Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

27
http://slemankab.bps.go.id

description

Tempel adalah sebuah kecamatandi Kabupaten Sleman, Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta. Kecamatan Tempelberada di sebelah utara dari Ibukota KabupatenSleman. Jarak Ibukota Kecamatanke Pusat Pemerintahan KabupatenSleman adalah 6 km. Secara geografis,Kecamatan Tempel berbatasan denganKecamatan Turi di bagian utara,Kecamatan Sleman di bagian Timur,Kecamatan Minggir di bagian selatan, dandi bagian Barat berbatasan dengan KabupatenMagelang, Provinsi Jawa Tengah.

Transcript of Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Page 1: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 2: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

STATISTIK DAERAH

KECAMATAN TEMPEL

2015

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 3: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TEMPEL 2015

No Katalog BPS :

1101002.3404.140

No Publikasi :

34040.1531

Ukuran Buku :

21 cm x 15 cm

Jumlah Halaman :

20 + v Halaman

Naskah :

Sumarjo

Editor :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan oleh :

BPS Kabupaten Sleman

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 4: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Kata Sambutan

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas terbit-

nya buku Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 yang

disusun oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Tempel

bersama dengan BPS Kabupaten Sleman. Penyusunan bu-

ku Statistik Daerah Kecamatan ini adalah salah satu pengem-

bangan kegiatan perstatistikan dalam rangka penyebarlua-

san informasi kepada mayarakat.

Hal ini sejalan dengan upaya untuk mewujudkan visi BPS

sebagai “ pelopor data statistik terpercaya untuk semua “. Penerbitan bu-

ku Statistik Daerah Kecamatan dilakukan untuk melengkapi ragam publikasi

statistik di daerah yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi

daerah. Informasi yang disajikan dalam buku ini adalah indikator-indikator

terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas namun menyeluruh

tentang kondisi Kecamatan Tempel dalam bentuk analisis sederhana.

Buku Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 diharapkan mampu memen-

uhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat akan kebutuhan data

dan informasi statistik secara cepat yang dapat digunakan sebagai dasar

perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pem-

bangunan di berbagai sektor, serta membantu para pengguna data

lainnya dalam memahami kondisi umum kecamatan ini.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada berbagai pihak yang telah berperan hingga terbitnya buku ini.

Sleman, November 2015

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman

Kepala,

Ir. Arina Yuliati

NIP 19620731 198703 2 001

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 5: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Kata Pengantar Buku Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 merupa-

kan laporan tentang hasil kajian Analisis Statistik

Kecamatan Tempel Tahun 2014 dan merupakan sum-

bangsih BPS bagi masyarakat luas untuk lebih me-

mahami makna statistik dalam konteks pembangunan

wilayah. Informasi yang ditampilkan mengenai geo-

grafi, demografi, pemerintah, politik, ekonomi, sosial,

dan kesejahteraan masyarakat. Analisis mengenai

sektor-sektor kehidupan yang berperan dalam pembangunan perko-

nomian maupun pembangunan manusia menjadi suatu kebutuhan bagi

perencanaan maupun evaluasi pembangunan.

Hasil kajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan daerah, juga bagi

masyarakat luas untuk menambah informasi tentang kondisi Kecamatan

Tempel. Dalam upaya membangun Sistem Statistik Nasional, maka

peran instansi/lembaga yang terkait dalam penguatan statistik dasar,

data sektoral dan data khusus menjadi sangat penting.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang

telah membantu dan memberikan saran, kontribusi pemikiran, data

maupun informasi sehingga buku ini dapat tersusun. Saran dan kritik

diharapkan untuk kesempurnaan buku yang akan datang.

Sleman, November 2015

KSK Kecamatan Tempel

SUMARJO

NIP. 19681110 200701 1 005

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 6: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Daftar Isi

Geografi dan Iklim 1

Pemerintahan 3

Penduduk 4

Pendidikan 9

Kesehatan 11

Kemiskinan 14

Sarana Sosial 15

Pternakan 17

Pertanian 18

Perbandingan Antar Kecamatan di Kabupaten Sleman 19 http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 7: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 1

GEOGRAFI DAN IKLIMGEOGRAFI DAN IKLIM

Tabel 1.1 Luas Wilayah dan Ketinggian Wilayah

No Desa Luas Wila-yah (km2)

Ketinggian (mdpl)

(1) (2) (3) (4)

1 Banyurejo 4,82 163

2 Tambakrejo 3,26 209

3 Sumberrejo 2,92 230

4 Pondokrejo 3,27 258

5 Mororejo 3,37 270

6 Margorejo 5,39 313

7 Lumbungrejo 3,33 315

8 Merdikorejo 6,13 423

32,49 315 Kecamatan

Grafik 1.1 Persentase Luas Wilayah Kecamatan Tempel menurut Desa Tahun

2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Tempel adalah sebuah kecamatan

di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Kecamatan Tempel

berada di sebelah utara dari Ibukota Ka-

bupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecama-

tan ke Pusat Pemerintahan Kabupaten

Sleman adalah 6 km. Secara geografis,

Kecamatan Tempel berbatasan dengan

Kecamatan Turi di bagian utara,

Kecamatan Sleman di bagian Timur,

Kecamatan Minggir di bagian selatan, dan

di bagian Barat berbatasan dengan Kabu-

paten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Kecamatan Tempel mempunyai

luas wilayah sebesar 32,49 km2, Desa

Merdikorejo adalah desa dengan wilayah

terluas atau sebesar 18,87 persen dari

total luas wilayah Kecamatan Tempel.

Kantor Kecamatan Tempel terletak di

dusun Tempel Desa Lumbungrejo.

Wilayah Kecamatan Tempel berada

pada ketinggian antara 150 mdpl sampai

dengan 501 mdpl, sedangkan ibukota

Kecamatan Tempel berada pada keting-

gian 315 mdpl. Bentangan wilayah di

Kecamatan Tempel berupa dataran , se-

mentara dibagian wilayah utara agak

tinggi dan sedikit miring karena berada

dekat dengan kaki Gunung Merapi. Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015, diolah

11

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 8: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 2

GEOGRAFI DAN IKLIM

Musim hujan hanya dikenal di wila-

yah dengan iklim tropis. Di daerah tropis

musim hujan bergantian dengan musim

kemarau dan sangat dipengaruhi oleh

pergerakan semu matahari tahunan.

