Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t6726.pdf ·...

48
11 yang terlibat dalam pemasaran. Sedangkan menurut Fandy (1997:219), komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan infomasi, mempengaruhi/membujuk atau memngingatkan pasar sasaran yang berusaha menyebarkan informasi dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran merupakan bagian dari bauran pemasaran atau strategi pemasaran (marketing mix) yang merupakan kombinasi dari berbagai tahapan atau elemen yang digunakan mulai dari perencanaan sampai dengan tahap eksekusi atau keseluruhan pelaksanaan operasi pemasaran. Program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan disebut juga dengan promotion mix atau bauran pemasaran. Menurut Philip Kotler ada lima jenis bauran promosi yaitu: a. Periklanan (advertising) b. Promosi penjualan (sales promotions) c. Pemasaran langsung (direct marketing) d. PR (Public Relations) e. Penjualan tatap muka (personal selling). Berbagai teknik komunikasi pemasaran yang bisa dipilih untuk mendatangkan hasil tak terbatas dengan biaya yang terbatas antara lain (Alifahmi, 2005:143): a. Memilih strategi komunikasi pemasaran

Transcript of Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t6726.pdf ·...

11

yang terlibat dalam pemasaran. Sedangkan menurut Fandy (1997:219),

komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan infomasi, mempengaruhi/membujuk atau memngingatkan

pasar sasaran yang berusaha menyebarkan informasi dan produknya agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan

oleh perusahaan yang bersangkutan.

Komunikasi pemasaran merupakan bagian dari bauran pemasaran

atau strategi pemasaran (marketing mix) yang merupakan kombinasi dari

berbagai tahapan atau elemen yang digunakan mulai dari perencanaan

sampai dengan tahap eksekusi atau keseluruhan pelaksanaan operasi

pemasaran. Program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan

disebut juga dengan promotion mix atau bauran pemasaran. Menurut

Philip Kotler ada lima jenis bauran promosi yaitu:

a. Periklanan (advertising)

b. Promosi penjualan (sales promotions)

c. Pemasaran langsung (direct marketing)

d. PR (Public Relations)

e. Penjualan tatap muka (personal selling).

Berbagai teknik komunikasi pemasaran yang bisa dipilih untuk

mendatangkan hasil tak terbatas dengan biaya yang terbatas antara lain

(Alifahmi, 2005:143):

a. Memilih strategi komunikasi pemasaran

12

Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini dengan menyesuaikan

diri identitas, citra dan reputasi perusahaan. Kemudian memilih media

yang akan digunakan dengan tujuan agar dapat tercapai dari tujuan

pemasaran yang meliputi segmentasi, positioning, tujuan kampanye,

rancangan isi pesan, serta pilihan khalayak sasaran dan media

komunikasi.

b. Mencermati iklan korporat

Setiap teknik iklan yang digunakan oleh perusahaan tidak dapat berdiri

sendiri tetapi saling terkait antara satu dengan yang lain. Setiap iklan

yang dibuat tentunya akan membawa korporatnya masing-masing,

sehingga iklan seperti itu disebut dengan iklan korporat.

c. Keluwesan iklan multiguna

Di balik keterbatasan iklan yang dibuat oleh suatu perusahaan, iklan

ternyata dapat dikemas untuk melakukan berbagai fungsi mulai dari

memperkenalkan produk, menawarkan promosi, mengenalkan korporat

perusahaan hingga iklan untuk memulihkan citra bangsa.

d. Iklan peduli ala Indonesia

Suatu iklan yang diperankan oleh seseorang kadang-kadang tidak

menggunakan artis yang terkenal atau bukanlah bintang iklan. Mereka

adalah sosok asli orang kecil yang ditemukan dan terpilih di lapangan

karena kegigihannya mengatasi kesulitan seperti yang dapat dilihat

dalam iklan dengan membawa pesan-pesan moral.

13

e. Menggencarkan promosi silang

Pada saat penjualan suatu produk menurun, diperlukan tindakan

terpadu serta kebersamaan antara produsen dan pemasar. Jenis promosi

yang dimaksud adalah promosi silang atau promosi bersama. Agar

promosi silang bisa berjalan dan berkesinambungan dan mendapatkan

keuntungan secara bersama, maka iklan harus memperhatikan

karakteristik produk dengan produk lain, mengamati profil konsumen,

kebiasaan konsumen dalam membeli dan memakai produk dengan

memperhatikan gaya hidup konsumen.

f. Menggelar promosi simpatik

Promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat digunakan

sebagai sarana kehumasan (publc relations) yang ampuh untuk

merebut simpatik publik.

g. Menggaet pemburu diskon

Potongan harga atau diskon menjadi jurus promosi penjualan yang

paling sering digunakan.

h. Sukses pemasaran dengan sentuhan PR

Untuk membangun citra perusahaan, diperlukan iklan untuk membantu

tugas dari PR yaitu mengenalkan produk dan juga mengenalkan

perusahaan ke konsumen.

i. Terobosan humas pemasaran menembus krisis

14

Krisis membuat para pemasar semakin kreatif menawarkan program-

program yang lebih efektif atau tepat sasaran dalam mencari celah-

celah baru yang semula tidak terpikirkan.

j. Publitising: iklan dengan nilai berita

Suatu iklan yang dibuat harus kreatif, menjual, dan juga memiliki nilai

berita (news value).

Dalam melakukan komunikasi pemasaran untuk menembus pasar

luar negeri diperlukan langkah-langkah yang terdiri dari:

a. Menemukan alasan konsumen membeli (consumer buying incentive).

Setiap kelompok konsumen perlu dilacak, bagaimana persepsi

mereka tentang produk serta mengapa mereka berpikir dan berperilaku

seperti itu. Penelusuran harus sampai pada apa yang mereka beli dan

bagaimana mereka membeli, kapan dan bagaimana digunakan, serta

apa yang mereka inginkan namun belum terpenuhi. Gambaran tentang

konsumen ini akan menghasilkan alasan mengapa konsumen membeli

yang bisa dinyatakan dalam satu kalimat. Misalnya, membeli sabun

mandi karena wanginya. Hal yang sama bisa diterapkan untuk produk

seperti sepatu karena modelnya, dasi karena motifnya, atau mobil

karena kenyamanannya.

b. Membandingkan realitas produk versus persepsi konsumen.

15

Realitas tentang produk berisi tentang informasi actual tentang

bahan baku, kegunaan, keunikan, kapan ditemukan, serta semua fakta

tentang produk. Realitas produk itu dibandingkan dengan persepsi

konsumen tentang produk, baik aspek fisik maupun non fisik, misalnya

persepsi tentang mutu, harga, nama produk, dan produk dibanding

pesaingnya. Selain itu, apa yang paling mempengaruhi persepsi

mereka : iklan, pengecer, atau lainnya. Dari hasil perbandingan itu

akan diketahui apakah produk memenuhi keinginan dan selera

konsumen, serta rekomendasi mengenai bagaimana sebaiknya produk

diarahkan.

c. Mengenali situasi persaingan.

Dalam aspek persaingan, yang dilihat bukan hanya pangsa

pasar dan biaya pemasaran pesaing. Namun, yang lebih penting siapa

saja pesaing sejati, bagaimana jejaring merek (brand network) mereka,

komunikasi apa yang mereka lakukan, bagaimana persepsi konsumen

tentang pesaing, serta seberapa jauh intensitas persingan saat ini.

d. Mengetahui manfaat utama produk bagi konsumen dibanding pesaing

(competitive consumer benefit).

