalan dengan jalannya waktu.

    Kreteria kelayakan :

    - Proyek dinilai layak jika net prisent value bernilai posotip

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    35/82

    - Di nilai tidak layak dari aspek keuangan jika net prisent value bernilainegatip

    Kelebihannya :

    - Memperhitungkan nilai uang karna faktor waktu sehingga lebih realistikterhapat perubahan harga.

    - Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.

    - Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.

    Kelemahannya :

    - Lebih sulit dalam penggunaan perhitungan

    - Derajat kelayakan selain di pengaruhi arus kas juga oleh faktor usia ekonomisproyek.

    1. Profitability IndexIndex profitabilitas adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarangarus kas selama umur ekonimisnya dan pengeluaran awal proyek. Jumlah nilaisekaran g arus kas selama umur ekonomis hanaya memperhitungkan arus kas padatahun pertama hingga tahun terakhir, dan tidak termasuk pengeluaran awal.

    1. Metode tingklat balikan internal ( internal read of retenIRR )Merupakan metode penilaian kelayakan proyek dengan menggunakan perluasanmetode nilai sekarang.

    Kreteria kelayakan :

    - Proyek di nilai layak jika IRR lebih besar dari presentase iaya modal atausesuai dengan presentase keuntungan yang di tetapkan investor.

    - Proyek di nilai tidak layak jika IRR lebih kecil dari biaya modal atau lebihrendah dari tingkat keuntungan yang diinginkan investor.

    Kelebihan :

    - Sudah memperhitungkan nilai uang yang di sebabkan oleh faktor waktu.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    36/82

    - Memperhitungkan usia ekonomis proyek.

    - Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.

    - Bank lebih mudah menentukan presentase tingkat suku bunga maksimumyang bisa di tutup proyek.

    Kekurangannya :

    - Lebih sulity dalam proses penghitungannya, namun dengan programkomputer, mnasalah kesulitan perhitungan ini bisa di atasi

    1. Analisa rasio keuanganGuna menilai usaha kesehatan sebuah perusahan atau usaha, kita perlu menilairasio- rasio keuangan dan arus kas yang di gasilkan oleh usaha yang di

    jalankannya. Rasio- rasio tersebut di kelompokan ke dalam :

    PENILAIAN LIKUIDITAS

    1. Rasio likuiditasPenilaian likuiditas adalah mengukur kemampuan pengusaha, perorangan atau

    badan dalam menghadapi hutang jangka pendek dari harta atau aktiva jangka

    pedek.

    1. Inventory trun over dan sales trunoverRumusan ini digunakan untuk mengukur perputaran barang.

    1. Acid tes ratioPengukuran ini dilakukan dengan menghitung aktiva lancar diluar persediaan yang

    bisa digunakan untukj membayar hutang jangka pendek yang akan jatuh tempo.

    PENILAIAN PROFITABILITAS

    Penilaian prifitabilitas adalah penilaian tentang ukuran kemampuan perusahaanperorangan atau badan untuk menghasilkan laba dengan memperhatikan modalyang di gunakan.

    Ada tiga metode yang sering di gunakan dalam menganalisa profitabilitas yaitu :

    1. ROE ( RETUN ON EQUITY )

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    37/82

    Adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.

    1. ROI ( RETURN ON INVESTMENT )Adalah pembanding antara bersih dan bunga pinjaman dengan modal sendiri danmodal pinjaman.

    1. ROA ( RETURN ON ASSET )Adalah perbandingan antara laba bersih dengan total altiva yang ada di neraca.

    PENILAIAN SOLVABILITAS

    Penilaian solvabilitas adalah pengukuran kemampuan perusahaan baik peroranganatau badan untuk mebayar hutanghutangnya baik hutang jangka pendek maupunhutang jangka panjang.

    PENILAI ACID TEST

    Acid test ratio (ATR ) merupakan kemampuan perushaan dalam membayar hutanglancar. Rasio keuanga n ini umumnya di pergunakan pada perusahaan supplier atau

    perdangangan atau industri yang jumlah hutang jangka panjangnya kecil.

    PENILAIAN LEVERAGE

    Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan atau ketahanan perusahaan terhadaphutang yang di peroleh dengan membagi total hutang perusahaan dengan totalmodal perusahaan.