Pergerakan matahari mengubah peta suhu

udara dan permukaan tanah dan samude-

ra. Pada gilirannya perbedaan suhu akan

mengubah konsentrasi uap air di udara.

Secara teknis meteorologi, musim hujan

dianggap terjadi apabila curah hujan da-

lam tiga puluh harian (dasarian) berturut-

turut telah melebihi 100 mm3 per meter

persegi per 10 harian dan berlanjut terus.

Data iklim yang disajikan dalam

buku ini diperoleh dan diolah dari Dinas

Sumber Daya Air Dan Mineral Kabupaten

Sleman.

Pada tahun 2014, hujan yang turun

di Kecamatan Tempel terjadi hampir

sepanjang tahun kecuali pada bulan

Agustus, September, dan Oktober yang

tidak teradi hujan. . Hal ini bisa dilihat dari

data yang ada , sementara curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari

dengan curah minimum 4 mm3 dan

maksimum 114 mm3.

Grafik 1.2 Jumlah Hari Hujan di Kecamatan Tempel Tahun 2014

Tabel 1.2 Banyaknya Hari Hujan dan Rata-rata Curah Hujan di Kecamatan Tempel Ta-

hun 2014

Bulan Jumlah Hari Volume Curah

(1) (2) (3)

Januari 21 1-95

Februari 15 4-114

Maret 10 4-83

April 11 1-91

Mei 14 3-28

Juni 10 1-62

Juli 10 2-25

Agustus 0 0

September 0 0

Oktober 0 0

November 18 1-57

Desember 26 1-78

Jumlah 135 1-114 Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka, 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka, 2015

11

0

5

10

15

20

25

30

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 9: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 3

PEMERINTAHAN

Secara administrasi, Kecamatan

Tempel terbagi menjadi 8 (delapan) desa.

Jumlah ini merupakan jumlah desa terban-

yak diantara kecamatan lain di Kabupaten

Sleman. Untuk mempermudah koordinasi,

setiap desa terbagi menjadi beberapa

pedukuhan, tiap pedukuhan terbagi men-

jadi beberapa Rukun Warga (RW), dan

tiap Rukun Warga terbagi menjadi bebera-

pa Rukun Tetangga (RT).

Tidak ada perubahan pada keadaan

administrasi di Kecamatan Tempel, seperti

tahun sebelumnya terdiri dari 98 peduku-

han, 213 RW, dan 473 RT. Desa Merdi-

korejo memiliki jumlah pedukuhan, dan

RW paling banyak yaitu 17 pedukuhan dan

34 RW. Sedangkan jumlah RT terbanyak

di Desa margorejo sebanyak 81 RT. Desa

Pondokrejo memiliki jumlah pedukuhan

dan RW paling sedikit yaitu 9 pedukuhan

dan 20 RW. Sedangkan jumlah RT paling

sedikit di Desa Sumberrejo sebanyak 45

RT.

Tabel 2.1 Jumlah Pedukuhan, RW, dan RT di Kecamatan Tempel Tahun 2014

Tabel 2.2 Banyaknya Sarana Pemerintahan per Desa di kecamatan Tempel Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

22

No Desa Pedukuhan RW RT

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Banyurejo 14 29 71

2 Tambakrejo 11 22 52

3 Sumberrejo 10 22 45

4 Pondokrejo 9 20 47

5 Mororejo 13 26 53

6 Margorejo 14 30 81

7 Lumbungrejo 10 30 56

8 Merdikorejo 17 34 68

98 213 Kecamatan 473

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 10: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 4

PENDUDUK

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk menurut Desa berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun1990, 2000 dan 2010 (orang)

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk tahun 1990-2000 dan tahun 2000-2010

menurut Desa

Sumber: BPS Kabupaten Sleman

Sumber: BPS Kabupaten Sleman, diolah

Berdasarkan konsep BPS yang

dimaksud dengan Penduduk Indonesia

mencakup Warga Negara Indonesia

(WNI) maupun Warga Negara Asing

(WNA) yang tinggal dalam wilayah

geografis Indonesia, baik yang bertempat

tinggal tetap maupun yang bertempat

tinggal tidak tetap (seperti tuna wisma,

pengungsi, awak kapal berbendera

Indonesia, masyarakat terpencil/terasing,

dan penghuni perahu/rumah apung).

Anggota korps diplomatik negara lain

beserta keluarganya, meskipun menetap

di wilayah geografis Indonesia, tidak

dicakup sebagai penduduk.

Perkembangan jumlah penduduk

Kecamatan Tempel pada tahun 1990-2000

menunjukkan trend meningkat. Dalam

kurun waktu tersebut jumlah penduduk

Kecamatan Tempel tumbuh sekitar 0,65

persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi

terjadi di desa Margorejo. Dalam kurun

waktu tersebut pertumbuhan penduduk di

Desa Tambakrejo negatif. Tingkat pertum-

buhan penduduk sepuluh tahun berikutnya

(2000-2010) lebih tinggi dibanding sepuluh

tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,13 per-

sen. Pertumbuhan tertinggi terjadi di desa

Margorejo yaitu sebesar 1,63 persen.

33

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 11: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 5

Secara adiminstrasi seluruh keca-

matan dan desa di Provinsi Daerah Is-

timewa Yogyakarta mempunyai peran

sebagai pengguna anggaran. Setiap

tahunnya, kecamatan dan desa mem-

peroleh anggaran untuk operasional dan

pelayanan kepada masyarakat.

Pada Tahun 2014, realisasi ang-

garan penerimaan pemerintah desa di

Kecamatan Tempel adalah sebesar

11,79 milyar , sedangkan realisasi ang-

garan pengeluaran nya adalah sebesar

12,72 milyar rupiah, sehingga realisas-

inya sekitar 107,92 persen.

Disamping itu, dari sisi pendapa-

tan daerah, desa juga membantu

pemerintah dalam mengumpulkan pajak

bumi dan bangunan (PBB) dengan cara

pembayaran secara kolektif.