Setelah mengetahui tiga hal pokok, yakni konsumen, produk

sendiri, serta persaingan, maka perlu mengetahui cara pasti manfaat

kunci dari produk yang menggerakkan konsumen untuk membelinya

ketimbang produk pesaing. Apa persoalan (kebutuhan dan keinginan)

konsumen yang terpecahkan dengan produk kita.

16

e. Merancang program komunikasi pemasaran agar manfaat tersebut bisa

dipercaya.

Agar bisa melakukan komunikasi persuasif, setelah memahami

alasan konsumen percaya pada manfaat produk, lalu pilihlah media

penyampai pesan agar dipercaya khalayak.

f. Menciptakan kepribadian merek (brand personality)

Ciptakan keunikan dan identitas merek produk yang

menjadikannya berbeda dengan produk pesaing. Hal ini tentu

menyangkut juga aspek positioning, apakah sesuai dengan persepsi

dan harapan konsumen tentang produk.

g. Menetapkan sasaran dan tindakan komunikasi

Sasaran komunikasi ini harus jelas, apakah ingin agar khalayak

menelepon balik, mengunjungi pameran atau membeli produk. Jika

sasaran komunikasi tidak tercapai, maka strategi dan taktik komunikasi

perlu diperbaharui untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

h. Menciptakan efek perspektual

Pengukuran dilakukan secara berkala melalui riset terhadap

konsumen yang menjadi khalayak sasaran untuk menguji apakah

strategi yang dilancarkan bisa berjalan.

i. Menemukan titik kontak konsumen (consumer contact points)

17

Elemen kunci lainnya dari strategi komunikasi adalah

bagaimana menjangkau kelompok target buying incentive (konsumen)

yang ingin diraih.

j. Merencanakan riset untuk masa yang akan datang

Apabila produk memiliki kemiripan dengan pesaing, maka

perlu komunikasi dialogis, sikap empati, serta menjalin hubungan

dengan pelanggan potensial untuk menunjukkan keunikan produk.

(Alifahmi, 2005:102).

3. Website Sebagai Media Promosi

Sebelum membicarakan tentang Website sebagai media promosi,

maka peneliti terlebih dahulu akan mengemukakan konsep tentang

Internet sebagai media komunikasi. Sebab kajian mengenai Website

sebagai media promosi tidak bisa lepas dari konsep utama yaitu Internet

sebagai salah satu media komunikasi di era modern saat ini. Dijelaskan

bahwa setiap manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lain

untuk berhubungan sosial dengan orang lain yaitu dengan berkomunikasi.

Dalam melakukan fungsinya sebagai makhluk sosial diperlukan media.

Salah satu dari media komunikasi dengan orang yang ada di manapun

berada, walaupun di belahan dunia lain adalah Internet. Internet sebagai

media komunikasi pada era globalisasi sekarang ini semakin memanjakan

para penggunanya. Hal ini disebabkan karena dengan mengakses Internet

maka setiap orang dapat melakukan komunikasi tanpa dibatasi oleh waktu,

tempat, mudah dalam mengakses, murah dan cepat. Internet memegang

18

peranan yang sangat penting sebagai media komunikasi, karena kita dapat

belajar segala sesuatu melalui media Internet ini.

Dengan hadirnya Internet sebagai media komunikasi yang

digunakan untuk saling berbagai informasi antar perusahaan, beberapa

pengusaha menyatakan bahwa organisasi atau perusahaan tidak akan dapat

bertahan tanpa mengikutsertakan perusahaannya untuk masuk ke dalam

Internet yang berfungsi untuk bertukar informasi. Mereka menyatakan

bahwa teknologi baru ini akan meningkatkan kemampuan organisasi atau

perusahaan untuk berkompetisi terhadap organisasi atau perusahaan lain

(Nugroho, 2006: 2). Sehingga dengan semakin berkembangnya teknologi

Internet, perusahaan dapat meningkatkan kemampuan dan kecanggihan

organisasi atau perusahaan dalam hal melakukan komunikasi bisnis serta

dapat meningkatkan kemampuan berbagi informasi sebagai sumberdaya

yang sangat berharga.

Internet dapat memainkan peran yang sangat penting pada setiap

langkah bisnis antara pembeli dan penjual, diantaranya :

a. Mendukung para pembeli dalam mengidentifikasi kebutuhan mereka

dan dalam menemukan penjual dan barang-barang yang paling cocok

untuk mereka.

b. Menyediakan cara yang efektif dalam upaya saling bertukar informasi

antara penjual dan pembeli.

c. Memfasilitasi terjadinya transaksi-transaksi bisnis.

19

d. Membantu dalam dukungan setelah penjualan (after sales service).

(Nugroho, 2006:187)

Hadirnya Internet sebagai media komunikasi, maka perusahaan

semakin mudah untuk melakukan akses secara terkendali terhadap

informasi-informasi yang ada sehingga tidak tergantung pada tempat dan

waktu. Internet merupakan media komunikasi yang relatif mudah untuk

digunakan, Internet sebagai media komunikasi juga menyediakan akses

bagi organisasi atau perusahaan untuk digunakan sebagai sarana publikasi

dan promosi, sehingga dapat membantu perkembangan dan perluasan

bisnis organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sehingga internet penting

digunakan sebagai media komunikasi bagi organisasi atau perusahaan lain

agar dapat lebih mengekplorasi kemampuannya.

Internet sebagai media komunikasi juga dapat digunakan oleh

perusahaan untuk mngendalikan bisnisnya secara jarak jauh. Hal ini dapat

diterapkan di setiap organisasi atau perusahaan untuk menghadapi

kompetitif antar organisasi atau perusahaan. Keuntungan bagi prusahaan

yang menggunakan Internet sebagai sarana komunikasi ini antara lain

dapat mengurangi waktu untuk memasarkan produk, dapat meningkatkan

layanan yang dimiliki perusahaan dan meningkatkan pendapatan dengan

sekaligus mengurangi biaya operasional. Perusahaan atau organisasi yang

menggunakan akses Internet dapat memasuki pasar lebih luas dengan cara

yang mudah, murah, dan tanpa batasan secara geografis. Apabila

20

perusahaan menggunakan Internet maka perusahaan akan bersaing dengan

perusahaan lain di dunia maya (virtual world).

Internet sebagai media komunikasi dilakukan oleh perusahaaan

dalam melakukan penjualan di dunia maya (virtual world), sehingga

perusahaan perlu meyakinkan konsumen tentang kualitas produk atau jasa

yang dijual hanya melalui tampilan dari keunggulan produk itu sendiri.

Dengan menggunakan Internet sebagai media komunikasi yang dapat

dikendalikan secara jarak jauh, perusahaan dapat melakukan dengan

memberikan informasi, mengiklankan, mempromosikan, memasarkan

produk ataupun jasa ke seluruh negara tanpa ada batasan secara geografis.

World Wide Web atau sering disebut sebagai Website atau lazim

disingkat Web adalah salah satu alat komunikasi on-line yang

menggunakan Internet dalam pendistribusiannya. Halaman Web layaknya

sebuah buku yang dapat menampung berbagai informasi tentang banyak

hal baik bersifat komersial maupun non komersial. Melalui media Web

inilah seseorang atau perusahaan dapat memberikan informasi tertentu

kepada orang lain yang berada di seluruh dunia.

