SOP injeksi IM

14
LAPORAN RENCANA BIMBINGAN KLINIK METODE MENTORSHIP DENGAN TEKNIK BED SIDE TEACHING “INJEKSI INTRA MUSCULAIR” Disusun Oleh : NOVITA SARI NIM: 1404077 PROGAM STUDI DIV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI

description

METODE MENTORSHIP DENGAN TEKNIK BED SIDE TEACHING

Transcript of SOP injeksi IM

Page 1: SOP injeksi IM

LAPORAN RENCANA BIMBINGAN KLINIK

METODE MENTORSHIP DENGAN

TEKNIK BED SIDE TEACHING

“INJEKSI INTRA MUSCULAIR”

Disusun Oleh :

NOVITA SARI

NIM: 1404077

PROGAM STUDI DIV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG2014

Page 2: SOP injeksi IM

RENCANA BIMBINGAN KLINIK

A. IDENTITAS MATA KULIAH

Mata Kuliah : KDPK

Kode Mata Kuliah : Bd. 208

Pokok Bahasan : Pemberian Obat Parenteral

Sub Pokok Bahasan : Injeksi Intra Musculair

Beban Studi : 3 SKS (T : 1, P : 2)

Penempatan : 6

Waktu Pertemuan : 25 menit

Pertemuan ke : 1

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Mei 2014

Ruang : Perawatan Srikandi

Pembimbing : Zaki Kusumawati Farida,Amd.Keb

Mahasiswa Bimbingan :

B. TUJUAN PEMBELAJARAAN

1. Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan bimbingan klinik diharapkan mahasiswa mampu memahami

prosedur Pemberian obat melalui intra musculair

2. Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan sub pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa diharapkan mampu :

a. Menjelaskan pengertian Pemberian obat melalui intra musculair (IM)

b. Menjelaskan tujuan Pemberian obat melalui intra musculair (IM)

c. Menjelaskan peralatan dan prosedur kerja.

d. Menjelaskan hal yang perlu diperhatikan saat Pemberian obat melalui intra

musculair (IM)

e. Mampu melakukan tindakan Pemberian obat melalui intra musculair (IM)

Page 3: SOP injeksi IM

C. DESKRIPSI KASUS

Mahasiswa sedang menjalankan praktek klinik keperawatan di RSUD Kota Semarang

Ruang Perawatan Srinkandi dan mempunyai target memberikan asuhan pada pasien. Di

Ruang Perawatan Srikandi pada Ny... usia ... tahun dengan .... dirawat hari ke ..hari.

Prioritas asuhan yang akan di capai yaitu konsep dasar pemberian obat parenteral dengan

memberikan tindakan injeksi IM pada pasien. Berdasarkan kontrak belajar, mahasiswa

ingin mencapai kompetensi tentang tindakan injeksi IM pada pasien. Mahasiswa sudah

pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk itu bimbingan yang di berikan menggunakan

metode mentorship dengan tehnik bimbingan bed side teaching yang di lengkapi dengan

pre conference dan post conference.

D. RINCIAN KEGIATAN

No Kompetensi Jenis Kegiatan Waktu Metode Hasil yang diharapkan

1. Peserta didik manyiapkan alat yang akan digunakan untuk memberikan tindakan injeksi IM

Mahasiswa menyiapkan alat yang digunakan

5 Menit Pre Conference

Peserta didik menyiapkan peralatan untuk tindakan

2. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi dengan baikMahasiswa mampu melakukan tindakan injeksi IM

Mahasiswa dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas pada ibu

Mahasiswa dapat melakukan tindakan injeksi IM dengan benar

10 Menit

Bedsite teaching

Pasien mengerti penjelasan yang diberikan

Pasien merasa nyaman dengan tindakan injeksi IM

3. Mahasiswa mampu melaksanakan pendokumentasian dengan benar

Mahasiswa mendokumentasikan tindakan yang sudah dilaksanakan

5 Menit Post Conference

Mahasiswa sudah mendokumentasikan kegiatan tindakan injeksi IM

Page 4: SOP injeksi IM

E. EVALUASI

1. Prosedur : Pre Conference, Bed side teaching, Post Conference

2. Jenis tes : Kognitif (pengetahuan)

3. Bentuk : Lisan

4. Alat tes : Kuesioner untuk tanya jawab secara lisan

F. REFERENSI

1. Hidayat,A.2005.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta.EGC. Hidayat, A. 2005.

Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta : EGC

2. Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan

dasar Manusia. Jakarta: EGC

3. SOP RSUD Kota Semarang

G. LAMPIRAN

1. Materi

2. SOP tindakan injeksi IM RSUD Kota Semarang

3. Lembar Check list tentang prosedur tindakan injeksi IM

4. Kontrak Belajar (Learning Contract) mahasiswa bimbingan.

Page 5: SOP injeksi IM

MATERI

INJEKSI INTRA MUSCULAIR

A. Pengertian

Intra musculair (IM), rute IM memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat dari pada

rute SC karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Bahaya kerusakan jaringan

berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam tetapi bila tidak berhati – hati ada resiko

menginjeksi obat langsung kepembuluh darah dengan injeksi didalam otot yang terlarut

berlangsung dalam waktu 10 – 30 detik guna memperlambat perabsorbsi dengan maksud

memperpanjang obat, seringkali digunakan larutan atau suspensi dalam minyak,

umpamanya suspensi penicilin dan hormon kelamin.