Pada tahun 2014, realisasi pajak

bumi dan bangunan di seluruh desa di

wilayah Kecamatan Tempel mencapai

1.479 296 118 rupiah. Realisasi terse-

but lebih rendah dari target yang di-

canangkan yaitu sebesar 1.678 971 075

rupiah atau hanya sebesar 89,11 persen

dari target. Hal ini menunjukkan bahwa

kesadaran masyarakat untuk membayar

pajak perlu ditingkatkan lagi.

Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Anggaran menurut Desa di Kecamatan Tempel Tahun

2014 (Juta rupiah)

Tabel 2.4 Target dan Realisasi PBB menurut Desa di Kecamatan Tempel Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel

Sumber: Kecamatan Tempel

No Desa Realisasi Ang-garan Penda-

patan

Realisasi Anggaran

Pengeluaran

(1) (2) (3) (4)

1 Banyurejo 1 586,88 1 586 ,88

2 Tambakrejo 1. 031,52 1 008,08

3 Sumberrejo 1.457,38 1. 433,93

4 Pondokrejo 1 630,81 1 591,13

5 Mororejo 839,37 814,10

6 Margorejo 2 159,18 3 182,88

7 Lumbungrejo 866,10 1 010,09

8 Merdikorejo 2.221,19 2.102,79.

PEMERINTAHAN

No Desa Wajib Pajak

Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Banyurejo 4.567 227 856 150 206 528 220

2 Tambakrejo 3.598 167 413 026 114 158 105

3 Sumberrejo 3.117 132 961 661 118 810 742

4 Pondokrejo 3.265 160 964 944 140 227 261

5 Mororejo 2.943 130 363 529 114 682 891

6 Margorejo 5.958 376 040 606 338 588 262

7 Lumbungrejo 3.293 198 961 319 117 019 613

8 Merdikorejo 6.887 284 409 840 269 281 024

33.628 1.678 971 075 Kecamatan 1.479 296 118

22

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 12: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 6

Pertumbuhan penduduk suatu daerah selain dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian juga dipengaruhi oleh ked-atangan dan kepindahan penduduk. Pada tahun 2014 tercatat kelahiran di kecamatan Tempel sebanyak 284 orang bayi, jumlah kelahiran tertinggi terjadi di Desa Banyurejo, dengan jumlah kelahiran total sebanyak 70 bayi.

Jumlah kejadian kematian di Kecamatan Tempel tercatat pada tahun 2014 sebanyak 136 kejadian dengan jumlah kematian tertinggi terjadi di Desa

Desa Lumbungrejo sebanyak 49 kejadian .

Grafik 3.1 Jumlah Kelahiran menurut Jenis Kelamin dan Desa Tahun 2014

Grafik 3.2 Jumlah Kematian menurut Jenis Kelamin dan Desa Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Grafik 3.4 Kepindahan Penduduk menurut Desa Tahun 2014

Grafik 3.3 Kedatangan Penduduk menurut Desa Tahun 2014

PENDUDUK

Tahukah Anda : Kelahiran terbesar di Kecamatan Tempel adalah berada di Desa Mororejo

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

33

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Laki - Laki

Perempuan

0

5

10

15

20

25

30

Laki - Laki

Perempuan

0 10 20 30 40

Banyurejo

Tambakrejo

Sumberrejo

Pondokrejo

Mororejo

Margorejo

lumbungrejo

Merdikorejo

Perempuan

Laki - Laki

0 5 10 15 20

Banyurejo

Tambakrejo

Sumberrejo

Pondokrejo

Mororejo

Margorejo

lumbungrejo

Merdikorejo

Perempuan

Laki - Laki

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 13: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 7

Seiring dengan program SIAK dari pemerintah maka data kependudukan Kecamatan Tempel juga mengikut pro-gram tresebut, sehingga data th 2014 ini

mengalami sedikit perubahan .Pada Ta-hun 2014, penduduk Kecamatan Tempel sesuai dengan hasil regristasi, tercatat sebanyak 51.276 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 25.164 orang dan penduduk perempuan sebanyak 26.112 orang. Jika dilihat menurut desa tercatat bahwa Desa Margorejo memiliki jumlah penduduk tertinggi dibanding desa

lain yaitu sebanyak 9.992 orang (19,49 persen), dengan penduduk laki-laki sebanyak 4.995 orang dan penduduk perempuan sebanyak 4.997. orang.

Rasio jenis kelamin adalah per-bandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Jika nilai rasio dia-tas 100 berarti jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak dari jumlah penduduk pe-rempuan, jika nilai rasio dibawah 100 berarti jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki.

Pada tahun 2014 rasio jenis ke-lamin di seluruh desa di Kecamatan Tempel di bawah 100, ini berarti jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki di semua desa di Kecamatan Tempel .

Kepadatan penduduk menunjukkan persebaran penduduk di suatu daerah tertentu. Kepadatan penduduk diperoleh dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Pada tahun 2014 kepadatan penduduk Kecamatan Tempel adalah 1.578 orang per km2 dengan desa

terpadat adalah Desa Lumbungrejo dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.148 orang per km2.

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Desa Tahun 2014

Tabel 3.4 Kepadatan Penduduk menurut Desa tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

PENDUDUK

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

33

No Desa Laki - laki Perempuan Sex

Rasio

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Banyurejo 3.562 4.048 87,99

2 Tambakrejo 2.469 2.564 93,03

3 Sumberrejo 2.354 2.363 99,62

4 Pondokrejo 2.624 2.715 96 65

5 Mororejo 2.497 2.604 95,89

6 Margorejo 4 995 4 997 99,96

7 Lumbungrejo 3 557 3.595 98,94

8 Merdikorejo 3.106 3.136 99,04

Kecamatan 25.164 26.112 96.37

No Desa Penduduk Luas

Wilayah

(km2)

Kepadatan Penduduk

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Banyurejo 7.610 4,82 1.579

2 Tambakrejo 5.123 3,26 1.571

3 Sumberrejo 4.717 2,92 1.615

4 Pondokrejo 5.339 3,27 1.633

5 Mororejo 5.101 3,37 1.514

6 Margorejo 9 992 5,39 1.854

7 Lumbungrejo 7.152 3,33 2.148

8 Merdikorejo 6.242 6,13 1.018

Kecamatan 51.276 32,49 1.578

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 14: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 8

Distribusi penduduk Kecamatan

Tempel berdasarkan agama yang dianut

menunjukkan bahwa pada tahun 2014

mayoritas penduduk memeluk agama

Islam, yaitu sebanyak 50.410 orang atau

98,31 persen dari total penduduk.