Website sebagai salah satu media promosi dalam memasarkan

produk ataupun jasa. Fungsi Website yang tidak hanya sebagai sarana

promosi melainkan juga sebagai upaya untuk meningkatkan prestis

(gengsi) dari suatu perusahaan telah membuat banyak pengusaha berani

mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk memiliki media on-line ini.

21

Website mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1998, di mana

pada saat itu hanya sebagian perusahaan besar saja yang mampu

memilikinya. Pada saat itu Website merupakan sebuah teknologi yang

cukup mahal untuk dimiliki, sehingga banyak pengusaha maupun

produsen mengurungkan niat mereka untuk dapat memiliki media promosi

ini. Tetapi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, maka saat ini

sudah banyak penyedia jasa pembuatan Web saling bersaing untuk

menawarkan harga yang murah untuk bisa dimilikinya sebuah Website.

Website merupakan cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan

konsumen potensial. Konsumen potensial merupakan konsumen yang

menjadi segmen dari target pasar yang dibidik. Website menyediakan

saluran distribusi yang sangat menyenangkan dan efektif bagi para

pedagang atau lebih tepat disebut sebagai pemasar di Internet. Dengan

layanan informasi tentang produk di Website dapat meningkatkan efisiensi

penjualan ke pelanggan. Perusahaan dapat merancang situs Website

dengan memasukkan katalog produk yang dapat ditelusuri secara

elektronik. Jika perusahaan memutuskan untuk membuat katalog untuk

menawarkan barang atau jasanya, perusahaan harus memberi cara yang

paling mudah bagi konsumen untuk mencari barang dan jasa yang

dibutuhkannya. Perusahaan yang memilih menggunakan Website sebagai

jaringan perdagangan berbasis e-Commerce juga sebaiknya secara aktif

dan teratur meminta komentar dan masukan dari konsumen yang masuk ke

situs Website perusahaan demi dilakukannya perbaikan dan koreksi baik

22

tentang barang atau jasa yang ditawarkan lewat e-Commerce maupun

tentang situs Web itu sendiri.

Didalam situs Website yang digunakan sebagai layanan e-

Commerce juga terdapat tempat untuk pengunjung dalam memberikan

informasi ke perusahaan saat mereka mencari informasi yang mereka

butuhkan di Website tersebut. Saat konsumen menelusuri katalog, atau saat

melakukan pemesanan apabila konsumen mengalami kesulitan maka hal

ini akan sangat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi yang

bermanfaat bagi langkah-langkah pemasaran selanjutnya untuk

membangun dan memperbaiki layanan Web suatu perusahaan. Selain itu,

perusahaan yang menggunakan layanan Website untuk melakukan

kegiatan e-Commerce yang tanpa dibatasi secara geografis ini juga dapat

secara periodik menginformasikan kepada para konsumen tentang produk,

perkembangan dan perbaikan pada produk atau jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan ataupun layanan yang berkaitan dengan company profile itu

sendiri.

Pada dasarnya Website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri

atau perusahaan di Internet. Website adalah sebuah tempat di Internet,

siapa saja di dunia ini dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat

mengetahui tentang profil sebuah perusahaan atau apapun, memberi

pertanyaan atau kritik, memberikan masukan atau bahkan mengetahui dan

membeli suatu produk sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Tujuan

utama sebuah Website adalah membangun komunitas dengan cara

23

mengikat pengunjung secara sukarela ke dalam berbagai layanan yang

disediakan. Dengan komunitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang

menggunakan layanan Website tersebut, kemudian dapat melakukan

penawaran produk yang dimilikinya kepada para konsumennya. Pada

waktu dulu Website masih sederhana sekali, mulai tampilannya sampai

dengan jumlah perusahaan yang mempunyai Website masih tergolong

sedikit. Tetapi dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi, sekarang

Website digunakan sebagai tempat untuk menginformasikan segala sesuatu

untuk bisnis maupun untuk dagang yang berbasis e-Commerce.

Semua orang menggunakan Website untuk segala sesuatu mulai

dari pekerjaan sekolah sampai dengan memesan makanan karena

prosesnya yang cepat, murah, mudah dan menyenangkan dengan tidak

perlu meninggalkan meja kerja atau tidak perlu keluar dari ruangan.

Bahkan orang yang suka belanja sekalipun mencari produk yang

diinginkan di Website. Customer akan berusaha mencari produk, membeli

suatu produk atau servis yang mereka temukan di Website di setiap saat

walaupun tempat jauh bahkan di belahan dunia dengan biaya yang sangat

murah, sehingga tempat pertama yang mereka cari adalah di Website.

Website dapat digunakan untuk berbagai tugas, antara lain :

a. Membuat pengumuman atau pemberitahuan.

b. Memberikan pelayanan kepada customer.

c. Menerima masukan dari pengunjung atau customer.

d. Membagi dan mendistribusikan file dan foto.

24

e. Berkomunikasi langsung dengan customer yang berada di belahan

dunia manapun.

Untuk memiliki sebuah Website hanya dibutuhkan sebuah alamat

Website yaitu nama domain dan sebuah servis komputer atau server untuk

menyimpan data yaitu Servis Web Hosting. Sehingga Website sebagai

jaringan yang berbasis e-Commerce hanya membutuhkan alamat Website.

Dengan demikian semua orang atau customer dapat dengan mudah melihat

atau mencari suatu produk dengan menekan alamat atau hanya mencari di

tombol pencarian dari suatu alamat domain.

Website digunakan sebagai media komunikasi pemasaran atau

lebih populer dengan istilah promosi. Dengan menggunakan Website maka

dapat memangkas biaya-biaya pemasaran dengan kemudahannya dan

kecanggihannya dalam menyampaikan informasi – informasi tentang

barang dan jasa secara langsung ke konsumen di manapun mereka berada.

Perusahaan – perusahaan yang berbisnis memasarkan produknya lewat e-

Commerce dapat memangkas biaya operasional sebab mereka tidak perlu

membuka toko besar dengan penambahan biaya tenaga kerja. Perusahaan

hanya cukup membuat situs Web yang didalamnya memuat informasi –

informasi tentang barang dan jasa yang dijual dan ditawarkan. Perusahaan

tidak perlu membuat dan mencetak katalog-katalog yang membutuhkan

biaya penyimpanan sebab barang yang dijual dapat dikirim langsung ke

tempat pemesanan. Selain itu, perusahaan dapat berbisnis 24 jam sehari

dalam 7 hari seminggu. Pesanan-pesanan untuk produk dan jasa mereka

25

dapat diterima setiap saat dan dapat berasal dari area geografis yang sangat

luas (Nugroho, 2006: 8).

Kehadiran Internet yang walaupun masih merupakan industri baru

yang dalam fase pertumbuhan, yang masih terus berubah serta penuh

ketidakpastian, telah memperkokoh keyakinan akan pentingnya peranan

teknologi dalam pencapaian tujuan financial perusahaan melalui

modifikasi dan efisiensi proses bisnis, yaitu dengan memanfaatkan e-

Commerce. Kemampuan Internet untuk menjangkau pelanggan baru dan

penghematan biaya yang cukup signifikan untuk distribusi dan pelayanan

pelanggan merupakan keuntungan yang bisa didapat perusahaan dengan

memindahkan roda nilai commerce ke media Internet (Tim Penelitian

Wahana Komputer, 2006: 3-5).