    EBITDA ( EARNING BEFORE INTEREST, TAX, DEPRECIATION, ANDAMORTIZATION )

    Pada laba rugi perusahaan tidak bisa mencerminkan kondisi sebenarnya, karnapemberlakuan metode menyusutan dan amortisasi sebagai komponen biaya banyakjenisnya dan juga umur ekonomis barang modal dapat di perlambat atau dipercepat yang mengakibatkan besaran biaya penyusutan berbeda. Karena itu paraanalis bisnis menggunakan ebitda sebagai salah satu pengganti analisa laporan labarugi.

    INTEREST COVERAGE RATIO on EBITDA

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    38/82

    Interet coverage ratio adalah perbandingan ebitda dengan interet expenses. Rasioini merupakan analisa terhadap kemamopuan perusahaan dalam pembayaran bungadan hutan. Besar nilai rasio yang layak berbeda setiap negara, tergantung besar

    bunga yang berikan. Untuk indonesia pada kondisi normal nilai rasio yang layak

    minimal 2 hingga 3 kali.

    1. AKUISISI BISNIS BARUDalam penyusunan anggaran di atas lebih kebentuk usaha baru dan usaha yangakan di jalankan, sedangkan dalam pembelian atau akuisisi perusahaan baru, makakita perlu melakukan proyeksi laporan keuangan ke depan. Khusus untuk penilai

    perusahaan yang sedang berjalan bisa di tempuh dengan beberapa metode sepertidi bawah ini :

    Discounted cash flow

    Dalam sebuah investasi kita pasti mengharapkan adanya return atau pengembalianhasil dari yang kita investasikan.

    Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam discounted chas flow ini :

    1. Usahanya akan berjalan terus menerus sehingga chas flow yang kita analisabiasanya cukup panjang kurang lebih 10 tahun.2. Firn valuation

    Yang biasanya di sebutkan dengan free chas flows to the firn dijalankan denganmenilai keseluruhan bisnis perusahaan baik aset maupun pertumbuhan asetnya.

    1. Equity valuation, dimana free chas flow to equity yakini arus kasnya setelahpembayaran hutang dan keperluan investasi yang di kenal dengan sebutanfree chas flow to equity.

    Relative valuation

    Dalam penilaian perusahaan, kita juga bisa melakukan perbandingan denganperusahaan sejenis atau usaha sejenis yang ada di pasar, yakini dengan melihat

    retrun dan hasil yang di hasilkan. Biasanya di lakukan pengelompokan sebelum dilakukan perbandimngan sebagai berikit ini :

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    39/82

    1. Direct comparisonMebandingkan langsung dengan perusahaan sejenis atau yang paling mendekati,

    bisa hanya satu perusahaan atau dua perusahaan.

    1. Peer group averageMembandingkannya dengan satu kelompok perusahaan yang ada di pasar dan di

    paki rata- ata industri nya untuk di jadikan rujukan.

    1. Peer group average adjusted for differencesBeberapa analis juga melakukan pengelompokan seperti ratarata dalamkelompok industri dengan dilakukannya penyesuaian mengingat adanya

    perusahaan yang berada di atas atau di bawah range yang tidak sesuai denganindustri total.

    Ada beberapa keuntungan dengan mengaku sisi usaha yang telah berjalan bagaiinbestor dari pada ,enjalankan usha yang abru sama sekali yakini :

    1. Usaha telah berjalan dengan perijinan yan g telah ada2. Sumber daya manusia.3. Suplayer dan konsumen yang ada.4. Pengembakian hasil yang lebih cepat.5. Mendapatkan modal tambahan.

    Akan tetapi dalam kenyataannya kita juga harus berhatihati dengan pembelianperushaan berjalan karna dalam perudahaan berjalan biasanya ada halhal yangtersembunyi yang tidak di ketahui sampai kita membelinya seperti :

    1. Kemungkinan adanya contingent liabilities2. Masalah karyawan dan budaya kerja yang tidak kondusip3. Adanya kasus dalam pengadilain yang harus di selesaikan.