Kemudian pemeluk agama Kristen

Protestan sebanyak 115 orang (0,22

persen), pemeluk agama Katolik sebanyak

750 orang (1,46 persen), pemeluk agama

Hindu sebanyak 1 orang (0,00 persen),

dan pemeluk agama Budha 12 orang

(0,02 persen).

Menurut data Kantor Urusan Aga-

ma (KUA) Kecamatan Tempel, tahun

2014 terdapat 40 orang dari Kecamatan

Tempel yang menunaikan ibadah haji.

Jamaah terbanyak berasal dari Desa

Banyurejo dan Tambakrejo masing-

masing sebanyak 7 orang jamaah, Desa

Merdikorejo sebanyak 6 orang jamaah,

sedangkan Desa Sumberejo , Mororejo

dan Lumbungrejo masing-masing 5 orang

jamaah. Sedangkan untuk Desa Pon-

dokrejo 4 orang jamaah dan Desa Mo-

rorejo ada 1 orang jamaah.

Grafik 3.5 Persentase Penduduk menurut Agama, 2014

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk menurut Agama dan Desa, 2014 (Orang)

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2011

PENDUDUK

Tabel 3.6 Banyaknya Penduduk yang menunaikan Ibadah Haji di Kecamatan Tempel

Tahun 2014 (Orang)

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

33

No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Banyurejo 4 3 7

2 Tambakrejo 3 4 7

3 Sumberrejo 3 2 5

4 Pondokrejo 2 2 4

5 Mororejo 1 0 1

6 Margorejo 2 3 5

7 Lumbungrejo 2 3 5

8 Merdikorejo 5 1 6

Kecamatan 22 18 40

No

Desa Islam Protestan

Katholik

Hindu Budh

a

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Banyurejo 7540 15 55 0 0

2 Tambakrejo 5031 4 88 0 0

3 Sumberrejo 4688 8 18 0 3

4 Pondokrejo 5198 8 133 0 0

5 Mororejo 5083 5 13 0 0

6 Margorejo 9759 37 187 1 8

7 Lumbungrejo 6947 34 170 0 1

8 Merdikorejo 6152 4 86 0 0

50398 115 Kecamatan 750 1 12

Islam

Protestan

Katholik

Hindu

Budha

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 15: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 9

PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu

faktor penting dalam menentukan

kemajuan suatu daerah. Oleh karena itu

ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan yang berupa sumber daya

manusia dan sarana fisik sangatlah

penting. Di Kecamatan Tempel jumlah

sekolah tingkat SD terbanyak berada di

wilayah Desa Banyurejo yaitu sejumlah 7

unit sekolah. Sedangkan untuk tingkat

SMP, Desa Tambakrejo, Mororejo, dan

Lumbungrejo tidak mempunyai sekolah

pada tingkat SMP. Untuk Tingkat SMA,

terdapat 7 unit yang tersebar di Desa

Sumberejo, Pondokrejo, Mororejo, Mar-

gorejo, dan Merdikorejo.

Rasio murid terhadap sekolah

adalah angka rata-rata kemampuan suatu

sekolah untuk menampung muridnya.

Semakin kecil rasio murid-sekolah maka

semakin bagus indikator pendidikan

mengenai daya tampung sekolah, artinya

ruangan kelas yang tersedia tidak

kelebihan muatan. Jumlah murid tingkat

SD terbanyak terdapat di Desa Lumbun-

grejo yaitu sebanyak 928 orang, se-

dangkan jumlah murid SD yang terendah

adalah di Desa Tambakrejo yaitu

sebanyak 331 orang. Untuk tingkat SMP

dan SLTA jumlah murid terbanyak ter-

dapat di Desa Margorejo yaitu sebanyak

1.047 dan 1.222 murid. Ada dua desa

yang tidak mempunyai sekolah tingkat

SMP maupun SLTA yaitu Tambakrejo dan

Lumbungrejo.

Tabel 4.1 Jumlah Sekolah per Jenjang Pendidikan menurut Desa Tahun 2014

(unit)

Tabel 4.2 Jumlah Murid per Jenjang Pendidikan menurut Desa Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2014

44

No Desa TK SD SMP SMA

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Banyurejo 5 7 1 0

2 Tambakrejo 2 3 0 0

3 Sumberrejo 1 3 1 1

4 Pondokrejo 4 3 1 1

5 Mororejo 5 3 0 1

6 Margorejo 4 6 2 3

7 Lumbungre- 6 5 0 0

8 Merdikorejo 2 4 1 2

29 34 Kecamatan 6 8

No Desa TK SD SMP SMA

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Banyurejo 154 736 415 0

2 Tambakrejo 36 331 0 0

3 Sumberrejo 40 385 156 274

4 Pondokrejo 108 477 290 273

5 Mororejo 104 394 0 288

6 Margorejo 204 905 1.047 1.222

7 Lumbungrejo 148 928 0 0

8 Merdikorejo 66 588 282 534

860 4.744 Kecamatan 2.190 2.591

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 16: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 10

PENDIDIKAN

Salah satu faktor penting dalam

upaya peningkatan kualitas pendidikan

adalah tersedianya guru dalam jumlah

cukup dan berkualitas. Di Kecamatan

Tempel, Jumlah guru SD, SMP dan SMA

berturut—turut sebanyak 340, 144, dan

243 orang.

Rasio murid terhadap guru adalah

rata-rata jumlah murid yang diajar

seorang guru dalam suatu tahun tertentu.