Perkembangan teknologi Internet yang sangat cepat berubah

menjadikan strategi atau model bisnis yang cocok saat ini meungkin tidak

lagi relevan untuk masa mendatang. Didalam lingkungan Internet yang

kompetitif ini, disamping perencanaan yang baik serta harapan yang

realistis terhadap teknologi baru, juga diperlukan kesiapan infrastruktur

yang cukup memadai dan visi yang komprehensif untuk bisa berjalan

melewati ketidakpastian dan perubahan yang begitu cepat. E-Commerce

merupakan salah satu keunggulan dari Internet, hingga akhir di era

sekarang ini (banyak disebut sebagai era digital) semakin banyak

diterapkan dalam dunia bisnis sebagai salah satu faktor penunjang

pencapaian tujuan finansial perusahaan. e-Commerce mengandung makna

26

membeli atau menjual secara elektronik, pemasangan iklan, penjualan dan

dukungan serta pelayanan terbaik yang menggunakan sebuah Web shop 24

jam sehari bagi seluruh pelanggannya melalui jaringan Internet.

e-Commerce menurut Amir MS (2000: 43-47) adalah mekanisme

bisnis secara elektronis, fokusnya transaksi melalui Internet. Association

for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan e-Commerce

sebagai “Mekanisme bisnis secara elektroniks”. Beberapa kalangan

akademisi sepakat mendefinisikan e-Commerce sebagai “Salah satu cara

memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi

dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan

peralatan digital.” Sedangkan menurut Rusli (1999: 5) electronic-

Commerce (e-Commcerce) dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan

usaha oleh perusahaan yang berhubungan dengan promosi, jual beli,

penyediaan informasi bagi pelanggan perusahaan melalui perantaraan

media elektronik dan jaringan komputer (Tim Penelitian Wahana

Komputer, 2006: 9-11).

Secara sederhana, e-Commerce adalah semua kegiatan bisnis dan

perdagangan di Internet. Mulai yang sekedar bersifat informatif misalnya

situs resmi perusahaan, pelayanan konsumen, riset pasar, sampai yang

bersifat perdagangan secara riil. Kegiatan bisnis dan perdagangan pada

masa sekarang ini yang memasuki era perdagangan bebas diperlukan

strategi dalam bersaing karena Indonesia telah memasuki persaingan bebas

antar negara, maksudnya adalah produk-produk yang berasal dari luar

27

negeri dapat dengan mudah dijumpai di Indonesia. Oleh karena itu,

persaingan yang semakin sengit ini membuat para produsen atau

perusahaan memandang bahwa konsumen merupakan faktor penting untuk

kelangsungan hidup suatu perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus dapat

memilih dengan segala pertimbangan pada media komunikasi pemasaran

yang akan digunakan untuk menginformasikan dan mempengaruhi pada

konsumen tentang hasil produksi dari suatu perusahaan sehingga

konsumen dapat melihat kualitas produk yang ditawarkan lewat media

tersebut. Maksud dari pemilihan strategi komunikasi pemasaran yang

dilakukan adalah untuk mencari keuntungan, pendapatan dan segmen

pangsa pasar yang diperlukan sesuai misi atau tujuan perusahaan dan cara

merencanakan bauran pemasaran yang terintegrasi guna mencapai sasaran

untuk setiap segmen.

e-Commerce sebagai media komunikasi pemasaran atau yang lebih

lazim disebut dengan istilah ”promosi” secara elektronik menawarkan

kepada perusahaan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang.

Perdagangan elektronik tidak hanya membuka pasar baru bagi produk atau

jasa yang ditawarkan, mencapai konsumen baru, tetapi ia juga dapat

mempermudah cara perusahaan melakukan bisnis. Disamping itu,

perdagangan elektronik (e-Commerce) juga sangat bermanfaat bagi

pelanggan atau konsumen dan masyarakat umum. Secara umum, ada

berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan saat melakukan

perdagangan secara elektronik.

28

Menurut Adi Nugroho (2006:19), beberapa manfaat lain itu adalah

sebagai berikut:

a. Keuntungan bagi perusahaan

a) Memperpendek jarak.

Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan

konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-

situs, konsumen dapat menuju ke perusahaan di mana pun saat itu

mereka berada.

b) Perluasan pasar.

Jangkauan pemasaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh

area geografis di mana perusahaan berada.

c) Perluasan jaringan mitra bisnis.

d) Efisien.

Perdagangan elektronik akan memangkas biaya-biaya operasional.

Perusahaan-perusahaan yang berdagang tidak membutuhkan kantor

dan toko yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan

untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta pencatatan-pencatatan.

Selain itu, perdagangan elektronik juga sangat efisien dari sudut

waktu yang digunakan. Pencarian informasi-informasi produksi

atau jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih cepat serta

lebih akurat.

29

b. Keuntungan bagi konsumen

a) Efektif

Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa

yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara yang cepat dan

murah.

b) Aman secara fisik

Konsumen tiidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan

menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat

bertransaksi dengan aman sebab di daerah-daerah tertentu mungkin

sangat berbahaya jika berkendaraan dan membawa uang tunai

dalam jumlah yang besar.

c) Fleksibel

Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik

dari rumah, kantor, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Konsumen

juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan

tradisional umumnya.

c. Keuntungan bagi masyarakat umum.

a) Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.

Dengan adanya perdagangan elektronik yang dapat dilakukan di

mana saja, konsumen tidak perlu melakukan perjalanan-perjalanan

ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan mengurangi

jumlah kendaraan ysng berlalu-lalang di jalanan. Berkurangnya

kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan bakar (BBM) dan

30

mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas buangan kendaraan

bermotor dapat mencemari lingkungan.

b) Membuka peluang kerja baru.

Era perdagangan elektronik akan membuka peluang-peluang kerja

baru bagi meraka yang tidak ‘buta’ teknologi. Muncul pekerjaan-

pekerjaan baru seperti pemrogram komputer, perancang Web, ahli

di bidang basis data, analisa sistem, ahli di bidang jaringan

komputer, dan sebagainya,

c) Menguntungkan dunia akademis.

Berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya perdagangan

elektronik, kalangan akademis kan semakin diperkaya dengan

kajiaan-kajian psikologis, antropologis, sosial budaya, dan

sebagainya yang berkaitan dengan dunia maya, selain itu dampak

langsung dari hadirnya Internet secara langsung akan menantang

kiprah ilmuwan di bidang teknik komputer, teknik telekomunikasi,

elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.

d) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

Perdagangan elektronik seperti juga teknologi komputer pada

umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak

gaptek (gagap teknologi), sehingga pada gilirannya akan

merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer

demi kepentingan mereka sendiri. Selain itu, dalam melakukan

31

perdagangan elektronik, seseorang suatu saat mungkin akan

‘tersesat’ ke situs-situs berkualitas yang akan meningkatkan

pemahaman orang yang berhubungan.