B. Tujuan

Pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat dari pada sub cutan

C. Lokasi Penyuntikan

1. Deltoid / lengan atas

2. Dorso gluteal / otot panggul

3. Vastus lateralis

4. Rektus femoralis

Daerah tersebut diatas digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot

yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf.

D. Persiapan Alat

1. Handscoon 1 pasang

2. Spuit steril 3 ml / 5 ml / 1 ml

3. Bak instrumen

4. Kom berisi kapas alkohol

5. Perlak dan pengalas

6. Bengkok

7. Obat injeksi dalam vial atau ampul

8. Daftar pemberian obat

9. Kikir ampul bila diperlukan

10. Baskom larutan klorin 0,5 %

11. Tempat cuci tangan

12. Handuk / lap tangan

Page 6: SOP injeksi IM

13. Kapas alkohol

E. Prosedur Kerja

1. Beri penjelasan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan

2. Siapkan peralatan kedekat pasien

3. Pasang sampiran

4. Atur posisi pasien senyaman mungkin

5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

6. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas)

7. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian

8. Pasang pengalas pada daerah yang akan disuntik

9. Tentukan daerah yang akan disuntik

10. Hapus hamakan daerah penyuntikan secara sirkular menggunakan kapas alkohol

70 % tunggu sampai kering

11. Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri

12. Tusukkan jarum kedalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut kurang

lebih 900

13. Tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum masuk kedalam

pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk kedalam tabung spuit (saat

aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai pembuluh darah, maka cabut

segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru.

14. Memasukkan obat secara perlahan –lahan

15. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum tekan bekas

suntikan dengan kapas alkohol agar darah tidak keluar) daerah bekas injeksi tidak

boleh di massage, karena akan mempercepat reaksi obat sehingga menurunkan

efektifitas obat.

16. Rapikan klien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan klorin 0,5% sebelum

dibuang).

17. Lepaskan sarung tangan rendam dilarutan klorin 0,5% selama 10 menit

18. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir keringkan dengan handuk

19. Lakukan pendokumentasian.

Page 7: SOP injeksi IM

CHECKLIST PRE CONFERENCE

Nama Mahasiswa :

Nim :

Metode : Mentorship

Kasus : Tindakan injeksi IM

No. Jenis Kegiatan Ya Tidak

1. Pembimbing menanyakan kesiapan peserta didik materi tindakan

injeksi IM

2. Pembimbing menanyakan tujuan tindakan injeksi IM

3. Pembimbing menanyakan tentang alat tindakan injeksi IM

4. Pembimbing menanyakan prosedur yang akan dilakukan peserta

didik saat melakukan tindakan injeksi IM

Keterangan :

Isilah dengan tanda ( √ ) bila dilakukan

Isilah dengan tanda ( x ) bila tidak dilakukan.

Ya = dilakukan

Tidak = tidak dilakukan

Page 8: SOP injeksi IM

CHECKLIST POST CONFERENCE

Nama Mahasiswa :

Nim :

Metode : Mentorship

Kasus : Tindakan injeksi IM

No. Jenis Kegiatan Ya Tidak

1. Menanyakan perasaan peserta didik setelah bedsite teaching

2. Menanyakan hambatan saat pemberian tindakan injeksi IM

3. Menanyakan dokumentasi yang sudah dilakukan peserta didik

Keterangan :

Isilah dengan tanda ( √ ) bila dilakukanIsilah dengan tanda ( x ) bila tidak dilakukan.Ya = dilakukan Tidak = tidak dilakukan

Page 9: SOP injeksi IM

FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK METODE MENTHORSHIP

No. Aspek Penilaian Nilai Bobot N x b

1 Pre Conferencea. Ketepatan waktu sesuai perencanaan

bimbinganb. Kesesuaian perencanaan kegiatan CI

pada saat pre conference

10

30

2 Bed Side Teachinga. Informed consent pada pasienb. Penilaian kesesuaian tindakan

berdasarkan SOP

1020

3. Post Conferencea. Ada refleksib. Penilaian CI

525

Keterangan:

Kolom nilai diisi dengan angka 0 atau 1

0 = jika tidak sesuai

1 = jika sesuai

Semarang, 2014

Observer Pembimbing Klinik

(...............................) (.......................................)

Page 10: SOP injeksi IM

CHECK LIST IM

No. LANGKAHNILAI

0 11 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan2 Menyiapkan alat dan bahan, mendekatkan ke pasien3 Memasang sampiran4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin5 Mencuci tangan dan air mengalir kemudian mengeringkan dengan handuk6 Memakai sarung tangan7 Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian8 Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik9 Menentukan daerah yang akan disuntik10 Menghapus hamakan kulit dengan kapas alkohol secara sirkular dengan

diameter lebih kurang 5 cm 11 Mengangkat kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak

dominan 12 Menusukkan jarum kedalam otot dengan tangan yang dominan ( jarum dan

kulit membentuk sudut 900)13 Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum masuk pembuluh

darah atau tidak14 Memasukkan obat perlahan-lahan kedalam otot (apabila dalam aspirasi tidak

terdapat darah), bila ada darah cabut segera spuit dan ganti dengan yang baru15 Menak jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan kapas

alkohol diatas bekas suntikan jarum kemudian tarik jarum keluar16 Membereskan alat, buang alat suntuk dan bekas tempat obat dengan benar17 Melapaskan sarung tangan18 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan

handuk19 Melakukan pendokumentasian tindakan

Nilai = Jumlah nilai / 19 x 100