Semakin kecil angka rasio murid terhadap

guru, tentunya semakin baik kualitas

pendidikan yang bisa diberikan guru

terhadap murid. Rasio murid-guru SD di

Kecamatan Tempel sebesar 14, rasio

murid-guru SMP sebesar 15, dan rasio

murid-guru SMA/SMK sebesar 11. Rasio

murid-guru SD paling kecil terjadi di Desa

Banyurejo (11) dan paling besar di desa

Lumbungrejo (18). Rasio murid-guru SMP

paling kecil terjadi di Desa Pondokrejo

(12) dan paling besar di Desa Merdikorejo

(18). Sedangkan untuk rasio murid-guru

SMA/SMK berkisar antara 9 sampai 13.

Tabel 4.4 Rasio Murid dan Guru di Kecamatan Tempel Tahun 2014

Tabel 4.3 Jumlah Murid-Guru menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015, diolah

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

44

No Desa SD SMP SMA/SMK

1 Banyurejo 11 14 0

2 Tambakrejo 13 0 0

3 Sumberejo 13 16 11

4 Pondokrejo 14 12 13

5 Mororejo 13 0 9

6 Margorejo 16 16 11

7 Lumbungrejo 18 0 0

8 Merdikorejo 14 18 10

Kecamatan 14 15 11

Desa

SD SMP SMA

Guru Murid Guru Murid Guru Murid

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Banyurejo 68 736 29 415 0 0

Tambakrejo 26 331 0 0 0 0

Sumberejo 30 385 10 156 24 274

Pondokrejo 34 477 25 290 21 273

Mororejo 30 394 0 0 31 288

Margorejo 57 905 64 1.047 112 1.222

Lumbungrejo 52 928 0 0 0 0

Merdikorejo 43 588 16 282 55 534

Kecamatan 340 4.744 144 2.190 243 2.591

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 17: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 11

KESEHATAN

Kesehatan adalah salah satu

kebutuhan mendasar manusia. Oleh

karena itu ketersediaan sarana dan

prasarana penunjang kesehatan

sangatlah penting. Di Kecamatan Tempel

berbagai fasilitas kesehatan, seperti

puskesmas, puskesmas pembantu, tem-

pat praktek dokter telah tersedia.

Kecamatan Tempel memiliki 2

(dua) unit puskesmas yang berada di

Desa Banyurejo dan Margorejo. Untuk

puskesmas pembantu hampir semua de-

sa mempunyai puskesmas pembantu

hanya Desa Margorejo yang tidak mem-

iliki puskesmas pembantu. Tempat prak-

ter dokter ada 12(dua belas) unit yang

terdapat di Desa Margorejo, Lumbungre-

jo, Banyurejo, Sumberejo, dan Mororejo.

Sedangkan untuk poliklinik di Kecamatan

Tempel terdapat 1 unit yang terletak di

Desa Lumbungrejo.

Fasilitas penunjang kesehatan

lainnya seperti apotik dan toko obat juga

terdapat di Kecamatan Tempel. Apotik

ada 4 (empat) unit, terdapat di Desa

Pondokrejo (1) unit, Margorejo (1) unit

dan Lumbungrejo (2) unit. Sedangkan

untuk Toko obat ada 5 (lima) unit , ter-

dapat di Desa Sumberejo (1) unit, dan

Lumbungrejo (4) unit.

Tabel 5.1 Fasilitas Kesehatan menurut Jenisnya tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Tabel 5.2 Banyaknya Apotik dan Toko Obat di Kecamatan Tempel Tahun 2014

55

No Desa

Pus-

kes-mas

Pustu

Dok-ter

Prak-tek

Poli-

klinik

Rs

Ber-salin

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Banyurejo 1 1 2 0 0

2 Tambakrejo 0 1 0 0 0

3 Sumberrejo 0 1 2 0 0

4 Pondokrejo 0 1 0 0 0

5 Mororejo 0 1 2 0 0

6 Margorejo 1 0 5 0 0

7 Lumbungrejo 0 1 1 1 0

8 Merdikorejo 0 1 0 0 0

2 7 Kecamatan 12 1 0

No Desa Apotik Toko Obat

1 Banyurejo 0 0

2 Tambakrejo 0 0

3 Sumberejo 0 1

4 Pondokrejo 1 0

5 Mororejo 0 0

6 Margorejo 1 0

7 Lumbungrejo 2 4

8 Merdikorejo 0 0

Kecamatan 4 5

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 18: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 12

Selain fasilitas fisik kesehatan, hal

lain yang juga sangat penting adalah

ketersediaan tenaga kesehatan. Tenaga

kesehatan yang tercatat di Kecamatan

Tempel adalah dokter, mantri kesehatan,

bidan, dukun bayi, dan bong supit.

Tenaga kesehatan yang tercatat di Keca-

matan Tempel pada tahun 2014

berjumlah 81 orang.

Rasio tenaga kesehatan terhadap

jumlah penduduk adalah rata-rata

kemampuan tenaga kesehatan untuk

melayani penduduk dalam satu tahun.

Rasio dokter terhadap penduduk di

Kecamatan Tempel adalah sebesar

8 .546, rasio mantri kesehatan terhadap

penduduk sebesar 1.220, rasio bidan

terhadap penduduk sebesar 2.229, rasio

dukun bayi terhadap penduduk sebesar

5.679 dan rasio bong supit terhadap

penduduk adalah sebesar 51.276

Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan menurut Desa di Kecamatan Tempel

Tahun 2014

KESEHATAN

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Tabel 5.4 Rasio Tenaga Kesehatan Ter-hadap Penduduk menurut Desa

di Kecamatan Tempel Tahun 2014

55

Desa Dokter Mantri

Kesehatan Bidan

Dukun Bayi

Bong Supit

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Banyurejo 2 6 2 3 0

Tambakrejo 0 5 2 1 0

Sumberejo 1 1 0 2 0

Pondokrejo 0 8 6 1 0

Mororejo 2 9 1 1 0

Margorejo 1 0 5 0 1

Lumbungrejo 0 2 4 0 0

Merdikorejo 0 11 3 1 0

Kecamatan 6 42 23 9 1

Desa Dokter Mantri Kese-hatan

Bidan Dukun Bayi

Bong Supit

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Banyurejo 3 805 1 268 3 805 2 536 -

Tambakrejo - 1 024 2 562 5 123 -

Sumberejo 4 717 4 717 - 2 358 -

Pondokrejo - 667 890 5 339 -

Mororejo 2 550 593 5 101 5 101 -

Margorejo 9 992 - 1 998 - 9 992

Lumbungrejo - 3 576 1 788 - -

Merdikorejo - 567 2 080 6 242 -

Kecamatan 8 546 1 220 2 229 5 679 51 276

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 19: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 13

Keluarga berencana adalah salah

satu program yang digalakkan oleh

pemerintah untuk menekan laju pertum-

buhan penduduk. Jika laju pertumbuhan

penduduk tidak ditekan maka jumlah

penduduk yang semakin meledak ini akan

menjadi masalah sosial yang bisa meng-

ganggu pembangunan manusia.