Disamping menguntungkan, segala sesuatu buatan manusia pasti

memiliki sisi negatif. Namum, dari sudut pandang manapun, perdagangan

elektronik atau e-Commerce memiliki segi positif lebih banyak dari sisi

negatifnya. Menurut Adi Nugroho (2006:22) beberapa segi negatif dari

perdagangan elektronik (atau Internet pada umumnya) sebagai berikut:

a. Meningkatkan individualisme.

Pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan

mendapatkan barang atau jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu

dengan siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada

diri sendiri (egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu

menbutuhkan kahadiran orang lain dalam hidupnya.

b. Terkadang menimbulkan kekecewaan.

Apa yang dilihat di layar monitor komputer kadang berat dengan apa

yang dilihat secara kasat mata. Seseorang yang membeli lukisan di

Internet mungkin suatu saat akan mendapati lukisannya tidak memiliki

warna yang sama dengan apa yang dilihatnya di layar monitor.

Seseorang yang membeli sofa di Internet adalah contoh yang lain. Di

layar monitor sofa yang akan dibelinya terlihat begitu nyaman

diduduki. Kenyataannya? Sangat mungkin, apa yang terlihat begitu

32

lembut di layar monitor ternyata pada kenyataannya tidak begitu

adanya.

c. Tidak manusiawi.

Sering kali orang pergi ke toko-toko dan pusat pembelanjaan (mall)

tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya untuk penyegaran

(refreshing) atau bersosialisasi dengan rekan-rekan atau keluarganya.

e-Commerce atau perdagangan elektronik gagal dipandang dari sudut

pandang seperti ini. Di Internet, meski kita dapat mengobrol (chatting)

dengan orang lain, kita mungkin tidak dapat merasakan jabat

tangannya, senyuman ramahnya atau candanya.

Sedangkan dalam http://www.nofieiman.com menjelaskan bahwa

e-Commerce seperti halnya bisnis konvensional, juga membawa

keuntungan dan kerugian bagi pihak yang menjalankannya. Berikut adalah

keuntungan yang ditawarkan oleh e-Commerce:

a. Para penjual (merchant) dapat menjajakan produknya secara lintas

negara karena sudah memakai teknologi Iternet yang tidak mengenal

batasan geografis. Penjual dapat memberikan informasi tanpa

mengenal waktu secara online. Transaksi dapat berlangsung kapan saja

dan di mana saja, serta dapat diakses oleh siapa saja asalkan terhubung

dalam jaringan Internet.

b. Pemesanan barang dan jasa dapat dilakukan secara langsung dan

tersedianya tagihan.

33

c. Meskipun sering terdengar berita tentang pembobolan sistem

keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer

berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman dan praktis

daripada di dunia biasa.

d. Perusahaan dapat mengurangi masalah-masalah dalam promosi barang,

biaya-biaya promosi dan waktu.

e. e-Commerce juga banyak menguntungkan perusahaan, diantaranya

meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang

biayanya lebih murah, mengurangi biaya-biaya yang berhubungan

dengan kertas (seperti : biaya pos surat, pencetakan, laporan, dan lain

sebagainya), mengurangi keterlambatan pembayaran dengan

mengunakan transfer elektronik yang tepat waktu dan dapat langsung

di check, mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih

responsif.

Selain keuntungan, e-Commerce juga memiliki kerugian yaitu :

a. Keamanan yang tidak begitu handal atau baik dalam suatu sistem e-

Commerce, kemungkinan besar akan menimbulkan adanya

penyalahgunaan (penipuan, pengintipan) informasi dan kartu kredit

(jika user menggunakan kartu kredit untuk pembayaran).

b. Dikarenakan transaksi yang dilakukan menggunakan teknologi yang

canggih (Internet/bukan dunia nyata/non real) maka hubungan antar

manusia (relasi secara sosial) berkurang.

34

c. Komputer yang merupakan sarana penting dalam e-Commerce bisa

saja mengalami berbagai masalah, misalnya kerusakan komponen-

komponennya atau juga jaringan yang rusak, listrik mati, database-nya

jebol, dan sebagainya. Semua itu kemungkinan akan menghilangkan

kesempatan bisnis karena butuh waktu untuk memperbaiki masalah

tersebut padahal bagi bussinesman waktu adalah uang.

Beberapa kelebihan berikut kelemahan dari penggunaan Website

sebagai media komunikasi pemasaran merupakan karakteristik khusus dari

aplikasi teknologi Internet dalam dunia perdagangan. Komunikasi

pemasaran atau dapat juga disebut sebagai kegiatan promosi itu sendiri

merupakan bagian dari bauran pemasaran atau strategi pemasaran

(marketing mix) yang merupakan kombinasi dari berbagai tahapan atau

elemen yang digunakan mulai dari perencanaan sampai dengan tahap

eksekusi atau keseluruhan pelaksanaan operasi pemasaran. Program

komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan disebut juga dengan

promotion mix atau bauran pemasaran. Menurut Philip Kotler (1992: 49-

55) ada lima jenis bauran promosi, yaitu :

a. Periklanan (advertising)

b. Promosi penjualan (sales promotion)

c. Pemasaran langsung (direct marketing)

d. PR (Public Relations)

e. Penjualan tatap muka (Personal selling).

4. Strategi Promosi Melalui Website

35

Sebelum perusahaan merumuskan strategi promosi dalam rangka

meningkatkan volume penjualan produk yang ditawarkan, maka

perusahaan akan melakukan analisa situasi terlebih dahulu. Dalam ilmu

manajemen, analisa situasi ini lebih populer dengan istilah analisa SWOT.

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi sebagai

faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya

masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna

analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat

analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang

dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan

sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang

bersifat instan bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

Analisa ini terbagi menjadi empat komponen dasar, yaitu :

a. S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini.

b. W = Weakness adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan

dari organisasi atau program pada saat ini.

c. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang

di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi

organisasi di masa depan.

d. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi

yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan.

36

(http://www.geocities.com/bukukmhdi/bpo21.html)

Hasil analisa situasi ini memberikan gambaran obyektif mengenai

kondisi yang dialami perusahaan sebagai bahan rujukan utama dalam

merumuskan strategi komunikasi pemasaran atau promosi dalam rangka

meningkatkan volume penjualan dan perolehan laba perusahaan.

Secara teoritis, perencanaan strategi merupakan proses manajerial

untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber

daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan

perencanaan strategi adalah untuk membentuk serta menyempurnakan

usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan

pertumbuhan. Saat ini, tujuan utama perencanaan strategi adalah untuk

membantu perusahaan memilih dan mengelola usaha bisnisnya sehingga

perusahaan akan tetap sehat walaupun peristiwa yang tidak diharapkan

melanda bidang usaha atau lini produk tertentu.

Perencanaan strategi memerlukan tiga kegiatan kunci (Kotler dan

Amstrong, 1992: 60-61), yaitu :

a) Pengelolaan unit-unit bisnis perusahaan sebagai suatu portofolio

investasi.

b) Pengevaluasian kekuatan masing-masing unit bisnis secara tepat

dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta

kesesuaian masing-masing perusahaan di pasar tersebut.

37

c) Strategi, yaitu masing-masing perusahaan harus menentukan strategi

apa yang paling sesuai dari sudut pandang posisinya dan industri serta

tujuan, peluang, keahlian serta sumber daya manusianya.