  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    40/82

    Leave A Comment

    SKB (bagian 5) aspek tehnik dan produksi

    Posted inUncategorizedon June 12, 2013 by shelmi

    Aspek Teknik dan Produksi

    Analisi aspek teknik dan produksi bertujuan untuk menentukan bentuk teknologiyang akan dipakai dengan desain produk yang mau dipasarakan, kebutuhan

    investasi fisik baik itu mesin, lokasi, kendaraan maupun lainnya. Pada dasarnyaaspek ini dapat dibagi kedalam tiga bagian utama, yakni:

    1. Penentuan produk yang akan diproduksi dan bagaimana memproduksinya2. Lokasi produksi yang akan digunakan dan layout3. Hambatan-hambatan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan produksi

    1. Penentuan produk dan proses produksiRancangan produk adalah suatu proses yang melibatkan semua bagian di

    perusahaan, karena produk itu akan dipasarkan kekonsumen dan jugamempengaruhi harga dan biaya produksi. Dengan produk yang sudah disetujui danmau diluncurkan, akan ditentukan keperluan material perunit, harga material

    perunit, kapasitas sumber daya manusia yang diperlukan, cara penjualan, harga dankeuntungan yang akan didapat.

    1. Lokasi produksi yang digunakan dan layoutPenentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting untuk diprtimbangkandengan baik dan mendalam dengan memperhatikan sumber daya yang mau dipakai

    baik sumber daya bahan baku, sumber daya manusia, transfortasi, dampak terhadaplingkungan sekitar, dan lainnya.

    Begitu juga untuk produk jasa, penentuan lokasi sangat penting sehingamenjadikannya sebagai salah satu P yakni Physical apperance. Penentuan lokasi

    perusahaan didasarkan atas pertimbagan berikut:

    1. Dekat dengan sumber bahan baku yang akan diproduksi2. Dekat dengan sumber daya manusia3. Dekat dengan tarnsfortasi

    http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-5-aspek-tehnik-dan-produksi/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-5-aspek-tehnik-dan-produksi/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-5-aspek-tehnik-dan-produksi/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/#respond
  • 7/22/2019 struktur organisasi UKM

    41/82

    4. Lokasi sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah5. Insentif pajak6. Harga properti7. Biaya tenaga kerja8.

    Sumber permintaan produk1. Site analysis

    Perlu pengkajian yang sangat mendalam sebelum mebangun sebuah pabrik atauperusahaan, karena harus selalu difikirkan jangka panjang dan dampaknya secaraluas. Kadang-kadang kita lupa akan hal yang kecil tapi berakibat fatal. Jika

    perusahaan mendirikan pabrik di sebuah daerah, akan tetapi didaerah tersebutbelum tersedia transfortasi untuk karyawannya, akibatnya karyawan seringterlambat masuk kerja akan tetapi pulang selalu tepat waktu karena tidak adanyakendaraan umum, akibatnya perusahaan harus menyediakan kendaraan

    pengangkut.

    1. Pengunaan tanah untuk produksi dan penunjangDalam setiap pembangunan alat produksi perlu diperhatikan akan pembangunanuntuk minimal 5 tahun kedepan,bagaimana dengan dampak lingkungan terhadaplimbah, bagaimana dengan keadaan lingkungan kerja yang menyenangkan,sirkulasi udara yang baik, tempat pembuangan, tempat istirahat, tempat makansiang, tempat ibadah dan lainnya.

    Disain yang baik, termasuk dalamnya mempertimbangkan akan

    1. Fasilitas utama seperti pabrik, gudang dan kantor2. Fasilitas penunjang seperti

    1. Tempat istirahat karyawan2. Tempat beribadah3. Tempat makan siang karyawan4. Transfortasi untuk karyawan5. Tempat parkir6. Fasilitas pembuangan limbah7. Tempat kesehatan karyawan8. Fasilitas tambahan lainnya seperti penginapan karyawan9. Tata letak (layout) pabrik dan proses produksi

    Tata letak menjadi penting karena jika memunculkan hambatan dan bisameningkatkan biaya produksi, menjadikan penghamburan sumber daya yang sia-sia, tata letak yang ada, penumpukan produk-produk, serta menghambat produksimaka perlu dilakukan pembenahan tata letak. Layout dapat diatur berdasarkankriteria berikut:

    1.