Salah satu indikator keberhasilan

pembangunan adalah keberhasilan

program keluarga berencana. Hal yang

dapat dipantau sebagai salah satu

indikatornya adalah banyaknya peserta

KB aktif. Selama tiga tahun terakhir ini

perkembangan jumlah peserta KB Lestari

terus meningkat. Tahun 2014 peserta KB

Lestari aktif terbanyak di Desa Margorejo,

yaitu sebanyak 1.353 peserta atau 20,21

persen. Paling sedikit dari desa Sum-

berejo sebanyak 500 peserta atau 7,47

persen.

Beberapa macam alat kon-

trasepsi dalam Keluarga Berencana dian-

taranya adalah IUD, pil, suntik, spiral,

MOP, MOW, dan juga kondom. Sasaran

penggunaan alat KB ini adalah para

pasangan muda dan ibu yang baru me-

lahirkan. Dilihat dari metode kontrasepsi

persentase peserta KB aktif, tercatat pada

tahun 2014 peserta KB tertinggi

menggunakan suntik sekitar 53,35 per-

sen. Pengguna KB suntik tersebut

terbesar berasal dari Desa Margorejo.

Tabel 5.5 Banyaknya Peserta KB Lestari menurut Alat Kontrasepsi Tahun 2012-2014

KESEHATAN

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015, diolah

Grafik 5.1 Persentase Peserta KB Lestari menurut Desa Tahun 2014

Tabel 5.6 Banyaknya Peserta KB Lestari menurut Alat Kontrasepsi Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

55

Jenis/Tahun 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4)

IUD 1.416 1.443 1.270

Pil 790 818 688

Suntik 3.790 3.353 3.571

Lainnya 1.049 1.210 1.165

Total 7.045 6.824 6.694

Desa IUD Pil Suntik Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Banyurejo 186 59 540 101 886

Tambakrejo 155 65 329 180 654

Sumberejo 120 55 264 61 500

Pondokrejo 88 89 450 82 709

Mororejo 98 62 418 111 689

Margorejo 250 163 735 205 1.353

Lumbungrejo 210 115 439 201 965

Merdikorejo 163 80 396 299 938

Kecamatan 1.270 688 3.571 1.165 6.694

Banyurejo

Tambakrejo

Sumberejo

Pondokrejo

Mororejo

Margorejo

Lumbungrejo

Merdikorejo

14,0113,24

9,77

7,47

10,59

10,29

20,21

14,42

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 20: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 14

Kemiskinan merupakan salah satu

persoalan mendasar yang menjadi per-

hatian pemerintah di negara berkembang,

tidak terkecuali di Indonesia. Oleh karena

itu, berbagai strategi dalam upaya pe-

nanggulangan dan pengentasan kemiski-

nan terus dilakukan.

Data hasil kegiatan PSE 05 , PPLS

08 dan PPLS 11 digunakan untuk pelaksa-

naan kegiatan pengentasan kemiskinan.

Berdasarkan data tahun 2014, ru-

mah tangga miskin Kecamatan Tempel

berjumlah 3.984 rumah tangga. Rumah

tangga miskin terbanyak ada di Desa

Banyurejo sebanyak 594 RTS dan paling

sedikit yaitu Desa Merdikorejo sebanyak

369 RTS. Rumah tangga miskin 2014 bila

dibandingkan dengan 2013 mengalami

penurunan dari 4.580 RTS menjadi 3.984

RTS.

Tabel 6.1 Jumlah Rumah tangga miskin Maret 2012 dan 2013 di Kecamatan

Tempel

Sumber: Bulog Devisi Regional Yogyakarta

KEMISKINAN 66

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 21: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 15

Tabel 7.1 Jumlah Tempat Ibadah menurut jenisnya, Tahun 2014

SARANA SOSIAL Di Kecamatan Tempel terdapat 237 buah tempat ibadah

Grafik 7.1 Jumlah Tempat Ibadah menurut Jenisnya di Kecamatan Tempel

Tahun 2014

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

Sebagai bagian dari negara

Indonesia yang memiliki ciri multi etnis

dan multi agama, masyarakat yang

bertempat tinggal di Kecamatan Tempel

pun sangat beragam. Oleh karena itu,

sarana dan prasarana yang menunjang

kehidupan kehidupan masyarakat pun

mutlak diperlukan. Sarana peribadatan

adalah salah satu fasilitas yang sangat

penting ketersediaanya. Secara umum, di

Kecamatan Tempel terdapat 237 tempat

peribadatan, yang terdiri dari 119 buah

masjid, 45 buah mushola, 69 buah

langgar/ surau dan 5 buah Gereja/ kapel.

Rasio jumlah penduduk yang

beragama Islam terhadap jumlah masjid

dan mushola menunjukkan rata-rata

berapa banyak jama’ah yang harus

ditampung oleh masjid dan mushola.

Secara keseluruhan masjid, mushola dan

langgar di Kecamatan Tempel harus

menampung kurang lebih 218 jamaah.