Dalam konteks pemasaran, sangatlah penting untuk merumuskan

strategi pemasaran yang efektif khususnya dalam menghadapi persaingan

pasar yang semakin ketat. Disamping itu, strategi pemasaran yang

ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan

pasar dan lingkungan pasar tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran

memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel seperti segmentasi

pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran

dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian

integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi

manajemen suatu organisasi (Rd. Soemanagara, 2006: 27-28).

Strategi pemasaran menurut Tjiptono (2001: 6) didefinisikan

sebagai berikut :

”Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.” Menurut Corey dalam Dolan, 1991 (Tjiptono, 2001: 6-7), strategi

pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait, yaitu :

a) Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang dilayani,

b) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual,

pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada

38

masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang

dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian,

c) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan

nilai dari produk kepada pelanggan,

d) Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang

dilalui produk hingga sampai ke tingkat konsumen akhir yang membeli

dan menggunakannya,

e) Komunikasi pemasaran (promosi), meliputi periklanan, personal

selling, promosi penjualan, direct marketing, public relations.

Menurut Tjiptono (1997: 233) ada lima strategi pokok dalam

strategi komunikasi pemasaran, yaitu :

a) Strategi pengeluaran promosi

Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran.

Tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran

promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah

pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi

pasar.

b) Strategi bauran promosi

Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari

setiap metode promosi. Berikut ini adalah faktor-faktor yang

menentukan bauran promosi :

(a) Faktor produk

39

Yaitu, dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk

itu dibeli, konsumsi dan persepsi.

(b) Faktor pasar

Memperhatikan tahap-tahap PLC (Product Life Cycle).

(c) Faktor pelanggan

Dalam hal sasarannya, adalah armada penjualan maka promosi

penjualan merupakan metode yang paling baik untuk memotivasi

mereka.

(d) Faktor anggaran

Bila memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk

menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar.

(e) Faktor bauran pemasaran

Keterkaitan antara bauran pemasaran dan bauran promosi.

c) Strategi pemilihan media

Dalam konteks penelitian ini, strategi komunikasi melalui

Website yang berbasis e-Commerce merupakan salah satu bentuk dari

strategi pemilihan media. Sehingga teori inilah yang menjadi landasan

dalam menganalisis hasil penelitian nantinya. Tujuan dari strategi ini

adalah memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka

membuat pelanggan menjadi tahu dan paham menentukan sikap dan

membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Internet dalam era

persaingan bebas dan era digital sangat tepat untuk digunakan sebagai

40

salah satu media komunikasi pemasaran dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan finansial perusahaan.

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

(a) Media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-

pesan dengan sejumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata

warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas :

(1) Surat kabar

(2) Majalah

(3) Tabloid, brosur, selebaran dan lain-lain.

(b) Media elektronik, yaitu media dengan teknologi elektronik dan

hanya bisa digunakan bila ada jasa transisi siaran. Jenis-jenis media

eletronik adalah :

(1) Televisi

(2) Radio

(c) Media luar ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar)

yang dipasang di tempat-tempat seperti di pinggir jalan, pusat

keramaian atau tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis kota,

gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang

meliputi :

(1) Billboard

(2) Poster

(3) Spanduk

41

(4) Umbul-umbul

(5) Transit (panel bis)

(6) Balon raksasa dan lain-lain.

(d) Media lini bawah, yaitu media-media mini yang digunakan untuk

mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang

digunakan pada lini bawah, yaitu :

(1) Pameran

(2) Direct mail

(3) Kalender

(4) Merchandising

d) Strategi copy iklan

Copy adalah isi dari iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan

manfaat produk dan memberi alasan kepada pembacanya mengapa

harus membeli produk tersebut. Hasil riset komunikasi berikut

memberikan pedoman untuk menyampaikan copy ke khalayak sasaran,

yaitu :

1) Kredibilitas sumber

2) Keseimbangan argumen

3) Pengumpulan pesan

4) Daya tarik humor

5) Keadaan mata dalam memandang iklan gambar.

e) Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjualan

(a) Motivasi

42

Wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan

berbentuk financial. Motivasi berwujud kompensasi uang.

Sedangkan motivasi non financial biasanya dalam bentuk program

evaluasi kerja.

(b) Penyeliaan

Penyeliaan diperlukan untuk memastikan bahwa sales people

bekerja dengan baik, menempatkan sales people pada lokasi kerja

yang tepat, memberi pelatihan dan sebagai saluran komunikasi

antara atasan dan bawahan.

Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya

harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban

terhadap pertanyaan dalam Rumus Laswell (1948: 36).

a. Who? (Siapakah komunikatornya?)

b. Says What? (Pesan apa yang dinyatakannya?)

c. In Which Channel ? (Media apa yang digunakannya?)

d. To Whom? (Siapa komunikannya?)

e. With what effect? (Efek apa yang diharapkannya?)

Rumus Laswell ini tampaknya sederhana saja. Tetapi jika kita kaji

lebih jauh, pertanyaan “Efek apa yang diharapkan”, secara implisit

mengandung pertanyaan lain yang perlu dijawab dengan seksama.

Pertanyaan tersebut ialah :

a. When (Kapan dilaksanakannya?)

b. How (Bagaimana melaksanakannya?)

43

c. Why (Mengapa dilaksanakan demikian?)

Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat

penting karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari

suatu kegiatan sosialisasi bisa berjenis-jenis, yakni :

a. Information (informasi)

b. Persuasion (persuasi)

c. Instruction (instruksi)

Perhatian pada teori strategi komunikasi yang didalamnya juga

mencakup komunikasi pemasaran sangat penting bagi suatu perusahaan

dalam meningkatkan kinerja pemasarannya. Sebab teori tersebut di atas

akan membantu mengarahkan perusahaan dalam menyusun strategi yang

tepat dan efektif agar tujuan dari komunikasi pemasaran ini dapat tercapai

dengan baik.

Berkaitan dengan tujuan komunikasi tersebut di atas, R. Wayne

Pace, Brent Patterson dan M. Dallas Barnett (1968) dalam bukunya

Techniques foe Effective Communication adalah :

1) To secure understanding

Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam

berkomunikasi.

2) To establish acceptance

Bagaimana cara penerimaan itu dapat terus dibina dengan baik.

3) To motive action

44

Bagaimana komunikator mampu memberi motivasi kepada

komunikan.

4) The goal which the communicator sought to achieve

Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak

komunikator dari proses komunikasi itu.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, di mana penelitian ini

bertujuan mendiskripsikan atau menggambarkan fakta dan peristiwa.

Penelitian ini tidak mencari hubungan maupun menguji hipotesis

(Jalaludin Rahmad, 1984:24). Pada penelitian ini akan mendeskripsikan

atau menggambarkan sesuai dengan rumusan masalah yang ada.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus deskriptif

yang merupakan suatu studi empiris yang menyelidiki fenomena di dalam

konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan

konteks tidak tampak dengan tegas dan multi sumber bukti dimanfaatkan

(Robert K. Yin, 2002:5-6). Adapun kasus yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah strategi komunikasi pemasaran perusahaan “Subur Keramik”

Kasongan, Yogyakarta melalui Web yang berbasis e-Commerce untuk

menembus pasar luar negeri.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan “Subur Keramik” Yogyakarta.

45

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

a. Wawancara atau interview

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada

responden (Singarimbun, 1989:192). Wawancara dalam pengumpulan

data dengan melakukan tanya jawab dengan responden untuk

memperoleh informasi yang berhubungan dengan laporan penelitian.

Pada penelitian ini menggunakan wawancara untuk pengumpulan data.

Wawancara ini dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertayaan, baik

yang telah digariskan maupun yang nantinya muncul secara spontan

dan dilakukan kepada sumber atau pihak yang telah ditentukan. Untuk

itu digunakan format wawancara agar data yang dikumpulkan tidak

terlepas dari konteks permasalahannya (Moleong, 1991:74). Alasannya

dalam menggunakan pedoman wawancara ini yaitu:

a) Dengan pedoman wawancara, maka peneliti dapat menggali tidak

saja apa yang diketahui dan dialami seseorang pada suatu subjek

yang diteliti, tetapi juga apa yang tersembunyi jauh di dalam diri

subyek peneliti.

b) Apa yang ditanyakan dapat mencakup hal-hal yang bersifat lintas

waktu, berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan masa yang

akan datang (Faisal, 1990:61).

Adapun narasumber dalam penelitian ini, antara lain :

46

a) Bapak H. Suburdjo Hartono, selaku pemilik sekaligus pimpinan

perusahaan ”Subur Keramik” Kasongan, Yogyakarta,

b) Bapak Kusnan, selaku Kepala Bagian Riset and Development

(R&D),

c) Ibu Rusti, selaku Kepala Bagian Produksi.

b. Studi kepustakaan dan dokumentasi

Merupakan upaya pengumpulan data dan teori melalui buku-

buku, majalah, koran dan sebagainya. Studi kepustakaan merupakan

data yang dikumpulkan dari buku-buku literatur dan berhubungan

dengan permasalahan yang sedang diteliti.

4. Teknik analisa data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana

data yang diperoleh tidak berwujud angka. Data ini digunakan untuk

menjelaskan atau melaporkan data dengan apa adanya sesuai di lapangan,

kemudian memberi interpretasi terhadap data tersebut.

Data kualitatif adalah penjabaran lebih lanjut mengenai hasil

analisa data deskriptif maupun inferensial, sehingga analisa lebih

bermakna dan dapat diambil konklusi atau kesimpulan yang baik

(Singarimbun, 1987:10).

Proses analisa data ini dilakukan saat diperoleh, dengan menelaah

seluruh data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, melalui hasil dari

wawancara. Langkah-langkah teknik analisa data diantaranya :

a) Pengumpulan data,

47

Yaitu data penelitian yang akan diperoleh dengan

menggunakan beberapa teknik, seperti wawancara serta studi

kepustakaan dan dokumentasi, yang diperoleh dari penelitian.

b) Reduksi data

Adalah proses penyaringan data yang terkumpul dan

disesuaikan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini.

c) Analisis data

Yaitu menganalisis data berdasarkan konsep atau teori yang

terkait dengan pokok permasalahan. Sehingga dapat disusun suatu

penjelasan atas jawaban dari pokok permasalahan ini secara logis dan

sistematis.

d) Kesimpulan

Yaitu jawaban akhir atas pokok permasalahan penelitian

berdasarkan data yang ada dan didukung oleh teori terkait.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini, adalah sebagai berikut :

Bab Pertama: Bab ini berisi tentang hal-hal yang menjadi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka

teori, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan.

48

Bab Kedua: Bab ini berisi tentang uraian singkat tentang Perusahaan ”Subur

Keramik”

Bab Ketiga : Bab ini berisi tentang analisa hasil penelitian dan pembahasan

Bab Keempat : Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian.

49

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Umum Perusahaan

Menurut catatan yang ada di Unit Pengembangan Teknik (UPT), asal

mula kerajinan keramik telah dilakukan secara turun-temurun diawali sejak

tahun 1820 atau sejak jaman Pangeran Diponegoro. Pertama kali yang

menciptakan kerajinan keramik adalah Kyai Song. Karena begitu terkenalnya,

maka lama-kelamaan desa itu disebut orang sebagai Desa Kasongan. Hasil

karya Kyai Song berupa perabot rumah tangga yang masih sangat sederhana

dan berupa hiasan bermotif binatang. Tetapi sekarang ini mutu dan cara

pembuatannya semakin meningkat, dengan adanya penyuluhan dan

pendidikan yang berasal dari Departemen Perindustrian Kabupaten Bantul,

Grup Mayasari Yogyakarta, Grup Saptohudoyo, ASRI, UGM, IKIP, dan

Pabrik Pupuk Kijang yang memberi bantuan alat pencampur dan alat

pembakar.

Salah satu dari sekian banyak perusahaan keramik yang telah sukses

adalah perusahaan “Subur Keramik” yang mulai berdiri pada tahun 1979.

Perusahaan perseorangan dengan SIUP atas nama pemilik Bapak H.Suburdjo

Hartono berdasarkan UU No.3 Tahun 1982, tentang wajib daftar perusahaan

No. 12015301836, Departemen Perindustrian Republik Indonesia, Direktorat

Jendral Industri Kecil, berdasar surat tanda pendaftaran industri kecil dengan

No. 73/STPIK/1/1992, dan surat nomor wajib pajak No. Reg. 224-5411.

50

Pada mulanya perusahaan ini baru merekrut tenaga kerja sebanyak

lima orang. Dua tahun kemudian bertambah menjadi 20 orang, pada tahun

1985 tenaga kerja bertambah 30 orang dan sampai saat ini telah berjumlah 70

orang tenaga tetap. Perusahaan kerajinan “Subur Keramik” dalam

mendapatkan desain-desain baru, bekerjasama dengan mahasiswa ASRI

sehingga produk-produknya mempunyai desain yang bervariasi, dan akan

lebih menarik konsumen.

B. Lokasi Usaha

Perusahaan kerajinan gerabah Kasongan “Subur Keramik” berlokasi di

Desa Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, tepatnya di

sebelah Barat Daya Kota Yogyakarta km 7,5. Perusahaan ini didirikan di atas

tanah seluas 4.330 m yang terdiri atas dua bagian, yaitu:

1. Sebagai tempat pemasaran, rumah dan juga kantor, menempati tanah

seluas 1.825 m2.

2. Sebagai tempat produksi dan penyimpanan barang produksi, menempati

tanah seluas 2.505 m2.

Pemilihan lokasi perusahaan begitu strategis karena didasarkan pada

alasan sejarah bahwa Desa Kasonganm adalah desa pariwisata dan sudah

dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah atau keramik di Yogyakarta.

51

C. Tujuan Perusahaan

Perusahaan “Subur Keramik” mempunyai beberapa tujuan,

diantaranya:

1. Ingin memperoleh keuntungan guna mempertahankan dan

mengembangkan kelangsungan hidup untuk masa yang akan datang.

2. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan adanya barang-

barang kerajinan keramik dan juga untuk mendukung program pemerintah

dalam kepariwisataan.

3. Ingin membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat yang ada

di sekitarnya.

D. Sumber Daya Manusia

1. Struktur Organisasi

Guna memperlancar jalannya proses produksi, peusahaan telah

mengorganisir karyawannya dengan pembagian tugas masing-masing.

Usaha tersebut dilakukan guna menunjang tercapainya tingkat efektifitas

dan efesiensi yang diharapkan.