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

77

No Desa Masjid Musho-

la

Lang-gar/

Surau

Gereja/ Kapel

Pra

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Banyurejo 14 21 0 0 0

2 Tambakrejo 12 6 0 0 0

3 Sumberrejo 13 3 17 0 0

4 Pondokrejo 15 2 7 1 0

5 Mororejo 17 1 9 0 0

6 Margorejo 19 6 11 2 0

7 Lumbungrejo 11 3 14 2 0

8 Merdikorejo 18 3 11 0 0

Kecamatan 119 45 69 5 0

Masjid50%

Mushola19%

Langgar/ Surau29%

Gereja/ Kapel

2%

Pura 0%

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 22: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 16

Sarana lain yang juga tidak kalah

penting ketersediaannya adalah fasilitas

olah raga. Di Kecamatan Tempel fasilitas

olahraga yang tersedia diantaranya lapan-

gan sepakbola, bola volly, bulu tangkis,

bola basket, dan tenis lapangan.

Dari data yang tercatat di Kecama-

tan Tempel, fasilitas olahraga yang paling

banyak adalah lapangan bulu tangkis yai-

tu sebanyak 23 lokasi dengan lokasi

terbanyak di Desa Banyurejo. Untuk lapan-

gan bola volly yaitu sebanyak 21 buah

dengan lokasi terbanyak di Desa Morore-

jo . Lapangan futsal di Kecamatan Tempel

hanya ada satu lokasi dan terdapat di De-

sa Margorejo. Lapangan bola basket ter-

dapat di dua desa yaitu Desa Margorejo

dan Desa Merdikorejo, masing-masing

sebanyak 3 lokasi dan 1 lokasi.

Grafik 7.2 Jumlah Sarana Olah Raga menurut Jenisnya Tahun 2014 (Unit)

SARANA SOSIAL Lapangan bola volly adalah fasilitas olahraga terbanyak di Kecamatan Tempel

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

77 Tabel 7.2 Jumlah Sarana Olah Raga menurut Desa Tahun 2014 (Unit)

Sumber: Kecamatan Tempel Dalam Angka 2015

No Desa Sepak Bola

Bola Volly

Bulu Tangkis

Bola Basket

Futsal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Banyurejo 1 1 4 0 0

2 Tambakrejo 1 2 3 0 0

3 Sumberrejo 1 2 3 0 0

4 Pondokrejo 1 1 3 0 0

5 Mororejo 1 4 2 0 0

6 Margorejo 2 3 3 3 1

7 Lumbungrejo 3 2 2 0 0

8 Merdikorejo 1 6 3 1 0

Kecamatan 11 21 23 4 1

0

5

10

15

20

25

Sepak Bola Bola Volly Bulu Tangkis Bola Basket Futsal

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 23: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 17

Salah satu pendukung

berjalannya roda perekonomian di

Kecamatan Tempel adalah sektor

peternakan. Ternak besar yang

terdapat di Kecamatan Tempel dian-

taranya adalah kuda, sapi potong,

sapi perah, kerbau, domba, dan

kambing.

Populasi ternak terbanyak da-

lam kurun waktu 2012-2014 adalah

sapi potong, yaitu sebanyak 2.048

ekor pada tahun 2012, 3.584 ekor

pada tahun 2013 dan 3.649 ekor pa-

da tahun 2014. Populasi terbanyak

kedua yaitu domba, sebanyak 251

ekor pada tahun 2012, 6.979 ekor

pada tahun 2013, dan 7.050 ekor pa-

da tahun 2014.

Untuk ternak unggas, populasi

yang terbanyak adalah ayam potong

yang diusahakan oleh perusahaan-

perusahaan peternakan. Tahun 2014

jumlah ayam potong di Kecamatan

tempel sebanyak 193.109 ekor.

Jumlah ini mengalami kenaikan bila

dibandingkan dengan tahun 2013.

Tabel 8.1 Perkembangan Jumlah Ternak menurut Jenisnya Tahun 2012, 2013 dan

2014 (Ekor)

Tabel 8.2 Perkembangan Jumlah Unggas menurut Jenisnya Tahun 2012, 2014 dan

2014 (Ekor)

Sumber: Kabupaten Sleman Dalam Angka 2015

PETERNAKAN

Sumber: Kabupaten Sleman Dalam Angka 2015

88

Jenis Ternak Tahun

2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4)

Kuda 21 31 34

Sapi Potong 2 048 3 584 3 649

Sapi Perah 166 136 135

Kerbau 38 99 98

Domba 251 6 979 7 050

Kambing 3 347 3 105 3 106

Jenis Ternak Tahun

2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4)

Ayam Kampung 515 173 144 551 144 500

Ayam Petelur 55 865 165 644 145 725

Ayam Potong 186 470 192 439 193 109

Itik 9 089 31 582 31 429

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 24: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 18

Grafik 9.1 Perkembangan Produksi Salak Pondoh di Kecamatan Tempel Tahun 2011

-2014 (kwintal)

Kecamatan Tempel adalah sa-

lah satu kecamatan di wilayah Kabu-

paten Sleman yang dilewati oleh alur

Selokan Mataram. Selain itu wilayah

Kecamatan Tempel juga dialiri be-

berapa sungai yang cukup besar yaitu

Sungai Krasak di Desa Merdikorejo,

Lumbungrejo, Pondokrejo ,Sumberejo

dan Banyurejo. Hal ini berpengaruh

pada sektor pertanian.

Hampir sepanjang tahun, di

seluruh wilayah Desa Banyurejo dapat

ditanami padi. Selama tahun

2014 produksi terbesar tanaman pan-

gan di wilayah Kecamatan Tempel

adalah padi sawah, disusul jagung,

ubi kayu, kacang tanah, dan ubi jalar.

Produksi padi sawah, dan jagung

meningkat jika dibanding tahun 2013,

sedangkan produksi ubi jalar

menurun.

Kecamatan Tempel terkenal

dengan produksi salak pondoh, kare-

na tanah dan iklim cocok. Dalam ku-

run waktu satu tahun terakhir ini

produksi salak pondoh menurun. Hal

ini karena pengaruh iklim yang ter-

jadi di Daerah Istimewa Yogyakarta

khususnya dan Indonsia pada

umumnya.