Struktur organisasi pada prinsipnya menggambarkan hubungan

kerja dalam suatu organisasi antar pemimpin dan bawahan, mengatur hak,

tugas dan kewajiban secara timbal balik. Struktur organisasi pada

perusahaan kerajinan “Subur Keramik” adalah sebagai berikut :

52

Pemimpi

Bagian K

Bagian P li

Bagian P d k i

Bagian PPC

Bagian P

Bagian R & D

Proses Finishin PackinDistribusi & Promosi

Gudang

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

53

Berdasarkan gambar 2.1. di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

tugas, wewenang dan tanggung jawab karyawan adalah sebagai berikut :

a. Pemimpin

Bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalannya perusahaan.

b. Bagian keuangan

Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya uang, dan pembayaran

gaji.

c. Pagian personalia

Bertanggung jawab untuk mengurusi kesejahteraan karyawan.

d. Bagian produksi

Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya suatu proses.

e. Bagian PPC (Planning, Production, and Control)

Bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan kontrol

produksi, antara lain menghitung kebutuhan bahan yang diproduksi

dan perencanaan yang disesuaikan dengan pesanan yang diterima,

perhitungan tersebut diserahkan ke bagian purchasing untuk

diusahakan serta bertanggung jawab terhadap hasil, kuantitas dan

kualitas barang sesuai order atau tidak, sampai dengan pengiriman

barang harus tepat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

f. Bagian proses

54

Bertanggung jawab terhadap proses produksi sampai menghasilkan

produk jadi sesuai dengan kualitas, ukuran, bentuk dan warna sesuai

dengan order.

g. Bagian finishing

Bertanggung jawab terhadap produksi jadi untuk di-finishing

(pengecatan dan penghalusan) sehingga menjadi produk jadi yang siap

dipasarkan atau dikirim.

h. Bagian packing

Bertangung jawab terhadap pengepakan poduk jadi yang siap kirim

dan bertanggung jawb terhadap kebutuhan barang sampai tujuan.

i. Bagian pemasaran

Betanggung jawab terhadap pemasaran produk jadi.

j. Bagian distribusi

Bertanggung jawab terhadap distribusi produk jadi sesuai dengan pasar

yang ada.

k. Bagian promosi

Mengadakan promosi dan pameran secara berkala agar produk dapat

bersaing.

l. Bagian gudang

Bertanggung jawab atas keluar masuknya barang, permintaan barang

dan menjaga keselamatan barang selama dalam penyimpanan.

m. R & D (Riset and Development)

55

Bertanggung jawab dalam meneliti dan mengembangkan produk

keramik agar dapat berkembang sehingga kualitas dan motif yang

menarik.

2. Jumlah Tenaga Kerja

Untuk mendukung kelancaran manajemen perusahaan dibutuhkan

tenaga kerja, maka perusahaan “Subur Keramik” Kasongan, Yogyakarta

juga didukung oleh beberapa personalia. Adapun tenaga kerja yang

dimiliki perusahaan, sebagai berikut :

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan “Subur Keramik”

Kasongan, Yogyakarta, Tahun 2004-4008

No.

Keterangan Jumlah Tenaga Kerja (Orang) 2004 2005 2006 2007 2008

1 Bagian keuangan & administrasi 4 4 4 4 4 2 Bagian personalia 1 1 1 1 1 3 Tenaga kerja

a. Bagian desain 2 2 2 2 2 b. Bagian pembuatan 50 50 50 50 50 c. Bagian pemasaran 10 10 10 10 10 d. Bagian transportasi 4 4 4 4 4

4 Tenaga tetap/tenaga harian 70 70 70 70 70 Sumber: Data Primer tahun 2004-2008

3. Jam Kerja, Pengupahan dan Jaminan Sosial

a. Jam kerja

Jam kerja pada perusahan kerajinan “Subur Keramik” ada

delapan jam. Adapun pembagian jam kerja tersebut adalah sebagai

berikut :

a) Hari Senin-Sabtu : jam 08.00-16.00 WIB

56

b) Waktu istirahat : jam 12.00-13.00 WIB

Untuk hari Jumat tenaga kerja tidak penuh bekerja sebanyak

delapan jam, karena sebagian waktu digunakan untuk menunaikan

ibadah bagi yang beragama Islam. Para tenaga kerja pria tidak

diberikan waktu libur khusus kecuali pada hari Minggu atau hari besar,

sedangkan untuk tenaga kerja wanita ada libur khusus yaitu menjelang

dan sesudah melahirkan selama 1 (satu) bulan.

b. Pengupahan

Upah bulanan merupakan upah yang diterima tenaga kerja

selama satu bulan bekerja, yang diserahkan pada akhir bulan.

c. Jaminan kesehatan

Perusahaan memberikan sumbangan kesehatan, bila tenaga

kerja sakit semua biaya perawatan ditanggung oleh perusahaan.

d. Bingkisan lebaran

Perusahaan memberikan bingkisan lebaran sebesar satu kali

upah selama sebulan bekerja.

e. Sumbangan duka

Perusahaan memberikan sumbangan duka bila keluarga tenaga

kerja (orangtua, istri, atau saudara) ada yang meninggal dunia, maka

akan diberikan santunan sebesar atau satu kali gaji sebulan.

f. Sumbangan punya hajat

Perusahaan memberikan sumbangan bila tenaga kerja punya

hajat (menikah, khitanan, syukuran).

57

4. Sumber Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang ada pada perusahaan kerajinan keramik “Subur

Keramik” kebanyakan berasal dari daerah sekitarnya, namun tidak tertutup

bagi yang ada di luar daerah tersebut untuk menjadi tenaga kerja pada

perusahaan “Subur Keramik”. Selain itu, tenaga kerja datang sendiri atau

secara kekeluargaan dari pegawai yang telah bekerja di perusahaan ini.

Adapun jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan “Subur Keramik”

Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Tenaga Kerja Tetap dan Harian/Buruh Pada Perusahaan “Subur Keramik”

Tahun 2004-2008 1

Pegawai tetap

Jumlah 26 orang, terdiri dari : 1. SD 2 orang 2. SMP 8 orang 3. SLTA 14 orang 4. Sarjana 2 orang

2

Pegawai harian / buruh

Jumlah 31 orang, terdiri dari 1. SD 3 orang 2. SMP 12 orang 3. SLTA 15 orang 4. Sarjana 1 orang

Sumber : Data Primer tahun 2004-2008

E. Produksi

Proses produksi akan terlaksana dengan baik, jika terlebih dahulu

harus dipersiapkan apa yang akan diperlukan baik bahan baku, bahan

penolong, alat yang digunakan dan juga tenaga kerja untuk terlaksananya

proses produksi. Proses pembuatan dari masing-masing produk adalah sebagai

berikut :

1. Keramik kasar

58

Proses pembuatan keramik kasar meliputi:

a. Persiapan

b. Pencampuran

c. Penumbukan untuk membuat lempengan-lempengan yang siap

dibentuk

d. Pemutaran (pembentukan keramik)

e. Penganginan

f. Penghalusan

g. Penyinaran dengan sinar matahari

h. pembakaran

2. Keramik halus

Proses pembuatan keramik halus meliputi:

a. Persiapan

b. Pengendapan

c. Pencampuran

d. Pembentukan produk keramik

e. Penganginan

f. Penyinaran matahari

g. Pembakaran

Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan keramik adalah sebagai

berikut:

a. Proses produksi keramik kasar.