PERTANIAN

Sumber: Kabupaten Sleman Dalam Angka 2015

Tahukah Anda : Kecamatan Tempel adalah penghasil terbesar kedua di Kabupaten Sleman untuk komoditi Salak Pondoh

99 Tabel 9.1 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan menurut Jenisnya Tahun 2012-2014

(Ton)

Sumber: Kabupaten Sleman Dalam Angka 2015

Jenis Ternak Tahun

2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4)

Kedelai - - -

Kacang Tanah 375 318 478

Jagung 3 987 4 588 4 836

Padi Sawah 17 450 17 482 21 023

Ubi Jalar 423 321 199

Ubi Kayu 905 716 716

145545

256576

149493

0

100000

200000

300000

2012 2013 2014

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 25: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 19

1010 PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN SLEMAN

Secara lingkup wilayah ka-

bupaten, kecamatan yang mem-

iliki luas wilayah terbesar adalah

Kecamatan Cangkringan dengan

luas wilayah 47,99 km2, se-

dangkan wilayah terkecil adalah

Kecamatan Berbah dengan luas

wilayah 22,99 km2. Sementara itu,

jumlah penduduk terbesar berada

di Kecamatan Depok dan jumlah

penduduk terkecil di Kecamatan

Cangkringan.

Dengan membandingkan

luas wilayah dan jumlah

penduduk, Kecamatan Cangkrin-

gan adalah wilayah dengan

kepadatan penduduk terendah,

yaitu 612 jiwa per km2. Se-

dangkan wilayah dengan

kepadatan penduduk tertinggi

adalah Kecamatan Depok, yaitu

sebesar 5.244 jiwa per km2.

Dari data hasil estimasi

Sensus Penduduk 2010, sex ratio

Kabupaten Sleman lebih dari 100

yang artinya jumlah penduduk laki

-laki lebih besar dibanding jumlah

penduduk perempuan. Kecamatan

dengan sex ratio paling tinggi

adalah Kecamatan Depok sebesar

106,58.

Tabel 10.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Ka-

bupaten Sleman, 2014

Sumber : Kabupaten Sleman Dalam Angka, 2015

Grafik 10.1 Sex Rasio Kabupaten Sleman Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Sleman, 2014

Sumber : Kabupaten Sleman Dalam Angka, 2015

Nama Keca-matan

Luas Wila-yah

Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk

per km2

Moyudan 27,62 31.063 1.125

Minggir 27,27 29.329 1.076

Sayegan 26,63 46.999 1.765

Godean 26,84 70.501 2.627

Gamping 29,25 105.521 3.608

Mlati 28,52 110.276 3.867

Depok 35,55 186.417 5.244

Berbah 22,99 56.162 2.443

Prambanan 41,35 48.622 1.176

Kalasan 35,84 83.372 2.326

Ngemplak 35,71 63.760 1.785

Ngaglik 38,52 113.650 2.950

Sleman 31,32 66.462 2.122

Tempel 32,49 50.906 1.567

Turi 43,09 34.326 797

Pakem 43,84 37.258 850

Cangkringan 47,99 29.346 612

Kab. Sleman 574,82 1.163.970 2.025

96

,18

94

,94 9

8,1

7

99

,8 10

0,9

5 10

5,2

4

10

6,5

8

98

,03

96

,64

98

,48

98

,38 10

0,7

1

96

,81

98

,18

98

,42

97

,69

96

,25

88

90

92

94

96

98

100

102

104

106

108

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 26: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Tempel 2015 20

1010PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN SLEMAN

Jumlah RTS Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin Menurut Kecamatan di Kabupaten

Sleman, Maret 2014

Data jumlah Rumah Tangga Sasa-

ran Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin

bulan Maret 2014 menunjukkan bahwa

jumlah RTS-PM paling banyak berada di

Kecamatan Sleman dan paling sedikit di

Kecamatan Pakem.

Setiap daerah memiliki struktur dan

tingkat perekonomian yang berbeda-beda,

demikian juga tiap kecamatan di Kabupat-

en Sleman. Kecamatan dengan kecender-

ungan struktur perekonomian pada sektor

pertanian adalah Kecamatan Minggir,

Sayegan, Tempel, Turi, dan Cangkringan.

Lain dengan Kecamatan Moyudan dan Ber-

bah, kedua kecamatan tersebut cenderung

pada basis perekonomian sektor industri

pengolahan. Kecamatan dengan basis

perekonomian sektor perdagangan, hotel,

dan restoran yaitu Kecamatan Godean,

Gamping, Mlati, Depok, Prambanan, Kal-

asan, Ngemplak, Ngaglik, dan Pakem. Se-

dangkan untuk Kecamatan Sleman

perekonomian lebih dipengaruhi sektor

jasa-jasa.

Pendapatan per kapita dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk menilai tingkat kemakmuran

masyarakat . Kecamatan S leman

merupakan kecamatan dengan pendapatan

per kapita terbesar di Kabupaten Sleman.

Sumber : Bulog Divisi Regional Yogyakarta

Grafik 10.2 Pendapatan per Kapita Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Sleman, 2013 (000 Rp)

Sumber : PDRB Kecamatan di Kabupaten Sleman, 2013

No Nama Kecamatan

Jumlah RTS Penerima Raskin

Maret 2014

(1) (2) (3)

1 Moyudan 2.602

2 Minggir 3.643

3 Sayegan 4.851

4 Godean 4.118

5 Gamping 4.483

6 Mlati 3.891

7 Depok 2.563

8 Berbah 2.995

9 Prambanan 4.648

10 Kalasan 3.551

11 Ngemplak 1.838

12 Ngaglik 3.468

13 Sleman 5.046

14 Tempel 4.580

15 Turi 3.104

16 Pakem 1.813

17 Cangkringan 3.291

17

,80

0.7

6

17

,81

2.0

7

13

,49

2.7

8

14

,02

9.7

2

11

,80

3.3

9

13

,60

3.3

7

17

,98

8.1

1

13

,65

4.7

0

17

,93

2.4

1

14

,58

4.0

6

13

,45

7.8

0

11

,85

6.9

5

44

,45

2.8

7

15

,81

1.0

1

17

,80

2.8

7

22

,72

2.7

4 1

2,3

67

.90

-

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

30,000.00

35,000.00

40,000.00

45,000.00

50,000.00 http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id

Page 27: Statistik Daerah Kecamatan Tempel Kaupaten Sleman Tahun 2015

http:/

/slem

anka

b.bps

.go.id